MODUL INFEKSI PARASITER (JAMUR) - · PDF fileMorbus Hansen A 30.9 1 KETERANGAN Tingkat...

15
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf 1 MODUL INFEKSI PARASITER (JAMUR) 1. Definisi Infeksi jamur adalah infeksi yang terjadi setelah terjadi invasi jamur (spora) pada tubuh manusia termasuk diantaranya adalah susunan saraf pusat dan menimbulkan reaksi secara lokal maupun sistemik. 2. Waktu Pendidikan TAHAP I TAHAP II TAHAP III S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 PROGRAM MAGISTER (beban dihitung dengan SKS) >=40SKS Program Magister Neurologi Tesis Program Profesi Bedah Saraf Pogram Bedah Dasar Program Bedah Saraf PROGRAM KEPROFESIAN (beban dihitung berdasarkan kompetensi) GOLONGAN PENYAKIT & LOKALISASI KONGENITAL ICD 10 - Bab XVII Kranial Spinal INFEKSI ICD 10 - Bab I NEOPLASMA ICD 10 - Bab II Kranium Supratentorial Infratentorial Spinal Saraf Tepi TRAUMA ICD 10 - Bab XIX Kranial Spinal Saraf Tepi DEGENERASI ICD 10 - Bab VI & XIII Spinal Saraf Tepi VASKULER ICD 10 - Bab IX Intrakranial Spinal FUNGSIONAL ICD 10 - Bab VI & XXI

Transcript of MODUL INFEKSI PARASITER (JAMUR) - · PDF fileMorbus Hansen A 30.9 1 KETERANGAN Tingkat...

Page 1: MODUL INFEKSI PARASITER (JAMUR) - · PDF fileMorbus Hansen A 30.9 1 KETERANGAN Tingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K 6) Tingkap Magang, dalam

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

1

MODUL

INFEKSI PARASITER (JAMUR)

1. DefinisiInfeksi jamur adalah infeksi yang terjadi setelah terjadi invasi jamur (spora)pada tubuh manusia termasuk diantaranya adalah susunan saraf pusat danmenimbulkan reaksi secara lokal maupun sistemik.

2. Waktu PendidikanTAHAP I TAHAP II TAHAP III

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11PROGRAM MAGISTER (beban dihitung dengan SKS) >=40SKSProgram Magister Neurologi

TesisProgram Profesi Bedah Saraf

Pogram Bedah DasarProgram Bedah SarafDasarPROGRAM KEPROFESIAN (beban dihitung berdasarkan kompetensi)

GOLONGAN PENYAKIT & LOKALISASI

KONGENITALICD 10 - Bab XVII

Kranial

SpinalINFEKSI

ICD 10 - Bab I

NEOPLASMAICD 10 - Bab II

Kranium

Supratentorial

Infratentorial

SpinalSaraf Tepi

TRAUMAICD 10 - Bab XIX

Kranial

SpinalSaraf Tepi

DEGENERASIICD 10 - Bab VI & XIII

SpinalSaraf Tepi

VASKULERICD 10 - Bab IX

Intrakranial

SpinalFUNGSIONAL

ICD 10 - Bab VI & XXI

Page 2: MODUL INFEKSI PARASITER (JAMUR) - · PDF fileMorbus Hansen A 30.9 1 KETERANGAN Tingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K 6) Tingkap Magang, dalam

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

2

Pendidikan spesialisasi bedah saraf terdiri dari 3 tahap, yaitu :1. Tahap Pengayaan (tahap I):

a. Lama pendidikan 5 semester, yaitu mulai pada semester pertamasampai dengan semester kelima, peserta didik diberi ilmu-ilmu dasarmaupun bedah saraf dasar. Dalam tahap ini dapat dipergunakan untukmengambil program magister.

b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen I, yaitu di ahir masapendidikan tahap I residen baru mencapai Kompetensi tingkat I.Residen sudah harus mengenal infeksi jamur susunan saraf pusat.

2. Tahap Magang (tahap II) :a. Lama pendidikan 4 semester, yaitu dari semester keenam sampai

dengan semester kesembilan. Peserta didik mulai dilatih melakukantindakan bedah saraf.

b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen II, yaitu di ahir masapendidikan tahap II residen telah mencapai Kompetensi tingkat II.Residen sudah harus mampu menangani 1 (satu) kasus operatif infeksijamur pada susunan saraf pusat.

3. Tahap Mandiri (tahap III) :a. Lama pendidikan 2 semester, yaitu dari semester kesepuluh dan

semester kesebelas. Peserta didik menyelesaikan pendidikan sampaikompetensi bedah saraf dasar.

b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen III, yaitu di ahir masapendidikan tahap III residen telah mencapai kompetensi tingkat III.Residen sudah harus mampu menangani 1 (satu) kasus operatif infeksijamur pada susunan saraf pusat secara mandiri.

Kompetensi bedah saraf dasar :1. Semua jenis penyakit yang diajarkan dalam masa pendidikan sampai

mencapai tingkat mandiri (residen boleh mengerjakan operasi sendiri,dengan tetap dalam pengawasan konsulen)

2. Tehnik operasi yang diajarkan sebagai target ahir pendidikan adalahterbatas pada tindakan operasi konvensional yang termasuk dalam IndeksKesulitan 1 dan 2; tehnik operasi sulit yang membutuhkan kemampuanmotoris lebih tinggi dan/ataupun membutuhkan alat-alat operasi canggih,termasuk dalam Indeks Kesulitan 3 dan 4, diajarkan hanya maksimalsampai tingkat magang. Tindakan operasi dalam kelompok ini merupakankelanjutan pendidikan yang masuk dalam CPD.

JENIS PENYAKIT ICD10 TAHA

P ITAHAP II TAHAP III IK

1IK2

IK3

IK4

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 G M G M G PInfeksi . . .

Abses Serebri G 06.0 3 3Tuberkuloma G 07 3 3Inf Komensal / PenurunanImunitas 2 1Kelainan Parasiter . . .

Cacing B 65-B 83 1 1Jamur B 35- B 49 1 1

Page 3: MODUL INFEKSI PARASITER (JAMUR) - · PDF fileMorbus Hansen A 30.9 1 KETERANGAN Tingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K 6) Tingkap Magang, dalam

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

3

JENIS PENYAKIT ICD10 TAHA

P ITAHAP II TAHAP III IK

1IK2

IK3

IK4

Spondilitis Tbc A 23 3 1Morbus Hansen A 30.9 1 1

KETERANGANTingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K6)Tingkap Magang, dalam periode ini disamping K6, Psikhomotor harus mencapai 2 (P2) dan Afektif mencapai 3(A3)Tingkat Mandiri semua Kategori Bloom harus mencapai maksimal, K6, P5, A5

S : Semester G : Magang M : Mandiri K : Kognitif : A : Afektif P : Psikhomotor

3. Tujuan UmumSetelah menyelesaikan sub-modul infeksi jamur pada susunan saraf pusat,peserta didik diharapkan mampu mengenali, mengobati, serta mampumengatasi kegawatan akut dari infeksi jamur pada susunan saraf pusat.

4. Tujuan Khusus1. Mampu menerangkan insidensi, patogenesis, dan mikrobiologi dari infeksi

jamur pada susunan saraf pusat.2. Mengetahui neuroanatomi, dan neurofisiologi susunan saraf dan

pembungkusnya.3. Mengetahui dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan

tambahan (neuroradiologi, patologi dan mikrobiologi) dalam menegakkandiagnosa infeksi jamur pada susunan saraf pusat.

4. Mengetahui pengobatan pada berbagai jenis infeksi jamur pada susunansaraf pusat.

5. Mampu menentukan perubahan neurofisiologi yang diakibatkan olehinfeksi jamur pada susunan saraf pusat.

6. Mampu menentukan lokasi infeksi jamur7. Mampu melakukan pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan

diagnosa infeksi jamur pada susunan saraf pusat.8. Mampu menegakkan diagnosa banding dari infeksi jamur pada susunan

saraf pusat.9. Mampu melakukan pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam

menegakkan diagnosa infeksi jamur pada susunan saraf pusat.10. Mampu melakukan pengobatan medikamentosa pada infeksi jamur pada

susunan saraf pusat.11. Mampu melakukan tindakan operasi pada infeksi jamur pada susunan

saraf pusat.12. Mampu melakukan tindakan pertolongan pertama kasus infeksi jamur

pada susunan saraf pusat.13. Mengenali penyulit tindakan bedah pada kasus infeksi jamur pada

susunan saraf pusat.14. Mengetahui tindak lanjut yang diperlukan15. Mampu memberi informed consent

Page 4: MODUL INFEKSI PARASITER (JAMUR) - · PDF fileMorbus Hansen A 30.9 1 KETERANGAN Tingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K 6) Tingkap Magang, dalam

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

4

5. Strategi Pembelajarana Pengajaran dan kuliah pengantar 50 menit

b Tinjauan pustaka

Presentasi ilmu dasar 1x telaah kepustakaan

Presentasi kasus 1x

b Diskusi kelompok Diskusi menyangkut diagnosis,operasi dan penyulit

d Bedside teaching 6x ronde

e Bimbingan operasi

Operasi magang Minimal 3 kasus untuk selanjutnyainstruksi/evaluasi post operasi

Operasi mandiriMinimal 3 kasus sebelum dapatmaju ke ujian kompetensi akhirtingkat nasional

6. Persiapan Sesi1. Materi kuliah pengantar berupa kisi-kisi materi yang harus dipelajari dalam

mencapai kompetensi, mencakup:a. Insidensi, patogenesis, dan mikrobiologi infeksi jamur pada susunan

saraf pusat.b. Neuroanatomi, dan neurofisiologi susunan saraf dan pembungkusnya.c. Dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan tambahan

(neuroradiologi, patologi dan mikrobiologi) dalam menegakkan diagnosainfeksi jamur susunan saraf pusat.

d. Pengobatan berbagai jenis infeksi jamur pada susunan saraf pusat.e. Perubahan neurofisiologi yang diakibatkan oleh infeksi jamur pada

susunan saraf pusat.f. Lokasi infeksi jamur pada susunan saraf pusat.g. Pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan diagnosa infeksi

jamur pada susunan saraf pusat.h. Diagnosa banding penyakit infeksi jamur pada susunan saraf pusat.i. Pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam menegakkan diagnosa

infeksi jamur pada susunan saraf pusat.j. Pengobatan medikamentosa infeksi jamur pada susunan saraf pusat.k. Tindakan operasi pada infeksi jamur pada susunan saraf pusat.

Page 5: MODUL INFEKSI PARASITER (JAMUR) - · PDF fileMorbus Hansen A 30.9 1 KETERANGAN Tingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K 6) Tingkap Magang, dalam

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

5

l. Tindakan pertolongan pertama pada infeksi jamur pada susunan sarafpusat.

m. Penyulit tindakan bedah pada kasus infeksi jamur pada susunan sarafpusat.

n. Tindak lanjut yang diperlukano. informed consent

2. Audio visual3. Lampu baca x ray

7. Referensi1. Osborn AG, Blasser SI, Salzman KL, Katzman GL, Provenzale J, Castillo

M, et all. Osborn Diagnostic Imaging. Canada : Amirsys/Elsevier. 1st ed.2004

2. Wilkins RH, Rengachary SS. Neurosurgery. USA : Mc Graw-Hill. 2nd

Ed. 19963. Rengachary SS, Wilkins RH. Principles of Neurosurgery. London : Mos-

by. 19944. Winn HR. Youman’s Neurological Surgery. 5th ed. USA : Saunders. 1994

8. Kompetensi

Jenis KompetensiTingkat

Kompetensi TAHAPK P A

a. Mampu menerangkan patologi dan patogenesis kelainanparasiter pada sistem saraf pusat 6 P

ENGAYAAN

b. Mengetahui dasar-dasar pemeriksaan klinis maupuntambahan (neuroradiologi) dalam menegakkan diagnosis 6

c. Mengetahui pengobatan kelainan parasiter pada sistemsaraf pusat 6

d.Mampu melakukan pemeriksaan klinis neurologi untukmenegakkan diagnosis kelainan parasiter pada sistemsaraf pusat

6 2 3 MAGANG

e.Mampu melakukan pemeriksaan tambahan dalam mene-gakkan diagnosa kelainan parasiter pada sistem saraf pu-sat

6 2 3

f. Mampu melakukan pengobatan medikamentosa 6 2 3g. Mampu melakukan tindakan operasi kasus kelainan 6 5 5 M

Page 6: MODUL INFEKSI PARASITER (JAMUR) - · PDF fileMorbus Hansen A 30.9 1 KETERANGAN Tingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K 6) Tingkap Magang, dalam

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

6

parasiter pada sistem saraf pusat ANDIRI

h. Mengenali penyulit tindakan bedah pada kasus kelainanparasiter sistem saraf pusat 6 5 5

i. Mengetahui tindak lanjut yang diperlukan 6 5 5j. Mampu memberi informed consent 6 5 5

9. Gambaran UmumJamur yang dapat menginfeksi sistem saraf pusat dibagi menjadi dua, yaitujamur patogen dan jamur oportunistik. Keluhan yang ada diakibatkan oleh lesidesk ruang atau peningkatan tekanan intrakranial oleh abses yang disebabkanoleh jamur tersebut.Klasifikasi jamur penyebab infeksi pada sistem saraf pusat1. Jamur patogen, yaitu jamur yang dapat menginfeksi sesorang yang tidak

mengalami penurunan imunitas : Coccidioides immitis Histoplasma capsulatum Sporothrix schenckii Paracoccidioides brasiliensis Blatomyces dermatitidis Cryptococcus neoformans

2. Jamur oportunisik, yaitu jamur yang hanya menginfeksi seseorang denganpenurunan imunitas: Candida albicans Aspergillus spp Mucor spp

10. Contoh KasusContoh kasus dibuat sesuai dengan jenis penyakit pada submodul.

11. Tujuan PembelajaranProses, materi dan metoda pembelajaran yang telah disiapkan bertujuan untukalih pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang terkait dengan pencapaiankompetensi dan keterampilan yang diperlukan dalam mengenali danmengobati infeksi jamur pada susunan saraf pusat.

12. MetodaMetoda Pembelajaran1. Tinjauan Pustaka2. Diskusi Kelompok

Page 7: MODUL INFEKSI PARASITER (JAMUR) - · PDF fileMorbus Hansen A 30.9 1 KETERANGAN Tingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K 6) Tingkap Magang, dalam

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

7

3. Bed side teaching4. Tindakan Operasi Mandiri

a. Peserta didik harus terlebih dahulu melakukan asistensi operasi(magang) sampai mencapai jumlah yang ditentukan, dan kemudianmelakukan instruksi pada spesialis pembimbing. Setelah dinyatakanlulus instruksi, baru diijinkan melakukan operasi mandiri.

b. Operasi mandiri oleh asisten harus selalu ada spesialis supervisoryang akan menilai keseluruhan aspek yang harus dilakukan olehasisten terhadap pasien secara mandiri.

c. Residen yang memiliki level tertinggi dalam suatu operasi harusmembuat laporan operasi dengan berpedoman pada daftar tilik,selanjutnya konsulen/supervisor operasi ini akan memeriksa laporanoperasi sesuai daftar tilik dan memberi nilai berdasarkankelengkapan yang ditetapkan daam daftar tilik.

Metoda Diagnostik1. Pemeriksaan klinis neurologik2. Alat bantu diagnostik

a. Pemeriksaan X ray,b. EMG / EEGc. Alat neuroradiologi lain.

3. Metoda diagnostik yang diajarkan mencakup metode diagnostikkonvensional sesuai ketersediaannya di daerah perifer, tidak semata-mata berorientasi pada alat-alat dianostik canggih.

13. RangkumanInfeksi jamur adalah infeksi setelah inflantasi jamur (spora) pada tubuh danmenimbulkan reaksi secara lokal maupun sistemik.Jamur yang dapat menginfeksi sistem saraf pusat dibagi menjadi dua, yaitujamur patogen dan jamur oportunistik. Keluhan yang ada diakibatkan oleh lesidesk ruang atau peningkatan tekanan intrakranial oleh abses timbul.Klasifikasi jamur penyebab infeksi pada sistem saraf pusat1. Jamur patogen, yaitu jamur yang dapat menginfeksi sesorang yang tidak

mengalami penurunan imunitas: Coccidioides immitis, Histoplasmacapsulatum, Sporothrix schenckii, Paracoccidioides brasiliensis,Blatomyces dermatitidis dan Cryptococcus neoformans.

2. Jamur oportunisik, yaitu jamur yang hanya menginfeksi seseorang denganpenurunan imunitas: Candida albicans, Aspergillus spp dan Mucor spp.

14. EvaluasiOrganisasi Evaluasi1. Evaluasi dilaksanakan di IPDS Bedah Saraf

Page 8: MODUL INFEKSI PARASITER (JAMUR) - · PDF fileMorbus Hansen A 30.9 1 KETERANGAN Tingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K 6) Tingkap Magang, dalam

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

8

2. Evaluasi dilakukan minimal oleh Pembimbing di IPDS Bedah Saraf3. Evaluasi untuk peserta PPDS Bedah Saraf dilakukan sbb

a. Untuk penguasaan ilmu dasar (pengayaan) dilakukan pada akhirsetiap semester

b. Kemampuan menegakkan diagnosac. Untuk penguasaan kasus dan teknis operasi dilakukan pada setiap

akan dilakukan tindakan / operasi.4. Untuk dokter spesialis bedah lain yang akan mengambil modul-modul

bedah saraf tertentu untuk kepentingan penigkatan kompetensi dalamprogram CPD, waktu disesuaikan pada kodisi yang ada dari modul ini,dengan evaluasi dan tahap penguasaan materi yang dievaluasi samaketentuan yang berlaku.

Tahap Evaluasi1. Evaluasi tahap pengayaan dilakukan setelah peseta didik

menyelesaikan aspek kognitif di tahap pengayaan.2. Evaluasi tahap magang dilakukan setelah peserta didik melakukan

sejumlah tindakan operasi Sebagai Asisten I sebagai prasyarat evaluasisesuai dengan jenis penyakit pada submodul

3. Evaluasi tahap mandiri dilakukan setelah peserta didik melakukansejumlah tindakan operasi mandiri sebagai prasyarat evaluasi sesuaidengan jenis penyakit pada submodul

Metode dan Materi Evaluasi1. Ujian Tulis dan Lisan2. Kemampuan menegakkan diagnosa di poliklinik , IGD, maupun ruang

rawat3. Penilaian kemampuan melakukan tindakan4. Penilaian kemampuan penanganan penderita secara menyeluruh

Hasil Penilaian IPDS1. Penyelesaian modul harus dapat dicapai dalam kurun waktu yang telah

ditetapkan2. Kegagalan dalam 1 aspek harus diulang dalam masa selama stase di

Bagian/Departemen Badah Saraf.

15. Instrumen PenilaianInstrumen penilaian dari setiap kegiatan berupa evaluasi yang dilakukan padasetiap tahap pendidikan, intrumen yang dipakai adalah :

1 Kemampuan Inform Concent Instruksi & Bimbingan

2 Penilaian Ilmiah

a. Teori & Penyakit Diskusi dan Ujian

Page 9: MODUL INFEKSI PARASITER (JAMUR) - · PDF fileMorbus Hansen A 30.9 1 KETERANGAN Tingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K 6) Tingkap Magang, dalam

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

9

b. Instrument & Penyakit Diskusi dan Ujian

3 Penilaian Kecakapan Poliklinik, Bedside teaching & kamarOperasi

4 Penilaian Rehabilitasi

16. Penuntun Belajar1. Kisi-kisi materi dan buku referensi2. Kisi-kisi materi infeksi jamur:

a. Insidensi, patogenesis, dan mikrobiologi infeksi jamur pada susunansaraf pusat.

b. Neuroanatomi, dan neurofisiologisusunan saraf dan pembungkusnya.c. Dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan tambahan

(neuroradiologi, patologi dan mikrobiologi dalam menegakkan diagnosainfeksi jamur pada susunan saraf pusat.

d. Perubahan neurofisiologi karena infeksi jamur pada susunan sarafpusat.

e. Lokasi infeksi jamur pada susunan saraf pusat.f. Pengobatan berbagai jenis infeksi jamur pada susunan saraf pusat.g. Pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan diagnosa infeksi

jamur pada susunan saraf pusat.h. Diagnosa banding infeksi jamur pada susunan saraf pusat.i. Pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam menegakkan diagnosa

infeksi jamur pada infeksi susunan saraf pusat.j. Pengobatan medikamentosa pada infeksi jamur pada infeksi susunan

saraf pusat.k. Tindakan operasi pada penyakit infeksi jamur pada susunan saraf

pusat.l. Tindakan pertolongan pertama pada kegawatan infeksi jamur pada

susunan saraf pusat.m. Penyulit tindakan bedah pada infeksi jamur pada susunan saraf pusat.n. Tindak lanjut yang diperlukan.o. Informed consent.

17. Daftar Tilik

RINCIAN DAFTAR TILIKADA

TA TL LMenentukan indikasi bedah saraf (poliklinik)1 Uraian tentang keluhan / gejala utama2 Cara datang (sendiri / rujukan)

Page 10: MODUL INFEKSI PARASITER (JAMUR) - · PDF fileMorbus Hansen A 30.9 1 KETERANGAN Tingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K 6) Tingkap Magang, dalam

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

10

3 Kelengkapan riwayat penyakit Alasan pertama kali (bila pernah berobat) dan sekarang

membawa ke dokter Pengobatan dan tindakan yang pernah

diberikan(tempat, waktu, oleh, siapa), serta hasilnya4 Deskripsi keadaan kulit

Daerah yang akan dioperasi Bekas luka operasi (bila pernah operasi)dan lokalisasi

5 Deskripsi kelainan saraf yang dijumpai6 Pemeriksaan penunjang

X-ray, CT Scan, MRI Laboratorium darah Hasil pemeriksaan likuor

7 Hasil konsultasi persiapan operasi8 Catatan status gizi9 Obat-obatan yang masih diberikan10 Inform consent

Kelainan yang dijumpai Apa yang dilakukan, lama perawatan, biaya yang di-

butuhkan Peraturan rumah sakit untuk pasien maupun keluarga /

penunggu Prognose penyakit dan apa yang perlu dilakukan setelah

pulang11 Surat pengantar rawat inap12 Lampiran daftar tilik13 Instruksi untuk perawat14 Nama konsulen dan asistenAdmission1 Kelengkapan administrasi2 Kelengkapan dokumen sesuai daftar tilik poliklinik

Status poliklinik Hasil pemeriksaan neuroradiology Hasil pemeriksaan laboratorium Hasil konsultasi persiapan operasi

Page 11: MODUL INFEKSI PARASITER (JAMUR) - · PDF fileMorbus Hansen A 30.9 1 KETERANGAN Tingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K 6) Tingkap Magang, dalam

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

11

3 Buat status Medical Record4 Cek ulang hasil pemeriksaan di poliklinik

Deskripsi keadaan kulit Hasil pemeriksaan klinis neurologis Status gizi

5 Buat rencana perawatan Instruksi perawatan dan pengobatan

Persiapan operasi1 Assesment rencana tindakan, operator dan asisten2 Persiapan alat3 Konsul toleransi operasi4 Buat daftar operasiPra Bedah1 Konsul anestesi2 Asisten lapor pada operator3 Persiapan menjelang operasi

Pasang infuse Cukur rambut kepala Cuci daerah yang akan dioperasi dengan sabun Puasa Klisma menjelang ke kamar operasi Cek kelengkapan status Cek dokumen pendukung Sediakan alat

Kamar operasi1 Dokumen yang disertakan bersama pasien2 Keadaan pasien

Cukur gundul Terpasang infuse

3 Persiapan pasien4 Dilakukan narkose umum5 Dipasang kateter6 Posisi pasien diatur sesuai standar7 Dipasang blanket pemanas

Page 12: MODUL INFEKSI PARASITER (JAMUR) - · PDF fileMorbus Hansen A 30.9 1 KETERANGAN Tingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K 6) Tingkap Magang, dalam

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

12

8 Persiapan daerah operasi Cuci ulang dengan sabun Dibuat marking Tindakan a/antiseptic Dilakukan infiltrasi kulit kepala dengan NaCi steril Dilakukan penyuntikan anestesi lokal

Tindakan operasiPasca Bedah1 Dokumentasi

Status dan hasil pemeriksaan penunjang dari OK dite-rima lengkap

Laporan operasi Laporan anestesi

2 Catatan perawatan Pemantauan luka operasi Pemantauan efek samping Pemantauan KU rutin Catatan pengobatan

Pemulangan1 Catatan keadaan pasien2 Inform consent pada yang merawat3 Jadwal kontrol dan konsultasi4 Kelengkapan status dan diagnosa5 Catatan administrasi & keuangan

18. Materi BakuMateri baku infeksi jamur disusun berdasarkan tujuan pendidikan. Secara rincidisusun pada tujuan khusus. Materi dirinci menjadi berbagai jenis penyakitpada submodul yang disesuaikan dengan kompetensi mandri yang harusdicapai ( matriks hijau ).Sebagai gambaran umum berbagai penyakit yang harus dikuasai adalahsebagai berikut :

Infeksi Parasit (Jamur) Pada Susunan Saraf PusatDefinisi

Page 13: MODUL INFEKSI PARASITER (JAMUR) - · PDF fileMorbus Hansen A 30.9 1 KETERANGAN Tingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K 6) Tingkap Magang, dalam

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

13

Infeksi jamur adalah infeksi yang terjadi setelah terjadi inflantasi jamur (spora)pada tubuh manusia termasuk diantaranya adalah susunan saraf pusat danmenimbulkan reaksi secara lokal maupun sistemik.

EpidemiologiJamur jamur patogen yang opertunistik seperti aspergillus dan candida dapatmengancam jiwa pasien immunocopmpromised termasuk neonatus, pasienpsot operasi, dan pasien dengan keganasan, transplantasi organ atauacquired immunodeficiency (AIDS).

EtiologiKlasifikasi jamur penyebab infeksi pada sistem saraf pusat, antara lain:1. Jamur patogen, yaitu jamur yang dapat menginfeksi sesorang yang tidak

mengalami penurunan imunitas : Coccidioides immitis Histoplasma capsulatum Sporothrix schenckii Paracoccidioides brasiliensis Blatomyces dermatitidis Cryptococcus neoformans

2. Jamur oportunisik, yaitu jamur yang hanya menginfeksi seseorang denganpenurunan imunitas: Candida albicans Aspergillus spp Mucor spp

Manifestasi KlinisGejala klinis infeksi jamur pada susunan saraf pusat tidak spesifik sepertiakibat infeksi bakteri. Pasien paling sering mengalami gejala sindromameningitis atau sebagai meningitis yang tidak ada perbaikan atau semakinprogresif selama observasi (paling kurang empat minggu). Manifestasi klinislainnya berupa kombinasi beberapa gejala seperti demam, nyeri kepala,letargi, confise, mual, muntah, kaku kuduk atau defisit neurologik. Sering kalihanya satu atau dua gejala utama yang dapat ditemukan pada gejala awal.Waktu terjadinya penyakit sangat vital dan penting dalam mempertimbangkandiagnosis meningitis jamur. Beberapa kasus sebagai meningitisakut,kebanyakan subakut dan beberapa kronis. Gambaran klinis selainmeningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran ensefalitis.

Pemeriksaan PenunjangDiagnosis infeksi jamur pada susunan saraf pusat seringkali sukar. Selaingejala klinis, sangat penting dilakukan pemeriksaan radiologis paru-paru danorgan lainnya, skin test,antibodi serum dan pemeriksaan cairan serebrospinal.Isolasi kuman dari lesi dan cairan serebrospinal merupakan pembantu diag-

Page 14: MODUL INFEKSI PARASITER (JAMUR) - · PDF fileMorbus Hansen A 30.9 1 KETERANGAN Tingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K 6) Tingkap Magang, dalam

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

14

nostik yang penting. Pada meningitis, perlu dilakukan pemeriksaan CT scandan MRI. Diagnosis spesifik dapat dibuat dari hapusan cairan serebrospinaldan dari kultur dan juga dengan menemukan antigen spesifik dengan immu-nodifusion latex particle aggregation atau perbandingan antigen recognitiontest. Pemeriksaan cairan serebrospinal harus termasuk pemeriksaan tuberclebasilli dan leukosit abnormal oleh karena banyak terjadi infeksi bersama jamurdengan tuberkulosa dan leukemia atau limfoma.TatalaksanaTerapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik. AmphotericinB diberikan tiap hari intravena dengan dosis 0,5 mg/kg,diberikan enam sampaisepuluh minggu, tergantung dari perbaikan klinis dan kembalinya cairan sere-brospinal kearah normal.

19. Algoritme

20. Kepustakan1. Osborn AG, Blasser SI, Salzman KL, Katzman GL, Provenzale J, Cas-

tillo M, et all. Osborn Diagnostic Imaging. Canada : Amirsys/Elsevier.1st ed. 2004

2. Wilkins RH, Rengachary SS. Neurosurgery. USA : Mc Graw-Hill. 2nd

Ed. 1996

Page 15: MODUL INFEKSI PARASITER (JAMUR) - · PDF fileMorbus Hansen A 30.9 1 KETERANGAN Tingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K 6) Tingkap Magang, dalam

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

15

3. Rengachary SS, Wilkins RH. Principles of Neurosurgery. London :Mosby. 1994

4. Winn HR. Youman’s Neurological Surgery. 5th ed. USA : Saunders.1994

21. PresentasiMateri presentasi menggunakan materi dalam bentuk power point sesuaidengan materi modul infeksi parasit (jamur).

22. ModelModel pembelajaran dapat menggunakan diseksi kadaver.