HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT …

14
1 Media Pendidikan Keperawatan │Volume II Nomor 1 : April 2020 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BALITA DI DESA LABUAN KERTASARI KABUPATEN SUMBAWA BARAT Muslimatin Nur Surya 1 , Enny Puspita 2 , Hany Puspita A 3 , Yusiana Vidhiastutik 4 1234 STIKes Husada Jombang Email : [email protected] ABSTRAK Imunisasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit. Pemberian imunisasi yang tidak lengkap dapat menjadi masalah bagi kesehatan balita, Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu balita tentang IDL pada balita di Desa Labuan Kertasari Kabupaten Sumbawa Barat. Desain penelitian ini adalah analitik korelasi-cross sectional. Populasi semua ibu yang mempunyai balita di Desa Labuan Kertasari sebanyak 30 orang. Sampel penelitian menggunakan teknik total sampling, sehingga jumlah sampelnya adalah 30 ibu yang mempunyai balita. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan uji Chi Square. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden berpendidikan dasar sebanyak 21 responden (70%) dan sebagian besar tingkat pengetahuan ibu tentang IDL adalah kurang sebanyak 19 responden (63,3%). Hasil dari analisis Chi Square didapatkan hasil sebesar ρ=0,000 < 0,05 maka H 0 di tolak, yang artinya ada hubungan tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu balita tentang IDL di Desa Labuan Kertasari Kabupaten Sumbawa Barat yang signifikan. Diharapkan ibu dapat meningkatkan pengetahuan mengenai IDL dengan cara mengakses informasi tentang imunisasi baik melalui media massa maupun media elektronik, serta dari tenaga kesehatan melalui penyuluhan IDL. Diharapkan ibu untuk selalu memberikan IDL pada anaknya untuk selalu menjaga kesehatannya. Kata Kunci : Pendidikan, Pengetahuan, Imunisasi Dasar Lengkap PENDAHULUAN Pendidikan merupakan bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain (Feni, 2014). Pendidikan sangat penting untuk menambah pengetahuan terutama akan pentingnya kesehatan khususnya dalam mencegah terjadinya penyakit. Imunisasi salah satu tindakan preventif untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu yang diakibatkan oleh kurangnya imunisasi dasar lengkap (IDL). Sehingga pendidikan sangat berpengaruh terhadap ketetapan pemberian imunisasi dasar pada balita, semakin tinggi pendidikan ibu, ibu akan semakin tahu dan mengerti betapa pentingnya imunisasi bagi putra-putrinya. Begitu pula sebaliknya, ibu yang

Transcript of HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT …

Page 1: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT …

1

Media Pendidikan Keperawatan │Volume II Nomor 1 : April 2020

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT

PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG IMUNISASI DASAR

LENGKAP PADA BALITA DI DESA LABUAN KERTASARI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT

Muslimatin Nur Surya1, Enny Puspita2, Hany Puspita A3, Yusiana Vidhiastutik4

1234STIKes Husada Jombang

Email : [email protected]

ABSTRAK

Imunisasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh seseorang terhadap

suatu penyakit. Pemberian imunisasi yang tidak lengkap dapat menjadi masalah bagi

kesehatan balita, Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan

dengan tingkat pengetahuan ibu balita tentang IDL pada balita di Desa Labuan Kertasari

Kabupaten Sumbawa Barat. Desain penelitian ini adalah analitik korelasi-cross sectional.

Populasi semua ibu yang mempunyai balita di Desa Labuan Kertasari sebanyak 30 orang.

Sampel penelitian menggunakan teknik total sampling, sehingga jumlah sampelnya

adalah 30 ibu yang mempunyai balita. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan

uji Chi Square. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden berpendidikan

dasar sebanyak 21 responden (70%) dan sebagian besar tingkat pengetahuan ibu tentang

IDL adalah kurang sebanyak 19 responden (63,3%). Hasil dari analisis Chi Square

didapatkan hasil sebesar ρ=0,000 < 0,05 maka H0 di tolak, yang artinya ada hubungan

tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu balita tentang IDL di Desa Labuan

Kertasari Kabupaten Sumbawa Barat yang signifikan. Diharapkan ibu dapat

meningkatkan pengetahuan mengenai IDL dengan cara mengakses informasi tentang

imunisasi baik melalui media massa maupun media elektronik, serta dari tenaga

kesehatan melalui penyuluhan IDL. Diharapkan ibu untuk selalu memberikan IDL pada

anaknya untuk selalu menjaga kesehatannya.

Kata Kunci : Pendidikan, Pengetahuan, Imunisasi Dasar Lengkap

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan

bimbingan atau pertolongan yang

diberikan oleh orang dewasa kepada

perkembangan anak untuk mencapai

kedewasaannya dengan tujuan agar

anak cukup cakap melaksanakan

tugas hidupnya sendiri tidak dengan

bantuan orang lain (Feni, 2014).

Pendidikan sangat penting untuk

menambah pengetahuan terutama

akan pentingnya kesehatan

khususnya dalam mencegah

terjadinya penyakit. Imunisasi salah

satu tindakan preventif untuk

mencegah terjadinya penyakit

tertentu yang diakibatkan oleh

kurangnya imunisasi dasar lengkap

(IDL). Sehingga pendidikan sangat

berpengaruh terhadap ketetapan

pemberian imunisasi dasar pada

balita, semakin tinggi pendidikan

ibu, ibu akan semakin tahu dan

mengerti betapa pentingnya

imunisasi bagi putra-putrinya. Begitu

pula sebaliknya, ibu yang

Page 2: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT …

2

Media Pendidikan Keperawatan │Volume II Nomor 1 : April 2020

mempunyai riwayat pendidikan

rendah biasanya akan cenderung

meremehkan dan acuh tak acuh

terhadap pentingnya imunisasi dasar

pada balitanya. Keadaan itu

cenderung berpotensi menimbulkan

masalah kesehatan, terutama

kesehatan pada balita yang

imunisasinya tidak lengkap.

Sehingga pengetahuan imunisasi

sangat penting untuk ibu, terutama

ibu yang baru saja melahirkan

bayinya. Semua orang tua atau

pengasuh harus mengikuti saran

petugas kesehatan terlatih tentang

kapan harus menyelesaikan jadwal

imunisasi (Kemenkes RI, 2010).

Imunisasi dasar lengkap meliputi

Hepatisis B (Hb), Polio, Bacillus

Calmette Guerin (BCG), Diphteria

Tetanus Pertusis (DTP) dan campak

(Kemenkes RI, 2013). Imunisasi

bertujuan untuk mencegah terjadinya

penyakit tertentu pada seseorang dan

menghilangkan penyakit tersebut

pada sekelompok masyarakat

(populasi) (Marimbi, 2010). Faktor-

faktor yang mempengaruhi

pemberian imunisasi terhadap balita

yaitu kurangnya pengetahuan tentang

IDL, tingkat pendidikan yang rendah,

pekerjaan serta perilaku ibu itu

sendiri (Notoatmodjo, 2014).

Pada tahun 2008 diperkirakan

jumlah seluruh kematian pada anak

di bawah lima tahun (0-59 bulan)

sebesar 8,8 juta kematian. Sekitar

17% dari kematian tersebut

disebabkan oleh penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi, sedangkan

perkiraan seluruh kematian anak usia

1-59 bulan sebesar 5,2 juta kematian,

dan 29% dari kematian tersebut

diakibatkan penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi (WHO,

2012). Data dari Direktorat

Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit, Kementerian Kesehatan

(Kemenkes) RI menunjukkan sejak

2014-2016, terhitung sekitar 1,7 juta

anak belum mendapatkan imunisasi

atau belum lengkap status

imunisasinya. Terkait capaian

imunisasi, cakupan imunisasi dasar

lengkap pada 2017 mencapai

92,04%, melebihi target yang telah

ditetapkan yakni 92% dan imunisasi

DPT-HB-Hib balita dua tahun

(Baduta) mencapai 63,7%, juga

melebihi target 45%. Sementara

tahun ini terhitung Januari hingga

Maret imunisasi dasar lengkap

mencapai 13,9% dan imunisasi DPT-

HB-Hib Baduta mencapai 10,8%.

Target cakupan imunisasi dasar

lengkap 2018 sebesar 92,5% dan

Page 3: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT …

3

Media Pendidikan Keperawatan │Volume II Nomor 1 : April 2020

imunisasi DPT-HB-Hib Baduta 70%

(Kemenkes RI, 2019). Target

imunisasi dasar lengkap (IDL)

Provinsi Jawa Timur 2017 adalah

91,5%, dari 38 Kabupaten/Kota yang

IDLnya telah melampaui 91,5%

berjumlah 30 Kabupaten dan 8

Kabupaten yang masih dibawah

91,5% (Kabupaten: Pacitan, Jember,

Situbondo, Probolinggo, Ngawi,

Bangkalan, Pamekasan dan Kota

Blitar) (Dinkes Jatim, 2018).

Berdasarkan laporan, tahun 2017

jumlah kasus kematian bayi adalah

953 kasus dari 103.926 kelahiran

hidup, turun dibandingkan tahun

2016 dengan jumlah kasus kematian

bayi adalah 1.006 kasus dari 103.132

kelahiran hidup (Dinkes NTB, 2017).

Berdasarkan laporan program

imunisasi tahunan 2018 di wilayah

kerja Puskesmas Taliwang

menargetkan desa UCI 95%, dan

80% anak disuatu desa mendapatkan

imunisasi dasar lengkap dan salah

satu desa tersebut adalah Desa

Labuan Kertasari yang diamana desa

UCI diukur dengan indikator

cakupan vaksin BCG,DPT/HB(3),

Polio 4 dan Campak sesuai dengan

ketetapan Kementrian Kesehatan.

Pada pemantuan desa menuju UCI di

Puskesmas Taliwang di Desa Labuan

Kertasari pada bulan Januari–Maret

13,64%, Januari–Juni 68,18%,

Januari–September 84,09% Januari-

Desember 104,55%. Jadi dari hasil

pencapaian desa UCI tersebut sudah

mencapai target (Dinkes Kab.

Sumbawa Barat, 2018). Data Desa

Labuan Kertasari jumlah balita yang

dilakukan IDL sebanyak 27 orang

dan ada 3 balita dengan imunisasi

tidak lengkap. Berdasarkan studi

pendahuluan tanggal 14 April 2019

di Desa Labuan Kertasari Kabupaten

Sumbawa Barat secara lisan pada 10

ibu balita didapatkan bahwa 7 ibu

berpendidikan dasar tidak tahu

tentang IDL dan 3 ibu berpendidikan

menengah tahu tentang IDL. Dari

data tersebut sebagian besar ibu tidak

tahu tentang IDL, karena

pendidikannya rendah serta

kurangnya pengetahuan.

Penyebab utama rendahnya

pencapaian UCI (Universal Child

Immunization) di Indonesia adalah

karena rendahnya akses pelayanan

dan tingginya angka drop out. Hal ini

terjadi karena akses tempat

pelayanan yang sulit dijangkau,

jadwal pelayanan yang tidak teratur

dan tidak sesuai dengan kegiatan

masyarakat, kurangnya tenaga

pelaksana, tidak tersediannya buku

Page 4: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT …

4

Media Pendidikan Keperawatan │Volume II Nomor 1 : April 2020

KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) atau

kartu imunisasi, rendahnya kesadaran

dan pengetahuan masyarakat tentang

manfaat, waktu pemberian imunisasi,

serta gejala ikutan imunisasi. Faktor

budaya dan pendidikan serta kondisi

sosial ekonomi juga ikut

mempengaruhi rendahnya capaian

UCI desa/kelurahan (Kemenkes,

2010). Sesuai Universal Chaild

Immunization oleh WHO, sejak

tahun 1977 pemerintah Indonesia

menerapkan Program Pengembangan

Imunisasi (PPI) yang mewajibkan

pemberian Lima Imunisasi dasar

Lengkap mencakup pemberian 5

jenis vaksin, yaitu imunisasi BCG

sebanyak 1 kali, hepatitis B (HepB) 3

kali, DPT 3 kali, polio 3 kali dan

campak 1 kali. Dan Salah satu faktor

yang terkait adalah sikap orang tua

dan pengetahuan terhadap imunisasi

seperti di dalam Teori Lawrence

Green mencoba menganalisis

perilaku manusia dari tingkat

kesehatan. Kesehatan seseorang atau

masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor

pokok, yakni faktor perilaku

(behavior causes) dan faktor di luar

perilaku (non-behaviour causes).

Selanjutnya perilaku itu sendiri

ditentukan atau terbentuk dari 3

faktor yaitu yang pertama faktro-

faktor predisposisi (Predisposing

Factors), yang terwujud dalam

pendidikan pengetahuan, sikap,

kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai,

dan sebagainya, yang kedua faktro-

faktor pendukung (Enabling

Factors), yang terwujud dalam

fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana,

alat-alat kontrasepsi, jamban, dan

sebagainya dan yang ketiga faktor-

faktor pendorong (Renforcing

Factors) yang terwujud dalam sikap

dan perilaku petugas kesehatan atau

petugas lain, yang merupakan

kelompok referensi dari perilaku

masyarakat (Notoadmodjo, 2014).

Pemberian imunisasi dasar

lengkap pada anak sebaiknya

diberikan sesuai dengan jadwalnya,

dengan cara memberikan pendidikan

kesehatan, pengetahuan melalui

penyuluhan kepada ibu balita betapa

pentingnya imunisasi untuk

kesehatan anaknya, yang dimana

tujuan dari imunisasi itu sendiri yaitu

untuk mencegah terjadinya suatu

penyakit tertentu. Sehingga

mempermudah ibu membawa

anaknya untuk melakukan imunisais

dasar lengkap. Melihat latar belakang

diatas yaitu tingginya masalah yang

timbul dari tingkat pendidikan serta

pengetahuannya kurang sehingga ibu

Page 5: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT …

5

Media Pendidikan Keperawatan │Volume II Nomor 1 : April 2020

tidak tahu betapa pentingnya

melakukan IDL kepada anaknya

maka perlu dilakukan penelitian

dengan judul “hubungan tingkat

pendidikan dengan tingkat

pengetahuan Ibu balita tentang

imunisasi dasar lengkap pada balita

di Desa Labuan Kertasari Kabupaten

Sumbawa Barat”.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis

menggunakan jenis penelitian

kuantitatif dengan analitik

korelasi.Penelitian ini dilaksanakan

di Desa Labuan Kertasari Kabupaten

Sumbawa Barat. Adapun desain

penelitian ini adalah cross secsional.

Pengumpulan data menggunakan

kuesioner. Adapun subjek penelitian

ini seluruh ibu yang mempunyai

balita di Desa Labuan Kertasari

Kabupaten Sumbawa Barat sejumlah

30 orang. Analisis data dilakukan

secara univariat untuk menjelaskan

dan mendeskripsikan karakteristik

setiap variabel panelitian dan analisis

bivariat untuk melihat hubungan

antar variabel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Umum

Data umum meliputi

karakteristik responden berdasarkan

pada kelompok umur, pekerjaan,

jumlah anak dan sumber informasi di

Desa Labuan Kertasari Kabupaten

Sumbawa Barat.

1. Karakteristik Responden

Berdasarkan Umur

Tabel 1 Distribusi Karakteristik

Responden Berdasarakan Umur di

Desa Labuan Kertasari Kabupaten

Sumbawa Barat, tanggal 4 s.d 10 Juli

2019.

No Umur F %

1 20-25 tahun 8 26.7

2 26-30 tahun 9 30

3 ≥ 31 tahun 13 43.3

Total 30 100

Sumber : Data Primer, Juli 2019

Berdasarkan tabel 1 dapat

diketahui bahwa hampir setengah

responden berumur ≥ 31 tahun

sebanyak 13 responden (43.3%) dan

hampir setengah responden berumur

20-25 tahun sebanyak 8 responden

(26,7%).

2. Karakteristik Responden

Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 2 Distribusi Karakteristik

Responden Berdasarkan Pekerjaan di

Desa Labuan Kertasari Kabupaten

Sumbawa Barat, tanggal 4 s.d 10 Juli

2019.

Page 6: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT …

6

Media Pendidikan Keperawatan │Volume II Nomor 1 : April 2020

No Pekerjaan F %

1 Petani

Rumput Laut

21 70

2 Guru 1 3.3

3 Ibu Rumah

Tangga

8 26.7

4 Pegawai

Negeri Sipil

0 0

Total 30 100%

Sumber : Data Primer, Juli 2019

Berdasarkan tabel 2 dapat

diketahui bahwa hampir seluruh

responden bekerja sebagai petani

rumput laut sebanyak 21 responden

(70%) dan sebagian kecil bekerja

sebagai guru sebanyak 1 responden

(3.3%).

3. Karakteristik Responden

Berdasarkan Jumlah Anak

Tabel 3 Distribusi Karakteristik

Responden Berdasarkan Jumlah

Anak di Desa Labuan Kertasari

Kabupaten Sumbawa Barat, tanggal

4 s.d 10 Juli 2019.

No Jumlah

Anak

F %

1 1 anak 25 83.3

2 2-4 anak 5 16.7

Total 30 100

Sumber : Data Primer, Juli 2019

Berdasarkan tabel 3 dapat

diketahui hampir seluruh responden

mempunyai 1 anak sebanyak 25

responden (83,3%) dan sebagian

kecil responden mempunyai 2-4 anak

sebanyak 5 responden (16,7%).

4. Karakteristik Responden

Berdasarkan Sumber

Informasi

Tabel 4 Distribusi Karakteristik

Responden Berdasarkan Sumber

Informasi di Desa Labuan Kertasari

Kabupaten Sumbawa Barat, tanggal

4 s.d 10 Juli 2019.

No Pekerjaan F %

1 Tenaga

Kesehatan

20 66.7

2 Tetangga 2 6.7

3 Media Massa 3 10

4 Media

Elektronik

5 16.6

Total 30 100%

Sumber : Data Primer, Juli

2019Berdasarkan tabel 4 dapat

diketahui bahwa sebagian besar

responden mendapatkan informasi

dari tenaga kesehatan sebanyak 20

responden (66,7%) dan sebagian

kecil responden mendapatkan

informasi tentang IDL dari tetangga

sebanyak 2 orang (6,7%).

Data Khusus

Data khusus meliputi tingkat

pendidikan dan tingkat pengetahuan

ibu balita di Desa Labuan Kertasari

Kabupaten Sumbawa Barat.

Page 7: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT …

7

Media Pendidikan Keperawatan │Volume II Nomor 1 : April 2020

1. Karakteristik Responden

Berdasarkan Pendidikan

Tabel 5 Distribusi Karakteristik

Responden Berdasarkan Pendidikan

di Desa Labuan Kertasari Kabupaten

Sumbawa Barat, tanggal 4 s.d 10 Juli

2019.

No Tingkat

Pendidikan

F %

1 Pendidikan

Dasar

21 70

2 Pendidikan

Menengah

6 20

3 Pendidikan

Tinggi

3 10

Total 30 100%

Sumber : Data Primer, Juli 2019

Berdasarkan tabel 5 dapat

diketahui bahwa sebagian besar

responden berpendidikan dasar

sebanyak 21 responden (70%) dan

sebagian kecil responden

berpendidikan tinggi sebanyak 3

responden (10%).

2. Tingkat Pengetahuan Ibu

Balita Tentang Imunisasi

Dasar Lengkap Pada Balita di

Desa Labuan Kertasari

Sumbawa Barat

Tabel 6 Distribusi Karakteristik

Responden Berdasarkan Pengetahuan

Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar

Lengkap Pada Balita di Desa Labuan

Kertasari Kabupaten Sumbawa

Barat, tanggal 4 s.d 10 Juli 2019.

No Tingkat

Pengetahuan

F %

1 Pengetahuan

Baik

9 30

2 Pengetahuan

Cukup

2 6.7

3 Pengetahuan

Kurang

19 63.3

Total 30 100%

Sumber : Data Primer, Juli 2019

Berdasarkan tabel 6 dapat

diketahui bahwa sebagian besar

pengetahuan ibu tentang IDL adalah

kurang sebanyak 19 responden

(63,3%) dan sebagian kecil

pengetahuan responden tentang IDL

adalah cukup sebanyak 2 responden

(6,7%).

3. Tabulasi silang tingkat

pendidikan dengan tingkat

pengetahuan ibu balita di Desa

Labuan Kertasari Kabupaten

Sumbawa Barat

Tabel 7 Tabulasi Silang Tingkat

Pendidikan Dengan Tingkat

Pengetahuan Ibu Balita Tentang

Imunisasi Dasar Lengkap Pada Balita

di Desa Labuan Kertasari Kabupaten

Sumbawa Barat, Tanggal 4-10 Juli

2019.

Page 8: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT …

8

Media Pendidikan Keperawatan │Volume II Nomor 1 : April 2020

Sumber : Data Primer, Juli 2019

Dari tabulasi silang tabel 7 dapat

diketahui bahwa responden yang

berpendidikan dasar sebanyak 21

responden hampir seluruhnya

pengetahuannya kurang yaitu

sebanyak 19 responden (90,4%).

Responden yang berpendidikan

menengah sebanyak 6 responden

seluruhnya pengetahuannya baik.

Sedangkan responden yang

berpendidikan tinggi sebanyak 3

responden seluruhnya

pengetahuannya baik (100%).

Hasil Analisa

Hasil Analisa Hubungan

Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat

Pengetahuan Ibu Balita Tentang

Imunisasi Dasar Lengkap Pada Balita

Di Desa Labuan Kertasari Kabupaten

Sumbawa Barat.

Tabel 8 Hasil Uji Statistik Chi

Square

Chi-Square Tests

Value Df Asymp.

Sig. (2-

sided)

Pearson

Chi-Square 30.000a 4 .000

Likelihood

Ratio 36.652 4 .000

Linear-by-

Linear

Association

22.801 1 .000

N of Valid

Cases 30

Pada penelitian hubungan

tingkat pendidikan dengan tingkat

pengetahuan ibu balita tentang IDL

pada balita di Desa Labuan Ketasari

Kabupaten Sumbawa Barat, hasil uji

statistik Chi-square dari perhitungan

menggunakan SPSS 20 for windows

didapatkan hasil ρ (0,000) < 0,05,

maka H0 ditolak, artinya ada

hubungan tingkat pendidikan dengan

tingkat pengetahuan ibu balita

tentang imunisasi dasar lengkap pada

balita di Desa Labuan Kertasari

Kabupaten Sumbawa Barat.

No Pendidikan

Tingkat Pengetahuan

Baik Cukup Kurang Total

F % F % F % F %

1 Dasar 0 0 2 6.7

(100)

19 63.3

(100)

21 70

(100)

2 Menengah 6 20

(100)

0 0 0 0 6 20

(100)

3 Tinggi 3 10

(100)

0 0 0 0 3 10

(100)

Total 9 30 2 6.7 19 63.3 30 100

Page 9: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT …

9

Media Pendidikan Keperawatan │Volume II Nomor 1 : April 2020

PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini akan

diuraikan hasil penelitian antara lain

data umum, meliputi umur,pekerjaan,

jumlah anak dan sumber informasi.

Dan data khusus yaitu hubungan

tingkat pendidikan dengan tingkat

pengetahuan ibu balita tentang

imunisasi dasar lengkap pada balita

di Desa Labuan Kertasari, tanggal 4

s.d 10 Juli 2019 .

Tingkat Pendidikan Ibu Balita Di

Desa Labuan Kertasari

Berdasarkan tabel 5 dapat

diketahui bahwa sebagian besar

responden didapatkan tingkat

pendidikan dasar sebanyak 21

responden (70%) dan sebagian kecil

responden berpendidikan tinggi

sebanyak 3 responden (10%).

Pendidikan merupakan

pengalaman seseorang mengikuti

pendidikan formal yang dinilai

berdasarkan ijazah tertinggi yang di

miliki, sehingga pendidikan terbagi

menjadi tiga yaitu pendidikan dasar

(tingkat SD dan SLTP), menengah

(SMU/Sederajat) dan pendidikan

tinggi (Perguruan Tinggi/Sederajat)

(UU NO 20 tahun2003).

Di Desa Labuan Kertasari

sebagian besar perpendidikan dasar

sedangkan faktor yang

mempengaruhi tingkat pendidikan

yaitu sosial ekonomi, adat istiadat,

kepercayaan masyarakat, dan

ketersediaan waktu di masyarakat.

Dikarenakan di desa tersebut

perekonomiannya sangat terbatas

sehingga sebagian besar ibu tidak

mampu melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi.

Rendahnya pendidikan akan

berpengaruh terhadap daya serap

atau penerimaan informasi yang

masuk, apalagi informasi yang

berkaitan dengan kesehatan anak

yang termasuk dalam pemberiaan

imunisasi dasar lengkap. Orang yang

berpendidikan tinggi akan

memberikan tanggapan yang lebih

rasional dibandingkan dengan orang

yang perpendidikan rendah.

Diharapkan ibu balita dapat

meningkatkan pengetahuannya

tentang imunisasi dasar lengkap

dengan cara mengikuti berbagai

penyuluhan di desa tersebut.

Meskipun ibu berpendidikan dasar

setidaknya ibu tahu tentang

pentingnya imunisasi dasar lengkap

pada balita.

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

Imunisasi Dasar Lengkap

Berdasarkan tabel 6 dapat

diketahui bahwa sebagian besar

Page 10: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT …

10

Media Pendidikan Keperawatan │Volume II Nomor 1 : April 2020

pengetahuan ibu tentang IDL adalah

kurang sebanyak 19 responden

(63,3%) dan sebagian kecil

pengetahuan responden tentang IDL

adalah cukup sebanyak 2 responden

(6.7%) serta hampir setengah

responden yang berpengetahuan baik

sebanyak 9 responden (30%).

Pengetahuan merupakan hasil

dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap

suatu objek tertentu. Penginderaan

terjadi melalui pancaindera manusia

yakni indera penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan

raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan

telinga (Notoatmodjo, 2014).

Pada beberapa balita yang

sering terserang penyakit karena

kurang lengkapnya imunisasi yang

diberikan. Hal ini dikarenakan

kurangnya pemahaman serta

pengetahuan ibu balita yang

berkaitan tentang IDL. Faktor yang

mempengaruhi pengetahuan tentang

IDL diantaranya oleh umur,

pendidikan, pengalaman, pekerjaan

dan informasi.

Pengetahuan responden yang

kurang tentang Imunisasi Dasar

Lengkap (IDL) dipengaruhi oleh

umur. Hal ini karena di tunjukan

bahwa hampir setengah responden

berumur ≥ 31 tahun sebanyak 13

responden (43,3%).

Umur yang sudah prodiktif ini

menyebabkan responden matang

dalam memilih dan menyaring materi

atau informasi yang diterima karena

bertambahnya umur seseorang akan

mempengaruhi kemampuan

intelektual dalam menerima

informasi. Hasil penelitian yang

kurang sebab sebagian besar

responden berpendidikan dasar

sehingga responden sulit menyerap

informasi yang ada.

Pengetahuan responden yang

kurang tentang Imunisasi Dasar

Lengkap (IDL) dipengaruhi oleh

pendidikan. Hasil penelitian

menunjukkan hampir sebagian besar

responden berpendidikan dasar

sebanyak 21 responden (70%).

Pengetahuan ibu tentang IDL

dipengaruhi oleh paritas. Hal ini

dapat ditunjukkan bahwa hampir

seluruh responden mempunyai 1

anak sebanyak 25 responden

(83,3%).

Akan tetapi, hasil penelitian

menunjukkan bahwa sebagian besar

pengetahuan responden tentang IDL

adalah kurang. Hal ini dapat

disebabkan oleh kurangnya

Page 11: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT …

11

Media Pendidikan Keperawatan │Volume II Nomor 1 : April 2020

kesempatan untuk bertanya pada

petugas kesehatan tentang imunisasi

dasar lengkap karena waktu

responden habis untuk mengurusi

anak, rumah serta selalu pergi pesisir

untuk panen rumput laut. Jika ada

waktu luang yang dimiliki oleh

responden maka digunakan untuk

beristirahat. Sehingga ibu balita tidak

mempunyai waktu untuk

menjangkau pelayanan kesehatan

yaitu melakukan imunisasi dasar

lengkap pada anaknya.

Rendahnya pengetahuan juga

dipengaruhi oleh pekerjaan

responden yang hampir sebagian

besar bekerja sebagai petani rumput

laut sebanyak 21 responden (70%).

Pekerjaan biasanya sebagai

simbol status sosial di masyarakat.

Masyarakat akan memandang

seseorang dengan penuh

penghormatan apabila pekerjaannya

sudah pegawai negeri atau pejabat di

pemerintahan (Notoatmodjo, 2010).

Pekerjaan sebagai petani

rumput laut yang menyita waktu

dapat menyebabkan ibu tidak

mempunyai kesempatan untuk

mencari informasi dari berbagai

media dan menanyakan pada tenaga

kesehatan tentang IDL. Selain itu

pekerjan sebagai petani rumput laut

yang cenderung banyak di pantai

atau pesisir pantai dapat

menyebabkan responden sulit dalam

menerima informasi tentang

imunisasi dasar lengkap. Ibu tidak

mempunyai kesempatan untuk

bertukar informasi tentang IDL

dengan atasan atau rekan kerja yang

memiliki pengetahuan berbeda.

Karena waktu luang yang dimiliiki

oleh ibu digunakan untuk selalu

mengumpulkan rumput laut.

Selain itu pengetahuan

dipengaruhi oleh sumber informasi

hal ini dapat ditunjukkan bahwa

sebagian besar responden mendapat

informasi dari tenaga kesehatan

tentang IDL sebanyak 20 responden

(66,7%).

Kuarangnya informasi tentang

IDL menyebabkan responden kurang

tambahan wawasan sehingga

kemampuan responden dalam

mengerti dan memahami imunisasi

dasar lengkap kurang. Informasi

yang kurang tentang IDL dapat

disebabkan karena ibu balita tidak

mau memahami dan tidak mengikuti

jadwal imunisasi yang telah

ditentukan dan juga karena tidak

pernah membaca koran serta

menonton tayangan televisi atau

mendengar radio yang berhubungan

Page 12: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT …

12

Media Pendidikan Keperawatan │Volume II Nomor 1 : April 2020

dengan IDL sehingga pemahaman

yang dimilikinya juga berkurang.

Untuk itu diharapkan agar ibu

dapat meningkatkan pengetahuan

mengenai imunisasi dasar lengkap

dengan cara mengakses informasi

tentang imunisasi baik melalui media

massa maupun media elektronik,

serta dari tenaga kesehatan melalui

penyuluhan imunisasi dasar lengkap

dan diharapkan ibu untuk selalu

memberikan imunisasi dasar lengkap

pada anaknya untuk selalu menjaga

kesehatannya.

Hubungan Tingkat Pendidikan

Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu

Balita Tentang Imunisasi Dasar

Lengkap Pada Balita Di Desa

Labuan Kertasari Kabupaten

Sumbawa Barat

Berdasarkan hasil tabel 7 di

ketahui bahwa sebagian besar

responden mempunyai pengetahuan

kurang berpendidikan dasar

sebanyak 19 responden (63,3%) dan

sebagian kecil responden

pengetahuan baik berpendidikan

menengah sebanyak 6 responden

(20%).

Hasil SPSS menggunakan uji

Chi Square didapatkan ρ= 0,000 ≤

(0,05) maka H0 (hipotesis nol)

ditolak, artinya ada hubungan tingkat

pendidikan dengan tingkat

pengetahuan ibu balita tentang

imunisasi dasar lengkap pada balita

di Desa Labuan Kertasari Kabupaten

Sumbawa Barat.

Pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang (over behavior). Karena

dari pengalaman dan penelitian

ternyata perilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng

dibandingkan dengan perilaku yang

tidak didasari oleh pengetahuan

(Notoatmodjo, 2010).

Pendidikan sangat berpengaruh

terhadap pengetahuan ibu. Ketetapan

pemberian imunisasidasar pada

balita, semakin tinggi pendidikan

ibu, maka pengetahuan ibu akan

semakin baik serta semakin tahu

danmengerti betapa pentingnya

imunisasi bagi putra-putrinya. Begitu

pula sebaliknya, ibu yang

mempunyai riwayat pendidikan

rendah biasanya akan cenderung

meremehkan dan acuh tak acuh

terhadap pentingnya imunisasidasar

pada balitanya.

Untuk meningkatkan

pengetahuan ibu adalah dengan cara

banyak mencari informasi, salah satu

contohnya adalah dengan cara

Page 13: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT …

13

Media Pendidikan Keperawatan │Volume II Nomor 1 : April 2020

banyak membaca buku kesehatan

terutama tentang imunisasi dasar

lengkap. Di zaman globalisasi ini

sangat mudah untuk mendapatkan

informasi melalui internet, sehingga

mempermudah ibu untuk

meningkatkan pengetahuannya.

Dapat juga dengan cara mengikuti

penyuluhan dan berkunjung ke

posyandu di desa untuk mendapatkan

pengetahuan seputaran imunisasi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian

dapat di tarik kesimpulan bahwa.

1. Tingkat pendidikan responden di

Desa Labuan Kertasari

Kabupaten Sumbawa Barat

sebagian besar adalah

berpendidikan dasar sebanyak

21 responden(70%).

2. Tingkat pengetahuan responden

tentang imunisasi dasar lengkap

di Desa Labuan Kertasari

Kabupaten Sumbawa Barat

sebagian besar adalah memiliki

tingkat pengetahuan kurang

sebanyak 19 responden (63,3%).

3. Terdapat hubungan antara

tingkat pendidikan dengan

tingkat pengetahuan ibu balita

tentang imunisasi dasar lengkap

pada balita di Desa Labuan

Kertasari Kabupaten Sumbawa

Barat, dengan nilai ρ sebesar

0.000 yangberarti terdapat

hubungan dan nilai signifikansi

sebesar 0.000< 0,05.

DAFTAR PUSTAKA

, 2003. Undang-Undang

No.20 tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta

Dinkes Nusa Tenggara Barat, 2017.

Profil Kesehatan Provinsi

Nusa Tenggara Barat Tahun

2017. Dinas Kesehatan Nusa

Tenggara Barat

Dinkes Jawa Timur, 2018, Profil

Kesehatan Jawa Timur 2018,

Dinas Kesehatan Jawa Timur

Dinkes Kabupaten Sumbawa Barat,

2018, Profil Kesehatan

Kabupaten Sumbawa Barat

Tahun 2016. Dinas Kesehatan

Kabupaten Sumbawa Barat

Kemenkes R.I., 2010. Gerakan

AkselerasiImunisasi Nasional

UCI 2010-2014 (GAIN UCI

2010-2014), Jakarta:

Kementerian

Kesehatan Republik

Indonesia

Marimbi, H., 2010. Tumbuh

Page 14: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT …

14

Media Pendidikan Keperawatan │Volume II Nomor 1 : April 2020

Kembang Status Gizi dan

Imunisasi Dasar Pada Balita.

Nuha Medika : Yogyakarta

Notoatmodjo, S, 2014. Ilmu Perilaku

Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta

Notoatmodjo, S, 2014. Metodologi

Penelitian Kesehatan.

Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, S, 2010. Ilmu Perilaku

Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta

Sari, Feni Desna, 2014. Studi

Perbandingan Prestasi

Belajar Peserta Didik Kelas

VII yang Diterima Melalui

Jalur Bina Lingkungan dan

Non BinaLingkungan di

SMPN 9 Bandar Lampung

Tahun Ajaran 2013/2014.

Bandar Lampung: Universitas

Lampung. Skripsi

WHO, 2012. Global Measles and

Rubella Strategic Plan

20122020. Geneva: World

Health Organization