Modul II Perencanaan Konstruksi Jalan Rel

8
MODUL II PERENCANAAN KONSTRUKSI JALAN REL STRUKTUR JALAN REL Telah disinggung di depan (Pendahuluan) bahwa jalan rel telah berekmbang sedemikan rupa sehingga saat ini terdapat tidak hanya jalan rel dengan dua rel sejajar, tetapi juga terdapat jalan monorail, bahkan jalan rel dengan teknologi magnetik. Perencanaan dan perancangan jalan rel yang akan diurai kan pada bab ini ialah sebatas pada lingkup perencanaan dan Perancangan teknik prasarana jalan rel. Pada bab ini akan diuraikanb eberapah al antaral ain: alinemen,s urvaij alur dan lokasi, dan garnbarp erencanaadna n perancanganS. Edangkan mengenabi iayad anf aktor-faktocr konomit idak dibahasp adab ab ini Perkeretaapian diselenggarakan dengan tujuan untuk memperlancar perpindahan orang dan/atau barang secara massal dengan selamat, aman, nyaman, cepat dan lancar, tepat, tertib dan teratur, efisien, serta menunjang pemerataan, pertumbuhan, stabilitas, pendorong, dan penggerak pembangunan nasional. Perkeretaapian merupakan salah satu moda transportasi yang memiliki karakteristik dan keunggulan khusus terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut baik penumpang maupun barang secara massal, hemat energi, hemat dalam penggunaan ruang, mempunyai faktor keamanan yang tinggi dan tingkat pencemaran yang rendah serta lebih efisien untuk angkutan jarak jauh dan dalam angkutan kota. Agar dalam penyelenggaraan angkutan kereta api dapat diperoleh pelayanan jasa transportasi dengan tingkat keselamatan, keamanan, ketepatan, kelancaran dan kenyamanan yang Jalan Rel Ir Alizar MT. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana ‘12 1

description

Modul II Perencanaan Konstruksi Jalan Rel

Transcript of Modul II Perencanaan Konstruksi Jalan Rel

Page 1: Modul II Perencanaan Konstruksi Jalan Rel

MODUL II

PERENCANAAN KONSTRUKSI JALAN REL

STRUKTUR JALAN REL

Telah disinggung di depan (Pendahuluan) bahwa jalan rel telah berekmbang

sedemikan rupa sehingga saat ini terdapat tidak hanya jalan rel dengan dua rel

sejajar, tetapi juga terdapat jalan monorail, bahkan jalan rel dengan teknologi

magnetik.

Perencanaan dan perancangan jalan rel yang akan diurai kan pada bab ini ialah

sebatas pada lingkup perencanaan dan Perancangan teknik prasarana jalan rel. Pada

bab ini akan diuraikanb eberapah al antaral ain: alinemen,s urvaij alur dan lokasi, dan

garnbarp erencanaadna n perancanganS. Edangkan mengenabi iayad anf aktor-

faktocr konomit idak dibahasp adab ab ini

Perkeretaapian diselenggarakan dengan tujuan untuk memperlancar perpindahan

orang dan/atau barang secara massal dengan selamat, aman, nyaman, cepat dan

lancar, tepat, tertib dan teratur, efisien, serta menunjang pemerataan, pertumbuhan,

stabilitas, pendorong, dan penggerak pembangunan nasional.

Perkeretaapian merupakan salah satu moda transportasi yang memiliki karakteristik

dan keunggulan khusus terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut baik

penumpang maupun barang secara massal, hemat energi, hemat dalam penggunaan

ruang, mempunyai faktor keamanan yang tinggi dan tingkat pencemaran yang rendah

serta lebih efisien untuk angkutan jarak jauh dan dalam angkutan kota. Agar dalam

penyelenggaraan angkutan kereta api dapat diperoleh pelayanan jasa transportasi

dengan tingkat keselamatan, keamanan, ketepatan, kelancaran dan kenyamanan yang

tinggi, maka prasarana dan sarana kereta api yang dioperasikan harus mempunyai

keandalan dan memenuhi persyaratan keselamatan, agar prasarana dan sarana

kereta api selalu dalam kondisi siap pakai dan secara teknis laik untuk dioperasikan.

Agar selalu dalam kondisi andal, siap pakai dan secara teknis laik operasi, maka

penyediaan dan pembangunan prasarana dan sarana harus didasarkan pada

persyaratan yang telah ditentukan dan dilakukan pengujian serta secara berkala

dilakukan perawatan. Dalam pengoperasian prasarana dan sarana kereta api perlu

dilakukan oleh tenaga-tenaga yang telah memiliki kualifikasi keahlian sesuai

bidangnya. Penyediaan, perawatan prasarana kereta api pada prinsipnya dilakukan

oleh Pemerintah dan dapat dilimpahkan kepada badan penyelenggara. Pengusahaan

Jalan RelIr Alizar MT.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘121

Page 2: Modul II Perencanaan Konstruksi Jalan Rel

prasarana dan sarana kereta api dilaksanakan oleh badan penyelenggara. Penyediaan

dan perawatan sarana kereta api dilakukan oleh badan penyelenggara.

Pemeriksaan dan pengujian prasarana dan sarana kereta api dilakukan oleh

Pemerintah. Dalam Peraturan Pemerintah ini diatur ketentuan mengenai prasarana

kereta api, sarana kereta api, penyediaan, perawatan, pengusahaan, pemeriksaan dan

pengujian prasarana dan sarana kereta api, kerja sama dalam penyelenggaraan

perkeretaapian serta penyediaan fasilitas untuk penyandang cacat dan/atau orang

sakit. Disamping hal tersebut juga diatur mengenai pengelolaan kereta api khusus dan

tenaga operasional prasarana dan sarana kereta api.

4.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Pada umumnya suatu perusahaan jalan kereta api mempunyai beberapa bagian

pokok, yaitu :

1. Urusan administrasi

2. Urusan teknik

3. Urusan lalu Lintas kereta api dan perniagaan ( traffic and operation )

4. Urusan peralatan (logistik).

5. Urusan penilitian dan pengembangan

Pengelolan diserahkan kepada suatu direksi yang bertangguang jawab kepada

sebuah dewan (board of director) atau dewan komisaris. Untuk perusahaan Negara

direksi bertanggung jawab kepada menteri ( Menteri Perhubungan ).

Ad. 1. Bagian administratif meliputi :

1. Bagian Kepegawaian (persinalia)

2. Bagian Keuangan

3. Bagian Statistik

4. Bagian Tarif.

5. Bagian Budgeting

6. Bagian Kesejahteraan Pegawai (pendidikan, kesehatan, perumahan, hiburan , dll)

Ad. 2. Bagian Teknik

1. Teknik sipil (mengurus jalan baja (rel/track) dan emplacement, gedung, bangunan,

jembatan, terowongan)

2. Teknik mesin (mengurus alat2 traksi, gerbong, lokomotif, dll)

3. Teknik elektro (mengurus traksi listrik, radio, penerangan, ac, radio komunikasi, dll)

Jalan RelIr Alizar MT.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘122

Page 3: Modul II Perencanaan Konstruksi Jalan Rel

Ad.3. Bagian Lalu Lintas

1. Bagian operasional (traffic) perjalanan KA

2. Angkutan penumpang

3. Angkutan Barang dan Hewan

4. Perniagaan

Kantor Wilayah ( PT KAI )

1. Eksploitasi Barat : Jawa Barat, Banten dan Jakarta

2. Eksploitasi Tengah : Tegal, Bojonegoro, Semarang

3. Eksploitasi Timur : Palur, Surabaya.

4. Sumatera Selatan : Sumsel (Palembang), lampung

5. Sumatera Barat ( Sumbar, Padang, Solok, Pariaman, Sawah Lunto)

6. Sumatera Utara ( Medan, Aceh)

4.3. Penyediaan Perkeretaapian Di Indonesia

Penyediaan jaringan perkeretaapian sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem

transportasi nasional, sistem ini diselenggarakan berdasarkan:

a. asas manfaat;

b. asas keadilan;

c. asas keseimbangan;

d. asas kepentingan umum;

e. asas keterpaduan;

f. asas kemandirian;

g. asas transparansi;

h. asas akuntabilitas; dan

i. asas berkelanjutan.

4.4. Istilah-istilah Perkeretaapian

Ada beberapa istilah yang dipakai dalam analisa perkeretapian di Indonesia

berdasarkan UU No. 23 tahun 2007. tentang Perkeretaapian

1. Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana,

dan sumber daya manusia, serta norma, kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk

penyelenggaraan transportasi kereta api.

Jalan RelIr Alizar MT.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘123

Page 4: Modul II Perencanaan Konstruksi Jalan Rel

2. Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan

sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan

ataupun sedang bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api.

3. Prasarana perkeretaapian adalah jalur kereta api, stasiun kereta api, dan fasilitas

operasi kereta api agar kereta api dapat dioperasikan.

4. Jalur kereta api adalah jalur yang terdiri atas rangkaian petak jalan rel yang

meliputi ruang manfaat jalur kereta api, ruang milik jalur kereta api, dan ruang

pengawasan jalur kereta api, termasuk bagian atas dan bawahnya yang

diperuntukkan bagi lalu lintas kereta api.

5. Jaringan jalur kereta api adalah seluruh jalur kereta api yang terkait satu dengan

yang lain yang menghubungkan berbagai tempat sehingga merupakan satu sistem.

6. Jalur kereta api khusus adalah jalur kereta api yang digunakan secara khusus oleh

badan usaha tertentu untuk menunjang kegiatan pokok badan usaha tersebut.

7. Jalan rel adalah satu kesatuan konstruksi yang terbuat dari baja, beton, atau

konstruksi lain yang terletak di permukaan, di bawah, dan di atas tanah atau

bergantung beserta perangkatnya yang mengarahkan jalannya kereta api.

8. Fasilitas operasi kereta api adalah segala fasilitas yang diperlukan agar kereta api

dapat dioperasikan.

9. Sarana perkeretaapian adalah kendaraan yang dapat bergerak di jalan rel.

10. Badan Usaha adalah Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, atau

badan hukum Indonesia yang khusus didirikan untuk perkeretaapian.

11. Fasilitas penunjang kereta api adalah segala sesuatu yang melengkapi

penyelenggaraan angkutan kereta api yang dapat memberikan kemudahan,

kenyamanan, dan keselamatan bagi pengguna jasa kereta api.

12. Pengguna jasa adalah setiap orang dan/atau badan hukum yang menggunakan

jasa angkutan kereta api, baik untuk angkutan orang maupun barang.

13. Lalu lintas kereta api adalah gerak sarana perkeretaapian di jalan rel.

14. Angkutan kereta api adalah kegiatan pemindahan orang dan/atau barang dari satu

tempat ke tempat lain dengan menggunakan kereta api.

15. Awak Sarana Perkeretaapian adalah orang yang ditugaskan di dalam kereta api

oleh Penyelenggara Sarana Perkeretaapian selama perjalanan kereta api.

16. Penyelenggara prasarana perkeretaapian adalah pihak yang menyelenggarakan

prasarana perkeretaapian.

17. Penyelenggara sarana perkeretaapian adalah badan usaha yang mengusahakan

sarana perkeretaapian umum.

Jalan RelIr Alizar MT.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘124

Page 5: Modul II Perencanaan Konstruksi Jalan Rel

4.5. Bagian Penelitian dan Pengembangan

Menteri Perhubungan telah menetapkan jaringan jalur kereta api sebagaimana

dimaksud harus dituangkan dalam bentuk rencana umum jaringan jalur kereta api,

kemudian Bagian Penelitian dan Pengembangan akan melakukan kajian penelitian

dan pengembangan dengan mempertimbangkan:

a. rencana umum tata ruang ;

b. keterpaduan intra dan antar moda transportasi ;

c. keterpaduan dengan sektor pembangunan lainnya ;

d. keselamatan dan kelancaran operasi kereta api;

e. pertumbuhan ekonomi;

f. kelestarian lingkungan.

Uraian diatas menjadi lebih jelas lagi kalau diingat dan disadari bahwa tugas

pokok dari jalan rel adalah sebagai pengangkutan (transportasi) yang melayani

kebutuhan pengangkutan. Tetapi disamping itu tugas perusahaan jelas yaitu

mengusahakan sedapat-dapatnya profit yang maksimal tanpa mengabaikan

kepentingan masyarakat. Teori mengenai hal ini dapat dipelajari dalam buku-buku

pelajaran tentang ekonomi. Suatu investasi akan dinilai dari aspek cost dan benefit,

Benefit Cost rationya harus bernilai positif dan > 1, jika tidak, tentu ini suatu investasi

yang merugi.

Pengelolaan perusahaan yang effisien dan efektif untuk mencapai

produktivitas setinggi-tingginya didapatkan dengan dasar scientific managemen, yang

mengandung arti peneingkatan managerial tools, teknik dan prosedur-prosedur.

Pengelolaan perusahaan adalah tugas dan tangung jawab direksi. Tugas direksi

meliputi antara lain :

- Organisasi perusahaan

- Koordinasi aktivitas para petugas dan bagian dari perusahaan secara

efektif.

- Menerapkan politik perusahaan

- Menyusun budget perusahaan

- Mengawasi aktifitas perusahaan secara dinamis.

- Bertanggung jawab kepada dewan direktur atau dewan komisaris dan

para pemegang saham, Jika merupakan perusahaan negara

bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan RI.

Jalan RelIr Alizar MT.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘125

Page 6: Modul II Perencanaan Konstruksi Jalan Rel

Organisasi perusahaan meliputi pengelompakan tugas dalam jabatan serta

penunjukan

Jalan RelIr Alizar MT.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘126