Modul II Perencanaan Konstruksi Jalan Rel
-
Upload
puput-naa-misya -
Category
Documents
-
view
63 -
download
5
description
Transcript of Modul II Perencanaan Konstruksi Jalan Rel
MODUL II
PERENCANAAN KONSTRUKSI JALAN REL
STRUKTUR JALAN REL
Telah disinggung di depan (Pendahuluan) bahwa jalan rel telah berekmbang
sedemikan rupa sehingga saat ini terdapat tidak hanya jalan rel dengan dua rel
sejajar, tetapi juga terdapat jalan monorail, bahkan jalan rel dengan teknologi
magnetik.
Perencanaan dan perancangan jalan rel yang akan diurai kan pada bab ini ialah
sebatas pada lingkup perencanaan dan Perancangan teknik prasarana jalan rel. Pada
bab ini akan diuraikanb eberapah al antaral ain: alinemen,s urvaij alur dan lokasi, dan
garnbarp erencanaadna n perancanganS. Edangkan mengenabi iayad anf aktor-
faktocr konomit idak dibahasp adab ab ini
Perkeretaapian diselenggarakan dengan tujuan untuk memperlancar perpindahan
orang dan/atau barang secara massal dengan selamat, aman, nyaman, cepat dan
lancar, tepat, tertib dan teratur, efisien, serta menunjang pemerataan, pertumbuhan,
stabilitas, pendorong, dan penggerak pembangunan nasional.
Perkeretaapian merupakan salah satu moda transportasi yang memiliki karakteristik
dan keunggulan khusus terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut baik
penumpang maupun barang secara massal, hemat energi, hemat dalam penggunaan
ruang, mempunyai faktor keamanan yang tinggi dan tingkat pencemaran yang rendah
serta lebih efisien untuk angkutan jarak jauh dan dalam angkutan kota. Agar dalam
penyelenggaraan angkutan kereta api dapat diperoleh pelayanan jasa transportasi
dengan tingkat keselamatan, keamanan, ketepatan, kelancaran dan kenyamanan yang
tinggi, maka prasarana dan sarana kereta api yang dioperasikan harus mempunyai
keandalan dan memenuhi persyaratan keselamatan, agar prasarana dan sarana
kereta api selalu dalam kondisi siap pakai dan secara teknis laik untuk dioperasikan.
Agar selalu dalam kondisi andal, siap pakai dan secara teknis laik operasi, maka
penyediaan dan pembangunan prasarana dan sarana harus didasarkan pada
persyaratan yang telah ditentukan dan dilakukan pengujian serta secara berkala
dilakukan perawatan. Dalam pengoperasian prasarana dan sarana kereta api perlu
dilakukan oleh tenaga-tenaga yang telah memiliki kualifikasi keahlian sesuai
bidangnya. Penyediaan, perawatan prasarana kereta api pada prinsipnya dilakukan
oleh Pemerintah dan dapat dilimpahkan kepada badan penyelenggara. Pengusahaan
Jalan RelIr Alizar MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘121
prasarana dan sarana kereta api dilaksanakan oleh badan penyelenggara. Penyediaan
dan perawatan sarana kereta api dilakukan oleh badan penyelenggara.
Pemeriksaan dan pengujian prasarana dan sarana kereta api dilakukan oleh
Pemerintah. Dalam Peraturan Pemerintah ini diatur ketentuan mengenai prasarana
kereta api, sarana kereta api, penyediaan, perawatan, pengusahaan, pemeriksaan dan
pengujian prasarana dan sarana kereta api, kerja sama dalam penyelenggaraan
perkeretaapian serta penyediaan fasilitas untuk penyandang cacat dan/atau orang
sakit. Disamping hal tersebut juga diatur mengenai pengelolaan kereta api khusus dan
tenaga operasional prasarana dan sarana kereta api.
4.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Pada umumnya suatu perusahaan jalan kereta api mempunyai beberapa bagian
pokok, yaitu :
1. Urusan administrasi
2. Urusan teknik
3. Urusan lalu Lintas kereta api dan perniagaan ( traffic and operation )
4. Urusan peralatan (logistik).
5. Urusan penilitian dan pengembangan
Pengelolan diserahkan kepada suatu direksi yang bertangguang jawab kepada
sebuah dewan (board of director) atau dewan komisaris. Untuk perusahaan Negara
direksi bertanggung jawab kepada menteri ( Menteri Perhubungan ).
Ad. 1. Bagian administratif meliputi :
1. Bagian Kepegawaian (persinalia)
2. Bagian Keuangan
3. Bagian Statistik
4. Bagian Tarif.
5. Bagian Budgeting
6. Bagian Kesejahteraan Pegawai (pendidikan, kesehatan, perumahan, hiburan , dll)
Ad. 2. Bagian Teknik
1. Teknik sipil (mengurus jalan baja (rel/track) dan emplacement, gedung, bangunan,
jembatan, terowongan)
2. Teknik mesin (mengurus alat2 traksi, gerbong, lokomotif, dll)
3. Teknik elektro (mengurus traksi listrik, radio, penerangan, ac, radio komunikasi, dll)
Jalan RelIr Alizar MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘122
Ad.3. Bagian Lalu Lintas
1. Bagian operasional (traffic) perjalanan KA
2. Angkutan penumpang
3. Angkutan Barang dan Hewan
4. Perniagaan
Kantor Wilayah ( PT KAI )
1. Eksploitasi Barat : Jawa Barat, Banten dan Jakarta
2. Eksploitasi Tengah : Tegal, Bojonegoro, Semarang
3. Eksploitasi Timur : Palur, Surabaya.
4. Sumatera Selatan : Sumsel (Palembang), lampung
5. Sumatera Barat ( Sumbar, Padang, Solok, Pariaman, Sawah Lunto)
6. Sumatera Utara ( Medan, Aceh)
4.3. Penyediaan Perkeretaapian Di Indonesia
Penyediaan jaringan perkeretaapian sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
transportasi nasional, sistem ini diselenggarakan berdasarkan:
a. asas manfaat;
b. asas keadilan;
c. asas keseimbangan;
d. asas kepentingan umum;
e. asas keterpaduan;
f. asas kemandirian;
g. asas transparansi;
h. asas akuntabilitas; dan
i. asas berkelanjutan.
4.4. Istilah-istilah Perkeretaapian
Ada beberapa istilah yang dipakai dalam analisa perkeretapian di Indonesia
berdasarkan UU No. 23 tahun 2007. tentang Perkeretaapian
1. Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana,
dan sumber daya manusia, serta norma, kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk
penyelenggaraan transportasi kereta api.
Jalan RelIr Alizar MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘123
2. Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan
sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan
ataupun sedang bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api.
3. Prasarana perkeretaapian adalah jalur kereta api, stasiun kereta api, dan fasilitas
operasi kereta api agar kereta api dapat dioperasikan.
4. Jalur kereta api adalah jalur yang terdiri atas rangkaian petak jalan rel yang
meliputi ruang manfaat jalur kereta api, ruang milik jalur kereta api, dan ruang
pengawasan jalur kereta api, termasuk bagian atas dan bawahnya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas kereta api.
5. Jaringan jalur kereta api adalah seluruh jalur kereta api yang terkait satu dengan
yang lain yang menghubungkan berbagai tempat sehingga merupakan satu sistem.
6. Jalur kereta api khusus adalah jalur kereta api yang digunakan secara khusus oleh
badan usaha tertentu untuk menunjang kegiatan pokok badan usaha tersebut.
7. Jalan rel adalah satu kesatuan konstruksi yang terbuat dari baja, beton, atau
konstruksi lain yang terletak di permukaan, di bawah, dan di atas tanah atau
bergantung beserta perangkatnya yang mengarahkan jalannya kereta api.
8. Fasilitas operasi kereta api adalah segala fasilitas yang diperlukan agar kereta api
dapat dioperasikan.
9. Sarana perkeretaapian adalah kendaraan yang dapat bergerak di jalan rel.
10. Badan Usaha adalah Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, atau
badan hukum Indonesia yang khusus didirikan untuk perkeretaapian.
11. Fasilitas penunjang kereta api adalah segala sesuatu yang melengkapi
penyelenggaraan angkutan kereta api yang dapat memberikan kemudahan,
kenyamanan, dan keselamatan bagi pengguna jasa kereta api.
12. Pengguna jasa adalah setiap orang dan/atau badan hukum yang menggunakan
jasa angkutan kereta api, baik untuk angkutan orang maupun barang.
13. Lalu lintas kereta api adalah gerak sarana perkeretaapian di jalan rel.
14. Angkutan kereta api adalah kegiatan pemindahan orang dan/atau barang dari satu
tempat ke tempat lain dengan menggunakan kereta api.
15. Awak Sarana Perkeretaapian adalah orang yang ditugaskan di dalam kereta api
oleh Penyelenggara Sarana Perkeretaapian selama perjalanan kereta api.
16. Penyelenggara prasarana perkeretaapian adalah pihak yang menyelenggarakan
prasarana perkeretaapian.
17. Penyelenggara sarana perkeretaapian adalah badan usaha yang mengusahakan
sarana perkeretaapian umum.
Jalan RelIr Alizar MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘124
4.5. Bagian Penelitian dan Pengembangan
Menteri Perhubungan telah menetapkan jaringan jalur kereta api sebagaimana
dimaksud harus dituangkan dalam bentuk rencana umum jaringan jalur kereta api,
kemudian Bagian Penelitian dan Pengembangan akan melakukan kajian penelitian
dan pengembangan dengan mempertimbangkan:
a. rencana umum tata ruang ;
b. keterpaduan intra dan antar moda transportasi ;
c. keterpaduan dengan sektor pembangunan lainnya ;
d. keselamatan dan kelancaran operasi kereta api;
e. pertumbuhan ekonomi;
f. kelestarian lingkungan.
Uraian diatas menjadi lebih jelas lagi kalau diingat dan disadari bahwa tugas
pokok dari jalan rel adalah sebagai pengangkutan (transportasi) yang melayani
kebutuhan pengangkutan. Tetapi disamping itu tugas perusahaan jelas yaitu
mengusahakan sedapat-dapatnya profit yang maksimal tanpa mengabaikan
kepentingan masyarakat. Teori mengenai hal ini dapat dipelajari dalam buku-buku
pelajaran tentang ekonomi. Suatu investasi akan dinilai dari aspek cost dan benefit,
Benefit Cost rationya harus bernilai positif dan > 1, jika tidak, tentu ini suatu investasi
yang merugi.
Pengelolaan perusahaan yang effisien dan efektif untuk mencapai
produktivitas setinggi-tingginya didapatkan dengan dasar scientific managemen, yang
mengandung arti peneingkatan managerial tools, teknik dan prosedur-prosedur.
Pengelolaan perusahaan adalah tugas dan tangung jawab direksi. Tugas direksi
meliputi antara lain :
- Organisasi perusahaan
- Koordinasi aktivitas para petugas dan bagian dari perusahaan secara
efektif.
- Menerapkan politik perusahaan
- Menyusun budget perusahaan
- Mengawasi aktifitas perusahaan secara dinamis.
- Bertanggung jawab kepada dewan direktur atau dewan komisaris dan
para pemegang saham, Jika merupakan perusahaan negara
bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan RI.
Jalan RelIr Alizar MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘125
Organisasi perusahaan meliputi pengelompakan tugas dalam jabatan serta
penunjukan
Jalan RelIr Alizar MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘126