Jalan rel-27112010

39
1. Struktur Jalan Rel a. Pengertian Struktur Jalan Rel b. Kriteria Struktur Jalan Rel c. Superstructures dan Substructures 2. Pola Distribusi Pembebanan a. Konsep Pembebanan b. Model Pembebanan BoEF c. Studi Kasus

description

rel kereta api

Transcript of Jalan rel-27112010

Page 1: Jalan rel-27112010

1. Struktur Jalan Rela. Pengertian Struktur Jalan Rel

b. Kriteria Struktur Jalan Relc. Superstructures dan

Substructures

2. Pola Distribusi Pembebanana. Konsep Pembebanan

b. Model Pembebanan BoEFc. Studi Kasus

Page 2: Jalan rel-27112010

DefinisiJalur dan stasiun kereta api termasuk fasilitas yang diperlukan agar sarana kereta api dapat dioperasionalkan (UU No.13/1992 Bab 1 Pasal 1 ayat 7).

Prasarana Kereta Api1. Jalur dan Jalan Rel2. Bangunan Stasiun3. Jembatan4. Sinyal dan Telekomunikasi

PRASARANA KERETA API

Page 3: Jalan rel-27112010

• Struktur Jalan Rel adalah Struktur Elastik dengan pola distribusi beban yang cukup rumit.

• Struktur Jalan Rel Konvensional (Teknologi Adhesi Dua Rel) :

1. Struktur Bangunan Atas/Superstructure dengan komponen-komponen rel (rail), bantalan (sleeper/ties), penambat rel (fastening)

2. Struktur Bangunan Bawah/Substructure dengan komponen-komponen balas (ballast), subbalas (subballast), tanah dasar (improved subgrade) dan tanah asli (subgrade)

Page 4: Jalan rel-27112010
Page 5: Jalan rel-27112010

Rail

Sub ballast

Ballast

Rail Clip

Sleeper

Plants

Drainage

Center line

Page 6: Jalan rel-27112010

1. Kekakuan (Stiffness)Kekakuan struktur untuk menjaga deformasi vertikal dimana deformasi vertikal yang diakibatkan oleh distribusi beban lalu lintas kereta api merupakan indikator utama dari umur, kekuatan dan kualitas jalan rel.Deformasi vertikal yang berlebihan akan menyebabkan geometrik jalan rel tidak baik dan keausan yang besar diantara komponen-komponen struktur jalan rel.

KRITERIA STRUKTUR JALAN REL

Page 7: Jalan rel-27112010

3. Ketahanan terhadap Deformasi TetapDeformasi vertikal yang berlebihan akan cenderung menjadi deformasi tetap sehingga geometrik jalan rel (ketidakrataan vertikal, horisontal dan puntir) menjadi tidak baik, yang pada akhirnya kenyamanan dan keamanan terganggu

Page 8: Jalan rel-27112010

4. StabilitasJalan rel yang stabil dapat mempertahankan struktur jalan pada posisi yang tetap/semula (vertikal dan horisontal) setelah pembebanan terjadi. Untuk ini diperlukan balas dengan mutu dan kepadatan yang baik, bantalan dengan penambat yang selalu terikat dan drainasi yang baik.

Page 9: Jalan rel-27112010

5. Pengaturan yang tetap (Adjustability)Jalan rel harus bisa diatur/dipelihara untuk dikembalikan ke posisi geometrik yang benar jika terjadi perubahan geometri akibat beban yang berjalan.

Page 10: Jalan rel-27112010

Peraturan konstruksi jalan rel di Indonesia masih mengacu pada konstruksi tahun 1938 atau Stelsel 1938, Reglemen 10 (R.10) dan Peraturan Dinas No.10 tahun 1986.

Klasifikasi jalan rel menurut PD 10 Tahun 1986 dibagi menurut : lebar sepoor/sepur, kecepatan maksimum yang diijinkan, kelandaian vertikal/tanjakan, jumlah jalur, bentuk jalur, daya angkut.

KLASIFIKASI JALAN REL INDONESIA

Page 11: Jalan rel-27112010
Page 12: Jalan rel-27112010

Jalan rel dibedakan dalam 3 kelompok seperti :1. Sepur normal/standar (standard gauge) =

1435 mm : Eropa, Turki, USA, Japan, Malaysia (KLIA Express).

2. Sepur lebar (broad gauge) = > 1435 mm : Rusia, Finlandia = 1524 mm, Sepanyol, Portugal, Pakistan, India = 1676 mm

3. Sepur sempit (narrow gauge) = < 1435 mm : Indonesia, Amerika Latin, Japan, Afrika Selatan = 1067 mm, Malaysia (KTM Berhad), Thailand, Birma, Kamboja = 1000 mm

Page 13: Jalan rel-27112010

Kelas JalanV maks(km/j)

I 120

II 110

III 100

IV 90

V 80

Page 14: Jalan rel-27112010

Lintas Kelandaian :

1. Lintas Datar, kelandaian : 0 – 10 ‰2. Lintas Pegunungan, kelandaian : 10 – 40 ‰3. Lintas dengan Rel Gigi, kelandaian : 40 – 80 ‰4. Kelandaian di emplasemen : 0 – 1,5 ‰

Page 15: Jalan rel-27112010

Kelas JalanDaya Angkut Lintas

(dalam 106 × Ton/Tahun)

I > 20

II 10 – 20

III 5 – 10

IV 2,5 – 5

V < 2,5

Page 16: Jalan rel-27112010

Apa itu ?1. Beban2. Gaya3. Momen4. Lendutan

Page 17: Jalan rel-27112010

Beban yang bekerja pada struktur jalan rel :1. Gaya Vertikal,

Gaya ini adalah gaya dominan yang menyebabkan defleksi vertikal. Beban vertikal yang dihasilkan dari : Gaya Lokomotif, Gaya Kereta, Gaya Gerbong. Beban vertikal diperhitungkan berdasarkan beban gandarnya.

2. Faktor Dinamis,

Faktor dinamis diakibatkan oleh getaran-getaran kendaraan, akibat beban angin dan kondisi geometrik jalan. Untuk mentransformasikan gaya statis ke dinamis digunakan formulasi TALBOT.

Page 18: Jalan rel-27112010

Formulasi TABLOT :

Ip = 1 + 0,01 ( - 5)

dimana, V = kecepatan kereta api (km/jam)Beban dinamis (Pd) diperoleh dari perkalian faktor dinamis terhadap beban statis (Ps) yang diperhitungkan.

Pd = Ps × Ip

609,1

V

Page 19: Jalan rel-27112010

3. Gaya Transversal/Lateral Gaya ini disebabkan oleh gaya sentrifugal, snake motion

dan ketidakrataan geometrik jalan rel yang bekerja pada titik yang tidak sama dengan gaya vertikal. Gaya ini dapat menyebabkan tercabutnya penambat rel dan anjoknya kereta api (derailment). Besarnya gaya lateral dibatasi sebagai berikut :Plateral / P vertikal < 1,2 atau 0,75 (kondisi aus)

Page 20: Jalan rel-27112010

4. Gaya LongitudinalGaya ini diakibatkan oleh perubahan suhu pada rel (thermal stress) dan untuk konstruksi KA moderen menggunakan rel panjang (long welded rails), gaya ini sangat penting dalam analisis gaya. Gaya longitudinal juga merupakan gaya adhesi (akibat gesekan roda dan kepala rel) dan gaya pengereman.Efek gaya ini akan dibahas pada perhitungan stabilitas rel panjang menerus.

Page 21: Jalan rel-27112010

Q : Beban Roda per Rel

Y : Beban Lateral per Rel

T : Beban Longitudinal per Rel

N : Beban akibat Suhu

Page 22: Jalan rel-27112010
Page 23: Jalan rel-27112010
Page 24: Jalan rel-27112010

Rel didisain menggunakan konsep “beam-on-elastic-foundation model” (BoEF) dengan mengasumsikan bahwa: • Setiap rel akan berperilaku sebagi balok menerus yang diletakkan di atas tumpuan elastik. • Modulus fondasi jalan rel (sebagai tumpuan), k, didefinisikan sebagai gaya tumpuan per unit panjang rel per unit defleksi rel. • Modulus fondasi jalan rel disini termasuk juga pengaruh penambat, bantalan, balas, subbalas dan subgrade.

Page 25: Jalan rel-27112010

Rel didisain menggunakan konsep “beam-on-elastic-foundation model” (BoEF) dengan mengasumsikan bahwa: • Setiap rel akan berperilaku sebagi balok menerus yang diletakkan di atas tumpuan elastik. • Modulus fondasi jalan rel (sebagai tumpuan), k, didefinisikan sebagai gaya tumpuan per unit panjang rel per unit defleksi rel. • Modulus fondasi jalan rel disini termasuk juga pengaruh penambat, bantalan, balas, subbalas dan subgrade.

Page 26: Jalan rel-27112010

F(x) (kg/cm2)

F(X) (kg/cm2)

y(x)kF(x) y(x)

Page 27: Jalan rel-27112010
Page 28: Jalan rel-27112010

Model dapat dituliskan dalam persamaan diferensial sebagai :

0ykdx

ydEI

4

4

Page 29: Jalan rel-27112010

Penyelesaian PD tersebut untuk defleksi rel, y(x) pada setiap jarak x sepanjang rel akibat dari pembebanan P, adalah :

4

1

4

sincos2

)(

EI

k

xxek

Pxy x

Page 30: Jalan rel-27112010

Gaya tumpuan fondasi jalan rel ditentukan sebagai :

)()( xykxF

Page 31: Jalan rel-27112010

Kemiringan (slope), momen, dan gaya geser pada setiap titik sepanjang rel dari lokasi beban titik P diberikan dalam :

)(cos2

)(

sincos4

)(

sin)(2

xeP

xV

xxeP

xM

xek

Px

x

x

x

Page 32: Jalan rel-27112010

Nilai maksimum defleksi, dan momen serta tumpuan fondasi dituliskan dalam :

YmkFm

PMm

k

PYm

4

2

Page 33: Jalan rel-27112010

Nilai batas atas dari beban rel, Qm, tekanan balas, Pb, pada luasan tahanan bantalan, Ab, dan juga modulus balas dapat dihitung menggunakan persamaan :

31

34

EI64

YmP

kand,Ab

Qm2Pb

spacingsleeperSwhere,SFmQm

Page 34: Jalan rel-27112010

Hitunglah komponen tegangan pada rel untuk Kelas Jalan I dengan kecepatan rencana 150 km/jam. Beban gandar kereta api sebesar 18 ton dan modulus kekakuan jalan rel diperhitungkan sebagai 180 kg/cm2. Hitunglah momen maksimum yang terjadi pada rel apabila digunakan tipe rel 54 dengan E = 2 × 106 kg/cm2 dan momen inersia 2346 cm4.

Page 35: Jalan rel-27112010

Beban dinamis (Pd) dihitung dengan mengkalikan beban statik gandar (Ps) dengan faktor dinamis (Ip). Ps merupakan beban roda kereta yang diperoleh dari beban statik gandar dibagi 2 (karena setiap gandar terdapat 2 komponen roda).

51,609

V0,011Pd sP

51,609150

0,011Pd 9000 = 16940.30 kg

Page 36: Jalan rel-27112010

4

XEI4

k

46 23461024

180

= 0.0098960 cm-1

Page 37: Jalan rel-27112010

PM d

m

0,00989416940.30

M m = 427958.266 kgcm

Page 38: Jalan rel-27112010

Berapakah deleksi yang timbul pada jarak 3 meter dari titik beban roda pada contoh soal 1.Catatan :Defleksi pada jarak 3 meter = 300 cm dari titik defleksi maksimum di bawah roda.

Page 39: Jalan rel-27112010

xxek2

Pxy x

sincos)(

dimana, x = 0.0098960 cm-1 (300 cm) = 2.9688

maka, ).sin().cos()(

).(.)( ).( 98829882e

1802

009896003016940meter3y 96882

= 0.025126 cm.