MODUL I

12
MODUL I PENGATURAN ALAT UKUR I. Tujuan 1. Mengetahui bagian-bagian theodolite dan fungsinya, cara pengoperasian, dan mengatur theodolite untuk siap digunakan di lapangan. 2. Mengetahui bagian-bagian waterpass dan fungsinya, cara pengoperasian, dan mengatur waterpass untuk siap digunakan di lapangan. II. Peralatan 1. Theodolite 2. Waterpass 3. Statif atau tripod 4. Unting-unting 5. Rambu ukur 6. Payung III. Teori Dasar 3.1. Theodolite Theodolite digunakan untuk menentukan titik as bangunan, ketegaklurusan bangunan, menentukan elevasi bangunan, dan membuat sudut- sudut bangunan. Theodolite digunakan pada awal pelaksanaan proyek untuk menentukan peil dasar

description

213

Transcript of MODUL I

Page 1: MODUL I

MODUL I

PENGATURAN ALAT UKUR

I. Tujuan

1. Mengetahui bagian-bagian theodolite dan fungsinya, cara

pengoperasian, dan mengatur theodolite untuk siap digunakan di

lapangan.

2. Mengetahui bagian-bagian waterpass dan fungsinya, cara

pengoperasian, dan mengatur waterpass untuk siap digunakan di

lapangan.

II. Peralatan

1. Theodolite

2. Waterpass

3. Statif atau tripod

4. Unting-unting

5. Rambu ukur

6. Payung

III. Teori Dasar

3.1. Theodolite

Theodolite digunakan untuk menentukan titik as bangunan,

ketegaklurusan bangunan, menentukan elevasi bangunan, dan

membuat sudut-sudut bangunan. Theodolite digunakan pada awal

pelaksanaan proyek untuk menentukan peil dasar bangunan dan

menentukan as-as bangunan. Setelah itu digunakan untuk penentuan

as kolom, balok, core wall/shear wall,plat lantai dll.

Cara kerja alat ini adalah dengan mengatur nuvo dan unting-unting

dibawah Theodolite. Kemudian menetapkan salah satu titik sebagai

acuan. Setelah itu, menembak titik-titik yang lain dengan patokan titik

Page 2: MODUL I

awal yang ditetapkan tadi. Theodolite dapat mengecek kondisi dalam

arah vertikal, juga untuk menentukan ketinggian suatu titik. Obyek

Theodolite dalam hal ini antara lain as-as bangunan, titik penggalian,

dan elevasi-elevasi/ peil-peil bangunan. Untuk keperluan pekerjaan

Struktur diperlukan keakuratan dibawah 1 mm pada jarak tidak

melebihi 30 meter. Dalam penggunaannya, Theodolite didirikan pada

tripod ( kaki tiga )

Page 3: MODUL I

Sumber: http:// fitriherdiyanti.wordpress.com

Gambar 1.1 Theodolite dan bagian-bagiannya

3.2. Waterpass

Waterpass digunakan untuk menentukan elevasi / Peil untul

lantai, balok, dan lain-lain yang membutuhkan elevasi berdasarkan

ketinggian titik yang diketahui. Alat ini digunakan untuk mengecek

ketinggian penulangan agar tidak melebihi tinggi rencana dan

mengecek ketebalan lantai saat pengecoran, sehingga lantai yang

dihasilkan dapat datar. Selain itu juga dapat digunakan untuk

pembuatan tanda/marking pada kolom dinding sebagai acuan

pekerjaan lain, seperti acuan untuk pekerjaan dinding panel

precast, serta dapat digunakan dalam pengecekan settlement

bangunan. Untuk keperluan pekerjaan struktur diperlukan

keakuratan dibawah 1 mm pada jarak tidak melebihi 30 meter.

Page 4: MODUL I

Dalam penggunaannya, Waterpass didirikan pada tripod (kaki

tiga).

Sumber : http:// adygeodesi.blogspot.com

Gambar 1.2 Waterpass dan bagian-bagiannya

Fungsi dari bagian-bagian waterpass:

a. Nivo kotak: agar level dalam posisi yang sentring (dalam posisi

datar)

b. Lensa okuler: untuk membidik objek

c. Tombol fokus/ mikrometer: untuk mengatur fokus target

(rambu ukur) yang terlihat pada teropong/teleskop

d. Sekrup pemutar penggerak halus: untuk memutar alat secara

horisontal dengan gerakan yang halus

e. Sekrup pengatur gelembung/ nivo kotak: untuk mengatur

gelembung pada nivo kotak

f. Lingkaran horisontal : pengatur sumbu x horisontal

Page 5: MODUL I

g. Visir : mengatur letak teropong agar terarah ke rambu ukur.

3.3. Rambu Ukur

Dalam ilmu ukur tanah, banyak sekali alat ukur yang

digunakan dalam berbagai macam pengukuran. Ada berbagai

macam pengukuran, yaitu pengukuran sipat datar, pengukuran

sudut, pengukuran panjang, dan lain-lain. Alat ukur yang

digunakan pun ada yang sederhana dan modern, yang masing-

masing bekerja sesuai dengan fungsinya.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa permukaan bumi ini

tidak rata, untuk itu diperlukan adanya pengukuran beda tinggi

baik dengan cara barometris, trigonometris ataupun dengan cara

pengukuran penyipatan datar. Alat yang digunakan dalam

pengukuran sipat datar salah satunya adalah rambu ukur.

Rambu ukur dapat terbuat dari kayu, campuran alumunium

yang diberi skala pembacaan. Ukuran lebarnya 4 cm, panjang

antara 3m-5m pembacaan dilengkapi dengan angka dari meter,

desimeter, sentimeter, dan milimeter. Umumnya dicat dengan

warna merah, putih, hitam, kuning. Selain rambu ukur, ada juga

waterpass yang dilengkapi dengan nivo yang berfungsi untuk

mendapatkan sipatan mendatar dari kedudukan alat dan unting-

unting untuk mendapatkan kedudukan alat tersebut di atas titik

yang bersangkutan. Kedua alat ini digunakan bersamaan dalam

pengukuran sipat datar. Rambu ukur diperlukan untuk

mempermudah/membantu mengukur beda tinggi antara garis bidik

dengan permukaan tanah.

Dalam pembacaan rambu ukur harus dilakukan koreksi,

karena pembacaan rambu akan berpengaruh terhadap hasil

pengukuran. Bila pembacaan rambu tidak tepat akan

mengakibatkan beda tinggi dan data yang diperoleh tidak benar.

Ada syarat yang berkaitan dengan rambu ukur:

Page 6: MODUL I

a. Pembacaan dimulai dari benang atas, tengah , lalu bawah.

Harus ketiga-tiganya bukan salah satu.

b. Setiap kali pembacaan harus dilakukan koreksi

c. Kedudukan rambu harus tegak.

d. Pada saat pembacaan, posisi rambu tidak boleh bergerak-gerak.

e. Pembacaan bisa dilakukan bila alat ukur sudah siap dengan

nivo alat ukur berada ditengah-tengah.

IV. Langkah Kerja

4.1. Pengaturan Theodolite

1. Setting up the instrument and tripod

a. Atur panjang kaku tripod agar diperoleh ketinggian yang

sesuai untuk melakukan surveying.

b. Pasang unting-unting

c. Letakkan tripod kira-kira tepat diatas patok

d. Atur posisi tripod sedemikian sehingga kepala tripod dalam

posisi datar dan unting-unting tepat berada di atas stasiun.

e. Pastikan ujung kaki tripod tertancap di tanah. Jika kedataran

kepala tripod terganggu akibat ujung kaki yang menancap

ditanah, atur panjang kaku tripod dengan cara memendekkan

atau memanjangkan kaki tripod

f. Letakkan theodolite diatas tripod. Kencangkan sekrup

pengunci agar theodolite tidak bergoyang.

2. Leveling with the circular vials

a. Dengan mengatur dua sekrup koreksi nivo, ubah posisi

gelembung sehingga ada ditengah nivo.

b. Atur sekrup koreksi yang ketiga dan posisikan gelembung agar

tepat berada di tengah lingkaran pada nivo.

3. Levelling with the plate vials

a. Atur dua sekrup koreksi nivo yang paralel dengan nivo tabung

sehingga posisi gelembung berada ditengah nivo.

Page 7: MODUL I

b. Pastikan gelembung pada nivo tabung tetap berada di tengah.

4. Centering with the optical plummet

a. Lepaskan unting-unting. Lihat melalui lensa pembidik

unting0unting, kemudian putar lensa sampai center mark

terlihat jelas.

b. Jika posisi center mark tidak berhimpit dengan stasiun,

kendurkan sekrup pengunci tripod. Lihat melalui lensa dan

geser theodolote dengan perlahan sampai center mark

berhimpit dengan stasiun.

c. Pastikan kembali gelembung nivo berada ditengah. Jika posisi

gelembung berubah, atur kembali dengan memutar sekrup

koreksi nivo.

5. Eyepiece adjustment

a. Arahkan teleskop ke objek, putar penggerak fokus benang

silang berlawanan arah jarum jam secara penuh.

b. Lihat melalui teleskop dan putar penggerak fokus benang

silangnya searah jarum jam sampai diperoleh benang dengan

ketajaman maksimum.

6. Object sighting

a. Arahkan teleskop ke objek dengan menggunakan sifat

pembidik.

b. Lihat melalui okuler teropong dan atur fokus objek dengan

cara memutar pemutar fokus objek sampai objek terlihat jelas.

c. Luruskan benang dengan objek dengan menggunakan

penggerak halus sudut.

4.2. Pengaturan Waterpass

1. Atur panjang kaki tripod agar ketinggiannya sesuai untuk

melakukan surveying. Letakkan tripod diatas patok.

2. Pasang alat waterpass diatas tripod. Jangan kupa untuk memutar

sekrup pengencang dibawah waterpass agar waterpass tidak

bergoyang.

Page 8: MODUL I

3. Atur ketiga sekrup koreksi nivo agar gelembung pada nivo kotak

tepat berada di tengah.

4. Intip lensa okuler, fokuskan pada rambu ukur

5. Lakukan pembacaan benang.

V. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari kegiatan ini adalah

a. Pengaturan alat ukur sangat diperlukan agar data yang diinginkan

dapat diperoleh dengan baik dan tepat

b. Dalam pengaturan alat ukur perlu memperhatikan fungsi dari setiap

bagian dari alat ukur.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Pustaka-TS (2010, 26 Juli). Rambu Ukur. Diperoleh 27 Februari 2014, dari

http://pustaka-ts.blogspot.com/2010/07/rambu-ukur.html

[2] Ilmu Sipil (2012, 30 Maret). Alat Ukur Waterpass dan Theodolite. Diperoleh

27 Februari 2014,

dari http://www.ilmusipil.com/alat-ukur-waterpa ss-dan-theodolit