MODUL I
description
Transcript of MODUL I
![Page 1: MODUL I](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/563db845550346aa9a9229fc/html5/thumbnails/1.jpg)
MODUL I
PENGATURAN ALAT UKUR
I. Tujuan
1. Mengetahui bagian-bagian theodolite dan fungsinya, cara
pengoperasian, dan mengatur theodolite untuk siap digunakan di
lapangan.
2. Mengetahui bagian-bagian waterpass dan fungsinya, cara
pengoperasian, dan mengatur waterpass untuk siap digunakan di
lapangan.
II. Peralatan
1. Theodolite
2. Waterpass
3. Statif atau tripod
4. Unting-unting
5. Rambu ukur
6. Payung
III. Teori Dasar
3.1. Theodolite
Theodolite digunakan untuk menentukan titik as bangunan,
ketegaklurusan bangunan, menentukan elevasi bangunan, dan
membuat sudut-sudut bangunan. Theodolite digunakan pada awal
pelaksanaan proyek untuk menentukan peil dasar bangunan dan
menentukan as-as bangunan. Setelah itu digunakan untuk penentuan
as kolom, balok, core wall/shear wall,plat lantai dll.
Cara kerja alat ini adalah dengan mengatur nuvo dan unting-unting
dibawah Theodolite. Kemudian menetapkan salah satu titik sebagai
acuan. Setelah itu, menembak titik-titik yang lain dengan patokan titik
![Page 2: MODUL I](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/563db845550346aa9a9229fc/html5/thumbnails/2.jpg)
awal yang ditetapkan tadi. Theodolite dapat mengecek kondisi dalam
arah vertikal, juga untuk menentukan ketinggian suatu titik. Obyek
Theodolite dalam hal ini antara lain as-as bangunan, titik penggalian,
dan elevasi-elevasi/ peil-peil bangunan. Untuk keperluan pekerjaan
Struktur diperlukan keakuratan dibawah 1 mm pada jarak tidak
melebihi 30 meter. Dalam penggunaannya, Theodolite didirikan pada
tripod ( kaki tiga )
![Page 3: MODUL I](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/563db845550346aa9a9229fc/html5/thumbnails/3.jpg)
Sumber: http:// fitriherdiyanti.wordpress.com
Gambar 1.1 Theodolite dan bagian-bagiannya
3.2. Waterpass
Waterpass digunakan untuk menentukan elevasi / Peil untul
lantai, balok, dan lain-lain yang membutuhkan elevasi berdasarkan
ketinggian titik yang diketahui. Alat ini digunakan untuk mengecek
ketinggian penulangan agar tidak melebihi tinggi rencana dan
mengecek ketebalan lantai saat pengecoran, sehingga lantai yang
dihasilkan dapat datar. Selain itu juga dapat digunakan untuk
pembuatan tanda/marking pada kolom dinding sebagai acuan
pekerjaan lain, seperti acuan untuk pekerjaan dinding panel
precast, serta dapat digunakan dalam pengecekan settlement
bangunan. Untuk keperluan pekerjaan struktur diperlukan
keakuratan dibawah 1 mm pada jarak tidak melebihi 30 meter.
![Page 4: MODUL I](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/563db845550346aa9a9229fc/html5/thumbnails/4.jpg)
Dalam penggunaannya, Waterpass didirikan pada tripod (kaki
tiga).
Sumber : http:// adygeodesi.blogspot.com
Gambar 1.2 Waterpass dan bagian-bagiannya
Fungsi dari bagian-bagian waterpass:
a. Nivo kotak: agar level dalam posisi yang sentring (dalam posisi
datar)
b. Lensa okuler: untuk membidik objek
c. Tombol fokus/ mikrometer: untuk mengatur fokus target
(rambu ukur) yang terlihat pada teropong/teleskop
d. Sekrup pemutar penggerak halus: untuk memutar alat secara
horisontal dengan gerakan yang halus
e. Sekrup pengatur gelembung/ nivo kotak: untuk mengatur
gelembung pada nivo kotak
f. Lingkaran horisontal : pengatur sumbu x horisontal
![Page 5: MODUL I](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/563db845550346aa9a9229fc/html5/thumbnails/5.jpg)
g. Visir : mengatur letak teropong agar terarah ke rambu ukur.
3.3. Rambu Ukur
Dalam ilmu ukur tanah, banyak sekali alat ukur yang
digunakan dalam berbagai macam pengukuran. Ada berbagai
macam pengukuran, yaitu pengukuran sipat datar, pengukuran
sudut, pengukuran panjang, dan lain-lain. Alat ukur yang
digunakan pun ada yang sederhana dan modern, yang masing-
masing bekerja sesuai dengan fungsinya.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa permukaan bumi ini
tidak rata, untuk itu diperlukan adanya pengukuran beda tinggi
baik dengan cara barometris, trigonometris ataupun dengan cara
pengukuran penyipatan datar. Alat yang digunakan dalam
pengukuran sipat datar salah satunya adalah rambu ukur.
Rambu ukur dapat terbuat dari kayu, campuran alumunium
yang diberi skala pembacaan. Ukuran lebarnya 4 cm, panjang
antara 3m-5m pembacaan dilengkapi dengan angka dari meter,
desimeter, sentimeter, dan milimeter. Umumnya dicat dengan
warna merah, putih, hitam, kuning. Selain rambu ukur, ada juga
waterpass yang dilengkapi dengan nivo yang berfungsi untuk
mendapatkan sipatan mendatar dari kedudukan alat dan unting-
unting untuk mendapatkan kedudukan alat tersebut di atas titik
yang bersangkutan. Kedua alat ini digunakan bersamaan dalam
pengukuran sipat datar. Rambu ukur diperlukan untuk
mempermudah/membantu mengukur beda tinggi antara garis bidik
dengan permukaan tanah.
Dalam pembacaan rambu ukur harus dilakukan koreksi,
karena pembacaan rambu akan berpengaruh terhadap hasil
pengukuran. Bila pembacaan rambu tidak tepat akan
mengakibatkan beda tinggi dan data yang diperoleh tidak benar.
Ada syarat yang berkaitan dengan rambu ukur:
![Page 6: MODUL I](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/563db845550346aa9a9229fc/html5/thumbnails/6.jpg)
a. Pembacaan dimulai dari benang atas, tengah , lalu bawah.
Harus ketiga-tiganya bukan salah satu.
b. Setiap kali pembacaan harus dilakukan koreksi
c. Kedudukan rambu harus tegak.
d. Pada saat pembacaan, posisi rambu tidak boleh bergerak-gerak.
e. Pembacaan bisa dilakukan bila alat ukur sudah siap dengan
nivo alat ukur berada ditengah-tengah.
IV. Langkah Kerja
4.1. Pengaturan Theodolite
1. Setting up the instrument and tripod
a. Atur panjang kaku tripod agar diperoleh ketinggian yang
sesuai untuk melakukan surveying.
b. Pasang unting-unting
c. Letakkan tripod kira-kira tepat diatas patok
d. Atur posisi tripod sedemikian sehingga kepala tripod dalam
posisi datar dan unting-unting tepat berada di atas stasiun.
e. Pastikan ujung kaki tripod tertancap di tanah. Jika kedataran
kepala tripod terganggu akibat ujung kaki yang menancap
ditanah, atur panjang kaku tripod dengan cara memendekkan
atau memanjangkan kaki tripod
f. Letakkan theodolite diatas tripod. Kencangkan sekrup
pengunci agar theodolite tidak bergoyang.
2. Leveling with the circular vials
a. Dengan mengatur dua sekrup koreksi nivo, ubah posisi
gelembung sehingga ada ditengah nivo.
b. Atur sekrup koreksi yang ketiga dan posisikan gelembung agar
tepat berada di tengah lingkaran pada nivo.
3. Levelling with the plate vials
a. Atur dua sekrup koreksi nivo yang paralel dengan nivo tabung
sehingga posisi gelembung berada ditengah nivo.
![Page 7: MODUL I](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/563db845550346aa9a9229fc/html5/thumbnails/7.jpg)
b. Pastikan gelembung pada nivo tabung tetap berada di tengah.
4. Centering with the optical plummet
a. Lepaskan unting-unting. Lihat melalui lensa pembidik
unting0unting, kemudian putar lensa sampai center mark
terlihat jelas.
b. Jika posisi center mark tidak berhimpit dengan stasiun,
kendurkan sekrup pengunci tripod. Lihat melalui lensa dan
geser theodolote dengan perlahan sampai center mark
berhimpit dengan stasiun.
c. Pastikan kembali gelembung nivo berada ditengah. Jika posisi
gelembung berubah, atur kembali dengan memutar sekrup
koreksi nivo.
5. Eyepiece adjustment
a. Arahkan teleskop ke objek, putar penggerak fokus benang
silang berlawanan arah jarum jam secara penuh.
b. Lihat melalui teleskop dan putar penggerak fokus benang
silangnya searah jarum jam sampai diperoleh benang dengan
ketajaman maksimum.
6. Object sighting
a. Arahkan teleskop ke objek dengan menggunakan sifat
pembidik.
b. Lihat melalui okuler teropong dan atur fokus objek dengan
cara memutar pemutar fokus objek sampai objek terlihat jelas.
c. Luruskan benang dengan objek dengan menggunakan
penggerak halus sudut.
4.2. Pengaturan Waterpass
1. Atur panjang kaki tripod agar ketinggiannya sesuai untuk
melakukan surveying. Letakkan tripod diatas patok.
2. Pasang alat waterpass diatas tripod. Jangan kupa untuk memutar
sekrup pengencang dibawah waterpass agar waterpass tidak
bergoyang.
![Page 8: MODUL I](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/563db845550346aa9a9229fc/html5/thumbnails/8.jpg)
3. Atur ketiga sekrup koreksi nivo agar gelembung pada nivo kotak
tepat berada di tengah.
4. Intip lensa okuler, fokuskan pada rambu ukur
5. Lakukan pembacaan benang.
V. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari kegiatan ini adalah
a. Pengaturan alat ukur sangat diperlukan agar data yang diinginkan
dapat diperoleh dengan baik dan tepat
b. Dalam pengaturan alat ukur perlu memperhatikan fungsi dari setiap
bagian dari alat ukur.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Pustaka-TS (2010, 26 Juli). Rambu Ukur. Diperoleh 27 Februari 2014, dari
http://pustaka-ts.blogspot.com/2010/07/rambu-ukur.html
[2] Ilmu Sipil (2012, 30 Maret). Alat Ukur Waterpass dan Theodolite. Diperoleh
27 Februari 2014,
dari http://www.ilmusipil.com/alat-ukur-waterpa ss-dan-theodolit