MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir...

43

Transcript of MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir...

Page 1: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi
Page 2: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

1MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

MODULPELATIHAN UNTUK PELATIH

Penanganan Kasus-KasusKekerasan terhadap Perempuan

Dalam sistem Peradilan Pidana TerpaduYang berkeadilan Jender

Tim penyusun:LBPP DERAP-Warapsari

Komnas Perempuan

Program Penguatan Penegak Hukum

Kemitraan BersamaLBPP Derap-Warapsari - LBH APIK Jakarta

Convention Watch – PKWJ UI

Didukung oleh :European Commision

ISBN : 979-98223-9-4

Page 3: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

2MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

Modul Pelatihan untuk PelatihPenanganan Kasus-kasus

Kekerasan Terhadap PerempuanDalam Sistem Peradilan Pidana Terpadu

Yang Berkeadilan Jender

• AKBP (P) Titien Pamudji, S.IP.• Asnifiriyanti Damanik, S.H.• Danielle Samsoeri, S.H.• Dr. Sulistyowati Irianto• Jumi Rahayu, S.H.• Kombes Pol (P) Dra. Irawati Harsono, M.Si.• Lim Sing Meij, M. Hum.• Maria Magdalena, S.H.• Qorihani, S.S.• Ratna Batara Munti, S.Ag, M.Si.• R. Valentina Sagala, S.E., S.H.• Virlian Nurkristi, S.H.

Penyusun (Berdasarkan Abjad)

Penyunting

• Kombes Pol (P) Dra. Irawati Harsono, M.Si.• Dr. Sulistyowati Irianto

Page 4: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

3MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

Kata Pengantar

Realita bahwa kehidupan masyarakat tidak pernah statis membawa keniscayaan bahwa hukum yang dijunjung tinggi dan menjadi pedoman akhir para penegak hukum pun akan selalu berubah mengikuti perkembangan.

Pendidikan dan pelatihan yang kontinyu merupakan salah satu kunci untuk menjaga daya tanggap para penegak hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis kasus yang diakui sebagai sebuah kejahatan kriminal (misalnya, kekerasan dalam rumah tangga), rasa adil yang ada dalam benak para korban kejahatan serta perkembangan-perkembangan dalam sistem nilai masyarakat. Sejak tahun 1998, tampak jelas adanya begitu banyak inisiatif dari lingkungan institusi penegak hukum di Indonesia untuk menyelengarakan pendidikan dan pelatihan secara berkala dengan semangat reformasi, baik dilingkungan kepolisian, kejaksaan, kehakiman maupun pengacara.

Dalam kerangka sebuah kemitraan antara penegak hukum dan organisasi-organisasi perempuan, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), LBH APIK Jakarta, Convention Watch-PKWJ Universitas Indonesia, dan DERAP-Warapsari telah menggagas serangkaian program kerjasama yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penegak hukum Indonesia dalam menangani kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan. Program kerjasama yang telah berlangsung sejak tahun 2002 ini mencakup: (i) pengembangan konsep Sistem Peradilan Pidana Terpadu yang Berkeadilan Jender dalam penanganan kasus Kekerasan Terhadap Perempuan; (ii) pemantauan terhadap kinerja lembaga-lembaga peradilan dalam menangani perkara-perkara kekerasan terhadap perempuan; (iii) penyelenggaraan kompetisi moot court (peradilan semu) tentang kekerasan terhadap perempuan di fakultas-fakultas hukum; serta (iv) pelatihan untuk pelatih tentang penanganan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan.

Salah satu hasil dari kerjasama antara penegak hukum dan organisasi-organisasi perempuan di atas, adalah tersusunnya sebuah modul pelatihan untuk pelatih yang telah teruji di lapangan. Modul ini diarahkan secara khusus bagi para pengajar atau widya iswara di bagian-bagian pendidikan dan pelatihan pada institusi-institusi penegak hukum. Dalam penyusunannya, modul ini melibatkan secara aktif semua unsur penegak Hukum, dari polisi, jaksa, hakim dan pengacara.

Modul Pelatihan untuk Pelatih tentang Penanganan Kasus-kasus Kekerasan terhadap perempuan dalam Sistem Peradilan Pidana Terpadu yang berkeadilan Jender diterbitkan dengan maksud menyebarluaskan pemakaian alat pendidikan ini. Harapannya, melalui program-program pendidikan yang menggunakan modul ini kami dapat memberikan sumbangsih yang nyata bagi penguatan para penegak hukum Indonesia, khususnya dalam memberikan keadilan bagi perempuan korban kekerasan.

Jakarta, 11 Juli 2006

Kamala Chandrakirana

Komnas Perempuan

Page 5: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

4MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

Kata Pengantar .....................................................................................................................Daftar isi ...............................................................................................................................Pendahuluan ........................................................................................................................

1. Sesi I Perkenalan dengan Fasilitator ......................................................................................2. Sesi II Need Assesment/ Kompilasi Harapan ..........................................................................3. Sesi III Modul Review Jender dan Hukum ...............................................................................4. Sesi lV Kekerasan Terhadap Perempuan ..................................................................................5. Sesi V Pasal-pasal yang Terkait Kekerasan Terhadap Perempuan ............................................6. Sesi VI Sistem Peradilan Pidana Terpadu .................................................................................7. Sesi VII Kondisi awal Fakta-fakta Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap perempuan .............8. Sesi VIII Kondisi yang Diinginkan dalam Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap perempuan9. Sesi lX Peran Pendamping Perempuan Korban Kekerasan .......................................................10. Sesi X Upaya Mewujudkan SPPT yang berperspektil Jender ...................................................11. Sesi XI Role Play Pelaksanaan SPPT yang Berkeadilan Jender Dalam penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Perem puan .................................................................................12. Sesi XII Metode Pelatihan Partisipatori ....................................................................................13. Sesi XIII Desain Pelatihan ..........................................................................................................14. Lain-lain

≡ Prinsip Belajar ................................................................................................. ≡ Prinsip Belajar Untuk Orang Dewasa ............................................................... ≡ Karakteristik Warga Belajar Dewasa ................................................................ ≡ Karakteristik Pengajar Orang Dewasa .............................................................. ≡ Sistem Pohon Latihan ......................................................................................

Daftar Isi

345

10

12

14

16

18

20

22

24

26

28

30

33

36

3838394041

Halaman

Page 6: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

5MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

Pendahuluan

A. Latar Belakang dan Tujuan Modul untuk Pelatih

Salah satu kegiatan dalam Program Penguatan Penegak Hukum adalah pengembangan Kurikulum Pelatihan Penegak Hukum. Pengembangan Kurikulum ini dirasakan sangat penting mengingat setiap lembaga penegak hukum mempunyai Lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang mengaplikasikan kurikulum lembaga, melalui kurikulum lembaga inilah diharapkan para penegak hukum dapat memperoleh wawasan pengetahuan baik teori maupun parktek untuk mengembangkan kemampuan diri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan demikian kegiatan pengembangan kurikulum merupakan kegiatan strategis untuk memperkenalkan konsep maupun perspektif baru berkaitan dengan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan.

LBPP DERAP-Warapsari sebagai penanggung jawab kegiatan ini bersama perwakilan keempat lembaga penegak hukum, bekerjasama dengan para instruktur widya iswara (pendidik) dari lembaga-lembaga tersebut untuk mengembangkan kurikulum melalui penyusunan modul latihan/pendidikan dan bahan referensi yang berfokus pada Sistem Peradilan Pidana Terpadu yang Berkeadilan Jender dalam Penanganan Kasus KekerasanTerhadap Perempuan (SPPT-PKKTP). Keterlibatan dan inisiatif dari penegak hukum dalam kegiatan pengembangan kurikulum ini sangat penting, karena pemahaman mengenai isu jender, hak perempuan pemahaman pada kasus KTP sejatinya berangkat dari kemauan mereka sendiri.

Modul Pelatihan untuk Pelatih ini diharapkan dapat diterapkan di lembaga-lembaga pendidikan institusi penegak hukum di seluruh Indonesia. Sehingga para pendidik (widya iswara) di lembaga-lembaga tersebut dapat menyebarkan wawasan dan pemahamannya mengenai SPPT-PKKTP kepada siswanya yang merupakan calon-calon penegak hukum dan penegak hukum sebagai ujung tombak penegakan tuturan yang berkeadilan jender. Adapun tujuan dari penerapan modul ini adalah sebagai berikut;

1. Adanya pemahaman dan pengetahuan tenlang Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP) bagi para instruktur dan widya iswara di masing-masing institusi penegak hukum;

2. Adanya gagasan untuk pengembangan Sistem Peradilan Pidana Terpadu (SPPT) yang berkeadilan jender di masing-masing tingkat peradilan (Penyelidikan, Penyidikan, penuntutan, pemeriksaan di sidang Peradilan, Pelaksanaan putusan);

3. Penerapan Manual Pelatihan untuk Pelatih (ToT) tentang SPPT yang berkeadilan jender dan Buku Pedoman (reference) Bagi Penegak Hukum;

4. Adanya desain pelatihan untuk pengembangan SPPT berkeadilan jender di masing masing institusi penegak hukum.

Page 7: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

6MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

B. Cara Menggunakan Modul Pelatihan untuk Pelatih

Modul Pelatihan untuk Pelatih ini 13 (tiga belas) bagian yang menerangkan 13 (tiga belas) sesi pelatihan, dilengkapi dengan satu bagian keterangan tambahan pada bagian 14 (empat belas) yang berisi :

1. Sesi I : Perkenalan dengan Fasilitator Pada sesi ini Fasilitator memfasilitasi peserta untuk mengenal satu sama lain,mengenal fasilitator dan

penyelenggaran. Tujuan yang diharapkan adalah terciptanya suasana keakraban antar peserta, fasilitator dan penyelenggara.

2. Sesi II : Need Asssesment / Kompilasi Harapan Peserta didorong untuk dapat mengungkapkan harapan-harapan. kekhawatiran-kekhawatiran serta masukan

apa yang dapat diberikan oleh peserta dalam kegiatan.

3. Sesi III : Modul Review Jender dan Hukum Pesertadidoronguntukmenggalipengetahuannyadanmenerangkankembalidefinisijender;peranjender;

diskriminasi jender; mendiskusikan bagaimana sikap yang sensitif jender: kaitan jender dengan hukum; landasan hukum tentang jender; menerangkan hukum yang tidak berkeadilan jender; memahami perspektif jender; sehingga peserta dapat menyadari kaitan masalah jender, diskriminasi jender dan hukum yang tidak berkeadilan jender. Pada sesi ini diperlukan referensi/bahan-bahan acuan antara lain berbagai macam peraturan hukum positif berkaitan degan perlindungan hak asasi perempuan; buku-buku mengenai jender; kertas kebijakan konsep SPPT-PKKTP; dan buku Pedoman Bagi Penegak Hukum Dalam Penanganan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan.

4. Sesi IV : Kekerasan Terhadap Perempuan Peserta didorong untuk mengerti, memahami dan menghayati tentang Kekerasan terhadap Perempuan (KTP)

sebagai bentuk terakhir dari diskriminasi terhadap perempuan; KTP sebagai bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan; mensosialisasikan isu tentang KTP, baik dalam konteks Nasional maupun Intemasional (CEDAW) dalam pelaksanaan tugasnya. Peserta didorong juga untuk menguraikan pengertian dan benfuk-bentuk KTP; menguraikm siklus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT); serta memahami akar masalah KTP.

5. Sesi V : Pasal-pasal yang Terkait Kekerasan Terhadap Perempuan Pada sesi ini para peserta didorong untuk mengetahui dan memahami isi-isi pasal-pasal pada ketentuan

peraturan perundang-undangan terkait dengan KTP dan Kekerasan Terhadap Anak (KTA) sehingga peserta dapat melakukan analisis kritis terhadap pasal-pasal tersebut. Sumber utama yang harus disiapkan sebagai referensi pada sesi ini antara lain UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga; UU No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak; UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; UU No. 7 Tahun 1984 tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan; Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP); Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

Page 8: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

7MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

6. Sesi VI : Sistem Peradilan Pidana Terpadu Peserta dapat mengerti dan memahami tentang SPPT dalam penanganan kasus KTP dan KTA melalui metode

membaca, mendengar dan mengkritisi materi yang disampaikan oleh narasumber dan dapat mendiskusikan bersama. Acuan utama dalam sesi ini adalah kertas kebijakan sistem Peradilan Pidana Terpadu dalam Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap perempuan.

7. Sesi VII : Kondisi awal Fakta-Fakta Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Peserta di dorong untuk menggali pengalamannya mengenai fakta-fakta awal kondisi penanganan kasus

kekerasan terhadap perempuan sehingga peserta dapat memahami, mengidentifikasi, serta mengetahuikondisi dan kendala yang dihadapi oleh korban dan penegak Hukum dalam penanganan kasus KTP yang berkeadilan jender, sehingga pada akhimya peserta dapat memahami pula akar masalah penanganan kasus KTP yang tidak berkeadilan jender.

8. Sesi VIII : Kondisi yang Diinginkan dalam Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap perempuan. Peserta didorong untuk dapat menggali pemikiran, sikap, perilaku dan cara tindak dalam penanganan kasus

KTP sesuai yang diinginkan dan memahami perlunya SPPT yang berkeadilan jender itu diperlukan untuk mencapai kondisi yang diinginkan tersebut.

9. Sesi IX : Peran Pendamping perempuan Korban Kekerasan Peserta didorong untuk memahami pentingnya peran pendamping korban tugas dan wewenang pendamping,

masalah-masalah yang dialami oleh pendamping ketika berhadapan dengan para penegak hukum pada proses peradilan melalui metode membaca bahan acuan, mendengar ceramah dari narasumber, menggali pengalaman dan saling bertukar pengalaman dan informasi antar peserta. Bahan acuan utama adalah buku pedoman Bagi Penegak Hukum.

10. Sesi X : Upaya Mewujudkan SPPT yang Berperspektif Jender

Peserta didorong untuk mengerti dan memahami upaya-upaya mewujudkan SPPT-PKKTP yang berperspektif jender dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari sebagai aparat penegak hukum. Peserta harus mampu menyusun langkah-langkah untuk mengaplikasikan upaya mewujudkan SPPT yang berkeadilan jender.

11. Sesi XI : Role Play Pelaksanaan SPPT yang Berkeadilan Jender Dalam Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan

Peserta didorong untuk memperkuat pemahaman dan pengertian yang telah digali dan diperoleh dari kegiatan-kegiatan pada sesi-sesi sebelumnyu melalui penghayatan peran dalam kegiatan permainan peran pada sesi ini dimana masing-masing peserta akan berolah peran seolah tengah melaksanakan tugasnya sebagai aparat penegak hukum yung menangani kasus kekerasan terhadap perempuan.

12. Sesi XII : Metode Pelatihan partisipatori

Peserta difasilitasi untuk dapat memahami pengertian partisipatori; prinsip-prinsip belajar untuk orang dewasa; tahap-tahap Proses Belajar Mengajar (PBM); pembedaan antara metode pedagogi dan andragogi dan menjelaskan karakterisktik belajar orang dewasa sehingga peserta dapat memahami dan melaksanakan setiap proses dalam mengajar mengajar mulai dari penaksiran kebutuhan belajar sampai ke evaluasi.

Page 9: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

8MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

13. Sesi XIII : Desain Pelatihan Peserta didorong untuk terampil menyusun dan mempraktekkan desain pelatihan dengan mengasah

kemampuan dalam menggali kebutuhan pelatihan (need assesment); merumuskan tujuan pelatihan hingga melakukan praktek uji coba terhadap desain pelatihan yang sudah disusunnya.

14. Lain-lain Selain pemaparan mengenai sesi-sesi training, modul ini juga memuat prinsip belajar; prinsip-prinsip

belajar untuk orang dewasa; karakteristik warga belajar dewasa; karakterisitik Pengajar untuk orang dewasa dan sistem pohon latihan.

Page 10: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

9MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

C. Daftar Istilah dan Singkatan

Dalam buku ini akan sering dijumpai istilah dan singkatan sebagai berikut :

CEDAW

KDRT

KTA

KTP

Komnas Perempuan

KUHP

KUHAP

LBPP

Derap-Warapsari

LSM

PKKTP

PKWJ-UI

PPH

PPT

PRT

RPK

SPPT

TKW

Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women

Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Kekerasan Terhadap Anak

Kekerasan Terhadap Perempuan

Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Kitab Undang-Undang Acara Hukum Pidana

Lembaga Bantuan Perlindungan Perempuan

Dasari Empati dan Rasa Asih Terhadap Perempuan

Lembaga Swadaya Masyarakat

Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan

Pusat Kajian Wanita

Penguatan Penegak Hukum

Pusat Pelayanan Terpadu

Pekerja Rumah Tangga

Ruang Pelayanan Khusus

Sistem Peradilan Pidana Terpadu

Tenaga Kerja Wanita

Page 11: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

10MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

SESI I PERKENALAN FASILITATOR DENGAN PESERTA

1. Tujuan :

Umum : Terciptanya suasana keakraban antar peserta, fasilitator dan penyelenggara.

Khusus :

a. Peserta dapat saling mengenal satu dengan yang lainnya.b. Ada komunikasi diantara peserta

2. Waktu : 60 Menit

3. Jumlah Peserta : 20 orang

4. Tugas :

a. Peserta ditugaskan untuk menghafalkan identitas peserta yang lainb. Peserta ditugaskan untuk menyebutkan secara satu persatu tentang identitas peserta.

5. Metode :- curah pendapat- partisipatori- diskusi

6. Proses :

a. fasilitator menjelaskan maksud dan tujuanb. fasilitator menyiapkan potongan kertas yang telah ditulis nama jenis bunga, binatang, dll.c. Setiap peserta mengambil 1 (satu) potongan kertas yang ditulis nama jenis bunga binatang, dll.d. Masing-masing peserta mencari peserta yang memegang nama jenis bunga, binatang, yang sesuai.e. Mempersilahkan peserta untuk saling memperkenalkan diri.f. Masing-masing peserta memperkenalkan diri pada kelompoknya.g. Masing-masing kelompok memperkenalkan diri kepada kelompok besar.h. Fasilitator menarik kesimpulan.

7. Perlengkapan :

a. Flip Chartb. Potongan kertasc. Spidold. Kotak undian

MODULPELATIHAN UNTUK PELATIH

Page 12: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

11MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

8. Kemungkinan hambatan :

a. Listrik matib. Peserta pasifc. Heterogend. Dominasi orang tertentu

9. Pelajaran yang dapat ditarik :

a. Peserta saling mengetahui siapa lawan dalam kelompoknya.b. Peserta saling mengenal satu sama lainnya.d. Melalui perkenalan suasana dalam proses pelatihan dapat berjalan dengan akrab karena masing- masing peserta telah saling mengenal dengan baik.

10. Relevansi dalam pelaksanaan tugas :

Setelah selesai pelatihan, para peserta dapat dengan mudah mengaplikasikan pengetahuan sesuai dengan kewenangan masing-masing serta dapat dengan mudah untuk saling berkoordinasi dalam pelakasanaan tugas di lapangan.

11. Lain-lain :

I. Binatang a. Badak - Cula b. Ular - Bisa c. Harimau - Belang d. Gajah - Belalai e. Burung - Berkicauf. Sapi - Rumputg. Kucing - Meongh. Ayam - Berkokoki. Banteng - Tandukj. Ikan - Berenang

II. Bungaa. Mawar - Durib. Melati - Pengantenc. Kamboja - Kuburand. Matahari - Kwacie. Krisan - Tehf. Tulip - Belandag. Sakura - Jepangh. Pacar - Pemerah kukui. BungaReflesia -Sumatraj. Bunga Turi - Sayur

12. Lain-lain : Fasilitator :

Page 13: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

12MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

SESI II NEED OF ASSESMENT/KOMPILASI HARAPAN

1. Tujuan :

Umum :

Terjaringnya harapan-harapan yang ingin diperoleh, kekhawatiran serta sumbangsih peserta selama pelatihan.

Khusus :

Peserta mengetahui harapan dan sumbangsih atau kekhawatirannya terhadap pelatihan sebagai salah satu bahan evaluasi dan kebutuhan pelatihan (training needs analisis)

2. Waktu : 60 menit

3. Jumlah peserta : 20 orang

4. Tugas: Peserta ditugaskan saling mewawancarai peserta lain dan menuliskan hasil wawancaranya.

5. Metode :

a. Curah pendapatb. Partisipatori

6. Proses :

a. Fasilitator menjelaskan maksud dan tujuan.b. Fasilitator membagi peserta dalam bentuk kelompok.c. Masing-masing kelompok mendiskusikan harapan-harapan dan kekhawatiran-kekhawatiran sumbangsih masing-masingdanmenuliskannyadiflipchart.

d.Masing-masingkelompokmenempelhasildiskusinyadiflipchart.e. Fasilitator memimpin kontrak belajar.f. Fasilitatormencatathal-halyangdisepakatidalamkontrakbelajarpadaflipchartbesertasemuaflipchart

hasil diskusi ditempel di dinding.7. Perlengkapan :

a. Flip chartb. Spidolc. Potongan kertasd. selotip

8. Kemungkinan hambatan :

a. Peserta pasifb. Heterogenc. Dominasi orang tertentu

Page 14: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

13MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

9. Pelajaran yang dapat ditarik :

a. Perlunya peserta untuk mempunyai harapan agar memperoleh manfaat dari pelatihan.b.Perlunyapesertamengidentifikasikekhawatiran-kekhawatiranyangadaagardapatmengatasinya.c. Perlunya peserta memahami cara.

10. Relevansinya dalam pelaksanaan tugas :

Sebagai calon pelatih para peserta dapat mengaplikasikan serta paham bagaimana membuat salah satu rumusan tentang analisa kebutuhan latihan dan mengetahui sampai sejauh mana peserta mempunyai harapan-harapan positif tentang materi pelatihan.

11. Materi latihan :

Daftar peserta

12. Lain-lain :

Fasilitator :

Page 15: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

14MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

SESI III MODUL REVIEW JENDER DAN HUKUM

1. Tujuan :

Umum :

Peserta dapat memahami masalah jender dan hukum serta mampu menerapkan dalam pelaksanaan tugasnya.

Khusus :

a. Peserta dapat menerangkan arti jender.b. Peserta dapat menyebutkan peran jender.c. Peserta dapat menerangkan arti diskriminasi jender.d. Peserta dapat menerangkan bagaimana sikap yang sensitivitas jender.e. Peserta dapat menerangkan landasan hukum jender.f. Peserta dapat menerangkan hukum yang tidak berkeadilan jender.g. Peserta dapat memahami persfektif jender.h. Peserta menyadari kaitan masalah jender, diskriminasi jender dan hukum yang tidak berkeadilan jender.i. Peserta dapat mengaplikasikan siswanya agar dapat menerangkan hukum yang berkeadilan jender.

2. Waktu : 90 menit

3. Jumlah peserta : 20 orang

4. Tugas :

a. Peserta ditugaskan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan fasilitator.b. Peserta ditugaskan untuk berdiskusi dalam kelompok dan melaporkan hasil diskusinya.c. Masing-masing perwakilan dari kelompok per instansi (ada empat kelompok instansi yaitu Kepolisian,

Kejaksaan, Mahkamah Agung dan Advokat/pengacara) ditugaskan untuk membuat modul pembelajaran dan mempraktekkan cara mengajarnya.

5. Metode :

a. Partisipatorib. Penugasanc. Diskusi (curah pendapat)

6. Proses :

a. Fasilitator membuka kelas.b. Fasilitator menyampaikan/menuliskan judul latihan.c. Fasilitator menggali pengertian dari peserta tentang jender dan hukum.d. Fasilitator meminta menyebutkan apa saja yang terpikir dibenaknya apabila menyebutkan kata perempuan danlaki-lakidenganmenuliskansemuajawabanpesertadipapan/flipchart.

e. Jawaban yang mengindikasikan “seks” (penis, payudara, melahirkan, menyusui, vagina, dll) digarisbawahi dan fasilitator menanyakan perbedaannya dengan ‘jender’ kepada peserta.

Page 16: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

15MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

f. Diterangkan tentang “analisa jender” (perbedaan seks dan jender).g. Diterangkan dan dimintai masukan landasan hukum jender.h. Dilakukan curah pendapat dan diskusi tentang diskriminasi jender dan hukum yang tidak berkeadilan jender.i. Peserta dibagi kelompok dan setiap kelompok mendiskusikan peran perempuan dan laki-laki, diskriminasi

jender, hukum yang tidak berkeadilan jender, sikap-sikap yang tidak sensitif jender dan penerapan hukum yang berkeadilan jender.

j. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya.7. Perlengkapan :

a. Flip chartb. Spidoc. Slide/OHP

8. Kemungkinan Hambatan :

a. Listrik matib. Peserta pasif/heterogenc. Peserta kurang disiplin waktu sehingga mengakibatkan kekurangan waktu untuk menyelesaikan tugas.

9. Pelajaran yang dapat ditarik :

a. Perlunya mengetahui dan memahami bagaimana sikap yang sensitif jender.b. Perlunya menyadari kaitan masalah jender, diskriminasi jender, hukum yang tidak berkeadilan jender.c. Perlunya dapat melaksanakan penegakkan hukum yang berkeadilan jender.

10. Relevansi dalam Pelaksanaan tugas :

Sebagai petugas penegakhukumagar bersikapyang sensitifitas jender dan tahuhukum/berkeadilan jenderdalam menjalankan tugasnya sehari-hari.

11. Materi Latihan :

a. Jender dan hukum yang diterbitkan oleh focal point pengarusutamaan jender Kejaksaan bekerja sama dengan Convention Watch, Pusat Kajian Wanita dan Jender Universitas Indonesia.

b. Peta kekerasan terhadap pengalaman perempuan Indonesia oleh Komnas Perempuan.c. Perlindungan terhadap perempuan dan anak yang menjadi kekerasan dari DERAP-Warapsari.d. Panduan pelaksanaan pangarusutamaan jender tentang jender dan pembangunan.

12. Lain-lain:

Fasilitator :

Page 17: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

16MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

SESI IV KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN

1. Tujuan :

Umum :

Peserta dapat mengerti, memahami dan menghayati tentang Kekerasan terhadap Perempuan (KTP).

Khusus :

Para peserta dapat :

a. Memahami KTP sebagai bentuk terakhir dari diskriminasi terhadap perempuan.b. Memahami KTP sebagai bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan.c. Mensosialisasikan isu tentang Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP), baik dalam konteks Nasional ataupun

Internasional (CEDAW) dalam pelaksanaan tugasnya. d. Menguraikan pengertian dan bentuk-bentuk KTP.e. Menguraikan siklus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).f. Memahami akar masalah KTP.

2. Waktu : 120 Menit

3. Jumlah Peserta: 20 Orang

4. Tugas :

a. Peserta ditugaskan untuk membaca buku referensi mengenai Kekerasan Terhadap Perempuan.b. Peserta ditugaskan untuk membaca dengan seksama tentang Kekerasan Terhadap pempuan, terutama Undang-Undang No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam

Rumah Tangga (UUP-KDRT).c. Peserta wajib mempresentasikan semua mata kuliah atau proses pelatihan yang sudah pernah dilakukan,

terutama tentang isu perempuan.d. Peserta wajib mensimulasikan proses pelatihan atau pendidikan yang pernah mereka lakukan, terutama

pelatihan tentang isu perempuan.e. Peserta ditugaskan untuk mendengarkan ceramah tentang KTP.f. Peserta ditugaskan untuk mendiskusikan kasus-kasus yang akan diberikan oleh fasilitator dan mencoba

memaparkan hasilnya, yang selanjutnya ditanggapi oleh kelompok lain.5. Metode :

a. Ceramah;b. Partisipatori;c. Diskusi;d. Tanya jawab.

Page 18: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

17MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

6. Proses :

a. Fasilitator akan melakukan percairan lewat perkenalan dengan masing-masing peserta pelatihan.b. Fasilitator akan memberikan ceramah sesuai dengan materi yang ada.c. Fasilitator akan memfasilitasi tanya jawab diantara para peserta dan narasumber.d. Fasilitator akan membagi peserta pelatihan ke dalam 5 kelompok untuk mendiskusikan kasus-kasus yang

akan diangkat.e. Fasilitator mengali peserta untuk memaparkan tentang proses pelatihan atau pendidikan yang sering

dilakukan di instansi masing-masing berkaitan dengan isu perempuan.f. Fasilitator memfasilitasi proses bedah kasus dan dari masing-masing kelompok/peserta pelatihan.g. Fasilitator merangkum kesimpulan sesi ini.

7. Perlengkapan latihan :

a. LCD/OHPb. Plastik Transparansi c. Spidol Transparansi (1 set warna-warni)d. Spidol maker (1lusin campur/warna-warni)e. Flip-chartf. Kertas karton warna-warnig. Kertas plano.

8. Kemungkinan hambatan :

a. Peserta dengan pengalaman dan kepentingan yang berbeda-beda.b. Peserta akan bersifat pasif dan kurang berani membuka diri.

9. Pelajaran yang dapat ditarik (learning point) dari diskusi :

a. Peserta memahami tentang isu KTP, beserta dengan kasus-kasus yang terkait dengan isu ini.b. Peserta dapat mengimplementasikan penyampaian informasi tentang KTP di lingkungan masing-masing peserta.c. Tersosialisasinya isi dari Undang-Undang tentang Penghapusan KDRT.

10. Relevansi dalam pelaksanaan tugas :

Sebagai trainer dapat mensosialisasikan materi kekerasan terhadap perempuan baik dalam konteks nasional ataupun dalam tugas di satuannya masing-masing.

11. Materi latihan :

a. Naskah-naskah atau info-info tentang KTP dari Komnas Perempuan;b. Naskah dari Undang-Undang P-KDRT;c. Contoh-contoh kasus KTP.

12. Lain-lain :

a. PemutaranfilmtentangKTP.b. Menghadirkan Survivor atau Korban KTP/KDRT.c. Fasilitator

Page 19: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

18MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

SESI V PASAL-PASAL YANG TERKAIT KTP

1. Tujuan

Umum :

Agar peserta mengetahui dan memahami pasal-pasal yang terkait dengan KTP sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Khusus :

Agar peserta dapat :

a. Menyebutkan pasal-pasal yang berkaitan dengan KTP dan Kekerasan Terhadap Anak (KTA) dalam peraturan perundang-undangan.

b. Merinci unsur-unsur pasal pada setiap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan KTP dan KTA.

c. Mampu menguraikan penerapan pasal-pasal peraturan perundang-undangan yang terkait dengan KTP dan KTA.

d. Melakukan analisis kritis terhadap pasal-pasal yang terkait dengan KTP dan KTA yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan.

2. Waktu : 90 Menit

3. Jumlah Peserta: 30-50 Orang

4. Tugas :

a. Peserta ditugaskan untuk membaca naskah materi yang akan disampaikan oleh fasilitator.b. Peserta mendiskusikan materi yang diberikan.c. Peserta memaparkan hasil diskusinya, peserta yang lain menanggapi.

5. Metode :

a. Ceramahb. Diskusic. Tanya jawabd. Studi kasuse. Partisipatori

6. Pelaksanaan :

a. Fasilitator membagi kelompok.b. Fasilitator membagi tugas pada kelompok.c. Diskusi kelompok.d. Paparan masing-masing kelompok.e. Diskusi pleno.f. Fasilitator merangkum materi dan mengumpulkan.

Page 20: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

19MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

7. Perlengkapan latihan :

a. KUHPb. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan KTP & KTAc. Naskahd. Flip charte. Spidol f. Plastik transparansig. Kertas planoh. OHPi. dll

8. Kemungkinan hambatan :

a. Peserta pasif.b. Peserta kurang memperhatikan.c. Tidak semua peserta memiliki pengalaman lapangan.

9. Pelajaran yang dapat diambil :

a. Peserta memahami pengertian kekerasan dalam KUHP.b. Peserta menemukan pasal-pasal dalam KUHP yang berkaitan dengan kasus kekerasan terhadap perempuan

dan anak.c. Peserta memahami prosedur penanganan kekerasan sesuai dengan KUHAP.d. Perlunya menerapkan pasal-pasal Peraturan Perundang-Undangan yang terkait dengan KTP dan KTA.

10. Relevansi dalam pelaksanaan tugas :

Sebagai penegak hukum dalam praktek dan tugasnya yang berkaitan dengan KTP

danKTAadapersamaanpersepsidansensitifitasjender

11. Referensi :

a. KUHP dan penjelasannyab. Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan KTP & KTA.

12. Lain-lain :

Fasilitator :

Page 21: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

20MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

SESI VI SISTEM PERADILAN PIDANA TERPADU

1. Tujuan

Umum : peserta dapat mengerti dan memahami tentang SPPT dalam penanganan kasus KTP & KTA.

Khusus :

Peserta dapat menerangkan tentang :

a. Pengertian SPPT dalam penanganan kasus KTP & KTAb. Tujuan SPPT dalam penanganan kasus KTP & KTAc. Ruang Lingkup SPPT dalam penanganan kasus KTP & KTAd. Subjek SPPT dalam penanganan kasus KTP & KTA

2. Waktu : 90 Menit

3. Jumlah Peserta: 20 Orang

4. Tugas :

a. Peserta diminta membaca naskah/materi ceramah yang akan disajikan.b. Peserta diminta untuk mendengarkan dan memperhatikan ceramah yang diberikan Narasumber.c. Peserta diminta partisipasi dalam menjawab pertanyaan yang diajukan fasilitator dan peserta lain diminta

menanggapi.d. Peserta ditugaskan mendiskusikan materi yang diberikan.

5. Metode :

a. Ceramahb. Tanya jawabc. Diskusid. Partisipatori

6. Proses :

a. Fasilitator memperkenalkan Narasumber.b. Narasumber memberikan ceramah.c. Tanya jawab & diskusi.

7. Perlengkapan latihan :

a. Flip Chartb. Spidolc. OHPd. Plastik Transparansi

Page 22: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

21MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

8. Kemungkinan hambatan :

a. Peserta pasifb. Peserta tidak memperhatikan c. Peserta dari latar balakang tugas yang berbeda

9. Pelajaran yang dapat ditarik :

a. Peserta dapat memahami SPPT dalam penanganan kasus KTP dan KTA b. Adanya persamaan persepsi dan pola pikir dalam mencapai tujuan sistem peradilan pidana dan penerapan

hukum serta koordinasi dan batas-batas kewenangan yang dimiliki oleh masing-masing substansi/ institusi.10. Relevansi dalam pelaksanaan tugas :

Sebagai penegak hukum perlu menyamakan persepsi dan pola pikir dalam melaksanakan tugas masing-masing dan institusi yang saling berkaitan.

11. Materi latihan :

a. SPPTb. Contoh kasus

12. Lain-lain :

Fasilitator :

Page 23: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

22MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

SESI VII KONDISI AWAL FAKTA-FAKTA PENANGANAN KTP

1. Tujuan :

Umum :

Peserta dapat memahami kondisi awal yang meliputi fakta-fakta yang terjadi pada setiap instansi penegak hukum dalam penanganan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan

Khusus :

a. Peserta dapat memahami kondisi-kondisi penaganan kasus KTP saat ini yang dianggap bersifat “netral”.b. Peserta dapat mengetahui kendala yang dihadapi oleh korban & PH dalam penanganan kasus KTP yang

berkeadilan jender.c. Peserta dapat mengetahui dan memahami akar masalah penanganan kasus KTP yang tidak berkeadilan

jender.2. Waktu : 90 Menit

3. Jumlah Peserta: 20 Orang

4. Tugas :

a. Peserta ditugaskan untuk membaca buku referensi mengenai kondisi awal penanganan KTP.b. Peserta ditugaskan untuk mendengarkan ceramah tentang materi kondisi awal penanganan KTP.c. Peserta ditugaskan untuk mencari kasus-kasus KTP lain untuk didiskusikan.d. Peserta memaparkan hasil diskusi.

5. Metode :

a. Ceramahb. Tanya jawabc. Diskusi kelompokd. Presentasi

6. Proses :

a. Fasilitator memperkenalkan dan mempersilahkan narasumber untuk memaparkan materi.b. Narasumber memaparkan materi.c. Narasumber meminta tanggapan dan pertanyaan dari peserta.d. Fasilitator meminta peserta untuk membentuk kelompok dan mendiskusikan kasus-kasus KTP yang pernah

ditangani oleh instansi masing-masing.e. Fasilitator meminta peserta untuk mempresentasikan kasus yang didiskusikan.

Page 24: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

23MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

7. Peralatan latihan :

a. Flip chartb. Spidolc. OHPd. Plastik Transparansie. LCD

8. Kemungkinan hambatan :

a. Peserta tidak memiliki pengalaman lapanganb. Peserta pasif

9. Pelajaran yang dapat ditarik :

a. Peserta dapat mengetahui secara jelas tentang kondisi awal penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan.b. Peserta dapat memahami tentang kendala-kendala yang dihadapi dalam penanganan kasus kekerasan

terhadap perempuan.10. Relevansi dalam pelaksanaan tugas :

Sebagai pengajar/trainers dapat menggerakkan siswanya untuk dapat memahami dan mengerti tentang kondisi awal penanganan kasus KTP.

11. Lain-lain :

Fasilitator :

Page 25: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

24MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

SESI VIII KONDISI YANG DIINGINKAN DALAM PENANGANAN KASUS KTP

1. Tujuan:

Umum :

Ada kesepahaman dalam pemikiran, sikap, perilaku dan cara tindak dalam penanganan kasus KTP.

Khusus :

a. Peserta dapat memahami kondisi yang diinginkan dalam penanganan kasus KTP.b. Peserta dapat memahami perlunya SPPT yang berkeadilan jender untuk mencapai kondisi yang diinginkan

dalam penanganan kasus KTP.2. Waktu : 90 Menit

3. Jumlah Peserta: 20 Orang

4. Tugas :

a. Peserta ditugaskan untuk membaca buku referensi mengenai kondisi awal penanganan KTP.b. Peserta ditugaskan untuk mendengarkan ceramah tentang materi kondisi awal penanganan KTP.

5. Metode :

a. Ceramahb. Tanya Jawabc. Partisipatori

6. Proses Pelaksanaan :

a. Fasilitator memperkenalkan dan mempersilahkan narasumber untuk memaparkan materi.b. Narasumber memaparkan materi.c. Narasumber meminta tanggapan dan pertanyaan dari peserta.d. Fasilitator meminta peserta untuk membentuk kelompok dan mendiskusikan tentang kondisi yang diinginkan

dalam penanganan kasus KTP.e. Fasilitaor meminta peserta untuk mempresentasikan hasil diskusi.

7. Peralatan latihan :

a. Flip chartb. Spidol c. OHPd. Plastik Transparansi

8. Kemungkinan hambatan :

a. Peserta pasif

Page 26: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

25MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

9. Pelajaran yang dapat ditarik (learning point) :

a. Peserta dapat mengungkapkan terobosan hukum yang dapat dilakukan dalam upaya penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan.

b. Peserta dapat merasakan perlunya SPPT yang berkeadilan gender dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan.

10. Relevansi dalam pelaksanaan tugas :

Sebagai pelatih dapat menggerakkan siswanya untuk memiliki harapan-harapan mengenai kondisi yang diinginkan dalam penanganan kasus KTP

11. Lain-lain :

Fasilitator.

Page 27: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

26MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

SESI IX PERAN PENDAMPING PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN

1. Tujuan

Umum :

Mengerti dan memahami secara jelas peranan pendamping dalam penanganan kasus KTP

Khusus :

a. Tersosialisasinya pentingnya peran pendamping korban dalam penanganan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan.

b. Peserta dapat menerangkan arti, tujuan dan ruang lingkup pendamping dan pendampingan. c. Peserta dapat menerangkan tugas dan wewenang pendamping. d. Peserta mengerti dan memahami masalah-masalah yang dialami oleh pendamping ketika berhadapan dengan

para penegak hukum dalam proses peradilan.e. Peserta dapat menerangkan kerjasama dan koordinasi antara pendamping dan penegak hukum.

2. Waktu : 165 Menit (per angkatan)

3. Jumlah Peserta: 20 Orang

4. Tugas :

a. Peserta ditugaskan untuk membaca dengan seksama mengenai Peran Pendamping yang telah diterbitkan dalam buku referensi (pedoman bagi penegak hukum).

b. Peserta karena semuanya adalah Instruktur dari masing-masing Instansi Penegak Hukum diharapkan dapat berbagi informasi mengenai pandangan mereka mengenai peran pendamping.

c. Peserta ditugaskan untuk mendengarkan ceramah tentang peran pendamping perempuan korban kekerasan. d. Peserta ditugaskan untuk mendiskusikan kasus-kasus yang akan diberikan oleh fasilitator dan mencoba

memaparkan hasilnya, yang selanjutnya ditanggapi oleh kelompok lain.5. Metode :

a. Pemaparan Pendamping b. Ceramah; c. Tanya Jawab; d. Diskusi dan bedah kasus; e. Presentasi. f. Partisipatori

6. Pelaksanaan Latihan:

a. Fasilitator akan memulai sesi ini dengan pengenalan seorang pendamping korban kepada para peserta pelatihan.

b. Pendamping korban akan berbagi informasi mengenai kegiatan pendampingan terhadap korban yang selama ini telah dilakukan.

c. Fasilitator membuka sesi tanya jawab singkat dengan pendamping.

Page 28: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

27MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

d. Fasilitator akan membagi peserta latihan kedalam 5 kelompok untuk mendiskusikan kasus-kasus yang akan diangkat.

e. Fasilitator akan memberikan ceramah sesuai dengan materi yang ada. f. Fasilitator memfasilitasi diskusi dan paparan kelompok tentang proses pelatihan dan pendidikan yang telah

mereka lakukan selama ini. g. Fasilitator memfasilitasi proses bedah kasus dan dari masing-masing kelompok/peserta pelatihan. h. Fasilitator menuliskan kesimpulan diskusi. i. Fasilitator menyusun kesimpulan dari materi latihan.

7. Perlengkapan latihan :

a. LCD/OHP b. PlastikTransparansi c. Spidol Transparansi (1 set warna-warni) d. Spidol marker (1 lusin campur/wama-warni) e. Flip-chart f. Kertas karton warna-warni

8. Kemungkinan hambatan :

a. Peserta dengan pengalaman dan kepentingan yang berbeda-beda. b. Peserta cenderung akan defensif terhadap pernyataan-pernyataan yang akan dipaparkan oleh pendamping

korban terutama hal-hal yang menyangkut permasalahan yang sering terjadi antara pendamping dengan aparat penegak hukum.

c. Peserta akan bersifat pasif dan kurang berani membuka diri.9. Pelajaran yang dapat ditarik (learning point) :

a. Peserta memahami tentang peran pendamping korban di dalam membantu aparat penegak hukum untuk menangani kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan.

b. Peserta dapat mengimplemenlasikan penyampaian informasi tentang peran pendamping korban tersebut di lingkungan masing-masing peserta.

10. Relevansi dalam pelaksanaan tugas :

a. Sebagai Instruktur dari masing-masing Instansi Penegak Hukum, peserta dapat mempraktekannya kedalam proses pelatihannya nanti di diklat masing-masing penegak hukum.

11. Materi latihan :

a. Kajian poin-poin penting peran pendamping korban di dalam proses persidangan. b. Naskah UU yang terkait dengan peran pendamping di dalam sistem peradilan. c. Contoh-contoh kasus mengenai pendampingan.

12. Lain-lain :

a. Menghadirkan Pendamping korban untuk KTP/KDRT. b. Fasilitator

Page 29: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

28MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

SESI X UPAYA MEWUJUDKAN SPPT YANG BERPERSPEKTIF GENDER

1. Tujuan

Umum :

Peserta dapat mengaplikasikan materi upaya mewujudkan SPPT yang berperspektif gender dalam pelaksanaan tugasnya.

Khusus :

Peserta dapat:

a. Mengerti dan memahami tentang upaya-upaya mewujudkan SPPT berperspektif gender. b. Menyusun langkah-langkah untuk mengaplikasikan upaya mewujudkan SPPT berperspektif jender.

2. Waktu : 180 Menit

3. Jumlah Peserta: 20 Orang

4. Tugas :

a. Peserta membaca materi mengenai wujud SPPT.b. Peserta mendiskusikan materi yang diberikan. c. Peserta memaparkan hasil diskusi.

5. Metode :

a. Ceramah;b. Tanya Jawab; c. Diskusi; d. Presentasi.

6. Proses Pelaksanaan:

a. Fasilitator memperkenalkan narasumber kepada peserta.b. Narasumber memberikan ceramah makalah mewujudkan SPPT.c. Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk tanya jawab.d. Fasilitator memberikan waktu kepada peserta untuk tanya jawab.e. Fasilitator memberikan waktu kepada peserta untuk membentuk empat kelompok.f. Fasilitator memfasilitasi diskusi kelompok.g. Fasilitator memfasilitasi peserta untuk presentasi hasil diskusi kelompok.h. Fasilitator merumuskan hasil dari sesi ini.

Page 30: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

29MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

7. Peralatan :

a. LCD b. Flip-chartc. Kertas planod. Spidol

8. Kemungkinan hambatan :

a. Peserta dengan pengalaman dan kepentingan yang berbeda-beda. b. Peserta akan bersifat pasif dan kurang berani membuka diri.

9. Pelajaran yang dapat ditarik (learning point) :

a. Peserta dapat mengemukakan ide-ide yang berkaitan dengan upaya mewujudkan SPPT yang berkeadilan gender.

b. Perlunya langkah mengaplikasikan dan mewujudkan SPPT yang berperspektif jender.10. Relevansi dalam pelaksanaan tugas :

Sebagai pengajar/trainers, peserta dapat menggerakkan siswanya untuk dapat memahami dan mengerti tentang upaya yang dapat dilakukan dalam mewujudkan Sistem Peradilan Pidana Terpadu yang berkeadilan jender dalam penanganan kasus Kekerasan Terhadap Perempuan.

11. Lain-lain

Fasilitator

Page 31: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

30MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

SESI XI ROLE PLAY PELAKSANAAN SPPT YANG BERKEADILAN GENDER DALAM PENANGANAN KASUS KTP

1. Tujuan

Umum :

Peserta mengerti, memahami dan menghayati serta mampu menerapkan SPPT dalam setiap pelaksanaan tugasnya

Khusus :

a. Peserta dapat memahami dan mengerti tentang prosedur yang harus dilakukan ketika menangani kasus kekerasan terhadap perempuan/anak saat bertugas sebagai aparat penegak hukum (Polisi, Jaksa. Hakim dan Advokat).

b. Peserta dapat mengaplikasikan semua bahan latihan yang diberikan dalam bermain peran. c. Peserta dapat mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan mengatasinya saat menangani kasus

kekerasan terhadap perempuan dan anak sesuai sistem peradilan pidana terpadu yang berkeadilan gender2. Waktu : 180 Menit

3. Jumlah Peserta: 20 Orang

4. Tugas :

a. Peserta ditugaskan untuk bermain peran sesuai dengan naskah yang disiapkanb. Peserta ditugaskan juga untuk membuat skenario sesuai kasus yang ditawarkan antara lain :

≡ Kasus perdagangan wanita ke Malaysia ≡ Kasus kekerasan dalam rumah tangga

5. Metode :

a. Bermain peranb. Curah pendapat c. Dalam pembuatan skenario ada peran sebagai

≡ - Korban ≡ - Calo (tersangka) ≡ - Trafficker(tersangka) ≡ - Petugas imigrasi ≡ - Petugas awak RPK (polisi) ≡ - Pendamping(LSM/keluarga) ≡ - Petugas awak PPT ≡ - Psikolog, ≡ - Jaksa ≡ - Hakim ≡ - Pengacara

Page 32: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

31MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

6. Proses Pelaksanaan:

a. Fasilitator melakukan pencairan melihat situasi peserta.b. Fasilitator membagi peserta menjadi 2 (dua) kelompok yang cukup heterogen.c. Pok I sebagai pelaksana dan Pok Il sebagai penonton secara bergantian. d. Masing-masing kelompok melaksanakan,simulasi selama 60 menit. e. Setelah selesai fasilitator mengumpulkan peserta dan menutup simulasi.

7. Peralatan :

a. Ruangan kelengkapan (meja, kursi) b. Flip-chartc. Kertas d. Spidole. Selotip f. Slide/OHPg. Materi pelatihanh. Naskahi. Ruanganj. Peralatan khusus.

8. Kemungkinan hambatan :

a. Peserta pasif.b. Kurang paham membuat skenarioc. Pemeran kurang tepat

9. Pelajaran yang dapat ditarik :

a. Perlu memahami tentang kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.b. Perlu memahami tentang prosedur penanganan.c. Perlu mengaplikasikan materi pelajaran yang diberikan. d. Perlu merasa empati dalam pelaksanaan konseling.e. Perlu mengantisipasi kesulitan yang dihadapi dalam menangani kasus,kekerasan terhadap perempuan dan

anak.10. Relevansi dalam pelaksanaan tugas :

a. Peserta mampu mengaplikasikan materi pelatihan yang telah diberikan dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

b. Peserta punya rasa emnpati terhadap korban yang sedang ditangani.11. Materi Pelatihan: Gabungan materi pelatihan.

Page 33: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

32MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

12. Lain-lain :

a. Contoh kasus:

1. PT. Citra Nuraini yang bergerak di bidang jasa pengiriman TKW (tenaga kerja wanita), yang dipimpin oleh Dra Citra Warni SH, bekerja sama dengan sdr. Herman untuk mencari calon TKW yang akan diperkerjakan/dikirim ke Malaysia, sebagai pembantu rumah tangga (PRT).

• Berdasarkan kesepakatan & kerjasama antara PT Citra Nurani dan sdr Herman, terkumpul calon-calon TKW sbb:

1. Iriani, umur : 21 th, alamat: jl. Braga No. 2, Bandung2. Lestiani, umur: 20 th, alamat : jl. Kenanga No. 3, Cianjur

• Pada saat akan diberangkatkan ke Malaysia, diadakan pemeriksaan keimigrasiaan di Bandara Soekarno Hatta. Dari hasil pemeriksaan ternyata terdapat kekurangan dokumen/ visa bagi TKW yang akan di berangkatkan ke Malaysia.

• Karena kejadian tersebut maka selanjutnya kasus tersebut ditangani oleh pihak imigrasi dan kepolisian.2.Telah terjadi kekerasan dalam rumah tangga keluarga, yang dilakukan oleh Widyasta terhadap isterinya Hastuti.

Tindakan kekerasan tersebut berawal dari cekcok mulut karena kaki anak mereka keseleo setelah terjatuh panda saat bermain di halaman rumah. Widyasto tidak dapat mengendalikan emoisinya dalam percekcokan tersebut dan melakukan pemukulan terhadap isterinya Hastuti yang disertai dengan maki-makian dan ucapan kata-kata yang kasar. Hastuti tidak terima atas perlakuan tersebut, dan melaporkan kepada Polri (RPK) yang selanjutnya kasusnya ditangani oleh Polri (RPK).

b. Fasilitator

Page 34: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

33MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

SESI XII METODE PELATIHAN PARTISIPATORI

1. Tujuan

Umum :

Para peserta mamahami metode yang efektif dalam proses pelatihan.

Khusus :

a. Peserta dapat mengetahui pengertian partisipatori. b. Peserta dapat menerangkan prinsip-prinsip belajar untuk orang dewasa. c. Peserta dapat menyebutkan tahap-tahap PBM dan metode partisipatori. d. Peserta dapat membedakan antara pedagogi dengan andragogi. e. Peserta dapat menjelaskan karakteristik mengajar orang dewasa.

2. Waktu : 90 Menit

3. Jumlah Peserta: 20 Orang

4. Tugas :

a. Peserta ditugaskan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan fasilitator. b. Peserta mendiskusikan materi yang diberikan.c. Peserta memaparkan hasil diskusi.

5. Metode :

a. Curah pendapatb. Diskusic. Ceramah singkatd. Partisipatori

6. Proses:

Tahap I :

a. Fasilitator memberikan penjelasan umum tentang latihan yang akan dilaksanakan. b. Fasilitator menggali pendapat beberapa peserta tentang metode partisipatori dan menuliskan butir-butir pengertiantersebutpadaflipchart.

c. Setelah sumbangsih cukup banyak dari peserta, fasilitator mengajak peserta untuk mengumpulkan pendapat mereka tentang metode partisipatori yaitu metode yang mengarahkan peserta ke suatu metode pelatihan dimana para peserta pelatihan dilibatkan secara aktif dalam seluruh kegiatan dan proses belajar mengajar mulai penaksiran kebutuhan belajar sampai ke evaluasi.

Tahap II :

a. Fasilitator menanyakan kepada peserta, siapa yang pernah menjadi peserta pelatihan hak asasi manusia, dimana peserta tersebut akan menjadi fasilitator. Apabila ada beberapa orang; maka perlu dilihat juga faktor

Page 35: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

34MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

usia dari para peserta untuk dipilih sebagai fasilitator dalam diskusi kelompok tersebut. b. Fasilitator membagi peserta menjadi kelompok-kelompok kecil sesuai dengan kebutuhan. c. Fasilitator meminta kelompok kecil mendiskusikan dalam kondisi bagaimana orang dewasa belajar dengan baikdanmenuliskanhasilnyapadakertasflipchart(gunakanteknikcurahpendapat).

d. Setelah diskusi selesai, peserta mengumpulkan hasil diskusi mereka di depan kelas. e. Fasilitator mengajak peserta untuk melihat hasil diskusi semua kelompok serta menanyakan semua hasil

diskusi. f. Fasilitator menanyakan apakah peserta puas dengan proses belajar yang baru saja mereka alami dan mengapa

mereka puas atau tidak puas. g. Fasilitator mengarahkan kepada prinsip belajar untuk orang dewasa (lihat lampiran).

Tahap III :

a. Fasilitator mengajak peserta untuk mengingat kembali bahwa dalam kehidupan mereka suatu saat mereka sudah pernah menjadi dosen, guru tutor dan sebagainya.

b. Fasilitator melakukan brain stroming (menguasai pendapat peserta) tentang apa karakteristik pengajar orang dewasadanmenuliskanhasilnyapadakertasflipchart.

c. Setelah pendapat pesefta dianggap cukup. fasilitator membantu mengumpulkan pendapat peserta. Arahkan ke “Karakteristik pengajar orang dewasa” (lihat lampiran).

Tahap IV :

a. Fasilitator menunjukkan kepada peserta satu batang korek api dan meminta peserta untuk menuliskan sebanyak-banyaknya manfaat dari batang korek api dalam waktu 3 menit.

b. Setelah selesai fasilitator menanyakan siapa yang dapat menuliskan sebanyak 50, 40, 30, 20 dst ke bawah danmencatathasiltersebutpadaflipchart.

c. Fasilitatormemintahasildaribeberapapesertadandituliskanpadaflipchartatauwhiteboard.d. Fasilitator menanyakan kepada para peserta mengapa hanya dapat menuliskan sedikit saja ? Arahkan kreatifitasdankebebasanmenyatakanpendapattanparasatakutuntukdisertakansebagaibagiandarihakasasi manusia.

e. Fasilitator menggolong-golongkan hasil yang telah ditulis di papan tulis menjadi beberapa golongan manfaat.f. Fasilitator mengajak peserta mengingat kembali proses seluruh latihan pada sesi itu dengan menanyakan

kegiatan apa saja yang telah kita lakukan dari awal sampai saat itu.

Tahap V :

a. Fasilitator membawa peserta untuk mengingat kembali apa saja yang telah mereka alami selama hari pertama sampai saat ini atau apa saja yang pemah mereka lakukan ketika menjadi tutor atau dosen dan menanyakan teknik-teknik apa saja yang mereka gunakan atau alami untuk membuat peserta didik aktif terlibat.

b. Arahkan jawaban kepada brain storming (curah pendapat). diskusi, role p1ay, studi kasus, mencari informasi. penugasan membaca. penugasan menulis dsb.

Page 36: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

35MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

Tahap VI :

a. Fasilitator menggali pengertian dan andragogi, andragogi adalah seni untuk membantu orang dewasa belajar. b. Bila waktu memungkinkan lakukan curah pendapat tentang perbedaan keduanya. baik dengan gambar

maupun dengan penekanan citra, pengalaman, kesiapan belajar dan proyeksi waktu dan arah.

Pedagogi AndragogiCitra Ketergantungan MandiriPengalaman Guru mengarahkan sebagai

suatu yang baruTimbal balik sebagai sumber belajar yang tak ada habisnya

Kesiapan belajar Guru menetapkan yang perlu dipelajari

Guru sebagai fasilitator, identifikasi,kebutuhanbelajar

Proyek waktu Masa depan sebagai bekal Proses pemecahan menghadapi perubahan

7. Perlengkapan :

a. OHP b. Flip-chart c. Spidold. Biji korek api

8. Kemungkinan hambatan :

a. Peserta pasif b. Listrik mati.c. Peserta belum berpengalaman.

9. Pelajaran yang dapat ditarik :

a. Perlunya dapat membedakan antara pedagogi dengan andragogi b. Perlunya mengetahui perinsip belajar dan mengajar orang dewasa c. Perlunya memahami karakteristik mengajar orang dewasa

10. Relevansi dalam pelaksanaan tugas :

Sebagai seorang trainer hendaknya dapat mengetahui dan memahami metode partisipatori yang efektif digunakan dalam suatu proses pelatihan/belajar untuk orang dewasa.

11. Lain-lain

a. Materi prinsip-prinsip mengajar orang dewasab. Karakteristik belajar orang dewasac. Sistim pohon latihand. Fasilitator

Page 37: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

36MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

SESI XIII DESAIN PELATIHAN

1. Tujuan

Umum :

Para peserta trampil menyusun dan mempraktekan desain pelatihan

Khusus :a. Peserta memahami proses need assesment (penggalian kebutuhan) b. Peserta dapat merumuskan tujuan pelatihanc. Para peserta dapat menunjukkan desain pelatihand. Para peserta dapat mengujicobkan desain pelatihan yang telah di susun.

2. Waktu : 180 Menit

3. Jumlah Peserta: 20 Orang

4. Tugas :

a. Peserta ditugaskan untuk mendiskusikan cara merumuskan tujuan.b. Peserta ditugaskan untuk menyusun urut-urutan desain yang akan di praktekkan.c. Peserta memaparkan hasil diskusi

5. Metode :

a. Ceramah b. Partisipatoric. Tanya jawabd. Curah pendapate. Diskusi

6. Proses:

a. Fasiltator membuka kelas b. Fasilitator menggali pengertian “desain pelatihan”c. Fasilitator menggali dari peserta dengan pertanyaan pendekatan apa yang kita gunakan dalam

menyelenggarakan latihan?1). Analisa kebutuhan latihan?2). Menentukan tujuan latihan?3) Melaksanakan latihan?4) Evaluasi latihan.

d. Fasilitator menanyakan bagaimana cara merumuskan tujuan latihan ?1). Dalam merumuskan tujuan memakai rumusan sbb:

-Spesifik?- Measurable (dapat diukur)?

Page 38: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

37MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

- Achievable (dapat dicapai)?- Relevan- Time bound (disiplin kepada waktu)

2). Dalam merumuskan tujuan harus mengandung prinsip- Audiens - Bahavior (sikap)- Condition (kondisi)- Degree (tingkat pendidikan)

e. Fasilitator menjelaskan pengertian pelatihan yang berisi:1). Tujuan : umum & khusus2). Waktu 3). Jumlah peserta4). Tugas dalam latihan5). Metode6). Proses7). Perlengkapan8). Kemungkinan hambatan9). Pelajaran yang dapat ditarik10). Relevansi dengan tugas11). Lain-lain

f. Setelah selesai fasilitator menyatukan pendapat/jawaban peserta sebagai kesimpulan.7. Perlengkapan :

a. Flip-chartb. Spidolc. Kertasd. OHPe. Plastik transparansi

8. Kemungkinan hambatan :

a. Peserta tidak berpengalaman mengajarb. Peserta pasif.

9. Pelajaran yang dapat ditarik :

a. Perlunya merumuskan tujuan sesuai dengan prinsip dan PBM.b. Perlunya memahami desain sebelum mengajar sebagai pedoman.

10. Relevansi dalam tugas :

Sebagai seorang trainer harus dapat paham dan trampil membuat desain pelatihan sebagai pedoman dalam rangka mensosialisasikan materi pelatihan sebaik-baiknya.

11. Lain-lain :Fasilitator

Page 39: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

38MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

PRINSIP BELAJAR:

1. Belajar membutuhkan motivasi.

2. Belajarakan lebih mudah apabila siswa siap dan mempunyai tujuan.

3. Belajar harus diukur dengan kemampuan setiap individu.

4. Belajar akan lebih mudah apabila kita mengembangkan apa yang kita ketahui.

5. Perasaan dan emosi merupakan suatu dorongan yang kuat atau hambatan bagi siswa dewasa.

6. Pengalaman belajar pertama merupakan hal yang paling abadi.

7. Belajar akan lebih efektif apabila pengaruh datang dari beberapa sumber.

8. Belajarakanlebihefisienbilakeberhasilanawaldicapai.

9. Belajar terjadi apabila kita menerapkan apa yang kita pelajari dan kita akan belajar yang terbaik apabila materi baru yang diberikan diterapkan dengan segera.

10. Belajar terjadi dengan cara memecahkan masalah (menjawab pertanyaan) yang menantang dan menstimulus.

11. Ingatan belajar ditentukan dengan pengulangan dan teknik penyegaran lainnya.

PRINSIP-PRINSIP BELAJAR UNTUK ORANG DEWASA:

1. Orang dewasa belajar dengan baik apabila dia secara penuh ambil bagian dalam kegiatan.

2. Orang dewasa belajar dengan baik apabila menyangkut mana yang menarik bagi dia dan ada kaitan dengan kehidupannya sehari-hari.

3. Orang dewasa belajar sebaik mungkin apabila yang dipelajari bermanfaat dan praktis.

4. Dorongan semangat dan pengulangan yang terus menerus akan membantu seseorang belajar lebih baik.

5. Orang dewasa belajar sebaik mungkin apabila ia mempunyai kesempatan untuk

memanfaatkan secara penuh pengetahuannya, kemampuannya dan keterampilamya dalam waktu yang cukup.

6. Proses belajar dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman dan daya pikir dari warga belajar.

7. Saling pengertian yang baik sesuai dengan ciri-ciri utama dari orang dewasa membantu pencapaian tujuan dalam belajar.

Page 40: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

39MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

KARAKTERISTIK WARGA BELAJAR DEWASA:

1. Orang dewasa mempunyai pengalaman yang berbeda.

2. Orang dewasa yang miskin mernpunyai tendensi merasa bahwa dia tidak dapat menentukan kehidupannya sendiri.

3. Orang dewasa lebih suka menerima saran saran daripada digurui.

4. Orang dewasa lebih memberi perhatian pada hal-hal yang menarik bagi dia dan menjadi kebutuhannya.

5. Orang dewasa lebih suka dihargai daripada diberi hukuman atau disalahkan.

6. Orang dewasa yang pernah mengalami putus sekolah mempunyai kecenderungan untuk menilai rendah terhadap kemampuan belajar.

7. Apa yang bisa dilakukan orang dewasa menunjukkan tahap pemahamannya.

8. Orang dewasa secara sengaja mengulang hal yang sama.

9. Orang dewasa suka diperlakukan dengan kesungguhan itikat yang baik adil dan masuk akal.

10. Orang dewasa sudah belajar sejak kecil tentang tata cara mengatur hidupnya, oleh karena itu ia lebih suka melakukan sendiri sebanyak mungkin

11. Orang dewasa menyenangi hal-hal yang praktis.

12. Orang dewasa membutuhi waktu lebih lama untuk dapat akrab dan menjalin hubungan dekat dengan teman baru

Page 41: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

40MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

KARAKTERISTIK PENGAJAR UNTUK ORANG DEWASA

Seorang pengajar untuk orang dewasa haruslah:

1. MENJADI anggota dari kelompok yang diajari

2. Mampu menciptakan iklim untuk belajar mengajar

3. Mempunyai rasa tanggungjawab yang tinggi, rasa pengabdian dan idealisme untuk kerjanya.

4. Menirukan orang lain

5. Menyadari kelemahannya, tingkat keterbukaannya, kekuatan dan tahu bahwa diantara kekuatan

yang dimiliki dapat menjadi kelemahan pada situasi tertentu.

6. Dapat melihat permasalahan dan menentukan pemecahannya.

7. Peka dan mengerti perasaan orang lain lewat pengamatan

8. Mengetahui bagaimana menyakinkan dan memperlakukan orang lain

9. Selalu optimis dan mempunyai itikad baik terhadap orang

10. Menyadari bahwa perannya bukan mengajar, tetapi menciptakan iklim untuk belajar

11. Menyadari bahwa segala sesuatu mempunyai segi negatif dan positif.

Page 42: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi

41MODUL PELATIHAN UNTUK PELATIH

SISTEM “POHON LATIHAN”

‘“

Page 43: MODUL - komnasperempuan.go.id dan Pedoman... · hukum terhadap perkembangan-perkembangan mutakhir dalam jenis-jenis ... Anti Kekerasan Terhadap ... (iii) penyelenggaraan kompetisi