Perkembangan Jenis E-Commercebinabangsa.ac.id/files/Model E-Business dan Contoh.pdf · O2O adalah...
Transcript of Perkembangan Jenis E-Commercebinabangsa.ac.id/files/Model E-Business dan Contoh.pdf · O2O adalah...
Perkembangan Jenis E-Commerce
2
Indonesia menyajikan banyak kesempatan bagi
bisnis E-Commerce di antara negara Asia lainnya.
Saat ini proyeksi memperlihatkan E-Commerce di
Indonesia akan mencapai nilai US$ 130 miliar pada
tahun 2020
7 jenis dasar E-Commerce menurut perkembangannya
3
1. Business-to-Business (B2B)
2. Business-to-Consumer (B2C)
3. Consumer-to-Consumer (C2C)
4. Consumer-to-Business (C2B)
5. Business-to-Administration (B2A)
6. Consumer-to-Administration (C2A)
7. Online-to-Offline (O2O)
1. Business-to-Business (B2B)
4
B2B e-commerce meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa yang
dilakukan antar perusahaan.
Umumnya menggunakan EDI (Electronic Data Interchange) dan email dalam
proses pembelian barang dan jasa, informasi dan konsultasi, atau pengiriman
dan permintaan proposal bisnis.
Contoh website e-commerce B2B adalah Bizzy dan Ralali.
2. Business-to-Consumer (B2C)
5
B2C adalah jenis e-commerce antara perusahaan dan konsumen akhir.
Jenis ini bisa lebih mudah dan dinamis, namun juga lebih menyebar secara tak
merata atau bahkan bisa terhenti.
Jenis e-commerce ini berkembang dengan sangat cepat karena adanya
dukungan munculnya website serta banyaknya toko virtual bahkan mal di
internet yang menjual beragam kebutuhan masyarakat.
Contoh e-commerce tipe ini adalah Bhinneka, Berrybenka dan Tiket.com.
3. Consumer-to-Consumer (C2C)
6
C2C merupakan jenis e-commerce yang meliputi semua transaksi elektronik
barang atau jasa antar konsumen.
Umumnya transaksi ini dilakukan melalui pihak ketiga yang menyediakan
platform online untuk melakukan transaksi tersebut.
Beberapa contoh penerapan C2C dalam website di Indonesia adalah Tokopedia,
Bukalapak dan Lamido. Disana penjual diperbolehkan langsung berjualan
barang melalui website yang telah ada.
Namun ada juga website yang menerapkan jenis C2C dan mengharuskan
penjual terlebih dulu menyelesaikan proses verifikasi, seperti Blanja dan
Elevenia.
4. Consumer-to-Business (C2B)
7
C2B adalah jenis e-commerce dengan pembalikan utuh dari transaksi pertukaran atau
jual beli barang secara tradisional.
Jenis e-commerce ini sangat umum dalam proyek dengan dasar multi sumber daya.
Sekelompok besar individu menyediakan layanan jasa atau produk mereka bagi
perusahaan yang mencari jasa atau produk tersebut.
Contohnya adalah www.istockphoto.com, www.mybloggerthemes.com
5. Business-to-Administration (B2A)
8
B2A adalah jenis e-commerce yang mencakup semua transaksi yang dilakukan secara
online antara perusahaan dan administrasi publik.
Jenis e-commerce ini melibatkan banyak layanan, khususnya di bidang-bidang seperti
fiskal, jaminan sosial, ketenagakerjaan, dokumen hukum dan register, dan lainnya.
Jenis e-commerce ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dengan investasi
yang dibuat melalui e-government atau pihak pemerintah.
Beberapa contoh website administrasi publik yang menerapkan B2A adalah
www.pajak.go.id, www.allianz.com dan www.bpjs-online.com.
6. Consumer-to-Administration (C2A)
9
Jenis C2A meliputi semua transaksi elektronik yang dilakukan antara individu dan
administrasi publik.
Contoh area yang menggunakan jenis e-commerce ini adalah :
1. Pendidikan – penyebaran informasi, proses pembelajaran jarak jauh, dan lainnya
2. Jamsostek – penyebaran informasi, pembayaran, dan lainnya
3. Pajak – pengajuan pajak, pembayaran pajak, dan lainnya
4. Kesehatan – janji pertemuan, informasi mengenai penyakit, pembayaran layanan
kesehatan dan lainnya
5. Contoh penerapan C2A sama dengan B2A, hanya saja pembedanya ada pada pihak
individu-administrasi publik dan perusahaan-administrasi publik.
7. Online-to-Offline (O2O)
10
O2O adalah jenis e-commerce yang menarik pelanggan dari saluran online untuk toko
fisik. O2O mengidentifikasikan pelanggan di bidang online seperti email dan iklan internet,
kemudian menggunakan berbagai alat dan pendekatan untuk menarik pelanggan agar
meninggalkan lingkup online.
Contohnya, sebuah pusat kebugaran tidak akan bisa didirikan di ruang tamu rumah Anda,
namun dengan menggunakan layanan O2O yang disediakan perusahaan seperti Groupon
Inc, pusat kebugaran tersebut bisa menyalurkan bisnis offline nya menjadi online.
Beberapa website di Indonesia yang menerapkan jenis O2O adalah Kudo dan
MatahariMall.
Kelebihan E-Commerce
11
Produk dan layanan bervariasi
Batas dari tipe perdagangan ini tidak didefinisikan secara geografis sehingga memungkinkan Anda untuk membuat
pilihan secara luas, memperoleh informasi yang dibutuhkan dan membandingkan penawaran dari semua pemasok atau
pihak penyedia barang/jasa terlepas dari lokasi mereka.
Mempersingkat rantai distribusi
Dengan memungkinkan jalannya interaksi dengan konsumen akhir, e-commerce memperpendek rantai distribusi
produk atau bahkan justru menghilangkannya.
Dengan cara ini, saluran langsung antara produsen atau penyedia layanan dan pengguna akhir memungkinkan mereka
untuk menawarkan produk atau jasa yang sesuai dengan target pasar.
Pembayaran lebih mudah
Selain itu, dengan berkembangnya sistem pembayaran yang ada saat ini sangat memudahkan transaksi e-commerce.
Brand lebih dekat dengan konsumen
E-commerce memungkinkan brand untuk lebih dekat dengan pelanggan mereka, sehingga meningkatkan produktivitas
dan daya saing bagi perusahaan.
Peningkatan kualitas layanan
Dengan demikian, konsumen diuntungkan dengan peningkatan kualitas layanan, kedekatan yang lebih ‘intim’, serta
dukungan pra dan pasca penjualan yang lebih efisien.
Belanja kapan saja
Dengan banyaknya bentuk aktifitas perdagangan elektronik baru, Anda dapat berbelanja melalui toko virtual kapanpun
yang Anda mau.
Efisiensi biaya
Pengurangan biaya adalah keuntungan penting lainnya yang terkait dalam dunia e-commerce. Semakin umum proses
bisnis tertentu, maka semakin besar tingkat keberhasilannya. Hal itu menghasilkan pengurangan biaya administrasi
yang signifikan.
Kekurangan E-Commerce
12
Ketergantungan yang sangat kuat pada teknologi informasi dan komunikasi
Kurangnya undang-undang yang memadai untuk mengatur kegiatan e-commerce,
baik nasional maupun internasional
Budaya pasar yang menolak perdagangan elektronik (pelanggan tidak bisa
menyentuh atau mencoba produk)
“Hilangnya” privasi, cakupan wilayah, serta identitas dan perekonomian negara
Rawannya melakukan transaksi bisnis online
Warna dan kualitas produk yang dijual belum tentu sama antara foto yang
ditampilkan di website dengan produk asli
13