Modul cara menggunakan ohm meter dalam mengukur beban (load)

17
Modul : CARA MENGGUNAKAN OHMMETER DALAM MENGUKUR BEBAN (LOAD) Arief Budianto TARGET MODUL 1. Memiliki PENGETAHUAN tentang RESISTANSI pada BEBAN. 2. Memiliki KEMAMPUAN menghitung IMPEDANSI suatu BEBAN. 3. Memiliki KEMAMPUAN mengukur IMPEDANSI pada BEBAN.

Transcript of Modul cara menggunakan ohm meter dalam mengukur beban (load)

Page 1: Modul   cara menggunakan ohm meter dalam mengukur beban (load)

Modul :

CARA MENGGUNAKANOHMMETER DALAM MENGUKURBEBAN (LOAD)

Arief Budianto

TARGET MODUL

1. Memiliki PENGETAHUAN tentang RESISTANSI pada BEBAN.2. Memiliki KEMAMPUAN menghitung IMPEDANSI suatu BEBAN.3. Memiliki KEMAMPUAN mengukur IMPEDANSI pada BEBAN.

Page 2: Modul   cara menggunakan ohm meter dalam mengukur beban (load)

DAFTAR ISI

Target Modul .......................................................................................................................................................... 1

Kegunaan Ohmmeter Dalam Mengukur Beban (Load) .......................................................................................... 3

1. Pengertian Beban (Load) ........................................................................................................................... 3

2. Resistansi Pada Beban (Load) ................................................................................................................... 4

3. Cara Mengetahui Impedansi Pada Beban (Load) ...................................................................................... 6

4. Cara Mengukur Impedansi Pada Beban (Load)......................................................................................... 9

Latihan.................................................................................................................................................................. 11

1. Latihan Mengukur Impedasi Pada Beban................................................................................................ 11

Quiz ...................................................................................................................................................................... 14

Kesimpulan........................................................................................................................................................... 15

Page 3: Modul   cara menggunakan ohm meter dalam mengukur beban (load)

KEGUNAAN OHMMETER DALAM MENGUKUR BEBAN (LOAD)

Dari materi sebelumnya, saat ini anda seharusnya telah MAMPU bagaimana MENGGUNAKAN Ohmmeteruntuk MENGUKUR resistansi pada RESISTOR, dan juga melakukan UJI KONTINYUITAS.

Berikutnya anda akan MENGEMBANGKAN kemampuan anda dalam menggunakan Ohmmeter, sehinggaKEMAMPUAN anda dalam melakukan TROUBLESHOOTING pun dapat MENINGKAT.

1. PENGERTIAN BEBAN (LOAD)

Beban digunakan untuk mengubah ENERGI LISTRIK menjadi energi lainnya yang pada umumnya merupakanENERGI MEKANIK seperti panas, putaran, bunyi, cahaya dan lain-lain.

Maksudnya adalah jika suatu TEGANGAN diberikan pada suatu Beban, maka ARUS LISTRIK yangMENGALIR pada Beban tersebut akan diubah menjadi ENERGI MEKANIK.

Sehingga OUTPUT dari Beban tersebut dapat DIKENALI oleh PANCA INDERA kita dan jugaBERMANFAAT langsung bagi kita.

Beban dinyatakan dalam WATT, yaitu DAYA yang DIBUTUHKAN suatu beban untuk mengubah EnergiListrik menjadi Energi Mekanik tersebut.

Perubahan Energi Listrik ke Energi Mekanik

Beban juga memiliki SPESIFIKASI seperti Tegangan atau Frekuensi, dimana dia dapat BEKERJA hanya padaSUMBER yang SESUAI dengan SPESIFIKASINYA.

Jika Beban tersebut diberikan sumber yang TIDAK SESUAI dengan spesifikasinya maka Beban tersebut dapatmengalami KERUSAKAN, bahkan dapat menimbulkan LEDAKAN bila Tegangan yang diberikan jauh LEBIHBESAR dari spesifikasi Tegangan yang DIBUTUHKAN Beban.

Spesifikasi Beban pada Name Plate

Page 4: Modul   cara menggunakan ohm meter dalam mengukur beban (load)

2. RESISTANSI PADA BEBAN (LOAD)

Jika suatu Komponen Resistansi seperti RESISTOR diberikan sebuah TEGANGAN maka akan menghasilkanARUS Listrik. Dan hubungan Tegangan, Arus dan Resistansi sesuai dengan HUKUM OHM :V = I . RDimana :

V = Tegangan (dalam Volt)

I = Arus (dalam Ampere)

R = Resistansi (dalam Ohm)

Hubungan antara Tegangan, Arus dan Resistansi

Sehingga dapat DISIMPULKAN bahwa Beban juga memiliki RESISTANSI, karena jika Beban diberikansebuah TEGANGAN maka akan menghasilkan ARUS listrik juga.

Beban Listrik

Dan hubungan Tegangan, Arus dan Resistansi menjadi:V = I . ZDimana :

V = Tegangan (dalam Volt)

I = Arus (dalam Ampere)

Z = Impedansi (dalam Ohm)

Page 5: Modul   cara menggunakan ohm meter dalam mengukur beban (load)

Dimana nilai resistansi pada Beban bukanlah nilai RESISTANSI yang SESUNGGUHNYA (Real Resistance),akan tetapi merupakan GABUNGAN antara RESISTANSI yang SESUNGGUHNYA dengan RESISTANSIIMAGINER (Imaginer Resitance) atau yang lebih dikenal dengan IMPEDANSI.

Jadi IMPEDANSI merupakan GABUNGAN antara Resistansi yang sesungguhnya dengan Resistansi Imaginer.

Komponen-komponen Internal pada Beban

Resistansi yang sesungguhnya dapat diberikan oleh Komponen RESISTANSI yaitu Internal RESISTOR (R).Sedangkan Resistansi Imajiner merupakan Resistansi dari Komponen INDUKTANSI yaitu InternalINDUKTOR (L) dan Komponen KAPASITANSI yaitu Internal KAPASITOR (C).

Jika sebuah Beban DIALIRI Arus Listrik dari Sumber AC, maka Komponen INDUKTANSI dan KomponenKAPASITANSI pada beban MEMBENTUK sebuah Resistansi baru atau dikenal dengan REAKTANSI yaituReaktansi Induktif (XL) dan Reaktansi Kapasitif (XC).

Sehingga Impedansi dinyatakan dengan,Z = R + iXDimana :

Z = Impedansi (dalam Ohm)

R = Resistansi yang sesungguhnya (dalam Ohm)

i = Bilangan Kompleks

X = Reaktansi Total yaitu Reaktasi Induktif dan Kapasitif (dalam Ohm)

Dan Reaktansi Induktif (XL) dan Reaktansi Kapasitif (XC) ini hanya BEREAKSI jika DIBERIKAN sumberTEGANGAN AC.

Sehingga untuk Tegangan DC Impedansi dapat dinyatakan dengan,Z = RSecara PRAKTIS dalam melakukan TROUBLESHOOTING, kita tidak perlu MEMUSINGKAN bagaimanamenghitung kedua Reaktansi ini. Karena kita hanya perlu mengetahui Nilai Impedansi saja pada Beban tersebutdengan MENGUKURNYA menggunakan OHMMETER.

Dan perlu anda ketahui bahwa TIDAK SEMUA Beban bisa DIUKUR Impedansinya seperti Lampu fluorescent,ataupun Beban dengan INTERNAL rangkaian elektronik yang KOMPLEKS.

Page 6: Modul   cara menggunakan ohm meter dalam mengukur beban (load)

3. CARA MENGETAHUI IMPEDANSI PADA BEBAN (LOAD)

Untuk mengetahui Impendansi pada Beban, maka anda SEBAIKNYA mengetahui PARAMETER-PARAMETER dasar yang sering DIGUNAKAN pada rangkaian listrik. Seperti TEGANGAN, ARUS,IMPEDANSI, dan DAYA.

Dan anda juga sebaiknya mengetahui bagaimana HUBUNGAN antara parameter-parameter tersebutberdasarkan RUMUS DASAR yang ada.

Sehingga anda akan dapat MENGHETAHUI nilai salah satu parameter (misalkan nilai Impedansi pada Beban),jika parameter yang lain sudah diketahui, dengan cara MENGHITUNG menggunakan Rumus dasar tersebut.

Untuk MEMUDAHKAN anda dalam MENGANALISA atau melakukan TROUBLESHOOTING, makasebaiknya anda MENGHAPALKAN Rumus dasar tersebut.

Rumus dasar hubungan antara TEGANGAN, ARUS dan IMPEDANSI (Resistansi pada beban) adalah :V = I . ZDimana :

V = Tegangan (dalam Volt)

I = Arus (dalam Ampere)

Z = Impedansi (dalam Ohm)

Rumus dasar hubungan antara DAYA, TEGANGAN dan ARUS adalah :

Tegangan DC :P = V . ITegangan ACP = V . I . Cos φ

Dimana :

P = Daya (dalam Watt)

V = Tegangan (dalam Volt)

I = Arus (dalam Ampere)

Cos φ = Faktor Daya

Page 7: Modul   cara menggunakan ohm meter dalam mengukur beban (load)

Untuk MEMUDAHKAN maka Faktor Daya (Power Factor) pada Tegangan AC kita anggap IDEAL yaitunilainya 1.

Sehingga Daya untuk Tegangan AC DISEDERHANAKAN menjadi :P = V . IDari KEDUA rumus diatas maka kita dapat MENCARI nilai Impedansi pada Beban, dengan mengetahuiSPESIFIKASI dari Beban tersebut.

Karena dipasaran umumnya SPESIFIKASI Beban yang diinformasikan adalah DAYA dan TEGANGAN.

Mari kita lanjutkan bagaimana MENGETAHUI Impedansi pada Beban.

Jika, V = I . ZMaka didapatkan,

I = Persamaan 1

Dan jika, P = V . IMaka didapatkan ,

I = Persamaan 2

Dengan ME-SUBSITUSIKAN antara Persamaan 1 dengan Persamaan 2, didapatkan,

=V . V = P . Z

Sehingga RUMUS untuk mengetahui atau menghitung Impedansi dari suatu BEBAN adalah :Z = V2PDimana :

Z = Impedansi (dalam Ohm)

V = Tegangan (dalam Volt)

P = Daya (dalam Watt)

Page 8: Modul   cara menggunakan ohm meter dalam mengukur beban (load)

Contoh :

Jika anda menemukan SPESIFIKASI Elemen Pemanas (Heating Element) dengan DAYA 3 KW padaTEGANGAN 220V, maka berapakah IMPEDANSI dari Heating Element tersebut ?

Heating Element

Z = 22023000Z ≈ 16 ΩMaka IMPEDANSI dari Heating Element tersebut adalah sekitar 16 Ω.

Jika saat DIUKUR nilai Impedansi tersebut namun JAUH DIATAS 16 Ω, maka Heating Element tersebut sudahkurang DAYA PANASNYA.

Atau bahkan jika nilai Impedansi yang diukur TAK BERHINGGA, maka sudah dipastikan Heating Elementtersebut sudah PUTUS atau RUSAK.

Contoh :

Jika anda menemukan SPESIFIKASI Kipas Motor dengan DAYA 7.5 KW pada TEGANGAN 220V, makaberapakah IMPEDANSI dari Kipas Motor tersebut ?

Kipas Motor

Z = 22027500Z ≈ 6.5 ΩMaka IMPEDASI dari Kipas Motor tersebut adalah sekitar 6.5 Ω.

Jika saat DIUKUR nilai Impedansi tersebut namun JAUH DIATAS 6.5 Ω, maka Kipas Motor tersebut sudahkurang DAYA PUTARNYA.

Atau bahkan jika nilai Impedansi yang diukur TAK BERHINGGA, maka sudah dipastikan Kipas Motor tersebutsudah PUTUS atau RUSAK.

Page 9: Modul   cara menggunakan ohm meter dalam mengukur beban (load)

4. CARA MENGUKUR IMPEDANSI PADA BEBAN (LOAD)

PERHATIAN!Bahaya Sengatan Listrik

Mohon ikuti sesuai petujuk yang ada

1. CABUT atau MATIKAN semua TEGANGAN LISTRIK yang terhubung dengan Beban. PASTIKAN tidakada tegangan listrik pada Beban yang akan diukur menggunakan Ohmmeter.PERINGATAN :

HUBUNGAN SINGKAT / KORSLETING listrik dapat terjadi saat MENGUKUR IMPEDANSImenggunakan Ohmmeter, yang dapat MERUSAK Multimeter dan juga keselamatan anda.

Memutuskan aliran listrik

2. PILIH Ohmmeter yang SESUAI dengan kebutuhan anda, yaitu Analog atau Digital. NamunDISARANKAN menggunakan Multimeter Digital dengan FITUR “Auto-range” dan dengan SKALAhingga Mega Ohm (MΩ).

3. PILIH Beban yang akan DIUKUR nilai Impedansi-nya.

Beban

CATATAN :

Jika BEBAN yang akan diukur nilai Impedansi-nya TERHUBUNG pada Rangkaian Listrikatau Elektronik, maka beban tersebut harus DILEPAS dari Rangkaian terlebih dahulu, atauMINIMAL KONEKSI salah satu kaki DILEPAS dari Rangkaian.

Page 10: Modul   cara menggunakan ohm meter dalam mengukur beban (load)

Heating Element terhubung dengan Rangkaian Pemanas Air

4. TEMPELKAN salah satu UJUNG Probe pada salah satu kaki Beban, dan UJUNG Probe yang lain dengankaki Beban lainnya.

Mengukur nilai Impedasnsi pada Heating Element

CATATAN :

Dalam PENGUKURAN IMPEDANSI tidak perlu MENGKHAWATIRKAN POSISI ProbeMerah harus dikaki yang satu sedangkan Probe Hitam harus di kaki yang lainnya.

Nilai Impedansi pada Beban akan TETAP SAMA, jika kedua Probe DITUKAR POSISI padakaki komponen tersebut.

5. TUNGGU hingga hasil pembacaan sudah TIDAK BERGERAK / BERUBAH, yang menandakan bahwapembacaan sudah STABIL. Selanjutnya CATAT hasil pengukuran tersebut.

6. Jika perlu UBAH “SELECTOR” ke Range yang LEBIH MENDEKATI dengan pembacaan saat ini, agarMENDAPATKAN hasil pembacaan yang LEBIH AKURAT.

Anda sudah mengetahui CARA MENGHITUNG Impedansi dari Beban menggunakan Ohmmeter. Dan andajuga telah mengetahui bagaimana MENGUKUR IMPEDANSI dari suatu Beban.

Namun untuk MEMILIKI KETERAMPILAN diatas, anda harus MELAKUKAN LATIHAN yang dilakukanBERULANG-ULANG, sehingga OTOMATIS menancap pada bawah sadar anda.

Page 11: Modul   cara menggunakan ohm meter dalam mengukur beban (load)

LATIHAN

1. LATIHAN MENGUKUR IMPEDASI PADA BEBAN

PERHATIAN!Bahaya Sengatan Listrik

Mohon ikuti sesuai petujuk yang ada

Latihan ini BERGUNA agar anda lebih MEMAHAMI cara menggunakan Ohmmeter saat MENGUKURBEBAN.

LATIHAN PERTAMA :

1. AMBIL HEATING ELEMENT disekitar anda!

Heating Element

2. CATAT SPESIFIKASI Daya dan Tegangannya!

Spesifikasi Nilai

Daya

Tegangan

3. HITUNG IMPEDANSINYA berdasarkan SPESIFIKASINYA menggunakan Rumus yang ada!

Spesifikasi Nilai

Impedansi

Page 12: Modul   cara menggunakan ohm meter dalam mengukur beban (load)

4. UKUR Heating Element tersebut menggunakan Ohmmeter!

Mengukur nilai Impedansi pada Heating Element

5. CATAT Hasil Pembacaannya!6. BANDINGKAN nilai yang TERBACA pada Ohmmeter dengan hasil PERHITUNGAN-nya!

LATIHAN KEDUA :

1. AMBIL KIPAS ANGIN disekitar anda!

Kipas Angin

2. TEMPELKAN kedua PROBE Ohmmeter pada POWER PLUG Kipas Angin di Titik A dan Titik B!

Power Plug

Page 13: Modul   cara menggunakan ohm meter dalam mengukur beban (load)

3. TEKAN salah satu TOMBOL SELEKTOR!

Tombol selektor Kipas Angin

4. UKUR dan CATAT Hasil Pengukuran pada masing-masing Tombol Selektor berikut :

Tombol Nilai Impedansi

1

2

3

5. HITUNG DAYA masing-masing Tombol dari IMPEDANSI hasil PENGUKURAN dengan menggunakanRumus yang ada!

Tombol Nilai Daya

1

2

3

Page 14: Modul   cara menggunakan ohm meter dalam mengukur beban (load)

QUIZ

Jika anda sudah MAMPU menjawab semua pertanyaan ini TANPA BERPIKIR alias OTOMATIS, berarti andasudah PAHAM BETUL isi dari modul ini. Jika belum ULANGI membaca isi modul ini, dan LAKUKANKEMBALI latihan yang ada.

Pengertian Beban (Load)

1Jika suatu Tegangan diberikan pada suatu Beban, maka ArusListrik yang mengalir pada Beban tersebut akan diubahmenjadi ?

2 Beban dinyatakan dalam ?

3Beban juga memiliki spesifikasi dimana dia dapat bekerjahanya pada Sumber yang sesuai dengan spesifikasinya,umumnya spesifikasinya adalah ?

4Spesifkasi yang dapat menimbulkan Ledakan bila diberikanjauh lebih besar dari spesifikasi yang dibutuhkan Beban,adalah ?

Resistansi Pada Beban (Load)

1Rumus hubungan Tegangan, Arus dan Resistansi sesuai denganHukum Ohm adalah?

2Rumus hubungan Tegangan, Arus dan Resistansi pada bebanmenjadi ?

3Gabungan antara Resistansi yang sesungguhnya denganResistansi Imaginer, adalah?

4 Rumus Impedansi dinyatakan dengan ?

5Reaktansi Induktif (XL) dan Reaktansi Kapasitif (XC) hanyaBEREAKSI jika DIBERIKAN sumber ?

6 Untuk Tegangan DC Impedansi dapat dinyatakan dengan ?

7 Beban yang tidak bisa DIUKUR Impedansinya, seperti ?

Cara Mengetahui Impedansi Pada Beban (Load)

1Rumus dasar hubungan antara Daya, Tegangan dan Arus padaTegangan DC, adalah ?

2Rumus dasar hubungan antara Daya, Tegangan dan Arus padaTegangan AC, adalah ?

3Rumus untuk mengetahui atau menghitung Impedansi darisuatu Beban adalah ?

4Jika anda menemukan Spesifikas Elemen Pemanas (HeatingElement) dengan Daya 1000 Watt pada Tegangan 220V, makaberapakah Impedansi dari Heating Element tersebut ?

5Jika saat diukur nilai Impedansi Heating Element ternyataJauh diatas nilai Impedasi berdasarkan Perhitungan, makaHeating Element tersebut sudah mengalami penurunan ?

6Jika saat diukur nilai Impedansi Heating Element ternyata TakBerhingga, maka Heating Element tersebut sudah pasti ?

Page 15: Modul   cara menggunakan ohm meter dalam mengukur beban (load)

Cara Mengukur Impedansi Pada Beban (Load)

1Sebelum mengukur Beban yang menggunakan Ohmmeter,maka harus mencabut atau mematikan ?

2 Jika Beban yang akan diukur nilai Impedansi-nya terhubungdengan Rangkaian Listrik, maka Beban tersebut harus lah ?

3Apakah benar, Nilai Impedansi Beban akan tetap sama, jikakedua Probe ditukar posisi pada kaki Beban tersebut ?

KESIMPULAN

Anda sudah MEMAHAMI isi dari MODUL ini, anda sudah melakukan LATIHAN berulang-ulang, dan andamampu MENJAWAB semua PERTANYAAN padak Quiz secara otomatis.

Maka saat ini anda telah :

1. Memiliki PENGETAHUAN tentang RESISTANSI pada BEBAN.2. Memiliki KEMAMPUAN menghitung IMPEDANSI suatu BEBAN.3. Memiliki KEMAMPUAN mengukur IMPEDANSI pada BEBAN.

Page 16: Modul   cara menggunakan ohm meter dalam mengukur beban (load)

KUNCI JAWABAN

Pengertian Beban (Load)

1Jika suatu Tegangan diberikan pada suatu Beban, maka ArusListrik yang mengalir pada Beban tersebut akan diubahmenjadi ?

Energi Mekanik

2 Beban dinyatakan dalam ? Watt

3Beban juga memiliki spesifikasi dimana dia dapat bekerjahanya pada Sumber yang sesuai dengan spesifikasinya,umumnya spesifikasinya adalah ?

Tegangan dan Frekuensi

4Spesifkasi yang dapat menimbulkan Ledakan bila diberikanjauh lebih besar dari spesifikasi yang dibutuhkan Beban,adalah ?

Tegangan

Resistansi Pada Beban (Load)

1Rumus hubungan Tegangan, Arus dan Resistansi sesuai denganHukum Ohm adalah?

V = I . R

2 Rumus hubungan Tegangan, Arus dan Resistansi pada bebanmenjadi ?

V = I . Z

3Gabungan antara Resistansi yang sesungguhnya denganResistansi Imaginer, adalah?

Impedansi

4 Rumus Impedansi dinyatakan dengan ? Z = R + iX

5Reaktansi Induktif (XL) dan Reaktansi Kapasitif (XC) hanyaBEREAKSI jika DIBERIKAN sumber ?

Tegangan AC

6 Untuk Tegangan DC Impedansi dapat dinyatakan dengan ? Z = R

7 Beban yang tidak bisa DIUKUR Impedansinya, seperti ?Fluorescent atau Beban denganrangkaian elektronik yangkompleks

Cara Mengetahui Impedansi Pada Beban (Load)

1Rumus dasar hubungan antara Daya, Tegangan dan Arus padaTegangan DC, adalah ?

P = V . I

2Rumus dasar hubungan antara Daya, Tegangan dan Arus padaTegangan AC, adalah ?

P = V . I . Cos φ

3Rumus untuk mengetahui atau menghitung Impedansi darisuatu Beban adalah ?

Z = V2 / P

4Jika anda menemukan Spesifikas Elemen Pemanas (HeatingElement) dengan Daya 1000 Watt pada Tegangan 220V, makaberapakah Impedansi dari Heating Element tersebut ?

48.4 ohm

5Jika saat diukur nilai Impedansi Heating Element ternyataJauh diatas nilai Impedasi berdasarkan Perhitungan, makaHeating Element tersebut sudah mengalami penurunan ?

Daya Panas

6Jika saat diukur nilai Impedansi Heating Element ternyata TakBerhingga, maka Heating Element tersebut sudah pasti ?

Putus atau Rusak

Page 17: Modul   cara menggunakan ohm meter dalam mengukur beban (load)

Cara Mengukur Impedansi Pada Beban (Load)

1Sebelum mengukur Beban yang menggunakan Ohmmeter,maka harus mencabut atau mematikan ?

Tegangan Listrik

2Jika Beban yang akan diukur nilai Impedansi-nya terhubungdengan Rangkaian Listrik, maka Beban tersebut harus lah ?

Dilepas dari Rangkaian Listrik,atau melepas Koneksi salah satukaki Beban tersebut

3Apakah benar, Nilai Impedansi Beban akan tetap sama, jikakedua Probe ditukar posisi pada kaki Beban tersebut ?

Benar