Hukum Ohm Ika

download Hukum Ohm Ika

of 17

Transcript of Hukum Ohm Ika

  • 7/24/2019 Hukum Ohm Ika

    1/17

    I. Tujuan Percobaan

    1. Memahami rangkaian listrik seri dan paralel.

    2. Menentukan hambatan ekuivalen untuk rangkaian seri dan paralel.

    II. Dasar Teori

    Jika dua benda yang memiliki beda potensial listrik atau tegangan listrik (V)

    yang berbeda dan dihubungkan dengan sebuah kawat pengantar maka elektron

    akan mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi pada kawat penghantar

    tersebut. Dan bila keduanya memiliki potensial yang sama maka ketika itulah

    elekton berhenti mengalir. Perjanjian (konvensi) internasional yang menyatakan

    bahwa arah arus berlawanan dengan arah gerak elektron. rus yang mengalir pada

    penghantar selain memiliki arah namun juga memiliki besar yang disebut dengan

    kuat arus (I). !uat arus dide"inisikan sebagai banyaknya muatan yang mengalir

    melalui suatu penampang konduktor setiap satu satuan waktu dengan satuan

    ampere (A).

    1. Hukum Ohm

    rus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah# itu merupakan

    salah satu hubungan arus listrik dengan beda potensial. $ntuk lebih jelasnya

    dapan dilihat pada hasil pengamatan berikut ini %

    &abel 1.1 'ontoh hasil pengamatan antaraIdan V

    eda Potensial (V)(volt) !uat arus (I)() *+

    1#, -#1, 1-

    #- -#- 1-

    /#, -#/, 1-

    Dengan gra"ik hubungannya adalah

    Gambar 1.2 grafik hubungan antara V dan I

    Pada tabel 1.1 dapat diamati jika beda potensial diperbesar maka kuat arus

    mengalir semakin besar. Jadi kesimpulan yang dapat diamati pada tabel 1.1 dan

    gambar 1.2 bahwa kuat arus yang mengalir (+) sebanding dengan beda

  • 7/24/2019 Hukum Ohm Ika

    2/17

    potensialnya (). +nilah hukum yang pertama kali ditemukan oleh 0. imon hm

    pada 1324# yang lebih jelasnya menyatakan bahwa pada suhu tetap, tegangan V

    pada komponen sebanding dengan kuat arus I yang melalui komponen tersebut.

    edangkan hasil bagi antara beda potensial dan kuat arus disebut dengan

    hambatan listrik (5) dengan satuan 6. Jadi persamaannya se7ara sistematis %

    R=V

    I

    !eterangan %

    5 8 9ambatan :istrik ()

    8 eda Potensial atau &egangan :istrik (volt)

    + 8 rus :istrik (mpere)

    9ukum hm sangat berperan penting dalam kehidupan kita sehari;hari

    7ontohnya bila kita menyalakan lampu pijar 22- dengan tegangan 11- maka

    "ilamen lampu akan dialiri oleh arus listrik yang lebih ke7il dari yang seharusnya

    sehingga nyala lampu 22- menjadi redup. ebaliknya jika lampu 11- diberi

    tegangan 22- maka "ilament lampu akan dialiri arus liatrik lebih besar dari

    seharunya sehingga nyala lampu 11- menyala sebentar lalu mati ini disebabkan

    karena "ilament lampu terbakar.

    2. Hambatan listrik

    9ambatan listrik merupakan hasil dari perbandingan tegangan listrik dengan

    arus listrik yang mengalir pada kawat penghantar. 9ambatan listrik atau 5

    sangat tergantung oleh beberapa hal seperti %

    ebanding dengan panjang kawat penghantar ()

    Pengaruh hambatan terhadap suhu (&) adalah bila semakin tinggi suhu

    konduktor maka hambatan jenis kawat menjadi tinggi begitu pula

    hambatan listrik (5) akan semakin tinggi sehingga arus yang mengalir

    semakin berkurang.

    ergantung pada jenis kawat yang digunakan ( )

    Jenis kawat yang paling baik digunakan adalah kawat yang memiliki

    hambatan jenis yang jauh lehih ke7il sehingga 5 (hambatan) yang terjadi

    semakin ke7il. 'ontohnya adalah kawat;kawat konduktor seperti besi#

    tembaga# emas# aluminium.

  • 7/24/2019 Hukum Ohm Ika

    3/17

    erbanding tebalik dengan luas penampang dari kawat penghantar ()#

    jadi bila semakin besar penampang kawat maka 5;nya lebih ke7il#

    begitu juga sebaliknya.

    Gambar 2.1 kema !enam!ang sebuah ka"at !enghantar

    erdasarkan de"inisiBesar hambatan kawat pada setiap satu satuan panjang

    dan satuan penampang kawat dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai

    berikut%

    R=

    l

    A

    !eterangan %

    5 8 9ambatan listrik (hm) 8 Jenis kawat yang digunakan (hm.m)

    8 Panjang kawat (m)

    8 :uas penampang kawat (m2)

    2.1 Hambatan Listrik pada Rangkaian Seri

    Perhatikan gambar rangakain seri berikut.

    Gambar 2.1.1 #angkaian resistor secara seri

    Jika komponen;komponen listrik dirangkaikan seri# kuat arus listrik yang

    melalui tiap;tiap komponen sama besar# walaupun nilai setiap hambatannya

    berbeda. usunan seri bertujuan memperbesar hambatan dan ber"ungsi sebagai

    pembagi tegangan. ehingga kuat arus yang melalui setiap hambatan adalah sama#

    persamaannya sebagai berikut.

    I=I1=I

    2=I

    3

    edangkan tegangan total yang dialami sebagai berikut%

  • 7/24/2019 Hukum Ohm Ika

    4/17

    V=V1+V

    2+V

    3

    Dan bila ke dua persamaan tersebut di gabungkan# maka hambatan total (5s)

    pada rangkaian seri yaitu %RS=nR

    2.2 Hambatan Listrik pada Rangkaian Paralel

    Perhatikan gambar rangkaian parallel berikut ini.

    Gambar 2.2.1 #angkaian #esistor Paralel

    Pada gambar diatas# tegangan pada setiap lampu sama besar# walaupun nlai

    setiap hambatan lampu berbeda. &ujuan dari rangkaian parallel adalah

    memperke7il hambatan dan ber"ungsi sebagai pembagi arus. Pada rangkaian

    parallel persamaan hambatannya sama seperti berikut ini.V=V

    1=V

    2=V

    3

    edangkan arus total yang terjadi adalah

    I=I1+I

    2+I

    3=

    V1

    R1+

    V2

    R2+

    V3

    R3

    !edua persamaan itu menjadi persamaan sebagai berikut.

    V

    RP=[

    1

    R1

    + 1

    R2

    + 1

    R3

    ]

    Dengan demikian persamaannya menjadi

    1

    RP= 1

    R1

    + 1

    R2

    + 1

    R3

    3.Gelang Warna pada Resistor

  • 7/24/2019 Hukum Ohm Ika

    5/17

    Gambar. 2.2 #esistor

    Pada 5esistor biasanya memiliki , jumlah gelang warna. Dengan komposisi%

    0elang Pertama (ngka Pertama)# 0elang !edua (ngka !edua)# 0elang !etiga

    (ngka !etiga)# 0elang !eempat (Multiplier) dan 0elang !elima (&oleransi).

    III. $lat dan %ahan

    atu set peralatan untuk per7obaan rangkaian listrik sederhana %

    +. Prosedur Percobaan

    5angkaian eri

    1. Peralatan dirangkai sebagaimana gambar 1 dan hambatan*resistansi yang

    digunakan di7atat.

    2. 5angkaian dihubungkan dengan sumber arus.

    . lat pengukur arus pada skala currentD' diatur.

    /. lat pengukur tegangan pada skala voltageD' diatur.

    ,. umber arus dihidupkan# arus diatur sedemikian rupa + 8 -#2, .4. &egangan yang dihasilkan di7atat.

  • 7/24/2019 Hukum Ohm Ika

    6/17

    2. 5angkaian dihubungkan dengan sumber arus.

    . lat pengukur arus pada skala currentD' diatur.

    /. lat pengukur tegangan pada skala voltageD' diatur.

    ,. umber arus dihidupkan# arus diatur sedemikian rupa + 8 -#2, .

    4. &egangan yang dihasilkan di7atat.

  • 7/24/2019 Hukum Ohm Ika

    7/17

    V=5,14V

    Jadi# nilai hambatan ekuivalen%

    R=V

    I

    R= 5,14

    1,72x 106=2,98x106

    VI.1.2 #angkaian Paralel

    =ilai kuat arus pada rangkaian paralel%

    I=I

    1+I2+I3+I4+I55

    I=(1,73+1,74+1,73+1,73+1,74 )x10

    5

    6

    I=1,73x 106A

    =ilai tegangan terbaik pada rangkaian paralel%

    V=V

    1+V

    2+V

    3+V

    4+V

    5

    5

    V=5,19+5,19+5,18+5,19+5,18

    5

    V=5,19Volt

    Jadi# nilai hambatan ekuivalen terbaiknya%

    R=VI

    R= 5,19

    1,73x106=3x106

    VI.2 #alat

    & #alat keraguan untuk kuat arus !ada rangkaian seri

    No

    .

    I

    (A) I

    (A)II ( )2II

    1 1#1-;4 1#1-;4 0 0

    2 1#1-;4 1#1-;4 10-8 10-16

    3 1#1-;4 1#1-;4 0 0

    4 1#1-;4 1#1-;4 0 0

    5 1#1-;4 1#1-;4 10-8 10-16

  • 7/24/2019 Hukum Ohm Ika

    8/17

    2x1016

    I=(II)2

    n (n1 ) =2

    x1016

    20=10x1018=3,16x 109

    ( I I)=(1,72x106 3,16x 109 )A

    5alat nisbi 8 II

    100=3,16x10

    9

    1,72x106 x100=0,18

    5alat praktikum 8 1000,18=99,82

    & #alat keraguan untuk tegangan !ada rangkaian seri

    No

    .

    V

    (olt)V

    (olt)VV ( )2VV

    1 ,#1, 5!14 0!01 10-4

    2 ,#1/ 5!14 0 0

    3 ,#1 5!14 -0!01 10-4

    4 ,#1/ 5!14 0 0

    5 ,#14 5!14 0!02 4"10-4

    6x104

    V=

    (VV)

    2

    n (n1 ) =

    6x104

    20=3x 105=5,47x103

    (V V)=(5,145,47x103 )A

    5alat nisbi 8 V

    V100=

    5,47x 103

    5,14x100=0,11

  • 7/24/2019 Hukum Ohm Ika

    9/17

    5alat praktikum 8 1000,11=99,9

    & #alat keraguan untuk hambatan ekui'alen !ada rangkaian seri

    R=VI

    (R R )=(V V)( I I)

    (R R )= (5,145,47x 103 )

    (1,72x 106 3,16x109 )

    (R R )=(( 5,14

    1,72x106 )

    ( 5,141,72x 10

    6 )(5,47x10

    3

    5,14+ 3,16x10

    9

    1,72x106 ))

    (R R )=(2,98x1068,6x103)

    5alat nisbi 8 RR

    100= 8,6x 10

    3

    2,98x 106x 100=2,8

    5alat praktikum 8 1002,8=97,2

    & #alat keraguan untuk kuat arus !ada rangkaian !aralel

    No

    .

    I

    (A) I

    (A)II ( )2II

    1 1#1-;4 1#1-;4 0 0

    2 1#1-;4

    1#1-;4

    10-8

    10-16

    3 1#1-;4 1#1-;4 0 0

    4 1#1-;4 1#1-;4 0 0

    5 1#1-;4 1#1-;4 10-8 10-16

    2"10-16

  • 7/24/2019 Hukum Ohm Ika

    10/17

    I=(II)2

    n (n1 ) =

    2x1016

    20=10x1018=3,16x 109

    ( I I)=

    (1,73x106 3,16x109 )A

    5alat nisbi 8 I

    I100=

    3,16x109

    1,73x106 x100=0,18

    5alat praktikum 8 1000,18=99,82

    & #alat keraguan untuk tegangan !ada rangkaian !aralel

    No

    .

    V

    (olt)V

    (olt)VV ( )2VV

    1 ,#1? 5!1# 0 0

    2 ,#1? 5!1# 0 0

    3 ,#13 5!1# -0!01 10-4

    4 ,#1? 5!1# 0 0

    5 ,#13 5!1# -0!01 10-4

    2x104

    V= (VV)2

    n (n1 ) =

    2x 104

    20=10x106=3,16x103

    (V V)=(5,193,16x 103 )Volt

    5alat nisbi 8 V

    V100=

    3,16x 103

    5,19x100=0,06

    5alat praktikum 8 1000,06=99,94

    & #alat keraguan untuk hambatan ekui'alen !ada rangkaian seri

  • 7/24/2019 Hukum Ohm Ika

    11/17

    R=V

    I

    ( R R )=(V V)

    ( I I)

    (R R )= (5,193,16x 103 )

    (1,73x106 3,16x 109 )

    ( R R )=(( 5,191,73x106 )( 5,191,73x106 )(3,16x103

    5,19+3,16x 10

    9

    1,73x 106 ))

    (R R )=(3x1067,2x 103 )

    5alat nisbi 8 R

    R100=

    7,2x103

    3x106 x100=0,24

    5alat praktikum 8 1000,24=99,76

    VI.( Grafik

    5.115.125.135.145.155.165.1$

    Hubungan Tegangan dan Arus pada Rangkaian Seri

    Arus ( Ampere) (I)

    Tegangan (Volt)(V)

    Grafik. 1. Hubungan Tengangan dengan $rus !ada #angkaian eri

  • 7/24/2019 Hukum Ohm Ika

    12/17

    5.1$5.185.185.1#5.1#5.2

    Hubungan Tegangan dan Arus pda Rangkaian Paralel

    Arus (Ampere)(I)

    Tegangan (Volt)(V)

    Grafik. 2. Hubungan Tengangan dengan $rus !ada #angkaian

    Paralel

    VI.) Tugas

    & #egresi *inier

    #egresi linier rangkaian seri +

    ,o I -$ I2-$2 V-Volt I.V

    1 1#

  • 7/24/2019 Hukum Ohm Ika

    13/17

    8

    24;12;

    ;4;4;12

    )1-3#42.()1-,(1/#33.

    1-//#/.1-3#42.1-1/#33.

  • 7/24/2019 Hukum Ohm Ika

    14/17

    b8nIV IV

    n I2( I)2

    8

    24;12;

    ;4;4

    )1-3#4

  • 7/24/2019 Hukum Ohm Ika

    15/17

    + 8 kuat arus (ampere)

    Per7obaan yang kedua# yaitu sama halnya pada rangkaian seri namun bentuk

    rangkaiannya berbeda. Dimana didapatkan kuat arus rata;rata sebesar 1#1-4ohm.

    !esalahan yang mungkin terjadi pada per7obaan ini yaitu kesalahan praktikan

    yang tidak mengerjakan pengamatan dengan melihat warna gelang pada resistor

    sehingga tidak dapat membandingkannya dengan hambatan yang didapat dari

    hasil perhitungan dengan hambatan*resistansi yang tertera pada warna gelang dari

    resistor# kesalahan praktikan saat memba7a skala amperemeter dan memba7a

    skala voltmeter serta kesalahan yang terjadi akibat alat yang digunakan tidak

    bekerja se7ara maksimal. 9al ini dapat dibuktikan dengan ralat yang tidak

    men7apai 1--@ yaitu

    a. Pada rangkaian seri %

    ; + (kuat arus) 8 ??#32 @

    ; (tegangan) 8 ??#? @

    ; 5(hambatan) 8 ?

  • 7/24/2019 Hukum Ohm Ika

    16/17

    didapatkan hambatan 2#?3>1-4 ohm dan pada rangkaian paralel >1-4

    ohm.

    2. Perbedaan rangkaian seri dan paralel dari bentuk rangkaiannya adalah jika

    pada rangkaian seri bila salah satu komponen rusak maka komponen yang

    tersisa tidak akan bekerja sedangkan pada rangkaian paralel bila salah

    satu komponennya rusak maka komponen lainnya masih bisa berjalan.

    . esarnya tegangan yang terjadi berbanding lurus dengan kuat arus yang

    digunakan.

    /. esarnya hambatan yang dihasilkan merupakan perbandingan sederhana

    antara tegangan dengan kuat arusnya.

    ,. emakin besar kuat arus yang gunakan maka semakin ke7il hambatan

    yang dihasilkan# sedangkan semakin besar tegangan maka semakin besarhambatan yang terjadi.

    4. Pada rangkaian seri didapatkan data yaitu kuat arus rata;rata sebesar 1#1-4ohm.

  • 7/24/2019 Hukum Ohm Ika

    17/17

    !amajaya. 2--