Modul Anggaran New
-
Upload
jeffryubur -
Category
Documents
-
view
480 -
download
1
Transcript of Modul Anggaran New
BUKU AJAR PENGANGGARAN
Oleh: LILIK INDRAWATI
PENGANGGARAN
Buku Wajib:ANGGARAN PERUSAHAAN
Oleh: Drs.Gunawan Adisaputro,M.B.A, Yogyakarta
PENUNJANG
Munandar,M.,2001, Budgeting Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, Edisi Pertama, BPFE UGM,Yogyakarta.
Nafarin, M., 2004, Penganggaran Organisasi, Edisi Revisi, Salemba Empat, Jakarta.
Welsch, Glen and Paul N. Gordon,2005, Budgeting Profit Planning and Control, Edition 6, Prentice Hall PTR.
Mahasiswa dapat memilih buku Budgeting, dengan judul lainnya sesuai yang diinginkan
NILAI: UJIAN + TUGAS/ TES+ PARTISIPASI
MATERI UTS & UAS
UTS:1. Pendahuluan2. Anggaran Penjualan3. Anggaran Produksi4. Anggaran Material/ Bahan Mentah5. Anggaran Tenaga Kerja
UAS:
1.Angg. Biaya Overhead Pabrik /BOP
2.Angg. Variabel
3.Angg. Piutang dan Hutang
4.Angg. Kas
Pendahuluan: ANGGARAN
Salah satu definisi anggaran yg banyak dipakai adl: suatu pendekatan yg formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Artinya:
1. Anggaran bersifat formal,
2. disusun dgn sengaja dan bersungguh-sungguh scr tertulis,
3. sifat sistematis/berurutan berdasar logika,
4. manajer bertgjwb unt pengambilan keputusan berdsr asumsi tertentu,
5.Keputusan yg diambil mrpkn pelaksanaan fungsi manajer dr segi perencanaan, koordinasi, pengawasan
1.1.MANFAAT DAN KEKURANGAN PENGANGGARAN
Penggunaan penganggaran di dalam industri akan mendapat beberapa manfaat yang cukup besar, antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai alat bantu manajer dalam penyusunan perencanaan, koordinasi dan pengawasan dalam perusahaan yang dipimpinnya.
2. Sebagai perencanaan terpadu, artinya dengan menggunakan penganggaran maka seluruh kegiatan dalam perusahaan tidak akan terlepas dari penganggaran, karena seluruh kegiatan yang ada selalu memerlukan biaya. Dengan adanya penganggaran akan mencerminkan seluruh kegiatan perusahaan yang bersangkutan.
• 3. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan, artinya pelaksanaan kegiatan yang ada di perusahaan dapat dilaksanakan dengan lebih yakin dan pasti, karena dapat mendasarkan diri kepada penganggaran yang telah disusun.
• 4. Sebagai alat koordinasi, pengawasan dan evaluasi kegiatan dalam perusahaan, artinya pelaksanaan kegiatan dengan mempergunakan penganggaran sebagai pedoman akan berarti melakukan kegiatan dalam perusahaan tersebut dibawah koordinasi yang baik, sekaligus sebagai alat pengawasan pelaksanaan yang sedang dilaksanakan dalam perusahaan, selain itu dalam setiap periode tertentu, dapat disusun evaluasi kegiatan dengan mempergunakan penganggaran sebagai alat evaluasi. Sehingga dapat diketahui, seberapa jauh penyimpangan pelaksanaan kerja dari rencana yang telah disusun serta penyebabnya untuk dapat dicarikan solusinya.
Penganggaran selain mempunyai banyak manfaat, namun juga mempunyai kelemahan, antara lain:
1. Karena penganggaran dibuat berdasarkan estimasi, sehingga hasil riilnya juga mengandung ketidakpastian.
2. Tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap (komprehensif) dan akurat, dikarenakan dalam membuat penganggaran dibutuhkan waktu, biaya dan tenaga yang tidak sedikit.
3. Bagi yang membuat dan menyusun penganggaran dengan dasar terpaksa, dapat mengakibatkan mereka menentang sehingga penganggaran tidak efektif.
Penganggaran Komprehensif
Angg. Angg. BM
Penjualan
Angg.BOP
Angg. Variabel Angg.
Angg.Piutang Kas
Angg. Utang
Angg. Produksi
TKL
Sehingga, saat kita bicara biaya:
Biaya terdpt 5 macam:
1. Biaya TKL
2.Biaya Bhn Mentah Langsung
3. BOP
4. Biaya administrasi
5. Biaya pemasaran
BAB: ANGGARAN PENJUALAN
Rumus kuadrat terkecil:
Yt= a + b.X
a= jumlah penjualan pd th ke nol
b= kenaikan penjualan setiap periode
a= ∑Y/ n b= ∑(X.Y)
∑X²
Soal:
Data penjualan 6 th terakhir sbb: 650, 720, 800, 820, 845, 900 unit barang X.
1. Hitunglah perkiraan penjualan th depan, dgn kuadrat terkecil !
2. Susunlah anggaran penjualan th depan, berdasarkan daerah penjualan dan type barang !
3. Susunlah anggaran penjualan th depan, berdasar data bulanan, tiap daerah penjualan !
Keterangan:
Daerah penjualan terdiri dari Surabaya, Bali dan kalimantan (40%, 35% dan 25%)
Type barang: A=30 % , B = 40% dan C= 30%
Perkiraan penjualan bulanan:
Jan – April = 9 %
Mei – Agustus= 7%
Sept-Okt = 8% dan Nop- Des = 10%
BAB: ANGGARAN PRODUKSI
Anggaran Produksi merupakan aktivitas penunjang dari anggaran penjualan.
Di dalam anggaran produksi akan direncanakan berapa jumlah yg harus diproduksi pada periode yang akan datang
Rumus
Anggaran Penjualan
Saldo akhir
_________________ +
Kebutuhan
Saldo awal
_________________ -
Produksi
Sedangkan rencana produksi akan menyangkut banyak hal al:
1. Tersedianya material
2. Tenaga kerja yg digunakan
3. Kemampuan mesin
4. Peralatan dan fasilitas
5. dll
Menyusun Anggaran Produksi
Ada 3 kebijakan Produksi( metode):
1. Stabilitas Produksi/ Produksi Konstan
2. Stabilitas Persediaan/produksi bergelombang
3. Gabungan/kombinasi/Moderat
Stabilitas Produksi
Anggaran produksi diharapkan sama besar. Karena produksi stabil maka menjadikan tingkat persediaan mengambang atau berfluktuasi.Dgn kebijakan ini tingkat produksi per periode (semester, triwulan, bulan, dll) relatif sama, disesuaikan dengan persediaan.Cara:Total dari anggaran prod 1 periode harus dibagi dengan data yang diminta, misal bulanan, triwulan, semester, dsb.
Jika hasil 1 periode bilangan bulat, maka tidak ada masalah. Tetapi bila hasil yg diperoleh adalah bilangan desimal, maka harus dibulatkan ke satuannya, ke puluhannya ataukah ke ratusannya.misal: penjualan 1 tahun diketahui 18.000 unit. Data adalah bulananSo akhir 1500 dan So awal 1100Shg Prod adalah:
18000+ 1500 -1100 = 18.40018400: 12 bln = 1533,333Maka bisa dibulatkan 1533, 1530 atau 1500
tentunya kekurangannya tetap hrs ditambahkan pada produksi dimana pada penjualan tertinggi.
Dalam kebijakan ini, karena produksi relatif stabil, maka menjadi lebih mudah dalam perencanaan : material, tenaga kerja serta fasilitas yang lain.
Contoh: ANGGARAN PRODUKSI
PT “ABADI TERUS” akan menyusun anggaran Produksi th 2012, dengan anggaran penjualan 2012 yang telah disusun sbb:
Jan = 1.800 unit Agust = 1.200 unit
Feb = 1.200 unit Sept = 1.500 unit
Mrt = 1.500 unit Okt = 1.700 unit
Apr = 1.400 unit Nov = 1.400 unit
Mei = 1.600 unit Des = 1.600 unit
Juni = 1.700 unit Total = 18.000 unit
Juli = 1.400 unit
Diketahui Persediaan awal 1.100 unit
Persediaan akhir ditentukan 1500 unit
Susunlah anggaran produksi th 2012 dengan menggunakan:
1. Kebijakan stabilitas produksi
2. Kebijakan produksi bergelombang
Penghitungan Angg Prod bulanan:STABILITAS PROD
Angg. Penj = 18.000 unit
So. Akh = 1.500 unit +
BUD = 19.500 unit
So. Awal = 1.100 unit –
Angg. Prod = 18.400 unit
18.400 : 12 bln = 1533,33 unit
Dibulatkan ke: 1533, 1530, 1500 ????
Misal, pilih 1530 x 12 = 18.360 , maka masih kurang 40 unit, bisa diberikan 10 bulan dengan penjualan tertinggi.
Penyelesaian SOAL TES: Stabilitas Produksi
Bln Ang Penj (unit) So. akhir BUD (So. Awal) Angg Prod
Jan 1800 834 2634 1100 1530+4
Feb 1200 1164 2364 834 1530
Mrt 1500 1198 2698 1164 1530+4
Apr 1400 1332 2732 1198 1530+4
Mei 1600 1266 2864 1332 1530+4
Jun 1700 1100 2800 1266 1530+4
Jul 1400 1234 2634 1100 1530+4
Agst 1200 1564 2764 1234 1530
Sept 1500 1598 3098 1564 1530+4
Okt 1700 1432 3132 1598 1530+4
Nop 1400 1566 2966 1432 1530+4
Des 1600 1500 3100 1566 1530+4
Total 18.000 1500 19.500 1100 18.400
Penyelesaian SOAL TES: Stabilitas Produksi(pembulatan puluhan)
Bln Ang Penj (unit) So. akhir BUD (So. Awal) Angg Prod
Jan 1800 840 2640 1100 1530+10
Feb 1200 1170 2370 840 1530
Mrt 1500 1200 2700 1170 1530
Apr 1400 1330 2730 1200 1530
Mei 1600 1270 2870 1330 1530+10
Jun 1700 1100 2810 1270 1530+10
Jul 1400 1240 2640 1100 1530
Agst 1200 1570 2770 1240 1530
Sept 1500 1600 3100 1570 1530
Okt 1700 1440 3140 1600 1530+10
Nop 1400 1570 2970 1440 1530
Des 1600 1500 3100 1570 1530
Total 18.000 1500 19.500 1100 18.400
Pembulatan puluhan(1530) sisa 400: 10 bln
Bln Ang Penj (unit) So. akhir BUD (So. Awal) Angg Prod
Jan 1800 834 2634 1100 1530+4
Feb 1200 1164 2364 834 1530
Mrt 1500 1198 2698 1164 1530+4
Apr 1400 1332 2732 1198 1530+4
Mei 1600 1266 2866 1332 1530+4
Jun 1700 1100 2800 1266 1530+4
Jul 1400 1234 2634 1100 1530+4
Agst 1200 1564 2764 1234 1530
Sept 1500 1598 3098 1564 1530+4
Okt 1700 1432 3132 1598 1530+4
Nop 1400 1566 2966 1432 1530+4
Des 1600 1500 3100 1566 1530+4
Total 18.000 1500 19.500 1100 18.400
Penyelesaian SOAL TES: Stabilitas Produksi
Bln Ang Penj (unit) So. akhir BUD (So. Awal) Angg Prod
Jan 1800 840 2640 1100 1530+10
Feb 1200 1170 2370 840 1530
Mrt 1500 1205 2705 1170 1530+5
Apr 1400 1335 2735 1205 1530
Mei 1600 1270 2870 1335 1530+5
Jun 1700 1105 2805 1270 1530+5
Jul 1400 1235 2635 1105 1530
Agst 1200 1565 2765 1235 1530
Sept 1500 1600 3100 1565 1530+5
Okt 1700 1435 3135 1600 1530+5
Nop 1400 1565 2965 1435 1530
Des 1600 1500 3100 1565 1530+5
Total 18.000 1500 19.500 1100 18.400
Penyelesaian SOAL TES: Stabilitas Produksi
Bln Ang Penj (unit) So. akhir BUD (So. Awal) Angg Prod
Jan 1800 850 2650 1100 1530+20
Feb 1200 1180 2380 850 1530
Mrt 1500 1210 2710 1180 1530
Apr 1400 1340 2740 1210 1530
Mei 1600 1270 2870 1340 1530
Jun 1700 1110 2810 1270 1530+10
Jul 1400 1240 2640 1110 1530
Agst 1200 1570 2770 1240 1530
Sept 1500 1600 3100 1570 1530
Okt 1700 1440 3140 1600 1530+10
Nop 1400 1570 2970 1440 1530
Des 1600 1500 3100 1570 1530
Total 18.000 1500 19.500 1100 18.400
Penyelesaian SOAL TES: Stabilitas Produksi (1500)
Bln Ang Penj (unit) So. akhir BUD (So. Awal) Angg Prod
Jan 1800 840 2640 1100 1500+40
Feb 1200 1140 2340 840 1500
Mrt 1500 1180 2680 1140 1500+40
Apr 1400 1320 2720 1180 1500+40
Mei 1600 1260 2860 1320 1500+40
Jun 1700 1100 2800 1260 1500+40
Jul 1400 1240 2640 1100 1500+40
Agst 1200 1540 2740 1240 1500
Sept 1500 1580 3080 1540 1500+40
Okt 1700 1420 3120 1580 1500+40
Nop 1400 1560 2960 1420 1500+40
Des 1600 1500 3100 1560 1500+40
Total 18.000 1500 19.500 1100 18.400
PROD BERGELOMBANG(ATAU STABILITAS PERSEDIAAN)
Yaitu persediaan akhirnya yg relatif sama.
Selisih saldo awal dan akhir
1500 – 1100 = 400
400 bila dibagi 12 = 33,33333
Maka cari pembagi yang bisa menghasilkan bilangan bulat. Misal dibagi 10,8, 5, 4, 2
Penyelesaian SOAL TES: Produksi Bergelombang ( 400 dibagi 10= 40)
Bln Ang Penj (unit) So. akhir BUD (So. Awal) Angg Prod
Jan 1800 1140 2940 1100 1840
Feb 1200 1180 2380 1140 1240
Mrt 1500 1220 2720 1180 1540
Apr 1400 1260 2660 1220 1440
Mei 1600 1300 2900 1260 1640
Jun 1700 1340 3040 1300 1740
Jul 1400 1380 2780 1340 1440
Agst 1200 1420 2620 1380 1240
Sept 1500 1460 2960 1420 1540
Okt 1700 1500 3200 1460 1740
Nop 1400 1500 2900 1500 1400
Des 1600 1500 3100 1500 1600
Total 18.000 1500 19.500 1100
18.400
Penyelesaian SOAL TES: Produksi Bergelombang( dibagi 8)
Bln Ang Penj (unit) So. akhir BUD (So. Awal) Angg Prod
Jan 1800 1150 2950 1100 1850
Feb 1200 1200 2400 1150 1250
Mrt 1500 1250 2750 1200 1550
Apr 1400 1300 2700 1250 1450
Mei 1600 1350 2950 1300 1650
Jun 1700 1400 3100 1350 1750
Jul 1400 1450 2850 1400 1450
Agst 1200 1500 2700 1450 1250
Sept 1500 1500 3000 1500 1500
Okt 1700 1500 3200 1500 1700
Nop 1400 1500 2900 1500 1400
Des 1600 1500 3100 1500 1600
Total 18.000 1500 19.500 1100
18.400
Penyelesaian SOAL TES: Produksi Bergelombang (400 dibagi 5 =80)
Bulan Angg. Penj
(unit)
Saldo Akhir BUD (Saldo Awal) Brg di Prod
Jan’07 1800 1180 2980 1100 1880
Feb 1200 1260 2460 1180 1280
Mrt 1500 1340 2840 1260 1580
Apr 1400 1420 2820 1340 1480
Mei 1600 1500 3100 1420 1680
Juni 1700 1500 3200 1500 1700
Juli 1400 1500 2900 1500 1400
Agust 1200 1500 2700 1500 1200
Sept 1500 1500 3000 1500 1500
Okt 1700 1500 3200 1500 1700
Nop 1400 1500 2900 1500 1400
Des’07 1600 1500 3100 1500 1600
Total 18.000 1500 19.500 1100 18.400
Kebijakan Produksi Moderat/ gabungan
Kebijakan ini, memadukan dua kebijakan sebelumnya, dimana tingkat produksi dan tingkat persediaan dibiarkan mengambang dalam batas atau pola-pola tertentu.
Contoh: Produksi bln Jan s/d Mei masing-masing 10% diatas produksi rata-rata. Dan Juni s/d Okt masing-masing 10% di bawah produksi rata-rata. Nop 10% di atas prod rata-rata.Des 10 % di bawah prod rata-rata.
Dengan soal yg sama, maka dapat diketahui produksi rata-rata adalah sebesar:
18.400 unit / th dibagi 12 bln = 1533,333
Maka yg dimaksud 10% diatas rata-rata adalah: 1,1 x 1533,33 = 1686,663
Dan 10 % dibawah rata-rata adalah:
0,9 x 1533,333 = 1379,997
dimana bisa dibulatkan ke satuan, puluhan dst seperti contoh sebelumnya.
Contoh: Kebijakan Produksi ModeratBulan Angg. Penj
(unit)
Saldo Akhir
BUD (Saldo Awal) Brg di Prod
Jan’07 1800 996 2796 1100 1686 +10
Feb 1200 1686
Mrt 1500 1686
Apr 1400 1686
Mei 1600 1686
Juni 1700 1379
Juli 1400 1379
Agust 1200 1379
Sept 1500 1379
Okt 1700 1379
Nop 1400 1686
Des’07 1600 1500 1379
18.390
Kurang ( 10 )
Contoh: Kebijakan Produksi Moderat(sisa 10 dibagikan ke 10 bln)
Bulan Angg. Penj
(unit)
Saldo Akhir BUD (Saldo Awal) Brg di Prod
Jan’07 1800 987 2787 1100 1686+1
Feb 1200 1473 2673 987 1686
Mrt 1500 1660 3160 1473 1686+1
Apr 1400 1947 3347 1660 1686+1
Mei 1600 2034 3634 1947 1686+1
Juni 1700 1714 3414 2034 1379+1
Juli 1400 1694 3094 1714 1379+1
Agust 1200 1873 3073 1694 1379
Sept 1500 1753 3253 1873 1379+1
Okt 1700 1433 3133 1753 1379+1
Nop 1400 1720 3120 1433 1686+1
Des’07 1600 1500 3100 1720 1379+1
Total 18.000 1500 19.500 1100 18.400
TUGAS AnggaranPenjualan dan Produksi
PT X berdiri 6 tahun yang lalu, tepatnya awal tahun 2005.
Data penjualan sbb:
2006 = 3100 unit 2009 = 3320 unit
2007 = 3260 unit 2010 = 3390 unit
2008 = 3250 unit 2011 = 3430 unit
Harga jual untuk barang X tahun 2012, diperkirakan sebesar Rp. 6000,-
Pola penjualannya adalah 2 bulanan yaitu:1 = 15 % 4 = 20 %2 = 20 % 5 = 10 %3 = 15 % 6 = 20 %
Buatlah anggaran penjualan th 2012 dgn metode kuadrat terkecil,sesuai pola !Buatlah anggaran Produksi th 2012 sesuai penjualan, dgn pola produksi bergelombang. Jika Sa akhir=380, Sa Aw= 300 unit. Jika 1 unit butuh 3 kg BM, S.Ak= 700 kg, S Aw= 800 Kg, buat anggaran pembelian th 2012 sesuai pola penjualan.
1. Sebutkan 3 kebijakan Produksi( metode) dalam penyusunan anggaran produksi
2. Jelaskan pengertian stabilitas Produksi
3. Jelaskan pengertian stabilitas persediaan dalam penyusunan anggaran produksi
1 2 3
BAB: ANGGARAN MATERIAL
• Pengertian
• Penyusunan Anggaran Material:
1.Anggaran Kebutuhan Material
2.Anggaran Pembelian Material
3.Anggaran Penggunaan Material
4.Anggaran Persediaan Material
BAB:
ANGGARAN MATERIAL(Bhn Mentah)
Pengertian:
Material/ Bhn Mentah yang dimaksud adl BM Langsung, dimana merupakan bagian produk yang akan “TAMPAK” pada produk jadi.
Sedangkan bahan pembantu biasanya “tidak tampak” pada produk jadi.
1. Anggaran Kebutuhan Material
Merencanakan, berapa satuan material yang dibutuhkan dalam satu periode.
Yang dipentingkan adalah jumlah fisik, bukan pada nilai materialnya.
Kebutuhan Material=Produksi X SPMSPM adl standar penggunaan material atauSUR= Standar Usage RateYaitu Jumlah Material yg digunakan untuk
menghasilkan 1 unit produk
2. Anggaran Pembelian Material
a. Ditentukan berapa jumlah material yang dibeli dan berapa nilai pembelian tersebut.
b. Besar kecilnya pembelian material tergantung pada:
1. anggaran kebutuhan material
2. tingkat persediaan material:
-Persediaan awal (makin besar persediaan
awal, jml pembelian material makin kecil)
-persediaan akhir(makin besar
persediaan akhir, jml material yang
dibeli makin besar)
3.Harga persatuan ( ada supplier yang memberikan harga sama per unit, dan ada yang memberi harga berbeda untuk pembelian berikutnya/untuk beli dalam jml yang besar)
Rumus:Angg Pembelian
Anggaran kebutuhan
Saldo Akhir +
Total
Saldo Awal -
Yang dibeli
Contoh:
Diketahui produksi th depan diperkirakan:
Tw1 = 1300
Tw 2= 1500
Tw3 = 1200
Tw 4= 1500 unit meja
5.500 unit
1 unit butuh bhn baku kayu= 2 lonjor dan triplek 1,5 lembar. Hitung kebutuhan B.Baku tiap triwulan !
Produksi SUR Kayu TOTAL Kebuth Ky
SUR Triplek
Total Kebut Trip
1=1300 2 ljr 2600 ljr 1,5 lbr 1950
2=1500 2 3000 1,5 2250
3=1200 2 2400 1,5 1800
4=1500 2 3000 1,5 2250
Total=5500
2 11000 1,5 8250 lbr
Untuk Kayu: Saldo ak= 100 lonjor; S awal= 80 lonjor. (harga beli Rp=20.000/ljr)
Untuk Triplek: S. Ak= 6 lsn; S awal 10 lsn (hrg beli Rp= 50.000/ lsn)
Hitung anggaran pembelian kayu dan triplek scr triwulan th dpn !
TW
KebuthKayu
S. Ak Total S. Awal
Pemb Unit
PembRp
1 2600 85 2685 80 2605 52,1jt
2 3000 90 3090 85 3005 60,1jt
3 2400 95 2495 90 2405 48,1jt
4 3000 100 3100 95 3005 60,1jt
11000 100 11.100 80 11.020 220,4jt
TW KebutTriplekLBR
KebutTriplekLusin
S. Ak Jml S. Aw PembLsn
PembRp
1 1950 162,5 9 171,5 10 161,5 8,050jt
2 2250 187,5 8 195,5 9 186,5+1
9,350jt
3 1800 150 7 157 8 149 7,45ojt
4 2250 187,5 6 193,5 7 186,5+ 1`
9,350jt
Tot 8250 lbr
687,5lsn
6 693,5 10 683,5
684lsn
34,2jt
Dalam Anggaran Pembelian Material;
Menggunakan Analisis EOQ (Economic
Order Quantity)
Dlm EOQ, pembelian ekonomis adalah pembelian material yg meminimalkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan, yaitu dengan cara:
a. Tentukan jml kebutuhan material dlm 1 th
b. Tentukan by pemesanan tiap kali pesan
c. Tentukan hrg material per satuan
d. Tentukan by penyimpanan per satuan
3. Anggaran Penggunaan Material:
• Merencanakan berapa nilai material yg habis digunakan dlm memproduksi barang dlm satu periode.
• Total penggunaan material yg digunakan akan tergantung pada:
1. Anggaran By Pemb Material
2. Nilai Persediaan
a. Nilai persed. Awal material
b. Nilai persed. Akhir (FIFO, LIFO, Average)
Rumus:
Anggaran by pemb. Material xxxxx
Nilai persed awal material xxxxx+
Jumlah xxxxx
Nilai persed akhir material
(tergantung metode penilaian ) xxxxx-
Anggaran penggunaan materialxxxxx
Perhitungan nilai persed akhir dgn 3 metode :
• Material yg ada terdiri:
persed awal 200 kg @ Rp. 950,-
pembelian th 2012:
pemb 1 : 950 kg @ Rp.1.000,-
pemb 2 : 950 kg @ Rp. 1.050,-
pemb 3 : 950 kg @ Rp. 1.100,-
pemb 4 : 950 kg @ Rp. 1.150,-
• Persed akhir tahun 2012 sebesar 400 kg
• Nilai persed akhir dgn masing-masing metode:
1. FIFONilai persed akhir= 400 kg @Rp. 1.150,-
=Rp. 460.000,-2. LIFO
Nilai persed akhir:200 kg @Rp. 950,- =Rp. 190.000,-200 kg @Rp. 1.000,- =Rp. 200.000,-400 kg =Rp.390.000,-
3. Average
Nilai persed akhir=400
(950+1000+1050+1100+1150)
5
5250 : 5 = Rp. 1.050,-
400 unit x Rp 1.050= Rp 420.000,-
Anggaran penggunaan material bila nilai persediaan akhir dihitung dgn
metode:1. FIFO
Anggaran by pemb. Material Rp.4.085.000,-
Nilai persed awal material Rp. 190.000,-+
Jumlah Rp.4.275.000,-
Nilai persed akhir material
(tergantung metode penilaian ) Rp. 460.000,--
Anggaran penggunaan materialRp.3.815.000,-
2. LIFO
Anggaran by pemb. Material Rp.4.085.000,-
Nilai persed awal material Rp. 190.000,-+
Jumlah Rp.4.275.000,-
Nilai persed akhir material
(tergantung metode penilaian ) Rp. 390.000,--
Anggaran penggunaan materialRp.3.885.000,-
3. AVERAGE
Anggaran by pemb. Material Rp.4.085.000,-
Nilai persed awal material Rp. 190.000,-+
Jumlah Rp.4.275.000,-
Nilai persed akhir material
(tergantung metode penilaian ) Rp. 420.000,--
Anggaran penggunaan materialRp.3.855.000,-
4.Anggaran Persediaan Material
• Dalam anggaran ini akan ditentukan satuan fisik persediaan material, yg akan tergantung pada;
1. Jumlah persediaan awal
2. Jumlah persediaan akhir
3. Anggaran pembelian material 1 th ke periode(bulanan, tri wulan ,dll)
4. Anggaran kebutuhan material.
Yg termasuk by pemesanan:
-by persiapan pemesanan
-by admin
-by pengiriman
-by mencocokan pesanan yg masuk
-by mempersiapkan order pembyr
Yg termasuk by penyimpanan:
-pemeliharaan
-asuransi
-perbaikan kerusakan
EOQ= 2R.S
P.I
R= jml BM dlm jangka waktu 1 th
S= biaya pesan
P= hrg per unit BM
I= by penyimpanan yg dinyatakan dlm %
atau
Contoh :
PT X memperkirakan kebutuhan BM 1 th 2012 = 1000 kg. setiap pesan, by yg dikeluarkan Rp.50 sbg by perangko. Hrg BM Rp 20,-/kg. By penyimpanan akan sebesar 50% dari persediaan rata-rata. Jml pembelian paling ekonomis adl:
EOQ= 2x 1000x 50 = 100 kg
20x 0,50
EOQ= 2R.S
C
C= by penyimpanan setiap unit BM
Contoh:
PT X memperkirakan kebutuhan BM 1 th 2012 = 1000 kg. setiap pesan, by yg dikeluarkan Rp.50 sbg by perangko. Hrg BM Rp 20,-/kg. By penyimpanan setiap kg BM Rp 10,-. Jml pembelian paling ekonomis adl
EOQ = 2 x 1000x 50 = 100 kg
10
Waktu pembelian BM:
Hrs ditentukan, kapan pemesanan BM hrs dilakukan, agar BM datang tepat waktu.
BM yg datang terlambat akan mengakibatkan terganggunya proses prod. Terkadang perlu dicari BM pengganti, agar prod tdk terhenti. Biaya yg terpaksa dikeluarkan krn keterlambatan datangnya disebut STOCK OUT COST. (SOC)
Sebaliknya BM yg datangnya terlalu awal/ cepat akan menimbulkan biaya pula, yaitu by penyimpanan dan pemeliharaan. Biaya inilah yg disebut EXTRA CARRYING COST (ECC)
Oleh sb itu perlu menentukan waktu pemesanan dgn memperhatikan faktor LEAD TIME, yaitu jangka waktu sejak dilakukannya pemesanan sampai BM tsb datang dan siap untuk di produksi.
Reorder point adl saat dimana hrs dilakukan pemesanan kembali BM yg diperlukan.
Contoh:
Mnrt perkiran, selama th depan, PT X membutuhkan BM 10.000 kg. Untuk itu diamati 20 buah data pemesanan th sebelumnya, untuk menentukan pemesanan kembali dgn tepat.
Lead time 3 hari = 5 buah (=0,25)
Lead time 4 hari = 10 buah (=0,5)
Lead Time 5 hari = 5 buah (= 0,25)
20 buah (=100%)
Diketahui Kebutuhan BM (R)= 10.000 kg
By penyimpanan Rp 2/kg/th
By pemesanan Rp 100/ pesan
By pengganti Rp 0,50/unit BM pengganti
EOQ= 2x10.000x100 = 1000 kg
2
Frekuensi pemesanan= 10.000: 1000=10 x
Biaya penyimpanan/hari, jika 1 th= 300 hr
(1000 xRp 2) : 300 hr = Rp 6,67
Bila Lead time 3 hari
ECC = 0
Bila lead time 4 hari, maka
ECC= 1hr (0,25) (Rp 6,67) = Rp 1,6675
Bila lead time 5 hari,maka
ECC= 2 hr (0,25) (Rp 6,67) = Rp 3,335
=1 hr (0,5) (Rp 6,67) = Rp 3,335
Rp 6,670
STOCK OUT COST= SOC
SOC per kg = 0,50
Kebutuhan BM/ hr =
10.000kg: 300 = 33,3 kg/ hari
Bila lead time 5 hari, maka
SOC = 0 (5 hr waktu paling lama, tdk ada yg lebih lama lagi)
Bila lead time 4 hari, maka
SOC= 1 hr (0,25) (33,3) (Rp 0,50)=
Rp 4,1625
Bila lead time 3 hari, maka
SOC= 2 hr (0,25) (33,3) (Rp 0,50)= Rp 8,325
SOC= 1 hr (0,5) (33,3) (Rp 0,50)= Rp 8,325
Rp 16,650
Persediaan besi= persediaan untuk jangka waktu tertentu, sesuai keinginan perusahaan.misal untuk 10 hr.
Lead time
ECC SOC Total per th
Per order
Per th Per order
Per th
3 hr4 hr5 hr
01,66756,67
016,67566,70
16,654,16250
166,5041,6250
166,5058,3066,70
Kesimplan:
Lead time 4 hr mendatangkan biaya total yg minimum. Stlh lead time diket, tinggal dihubungkan dgn kebijakan besarnya persed besi. Pemesanan dilakukan lagi saat:
Persed besi (mis,ditetapkan 10 hr)=333 kg
Kebut selama lead time 4x33,3 =133,2Saat pemesanan kembali = 466,2 kg
Latihan soal
Diketahui kebutuhan bahan mentah A selama 1 th= 25.000 unit
1 th= 310 hr, biaya penyimpanan=Rp25,-/unit/th. Biaya bhn mentah pengganti Rp Rp 100/unit.
Biaya pesan Rp 200/pesan
Persediaan besi= 4 hari
Jika terdpt lead time:
Dari nota pemesanan th kemarin diketahui sbb:
Lead time 4 hari = 27 %
Lead time 5 hr = 35%
Lead time 6 hr = 38%
Pertnyaan:
a.Hitunglah pada lead time ke berapa by minimum !
b. Pada saat berapa persediaan BB, dilakukan Reorder point !
Soal latihan:
• Perusahaan MAKMUR SELALU akan menyusun anggaran material tahun 2012 dengan data sbb:
• Anggaran produksi th 2012:Triwulan Produksi (unit)
I 6.500II 6.000III 4.000IV 4.000
• Standar pemakaian material (SUR) adalah 2 Kg
• Persediaan awal material 6000 kg• Persediaan akhir material 5000 kg• Pembelian material direncanakan 4 kali
dlm th 2012 dengan jml yg sama pada setiap pembelian dgn perkiraan harga/kg sbb:
• Pemb 1s/d 4 berurut sbb: Rp. 1.100,-; 1.200,-; 1.300,-; dan 1.400,-
• Diminta:
1. Menentukan anggaran kebutuhan material per triwulan th 2012
2. Menentukan anggaran pembelian material th 2012
3. Menentukan anggaran penggunaan material th 2012
4. Menentukan anggaran persediaan material th 2012
BABAnggaran Tenaga Kerja Langsung
• Pengertian
• Penyusunan Anggaran TK Langsung– Anggaran JKL (jam kerja langsung)
– Anggaran Biaya TKL
• Soal
A. Pengertian TKL
• TKL adalah tenaga kerja yang langsung berhubungan dengan jalannya suatu produksi.
• Biaya TKL yaitu :– By untuk tenaga kerja pada bagian produksi
dan biaya tsb mudah dihubungkan dgn outputnya
– By tsb bersifat variabel atau proporsional dgn hasil produksinya
– By ini direncanakan dlm angg TKL
• Biaya TK Tidak langsung (TKTL):– By tenaga kerja pd bagian produksi yg sulit
dihubungkan dgn outputnya– By tsb bersifat tetap atau semivariabel– By ini direncanakan dlm anggaran BOP
Pada perusahaan manufaktur, komponen biaya TKL akan tergantung pada teknologi yg digunakan. Jika teknologi yg digunakan masih sederhana, umumnya by TKL relatif besar karena masih byk menggunakan tenaga manusia.
Tapi pada perusahaan yg sdh menggunakan teknologi maju, maka komponen by TKL semakin kecil, karena proses produksi sebagian besar dijalankan dgn mesin-mesin, dan manusia hanya sebagian yg jadi operatornya.
B. Penyusunan Anggaran TKL:
1. Anggaran Jam Kerja Langsung (JKL)
2. Anggaran Biaya Tenaga kerja Langsung
Ad.1. JKL
• JKL merupakan satuan waktu (jam/menit) yg dibutuhkan TK untuk menyelesaikan 1 unit produksi.
• Untuk satu periode, besar kecilnya JKL tergantung pada:
1. Anggaran Produksi , yg tergantung pd kebijakan produksi yg digunakan
2. Standar Pemakaian JKL yg dpt diketahui dari observasi(penghitungan satu periode saja), dari data historis, dari standar pesaing, dari standar yg ditetapkan industri.
RMS. Anggaran JKL
• Anggaran JKL = Angg Prod x SUR JKL
Ad. 2. Anggaran Biaya TKL
• Setelah anggaran JKL, berikutnya adl anggaran by TKL.
• Anggaran By TKL 1 th dipakai sbg dasar untuk menentukan besarnya biaya TKL per unit, yg nantinya digunakan untuk menentukan hrg pokok produksi per unit bersama sama dgn by material dan BOP
Anggaran Biaya TKL dalam 1 th akan tergantung pada:
Anggaran JKL Semakin besar anggaran JKL pd
masing-masing bagian produksi maka anggaran by TKL scr keseluruhan akan semakin besar
Angg By TKL= Angg JKL x Tarif Upah/JKL
Contoh soal:
• Pada th 2012 direncanakan akan memproduksi sbb:
• Triwulan I = 1200 unitII = 1300 unit
III = 1400 unit
IV = 1600 unit
Untuk memproses bhn mentah menjadi produk jadi dilakukan melalui 2 tahap, yaitu bagian produksi Pencampuran dan bagian
Produksi Finishing, yg masing-masing membutuhkan waktu 2 JKL dan 3 JKL. Tarif upah pada masing-masing bagian sebesar Rp. 600,- pada bagian pencampuran dan Rp. 750,- pada bagian finishing.
Susunlah anggaran TKL th 2012 yg terbagi ke dlm anggaran JKL dan biaya TKL.
Penyeselaian soal TKL:
• Anggaran JKL th 2012:
Anggaran JKL th 2012
TW ProdBag
PencamprBagian
Finishing Total JKL
I 1200 2 2400 3 3600 6000
II 1300 2600 3900 6500
III 1400 2800 4200 7000
IV 1600 3200 4800 8000
Total 5500 11000 16500 27500
Anggaran Biaya TKL
• Bag pencampuran= 11000 x Rp. 600,-=Rp 6.600.000,-• Bag Finishing = 16500 x Rp.750,-= Rp.12.375.000,-
Rp.18.975.000,-
Biaya TKL/unit= Rp.18.975.000,- = Rp. 3.450,-/unit
5.500 unit
Anggaran TKL selain ada yg berhubungan langsung dengan output, ada juga yg tidak berhubungan dgn output. Misalnya: uang makan, transport, bonus/ insentive, uang seragam kerja/kaos, THR, dll
Contoh: TKL yg ada sejumlah 15 orang. Uang makan Rp 6.000/ org/hr. 1 bln= 25 hr kerja, seragam diberikan 2 stell/th senilai Rp 100.000’- yg diberikan lgs di awal th.
Latihan Soal Final UTS:
Data penjualan seragam 6 th yg lalu sbb: (dlm unit)
650, 680, 725, 735, 756, dan 778 unit.
a.Susunlah anggaran penj th depan dgn pola bulanan Jan- mei= @ 8%, Juni- Okt= @9%, dan Nop-Des= @ 7,5%
b.Jika S awal= 80 unit dan S akhir= 40 unit. Susunlah anggaran prod th depan sesuai pola, dgn stabilitas persediaan
c. Kain yg digunakan untuk 1 unit= 1,3 mtr
Jika S awal= 60 mtr, S akhir= 100 mtr, dan harga 1 mtr= Rp 23.000. Susunlah anggaran kebutuhan material dan pembelian th depan sesuai pola !
d. TKL yg ada= 10 org. 1 bln= 26 hr kerja.
untuk 1 unit= 4,5 jkl, dimana 1 Jkl= Rp 7.000,-. Uang makan Rp 5.000/org/hr. Susunlah anggaran TKL thn depan !
SOAl Latihan:
• Perusahaan X akan menyusun anggaran TKL untuk tahun depan, dgn data sbb:
• Angg Prod th iniTriwulan Prod(unit)
I 800II 750III 900IV 850
• Untuk menyelesaikan satu unit produk diperlukan 3 jam kerja langsung (JKL)
• Tarif upah sebesar Rp. 2.500,- / JKL
• Diminta:
1. Menyusun anggaran TKL yg terdiri dari anggaran JKL dan anggaran TKL th depan
2. Berapa besarnya biaya TKL per unit?
BAB: BIAYA OVERHEAD PABRIK(BOP)
Biaya Overhead Pabrik/BOP adalah by produksi selain by material langsung dan by TKL.
Dgn melihat pengertian tsb mk BOP mencakup berbagai macam by yg sifatnya berbeda.
Sifat biaya merupakan prilaku biaya dikaitkan dgn jumlah produksi pd suatu periode.
A. Sifat BOP
Ada 3 sifat BOP:
1. Biaya Tetap By yg jml-nya tdk berubah (tetap) pada
berbagai tingkat produksi. By ini tdk tergantung pada produksi. Termasuk dlm biaya ini misalnya biaya
depresiasi gedung, mesin, kendaraan, gaji pegawai bagian produksi.
2. Biaya Variabel Biaya yg jumlahnya berubah sesuai dgn
jml produksi pada satu periode Semakin besar jml produksinya semakin
besar biayanya. Yg termasuk dlm biaya ini, misalnya: by bahan penolong
3. Biaya Semi Variabel Biaya yg jumlahnya berubah, tapi tdk
proporsional dgn perubahan jml prod.
Bila produksi bertambah maka by tsb bertambah, dan bila produksi dikurangi by tsb juga berkurang, tetapi penambahan atau pengurangan by tersebut tdk seimbang dgn jml produksinya. Misalnya:
by pemeliharaan, by TKTL.
B. Penyusunan Anggaran BOP
Karena BOP terdiri dari 3 macam sifat biaya maka penentuan anggaran BOP sbb:
1. Biaya yg sifatnya tetap, maka biaya pada periode yg akan datang ditentukan sama dgn periode sebelumnya.Biaya tetap adalah biaya yg besarnya ditentukan oleh pihak manajemen, baik bagian pabrik, produksi atau pun manajemen puncak.
Kemungkinan yg lain by tetap ditentukan oleh pihak luar, misalnya; oleh pemerintah.
2. Biaya yg bersifat variabel ditentukan berdasarkan pada tarif tertentu yg disesuaikan dgn kondisi yg akan datang.
3. Biaya yg bersifat semi variabel, akan ditentukan dgn menganalisis biaya pada beberapa periode yg lalu, kemudian mengelompokkannya ke dlm biaya tetap dan by variabel, yg penentuan anggarannya akan spt pada penjelasan sebelumnya.
Penanggung Jawab Perencanaan BOP:
• Ada 2 bagian penanggung jawab pada perencanaan BOP:
1. Departemen Produksi Bagian di pabrik yg bekerja mengelolah bhn
mentah menjadi brg jadi atau bagian yg scr lgs (BOP Langsung) memproses brg jadi.
2. Departemen Jasa Bagian di pabrik yg menyediakan jasanya dan
scr tdk lgs ( BOP Tidak Langsung) ikut berperan dlm proses prod.mis: diesel,listrik/PLN,reparasi, pemeliharaan, dll.
Pengawasan By Overhead• Salah satu fungsi manj yaitu pengawasan BOP,
agar supaya sesuai dgn rencana.
• besar BOP tentu saja scr lgs mTerlalu empengaruhi hrg pokok prod, dan akhirnya memperkecil tingkat keuntungan yg diperoleh, shg terpaksa hrs mempertinggi harga jualnya.
• Dlm rangka pengawasan BOP, salah satu masalah yg dihadapi adalah pengalokasian biaya bagian jasa/pembantu (service) pada bagian produksi.
• Biaya yg timbul pada bagian jasa, selain untuk keperluan pada bagian jasa sendiri tetapi juga untuk bagian produksi.
Contoh 1 alokasi Bagian jasa
• Diestimasikan biaya Overhead untuk th depan adalah:
• Bagian Produksi:
I = Rp. 10.000.000,-
II = Rp. 20.000.000,-
III = Rp. 15.000.000,-
• Bagian jasa: Rp. 5.000.000,-
• Dengan proporsi sebagai berikut:
Proporsi pengalokasian bag jasa(satu macam jasa saja) ke
bagian Produksi
Keterangan Bag Prod I
Bag Prod II
Bag Prod III
Bag Jasa
Bag jasa 45% 30% 25% (100%)
Ket Bag Prod I
Bag Prod II
Bag Prod III
Bag Jasa
BOP asli
Rp. 10.000.000
Rp.
20.000.000
Rp.
15.000.000
Rp.
5.000.000,-
Pemberi Alokasi
45% x Rp. 5.000.000 = Rp.2.250.000
30% x Rp. 5.000.000,-= Rp.1.500.000
25% x Rp. 5.000.000 =
Rp.1.250.000
(5.000.000)
TOTAL Rp. 12.250.000
Rp.
21.500.000
Rp.
16.250.0000
Contoh 2 alokasi Bagian jasa
• Diestimasikan biaya Overhead untuk th depan adalah:
• Bagian Produksi:I = Rp. 10.000.000,-II = Rp. 20.000.000,-III = Rp. 15.000.000,-
• Bagian jasa: I (=X) = Rp. 5.000.000,-II (=Y) = Rp. 4.000.000,-
• Dengan proporsi sebagai berikut:
Proporsi pengalokasian bag jasa(dua macam jasa) ke bagian
Produksi
Keterangan Bag Prod I Bag Prod II Bag Prod III
Bag jasa I
= X45% 30% 25%
Bag Jasa II
= Y50% 20% 30%
Ket Bag Prod I Bag Prod II Bag Prod III
Bag Jasa X
Bag Jasa Y
BOP asli
Rp. 10.000.000
Rp.
20.000.000
Rp.
15.000.000
Rp.
5.000.000,-
Rp.
4.000.000
Pemberi Alokasi (X)
45% x Rp. 5.000.000 = Rp.2.250.000
30% x Rp. 5.000.000,-= Rp.1.500.000
25% x Rp. 5.000.000 =
Rp.1.250.000
(5.000.000) --
Pemberi Alokasi (Y)
50%x Rp.4.000.000
= Rp.2.000.000
20%x Rp.4.000.000
=
Rp. 800.000
30%x Rp. 4.000.000 =
Rp.1.200.000
-- (4.000.000)
Total Rp.
14.250.000,-
Rp.
22.300.000,-
Rp.
17.450.000,-0 0
Contoh 3 alokasi Bagian jasa• Diestimasikan biaya Overhead untuk th
depan adalah:• Bagian Produksi:
I = Rp. 10.000.000,-II = Rp. 20.000.000,-Bagian jasa: I (=X) = Rp. 5.000.000,-II (=Y) = Rp. 4.000.000,-
• Dengan proporsi sebagai berikut:
Proporsi alokasi bag Jasa ke bag jasa yg lain dan ke bag Prod
KET Bag
Prod I
Bag
Prod II
Bag
Jasa X
Bag
Jasa Y
Bag Jasa X
40% 50% -- 10%
Bag Jasa Y
50% 35% 15% ---
Jika ini terjadi, maka:
Alokasi bagian jasa ke bagian jasa di hitung terlebih dahulu dengan penghitungan Aljabar sbb:
X = a1 + b1 . Y
Y = a2 + b2 . X
Dimana:
• X adalah jumlah biaya bagian jasa X setelah memperoleh alokasi biaya dari bagian jasa Y.
• Y adalah jumlah biaya bagian jasa Y setelah memperoleh alokasi biaya dari bagian jasa X.
• a1 adalah biaya bagian jasa X sebelum memperoleh alokasi dari bagian jasa Y.
• a2 adalah biaya bagian jasa Y sebelum memperoleh alokasi dari bagian jasa X
• b1 adalah dalam persen yang diberikan bagian jasa Y pada bagian jasa X.
• b2 adalah dalam persen yang diberikan bagian jasa X pada bagian jasa Y.
JAWABAN BOP:
Metode Aljabar:
a1 = Rp. 5.000.000,-
a2 = Rp. 4.000.000,-
b1 = 15% Y (=0,15 Y)
b2 = 10% X (=0,10 X)
X = a1 + b1.Y
Y = a2 + b2.X
X = Rp.5.000.000,- + (0,15 ) .Y
Y = Rp. 4.000.000,- + (0,10) . X
X= Rp. 5.000.000 + (0,15).(Rp.4000.000 + 0,10 X) X=Rp.5.000.000 + (0,15 x Rp.4000.000)+(0,15x 0,10X) X=Rp.5.000.000 + Rp.600.000 + 0,015 X X- 0,015 X = Rp. 5.600.000,- 0,985X = Rp. 5.600.000,- X =Rp. 5.600.000,-
0,985 X =Rp. 5.685.279,188,-
Y = Rp. 4.000.000,- + (0,10) . X , dimana
X =Rp. 5.685.279,188,- , sehingga nilai Y adalah:
Y = Rp. 4.000.000,- + (0,10) . (Rp.5.685.279,188,-)
Y =Rp.4.000.000 + Rp. 568.527, 9188,-
Y = Rp.4.568.527,9188,-
Artinya:X =Rp. 5.685.279,188,-
Arti:
Biaya overhead bagian jasa X setelah mendapat alokasi by overhead dari bagian jasa Y sebesar Rp.685.279,188,-
Y = Rp.4.568.527,9188,-
Arti:
Biaya overhead bagian jasa Y setelah mendapat alokasi by overhead dari bagian jasa X sebesar
Rp.568.527,9188,-
Ket Prod I Prod II Jasa x Jasa y
BOP Asli 10.000.000 20.000.000 5.000.000 4.000.000
Alokasi: X 40%x5685279
=2.274.112
50%x5685279=2.842.640
(5.685.279) 10%x5685279=568.528
Y
TOTAL
50%x4568528=2.284.264
14.558.376
35%x4568528=1.598.985
24.441.625
15%x4568528=685.279
0
(4.568.528)
0
Dgn demikian jml BOP netto bag jasa masing-masing adalah:
Bagian Jasa
BOP Asli Menerima Memberi BOP Netto
Bagian Jasa X
5.000.000 685.279,188 568.527,9188 5.116.751,269
Bagian Jasa Y
4.000.000 568.527,9188 685.279,188 3.883.248,731
• Kedua biaya (BOP) netto dari Bagian jasa X dan Y ini, kemudian dibebankan kpd Departemen atau bagian Produksi I dan II sbb:
Bag Prod
I II__________ __________
1.BOP lgs Rp.10.000.000 Rp.20.000.000
2.BOP Tdk Lgs:
• Bag Jasa X:
X=40/90 (5.116.751,269)= 2.274.111,675
X=50/90 (5.116.751,269) = 2.842.639,594• Bag Jasa Y:
Y=50/85 (3.883.248,731)= 2.284.263,959
Y=35/85 (3.883.248,731) = 1.598.984,772
______________ _____________
=Rp.14.558.375,63 = 24.441.624,37
• Dari contoh-contoh yg ada, tampak bhw proporsi pemakaian jasa bagian jasa/pembantu adalah berdasarkan persentase-persentase tertentu.
• Apa dasarnya pembagian tersebut?
• Ada bermacam-macam alat penghitung yg dpt dipakai, agar pembebanan by benar-benar adil, artinya makin besar jasa yg digunakan, makin besar pula rupiah yg hrs ditanggung.
• Contoh:Biaya bag jasa Dasar Pembagian
By Listrik Kilowatt hour
By pemakaian gedung meter persegi luas lantai
By perbaikan mesin Jam kerja
By Pembelian Perbandingan nilai pemb
dll
Perhitungan Beban Pokok Produksi:
• BPP brg –brg yg dihasilkan dpt dihitung apabila telah diketahui hal-hal sbb:
1. Volume produksi masing-masing brg (Lihat Anggaran Prod).
2. By BM masing-masing brg (Angg BM)
3. By TKL masing-masing brg (Angg TKL)
4. BOP masing-masing produksi dan bag jasa/pembantu.
5. Satuan kegiatan masing-masing bag prod dan jasa.
6. Angka-angka standar pd masing-masing bagian prod dan jasa.
Contoh:
PT “KAMU LUCU” memprodusir 2 mcm brg A & B, dari Anggaran produksi diperoleh data ttg rencana prod sbb:
Brg A = 7.000 unit
Brg B = 4.000 unit
Ada 2 bagian Prod yaitu I dan II, serta
1 bagian jasa/pembantu yaitu reparasi.
• Bagian Prod I hanya dilalui oleh brg A saja.
• Bagian Prod II dilalui oleh kedua brg A & B.
• Satuan kegiatan masing-masing bagian adl:
• Prod I satuannya Unit brg A
• Prod II satuannya jam mesin lgs (DMH=direct mechine hours))
• Reparasi satuannya jam reparasi lgs(DRH= direct reparation hours)
• Angka standar pd bag Prod II adl:
Brg A = 4 jam mesin lgs
Brg B = 3 jam mesin lgs
• Angka standar pd bagian reparasi adalah:
Bag Prod I yg menggunakan= 0,20 DRH/unit A
Bag Prod II yg menggunakan= 0,07 / DMH
By Overhead yg akan timbul pd masing-masing bagian diperkirakan sbb:
• Prod I = Rp. 26.000,-
Prod II = Rp.16.000,-
Reparasi = Rp. 6.000,-
Dari Anggaran BM Lgs diperoleh data ttg rencana by BM untuk masing-masing jenis brg sbb:
• Brg A biaya BM = Rp. 70.000,-
• Brg B biaya BM = Rp. 60.000,-
Dari Anggaran by TKL diperoleh data ttg rencana by TKL untuk masing-masing brg sbb:
• Barang A biaya TKL = Rp. 35.000,-
• Barang B biaya TKL = Rp. 14.000,-
Dgn data –data yg tersedia diatas hitunglah HPP (Cost of Goods Manufactured) masing-masing barang!!!
JAWAB:
Bagian Perhitungan Satuan
Kegiatan
Tingkat Kegiatan
Prod I
Prod II
Reparasi
(dari Angg Prod)
BrgA= 7000x4 DMH=28.000
BrgB=4000x3DMH =12.000
Bag I =7000x0,20 =1400
Bag II= 40.000x0,07 =2800
Unit A
DMH
DRH
7.000
=40.000
=4.2 00
• Setelah itu, kemudian diadakan perhitungan tarif biaya Overhead (overhead rate) bagi masing-masing bagian produksi sbb:
Keterangan Bag Prod I
Bag Prod II
By Overhead bag Prod:
Pengalokasian by overhead bag reparasi (DRH):
Bai Prod I= (1.400: 4.200) x Rp.6.000 =
Bag Prod II = (2.800 : 4.200) x Rp. 6.000 =
Jml by Overhead yg akan dialokasikan ke A & B
Tingkat Kegiatan:
Bag Prod I (dlm unit)
Bag Prod II (dlm DMH)
Tarif by Overhead (Overhead Rate):
Bag Prod (per unit A)
Bag Prod II (per DMH)
Rp.26.000
2.000
---
_________
Rp. 28.000
7000 unit
_________
28000:7000=Rp. 4,-
--
Rp.16.000
---
4.000
_________
Rp. 20.000
40.000 DMH
___________
___
20000:40000=Rp. 0,50,-
• Setelah diketahui tarif biaya Overhead bagi masing-masing bagian produksi, maka dapat dihitung HPP barang A & B.
BRG A(7000 unit)
BRG B (4000 unit)
KETERANGAN Rp Total
Rp. Per unit
Rp Total Rp. Per unit
BY Bahan Mentah Lgs
Biaya TKL
Biaya Overhead Barang A :
Bag Prod I = 7000 x Rp.4,- = Rp.28.000
Bag Prod II = 7000 x 4 DMH x Rp. 0,5=14.000
Biaya Overhead Barang B:
Bag Prod II = 4000 x 3 DMH x Rp. 0,5
JUMLAH
70.000,-
35.000,-
42.000,-
___
______
147.000
10,-
5,-
6,-
___
________
21,-
60.000,-14.000,-
6.000,-
________
80.000,-
15,-
3,50
1,5,-
_______
20,-
TES: BOP
• Diketahui Anggaran BOP tahun depan:
• Produksi I = Rp. 25.000.000,-
• Produksi II = Rp. 20.000.000,-
• Bagian jasa(X)=Rp. 8.000.000,-
• Bagian jasa(Y)=Rp. 6.000.000,-
Proporsi :
Bagian Prod. I Prod. II Jasa X Jasa Y
Jasa
X 40% 45%
Jasa
Y 45% 50%
• Hitunglah BOP netto dari Bagian Produksi I dan II !
• X= 10.000.000 + 0,05 Y + 0.1 Z• Y= 8.000.000 + 0,1 X + 0,1 Z• Z= 9.000.000 + 0,1 X + 0,15 Y
• X-0,05Y-0,1Z = 10.000.000 (1)• -0,1X+Y-0,1Z = 8.000.000 (2)• 1 DAN 2 = 4• 2 DAN 3 = 5
• X-0,05Y-0,1Z = 10.000.000 (1)x1
• -0,1X+Y-0,1Z = 8.000.000 (2)x-10
• X-0,05Y-0,1Z = 10.000.000 (1)x1
X- 10 Y + Z = - 80.000. 000 --
9,95Y-1,1 Z = 90.000.000 (4)
Contoh 3 Variabel bagian jasa:
Produksi I = Rp. 20.000,-
Produksi II = Rp. 25.000,-
Bagian Jasa:
X = Rp. 5.000,-
Y = Rp. 3.000,-
Z = Rp. 4.000,-
Dengan proporsi
Alokasi Prod I Prod II Jasa
X
Jasa
Y
Jasa
Z
X 50% 40% - 5% 5%
Y 55 % 30 % 5% - 10%
Z 40% 45% 10% 5% -
JAWAB:
X = a1 + b1.Y + c1. Z
Y = a2 + b2.X + c2. Z
Z = a3 + b3.X + c3. Y
Gantilah dengan angka:
X= 5000 + 0,05.Y + 0,1. Z
Y= 3000 + 0,05.X + 0,05. Z
Z= 4000 + 0,05.X + 0,1.Y
Ubahlah sesuai urutannya(X,Y dan Z)
X= 5000 + 0,05.Y + 0,1. Z
Y= 3000 + 0,05.X + 0,05. Z
Z= 4000 + 0,05.X + 0,1.Y
Menjadi persamaan:
1) X – 0,05.Y - 0,1. Z = 5000
2) -0,05.X + Y - 0,05.Z = 3000
3) -0,05.X - 0,1. Y + Z = 4000
Carilah nilai X, Y dan Z
1) X – 0,05.Y - 0,1. Z = 5000 x 0,05
2) -0,05.X + Y - 0,05.Z = 3000 x 1 -
Menjadi:
1) 0,05.X - 0,0025Y - 0,005Z = 250
2) -0,05.X + Y - 0,05.Z = 3000 +
4)…. 0,9975Y - 0,055Z = 3250
2) -0,05.X + Y - 0,05.Z = 3000
3) -0,05.X - 0,1. Y + Z = 4000 -
5 1,1 Y - 1,05 Z = -1000
Cari dari persamaan 4 dan 5:
4) 0,9975Y - 0,055Z = 3250 x 1,05
5) 1,1 Y - 1,05 Z = -1000 x 0,055
Menjadi:
4) 1,047375 Y – 0,05775Z = 3412,5
5) 0,0605 Y – 0,05775Z = - 55 -
0,986875 Y = 3467,5
Y = 3467,5/ 0,986875
Y = 3513,616213
Dibulatkan Y = 3513,6
Masukkan nilai Y pada persamaan 4 atau 5
4) 1,047375 (3513,6) – 0,05775Z = 3412,5
3680,0568 - 0,05775 Z = 3412,5
3680,0568 – 3412,5 = 0,05775 Z
267,5568 = 0,05775 Z
Z = 267,5568 / 0,05775
Z = 4633,018182 atau 4633,02
Setelah Y dan Z diketahui, masukkanke persamaan 1 atau 2 atau 3, menjadi:
1) X – 0,05 Y – 0,1 Z = 5000
X- 0,05 (3513,6) – 0,1 (4633,02) = 5000
X – 175,68 – 463,302 = 5000
X – 638,982 = 5000
X= 5000 + 638,982
X = 5638,982 dibulatkan 5639.
Shg ditemukan X,Y dan Z setelah mendapat alokasi:
X= 5639 - ----5639,02 jwb mhs
Y= 3513,6 ----- 3513,62
Z= 4633,02 -----4633,39
Masukkan ke prosentase:
Prod I Prod II Jasa
X Y Z
________________________________________________
BOP Asli: 20000 25000 5000 3000 4000
Alokasi:
X 2819,5 2255,6 (5639) 281,95 281,95
Y 1932,48 1054,08 175,68 (3513.6) 351,36
Z 1853,21 2084,86 463,3 231,65 (4633,02)
Prod I Prod II Jasa
X Y Z
________________________________________________
BOP Asli: 20000 25000 5000 3000 4000
Alokasi:
X 2819 2256 (5639) 282 282
Y 1933 1054 176 (3514) 351
Z 1853 2085 463 232 (4633)
26.605 30.395 0 0 0
BAB: ANGGARAN VARIABEL
Anggaran Variabel, pada umumnya berkaitan dgn anggaran produksi,
Pada anggaran produksi sudah ditentukan range atau batas unit yg akan diproduksi dengan biaya variabel terendah.
A. Pengertian:• Dengan menyusun anggaran variabel
akan dimungkinkan bila pada kisaran/interval aktivitas tertentu, misalnya:
• Penjualan tahun depan dianggarkan sebesar 1000 unit – 1500 unit, dan produksi th depan dianggarkan sebesar 1200 – 1700 unit.
• Anggaran variabel merupakan anggaran yg merencanakan perubahan tingkat by pd berbagai tingkat aktivitas pd periode yad.
• Dengan demikian di dlm anggaran variabel akan ditunjukkan seberapa besar perubahan biaya akan terjadi akibat perubahan tingkat aktivitas.
B. Metode Variabilitas Biaya:
1. Metode Biaya Berjaga-jaga (Stand by Cost Method)
2. Metode Titik Tertinggi –Terendah
3. Metode Regresi
4. Metode Perkiraan Langsung
1. Metode Biaya Berjaga-jaga (Stand by Cost Method)
• Dlm metode ini untuk memperkirakan besarnya unsur by tetap dan by variabel dilakukan dgn cara menghentikan suatu aktivitas selama jk waktu ttt.
• By yg tetap dikeluarkan pd waktu aktivitas berhenti merupakan unsur by tetap, sedangkan unsur by variabel diperhitungkan dgn mengurangi by total pd aktivitas ttt dgn besarnya by tetap.
• Sedangkan by variabel persatuan dihitung dgn membagi besarnya by variabel dgn besarnya aktivitas.
• Contoh:• BOP pd saat perusahaan memproduksi
2000 unit adalah sebesar Rp. 3.600.000,- kemudian perusahaan menghentikan aktivitasnya selama sebulan. By yg dikeluarkan pd waktu perusahaan tdk berproduksi adalah sebesar Rp. 1.600.000,-.
• Maka besarnya unsur by tetap dan variabel dari BOP tsb diperkirakan dgn cara sbb:
• By overhead pd produksi : 2.000 unit = Rp. 3.600.000,-• By Overhead pd produksi : 0 unit = Rp. 1.600.000,-
_• Selisih (by variabel pd prod) : 2.000 unit = Rp. 2.000.000,-
• By Variabel per unit = Rp. 2.000.000,- = Rp. 1.000,-
2.000 unit
2. Metode Titik Tertinggi-Terendah:
• Dlm metode titik tertinggi terendah atau metode maksimum minimum untuk merperkirakan unsur by tetap dan unsur by variabel dilakukan dgn cara membandingkan by pada aktivitas tertinggi (maksimum) dgn aktivitas terendah (minimum).
• Pemisahan by ke dlm unsur tetap dan variabel dilakukan dgn langkah-langkah sbb:
Menghitung besarnya by pd aktivitas tertinggi.Menghitung besarnya by pd aktivitas terendah.Menentukan besarnya by variabel per satuan
By Variabel per satuan=
By pd aktivitas tertinggi – by pd aktivitas terendah
Aktivitas tertinggi - Aktivitas terendah
Menentukan besarnya by tetap per periode:By total pd aktivitas tertinggi = XXX
By variabel = Aktivitas tertinggi x By variabel per satuan = XXX _
Biaya tetap per periode = XXX
Contoh:• By Overhead yg dikeluarkan selama 1
smtr th depan adalah sbb:• Bln BOP(Rp) Produksi(unit)Jan Rp. 8.400.000,- 5100Feb Rp. 7.500.000,- 4600Mart Rp.12.000.000,- 6000Aprl Rp.10.400.000,- 5600Mei Rp. 6.000.000,- 2000Juni Rp. 9.100.000,- 5400
• Pada contoh di atas BOP per bln mengalami kenaikan pd saat produksi meningkat ttp kenaikan biayanya tdk proporsional, shg by tsb merupakan by yg memiliki sifat semivariabel.
• Dgn metode titik tertinggi dan terendah by overhead tsb diperkirakan mengandung unsur tetap dan variabel, sbb:
• Aktivitas tertinggi pd produksi sebesar 6000 unit dgn total by sebesar Rp. 12.000.000,-
• Aktivitas terendah pd produksi sebesar 2000 unit dgn total by sebesar Rp. 6.000.000,-
• By variabel per unit adalah:
12.000.000 - 6.000.000 = 6.000.000 = 1.500,-/unit
6000 - 2000 4000
By Tetap Per Bulan adalah:By total pd aktivitas tertinggi :Rp.12.000.000
By variabel:6000 unit x Rp.1.500 :Rp. 9.000.000
By tetap per bulan :Rp. 3.000.000
Kalau dihitung dari aktivitas terendah:
By Total : Rp. 6.000.000
By variabel : Rp. 3.000.000
By tetap per bulan : Rp. 3.000.000
3. Metode Regresi:• Untuk memperkirakan by tetap dan
variabel dgn rms:
• Y = a + bx
Keterangan:
Y = Total by
• a = by tetap
• b = by Variabel per unit
• x = besarnya aktivitas
Besarnya a dan b ditentukan dgn:
• b= nΣXY - (ΣX) (ΣY)
nΣX2 - (ΣX)2
a= ΣY - b (ΣX)
n
Contoh:
• By Produksi yg diperkirakan dikeluarkan pada 7 bulan terakhir pd th depan:
• Bln Produksi (unit) By Prod (Rp)
Juni 690 1240
Juli 725 1310
Agst 710 1270
Sept 740 1360
Okt 750 1375
Nop 700 1320
Des 695 1290
• By produksi tsb mengalami kenaikan bila jml produksi meningkat, sebaliknya biayanya turun bila produksinya menurun. Perkiraan unsur by tetap dan variabel diperhitungkan sbb:
Perhitungan By Semivariabel dgn Metode Regresi:
Bulan Y X XY X2
Juni
Juli
Agust
Sept
Okt
Nop
Des
1240
1310
1270
1360
1375
1320
1290
690
725
710
740
750
700
695
855.600
949.750
901.700
1.006.400
1.031.250
924.000
896.550
476.100
525.625
504.100
547.600
562.500
490.000
483.025
TOTAL 9.165 5.010 6.565.250 3.588.950
Masukkan ke Rms:
b = 7 (6.565.250) - (5.010) (9.165)7 (3.588.950) - (5.010)2
= 40.100 b= 1,778 22.550
a = 9.165 - 1,778 (5.010)7
a = 36,75Y= 36,75 + 1,778 XArtinya: By tetap per bln Rp.36,75 dan by
variabel per unit sebesar Rp.1,778
4. Metode Perkiraan Langsung:
• Pada metode ini masing-masing unsur biaya diperkirakan langsung tanpa melihat data historis yg ada, krn pd umumnya metode ini digunakan pd perusahaan yg blm memiliki data.
• Krn perkiraan besarnya by tetap dan by variabel dilakukan scr lgs, mk cara tsb sangat subyektif.
Contoh:
• Anggaran by produksi th depan = Rp.5.000.000,- dgn produksi sebesar 1000 unit.
• Bila by tetap per th diperkirakan 60% dan by variabel 40%, mk by tetap per th dan by variabel per unit pd th depan diperkirakan sbb:
• By Tetap per th =60% x Rp. 5.000.000,- = Rp. 3.000.000,-• Biaya Variabel = 40% x Rp. 5.000.000,-= Rp. 2.000.000,-
• By Variabel per unit = Rp. 2.000.000,-
1000 unit
= Rp. 2.000,-
C. Bentuk Anggaran Variabel:
• Anggaran Variabel dpt berbentuk:
1. Formula
2. Tabel
3. Grafik (tdk di bahas)
1.Bentuk Formula contoh: dgn relevant Range: 5000-6000 unit
No Jenis Biaya Sifat By By tetap/th
By Var/unit
1
2
3
4
5
6
7
Material
TKL
Depresiasi
Bhn Penolong
Gaji Pegawai
By Pemeliharaan
By Lain-lain
V
V
T
V
T
SV
SV
-
-
3.000.000
-
1.500.000
1.200.000
1.800.000
5.000
2.500
--
500
--
300
1.700
Jumlah 7.500.000 10.000
• Dlm Anggaran Variabel tsb, by prod th depan diperkirakan sbb:
• By tetap per th Rp.7.500.000,-
• By Var/unit Rp. 10.000,-
• Bila prod th depan sebesar 5000 unit, maka by produksinya sebesar:
• Y = 7.500.000,- + 10.000 (5000)= 57.500.000
2. Bentuk TabelAnggaran Variabel Th 2012, Relevant Range: 5000-6000 unit
No
Jenis By 5000
unit
5200
unit
5400
unit
5600
unit
5800
unit
6000
unit
1
2
3
4
5
6
7
Material
TKL
Depresiasi
Bhn Penlg
Gaji Peg
By Pemlhr
By Lain
25.000.00012.500.000
3.000.000
2.500.000
1.500.000
2.700.000
10.300.000
26.000.000
13.000.000
3.000.000
2.600.000
1.500.000
2.760.000
10.640.000
27.000.000
13.500.000
3.000.000
2.700.000
1.500.000
2.820.000
10.980.000
28.000.000
14.000.000
3.000.000
2.800.000
1.500.000
2.880.000
11.320.000
29.000.000
14.500.000
3.000.000
2.900.000
1.500.000
2.940.000
11.660.000
30.000.000
15.000.000
3.000.000
3.000.000
1.500.000
3.000.000
12.000.000
Jml 57.500.000 59.500.000 61.500.000 63.500.000 65.500.000 67.500.000
SOAL ANGGARAN VARIABEL:
BAB: ANGGARAN PIUTANG
A. Pengertian
B. Faktor Yg Mempengaruhi
C. Format
A. Pengertian:
• Anggaran piutang adalah anggaran yg merencanakan tentang jml piutang pd periode yad.
• Piutang muncul sebagai akibat kebijakan penjualan secara kredit
• Penjualan scr kredit sangat berperan dlm meningkatkan penjualan scr total.
• Penjualan scr kredit akan menimbulkan biaya-biaya spt: by bunga, by admin piutang dan penghapusan piutang.
B. FAKTOR YG MEMPENGARUHI:
1. Anggaran Penjualan
2. Tingkat Persaingan
3. Syarat Pembayaran
4. Kebijakan Penagihan Piutang
1. Anggaran Penjualan:• Besarnya nilai penjualan yg direncanakan
akan menentukan seberapa besar penjualan yg akan dilakukan secara kredit. Walaupun rencana penjualan kredit, besarnya didasarkan pada waktu yang lalu, sangat dimungkinkan bila rencana penjualan secara kredit juga akan semakin besar.
2. Tingkat Persaingan:• Banyaknya pesaing di pasar akan
mempengaruhi kebijakan penjualan yg akan ditetapkan, untuk mempertahankan tingkat penjualan, biasanya sebagian penjualan dilakukan secara kredit agar konsumen tertarik dan akhirnya melakukan pembelian. Semakin ketat tingkat persaingannya, sebaiknya penjualan secara kredit semakin besar, sebaliknya makin tdk ketat penjualan kredit bisa dikurangi.
3. SYARAT PEMBAYARAN & FORMAT ANGGARAN PIUTANG:
• Tidak ada bentuk standar untuk format anggaran piutang, tetapi di dalamnya harus memuat jumlah piutang pada suatu periode dan jumlah piutang yang tertagih pada setiap periode.
• Contoh:
• Anggaran penjualan th depan:
Triwulan I = Rp. 12.000.000,-
Triwulan II = Rp. 15.000.000,-
Triwulan III = Rp. 13.000.000,-
Triwulan IV = Rp. 20.000.000,-
• Pada th depan penjualan kredit diperkirakan akan mencakup 80%
• Dari penjualan kredit tsb 60% akan dibayarkan pada triwulan berikutnya setelah transaksi, sedangkan sisanya 40% dibayarkan triwulan berikutnya dari pembayaran pertama.
• Selama beberapa periode, setiap debitur rata-rata tdk melunasi hutangnya sebesar 5%
Tabel: Penjualan Tunai & Kredit:
Tw Penjualan Tunai 20%
Kredit 80% Bed Debt 5%
Piutang Netto
I
II
III
IV
ttl
12.000.000
15.000.000
13.000.000
20.000.000
60.000.000
2.400.000
3.000.000
2.600.000
4.000.000
12.000.000
9.600.000
12.000.000
10.400.000
16.000.000
48.000.000
480.000
600.000
520.000
800.000
2.400.000
9.120.000
11.400.000
9.880.000
15.200.000
45.600.000
Pembayaran per Triwulan:• Penjualan TW I
Tw II : 60% x 9.120.000= 5.472.000Tw III : 40% x 9.120.000= 3.648.000
• Penjualan TW IITw III : 60% x 11.400.000= 6.840.000Tw IV: 40% x 11.400.000= 4.560.000
• Penjualan TW IIITw IV: 60% x 9.880.000= 5.928.000Tw I’13 : 40% x 9.880.000= 3.952.000
• Penjualan TW IVTw I’13 : 60% x 15.200.000= 9.120.000Tw II’13 : 40% x 15.200.000= 6.080.000
Tabel:Anggaran Piutang Tahun depan
TW Piutang Penerimaan
Piutang
Tw I Tw II Tw III Tw IV
I
II
III
IV
9.120.000
11.400.000
9.880.000
15.200.000
--
--
--
--
5.472.000
--
--
--
3.648.000
6.840.000
--
--
--
4.560.000
5.928.000
--
Total 45.600.000 -- 5.472.000 10.488.000 10.488.000
Soal Latihan Anggaran Piutang:
• Perusahaan “Aman-aman Saja” akan menyusun anggaran piutang tahun depan, data yang ada sbb:
• Produk A:@ Rp. 2.000,-
Tw I = 2000 unit (=Rp. 4.000.000,-)
Tw II = 3000 unit (=Rp.6.000.000,-)
Tw III = 2500 unit (=Rp. 5.000.000,-)
Tw IV= 2500 unit (=Rp. 5.000.000,-)
TOTAL = 10.000 unit= Rp. 20.000.000,-
• Produk B:@ Rp. 4.000,-
Tw I = 3000 unit (=Rp. 12.000.000,-)
Tw II= 5000 unit (=Rp. 20.000.000,-)
Tw III = 3500 unit (=Rp. 14.000.000,-)
Tw IV = 3500 unit (=Rp. 14.000.000,-)
TOTAL = 15.000 unit= Rp. 60.000.000,-
Kebijakan penjualan:
• Penjualan tunai 25%
• Rata-rata piutang tak tertagih 5%
• Pembayaran piutang sbb:
sebesar 50% dibayar pada 1 triwulan setelah transaksi, sisanya pada triwulan berikutnya.
• Saldo awal piutang sebesar Rp. 6.000.000,-
Diminta, susunlah anggaran piutang th Depan!
BAB: ANGGARAN UTANG:
SUPLIER A
SUPLIER BSUPLIER C
A.PENGERTIAN:• Anggaran hutang merupakan anggaran
yg merencanakan jumlah hutang pd waktu yad. Untuk hutang jangka pendek biasanya dilakukan perusahaan untuk keperluan spt: pembelian material, bhn pembantu maupun pinjaman bank untuk keperluan kas.
• Sedangkan hutang jk panjang dilakukan untuk kepentingan pembelian aktiva tetap dan pembiayaan investasi yg relatif besar jumlahnya.
B. Faktor-Faktor Yg mempengaruhi Anggaran Hutang :
1. Anggaran Pembelian Material
2. Syarat Pembayaran
3. Tersedianya Modal Kerja
4. Kepercayaan Suplier dan Bank
1. Anggaran Pembelian Material:
• Semakin besar kebutuhan material pada satu periode berarti memerlukan pembelian material yang semakin besar, shg kemungkinan tidak membayar dengan tunai akan semakin besar, karena kondisi keuangan yang terbatas.
2. Syarat Pembayaran:
• Syarat pembayaran yg semakin lunak biasanya akan menjadikan nilai hutang yg diambil semakin besar. Syarat pembayaran akan meliputi tingkat bunga, jangka waktu dan denda serta jatuh tempo pembayaran pada setiap bulan.
3. Tersedianya Modal Kerja:
• Bila modal kerja yang tersedia relatif besar maka sebagian besar pembelian material dan keperluan yang lain dilakukan secara tunai, sehingga akan meminimkan hutang yg akan diambil.
4. Kepercayaan Suplier dan Bank:
• Bila perusahaan cukup mendapatkan kepercayaan dari para suplier dan pihak pemberi kredit karena selama ini reputasinya cukup baik, maka akan lebih mudah untuk mendapatkan fasilitas kredit, baik dari para suplier dan pihak bank untuk masa-masa yg akan datang.
C. BENTUK ANGGARAN HUTANG
Soal Latihan anggaran Hutang:
• Skedul pengambilan hutang tahun depan dari suatu perusahaan adalah sbb:
1. Pada bulan Januari ’th depan akan membeli komputer seharga Rp. 50.000.000,-, dengan syarat 60% dibayarkan tunai, sedangkan sisanya diangsur 6 kali per bulan dengan bunga 2% per bulan. Pembayaran angsuran mulai bulan Feb’th depan.
2. Pada bulan April akan membeli peralatan kantor seharga Rp. 15.000.000,- diangsur 4 kali mulai bulan Mei sampai Agustus, dengan bunga 2% per bln yang dibayarkan pada angsuran terakhir.
3. Pada bulan Agustus direncanakan akan membeli program sofware senilai Rp. 12.000.000,- dapat diangsur 3 kali mulai bulan Oktober – Desember th depan.
Susunlah anggaran hutang dan perhitungan saldo hutang Tahun depan !
Penyelesaian Soal Anggaran Hutang
1. Pembelian Komputer:
Jumlah Rp. 50.000.000,-
60% tunai Rp. 30.000.000,-
Hutang Rp. 20.000.000,-
Bunga 2% x 6 x 20 jt
Rp. 2.400.000,-
Hutang+Bunga Rp. 22.400.000,-
Angsuran /bln=Rp. 22.400.000,- : 6 kali
= Rp. 3.733.333,3333,-/bulan
2. Pembelian Peralatan:Jumlah Rp. 15.000.000,-
Bunga 2%x4x15Jt Rp. 1.200.000,-
Krn bunga dibayakan pada akhir angsuran (bln Agustus), maka;
Angsuran /bln= Rp. 15.000.000,-
4 kali
= Rp. 3.750.000,- /bln (mei-Juli)
Sedangkan untuk Agustus, angsurannya adalah=
Rp. 3.750.000,- + Rp. 1.200.000,- = Rp.4.950.000,-
3. Pembelian Sofware:
Jumlah Rp. 12.000.000,-
Dibayar mulai Oktober-Des, masing-masing sebesar= Rp. 4.000.000,-/bln.
Anggaran Hutang th Depan:Bln Utang
netto
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jan 22,4 jt -- 3.733 3.733 3.733 3.733 3.733 3.735
Apr 16,2 Jt
-- -- -- -- 3.750 3.750 3.750 4.950
Agt 12 Jt -- 4.000 4.000 4.000
Jml -- 3.733 3.733 3.733 7.483 7.483 7.485 4.950 -- 4.000 4.000 4.000
SALDO HUTANG:
Bln Saldo Awal Tambahan Hutang
Jml Pembayaran Saldo Akhir
Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agusus
September
Oktober
November
Desember
--
22.400.000
18.667.000
14.934.000
27.401.000
19.918.000
12.435.000
4.950.000
12.000.000
12.000.000
8.000.000
4.000.000
22.400.000
--
--
16.200.000--
--
--
--
12.000.000
-
-
--
-
22,400.000
22.400.000
18.667.000
31.134.000
27.401.000
19.918.000
12.435.000
16.950.000
12.000.000
12.000.000
8.000.000
4.000.000
--
3.733.000
3.733.000
3.733.000
7.483.000
7.483.000
7.485.000
4.950.000
--
4.000.000
4.000.000
4.000.000
22.400.000
18.667.000
14.934.000
27.401.000
19.918.000
12.435.000
4.950.000
12.000.000
12.000.000
8.000.000
4.000.000
--
BAB: ANGGARAN KAS
100.000
Seratus Ribu Rupiah
100.000
BANK INDONESIA
A. Pengertian:
1. Kas adalah bagian dari aktiva lancar yg paling likuid sehingga mudah untuk berpindah tangan. Pada setiap perusahaan biasanya memiliki persediaan kas minimal atau kas ideal yg besarnya tergantung pada perusahaan tersebut.
2. Anggaran kas merupakan skedul yg disusun secara terperinci tentang aliran kas masuk dan kas keluar pada suatu periode tertentu di waktu yang akan datang.
B. Penyusunan Anggaran Kas:
1. Menyusun Anggaran Penerimaan Kas
2. Menyusun anggaran pengeluaran kas
3. Menyusun anggaran kas sementara
4. Menyusun anggaran kas final
1. Menyusun Anggaran Penerimaan Kas
• Penentuan darimana sumber-sumber penerimaan kas dan besarnya masing-masing sumber tersebut:
• Contoh sumber-sumber penerimaan kas:
a. Penjualan tunai
b. Piutang
c. Penjualan aktiva tetap
d. Penerimaan hutang
e. Penerimaan modal
f. Pendapatan bunga
g. Pendapatan lain-lain di luar usaha
2. Menyusun anggaran pengeluaran kas
• Pada tahap ini akan ditentukan besarnya pengeluaran kas pada setiap periode, seperti:
a. Pembelian bhn baku
b. Pembayaran by TKL
c. Pembayaran BOP
d. Pembayaran by administrasi
e. Pembayaran by penjualan
f. Pembelian aktiva tetap
g. Pembayaran hutang dan bunga
h. Pembayaran lain-lain.
3. Menyusun Anggaran Kas Sementara
• Pada tahap ini akan dibandingkan antara penerimaan kas dan pengeluaran kas.
• Bila penerimaan kas > pengeluaran kas, berarti kas memiliki saldo yg surplus dan;
• Bila penerimaan kas < pengeluaran kas, berarti kas memiliki saldo yg defisit.
4. Menyusun anggaran kas final
• Kemungkinan terjadinya saldo surplus atau defisit kas pada waktu yg akan datang akan menentukan kebijakan yg akan diambil.
• Jml kas yg terlalu besar menjadikan perusahaan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan bila sebagian kas tsb di investasikan.
• Sedangkan kekurangan kas akan mengganggu kegiatan perusahaan
• Untuk menghindari kedua hal tsb, maka bila saldo kas surplus melebihi saldo kas minimal yg ditentukan, maka kebijakan perusahaan adl sebagian dari kas tsb diinvestasikan dlm jangka pendek.
• Sedangkan bila terjadi defisit kas maka untuk memenuhi kebutuhan kas tsb perusahaan perlu menetapkan kebijakan dgn mengambil hutang jangka pendek.
Contoh soal: Anggaran Kas• Perusahaan X dgn data th depan sbb:
1. Sumber pemasukan kas terdiri dari:
- Penjualan tunai
- Penjualan kredit
- Penjualan aktiva tetap
2. Penjualan tiap triwulan th depan:
Tw I = Rp. 7.000.000,-
Tw II = Rp. 6.000.000,-
Tw III = Rp. 8.000.000,-
Tw IV= Rp.10.000.000,-
3. Penjualan tunai pada th depan: Tw I= Rp. 2.300.000,-Tw II= Rp. 2.100.000,-Tw III = Rp. 2.200.000,-Tw IV = Rp. 2.500.000,-
4. Penerimaan pembayaran piutang th dpn Tw I= Rp. 3.000.000,-Tw II= Rp. 4.700.000,-Tw III = Rp. 3.900.000,-Tw IV = Rp. 5.800.000,-
5. Penjualan aktiva tetap pada Tw I sebesar Rp. 2.500.000,-
6. Pengeluaran kas terdiri dari:- By operasional 75% dari nilai penjualan- Pembelian aktiva pd triwulan I sebesar
Rp. 5.000.000,-
Diminta:Susunlah anggaran kas sementara per
triwulan th depan !!
Penyelesaian:
1. Penerimaan Kas:
Keterangan TW I TW II TW III TW IV
Penjualan Tunai
Piutang
Penj Aktiva Tetap
2.300.000
3.000.000
2.500.000
2.100.000
4.700.000
--
2.200.000
3.900.000
--
2.500.000
5.800.000
--
JUMLAH 7.800.000 6.800.000 6.100.000 8.300.000
2. Anggaran Pengeluaran Kas
Keterangan TW I TW II TW III TW IV
By Operasional
Pemb. Aktiva
5.250.000
5.000.000
4.500.000
--
6.000.000
--
7.500.000
--
JUMLAH 10.250.000 4.500.000 6.000.000 7.500.000
3. Anggaran Kas Sementara
Keterangan TW I TW II TW III TW IV
Saldo Awal -- -- 2.300.000 2.400.000
Penerimaan kas
7.800.000 6.800.000 6.100.000 8.300.000
Jumlah 7.800.000 6.800.000 8.400.000 10.700.000
Pengeluaran kas
10.250.000 4.500.000 6.000.000 7.500.000
Saldo akhir - 2.450.000 2.300.000 2.400.000 3.200.000
Bila akan membuat Anggaran Kas Final, misalnya dpt meminjam uang pada Bank dengan tingkat bunga 12% (bunga per triwulan= 3%). Pokok pinjaman akan dilunasi sebanyak 3 kali, yang dimulai pelunasan pokok dan bunga pada triwulan berikutnya setelah pinjaman !
Contoh
Anggaran Kas FinalKeterangan TW I TW II TW III TW IV
Saldo Awal -- 1.050.000 2.245.000 1.270.000
Penerimaan kas 7.800.000 6.800.000 6.100.000 8.300.000
Hutang Bank 3.500.000 -- -- --
JUMLAH 11.300.000 7.850.000 8. 345.000 9.570.000
Pengeluaran kas 10.250.000 4.500.000 6.000.000 7.500.000
Pembyr+bunga -- 1. 000.000 +
105.000
1.000.000 +
75.000
1.500.000 +
45.000
SALDO AKHIR 1.050.000 2.245.000 1.270.000 525.000
KETERANGAN:
• Hutang bank= Rp. 3.500.000,-• i= 3%= 0,03• Pembayaran I dicicil Rp. 1.000.000
Dgn bunga= 0,03 x 3,5 Jt= Rp. 105.000,-• Pembayaran II dicicil Rp. 1.000.000,-
Dgn bunga= 0,03 x Rp. 2.500.000,-= Rp. 75.000,-
(krn 3,5 jt sdh dibyr Rp. 1 Jt = 2,5 Jt)• Pembayaran III dicicil Rp. 1.500.000,-
Dgn bunga= 0,03 x Rp. 1.500.000 = Rp. 45.000,-
Pembyr
soalKet TW 1 Tw 2 Tw 3 Tw 4
S awal 10.000.000
Penerimaan kas
8.000.000 10.000.000 9.000.000 11.000.000
TOTALPengel Kas
S. AKHIR
5.000.000 6.000.000 3.500.000 5.500.000
Buatlah anggaran kas final, jika tingkat bunga baik pinjaman maupun investasi= 12%