Modul Anggaran New

242
BUKU AJAR PENGANGGARAN Oleh: LILIK INDRAWATI

Transcript of Modul Anggaran New

Page 1: Modul Anggaran New

BUKU AJAR PENGANGGARAN

Oleh: LILIK INDRAWATI

Page 2: Modul Anggaran New

PENGANGGARAN

Page 3: Modul Anggaran New

Buku Wajib:ANGGARAN PERUSAHAAN

Oleh: Drs.Gunawan Adisaputro,M.B.A, Yogyakarta

PENUNJANG

Munandar,M.,2001, Budgeting Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, Edisi Pertama, BPFE UGM,Yogyakarta.

Nafarin, M., 2004, Penganggaran Organisasi, Edisi Revisi, Salemba Empat, Jakarta.

Welsch, Glen and Paul N. Gordon,2005, Budgeting Profit Planning and Control, Edition 6, Prentice Hall PTR.

Mahasiswa dapat memilih buku Budgeting, dengan judul lainnya sesuai yang diinginkan

NILAI: UJIAN + TUGAS/ TES+ PARTISIPASI

Page 4: Modul Anggaran New

MATERI UTS & UAS

UTS:1. Pendahuluan2. Anggaran Penjualan3. Anggaran Produksi4. Anggaran Material/ Bahan Mentah5. Anggaran Tenaga Kerja

Page 5: Modul Anggaran New

UAS:

1.Angg. Biaya Overhead Pabrik /BOP

2.Angg. Variabel

3.Angg. Piutang dan Hutang

4.Angg. Kas

Page 6: Modul Anggaran New

Pendahuluan: ANGGARAN

Salah satu definisi anggaran yg banyak dipakai adl: suatu pendekatan yg formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan.

Page 7: Modul Anggaran New

Artinya:

1. Anggaran bersifat formal,

2. disusun dgn sengaja dan bersungguh-sungguh scr tertulis,

3. sifat sistematis/berurutan berdasar logika,

4. manajer bertgjwb unt pengambilan keputusan berdsr asumsi tertentu,

5.Keputusan yg diambil mrpkn pelaksanaan fungsi manajer dr segi perencanaan, koordinasi, pengawasan

Page 8: Modul Anggaran New

1.1.MANFAAT DAN KEKURANGAN PENGANGGARAN 

Penggunaan penganggaran di dalam industri akan mendapat beberapa manfaat yang cukup besar, antara lain sebagai berikut:

1. Sebagai alat bantu manajer dalam penyusunan perencanaan, koordinasi dan pengawasan dalam perusahaan yang dipimpinnya.

2. Sebagai perencanaan terpadu, artinya dengan menggunakan penganggaran maka seluruh kegiatan dalam perusahaan tidak akan terlepas dari penganggaran, karena seluruh kegiatan yang ada selalu memerlukan biaya. Dengan adanya penganggaran akan mencerminkan seluruh kegiatan perusahaan yang bersangkutan.

Page 9: Modul Anggaran New

• 3. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan, artinya pelaksanaan kegiatan yang ada di perusahaan dapat dilaksanakan dengan lebih yakin dan pasti, karena dapat mendasarkan diri kepada penganggaran yang telah disusun.

• 4. Sebagai alat koordinasi, pengawasan dan evaluasi kegiatan dalam perusahaan, artinya pelaksanaan kegiatan dengan mempergunakan penganggaran sebagai pedoman akan berarti melakukan kegiatan dalam perusahaan tersebut dibawah koordinasi yang baik, sekaligus sebagai alat pengawasan pelaksanaan yang sedang dilaksanakan dalam perusahaan, selain itu dalam setiap periode tertentu, dapat disusun evaluasi kegiatan dengan mempergunakan penganggaran sebagai alat evaluasi. Sehingga dapat diketahui, seberapa jauh penyimpangan pelaksanaan kerja dari rencana yang telah disusun serta penyebabnya untuk dapat dicarikan solusinya.

Page 10: Modul Anggaran New

Penganggaran selain mempunyai banyak manfaat, namun juga mempunyai kelemahan, antara lain:

1. Karena penganggaran dibuat berdasarkan estimasi, sehingga hasil riilnya juga mengandung ketidakpastian.

2. Tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap (komprehensif) dan akurat, dikarenakan dalam membuat penganggaran dibutuhkan waktu, biaya dan tenaga yang tidak sedikit.

3. Bagi yang membuat dan menyusun penganggaran dengan dasar terpaksa, dapat mengakibatkan mereka menentang sehingga penganggaran tidak efektif.

Page 11: Modul Anggaran New

Penganggaran Komprehensif

Angg. Angg. BM

Penjualan

Angg.BOP

Angg. Variabel Angg.

Angg.Piutang Kas

Angg. Utang

Angg. Produksi

TKL

Page 12: Modul Anggaran New

Sehingga, saat kita bicara biaya:

Biaya terdpt 5 macam:

1. Biaya TKL

2.Biaya Bhn Mentah Langsung

3. BOP

4. Biaya administrasi

5. Biaya pemasaran

Page 13: Modul Anggaran New

BAB: ANGGARAN PENJUALAN

Rumus kuadrat terkecil:

Yt= a + b.X

a= jumlah penjualan pd th ke nol

b= kenaikan penjualan setiap periode

a= ∑Y/ n b= ∑(X.Y)

∑X²

Page 14: Modul Anggaran New

Soal:

Data penjualan 6 th terakhir sbb: 650, 720, 800, 820, 845, 900 unit barang X.

1. Hitunglah perkiraan penjualan th depan, dgn kuadrat terkecil !

2. Susunlah anggaran penjualan th depan, berdasarkan daerah penjualan dan type barang !

3. Susunlah anggaran penjualan th depan, berdasar data bulanan, tiap daerah penjualan !

Keterangan:

Daerah penjualan terdiri dari Surabaya, Bali dan kalimantan (40%, 35% dan 25%)

Type barang: A=30 % , B = 40% dan C= 30%

Perkiraan penjualan bulanan:

Jan – April = 9 %

Mei – Agustus= 7%

Sept-Okt = 8% dan Nop- Des = 10%

Page 15: Modul Anggaran New

BAB: ANGGARAN PRODUKSI

Anggaran Produksi merupakan aktivitas penunjang dari anggaran penjualan.

Di dalam anggaran produksi akan direncanakan berapa jumlah yg harus diproduksi pada periode yang akan datang

Page 16: Modul Anggaran New

Rumus

Anggaran Penjualan

Saldo akhir

_________________ +

Kebutuhan

Saldo awal

_________________ -

Produksi

Page 17: Modul Anggaran New

Sedangkan rencana produksi akan menyangkut banyak hal al:

1. Tersedianya material

2. Tenaga kerja yg digunakan

3. Kemampuan mesin

4. Peralatan dan fasilitas

5. dll

Page 18: Modul Anggaran New

Menyusun Anggaran Produksi

Ada 3 kebijakan Produksi( metode):

1. Stabilitas Produksi/ Produksi Konstan

2. Stabilitas Persediaan/produksi bergelombang

3. Gabungan/kombinasi/Moderat

Page 19: Modul Anggaran New

Stabilitas Produksi

Anggaran produksi diharapkan sama besar. Karena produksi stabil maka menjadikan tingkat persediaan mengambang atau berfluktuasi.Dgn kebijakan ini tingkat produksi per periode (semester, triwulan, bulan, dll) relatif sama, disesuaikan dengan persediaan.Cara:Total dari anggaran prod 1 periode harus dibagi dengan data yang diminta, misal bulanan, triwulan, semester, dsb.

Page 20: Modul Anggaran New

Jika hasil 1 periode bilangan bulat, maka tidak ada masalah. Tetapi bila hasil yg diperoleh adalah bilangan desimal, maka harus dibulatkan ke satuannya, ke puluhannya ataukah ke ratusannya.misal: penjualan 1 tahun diketahui 18.000 unit. Data adalah bulananSo akhir 1500 dan So awal 1100Shg Prod adalah:

18000+ 1500 -1100 = 18.40018400: 12 bln = 1533,333Maka bisa dibulatkan 1533, 1530 atau 1500

tentunya kekurangannya tetap hrs ditambahkan pada produksi dimana pada penjualan tertinggi.

Page 21: Modul Anggaran New

Dalam kebijakan ini, karena produksi relatif stabil, maka menjadi lebih mudah dalam perencanaan : material, tenaga kerja serta fasilitas yang lain.

Page 22: Modul Anggaran New

Contoh: ANGGARAN PRODUKSI

PT “ABADI TERUS” akan menyusun anggaran Produksi th 2012, dengan anggaran penjualan 2012 yang telah disusun sbb:

Jan = 1.800 unit Agust = 1.200 unit

Feb = 1.200 unit Sept = 1.500 unit

Mrt = 1.500 unit Okt = 1.700 unit

Apr = 1.400 unit Nov = 1.400 unit

Mei = 1.600 unit Des = 1.600 unit

Juni = 1.700 unit Total = 18.000 unit

Juli = 1.400 unit

Page 23: Modul Anggaran New

Diketahui Persediaan awal 1.100 unit

Persediaan akhir ditentukan 1500 unit

Susunlah anggaran produksi th 2012 dengan menggunakan:

1. Kebijakan stabilitas produksi

2. Kebijakan produksi bergelombang

Page 24: Modul Anggaran New

Penghitungan Angg Prod bulanan:STABILITAS PROD

Angg. Penj = 18.000 unit

So. Akh = 1.500 unit +

BUD = 19.500 unit

So. Awal = 1.100 unit –

Angg. Prod = 18.400 unit

18.400 : 12 bln = 1533,33 unit

Dibulatkan ke: 1533, 1530, 1500 ????

Misal, pilih 1530 x 12 = 18.360 , maka masih kurang 40 unit, bisa diberikan 10 bulan dengan penjualan tertinggi.

Page 25: Modul Anggaran New

Penyelesaian SOAL TES: Stabilitas Produksi

Bln Ang Penj (unit) So. akhir BUD (So. Awal) Angg Prod

Jan 1800 834 2634 1100 1530+4

Feb 1200 1164 2364 834 1530

Mrt 1500 1198 2698 1164 1530+4

Apr 1400 1332 2732 1198 1530+4

Mei 1600 1266 2864 1332 1530+4

Jun 1700 1100 2800 1266 1530+4

Jul 1400 1234 2634 1100 1530+4

Agst 1200 1564 2764 1234 1530

Sept 1500 1598 3098 1564 1530+4

Okt 1700 1432 3132 1598 1530+4

Nop 1400 1566 2966 1432 1530+4

Des 1600 1500 3100 1566 1530+4

Total 18.000 1500 19.500 1100 18.400

Page 26: Modul Anggaran New

Penyelesaian SOAL TES: Stabilitas Produksi(pembulatan puluhan)

Bln Ang Penj (unit) So. akhir BUD (So. Awal) Angg Prod

Jan 1800 840 2640 1100 1530+10

Feb 1200 1170 2370 840 1530

Mrt 1500 1200  2700  1170 1530

Apr 1400 1330  2730  1200  1530

Mei 1600 1270  2870  1330  1530+10

Jun 1700  1100 2810  1270  1530+10

Jul 1400 1240  2640   1100 1530

Agst 1200 1570  2770  1240  1530

Sept 1500 1600  3100  1570  1530

Okt 1700 1440  3140  1600  1530+10

Nop 1400 1570  2970  1440  1530

Des 1600 1500  3100 1570  1530

Total 18.000   1500  19.500  1100 18.400

Page 27: Modul Anggaran New

Pembulatan puluhan(1530) sisa 400: 10 bln

Bln Ang Penj (unit) So. akhir BUD (So. Awal) Angg Prod

Jan 1800 834 2634 1100 1530+4

Feb 1200 1164 2364 834 1530

Mrt 1500 1198  2698 1164 1530+4

Apr 1400 1332  2732  1198 1530+4

Mei 1600 1266  2866 1332 1530+4

Jun 1700 1100  2800  1266 1530+4

Jul 1400 1234 2634  1100  1530+4

Agst 1200 1564  2764 1234  1530

Sept 1500 1598  3098 1564  1530+4

Okt 1700 1432  3132 1598  1530+4

Nop 1400 1566  2966  1432 1530+4

Des 1600 1500  3100  1566 1530+4

Total 18.000  1500  19.500  1100 18.400

Page 28: Modul Anggaran New

Penyelesaian SOAL TES: Stabilitas Produksi

Bln Ang Penj (unit) So. akhir BUD (So. Awal) Angg Prod

Jan 1800 840 2640 1100 1530+10

Feb 1200 1170 2370 840 1530

Mrt 1500 1205  2705  1170 1530+5

Apr 1400  1335 2735  1205  1530

Mei 1600  1270  2870 1335  1530+5

Jun 1700  1105  2805  1270 1530+5

Jul 1400  1235 2635  1105  1530

Agst 1200  1565  2765  1235 1530

Sept 1500  1600  3100  1565 1530+5

Okt 1700  1435  3135 1600  1530+5

Nop 1400  1565 2965  1435  1530

Des 1600 1500  3100 1565  1530+5

Total 18.000  1500  19.500  1100 18.400

Page 29: Modul Anggaran New

Penyelesaian SOAL TES: Stabilitas Produksi

Bln Ang Penj (unit) So. akhir BUD (So. Awal) Angg Prod

Jan 1800 850 2650 1100 1530+20

Feb 1200 1180 2380 850 1530

Mrt 1500 1210   2710 1180 1530

Apr 1400 1340  2740   1210 1530

Mei 1600 1270  2870   1340 1530

Jun 1700 1110  2810  1270 1530+10

Jul 1400  1240  2640 1110  1530

Agst 1200  1570 2770  1240  1530

Sept 1500  1600  3100 1570  1530

Okt 1700  1440 3140  1600  1530+10

Nop 1400 1570  2970   1440 1530

Des 1600 1500 3100  1570  1530

Total 18.000  1500 19.500   1100 18.400

Page 30: Modul Anggaran New

Penyelesaian SOAL TES: Stabilitas Produksi (1500)

Bln Ang Penj (unit) So. akhir BUD (So. Awal) Angg Prod

Jan 1800 840 2640 1100 1500+40

Feb 1200 1140 2340 840 1500

Mrt 1500 1180 2680 1140 1500+40

Apr 1400  1320  2720  1180 1500+40

Mei 1600 1260   2860  1320 1500+40

Jun 1700  1100  2800 1260  1500+40

Jul 1400  1240  2640 1100  1500+40

Agst 1200  1540  2740  1240 1500

Sept 1500  1580 3080  1540  1500+40

Okt 1700  1420  3120  1580 1500+40

Nop 1400 1560   2960 1420  1500+40

Des 1600 1500 3100  1560  1500+40

Total 18.000  1500  19.500 1100  18.400

Page 31: Modul Anggaran New

PROD BERGELOMBANG(ATAU STABILITAS PERSEDIAAN)

Yaitu persediaan akhirnya yg relatif sama.

Selisih saldo awal dan akhir

1500 – 1100 = 400

400 bila dibagi 12 = 33,33333

Maka cari pembagi yang bisa menghasilkan bilangan bulat. Misal dibagi 10,8, 5, 4, 2

Page 32: Modul Anggaran New

Penyelesaian SOAL TES: Produksi Bergelombang ( 400 dibagi 10= 40)

Bln Ang Penj (unit) So. akhir BUD (So. Awal) Angg Prod

Jan 1800 1140 2940 1100 1840

Feb 1200 1180 2380 1140 1240

Mrt 1500 1220 2720 1180 1540

Apr 1400 1260 2660 1220 1440

Mei 1600 1300 2900 1260 1640

Jun 1700 1340 3040 1300 1740

Jul 1400 1380 2780 1340 1440

Agst 1200 1420 2620 1380 1240

Sept 1500 1460 2960 1420 1540

Okt 1700 1500 3200 1460 1740

Nop 1400 1500 2900 1500 1400

Des 1600 1500 3100 1500 1600

Total 18.000  1500 19.500  1100 

18.400

Page 33: Modul Anggaran New

Penyelesaian SOAL TES: Produksi Bergelombang( dibagi 8)

Bln Ang Penj (unit) So. akhir BUD (So. Awal) Angg Prod

Jan 1800 1150 2950 1100 1850

Feb 1200 1200 2400 1150 1250

Mrt 1500 1250 2750 1200 1550

Apr 1400 1300 2700 1250 1450

Mei 1600 1350 2950 1300  1650

Jun 1700 1400 3100  1350  1750

Jul 1400 1450  2850 1400  1450

Agst 1200  1500  2700 1450  1250

Sept 1500  1500 3000 1500  1500

Okt 1700  1500  3200 1500  1700

Nop 1400 1500   2900 1500  1400

Des 1600 1500  3100 1500  1600

Total 18.000  1500 19.500  1100 

18.400

Page 34: Modul Anggaran New

Penyelesaian SOAL TES: Produksi Bergelombang (400 dibagi 5 =80)

Bulan Angg. Penj

(unit)

Saldo Akhir BUD (Saldo Awal) Brg di Prod

Jan’07 1800 1180 2980 1100 1880

Feb 1200 1260 2460 1180 1280

Mrt 1500 1340 2840 1260 1580

Apr 1400 1420 2820 1340 1480

Mei 1600 1500 3100 1420 1680

Juni 1700 1500 3200 1500 1700

Juli 1400 1500 2900 1500 1400

Agust 1200 1500 2700 1500 1200

Sept 1500 1500 3000 1500 1500

Okt 1700 1500 3200 1500 1700

Nop 1400 1500 2900 1500 1400

Des’07 1600 1500 3100 1500 1600

Total 18.000 1500 19.500 1100 18.400

Page 35: Modul Anggaran New

Kebijakan Produksi Moderat/ gabungan

Kebijakan ini, memadukan dua kebijakan sebelumnya, dimana tingkat produksi dan tingkat persediaan dibiarkan mengambang dalam batas atau pola-pola tertentu.

Contoh: Produksi bln Jan s/d Mei masing-masing 10% diatas produksi rata-rata. Dan Juni s/d Okt masing-masing 10% di bawah produksi rata-rata. Nop 10% di atas prod rata-rata.Des 10 % di bawah prod rata-rata.

Page 36: Modul Anggaran New

Dengan soal yg sama, maka dapat diketahui produksi rata-rata adalah sebesar:

18.400 unit / th dibagi 12 bln = 1533,333

Maka yg dimaksud 10% diatas rata-rata adalah: 1,1 x 1533,33 = 1686,663

Dan 10 % dibawah rata-rata adalah:

0,9 x 1533,333 = 1379,997

dimana bisa dibulatkan ke satuan, puluhan dst seperti contoh sebelumnya.

Page 37: Modul Anggaran New

Contoh: Kebijakan Produksi ModeratBulan Angg. Penj

(unit)

Saldo Akhir

BUD (Saldo Awal) Brg di Prod

Jan’07 1800 996 2796 1100 1686 +10

Feb 1200 1686

Mrt 1500 1686

Apr 1400 1686

Mei 1600 1686

Juni 1700 1379

Juli 1400 1379

Agust 1200 1379

Sept 1500 1379

Okt 1700 1379

Nop 1400 1686

Des’07 1600 1500 1379

18.390

Kurang ( 10 )

Page 38: Modul Anggaran New

Contoh: Kebijakan Produksi Moderat(sisa 10 dibagikan ke 10 bln)

Bulan Angg. Penj

(unit)

Saldo Akhir BUD (Saldo Awal) Brg di Prod

Jan’07 1800 987 2787 1100 1686+1

Feb 1200 1473 2673 987 1686

Mrt 1500 1660 3160 1473 1686+1

Apr 1400 1947 3347 1660 1686+1

Mei 1600 2034 3634 1947 1686+1

Juni 1700 1714 3414 2034 1379+1

Juli 1400 1694 3094 1714 1379+1

Agust 1200 1873 3073 1694 1379

Sept 1500 1753 3253 1873 1379+1

Okt 1700 1433 3133 1753 1379+1

Nop 1400 1720 3120 1433 1686+1

Des’07 1600 1500 3100 1720 1379+1

Total 18.000 1500 19.500 1100 18.400

Page 39: Modul Anggaran New

TUGAS AnggaranPenjualan dan Produksi

PT X berdiri 6 tahun yang lalu, tepatnya awal tahun 2005.

Data penjualan sbb:

2006 = 3100 unit 2009 = 3320 unit

2007 = 3260 unit 2010 = 3390 unit

2008 = 3250 unit 2011 = 3430 unit

Page 40: Modul Anggaran New

Harga jual untuk barang X tahun 2012, diperkirakan sebesar Rp. 6000,-

Pola penjualannya adalah 2 bulanan yaitu:1 = 15 % 4 = 20 %2 = 20 % 5 = 10 %3 = 15 % 6 = 20 %

Buatlah anggaran penjualan th 2012 dgn metode kuadrat terkecil,sesuai pola !Buatlah anggaran Produksi th 2012 sesuai penjualan, dgn pola produksi bergelombang. Jika Sa akhir=380, Sa Aw= 300 unit. Jika 1 unit butuh 3 kg BM, S.Ak= 700 kg, S Aw= 800 Kg, buat anggaran pembelian th 2012 sesuai pola penjualan.

Page 41: Modul Anggaran New

1. Sebutkan 3 kebijakan Produksi( metode) dalam penyusunan anggaran produksi

Page 42: Modul Anggaran New

2. Jelaskan pengertian stabilitas Produksi

Page 43: Modul Anggaran New

3. Jelaskan pengertian stabilitas persediaan dalam penyusunan anggaran produksi

Page 44: Modul Anggaran New

1 2 3

Page 45: Modul Anggaran New

BAB: ANGGARAN MATERIAL

• Pengertian

• Penyusunan Anggaran Material:

1.Anggaran Kebutuhan Material

2.Anggaran Pembelian Material

3.Anggaran Penggunaan Material

4.Anggaran Persediaan Material

Page 46: Modul Anggaran New

BAB:

ANGGARAN MATERIAL(Bhn Mentah)

Pengertian:

Material/ Bhn Mentah yang dimaksud adl BM Langsung, dimana merupakan bagian produk yang akan “TAMPAK” pada produk jadi.

Sedangkan bahan pembantu biasanya “tidak tampak” pada produk jadi.

Page 47: Modul Anggaran New

1. Anggaran Kebutuhan Material

Merencanakan, berapa satuan material yang dibutuhkan dalam satu periode.

Yang dipentingkan adalah jumlah fisik, bukan pada nilai materialnya.

Kebutuhan Material=Produksi X SPMSPM adl standar penggunaan material atauSUR= Standar Usage RateYaitu Jumlah Material yg digunakan untuk

menghasilkan 1 unit produk

Page 48: Modul Anggaran New

2. Anggaran Pembelian Material

a. Ditentukan berapa jumlah material yang dibeli dan berapa nilai pembelian tersebut.

b. Besar kecilnya pembelian material tergantung pada:

1. anggaran kebutuhan material

2. tingkat persediaan material:

-Persediaan awal (makin besar persediaan

awal, jml pembelian material makin kecil)

Page 49: Modul Anggaran New

-persediaan akhir(makin besar

persediaan akhir, jml material yang

dibeli makin besar)

3.Harga persatuan ( ada supplier yang memberikan harga sama per unit, dan ada yang memberi harga berbeda untuk pembelian berikutnya/untuk beli dalam jml yang besar)

Page 50: Modul Anggaran New

Rumus:Angg Pembelian

Anggaran kebutuhan

Saldo Akhir +

Total

Saldo Awal -

Yang dibeli

Page 51: Modul Anggaran New

Contoh:

Diketahui produksi th depan diperkirakan:

Tw1 = 1300

Tw 2= 1500

Tw3 = 1200

Tw 4= 1500 unit meja

5.500 unit

1 unit butuh bhn baku kayu= 2 lonjor dan triplek 1,5 lembar. Hitung kebutuhan B.Baku tiap triwulan !

Page 52: Modul Anggaran New

Produksi SUR Kayu TOTAL Kebuth Ky

SUR Triplek

Total Kebut Trip

1=1300 2 ljr 2600 ljr 1,5 lbr 1950

2=1500 2 3000 1,5 2250

3=1200 2 2400 1,5 1800

4=1500 2 3000 1,5 2250

Total=5500

2 11000 1,5 8250 lbr

Page 53: Modul Anggaran New

Untuk Kayu: Saldo ak= 100 lonjor; S awal= 80 lonjor. (harga beli Rp=20.000/ljr)

Untuk Triplek: S. Ak= 6 lsn; S awal 10 lsn (hrg beli Rp= 50.000/ lsn)

Hitung anggaran pembelian kayu dan triplek scr triwulan th dpn !

Page 54: Modul Anggaran New

TW

KebuthKayu

S. Ak Total S. Awal

Pemb Unit

PembRp

1 2600 85 2685 80 2605 52,1jt

2 3000 90 3090 85 3005 60,1jt

3 2400 95 2495 90 2405 48,1jt

4 3000 100 3100 95 3005 60,1jt

11000 100 11.100 80 11.020 220,4jt

Page 55: Modul Anggaran New

TW KebutTriplekLBR

KebutTriplekLusin

S. Ak Jml S. Aw PembLsn

PembRp

1 1950 162,5 9 171,5 10 161,5 8,050jt

2 2250 187,5 8 195,5 9 186,5+1

9,350jt

3 1800 150 7 157 8 149 7,45ojt

4 2250 187,5 6 193,5 7 186,5+ 1`

9,350jt

Tot 8250 lbr

687,5lsn

6 693,5 10 683,5

684lsn

34,2jt

Page 56: Modul Anggaran New
Page 57: Modul Anggaran New

Dalam Anggaran Pembelian Material;

Menggunakan Analisis EOQ (Economic

Order Quantity)

Dlm EOQ, pembelian ekonomis adalah pembelian material yg meminimalkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan, yaitu dengan cara:

a. Tentukan jml kebutuhan material dlm 1 th

b. Tentukan by pemesanan tiap kali pesan

c. Tentukan hrg material per satuan

d. Tentukan by penyimpanan per satuan

Page 58: Modul Anggaran New

3. Anggaran Penggunaan Material:

• Merencanakan berapa nilai material yg habis digunakan dlm memproduksi barang dlm satu periode.

• Total penggunaan material yg digunakan akan tergantung pada:

1. Anggaran By Pemb Material

2. Nilai Persediaan

a. Nilai persed. Awal material

b. Nilai persed. Akhir (FIFO, LIFO, Average)

Page 59: Modul Anggaran New

Rumus:

Anggaran by pemb. Material xxxxx

Nilai persed awal material xxxxx+

Jumlah xxxxx

Nilai persed akhir material

(tergantung metode penilaian ) xxxxx-

Anggaran penggunaan materialxxxxx

Page 60: Modul Anggaran New

Perhitungan nilai persed akhir dgn 3 metode :

• Material yg ada terdiri:

persed awal 200 kg @ Rp. 950,-

pembelian th 2012:

pemb 1 : 950 kg @ Rp.1.000,-

pemb 2 : 950 kg @ Rp. 1.050,-

pemb 3 : 950 kg @ Rp. 1.100,-

pemb 4 : 950 kg @ Rp. 1.150,-

Page 61: Modul Anggaran New

• Persed akhir tahun 2012 sebesar 400 kg

• Nilai persed akhir dgn masing-masing metode:

1. FIFONilai persed akhir= 400 kg @Rp. 1.150,-

=Rp. 460.000,-2. LIFO

Nilai persed akhir:200 kg @Rp. 950,- =Rp. 190.000,-200 kg @Rp. 1.000,- =Rp. 200.000,-400 kg =Rp.390.000,-

Page 62: Modul Anggaran New

3. Average

Nilai persed akhir=400

(950+1000+1050+1100+1150)

5

5250 : 5 = Rp. 1.050,-

400 unit x Rp 1.050= Rp 420.000,-

Page 63: Modul Anggaran New

Anggaran penggunaan material bila nilai persediaan akhir dihitung dgn

metode:1. FIFO

Anggaran by pemb. Material Rp.4.085.000,-

Nilai persed awal material Rp. 190.000,-+

Jumlah Rp.4.275.000,-

Nilai persed akhir material

(tergantung metode penilaian ) Rp. 460.000,--

Anggaran penggunaan materialRp.3.815.000,-

Page 64: Modul Anggaran New

2. LIFO

Anggaran by pemb. Material Rp.4.085.000,-

Nilai persed awal material Rp. 190.000,-+

Jumlah Rp.4.275.000,-

Nilai persed akhir material

(tergantung metode penilaian ) Rp. 390.000,--

Anggaran penggunaan materialRp.3.885.000,-

Page 65: Modul Anggaran New

3. AVERAGE

Anggaran by pemb. Material Rp.4.085.000,-

Nilai persed awal material Rp. 190.000,-+

Jumlah Rp.4.275.000,-

Nilai persed akhir material

(tergantung metode penilaian ) Rp. 420.000,--

Anggaran penggunaan materialRp.3.855.000,-

Page 66: Modul Anggaran New

4.Anggaran Persediaan Material

• Dalam anggaran ini akan ditentukan satuan fisik persediaan material, yg akan tergantung pada;

1. Jumlah persediaan awal

2. Jumlah persediaan akhir

3. Anggaran pembelian material 1 th ke periode(bulanan, tri wulan ,dll)

4. Anggaran kebutuhan material.

Page 67: Modul Anggaran New

Yg termasuk by pemesanan:

-by persiapan pemesanan

-by admin

-by pengiriman

-by mencocokan pesanan yg masuk

-by mempersiapkan order pembyr

Yg termasuk by penyimpanan:

-pemeliharaan

-asuransi

-perbaikan kerusakan

Page 68: Modul Anggaran New

EOQ= 2R.S

P.I

R= jml BM dlm jangka waktu 1 th

S= biaya pesan

P= hrg per unit BM

I= by penyimpanan yg dinyatakan dlm %

atau

Page 69: Modul Anggaran New

Contoh :

PT X memperkirakan kebutuhan BM 1 th 2012 = 1000 kg. setiap pesan, by yg dikeluarkan Rp.50 sbg by perangko. Hrg BM Rp 20,-/kg. By penyimpanan akan sebesar 50% dari persediaan rata-rata. Jml pembelian paling ekonomis adl:

EOQ= 2x 1000x 50 = 100 kg

20x 0,50

Page 70: Modul Anggaran New

EOQ= 2R.S

C

C= by penyimpanan setiap unit BM

Page 71: Modul Anggaran New

Contoh:

PT X memperkirakan kebutuhan BM 1 th 2012 = 1000 kg. setiap pesan, by yg dikeluarkan Rp.50 sbg by perangko. Hrg BM Rp 20,-/kg. By penyimpanan setiap kg BM Rp 10,-. Jml pembelian paling ekonomis adl

EOQ = 2 x 1000x 50 = 100 kg

10

Page 72: Modul Anggaran New

Waktu pembelian BM:

Hrs ditentukan, kapan pemesanan BM hrs dilakukan, agar BM datang tepat waktu.

BM yg datang terlambat akan mengakibatkan terganggunya proses prod. Terkadang perlu dicari BM pengganti, agar prod tdk terhenti. Biaya yg terpaksa dikeluarkan krn keterlambatan datangnya disebut STOCK OUT COST. (SOC)

Page 73: Modul Anggaran New

Sebaliknya BM yg datangnya terlalu awal/ cepat akan menimbulkan biaya pula, yaitu by penyimpanan dan pemeliharaan. Biaya inilah yg disebut EXTRA CARRYING COST (ECC)

Oleh sb itu perlu menentukan waktu pemesanan dgn memperhatikan faktor LEAD TIME, yaitu jangka waktu sejak dilakukannya pemesanan sampai BM tsb datang dan siap untuk di produksi.

Page 74: Modul Anggaran New

Reorder point adl saat dimana hrs dilakukan pemesanan kembali BM yg diperlukan.

Contoh:

Mnrt perkiran, selama th depan, PT X membutuhkan BM 10.000 kg. Untuk itu diamati 20 buah data pemesanan th sebelumnya, untuk menentukan pemesanan kembali dgn tepat.

Page 75: Modul Anggaran New

Lead time 3 hari = 5 buah (=0,25)

Lead time 4 hari = 10 buah (=0,5)

Lead Time 5 hari = 5 buah (= 0,25)

20 buah (=100%)

Diketahui Kebutuhan BM (R)= 10.000 kg

By penyimpanan Rp 2/kg/th

By pemesanan Rp 100/ pesan

By pengganti Rp 0,50/unit BM pengganti

EOQ= 2x10.000x100 = 1000 kg

2

Frekuensi pemesanan= 10.000: 1000=10 x

Page 76: Modul Anggaran New

Biaya penyimpanan/hari, jika 1 th= 300 hr

(1000 xRp 2) : 300 hr = Rp 6,67

Bila Lead time 3 hari

ECC = 0

Bila lead time 4 hari, maka

ECC= 1hr (0,25) (Rp 6,67) = Rp 1,6675

Bila lead time 5 hari,maka

ECC= 2 hr (0,25) (Rp 6,67) = Rp 3,335

=1 hr (0,5) (Rp 6,67) = Rp 3,335

Rp 6,670

Page 77: Modul Anggaran New

STOCK OUT COST= SOC

SOC per kg = 0,50

Kebutuhan BM/ hr =

10.000kg: 300 = 33,3 kg/ hari

Bila lead time 5 hari, maka

SOC = 0 (5 hr waktu paling lama, tdk ada yg lebih lama lagi)

Bila lead time 4 hari, maka

SOC= 1 hr (0,25) (33,3) (Rp 0,50)=

Rp 4,1625

Page 78: Modul Anggaran New

Bila lead time 3 hari, maka

SOC= 2 hr (0,25) (33,3) (Rp 0,50)= Rp 8,325

SOC= 1 hr (0,5) (33,3) (Rp 0,50)= Rp 8,325

Rp 16,650

Persediaan besi= persediaan untuk jangka waktu tertentu, sesuai keinginan perusahaan.misal untuk 10 hr.

Page 79: Modul Anggaran New

Lead time

ECC SOC Total per th

Per order

Per th Per order

Per th

3 hr4 hr5 hr

01,66756,67

016,67566,70

16,654,16250

166,5041,6250

166,5058,3066,70

Page 80: Modul Anggaran New

Kesimplan:

Lead time 4 hr mendatangkan biaya total yg minimum. Stlh lead time diket, tinggal dihubungkan dgn kebijakan besarnya persed besi. Pemesanan dilakukan lagi saat:

Persed besi (mis,ditetapkan 10 hr)=333 kg

Kebut selama lead time 4x33,3 =133,2Saat pemesanan kembali = 466,2 kg

Page 81: Modul Anggaran New

Latihan soal

Diketahui kebutuhan bahan mentah A selama 1 th= 25.000 unit

1 th= 310 hr, biaya penyimpanan=Rp25,-/unit/th. Biaya bhn mentah pengganti Rp Rp 100/unit.

Biaya pesan Rp 200/pesan

Persediaan besi= 4 hari

Jika terdpt lead time:

Page 82: Modul Anggaran New

Dari nota pemesanan th kemarin diketahui sbb:

Lead time 4 hari = 27 %

Lead time 5 hr = 35%

Lead time 6 hr = 38%

Pertnyaan:

a.Hitunglah pada lead time ke berapa by minimum !

b. Pada saat berapa persediaan BB, dilakukan Reorder point !

Page 83: Modul Anggaran New

Soal latihan:

• Perusahaan MAKMUR SELALU akan menyusun anggaran material tahun 2012 dengan data sbb:

• Anggaran produksi th 2012:Triwulan Produksi (unit)

I 6.500II 6.000III 4.000IV 4.000

Page 84: Modul Anggaran New

• Standar pemakaian material (SUR) adalah 2 Kg

• Persediaan awal material 6000 kg• Persediaan akhir material 5000 kg• Pembelian material direncanakan 4 kali

dlm th 2012 dengan jml yg sama pada setiap pembelian dgn perkiraan harga/kg sbb:

• Pemb 1s/d 4 berurut sbb: Rp. 1.100,-; 1.200,-; 1.300,-; dan 1.400,-

Page 85: Modul Anggaran New

• Diminta:

1. Menentukan anggaran kebutuhan material per triwulan th 2012

2. Menentukan anggaran pembelian material th 2012

3. Menentukan anggaran penggunaan material th 2012

4. Menentukan anggaran persediaan material th 2012

Page 86: Modul Anggaran New

BABAnggaran Tenaga Kerja Langsung

• Pengertian

• Penyusunan Anggaran TK Langsung– Anggaran JKL (jam kerja langsung)

– Anggaran Biaya TKL

• Soal

Page 87: Modul Anggaran New

A. Pengertian TKL

• TKL adalah tenaga kerja yang langsung berhubungan dengan jalannya suatu produksi.

• Biaya TKL yaitu :– By untuk tenaga kerja pada bagian produksi

dan biaya tsb mudah dihubungkan dgn outputnya

– By tsb bersifat variabel atau proporsional dgn hasil produksinya

– By ini direncanakan dlm angg TKL

Page 88: Modul Anggaran New
Page 89: Modul Anggaran New

• Biaya TK Tidak langsung (TKTL):– By tenaga kerja pd bagian produksi yg sulit

dihubungkan dgn outputnya– By tsb bersifat tetap atau semivariabel– By ini direncanakan dlm anggaran BOP

Pada perusahaan manufaktur, komponen biaya TKL akan tergantung pada teknologi yg digunakan. Jika teknologi yg digunakan masih sederhana, umumnya by TKL relatif besar karena masih byk menggunakan tenaga manusia.

Page 90: Modul Anggaran New

Tapi pada perusahaan yg sdh menggunakan teknologi maju, maka komponen by TKL semakin kecil, karena proses produksi sebagian besar dijalankan dgn mesin-mesin, dan manusia hanya sebagian yg jadi operatornya.

Page 91: Modul Anggaran New

B. Penyusunan Anggaran TKL:

1. Anggaran Jam Kerja Langsung (JKL)

2. Anggaran Biaya Tenaga kerja Langsung

Page 92: Modul Anggaran New

Ad.1. JKL

• JKL merupakan satuan waktu (jam/menit) yg dibutuhkan TK untuk menyelesaikan 1 unit produksi.

• Untuk satu periode, besar kecilnya JKL tergantung pada:

1. Anggaran Produksi , yg tergantung pd kebijakan produksi yg digunakan

2. Standar Pemakaian JKL yg dpt diketahui dari observasi(penghitungan satu periode saja), dari data historis, dari standar pesaing, dari standar yg ditetapkan industri.

Page 93: Modul Anggaran New

RMS. Anggaran JKL

• Anggaran JKL = Angg Prod x SUR JKL

Page 94: Modul Anggaran New

Ad. 2. Anggaran Biaya TKL

• Setelah anggaran JKL, berikutnya adl anggaran by TKL.

• Anggaran By TKL 1 th dipakai sbg dasar untuk menentukan besarnya biaya TKL per unit, yg nantinya digunakan untuk menentukan hrg pokok produksi per unit bersama sama dgn by material dan BOP

Page 95: Modul Anggaran New

Anggaran Biaya TKL dalam 1 th akan tergantung pada:

Anggaran JKL Semakin besar anggaran JKL pd

masing-masing bagian produksi maka anggaran by TKL scr keseluruhan akan semakin besar

Angg By TKL= Angg JKL x Tarif Upah/JKL

Page 96: Modul Anggaran New

Contoh soal:

• Pada th 2012 direncanakan akan memproduksi sbb:

• Triwulan I = 1200 unitII = 1300 unit

III = 1400 unit

IV = 1600 unit

Untuk memproses bhn mentah menjadi produk jadi dilakukan melalui 2 tahap, yaitu bagian produksi Pencampuran dan bagian

Page 97: Modul Anggaran New

Produksi Finishing, yg masing-masing membutuhkan waktu 2 JKL dan 3 JKL. Tarif upah pada masing-masing bagian sebesar Rp. 600,- pada bagian pencampuran dan Rp. 750,- pada bagian finishing.

Susunlah anggaran TKL th 2012 yg terbagi ke dlm anggaran JKL dan biaya TKL.

Page 98: Modul Anggaran New

Penyeselaian soal TKL:

• Anggaran JKL th 2012:

Anggaran JKL th 2012

TW ProdBag

PencamprBagian

Finishing Total JKL

I 1200 2 2400 3 3600 6000

II 1300   2600   3900 6500

III 1400   2800   4200 7000

IV 1600   3200   4800 8000

Total 5500   11000   16500 27500

Page 99: Modul Anggaran New

Anggaran Biaya TKL

• Bag pencampuran= 11000 x Rp. 600,-=Rp 6.600.000,-• Bag Finishing = 16500 x Rp.750,-= Rp.12.375.000,-

Rp.18.975.000,-

Biaya TKL/unit= Rp.18.975.000,- = Rp. 3.450,-/unit

5.500 unit

Page 100: Modul Anggaran New

Anggaran TKL selain ada yg berhubungan langsung dengan output, ada juga yg tidak berhubungan dgn output. Misalnya: uang makan, transport, bonus/ insentive, uang seragam kerja/kaos, THR, dll

Contoh: TKL yg ada sejumlah 15 orang. Uang makan Rp 6.000/ org/hr. 1 bln= 25 hr kerja, seragam diberikan 2 stell/th senilai Rp 100.000’- yg diberikan lgs di awal th.

Page 101: Modul Anggaran New

Latihan Soal Final UTS:

Data penjualan seragam 6 th yg lalu sbb: (dlm unit)

650, 680, 725, 735, 756, dan 778 unit.

a.Susunlah anggaran penj th depan dgn pola bulanan Jan- mei= @ 8%, Juni- Okt= @9%, dan Nop-Des= @ 7,5%

b.Jika S awal= 80 unit dan S akhir= 40 unit. Susunlah anggaran prod th depan sesuai pola, dgn stabilitas persediaan

Page 102: Modul Anggaran New

c. Kain yg digunakan untuk 1 unit= 1,3 mtr

Jika S awal= 60 mtr, S akhir= 100 mtr, dan harga 1 mtr= Rp 23.000. Susunlah anggaran kebutuhan material dan pembelian th depan sesuai pola !

d. TKL yg ada= 10 org. 1 bln= 26 hr kerja.

untuk 1 unit= 4,5 jkl, dimana 1 Jkl= Rp 7.000,-. Uang makan Rp 5.000/org/hr. Susunlah anggaran TKL thn depan !

Page 103: Modul Anggaran New

SOAl Latihan:

• Perusahaan X akan menyusun anggaran TKL untuk tahun depan, dgn data sbb:

• Angg Prod th iniTriwulan Prod(unit)

I 800II 750III 900IV 850

Page 104: Modul Anggaran New

• Untuk menyelesaikan satu unit produk diperlukan 3 jam kerja langsung (JKL)

• Tarif upah sebesar Rp. 2.500,- / JKL

• Diminta:

1. Menyusun anggaran TKL yg terdiri dari anggaran JKL dan anggaran TKL th depan

2. Berapa besarnya biaya TKL per unit?

Page 105: Modul Anggaran New

BAB: BIAYA OVERHEAD PABRIK(BOP)

Page 106: Modul Anggaran New

Biaya Overhead Pabrik/BOP adalah by produksi selain by material langsung dan by TKL.

Dgn melihat pengertian tsb mk BOP mencakup berbagai macam by yg sifatnya berbeda.

Sifat biaya merupakan prilaku biaya dikaitkan dgn jumlah produksi pd suatu periode.

Page 107: Modul Anggaran New

A. Sifat BOP

Ada 3 sifat BOP:

1. Biaya Tetap By yg jml-nya tdk berubah (tetap) pada

berbagai tingkat produksi. By ini tdk tergantung pada produksi. Termasuk dlm biaya ini misalnya biaya

depresiasi gedung, mesin, kendaraan, gaji pegawai bagian produksi.

Page 108: Modul Anggaran New

2. Biaya Variabel Biaya yg jumlahnya berubah sesuai dgn

jml produksi pada satu periode Semakin besar jml produksinya semakin

besar biayanya. Yg termasuk dlm biaya ini, misalnya: by bahan penolong

3. Biaya Semi Variabel Biaya yg jumlahnya berubah, tapi tdk

proporsional dgn perubahan jml prod.

Page 109: Modul Anggaran New

Bila produksi bertambah maka by tsb bertambah, dan bila produksi dikurangi by tsb juga berkurang, tetapi penambahan atau pengurangan by tersebut tdk seimbang dgn jml produksinya. Misalnya:

by pemeliharaan, by TKTL.

Page 110: Modul Anggaran New

B. Penyusunan Anggaran BOP

Karena BOP terdiri dari 3 macam sifat biaya maka penentuan anggaran BOP sbb:

1. Biaya yg sifatnya tetap, maka biaya pada periode yg akan datang ditentukan sama dgn periode sebelumnya.Biaya tetap adalah biaya yg besarnya ditentukan oleh pihak manajemen, baik bagian pabrik, produksi atau pun manajemen puncak.

Page 111: Modul Anggaran New

Kemungkinan yg lain by tetap ditentukan oleh pihak luar, misalnya; oleh pemerintah.

2. Biaya yg bersifat variabel ditentukan berdasarkan pada tarif tertentu yg disesuaikan dgn kondisi yg akan datang.

3. Biaya yg bersifat semi variabel, akan ditentukan dgn menganalisis biaya pada beberapa periode yg lalu, kemudian mengelompokkannya ke dlm biaya tetap dan by variabel, yg penentuan anggarannya akan spt pada penjelasan sebelumnya.

Page 112: Modul Anggaran New

Penanggung Jawab Perencanaan BOP:

• Ada 2 bagian penanggung jawab pada perencanaan BOP:

1. Departemen Produksi Bagian di pabrik yg bekerja mengelolah bhn

mentah menjadi brg jadi atau bagian yg scr lgs (BOP Langsung) memproses brg jadi.

2. Departemen Jasa Bagian di pabrik yg menyediakan jasanya dan

scr tdk lgs ( BOP Tidak Langsung) ikut berperan dlm proses prod.mis: diesel,listrik/PLN,reparasi, pemeliharaan, dll.

Page 113: Modul Anggaran New

Pengawasan By Overhead• Salah satu fungsi manj yaitu pengawasan BOP,

agar supaya sesuai dgn rencana.

• besar BOP tentu saja scr lgs mTerlalu empengaruhi hrg pokok prod, dan akhirnya memperkecil tingkat keuntungan yg diperoleh, shg terpaksa hrs mempertinggi harga jualnya.

• Dlm rangka pengawasan BOP, salah satu masalah yg dihadapi adalah pengalokasian biaya bagian jasa/pembantu (service) pada bagian produksi.

Page 114: Modul Anggaran New

• Biaya yg timbul pada bagian jasa, selain untuk keperluan pada bagian jasa sendiri tetapi juga untuk bagian produksi.

Page 115: Modul Anggaran New

Contoh 1 alokasi Bagian jasa

• Diestimasikan biaya Overhead untuk th depan adalah:

• Bagian Produksi:

I = Rp. 10.000.000,-

II = Rp. 20.000.000,-

III = Rp. 15.000.000,-

• Bagian jasa: Rp. 5.000.000,-

• Dengan proporsi sebagai berikut:

Page 116: Modul Anggaran New

Proporsi pengalokasian bag jasa(satu macam jasa saja) ke

bagian Produksi

Keterangan Bag Prod I

Bag Prod II

Bag Prod III

Bag Jasa

Bag jasa 45% 30% 25% (100%)

Page 117: Modul Anggaran New

Ket Bag Prod I

Bag Prod II

Bag Prod III

Bag Jasa

BOP asli

Rp. 10.000.000

Rp.

20.000.000

Rp.

15.000.000

Rp.

5.000.000,-

Pemberi Alokasi

45% x Rp. 5.000.000 = Rp.2.250.000

30% x Rp. 5.000.000,-= Rp.1.500.000

25% x Rp. 5.000.000 =

Rp.1.250.000

(5.000.000)

TOTAL Rp. 12.250.000

Rp.

21.500.000

Rp.

16.250.0000

Page 118: Modul Anggaran New

Contoh 2 alokasi Bagian jasa

• Diestimasikan biaya Overhead untuk th depan adalah:

• Bagian Produksi:I = Rp. 10.000.000,-II = Rp. 20.000.000,-III = Rp. 15.000.000,-

• Bagian jasa: I (=X) = Rp. 5.000.000,-II (=Y) = Rp. 4.000.000,-

• Dengan proporsi sebagai berikut:

Page 119: Modul Anggaran New

Proporsi pengalokasian bag jasa(dua macam jasa) ke bagian

Produksi

Keterangan Bag Prod I Bag Prod II Bag Prod III

Bag jasa I

= X45% 30% 25%

Bag Jasa II

= Y50% 20% 30%

Page 120: Modul Anggaran New

Ket Bag Prod I Bag Prod II Bag Prod III

Bag Jasa X

Bag Jasa Y

BOP asli

Rp. 10.000.000

Rp.

20.000.000

Rp.

15.000.000

Rp.

5.000.000,-

Rp.

4.000.000

Pemberi Alokasi (X)

45% x Rp. 5.000.000 = Rp.2.250.000

30% x Rp. 5.000.000,-= Rp.1.500.000

25% x Rp. 5.000.000 =

Rp.1.250.000

(5.000.000) --

Pemberi Alokasi (Y)

50%x Rp.4.000.000

= Rp.2.000.000

20%x Rp.4.000.000

=

Rp. 800.000

30%x Rp. 4.000.000 =

Rp.1.200.000

-- (4.000.000)

Total Rp.

14.250.000,-

Rp.

22.300.000,-

Rp.

17.450.000,-0 0

Page 121: Modul Anggaran New

Contoh 3 alokasi Bagian jasa• Diestimasikan biaya Overhead untuk th

depan adalah:• Bagian Produksi:

I = Rp. 10.000.000,-II = Rp. 20.000.000,-Bagian jasa: I (=X) = Rp. 5.000.000,-II (=Y) = Rp. 4.000.000,-

• Dengan proporsi sebagai berikut:

Page 122: Modul Anggaran New

Proporsi alokasi bag Jasa ke bag jasa yg lain dan ke bag Prod

KET Bag

Prod I

Bag

Prod II

Bag

Jasa X

Bag

Jasa Y

Bag Jasa X

40% 50% -- 10%

Bag Jasa Y

50% 35% 15% ---

Page 123: Modul Anggaran New

Jika ini terjadi, maka:

Alokasi bagian jasa ke bagian jasa di hitung terlebih dahulu dengan penghitungan Aljabar sbb:

X = a1 + b1 . Y

Y = a2 + b2 . X

Dimana:

Page 124: Modul Anggaran New

• X adalah jumlah biaya bagian jasa X setelah memperoleh alokasi biaya dari bagian jasa Y.

• Y adalah jumlah biaya bagian jasa Y setelah memperoleh alokasi biaya dari bagian jasa X.

• a1 adalah biaya bagian jasa X sebelum memperoleh alokasi dari bagian jasa Y.

• a2 adalah biaya bagian jasa Y sebelum memperoleh alokasi dari bagian jasa X

Page 125: Modul Anggaran New

• b1 adalah dalam persen yang diberikan bagian jasa Y pada bagian jasa X.

• b2 adalah dalam persen yang diberikan bagian jasa X pada bagian jasa Y.

Page 126: Modul Anggaran New

JAWABAN BOP:

Metode Aljabar:

a1 = Rp. 5.000.000,-

a2 = Rp. 4.000.000,-

b1 = 15% Y (=0,15 Y)

b2 = 10% X (=0,10 X)

X = a1 + b1.Y

Y = a2 + b2.X

Page 127: Modul Anggaran New

X = Rp.5.000.000,- + (0,15 ) .Y

Y = Rp. 4.000.000,- + (0,10) . X

X= Rp. 5.000.000 + (0,15).(Rp.4000.000 + 0,10 X) X=Rp.5.000.000 + (0,15 x Rp.4000.000)+(0,15x 0,10X) X=Rp.5.000.000 + Rp.600.000 + 0,015 X X- 0,015 X = Rp. 5.600.000,- 0,985X = Rp. 5.600.000,- X =Rp. 5.600.000,-

0,985 X =Rp. 5.685.279,188,-

Page 128: Modul Anggaran New

Y = Rp. 4.000.000,- + (0,10) . X , dimana

X =Rp. 5.685.279,188,- , sehingga nilai Y adalah:

Y = Rp. 4.000.000,- + (0,10) . (Rp.5.685.279,188,-)

Y =Rp.4.000.000 + Rp. 568.527, 9188,-

Y = Rp.4.568.527,9188,-

Page 129: Modul Anggaran New

Artinya:X =Rp. 5.685.279,188,-

Arti:

Biaya overhead bagian jasa X setelah mendapat alokasi by overhead dari bagian jasa Y sebesar Rp.685.279,188,-

Y = Rp.4.568.527,9188,-

Arti:

Biaya overhead bagian jasa Y setelah mendapat alokasi by overhead dari bagian jasa X sebesar

Rp.568.527,9188,-

Page 130: Modul Anggaran New

Ket Prod I Prod II Jasa x Jasa y

BOP Asli 10.000.000 20.000.000 5.000.000 4.000.000

Alokasi: X 40%x5685279

=2.274.112

50%x5685279=2.842.640

(5.685.279) 10%x5685279=568.528

Y

TOTAL

50%x4568528=2.284.264

14.558.376

35%x4568528=1.598.985

24.441.625

15%x4568528=685.279

0

(4.568.528)

0

Page 131: Modul Anggaran New

Dgn demikian jml BOP netto bag jasa masing-masing adalah:

Bagian Jasa

BOP Asli Menerima Memberi BOP Netto

Bagian Jasa X

5.000.000 685.279,188 568.527,9188 5.116.751,269

Bagian Jasa Y

4.000.000 568.527,9188 685.279,188 3.883.248,731

Page 132: Modul Anggaran New

• Kedua biaya (BOP) netto dari Bagian jasa X dan Y ini, kemudian dibebankan kpd Departemen atau bagian Produksi I dan II sbb:

Page 133: Modul Anggaran New

Bag Prod

I II__________ __________

1.BOP lgs Rp.10.000.000 Rp.20.000.000

2.BOP Tdk Lgs:

• Bag Jasa X:

X=40/90 (5.116.751,269)= 2.274.111,675

X=50/90 (5.116.751,269) = 2.842.639,594• Bag Jasa Y:

Y=50/85 (3.883.248,731)= 2.284.263,959

Y=35/85 (3.883.248,731) = 1.598.984,772

______________ _____________

=Rp.14.558.375,63 = 24.441.624,37

Page 134: Modul Anggaran New

• Dari contoh-contoh yg ada, tampak bhw proporsi pemakaian jasa bagian jasa/pembantu adalah berdasarkan persentase-persentase tertentu.

• Apa dasarnya pembagian tersebut?

• Ada bermacam-macam alat penghitung yg dpt dipakai, agar pembebanan by benar-benar adil, artinya makin besar jasa yg digunakan, makin besar pula rupiah yg hrs ditanggung.

Page 135: Modul Anggaran New

• Contoh:Biaya bag jasa Dasar Pembagian

By Listrik Kilowatt hour

By pemakaian gedung meter persegi luas lantai

By perbaikan mesin Jam kerja

By Pembelian Perbandingan nilai pemb

dll

Page 136: Modul Anggaran New

Perhitungan Beban Pokok Produksi:

• BPP brg –brg yg dihasilkan dpt dihitung apabila telah diketahui hal-hal sbb:

1. Volume produksi masing-masing brg (Lihat Anggaran Prod).

2. By BM masing-masing brg (Angg BM)

3. By TKL masing-masing brg (Angg TKL)

4. BOP masing-masing produksi dan bag jasa/pembantu.

5. Satuan kegiatan masing-masing bag prod dan jasa.

Page 137: Modul Anggaran New

6. Angka-angka standar pd masing-masing bagian prod dan jasa.

Contoh:

PT “KAMU LUCU” memprodusir 2 mcm brg A & B, dari Anggaran produksi diperoleh data ttg rencana prod sbb:

Brg A = 7.000 unit

Brg B = 4.000 unit

Ada 2 bagian Prod yaitu I dan II, serta

Page 138: Modul Anggaran New

1 bagian jasa/pembantu yaitu reparasi.

• Bagian Prod I hanya dilalui oleh brg A saja.

• Bagian Prod II dilalui oleh kedua brg A & B.

• Satuan kegiatan masing-masing bagian adl:

• Prod I satuannya Unit brg A

• Prod II satuannya jam mesin lgs (DMH=direct mechine hours))

• Reparasi satuannya jam reparasi lgs(DRH= direct reparation hours)

• Angka standar pd bag Prod II adl:

Brg A = 4 jam mesin lgs

Brg B = 3 jam mesin lgs

Page 139: Modul Anggaran New

• Angka standar pd bagian reparasi adalah:

Bag Prod I yg menggunakan= 0,20 DRH/unit A

Bag Prod II yg menggunakan= 0,07 / DMH

Page 140: Modul Anggaran New

By Overhead yg akan timbul pd masing-masing bagian diperkirakan sbb:

• Prod I = Rp. 26.000,-

Prod II = Rp.16.000,-

Reparasi = Rp. 6.000,-

Page 141: Modul Anggaran New

Dari Anggaran BM Lgs diperoleh data ttg rencana by BM untuk masing-masing jenis brg sbb:

• Brg A biaya BM = Rp. 70.000,-

• Brg B biaya BM = Rp. 60.000,-

Page 142: Modul Anggaran New

Dari Anggaran by TKL diperoleh data ttg rencana by TKL untuk masing-masing brg sbb:

• Barang A biaya TKL = Rp. 35.000,-

• Barang B biaya TKL = Rp. 14.000,-

Dgn data –data yg tersedia diatas hitunglah HPP (Cost of Goods Manufactured) masing-masing barang!!!

Page 143: Modul Anggaran New

JAWAB:

Bagian Perhitungan Satuan

Kegiatan

Tingkat Kegiatan

Prod I

Prod II

Reparasi

(dari Angg Prod)

BrgA= 7000x4 DMH=28.000

BrgB=4000x3DMH =12.000

Bag I =7000x0,20 =1400

Bag II= 40.000x0,07 =2800

Unit A

DMH

DRH

7.000

=40.000

=4.2 00

Page 144: Modul Anggaran New

• Setelah itu, kemudian diadakan perhitungan tarif biaya Overhead (overhead rate) bagi masing-masing bagian produksi sbb:

Page 145: Modul Anggaran New

Keterangan Bag Prod I

Bag Prod II

By Overhead bag Prod:

Pengalokasian by overhead bag reparasi (DRH):

Bai Prod I= (1.400: 4.200) x Rp.6.000 =

Bag Prod II = (2.800 : 4.200) x Rp. 6.000 =

Jml by Overhead yg akan dialokasikan ke A & B

Tingkat Kegiatan:

Bag Prod I (dlm unit)

Bag Prod II (dlm DMH)

Tarif by Overhead (Overhead Rate):

Bag Prod (per unit A)

Bag Prod II (per DMH)

Rp.26.000

2.000

---

_________

Rp. 28.000

7000 unit

_________

28000:7000=Rp. 4,-

--

Rp.16.000

---

4.000

_________

Rp. 20.000

40.000 DMH

___________

___

20000:40000=Rp. 0,50,-

Page 146: Modul Anggaran New

• Setelah diketahui tarif biaya Overhead bagi masing-masing bagian produksi, maka dapat dihitung HPP barang A & B.

Page 147: Modul Anggaran New

BRG A(7000 unit)

BRG B (4000 unit)

KETERANGAN Rp Total

Rp. Per unit

Rp Total Rp. Per unit

BY Bahan Mentah Lgs

Biaya TKL

Biaya Overhead Barang A :

Bag Prod I = 7000 x Rp.4,- = Rp.28.000

Bag Prod II = 7000 x 4 DMH x Rp. 0,5=14.000

Biaya Overhead Barang B:

Bag Prod II = 4000 x 3 DMH x Rp. 0,5

JUMLAH

70.000,-

35.000,-

42.000,-

___

______

147.000

10,-

5,-

6,-

___

________

21,-

60.000,-14.000,-

6.000,-

________

80.000,-

15,-

3,50

1,5,-

_______

20,-

Page 148: Modul Anggaran New

TES: BOP

• Diketahui Anggaran BOP tahun depan:

• Produksi I = Rp. 25.000.000,-

• Produksi II = Rp. 20.000.000,-

• Bagian jasa(X)=Rp. 8.000.000,-

• Bagian jasa(Y)=Rp. 6.000.000,-

Page 149: Modul Anggaran New

Proporsi :

Bagian Prod. I Prod. II Jasa X Jasa Y

Jasa

X 40% 45%

Jasa

Y 45% 50%

Page 150: Modul Anggaran New

• Hitunglah BOP netto dari Bagian Produksi I dan II !

Page 151: Modul Anggaran New

• X= 10.000.000 + 0,05 Y + 0.1 Z• Y= 8.000.000 + 0,1 X + 0,1 Z• Z= 9.000.000 + 0,1 X + 0,15 Y

• X-0,05Y-0,1Z = 10.000.000 (1)• -0,1X+Y-0,1Z = 8.000.000 (2)• 1 DAN 2 = 4• 2 DAN 3 = 5

Page 152: Modul Anggaran New

• X-0,05Y-0,1Z = 10.000.000 (1)x1

• -0,1X+Y-0,1Z = 8.000.000 (2)x-10

• X-0,05Y-0,1Z = 10.000.000 (1)x1

X- 10 Y + Z = - 80.000. 000 --

9,95Y-1,1 Z = 90.000.000 (4)

Page 153: Modul Anggaran New

Contoh 3 Variabel bagian jasa:

Produksi I = Rp. 20.000,-

Produksi II = Rp. 25.000,-

Bagian Jasa:

X = Rp. 5.000,-

Y = Rp. 3.000,-

Z = Rp. 4.000,-

Page 154: Modul Anggaran New

Dengan proporsi

Alokasi Prod I Prod II Jasa

X

Jasa

Y

Jasa

Z

X 50% 40% - 5% 5%

Y 55 % 30 % 5% - 10%

Z 40% 45% 10% 5% -

Page 155: Modul Anggaran New

JAWAB:

X = a1 + b1.Y + c1. Z

Y = a2 + b2.X + c2. Z

Z = a3 + b3.X + c3. Y

Gantilah dengan angka:

X= 5000 + 0,05.Y + 0,1. Z

Y= 3000 + 0,05.X + 0,05. Z

Z= 4000 + 0,05.X + 0,1.Y

Page 156: Modul Anggaran New

Ubahlah sesuai urutannya(X,Y dan Z)

X= 5000 + 0,05.Y + 0,1. Z

Y= 3000 + 0,05.X + 0,05. Z

Z= 4000 + 0,05.X + 0,1.Y

Menjadi persamaan:

1) X – 0,05.Y - 0,1. Z = 5000

2) -0,05.X + Y - 0,05.Z = 3000

3) -0,05.X - 0,1. Y + Z = 4000

Page 157: Modul Anggaran New

Carilah nilai X, Y dan Z

1) X – 0,05.Y - 0,1. Z = 5000 x 0,05

2) -0,05.X + Y - 0,05.Z = 3000 x 1 -

Menjadi:

1) 0,05.X - 0,0025Y - 0,005Z = 250

2) -0,05.X + Y - 0,05.Z = 3000 +

4)…. 0,9975Y - 0,055Z = 3250

Page 158: Modul Anggaran New

2) -0,05.X + Y - 0,05.Z = 3000

3) -0,05.X - 0,1. Y + Z = 4000 -

5 1,1 Y - 1,05 Z = -1000

Cari dari persamaan 4 dan 5:

4) 0,9975Y - 0,055Z = 3250 x 1,05

5) 1,1 Y - 1,05 Z = -1000 x 0,055

Menjadi:

Page 159: Modul Anggaran New

4) 1,047375 Y – 0,05775Z = 3412,5

5) 0,0605 Y – 0,05775Z = - 55 -

0,986875 Y = 3467,5

Y = 3467,5/ 0,986875

Y = 3513,616213

Dibulatkan Y = 3513,6

Masukkan nilai Y pada persamaan 4 atau 5

4) 1,047375 (3513,6) – 0,05775Z = 3412,5

3680,0568 - 0,05775 Z = 3412,5

3680,0568 – 3412,5 = 0,05775 Z

267,5568 = 0,05775 Z

Z = 267,5568 / 0,05775

Z = 4633,018182 atau 4633,02

Page 160: Modul Anggaran New

Setelah Y dan Z diketahui, masukkanke persamaan 1 atau 2 atau 3, menjadi:

1) X – 0,05 Y – 0,1 Z = 5000

X- 0,05 (3513,6) – 0,1 (4633,02) = 5000

X – 175,68 – 463,302 = 5000

X – 638,982 = 5000

X= 5000 + 638,982

X = 5638,982 dibulatkan 5639.

Page 161: Modul Anggaran New

Shg ditemukan X,Y dan Z setelah mendapat alokasi:

X= 5639 - ----5639,02 jwb mhs

Y= 3513,6 ----- 3513,62

Z= 4633,02 -----4633,39

Masukkan ke prosentase:

Page 162: Modul Anggaran New

Prod I Prod II Jasa

X Y Z

________________________________________________

BOP Asli: 20000 25000 5000 3000 4000

Alokasi:

X 2819,5 2255,6 (5639) 281,95 281,95

Y 1932,48 1054,08 175,68 (3513.6) 351,36

Z 1853,21 2084,86 463,3 231,65 (4633,02)

Page 163: Modul Anggaran New

Prod I Prod II Jasa

X Y Z

________________________________________________

BOP Asli: 20000 25000 5000 3000 4000

Alokasi:

X 2819 2256 (5639) 282 282

Y 1933 1054 176 (3514) 351

Z 1853 2085 463 232 (4633)

26.605 30.395 0 0 0

Page 164: Modul Anggaran New

BAB: ANGGARAN VARIABEL

Page 165: Modul Anggaran New

Anggaran Variabel, pada umumnya berkaitan dgn anggaran produksi,

Pada anggaran produksi sudah ditentukan range atau batas unit yg akan diproduksi dengan biaya variabel terendah.

Page 166: Modul Anggaran New

A. Pengertian:• Dengan menyusun anggaran variabel

akan dimungkinkan bila pada kisaran/interval aktivitas tertentu, misalnya:

• Penjualan tahun depan dianggarkan sebesar 1000 unit – 1500 unit, dan produksi th depan dianggarkan sebesar 1200 – 1700 unit.

Page 167: Modul Anggaran New

• Anggaran variabel merupakan anggaran yg merencanakan perubahan tingkat by pd berbagai tingkat aktivitas pd periode yad.

• Dengan demikian di dlm anggaran variabel akan ditunjukkan seberapa besar perubahan biaya akan terjadi akibat perubahan tingkat aktivitas.

Page 168: Modul Anggaran New

B. Metode Variabilitas Biaya:

1. Metode Biaya Berjaga-jaga (Stand by Cost Method)

2. Metode Titik Tertinggi –Terendah

3. Metode Regresi

4. Metode Perkiraan Langsung

Page 169: Modul Anggaran New

1. Metode Biaya Berjaga-jaga (Stand by Cost Method)

• Dlm metode ini untuk memperkirakan besarnya unsur by tetap dan by variabel dilakukan dgn cara menghentikan suatu aktivitas selama jk waktu ttt.

• By yg tetap dikeluarkan pd waktu aktivitas berhenti merupakan unsur by tetap, sedangkan unsur by variabel diperhitungkan dgn mengurangi by total pd aktivitas ttt dgn besarnya by tetap.

Page 170: Modul Anggaran New

• Sedangkan by variabel persatuan dihitung dgn membagi besarnya by variabel dgn besarnya aktivitas.

• Contoh:• BOP pd saat perusahaan memproduksi

2000 unit adalah sebesar Rp. 3.600.000,- kemudian perusahaan menghentikan aktivitasnya selama sebulan. By yg dikeluarkan pd waktu perusahaan tdk berproduksi adalah sebesar Rp. 1.600.000,-.

Page 171: Modul Anggaran New

• Maka besarnya unsur by tetap dan variabel dari BOP tsb diperkirakan dgn cara sbb:

• By overhead pd produksi : 2.000 unit = Rp. 3.600.000,-• By Overhead pd produksi : 0 unit = Rp. 1.600.000,-

_• Selisih (by variabel pd prod) : 2.000 unit = Rp. 2.000.000,-

• By Variabel per unit = Rp. 2.000.000,- = Rp. 1.000,-

2.000 unit

Page 172: Modul Anggaran New

2. Metode Titik Tertinggi-Terendah:

• Dlm metode titik tertinggi terendah atau metode maksimum minimum untuk merperkirakan unsur by tetap dan unsur by variabel dilakukan dgn cara membandingkan by pada aktivitas tertinggi (maksimum) dgn aktivitas terendah (minimum).

• Pemisahan by ke dlm unsur tetap dan variabel dilakukan dgn langkah-langkah sbb:

Page 173: Modul Anggaran New

Menghitung besarnya by pd aktivitas tertinggi.Menghitung besarnya by pd aktivitas terendah.Menentukan besarnya by variabel per satuan

By Variabel per satuan=

By pd aktivitas tertinggi – by pd aktivitas terendah

Aktivitas tertinggi - Aktivitas terendah

Menentukan besarnya by tetap per periode:By total pd aktivitas tertinggi = XXX

By variabel = Aktivitas tertinggi x By variabel per satuan = XXX _

Biaya tetap per periode = XXX

Page 174: Modul Anggaran New

Contoh:• By Overhead yg dikeluarkan selama 1

smtr th depan adalah sbb:• Bln BOP(Rp) Produksi(unit)Jan Rp. 8.400.000,- 5100Feb Rp. 7.500.000,- 4600Mart Rp.12.000.000,- 6000Aprl Rp.10.400.000,- 5600Mei Rp. 6.000.000,- 2000Juni Rp. 9.100.000,- 5400

Page 175: Modul Anggaran New

• Pada contoh di atas BOP per bln mengalami kenaikan pd saat produksi meningkat ttp kenaikan biayanya tdk proporsional, shg by tsb merupakan by yg memiliki sifat semivariabel.

• Dgn metode titik tertinggi dan terendah by overhead tsb diperkirakan mengandung unsur tetap dan variabel, sbb:

• Aktivitas tertinggi pd produksi sebesar 6000 unit dgn total by sebesar Rp. 12.000.000,-

Page 176: Modul Anggaran New

• Aktivitas terendah pd produksi sebesar 2000 unit dgn total by sebesar Rp. 6.000.000,-

• By variabel per unit adalah:

12.000.000 - 6.000.000 = 6.000.000 = 1.500,-/unit

6000 - 2000 4000

Page 177: Modul Anggaran New

By Tetap Per Bulan adalah:By total pd aktivitas tertinggi :Rp.12.000.000

By variabel:6000 unit x Rp.1.500 :Rp. 9.000.000

By tetap per bulan :Rp. 3.000.000

Kalau dihitung dari aktivitas terendah:

By Total : Rp. 6.000.000

By variabel : Rp. 3.000.000

By tetap per bulan : Rp. 3.000.000

Page 178: Modul Anggaran New

3. Metode Regresi:• Untuk memperkirakan by tetap dan

variabel dgn rms:

• Y = a + bx

Keterangan:

Y = Total by

• a = by tetap

• b = by Variabel per unit

• x = besarnya aktivitas

Page 179: Modul Anggaran New

Besarnya a dan b ditentukan dgn:

• b= nΣXY - (ΣX) (ΣY)

nΣX2 - (ΣX)2

a= ΣY - b (ΣX)

n

Page 180: Modul Anggaran New

Contoh:

• By Produksi yg diperkirakan dikeluarkan pada 7 bulan terakhir pd th depan:

• Bln Produksi (unit) By Prod (Rp)

Juni 690 1240

Juli 725 1310

Agst 710 1270

Sept 740 1360

Okt 750 1375

Nop 700 1320

Des 695 1290

Page 181: Modul Anggaran New

• By produksi tsb mengalami kenaikan bila jml produksi meningkat, sebaliknya biayanya turun bila produksinya menurun. Perkiraan unsur by tetap dan variabel diperhitungkan sbb:

Page 182: Modul Anggaran New

Perhitungan By Semivariabel dgn Metode Regresi:

Bulan Y X XY X2

Juni

Juli

Agust

Sept

Okt

Nop

Des

1240

1310

1270

1360

1375

1320

1290

690

725

710

740

750

700

695

855.600

949.750

901.700

1.006.400

1.031.250

924.000

896.550

476.100

525.625

504.100

547.600

562.500

490.000

483.025

TOTAL 9.165 5.010 6.565.250 3.588.950

Page 183: Modul Anggaran New

Masukkan ke Rms:

b = 7 (6.565.250) - (5.010) (9.165)7 (3.588.950) - (5.010)2

= 40.100 b= 1,778 22.550

a = 9.165 - 1,778 (5.010)7

a = 36,75Y= 36,75 + 1,778 XArtinya: By tetap per bln Rp.36,75 dan by

variabel per unit sebesar Rp.1,778

Page 184: Modul Anggaran New

4. Metode Perkiraan Langsung:

• Pada metode ini masing-masing unsur biaya diperkirakan langsung tanpa melihat data historis yg ada, krn pd umumnya metode ini digunakan pd perusahaan yg blm memiliki data.

• Krn perkiraan besarnya by tetap dan by variabel dilakukan scr lgs, mk cara tsb sangat subyektif.

Page 185: Modul Anggaran New

Contoh:

• Anggaran by produksi th depan = Rp.5.000.000,- dgn produksi sebesar 1000 unit.

• Bila by tetap per th diperkirakan 60% dan by variabel 40%, mk by tetap per th dan by variabel per unit pd th depan diperkirakan sbb:

Page 186: Modul Anggaran New

• By Tetap per th =60% x Rp. 5.000.000,- = Rp. 3.000.000,-• Biaya Variabel = 40% x Rp. 5.000.000,-= Rp. 2.000.000,-

• By Variabel per unit = Rp. 2.000.000,-

1000 unit

= Rp. 2.000,-

Page 187: Modul Anggaran New

C. Bentuk Anggaran Variabel:

• Anggaran Variabel dpt berbentuk:

1. Formula

2. Tabel

3. Grafik (tdk di bahas)

Page 188: Modul Anggaran New

1.Bentuk Formula contoh: dgn relevant Range: 5000-6000 unit

No Jenis Biaya Sifat By By tetap/th

By Var/unit

1

2

3

4

5

6

7

Material

TKL

Depresiasi

Bhn Penolong

Gaji Pegawai

By Pemeliharaan

By Lain-lain

V

V

T

V

T

SV

SV

-

-

3.000.000

-

1.500.000

1.200.000

1.800.000

5.000

2.500

--

500

--

300

1.700

Jumlah 7.500.000 10.000

Page 189: Modul Anggaran New

• Dlm Anggaran Variabel tsb, by prod th depan diperkirakan sbb:

• By tetap per th Rp.7.500.000,-

• By Var/unit Rp. 10.000,-

• Bila prod th depan sebesar 5000 unit, maka by produksinya sebesar:

• Y = 7.500.000,- + 10.000 (5000)= 57.500.000

Page 190: Modul Anggaran New

2. Bentuk TabelAnggaran Variabel Th 2012, Relevant Range: 5000-6000 unit

No

Jenis By 5000

unit

5200

unit

5400

unit

5600

unit

5800

unit

6000

unit

1

2

3

4

5

6

7

Material

TKL

Depresiasi

Bhn Penlg

Gaji Peg

By Pemlhr

By Lain

25.000.00012.500.000

3.000.000

2.500.000

1.500.000

2.700.000

10.300.000

26.000.000

13.000.000

3.000.000

2.600.000

1.500.000

2.760.000

10.640.000

27.000.000

13.500.000

3.000.000

2.700.000

1.500.000

2.820.000

10.980.000

28.000.000

14.000.000

3.000.000

2.800.000

1.500.000

2.880.000

11.320.000

29.000.000

14.500.000

3.000.000

2.900.000

1.500.000

2.940.000

11.660.000

30.000.000

15.000.000

3.000.000

3.000.000

1.500.000

3.000.000

12.000.000

Jml 57.500.000 59.500.000 61.500.000 63.500.000 65.500.000 67.500.000

Page 191: Modul Anggaran New

SOAL ANGGARAN VARIABEL:

Page 192: Modul Anggaran New

BAB: ANGGARAN PIUTANG

A. Pengertian

B. Faktor Yg Mempengaruhi

C. Format

Page 193: Modul Anggaran New

A. Pengertian:

• Anggaran piutang adalah anggaran yg merencanakan tentang jml piutang pd periode yad.

• Piutang muncul sebagai akibat kebijakan penjualan secara kredit

• Penjualan scr kredit sangat berperan dlm meningkatkan penjualan scr total.

• Penjualan scr kredit akan menimbulkan biaya-biaya spt: by bunga, by admin piutang dan penghapusan piutang.

Page 194: Modul Anggaran New

B. FAKTOR YG MEMPENGARUHI:

1. Anggaran Penjualan

2. Tingkat Persaingan

3. Syarat Pembayaran

4. Kebijakan Penagihan Piutang

Page 195: Modul Anggaran New

1. Anggaran Penjualan:• Besarnya nilai penjualan yg direncanakan

akan menentukan seberapa besar penjualan yg akan dilakukan secara kredit. Walaupun rencana penjualan kredit, besarnya didasarkan pada waktu yang lalu, sangat dimungkinkan bila rencana penjualan secara kredit juga akan semakin besar.

Page 196: Modul Anggaran New

2. Tingkat Persaingan:• Banyaknya pesaing di pasar akan

mempengaruhi kebijakan penjualan yg akan ditetapkan, untuk mempertahankan tingkat penjualan, biasanya sebagian penjualan dilakukan secara kredit agar konsumen tertarik dan akhirnya melakukan pembelian. Semakin ketat tingkat persaingannya, sebaiknya penjualan secara kredit semakin besar, sebaliknya makin tdk ketat penjualan kredit bisa dikurangi.

Page 197: Modul Anggaran New

3. SYARAT PEMBAYARAN & FORMAT ANGGARAN PIUTANG:

• Tidak ada bentuk standar untuk format anggaran piutang, tetapi di dalamnya harus memuat jumlah piutang pada suatu periode dan jumlah piutang yang tertagih pada setiap periode.

• Contoh:

• Anggaran penjualan th depan:

Triwulan I = Rp. 12.000.000,-

Triwulan II = Rp. 15.000.000,-

Triwulan III = Rp. 13.000.000,-

Triwulan IV = Rp. 20.000.000,-

Page 198: Modul Anggaran New

• Pada th depan penjualan kredit diperkirakan akan mencakup 80%

• Dari penjualan kredit tsb 60% akan dibayarkan pada triwulan berikutnya setelah transaksi, sedangkan sisanya 40% dibayarkan triwulan berikutnya dari pembayaran pertama.

• Selama beberapa periode, setiap debitur rata-rata tdk melunasi hutangnya sebesar 5%

Page 199: Modul Anggaran New

Tabel: Penjualan Tunai & Kredit:

Tw Penjualan Tunai 20%

Kredit 80% Bed Debt 5%

Piutang Netto

I

II

III

IV

ttl

12.000.000

15.000.000

13.000.000

20.000.000

60.000.000

2.400.000

3.000.000

2.600.000

4.000.000

12.000.000

9.600.000

12.000.000

10.400.000

16.000.000

48.000.000

480.000

600.000

520.000

800.000

2.400.000

9.120.000

11.400.000

9.880.000

15.200.000

45.600.000

Page 200: Modul Anggaran New

Pembayaran per Triwulan:• Penjualan TW I

Tw II : 60% x 9.120.000= 5.472.000Tw III : 40% x 9.120.000= 3.648.000

• Penjualan TW IITw III : 60% x 11.400.000= 6.840.000Tw IV: 40% x 11.400.000= 4.560.000

• Penjualan TW IIITw IV: 60% x 9.880.000= 5.928.000Tw I’13 : 40% x 9.880.000= 3.952.000

• Penjualan TW IVTw I’13 : 60% x 15.200.000= 9.120.000Tw II’13 : 40% x 15.200.000= 6.080.000

Page 201: Modul Anggaran New

Tabel:Anggaran Piutang Tahun depan

TW Piutang Penerimaan

Piutang

Tw I Tw II Tw III Tw IV

I

II

III

IV

9.120.000

11.400.000

9.880.000

15.200.000

--

--

--

--

5.472.000

--

--

--

3.648.000

6.840.000

--

--

--

4.560.000

5.928.000

--

Total 45.600.000 -- 5.472.000 10.488.000 10.488.000

Page 202: Modul Anggaran New

Soal Latihan Anggaran Piutang:

• Perusahaan “Aman-aman Saja” akan menyusun anggaran piutang tahun depan, data yang ada sbb:

• Produk A:@ Rp. 2.000,-

Tw I = 2000 unit (=Rp. 4.000.000,-)

Tw II = 3000 unit (=Rp.6.000.000,-)

Tw III = 2500 unit (=Rp. 5.000.000,-)

Tw IV= 2500 unit (=Rp. 5.000.000,-)

TOTAL = 10.000 unit= Rp. 20.000.000,-

Page 203: Modul Anggaran New

• Produk B:@ Rp. 4.000,-

Tw I = 3000 unit (=Rp. 12.000.000,-)

Tw II= 5000 unit (=Rp. 20.000.000,-)

Tw III = 3500 unit (=Rp. 14.000.000,-)

Tw IV = 3500 unit (=Rp. 14.000.000,-)

TOTAL = 15.000 unit= Rp. 60.000.000,-

Page 204: Modul Anggaran New

Kebijakan penjualan:

• Penjualan tunai 25%

• Rata-rata piutang tak tertagih 5%

• Pembayaran piutang sbb:

sebesar 50% dibayar pada 1 triwulan setelah transaksi, sisanya pada triwulan berikutnya.

• Saldo awal piutang sebesar Rp. 6.000.000,-

Diminta, susunlah anggaran piutang th Depan!

Page 205: Modul Anggaran New

BAB: ANGGARAN UTANG:

SUPLIER A

SUPLIER BSUPLIER C

Page 206: Modul Anggaran New

A.PENGERTIAN:• Anggaran hutang merupakan anggaran

yg merencanakan jumlah hutang pd waktu yad. Untuk hutang jangka pendek biasanya dilakukan perusahaan untuk keperluan spt: pembelian material, bhn pembantu maupun pinjaman bank untuk keperluan kas.

• Sedangkan hutang jk panjang dilakukan untuk kepentingan pembelian aktiva tetap dan pembiayaan investasi yg relatif besar jumlahnya.

Page 207: Modul Anggaran New

B. Faktor-Faktor Yg mempengaruhi Anggaran Hutang :

1. Anggaran Pembelian Material

2. Syarat Pembayaran

3. Tersedianya Modal Kerja

4. Kepercayaan Suplier dan Bank

Page 208: Modul Anggaran New

1. Anggaran Pembelian Material:

• Semakin besar kebutuhan material pada satu periode berarti memerlukan pembelian material yang semakin besar, shg kemungkinan tidak membayar dengan tunai akan semakin besar, karena kondisi keuangan yang terbatas.

Page 209: Modul Anggaran New

2. Syarat Pembayaran:

• Syarat pembayaran yg semakin lunak biasanya akan menjadikan nilai hutang yg diambil semakin besar. Syarat pembayaran akan meliputi tingkat bunga, jangka waktu dan denda serta jatuh tempo pembayaran pada setiap bulan.

Page 210: Modul Anggaran New

3. Tersedianya Modal Kerja:

• Bila modal kerja yang tersedia relatif besar maka sebagian besar pembelian material dan keperluan yang lain dilakukan secara tunai, sehingga akan meminimkan hutang yg akan diambil.

Page 211: Modul Anggaran New

4. Kepercayaan Suplier dan Bank:

• Bila perusahaan cukup mendapatkan kepercayaan dari para suplier dan pihak pemberi kredit karena selama ini reputasinya cukup baik, maka akan lebih mudah untuk mendapatkan fasilitas kredit, baik dari para suplier dan pihak bank untuk masa-masa yg akan datang.

Page 212: Modul Anggaran New

C. BENTUK ANGGARAN HUTANG

Page 213: Modul Anggaran New

Soal Latihan anggaran Hutang:

• Skedul pengambilan hutang tahun depan dari suatu perusahaan adalah sbb:

1. Pada bulan Januari ’th depan akan membeli komputer seharga Rp. 50.000.000,-, dengan syarat 60% dibayarkan tunai, sedangkan sisanya diangsur 6 kali per bulan dengan bunga 2% per bulan. Pembayaran angsuran mulai bulan Feb’th depan.

Page 214: Modul Anggaran New

2. Pada bulan April akan membeli peralatan kantor seharga Rp. 15.000.000,- diangsur 4 kali mulai bulan Mei sampai Agustus, dengan bunga 2% per bln yang dibayarkan pada angsuran terakhir.

3. Pada bulan Agustus direncanakan akan membeli program sofware senilai Rp. 12.000.000,- dapat diangsur 3 kali mulai bulan Oktober – Desember th depan.

Susunlah anggaran hutang dan perhitungan saldo hutang Tahun depan !

Page 215: Modul Anggaran New

Penyelesaian Soal Anggaran Hutang

1. Pembelian Komputer:

Jumlah Rp. 50.000.000,-

60% tunai Rp. 30.000.000,-

Hutang Rp. 20.000.000,-

Bunga 2% x 6 x 20 jt

Rp. 2.400.000,-

Hutang+Bunga Rp. 22.400.000,-

Angsuran /bln=Rp. 22.400.000,- : 6 kali

= Rp. 3.733.333,3333,-/bulan

Page 216: Modul Anggaran New

2. Pembelian Peralatan:Jumlah Rp. 15.000.000,-

Bunga 2%x4x15Jt Rp. 1.200.000,-

Krn bunga dibayakan pada akhir angsuran (bln Agustus), maka;

Angsuran /bln= Rp. 15.000.000,-

4 kali

= Rp. 3.750.000,- /bln (mei-Juli)

Sedangkan untuk Agustus, angsurannya adalah=

Rp. 3.750.000,- + Rp. 1.200.000,- = Rp.4.950.000,-

Page 217: Modul Anggaran New

3. Pembelian Sofware:

Jumlah Rp. 12.000.000,-

Dibayar mulai Oktober-Des, masing-masing sebesar= Rp. 4.000.000,-/bln.

Page 218: Modul Anggaran New

Anggaran Hutang th Depan:Bln Utang

netto

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Jan 22,4 jt -- 3.733 3.733 3.733 3.733 3.733 3.735

Apr 16,2 Jt

-- -- -- -- 3.750 3.750 3.750 4.950

Agt 12 Jt -- 4.000 4.000 4.000

Jml -- 3.733 3.733 3.733 7.483 7.483 7.485 4.950 -- 4.000 4.000 4.000

Page 219: Modul Anggaran New

SALDO HUTANG:

Bln Saldo Awal Tambahan Hutang

Jml Pembayaran Saldo Akhir

Jan

Feb

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agusus

September

Oktober

November

Desember

--

22.400.000

18.667.000

14.934.000

27.401.000

19.918.000

12.435.000

4.950.000

12.000.000

12.000.000

8.000.000

4.000.000

22.400.000

--

--

16.200.000--

--

--

--

12.000.000

-

-

--

-

22,400.000

22.400.000

18.667.000

31.134.000

27.401.000

19.918.000

12.435.000

16.950.000

12.000.000

12.000.000

8.000.000

4.000.000

--

3.733.000

3.733.000

3.733.000

7.483.000

7.483.000

7.485.000

4.950.000

--

4.000.000

4.000.000

4.000.000

22.400.000

18.667.000

14.934.000

27.401.000

19.918.000

12.435.000

4.950.000

12.000.000

12.000.000

8.000.000

4.000.000

--

Page 220: Modul Anggaran New

BAB: ANGGARAN KAS

100.000

Seratus Ribu Rupiah

100.000

BANK INDONESIA

Page 221: Modul Anggaran New

A. Pengertian:

1. Kas adalah bagian dari aktiva lancar yg paling likuid sehingga mudah untuk berpindah tangan. Pada setiap perusahaan biasanya memiliki persediaan kas minimal atau kas ideal yg besarnya tergantung pada perusahaan tersebut.

Page 222: Modul Anggaran New

2. Anggaran kas merupakan skedul yg disusun secara terperinci tentang aliran kas masuk dan kas keluar pada suatu periode tertentu di waktu yang akan datang.

Page 223: Modul Anggaran New

B. Penyusunan Anggaran Kas:

1. Menyusun Anggaran Penerimaan Kas

2. Menyusun anggaran pengeluaran kas

3. Menyusun anggaran kas sementara

4. Menyusun anggaran kas final

Page 224: Modul Anggaran New

1. Menyusun Anggaran Penerimaan Kas

• Penentuan darimana sumber-sumber penerimaan kas dan besarnya masing-masing sumber tersebut:

• Contoh sumber-sumber penerimaan kas:

a. Penjualan tunai

b. Piutang

c. Penjualan aktiva tetap

d. Penerimaan hutang

e. Penerimaan modal

Page 225: Modul Anggaran New

f. Pendapatan bunga

g. Pendapatan lain-lain di luar usaha

Page 226: Modul Anggaran New

2. Menyusun anggaran pengeluaran kas

• Pada tahap ini akan ditentukan besarnya pengeluaran kas pada setiap periode, seperti:

a. Pembelian bhn baku

b. Pembayaran by TKL

c. Pembayaran BOP

d. Pembayaran by administrasi

Page 227: Modul Anggaran New

e. Pembayaran by penjualan

f. Pembelian aktiva tetap

g. Pembayaran hutang dan bunga

h. Pembayaran lain-lain.

Page 228: Modul Anggaran New

3. Menyusun Anggaran Kas Sementara

• Pada tahap ini akan dibandingkan antara penerimaan kas dan pengeluaran kas.

• Bila penerimaan kas > pengeluaran kas, berarti kas memiliki saldo yg surplus dan;

• Bila penerimaan kas < pengeluaran kas, berarti kas memiliki saldo yg defisit.

Page 229: Modul Anggaran New

4. Menyusun anggaran kas final

• Kemungkinan terjadinya saldo surplus atau defisit kas pada waktu yg akan datang akan menentukan kebijakan yg akan diambil.

• Jml kas yg terlalu besar menjadikan perusahaan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan bila sebagian kas tsb di investasikan.

Page 230: Modul Anggaran New

• Sedangkan kekurangan kas akan mengganggu kegiatan perusahaan

• Untuk menghindari kedua hal tsb, maka bila saldo kas surplus melebihi saldo kas minimal yg ditentukan, maka kebijakan perusahaan adl sebagian dari kas tsb diinvestasikan dlm jangka pendek.

• Sedangkan bila terjadi defisit kas maka untuk memenuhi kebutuhan kas tsb perusahaan perlu menetapkan kebijakan dgn mengambil hutang jangka pendek.

Page 231: Modul Anggaran New

Contoh soal: Anggaran Kas• Perusahaan X dgn data th depan sbb:

1. Sumber pemasukan kas terdiri dari:

- Penjualan tunai

- Penjualan kredit

- Penjualan aktiva tetap

2. Penjualan tiap triwulan th depan:

Tw I = Rp. 7.000.000,-

Tw II = Rp. 6.000.000,-

Tw III = Rp. 8.000.000,-

Tw IV= Rp.10.000.000,-

Page 232: Modul Anggaran New

3. Penjualan tunai pada th depan: Tw I= Rp. 2.300.000,-Tw II= Rp. 2.100.000,-Tw III = Rp. 2.200.000,-Tw IV = Rp. 2.500.000,-

4. Penerimaan pembayaran piutang th dpn Tw I= Rp. 3.000.000,-Tw II= Rp. 4.700.000,-Tw III = Rp. 3.900.000,-Tw IV = Rp. 5.800.000,-

Page 233: Modul Anggaran New

5. Penjualan aktiva tetap pada Tw I sebesar Rp. 2.500.000,-

6. Pengeluaran kas terdiri dari:- By operasional 75% dari nilai penjualan- Pembelian aktiva pd triwulan I sebesar

Rp. 5.000.000,-

Diminta:Susunlah anggaran kas sementara per

triwulan th depan !!

Page 234: Modul Anggaran New

Penyelesaian:

Page 235: Modul Anggaran New

1. Penerimaan Kas:

Keterangan TW I TW II TW III TW IV

Penjualan Tunai

Piutang

Penj Aktiva Tetap

2.300.000

3.000.000

2.500.000

2.100.000

4.700.000

--

2.200.000

3.900.000

--

2.500.000

5.800.000

--

JUMLAH 7.800.000 6.800.000 6.100.000 8.300.000

Page 236: Modul Anggaran New

2. Anggaran Pengeluaran Kas

Keterangan TW I TW II TW III TW IV

By Operasional

Pemb. Aktiva

5.250.000

5.000.000

4.500.000

--

6.000.000

--

7.500.000

--

JUMLAH 10.250.000 4.500.000 6.000.000 7.500.000

Page 237: Modul Anggaran New

3. Anggaran Kas Sementara

Keterangan TW I TW II TW III TW IV

Saldo Awal -- -- 2.300.000 2.400.000

Penerimaan kas

7.800.000 6.800.000 6.100.000 8.300.000

Jumlah 7.800.000 6.800.000 8.400.000 10.700.000

Pengeluaran kas

10.250.000 4.500.000 6.000.000 7.500.000

Saldo akhir - 2.450.000 2.300.000 2.400.000 3.200.000

Page 238: Modul Anggaran New

Bila akan membuat Anggaran Kas Final, misalnya dpt meminjam uang pada Bank dengan tingkat bunga 12% (bunga per triwulan= 3%). Pokok pinjaman akan dilunasi sebanyak 3 kali, yang dimulai pelunasan pokok dan bunga pada triwulan berikutnya setelah pinjaman !

Contoh

Page 239: Modul Anggaran New

Anggaran Kas FinalKeterangan TW I TW II TW III TW IV

Saldo Awal -- 1.050.000 2.245.000 1.270.000

Penerimaan kas 7.800.000 6.800.000 6.100.000 8.300.000

Hutang Bank 3.500.000 -- -- --

JUMLAH 11.300.000 7.850.000 8. 345.000 9.570.000

Pengeluaran kas 10.250.000 4.500.000 6.000.000 7.500.000

Pembyr+bunga -- 1. 000.000 +

105.000

1.000.000 +

75.000

1.500.000 +

45.000

SALDO AKHIR 1.050.000 2.245.000 1.270.000 525.000

Page 240: Modul Anggaran New

KETERANGAN:

• Hutang bank= Rp. 3.500.000,-• i= 3%= 0,03• Pembayaran I dicicil Rp. 1.000.000

Dgn bunga= 0,03 x 3,5 Jt= Rp. 105.000,-• Pembayaran II dicicil Rp. 1.000.000,-

Dgn bunga= 0,03 x Rp. 2.500.000,-= Rp. 75.000,-

(krn 3,5 jt sdh dibyr Rp. 1 Jt = 2,5 Jt)• Pembayaran III dicicil Rp. 1.500.000,-

Dgn bunga= 0,03 x Rp. 1.500.000 = Rp. 45.000,-

Pembyr

Page 241: Modul Anggaran New

soalKet TW 1 Tw 2 Tw 3 Tw 4

S awal 10.000.000

Penerimaan kas

8.000.000 10.000.000 9.000.000 11.000.000

TOTALPengel Kas

S. AKHIR

5.000.000 6.000.000 3.500.000 5.500.000

Page 242: Modul Anggaran New

Buatlah anggaran kas final, jika tingkat bunga baik pinjaman maupun investasi= 12%