Modul 9 Pengenalan ISIS Proteus

9
MODUL 9 PENGENALAN SOFTWARE PROTEUS TUJUAN 1. Praktikan dapat mengenal software proteus dan merancang skematik rangkaian elektronika serta simulasinya. 2. Praktikan dapat mewujudkan rangkaian yang di simulasikan. ALAT DAN BAHAN 1. PC / Notebook. 2. Software Proteus dan Codevision AVR. 3. Atmega 328 4. Crystal 12 Mhz 5. 2 Capasitor 6. Resistor 7. Catu Daya DASAR TEORI Pengenalan Program ISIS Proteus Proteus merupakan gabungan dari program ISIS dan ARES. Dengan penggabungan kedua program ini maka skematik rangkaian elektronika dapat dirancang serta disimulasikan dan dibuat menjadi layout PCB. ISIS Singkatan dari Intelligent Schematic Input System dan merupakan salah satu program simulasi yang terintegrasi dengan Proteus dan menjadi program utamanya. ISIS dirancang sebagai media untuk menggambar skematik rangkaian elektronik yang sesuai dengan standart internasional. Dalam ISIS juga dimasukkan sebuah program ProSPICE yang berguna untuk menyimulasikan skematik rangkaian, sehingga ISIS dapat menjadi program simulator rangkaian elektronika yang interaktif. ProSPICE dirancang berdasarkan standar bahasa pemrograman SPICE3F5, sehingga mampu mensimulasikan rangkaian gabungan dari komponen analog dan digital secara interaktif yang dikenal dengan istilah Interactive Mixed Mode Circuit Simulator. ISIS dapat menyimulasikan berbagai jenis mikroprosesor dan mikrokontroler, termasuk mikrokontroler keluarga AVR. Diharapkan dengan menggunakan program simulasi ini maka perancangan rangkaian berbasis mikrokontroler dapat lebih mudah dilakukan serta mengurangi biaya produksi dan menghemat waktu. ISIS dilengkapi program compiler, sehingga dapat

description

Scol

Transcript of Modul 9 Pengenalan ISIS Proteus

Page 1: Modul 9 Pengenalan ISIS Proteus

MODUL 9

PENGENALAN SOFTWARE PROTEUS TUJUAN

1. Praktikan dapat mengenal software proteus dan merancang skematik rangkaian

elektronika serta simulasinya.

2. Praktikan dapat mewujudkan rangkaian yang di simulasikan.

ALAT DAN BAHAN

1. PC / Notebook.

2. Software Proteus dan Codevision AVR.

3. Atmega 328

4. Crystal 12 Mhz

5. 2 Capasitor

6. Resistor

7. Catu Daya

DASAR TEORI

Pengenalan Program ISIS Proteus

Proteus merupakan gabungan dari program ISIS dan ARES. Dengan

penggabungan kedua program ini maka skematik rangkaian elektronika dapat

dirancang serta disimulasikan dan dibuat menjadi layout PCB.

ISIS Singkatan dari Intelligent Schematic Input System dan merupakan salah

satu program simulasi yang terintegrasi dengan Proteus dan menjadi program

utamanya. ISIS dirancang sebagai media untuk menggambar skematik rangkaian

elektronik yang sesuai dengan standart internasional.

Dalam ISIS juga dimasukkan sebuah program ProSPICE yang berguna untuk

menyimulasikan skematik rangkaian, sehingga ISIS dapat menjadi program

simulator rangkaian elektronika yang interaktif. ProSPICE dirancang berdasarkan

standar bahasa pemrograman SPICE3F5, sehingga mampu mensimulasikan

rangkaian gabungan dari komponen analog dan digital secara interaktif yang

dikenal dengan istilah Interactive Mixed Mode Circuit Simulator.

ISIS dapat menyimulasikan berbagai jenis mikroprosesor dan

mikrokontroler, termasuk mikrokontroler keluarga AVR. Diharapkan dengan

menggunakan program simulasi ini maka perancangan rangkaian berbasis

mikrokontroler dapat lebih mudah dilakukan serta mengurangi biaya produksi dan

menghemat waktu. ISIS dilengkapi program compiler, sehingga dapat

Page 2: Modul 9 Pengenalan ISIS Proteus

mengkompilasi file kode sumber seperti Assembly menjadi file Hex sehingga

nantinya dapat digunakan oleh mikrokontroler yang sebenarnya.

Screen Layout pada ISIS

Screen layout pada ISIS Proteus berisi beberapa elemen dasar berikut:

Gambar 7.1. Screen layout program ISIS

Title Bar Title bar berada pada posisi yang paling atas dalam screen layout ISIS Proteus. Title bar

berisi informasi mengenai nama file yang sedang aktif dan juga menunjukkan apakah animasi

simulasi sedang berjalan atau tidak. Menu Bar Menu bar berada tepat di bawah title bar dan merupakan menu utama dari ISIS, karena pada

menu bar terdapat perintah dari hampir seluruh fungsi yang ada pada ISIS Proteus. Dalam

menu bar terdapat beberapa menu utama yaitu File, View, Edit, Tools Design, Graph, Source,

Debug, Library, Template, System dan Help Toolbars Sama seperti program aplikasi berbasis sistem operasi Microsoft Windows yang lainnya,

Page 3: Modul 9 Pengenalan ISIS Proteus

program ISIS juga menyediakan fasilitas untuk mengakses dengan cepat perintah tertentu

melalui ikon-ikon yang terdapat pada toolbar. Toolbar yang disedakan ISIS ada tiga jenis

yaitu Command Toolbar, Mode Selector Toolbar dan Orientation Toolbar. Command Toolbar Command toolbar berada pada bagian atas screen layout dan merupakan akses

alternatif dari menu bar. Pada command toolbar terdapat 4 subtoolbar lagi yaitu File,

View, Edit dan Design. Mode Selector Toolbar Mode Selector Toolbar dilokasikan pada sudut kiri bawah dari screen layout. Ada 3 jenis

mode selector toolbar yang disediakan oleh ISIS yaitu Main Modes, Gadget, 2D Graphics.

Mode toolbar tidak dapat disembunyikan dan fungsi-fungsinya tidak terdapat pada menu bar. Orientation Toolbar Orientation toolbar berguna untuk menampilkan dan mengontrol arah rotasi dan refleksi

objek yang diletakkan pada lembar kerja. Komponen yang akan diubah arahnya harus

diseleksi atau ditandai terlebih dahulu sebelum diubah arahnya. Komponen yang telah dipilih

tersebut akan berubah warnanya, biasanya berwarna merah. Proses penyeleksian komponen

dikenal dengan istilah Tag. Window Editing Window editing mempunyai daerah atau area yang paling besar pada screen layout ISIS.

Window editing akan menampilkan lembar kerja yang menjadi tempat untuk mengambar,

mengedit dan menyimulasikan skematik rangkaian. Window editing bias di-redraw (refresh)

dengan menggunakan perintah Redraw yang berada pda menu View. Window Overview Window overview berada pada bagian kiri atas dari screen layout ISIS, tepatnya berada di

samping kiri atas window editing dan di atas object selector. Window overview biasanya

berfungsi untuk merepresentasikan objek atau komponen yang terdapat pada window editing. Object Selector Object selector berada di sisi kiri window editing dan di bawah window overview. Object

selector biasanya digunakan untuk menyimpan berbagai jenis komponen, terminal, generator,

graph dan objek yang lainnya sebelum diletakkan pada window editing. Kontrol Panel Animasi Kontrol panel animasi berada pada di sudut kiri bawah screen layout.

Page 4: Modul 9 Pengenalan ISIS Proteus

Kontrol panel animasi berguna untuk menjalankan dan menghentikan simulasi rangkaian. LANGKAH PERCOBAAN Memulai Program ISIS

1. Melalui Start | Program | Proteus 7 Professional | ISIS 7 profesioanal.

2. Setelah program dijalankan maka tampil screen layout ISIS:

Gambar 7.2. Program ISIS pada saat pertama kali tampil 3. Membuat Title Block, File | New Design. Kemudian pilihlah lembar kerja

Landscape A4 kemudia klik OK.

Gambar 7.3. Title block

Pada title block intinya berisi informasi yang berkaitan dengan desain

skematik rangkaian yang sedang aktif. Properti pada title block dapat diisi sesuai

dengan kebutuhan desain skematik rangkaian yang dirancang.

Untuk dapat mengedi properti title block, klik menu Design | Edit Design

Properties. Pada kotak isian Title ketikkan judul rangkaian sesuai dengan keinginan,

misalnya INPUT OUTPUT. Pada kota Author ketikkan nama Anda. Kotak isian

Doc. No: biasanya diisi dengan nomor dokumen. Anda dapat mengisi kotak yang

lainnya sesuai kebutuhan. Setelah kotak isian selesai dilakukan maka klik tombol

Page 5: Modul 9 Pengenalan ISIS Proteus

OK.

Gambar 7.4. Kotak dialog untuk mengedit title block

Perhatikanlah perubahan yang terjadi pada title block. Bila title block tidak

berubah maka klik menu View | Redraw agar perubahan dapat diaplikasikan.

Percobaan 1 Simulasi LED dengan Pemrograman Mikrokontroller Atmega 328 menggunakan

Proteus ISIS Langkah kerja 1. Buka aplikasi Proteus ISIS dan buat lembar kerja baru 2. Pilih dan klik Component Mode, kemudian klik Pick from libraries 3. Pada Pick Devices, pilih komponen sebagai berikut:

Gambar 7.5 Daftar Komponen 5. Untuk setiap komponen, masukkan ke dalam lembar kerja dengan cara memilih

Component Mode pada Mode Selector Bar kemudian mengklik komponen yang

dibutuhkan, sebagaimana gambar berikut:

Page 6: Modul 9 Pengenalan ISIS Proteus

Gambar 7.6 Komponen yang Telah Diletakkan dalam Lembar Kerja

6. Untuk memasukkan terminal input power supply dan ground, pilih Terminals Mode pada

bar sebelah kiri

Gambar 7.7 Terminals Mode

7. Pilih “Wire Label Mode” pada Mode Selector Toolbar. Untuk memberikan label pada

setiap kaki, buat kabel terlebih dahulu lalu berikan nama dengan cara mengklik pada kabel

yang bersangkutan.

8. Buatlah rangkaian sesuai gambar berikut pada ISIS Proteus:

Gambar 7.8 Rangkaian yang Dibuat dalam Proteus ISIS

9. Berikan label untuk setiap kaki sesuai dengan petunjuk berikut berikut:

Kaki 2 s.d. Kaki 6 berikan label DIG0 s.d. DIG4

Kaki 11 s.d. Kaki 13 berikan label DIG5 s.d. DIG7

Kaki 14 s.d. Kaki 18 berikan label DIG8 s.d. DIG12

Hubungkan juga kaki 19 dengan kabel baru dan berikan label DIG13

Kaki 20 berikan label AVCC

Kaki 21 berikan label AREF

Kaki 23 s.d. Kaki 28 berikan label ANALOG0 s.d. ANALOG5

10. Untuk memasukkan program ke dalam IC mikrokontroler, klik 2 kali pada IC dalam

Page 7: Modul 9 Pengenalan ISIS Proteus

proteus, lalu unggah program yang tersedia pada bagian ‘Program File’

Gambar 7.9 Pilihan untuk Mengunggah Program

11. Jalankan simulasi rangkaian pada Proteus ISIS

Membuat Layout PCB Rangkaian menggunakan ARES 1. Klik Netlist Transfer to Ares pada Menu Bar

Gambar 7.10 Netlist Transfer dari Proteus menuju Ares

2. Pilih komponen-komponen yang telah tersedia pada bagian Devices. Letakkan

komponen-komponen tersebut di dalam Lembar Kerja

Gambar 7.11 Komponen-komponen sebelum dihubungkan

Petunjuk: Letakkan komponen-komponen sedemikian rupa pada lembar kerja sehingga

tidak ada jalur yang bertabrakan!

Gambar 7.12 Memilih Round Hole Through Pad

3. Pilih Tools pada toolbar di atas, pilih Power Plane Generator, lalu memilih Net=GND

untuk membuat seluruh papan PCB menjadi Ground, dan pilih Bottom Copper pada

menu Layer (tidak berlaku apabila menggunakan PCB dot)

4. Berikan keterangan untuk pin-pin tersebut dengan cara Klik Kanan pada pin yang

Page 8: Modul 9 Pengenalan ISIS Proteus

bersangkutan Edit Properties Net pilih (None) / GND = POWER /

VCC=VDD=POWER/DIG0-13/ANALOG0-5

Gambar 7.13 Memberikan keterangan pada pin

5. Tambahkan pin-pin tambahan untuk VCC, Ground, dan Header untuk setiap kaki pada

lembar kerja. Pin tersebut dapat ditemukan di Mode Selector Toolbar bagian Round

Hole Through Pad. Letakkan pin tersebut pada posisi yang sesuai

6. Buatlah batas untuk papan dengan mengklik Layer Selector lalu memilih Board’s Edge

7. Hubungkan komponen-komponen pada lembar kerja dengan memilih Track Mode pada

Mode Selector Toolbar.

Gambar 7.14 Memilih Track Mode

8. Hubungkan komponen-komponen yang sesuai pada rangkaian. (Keterangan: Gambar

rangkaian tidak perlu sama persis dengan gambar berikut.)

Page 9: Modul 9 Pengenalan ISIS Proteus

Gambar 7.15 Contoh gambar rangkaian apabila telah dihubungkan dengan Track Mode

Percobaan 2

1. Bukalah lembar kerja pada ARES

2. Siapkan komponen yang diperlukan.

3. Buatlah rangkaian pada PCB matriks dot sesuai dengan skema rangkaian pada ARES

4. Solder komponen hingga saling terhubung

5. Hubungkan rangkaian mikrokontroler dengan laptop atau PC menggunakan downloader

6. Unggah program pada komputer ke dalam mikrokontroler.

7. Jalankan rangkaian.

Disusun Oleh

Rachman Baita Putra (10211071)

I Gede Putu Agastya Eka W (10210034)

September 2014