Modul 6B

9
Praktikum Jaringan Komputer Semester Genap 2014/2015 Lab. Jaringan Komputer FTI UAJY Bab 6B Addressing the Network – IPv4 1.1 Tujuan Pada akhir pembahasan, praktikan diharapkan dapat: Memahami struktur pengalamatan IP serta dapat mengkonversi 8 bit biner dan bilangan desimal. Memahami pengalamatan IP, baik dari alamat network, host, broadcast, maupun subnet mask. Memahami cara membagi jaringan dengan VLSM. 1.2 CONTENT MODUL Memahami struktur pengalamatan IP serta dapat mengkonversi 8 bit biner dan bilangan desimal. 192. 168. 10. 1 => Decimal Address 11000000. 10101000. 00001010. 00000001 => 32 bit Address. 1 Octet Convert Binary to Decimal Exponent 2^7 2^6 2^5 2^4 2^3 2^2 2^1 2^0 Position 128 64 32 16 8 4 2 1 Bits 1 1 1 1 0 1 0 1 Modul 6 Edited by Alfonsus Andhika Pratama S. 1

description

asdada

Transcript of Modul 6B

Page 1: Modul 6B

Praktikum Jaringan KomputerSemester Genap 2014/2015Lab. Jaringan Komputer FTI UAJY

Bab 6B

Addressing the Network – IPv4

1.1 Tujuan

Pada akhir pembahasan, praktikan diharapkan dapat:

Memahami struktur pengalamatan IP serta dapat mengkonversi 8 bit biner dan

bilangan desimal.

Memahami pengalamatan IP, baik dari alamat network, host, broadcast, maupun

subnet mask.

Memahami cara membagi jaringan dengan VLSM.

1.2 CONTENT MODUL

Memahami struktur pengalamatan IP serta dapat mengkonversi 8 bit biner dan

bilangan desimal.

192. 168. 10. 1 => Decimal Address

11000000. 10101000. 00001010. 00000001 => 32 bit Address.

1 Octet

Convert Binary to Decimal

Exponent 2^7 2^6 2^5 2^4 2^3 2^2 2^1 2^0

Position 128 64 32 16 8 4 2 1

Bits 1 1 1 1 0 1 0 1

128*1 64*1 32*1 16*1 8*0 4*1 2*0 1*1

245

Convert Decimal to Binary

Desimal = 201

200 / 2^7 (128) = 1 (sisa 73)

73 / 2^6 (64) = 1 (sisa 9)

Modul 6Edited by Alfonsus Andhika Pratama S.

1

Page 2: Modul 6B

Praktikum Jaringan KomputerSemester Genap 2014/2015Lab. Jaringan Komputer FTI UAJY

9 / 2^5 (32) = 0 (sisa 9)

9 / 2^4 (16) = 0 (sisa 9)

9 / 2^3 (8) = 1 (sisa 1)

1 / 2^2 (4) = 0 (sisa 0)

1 / 2^1 (2) = 0 (sisa 1)

1 / 2^0 (1) = 1 (sisa 0)

Dibaca dari atas, berarti 11001001.

Memahami pengalamatan IP, baik dari alamat network, host, broadcast,

maupun subnet mask.

172. 16. 20. 129 /25

10101100. 00010000. 0010100. 10000001

Terdapat 32 bit pada pengalamatan IPv4, prefix 25 berarti terdapat 25 bit

network portion dan 7 bit host portion.

o Alamat Network

172. 16. 20. 128 /25

10101100. 00010000. 0010100. 10000000

Karena prefix 25, maka 25 bit digunakan sebagai network portion.

Untuk network address, semua bit host portion (7 bit) dijadikan bit 0,

sehingga network address-nya adalah 172.16.20.128/25.

o Alamat Broadcast

172. 16. 20. 255 /25

10101100. 00010000. 0010100. 11111111

Untuk broadcast address, semua bit host portion (7 bit) dijadikan

bit 1, sehingga broadcast address-nya adalah 172.16.20.255/25.

Modul 6Edited by Alfonsus Andhika Pratama S.

2

Prefixk

Network Portion

Host Portion

Page 3: Modul 6B

Praktikum Jaringan KomputerSemester Genap 2014/2015Lab. Jaringan Komputer FTI UAJY

o Alamat Host

Untuk mengalamati host address:

- Host Pertama: Network Address + 1

=> 172.16.20.0 +1 = 172.16.20.1

- Host Terakhir: Broadcast Address – 1

=> 172.16.20.255 -1 = 172.16.20.254

Berarti alamat host-nya = 172.16.20.1 sampai 172.16.20.254

Nb: alamat host juga digunakan untuk default gateway.

o Subnet mask

Untuk menentukan subnet mask, cukup melihat prefixnya. Pada

contoh memiliki prefix 25, sehingga 25 bit network portion diubah

menjadi bit 1 dan 7 bit host portion diubah menjadi bit 0.

255. 255. 255. 128

11111111. 11111111. 11111111. 10000000

Sehingga 255.255.255.128 merupakan subnet mask untuk prefix

25.

Modul 6Edited by Alfonsus Andhika Pratama S.

3

Page 4: Modul 6B

Praktikum Jaringan KomputerSemester Genap 2014/2015Lab. Jaringan Komputer FTI UAJY

Memahami cara membagi jaringan dengan VLSM.

VLSM (Variable-Length Subnet Masking)

Subnetting memiliki kemudahan dalam membagi jaringan, akan tetapi

juga memiliki kekurangan yang cukup buruk, yaitu banyak alamat yang tidak

terpakai. Misalnya kita hanya menggunakan 10 host, sedangkan pembagian

subnetting berada pada prefix 26, dapat menampung maksimal 62 host. Maka

akan mendapatkan banyak alamat sisa yang tidak digunakan. Oleh karena itu

muncullah pembagian jaringan dengan VLSM, yaitu membagi jaringan ke

jumlah host terdekat. Misalnya ada 10 host, akan kita dekatkan ke host 16,

host 20 kita dekatkan ke host 32, dst. Contoh:

192.168.1.0/24 ingin dibagi menjadi dua jaringan, yaitu jaringan A yang

memiliki 16 host dan B yang memiliki 58 host.

Pertama-tama, kita mengalamati jaringan dengan jumlah host paling banyak

terlebih dahulu, yaitu jaringan B (58 host).

Setelah itu kita gunakan rumus: Jumlah host < = (2^n)-2

Rumus tersebut dikurangi 2 karena suatu range host address akan dikurangi 2

alamat (untuk network address dan broadcast address). Selain itu baru bisa

kita gunakan untuk mengalamati suatu host.

58 host < = 2^n -2

58 < = 2^6 -2 n=6

58 < = 64 -2

58 < = 62 host.

Nilai n merupakan banyaknya bit yang digunakan untuk mengalamati suatu

host (host portion). Pada kasus di atas n=6, sehingga dibutuhkan alamat

dengan 6 bit host portion. Lalu karena IPv4 memiliki 32 bit, maka memiliki

26 bit network portion dan 6 bit host portion.

Modul 6Edited by Alfonsus Andhika Pratama S.

4

Page 5: Modul 6B

Praktikum Jaringan KomputerSemester Genap 2014/2015Lab. Jaringan Komputer FTI UAJY

11000000.10101000.00000001.00000000

26 bit network portion 6 bit host portion

Address: 11000000.10101000.00000001.00000000

SubnetMask : 11111111.11111111.11111111.11000000

Maka akan terbentuk subnet :

1. Subnet 1 : 11000000.10101000.00000001.00000000=> 192. 168. 1. .0 /26

2. Subnet 2 : 11000000.10101000.00000001.01000000=> 192. 168. 1. .64 /26

3. Subnet 3 : 11000000.10101000.00000001.10000000=> 192. 168. 1. .128 /26

4. Subnet 4 : 11000000.10101000.00000001.11000000=> 192. 168. 1. .192 /26

Subnet yang pertama akan dipakai sebagai jaringan B untuk menampung 58

host tadi sedangkan subnet 2-4 masih kosong.

Dengan demikian jaringan B dengan 58 host tersebut memiliki network

address 192.168.1.0 /26.

Lalu tinggal mengalamati jaringan A yang memiliki 16 host. Karena subnet 2-

4 masih kosong, maka bisa dipilih salah satu subnet untuk mengalamati

jaringan A. Dalam kasus ini, dipilih subnet 2:

11000000.10101000.00000001.01000000=> 192. 168. 1. .64 /26

Pada jaringan A, ingin ditampung 16 host.

16 host < = 2^n -2

16 < = 2^5 -2

16 < = 32 -2

16 < = 30 host

Nilai n merupakan banyaknya bit yang digunakan untuk mengalamati suatu

host (host portion). Pada kasus di atas n=5, sehingga dibutuhkan alamat

Modul 6Edited by Alfonsus Andhika Pratama S.

5

n=5, karena jika n=4, maka 2^4 – 2 = 14, tidak mencapai 16 host. INGAT! Host portion harus bisa menampung tidak hanya sejumlah host yang diinginkan, tetapi juga ditambah sebuah network address dan sebuah broadcast address.

Page 6: Modul 6B

Praktikum Jaringan KomputerSemester Genap 2014/2015Lab. Jaringan Komputer FTI UAJY

dengan 5 bit host portion. Lalu karena IPv4 memiliki 32 bit, maka memiliki

27 bit network portion dan 5 bit host portion.

11000000.10101000.00000001.01000000 => 192.168.1.64 /27

27 bit network portion 5 bit host portion

Subnet 2a: 11000000.10101000.00000001.01000000

192. 168. 1. .64 /27Subnet 2b: 11000000.10101000.00000001.01100000 192. 168. 1. .96 /27Pilih salah satu subnet untuk mengalamati jaringan A yang memiliki 16 host.

Dalam kasus ini dipilih subnet 2a, sehingga jaringan A dengan 16 host

tersebut memiliki network address 192.168.1.64 /27.

Oleh karena itu, kita bisa melihat bahwa dengan VLSM kita dapat lebih

menghemat pengalamatan IP address. Dari contoh di atas, kita masih

memiliki alamat:

1. 192.168.1.96 /27

2. 192.168.1.128/26

3. 192.168.1.192/26

yang masih kosong dan dapat dialokasikan untuk mengalamati jaringan-

jaringan lain.

Modul 6Edited by Alfonsus Andhika Pratama S.

6