Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

26
PEMERINTAH SBG SISTEM SOSIAL OLEH : SRI SUWANTI Ditopang oleh unsur yg membangun sistem sosial yg terdiri dr norma, peran, status- posisi, atau posisi, situs dan lingkungan Berbeda pada dimensi ruang dan waktu yg berbeda ALFRED KUHN Analisis idiografis brkaitan dgn kasus tunggal yg bersifat unik, berkaitan dgn kecemerlangan individual Analisis nomotetis berkaitan dgn karateristik dmn kasus berbeda memiliki persamaan

Transcript of Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

Page 1: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

PEMERINTAH SBG SISTEM SOSIALOLEH : SRI SUWANTI

Ditopang oleh unsur yg membangun sistem sosial yg terdiri dr norma, peran, status-posisi, atau posisi, situs dan lingkungan

Berbeda pada dimensi ruang dan waktu yg berbeda

ALFRED KUHN Analisis idiografis brkaitan dgn kasus tunggal yg

bersifat unik, berkaitan dgn kecemerlangan individual

Analisis nomotetis berkaitan dgn karateristik dmn kasus berbeda memiliki persamaan

Page 2: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

Situs sosial

.Status sosial

peran

Sistem sosial

Page 3: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

Bertrand Norma yg dianut : tradisional, organisasi, dpt terkait

dgn pekerjaan Dikelompokkan dalam peran-peran, dimainkan para

aktor (pegawai pemerintah) Peran : pelayanan, pengambil kebijakan dll Berdasrkan peran diberi status (staf, pimpinan dll) status posisi merupakan lokasi aktor dalam sistm

sosial Situs : aktor yg memegang peran yg kompleks

(presiden sbg kepala negara dan kepala pemerintahan)

Lingkungan : menggambarkan lokasi aktor dlm komunitas yg terdapat stratifikasi sosial

Page 4: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

TALCOTT PARSONS

.

Sistem Sosial Dimensi

Waktu

Dimensi Ruang

Page 5: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

Barbara goodwin Doktrin pemerintahan didirikan utk dan oleh rakyat

melandasi konsitusi semua negara yg menyatakan dirinya demokratis tmsk ketika pelaksanaan aturannya tdk diawasi

Melandaskan legitimasi dan kepatuhan pada mandat pemilih

Berasal dari kontrak sosial Pendukung teori kontrak sosial hobbes, locke

rousseou Tujuan kontrak : pemerintah didirikan oleh rakyat

dan dievaluasi bertujuan mendirikan perlindungan dimana pemerintah dibentuk untuk melaks fungsi tsb

Page 6: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

Hobbes Buku leviathan 1968 Perang saudara , masyarakat slm lingkungan

anarkhis, hidup dlm kekhawatiran akan kematian. Membuat perjanjian, perdamaian Namun ada ketidakpercayaan Menunjuk sebuah kontrak yg berdaulat dan

independen, menegakkan menjaga ketertiban segala cara tms kekerasan.

Otoritas sbg selembar cek kosong , tanpa akuntabilitas dalam otoritas

Kedaulatan akan memiliki kekuasaan yg tdk sempurna atas org yg memberi otoritas

Page 7: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

locke Menentang hobbes Teory bersifat damai dan teratur, rakyat hidup dalamhukum

moral dan alam mengolah lahan, dan mendpt kepemilikan. Tdk ada hukum utk menyelesaikan perselisihan tlh

mendorong masy mendirikan sebuah pemerintahan melalui persetujuan.

Dlm kontrak individu menyerahkan hak alamiah mereka, dan sbg imbalan mereka menerima hak perlindungan.

Pemerintah berperan terbatas Tugasnya melestarikan kehidupan, kebebasan, taraf hidup ,

yg jk diingkari rakyat memiliki hak utk menggulingkannya. Kontrak memberi mandat pada mayoritas Bukan teori demokrasi tetapi people legislature, sebuah

monarki eksekutif, sebuah lembaga yudisial yg independen. Memberi mandat pada pemerintah

Page 8: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

Rosseau

Pemerintah pada mulanya adalah konspirasi orang-orang kaya utk melindungi kepentingan mereka

Dlm kontrak sosial yang ideal, individu dapat bebas menukar otonomi alamiah mereka dgn saham dalam pemerintahan.

Dicapai dalam dmokrasi partisipasi langsung yg diarahkan pada kehendak bersama, kebaikan bersama.

Page 9: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

TH Green Kesalahan utama dr teori kontrak Mengasumsikan masy barbar dengan pemikiran

tentang hak dan legalitas yg hanya dpt dibangkitkan dlm lingkungan sebuah masy.

Hume, Bentham, Paine Bahwa fakta pemeritahan yg ada didasarkan

pada paksaan , bkn Mandat dan sebagian besar dijalankan demi

keuntungan pemerintah. Sejarah menun kekuatannjukkan pemerintah

didirikan melalui penaklukan dan kekuatan.

Page 10: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

Rawls Mengindentifikasi prinsip prinsip keadilan sbg

prinsip dimana rakyat akan memberikan mandatnya dan jk terjadi pada sebuah hampa

Mempertahankan pandangan liberal tentang keadilan yg luas, asumsi awal, asumsi ttg sifat manusia, menentukan bentuk dan isi dr sebuah kontrak sosial

Teori Kontrak sosial bukan spekulasi abstrak, tp mitor politik yg dibentuk untuk mencapai maksud/tujuan

Page 11: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

ALFRED KUHN

ANALISIS IDEOGRAPHIC Analisis mendalam thd suatu kasus

Page 12: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

ANALISIS NUMOTETIS

Berkaitan dgn karakteristik dimana kasus kasus berbeda memiliki persamaan. Diabstraksikan dari realitas sifat dr rangkain kejadian.

Masalah yg diteliti lebih banyak Pendekatan longitudinal, cross

sectional

Page 13: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

Analisis Numotetis dgn pendekatan longitudinal Proposisi mjd berkurang positifnya

dan menjadi lbh bersifat probabilistik Semakin berkurang ketepatan,

bertambah ketidakpastiannya Menggunakan proposisi yg didasari

waktu dan tempat

Page 14: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

Analisis nomotetis dengan pendekatan cross sectional Pendekatan mengamati suatu gejala

lintas menyilang dengan memotong rentang waktu

Page 15: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

Analisis ideografis Pendekatan apriori (pengetahuan yang ada seblm bertemu pengalaman)Berfikir / berasumsi sesuatu sebelum bertemu pengalaman , akhirnya mengambil kesimpulan)

Mengambil kesimpulan sebelum cukup bukti Didasarkan pada akal sehat dan pandangan otoritas seseorang Digunakan untuk mengamati gejala sosial sederhana

Pendekatan aposteriori Menarik kesimpulan setelah cukup fakta dan data, dapat

memberi informasi lengkap Tersistem, kesimpulan lebih akurat Digunakan untuk megamati gejalan sosial yg komplex dan

multidimensional

Page 16: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

Ruang lingkup kajian gejala sosial Pendekatan reduksionistik ( sudut

pandag sempit) Pendekatan teleologis (susut

Pandang Luas)

Page 17: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

Pendekatan reduksionis

Pendekatan yg melihat gejala sosial dr sudut yg lebih sempit mendalam.

Melihat gejala secara terbatas dan hanya menganalisis beberapa variabel.

Penelitian kualitatif Pendekatan reduksionistik dgn cara

mereduksi kompleksitas gejala atau peristiwa yg diamati pada beberapa variabel terpilih dlm keadaan tetap (ceteris paribus)

Page 18: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

Pendekatan teleologis

Pendekatan yg melihat gejala sosial dr sudut pandang luas

Ahli John naisbitt Fracis fukuyama Samuel p hutington

Page 19: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

Pemerintah sebagai sistem kekuasaan

Page 20: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

MARK PHILP Pemerintah sbg sistem kekuasaan Definisi kekuasaan yg melimpah Kekuasaan berhubungan dengan pencapaian dampak Tiga sumber perselisihan :1. Perbedaan disiplin dalam ilmu sosial, menekankan

perbedaan basis kekuasaan (kekayaan, status, pegetahuan, karisma, kekuatan dan otoritas)

2. Perbedaan bentuk kekuasaan seperti pengaruh paksaan dan kontrol

3. Perbeaan penggunaan kekuasaan (spt tujuan individu, atau masy, tujuan olitik dan tujuan ekonomi)

Menekankan perbedaan aspek dan konsep menurut kepentingan teoritis dan praktisnya

Page 21: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

Talcott Parsons

Kekuasaan sebagai kapasitas tergenarilasasi dr sudut dan sistem sosial utk mebuat sgala hal terlaksana demi tujuan tujuan kolektif

Page 22: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

6 perbedaan dalam konsep kewenangan Mark Philp 1. kegagalan menjelaskan kesatuan dan keteraturan dalam

kehidupan sosial dan kepatuhan subjek subjek semata mata dgn paksaan dan atau kesepakatan rasional membuka ruang konsep kekuasaan

2. cara paksaan mengamankan kepatuhan dengan penggunaan kekuatan dan ancaman, persuasi, argumentasi, bahwa tidakan adalah untuk kepentingan, secara mora l benar atau mulia

3. membedakan kekuasaan defacto dan de jure 4. mengacu kekuasaan sbg penerapan kekuasaan yg

dilegitimasi 5. kekuasaan memiliki makna ganda, mangacu pada pengaruh

dan kepatuhan, kriteri, mengidentifikasi siapa yang menjalankan pengaruh.

5. pembedaan dilakukan antara menjadi satu otoritasdan berada dalam otoritas/kewenangan (keyakinan dan tempat)

Page 23: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

Dalam menjalankan kekuasaan pemerintah dibatasi oleh

Aturan hukum (kepastian hukum bg masy)

Norma-norma Kepatutan ( kunci untama bg

pemrintah untuk menyejahterakan masy)

Etika (bahasa dan kominukasi, sumber utama,

Page 24: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

Hubungan Norma Hukum, Norma sosial, Kapatutan dan etika

, Norma sosial

kepatutan

Aturan Hukum

etika

etika

Page 25: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

Dalam menjalankan kekuasaan pemerintah dibatasi oleh Aturan hukum () Norma-norma Kepatutan ( kunci untama bg pemrintah untuk

menyejahterakan masy)( Equity dalam kaitan yustifikatoris, pada dasarnya merupakan koreksi thd keasilan legal. Penerapannya secara praktis biasanya berupa penilaian thd bermacam kasus yg didasarkan pada suatu hukum tertentu) Etika (bahasa dan kominukasi, sumber utama, (bagiamana seseorang berperilaku wajar daam

kehidupan masyarakat)

Page 26: Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil

Pandangan terhadap kekuasaan Pandangan pertama Atk membedakan antara dampak yg

disengaja dan tak disengaja A terhadap B Meliputi fenomena yg beragam, dr

kekuatan, pengaruh pendidikan sosialisasi dan ideologi.

Tanpa membedakan seperangkat dampak yg signifikan berarti kekuasaan tdk mengidentifikasi rentang ttt mengenai hal penting.