modul-03-sejarah-pengertian-kualitas1

16
Pengendalian Kualitas ( Modul 03 ) Sejarah Pengendalian Kualitas Disusun Oleh Ir.Edwar,MT edwar - Pengendalian Kualitas 1

Transcript of modul-03-sejarah-pengertian-kualitas1

Page 1: modul-03-sejarah-pengertian-kualitas1

Pengendalian Kualitas

( Modul 03 )

Sejarah Pengendalian Kualitas

Disusun Oleh Ir.Edwar,MT

Fakultas Teknologi IndustriUniversitas Mercu Buana

Tahun 2009

edwar - Pengendalian Kualitas1

Page 2: modul-03-sejarah-pengertian-kualitas1

SEJARAH KONSEP MANJEMEN KUALITAS

Menurut Garvin (dalam Bounds, et.al., 1994 : 46-84; Lovelock, 1944 :

101-107), kualitas sebagai suatu konsep sudah lama dikenal, tetapi

kemunculannya sebagai fungsi manajemen baru terjadi akhir-akhir ini. Ia

membagi pendekatan modern terhadap kualitas ke dalam empat era kualitas,

yaitu inspeksi, pengendalian kualitas secara statistik, jaminan kualitas, dan

manajemen kualitas strategik. Keempat era kualitas tersebut tersaji dalam

Tabel I.2.

Tabel I.2

Empat Era Kualitas Menurut Garvin

Tahap Gerakan KualitasKarakteristik Inspeksi

(1800-an)Pengendalian

Kualitas Statistik

(1930-an)

Jaminan Kualitas

(1950-an)

Manajemen Kualitas

Strategik (1980-an)

Perhatian utama

Deteksi Pengendalian Koordinasi Pengaruh Strategik

Pandangan terhadap kualitas

Suatu masalah untuk dipecahkan

Suatu masalah untuk dipecahkan

Suatu masalah untuk dipecahkan, tetapi diatasi secara proaktif

Peluang kompetitif

Penekanan Keseragaman Produk

Keseragaman Produk dengan pengurangan inspeksi

Jaringan produksi keseluruhan, dari desain sampai pasar, dan kontribusi dari semua kelompok fungsional untuk mencegah kegagalan kualitas

Kebutuhan pasar dan konsumen

edwar - Pengendalian Kualitas2

Page 3: modul-03-sejarah-pengertian-kualitas1

Metode Penaksiran dan pengukuran

Alat dan teknik statistik

Program dan sistem

Perencanaan strategik, penentuan tujuan, dan pengerahan organisasi

Peranan profesional kualitas

Inspeksi, penyortiran, perhitungan dan penggolongan

Mencari dan memecahkan masalah dan penerapan metode statistik

Pengukuran kualitas, perencanaan kualitas dan peran-cangan program

Penetapan tujuan pendidikan dan pelatihan kerjasama antardepartemen, dan perancangan program

Yang bertanggung jawab atas kualitas

Departemen Inspeksi

Departemen Manufakturing dan Perekayasaan

Semua Departemen

Setiap orang dalam organisasi, dengan kepemimpinan yang kuat dari manajemen puncak

Orientasi dan pendekatan

Kualitas ‘Inspect in’

Kualitas ‘Control in’

Kualitas ‘Build in’

Kualitas ‘Manages in’

Penjelasan lebih terinci mengenai empat era kualitas dari Tabel I.2

adalah sebagai berikut.

Inspeksi

Pendekatan ini dimulai pada abad ke 19. Pengendalian kualitas

mencakup beberapa model yang seragam dari suatu produk untuk mengukur

kinerja sesungguhnya.

Pengendalian Kualitas Secara Statistik

Gerakan kualitas yang menggunakan pendekatan ilmiah untuk pertama

kalinya pada tahun 1931 dengan dipublikasikannya hasil karya W.A.

Shewhart, seorang peneliti dari Bell Telephone Laboratories. Menurutnya

variabilitas merupakan suatu kenyataan dalam industri dan hal ini dapat

dipahami dengan menggunakan prinsip probabilitas dan statistik.

Jaminan Kualitas

edwar - Pengendalian Kualitas3

Page 4: modul-03-sejarah-pengertian-kualitas1

Dalam era ini terdapat pengembangan empat konsep baru yang penting

mengenai jaminan kualitas, yaitu biaya kualitas, pengendalian kualitas

terpadu, reliability engineering, dan zero defects. Pengendalian kualitas

terpadu merupakan pemikiran Armand Feigenbaum ia berpendapat bahwa

pengendalian harus dimulai dari perancangan produk dan berakhir hanya jika

telah sampai ke tangan pelanggan yang puas. Dan ia menyatakan bahwa

kegiatan kualitas dibagi dalam tiga kategori.

1. Pengendalian rancangan baru

2. Pengendalian bahan baku yang baru datang

3. Pengendalian produk/Shop floor

Reliability Enginering muncul pada dekade 1950-an dilatar belakangi oleh

kebutuhan Angkatan Bersenjata Amerika untuk memiliki peralatan elektronik

dan senjata udara yang dapat diandalkan.

Zero defects, pertama kali dikemukakan oleh Martin Company (1961-

1962) konsep ini adalah ditujukan kepada harapan manajemen dan

hubungan antar pribadi daripada ketrampilan rekayasa. Tujuan utamanya

kesempurnaan pada saat pertama dan fokusnya yaitu identifikasi masalah

pada sumbernya dengan mengoreksi penyebab umum kesalahan karyawan

seperti, kurangnya pengetahuan, kurangnya fasilitas yang lengkap,

kurangnya kesadaran dan motivasi karyawan.

edwar - Pengendalian Kualitas4

Page 5: modul-03-sejarah-pengertian-kualitas1

Guru-Guru Pengendalian Kualitas

Dalam perkembangan pendalian kualitas kita mengenal beberapa guru yang

berpengaruh, guru-guru tersebut adalah :

Dr.W.Edwards Deming.

Deming berpendapat bahwa membangun system kualitas moderen memerlukan

transformasi manajemen menuju manajemen yang melakukan perbaikan secara

terus menerus (continuous improvement). Transformasi manajemen ini diringkas

kedalam 14 butir, yang dikenal sebagai 14 butir prinsip manajemen Deming,

sebagai berikut :

1. Ciptakan tujuan yang mantap kearah perbaikan produk, sehingga men-

jadi lebih kompetitif, tetap eksis dalam dunia bisnis dan memberikan la-

pangan kerja.

2. Adopsikan cara berfikir (filosofi) yang baru. Kita berada dalam era

ekonomi yang baru, karena itu diperlukan transformasi manajemen untuk

menghadapi tantangan dan memahami tanggung jawab kita serta

kepemimpinan untuk melakukan perubahan.

3. Hentikan ketergantungan pada inspeksi massal untuk memperoleh

kualitas, dengan cara membangun kualitas kedalam produk itu sejak

dari awal.

4. Akhiri praktek bisnis dengan hanya bergantung pada harga, sebaliknya

meminimumkan biaya total. Bergeraklah menuju pemasok (supplier)

tunggal untuk setiap barang (item) dengan membina hubungan jangka

panjang yang berdasarkan kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust)

5. Tingkatkan perbaikan secara terus menerus pada system produksi,

pelayanan dan peningkatan kualitas serta produktifitas, dengan demikian

secara terus menerus akan mengurangi biaya.

6. Lembagakan pelatihan kerja

edwar - Pengendalian Kualitas5

Page 6: modul-03-sejarah-pengertian-kualitas1

7. Lembagakan kepemimpinan. Tujuan dari kepemimpinan seharusnya

membantu pekerja, mesin dan instrumentasi kearah hasil kerja yang lebih

baik.

8. Hilangkan ketakutan, sehingga setaip orang dapat bekerja secara efektif

untuk perusahaan.

9. Hilangkan hambatan-hambatan diantara departemen. Orang-orang yang

berada dalam bagian riset, desain, penjualan dan produksi harus bekerja

sama sebagai satu tim untuk mengantisipasi masalah-masalah dalam

produksi dan penggunaan dari barang dan jasa itu.

10. Hilangkan slogan-slogan, desakan-desakan, dan target-target kepada

pekerja untuk mencapai “kerusakan nol” (zero defect) dan tingkat pro-

duktifitas baru yang lebih tinggi

11a. Hilangkan kuota produksi kerja di lantai pabrik. Subsitusikan dengan

kepemimpinan

11b. Hilangkan “manajemen berdasarkan sasaran” (management by

objective). Hilangkan manajemen berdasarkan angka produksi. Subsitusikan

dengan kepemimpinan.

12a. Hilangkan penghalang yang merampok para pekerja dari hak

kebanggaan kerja mereka. Tanggung jawab para pengawas (supervisor)

harus diganti dari angka-angka produksi ke kualitas produk.

12b. Hilangkan penghalang yang merampok orang-orang yang berada dalam

posisi manajemen dan rekayasa dari hak kebanggaan kerja mereka. Ini

berarti menghentikan praktek system penilaian tahunan (annual or merit

rating) dan manajemen berdasarkan sasaran serta manajemen berdasarkan

pada angka produksi.

13. Lembagakan program pendidikan dan pengembangan diri secara

serius.

14. Gerakkan setiap orang dalam perusahaan untuk mencapai transformasi

diatas. Transformasi menjadi tugas dan tanggungjawab setiap orang dalam

perusahaan itu.

edwar - Pengendalian Kualitas6

Page 7: modul-03-sejarah-pengertian-kualitas1

Dr. Joseph M. Juran

Dr. Joseph M. Juran sangat terkenal dengan konsep trilogy kualitas, yaitu,

perencanaan, pengendalian dan peningkatan kualitas.

Pendekatan Juran terhadap perencanaan kualitas melibatkan beberapa

aktivitas berikut :

1. Identifikasi pelanggan

2. Menentukan kebutuhan pelanggan

3. Menciptakan keistimewaan produk yang dapat memenuhi kebutuhan

pelanggan.

4. Menciptakan proses yang mampu menghasilkan keistimewaan produk

dibawah kondisi operasi

5. Mentransfer atau mengalihkan proses ke operasi.

Pendekatannya terhadap pengendalian kualitas belibatkan beberapa aktivitas

berikut :

1. Mengevaluasi performansi actual

2. Membandingkan yang actual dengan sasaran

3. Mengambil tindakan atas perbedaan yang aktual dan sasaran

Pendekatannya terhadap peningkatan kualitas belibatkan beberapa aktivitas

berikut :

1. Menciptakan kesadaran dari kebutuhan dan kesempatan untuk perbaikan

atau peningkatan.

2. Mengamanatkan atau menugaskan peningkatan kualitas, dan

membuatnya sebagai bagian dari setiap deskripsi pekerjaan.

3. Menciptakan infrastruktur : menetapkan dewan kualitas; memilih proyek

untuk perbaikan; menetukan atau menunjuk tim; menyiapkan fasilitator.

4. Memberikan pelatihan tentanng bagaimana meningkatkan kualitas

5. Meninjau kembali kemajuan secara teratur

6. Memberikan penghargaan kepada tim pemenang

7. Mempropagandakan atau mempopulerkan hasil-hasil perbaikan kualitas

edwar - Pengendalian Kualitas7

Page 8: modul-03-sejarah-pengertian-kualitas1

8. Memperbaiki sistim balas jasa (reward system) dalam menjalankan

tingkat perbaikan kualitas.

9. Mempertahankan momentum melalui perluasan rencana bisnis yang

mencakup sasaran untuk peningkatan kualitas.

Dr. Armand V. Feigenbaum

Dr. Feigembaum lebih berkonsentrasi dengan struktur organisasi dan

pendekatan system untuk memperbaiki kualitas dari pada metode statistic.

Organisasional aspek ini penting bagi perbaikan kualitas, karena inisiatif

perbaikan kualitas ini biasanya tidak berasar bawah atau “grass roots”.

Pengertian Kualitas oleh Guru-Guru Kualitas

Dalam mendefinisikan kualitas produk, ada lima pakar utama dalam

manajemen mutu terpadu (total quality management) yang saling berbeda

pendapat, tetapi maksudnya sama. Di bawah ini dikemukakan pengertian

kualitas dari lima pakar TQM.

1. Menurut Juran (V. Daniel Hunt, 1993 : 32), kualitas produk adalah

kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi

kebutuhan dan kepuasan pelanggan.

Kecocokan penggunaan itu didasarkan pada lima ciri utama berikut:

a. Teknologi, yaitu kekuatan atau daya tahan.

b. Psikologis, yaitu citra rasa atau status.

c. Waktu, yaitu kehandalan.

d. Kontraktual, yaitu adanya jaminan.

e. Etika, yaitu sopan santun, ramah atau jujur.

Kecocokan penggunaan suatu produk adalah apabila produk mempunyai

daya tahan penggunaan yang lama, meningkatkan citra atau status

konsumen yang memakainya, tidak mudah rusak adanya jaminan kualitas

(quality assurance), dan sesuai etika bila digunakan.

edwar - Pengendalian Kualitas8

Page 9: modul-03-sejarah-pengertian-kualitas1

Kecocokan penggunaan produk seperti dikemukakan di atas memiliki dua

aspek utama, yaitu ciri-ciri produknya memenuhi tuntutan pelanggan dan

tidak memiliki kelemahan.

a) Ciri-ciri produk yang memenuhi permintaan pelanggan

Ciri-ciri produk berkualitas tinggi adalah apabila memiliki ciri-ciri yang

khusus atau istimewa berbeda dari produk pesaing dan dapat

memenuhi harapan atau tuntutan sehingga dapat memuaskan

pelanggan.

b) Bebas dari kelemahan

Suatu produk dikatakan berkualitas tinggi apabila di dalam produk

tidak terdapat kelemahan, tidak ada cacat sedikitpun.

2. Menurut Crosby (1979 : 58), kualitas adalah conformance to require-

ment, yaitu sesuai dengan yang diisyaratkan atau distandarkan. Suatu

produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang

ditentukan. Standar kualitas meliputi bahan baku, proses produksi, dan

produk jadi.

3. Menurut Deming (1982 : 176), kualitas adalah kesesuaian dengan

kebutuhan pasar. Apabila Juran mendefinisikan kualitas sebagai fitness

for use dan Crosby sebagai conformance to requirement, maka Deming

mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian dengan kebutuhan pasar

atau konsumen.

4. Menurut Feigenbaum (1986 : 7), kualitas adalah kepuasan pelanggan

sepenuhnya (full costumer satisfaction).suatu produk dikatakan

berkualitas apabila dapat memberi kepuasan sepenuhnya kepada

konsumen, yaitu sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen atas

suatu produk.

5. Menurut Garvin (1988), kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang

berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, serta lingkungan

yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen.

Meskipun tidak ada definisi mengenai kualitas yang diterima secara

universal, namun dari ke lima definisi kualitas di atas terdapat beberapa

persamaan, yaitu dalam elemen-elemen sebagai berikut:

a. Kualitas mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.

edwar - Pengendalian Kualitas9

Page 10: modul-03-sejarah-pengertian-kualitas1

b. Kualitas mencakup produk, jasa manusia, proses dan lingkungan.

c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang

dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang

berkualitas pada masa mendatang).

Sejarah perkembangan pengendalian kualitas dirangkum oleh Montgomery

secara ringkas seperti dalam table berikut :

1798padri

Eli Whitney mempopulerkan komponen yang dapat dibongakr pasang. Ia membuat 10,000 pucuk senjata untuk pemerintah Amerika

1875 Frederick W. Taylor, memperkenalkan “Scientific management” prinsip-prinsip untuk membagi pekerjaan menjadi menjadi unit yang kecil. Pendekatan pertama berhubungan dengan produk dan proses yang elbih kompleks. Kontributor

1900-1930 Hendry Ford-the assembly line- Perbaikan metode kerja untuk peningkatan prouktivitas dan kualitas

1901 Lab standarisasi pertama berdiri di Ingris raya1907-1908 AT&T memulai inspeksi dan testing yang sistematis terhadap

produk dan material1908 W.S. Gosset memperkenalkan “ the t-distribution – hasil dari kerja

dia sebagai quality control pada Guiness Brewery1919 Technical Inspection Association dibentuk di Inggris, kemudian

menjadi the Institude of Quality Assurance1920s AT&t Bell labs membentuk Departemen Kualitas1922-1923 R.A.Fisher mempublikasikan tulisan tentang “designed

experiments” dan aplikasinya pada “agricultural sciences”1924 W.A.Shewhart memperkenalkan konsep “the control chart” di Bell

laboratories1928 H.F.Dodge and H.G.Romig Memperkenalkan metode “

Acceptance sampling” pada Bell Labs.1931 W.A.Shewhart mempublikasika Economic Control of Quality of

manufacturing product.1932 W.A.Shewhart mengajar di Universitas London1932-1933 Designg experiment diterapka di industri tekstil dan kmia di Inggris1938 W.E. Deming mengundang Shewhart untuk memberikan seminatr

tentang “Control Chart” pada “the U.S. Depart. of Agricultural Graduate School”

1940 The U.S War Dept mempubliksika panduan penggunaan control chart untuk proses analisa data

1940-1943 Bell Labs membuatkan “the military standard sampling plans” untuk tentara amerika

1946 The American Society for Quality Control (ASQC) dibentuk, sebagai gabungan dari berbagai pekumpulan kualitas.

edwar - Pengendalian Kualitas10

Page 11: modul-03-sejarah-pengertian-kualitas1

Deming diundang ke Jepang oleh “the economic and scientific services of the U.S.War Department.The Japanese Union of Scientist and Engineers (JUSE) dibentuk

1946-1949 Deming di undang untuk memberikan seminar tentang “statistical quality control” pada Industry di jepang

1948 Prof.G. Taguchi mulai mempelajari dan mempraktekan “experimental design”

1950 Deming mulai mendidik manajer dari industri jepangProf. K. Ishikawa memperkenalkan “the cause and effect diagram”

1950s Eugene Grant and A.J. Duncan mempublikasikan teks klasik tentang “statistical quality control”

1951 Dr.A.V.Feigenbaum menerbitkan buku “Total Quality Control”JUSE menetapkan “Deming Prize”

1951+ G.E.P.Box dan K.B.Wilson memeperkenalkan penggunaan design experiment untuk optimasi proses

1954 Dr. Joseph M. Juran di undang ke Jepang untuk memberikan kuliah tentang “quality management and improvement”

1957 J.M. Juran mempublikasikan Quality Control Handbook1959 Technometrik, jurnal tentang kualitas terbit dgn editor J. Stuard

Hunter1960 G.E.P.Box dan J. Stuard Hunter menulis tentang 2k-p factorial

designsK. Ishikawa di Jepang memperkenalkan The Quality Control Circle

1961 Di Ingris berdiri national council for Quality and Productiity1960s Zero Defects programs di perkenalkan pada industri-industri

tertentu di U.S1975-1978 Gerakan TQM di mulai di Amerika Utara, dengan penerapan

Quality Circles1980s Design experiment karya G. Taguchi terbit di U.S1988 The Malcom Baldrige National Quality Award di tetapkan oleh

kongres Amerika1989 Usaha “Motorola’s six-sigma” dimulai1990s Aktivitas sertivikasi ISO 9000 meningkat di U.S..Industry1997 Pendekatan “Motorola’s six-sigma” meluas ke industry lainnya

Daftar pustaka:

- Heizer, Jay & Barry Render, Operations Management, edisi ketujuh, Penerbit

Salemba Empat,2005

- Creech, Bill, Lima Pilar TQM, Binarupa Aksara,1996

- Montgomery, Douglas C. Introduction to Staistical Quality Control, 4th edition,

John Wiley & sons, Inc.

edwar - Pengendalian Kualitas11