Model Perda Pengendalian Kawasan Kumuh
-
Upload
bogesi-ardian -
Category
Education
-
view
684 -
download
4
description
Transcript of Model Perda Pengendalian Kawasan Kumuh
Kementerian Pekerjaan UmumDirektorat Jenderal Cipta Karya
Direktorat Pengembangan Permukiman
FGD II - DI DAERAH (Palembang, Surakarta, Balikpapan, Bitung)
PENYUSUNAN MODEL PERATURAN DAERAH (PERDA) TENTANGPENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS TERHADAP
PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH
Hal - 1
Tim Penyusun: Subdit. Pengaturan dan Pembinaan Kelembagaan
Direktorat Pengembangan Permukiman
Surakarta - 24 September 2014
Hal - 2
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
PENDAHULUAN KONSEPSI PANDUAN FASILITASI
PENYUSUNAN DAN LEGALISASI MUATAN PENGATURAN MODEL PERDA
KUMUH PENUTUP
Hal - 3
PENDAHULUAN
Hal - 3
Hal - 4
Hasil Pelaksanaan FGD Awal di Daerah1. Pelaksanaan FGD Awal di Kota Bitung
Hal - 5
Hasil Pelaksanaan FGD Awal di Daerah2. Pelaksanaan FGD Awal di Kota Balikpapan
Hal - 6
Hasil Pelaksanaan FGD Awal di Daerah3. Pelaksanaan FGD Awal di Kota Palembang
Hal - 7
Hasil Pelaksanaan FGD Awal di Daerah4. Pelaksanaan FGD Awal di Kota Surakarta
Hal - 8
Arti Penting Perda Kumuh1. Amanah UU-PKP
• Sesuai amanah dalam Pasal 98 ayat (3) UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman perlu dibentuk Peraturan Daerah.
2. Amanah PP Pembagian Urusan• Sesuai PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, Lampiran Bid PU,
Sub Bid Pemrukiman, Sub-Sub Bid Permukiman Kumuh, disebutkan pemerintah kabupaten/kota bertanggung jawab menetapkan Perda Kumuh.
3. Komitmen Internasional• Penanganan perumahan kumuh dan permukiman kumuh merupakan salah satu komitmen
internasional dalam Deklarasi HAM, Konvenan Hak Eksosbud dan MDGs.
4. Instruksi Presiden• Pada Hari Habitat Dunia, Presiden menginstruksikan untuk melakukan pengentasan
terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh hingga tahun 2020.
5. Salah Satu Kewajiban Pemerintah Daerah Sesuai Semangat Otonomi Daerah• Penetapan Perda yang berkaitan dengan penanggulangan permukiman kumuh merupakan
salah satu kewajiban Pemerintah Daerah dalam bidang Pekerjaan Umum – sub bidang Permukiman – sub sub bidang Permukiman Kumuh sesuai PP 38 Tahun 2007.
6. Sebagai Dasar Alokasi APBN Keciptakaryaan• Sebagai komitmen nasional, maka program pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap
perumahan kumuh dan permukiman kumuh menjadi prioritas nasional, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya dalam alokasi APBN hingga 2020.
• Termasuk dalam program ini adalah terkait dengan bidang bangunan gedung dan lingkungan, pengembangan permukiman, air minum, pengelolaan limbah dan persampahan.
Hal - 9
Amanah UU-PKPNO PASAL AMANAH UU-PKP RPP K/L1 Psl 11 Ketentuan mengenai pembinaan
RPP tentang Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kemen-pera
2 Psl 31 Ketentuan mengenai perencanaan dan perancangan rumah
3 Psl 50 ay 3 Ketentuan mengenai tata cara penghunian dengan cara sewa menyewa dan cara bukan sewa menyewa
4 Psl 53 ay 3 Ketentuan mengenai pengendalian perumahan
5 Psl 55 ay 6 Ketentuan mengenai kemudahan dan/atau bantuan pembangunan dan perolehan rumah bagi MBR
9 Psl 58 ay 4 Ketentuan mengenai arahan pengembangan kawasan permukiman yang terpadu dan berkelanjutan
10 Psl 84 ay 7 Ketentuan mengenai tata cara pengawasan penyelenggaraan kawasan permukiman
11 Psl 85 ay 5 Ketentuan mengenai bentuk dan tata cara pemberian insentif, pengenaan disinsentif, dan pengenaan sanksi
12 Psl 90 Ketentuan mengenai pemeliharaan 13 Psl 93 Ketentuan mengenai perbaikan
8 Psl 55 ay 5 Ketentuan mengenai penunjukkan dan pembentukan lembaga oleh Pemerintah atau pemerintah daerah
RPP tentang Badan Pelaksana
Kemen-pera
6 Psl 41 ay 3 Ketentuan mengenai pembangunan, penyediaan, penghunian, pengelolaan, serta pengalihan status dan hak atas rumah yang dimiliki negara RPP tentang Rumah
NegaraKemen-
PU7 Psl 51 ay 3 Ketentuan mengenai penghunian rumah negara
14 Psl 95 ay 6 Ketentuan mengenai pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh baru RPP tentang Pencegahan
dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kemen-PU
15 Psl 104 Ketentuan mengenai syarat dan tata cara penetapan lokasi, pemugaran, peremajaan, pemukiman kembali, dan pengelolaan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh
16 Psl 113 Ketentuan mengenai konsolidasi tanah RPP ttg Konsolidasi Tnh BPN17 Psl 123 ay 4 Ketentuan mengenai tata cara pengerahan dan pemupukan dana
RPP tentang Pembiayaan Perumahan dan Kawasan
PermukimanKemen-
Keu18 Psl 126 ay 4 Ketentuan mengenai kemudahan dan/atau bantuan pembiayaan
19 Psl 150 ay 3 Ketentuan mengenai jenis, besaran denda, tata cara, dan mekanisme pengenaan sanksi administratif
Hal - 10
Kedudukan Perda Kumuh
UUD 1945
UU-HAM (UU 39/1999)
UU-PKP (UU 1/2011)
PP Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh(PP .../...)
UU-PR (UU 26/2007)
PP-PPR (PP 15/2010)
PP-RTRWN (PP 28/2006)
PERPRES RTR KSN
Perda RTRW Provinsi
Perda RTRW Kab/Kota
Perda RDTR Kws Perkot.
Perda tentang Pembangunan & Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)
SK Bupati/Walikota tentang Penetapan Lokasi
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Permen tentang Pedoman Teknis Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Perda tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Perbup/wal tentang Rencana Penanganan
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Hal - 11
Kedudukan Program Kumuh
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Kawasan Perkotaan
Kebijakan & Strategi Perkotaan Daerah
(KSPD)
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman
(RP3KP)
Rencana Induk Sektor (RIS)Rencana Induk
Sektor Penyediaan Air Minum (RISPAM)
Rencana Induk Sistem Sanitasi
Kota (RISSK)
Rencana Induk Sistem Pengelolaan
Persampahan (RISPP)
Rencana Induk Sektor Lainnya
SK Bupati/Walikota Penetapan Daftar Lokasi Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh
Rencana Program Investasi Jangka
Menengah (RPIJM)
Pelaksanaan Fisik Keciptakaryaan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota
Perbup/wal tentang Rencana Penanganan Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh
Perda ttg Pencegahan & Peningkatan Kualitas thd Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh
Hal - 12
Pengaturan Model Perda Kumuh• BAB I Ketentuan Umum;
• BAB II Kriteria dan Tipologi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh;
• BAB III Pencegahan Terhadap Tumbuh dan Berkembangnya Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh Baru;
• BAB IV Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh;
• BAB V Penyediaan Tanah;
• BAB VI Pendanaan dan Sistem Pembiayaan;
• BAB VII Tugas dan Kewajiban Pemerintah Daerah;
• BAB VIII Peran Masyarakat dan Kearifan Lokal;
• BAB IX Sanksi Administratif;
• BAB X Ketentuan Pidana;
• BAB XI Ketentuan Penyidikan;
• BAB XII Ketentuan Peralihan;
• BAB XIII Ketentuan Penutup.
Hal - 13
KONSEPSI PANDUAN PENYUSUNAN & LEGALISASIPERDA KUMUH
Hal - 13
Hal - 14
Kebijakan Nasional Permukiman Tanpa Kumuh
1. Perumahan dan permukiman tanpa kumuh di Indonesia ditargetkan dicapai thn 2020;
2. Program penanganan perumahan kumuh dan permukiman kumuh dilaksanakan
dalam waktu 5 tahun ke depan, mulai dari tahun 2015 hingga tahun 2019;
3. Pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh di
daerah dilandasi dengan Peraturan Daerah, yang penyusunan dan legalisasinya
dapat difasilitasi oleh Pemerintah;
4. Program penanganan perumahan kumuh dan permukiman kumuh di daerah
dilaksanakan sesuai Penetapan Lokasi dalam bentuk Keputusan Kepala Daerah dan
Penetapan Rencana Penanganan Kumuh dalam bentuk Peraturan Kepala Daerah,
yang penyusunan dan legalisasinya dapat difasilitasi oleh Pemerintah;
5. Pelaksanaan fisik penanganan perumahan kumuh dan permukiman kumuh di daerah
dilakukan oleh pemerintah daerah, dimana pada tahun pertama dapat distimulasi oleh
Pemerintah.
Hal - 15
Strategi Penyelesaian Perda Kumuh
1. Memperkuat koordinasi lintas direktorat dalam Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam
rangka sinkronisasi program keciptakaryaan yang menunjang;
2. Mengoptimalkan koordinasi dengan Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT)
Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) di setiap provinsi;
3. Menyiapkan alokasi APBN untuk memberikan fasilitasi penyusunan dan legalisasi
Peraturan Daerah tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh kepada kabupaten/kota;
4. Menyelenggarakan kegiatan fasilitasi di tingkat pusat sebagai upaya pendampingan,
pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan di daerah;
5. Menyiapkan Model Peraturan Daerah tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh sebagai acuan substansial bagi
pemerintah kabupaten/kota dalam penyusunan dan legalisasi;
6. Menyiapkan Buku Panduan kegiatan fasilitasi penyusunan dan legalisasi di daerah
sebagai arahan proses bagi pemerintah kabupaten/kota dalam penyusunan dan
legalisasi.
Hal - 16
Konsep Fasilitasi Penyusunan & Legalisasi
Pemangku Kepentingan terkait Penanganan Kumuh Daerah
Dit. BangkimDJCK-PU
SNVT PKP Provinsi
Tim Teknis
Tim Pokjanis Penyusunan &
Legalisasi Perda Kumuh
Konsultan Daerah (Pihak Ketiga)
Tim Ahli Pendamping Pusat
Melakukan Pendampingan
Penyediaan Tim Ahli Pendamping
• Pembinaan Kegiatan • Pengarahan, Pemantauan &
Evaluasi Kegiatan
Pengendalian kegiatan fasilitasi penyusunan dan legalisasi Perda Kumuh
• Penyusunan Ranperda Kumuh
• Penyusunan Naskah Akademik
• Legalisasi Perda Kumuh
Pendampingan penyusunan dan legalisasi Perda Kumuh
Hal - 17
Mekanisme Penyusunan & Legalisasi di Daerah
BULAN 1 (MEI/JUN)
I. TAHAP PERSIAPAN
II. TAHAP SURVEI
III. TAHAP ANALISIS
IV. TAHAP PENYEMPURNAAN
BULAN 2 (JUN/JUL) BULAN 3 (JUL/AGU) BULAN 4 (AGU/SEP) BULAN 5 (SEP/OKT) BULAN 6 (OKT/NOV)
DISKUSI PARTISIPATIF
RANGKAIAN KEGIATAN
KELUARAN
PELAPORAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1.1. Pembentukan Tim Pokjanis (SK) dan
Pendaftaran Prolegda
1.2. Pendalaman KAK, Penyusunan Metodologi
& Rencana Kerja
1.4. Penyusunan Ranperda Kumuh Mengacu Model
1.5. Pembahasan Awal Draf Ranperda Kumuh
(Tim Pokjanis)
SK Pokjanis & Surat Prolegda Metodologi & Renja Ranperda Draf-0 Laporan Pendahuluan Hasil Pembahasan
O-1 Data Primer Data Sekunder Hasil Kompilasi
O-2 Kajian Kepustakaan, Kondisi Eksisting, Masalah & Potensi
Rumusan Penajaman Pengaturan
O-3
VI. TAHAP FINALISASI
2.1. Survei Sekunder (Literatur,
Perundangan, Standar dan Pedoman)
3.1. Kajian Kepustakaan
(Literatur, Perundangan, Standar dan Pedoman)
3.2. Identifikasi Kondisi Eksisting,
Inventarisasi Permasalahan
dan Potensi yang Ada
3.3. Analisis Permasalahan
dan Perumusan Materi
Pengaturan
3.4. Penyusunan
Naskah Akademis
LAP. PENDAHULUAN LAP. ANTARA
Sumber: Tim Penyusun, 2014
2.2. Survei Primer
(Pengamatan, Dokumentasi, Pengukuran, Wawancara)
2.3. Pengolahan
Data dan Informasi
4.2. Penyempurnaan Ranperda Kumuh
1.3. Pendalaman Substansi
Pembahasan Lap. Akhir
4.3. Penyampaian Dokumen kepada
DPRD (Masuk Prolegda)
Naskah Akademis Final Ranperda Kumuh Final Surat Penyampaian
Dokumen kepada DPRD Laporan Antara
O-4
3.5. Pembahasan
Antara Ranperda Kumuh (Tim
Pokjanis dengan Stakeholders
Terkait)
3.5. Penajaman Muatan Lokal
Ranperda Kumuh sesuai NA
4.1. Penyempurnaan
Naskah Akademis
Gambar 7. 1. Skema Mekanisme Penyusunan dan Legalisasi Perda Kumuh di Daerah
Hasil Pembahasan Hasil Penetapan Perda Kumuh Nomor Perda Kumuh
O-5 NA Draf-0 Ranperda
Rev-1 Hasil
Pembahasan
BULAN 7 (NOV/DES)
21 22 23 24
V. TAHAP PROLEGDA
5.3. Penetapan Paripurna DPRD
5.4. Proses Nomor Perda Kumuh
Pembahasan Lap. Pendahuluan
Partisipasi dlm Rakorwal di Pusat
Pembahasan Lap. Antara
Partisipasi dlm Forum Legalisasi di Pusat
5.1. Penyiapan Produk Akhir
Kegiatan
5.2. Penyerahan Produk Akhir
Kegiatan
Laporan Akhir Dokumen Proceeding Surat Ket. Selesai dari
Pokjanis
O-5
LAP. AKHIR
5.2. Pembahasan dengan Pansus DPRD
(Hadir Sebagai Narasumber dalam Rapat Pansus atau Menyelenggarakan Rapat
Dengan Mengundang Pansus)
5.1. Pembahasan Pansus DPRD
Hal - 18
Mekanisme Pendampingan, Pemantauan & Evaluasi oleh Pusat
BULAN 2 (APR-MEI)
I. TAHAP PERSIAPAN
II. TAHAP RAKORWAL
III. TAHAP PENDAMPINGAN, PEMANTAUAN & EVALUASI
IV. TAHAP FORUM
LEGALISASI
BULAN 3 (MEI-JUN) BULAN 4 (JUN-JUL) BULAN 5 (JUL-AGU) BULAN 6 (AGU-SEP) BULAN 7 (SEP-OKT)
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1.1. Pemahaman KAK, Penyusunan
Metodologi & Renja
1.2. Penyiapan Buku Panduan &
Model Perda Kumuh
LAP. PENDAHULUAN
LAP. ANTARA LAP. AKHIR
Sumber: Tim Penyusun, 2014
Gambar 7. 1. Skema Metodologi Kegiatan Fasilitasi Pusat dalam Rangka Pendampingan, Pemantauan dan Evaluasi
BULAN 8 (OKT-NOV)
27 28 1 2
4.4. Penyusunan Prosiding Forum
Legalisasi
4.3. Penyelenggaraan Forum Legalisasi (Pusat, Satker,
DPRD, KD)
2.3. Penyelenggaraan
Rakorwal (Pusat, Satker, Pokjanis, KD)
3.1. Partisipasi dalam Rakornis di Provinsi (Diselenggarakan oleh Satker PKP Provinsi 2.1. Rakor
Persiapan Rakorwal
2.2. Koordinasi Persiapan Rakorwal
2.4. Penyusunan
Prosiding Rakorwal
3.2. Pemetaan Perkembangan
Kegiatan di Daerah
3.3. Analisis Permasalahan dan
Rekomendasi Solusi
4.1. Rakor Persiapan Forum
Legalisasi
4.2. Koordinasi Persiapan Forum
Legalisasi
21 22 23 24
BULAN 1 (MAR-APR)
1.4. Penyelenggaraan Workshop Satker
di Pusat
BULAN 9 (NOV-DES)
21 22 23 24
VI. TAHAP FINALISASI
V. TAHAP KOLOKIUM
1.6. Penyusunan
Laporan Pendahuluan
Pembahasan Lap. Pendahuluan
1.3. Penyiapan KAK & HPS Kegiatan di
Daerah
1.5. Pemantauan Perkembangan
Lelang di Daerah
DISKUSI PARTISIPATIF
RANGKAIAN KEGIATAN
KELUARAN
PELAPORAN
Pemahaman KAK Metodologi & Renja Model Perda & Buku Panduan KAK & HPS Kegiatan Daerah
O-1 Prosiding Rakorwal
O-1 Hasil Rakornis Provinsi
O-1 Prosiding Forum Legalisasi
O-1 Prosiding Kolokium
O-1 Hasil Workshop Perkembangan
Lelang Daerah Laporan
Pendahuluan
Pemetaan Perkembangan Kegiatan di Daerah
Hasil Analisis Permasalahan Rekomendasi Solusi Laporan Antara
3.4. Penyusunan
Laporan Antara
5.3. Penyelenggaraan
Kolokium (Pusat, Satker, Pokjanis, KD)
5.1. Rakor Persiapan Kolokium
5.2. Koordinasi Persiapan Kolokium
5.4. Penyusunan
Prosiding Kolokium
Pemetaan Kondisi Akhir
Laporan Akhir Evaluasi Akhir
O-1
6.1. Pemetaan Kondisi Akhir Kegiatan di
Daerah
6.3. Rapat Evaluasi Akhir
Seluruh Kegiatan di
Pusat & Daerah
6.2. Penyusunan
Laporan Akhir
Pembahasan Lap. Antara
Pembahasan Lap. Akhir
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 11 12
13 14 15
16 17 18
19 20 21
22 23 24
25 26 27
28 29 30
31 32
Hal - 19
MUATAN PENGATURAN MODEL PERDA KUMUH
Hal - 19
Hal - 20
Konsideran (Menimbang & Mengingat)
Menimbang:
a. bahwa penyelenggaraan perumahan dan
permukiman secara layak dan terjangkau
dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi,
dan teratur merupakan tanggung jawab
negara
b. bahwa setiap orang berhak atas bertempat
tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup
yang baik dan sehat sebagai salah satu
kebutuhan dasar manusia dalam rangka
pembentukan watak serta kepribadian
bangsa sebagai salah satu upaya
membangun manusia Indonesia seutuhnya,
berjati diri, mandiri, dan produktif
c. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
98 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Mengingat:
a. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Undang-Undang Nomor ... Tahun ... tentang
Pembentukan Kabupaten/Kota .... .
c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman
d. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah
e. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Hal - 21
Ketentuan UmumPengertian :
1. Rumah
2. Perumahan
3. Permukiman
4. Lingkungan hunian
5. Kawasan permukiman
6. Perumahan kumuh
7. Permukiman kumuh
8. Pencegahan
9. Peningkatan kualitas
10. Masyarakat
11. Berpenghasilan Rendah
12. Prasarana
13. Sarana
14. Utilitas umum
15. Izin Mendirikan Bangunan Gedung
16. Pelaku
17. pembangunan
18. Setiap orang
19. Badan hukum
20. Pemerintah pusat
21. Pemerintah daerah
22. Menteri
Tujuan:
a. mencegah tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh
dan permukiman kumuh baru untuk mempertahankan
perumahan dan permukiman yang telah dibangun agar
tetap terjaga kualitasnya;
b. meningkatkan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh untuk mewujudkan kawasan
permukiman yang layak huni dan terjangkau, sehat, aman,
serasi, teratur, terencana, terpadu dan berkelanjutan.
Ruang Lingkup:a. kriteria dan tipologi perumahan kumuh dan permukiman
kumuh;
b. pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya
perumahan kumuh dan permukiman kumuh baru;
c. peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh;
d. penyediaan tanah;
e. pendanaan dan sistem pembiayaan;
f. tugas dan kewajiban pemerintah daerah; serta
g. peran masyarakat dan kearifan lokal.
Maksud:
Peraturan Daerah ini dimaksudkan sebagai pengaturan lebih
lanjut dan operasionalisasi di daerah dari Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman,
yang merupakan landasan upaya pencegahan dan peningkatan
kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh.
Hal - 22
Kriteria Perumahan Kumuh & Permukiman Kumuh
Kriteria yang
digunakan
untuk
menentukan
kondisi
kekumuhan
pada suatu
perumahan
dan
permukiman
Kriteria Kekumuhan
Bangunan Gedung
Kriteria Kekumuhan
Jalan Lingkungan
Kriteria Kekumuhan
Penyediaan Air
Minum
Kriteria Kekumuhan
Drainase
Lingkungan
Kriteria Kekumuhan
Air Limbah
Kriteria Kekumuhan
Persampahan
• bangunan gedung tidak teratur;• bangunan gedung memiliki kepadatan tinggi
tidak sesuai dengan RTR; • bangunan gedung tidak memenuhi persyaratan
teknis.
• jaringan jalan lingkungan tidak melayani seluruh
lingkungan perumahan atau permukiman; • kualitas permukaan jalan lingkungan buruk.
• sumber air baku terlindungi tidak terpenuhi baik
melalui JP maupun BJP; • kebutuhan air minum setiap individu tidak
terpenuhi sesuai standar yang berlaku.
• drainase lingkungan tidak mampu mengalirkan
limpasan air hujan sehingga menimbulkan
genangan; • kualitas konstruksi drainase lingkungan buruk.
• sistem pengelolaan air limbah tidak memadai; • prasarana dan sarana pengelolaan air limbah
tidak memenuhi persyaratan teknis.
• sistem pengelolaan persampahan tidak
memenuhi persyaratan teknis; • prasarana dan sarana persampahan tidak
memadai.
• Orientasi, ukuran, bentuk & langgam• 250 - > 300 unit / ha (kota metro / besar) atau
200 - > 250 unit / ha (kota sedang / kota kecil)• Luas lantai per kapita <7,2m2/org dan material
atap, lantai, dinding
• sebagian lingkungan tidak terlayani jalan• sebagian / seluruh jalan lingkungan terjadi
kerusakan permukaan jalan
• tidak terpenuhinya air baku terlindungi (tidak
berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa)• tidak terpenuhinya kebutuhan air minum < 60
liter/orang/hari
• menimbulkan genangan > 30 cm, > 2 jam, > 2
kali setahun• tanpa material pelapis atau penutup (pasangan
bata atau beton) atau terjadi kerusakan
• kakus/kloset & tangki septik• Leher angsa + tangki septik, jamban cemplung
terlindung, toilet kompos, sistem terpusat
• pewadahan, pengumpulan, pengangkutan,
pengolahan• Tempat sampah, TPS, gerobak / truk, TPST
skala lingkungan
Kriteria Kekumuhan
Kebakaran
• Sistem pengamanan aktif & pasif tidak tersedia;• Pasokan air pemadam tidak tersedia;• Akses mobil damkar tidak memadai;
• Persyaratan pengamanan bangunan & lingk;• Sumber air alami maupun buatan;• Lebar jalan tidak memadai.
Hal - 23
Tipologi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Tipologi
perumahan
kumuh dan
permukiman
kumuh
merupakan
pengelompokan
perumahan
kumuh dan
permukiman
kumuh
berdasarkan
letak lokasi
secara geografis
perumahan kumuh dan
permukiman kumuh di atas air;
perumahan kumuh dan
permukiman kumuh di tepi air;
perumahan kumuh dan
permukiman kumuh di dataran;
perumahan kumuh dan
permukiman kumuh di perbukitan;
perumahan kumuh dan
permukiman kumuh di daerah
rawan bencana.
Tipologi perumahan kumuh dan permukiman kumuh
disesuaikan dengan kondisi spesifik di dalam
wilayah kabupaten/kota
Tipologi perumahan kumuh dan permukiman kumuh
harus disesuaikan dengan alokasi peruntukan dalam
rencana tata ruang
Dalam hal rencana tata ruang tidak mengalokasikan
keberadaan tipologi perumahan kumuh dan
permukiman kumuh, maka keberadaannya harus
dipindahkan pada lokasi yang sesuai
Hal - 24
Pencegahan Tumbuh & Berkembangnya Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Baru
Pencegahan Terhadap Tumbuh Dan Berkembangnya Perumahan
Kumuh Dan Permukiman Kumuh Baru, Meliputi:
Pengawasan dan Pengendalian Pemberdayaan Masyarakat
Bagian Kesatu – Umum
Hal - 25
Bagian Kedua - Pengawasan dan Pengendalian
Tahap Perencana
an
Tahap Pemba-ngunan
Tahap Pemanfaat
an
Dilakukan
atas
kesesuaian
terhadap
Perizinan
Standar
Teknis
Kelaikan
Fungsi
• izin prinsip• izin lokasi• izin pemanfaatan tanah• izin mendirikan bangunan• izin lain
• Standar teknis bangunan gedung• Standar teknis jalan lingkungan• Standar teknis air minum• Standar teknis drainase lingkungan• Standar teknis air limbah• Standar teknis persampahan• Standar teknis kebakaran
• Kelayakan bangunan gedung• Kelayakan jalan lingkungan• Kelayakan air minum• Kelayakan drainase lingkungan• Kelayakan air limbah• Kelayakan persampahan• Kelayakan kebakaran
Pengawasan
dan
pengendalian
dilakukan
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan
PENGAWASAN
DAN
PENGENDALIAN
Untuk menjamin:• Kesesuaian dengan
RTR• Keterpaduan rencana
pengembangan PSU
Untuk menjamin
terpenuhinya:• sistem pelayanan• kuantitas kapasitas• kualitas bahan dan
pelayanan
Untuk menjamin kondisi:• sistem pelayanan,
kuantitas kapasitas &
kualitas bahan• keberfungsian• kerusakan
Tata Cara
Pengawasan &
Pengendalian
Pemantauan Evaluasi Pelaporan
Langsung Tdk LangsungPengamatan
Langsung pada lokasi
Melalui data & informasi / pengaduan
(Berkala / insidental) menilai kesesuaian terhadap
perizinan pd tahap
perencanaan
standar teknis
pada tahap pemba-ngunan
kelayakan fungsi
pada tahap pemanfaat
an
dasar Pemda melaksanakan upaya pencegahan tumbuh
dan berkembangnya perumahan kumuh dan
permukiman kumuh baru sesuai kebutuhan
Hal - 26
Bagian Ketiga - Pemberdayaan MasyarakatPe
mbe
rday
aan
Mas
yara
kat
Pendampingan
Penyuluhan
dimaksudkan untuk
meningkatkan kapasitas
masyarakat melalui
pembentukan dan
peningkatan kapasitas
kelompok swadaya
masyarakat
Pelayanan Informasi
merupakan kegiatan
pelayanan kepada
masyarakat dalam bentuk
pemberitaan hal-hal terkait
upaya pencegahan
perumahan kumuh dan
permukiman kumuh
kegiatan untuk memberikan informasi dalam
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat terkait pencegahan terhadap
tumbuh dan berkembangnya perumahan
kumuh dan permukiman kumuh
Pembimbingankegiatan untuk memberikan petunjuk atau
penjelasan mengenai cara untuk
mengerjakan kegiatan atau hal terkait
pencegahan terhadap tumbuh dan
berkembangnya perumahan kumuh dan
permukiman kumuh
Bantuan Tekniskegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah
dan/atau pemerintah daerah untuk
memberikan dukungan yang bersifat teknis
BENTUK:• Sosialisasi• Diseminasi
BENTUK:• pembimbingan kepada kelompok
masyarakat• pembimbingan kepada masyarakat
perorangan• pembimbingan kepada dunia usaha
FISIK: fasilitasi pemeliharaan, perawatan,
dan/atau perbaikan: • bangunan gedung;• jalan lingkungan;• drainase lingkungan;• sarpras air minum;• sarpras air limbah;• sarpras persampahan• sarpras persampahan• sarpras kebakaran
NON FISIK:• fasilitasi penyusunan perencanaan;• fasilitasi penyusunan NSPK;• fasilitasi penguatan kap kelemb;• fasilitasi alternatif pembiayaan; • fasilitasi persiapan pelaksanaan
kerjasama pemerintah swasta.
• rencana tata ruang• penataan bangunan dan lingkungan• perizinan• standar perumahan dan permukiman
PENGELOLAAN
Pembentuk-an
Kelompok Swadaya
Masyarakat
Kegiatan Pemelihara
an & Perbaikan
Dapat difasili-
tasi Pemda
Pola Kelompok Swadaya
Masyarakat Lampiran IV
Hal - 27
Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
POLA PENANGANAN
Studi & Perencanaan Penanganan
TAHAPAN:• persiapan• survei• analisis• peny rencana
penanganan• peny rencana
pembiayaan • finalisasi
Ditetapkan dalam bentuk peraturan
kepala daerah
Pola-Pola Penanganan
• kumuh ringan / sedang
• lahan legal
• kumuh berat• status lahan
legal
• kumuh ringan / sedang / berat
• lahan tidak legal
• lokasi rawan bencana
• lokasi menimbulkan bahaya
Pemugaran
Peremajaan
Pemukiman Kembali
PENETAPAN LOKASI
Identifikasi Lokasi
Penilaian Lokasi
Legalisasi Penetapan
Lokasi
satuan perumahan / permukiman
Keputusan Kepala Daerah
dilengkapilampiran:
• Tabulasi daftar lokasi
• Peta sebaran lokasi
permasalahan kekumuhan
legalitas lahan
pertimbangan lain non fisik
Kelurahan / desa atau
kecamatan
sesuai kriteria
kekumuhan
status kepemilikanKesesuaian
RTR
• nilai strategis lokasi;
• kepadatan penduduk;
• kondisi sosial ekonomi.
Hasil Penilaian Permasalahan Kekumuhan:
• Kumuh ringan• Kumuh sedang• Kumuh berat
Hasil Penilaian Status Lahan:
• Legal• Ilegal
Hasil Penilaian Non Fisik:
• Kategori Rendah• Kategori Sedang• Kategori Tinggi
Dilakukan Peninjauan
Ulang Maksimal 5 Tahun sekali
Format Pendataan Lampiran I
Formula Penilaian
Lampiran II
Format Keputusan
Kepala Daerah Lampiran III
Hal - 28
Penyediaan Tanah
Sesuai kewenangannya, pemerintah daerah bertanggung jawab atas penyediaan tanah dalam peningkatan
kualitas perumahan kumuh dan kawasan permukiman kumuh
Ketersediaan tanah termasuk penetapannya di dalam rencana tata ruang wilayah merupakan tanggung jawab
pemerintahan daerah
Penyediaan tanah untuk peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh merupakan salah
satu pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum
Penyediaan tanah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Penyediaan tanah untuk peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh
dapat dilakukan melalui:
1. pemberian hak atas tanah terhadap tanah yang langsung dikuasai negara;
2. konsolidasi tanah oleh pemilik tanah;
3. peralihan atau pelepasan hak atas tanah oleh pemilik tanah;
4. pemanfaatan dan pemindahtanganan tanah barang milik negara atau milik daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan/atau
5. pendayagunaan tanah negara bekas tanah terlantar.
Hal - 29
Pendanaan dan Sistem Pembiayaan
Pendanaan
dimaksudkan untuk
menjamin
kemudahan
pembiayaan
pencegahan dan
peningkatan kualitas
perumahan kumuh
dan permukiman
kumuh
Pendanaan
merupakan
tanggung jawab
pemerintah daerah
Anggaran Pendapatan
Dan Belanja Negara
(APBN)
Anggaran Pendapatan
Dan Belanja Daerah
(APBD)
Sumber Dana Lain Yang
Sesuai Dengan
Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
Pendanaan dapat
difasilitasi oleh
Pemerintah dan
pemerintah provinsi
Sistem pembiayaan yang dibutuhkan dalam rangka pencegahan dan
peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh dirumuskan
dalam rencana penanganan yang ditetapkan dalam peraturan kepala daerah.
Sumber
dana
berasal
dari
Hal - 30
Tugas dan Kewajiban Pemerintah Daerah
Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan
kumuh dan permukiman kumuh wajib dilakukan oleh
pemerintah daerah.
Dalam melaksanakan kewajibannya, pemerintah daerah
melakukan koordinasi dengan Pemerintah, dan pemerintah
provinsi.
Bagian Kesatu - Umum
Hal - 31
Bagian Kedua - Tugas Pemerintah Daerah
1. merumuskan kebijakan dan strategi kabupaten/kota serta rencana pembangunan
kabupaten/kota terkait pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh
dan permukiman kumuh
2. melakukan survei dan pendataan skala kabupaten/kota mengenai lokasi
perumahan kumuh dan permukiman kumuh
3. melakukan pemberdayaan kepada masyarakat
4. melakukan pembangunan kawasan permukiman serta sarana dan prasarana dalam
upaya pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman
kumuh
5. melakukan pembangunan rumah dan perumahan yang layak huni bagi masyarakat,
khususnya masyarakat miskin dan masyarakat berpenghasilan rendah
6. memberikan bantuan sosial dan pemberdayaan terhadap masyarakat miskin dan
masyarakat berpenghasilan rendah
7. melakukan penyediaan pertanahan dalam upaya pencegahan dan peningkatan
kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh
Tugas Pemerintah Daerah
Hal - 32
Bagian Ketiga - Kewajiban Pemerintah Daerah
Kewajiban Dalam Peningkatan Kualitas
• melakukan identifikasi lokasi melalui survei lapangan melibatkan masyarakat
• melakukan penilaian lokasi sesuai kriteria yang telah ditentukan
• melakukan penetapan lokasi melalui keputusan kepala daerah
• melakukan peninjauan ulang terhadap ketetapan lokasi setiap tahun
Kewajiban pada Tahap Penetapan Lokasi
• melakukan perencanaan penanganan
• melakukan sosialisasi dan konsultasi publik hasil perencanaan penanganan
• melaksanakan penanganan pola-pola pemugaran, peremajaan, dan/atau pemukiman kembali
Kewajiban pada Tahap Pola
Penanganan• melakukan
pemberdayaan kepada masyarakat untuk membangun partisipasi dalam pengelolaan
• memberikan fasilitasi dalam upaya pembentukan kelompok swadaya masyarakat
• memberikan fasilitasi dan bantuan kepada masyarakat dalam upaya pemeliharaan dan perbaikan
Kewajiban pada Tahap Pengelolaan
Kewajiban Dalam Pencegahan
Melaksanakan pengawasan & pengendalian terhadap kesesuaian:• perizinan pada
tahap perencanaan • standar teknis pada
tahap pembangunan
• kelaikan fungsi pada tahap pemanfaatan
• memberikan pendampingan kepada masyarakat utk meningkatkan kesadaran dan partisipasi
• memberikan pelayanan informasi kepada masy mengenai rencana tata ruang, perizinan dan standar teknis
Kewajiban pada Tahap Pengawasan & Pengendalian
Kewajiban pada Tahap Pemberdayaan
Masyarakat
Kewajiban Pemerintah Kabupaten/Kota
Hal - 33
Bagian Keempat - Pola Koordinasi
Pelaksanaan Tugas dan Kewajiban Pemerintah Daerah, dilakukan oleh SKPD
sesuai Kewenangan
Pemerintah daerah melakukan koordinasi dengan Pemerintah dan pemerintah
provinsi dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
Pemerintah Daerah Melakukan Koordinasi & Sinkronisasi Program Antar SKPD
Koordinasi & Sinkronisasi Program Dilakukan Melalui Pembentukan Tim
Koordinasi Tingkat Daerah
KOORDINASI VERTIKAL
PELAKSANAAN TUGAS DAN KEWAJIBAN
Hal - 34
Peran MasyarakatBagian Kesatu - Umum
Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan
kumuh dan permukiman kumuh wajib dilakukan oleh setiap
orang
Hal - 35
Bagian Kedua - Peran Masyarakat Dalam Pencegahan
PERAN MASYARAKAT PADA TAHAP PENGAWASAN
DAN PENGENDALIAN1. berpartisipasi menjaga kesesuaian perizinan dari bangunan,
perumahan dan permukiman pada tahap perencanaan serta turut
membantu pemerintah daerah dalam pengawasan dan
pengendalian kesesuaian perizinan dari perencanaan bangunan,
perumahan dan permukiman di lingkungannya
2. berpartisipasi menjaga kesesuaian standar teknis dari bangunan,
perumahan dan permukiman pada tahap pembangunan serta turut
membantu pemerintah daerah dalam pengawasan dan
pengendalian kesesuaian standar teknis dari pembangunan
bangunan, perumahan dan permukiman di lingkungannya
3. berpartisipasi menjaga kesesuaian kelaikan fungsi dari bangunan,
perumahan dan permukiman pada tahap pemanfaatan serta turut
membantu pemerintah daerah dalam pengawasan dan
pengendalian kesesuaian kelaikan fungsi dari pemanfaatan
bangunan, perumahan dan permukiman di lingkungannya
PERAN MASYARAKAT PADA TAHAP
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1. berpartisipasi dalam berbagai kegiatan penyuluhan,
pembimbingan, dan/atau bantuan teknis yang dilakukan oleh
Pemerintah, pemerintah provinsi dan/atau pemerintah daerah
untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam rangka
pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan
kumuh dan permukiman kumuh
2. memanfaatkan dan turut membantu pelayanan informasi yang
diberikan oleh Pemerintah, pemerintah provinsi dan/atau
pemerintah daerah mengenai rencana tata ruang, perizinan dan
standar teknis perumahan dan permukiman serta pemberitaan hal-
hal terkait upaya pencegahan perumahan kumuh dan permukiman
kumuh
Hal - 36
Bagian Ketiga - Peran Masyarakat Dalam Peningkatan Kualitas
Peran masyarakat pada tahap penetapan lokasi
1. partisipasi aktif pada rapat
yang diselenggarakan
oleh pemerintah daerah
2. pemberian pendapat dan
pertimbangan kepada
instansi yang berwenang
terhadap penentuan
kriteria dan indikator
3. partisipasi pada proses
pendataan lokasi
perumahan kumuh dan
permukiman kumuh,
dengan mengikuti survei
lapangan atau
memberikan data dan
informasi yang dibutuhkan
4. penyampaian keberatan
terhadap hasil penetapan
daftar lokasi
Peran masyarakat dalam proses studi dan perencanaan
1. berpartisipasi aktif dalam
rapat pembahasan studi
dan perencanaan
2. memberikan pendapat
dan pertimbangan
kepada instansi yang
berwenang terhadap
rencana aksi dan rencana
pembiayaan
3. memberikan komitmen
dalam rencana
pembiayaan berupa
partisipasi dalam
pembiayaan swadaya
4. menyampaikan keberatan
terhadap hasil penetapan
rencana penanganan
Peran masyarakat dalam proses pelaksanaan penanganan
1. membantu menjaga ketertiban dalam
pelaksanaan penanganan
2. berkontribusi dalam pelaksanaan
penanganan, baik berupa dana, tenaga
maupun material
3. membantu dalam penyediaan lahan
4. mencegah perbuatan yang dapat
menghambat atau menghalangi
pelaksanaan penanganan
5. melaporkan perbuatan tersebut , kepada
instansi berwenang
6. melaporkan segala bentuk penyelewengan
yang terjadi
7. melakukan gugatan ganti rugi terhadap
berbagai bentuk kerugian yang diderita
8. mengajukan gugatan perwakilan terhadap
proses pelaksanaan penanganan yang
mengganggu, merugikan dan/atau
membahayakan kepentingan umum
Peran masyarakat pada tahap pengelolaan
1. partisipasi aktif pada
pembentukan dan
operasionalisasi kelompok
swadaya masyarakat
2. partisipasi pada pelaksanaan
pola kemitraan antara
pemerintah dengan kelompok
swadaya masyarakat
3. partisipasi dalam rangka
pembiayaan swadaya
4. partisipasi pada upaya
pemeliharaan dan perbaikan
5. partisipasi pada program
pemerintah dalam rangka
menjaga kualitas perumahan
dan permukiman secara
berkelanjutan
Hal - 37
Bagian Keempat - Kearifan Lokal
Kearifan lokal merupakan ketentuan atau norma yang mengandung kebijaksanaan
dalam berbagai perikehidupan masyarakat setempat sebagai warisan turun temurun
dari leluhur.
Pencegahan dan peningkatan kualitas
terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh yang dilakukan
oleh pemerintah daerah dan setiap
orang
Dilakukan dengan
mempertimbangkan kearifan lokal
dan tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan
Hal - 38
Sanksi Administratif, Ketent. Pidana & Penyidikan
KETENTUAN PENYIDIKAN• Penyidikan terhadap suatu kasus dilaksanakan setelah diketahui terjadi suatu peristiwa yang diduga merupakan tindak pidana dalam penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman berdasarkan laporan kejadian.
• Penyidikan dugaan tindak pidana dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dilakukan
oleh penyidik umum sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. peringatan tertulis;
2. pembatasan kegiatan pembangunan;
3. penghentian sementara atau penghentian tetap pada pelaksanaan pembangunan;
4. penghentian sementara atau penghentian tetap pada pengelolaan perumahan atau permukiman;
5. penguasaan sementara oleh pemerintah daerah (segel);
6. kewajiban membongkar sendiri bangunan dalam jangka waktu tertentu;
7. pembatasan kegiatan usaha;
8. pembekuan izin mendirikan bangunan;
8. pencabutan izin mendirikan bangunan;
9. pembekuan/pencabutan surat bukti kepemilikan rumah;
10. perintah pembongkaran bangunan rumah;
11. pembekuan izin usaha;
12. pencabutan izin usaha;
13. pengawasan;
14. pembatalan izin;
15. kewajiban pemulihan fungsi lahan dalam jangka waktu tertentu;
16. pencabutan insentif;
17. pengenaan denda administratif; dan/atau
18. penutupan lokasi.
SANKSI ADMINISTRATIF KETENTUAN PIDANAKETENTUAN PIDANA RINGAN
Tidak memenuhi Perda ini Penjara maks 6 bln / Denda maks Rp. 50jt
KETENTUAN PIDANA SESUAI UU-PKP
Membangun perumahan dan/atau permukiman tdk sesuai kriteria, spek, persyaratan, PSU yang dipersyaratkan
Denda maks Rp. 5 M
Membangun perumahan dan/atau permukiman di luar kawasan yang diperuntukan
Penjara maks 2 thn / Denda maks Rp. 2 M
Membangun perumahan dan/atau permukiman di tempat yg berpotensi dapat menimbulkan bahaya
Penjara maks 1 thn / Denda maks Rp. 50jt
Pejabat dengan sengaja mengeluarkan izin yang tidak sesuai dgn fungsi dan pemanfaatan ruang
Penjara maks 5 thn / Denda maks Rp. 5 M
Sengaja menolak atau menghalang-halangi permukiman kembali
Penjara maks 1 thn / Denda maks Rp. 100jt
Badan Hukum yang mengalihfungsikan PSU di luar fungsinya
Denda maks Rp. 5 M
Hal - 39
Ketentuan Peralihan & Ketentuan Penutup
KETENTUAN PERALIHAN
• Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua ketentuan dan/atau dokumen yang telah
ditetapkan atau dikeluarkan atau diterbitkan sebelum Peraturan Daerah ini ditetapkan, selama
masih sesuai dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tetap berlaku.
• Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua ketentuan dan/atau dokumen yang telah
ditetapkan atau dikeluarkan atau diterbitkan sebelum Peraturan Daerah ini ditetapkan, namun
bertentangan dan/atau tidak sesuai dengan Peraturan Daerah ini harus disesuaikan.
KETENTUAN PENUTUP
• Peraturan daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
• Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten/Kota.
Hal - 40
Lampiran Model Perda Kumuh• LAMPIRAN I - FORMAT ISIAN DAN PROSEDUR PENDATAAN IDENTIFIKASI LOKASI PERUMAHAN
KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH
• I.1. Format Isian Pendataan
• I.2. Prosedur Pendataan
• LAMPIRAN II - FORMULASI PENILAIAN LOKASI DALAM RANGKA PENDATAAN IDENTIFIKASI
LOKASI PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH
• II.1. Formulasi Kriteria, Indikator Dan Parameter
• II.2. Formulasi Penilaian, Berbagai Kemungkinan Klasifikasi Dan Skala Prioritas
Penanganan• LAMPIRAN III - FORMAT KELENGKAPAN PENETAPAN LOKASI PERUMAHAN KUMUH &
PERMUKIMAN KUMUH
• III.1. Format Keputusan Kepala Daerah
• III.2. Format Tabel Daftar Lokasi
• III.3. Format Peta Sebaran Lokasi Lokasi
• LAMPIRAN IV - SKEMA HUBUNGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT DALAM
PENGELOLAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
Hal - 41
PENUTUP
Hal - 41
Hal - 42
Tindak Lanjut
NO URAIAN TENTATIF WAKTU
1 Penyempurnaan Model Perda Kumuh Awal Oktober
2 Penyusunan Panduan Fasilitasi Awal Oktober
3 Rapat Pra Konsensus Model & Panduan di Pusat
14 – 15 Oktober
4 Rapat Konsensus Model & Panduan di Pusat
28 – 29Oktober
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Hal - 43
Permukiman Tanpa Kumuh 2020