MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU UNTUK...

8
MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS KARYA TULIS Disusun Oleh : Krisnawan/k2508060 BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga formal yang berfungsi membantu khususnya orang tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka. Sekolah memberikan

Transcript of MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU UNTUK...

Page 1: MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU UNTUK …krisna1.blog.uns.ac.id/files/2010/05/model-pengelompokkan-terpadu... · Sebagai contoh SD Negeri Empang Bahagia I ... tidak menguasai penggunaan

MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU UNTUK

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN KELAS

KARYA TULIS

Disusun Oleh :

Krisnawan/k2508060

BAB I

PENDAHUL UAN

1.1 L atar Belakang Masalah

Sekolah merupakan lembaga formal yang berfungsi membantu khususnya orang

tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka. Sekolah memberikan

Page 2: MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU UNTUK …krisna1.blog.uns.ac.id/files/2010/05/model-pengelompokkan-terpadu... · Sebagai contoh SD Negeri Empang Bahagia I ... tidak menguasai penggunaan

pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada anak didiknya secara lengkap sesuai dengan

yang mereka butuhkan. Semua fungsi sekolah tersebut tidak akan efektif apabila

komponen dari sistem sekolah tidak berjalan dengan baik, karena kelemahan dari salah

satu komponen akan berpengaruh pada komponen yang lain yang pada akhirnya akan

berpengaruh juga pada jalannya sistem itu sendiri. salah satu dari bagian komponen

sekolah adalah guru.

Guru dituntut untuk mampu menguasai kurikulum, menguasai materi, menguasai

metode, dan tidak kalah pentingnya guru juga harus mampu mengelola kelas sedemikian

rupa sehingga pembelajaran berlangsung secara aktif, inovatif dan menyenangkan.

Sebagai guru kelas penulis melihat pembelajaran menjadi kurang efektif karena jumlah

siswa terlalu banyak. Hal ini tentu suatu hambatan bagi guru dalam mengelola kelas.

Namun penulis ingin mengubah hambatan tersebut menjadi sebuah kekuatan dalam

pengelolaan kelas yang efektif dan efisien sehingga nantinya akan mendapatkan hasil

yang memuaskan.

Untuk menjawab hal itu, penulis mencoba menampilkan pengelolaan kelas

dengan model pengelompokkan terpadu. Yang mana setiap kelompok terdiri dari

beberapa orang siswa dengan tingkat kemampuan, sikap, dan keterampilan yang berbeda,

karena hal ini banyak memberika manfaat dan kemudahan bagi guru dalam mengelola

kelas.

1.2 Identifikasi Masalah

Banyak masalah yang berkaitan dengan pengolaan kelas yang dapat diidentifikasi,

diantaranya :

Bagaimana menata siswa dalam kelas agar siswa dapat terorganisir dengan baik?

Bagaimana Penataan ruang kelas agar dapat menciptakan suasana kelas yang nyaman dan

menyenangkan.

Bagaimana penataan tempat duduk siswa agar siswa dapat belajar lebih efektif

dan efisien serta memenuhi syarat edukatif.

Bagaimana penataan alat-alat pelajaran dan perlengkapan kelas lainnya yang dapat

menunjang keberhasilan proses belajar mengajar

Bagaimana menata keindahan dan kebersihan kelas sehingga dapat memotivasi

siswa dalam kegiatan belajar.

Page 3: MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU UNTUK …krisna1.blog.uns.ac.id/files/2010/05/model-pengelompokkan-terpadu... · Sebagai contoh SD Negeri Empang Bahagia I ... tidak menguasai penggunaan

Bagaimana membina disiplin di dalam kelas melalui pendekatan-pendekatan

tertentu yang dapat mengembangkan tingkah laku siswa yang diharapkan

1.3 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Dari sekian permasalahan yang ada tidak mungkin penulis dapat membahasnya

secara keseluruhan, karena mengingat kemampuan yang ada baik intelektual, biaya dan

waktu yang dimiliki penulis sangat terbatas. Maka penulis perlu memberikan batasan-

batasan masalah. Pembatasan masalah diperlukan untuk memperjelas permasalahan yang

ingin dipecahkan.

Oleh karena itu, penulis memberikan batasan sebagai berikut :

Pengelolaan kelas yang berkaitan dengan penataan tempat duduk siswa yaitu dengan

model pengelompokkan terpadu

Sejauh mana model pengelompokkan terpadu membantu guru dalam pengelolaan

kelas Model pengelompokkan terpadu ini diuji cobakan pada pelajaran Sains, dengan

indikator "mengidentifikasi sifat benda padat, cair dan gas"

BAB II

MODE L PENGEL OMPOKKAN TERPADU DAPAT MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGE LOLAAN KE LAS

2.1 Pengertian Model Pengelompokan Terpadu

Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas memerlukan pengelolaan kelas yang

efektif dan efisien salah satunya dengan menata tempat duduk siswa. Tempat duduk siswa

di dalam kelas dapat dikelola dalam klasikal, individual dan kelompok.

Model pengelompokkan terpadu adalah kelompokan yang di bentuk dengan berbagai

macam tujuan dan terdiri dari beberapa siswa yang memiliki latar belakang kemampuan

pengetahuan sikap dan keterampilan yang berbeda

Page 4: MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU UNTUK …krisna1.blog.uns.ac.id/files/2010/05/model-pengelompokkan-terpadu... · Sebagai contoh SD Negeri Empang Bahagia I ... tidak menguasai penggunaan

2.1.1 Pengertian Efektifitas Pengelolaan kelas

A. Pengertian Efektifitas

T.Hani Handoko Merumuskan definisi efektifitas sebagai berikut : "Efektifitas

merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang telah di tetapkan".Sementara yang

mengatakan bahwa "Efektifitas adalah kesanggupan untuk mewujudkan suatu tujuan".

Dari rumusan-rumusan tersebut dapat disimpulkan bahwa efektifitas merupakan

kemampuan atau kesanggupan memilih dan mewujudkan tujuan secara tepat.

B. Pengertian Pengelolaan Kelas

Kualitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar tergantung pada banyak

faktor antara lain jumlah siswa dalam kelas yang merupakan bagian dari pengelolaan

kelas. Yang dimaksud dalam kelas ruangan belajar.

Kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari

masyarakat sekolah dan menjadi satu kesatuan yang diorganisir menjadi unit kerja secara

dinamis dalam kegiatan pembelajaran yang kreatif untuk mencapai tujuan.

Sedangkan pengelolaan kelas segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana

belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotifasi siswa untuk

belajar dengan baik sesuai kemampuan. (pengelolaan kelas di Sekolah Dasar, 1993 /1994)

Efektifitas pengelolaan kelas merupakan upaya pihak guru untuk menata kehidupan kelas

dan melakukan serangkaian usaha atau kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan,

memelihara dan mengatur kondisi yang optimal serta memperbaiki jika terjadi gangguan

agar proses belajar mengajar berlangsung secara efektif dan efesien.

2.2 Visi, Misi dan Tujuan

2.2.1 Visi

Guru dalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar yang

ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang berpontensial

dibidang pembangunan oleh karena itu, guru merupakan salah satu unsur di bidang

pendidikan yang harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya

sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tentuan masyarakat semangkin berkembang.

Peranan guru meliputi 3 hal utama, yaitu mengajar, mendidikan dan melatih. Maka

sebagai konsekwensinya guru harus bertindak sebagai perencana pembelajaran dan

Page 5: MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU UNTUK …krisna1.blog.uns.ac.id/files/2010/05/model-pengelompokkan-terpadu... · Sebagai contoh SD Negeri Empang Bahagia I ... tidak menguasai penggunaan

memudahkan pelaksanaan pembelajaran (fasil itator ).

Sebagai perencana pembelajaran guru harus memiliki wawasan yang luas tentang

tugasnya, serta memahami persalahan pendidikan. Guru juga harus memahami visi

sekolah tempat dia bertugas sekaligus visi menjaga dirinya sendiri dalam melaksanakan

tugasnya.

Sebagai contoh SD Negeri Empang Bahagia I tempat penulis bekerja mempunyai Visi

"Unggul dalam berprestasi, terampil dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan tehnologi

berdasarkan iman dan takwa".

Sejalan dengan visi sekolah tersebut penulis mempunyai visi pribadi yaitu "

Prestasi dalam Profesi yang dilandasi Akhlakul karimah".

2.2.2 Misi

Sebagai lembaga pendidikan mempunyai pendidikan misi dan berusaha untuk

mewujudkannya misi merupakan cara untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Adapun

misi SD Negeri Empang Bahagia I adalah sebagai berikut:

Meningkatkan disiplin dalam proses belajar mengajar menumbuhkan semangat

keunggulan secara intensif pada seluruh warga sekolah. memotifasi dan membantu siswa

untuk mengenali potensi dirinya, sehimgga dapat dikembangkan secara optimal.

Menumbuhkan penghayatan ajaran agama yang dianut dan juga budaya bangsa, sehingga

menjadi kearifan dalam bertindak. Meningkatkan ketrampilan siswa dalam mengunakan

ilmu pengetahuan tehnologi. Misi sekolah yang telah dirumuskan tersebut harus di

imbangi dengan misi pribadi seorang guru oleh sebab itu penulis mempunyai misi sebagai

berikut :

Menerapkan disiplin sehingga menjadi Role Model (panutan) bagi siswa.

Mengembangkan wawasan profesi secara berkesinambungan.

Berusaha melakukan inovasi menuju arah yang lebih baik.

Menjaga hubungan baik dengan teman sejawat dan lebih meningkatkan hubungan dengan

Sang pencipta.

2.2.3 Tujuan

Tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:

Memberikan solusi alternatif dalam pengelolaan kelas khususnya bagi kelas dengan

jumlah siswa melebihi kelas ideal. Mendeskrisikan manfaat yang dapat diperoleh dari

Page 6: MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU UNTUK …krisna1.blog.uns.ac.id/files/2010/05/model-pengelompokkan-terpadu... · Sebagai contoh SD Negeri Empang Bahagia I ... tidak menguasai penggunaan

Model Pengelompokan Terpadu. Membantu memotivasi guru untuk mengubah hambatan

menjadi daya dukung dalam pembelajaran.

2.3 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI GURU

2.3.1 Permasalahan yang Ada Pada Guru Itu Sendiri

Guru malas membaca buku untuk menambah wawasan dan mengembangkan ilmu

pengetahuan. Guru hanya terpaku pada buku yang ada saja.

Guru malas inovasi dalam pembelajaran. Guru malas menggunakan berbagai metode dan

tidak menguasai penggunaan alat peraga. Guru segan untuk konsultasi mengenai

kesulitan pembelajaran dalam wadah KKG. Guru malas mengadakan bimbingan bagi

siswa yang kurang menguasai pelajaran.

2.3.2 Permasalahan Tempat Tugas

Tempat tugas terlalu jauh sehingga menghabiskan waktu di perjalanan.

Suasana ditempat tugas tidak ada kekeluargaan dan tidak kondusif sehingga membuat

guru tidak merasa nyaman. Kurangnya perhatian dari kepala sekolah tentang kelemahan

guru Kurang tersedianya sarana dan prasarana di sekolah

2.3.3 Permasalahan dari Masyarakat.

Ada sebagian masyarakat yang masih kurang perhatian terhadap pendidikan.

Dimata masyarakat guru serba segalanya sehingga bila melakukan suatu kesalahan,

masyarakat langsung menghujat dan mencemooh. Perkembangan ilmu pengetahuan dan

tehnologi yang sangat pesan sehingga ada sebagian masyarakat yang lebih maju dalam

IPTEK dibandingkan guru itu sendiri . Faktor lingkungan yang buruk sehingga ikut

membentuk siswa menjadi kurang baik. Faktor kebudayaan, adat istiadat dan bahasa yang

dapat juga mempengaruhi pendidikan.

2.4 Upaya dan Dukungan Praktisi Pendidikan

Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (pendidik) bukan hanya merupakan

tanggung jawab sekolah tetapi perlu adanya kerjasama yang baik dari pemerintah

(PEMDA), Komite Sekolah dan masyarakat serta adanya kerjasama antar guru.

Upaya dan dukungan tersebut antara lain: Penyediaan gedung sekolah bertingkat sarana

lainnya .

Meningkatkan kesehjateraan guru melalui intensif. Adanya kerjasama antar guru

Page 7: MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU UNTUK …krisna1.blog.uns.ac.id/files/2010/05/model-pengelompokkan-terpadu... · Sebagai contoh SD Negeri Empang Bahagia I ... tidak menguasai penggunaan

dalam wadah KKG. Adanya kerjasama antar guru TK/SD atau Dinas P&K.

Peningkatan kualitas guru dengan beasiswa PGSD DII atau SI. Adanya mutasi guru

dalam mengajar agar tidak jenuh atau peningkatan karir. Adanya kerjasama antar sekolah

dengan masyarakat melalui komite sekolah Adanya forum silahtuhrahmi antara sekolah

dan masyarakat dalam merumuskan program dan kebijakan sekolah. Adanya kerjasama

dengan intansi lain Adanya hubungan akrab Kepala sekolah dengan Guru.

Penyampaian informasi terbaru dari guru yang baru mengikuti penataran.

Kunjungan atau studi banding ke sekolah-sekolah yang lebih berhasil .

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah penulis mengamati proses Model Pengelompokan Terpadu dan mendapat

nilai akhir siswa kelas IV dalam uji coba penerapan model pengelolaan kelas ini, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Pengelolaan kelas dengan Model Pengelompokkan Terpadu dapat membantu guru

dalam mengkondisikan kelas untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih

efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa dengan baik sehingga

mendapatkan hasil yang lebih optimal. Model Pengelompokkan Terpadu ternyata dapat

meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam pelajaran Sains dengan indikator

"Mengidentifikasi sifat benda cair padat dan gas". Model Pengelompokkan Terpadu dapat

digunakan dalam beberapa mata pelajaran sekolah.

3.2 Saran

Berikut ini saran-saran yang dapat penulis sampaikan kepada para pembaca pada

Page 8: MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU UNTUK …krisna1.blog.uns.ac.id/files/2010/05/model-pengelompokkan-terpadu... · Sebagai contoh SD Negeri Empang Bahagia I ... tidak menguasai penggunaan

umumnya, khususnya kepada guru kelas diantaranya :

Agar suatu proses pembelajaran hasil yang optimal maka semua komponen

pembelajaran harus baik dan mendukung. Salah satunya pengeloaan kelas dengan Model

Pembelajaran Terpadu. Model Pengelompokkan Terpadu dapat digunakan dalam

beberapa mata pelajaran untuk itu bisa dijadikan model alternatif bagi guru.

Guru hendaknya terbuka terhadap inovasi – inovasi yang kreatif sehingga i lmu

pengetahuan dan wawasannya mengenai pembelajaran semakin bertambah.

DAFTAR PUSTAKA

Debdikbud.1993/1994, Pengelolaan Sekolah Dasar.

Arikunto, Suharsimi, Pengelolaan Kelas dan Siswa, (Jakarta : Raja Grafindo

Persada 1996).

Hani T. Handoko. Pengantar Manajemen, Edisi II BPFE Jogjakarta 1986.

H. Zahara Idris. H. Lisma jamal. Pengantar Pendidikan, (Jakarta : PT Gramedia

Wiidiasarana Indonesia 1992).