Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

71
Komposisi penduduk Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria (ukuran) tertentu dan untuk tujuan tertentu pula. Mengetahui komposisi penduduk diperlukan untuk merencanakan kegiatan pada masa mendatang. Dasar untuk menyusun komposisi penduduk yang umum digunakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Pengelompokkan penduduk dapat digunakan untuk dasar dalam pengambilan kebijakan dan pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah di bidang kependudukan. Komposisi penduduk merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin. Komposisi penduduk dalam arti demografi: ü Komposisi penduduk menurut umur Struktur komposisi penduduk dipengaruhi oleh 3 variabel demografi antara lain: variabel kelahiran, kematian dan migrasi. Ketiga variabel tersebut akan saling mempengaruhi. Bila salah satu variabel berubah, maka akan mengakibatkan berubah pula variabel yang lain. Misalnya bila terjadi angka kelahiran yang tinggi maka struktur penduduk akan bergeser ke penduduk usia muda. Demikian juga faktor sosial ekonomi akan mempengaruhi struktur umum penduduk melalui 3 variabel demografi di atas. Struktur umur penduduk muda terjadi bila kelompok penduduk yang berumur kurang dari 15 tahun jumlahnya lebih dari 40%, sedangkan jumlah penduduk umur 65 tahun jumlahnya kurang dari 10%. sebaliknya suatu daerah dikatakan mempunyai struktur umur

Transcript of Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Page 1: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Komposisi penduduk

Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria (ukuran)

tertentu dan untuk tujuan tertentu pula. Mengetahui komposisi penduduk diperlukan untuk

merencanakan kegiatan pada masa mendatang. Dasar untuk menyusun komposisi penduduk yang

umum digunakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal.

Pengelompokkan penduduk dapat digunakan untuk dasar dalam pengambilan kebijakan dan

pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah di bidang kependudukan.

Komposisi penduduk merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang

membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.

Komposisi penduduk dalam arti demografi:

ü Komposisi penduduk menurut umur

Struktur komposisi penduduk dipengaruhi oleh 3 variabel demografi antara lain: variabel

kelahiran, kematian dan migrasi. Ketiga variabel tersebut akan saling mempengaruhi. Bila salah

satu variabel berubah, maka akan mengakibatkan berubah pula variabel yang lain. Misalnya bila

terjadi angka kelahiran yang tinggi maka struktur penduduk akan bergeser ke penduduk usia

muda. Demikian juga faktor sosial ekonomi akan mempengaruhi struktur umum penduduk

melalui 3 variabel demografi di atas.

Struktur umur penduduk muda terjadi bila kelompok penduduk yang berumur kurang dari 15

tahun jumlahnya lebih dari 40%, sedangkan jumlah penduduk umur 65 tahun jumlahnya kurang

dari 10%. sebaliknya suatu daerah dikatakan mempunyai struktur umur penduduk tua apabila

presentasenya berkebalikan dengan daerah struktur umur penduduk muda.

ü Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin

Rasio jenis kelamin pada umumnya dinyatakan sebagai perbandingan jumlah laki-laki per

100 perempuan. Angka rasio jenis kelamin dapat dihitung menurut golongan–golongan umur di

samping bagi penduduk total. Angka – angka rasio jenis kelamin menurut golongan umur ini

disebut sebagai “age spesific sex rations”. Selain faktor rasio jenis kelamin pada saat lahir, tinggi

rendahnya angka – angka rasio jenis kelamin secara total maupun bagi golongan-golongan umur

di suatu masyarakat atau komunitas dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat kematian laki –

laki dan perempuan dan secara kolektif, dan oleh perbedaan – perbedaan tingkat migrasi netto

antar jenis kelamin.

a.       Berdasarkan aspek biologis

Page 2: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Misalnya : penduduk di suatu desa digolongkan berdasarkan umur dan jenis kelamin.

Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.

Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:

§  Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif.

§  Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif.

§  Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompo

Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk negara-negara

di dunia dibagi 3 yaitu:

·      Struktur penduduk muda : bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia muda.

·      Struktur penduduk dewasa : bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia dewasa.

·      Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.

b.      Berdasarkan aspek social

Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan status perkawinan.

Komposisi penduduk menurut pendidikan

Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat

dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini

dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.

c.        Berdasarkan aspek ekonomis

Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan.

Komposisi penduduk menurut pekerjaan

Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap tiap orang.

Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang,

petani, pengusaha dan sopir.

d.       Berdasarkan aspek geografis

Misalnya : penduduk di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal.

Komposisi penduduk menurut tempat tinggal

Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk di

desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduk

tinggal di desa.

Page 3: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

KOMPOSISI PENDUDUK

oleh Elva Rismwari pada Januari 17, 2012

Pengertian komposisi pendudukKomposisi penduduk adalah penggolongan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya : penduduk desa dapat digolongkan berdasarkan tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, jenis kelamin dsb. Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan yang terpenting. Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat penting bagi pemerintah sebuah negara untuk menentukan kebijakan kependudukan mereka untuk beberapa tahun ke depan. Komposisi penduduk dan jenis kelamin bagi suatu masyarakat penting baik dalam kerangka biologis, ekonomi, maupun sosial. Misalnya penting dalam dalam kaitannya dengan angka – angka kelahiran, kematian, rasio beban tanggungan, dan jumlah penduduk usia sekolah.Contoh:Dengan mengetahui jumlah penduduk usia 7 –12 tahun maka pemerintah dapat memperkirakan berapa kebutuhan sekolah dasar yang harus disediakan mengingat usia tersebut adalah usia sekolah dasarMacam-macam komposisi penduduk1. Berdasarkan aspek biologisMisalnya : penduduk di suatu desa digolongkan berdasarkan umur dan jenis kelamin.Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:- Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif.- Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif.- Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompoSesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:- Struktur penduduk muda : bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia muda.- Struktur penduduk dewasa : bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia dewasa.- Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.2. Berdasarkan aspek sosialMisalnya : penduduk digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan status perkawinan.Komposisi penduduk menurut pendidikanBerdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.3. Berdasarkan aspek ekonomisMisalnya : penduduk digolongkan berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan.Komposisi penduduk menurut pekerjaanPenduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir.

Page 4: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

4. Berdasarkan aspek geografisMisalnya : penduduk di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal.Komposisi penduduk menurut tempat tinggalTempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduk tinggal di desa.

Cara penyajian dan penghitungan komposisi penduduk

Cara penyajian komposisi penduduk

Penyajian data komposisi penduduk dapat disajikan dengan grafik yang berbentuk pyramid yang disebut dengan “Piramida Penduduk”. Piramida Penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan grafik batang yang menggambarkan perbandingan banyaknya jumlah laki-laki dan perempuan dalam tiap – tiap kelompok usia. Dengan piramida penduduk, data akan terbaca dengan lebih jelas. Riwayat penduduk suatu negeri dapat dibaca dari piramida penduduk negri yang bersangkutan.Cara penggambaran piramida penduduk :1. Sumbu vertikal untuk distribusi umur2. Sumbu horisontal untuk jumlah penduduk dapat absolut maupun persentase.3. Horisontal kiri untuk laki-laki dan horizontal kanan untuk perempuan.4. Dasar piramida dimulai untuk umur muda (0 – 4) tahun semakin ke atas untuk umur yang lebih tua5. Puncak piramida untuk umur tua sering dibuat dengan sistem “open end interval” artinya, misal untuk umur 75, 76, 77, 78 dan seterusnya cukup dituliskan 75+.6. . Bagian sebelah kiri untuk penduduk laki – laki dan bagian sebelah kanan untuk pnduduk perempuan7. Besarnya balok diagram untuk masing – masing kelompok umur harus sama.Piramida pendudukTerdapat beberapa tipe piramida, dibedakan dalam 5 tipe piramida penduduk:Model 1:Piramida penduduk model ini mempunyai dasar lebar dan ‘slope’ tidak terlalu curam atau datar. Bentuk semacam ini terdapat pada penduduk dengan tingkat kelahiran dan kematian sangat tinggi, sebelum mereka mengadakan pengendalian terhadap kelahiran maupun kematian. Umur median rendah, sedangkan angka beban tanggungan (dependency ratio) tinggi.Contoh: Piramida Penduduk India tahun 1951Piramida Penduduk Indonesia tahun 1971Model 2:Dibandingkan dengan model 1, maka dasar piramida model 2 ini lebih lebar dan ‘slope’ lebih curam sesudah kelompok umur 0-4 tahun sampai ke puncak piramida. Bentuk ini terdapat pada negara dengan permulaan pertumbuhan penduduk yang tinggi/cepat akibat adanya penurunan tingkat kematian bayi dan anak-anak tetapi belum ada penurunan tingakt fertilitas. Umur median sangat rendah, sedangkan angka beban tanggungan (dependency ratio) tinggi.Contoh: Sri Lanka, Meksiko, dan Brazilia.Model 3:Bentuk piramida ini dikenal sebagai bentuk sarang tawon kuno (old fashioned beehive). Terdapat

Page 5: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

pada negara dengan tingkat kelahirandan tingkat kematian yang rendah. Karakteristik yang dimiliki piramida ini yaitu umur median sangat tinggi, dengan beban tanggungan sangat rendah, terutama pada kelompok umur-umur tua.Contoh: Pramida penduduk pada hamper seluruh negara-negara Eropa barat.Model 4:Piramida penduduk dengan bentuk lonceng/genta (The bellshapedpyramid). Bentuk ini dicapai oleh Negara-negara yang paling sedikit sudah 100 tahun mengalami penurunan tingkat fertilitas (kelahiran) dan kematian. Umur median cenderung menurun dan angka beban tanggungan meninggi.Contoh: Piramida penduduk Amerika Serikat.Model 5:Terdapat pada negara yang menjalani penurunan drastis yang tingkat kelahiran dan kematiannya sangat rendah. Penurunan tingkat kelahiran yang terus menerus akan menyebabkan berkurangnya jumlah absolute dari pada penduduk.

Page 6: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

A. Latar Belakang

Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang

dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra

Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri

dari 13.487 pulau, oleh karena itu ia disebut juga sebagai Nusantara ("pulau luar", di samping

Jawa yang dianggap pusat). Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006,

Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang

berpenduduk Muslim terbesar di dunia, meskipun secara resmi bukanlah negara Islam. Bentuk

pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan

Daerah dan Presiden yang dipilih langsung. Ibukota negara ialah Jakarta. Indonesia berbatasan

dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor

Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan

wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India

Menurut sensus penduduk 2000, Indonesia memiliki populasi sekitar 206 juta, dan

diperkirakan pada tahun 2006 berpenduduk 222 juta. 130 juta (lebih dari 50%) tinggal di Pulau

Jawa yang merupakan pulau berpenduduk terbanyak sekaligus pulau dimana ibukota Jakarta

berada. Sebagian besar (95%) penduduk Indonesia adalah Bangsa Austronesia, dan terdapat

juga kelompok-kelompok suku Melanesia, Polinesia, dan Mikronesia terutama di Indonesia

bagian Timur. Banyak penduduk Indonesia yang menyatakan dirinya sebagai bagian dari

kelompok suku yang lebih spesifik, yang dibagi menurut bahasa dan asal daerah, misalnya

Jawa, Sunda, Madura, Batak, dan Minangkabau.

Selain itu juga ada penduduk pendatang yang jumlahnya minoritas di antaranya adalah

etnis Tionghoa, India, dan Arab. Mereka sudah lama datang ke Nusantara melalui perdagangan

sejak abad ke 8 M dan menetap menjadi bagian dari Nusantara. Di Indonesia terdapat sekitar 4

juta populasi etnis Tionghoa. Angka ini berbeda-beda karena hanya pada tahun 1930 dan 2000

Page 7: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

pemerintah melakukan sensus dengan menggolong-golongkan masyarakat Indonesia ke dalam

suku bangsa dan keturunannya. Islam adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar 85,2%

penduduk Indonesia, yang menjadikan Indonesia negara dengan penduduk muslim terbanyak

di dunia.[44] Sisanya beragama Protestan (8,9%), Katolik (3%), Hindu (1,8%), Buddha (0,8%),

dan lain-lain (0,3%). Selain agama-agama tersebut, pemerintah Indonesia juga secara resmi

mengakui Konghucu (http://id.wikipedia.org/wiki/indonesia,2012).

Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan

Sulawesi. Ibu kotanya adalah Makassar, dahulu disebut Ujungpandang. Provinsi Sulawesi

Selatan terletak di 0°12' - 8° Lintang Selatan dan 116°48' - 122°36' Bujur Timur. Luas

wilayahnya 62.482,54 km². Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi

Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat dan Laut

Flores di selatan. Sampai dengan Mei 2010, jumlah penduduk di Sulawesi Selatan terdaftar

sebanyak 8.032.551 jiwa dengan pembagian 3.921.543 orang laki-laki dan 4.111.008 orang

perempuan (http://id.google.org/ keprndudukan-sulsel,2012).

Kabupaten Pangkep terdiri dari 4 kecamatan kepulauan  dengan 112 pulau, 94

berpenghuni dengan jumlah penduduk 51.469 jiwa (34 %) serta 7 kecamatan wilayah pesisir. 

Luas laut kab. Pangkep 11.464.44 km, luas pulau kecil 35.150 ha dan garis pantai 250 km dan

luas terumbu karang 36.000  ha sehingga sangat perlu mendapat perlindungan dan

pengawasan dalam mengendalikan secara berkesinambungan (http://id.wikipedia.org,2012).

Melihat kondisi begitu banyaknya masalah yang dihadapi oleh masyarakat yakni

mortalitas,fertilitas dan migrasi khususnya daerah pesisir Sulawesi selatan. Hal itulah yang

melatarbelakangi dilakukannya praktek lapang Demografi Wilayah Pesisir dan Kepulauan.

B.Tujuan dan Kegunaan

Adapun tujuan dilakukannya praktek lapang mata kuliah Demografi Wilayah Pesisir dan

Kepulauan adalah

Page 8: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

1. Untuk mengetahui laju pertambahan penduduk di Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan

Labakkang, Kabupaten Pangkep,Provinsi Sulawesi-Selatan.

2. Untuk mengetahui kualitas penduduk di Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan Labakkang,

Kabupaten Pangkep,Provinsi Sulawesi-Selatan.

3. Untuk mengetahui penyebaran penduduk di Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan Labakkang,

Kabupaten Pangkep,Provinsi Sulawesi-Selatan.

Kegunaan dilakukannya praktek lapang mata kuliah Demografi Wilayah Pesisir dan

Kepulauan adalah untuk menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa tentang

pemanfaatan sumberdaya perikanan oleh masyarakat pesisir sekaligus untuk membandingkan

ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan

II . TINJAUAN PUSTAKA

A.   Pengertian Demografi

Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan

manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana

jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan.

Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu

yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu

(http://id.google.org ,2012).

Page 9: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Demografi adalah salah satu disiplin ilmu. Bidang kajiannya adalah struktur (susunan)

populasi manusia atau kependudukan di lingkup wilayah tertentu dan dalam periode tertentu

pula. Studi demografi akan mengkaji sebab dan akibat perubahan struktur kependudukan

termasuk peningkatan atau pengurangan jumlah penduduk yang disebabkan tingkat kelahiran,

tingkat kematian, dan proses perpindahan (migrasi) penduduk.

Problematik demiografi dalam meningkatkan kesejahteraan sudah berada di wilayah

terapan ilmu demografi. Pertanyaan mendasarnya adalah upaya mencari keseimbangan

struktur penduduk di wilayah tertentu pada periode tertentu dan kesejahteraan optimal yang

dapat dicapai.

Contoh kasus, pemerintah RRC melarang pasangan suami isteri memiliki lebih dari satu

anak sejak akhir 1970-an (1978 atau 1979). Alasannya untuk mengurangi angka pertumbuhan

penduduk sehingga beban sosial ekonomi berkurang. Implikasi kebijakan ini sangat banyak,

antara lain budaya Cina yang menginginkan anak laki-laki tidak jarang memicu aborsi ketika

bayi dalam kandungan diketahui berkelamin perempuan.

B.   Faktor yang Mempengaruhi Demografi

Angka pertumbuhan penduduk adalah tingkat pertambahan penduduk suatu wilayah

atau negara dalam suatu jangka waktu tertentu, dinyatakan dalam persentase. Pertambahan

penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya yang

disebabkan oleh beberapa faktor-faktor dibawah ini (www.antaranews.com,2011) :

- Kematian

Kematian apabila kematian bertambah maka angka kependudukan pun akan berkurang

akan tetapi bila angka kematian menurun maka akan menambah juga kependudukan

dikarenakan angka kelahiran menlonjak drastis. Kematian adalah hilangnya tanda-tanda

kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan

untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka

Page 10: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro

mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti moralitas)

-     Kelahiran

Kelahiran apabila kelahiran bisa cepat dikarenakan tekhnologi kesehatan kelahiran bisa

cepat dikarenakan tekhnologi kesehatan maka otomatis kenaikan penduduk pun bisa melonjak

drastis karena bertumbuhnya angka kelahiran. Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk.

Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung

kelahiran (pro natalitas).

a. Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas)

Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu. Anak

dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua. Anggapan bahwa

banyak anak banyak rejeki. Anak menjadi kebangaan bagi orang tua.

b. Faktor-faktor penunjang kelahiran (anti natalitas)

Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak. Adanya

ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal

berusia 19 tahun. Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya. Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak

diberikan hanya sampai anak ke-2. Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan

memperoleh pekerjaan.

-  Migrasi

Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain.

Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan

penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang

merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.

Page 11: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :

a. Persediaan sumber daya alam

b. Lingkungan social budaya

c. Potensi ekonomi

d. Alat masa depan

C.  Kesehatan lingkungan

-Ada beberapa definisi dari kesehatan lingkungan :

1.   Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan

ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat

dari manusia.

2.   Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan

adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis

antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang

sehat dan bahagia.

— -Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan

lingkungan, yaitu :

1.   Penyediaan Air Minum

2.   Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran

3.   Pembuangan Sampah Padat

4.   Pengendalian Vektor

5.   Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia

6.   Higiene makanan, termasuk higiene susu

7.   Pengendalian pencemaran udara

Page 12: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

8.   Pengendalian radiasi

9.   Kesehatan kerja

—-Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22 ayat (3) UU

No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :3

1. Penyehatan Air dan Udara

2. Pengamanan Limbah padat/sampah

3. Pengamanan Limbah cair

4. Pengamanan limbah gas

5. Pengamanan radiasi

6. Pengamanan kebisingan

7. Pengamanan vektor penyakit

8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana

-Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan kesehatan

lingkungan adalah sebagai berikut :

1.   Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis

2.   Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis

3.   Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis

4.   Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum

5.   Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada dlm

keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar2an, reaktor/tempat yang

bersifat khusus.

Page 13: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

—- Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk

mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia permasalah dalam

kesehatan lingkungan antara lain :

1.    Air Bersih

— -Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya

memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air

yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :

       Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna

       Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan (maks 500

mg/l)

       Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)

2.    Pembuangan Kotoran/Tinja

-Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai

berikut :

Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi

Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau

sumur

Tidak boleh terkontaminasi air permukaan

Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain

Page 14: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar diperlukan,

harus dibatasi seminimal mungkin

Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang

Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.

3.    Kesehatan Pemukiman

—- Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak

yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu

Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat

antar anggota keluarga dan penghuni rumah

Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan

penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor

penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi,

terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan

penghawaan yang cukup

Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena

keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan,

konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung

membuat penghuninya jatuh tergelincir.

4.    Pembuangan Sampah

— -Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-faktor

/unsur, berikut:

Page 15: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah

penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak

geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi

Penyimpanan sampah

Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali

Pengangkutan

Pembuangan

— -Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui

hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan

masalah-masalah ini secara efisien.

Page 16: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

III. METODOLOGI PRAKTIK

A.   Waktu dan Tempat

Praktek lapang mata kuliah Demografi dilaksanakan pada hari Jumat–Minggu tanggal 6-

8 April 2012 yang bertempat di Desa Pundata Baji, Kecamatan Labakkang, Kabupaten

Pangkep,Provinsi Sulawesi-Selatan.

B.   Sumber Data

Sumber data pada Praktek lapang mata kuliah Demografi yaitu:

         Data primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung di lapangan melalui wawancara

dan observasi(menggunakan kuesioner).

         Data sekunder, merupakan data pelengkap primer, yang diperoleh dari kelurahan setempat

yang erat hubungannya dengan data primer

C.   Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data pada Praktek lapang mata kuliah Demografi yaitu:

         Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap berbagai kegiatan dan keadaan di lokasi yang

terkait dengan tujuan praktek

         Wawancara, yaitu mengumpulkan data dengan melakukan komunikasi secara langsung

kepada pihak terkait dan masyarakat yang berkaitan dengan praktek lapang (Soeparman dan

Suparmin. 2001).

Page 17: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

DAFTAR PUSTAKA

Soeparman dan Suparmin. 2001. Kesehatan Lingkungan : Suatu Pengantar. Jakarta : EGC.

Winslow, 1920.kesehatan lingkungan hidup masyarakat,terjemahan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

http://monaliasakwati.blogspot.com/2011/02/definisi-demografi.html

http://id.wikipedia.org/wiki/indonesia, Diakses pada tanggal 3 April 2011 pukul 18:27 2012.

http://id.wikipedia.org, Diakses pada tanggal 4 April 2011 pukul 18:27.

http://id.google.org/ keprndudukan-sulsel, Diakses pada tanggal 4 April 2011 pukul 18:27.

http://id.google.org/ pengertian+demografi/kependudukan, Diakses pada tanggal 4 April 2011 pukul 18:27.

www.antaranews.com, Diakses pada tanggal 4 April 2011 pukul 18:27.

Page 18: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN

A.   Keadaan Umum Lokasi

Secara geografi Kabupaten Pangkep terletak pada koordinat antara 110° sampai 113”

Lintang Selatan dan 4° 40’ sampai 8.00 ” Bujur Timur. Adapun Batas-batas Wilayah kabupaten

pangkep sebagai berikut

( http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_pangkep, 2012) :

- Sebelah Utara : Kabupaten Barru

- Sebelah Selatan : Kabupaten Maros

- Sebelah Timur : Kabupaten Bone.

- Sebelah Barat : Pulau Kalimantan, Jawa, Madura Nusa Tenggara & Bali.

Kabupaten Pangkep terdiri dari 4 kecamatan kepulauan  dengan 112 pulau, 94

berpenghuni dengan jumlah penduduk 51.469 jiwa (34 %) serta 7 kecamatan wilayah pesisir. 

Luas laut kab. Pangkep 11.464.44 km, luas pulau kecil 35.150 ha dan garis pantai 250 km dan

luas terumbu karang 36.000  ha sehingga sangat perlu mendapat perlindungan dan

pengawasan dalam mengendalikan secara berkesinambungan (http://id.wikipedia.org, 2012).

Jumlah penduduk Kab.Pangkep pada Tahun 2010 sebanyak 367.371 jiwa dengan

penyebaran penduduk sebagai berikut :

Nama Kecamatan  Jumlah KK Jumlah Penduduk

Kecamatan Lk.Tangaya     4.495 17.301 jiwa

Kecamatan Lk.Kalukuang Masalima (Kalmas) 3.255 13.280 jiwa

Kecamatan Pangkajene    12.864 52.551 jiwa

Kecamatan Balocci 4.658 17.972 jiwa

Kecamatan Bungoro  12.078 46.103 jiwa

Page 19: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Kecamatan Labakkang   14.829 56.654 jiwa

Kecamatan Ma’rang  9.320 36.356 jiwa

Kecamatan Segeri    6.506 27.206 jiwa

Kecamatan Minasatene    9.050 36.872 jiwa

Kecamatan Mandalle  4.391 16.863 jiwa 

Kecamatan Tondong Tallasa    3.011 10.700 jiwa

Kecamatan Lk.Tupabiring  4.656 19.825 jiwa

Kecamatan Lk. Tupabiring Utara  3.780 15.688 jiwa

Total penduduk  92.893 367.371 jiwa

 Kepadatan penduduk Kab.Pangkep rata-rata sebesar 247 jiwa/Km²

B.   Sarana Dan Prasarana

Adapun sarana dan prasarana di desa Siddo dapat dilihat daam tabel 1 dibawah ini :

Tabel 1 : Sarana dan Prasarana

No Sarana Dan Prasarana Jumlah

1 Mesjid 1

2 Sekolah 2

3 Pustu 1

4 Koperasi 1

5 TPI 1

6 Pelabuhan 1

Sumber :Data Skunder Desa Pundata Baji, 2012

Dari tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa desa Pundata Baji memiliki sarana dan

prasarana yang masih kurang dan perlu dibenahi, seperti sekolah, desa ini hanya memiliki 1

sekolah dasar, 1 SMP dan tidak memiliki SMA, hanya memiliki 1 mesjid, satu pustu

(Puskesmas Pembantu), satu TPI (Tempat Pelelangan Ikan) dan memiliki Pelabuhan Macini

Baji yang menjadi sarana yang diandalkan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat berlabuhnya

Page 20: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

kapal yang menyeberangkan masyarakat ke pulau-pulau terdekat.Dan ada lembaga-lembaga

formal lainnya seperti koperasi namun tidak berjalan atau dimanfaatkan.

C.   Deskripsi Responden

Adapun keadaan Umum Responden dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini, yaitu:

Tabel 2 : Umur Responden

Nama Umur

Bahar 32 Tahun

Bakri 30 Tahun

Ishak 30 Tahun

Nanni 41 Tahun Sumber : Data primer, diolah 2012.

Dari tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa umur responden pada umumnya berada antara

30 samapi 41 tahun. Usia tersebut merupakan usia yang produktif untuk bekerja.

Tabel 3 : Pekerjaan Responden

Nama Pekerjaan

Bahar Petani rumput laut

Bakri Petani rumput laut

Ishak Petani rumput laut

Nanni Petani rumput laut Sumber : Data primer, diolah 2012.

Dari tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa pekerjaan responden pada umumnya adalah

petani rumput laut.

Tabel 4 : Jumlah Tanggungan Responden

NamaJumlah

Tanggungan

Bahar 4 orang

Bakri 6 orang

Ishak 3 orang

Page 21: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Nanni 6 orang Sumber : Data primer, diolah 2012.

Dari tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa jumlah tanggungan responden pada umumnya

berbeda-beda, ada yang 3 orang, 4 orang, 6 orang.

D.  Analisis Data

a.   Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Pangkep per tahun selama sepuluh tahun

terakhir yakni dari tahun 2000-2010 sebesar 1,15 persen. Laju pertumbuhan penduduk

Kecamatan Bungoro adalah yang tertinggi dibandingkan Kecamatan lain di Kabupaten Pangkep

yakni sebesar 2,01 persen, sedangkan yang terendah di Kecamatan Tupabbiring Utara yakni

sebesar 0,15 persen. Kecamatan Labakkang walaupun menempati urutan pertama dari jumlah

penduduk di Kabupaten Pangkep namun dari sisi laju pertumbuhan penduduk menempati

urutan ke 7 dari 13 Kecamatan di Kabupaten Pangkep yakni hanya sebesar 1,10 persen.

Jumlah penduduk di Kelurahan Pundata Baji Kecamatan Labbakkang Kabupaten

Pangkep Sulawesi Selatan tahun 2008-2012.

Tabel 5. Jumlah Penduduk

Tahun L P Jumlah2008 809 264 10732009 903 237 11402010 901 293 11942011 811 281 10922012 820 282 1102

Sumber : data sekunder. 2012

Kepadatan penduduk

KP= jumlah penduduk suatu wilayah/luas wilayah X 1000

Tabel 6 kepadatan pendudukTahun L P Jumlah KP2008 809 264 1073 964.92812009 903 237 1140 1025.182010 901 293 1194 1073.741

Page 22: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

2011 811 281 1092 982.01442012 820 282 1102 991.0072

Sumber : data sekunder. 2012

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa kepadatan penduduk pada tahun 2008 adalah

964.9281 orang per km 2 ,tahun 2009 meningkat menjadi 1025.18 orang per km 2 , tahun 2010

meningkat lagi menjadi 1073.741 orang per km 2 , tahun 2011 mengalami penurunan sebesar

982.0144 orang per km 2 , dan tahun 2012 sampai bulan April mengalami kenaikan sebesar

991.0072 orang per km 2 .

Tingkat kelahiran (Natalitas) di Kelurahan Pundata Baji Kecamatan Labbakkang

Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan tahun 2008-2012.

Tabel 7. NatalitasTahun L P Jumlah2008 11 8 192009 17 28 452010 33 30 632011 37 34 712012 7 19 26

Sumber : data sekunder. 2012

1.   Rasio jenis Kelamin Kelahiran

SRB = Bm/Bf X K

Tabel 8. Rasio jenis Kelamin KelahiranTahun L P Jumlah JUMLAH PENDUDUK SRB2008 11 8 19 1073 137.52009 17 28 45 1140 60.714292010 33 30 63 1194 1102011 37 34 71 1092 108.82352012 7 19 26 1102 36.84211

Sumber : data sekunder. 2012

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rasio jenis kelamin kelahiran dari tahun 2008

berjumlah 137 bayi, tahun 2009 berjumlah 60 bayi, tahun 2010 berjumlah 110 bayi, tahun 2011

berjumlah 108 bayi, dan tahun 2012 berjumlah 36 bayi.

2.   Tingkat kelahiran Kasar

Page 23: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

CBR = Jumlah kelahiran / jumlah Penduduk X 1000

Tabel 9. Tingkat kelahiran KasarTahun L P Jumlah JUMLAH PENDUDUK CBR2008 11 8 19 1073 17.707362009 17 28 45 1140 39.473682010 33 30 63 1194 52.763822011 37 34 71 1092 65.018322012 7 19 26 1102 23.59347

Sumber : data sekunder. 2012

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat kelahiran kasar selama 5 tahun makin

meningkat, yaitu pada tahun 2008 tingkat kelahiran kasar sebesar 17 berarti bahwa tiap 1000

penduduk terdapat 17 kelahiran bayi. Tahun 2009 sebesar 39 kelahiran bayi. Tahun 2010

sebesar 52 kelahiran bayi. Tahun 2011 sebesar 65 kelahiran bayi. Tahun 2012 sampai bulan

April 23 kelahiran bayi.

Tingkat Kematian (Mortalitas) di Kelurahan Pundata Baji Kecamatan Labbakkang

Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan tahun 2008-2012.

Tabel 10. MortalitasTahun L P Jumlah2008 19 26 452009 13 22 352010 15 17 322011 12 14 262012 3 1 4

Sumber : data sekunder. 2012

a. Tingkat kematian kasar

CDR= D / Pm X 1000

Tabel 11. Tingkat kematian kasar

Page 24: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Sumber : data sekunder. 2012

Laju pertumbuhan penduduk giometriks Di Kelurahan Pundata Baji Kecamatan

Labbakkang Kabupaten Sulawesi Selatan dapat diketahui melalui rumus sebagai berikut:

Pt = Po (1 + r)t

Pt : banyak penduduk pada tahun akhir

Po : banyaknya penduduk pada tahun awal

r: angka pertumbuhan penduduk

t : jangka waktu (dalam banyak tahun)

Tabel 12. Laju pertumbuhan penduduk giometriksTahun L P Jumlah2008 809 264 10732009 903 237 11402010 901 293 11942011 811 281 10922012 820 282 1102

Sumber : data sekunder. 2012

Pt = Po (1 + r)t

1102 = 1073 (1 + r)5

(1 + r)5 = 1102 / 1073

Tahun L P Jumlah jumlah penduduk CDR2008 19 26 45 1073 41.938492009 13 22 35 1140 30.701752010 15 17 32 1194 26.80067

2011 12 14 26 1092 23.80952

2012 3 1 4 1102 3.629764

Page 25: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

= 1.0270

5 log (1 + r) = log 1.0270

= antilog (0.01157)

(1+ r) =0.01157

r= 1- 0.01157

r= 0.0116 atau 1,16%

Jadi, laju pertumbuhan penduduk di Kelurahan Pundata Baji Kecamatan Labbakkang

Kabupaten Pangkep Sulawesi selatan sebesar 1,16% pada periode tahun 2008 – 2012.

b.  Penyebaran masyarakat

Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu

wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan

ppenduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata ppenduduk pada setiap Km2

pada suatu wilayah negara.

Faktor-faktor yang memppengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap

daerah atau negara sebagai berikut:

1. Faktor Fisiografis

2. Faktor Biologis

3. Faktor Kebudayaan dan Teknologi

Apabila kemampuan wilayah dalam mendukung lingkungan terlampau, dapat berakibat

pada terjadinya tekanan- tekanan penduduk. Jadi, meskipun daya dukung lingkungannya

tinggi, namun juga perlu diingat batas kemampuan wilayah tersebut dalam mendukung

kehidupan.

Tabel 13. Jumlah Migrasi Tahun P L Jumlah Keterangan2008 7 9 16 datang2009 23 43 66 datang2010 9 9 18 datang2011 21 27 48 Pergi

Page 26: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

2012 4 10 14 Pergi Sumber : data sekunder. 2012

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa migrasi masuk dari tahun 2008, 2009, 2010

masing-masing berjumlah 16 orang, 66 orang, dan 18 orang. Sedangkan migrasi keluar dari

tahun 2011- 2012 masing-masing 48 orang dan 14 orang. Migrasi masuk terjadi akibat adanya

penduduk asing yang masuk ke Kelurahan Pundata Baji karena faktor untuk mencari bahan

baku. Sedangkan migrasi Keluar diakibatkan karena faktor pekerjaan serta mengikuti suami

yang ada di daerah lain seperti di daerah Malili serta Kalimantan.

c. Kualitas hidup penduduk

Masalah kependudukan Indonesia dalam hal kualitas adalah masalah kependudukan

dalam hal mutu kehidupan dan kemampuan sumber daya manusianya. Di Indonesia, masalah

kualitas penduduk yang terjadi, antara lain, dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat

pendidikan dan kualitas sumber daya manusia, rendahnya taraf kesehatan sehingga

kesemuanya itu pada akhirnya mengarah pada rendahnya pendapatan perkapita

masyarakatnya.

(a). Masalah Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu indikator kualitas penduduk. Semakin tinggi tingkat

pendidikan yang dicapai, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia yang dimiliki.

Secara umum, tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih tergolong relatif rendah. Akan

tetapi, tingkat pendidikan masyarakat tersebut senantiasa diupayakan untuk selalu ditingkatkan

dari tahun ke tahun.

Hal-hal yang memengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di negara Indonesia, antara

lain meliputi hal-hal berikut ini.

1)  Kurangnya kesadaran penduduk akan pentingnya pendidikan, sehingga mereka tidak perlu

sekolah terlalu tinggi (khususnya untuk anak perempuan).

Page 27: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

2) Rendahnya penerimaan pendapatan perkapita, sehingga orang tua tidak mampu

menyekolahkan anaknya lebih lanjut atau bahkan tidak disekolahkan sama sekali.

3) Kurang memadainya sarana dan prasarana pendidikan, khususnya di pedesaan dan daerah-

daerah terpencil.

4) Keterbatasan anggaran dan kemampuan pemerintah dalam mengusahakan program

pendidikan yang terjangkau masyarakat.

Rendahnya tingkat pendidikan penduduk akan berdampak pada kemampuan penduduk

tersebut dalam memahami dan menghadapi kemajuan zaman, ilmu pengetahuan, dan

teknologi. Penduduk yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah memahami dan beradaptasi

dalam menghadapi perkembangan zaman, sehingga mereka akan lebih produktif dan inovatif.

Untuk menyikapi hal-hal tersebut, pemerintah telah mengambil beberapa upaya dalam

memperluas dan meratakan kesempatan memperoleh pendidikan, diantaranya dengan jalan

berikut ini.

      Menggalakkan program wajib belajar 9 tahun.

      Mendorong kesadaran masyarakat yang mampu atau badan-badan usaha untuk menjadi orang

tua asuh bagi anak-anak kurang mampu.

      Menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi, khususnya bagi siswa berprestasi yang kurang

mampu.

      Membuka jalur-jalur pendidikan alternatif atau nonformal (seperti kursus-kursus keterampilan)

sehingga dapat memperkaya kemampuan atau kualitas seseorang.

      Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana belajar mengajar hingga ke pelosok

daerah. Pengembangan sistem pendidikan nasional saat ini telah dipertegas dalam Undang-

Undang No 2 Tahun 1989, sehingga diharapkan mampu mempertegas arah pembangunan

yang dilakukan pemerintah dalam upaya mencerdaskan bangsa.

b . Masalah Kesehatan

Page 28: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Tingkat kesehatan merupakan salah satu indikator kualitas penduduk suatu negara.

Dalam hal ini, tingkat kesehatan dapat diindikasikan

dari angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, ketercukupan gizi makanan, dan

usia harapan hidup.

1) Angka kematian bayi di Indonesia masih relatif tinggi, meskipun terus menurun dari tahun ke

tahun. Pada tahun 1971, angka kematian bayi mencapai 218 tiap 1.000 kelahiran, akan tetapi

pada tahun 1990, angka kematian bayi telah menurun menjadi 8 tiap 1.000 kelahiran.

Menurunnya angka kematian bayi ini didukung oleh meningkatnya derajat kesehatan dan gizi

ibu. Kondisi ini juga berpengaruh terhadap angka kematian ibu melahirkan yang cenderung

menurun dari tahun ke tahun.

2) Tingkat ketercukupan gizi masyarakat juga mulai meningkat. Saat ini, pemerintah melalui

Departemen Kesehatan menetapkan standar ketercukupan gizi, yaitu 2.400 kalori/hari/kepala

keluarga. Artinya, suatu keluarga dikatakan sejahtera jika mampu memenuhi angka

ketercukupan kalori tersebut.

3) Angka harapan hidup adalah perkiraan rata-rata umur yang dapat dicapai penduduk suatu

negara. Angka ini di Indonesia cenderung mengalami peningkatan, dari 45,73 tahun pada tahun

1971 menjadi 65,43 tahun pada tahun 2000. Akan tetapi, angka tersebut masih tergolong relatif

rendah, karena negaranegara lain dapat mencapai 70 bahkan lebih dari 80 tahun.

Dari berbagai uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa keadaan penduduk sangat

memengaruhi dinamika pembangunan dalam suatu negara. Hal ini dikarenakan penduduk

merupakan titik sentral dari seluruh kebijakan dan program pembangunan yang sedang dan

akan dilakukan oleh pemerintah. Dengan kata lain, dalam konsep pembangunan, penduduk

adalah subjek dan sekaligus objek pembangunan. Sebagai subjek pembangunan, manusia

bertindak sebagai pelaku dan pelaksana pembangunan. Adapun sebagai objek pembangunan,

penduduk merupakan sasaran pembangunan. Permasalahan penduduk di Indonesia baik dari

jumlah penduduk (kuantitas) maupun mutu (kualitas) merupakan suatu masalah yang dilematis

Page 29: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

dan kontradiktif. Di satu sisi jumlah penduduk yang besar merupakan modal dan potensi yang

dapat meningkatkan produksi nasional apabila dapat dibina dan dikerahkan sebagai tenaga

kerja yang efektif sehingga sangat menguntungkan bagi usaha pembangunan di segala bidang.

Sebaliknya penduduk dengan mutu dan kualitas yang rendah yang tidak mampu bersaing

karena minimnya kesempatan kerja yang tersedia, akan menjadi beban dan penghambat

pembangunan. Oleh karena itu, sebagai subjek pembangunan, penduduk harus terus dibina

dan dikembangkan sehingga mampu menjadi motor penggerak dan modal dasar

pembangunan. Selain itu, pembangunan juga harus dikembangkan dengan memperhitungkan

kondisi dan kemampuan penduduk sehingga penduduk dapat berpartisipasi aktif dalam

dinamika pembangunan.

PRESENTASE KUALITAS HIDUP BERDASARKAN PENDIDIKAN TERAKHIR

Page 30: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa sekitar 60% penduduk di Kel. Pundata

Baji Kec. Labbakkang Kab. Pangkep Sulawesi Selatan dilihat dari pendidikan terakhir rata-rata

tingkat kualitas penduduknya masih sangat rendah yaitu kebanyakan hanya berpendidikan

Sekolah Dasar (SD),serta 40 % berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Artinya

kualitas hidup dilihat dari pendidikan terakhir agak rendah.

PRESENTASE KUALITAS HIDUP BERDASARKAN PEKERJAAN

Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa sekitar 60% penduduk di Kel. Pundata Baji

Kec. Labbakkang Kab. Pangkep Sulawesi Selatan dilihat dari pekerjaan berpropesi sebagai

Page 31: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

nelayan dan sekitar 40% berpropesi sebagai petani rumput laut. Artinya kualitas hidup dilihat

dari pekerjaannya masih rendah karena rata-rata tidak memiliki mata pencaharian alternatif.

PRESENTASE KUALITAS HIDUP BERDASARKAN PENGHASILAN

Dari diagram batang diatas dapat disimpulkan bahwa sekitar 40% penduduk di Kel.

Pundata Baji Kec. Labbakkang Kab. Pangkep Sulawesi Selatan dilihat dari penghasilannya

sekitar Rp. 2.400.000 dan 60% mulai dari Rp. 1.900.000 – Rp. 3.750.000/ 3 bulan. Artinya

kualitas hidup dilihat dari penghasilan cukup tinggi,dan cukup untuk memenuhi kebutuhan

rumah tangga masing-masing individu.

  V.   KESIMPULAN DAN SARAN

Page 32: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

A.  Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:

1.    Laju pertumbuhan penduduk di Kel. Pundata Baji Kec. Labbakkang Kab. Pangkep Sulawesi

Selatan sebesar 1,16% pada periode tahun 2008 – 2012.

2.    Penyebaran penduduk penduduk di Kel. Pundata Baji Kec. Labbakkang Kab. Pangkep Sulawesi

Selatan yaitu pada tahun 2008-2010 terjadi migrasi masuk yaitu masing masing 16 orang, 66

orang, 18 orang. Sedangkan migrasi keluar terjadi pada tahun 2011 sampai tahun 2012

diakibatkan faktor mencari pekerjaan serta mengikuti suami dan keluarga.

3.    Tingkat kualitas penduduk di Kel. Pundata Baji Kec. Labbakkang Kab. Pangkep Sulawesi

Selatan masih kurang berkualitas dilihat dati tingkat pendidikan terakhir, pekerjaan, dan

penghasilan masing-masing 60% SD, 40% SMP, 60% nelayan, 40% petani tambak, dan 40%

Rp. 2.400.000 dan 60% mulai dari Rp. 1.900.000 – Rp. 3.750.000/ 3 bulan.

B.  Saran

Saran untuk praktek lapang kali ini sebaiknya kita melakukan praktek lapang pada hari

kerja agar kita dapat mendapatkan data sekunder tentang kependudukan di lokasi praktek.

Saran untuk Kab. Pangkep sebaiknya penduduk disana memperhatikan faktor-faktor

demografi yang akan terjadi.

Lampiran

Page 33: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Tabel 14. Data umum responden

NAMA UMURPENDIDIKAN TERAKHIR PEKERJAAN

PENGHASILAN PER 4 BULAN

Bahar 32 Tahun SD Petani rumput laut Rp. 2.400.000

Bakri 30 Tahun SD Nelayan Rp. 2.400.000

Ishak 30 Tahun SD Petani rumput laut Rp.1.900.000

Nanni 41 Tahun SMP Nelayan Rp. 3.750.000

Sikki 38 Tahun SMP Nelayan Rp. 3.250.000Sumber: data Primer diolah. 2012

Page 34: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Layout lokasi

Page 35: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

 

Page 36: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

 

3  eterangan :

1.   

Laut 2.    Dermaga3.    TPI4.    Responden 1

Keterangan :1.     Laut 2.     Dermaga3.     TPI4.     Responden 15.     Responden 26.     Responden 37.     Responden 48.     Responden 59.     Posko induk

Page 37: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Posted 12th October 2012 by iqbal iqy

MAKALAH DEMOGRAFI KEPENDUDUKAN

MAKALAH DEMOGRAFI KEPENDUDUKAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Page 38: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Kata Demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti ’Demos’ adalah rakyat atau penduduk

dan ’Grafein’ adalah menulis. Jadi Demografi adalah tulisan atau karangan mengenai penduduk. Istilah

ini pertama kali dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille Guilard.

Demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Stuktur penduduk

meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Stuktur ini berubah-ubah yang disebabkan oleh

proses demografi yaitu kelahiran, kematian dan migarsi.

Ketiga faktor ini disebut dengan komponen pertumbuhan penduduk. Selain ketiga faktor tersebut

struktur penduduk ditentukan juga oleh faktor yang lain misal perkawinan, perceraian. Perubahan

stuktur yaitu perubahan dalam jumlah maupun komposisi akan memberikan pengaruh sosial, ekonomi

dan politis terhadap penduduk yang tinggal disuatu wilayah.

Untuk mendapatkan data jumlah penduduk suatu negara atau daerah dibuat sistem pengumpulan

data penduduk, yaitu Sensus Penduduk atau Cacah Jiwa digunakan untuk stuktur penduduk dan

dilaksanakan pada waktu tertentu. Registrasi Penduduk digunakan untuk data penduduk yang dinamis

dan dilaksanakan setiap saat dan Survei Penduduk digunakan untuk data khusus mengenai karakteristik

penduduk dan dilaksanakan oleh instansi tertentu.

Pertumbuhan penduduk yang makin cepat dapat dimengerti apabila kiita melihat adanya

penemuan penicilin dan pertumbuhan penduduk yang makin cepat dapat dimengerti apabila kiita

melihat adanya penemuan Penicilin,perkembangan teknologi obat-obatan maka angka kematian

menurun sedangkan angka kelahiran masih meningkat dengan program kesehatan masyarakat yang

makin meningkat

1.2. Batasan Masalah

Dalam makalah ini penulis membahas semua materi matakuliah ilmu kependudukan yang

berdasarkan bimbingan dari dosen.

Page 39: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Demografi

Demografi adalah Ilmu yang mempelajari penduduk suatu wilayah dari segi jumlah, struktur

jumlah, komposisi dan perkembangannya perubahannya, dan perkembangannya.

Menurut Philip M. Hauser & Duddley Duncan demografi adalah Ilmu yg mempelajari jumlah,

persebaran, teritorial, komposisi penduduk, dan jumlah, persebaran, teritorial, penduduk,perubahan

serta sebab sebabnya yg biasa timbul krn natalitas, mortalitas, sebab natalitas, mortalitas migrasi , dan

mobilitas sosial migrasi.

Menurut D.J Bogue demografi adalah Studi matematik & statistik thd jumlah, komposisi distribusi

spasial dr matematik dan jumlah, komposisi, penduduk manusia, dan perubahan perubahan dr aspek

tsb selalu terjadi akibat manusia, perubahan-proses fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan

mobilitas sosial.

Pemisahan Kependudukan & Demografi , Hauser :

1. Demografi merupakan analisa statistik terhadap jumlah, distribusi jumlah, komposisi penduduk serta

komponen komponen variasi dan komponen-perubahannya.

2. Studi kependudukan mempersoalkan hubungan hubungan hubungan-antara variabel demografi dan

variabel sistem lain , perubahannya.

2.2. Analisa kependudukan bertujuan menerangkan :

1. Informasi dasar tentang distribusi penduduk penduduk, , karakteristik karakteristik,dan perubahan

perubahan-perubahannya perubahannya.

2. Menerangkan sebab sebab-sebab perubahan dari faktor dasar tersebut.

3. Menganalisa segala konsekwensi yg mungkin sekali terjadi dimasa depan sebagai hasil perubahan

tersebut.

Page 40: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Berikut adalah Analisis Demografi Formal & Studi Kependudukan berdasarkan jenis Variabel

Pengaruh & Variabel Terpengaruh (Kemmeyer, Kenneth CW, 1971).

Tipe Studi Indevendent Variabel Devident Variabel

Demografi

Formal

Variabel Demografi

-Komposisi Umur

-Tingkat Kelahiran

Varibel Demografi

-Tingkat Kelahiran

-Komposisi Umur

Studi Ilmu

Kependudukan

(Tipe I)

Variabel Non Demogarfi

-Faktor Sosiologi, Mis: Kelas Ekonomi

-Faktor Ekonomi, Mis: Kesempatan

ekonomi

Variabel Demografi

-Migrasi Keluar

Studi Ilmu

Kependudukan

(Tipe II)

Variabel Demografi

-Tingkat Kelahiran

-Masuk Migrasi

-Tingkat Kematian

Variabel Non Demografi

-Kebutuhan Pangan

-Kemiskinan

-Pertumbuhan Ekonomi

2.3. Sumber Data Demografi

Dalam ilmu kependudukan untuk mengetahui demografi mengenai penduduk di suatu temapat

atau daerah, maka ada beberapa sumber data yang di gunakan yaitu:

a. Sensus penduduk

Sejarah sensus penduduk di mulai pertama kali pertama dilakukan di Babilonia 4000 tahun SM,

dilakukan di Mesir 2500 BC & di Cina 3000 BC. Pada abad ke 16 dan 17 sensus penduduk dan17 juga

Page 41: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

pernah dilakukan di Italia, Sisilia dan Spanyol . Tujuan Sensus di Spanyol saat itu untuk tujuan militer,

pemungutan pajak dan perluasan teritorial kerajaan militer.

Sensus secara modern dilaksanakan di Quebec tahun 1666, di Swedia tahun 1749, di Amerika

Serikat sensus mulai dilakukan tahun 1790 & di Inggris tahun 1801 yg diikuti oleh masing masing negara

jajahannya masing-masing. Di Indonesia, Raffles melakukan sensus pada tahun 1815, selanjutnya tahun

1920, 1930. Di Jawa sensus dilakukan secara de facto sedang di luar Jawa secara de jure. Sejak merdeka

sampai tahun 2000 Indonesia telah melakukan sensus pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan tahun

2000.

Sensus Penduduk adalah Proses keseluruhan dari pengumpulan, pengolahan penyajian , dan

penilaian data penduduk yg menyangkut penyajian ciri ciri demografi , sosial ekonomi , dan lingkungan

hidup. Untuk mengetahui itu semua maka di tentukan karakter pelaksana sensus.

Karakter pelaksana sensus yaitu:

1. Bersifat Individual, yang berarti informasi data dikumpulkan dari individu baik sebagai anggota rumah

tangga ataupun anggota masyarakat

2. Bersifat Universal, pencacahan menyeluruh

3. Pencacahan diselenggarakan serentak

4. Sensus dilaksanakan secara periodik pada tiap tahun yg berakhiran angka kosong (0).

Informasi Kependudukan yang diperoleh dalam sensus yaitu:

1. Geografi dan migrasi penduduk

2. Rumah tangga

3. Karakter sosial dan demografi

4. Kelahiran dan kematian

5. Karakteristik pendidikan

6. Karakteristik ekonomi

Page 42: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Topik minimal yang di tanyakan dalam sensus penduduk yaitu berdasarkan:

Giografi dan Migrasi Penduduk

o Tempat lahir

o Lama tinggal di daerah seberang

o Tempat tinggal beberapa tahun lalu

Rumah Tangga

o Hubungan anggota keluarga dengan kepala keluarga

Karakter sosial dan demografi

o Jenis kelamin

o Umur

o Status perkawinan

o Kewarganegaraan

o Agama

o Bahasa

o Sukuetnik(kebangsaan)

Karakter Pendidikan

o Tingkat pendidikan

o Melekhuruf

o School attendance

o Educational qualification

Pertilitas dan Murtalitas

o Anak lahir hidup

Page 43: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

o Anak masih hidup

o Umur waktu kawin

o Lama kawin

o Jumlah anak lahir hidup12 bulan sebelum sensus

o Jumlah bayi mati12 bulan sebelum sensus

o Yatim karena kematian ibu.

Karakter Ekonomi

o Aktifitas ekonomi

o Kedudukan dalam aktifitas

o Industri

o Status pekerja

o Jam kerja

o Pendapatan

o Aktifitas menurut sektor.

Dalam melakukan sensus penduduk di suatu wilayah atau tempat, dengan begitu banyak daerah

dan tempat yang mungkin jauh, maka terdapat kesalahan dalam sensus penduduk (cencus error).

Kesalahan yang mungkin terjadi yaitu:

a. Kesalahancakupan(error of coverage) :

Kesalahan dimana tidak semua penduduk tercacah dan ada yang tercacah dua kali.

b. Kesalahan isi pelaporan (error of content) :

Kesalahan pelaporan dari responden, atau Ketidak jujuran respon den dalam mengisi Blangko

pertanyaan sensus.

c. Kesalahan ketepatan laporan(estimating error) :

Page 44: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Kesalahan pencatatan data penduduk yang menyebabkan kesulitan analisanya. Hal ini terjadi dari

petugas atau pelapor data.

Tahap Sensusu Di Indonesia

Adapun tahab-tahab sensus yang di lakukan di indonesia adalah sebagai berikut:

Pemerintah memberi mandat pada badan pusat statistik melakukan sensus, lalu BPS

menyiapkan draft pertanyaan.

Melatih petugas sensus untuk mendapatkan data sensus dengan draft nanti dibawa.

Membagi wilayah dalam wilayah pencacahan(wilcah).

Wilcah dibedakan antara wilcah pedesaan dan wilcah perkotaan.

Pencacahan dilaksanakan dengan sistem aktif (mendatangi RT dengan membawa draft

pertanyaan sensus) pada hari “H” (tgl 30 Juni).

Juga melaksanakan PODES (pencacahan potensi desa & pemetaan desa)

Hasil sensus diolah diolah oleh BPS dan diumumkan.

Juga dilakukan sensus khusus berdasar sampel, misal : sensus pertanian, sensus industri, survei

angkatan kerja nasional, dll

Konsep Yang Di Gunakan Dalam Sensus

Mengenai kosep yang di gunakan dalam sensus yaitu ada beberapa bentuk:

Penduduk yg dicacah

Blok sensus

Klasifikasi daerah perkotaan atau pedesaan

Page 45: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Bangunan

Rumah tangga

o Orang yang tinggal di asrama

o Orang yang tinggal di LP

o Indekost

Anggota rumah tangga.

b. Registrasi Penduduk

Mengenai pencatatan penduduk di awali pada tahun1815 seorang yang benama rafles telah

melakukan pendataan penduduk tentang nama, umur, pekerjaan, catatan kematian, kelahiran, &

perkawinan serta ciri ciri demografis lainnya. ciri-demografislainnya

Tahun 1850 Gubernur Jenderal Merkus menugaskan P. Bleeker untuk meninjau data penduduk

pada seluruh karesidenan di Jawa , dan ini Jawa diterbitkan tahun 1870. Tahun 1880 Belanda

memberlakukan pelaporan penduduk dengan sistim kartu mingguan . Dan setelah Jepang menduduki

Indonesia(1942 1945), sistim ini diganti dengan sistim Regristasi Vital yaitu regristasi yg menyangkut

kelahiran, kematian, kematian janin, kelahiran, kematian, janin abortus , perkawinan & perceraian.

Hal ini dilanjutkan sampai pasca kemerdekaan, sampai pernah dilakukan Proyek Sampel Regristasi

Penduduk (SRPI) yg dilakukan oleh BPS, BKKBN, Depdagri , & Depkes. Tahun 2003 diadakan penataan

adiministrasi kependudukanoleh Dirjen Administrasi Kependudukan Depdagri untuk memberikan

identitas pada tiap penduduk.

Registrasi penduduk adalah proses pencatatan penduduk yang dilakukan secara mandiri oleh

warga ketika terjadi perubahan-perubahan jumlah penduduk. Ini dilakukan oleh Depdagri melalui kantor

desa setempat.

Permasalahan yg muncul akibat sistem pencatatan ini :

1. Seorang bayi yang mati setelah lahir, harusnya dilaporkan sebagai proses kelahiran & kematian, namun

hal ini biasanya tidak dilaporkan.

Page 46: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

2. Terlambatnya pelaporan kelahiran

3. Jauhnya jarak kantor desa dg rumah warga

4. Kelahiran akibat kehamilan diluar nikah, tdk dilaporkan krn dianggap aib nikah, dianggap aib.

c. Survai Penduduk

Untuk mencari informasi tentang penduduk maka di adakan survai mengenai apa yang kita

cari dan ingindalam masyarakat. Menrut depenisi survai penduduk adalahproses pencacatan informasi

tentang penduduk berdasarkan kekhususan bidang kajian secara lebih luas dan mendalam. sebagai

contoh :

Survei mobilitas penduduk surabaya

Survei fertilitas masyarakat surabaya dll.

Mengapa survai ini di lakukan karena sensus dan registrasi penduduk memiliki kelemahan, maka

untuk memperkecil kesalahan dan ketidak akuran data maka di adakan survai terhadap penduduk

tersebut.

2.4. Teori Kependudukan

Teory ini di kemukakan oleh Thomas R Maltus seorang pendeta berkebangsaan inggris. Seorang

bapak ilmu kependudukan yang mengemukakan teori tentang kependudukan.

Rumusan teoritis:

1. Pangan dibutuhkan untuk hidup manusia

2. Kebutuhan nafsu seksual akan tetap sifatnya sepanjang masa

3. Perkembangan penduduk sesuai dengan deret ukur, sebagai pekembangan pangan sesuai dengan deret

hitung.

Dengan berbagai teori yang di kemukakan oleh maltus, maka ada keritikan terhadap teori yang di

lakukan oleh maltus yaitu:

1. Malthus tidak memperhitungkan kemajuan sportasi yang menghubungkan daerah satu dengan yg lain

sehingga pengiriman bahan makanan ke daerah yang kekurangan pangan mudah dilaksanakan.

Page 47: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

2. Dia tidak memperhitungkan kemajuan pesat dlm bidang teknologi, terutama dlm pertanian.

3. Malthus tidak memperhitungkan usaha pembatasan kelahiran bagi pasangan yang sudah menikah,

artinya pengontrolan kelahiran bagi Malthus dianggap tidak bermoral.

4. Fertilitas akan menurun apabila terjadi perbaikan ekonomi dan standard hidup penduduk dinaikkan.

2.5. Dinamika Penduduk

Pertambahan dan pengurangan jumlah penduduk adalah di suatu wilayahadalah hal yang lazim,

pertumbuhan dan pengurangan jumlah penduduk di suatu negara atau wilayah di pengaruhi oleh 4 hal:

1. Fertilitas adalah pertambahan jmlah dengan kelahiran bayi di sebabakan oleh PUS.

2. Mortalitas adalah kematian yang di alami semua umur

3. Imigration adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah kewilaya lain (masuk)

4. Out migration adalah keluarnya penduduk dari suatu wilayah kewilayah lain.

Selisih antara kelahiran dan kematian di sebut dengan istilah reproduktif change atau perubahan

natural. Selisih in migration dan out migration di sebut net gration.

Rumusnya adalah:

Pt = Po + (B - D) + (Mi - Mo)

Ket:

Pt = Jumlah penduduk sesudahnya

Po = Jumlah penduduk pada tahun terdahulu atau dasar

B = Kelahhiran yang terjadi antara dua kejadian tersebut

D = Kematian

Mo = Migrasi Keluar

Mi = Migrasi masuk

Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk yaitu:

Page 48: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Faktor demografi antara lain:

Struktur umur , struktur perkawinan , umur kawin pertama , paritas , disrupsi , dan proporsi yang

kawin umur, perkawinan, pertama, paritas, perkawinan.

Faktor non demografi antara lain:

Keadaan ekonomi penduduk , tingkat pendidikan , perbaikan status perempuan, urbanisasi dan

industrialisasi penduduk, pendidikan, perempuan, industrialisasi.

2.6. Mobilitas Penduduk

Mobilitas penduduk adalah proses gerak penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain dlm

jangka waktu tertentu. Maka mobilitas penduduk ada yang mempengaruhi yaitu:

o Faktor Individu

o Faktor yang terdapat didaerah asal

o Faktor yang terdapat didaerah tujuan

o Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan.

Untuk mendapatkan informasi mengenai penduduk, maka ada sumber data mobiltas penduduk

yaitu:

o Sensus penduduk

o Regristasi penduduk

o Survai penduduk

o Pendekatan Retrospektif: menanyakan riwayat riwayat mobilita penduduk yang dilakukan oleh mobilitas

yang telah kembali ke daerah asal

o Pendekatan Pendekatan Prospektif

2.7. Struktur dan Kependudukan

Dalam ilmu kependudukan atau demografi ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu:

Page 49: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

1. Dinamika penduduk

2. Komposisi penduduk

3. Besaran dan penyebaran penduduk

Dalam struktur kita lebih banyak berbicara masalah komposisi penduduk. Penduduk dapat di bagi

dalam beberapa ciri atau karakter baik dari sosial ekonomi dan sosial geografi. Pengelompokan

penduduk berguna untuk:

a. Mengetahui tingkat umur

o Umur 0 - 4 tahun di sebut balita

o Umur 4 – 7 tahun masa pendidika (TK)

o Umur 7 – 12 tahun masa pendidikan (SD)

o Umur 12 – 18 tahun masa pendidikan SMP atau SMA, dengan demikian pemerintaha bisa

menyediakan keperluan pendidikan.

b. Mengambil kebijakan tentang kependudukan.

Untuk bisa mengambil kebijakan kita harus mengetahui kebutuhan masyarakat .

c. Membandingkan pendudk yang satu dengan penduduk yang lain.

d. Membuat grafik

Dalam struktur masyarakat Angkatan kerja juga di bahas. Orang indonesia cukup banyak jadi

pekerja. Tapi lapangan pekerjaan sangat sedikit, penghasil lapangan pekerjaan bukan saja instansi

pemerintah juga swasta. Angkatan kerja dan tenaga kerja, produksi manusia terus bertambah

sedangkan lapangan pekerjaan tidak bertambah, selain itu kita harus mengetahui jumlah tenaga kerja

yang nganggur juga bagian komposisi kerja. Penempatan-penempatan tenaga kerja indonesia harus

diketahui situasi dan keberadaannya. Usia produksi pekerja pada usia 16 tahun keatas. Orang bekrja

satu hari 8 jam, jika lewat dari ketetapan itu, harus ada tambahan upah dari yang awal.

Page 50: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Ilmu kependudukan adalah ilmu yang memepelajari proses dan struktur masyarakat di suatu

wilyah tertentu. Untuk mendapatkan data jumlah penduduk suatu negara atau daerah dibuat sistem

pengumpulan data penduduk, yaitu Sensus penduduk. Pertamabahan dan pengurangan jumlah

penduduk di sebabkan karena kelahiran, kematian dan migarsi. Ketiga faktor ini disebut dengan

komponen pertumbuhan penduduk. Selain ketiga faktor tersebut struktur penduduk ditentukan juga

oleh faktor yang lain misal perkawinan danperceraian.

3.2. Saran

Dalam ilmu kependudukan juga menjelaskan tentang registrasi penduduk dan adanya survai, yang

mana registrasi penduduk adalah proses pencatatan penduduk yang dilakukan secara mandiri oleh

warga ketika terjadi perubahan-perubahan jumlah penduduk. Registrasi Penduduk digunakan untuk

data penduduk yang dinamis dan dilaksanakan setiap saat dan Survei Penduduk digunakan untuk data

khusus mengenai karakteristik penduduk dan dilaksanakan oleh instansi tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

BPS, 1994, Trend Fertilitas, Mortalitas dan Migrasi, BPS, Jakarta.

BPS, 1994, Proyeksi Penduduk Indonesia Per Kabupaten/Kodya 1990-2000

BPS,Jakarta

Page 51: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Daldjoeni N, 1986, Masalah Penduduk dalam Fakta dan Angka, Alumni Bandung

Goeltenboth, F. 1996, Applied Geography and Development, Volume 47 Institute for Scientific Co-

operation, tumbingen Federal Republic of Germany.

Lembaga Demografi, FEU I, 1981, Dasar-dasar Demografi FEUI, Jakarta.

Tji Suharyanto, P, Urbanisasi, Surabaya Post, 23 September 1996.

Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN, 1994, Indonesia Country Report Population and

Development, Jakarta, Indonesia.

Kantor Menteri Negara kependudukan/BKKBN, 1997, Draft Repelita VII Bidang Kependudukan, Jakarta,

1997

The Gau’ 2011 : www.muhsakirmsg.blogspot.com / Makalah Ilmu Demografi Kependudukan

Demografi dan Faktor Demografi Pengertian Demografi

Demografi adalah uraian tentang penduduk, terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk, serta bagaimana faktor faktor ini berubah dari waktu kewaktu.

Demografi adalah studi ilmiah tentang penduduk, terutama tentang jumlah, sturuktur dan perkembangannya. Penduduk adalah hasil tingkat kelahiran, tingkat migrasi dan tingkatkematian. Demograsi lajim digunakan untuk mnyebut studi tentang sipat terhadap komposisi dan pertumbuhan penduduk.dan demograsi adalah suatu studi statistik dan matematis tentang jumlah, komposisi san persebaran penduduk, serta perubahan faktor faktor ini setelah melewati kurun waktu yang yang disebabkan oleh lima proses yaitu fertilitas, moralitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.

Ilmu yg mempelajari tentang besar, komposisi, distribusi, dan perubahan penduduk.

[Donald J. Bogue, 1885]

Page 52: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Ilmu yg mempelajari jumlah, sebaran teritorial, dan komposisi penduduk; serta perubahan penduduk karena fertilitas, mortalitas, migrasi, dan mobilitas social.

[ Philip M. Hauser dan Duddley Duncan]

Demografi merupakan studi ilmiah tentang kependudukan, utamanya yang berkaitan dengan jumlah/size penduduk, struktur serta perkembangannya (Kamus United Nations Multilingual Demographic).

Demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan, meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan (Wikipedia: 2009).

Demografi adalah studi tentang interaksi tingkat perkembangan dari 3 komponen (kelahiran, kematian dan migrasi) dan studi tentang dampak dari perubahan komposisi dan perkembangan dari penduduk (Hawthorn,1970).

Demografi adalah ilmu statistik dan matematika yang mempelajari ukuran, komposisi dan persebaran penduduk serta perubahannya pada suatu kurun waktu melalui proses fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi serta perubahan penduduk (Boque: 1969)

Dari definisi diatas, disimpulkan (dapat disimpulkan) bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah persebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah karena disebabkan oleh proses demografi yakni kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan juga adanya migrasi penduduk.

Faktor-faktor Demografi Demografi dalam perilaku konsumen ada beberapa aspek yaitu, struktur kependudukan, sosial, ekonomi dan status. Berikut ini adalah penjabarannya:

1.    Demografi dalam struktur kependudukan

Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan.

Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.

A. Definisi

Demografi berasal dari Bahasa Yunani, Demos dan Grafein. Dimana demos adalah rakyat sedangkan Grafein adalah menulis. Artinya adalah tulisan-tulisan tentang rakyat atau penduduk.

Page 53: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

1. Menurut Donald J Boque

Ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk beserta perubahannya sepanjang masa, melalui bekerjanya lima komponen demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.

2. Philip M. Hauser dan Duddley Duncan

Ilmu yg mempelajari jumlah, sebaran teritorial, dan komposisi penduduk; serta perubahan penduduk karena fertilitas, mortalitas, migrasi, dan mobilitas sosial.

3. Lain-lain

Ilmu yg mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah

B. Variabel utama demografi

· Kelahiran (natalitas)

· Kematian (death/mortalitas)

· Migrasi (perpindahan)

2. Demografi dalam kelas sosial 

Kelas Sosial

Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah.

Kategori kelas sosial biasanya disusun dalam hierarki, yang berkisar dari status yang rendah sampai yang tinggi. Dengan demikian, para anggota kelas sosial tertentu merasa para anggota kelas sosial lainnya mempunyai status yang lebih tinggi maupun lebih rendah dari pada mereka.

Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota kelas sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karena mereka merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk “kelas yang lebih rendah”.

Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori yang luas berikut ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas sosial.

Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas sosial, ada faktor-faktor gaya hidup tertentu (kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku bersama) yang cenderung membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas sosial lainnya.

3.        Demografi dalam ekonomi

Page 54: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

Gaya Hidup

Gaya hidup merupakan pola hidup yang menentukan bagaimana seseorang memilih untuk menggunakan waktu, uang dan energi dan merefleksikan nilai-nilai, rasa, dan kesukaan. Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan.

Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian. Gaya hidup terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan konsumen lebih kepada perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu.

Gaya hidup yang diinginkan oleh seseorang mempengaruhi perilaku pembelian yang ada dalam dirinya, dan selanjutnya akan mempengaruhi atau bahkan mengubah gaya hidup individu tersebut.

4.        Demografi dalam status sosial

Jenis-Jenis Status Sosial

1.Ascribed Status

Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.

2. Achieved Status

Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.

3. Assigned Status

Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.

Bagaimana faktor demografi dapat mempengaruhi keputusan masyarakat

Ada beberapa faktor demografi yang dapat mempengaruhi keputusan masyarakat, yaitu:

ü Lingkungan ekonomi

Faktor ini dapat mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen, karena suatu bangsa mempunyai tingkat dan distribusi pendapatan yang berbeda-beda.

Page 55: Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx

ü Lingkungan teknologi

Faktor ini sangat berperan penting karena lingkungan teknologi mempunyai kekuatan untuk menciptakan teknologi baru seperti alat-alat elektronik, dll yang bermanfaat untuk kebutuhan manusia.

ü Lingkungan politik

Lingkungan politik ini terdiri dari hukum, badan hukum dan pemerintah. Hal ini sangat mempengaruhi keputusan masyarakat karena lembaga politik dapat membatasi suatu organisasi atau individu dalam masyarakat.

ü Lingkungan budaya

Manusia tumbuh dalam masyarakat tertentu yang membentuk keyakinan dan nilai dasarnya. Karakteristik budaya yang mempengaruhi pengambilan keputusan masyarakat adalah keteguhan pada nilai-nilai budaya dan perubahan dalam nilai budaya sekunder.