Model Pembelajaran Tipe Jigsaw

17
MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW

description

model pembelajaran tipe jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif

Transcript of Model Pembelajaran Tipe Jigsaw

Page 1: Model Pembelajaran Tipe Jigsaw

MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW

Page 2: Model Pembelajaran Tipe Jigsaw

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.

Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa

adalah penentu terjadi atau tidak terjadinya proses belajar. Meskipun

demikian, seorang guru sebagai fasilitator dan pembelajar juga memiliki

peranan penting dalam membelajarkan atau memberi motivasi belajar

kepada siswa. Hal ini diwujudkan dengan adanya interaksi belajar

mengajar atau proses pembelajaran di sekolah.

Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada saat ini masih

cenderung memprioritaskan pencapaian target materi kurikulum atau

dengan kata lain lebih mementingkan pada penghafalan konsep bukan

pada pemahaman. Meskipun paradigma pembelajaran sudah beralih dari

teacher center menjadi student center, banyak guru yang mendominasi

kegiatan pembelajaran di kelas. Hal ini menjadikan suasana pembelajaran

tidak kondusif karena siswa menjadi pasif.

Perubahan paradigma dari teacher center menjadi student center

tidak hanya membawa dampak terhadap metode, aktivitas dan sikap ilmiah

belajar siswa, akan tetapi juga terhadap cara penilaian yang berpusat pada

peserta didik.

Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa, guru dituntut

harus lebih kreatif dan membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar

sehingga siswa akan terlatih untuk berpikir kritis dan lebih aktif dalam

pembelajaran. Pembelajaran kooperatif terutama teknik Jigsaw dianggap

cocok diterapkan dalam pendididkan di Indonesia karena sesuai dengan

budaya bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai gotong-royong.

Selain itu model pembelajaran Jigsaw lebih mengutamakan penguasaan

konsep daripada penguasaan kemampuan.

Page 3: Model Pembelajaran Tipe Jigsaw

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian pembelajaran cooperatif learning,

cooperatiflearning, dan pembelajaran cooperatif tipe jigsaw.

2. Mengetahui tujuan pembelajaran cooperatif.

3. Mengetahui langkah-langkah menerapkan Model Pembelajaran Cooperatif

Learning Tipe Jigsaw.

4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan penerapan Model Pembelajaran

Cooperatif Learning Tipe Jigsaw.

5. Mengetahui solusi untuk mengatasi kelemahan tipe jigsaw.

Page 4: Model Pembelajaran Tipe Jigsaw

BAB II

DASAR TEORI

A. Pengertian Model Pembelajaran Jigsaw

Dari sisi etimologi, Jigsaw berasal dari Bahasa Inggris yaitu gergaji ukir

dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah Fuzzle, yaitu sebuah teka teki

yang menyusun potongan gambar. Pembelajaran kooperatif model jigsaw ini

juga mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji ( jigsaw), yaitu siswa

melakukan sesuatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa

lain untuk mencapai tujuan bersama.

Model pemebelajaran kooperatif model jigsaw adalah sebuah model

belajar kooperatif yang menitik beratkan kepada kerja kelompok siswa dalam

bentuk kelompok kecil, seperti yang diungkapkan Lie ( 1993: 73), bahwa

pembelajaran kooperatif model jigsaw ini merupakan model belajar

kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas

empat sampai dengan enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama

saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri. Dalam

model pembelajaran jigsaw ini siswa memiliki banyak kesempatan untuk

mengemukakan pendapat, dan mengelola informasi yang didapat dan dapat

meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung

jawab atas keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang

dipelajari, dan dapat menyampaikan kepada kelompoknya. (Rusman,

2008.203)

Pembelajaran kooperatif model Jigsaw juga diartikan sebagai satu jenis

pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu

kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan

mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam

kelompoknya. Jigsaw menggabungkan konsep pengajaran pada teman

sekelompok atau teman sebaya dalam usaha membantu belajar. Jigsaw

didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab untuk pembelajarannya

sendiri dan juga pembelajaran orang lain.

Page 5: Model Pembelajaran Tipe Jigsaw

Model jigsaw pada hakekatnya model pembelajaran kooperatif yang

berpusat pada siswa. Siswa mempunyai peran dan tanggung jawab besar

dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilisator dan motifator. Tujuan

model Jigsaw ini adalah untuk mengembangkan kerja tim, keterampilan

belajar kooperatif dan penguasaan pengetahuan secara mendalam yang tidak

mungkin diperoleh siswa apabila siswa mempelajari materi secara individual.

Dalam metode Jigsaw ini siswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu

“kelompok awal” dan “kelompok ahli”. Setiap siswa yang ada dalam”

kelompok awal” mengkhususkan diri pada satu bagian dalam sebuah unit

pembelajaran. Siswa dalam “kelompok awal” ini kemudian dibagi lagi untuk

masuk kedalam “kelompoka ahli” untuk mendiskusikan materi yang berbeda.

Siswa kemudian kembali ke “kelompok awal” untuk mendiskusikan materi

hasil “kelompok ahli” pada siswa “kelompok awal”. Dalam konsep ini siswa

harus bisa mendapat kesempatan dalam proses belajar supaya semua

pemikiran siswa dapat diketahui.

Pembelajaran model Jigsaw menuntut setiap siswa untuk bertanggung

jawab atas ketuntasan bagian pelajaran yang harus dipelajari dan

menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok lainnya.

B. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Jigsaw

Menurut Anita Lie (2005) ada lima prinsip dalam pembelajaran kooperatif

model jigsaw, yaitu sebagai berikut:

1. Prinsip ketergantungan positif (positif Interpendence), yaitu dalam

pembelajaran kooperatif, keberhasilan dalam penyelesaian tugas

tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut.

Keberhasilan kerja kelompok ditentukan oleh kinerja masing-masing

anggota kelompok. Oleh karena itu, semua anggota dalam kelompok

akan merasa saling ketergantungan.

2. Tanggung jawab perseorangan (individual accountability), yaitu

keberhasilan kelompok sangat tergantung dari masing-masing anggota

kelompoknya. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok mempunyai

Page 6: Model Pembelajaran Tipe Jigsaw

tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan dalam kelompok

tersebut.

3. Interaksi tatap muka (face to fece promation interaction), yaitu

memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok

untuk bertatap muka melakukan interaksi dan diskusi untuk saling

memberi dan menerima informasi dari kelompok lain.

4. Partisipasi dan komunikasi (participation communication), yaitu melatih

siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan

pembelajaran.

5. Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi

kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja

sama mereka, agar selanjutnya dapat bekerja sama lebih efektif.

C. Tahap-Tahap Pembelajaran Jigsaw

Menurut Stepen, Sikes dan Snapp (1978) yang dikutip Rusman (2008),

mengemukakan langkah-langkah cooperative tipe jigsaw sebagai berikut:

1. Siswa dikelompokkan sebanyak 4 sampai 5 orang siswa sebagai

kelompok awal.

2. Tiap orang dalam kelompok diberi bagian materi/ sub topik yang

berbeda. Guru menugaskan setiap siswa dalam kelompok awal untuk

mempelajari satu sub topik pelajaran. Guru memberi siswa waktu untuk

mempelajari apa yang menjadi bagiannya.

3. Membentuk kelompok ahli (expert) sementara, yaitu siswa yang

memiliki tugas bagian sub topik yang sama membentuk kelompok ahli.

Pada tahap ini diberi waktu kepada kelompok ahli ini untuk

mendiskusikan konsep-konsep utama yang ada dalam topik bagiannya

dan berlatih menyajikan topik yang dipelajari tersebut kepada temannya

dalam kelompok asli

4. Setelah selesai diskusi, sebagai kelompok ahli tiap anggota kembali

kepada kelompok asli dan bergantian mengajar teman satu timnya

tentang sub bab yang mereka kuasai, dan tiap anggota lainnya

mendengarkan dengan seksama.

Page 7: Model Pembelajaran Tipe Jigsaw

5. Tiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi

Setiap siswa mempresentasikan topik hasil diskusi dari kelompok ahli

secara bergantian kepada anggota kelompok asli. Siswa lain diberi

kesempatan untuk mengajukan pertanyaan sebagai klarifikasi. Guru

mengelilingi satu kelompok ke kelompok lain untuk mengamati proses.

Guru menyuruh siswa untuk membuat rangkuman dari hasil diskusi

kelompoknya dan menyuruh perwakilan kelompok untuk menyampaikan

kesimpulan diskusi.

6. Guru memberi evaluasi

Guru mengadakan kuis secara individual. Hasil nilai yang diperoleh tiap

anggota kelompok dikumpulkan, kemudian dirata-rata dalam kelompok

untuk menentukan predikat kelompok. Dalam menjawab kuis, anggota

tidak boleh saling membantu. Setelah dilakukan penghitungan

skorkelompok, kemudian guru melakukan evaluasi untuk menentukan

langkah selanjutnya yang harus diterapkan agar diperoleh hasil tes yang

lebih baik lagi.

7. Penutup

D. Kelebihan Model PembelajaranTipe Jigsaw

Model pembelajaran Jigsaw memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

1. Mendorong siswa untuk lebih aktif di kelas, kreatif dalam berfikir serta

bertanggung jawab terhadap proses belajar yang dilakukannya.

2. Mendorong siswa untuk berfikir kritis dan dinamis.

3. Memberi kesempatan setiap siswa untuk menerapkandanmengembangkan

ide yang dimilikiuntukmenjelaskan materi yang dipelajarikepadasiswa lain

dalamkelompokbelajar yang telahdibentukoleh guru.

4. Diskusitidakdidominasiolehsiswatertentusaja,

tetapisemuasiswadituntutuntukmenjadiaktifdalamdiskusitersebut.

Kelemahan model pembelajaranJigsaw :

1. Keadaan kondisi kelas yang ramai, membuat siswa bingung dan

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menjadi kurang efektif.

Page 8: Model Pembelajaran Tipe Jigsaw

2. Jika guru tidak meningkatkan agar siswa selalu menggunakan keterampilan-

keterampilan kooperatif dalam kelompok masing masing maka

dikhawatirkan kelompok akan macet.

3. Siswa yang malas cenderung bergantung pada siswa yang pandai

4. Jikajumlahanggotakelompokkurangakanmenimbulkanmasalah,

misaljikaadaanggota yang hanyamemboncengdalammenyelesaikantugas-

tugasdanpasifdalamdiskusi

5. Membutuhkanwaktu yang lebih lama

apalagibilaadapenataanruangbelumterkondisidenganbaik,

sehinggaperluwaktumerubahposisi yang

dapatjugamenimbulkangaduhsertabutuhwaktudanpersiapan yang

matangsebelum model pembelajaraninibisaberjalandenganbaik.

E. SolusiuntukMengatasiMasalahJigsaw

Diskusidalamkelompokini, untukmengatasikelemahan-kelemahan yang

munculdalampenerapan model pembelajarankooperatiftipe jigsaw

inidapatdilakukandengancarasebagaiberikut:

1. Pengelompokkandilakukanterlebihdahuludenganmengurutkankemampuan

matematikasiswadalamkelasmisalnyakitabagidalam 25% (rangking 1-5)

kelompoksangatbaik, 25% (rangking 6-10) kelompokbaik, 25% (rangking

11-15) kelompoksedang, danseterusnya.

Selanjutnyakitaakanmembagimenjadi 5 group (A-E) yang isitiap-tiap

group anggotanyaheterogendalamkemampuanmatematika, berilahindek 1

untuksiswadalamkelompoksangatbaik, indek 2 untukkelompokbaik, indek

3 untukkelompoksedangdanindek 4 untukkelompokrendah. Misalkan (A1

berarti group A darikelompoksangatbaik, . . . A4 group A

darikelompokrendah). Tiap group akanberisi group A {A1,A2,A3,A4},

group B {B1,B2,B3,B4}, group C {C1,C2,C3,C4}, group

D{D1,D2,D3,D4} danseterusnya.

2. Sebelumtimahli, misalnyaahlimateripertama {A1,B1,C1,D1}

kembalikekelompokasal yang akanbertugassebagai tutor sebaya,

perludilakukantespenguasaanmateri yang menjaditugasmereka.

Page 9: Model Pembelajaran Tipe Jigsaw

Jikaditemukanadaanggotaahli yang belumtuntas, makadilakukanremidial

yang dilakukanolehtemansatutim.

F. RPP Model Pembelajaran Jigsaw padaMateriLingkaranTipe Jigsaw

Nama Sekolah : SMP

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : XI/ I ( Ganjil )

Pokok Bahasan : Geometri Dimensi Tiga

Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

A. Standar Kompetensi

Menggunakan sifat dan aturan geometri dalam menentukan kedudukan titik,

garis dan bidang, jarak, sudut dan volume.

B. Kompetensi Dasar

Memahami komponen, menggambar dan menghitung volume dari benda

ruang.

C. Indikator

Menentukan luas dan volume bangun ruang.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menentukan luas permukaan bangun ruang.

2. Siswa dapat menentukan volume bangun ruang.

E. Materi Pembelajaran

Terlampir

F. Kegiatan Pembelajaran

1. Model : Kooperatif tipe jigsaw dengan pendekatan kontekstual.

2. Metode : Diskusi kelompok, pemberian tugas, dan

presentasi.

G. Langkah- langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Page 10: Model Pembelajaran Tipe Jigsaw

Waktu

Pendahuluan 10 menit

1. Mempersiapkan siswa Guru mengucapkan salam,

melihat kesiapan siswa untuk belajar, dan memeriksa kehadiran siswa.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan apersepsi

Guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan

Siswa menjawab salam, menyiapkan diri untuk belajar, danmemberitahu teman yang tidak hadir.

Siswa menyimak guru penjelasan

Siswa menyimak penjelasan guru

1 menit

5 menit

5 menit

Kegiatan Inti 95 menit

2. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok Guru menyampaikan materi

pada siklus I yaitu kubus, balok, prisma, dan limas

Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok asal yang terdiri atas 4 siswa (masyarakat belajar) berdasarkan kemampuan matematika siswa.

Guru mengarahkan siswa untuk berbagi tugas menjadi anggota kelompok ahli dalam setiap kelompok asal.

3. Membimbing dalam diskusi kelompok. Guru membagi Lembar Kerja

Siswa ( LKS ) mengenai kubus, balok, prisma dan limas kepada kelompok ahli.

Guru memberikan kesempatan siswa berdiskusi untuk membangun (kontruktivisme) pengetahuan dan menemukan (inkuiri) jawabanLKS yang diberikan.

Guru memantau kerja setiap kelompok dan memberi kesempatan siswa untuk

Siswa mendengarkan penjelasan guru

Siswa membentuk kelompok asal sesuai arahan guru (masyarakat belajar).

Siswa berbagi tugas menjadi anggota kelompok ahli di kelompoknya masing-masing.

Siswa menerima Lembar Kerja Siswa (LKS) mengenai kubus, balok, prisma dan limas kepada kelompok ahli.

Siswa mulai berdiskusi untuk membangun (kontruktivisme) pengetahuan dan menemukan (inkuiri) jawaban LKS dalam kelompok ahli.

Siswa mengerjakan LKS dan bertanya apabila ada yang tidak mengerti.

5 menit

5 menit

2 menit

2 menit

25 menit

4 menit

Page 11: Model Pembelajaran Tipe Jigsaw

bertanya jika mengalami kesulitan.

Guru meminta para anggota kelompok ahli untuk kembali ke kelompok asal dan berdiskusi untuk membangun (kontruktivisme) pengetahuan yang diperolehnya kepada anggota-anggota kelompok asalnyadan menemukan (inkuiri) jawabanLKS yang diberikan.

Guru meminta perwakilan siswa dari anggota kelompok asal mempresentasikan jawaban di depan kelas (pemodelan), sedangkan kelompok lain memberikan tanggapannya.Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanyajika ada hal – hal yang kurang dimengerti.

4. Evaluasi Guru memberikan soal-soal

latihan yang dikerjakan masing- masing individu (penilaian autentik).

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada yang tidak dimengerti.

Para anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan berdiskusi untuk membangun (kontruktivisme) pengetahuan yang diperolehnya kepada anggota-anggota kelompok asalnyadan menemukan (inkuiri) jawabanLKS dalam kelompok asal.

Perwakilan siswa dari anggota kelompok asal mempresentasikan jawaban di depan kelas (pemodelan), sedangkan kelompok lain memberikan tanggapannya.Siswa bertanya apabila ada hal- hal yang kurang dimengerti.

Siswa mengerjakan soal- soal latihan yang diberikan oleh guru(penilaian autentik).

Siswa bertanya apabila ada yang tidak dimengerti.

20 menit

20 menit

10 menit

2 menit

Penutup 20 menit

Pemberian skor secara kelompok dan pemberian reward.

Guru memberi remidial teaching kepada siswa yang memiliki nilai rendah.

Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan pelajaran.

Guru meminta siswa mengemukakan pendapat dari pengalaman belajarnya (refleksi).

Guru meminta siswa untuk mempelajari materi berikutnya.

Kelompok terbaik mendapatkan reward.

Siswa yang memiliki nilai rendah mengikuti remidial teaching

Siswa bersama dengan guru menyimpulkan pelajaran.

Siswa mengemukakan pendapat dari pengalaman belajarnya

5 menit

10 menit

2 menit

2 menit

Page 12: Model Pembelajaran Tipe Jigsaw

(refleksi).

Siswa memperhatikan arahan guru.

1 menit

H. Alat dan Sumber Belajar

1. Alat

o Whiteboard

o Spidol

2. Sumber Belajar

o Sunarti, Erna . 2007. Matematika untuk SMK kelas XI semester 1dan 2.

Bandung : Armico.

I. Penilaian

1. Teknik : Tes Tertulis

2. Bentuk Instrumen : Essay

3. Instrumen : Tes Tertulis

1.