Model Pembelajaran SMP

12
1) Pengertian Model Pembelajaran Snowball Throwing Model snowball throwing (melempar bola) merupakan jenis pembelajaaran kooperatif yang didesain seperti permainan melempar bola. Metode ini bertujuan untuk memancing kreatifitas dalam membuat soal sekaligus menguji daya serap materi yang disampaikan oleh ketua kelompok. Karena berupa permainan, Siswa harus dikondisikan dalam keadaan santai tetapi tetap terkendali tidak ribut, kisruh atau berbuat onar. 2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Snowball Throwing a) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan. Guru membentuk kelompok – kelompok dan memnggil masing – masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi. b) Masing – masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing – masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya. c) Kemudian masing – masing siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. d) Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa lain selama kurang lebih 5 menit. e) Setelah siswa mendapat satu bola / satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. f) Evaluasi g) Penutup. 3) Ciri – ciri a) Komunikatif. b) Sistem belajar dua arah ( guru dan siswa sama – sama berperan aktif) c) Menyenangkan

description

Ini sebaian dari contoh model pembelajaran

Transcript of Model Pembelajaran SMP

Page 1: Model Pembelajaran SMP

1) Pengertian Model Pembelajaran Snowball Throwing

Model snowball throwing (melempar bola) merupakan jenis pembelajaaran kooperatif yang

didesain seperti permainan melempar bola. Metode ini bertujuan untuk memancing kreatifitas

dalam membuat soal sekaligus menguji daya serap materi yang disampaikan oleh ketua

kelompok. Karena berupa permainan, Siswa harus dikondisikan dalam keadaan santai tetapi

tetap terkendali tidak ribut, kisruh atau berbuat onar.

2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Snowball Throwing

a) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan. Guru membentuk kelompok – kelompok dan

memnggil masing – masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.

b) Masing – masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing – masing, kemudian

menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

c) Kemudian masing – masing siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan pertanyaan

apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

d) Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa lain

selama kurang lebih 5 menit.

e) Setelah siswa mendapat satu bola / satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk

menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

f) Evaluasi

g) Penutup.

3) Ciri – ciri

a) Komunikatif.

b) Sistem belajar dua arah ( guru dan siswa sama – sama berperan aktif)

c) Menyenangkan

4) Kelebihan

a) Melatih kesiapan siswa

b) Saling memberikan pengetahuan

c) Terciptanya suasana belajar yang komunikatif.

demikianlah pemaparan sobat pendidikan tentang Pengertian dan Langkah-Langkah Model

Pembelajaran Snowball Throwing. Semoga bermanfaat

Selasa, 30 Oktober 2012

Quantum teaching

Page 2: Model Pembelajaran SMP

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

            Sekolah sebagai wahana pendidikan formal mempunyai tujuan untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa. Oleh karena itu mempersiapkan sekolah dengan segala sarana maupun

prasarana pendidikan seperti perbaikan kurikulum, peningkatan kualitas guru dan peningkatan

pelayanan sekolah pada masyarakat merupakan pekerjaan yang utama selain pekerjaan-pekerjaan

yang lainnya. Kurikulum yang telah direvisi menyarankan agar kegiatan pengajaran tidak hanya

satu arah dari guru saja melainkan dua arah, timbal balik antara guru dan siswa. Dalam

komunikasi dua arah tersebut guru harus aktif merencanakan, memilih, membimbing, dan

menganalisa berbagai kegiatan yang dilakukan siswa, sebaliknya siswa diharapkan untuk aktif

terlebih mental maupun emosional.

            Dalam pembelajaran seringkali dijumpai adanya kecenderungan siswa yang tidak mau

bertanya kepada guru meskipun mereka sebenarnya belum mengerti tentang materi yang

disampaikan guru. Masalah ini membuat guru kesulitan dalam memilih metode pembelajaran

yang tepat untuk menyampaikan materi. Agar dalam pelaksanaan pembelajaran matematika tidak

membosankan, maka pada pelaksanaannya dapat menerapkan berbagai strategi. Salah satunya

adalah melalui penggunaan metode pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar.

Metode pembelajaran yang dipilih diharapkan mampu mengembangkan dan meningkatkan sikap

positif siswa terhadap matematika, motivasi  belajar, dan kepercayaan diri. mengetahui hal ini

kami memilih metode pembelajaran Quantum Teaching. Metode Quantum Teaching merupakan

suatu cara pembelajaran yang digagas oleh DePortter. Melalui Quantum Teaching siswa akan

diajak belajar dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa akan lebih

bebas menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran quantum?

2.      Bagaimanakh karakteristik model pembelajaran quantum?

3.      Apakah kelemahan dan kelebihan dari model pembelajaran quantum?

4.      Mengapa kami memilih Aljabar sebagai acuan materi dalam makalah ini?

C.     Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini:

1.      Menjelaskan tentang model pembelajaran quantum.

2.      Menjelasakan karakteristik model pembelajaran quantum.

3.      Mengetahui kelemahan dan kelebihan dari model pembelajaran quantum.

4.      Mengetahui alasan kami memilih Aljabar sebagai acuan materi dalam makalah ini.

Page 3: Model Pembelajaran SMP
Page 4: Model Pembelajaran SMP

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Model Pembelajaran Quantum

1.      Pengertian

            Quantum teaching  adalah pengubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya.

Dalam quantum teaching juga menyertakan segala kaitan interaksi dan perbedaan yang

memaksimalkan momen belajar. Quantum teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam

lingkungan kelas. Interaksi yang menjadikan landasan dan kerangka untuk belajar (De porter. B,

2004). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa quntum teaching adalah orkrestasi atau

simfoni bermacam-macam interaksi yang ada mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang

mempengaruhi kesuksesan siswa. Unsur tersebut terbagi menjadi dua kategori yaitu: konteks dan

isi. Konteks adalah latar belakang pengalaman guru. Sedangkan isi adalah bagaimana tiap frase

musik dimainkan (penyajian) seperti fasilitasi dari ahli sang maestro terhadap orchestra dan

pemanfaatan dari bakat setiap pemain musik dan potensi setiap instrumen.

            Interaksi dari konteks dan isi dapat mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa

menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain. Jika dikaitkan dengan

situasi belajar-mengajar sekolah, unsur-unsur yang sama tersusun dengan baik yaitu suasana,

lingkungan, landasan, rancangan, penyajian, dan fasilitas.

2.      Asas Utama Pembelajaran Quantum Teaching

     Menurut De porter. B (2004), asas utama quantum teaching adalah “bawalah dunia mereka

kedunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Dari asas utama ini, dapat disimpulkan

bahwa langkah awal yang harus dilakukan dalam pengajaran yaitu mencoba memasuki dunia

yang dialami oleh peserta didik. Cara yang dilakukan seorang pendidik meliputi: untuk apa

mengajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan

rumah, sosial, musik, seni, rekreasi atau akademis mereka. Setelah kaitan itu terbentuk, maka

dapat membawa mereka kedalam dunia kita dan memberi mereka pemahaman mengenai isi

dunia itu. “Dunia kita” dipeluas mencakup tidak hanya para siswa, tetapi juga guru. Akhirnya

dengan pengertian yang lebih luas dan penguasaan lebih mendalam, siswa dapat membawa apa

yang mereka pelajari kedalam dunia mereka dan menerapkannya pada situasi baru.

3.      Prinsip-prinsip Pembelajaran Quantum Teaching

Ada 5 prisip Quantum Teaching yaitu:

a.       Segalanya berbicara

Artinya segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh guru, dari kertas yang dibagikan

hingga rancangan pembelajaran, semuanya mengirimkan pesan tentang belajar.

b.      Segalanya bertujuan

Semuanya yang terjadi dalam proses belajar mengajar mempunyai tujuan.

Page 5: Model Pembelajaran SMP

c.       Pengalaman sebelum pemberian nama

Berarti sebelum mendefinisikan, membedakan, siswa terlebih dahulu telah memiliki atau telah

diberikan pengalaman informasi yang terkait dengan upaya pemberian nama.

d.      Akui setiap usaha

Berarti apapun usaha yang telah dilakukan siswa haruslah mendapat pengakuan dari guru

maupun siswa lainnya.

e.       Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan

Setiap usaha belajar yang dilakukan layak untuk dirayakan untuk memberi umpan balik dan

meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar.

4.      Model Pembelajaran Quantum Teaching

     Menurut De porter, B (2004), quantum  teaching mempunyai dua bagian penting yaitu dalam

seksi konteks dan dalam seksi isi. Dalam seksi konteks, akan menemukan semua bagian yang

dibutuhkan untuk mengubah: suasana yang memberdayakan, landasan yang kukuh, lingkungan

yang mendukung, dan rancangan belajar yang dinamis. Sedangkan dalam seksi isi, akan

menemukan keterampailan penyampaian untuk kurikulum apapun, disamping strategi yang

dibutuhkan siswa untuk bertanggung jawab atas apa yang mereka pelajari: penyanjian yang

prima, fasilitas yang luwes, keterampilan belajar untuk belajar, dan keterampilan hidup.

B.     Karakteristik Model Pembelajaran Quantum Teaching

Karakteristik model pembelajaran quantum teaching terdiri dari:

1.    Sintakmatik

            Agar proses pembelajarn dengan model quantum teaching ini dapat benar-benar

sedinamis mungkin. Maka, perlu melalui tahap - tahapan di bawah ini yang sering dikenal

sebagai kerangka rancangan quantum teaching TANDUR yaitu :

·         Tahap pertama: Tumbuhkan

     Pada langkah ini guru harus menumbuhkan motivasi dan semangat belajar siswa. Dan

memberi tahu siswa bahwa merekalah yang bertanggung jawab atas pendidikan mereka sendiri,

mengaitkan pelajarn dengan masa depan dan berguna dalam dunia nyata. Sehingga mereka tahu

apa manfaat dari apa yang sdang mereka pelajari bagi diri mereka biasannya dikenal dengan

AMBAK (Apa Manfaatnya Bagiku).

·         Tahap Kedua : Alami

     Guru memberikan pengalaman kepada siswa dan memanfaatkan hasrat alami otak untuk

menjelajah. Karena pengalaman membangun keingintahuan siswa dan dapat menciptakn

beberapa pertanyaan dalam benak mereka. Saat pengalaman terbentang, guru mengumpulkan

inforamasi untuk memaknai pengalamn tersebut. Inforamsi ini membuat yang abstrak menjadi

konkrit.

·         Tahap Ketiga : Namai

Page 6: Model Pembelajaran SMP

     Setelah membuat siswa penasaran, penuh pertanyaan mengenai pengalaman mereka, maka

penamaan dapat memuaskan keingintahuan siswa. Penamaan memuaskan hasrat alami otak

untuk memberikan identitas, mengurutkan, dan mendefinisikan. Penamaan merupakan informasi,

fakta, rumus, pemikiran, tempat dan sebagainya. Guru menyediakn kata kunci, konsep, model,

rumus, strategi dan sebuah masukan.

·         Tahap Keempat : Demonstrasi

     Guru diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan bahwa

mereka tahu. Guru memberikan peluang untuk menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan

mereka ke dalam pembelajaran yang lain dan ke dalam kehidupan mereka serta mampu

memperagakan tingkat kecakapan mereka dengan pengetahuan yang baru saja mereka miliki.

·         Tahap Kelima : Ulangi

     Siswa diberi kesempatan untuk mengajarkan pengetahuan baru mereka kepada orang lain.

Tentunya, dengan menggunaka cara yang berbeda dari asalnya. Pengulangan memperkuat

koneksi saraf dan menumbuhkan rasa “aku tahu bahwa aku tahu ini”. Dan tentunya menunjukan

pelajar cara-cara mengulang materi yang telah dibahas.

·         Tahap Keenam: Rayakan

     Pada langkah terakhir ini, saatnya untuk memberikan penghormatan atas usaha, keberhasilan

dan ketekunan yang dilakukan dengan perayaan. Hal ini akan memperkuat kesuksesan dan

memberi motivasi siswa. Perayaan disini dapat dilakukan dengan memberikan pujian, bernyanyi,

bermain tepuk, pesta kelas dll.

2.      Sistem Sosial

        Sistem sosial model ini menghendaki guru berangkat dari asumsi bahwa guru hanya sebagai

fasilitator dan reflector saja. Yang lebih di utamakan adalah keaktifan siswa. Karena siswa

bertanggung jawab penuh atas pendidikan mereka sendiri . Peran guru lebih dari sekedar pemberi

ilmu pengetahuan, tetapi guru adalah rekan belajar, model, pembimbing dan mengubah

kesuksesan siswa. Artinya, kewenagan dibagi antara siswa dan guru. Norma yang berlaku

terletak pada kebebasan berfikir dan berpeilaku saat dalam proses pembelajaran. Ganjaran yang

dipakai tidak bersifat hukuman namun perayaan. Karena perayaan dapat memperkuat kesuksesan

dan motivasi siswa. Misalnya, berupa pujian,tepuk tangan, empati dari guru,dll. Dan untuk

menata suasana hati siswa, dapat digunakan musik saat proses pembelajaran.

        Guru menanamkan nilai dan keyakinan yang positif dalam diri siswa. Mengutamakan

keberagaman dan kebebasan sebagai kunci interaksi dan bersifat humanistik. Guru juga

menyeimbangkan ketermpilan akademis, keterampilan hidup dan prestasi material siswanya.

Serta mengintegrasikan totalitas tubuh dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran bisa

berlangsung nyaman dan hasilnya optimal.

3.      Prinsip Reaksi

Page 7: Model Pembelajaran SMP

        Dalam quantum teaching guru mampu menumbuhkan kreatifitas siswa, sehingga siswa tahu

akan manfaat yang telah dipelajarinya. Guru mampu berinteraksi dengan siswa sehingga tercipta

suasana yang kondusif dalam proses belajar mengajar dan selanjutnya guru memberikan

perayaan atas apa yang dicapai siswa.

4.      Sistem Pendukung

        Sarana yang dibutuhkan dalam model pembelajaran ini berbeda-beda, tergantung pada

fungsi dari pembelajaran itu sendiri. Jika pembelajaran itu berhubungan dengan kontra

akademik, maka sumber-sumber yang sesuai harus tersedia. Namun jika pembelajaran itu

berbicara tentang penyuluhan terhadap masalah perilaku, maka tidak diperlukan sumber, tapi

cukup dengan keterampilan guru dalam menyuluh.

        Berdasarkan dua kasus tersebut, maka untuk mengatasinya diperlukan adanya susunan

ruang yang memungkinkan untuk pelaksanaan pembelajaran dengan metode ini. Sehingga

kapanpun siswa dapat mengubah posisi duduk mereka sesuai dengan kondisi. Dan hal ini akan

memudahkan siswa untuk merealisasikan masalah secara tepat dan memadai tanpa diburu-buru

oleh waktu. Selain itu, alunan musik juga dapat mendukung konsentrasi siswa dalam belajar.

Serta membuat siswa lebih rileks saat menerima pelajaran.

5.      Dampak Intruksional dan Pengiring

·         Dampak Intruksional

a. Kemapuan verbal adalah kemampuan untuk mengungkapan pengetahuan dalam bentuk bahasa

lisan ataupun verbal.

b. Kemampuan keterampilan intelektual adalah kepekaan yang berhubungan dengan lingkungan

serta mempresentasikan konsep dan lambang.

c. Kemampuan kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan kognitifnya sendiri,

kemampuaan ini meliputi konsep dan kaidah memecahkan masalah.

d. Keterampilan motorik adalah kemampuan serangkaian jasmani antara koordinasi otak dengan

tubuh.

e. Kemampuan sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasar penelitian

terhadap objek tersebut.

·         Dampak Pengiring

            Siswa memiliki rasa percaya diri, dan terjalin rasa saling memiliki serta saling pengertian

antara guru dan siswa.

C.     Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Quantum

Kelebihan Model Pembelajaran Quantum :

Page 8: Model Pembelajaran SMP

1.      Dapat membimbing peserta didik kearah berfikir yang sama dalam satu saluran pikiran

yang sama.

2.      Karena Quantum Teaching lebih melibatkan siswa, maka saat proses pembelajaran

perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru, sehingga hal

yang penting itu dapat diamati secara teliti.

3.      Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan

yang banyak.

4.      Proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.

5.      Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan

dapat mencoba melakukannya sendiri

6.      Karena model pembelajaran Quantum Teaching membutuhkan kreativitas dari seorang

guru untuk merangsang keinginan bawaan siswa untuk belajar, maka secara tidak langsung guru

terbiasa untuk berfikir kreatif setiap harinya.

7.      Pelajaran yang diberikan oleh guru mudah diterima atau dimengerti oleh siswa.

Kelemahan Model Pembelajaran Quantum :

1.      Model ini memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan

waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.

2.      Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan

baik.

3.      Karena dalam metode ini ada perayaan untuk menghormati usaha seseorang siswa baik

berupa tepuk tangan, jentikan jari, nyanyian dll. Maka dapat mengganggu kelas lain.

4.      Banyak memakan waktu dalam hal persiapan.

5.      Model ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang hal itu,

proses pembelajaran tidak akan efektif.

6.      Agar belajar dengan model pembelajaran ini mendapatkan hal yang baik diperlukan

ketelitian dan kesabaran. Namun kadang-kadang ketelitian dan kesabaran itu diabaikan.

Sehingga apa yang diharapkan tidak tercapai sebagaimana mestinya.

D.    Uraian Singkat Pemecahan Masalah

                        Pada dasarnya model pembelajaran quantum teaching adalah model pembelajaran

dengan pengubahan yang meriah di segala suasana. Tidak hanya itu quantum teaching juga

menyertakan interaksi,dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar. Quantum teaching

juga berfokus pada hubungan dinamis dalam kelas-interaksi yang mendirikan landasan dan

kerangka untuk belajar. Asas utama Quantum teaching adalah bawalah dunia mereka ke dunia

kita agar kita sebagai guru dapat memimpin,menuntun, dan memudahkan siswa dalam proses

pembelajaran. Quantum teaching mempunyai 5 prinsip yaitu segalanya berbicara, segalanya

bertujuan, pengalaman mendahului pemberian nama, akui setiap usaha, dan jika layak dipelajari

Page 9: Model Pembelajaran SMP

layak pula dirayakan. Kerangka pembelajaran quantum dikenal dengan nama "TANDUR" yaitu

tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, dan rayaka. Quantum teaching memotivasi

siswa dengan cara membentuk lingkungan yang kondusif bagi siswa sehingga  siswa mudah

dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru.