MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI...

158
MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNA LARAS DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh : GITA SAKINA 121 09 006 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) SALATIGA 2016

Transcript of MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI...

Page 1: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

MODEL PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAGI ANAK TUNA LARAS

DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh :

GITA SAKINA

121 09 006

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )

SALATIGA

2016

Page 2: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras
Page 3: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras
Page 4: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras
Page 5: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras
Page 6: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras
Page 7: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

MOTTO

)رواه البخاري( خيركم مه تعلم القران وعلمه

Yang paling baik diantara kamu adalah orang yang mau belajar

Al-Qur’an dan mengajarkanya. (Hr.BukHori)

Page 8: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbil „alamiin dengan izin Allah SWT Skripsi ini selesai.

Skripsi ini penulis persembahkan untuk orang – orang yang telah mendorong dan

selalu memperjuangkan mimpiku:

Suamiku tercinta Arison Saetban yang senantiasa mencurahkan kasih

sayangnya, memberi motivasi, bimbingan dan do‟a yang tak pernah henti

– hentinya.

Ayahanda Suwahadi Mulyono dan Ibunda Nuril Munawaroh yang selalu

memberikan dukungan untukku serta selalu membimbingku dan

mengarahkanku untuk menjadi yang lebih baik.

Adik tersayangDian Safietrie dan Raihan Mahardika yang selalu berbagi

denganku tak pernah berhenti tuk mewarnai hariku dengan senyum dan

tawa kalian.

Bapak Usman Saetban dan mama Salma Koebanu yang selalu memberikan

do‟anya untukku.

Keluarga besarku, terima kasih atas motivasi dan dukungan yang selalu

kalian berikan padaku.

Sahabatku yang selalu memberikan dukungan kepadaku ( Amy Nur

Amalia ) sahabat terimakasih banyak untuk semangat dan kebersamaan

yang telah kitajalin sejak kita di SMP Islam Sudirman Ambarawa.

Adikku Annisa Kharisma Dewi yang selalu menemaniku dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Keluarga besar SD N Tambakboyo 02 dan SD N Lodoyong 02 yang

senantiasa memotivasiku serta menemaniku dalam perjalanan

perkulihanku.

Keluarga besar KKG – PAI Kec. Ambarawa yang senantiasa memberikan

semangat dan motivasi untukku.

Semua pihak yang telah berperan dalam penulisan skripsi ini, terimakasih

banyak atas bantuannya.

Page 10: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya,sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul.Sholawat serta salam kami

haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah

menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi

syarata guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan islam. Adapun judul

skripsi ini adalah “MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAGI ANAK TUNA LARAS DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA”.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah

memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati,

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Lilik Sriyanti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan.

3. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu

pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

4. Karyawan-karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta

bantuan.

Page 11: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

5. Ayahanda dan Ibunda tersayang yang telah mengasuh, mendidik,

membimbing serta memotivasi kepada penulis, baik moral maupun spiritual.

6. Suamiku tercinta Arison Saetban yang senantiasa mencurahkan kasih

sayangnya, memberi motivasi, bimbingan dan do‟a yang tak pernah henti –

hentinya.

7. Bapak Usman Saetban dan mama Salma Koebanu yang selalu memberikan do‟anya

untukku.

8. Adiku tersayang Dian Safietrie dan Raihan Mahardika yang selalumemberiku

dukungan, semangat, dan dorongansehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat

terselesaikan dengan baik semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah

SWT.

Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan, semoga amal mereka

diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan yang

berlipat ganda amiin. Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati

penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan

penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada

khususnya maupun pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi

pengetahuan dunia pendidikan. Aamiin ya robbal „alamiin.

Salatiga, 10 Maret 2016

Penulis,

Gita Sakina

121 09006

Page 12: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

ABSTRAK

Sakina, Gita. 2016. Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak

Tuna Laras Di SMP Muhammadiyah Salatiga.Skripsi. Jurusan Tarbiyah

dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut

Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing: Dr. Lilik Sriyanti M.Si.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Agama Islam, Anak Tuna Laras.

Anak tuna laras adalah sebutan bagi anak yang mengalami hambatan

dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial. SMP Muhammadiyan Salatiga

merupakan sekolah umum, bukan sekolah inklusi akan tetapi terdapat beberapa

peserta didik yang termasuk pada golongan anak tuna laras. Penelitian ini

merupakan upaya untuk mengetahui Model Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam bagi anak tuna laras di SMP Muhammadiyah Salatiga. Pertanyaan utama

yang ingin dijawab (1) Bagaimanakah karakteristik anak Tuna Laras?(2)

Bagaimanakah model pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang digunakan

untuk anak Tuna Laras? (3) Apa masalah yang dihadapi guru dalam proses

pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak Tuna Laras? (4) Upaya apa

yang harus ditempuh oleh guru Pendidikan Agama Islam untuk mengatasi

masalah tersebut?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menghasilkan

data deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara: observasi

mengenai model pembelajaran yang digunakan para pendidik khususnya pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan perilaku tuna laras; wawancara

dengan kepala sekolah, guru Pendidikan Agama Islam, beberapa guru, karyawan

dan anak tuna laras, dan dokumentasi untuk mencari data mengenai gambaran

umum SMP Muhammadiyah Salatiga.

Penelitian, menyimpulkan bahwa karakteristik anak tuna laras dapat

dilihat dari beberapa aspek. Aspek perilaku, aspek akademik dan aspek emosional.

Model pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk anak tuna laras yang

diterapkan sama saja tidak ada perbedaan dalam model pembelajaan antara anak

normal dan anak tuna laras, tetapi khusus untuk anak tuna laras gurumemberikan

perhatian dan catatan khusus untuk memantau kondisi anak tuna laras. Adanya

pendampingan khusus serta diberi tambahan jam pelajaran untuk mengejar materi

yang belum dikuasai.Hambatan atau masalah yang di hadapi oleh guru dalam

proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak tuna laras adalah dari

pendidik maupun peserta didik.

.

Page 13: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN BERLOGO ........................................................................ ii

HALAMAN DEKLARASI ..................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................. iv

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ..................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. vi

MOTTO ................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN .................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................. x

ABSTRAK ............................................................................................... xii

DAFTAR ISI ............................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Fokus Penelitian ....................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 11

D. Kegunaan Penelitian ................................................................. 12

E. Penegasan Istilah ...................................................................... 13

F. Metode Penelitian ..................................................................... 16

1. Jenis Penelitian ................................................................... 16

2. Kehadiran Peneliti .............................................................. 17

3. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian............................ 17

Page 14: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

4. Sumber Data ....................................................................... 18

5. Prosedur Pengumpulan Data .............................................. 20

6. Tekhnik Analisis Data ........................................................ 24

7. Pengecekan Keabsahan Data .............................................. 25

8. Tahap-Tahap Penelitian ...................................................... 28

G. Sistematika Penulisan ............................................................... 31

BAB II LANDASAN TEORI

A. Model Pembelajaran ................................................................. 33

1. Pengertian Model Pembelajaran ........................................ 33

2. Ciri – ciri Model Pembelajaran ......................................... 35

3. Faktor Penghambat dalam Menerapkan Model Pembelajaran

………………………………………………………….. 36

4. Macam – macam Model Pembelajaran………………….. 36

B. Pendidikan Agama Islam .......................................................... ….. 46

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam................................. 46

2. Landasan Pendidikan Agama Islam .................................. 47

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam………………………… 50

C. Anak Tuna Laras ...................................................................... 53

1. Pengertian Tuna Laras……………………………………. 53

2. Karakteristik Anak Tuna Laras…………………………… 54

3. Penyebab Ketunalarasan………………………………….. 56

4. Dampak Anak Tuna Laras………………………………… 57

Page 15: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum dan Lokasi Subjek Penelitian ...................... 60

1. Profil Madrasah ................................................................. 60

a. Awal Berdirinya SMP Muhammadiyah Salatiga ........ 60

b. Tujuan ......................................................................... 61

c. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah Salatiga ...... 62

B. Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak tuna laras

.................................................................................................. .. 74

1. Karakteristik anak tuna laras di SMP Muhammadiyah Salatiga

........................................................................................... . 74

2. Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang cocok untuk

anak tuna laras di SMP Muhammadiyah Salatiga............. 76

3. Masalah yang di hadapi guru dalam proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam bagi anak tuna laras .................. .. 81

4. Usaha yang harus di tempuh oleh guru Pendidikan Agama Islam

dalam mengatasi masalah tersebut .................................... .. 83

BAB IV ANALISIS DATA

A. Karakteristik anak tuna laras di SMP Muhammadiyah Salatiga

.................................................................................................. …………

………………………………………………………. 85

B. Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang cocok untuk anak

tuna laras di SMP Muhammadiyah Salatiga…......................... ... 94

Page 16: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

C. Masalah yang di hadapi guru dalam proses pembelajaran Pendidikan

Agama Islam bagi anak tuna laras ............................................ 102

D. Usaha yang harus di tempuh oleg guru Pendidikan Agama Islam dalam

mengatasi masalah tersebut ...................................................... 106

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 111

B. Saran .................................................................................... 114

C. Penutup……………………………………………………. 116

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 17: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Guu dan Karyawan ................................................... 64

Tabel 3.2 Diklat/ Penataran yang Pernah di ikuti Kepala Sekolah ...... 67

Tabel 3.3 Keadaan GuruBerdasarkan Jenjang Pendidikan .................. 69

Tabel 3.4 Daftar Nama Guru Pendidikan Agama Islam ...................... 70

Tabel 3.5 Daftar Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga ...................... 71

Tabel 3.6 Daftar Siswa berkebutuhan Khusus Tuna Laras .................. 72

Page 18: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Daftar Riwayat Hidup

Lampiran II : Profil Sekolah

Lampiran III :Verbatin Wawancara

Lampiran IV : Dokumentasi

Lampiran V :Silabus

Lampiran VI : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( R.P.P )

Lampiran VII : Daftar Nilai S.K.K

Lampiran VIII : Surat Ijin Penelitian

Lampiran IX : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran X : Lembar Konsultasi

Page 19: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan di dunia ini, manusia tidak bisa terlepas dari

pendidikan. Karena dengan adanya pendidikan, manusia akan

mendapatkan ilmu pengetahuan yang mana nantinya akan menjadi bekal

bagi kehidupannya. Selain itu dengan adanya pendidikan manusia dapat

mengembangkan pola pikirnya untuk tujuan hidup yang akan dicapai.

Pendidikan Agama juga mempunyai peran yang sangat penting agar hidup

tetap stabil dan terarah pada jalan yang benar. Agama mejadi pemandu

dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna dan

bermanfaat. Dengan menyadari betapa pentingnya peran agama bagi

kehidupan manusia maka, penanaman nilai – nilai agama dalam kehidupan

setiap pribadi menjadi sebuah keharusan atau kewajiban yang harus

ditempuh melalui pendidikan, baik itu pendidikan di lingkungan keluarga,

masyarakat maupun lingkungan sekolah.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk meningkatkan potensi

spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang

berakhlak mulia dan beriman serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa. Akhlak mulia itu sendiri mencakup etika, budi pekerti dan moral

sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Sedangkan peningkatan

spiritual mencakup pengenalan dan pemahaman nilai – nilai keagamaan

Page 20: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

serta pengamalan nilai – nilai tersebut dalam kehidupan individual maupun

dalam kehidupan kemasyarakatan, agar kelak potensi yang dimiliki

manusia mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Dengan adanya pendidikan agama diharapkan dapat menghasilkan

manusia yang berguna bagi dirinya sendiri, masyarakat, serta senang dan

gemar mengamalkan dan mengembangkan ajaran islam dalam hubungan

dengan Allah dan manusia sesamanya, dapat mengambil manfaat yang

semakin meningkat dari alam semesta ini untuk kepentingan hidup di

dunia kini dan di akhirat nanti ( Daradjat, 2011 : 29 ).

Pendidikan Agama merupakan fondasi dasar bagi manusia,

sehingga pendidikan agama itu sangat penting bagi kehidupan kita. Dalam

pendidikan agama, berisi tentang tuntutan dalam menjalankan kehidupan

sehari-hari selain itu juga berguna untuk membentuk jiwa yang bersih

serta pribadi yang santun dan untuk lebih kreatif dan inofatif dalam

mengembangkan dan menerapkan materi tersebut kepada anak didiknya.

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang tidak bisa

dipisahkan dengan terjadinya proses meningkatkan kecerdasan dan faktor

pendewasaan manusia. Pendidikan bisa saja berawal dari bayi sebelum

lahir ke dunia seperti yang telah dilakukan oleh kebanyakan orang dengan

cara memainkan alat – alat musik, mendengarkan lantunan ayat suci Al –

Qur‟an dan memperbanyak membaca Al – Qur‟an ketika bayi masih

didalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum

terlahir di dunia. Bahkan dalam Islam, pendidikan pralahir dimulai sejak

Page 21: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

awal pembuahan, artinya seseorang yang menginginkan seorang anak yang

pintar, cerdas, trampil, dan berkepribadian yang baik ( saleh/ salehah ), ia

harus mempersiapkan perangkat utama dan pendukungnya terlebih dahulu

( Ubes Nur Islam, 2006 : 4 ).

Adanya suatu pendidikan mempunyai tujuan yang akan dicapai

manusia dalam menjalani kehidupan mendatang. Tujuan dari pendidikan

adalah untuk menjadi manusia atau individu yang bertaqwa dan beriman

kepada Tuhan YME, mempunyai akhlaq mulia, cerdas, sehat, berkemauan,

berperasaan, dan dapat berkarya untuk memenuhi kebutuhan secara wajar,

dapat mengendalikan hawa nafsu, bermasyarakat, berbudaya, dan

berkepribadian.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan,

karena tanpa adanya pendidikan atau proses pembelajaran anak-anak

bangsa tidak akan maju dan selalu dalam keadaan yang tertindas. selain itu

pendidikan juga merupakan modal penting untuk semua anak, bukan

hanya untuk anak normal, anak berkebutuhan khususpun juga

membutuhkan pendidikan untuk modal hidupnya agar tetap bertahan dan

dapat bersaing dengan lingkungan sekitarnya yang terkadang sulit untuk

ditebak ( Aqila Smart, 2010:73 ). Dalam Pendidikan Islam, tidak dikenal

adanya diskriminasi hak seseorang untuk memperoleh pengajaran, baik itu

dari kalangan anak – anak maupun orang yang sudah tua sekalipun dan

juga baik itu dari golongan orang – orang cacat maupun orang normal.

Semua orang berhak mendapatkan pendidikan sesuai dengan kebutuhan,

Page 22: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

tingkat kecerdasan dan juga potensi yang ada pada dirinya sendiri. Begitu

juga dengan anak berkebutuhan khusus ( tuna laras ) mereka semua

berhak untuk memperoleh pendidikan dan mendapatkan ilmu pengetahuan

yang sama halnya dengan anak normal lainnya. Selain itu, pendidikan

agama juga sangat penting sebagai pondasi keagamaan agar dapat

menjalankan kehidupan, anak didik yang termasuk anak berkebutuhan

khusus ( tuna laras ) mempunyai benteng yang kuat serta bisa menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

juga memiliki budi pekerti yang luhur.

Menurut Wardani ( 2013 ) menjelaskan bahwa “ UU No. 20/ 2003

tentang sisdiknas, anak berkebutuhan khusus bisa dimaknai sebagai anak

yang karena kondisi fisik, emosional, mental, sosial, dan memiliki

kecerdasan atau bakat istimewa yang memerlukan bantuan khusus dalam

pembelajaran”. Kebutuhan khusus terjadi karena peserta didik mengalami

kelainan yang siginifikan dari kondisi normal sehingga anak atau peserta

didik memerlukan bantuan khusus yang disebut dengan kebutuhan khusus.

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang karena kelainan yang

dimiliki memerlukan bantuan khusus dalam proses pembelajaran agar

mampu mengembangkan potensinya secara optimal. Kelainan tersebut

dapat berada di bawah normal, dapat juga di atas normal, sehingga sebagai

dampaknya diperlukan pengaturan khusus dalam pelayanan pendidikan.

Kebutuhan khusus dapat dimaknai sebagai kebutuhan khas setiap

anak yang terkait dengan kondisi fisik, emosional, mental, sosial, dan

Page 23: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

kecerdasan atau bakat istimewa yang dimiliki. Tanpa dipenuhinya

kebutuhan khusus tersebut, potensi yang dimiki tidak akan berkembang

secara optimal. Misalnya pada seorang anak dengan kecerdasan atau bakat

istimewa akan terbantu dalam proses pembelajaran jika materi yang dia

pelajari diperkaya, anak tuna runggu akan terbantu dalam pembelajaran

jika kebutuhan khususnya yaitu lebih banyak berinteraksi melalui

penglihatannya daripada pendengarannya, sementara anak tuna laras akan

terbantu dalam pembelajaran jika kebutuhan khususnya yaitu lebih banyak

diperhatiankan oleh lingkungan sekitar.

Agama Islam sangat menganjurkan kepada manusia untuk selalu

belajar, begitu juga dengan anak – anak tuna laras. Bahkan, Islam

mewajibkan kepada setiap orang yang beriman untuk belajar. Perlu kita

ketahui bahwa setiap apa yang diperintahkan Allah untuk dikerjakan, pasti

dibaliknya terkandung hikmah atau sesuatu yang penting bagi manusia.

Demikian juga dengan perintah untuk belajar.

Dengan ilmu yang dimiliki manusia melalui proses belajar, maka

Allah akan memberikan derajat yang lebih tinggi kepada hamba-Nya.

Seperti firman Allah dalam Q.S Mujadalah ( 58 ) : 11

Page 24: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Yang artinya : “ Wahai orang – orang yang beriman! Apabila

dikatakan kepadamu, berilah kelapangan di dalam majelis – majelis, maka

lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan

apabila dikatakan, Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan

mengangkat ( derajat ) kepada orang – orang yang beriman di antara

orang – orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah maha teliti apa

yang kamu kerjakan ( Q.S Mujadalah ( 58 ) : 11 ).

Ilmu dalam hal ini, bukan hanya pengetahuan tentang agama saja,

tetapi juga ilmu non agama yang relevan dengan tuntutan kemajuan

zaman. Selain itu, ilmu juga harus bermanfaat bagi kehidupan orang

banyak dan diri orang yang menuntut ilmu ( Baharuddin d.k.k, 2008 : 32 –

33 ).

Dalam hal pembelajaran, pastinya setiap anak didik memiliki

hambatan dalam proses pembelajaran. Hambatan tersebut ada yang

bersifat ringan sehingga anak didik dapat mengatasi permasalahan tersebut

tanpa bantuan dari orang lain dan ada juga yang sifatnya berat dan harus

melibatkan perhatian orang lain dalam menyelesaikan hambatan

pembelajaran yang dialaminya. Anak tuna laras tidak selalu mengalami

hambatan dalam proses pembelajaran, tapi ketika mereka berkumpul

bersama dengan anak- anak sebaya lainnya dalam sistem pendidikan

regular, ada hal-hal tertentu yang harus mendapatkan perhatian khusus dari

guru dan sekolah untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal.

Model pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting

dalam proses pembelajaran. Dengan model pembelajaran yang

menyenangkan dan sesuai dengan materi yang akan di berikan seorang

Page 25: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

pendidik kepada peserta didik, suatu proses pembelajaran akan berjalan

secara efektif dan tujuan pembelajaranpun akan tercapai sesuai dengan

kurikulum yang berlaku. Model pembelajaran yang menarik bagi peserta

didik dan sesuai dengan materi yang guru berikan kepada peserta didik

akan memudahkan peserta didik dalam menyerap materi yang guru

berikan kepada peserta didik, memberikan minat dan motivasi peserta

didik dalam mengikuti pembelajaran, serta menghindarkan peserta didik

dari rasa bosan dan kejenuhan saat proses pembelajaran berlangsung.Anak

berkebutuhan khusus memiliki model pembelajaran tersendiri yang telah

dirancang dan dipersiapkan oleh pendidik sesuai dengan kebutuhan

masing-masing anak.

Model pembelajaran yang menarik dan disampaikan dengan cara

menarik pula akan meningkatkan motifasi bagi peserta didik. Cara

pendidik yang menyampaikan suatu materi pelajaran melalui contoh –

contoh ilustrasi tentang kehidupan sehari – hari atau cara pendidik

menyampaikansuatu manfaat dari mempelajari pokok – pokok bahasan

yang dipelajari akan sangat mempengaruhi motifasi belajar bagi peserta

didik.

Model Pembelajaran yang kurang tepat membuat anak didik

merasa tidak nyaman dalam mengikuti pembelajaran, selain itu rasa bosan

juga akan selalu hadir ketika anak didik sulit untuk memahami materi yang

guru berikan, selain itu keterbatasan alokasi waktu dalam pembelajaran

Page 26: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

pendidikan agama islam yang setiap minggunya hanya diberi waktu tiga

jam pelajaran.

Suasana pembelajaranpun juga akan berpengaruh terhadap prestasi

yang akan diperoleh anak didik. Dengan suasana belajar yang

menyenangkan, metode pembelajaran yang sesuai dengan materi akan

menambah motivasi dan minat anak didik dalam mengikuti proses

pembelajaran, sehingga hasil yang akan diperoleh juga akan maksimal.

Dalam hal ini seorang guru dituntut untuk dapat menfasilitasi anak didik

agar dapat meningkatkan potensi yang dimiliki oleh anak didiknya serta

membuat anak didiknya aktif dalam pembelajaran sehingga tujuan

pembelajaran akan tercapai secara maksimal.

Fenomena yang terjadi pada saat ini adalah pendidikan agama

dianggap suatu pembelajaran yang sulit sehingga kurang diminati oleh

peserta didik. Pendidikan agama yang di dapat oleh peserta didik selalu

monoton dan kebanyakan hanya menggunakan metode ceramah saja.

Sehingga peserta didik kurang minat dalam mengikuti proses belajar

mengajar. Selain model pembelajaran yang kurang menarik, minimnya

jam mengajar Pendidikan Agama Islam pada suatu lembaga pendidikan

juga mengakibatkan sebagian anak didik menyepelekan Pendidikan

Agama Islam.

Dalam hal ini anak pada sekolah menengah pertama banyak

mengalami hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran yang salah

satu dari penyebab hambatan tersebut yaitu terletak pada model

Page 27: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

pembelajaran yang sering monoton dan hanya dilakukan dengan metode

ceramah saja selain itu juga terletak pada minimnya alokasi waktu

pelajaran agama pada setiap minggunya. Pada sekolah menengah pertama

Muhammaddiyah Salatiga merupakan sekolah umum tingkat pertama yang

mana pada sekolah tersebut memilki beberapa siswa berkebutuhan khusus

kategori tuna laras, sehingga pada sekolah tersebut harus memiliki model

pembelajaran yang dapat membuat anak didik merasa nyaman dalam

mengikuti pembelajaran. Bukan hanya nyaman saja tetapi juga dapat

memahamia arti pentingnya belajar agama.

Seorang pendidik pastinya memiliki banyak hambatan dalam

menjalankan proses pembelajaran pendidikan agama khususnya pada

sekolah menengah pertama yang memiliki siswa yang dikategorikan pada

siswa berkebutuhan khusus. Hambatan yang dialami oleh seorang peserta

didik biasanya terjadi pada model pembelajaran yang guru berikan.

SMP Muhammadiyah Salatiga adalah merupakan sekolah umum

yang terletak di Jalan Cempaka 5-7 Sidorejo Lor, kota Salatiga, provinsi

Jawa Tengah. SMP Muhammadiyah Salatiga itu merupakan sekolah

umum, bukan sekolah inklusi yang menjadi proyek pemerintah ataupun

sekolah khusus untuk anak – anak berkebutuhan khusus, akan tetapi di

lingkungan tersebut ada beberapa anak yang memiliki kebutuhan khusus

( tuna laras ). SMP Muhammadiyah Salatiga memiliki sekitar empat

sampai lima orang siswa yang memiliki kebutuhan khusus ( tuna laras )

Page 28: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

akan tetapi tidak ada pembedaan khusus dalam pengelolaan kelas regular

maupun anak bekebutuhan khusus. Hanya saja kaitannya dengan anak

berkebutuhan khusus ( tuna laras ) anak tersebut dalam kesehariannya

diberi tambahan materi pembelajaran sendiri dengan tujuan untuk

menyamakan dengan peserta didik lainnya. Materi yang tidak hanya

materi pelajaran umum saja akan tetapi pelajaran mengenai prilaku,

akhlaq, dan spiritual anak ( tuna laras ).

Melihat fenomena tersebut penulis akan mengadakan penelitian

yang bersangkutan dengan hambatan-hambatan yang pendidikan alami

dalam proses pembelajaran tersebut. Dengan permasalahan tersebut,

penulis mengambil judul penelitian MODEL PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNA LARAS DI

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH

SALATIGA.

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini terfokus pada permasalahan – permasalahan

Pendidikan Agama Islam yang tertuju pada model pembelajaran dan

hambatan – hambatan yang dialami ketika proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus tuna laras di

SMP Muhammadiyah Salatiga.

Adapun rumusan masalahyang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana karakteristik anak berkebutuhan khusus ( tuna laras ) di

SMP Muhammadiyah Salatiga?

Page 29: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

2. Bagaimana model pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang

digunakan untuk anak berkebutuhan khusus ( tuna laras ) di SMP

Muhammadiyah Salatiga?

3. Apa masalah yang di hadapi guru dalam proses pembelajaran

pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus ( tuna latas )di

SMP Muhammdiyah Salatiga?

4. Usaha apa saja yang harus ditempuh oleh guru Pendidikan Agama

Islam dalam mengatasi masalah tersebut?

C. Tujuan Penelitian

Agar dapat memberikan gambaran yang jelas dalam pelaksanaan

penelitian ini, maka perlu merumuskan tujuan penelitian yang hendak

dicapai antara lain:

1. Untuk mengetahui karakteristik anak berkebutuhan khusus (tuna laras)

di SMP Muhammadiyah Salatiga.

2. Untuk mengetahui model pembelajaran yang digunakan untuk proses

belajar mengajar Pendidikan Agama Islam untuk anak berkebutuhan

khusus ( tuna laras ) di SMP Muhammadiyah Salatiga.

3. Untuk mengetahui masalah yang dihadapi guru dalam proses belajar

mengajar Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus

( tuna laras ) di Muhammadiyah Salatiga.

Page 30: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

4. Untuk mendapatkan solusi dalam mengatasi masalah model

pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus

( tuna laras ) di SMP Muhammadiyah Salatiga.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian diharapkan bisa memberi informasi yang jelas

tentang model pembelajaran pendidikan agama islam bagi anak

berkebutuhan khusus ( tuna laras ) sehingga dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

a. Dengan adanya tulisan ini, diharapkan dapat menjadi salah satu

karya ilmiah yang dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan

khususnya tentang model pembelajaran kepada para pendidik atau

guru agar dapat menciptakan rasa nyaman dan semanggat belajar

peserta didik dalam menerima materi yang diberikan pendidik seta

menumbuhkan motifasi untuk belajar lebih giat lagi dan mencapai

tujuan Pendidikan Agama Islam.

b. Menambah wawasan dan Ilmu Pengetahuan bagi penulis.

2. Secara Praktis

a. Bagi Peneliti

Untuk mengetahui Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

di SMP Muhammadiyah Salatiga.

b. Bagi Guru SMP Muhammadiyah Salatiga

1) Untuk mengetahui cara yang tepat dalam mendidik anak tuna laras.

Page 31: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

2) Guru memiliki pandangan luas dalam mengajar terutama

dalam mengembangkan kreatifitas. Sehingga tercipta suasana

pembelajaran yang menarik bagi siswa.

3) Membantu guru untuk menyelesaikan masalah – masalah

model pembelajaran bagi anak tuna laras, sehingga kendala

yang dihadapi dapat dikurangi.

c. Bagi SMP Muhammadiyah Salatiga

1) Dapat menjadi pedoman bagi para pihak yang berwenang

dalam menentukan kebijakan Model Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam khususnya pada SMP Muhammaddiyah Salatiga.

2) Dapat digunakan sebagai contoh dalam menerapkan model

pembelajaran khususnya untuk mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus ( Tuna Laras ).

3) Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan dalam

pengembangan dan pembinaan anak tuna laras di SMP

Muhammadiyah Salatiga.

4) Memberikan input kepada sekolah untuk mendukung dan

menyediakan sarana prasarana guru sebagai upaya peningkatan

prestasi belajar siswa.

E. Penegasan Istilah

Sebelum diuraikan lebih panjang tentang penelitian ini, terlebih

dahulu peneliti memberikan penjelasan – penjelasan terhadap istilah –

istilah yang terkandung dalam skripsi ini, dengan maksud agar nantinya

Page 32: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

tidak terjadi salah pengertian didalam memahami skripsi ini. Adapun

istilah – istilah yang dimaksud adalah :

1. Model Pembelajaran

Model adalah sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan kegiatan ( Komarudin, 2000 : 153 ).

Sedangkan Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam

desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara lebih aktif

yang menekankan pada penyedian sumber belajar ( Dimyanti dan

mudjiono, 1999 : 297 ).

Joyce dan Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah

suatu rencana atau pola yang digunakan untuk membentuk kurikulum

( rencana pembelajaran jangka panjang ), merancang bahan – bahan

pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain

( Rusman, 2011 : 133 ).

Jadi model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara / tekhnik

penyajian yang digunakan seorang guru dalam proses pembelajaran

agar tujuan pembelajaran tercapai.

2. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam dalam penelitian ini adalah mata

pelajaran Agama Islam sebagai proses penyampaian informasi dalam

rangka pembentukan insan yang beriman dan bertaqwa agar manusia

menyadari kedudukannya, tugas, dan fungsinya di dunia dengan selalu

Page 33: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

memelihara hubungannya dengan Allah, diri sendiri, masyarakat, dan

alam sekitarnya serta tanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa

termasuk dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya.

Jadi yang dimaksud Pendidikan Agama Islam dalam penelitian ini

yaitu suatu mata pelajaran yang dijadikan kurikulum wajib untuk

dipelajari oleh seluruh peserta didik yang beragama Islam di SMP

Muhammadiyah Salatiga.

3. Tuna Laras

Tuna laras adalah sebutan bagi individu yang mengalami

hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial ( Aqila Smart,

2010:53 ).

Schmid dan Mercer dalam bukunya Wardani ( 2013:7.28 )

mengemukakan bahwa anak tuna laras adalah anak yang secara kondisi

dan terus menerus menunjukkan penyimpangan tingkah laku tingkat

berat yang mempengaruhi proses belajar meskipun telah menerima

layanan belajar serta bimbingan seperti anak lain. Ketidakmampuan

menjalin hubungan baik dengan orang lain dan gangguan belajarnya

tidak disebabkan oleh fisik, saraf, atau inteligensia.

Jadi Tuna laras adalah individu yang mengalami hambatan dalam

mengendalikan emosi dan kontrol sosial. Individu tunalaras biasanya

menunjukkan perilaku yang menyimpang dan tidak sesuai dengan

norma dan aturan yang berlaku disekitarnya. Tuna laras dapat

Page 34: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

disebabkan karena faktof internal dan faktok eksternal yaitu pengaruh

dari lingkungan sekitarnya.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian

kualitatif. Metode ini dipandang sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data-data yang bersifat deskriptif, yang mana dapat

berupa secara langsung terhadap fakta-fakta yang ada pada saat ini dan

dilaporkan sebagaimana mestinya.

Soegiyono menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek secara alamiah dimana

peneliti adalah sebagai instrumen kunci ( Sugiyono, 2010 : 9 ).

Sedangkan Lexy J Moleong ( 1988 : 6 ) menjelaskan penelitian

kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya : perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan secara holistik, dan dengan cara deskripsi

dalam bentuk kata – kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Page 35: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Dalam penelitian ini yang akan diamati adalah guru bimbingan

konseling yang sekaligus berperan sebagai guru pendidikan agama

islam di SMP Muhammadiyah Salatiga dengan berbagai latar

belakangnya dalam memberikan pengajaran dan pembinaan pada anak

didiknya khususnya anak tuna laras, sehingga akan ditemukannya

kendala dalam pelaksanaan model pembelajaran pendidikan agama

islam bagi anak berkebutuhan khusus ( tuna laras).

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini peneliti bertindak langsung sebagai

instrument, sekaligus menjadi pengumpul data. Adapun instrument lain

yang digunakan oleh penulis adalah alat note book atau buku catatan

serta alat dokumentasi. Akan tetapi instrument ini hanya sebagai

pendukung tugas penulis sebagai instrument. Dalam penelitian

kualitatif, yang menjadi instrument atau alat peneliti adalah peneliti itu

sendiri ( Sugiono, 2010 : 222 ).

Selain itu kehadiran peneliti di lapangan mutlak diperlukan. Sebab

dalam hal ini, peneliti terjun langsung ke lapangan untuk melaksanakan

pengamatan yang berkaitan dengan model pembelajaran Pendidikan

Agama Islam bagi anak tuna laras di SMP Muhammadiyah Salatiga.

3. Tempat penelitian dan waktu penelitian

a. Tempat penelitian

Dalam penelitian ini, penulis ingin memfokuskan

penelitiannya yang berjudul “Model pembelajaran Pendidikan

Page 36: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus ( tuna laras ) di SMP

Muhammadiyah Salatiga, yang terletak di Jalan Cempaka 5-7

Sidorejo Lor, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah.

b. Waktu penelitian

Adapun waktu penelitian dilaksanakan mulai dari tanggal 6

s.d 21 Juni 2014.

4.Sumber data

Salah satu hal yang paling penting dalam sebuah penelitian adalah

ketersediaan sumber data. Sumber data dalam penelitian adalah

darimana data – data tersebut diperoleh. Sumber data dalam penelitian

kualitatif akan menghasilkan kekayaan data dalam sebuah penelitian

kualitatif. Berdasarkan sumbernya, jenis data dalam penelitian di bagi

menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah

data yang langsung diperoleh dari sumbernya dan dicatat pertama kali.

Data sekunder adalah data hasil pengumpulan orang lain dengan

maksud tersendiri dan mempunyai kategorisasi atau klasifikasi menurut

keperluan mereka.

a. Sumber data primer

Sumber data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti

dengan maksud khusus untuk menyelesaikan permasalahan yang

sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti

Page 37: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian yang

dilakukan.

Sumber data primer ini diperoleh dari informan. Informan

utama dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru Pendidikan

Agama Islam, dan beberapa siswa SMP Muhammadiyah Salatiga

yang termasuk dalam kategori anak tuna laras.

Informan digunakan sebagai sumber data dan aktor atau pelaku

yang ikut menentukan berhasil tidaknya sebuah penelitian

berdasarkan informasi yang diberikan. Informan dalam penelitian ini

adalah kepala sekolah, guru pendidikan agama islam yang dijadikan

juga responden yaitu peserta didik yang berperan untuk

mengklarifikasikan kebenaran penggunaan model pembelajaran yang

digunakan pendidik.

b. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah berbagai macam teori dan informasi

yang diperoleh tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder yaitu

data yang telah dikumpulkan dengan maksud untuk menyelesaikan

masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan

cepat. Dalam penelitian ini yang akan dijadikan sumber data

sekunder adalah dokumen atau arsip.

Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang berkaitan

dengan suatu peristiwa atau aktifitas tertentu. Ia bisa berupa rekaman

atau dokumen tertulis seperti arsip data base, surat – surat, atau

Page 38: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

gambar benda – benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu

peristiwa ( Suprayogo, 2003 : 163 ).

Berkaitan dengan sumber data sekunder, penulis akan mencari

dokumen – dokumen penting yang berkaitan dengan judul penelitian

seperti : Sejarah SMP Muhammadiyah Salatiga, visi dan misi SMP

Muhammadiyah Salatiga, keadaaan guru di SMP Muhammadiyah

Salatiga, daftar nama tuna laras, daftar nilai tuna laras, buku catatan

konseling tuna laras dan hal – hal yang berkaitan dengan judul

penelitian.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan beberapa

metode dalam mengumpulkan data. Diantaranya observasi, wawancara,

dan dokumen- dokumen yang mendukung demi kelancaran penelitian

ini.

a. Observasi

Obsevasi adalah suatu tekhnik pengumpulan data dimana

peneliti mengadakan pengamatan secara langsung. Observasi

sebagai metode ilmiah biasa diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang

diselidiki, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Black dan Champion mengelompokkan observasi dalam

dua kelompok besar yaitu observasi non partisipan dan observasi

partisipan. Observasi yang sesuai dengan penelitian ini adalah

Page 39: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

observasi non partisipan dimana peneliti tidak banyak dituntut

peranan tingkah laku atau keterlibatannya terhadap kegiatan atau

fenomena dari subjek yang diteliti. Perhatian peneliti hanya

terfokus pada bagaimana mengamati, merekam, memotret,

mempelajari dan mencatat tingkah laku atau fenomena yang

diteliti. Dan observasi ini bersifat terbuka karena diketahui oleh

subjek yang diteliti ( Suprayogo, 2003 : 167 ).

Dalam hal ini penulis akan melakukan observasi di SMP

Muhammadiyah Salatiga mengenai Model Pembelajaran yang

digunakan para pendidik khususnya pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam bagi tuna laras. Observasi ini dilakukan

supaya peneliti dapat mengetahui bagaimana cara seorang pendidik

dalam menerapkan model pembelajaran yang digunakan khususnya

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam bagi tuna laras.

Pedoman observasi pengumpulan data dapat dikumpulkan sebagai

berikut:

1) Kondisi objektif pendidik dalam menerapkan model

pembelajaran.

Dalam hal ini, peneliti akan melakukan pengamatan

langsung kondisi objektif pendidik dalam menerapkan model

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan proses belajar

mengajar yang dilakusanakan di SMP Muhammadiyah

Salatiga dengan melakukan pengamatan.

Page 40: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

2) Hambatan pendidik yang dialami dalam proses belajar

mengajar.

Peneliti melakukan pengamatan kepada pendidik dalam

menerapkan model pembelajaran dalam proses belajar

mengajar dengan pedoman yang sudah ada.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu ,

percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) dan yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu ( Lexy

J Moleong, 2009 : 186 ).

Wawancara merupakan bentuk pengumpulan data yang

dilakukan dengan Bentuk komunikasi secara langsung antara

peneliti dengan subjek. Peneliti mencoba untuk melakukan

percakapan atau bertanya jawab secara langsung dan mendalam

terhadap responden atau informan yang dianggap bisa memberi

informasi mengenai objek penelitian.

Peneliti akan melakukan wawancara dengan kepala

sekolah SMP Muhammadiyah Salatiga, beberapa guru dan

karyawan SMP Muhammadiyah Salatiga utamanya bagi guru

Pendidikan Agama Islam di SMP Muhammadiyah Salatiga untuk

mendapatkan informasi mengenai model pembelajaran dan

hambatan yang dialami para pendidik dalam proses belajar

Page 41: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

mengajar Pendidikan Agama Islam bagi Tuna Laras. Sedangkan

wawancara kepada peserta didik yang bertujuan untuk

mengklarifikasi kebenaran para pendidik dalam menerapkan model

pembelajaran tersebut. Wawancara ini bertujuan untuk

mendapatkan informasi mengenai anak tuna laras dalam

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar ( KBM ) khususnya pada

Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP

Muhammadiyah Salatiga hambatan yang dirasa oleh para pendidik,

dan usaha yang ditempuh para pendidik dalam mengatasi hambatan

yang ada.

c. Dokumen

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu, dokumen dapat berupa tulisan, gambar, ataupun karya –

karya monumental dari seseorang ( Sugiyono, 2010 : 240 ).

Suharsimi Arikunto menjelaskan metode dokumentasi

yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan, buku, dan sebagainya. Dalam dukumen ini penulis

berharap untuk dapat menggali informasi berdasarkan dari data-

data yang ada mengenai hal-hal yang bersangkutan. Dukumen ini

dapat berupa buku catatan, notulen, struktur organisasi, agenda,

prasasti, kurikulum pendidikan, guru dan karyawan, siswa dan

lain-lain.

Page 42: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Metode ini akan digunakan peneliti sebagai pedoman

untuk mencari data mengenai beberapa hal, baik yang berupa

catatan dan gambaran umum SMP Muhammadiyah Salatiga.

Metode ini digunakan sebagai salah satu pelengkap dalam

memperoleh data.

Dalam hal ini dokumentasi dapat penulis kelompokkan

sebagai berikut:

1) Sejarah SMP Muhammadiyah Salatiga.

2) Visi dan Misi SMP Muhammadiyah Salatiga.

3) Keadaan guru dan siswa SMP Muhammadiyah Salatiga.

4) Daftar nama anak berkebutuhan khusus (Tuna Laras).

5) Daftar nilai anak berkebutuhan khusus (Tuna Laras).

6) Buku catatan konseling anak berkebutuhan khusus (Tuna

Laras).

7) Data – data yang menunjang dalam penelitian ini.

6. Tekhnik analisis data

Berdasarkan hasil pengumpulan data, selanjutnya penulis

akan melakukan analisis data yang telah diperoleh dan disusun

sedemikian rupa sehingga menjadi data penelitian yang urut.

Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber yaitu : data dari wawancara,

pengamatan yang sudah dituliskandalam catatan lapangan, dokumen

pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya ( Moleong,

Page 43: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

2010 : 247 ). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode analisis data kualitatif deskriptif yang artinya penulis

mencari uraian yang menyeluruh dan cermat tentang model

pembelajaran pendidikan agama islam bagi anak berkebutuhan

khusus ( tuna laras ) di SMP Muhammadiyah Salatiga, karena

strukturnya pendekatannya menggunakan pendekatan kualitatif,

dimana data – data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi

dan dokumentasi, maka dilakukan pengelompokan data dan

pengurangan data yang tidak penting.

Berdasarkan dari pengumpulan data, selanjutnya penulis akan

melakukan analisis data dan melakukan pembahasan secara

deskriptif. Dengan demikian data yang diperoleh akan disusun

sedemikian rupa sehingga dikaji dan dikupas secara sistematis.

Karena sebagian besar data yang diperoleh itu merupakan data

kualitatif maka penulis menggunakan tekhnik deskriptif analisis non

statistik, Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha

mendiskripsikan dan menginterpetasikan sesuatu, misalnya kondisi

atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang

sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang

kecenderungan yang telah berlangsung

( http://ardhana12.wordpress.com.penelitian-deskriptif Rabu, 29

Oktober 2014 pukul 11.35 )

7. Pengecekan Keabsahan Data.

Page 44: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

a. Kriteria Keabsahan Data

Untuk mendapatkan keabsahan ( trust worthiness ) data

diperlukan tekhnik pemeriksaan. Pelaksanaan tekhnik

pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada

empat kriteria yang digunakan yaitu : kepercayaan

(creadibility), keteralihan (transferability), ketergantungan

(dependability), kepastian (konfermability) ( Moleong, 2008 :

324 ).

Pengecekan keabsahan ini dilakukan dengan cara terjun

langsung untuk melakukan wawancara sehingga mendapat data

yang langsung dari guru tersebut dengan demikian data tersebut

akurat dan dapat dipercaya.

1) Kriteria yang peneliti gunakan sebagai pemeriksaan

keabsahan temuan yaitu derajat kepercayaan ( creadibility ),

kriteria ini berfungsi untuk melaksanakan inkuiri

sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan

penemuannya dapat dicapai dan mempertunjukkan derajat

kepercayaan hasil – hasil penemuan dengan jalan

pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang

sedang diteliti.

2) Keteralihan ( transferability ), kriteria ini digunakan peneliti

untuk memastikan usaha memverifikasikan

denganmelakukan penelitian kecil.

Page 45: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

3) Ketergantungan ( dependability ), kriteria ini digunakan

untuk mengadakan replikasi study secara berulang – ulang

untuk mendapatkan hasil yang secara esensien sama dan

sekaligus untuk mendapat kepercayaan pada instrument

penelitian.

4) Kriteria yang keempat yaitu Kepastian ( konfermability ),

kriteria ini dikatakan sebagai sesuatu yang objektif, berarti

dapat dipercaya, faktual, dan dapat dipastikan. Untuk

membuktikan penelitian ini, dianggap sebagai hal yang

faktual, dapat dipercaya maka peneliti melakukan

wawancara langsung kepada subjek yang berhubungan

yaitu pendidik sebagai sumber langsung yang menerapkan

model pembelajaran. Setelah menggunakan kriteria diatas

kemudian data tersebut tentu akan peneliti simpulkan dan

akan dicocokkan dengan hambatan yang ada di SMP

Muhammadiyah Salatiga dalam menerapkan model

pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak tuna

laras.

b. Tekhnik Pemeriksaan Keabsahan Data

Peneliti menggunakan triangulasi sebagai tekhnik untuk

mengecek keabsahan data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi

adalah tekhnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

Page 46: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap

objek penelitian ( Moleong, 2004 : 330 ).

Pada triangulasi dengan metode, menurut Patton ( 1987 : 329 ),

terdapat dua strategi yaitu :

1) Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian

beberapa tekhnik pengumpulan data, dan

2) Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan

metode yang sama ( Moleong, 2008 : 330-331 ). Misalnya untuk

keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data dengan

cara melakukan pengecekan dokumen yang dikemukakan oleh

informan, responden melalui wawancara, dan observasi yang

dilakukan oleh peneliti.

Untuk mendapatkan data yang absah dengan triangulasi

metode, peneliti akan menggunakan strategi yang ke dua yaitu

pengecekan derajat kepercayaan kepada sumber data dengan

metode yang sama, yaitu metode wawancara dan observasi.

Metode wawancara ini, akan peneliti lakukan kepada kepala

sekolah, guru pendidikan agama islam, serta guru bimbingan

dan konseling. Sedangkan metode observasi akan peneliti

lakukan ketika proses belajar mengajar di kelas dengan

memperhatikan model – model pembelajaran yang telah

diterapkan oleh para pendidik.

8. Tahap – tahap Penelitian

Page 47: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Dalam pelaksanaan penelitian ini ada empat tahap yaitu : tahap

pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data dan tahap

penelitian laporan.

Dalam penelitian ini tahap yang akan ditempuh oleh peneliti sebagai

berikut :

a. Tahap pra lapangan

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan kegiatan

penentuan fokus penelitian, memilih lapangan penelitian,

menjajaki dan menilai lapangan penelitian, permohonan ijin

kepada subjek yang diteliti, memilih dan memanfaatkan

informasi, menyiapkan perlengkapan penelitian, memperhatikan

etika dalam penelitian, konsultasi fokus penelitian, dan

penyusunan usulan penelitian.

b. Tahap pekerjaan lapangan

Dalam tahapan ini, sebelumnya terlebih dahulu peneliti

mengkaji buku – buku dan karya ilmiah yang berkaitan dengan

model pembelajaran pendidikan agama islam bagi anak

berkebutuhan khusus ( tuna laras ), kemudian peneliti melakukan

observasi ke lokasi penelitian untuk mengumpulkan data – data

dengan melakukan wawancara secara langsung kepada kepala

sekolah, guru pendidikan agama islam, guru bimbingan dan

konseling serta peserta didik yang berkaitan dengan model

Page 48: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

pembelajaran yang digunakan dan hambatan dalam menerapkan

model pembelajaran untuk mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam bagi anak berkebutuhan khusus (tuna laras).

c. Tahap analisis data

Tahap analisis data merupakan kegiatan setelah data dari

seluruh responden atau sumber data lain terkumpul ( Sugiyono,

2009 : 147 ).

Kegiatan yang dilakukan dalam analisi data adalah sebagai

berikut :

1) Pengumpulan data

Dalam tahap ini, penulis akan mengumpulkan seluruh

data yang telah diperoleh dari hasil wawancara, observasi,

dan dokumentasi untuk dikaji dan ditelaah.

2) Analisis data

Setelah semua dat terkumpul, penulis melakukan

analisis data dengan cara menelaah seluruh data – data yang

telah diperoleh dari berbagai sumber yaitu : kepala sekolah,

guru pendidikan agama islam, guru bimbingan dan konseling

dan peserta didik.

d. Tahap penelitian laporan

Page 49: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Dalam tahapan ini meliputi : kegiatan penyusunan hasil

penelitian dari semua rangkaian kegiatan pengumpulan data

sampai pemberian makna data. setelah itu melakukan konsultasi

hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan

perbaikan dan saran – saran demi kesempurnaan skripsi yang

kemudian ditindaklanjuti hasil bimbingan tersebut dengan peneliti

skripsi yang sempurna. Langkah terakhir penyusunan

kelengkapan persyaratan untuk ujian skripsi.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika disini adalah gambaran umum tentang skripsi ini. Skripsi

ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian

akhir. Bagian awal berisikan sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan

pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto

dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar

gambar, daftar lampiran; adapun bagian inti berisi tentang pendahuluan

sampai dengan penutup; dan pada bagian akhir terdiri dari daftar pustaka,

lampiran - lampiran, riwayat hidup penulis. Adapun sistematikanya adalah

sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Meliputi latar belakang, penegasan istilah, rumasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Page 50: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

A. Model pembelajaran Pendidikan Agama Islam

B. Anak Tuna Laras

BAB III : Paparan Data dan Temuan Penelitian

A. Gambaran umum SMP Muhammadiyah Salatiga

B. Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi

Anak Tuna Laras di SMP Muhammadiyah Salatiga.

BAB IV : Pembahasan

A. Bagaimana karakteristik anak tuna laras di SMP

Muhammadiyah Salatiga?

B. Bagaimana model pembelajaran Pendidikan Agama

Islam yang cocok untuk anak tuna laras di SMP

Muhammadiyah Salatiga.

C. Apa masalah yang di hadapi guru dalam proses

pembelajaran pendidikan Agama Islam bagi anak tuna

laras di SMP Muhammdiyah Salatiga.

D. Usaha apa saja yang harus ditempuh oleh guru

Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi masalah

tersebut?

Page 51: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

BAB V : Kesimpulan, Saran – saran, dan Penutup.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran

1. Pengertian Model Pembelajaran

Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan

seorang guru dalam mengembangkan model – model pembelajaran

yang akan berpengaruh pada peningkatan intensitas keterlibatan peserta

didik secara efektif di dalam proses pembelajaran. Pengembangan

model pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk

menciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik

dapat belajar secara aktif, inovatif dan menyenangkan sehingga peserta

didik dapat meraih hasil belajar dan prestasi yang optimal.

Istilah belajar dan pembelajaran merupakan suatu istilah yang

mempunyai keterkaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan

satu sama lain dalam proses pendidikan. Pembelajaran merupakan suatu

kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana atau memberikan

pelayanan kepada peserta didik.

Menurut Sudjana ( 2000 ) dalam Sugihartono, dkk ( 2007 : 80 )

pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja

Page 52: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan

kegiatan belajar. Sedangkan Nasition ( 2005 ) dalam Sugihartono, dkk

( 2007 : 80 ) mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu aktivitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungannya sebaik – baiknya dan

menghubungkan dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar

( http:// ainamulyana.blogspot.com/ 2005/ 02 Diakses pada hari, Rabu 4

November 2015 jam 14.35 WIB).

Pakar Pendidikan seperti Joyce dan Marsha Weil‟s ( 1980: 1 )

menyebutkan bahwa model pembelajaran adalah suatu rancangan atau

pola yang dapat digunakan untuk membuat kurikulum ( pembelajaran

dalam jangka waktu lama ), untuk mendesain bahan – bahan

pembelajaran dan untuk mengarahkan guru mengajar, serta setting

lainnya didalam kelas atau di tempat yang lainnya agar tercipta rasa

nyaman ( Rusman, 2011 : 133 ).

Secara umum istilah “ model “ diartikan sebagai kerangka,

konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan sesuatu

kegiatan. Dalam pengertian lain lain, model juga diartikan sebagai

barang atau benda tiruan dari benda yang sesungguhnya. Dalam istilah

selanjutnya, istilah model digunakan untuk menunjukkan pengertian

yang pertama yaitu sebagai kerangka konseptual. Atas dasar pemikiran

tersebut, maka yang dimaksud dengan model belar mengajar adalah

kerangka konseptual dan prosedur yang sistematik dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar

Page 53: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

tertentu, yang berfungsi sebagai pedoman, bagi perancang pengajaran,

serta para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar

mengajar. Dengan demikian,aktivitas belajar mengajar benar – benar

merupakan kegiatan bertujuan yang tersusun secara sistematis ( Abdul

Majid, 2013 : 13 ).

Dari definisi diatas dapat penulis simpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu rancangan atau pola yang didesain oleh

pendidik dalam mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan

adanya model pembelajaran pendidik dapat menentukan pembelajaran

yang ingin dilakukan untuk membuat peserta didik nyaman dalam

belajar dan faham dengan apa yang diajarkan sehingga tercapailah suatu

tujuan pembelajaran.

2. Ciri – ciri Model Pembelajaran

Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang

membedakan dengan strategi, metode atau prosedur. Ciri – ciri tersebut

sebagai berikut :

a. Rasional teoretis logis yang disususn oleh para pencipta atau

pengembangnya.

b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar

( tujuan pembelajaran yang akan dicapai ).

c. Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut

dapat dilaksanakan dengan berhasil.

Page 54: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu

dapat dicapai ( Abdul Majid, 2013 : 14 ).

3. Faktor Penghambat dalam Menerapkan Model Pembelajaran

Ada beberapa hal yang dapat menghambat proses penerapan model

pembelajaran dalam proses belajar mengajar, diantaranya pemahaman

seorang pendidik terhadap model pembelajaran yang baik dalam

perencanaan maupun penerapannya masih sangat kurang. Kurangnya

pemahaman guru terhadap model pembelajaran ini terjadi pada semua

guru.

Latar belakang dan pengalaman mengajar pendidik sangat rendah.

Pendidik kurang memahami karakteristik yang di miliki oleh peserta

didik, sehingga dalam proses belajar mengajar pendidik tidak

mengetahui gaya mengajat siswa sehingga akan terjadi kesenjangan

pengetahuan. Lingkungan yang kurang kondusif untuk proses belajar

mengajar, dan sarana prasarana yang kurang memadai ( http://

mbegedut. blogspot. com/ 2011/ 01 faktor–pendukung–dan-

penghambat. html Diakses pada hari Sabtu, 28 November 2015 jam

09.50 WIB ).

4. Macam – macam Model Pembelajaran

Sebagai pendidik kita harus dapat merencanakan berbagai macam

program pembelajaran, seperti program pembelajaran di kelas, atau

program pembelajaran individu yang menginginkan supaya peserta

Page 55: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

didik dapat belajar sendiri atau belajar secara berkelompok. Model

pembelajaran mendesain pembelajaran yang menyenangkan yang

menempatkan peserta didik sebagai subjek pendidikan, selain itu

memberi ruang peserta didik untuk berimajinasi, mengembangkan

kreatifitasnya, dan berfikir kritis analitis.

a. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif ( cooperative learning ) merupakan

bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam

kelompok – kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya

terdiri dari empat sampai lima orang dengan struktur kelompok yang

bersifat heterogen.

Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang

melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil untuk saling

berinteraksi ( Nurulhayati, 2002 : 25 ). Dalam sistem belajar yang

kooperatif, siswa belajar bekerja sama dengan anggota lainnya.

Dalam model ini siswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu mereka

belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota

kelompok untuk belajar.

Menurut Johnson dalam Hasan ( 1996 ) Cooperative learning

adalah teknik pengelompokan yang di dalamnya siswa bekerja

terarah pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang

umumnya terdiri dari empat sampai lima orang. Belajar cooperative

adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang

Page 56: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

memungkinkan siswa bekerja sama untuk memaksimalkan belajar

mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut.

Dalam pembelajaran ini akan tercipta sebuah interaksi yang lebih

luas, yaitu interaksi dan komunikasi yang dilakukan antara guru

dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru atau multi

way traffic communication ( Rusman, 2011 : 202 – 205 ).

Pembelajaran kooperatif di desain sebagai pola pembelajaran

yang dibangun oleh lima elemen penting sebagai prasyarat, sebagai

berikut :

1) Saling ketergantungan secara positif ( positive Interdependence )

Bahwasannya setiap anggota tim saling membutuhkan untuk

sukses, walaupun setiap tujuan peserta didik mungkin berbeda.

2) Interaksi langsung ( Face to Face Interaction ).

Memberikan kesempatan kepada peserta didik secara individual

untuk saling membantu dalam memecahkan masalah, memberi

umpan balik yang diperlukan antar anggota untuk semua

individu, dan mewujudkan rasa hormat, perhatian, dan dorongan

diantara individu – individu sehingga mereka termotifasi untuk

terus bekerja pada tugas yang dihadapi.

3) Tanggung jawab individu dan kelompok ( Individual and Group

Accountability ).

Page 57: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Bahwasannya tujuan belajar bersama adalah untuk menguatkan

kemampuan akademis peserta didik, sehingga kontribusi peserta

didik harus adil.

4) Ketrampilan interpersonal dan kelompok kecil ( Interpersonal

and Small Group Skills ).

Asumsi bahwa peserta didik akan secara aktif mendengarkan,

menjadi hormat dan perhatian, berkomunikasi secara efektif, dan

dapat dipercaya tidak selalu benar. Ketrampilan sosial harus

mengajarkan kepemimpinan, pengambilan keputusan,

membangun kepercayaan, komunikasi, dan ketrampilan

manajemen konflik.

5) Proses kerja kelompok ( Group Processing ).

Proses kerja kelompok memberi umpan balik kepada anggota

kelompok tentang partisipasi mereka, memberi kesempatan

untuk meninggkatkan ketrampilan pembelajaran kolaboratif

anggota, membantu untuk mempertahankan hubungan kerja

yang baik antar anggota, dan menyediakan sarana untuk

merayakan keberhasilan kelompok.

Model – Model pembelajaran kooperatif :

a) Model Student Teams Achievement Division ( STAD ).

b) Model Jigsaw.

c) Model Investigasi kelompok ( Group Investigation ).

d) Model Make a Match ( Membuat Pasangan ).

Page 58: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

e) Model TGT ( Teams Games Tournaments ).

f) Model Struktural.

b. Model Pembelajaran Quantum.

Quantum Learning merupakan model pembelajaran yang

membiasakan belajar menyenangkan. Penerapan model ini

diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga pada

akhirnya siswa dapat meningkatkan hasil belajar secara menyeluruh.

Quantum Learning pertama kali digunakan di Supercamp ( De

Potter, 2009 ). Supercamp menggunakan pola pembelajaran yang

menggabungkan rasa percaya diri, ketrampilan belajar dan

ketrampilan berkomunikasi dengan lingkungan yang menyenangkan

( Miftahul Huda, 2013 : 193 ).

Quantum Learning sebagai salah satu metode belajar dapat

memadukan berbagai sugesti positif dan interaksinya dengan

lingkungan yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.

Lingkungan belajar yang menyenangkan dapat menimbulkan

motivasi pada diri siswa sehingga secara langsung dapat

mempengaruhi proses belajar mereka.

Akan tetapi, pembelajaran Quantum tidak terlepas dari

beberapa kelemahan. Beberapa kelemahan dari pembelajaran

Quantum Learning adalah : memerlukan dan mununtut keahlian dan

ketrampilan guru lebih khusus, memerlukan proses perencanaan dan

Page 59: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

persiapan pembelajaran yang cukup matang dan terencana dengan

cara yang lebih baik, dan tidak semua kelas memiliki sumber belajar,

alat belajar, dan fasilitas yang dijadikan prasyarat dalam Quantum

Learning, selain juga Karena pembelajaran ini juga menuntut situasi

dan kondisi serta waktu yang lebih banyak.

Langkah – langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran

dalam melalui konsep Quantum Learning adalah sebagai berikut

( Miftahul Huda, 2013 : 193 - 196 ) :

1) Kekuatan Ambak

Ambak adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara

mental antara manfaat dan akibat – akibat suatu keputusan.

Motivasi sangat diperlukan dalam belajar karena dengan adanya

motivasi, keinginan untuk belajar akan selalu ada.

2) Penataan lingkungan belajar

Dalam proses belajar mengajar, diperlukan penataan lingkungan

yang dapat membuat siswa merasa aman dan nyaman. Perasaan

ini akan menumbuhkan konsentrasi belajar siswa yang baik.

3) Memupuk sikap juara

Memupuk sikap juara perlu dilakukan untuk lebih memacu

belajar siswa.Seorang guru hendaknya tidak segan – segan

memberi pujian atau hadiah kepada siswa yang telah berhasil

dalam belajarnya. Sebaliknya, guru sebaiknya tidak mencemooh

siswa yang belum mampu menguasai materi pembelajaran.

Page 60: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Dengan memupuk sikap juara ini, siswa akan merasa lebih

dihargai.

4) Membebaskan gaya belajar

Ada berbagai macam gaya belajar yang dimiliki siswa. Gaya

belajar tersebut antara lain : visual, auditorial, dan kinestetik.

Dalam Quantum Learning, guru hendaknya memberikan

kebebasan dalam belajar pada siswas dan tidak terpaku pada

satu gaya belajar siswa saja.

5) Membiasakan mencatat

Belajar akan benar – benar dipahami sebagai aktivitas kreasi

ketika siswa tidak hanya menerima, melainkan bisa

mengungkapkan kembali apa yang diperoleh dengan

menggunakan bahasa hidup dengan cara dan ungkapan sesuai

dengan cara belajar siswa sendiri.

6) Membiasakan membaca

Salah satu aktivitas yang cukup penting adalah membaca.

Dengan membaca, siswa bisa meningkatkan perbendaharaan

kata, pemahaman, wawasan, dan daya ingatnya. Seorang guru

hendaknya membiasakan siswa untuk membaca, baik buku –

buku pelajaran maupun buku – buku yang lain.

7) Menjadikan anak lebih kreatif

Page 61: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Siswa yang kreatif adalah siswa yang ingin tahu, suka mencoba,

dan senang bermain. Sikap kreatif memungkinkan siswa

menghasilkan ide – ide yang segar dalam belajarnya.

8) Melatih kekuatan memori

Kekuatan memori sangat diperlukan dalam belajar, sehingga

siswa perlu dilatih untuk mendapatkan kekuatan memori yang

baik.

Metode Quantum Learning dengan tekhnik peta pemikiran

( mind mapping ) dan simulasi, memiliki manfaat yang sangat baik

untuk meningkatkan potensi akademis ( prestasi belajar ) maupun

potensi kreatif yang terdapat dalam diri siswa.

c. Model Pembelajaran Kontekstual ( Contextual Teaching And

Learning )

Menurut ( Nurhadi : 2002 ), pembelajaran kontekstual ( CTL )

merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan

antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai

anggota keluarga dan masyarakat.

Sistem CTL, adalah proses pendidikan yang bertujuan

membantu siswa melihat makna dalam materi akademik yang

mereka pelajari dengan jalan menghubungkan mata pelajaran

Page 62: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

akademik dengan isi kehidupan sehari – hari, yaitu dengan konteks

kehidupan pribadi, sosial dan budaya.

Untuk memperkuat dimilikinya pengalaman belajar yang

aplikatif bagi siswa, tentu saja diperlukan pembelajaran yang lebih

banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan,

mencoba, dan mengalami sendiri ( learning to do ), dan bahkan

sekedar pendengar yang pasif sebagaimana penerima terhadap semua

informasi yang disampaikan oleh guru. Oleh sebab itu, melalui

pembelajaran kontekstual, mengajar bukan transformasi pengetahuan

dari guru kepada siswa dengan menghafal sejumlah konsep – konsep

yang sepertinya terlepas dari kehidupan nyata, akan tetapi lebih

ditekankan pada upaya menfasilitasi siswa untuk mencari

kemampuan untuk bisa hidup ( life skill ) dari apa yang

dipelajarinya. Dengan demikian pembelajaran akan lebih bermakna,

sekolah lebih dekat dengan lingkungan masyarakat ( bukan dekat

dari segi fisik ), akan tetapi secara fungsional apa yang dipelajari di

sekolah senantiasa bersentuhan dengan situasi dan permasalahan

kehidupannya yang terjadi di lingkungannya ( keluarga dan

masyarakat ). CTL, sebagai suatu model, dalam implementasinya

tentu saja memerlukan perencanaan pembelajaran yang

mencerminkan konsep dan prinsip CTL.

Setiap model pembelajaran, disamping memiliki unsur

kesamaan, juga ada beberapa perbedaan tertentu. Hal ini karena

Page 63: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

setiap model memiliki karakteristik khas tertentu, yang tentu saja

berimplikasi pada adanya perbedaan tentu pula dalam membuat

desain ( skenario ) yang disesuaikan dengan model yang akan

diterapkan.

Ada tujuh prinsip pembelajaran kontekstual yang harus

dikembangkan oleh guru, yaitu ( Rusman, 2011 : 189 -197 ) :

1) Konstruktivisme ( Constructivism )

Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru

berdasarkan dari pengetahuan awal.

Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “ mengkonstruksi ”

bukan menerima pengetahuan.

2) Menemukan ( Inquiry )

Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman.

Siswa belajar menggunakan ketrampilan berfikir kritis.

3) Bertanya ( Questioning )

Kegiatan guru mendorong, membimbing, dan menilai

kemampuan berfikir siswa.

Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran

yang berbasis inquiry.

4) Masyarakat Belajar ( Learning Community )

Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar.

Bekerjasama dengan orang lain yang lebih baik daripada belajar

sendiri.

Page 64: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Tukar pengalaman.

Berbagi ide.

5) Pemodelan ( Modelling )

Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berfikir,

bekerja, dan belajar.

Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa

mengerjakannya.

6) Refleksi ( Reflection )

Mengukur pengetahuan dan ketrampilan siswa.

Penilaian produk ( kinerja ).

Tugas – tugas yang relevan dan kontekstual.

7) Penilaian Sebenarnya ( Authentic Assessment )

Cara berfikir tentang apa yang telah kita pelajari.

Mencatat apa yang telah dipelajari.

Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok.

B.Pendidikan Agama Islam

1. Pengertia

n

Pendidik

an

Page 65: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Agama

Islam

Pendidikan Agama Islam adalah Pendidikan dengan melalui

ajaran – ajaran agama islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan

terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia

dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran – ajaran agama

islam yang telah diyakini secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran

agama islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan

dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak ( Murni

Djamal, 1984 : 82 ).

Pendidikan Agama Islam disebutkan dalam Kurikulum 2004

Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SD dan

MI adalah : "Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana

dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan

ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan

Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta

penggunaan pengalaman.”

2. Landasan Pendidikan Agama Islam

Setiap Usaha, kegiatan dan tindakan yang disengaja untuk

mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan tempat berpijak yang

baik dan kuat. Oleh karena itu Pendidikan Islam sebagai suatu usaha

membentuk manusia, harus mempunyai landasan ke mana semua

Page 66: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

kegiatan dan semua perumusan tujuan Pendidikan Islam itu

dihubungkan. Landasan itu terdiri dari :

a. AL - Qur’an

AL – Qur‟an ialah firman Allah SWT berupa wahyu yang

disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Di

dalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat dikembangkan untuk

keperluan seluruh aspek kehidupan melalui Ijtihad. Ajaran yang

terkandung didalam AL – Qur‟an itu terdiri dari dua prinsip besar,

yaitu yang berhubungan dengan masalah keimanan yang disebut

dengan Aqidah, dan yang berhubungan dengan amal yang disebut

dengan Syari‟ah.

Pendidikan, karena termasuk ke dalam usaha atau tindakan

untuk membentuk manusia, termasuk ke dalam ruang lingkup

mu‟amalah. Pendidikan sangat penting karena ia ikut menentukan

corak dan bentuk amal dan kehidupan manusia, baik pribadi maupun

masyarakat.

Di dalam AL – Qur‟an terdapat banyak ajaran yang berisi

prinsip – prinsip yang berkenaan dengan kegiatan atau usaha

pendidikan itu. Sebagai contoh yaitu kisah luqman mengajari

anaknya dalam surat luqman ayat 12 – 19. Cerita itu menggariskan

prinsip materi pendidikan yang terdiri dari masalah iman, akhlaq

ibadat, sosial, dan ilmu pengetahuan. Ayat lain menceritakan tentang

tujuan hidup dan tentang nilai – nilai suatu kegiatan dan amal sholeh.

Page 67: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Itu berarti bahwa kegiatan pendidikan harus mendukung tujuan

hidup. Oleh karena itu, pendidikan Islam harus menggunakan AL –

Qur‟an sebagai sumber utama dalam merumuskan berbagai teori

tentang Pendidikan Islam.

b. AS – Sunnah

AS – Sunnah ialah perkataan, perbuatan, ataupun pengakuan

Rosul Allah SWT. Yang dimaksud dengan pengakuan itu ialah

kejadian atau perbuatan orang lain yang diketahui Rasulullah dan

beliau membiarkan saja kejadian atau perbuatan itu berjalan. Sunnah

merupakan sumber ajaran kedua sesudah AL – Qur‟an. Sunnah

berisi petunjuk ( pedoman ) untuk kemashlahatan hidup manusia

dalam segala aspeknya, untuk membina umat menjadi manusia

seutuhnya atau muslim yang bertaqwa.

Untuk itu Rasul Allah menjadi guru dan pendidik utama.

Pertama dengan menggunakan rumah AL - Arqam ibn Abi AL –

Arqam, kedua dengan memanfaatkan tawanan perang untuk

mengajar baca tulis, dan yang ketiga dengan mengirim para sahabat

ke daerah –daerah yang baru masuk islam. Semua itu adalah

pendidikan dalam rangka pembentukan manusia muslim dan

masyarakat Islam. Oleh karena itu, Sunnah merupakan landasan

kedua bagi cara pembinaan pribadi manusia muslim.

c. Ijtihad

Page 68: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Ijtihad ialah istilah para fuqaha, yaitu berfikir dengan

menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuan syari‟at Islam

untuk menetapkan atau menentukan suatu hukum syari‟at Islam

dalam hal – hal yang ternyata belum ditegaskan hukumnya oleh AL

– Qur‟an dan AS – Sunnah. Ijtihad dalam hal ini dapat saja meliputi

seluruh aspek kehidupan termasuk aspek pendidikan, tetapi juga

berpedoman pada AL – Qur‟an dan AS – Sunnah. Namun demikian,

ijtihad harus mengikuti kaidah – kaidah yang diatur oleh para

mujtahid tidak boleh bertentangan dengan isi AL – Qur‟an dan AS –

Sunnah tersebut. Karena itu, ijtihad dipandang sebagai salah satu

hukum Islam yang sangat dibutuhkan sepanjang masa setelah Rasul

Allah SWT wafat. sasaran ijtihad ialah segala sesuatu yang

diperlukan dalam kehidupan, yang senantiasa berkembang. Ijtihad

bidang pendidikan sejalan dengan perkembangan zaman yang

semakin maju, terasa semakin urgen dan mendesak, tidak saja

dibidang materi atau isi, melainkan juga dibidang sistem dalam

artinya yang luas.

Ijtihad dalam bidang pendidikan harus tetap bersumber pada

AL – Qur‟an dan AS – Sunnah yang diolah oleh akal yang sehat dari

para ahli pendidikan Islam. Ijtihad tersebut haruslah dalam hal – hal

yang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatu tempat

pada kondisi dan situasi tertentu. Teori – teori pendidikan baru hasil

Page 69: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dan kebutuhan hidup (

Daradjat, 2011 : 19 – 22 ).

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam

a. Tujuan Umum

Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai dengan semua

kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran maupun dengan cara

yang lain. Tujuan itu meliputi seluruh aspek kemanusiaan yang

meliputi sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan, dan pandangan

( Daradjat, 2011:30 ). Tujuan umum yang berbentuk insan kamil

dengan pola taqwa harus dapat tergambar pada pribadi seseorang

yang sudah dididik, walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang

rendah sesuai dengan tingkatan – tingkatan tersebut. Serta

mengalami perubahan naik turun, bertambah dan berkurang dalam

perjalanan hidup seseorang.

b. Tujuan Akhir

Pendidikan Islam itu berlangsung selama hidup, maka

tujuan akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir

pula. Pendidikan Islam itu berlaku selama hidup untuk

menumbuhkan, memupuk, mengembangkan, memelihara, dan

mempertahankan tujuan pendidikan yang telah dicapai. Orang yang

sudah taqwa dalam bentuk Insan Kamil, masih perlu mendapatkan

pendidikan dalam rangka pengembangan dan penyempurnaan,

sekurang – kurangnya pemeliharaan supaya tidak luntur dan

Page 70: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

berkurang, meskipun pendidikan oleh diri sendiri dan bukan dalam

pendidikan formal. Tujuan akhir dalam pendidika Islam itu dapat

dipahami dalam firman Allah Q.S Ali Imran ayat 102 ( AL – Qur‟an

dan terjemaha, 2006 : 50 ) yang berbunyi :

Artinya : “ Wahai orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada

Allah dengan sebenar – benarnya taqwa kepada Nya, dan janganlah

kamu mati kecuali dalam keadaan muslim (Q.S Ali – Imran ( 3 ) :

102).

c. Tujuan Sementara

Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak

didik di beri sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan

dalam suatu kurikulum pendidikan formal. Pada tujuan sementara

bentuk Insan Kamil dengan pola taqwa sudah kelihatan meskipun

dalam ukuran sederhana, sekurang – kurangnya beberapa ciri pokok

sudah kelihatan pada pribadi anak didik.

d. Tujuan Operasional

Tujuan Operasional ialah tujuan praktis yang akan dicapai

dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Dalam tujuan

operasional ini lebih banyak dituntut dari anak didik suatu

kemampuan dan ketrampilan tertentu. Sifat operasionalnya lebih

Page 71: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

ditonjolkan dari sifat penghayatan dan kepribadian. Untuk tingkat

yang paling rendah, sifat yang berisi tentang kemampuan dan

ketrampilan yang ditonjolkan. Misalnya : ia dapat berbuat, terampil

melakukan, lancar mengucapkan, mengerti, memahami, menyakini,

dan menghayati adalah soal kecil.

Dalam pendidikan, yang berkaitan dengan lahiriyah seperti

bacaan dan kaifiyat sholat, akhlaq dan tingkah laku. Pada masa

permulaan yang penting ialah anak didik mampu dan terampil

berbuat, baik perbuatan itu perbuatan lidah ( ucapan ) ataupun

perbuatan anggota badan lainnya. Kemampuan dan ketrampilan yang

dituntut pada anak didik, merupakan sebagian kemampuan dan

ketrampilan Insan kamil dalam ukuran anak, yang menuju kepada

bentuk Insan kamil yang semakin sempurna ( meningkat ). Anak

harus terampil melakukan ibadat, sekurang – kurangnya ibadat wajib

meskipun ia belum memahami dan menghayati ibadat itu ( Daradjat,

2011:31–33 ).

C. Anak Tuna Laras

1. Pengertia

n Tuna

Laras

Tuna Laras berasal dari kata “ tuna “ yang berarti kurang dan “

laras ” yang berarti sesuai. Jadi, anak tuna laras berarti anak yang

bertingkahlaku kurang sesuai dengan lingkungannya. perilakunya

Page 72: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

sering bertentangan dengan norma – norma yang terdapat di dalam

masyarakat tempat ia berada. Schmid dan Mercer ( 1981 ),

mengemukakan bahwa anak tuna laras adalah anak yang secara kondisi

dan terus menerus menunjukkan penyimpangan tingkah laku tingkat

berat yang mempengaruhi proses belajar meskipun telah menerima

layanan belajar serta bimbingan seperti anak lain. Ketidakmampuan

menjalin hubungan baik dengan orang lain dan gangguan belajarnya

tidak disebabkan oleh fisik, saraf, atau inteligensia ( Wardani,

2013:7.28 ).

Anak tuna laras adalah anak yang mengalami hambatan dalam

mengendalikan emosi, perilaku, dan kurang memiliki norma sosial yang

akudet ( memadai , sehingga terlihat perilaku atau sikapnya

menyimpang atau tidak bagus ( Harjanto, Anantasia, 2011 : 7 ).

Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa tuna laras adalah

sebutan bagi individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan

emosi dan kontrol sosial ( Aqila Smart, 2010:53 ).

Jadi Tuna laras adalah individu yang mengalami hambatan

dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial. Individu tunalaras

biasanya menunjukkan perilaku yang menyimpang dan tidak sesuai

dengan norma dan aturan yang berlaku disekitarnya.

2. Karakteristik anak tuna laras

Menurut Rosembera, dkk. ( 1992 ) anak tuna laras dapat

dikelompokkan dua yaitu anak tuna laras yang beresiko tinggi dan anak

Page 73: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

tuna laras yang beresiko rendah. Anak tuna laras yang beresiko tinggi

seperti : hiperaktif, agresif, pembakang dan anak yang menarik diri dari

pergaulan sosial. Sedangkan anak tuna laras yang beresiko rendah

seperti : autisme dan skizofrenia.

Secara umum anak tuna laras menunjukkan ciri –ciri tingkah

laku yang ada persamaannya pada setiap klasifikasi, yaitu : kekacauan

tingkah laku, kecemasan dan menarik diri, kurang dewasa, dan agresif.

Sedangkan Harjanto, Anantasia, 2011 dalam bukunya yang

berjudul anak dengan tuna laras menyatakan bahwa karakteristik anak

tuna laras sebagai berikut:

a.Adanya gangguan emosi

Secara umum emosinya menunjukkan sedih, cepat tersinggung/

marah, rasa tertekan dan merasa cemas, mudah gentar, takut, gugup,

gampang iri hati, malu, rendah diri, dll.

Orang yang dikuasai oleh rasa gelisah dihinggapi rasa takut, yang

mereka tidak tau sebab – sebabnya. Gejala – gejala orang yang menjadi

korban rasa gelisah anatara lain tanpak pada tangan dan kaki yang

mudah berkeringat, mulut dan bibir yang lekas kering, detak jantung

yang berdenyut lebih cepat, kerap sukar bernafas, kepala pening, cepat

kehabisan tenaga, dan kadang – kadang mengalami kekejanganpada

urat perut. Keluhan mereka adalah rasa takut akan sesuatu bahaya yang

bakal datang atau sesuatu penyakit yang bakal menyerbu, sukar tidur,

pikiran kacau, perasaan tidak menentu, dan mudah tersulut marah

Page 74: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

( Mangunhardjana, 1981 : 7 – 17 ).

b.Adanya gangguan perilaku

Tidak inisiatif, sangat tidak mandiri, agresif, curiga, acuh tak acuh,

banyak berkhayal, berdusta, adanya perbuatan – perbuatan aneh,

adanya rasa cemas seperti menyedot jari atau gigit jari.

Tindakan menggigit atau menyedot jari umumnya dilakukan oleh

anak – anak usia delapan belas bulan hingga usia tiga tahun. Hal ini

merupakan perilaku agresif yang tidak disengaja. Bila anak suka

menggigit atau menyedot jari, sebaiknya alihkan segera perhatiannya

dengan kegiatan lain atau berikan suatu benda untuk menggantikan

gigitan sebelumnya.

c.Adanya gangguan sosial

Merasa kurang senang menghadapi pergaulan, tidak dapat

menyesuaikan diri. Gejala perbuatannya seperti sikap bermusuhan,

agresif, bercakap kasar, menyakiti hati orang lain, keras kepala,

menentang atau menghina orang lain, berkelahi, merusak milik orang

lain, dll.

Kata – kata kasar umumnya timbul bila anak disakiti, diganggu

atau kebutuhannya tidak terpenuhi, misalnya tidak diberi kesempatan

untuk melakukan sesuatu yang benat – benar ia inginkan. Kata – kata

kotor juga bisa diserap anak dari lingkungan sekitarnya ( Jenny, 2006 :

11 – 17 ).

Page 75: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

3. Penyebab Ketunalarasan

Faktor penyebab timbulnya masalah perilaku sangatlah

kompleks, namun faktor ini dapat dikelompokkan menjadi berikut:

a. Fa

kt

or

K

et

ur

un

an

Yang dimaksud dengan faktor keturunan ialah adanya garis

keturunan yang menderita depresi dapat menambah kemungkinan

bagi seseorang yang mempunyai depresi. Tetapi hal itu dapat saja

tidak terjadi jika individu tersebut tidak menghadapai peristiwa

hidup yang dapat menimbulkan depresi.

b. Faktor Kerusakan Fisik

Faktor – faktor sebagai pencetus yang menyebabkan gangguan

emosional dalam hal ini ialah : kelainan syaraf, cidera, problem

kimiawi tubuh, dan metabolise, genetika dan penyakit.

c. Faktor Lingkungan

Page 76: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Penyebab masalah perilaku karena faktor lingkungan adalah :

hubungan keluarga yang tidak harmonis, tekanan – tekanan

masyarakat, pengaruh sekolah seperti interaksi guru dan murid atau

antara murid itu sendiri yang tidak baik, pengaruh komunitas pada

anak remaja, dan lain – lain.

d. Faktor Lain

Faktor lain yang tidak kalah pentingnya ialah pengaruh alcohol

dan penyalahgunaan obat – obatan.

4.Dampak Anak Tuna laras

Berikut ini adalah dampak yang berkaitan dengan segi

akademik, sosial/ emosional, fisisk/ kesehatan anak tuna laras:

a.Dampak Akademik

Kelainan Perilaku anak mengakibatkan adanya penyesuaian

sosial dan sekolah yang buruk. Akibatnya penyesuaian yang buruk

tersebut, dalam hal belajar menunjukkan ciri – ciri sebagai berikut:

1) Pencapaian belajar yang jauh dari rata – rata.

2) Sering kali dikirim ke ruang kepala sekolah atau ruangan bimbingan

untuk tindakan disclipner.

3) Sering kali tidak naik kelas atau bahkan keluar sekolahnya.

4) Sering kali membolos sekolah.

5) Lebih sering dikirim ke lembaga kesehatan dengan alasan sakit, perlu

istirahat.

6) Anggota keluarga, terutama orang tua lebih sering mendapat panggilan

dari petugas kesehatan atau bagian absensi.

Page 77: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

7) Lebih sering melakukan pelanggaran hukum, dan pelanggaran

tanda – tanda lalu lintas.

8) Lebih sering di kirim ke klinik bimbingan.

b. Dampak Sosial/ Emosional

Dampak sosial/ emosional anak tuna laras dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1) Aspek Sosial

a) Masalah yang menimbulkan gangguan bagi orang lain,

dengan ciri – ciri : perilaku tidak diterima oleh masyarakat

dan biasanya melanggar norma budaya, dan perilaku

melanggar aturan keluarga, sekolah, dan rumah tangga.

b) Perilaku tersebut ditandai dengan tindakan agresif, yaitu tidak

mengikuti aturan, bersifat mengganggu, mempunyai sikap

membangkang atau menentang, dan tidak dapat bekerja sama.

c) Melakukan kejahatan remaja, seperti telah melanggar hukum.

2) Aspek Emosional

a) Adanya hal – hal yang menimbulkan penderitaan bagi anak,

seperti tekanan batin dan rasa cemas.

b) Adanya rasa gelisah, seperti rasa malu, rendah diri,

ketakutan, dan sangat sensitive atau perasa.

c. Dampak Fisik/ Kesehatan

Dampak fisik atau kesehatan anak tuna laras ditandai dengan

adanya gangguan makanan, gangguan tidur, dan gangguan gerakan.

Page 78: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Sering kali anak merasakan ada sesuatu yang tidak beres pada

jasmaninya, ia mudah mendapat kecelakaan, merasa cemas terhadap

kesehatannya, merasa seolah – olah sakit. Kelainan lain yang

berwujud kelainan fisisk, seperti gagap, buang air tidak terkendali,

sering mengompol, dan jorok ( Wardani, 2013 : 7.29 – 7.32 ).

BAB III

PAPARAN DATA DAN PENEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum dan Lokasi Subjek Penelitian

1. Profil Madrasah

Page 79: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

a. Awal berdirinya SMP Muhammadiyah Salatiga.

Persyarikatan Muhammadiyah Kota Salatiga berdiri untuk

masyarakat dengan mengemban visi dan misi berperan serta

memajukan dan meningkatkan sumber daya manusia melalui bidang

pendidikan, dengan berdirinya SMP Muhammadiyah di Jalan Cempaka

5-7 Salatiga.

Dalam mewujudkan sebagian dari bukti nyata Amal Usaha

Persyarikatan Muhammadiyah berupa sarana pendidikan ini, pemimpin

Muhammadiyah daerah Salatiga dan Kabupaten Semarang pada waktu

itu bekerja sama dengan instansi terkait dan tokoh-tokoh agama Islam

di Salatiga dan kabupaten dengan GKBI (Gabungan Koperasi Batik

Indonesia) sebagai penyandang dana, maka berdirilah bangunan gedung

sebagai sarana pendidikan tingkat menengah yang sekarang menjadi

SMP Muhammadiyah Salatiga pada tanggal 5 Januari 1974.

Gedung SMP Muhammadiyah Salatiga ini diresmikan

penggunaannya pada hari sabtu tanggal 12 Juli 1975 M dan bertepatan

dengan tanggal 3 Rajab 1395 H, yang pada waktu itu bertepatan dengan

Hari Koperasi ke XXIII. Dengan demikian sarana pendidikan ini sudah

digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar sejak tahun 1974

dengan membuka pendaftaran siswa baru kelas I.

Tujuan pendidirian SMP Muhammadiyah Salatiga merupakan

suatu lembaga pendidikan Islam, maka dasarnya adalah dari dasar

organisasi Muhammadiyah yaitu Islam. Sedangkan dasar pendidikan

Page 80: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

agama di SMP Muhammadiyah Salatiga adalah Pancasila dan UUD

1945.

Adapun ajaran umum pendidikan Islam di SMP Muhammadiyah

Salatiga adalah seperti tujuan pendidikan Muhammadiyah yaitu

mewujudkan masyarakat muslim yang berakhlak mulia, cakap, percaya

pada diri sendiri serta berguna bagi masyarakat dan Negara.

Sedangkan tujuan khusus dari yayasan Muhammadiyah yang

diberikan guru untuk siswa SMP Muhammadiyah Salatiga adalah

membawa dan mengembangkan pendidikan di Muhammadiyah mulai

dari tingkat dasar sampai dengan perguruan tinggi di daerah tingkat

Kota Salatiga.

b. Tujuan

Mengemban amanah dalam Pengembangan Ketaqwaan,

Intelektual, Kemandirian, kepeloporan, Semangat Amar ma‟ruf nahi

munkar berpedoman Al Qur‟an dan As-Sunnah.

Pada setiap Tahun Pelajaran memberikan pelayanan pendidikan

perserta didik sesuai standar minimal pendidikan yang ditetapkan

Departemen Pendidikan Nasional dengan Kurikulum Tingkat

Pendidikan (KTSP) ditambah dengan Kurikulum Ciri Khusus pada

mata pelajaran Pendidikan Agama dan Pendidikan

Kemuhammadiyahan.

Tuntutan masyarakat bagi peserta didik dengan kebutuhan

khusus/lebih disesuaikan tingkat kecakapan dan daya dukung

Page 81: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

masyarakat, maka di setiap Tahun Pelajaran juga membuka Kelas

Khusus dimaksudkan untuk mempertegas arah ke depan menjadi

sekolah yang berkualitas namun dari sisi pendanaan terjangkau oleh

masyarakat.

c. Gambaran umum SMP Muhammadiyah Salatiga

1) Identitas Madrasah

a) Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah Salatiga

b) Tahun berdiri : 1 Juli 1974

c) NIS : 200160

d) NSS : 202036204018

e) NPSN : 20328430

f) Status Sekolah : Swasta

g) Alamat Sekolah : Jalan Cempaka No. 5 - 7

Telepon (0298) 321802

h) Kelurahan : Sidorejo Lor

i) Kecamatan : Sidorejo

j) Kabupaten/Kota : Salatiga

k) Provinsi : Jawa Tengah

2) Yayasan Penyelenggara

a) Nama :Majlis Pendidikan dan Menengah

b) Induk Organisasi : Muhammadiyah

c) Status Tanah : Milik Yayasan

d) Luas Tanah : 1012 m2

Page 82: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

e) Sifat Gedung : Permanen

3) Lokasi SMP Muhammadiyah Salatiga

Lokasi SMP Muhammadiyah Salatiga terletak di Jalan

Cempaka No. 5 - 7 Telepon (0298) 321802, Kelurahan

Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Kota Salatiga,

Provinsi Jawa Tengah.

4) VISI

Beberapa visi yang ada di SMP Muhammadiyah Salatiga

adalah sebagai berikut:

a) Meningkatkan ketaqwaan terhadap Allah SWT.

b) Meningkatkan kecerdasan siswa dalam berfikir dan bertindak.

c) Menanamkan norma dan tata nilai dalam meningkatkan sikap

akhlakul karimah/ budi pekerti luhur dan keteladanan.

d) Meningkatkan daya fikir kreatif, terampil, berdedikasi selaras

intelektual dan emosional dalam situasi yang kondusif serta

cinta tanah air.

e) Meningkatkan silahturahmi.

f) Meningkatkan terpenuhinya kelengkapan fasilitas sarana

prasarana penunjang belajar mengajar sesuai dengan standar

pelayanan minimal yang dipersyaratkan.

5) MISI

Adapun misi yang ada di SMP Muhammadiyah Salatiga

adalah sebagai berikut:

Page 83: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

a) Menggiatkan dan memotivasi dalam beribadah (mahdhoh

maupun ghoiru mahdhoh).

b) Membentuk generasi yang tangguh, cerdas, dan cinta tanah air.

c) Mewujudkan sikap akhlakul karimah/ berbudi luhur dalam

kehidupan sehari-hari.

d) Membentuk generasi yang cerdas, terampil, kreatif, dan

berdedikasi yang tinggi.

e) Menciptakan keselarasan, keseimbangan emosi, intelektual

untuk menumbuhkan jalinan ukhuwah, silaturahmi, dan

keteladanan.

6) Data Ketenagaan

TABEL 3.1

Daftar Guru dan Karyawan

No. Nama NIK Jabatan

1 H. Yudi Haryono, S.Pd 014100589101504 Kepala Madrasah

Koordinator guru BK

2 Bambang Susmoyo, S.Ag 3322070408580001 Waka Kurikulum I

3 Thonik Fathonah, B.A. 3373014507590001 Sarana dan Prasarana

4 Suci rahayu, S.Pd 337305008660002 Waka Kurikulum II

5 Sri Harmoni, A.Md 096004108100302 BK

6 Emy Setyowati, S.Pd 499720315102105 Waka Kesiswaan

7 Sriyono, S.Pd 35641464400302 Waka Kesiswaan

8 Drs. Mulyono 332206200660 Waka Kesiswaan

Page 84: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

9 Noor Khanah, B.A. 027301145102105 Sie Perpustakaan

10 Puji Hastuti 3322065501650002 Guru

11 Nur Indah Widyastuti, S.Pd Guru

12 Sri Suryani, S.Pd 32313305100302 Waka Kesiswaan

13 Neni Junaeda, S.Pd 336713789102005 Waka Kurikulum

14 Savitri Dewi, S Psi 305112520102005 BK

15 Sri Wuryantini, S.Pd 035201461200402 Guru

16 Taufiqur Rahman, S.Si 3322051305770001 Sie Ekstrakurikuler

17 Mursyidatun Ni‟mah, S.PdI 3373034112800001 Guru

18 Khaliyatul Husna, S.Pd 3373024103830004 Guru

19 Tri Rahayu, S.Pd 3322065508680001 Guru

20 Suparmi 315213202102105 BK

21 Nova Tri Juhana, A.Md Kasubag TU

22 Teguh TU

23 Kuncoro Broto Prasetyo TU

24 Yuli Pratiwi 3373035307690001 TU

25 Siti Arofah TU

26 Supono 0161702715100202 TU

Sumber data staf Tata Usaha SMP Muhuhammadiyah Salatiga

a. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Salatiga.

a. Nama Lengkap : H. Yudi Haryono, M.Pd

b. NIP : -

Page 85: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

c. Pangkat dan Gol./Ruang : -

d. Tmt : 1 Pebruari 1983

e. Masa Kerja sbg Guru : 31 Tahun

f. Masa Kerja sbg Kepsek : 13 Tahun

g. Pendidikan Terakhir :Sekolah Menengah (SM)/D-

1/D-2/D-3/S- 1/S-2/S-3 *)

h. Fakultas/Jurusan : Pendidikan Matematika

i. Alamat Rumah : Perumahan Tegalrejo

Permai VII/ 225 Tegalrejo Salatiga. Telepon ( 0298 ) 325793/

HP : 085 865 911 070

TABEL 3.2

Diklat/Penataran yang pernah diikuti oleh Kepala Sekolah

Nama Diklat/Penataran Tingkat dan Tempat Penyelenggaraan Tahun Lama Diklat

DIKSUSPALA X PP MUHAMMADIYAH DI JAKARTA 2001 100 JAM

MANAJEMEN SEKOLAH REGIONAL JATENG DI SEMARANG 2002 80 JAM

DIKLAT Ka. SMP NASIONAL DI JAKARTA 2004 80 JAM

DLL … … …

Sumber data Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Salatiga

Page 86: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Kepala sekolah SMP Muhammadiyah Salatiga memaparkan bahwa

beliau telah mengabdikan dirinya di SMP Muhammadiyah Salatiga sudah

cukup lama, yaitu sejak tahun 1983. Saat pertama kali beliau mengabdikan

dirinya di SMP Muhammadiyah salatiga beliau telah di beri amanah untuk

menjadi guru pada mata pelajaran matematika.

Delapan belas tahun sudah beliau menjabat sebagai guru mata

pelajaran matematika di SMP Muhammadiyah Salatiga, berkat dari

keuletan dan prestasinya akhirnya beliau di angkat sebagai kepala sekolah

di SMP Muhammadiyah Salatiga pada tahun 2001. Walaupun beliau telah

menjabat sebagai kepala sekolah, beliau tidak melupakan terhadap

kewajibannya sebagai seorang guru. Di tengah – tengah kesibukan beliau

menjadi kepala sekolah, beliau masih tetap mengajar matematika di

sekolah yang beliau pimpin.

Sejak menjabat sebagai kepala sekolah di SMP Muhammadiyah

Salatiga banyak sekali kendala yang beliau hadapi utamanya dalam

memberikan model pembelajaran pendidikan agama islam khususnya bagi

anak – anak yang memiliki kebutuhan khusus ( tuna laras ), walaupun

SMP Muhammadiyah Salatiga itu merupakan sekolah umum, bukan

sekolah inklusi yang menjadi proyek pemerintah ataupun sekolah khusus

untuk anak – anak berkebutuhan khusus.

Kepala sekolah SMP Muhammadiyah Salatiga menegaskan bahwa

sekolah yang beliau pimpin merupakan sekolah umum bukan sekolah

inklusi yang telah dijadikan pyoyek pemerintah ataupun sekolah

Page 87: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

berkebutuhan khusus akan tetapi di lingkungan tersebut ada beberapa anak

yang memiliki kebutuhan khusus ( tuna laras ). SMP Muhammadiyah

Salatiga memiliki sekitar empat sampai lima orang siswa yang memiliki

kebutuhan khusus ( tuna laras ) akan tetapi tidak ada pembedaan khusus

dalam pengelolaan kelas regular maupun anak bekebutuhan khusus.

Di bawah ini merupakan beberapa tugas dan wewenang kepala

sekolah dalam menjalankan tugasnya. Kepala sekolah memiliki tanggung

jawab yang sangat besar dalam menjalankan tugasnya, adapun tanggung

jawab tersebut yaitu:

a) Tanggung jawab terhadap pendidikan sekolah, mulai dari tenaga

kependidikan hingga keberhasilan terhadap prestasi yang di peroleh

anak didiknya.

b) Tanggung jawab terhadap administrasi sekolah, mulai dari administrasi

belajar mengajar, administrasi siswa, administrasi kepegawaian,

administrasi perlengkapan, administrasi keuangan, administrasi

perpustakaan maupun administrasi hubungan dengan masyarakat.

b) Keadaan guru dan siswa SMP Muhammadiyah Salatiga

1. Keadaan guru di SMP Muhammadiyah Salatiga

Tenaga kependidikan di SMP Muhammadiyah Salatiga sebagian

besar jenjang pendidikan terakhirnya yaitu S – 1 yang sesuai dengan

bidangnya. Di bawah ini merupakan tabel pendidikan terakhir para

pendidik di SMP Muhammadiyah Salatiga.

TABEL 3.3

Page 88: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Ijazah

Terakhir

Jumlah

Guru Tetap

(GT)

Guru DPK Guru Tidak Tetap

(GTT)

Seluruhnya

S-2 1 - - 1

S-1 3 5 7 15

D-3 2 - 1 3

D-2 - - - -

D-1/SM - 1 - 1

Jumlah 6 6 8 20

Dari data tersebut ada 3 dari 24 tenaga pendidik di SMP

Muhammadiyah Salatiga merupakan guru pendidikan agama islam yang

memiliki ijazah S – 1 yang sesuai dengan bidangnya, satu dari ketiga guru

tersebut merupakan guru BK ( bimbingan dan konseling ) yang memiliki

ijasah terakhir S – 1 pasikologi. Walaupun beliau berijasah S- 1 Psikologi

beliau juga sangat berperan penting dalam mendidik akhlakul karimah siswa

siswi di SMP Muhammadiyah Salatiga, ketiga guru tersebut sangat berperan

penting. dalam melaksanakan kegiatan keagamaan yang ada di SMP

Muhammadiyah Salatiga.

Di bawah ini tabel nama guru di SMP Muhammadiyah Salatiga

yang berperan dalam mendidik anak khususnya pada bidang pendidikan

agama islam dan bimbingan konseling.

TABEL 3.4

Page 89: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

NO NPA PGRI NAMA AGAMA

L /

P

JABATAN TMT

Pend.

Terakhir

1

1221002119

Drs. Mulyoono Islam L Guru

3/1/1993

S1 IAIN

F.Tarbiyah

2 -

Savitri

Dewi,S.Psi

Islam P Guru

2/1/2005

S1/ PSIKOLOG

3 -

Mursyidatun

Ni'mah,S.Pd.I

Islam P Guru

10/1/2005

S1 TARBIYAH

PAI

Sumber data staf tata usaha SMP Muhammadiyah Salatiga

Di bawah ini merupakan beberapa tugas dan wewenang guru

pendidikan agama islam di SMP Muhammadiyah Salatiga dalam

menjalankan tugasnya. Guru pendidikan agama islam memiliki tanggung

jawab dan berperan penting dalam menjalankan tugasnya, adapun tanggung

jawab tersebut yaitu:

a. Menyiapkan rencana pembelajaran sebelum melaksanakan tugas

mengajar.

b. Melaksanakan proses belajar mengajar sesuai dengan rancangan

pembelajaran.

c. Mengevaluasi hasil pembelajaran.

Page 90: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

d. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Alloh swt dengan cara memotivasi

siswa supaya giat dalam menjalankan ibadah.

e. Menanamkan norma dan tata nilai dalam meningkatkan sikap akhlakul

2. Data siswa SMP Muhammadiyah pada tahun pelajaran 2013 / 2014

TABEL 3.5

No. Kelas

Jumlah Rombongan

Belajar

Jumlah Peserta Didik

Laki-laki Perempuan Seluruhnya

1 VII 4 70 53 123

2 VIII 4 66 51 117

3 IX 4 57 56 113

Jumlah 12 193 160 353

Sumber data staf tata usaha SMP Muhammadiyah Salatiga

Dari data di atas terdapat beberapa siswa yang tergolong dalam anak

berkebutuhan khusus ( tuna laras ), adapun data anak tersebut yaitu:

TABEL 3.6

No Kelas Nama Siswa Jenis Kelamin Tempat/ Tanggal Lahir Alamat

1. VII A S O P P Salatiga, 17 Oktober 2002

2. VII C J T A P L Pekalongan, 18 Juli 2002 Ngentak sari

RT : 01 RW : 04 Salatiga

3. VIII A C A T P Salatiga, 13 Januari 2001 Dliko sari RT : 04 RW : 02

Page 91: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Salatiga

4. VIII A R Y N A L Kab.Semarang, 19 Oktober 2000 Kauman No : 32 Salatiga

5. XI A R A I P Salatiga, 7 July 2001 Jln. Kalisombo 8C/ 18

RT : 03 RW : 05 Salatiga

6. XI B R P P Boyolali, 10 Oktober 2000 Sarirejo RT : 03 RW : 09

Salatiga

Sumber data Guru Bimbingan dan Konseling SMP Muhammadiyah Salatiga.

7) Fasilitas Sekolah

SMP Muhammadiyah Salatiga Mempunyai 14 ruang kelas, 1 ruang kepala

sekolah, 1 ruang tata usaha, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang BK, 1 ruang UKS, 1

ruang pertemuan, 1 ruang gudang, 1 ruang lab. Komputer, 1 ruang lab. Bahasa, 1

ruang lab. IPA, 1 ruang guru, 1 buah rumah penjaga sekolah, 2 ruang koperasi

sekolah, 2 kamar mandi guru dan 10 kamar mandi siswa,

Sarana penunjang berupa alat komunikasi ( telepon intercom antara ruang

kepala sekolah – ruang TU – ruang guru – dan ruang perpustakaan), alat bantu

proses belajar mengajar ( alat peraga matematika, peraga olah raga, over head

projector, peta Indonesia dan peta dunia, peralatan praktik elektronika, alat

music berupa : organ, gitar, tape recorder, maracas, tipung, dan drumband.

8) Rencana Pengembangan Sekolah

Mengingat visi adalah tujuan dalam jangka panjang, maka rencana yang

akan dikembangkan oleh sekolah dalam jangka waktu kurang lebih 5 tahun yang

akan datang yaitu ;

Page 92: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

a) Menanamkan bahwa ibadah itu bermanfaat bagi dirinya untuk keselamatan

findunya wal akhirah sesuai dengan tuntunan Al – Qur‟an dan As – Sunnah

( Target 90 % ).

b) Meningkatkan minat dan hasil belajar serta prestasi sekolah dengan indikator

kenaikan rata – rata nilai kumutatif kenaikan kelas dan ujian menjadi 7,00.

c) Memiliki etos kerja, motivasi belajar yang tinggi dan mampu berkompetensi,

percaya diri dalam berbagai aktifitas.

d) Memiliki prestasi dan ketrampilan yang dapat diandalkan seperti

kepramukaan, olah raga, MTQ, dan bidang lainnya. ( target tiga besar )

e) Menumbuhkan rasa ukhuwah, cinta tanah air, dan rasa kebersamaan.

f) Menyiapkan ketersediaan luas lahan atau tanah sekolah. Gedung atau ruang

kelas, ruang penunjang, alat peraga atau media pembelajaran, dan sarana

prasarana sesuai ukuran minimal yang dipersyaratkan.

B. Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan

khusus ( tuna laras ) di SMP Muhammadiyah Salatiga.

1. Karakteristik anak berkebutuhan khusus (tuna laras) di SMP

Muhammadiyah Salatiga?

Anak tuna laras berarti anak yang bertingkahlaku kurang sesuai dengan

lingkungannya, perilakunya sering bertentangan dengan norma – norma yang

terdapat di dalam masyarakat tempat ia berada. Hal ini sesuai dengan pemaparan

dari hasil wawancara dengan H. Yudi Haryono, M.Pd selaku Kepala Sekolah

SMP Muhammadiyah Salatiga yang menyatakan sebagai berikut:

“ Ya memang benar mbak, walaupun sekolah kami merupakan sekolah

umum bukan sekolah khusus ataupun sekolah ingklusi tetapi di tempat

Page 93: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

kami memang ada beberapa anak tuna laras. Anak tuna adalah anak

mengalami gangguan emosi dan penyimpangan tingkah laku.”

Jadi, di SMP Muhammadiyah Salatiga mempunyai bermacam – macam

karakteristik anak tuna laras, diantaranya anak suka membolos, merokok

membuat onar dikelas selalu mencari perhatian dan lain – lain. Hal ini sesuai

dengan pernyataan dari ibu Safitri Dewi, sebagai berikut:

“Karakteristik anak berkebutuhan khusus tuna laras di sini bermacam –

macam diantaranya : anak suka membolos, sering membuat onar di kelas,

suka merokok, mudah marah, berlaku tidak sopan, suka membantah,

lambat dalam menerima pelajaran.”

Dengan demikian, anak tuna laras di SMP Muhammadiyah Salatiga

memiliki bermacam – macam karakteristik. Selanjutnya, peneliti akan

menjabarkan beberapa karakteristik anak tuna laras di SMP Muhammadiyah

Berkaitan dengan hal tersebut, SMP Muhammadiyah Salatiga memiliki beberapa

anak didik yang termasuk dalam kategori tuna laras dengan karakteristik sebagai

berikut:

a. Secara Perilaku

Secara perilaku anak tuna laras di SMP Muhammadiyah Salatiga

mengalami gangguan seperti :

1) Mengalami ganguan perilaku, seperti : Pembangkang, suka menyerang,

suka merusak, berlaku tidak sopan, suka ribut, suka menyalahkan orang

lain dan anak yang cuek sehingga jika diberi nasihat tidak pernah

dihiraukan, suka membuat onar di kelas, sering membolos, merokok.

2) anak kurang dewasa sehingga anak tersebut mudah di pengaruh dan

sering melamun.

Page 94: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

3) Anak yang kurang perhatian dari orang tuanya, karena kesibukan orang

tuanya yang sebagian besar bekerja di luar kota. Sehingga anak di

lingkungan sekolah itu selalu menunjukkan sikap yang seolah - olah

minta perhatian lebih dari guru maupun temannya.

b. Secara akademik

Secara akademik anak tuna laras di SMP Muhammadiyah Salatiga

mengalami keterlambatan, seperti :

1) Lambat membaca. Dalam hal ini masih ada beberapa anak yang belum

lancar membacanya bahkan juga ada anak yang sudah kelas VIII masih

belum lancer membaca.

2) Lambat memahami materi yang telah disampaikan oleh bapak/ ibu guru

disekolah sehingga guru harus menjelaskan berulang – ulang.

3) Lambat dalam menyelesaikan tugas.

4) Hasil belajar dibawah rata – rata.

c. Secara Emosional

Secara emosianal anak tuna laras di tandai dengan adanya rasa

gelisah/ Mengalami kecemasan pada diri sendiri, misalnya anak terlalu

pendiam sehingga dia tidak memiliki teman, dan emosi anak yang tidak

bisa terkontrol sehingga jika anak di beri nasihat malah membangkang.,

suka menyalahkan orang lain, adanya rasa malu, rasa rendah diri,

ketakutan, dan sebagainya.

Page 95: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

2. Model pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang cocok untuk anak

berkebutuhan khusus (tuna laras) di SMP Muhammadiyah Salatiga.

Model pembelajaran adalah suatu rancangan atau pola yang di

desain oleh pendidik dalam mengajar utuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan adanya model pembelajaran, pendidik dapat melakukan pembelajaran

yang ingin dilakukan untuk membuat peserta didik nyaman dalam belajar dan

faham dengan apa yang diajarkan sehingga tercapailah tujuan pembelajaran.

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku untuk

mengunakan satu model pembelajaran saja, agar kegiatan belajar mengajar

tidak membosankan dan bisa menarik perhatian peserta didik sebaiknya guru

menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar

mengajar.

Model pembelajaran pendidikan agama islam bagi anak tuna laras

di SMP Muhammadiyah Salatiga tidak ada bedanya dengan anak normal

lainnya, pembelajaran berlangsung seperti pada sekolah umumnya. Hal ini

sesuai paparan dari hasil wawancara dengan bapak H. Yudi Haryono, S.Pd

yang menyatakan sebagai berikut :

“ Di dalam pembelajaran kami menggunakan Rencana Kegiatan

Harian ( RKH ). Jadi, kami melihat karakteristik anak terlebih

dahulu, apa didalam kelas tersebut terdapat anak tuna laras atau

tidak. Hal ini bertujuan untuk mencari tahu model pembelajaran

yang cocok untuk kami terapkan. Karena dalam hal ini tidak ada

perbedaan model pembelajaran antara anak normal dan anak

berkebutuhan khusus. Sebab jika kami bedakan nanti jadinya malah

kelas berkebutuhan khusus di sekolah umum. Hanya saja dalam

proses pembelajaran ini terbagi menjadi dua yaitu pembelajaran di

dalam kelas dan di luar kelas.”

Page 96: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Hal ini juga sesuai dengan paparan dari hasil wawancara dengan ibu

Safitri Dewi, sebagai berikut:

“ Masalah model pembelajaran yang kita gunakan itu semuanya

sama mbak, tidak ada yang kami bedakan antara anak normal dan

anak tuna laras. Kami menggunakan pembelajaran di dalam kelas

dan di luar kelas. Kalau di dalam kelas biasanya kami melibatkan

peserta didik, sebab kadang anak itu ketika guru yang menjelaskan

anak kurang faham tetapi begitu dijelaskan dengan temannya anak

langsung bisa memahaminya, kalau pembelajaran di luar kelas

kami sesuaikan dengan kondisi anak tuna laras tersebut.”

Dengan demikian, anak tuna laras di SMP Muhammadiyah Salatiga tidak

memiliki model pembelajaran secara khusus, hanya saja pembelajaran di SMP

Muhammadiyah Salatiga memiliki dua jenis pembelajaran yaitu pembelajaran di

dalam kelas dan di luar kelas. Selanjutnya, peneliti akan menjabarkan beberapa

jenis pembelajaran di dalam kelas dan di luar kelas yang telah diterapkan di

SMP Muhammadiyah Salatiga. Berkaitan dengan hal tersebut, SMP

Muhammadiyah Salatiga memiliki jenis pembelajaran sebagai berikut:

a. Didalam kelas

Dalam hal ini guru di SMP Muhammadiyah Salatiaga tidak hanya

terpaku pada satu model pembelajaran saja dalam menerapkan berbagai

macam mata pelajaran namun berbagai model pembelajaran telah guru

berikan kepada peserta didik dengan tujuan supaya pembelajaran dapat

menyenangkan bagi peserta didik sehingga hasil yang akan dicapai oleh

peserta didik pun akan maksimal.

Page 97: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Dibawah ini beberapa model pembelajaran yang diterapkan oleh

guru khususnya guru Pendidikan Agama Islam dalam menerapkan mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam.

1) Model pembelajaran Jigsaw

Dalam model pembelajaran ini tanggung jawab belajar terletak

pada peserta didik. olek karena itu, peserta didik harus dapat

membangun pengetahuannya, tidak hanya menerima materi dari guru

saja melainkan dari temannya, karena kadang peserta didik lebih paham

ketika dijelaskan oleh temannaya sendiri. Dalam hal ini guru memberi

instruksi kepada peserta didik dengan cara :

a) Membagi beberapa kelompok dalam kelas yang setiap kelompok

terdiri dari 4 anak.

b) Tiap orang dalam tim diberi materi dan tugas yang berbeda.

c) Anggota dari tim yang berbeda dengan tugas yang sama membentuk

kelompok yang baru.

d) Setelah diskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan

menjelaskan kepada anggota kelompok tentang sub bab yang mereka

kuasai.

e) Perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

f) Pembahasan.

g) Penutup.

2) Model pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching And Learning)

Page 98: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Model Pembelajaran Kontekstual ( Contextual Teaching And

Learning ) suatu pembelajaran tidak hanya difokuskan pada pemberian

pembekalan kemampuan pengetahuan yang bersifat teoritis saja, akan

tetapi menciptakan bagaimana agar pengalaman belajar yang dimiliki

anak khususnya pada anak tuna laras senantiasa terkait dengan

permasalahan – permasalahan aktual yang terjadi di lingkungan. Jadi

dalam pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching And Learning)

selalu ada keterkaitan anatara materi atau topic pembelajaran dengan

kehidupan nyata. Hal ini biasanya diterapkan pada materi akhlaq dan

fiqh.

3) Model Pembelajaran Quantum

Model pembelajaran ini menurut guru mampu untuk meningkatkan

minat belajar siswa sehingga siswa dapat meningkatkan hasil

belajarnya. Dalam model pembelajaran quantum ini, biasanya pendidik

akan membiasakan siswa dalam mencatat, membaca secara bergilir hal

ini ditujukan supaya peserta didik lancar dalam membaca dan menulis.

Sebab kaitannya dengan hal tersebut masih ada beberapa anak di SMP

Muhammadiyah Salatiga yang masih belum lancar dalam membaca dan

menulis khususnya dalam materi Al – Qur‟an.

b. Diluar kelas.

Dalam hal ini untuk mengkondisikan anak tuna laras pihak sekolah

memberikan pelajaran diluar kelas yang mana sering disebut dengan

pelajaran ekstrakulikuler. Ekstrakulikuler di SMP Muhammadiyah ini

Page 99: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

sangat banyak salah satunya ekstrakulikuler bagi peserta didik yang

termasuk dalam kategori tuna laras ini.

Anak tuna laras berbeda dengan anak yang pada umumnya. Maka

dari itu anak tuna laras diberi tambahan ekstrakulikuler yang sesuai

dengan kekurangannya. misalnya : anak yang belum lancar membaca

disatukan untuk lebih diperhatikan dalam segi menbaca supaya mereka

menjadi lancar membaca, anak yang tingkat emosinya labil dikhususkan

sendiri dengan cara pendampingan diberi masukan supaya mereka dapat

lebih menjaga tingkat emosinya, bahkan anak yang kurang perhatian dari

keluargapun juga disendirikan dan diberi masukan – masukan supaya

mereka lebih memahami dirinya.

Segala upaya telah dilakukan pihak sekolah dengan cara bekerja

sama dengan orang tua peserta didik, wali kelas, guru mata pelajaran dan

guru bimbingan konseling untuk membentuk pribadi yang lebih baik

khususnya bagi anak tuna laras.

3. Masalah yang di hadapi guru dalam proses pembelajaran pendidikan

Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus ( tuna laras )di SMP

Muhammdiyah Salatiga.

Masalah yang dihadapi guru di SMP Muhammadiyah Salatiga dalam

mendidik anak tuna laras sangat beragam, hal ini dikarenakan tidak hanya

muncul pada para pendidik itu sendiri tetapi juga terhadap peserta didik. Hal

Page 100: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

ini sesuai dengan pemaparan dari hasil wawancara dengan ibu Safitri Dewi

yang menyatakan bahwa:

“ Wah banyak sekali kendalanya mbak, diantaranya kurangnya

komunikasni antara pihak sekolah dan wali murid, hal ini disebabkan

karena kebanyakan dari orang tua anak yang sibuk bekerja bahkan ada

yang orang tuanya bekerja di luar kota jadi anak mereka dititipkan pada

neneknya, padahal faktor keluarga terutama pola asuh dari orang tua itu

sangat berperan penting pada anak tersebut. Selain itu kemauan peserta

didik untuk maju itu sangat sedikit.”

Dalam hal ini, penulis akan menguraikan tentang masalah yang dihadapi

guru dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak tuna

laras di SMP Muhammadiyah Salatiga diantaranya:

a. Kendala yang dihadapi peserta didik.

1) Kurangnya kedispilinan peserta didik dalam masuk sekolah.

2) Lambat dalam menerima materi pembelajaran.

3) Anak mudah merasa bosan atau jenuh sehingga pendidik mengalami

kesulitan dalam proses pembelajaran.

4) Emosi anak tuna laras tidak terkontrol, sehingga anak suka membuat

onar di dalam kelas.

b. Kendala yang dihadapi pendidik.

1) Tenaga pengajar Pendidikan Agama Islam di SMP Muhammadiyah

Salatiga bukan guru pendidikan khusus sekolah luar biasa karena SMP

Muhammadiyah Salatiga merupakan sekolah umum bukan sekolah

untuk anak berkebutuhan khusus walaupun ada beberapa peserta didik

yang mengalami kebutuhan khusus.

Page 101: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

2) Kurangnya perhatian dari orang tua, sehingga menyulitkan guru dalam

komunikasi antara guru dan orang tua, karena sebagian besar orang

tua peserta didik berada di luar kota.

3) Lingkungan keluarga yang tidak mendukung sehingga menyulitkan

pihak sekolah dalam mendidik anak tuna laras.

4) Proses pembelajaran belum berjalan efektif sebab tidak ada perbedaan

dalam menerapkan model pembelajaran untuk anak tuna laras dan

anak normal lainnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Masalah yang dihadapi

guru di SMP Muhammadiyah Salatiga dalam mendidik anak tuna laras

sangat beragam dan masalah itu tidak hanya muncul pada pendidik saja

melainkan pada peserta didik. Untuk anak tuna laras itu sendiri pola asuh

dari orang tua mereka sangat berperan penting. Jika anak tuna laras tersebut

tidak pernah mendapat dukungan dari orang tua karena kesibukan orang tua

mereka dalam bekerja, maka anak tersebut akan lambat dalam mengalami

perubahan. Sedangkan dari pendidik Proses pembelajaran belum berjalan

efektif sebab tidak ada perbedaan dalam menerapkan model pembelajaran

untuk anak tuna laras dan anak normal lainnya.

Banyaknya masalah yang dihadapi guru di SMP Muhammadiyah

Salatiga dalam mendidik anak tuna laras, seharusnya dapat dijadikan bahan

pembelajaran untuk para pendidik maupun orang tua peserta didik dan yang

berkecimpung di dalamnya. Itulah beberapa masalah yang dihadapi guru di

Page 102: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

SMP Muhammadiyah Salatiga dalam mendidik anak tuna laras, baik dari para

pendidik maupun peserta didik itu sendiri.

4. Usaha yang harus ditempuh oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam

mengatasi masalah tersebut?

Usaha yang ditempuh oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam

mengatasi masalah tersebut sangat banyak, Hal ini sesuai dengan pemaparan

dari hasil wawancara dengan ibu Safitri Dewi yang menyatakan bahwa:

“ Ya banyak usaha yang kami lakukan untuk mengatasi masalah pada anak

tuna laras, diantaranya menjalin komunikasi anatara wali kelas, guru mata

pelajaran dan juga guru BK. Selain itu kami juga selalu melakukan

pembiasaan pada diri siswa dengan cara ketika pagi siswa berangkat dan

masuk lokasi sekolah sudah disambut oleh bapak/ ibu guru,sholat

berjamaah juga selalu kita terapkan.”

Dalam hal ini, penulis akan menguraikan tentang usaha yang harus

ditempuh guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi masalah pada anak

tuna laras di SMP Muhammadiyah Salatiga diantaranya:

a. Selalu menjalin komunikasi antar guru mata pelajaran, wali kelas dan guru

bimbingan konseling ( BK ) mengenai kemampuan siswa, sikap dan

perilaku selama di dalam kelas.

b. Adanya suatu pembiasaan di lingkungan sekolah, antara lain:

1) Ketika anak berangkat sekolah sudah ada bapak/ ibu guru yang

menyambut peserta didik didepan gerbang sambil memantau kerapian

peserta didik.

2) Sebelum guru memulai pelajaran diadakan hafalan do‟a sehari – hari

atau hafalan surat – surat pendek.

Page 103: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

3) Pembiasaan dalam sholat dhuha dan sholat dhuhur berjama‟ah.

c. Keberhasilan sebuah pengajaran tidak hanya terletak pada pendidik saja

namun banyak faktor yang mendukung. Diantaranya peserta didik itu

sendiri. dimana anak tuna laras yang emosinya kurang terkendali

diperlukan kejelian dan kesabaran oleh pendidik dalam mengajar.

d. Adanya proses konseling dari guru bimbingan konseling ( BK ) yang telah

mendapat informasi dari guru mata pelajaran bahkan wali kelas peserta

didik kemudian diadakan konseling individu secara pribadi kalau dalam

hal ini peserta didik tidak mengalami perubahan baru orang tua peserta

didik tersebut dipanggil.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa usaha yang harus ditempuh

guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi masalah pada anak tuna laras

di SMP Muhammadiyah Salatiga yaitu dengan selalu menjalin komunikasi

antar guru mata pelajaran, wali kelas dan guru bimbingan konseling ( BK )

mengenai kemampuan siswa, sikap dan perilaku selama di dalam kelas dan

adanya suatu pembiasaan di lingkungan sekolah antara pendidik dan peserta

didik.

BAB IV

ANALISIS DATA

Berdasarkan pada data yang telah dipaparkan pada BAB III, maka pada

BAB ini akan dilakukan analisis data. Adapun hal – hal yang akan di analisis

adalah: Karakteristik anak tuna laras, model pembelajaran Pendidikan Agama

Islam bagi anak tuna laras, masalah yang dihadapi guru dalam proses

Page 104: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi nak tuna laras, dan upaya yang harus

ditempuh guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi masalah tersebut.

Analisis ini berdasarkan pada data tang telah diuraikan pada BAB III, yang

mana BAB III itu merupakan dari hasil penelitian serta bukti dan kenyataan yang

ada di SMP Muhammadiyah Salatiga.

A. Karakteristik anak berkebutuhan khusus (tuna

laras) di SMP Muhammadiyah Salatiga?

Anak tuna laras adalah anak yang mengalami hambatan dalam

mengendalikan emosi, perilaku, dan kurang memiliki norma sosial yang akudet

( memadai ) , sehingga terlihat perilaku atau sikapnya menyimpang atau tidak

bagus ( Harjanto, Anantasia, 2011 : 7 ).

Secara umum anak tuna laras menunjukkan ciri –ciri tingkah laku yang

ada persamaannya pada setiap klasifikasi, yaitu : kekacauan tingkah laku,

kecemasan dan menarik diri, kurang dewasa, dan agresif.

Sedangkan Harjanto, Anantasia, ( 2011 ) dalam bukunya yang berjudul

Anak dengan Tuna Laras menyatakan bahwa ciri anak tuna laras sebagai berikut:

a.Adanya gangguan emosi

Secara umum emosinya menunjukkan sedih, cepat tersinggung/ marah,

rasa tertekan dan merasa cemas. Mudah gentar, takut, gugup, gampang iri hati,

malu, rendah diri, dll.

b.Adanya gangguan perilaku

Page 105: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Tidak inisiatif, sangat tidak mandiri, agresif, curiga, acuh tak acuh, banyak

berkhayal, berdusta, adanya perbuatan – perbuatan aneh, adanya rasa cemas

seperti menyedot jari atau gigit jari.

c.Adanya gangguan sosial

Merasa kurang senang menghadapi pergaulan, tidak dapat menyesuaikan

diri. Gejala perbuatannya seperti sikap bermusuhan, agresif, bercakap kasar,

menyakiti hati orang lain, keras kepala, menentang atau menghina orang lain,

berkelahi, merusak milik orang lain, dll.

Hal tersebut sesuai dengan karakteristik anak berkebutuhan khusus (tuna

laras) di SMP Muhammadiyah Salatiga sangat beragam, diantaranya :

1. Aspek Perilaku

Secara Perilaku anak tuna laras di SMP Muhammadiyah Salatiga

mengalami keterlambatan, seperti :

a. Mengalami ganguan perilaku, seperti : Pembangkang, suka menyerang,

suka merusak, berlaku tidak sopan, suka ribut, suka menyalahkan orang

lain, merokok dan anak yang cuek sehingga jika diberi nasihat tidak

pernah dihiraukan.

Kaitannya dengan hal tersebut sebagian besar anak tuna laras yang

ada di SMP Muhammadiyah Salatiga mengalami gangguan perilaku

seperti : Pembangkang, suka menyerang, suka merusak, berlaku tidak

sopan, suka ribut, suka menyalahkan orang lain, merokok dan anak yang

cuek sehingga jika diberi nasihat tidak pernah dihiraukan.

Page 106: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Hal tersebut mereka lakukan karena seolah – olah mereka hanya

ingin minta perhatian saja, karena anak tersebut biasanya kurang perhatian

dari keluarganya utamanya dari orang tua mereka. Kesibukan orang tua

yang berkerja, atau orang tua yang bercerai membuat anak tersebut

mengalami gangguan dalam perilaku mereka. Misalnya saja pada anak

yang pemarah atau pembangkan biasanya disebabkan faktor dari keluarga

yang kurang harmonis, orang tua tidak memperhatikan mereka bahkan ada

juga orang yang marah di depan anaknya sehingga kejadian tersebut

mereka bawa di sekolah dan melampiaskan kemarahan mereka di

lingkungan sekolah.

b. anak kurang dewasa sehingga anak tersebut mudah dpengaruh dan sering

melamun.

Anak yang kurang dewasa sehingga anak tersebut anak mudah

dipengaruhi dan sering melamun biasanya anak yang seperti ini terjadi

pada anak yang di dalam keluarganya dia selalu dipenuhi kebutan materi

oleh orang tuanya namun dalam hal ini anak tersebut kurang kasih sayang

dari orang tuanya. Orang tua dari anak tersebut sibuk bekerja mencarikan

nafkah untuk keluarga, memenuhi segala kebutuhan anaknya akan tetapi

mereka lupa akan kasih sayang yang anak tersebut butuhkan.

c. Anak yang kurang perhatian dari orang tuanya, karena kesibukan orang

tuanya yang sebagian besar bekerja di luar kota. Sehingga anak di

lingkungan sekolah itu selalu menunjukkan sikap yang seolah - olah minta

perhatian lebih dari guru maupun temannya.

Page 107: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Karena kesibukan dari orang tua yang bekerja di luar kota, bahkan

orang tua tersebut kadang ada yang bekerja dari pagi hari pulang sudah

larut malam sampai tidak sempat melihat anaknya, sebab ketika mereka

berangkat bekerja anak – anak mereka masih belum bangun tetapi ketika

mereka pulang dari kerja anak – anak mereka sudah tidur terlelap.

Kesibukan kerja tersebut kadang melupakan akan pentingnya kasih

sayang dan perhatian orang tua terhadap anaknya. Dengan hal tersebut

maka anak akan berusaha mencari perhatian di lingkungan lain utamanya

ketika mereka berada di sekolah maka anak tersebut akan berusaha

mencari perhatian dari guru atau teman – temannya di sekolah.

Setiap anak itu pastinya membutuhkan perhatian terutama

perhatian dari pihak keluarganya yaitu kedua orang tua. Dalam kehidupan

anak keluarga mempunyai peran utama dalam membentuk kepribadian

anak karena dalam lingkungan keluarga anak akan memperoleh

pengalaman pertama mengenai perasaan dan sikap sosial.

Dalam hal ini, anak tuna laras itu sering kali berbuat yang

menimbulkan perhatian dari orang lain. misalnya : dengan cara tidak

memperhatikan guru ketika menerangkan sehingga menjadi tidak faham

terhadap materi yang telah disampaikan dan guru pun harus mengulangi

berkali – kali untuk materi tersebut supaya mereka faham. Selalu

mengganggu temannya dalam kondisi pelajaran sedang berlangsung

maupun istirahat sehinnga membuat temannya merasa tidak nyaman.

Page 108: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Apa yang dilakukan anak tuna laras yang mengalami gangguan

emosi dan perilaku yang menyimpang seolah – olah karena mereka ingin

meraih perhatian dari orang lain yang mana perhatian tersebut tidak

mereka peroleh ketika di lingkungan keluarga.

Dalam hal ini anak tuna laras di SMP Muhammadiyah Salatiga

sebagian besar dipengaruhi dari faktor keluarga terutama pola asuh dari

orang tua peserta didik tuna laras. Selain itu, pengaruh dari ekonomi

2. Aspek akademik

Secara akademik anak tuna laras di SMP Muhammadiyah Salatiga

mengalami keterlambatan, seperti :

a. Lambat membaca.

Dalam hal ini masih ada beberapa anak yang belum lancar

membacanya bahkan juga ada anak yang sudah kelas VIII masih belum

lancar membaca.

SMP Muhammadiyah Salatiga masih memiliki beberapa anak

khususnya pada anak tuna laras yang masih lambat dalam membaca.

Kaitannya dengan hal tersebut guru bekerja sama dengan orang tua siswa

dan juga teman – teman siswa untuk selalu mendukung siswa tersebut

untuk belajar membaca supaya mereka lancar dalam membaca.

Kaitannya dengan hal tersebut alangkah baiknya jika wali kelas

atau guru Bahasa Indonesia khususnya memberikan privat membaca

pada anak tersebut ketika pagi hari anak berang kesekolah. Hal ini

Page 109: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

dilakukan secara rutin sampai anak tersebut dapat membaca dengan

lancar.

b. Lambat memahami materi yang telah disampaikan oleh bapak/ ibu guru

disekolah sehingga guru harus menjelaskan berulang – ulang.

Anak yang dalam dalam memahami materi khususnya pada anak

tuna laras, guru mata pelajaran, wali kelas, dan orang tua siswa saling

bekerja sama untuk kemajuan putra putrinya. Hal ini dilakukan dengan

cara guru memberikan tambahan pelajaran kepada siswa khususnya anak

tuna laras mengenai materi yang mereka anggap belum jelas. Selain itu

orang tua dirumah harus selalu mengawasi puta putrinya untuk belajar

dirumah dengan pendampingan orang tua atau bisa juga dengan cara

dipanggilkan guru privat. Semua ini bertujuan untuk putra putri ketika

ada permasalahan dalam memahami materi orang tua atau guru privat

bisa menjelaskan kepada putra putrinya.

c. Hasil belajar dibawah rata – rata.

Jika hasil belajar anak khususnya anak tuna laras di bawah rata –

rata, guru memanggil orang tua anak untuk menjelaskan hasil belajar

anak selama di sekolah. Guru bersama orang tua anak mencari

permasalah yang ada pada anak mengenai hasil belajar anak yang di

bawah rata – rata. Jika permasalahan tersebut sudah ditemukan, guru

bersama orang tua anak mencari jalan keluar demi kemajuan putra

putrinya.

Page 110: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Gangguan belajar atau learning disorder adalah gangguan yang

jauh lebih umum terjadi ketimbang yang kita kira. Karena semakin kita

mengetahui keragaman gangguan tersebut, maka akan banyak hal yang

bisa dipelajari untuk mengatasinya ( Henry, 2008 : 182 )

3. Aspek Emosional

Secara emosianal anak tuna laras di tandai dengan adanya rasa

gelisah, rasa malu, rasa rendah diri, ketakutan, pemarah dan mengalami

kecemasan pada diri sendiri. Perasaan tersebut biasanya terbawa sampai

lingkungan sekolah maupun masyarakat sehingga anak tersebut cenderung

tidak memiliki teman. Maka wali kelas bekerja sama dengan guru

Pendidikan Agama Islam supaya anak tersebut mendapatkan bimbingan

rohani untuk dapat menghilangkan rasa gelisah, rasa malu, rasa rendah

diri, atau rasa takut sebab kita hanya boleh takut kepada Allah saja. Selain

itu guru juga memberi nasihat kepada teman – temannya untuk selalu

mengajak bergaul anak tersebut. Mengalami kecemasan pada diri sendiri,

misalnya anak terlalu pendiam sehingga dia tidak memiliki teman, dan

emosi anak yang tidak bisa terkontrol sehingga jika anak di beri nasihat

malah membangkang.

Anak yang mengalami kecemasan pada dirinya, misalnya karena

anak tersebut terlalu pendiam sehingga menyebabkan anak tersebut tidak

memiliki teman, Karena tidak memiliki teman, anak tersebut tidak bisa

mengurangi beban hati yang mereka timpa sehingga hal ini membuat

Page 111: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

pengaruh pada tingkat emosi anak yang tidak terkontrol. Bahkan bisa jadi

ketika diberi nasihat anak malah membangkang.

Dengan demikian sikap pendiam anak harus diperhatikan juga oleh

para pendidik. Sebab di dalam sikap pendiam itu menyimpan banyak

makna. Diamnya anak itu memang sudah bawaan anak atau karena anak

memiliki masalah. Guru harus selalu membimbing dan mengawasi

perilaku sehari –hari anak di lingkungan sekolah.

Dalam hal ini, Karakteristik anak berkebutuhan khusus (tuna laras)

di SMP Muhammadiyah Salatiga tersebut sudah menyangkut semua aspek

dan sesuai dengan teori yang sudah ada. Menurut Rosembera, dkk ( 1992 )

anak tuna laras dapat dikelompokkan dua yaitu anak tuna laras yang

beresiko tinggi dan anak tuna laras yang beresiko rendah. Anak tuna laras

yang beresiko tinggi seperti : hiperaktif, agresif, pembakang dan anak yang

menarik diri dari pergaulan sosial. Sedangkan anak tuna laras yang

beresiko rendah seperti : autisme dan skizofrenia.

Secara umum anak tuna laras menunjukkan ciri –ciri tingkah laku

yang ada persamaannya pada setiap klasifikasi, yaitu : kekacauan tingkah

laku, kecemasan dan menarik diri, kurang dewasa, dan agresif.

Berkaitan dengan karakteristik anak tuna laras tersebut, kelainan

perilaku anak akan mengakibatkan adanya penyesuaian sosial dan sekolah

yang buruk. Akibatnya penyesuaian yang buruk tersebut, dalam hal belajar

menunjukkan ciri – ciri sebagai berikut:

1) Pencapaian belajar yang jauh dari rata – rata.

Page 112: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

2) Sering kali dikirim ke ruang kepala sekolah atau ruangan bimbingan untuk

tindakan disclipner.

3) Sering kali tidak naik kelas atau bahkan keluar sekolahnya.

4) Sering kali membolos sekolah.

5) Lebih sering dikirim ke lembaga kesehatan dengan alasan sakit, perlu istirahat.

6) Anggota keluarga, terutama orang tua lebih sering mendapat panggilan dari

petugas kesehatan atau bagian absensi.

7) Lebih sering melakukan pelanggaran hukum, dan pelanggaran tanda –

tanda lalu lintas.

8) Lebih sering di kirim ke klinik bimbingan.

Sedangkan Dampak sosial/ emosional pada anak tuna laras dapat

dijelaskan sebagai berikut :

a. Aspek Sosial

Masalah yang menimbulkan gangguan bagi orang lain, dengan ciri –

ciri sebagai berikut.

1) Perilaku tidak diterima oleh masyarakat dan biasanya melanggar

norma budaya, dan perilaku melanggar aturan keluarga, sekolah, dan

rumah tangga.

2) Perilaku tersebut ditandai dengan tindakan agresif, yaitu tidak

mengikuti aturan, bersifat mengganggu, mempunyai sikap

membangkang atau menentang, dan tidak dapat bekerja sama.

3) Melakukan kejahatan remaja, seperti telah melanggar hukum.

b. Aspek Emosional

Page 113: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

1) Adanya hal – hal yang menimbulkan penderitaan bagi anak, seperti

tekanan batin dan rasa cemas.

2) Adanya rasa gelisah, seperti rasa malu, rendah diri, ketakutan, dan

sangat sensitive atau perasa.

Dengan demikian, peneliti menegaskan bahwa karakteristik anak

berkebutuhan khusus (tuna laras) di SMP Muhammadiyah Salatiga tersebut

sudah menyangkut semua aspek dan sesuai dengan teori yang sudah ada.

B. Model pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang cocok untuk anak

berkebutuhan khusus (tuna laras) di SMP Muhammadiyah Salatiga.

Pada proses pembelajaran di SMP Muhammadiyah Salatiga tidak ada

perbedaan model pembelajaran antara anak normal dengan anak tuna laras,

hanya saja SMP Muhammadiyah Salatiga membagi Pembelajaran itu menjadi

dua kategori yaitu pembelajaran di dalam kelas dan pembelajaran di luar

kelas. Berikut adalah proses pembelajaran di dalam kelas dan di luar kelas

yang telah diterapkan di SMP Muhammadiyah Salatiga :

1. Di Dalam Kelas

Pembelajaran di dalam kelas dilaksanakan seperti pada umumnya.

Tidak ada perbedaan antara kelas khusus anak tuna laras dan kelas regular

karena di SMP Muhammadiyah Salatiga ini merukan sekolah umum bukan

sekolah ingklusi ataupun sekolah berkebutuhan khusus, hanya saja di SMP

Page 114: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Muhammadiyah ini terdapat beberapa anak yang termasuk dalam kategori

anak tuna laras.

Pembelajaran dilaksanakan dengan berbagai model pembelajaran

supaya menarik perhatian peserta didik khususnya pada anak tuna laras.

Dengan berbagai macam fariasi model pembelajaran diharapkan anak tuna

laras tersebut dapat memahami pelajaran dengan mudah, tidak hanya

dengan metode cemarah saja. Karena metode ceramah ini selalu dilakukan

oleh pendidik, maka anak didik akan cepat membuat bosan, dalam hal ini

anak didik kurang berperan dalam proses pembelajaran yang mana tugas

mereka hanya mendengarkan saja. Untuk itu, pendidik selalu

memfariasikan model pembelajaran agar menarik perhatian siswanya.

Dibawah ini beberapa model pembelajaran yang diterapkan oleh

guru khususnya guru Pendidikan Agama Islam dalam menerapkan mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam.

a. Model pembelajaran Jigsaw

Model Pembelajaran kooperatif model jigsaw adalah model belajar

kooperatif yang menitikberatkan pada kerja kelompok siswa dalam

bentuk kelompok kecil. Seperti yang telah diungkapkan oleh Lie dalam

bukunya Rusman ( 2011 : 218 ) mengungkapkan bahwa “ Pembelajaran

kooperatif model jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan

siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai

enam orang secara heterogen dan siswa bekerjasama saling

ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri.”

Page 115: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Kaitannya dengan model pembelajaran kooperatif model Jigsaw di

SMP Muhammadiyah Salatiga, tanggung jawab belajar terletak pada

peserta didik. oleh karena itu, peserta didik harus dapat membangun

pengetahuannya, tidak hanya menerima materi dari guru saja melainkan

dari temannya, karena kadang peserta didik lebih paham ketika

dijelaskan oleh temannaya sendiri.

Tujuan dari pembelajaran Jigsaw untuk meningkatkan hasil

belajar, daya ingat, serta motifasi intrinsic ( kesadaran individu ) peserta

didik dengan belajar kelompok. Biasanya model pembelajaran ini

digunakan ketika ada materi sejarah kebudayaan islam. Dengan model

pembelajaran Jigsaw siswa dapat melakukan belajar kelompok bersama

teman – temannya dalam satu tim. Dalam menemtukan kelompok

seorang guru membagi tim secara adil dengan cara setiap tim diberi satu

atau dua anak yang dianggap oleh guru anak tersebut bisa menguasai

materi yang guru berikan. Dengan begitu anak tersebut bisa

mempresentasikan materi hasil diskusi kepada temannya. Setelah tugas

kelompok selesai, guru memberikan skor terhadap hasil kerja siswa.

Tim yang telah memenuhi kriteria penilaian dan memiliki skor

tertinggi, guru harus memberi penghargaan terhadap tim tersebut

supaya lebih merangsang pengetahuan siswa.

b. Model Pembelajaran Kontekstual( Contextual Teaching And Learning )

Menurut ( Nurhadi : 2002 ), pembelajaran kontekstual ( CTL )

merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan

Page 116: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki

dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga dan masyarakat.

Sistem CTL, adalah proses pendidikan yang bertujuan membantu

siswa melihat makna dalam materi akademik yang mereka pelajari

dengan jalan menghubungkan mata pelajaran akademik dengan isi

kehidupan sehari – hari, yaitu dengan konteks kehidupan pribadi, sosial

dan budaya. Model Pembelajaran ini merupakan suatu model

pembelajaran yang mana dalam proses belajar mengajar guru

mengaitkan suatu materi pembelajarn dengan kehidupan yang nyata.

Model pembelajaran ini bertujuan untuk membantu peserta didik untuk

melihat makna dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan

jalan menghubungkan mata pelajaran akademik dengan isi kehidupan

sehari – hari, yaitu dengan kehidupan pribadi, sosial, dan budaya.

Kaitannya dengan model pembelajaran Kontekstual ( Contextual

Teaching And Learning ) di SMP Muhammadiyah Salatiga, guru dapat

menerapkan model pembelajaran tersebut pada materi pembelajaran

akhlaq dan fiqh. Misalnya pada materi akhaq dengan tema perilaku

terpuji guru dapat memberikan contoh perilaku terpuji. Sebagai contoh

pada perilaku terpuji Qona‟ah, guru menjelaskan apa itu yang dimaksud

dengan qona‟ah kemudian guru memberikan contoh suatu hal yang ada

pada kehidupan sehari – siswa yang bersangkutan dengan qona‟ah.

Page 117: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Atau bisa dengan cara guru menunjuk siswa secara bergilir untuk

menyebutkan beberapa qona‟ah yang ada pada lingkungan siswa.

Sedangkan pada materi Fiqh misalnya pada tema Ibadah guru

menjelaskan pengertian ibadah, macam – macamnya ibadah kemudian

memberikan contoh terhadap siswa yang berhubungan dengan tema

ibadah yang ada di lingkungan sekitar. Misalnya sholat, pada materi

sholat ini guru dapat mengaitkan sholat dalam kehidupan sehari – hari,

dengan membuat buku absensi kegiatan sholat yang dilaksanakan siswa

di rumah. Selain itu guru dapat menjelaskan tentang manfaat sholat

dengan kesehatan.

Model pembelajaran Kontekstual ( Contextual Teaching And

Learning ), sangat baik digunakan dalam proses pembelajaran

khususnya pada anak tuna laras. Sebab di dalam model pembelajarn ini

mengaitkan anatara materi pembelajaran dengan kehidupan nyata. Jadi

dengan model pembelajaran ini akan mudah merangsang anak tuna

laras khususnya dalam menerima pembelajaran dan memudahkan anak

tuna laras dalam mencerna materi yang guru berikan terhadap anak

tersebut. Model pembelajaran Kontekstual ( Contextual Teaching And

Learning ) di SMP Muhammadiyah Salatiga sudah sesuai dengan

pendapat ( Nurhadi : 2002 ) “ Pembelajaran kontekstual ( CTL )

merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan

antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki

Page 118: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga dan masyarakat.

c. Model Pembelajaran Quantum

Quantum Learning merupakan model pembelajaran yang

membiasakan belajar menyenangkan. Penerapan model ini diharapkan

dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga pada akhirnya siswa

dapat meningkatkan hasil belajar secara menyeluruh. Quantum

Learning pertama kali digunakan di Supercamp ( De Potter, 2009 ).

Supercamp menggunakan pola pembelajaran yang menggabungkan rasa

percaya diri, ketrampilan belajar dan ketrampilan berkomunikasi

dengan lingkungan yang menyenangkan ( Miftahul Huda, 2013:193 ).

Kaitannya dengan Model Pembelajaran Quantum biasanya guru

menyajikan ketika materi pembelajaran Al – Qur‟an. Hal ini ditujukan

untuk memotivasi siswa untuk menjadi yang terbaik dalam membaca

maupun menulis Al – Qur‟an, karena di SMP Muhammadiyah Salatiga

ini masih memiliki beberapa siswa yang belam lancar dalam menulis

maupun membaca Al – Qur‟an. Selain itu hal tersebut ditujukan untuk

memudahkan anak tuna laras dalam menyerap materi pembelajaran.

Dalam Model Pembelajaran quantum ini memiliki kelemahan

yaitu: memerlukan dan mununtut keahlian dan ketrampilan guru lebih

khusus, memerlukan proses perencanaan dan persiapan pembelajaran

yang cukup matang dan terencana dengan cara yang lebih baik, dan

tidak semua kelas memiliki sumber belajar, alat belajar, dan fasilitas

Page 119: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

yang dijadikan prasyarat dalam Quantum Learning, selain juga Karena

pembelajaran ini juga menuntut situasi dan kondisi serta waktu yang

lebih banyak ( Miftahul Huda, 2013 : 196 ).

2. Di Luar Kelas

Pembelajaran di luar kelas ini dinamakan dengan kegiatan

ekstrakulikuler. Kegiatan ekstra kulikuler di SMP Muhammadiyah

Salatiga ini sangat banyak di antaranya : kegiatan pramuka, PMR ( Palang

Merah Remaja ), Qiro‟ah, drum band, pencak silat dan lain – lain. Di

samping kegiatan tersebut masih ada kegiatan ekstra kulikuler yang khusus

di berikan kepada anak tuna laras.

Kegiatan ekstra kulikuler yang diberikan untuk anak tuna laras

disesuaikan juga dengan permasalahan yang anak tuna laras hadapi.

Misalnya pada anak tuna laras yang lambat dalam memahami mata

pelajaran khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, setelah

pulang sekolah guru Pendidikan Agama Islam memberikan tambahan

pelajaran secara khusus mengenai materi yang anak tuna laras tersebut

sulit untuk memahami tersebut. Guru memberikan materi tersebut dengan

penuh kesabaran, ketelatenan dan juga keuletan demi kemajuan anak tuna

laras tersebut. Jika pada kasus anak tuna laras yang sering membolos, suka

merokok, suka membuat onar itu berkaitan dengan guru bimbingan

konseling. Biasanya anak tersebut di bimbing untuk selalu diberi

pengarahan terhadap bahaya anak yang sering membolos, suka merokok

bahkan membuat onar dikelas. Sebab apa yang mereka lakukan itu sangat

Page 120: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

berbahaya. Misalnya dengan anak yang sering membolos mereka akan

ketinggalan banyak mata pelajaran sehingga nilai merekapun akan

menurun akibatnya bisa jadi anak tersebut tidak naik kelas. Pada anak

yang suka merokok diberi penjelasan tentang bahaya merokok apalagi usia

anak tersebut masih muda. Sedangkan pada anak yang suka membuat onar

di kelas mereka harus selalu di beri masukan sebab yang mereka lakukan

tersebut tidak baik bahkan bisa jadi menyakiti atau merugikan bagi

temanya. Kegiatan ekstra kulikuler tersebut dibimbing langsung oleh para

guru SMP Muhammadiyah Salatiga khususnya guru mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam yang dibantu oleh wali kelas, guru mata

pelajaran dan guru Bimbingan dan Konseling.

Kegiatan ekstra kulikuler ini dilaksanakan setiap hari berdasarkan

karakteristik anak tuna laras tersebut. Kaitannya dengan hal tersebut dalam

membimbing anak tuna laras guru harus senantiasa bersabar dalam

mengahadapinya, telaten, dan juga harus pandai dalam mengambil hati

anak tuna laras supaya mereka giat dalam menjalankan tugasnya sebagai

pelajar, dan dapat mengendalikan emosinya.

C.Masalah yang di hadapi guru dalam proses pembelajaran pendidikan

Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus (tuna laras)di SMP

Muhammdiyah Salatiga.

Dalam proses pembelajaran pasti akan ditemukan masalah yang guru

hadapi dalam proses pembelajaran. Maka dari itu, di SMP Muhammadiyah

Salatiga ada beberapa masalah yang dihadapi guru dalam proses

Page 121: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus ( tuna

laras ) di SMP Muhammadiyah Salatiga, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Kemauan peserta didik untuk maju itu sangat sedikit.

Dalam hal ini guru bekerja sama dengan orang tua murid untuk

selalu memberikan motifasi kepada peserta didik demi kemajuan bersama.

Sebab jika seorang guru bekerja secara sendirian mengenai peserta didik

yang tidak memiliki kemauan untuk maju maka hasilnyapun tidak akan

maksimal.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka guru dan orang tua murid

selain memberi motifasi peserta didik tentang pentingnya jika kita bisa

lebih maju atau lebih berhasil, peserta didik yang mengalami perubahan

sikap setelah mendapat motifasi dari guru maupun orang tua alangkah

baiknya diberi penghargaan.

2. Kurangnya kedispilinan peserta didik dalam masuk sekolah. Kaitannya

dengan hal ini sebagian anak tuna laras sering bolos sekolah.

Kurangnya disiplin dalam masuk kelas dan seringnya membolos

khususnya pada anak tuna laras, guru Pendidikan Agama Islam bekerja

sama dengan wali kelas, guru bimbingan konseling, guru mata pelajaran

dan teman – teman anak tuna laras untuk selalu mengawasi anak tersebut

supaya tidak membolos. Guru Penidikan Agama Islam, wali kelas dan

guru bimbingan konseling selalu memberikan arahan kepada anak tuna

laras tentang bahaya jika sering membolos. Jika dengan cara diberi

masukan anak tuna laras khususnya yang sering membolos, sikapnya

Page 122: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

sudah berubah maka tugas guru dan teman peserta didik hanyalah

mengawasi anak tersebut supaya tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Tetapi jika anak tersebut setelah diberi masukan masih saja sering

membolos, maka guru memanggil orang tua anak tersebut guna untuk

bekerja sama untuk memantau putra putrinya supaya tidak membolos lagi.

3. Tenaga pengajar Pendidikan Agama Islam di SMP Muhammadiyah

Salatiga bukan guru pendidikan khusus sekolah luar biasa karena SMP

Muhammadiyah Salatiga merupakan sekolah umum bukan sekolah untuk

anak berkebutuhan khusus walaupun ada beberapa peserta didik yang

mengalami kebutuhan khusus.

SMP Muhammadiyah Salatiga merupakan lembaga pendidik

umum bukan sekolah ingklusi ataupun sekolah luar biasa. Hanya saja di

SMP Muhammadiyah Salatiga ini ada beberapa peserta didik yang

termasuk dalam kategori anak berkebutuhan khusus tuna laras.

Jadi kaitannya dengan tenaga pendidik ktahususnya Pendidikan

Agama Islam yang tidak berlatar belakang dari pendidikan khusus atau

pendidikan luar biasa ini dikarenakan Smp Muhammadiyah Salatiga ini

merupakan sekolah umum bukan sekolah ingklusi atau sekolah luar biasa.

Walaupun para pendidik di SMP Muhammadiyah Salatiga ini bukan

berlatar belakang pendidikan khusus atau pendidikan luar biasa, dalam

menangani anak tuna laras para pendidik selalu membimbing dengan

penuh kesabaran, ketelatenan, keuletan serta selalu memotifasi anak tuna

laras demi kemajuan bersama.

Page 123: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

4. Kurangnya perhatian dari orang tua, sehingga menyulitkan guru dalam

komunikasi antara guru dan orang tua, karena sebagian besar orang tua

peserta didik berada di luar kota.

Sebagian besar dari anak tuna laras yang berada di SMP

Muhammadiyah Salatiga ini disebabkan dari kurangnya perhatian dari

orang tua di rumah. Sebagian orang tua mereka tinggal di luar kota

sedangkan mereka hanya tinggal bersama neneknya yang sudah tua,

bahkan ada sebagian dari mereka orang tuanya berpisah, ada juga yang

disebabkan orang tuanya meninggal sehingga mengharuskan mereka untuk

tinggal di panti asuhan. Berkaitan dengan hal tersebut maka guru

hendaknya mengumpulkan orang tua peserta didik untuk memberikan

arahan terhadap putra putrinya karena kasih sayang dan support dari orang

tua sangat dibutuhkan oleh para peserta didik khususnya anak tuna laras.

Jika orang tua jauh dari anak didik hendaknya sempatkan sekali saja dalam

sehari untuk menghubungi putra putinya untuk sekedar menanyakan kabar

putra putinya. Selain itu hendaknya wali kelas juga harus memiliki no

telefon orang tua murid supaya memudahkan dalam komunikasi antara

orang tua dan guru untuk selalu memantau putra putinya demi kemajuan

bersama.

5. Lingkungan keluarga yang tidak mendukung sehingga menyulitkan pihak

sekolah dalam mendidik anak tuna laras.

Lingkungan keluarga yang tidak mendukung dikarenakan dari segi

ekonomi orang tua peserta didik, orang tua peserta didik yang bercerai,

Page 124: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

orang tua yang selalu sibuk dengan pekerjaannya di luar kota atau orang

tua peserta didik yang telah meninggal dunia akan menyulitkan pihak

sekolah dalam mendidik anak tuna laras.

Faktor keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar untuk

perubahan anak tuna laras. Sebab keberadaan anak di lingkungan sekolah

dan di luar sekolah lebih banyak di luar sekolah. Hal tersebut berkaitan

dengan pola asuh orang tua terhadap anaknya khususnya anak tuna laras.

Jika lingkungan keluarga ini tidak mendukung akan perkembangan anak

maka hasilnyapun tidak akan maksimal. Kaitannya dengan hal tersebut,

guru dan kepala sekolah sebaiknya mengadakan pertemuan wali murid

untuk mengkomunikasikan kegiatan putra putrinya di sekolah khususnya

anak tuna laras. Bagi anak tuna laras perhatian dan motifasi dari keluarga,

guru serta teman – teman sangat mereka butuhkan demi kemajuan kita

bersama.

D. Usaha yang harus ditempuh oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam

mengatasi masalah tersebut?

Setiap pendidik pastinya memiliki banyak usaha yang harus mereka

tempuh dalam mengatasi berbagai persoalan mengenai peserta didiknya.

Dibawah ini merupakan beberapa usaha yang harus ditempuh oleh guru

Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi masalah anak tuna laras,

diantaranya:

Page 125: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

1. Selalu menjalin komunikasi antar guru mata pelajaran, wali kelas dan guru

bimbingan konseling ( BK ) mengenai kemampuan siswa, sikap dan perilaku

selama di dalam kelas.

Bapak Ibu guru di SMP Muhammadiyan Salatiga selalu menjalin

komunikasi antara guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan

konseling mengenai perkembangan peserta didik khususnya anak tuna laras.

Menjadi seorang pendidik khususnya di SMP Muhammadiyah

Salatiga bukanlah pekerjaan yang mudah. Didalam dituntut untuk pengabdian,

ketekunan, dan keuletan harus ada keikhlasan dan kesabaran dalam

menyampaikan mata pelajaran khususnya pada anak tuna laras. Sebab,

sejatinya seorang pendidik bukan hanya saja mendidik anak saja akan tetapi

juga mengajarkan. Hanya orang – orang tertentu saja yang mampu

menjalankannya.

2. Adanya suatu pembiasaan di lingkungan sekolah, antara lain:

a. Ketika anak berangkat sekolah sudah ada bapak/ ibu guru yang menyambut

peserta didik didepan gerbang sambil memantau kerapian peserta didik.

Dengan adanya penyambutan oleh bapak/ ibu guru di SMP

Muhammadiyah salatiga ketika siswa datang ke sekolah ini akan membuat

anak didik merasa lebih dihargai dan juga diperhatikan oleh para guru.

Penyambutan ini dilakukan tidak hanya sekedar berjabat tangan saja dengan

anak didik melainkan memperhatikan kerapian pakaian peserta didik dan

juga kedispilan peserta didik. Selain itu dengan penyambutan di pagi hari

Page 126: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

ketika peserta didik datang ke sekolah ini akan memacu pada tingkat

kedisplinan anak didik juga, karena adanya penyambutan dari para guru di

SMP Muhammadiyah Salatiga peserta didik akan merasa malu jika pakaian

seragam tidak rapi bahkan datang tidak tepat waktu.

b. Sebelum guru memulai pelajaran diadakan hafalan do‟a sehari – hari atau

hafalan surat – surat pendek.

Pembiasaan hafalan do‟a sehari – hari ataupun surat – surat pendek

dalam Al – Qur‟an ini sangat baik dilaksanan para pendidik ketika pelajaran

belum dimulai. Dengan adanya pembiasaan hafalan ini akan merangsang

otak siswa untuk selalu berfikir atau menghafalkan do‟a sehari – hari atau

surat – surat pendek dalam Al – Qur‟an.

c. Pembiasaan dalam sholat dhuha dan sholat dhuhur berjama‟ah.

Pembisaan sholat sunnah maupun sholat fardu harus selalu dilaksakan

secara berjama‟ah. Berkaitan dengan hal tersebut para pendidik harus selalu

mengawasi peserta didik dengan cara mengabsen peserta didik mengenai

kegiatan sholat sunnah atau sholat fardu tersebut. Selain sholat ini sebagai

pembisaan yang selalu dilaksanakan di SMP Muhammadiyah salatiga ini,

dengan adanya kegiatan sholat yang runitas dilakukan oleh anak didik

khususnya anak tuna laras dapat membantu dalam mengendalikan tingkat

emosinya. Selain itu, dengan adanya pembiasaan sholat sunnah dhuha ini

maka Allah SWT akan menambahkan rizki kepada kita, yang mana rizki itu

tidak hanya beupa uang saja melainkan kesehatan ataupun kecerdasan anak

didik.

Page 127: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

3. Keberhasilan sebuah pengajaran tidak hanya terletak pada pendidik saja

namun banyak faktor yang mendukung. Diantaranya peserta didik itu

sendiri. dimana anak tuna laras yang emosinya kurang terkendali diperlukan

kejelian dan kesabaran oleh pendidik dalam mengajar.

Keberhasilan sebuah pengajaran tidak selamanya terletak pada

pendidik saja namun banyak foktor yang mendukung. Diantaranya adalah

peserta didik itu sendiri, dimana anak tuna laras yang emosisnya kurang

terkendali diperlukan kejelian dan kesabaran yang maksimal oleh pendidik

dalam mengajar. Pendidik harus selalu bekerja sama antara guru mata

pelajaran, wali kelas dan guru bimbingan konseling untuk selalu mengontrol

peserta didik khususnya anak tuna laras, selain itu guru juga harus lebih

sering melakukan pendekatan terhadap peserta didik tuna larasa supaya

mereka merasa lebih diperhatikan dan bisa berkembang.

Misalnya : pada anak tuna laras yang selalu membangkang,

membolos bahkan merokok, guru selalu memberikan pengawasan yang

maksimal serta masukan terhadap anak tuna laras tersebut mengenai bahaya

merokok terhadap kesehatan anak kemudian menjelaskan dengan penuh

kesabaran jika anak itu membolos bahkan membangkang perkataan orang

tua. Sedangkan pada anak tuna laras yang lambat dalam memahami materi

dan hasil belajar juga di bawah rata – rata guru juga memberikan

pembelajaran khusus terhadap siswa tersebut misalnya dengan cara ketika

ada waktu luang guru mengulang materi pembelajaran bersama anak tuna

laras tersebut atau bisa dengan cara menunjuk salah satu siswa yang sudah

Page 128: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

bisa menguasai materi untuk memberikan penjelasan khusus terhadap siswa

tuna laras mengenai materi pembelajaran yang telah guru berikan.

4. Adanya proses konseling dari guru bimbingan konseling ( BK ) yang telah

mendapat informasi dari guru mata pelajaran bahkan wali kelas peserta

didik kemudian diadakan konseling individu secara pribadi kalau dalam hal

ini peserta didik tidak mengalami perubahan baru orang tua peserta didik

tersebut dipanggil.

Adanya proses konseling dari guru bimbingan konseling (BK) kepada

anak tuna laras. Yang mana guru bimbingan koseling telah mendapat

informasi dari guru mata pelajaran atau wali kelas, kemudian anak tuna laras

tersebut dipanggil dan diberi masukan oleh guru bimbingan konseling demi

kemajuan anak tuna laras. Bimbingan konseling tersebut dilakukan secara

individu dengan anak tuna laras tersebut. Apabila anak tersebut telah

mengalami perubahan sesudah mendapat pengarahan dari guru bimbingan

konseling maka tugas guru hanyalah memantau perkembangan anak tuna

laras saja. Tetapi jika anak tuna laras tidak mengalami perubahan setelah

mendapat pengarahan dari guru bimbingan konseling, maka guru akan

memanggil orang tua siswa dan memberitahu orang tua siswa khususnya

anak tuna laras mengenai keseharian dan prestasi anak tuna laras. Demi

kemajuan peserta didik khususnya anak tuna laras, guru bekerjasama dengan

orang tua khususnya anak tuna laras untuk memantau putra putri mereka

ketika berada dirumah.

Page 129: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis terhadap data yang diperoleh atau

digali dari lapangan, berikut dapat penulis simpulkan sebagai berikut :

1. Karakteristik anak tuna laras di SMP Muhammadiyah Salatiga dapat

dilihat dari beberapa aspek. Aspek perilaku meliputi pembangkang,

suka menyerang, suka menyalahkan orang lain, suka membuat onar,

sering membolos, merokok, dan anak kurang dewasa sehingga anak

tersebut akan mudah di pengaruhi. Aspek akademik meliputi lambat

Page 130: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

membaca, lambat dalam memahami materi, lambat dalam

menyelesaikan tugas, hasil belajar anak dibawah rata – rata. Aspek

emosional meliputi adanya Pemarah, mengalami kecemasan pada diri

sendiri, rasa gelisah, rasa malu, rasa rendah diri, dan ketakutan.

2. Model pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk anak tuna laras

yang diterapkan di SMP Muhammadiyah Salatiga sama saja tidak ada

perbedaan dalam model pembelajaan antara anak normal dan anak tuna

laras, tetapi khusus untuk anak tuna laras guru memberikan perhatian

dan catatan khusus untuk memantau kondisi anak tuna laras. Adanya

pendampingan khusus untuk anak tuna laras dan tambahan jam

pelajaran untuk mengejar materi yang belum dikuasai. Model

pembelajaran yang diterapkan di SMP Muhammadiyah Salatiga yaitu

model pembelajaran jigsaw, model pembelajaran Konstektual, dan

model pembelajaran Quantum.

3. Masalah yang dihadapi guru di SMP Muhammadiyah Salatiga dalam

mendidik anak tuna laras sangat beragam diantaranya sebagai berikut.

Kemauan peserta didik untuk maju itu sangat sedikit, kurangnya

kedispilinan peserta didik dalam masuk sekolah, tenaga pengajar bukan

guru pendidikan khusus sekolah luar biasa dan lingkungan keluarga yang

tidak mendukung sehingga menyulitkan pihak sekolah dalam mendidik

anak tuna laras.

4. Usaha yang ditempuh guru untuk mengatasi masalah pada anak tuna laras

tersebut diantarannya, selalu menjalin komunikasi antar guru mata

Page 131: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

pelajaran dan guru bimbingan konseling ( BK ) mengenai kemampuan

siswa, sikap dan perilaku selama di dalam kelas, adanya suatu

pembiasaan di lingkungan sekolah, guru selalu mendidik khususnya anak

tuna laras dengan penuh kesabaran, keuletan dan ketelatenan, adanya

proses konseling dari guru bimbingan konseling (BK) yang telah

mendapat informasi dari guru mata pelajaran.

B. Saran – saran

1. Untuk SMP Muhammadiyah Salatiga

a. Meningkatkan kualitas personal dalam memajukan sekolah dengan

manajemen yang baik.

b. Meningkatkan kerja sama antara pihak sekolah dan orang tua/ wali

murid.

c. Penataan ruang kelas dibuat lebih menarik supaya anak didik

merasa nyaman ketika belajar di kelas.

d. Meningkatkan administrasi sekolah.

e. Menambah staf pengajar khususnya untuk menangani anak

berkebutuhan khusus ( tuna laras ).

2. Untuk guru – guru SMP Muhammadiyah Salatiga

a. Meningkatkan kualitas guru untuk mengetahui potensi peserta

didik.

b. Melakukan persiapan sebelum mengajar dan mampu menguasai

kelas khususnya pada kelas yang terdapat anak tuna laras.

Page 132: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

c. Mengembangkan minat dan bakat siswa khususnya pada anak tuna

laras sesuai dengan keahlian atau ketrampilannya dengan

ekstrakulikuler dan mengikut sertakan dalam perlombaan.

d. Melengkapi administrasi mengajar seperti : Program Tahunan,

Program Semester, Rencana Harian, RPP, Buku Penyuluhan siswa

dan lain – lain.

3. Untuk Guru Pendidikan Agama Islam SMP Muhammadiyah Salatiga

a.Lebih sabar, telaten dan ulet dalam mengajar khususnya pada anak

tuna laras.

b.Mampu menguasai kelas khusus pada kelas yang terdapat anak tuna

laras.

c.Melengkapi administrasi mengajar seperti : Program Tahunan,

Program Semester, Rencana Harian, RPP, Buku Penyuluhan siswa

dan lain – lain.

d.Selalu menjalin komunikasi khususnya terhadap anak tuna laras

supaya anak tersebut merasa diperhatikan.

e.Memperhatikan kemajuan siswa terhadap materi pembelajaran yang

telah guru berikan, khususnya pada anak tuna laras.

f. Lebih kreatif dalam menentukan model pembelajaran supaya siswa

tidak mudah bosan dan pembelajaran menjadi menyenangkan.

4. Untuk orang tua murid SMP Muhammadiyah Salatiga

a. Kesadaran orang tua/ wali murid lebih ditingkatkan demi

membangun kemajuan bersama.

Page 133: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

b. Memperbanyak silahturahmi anatara orang tua/ wali siswa dengan

pihak sekolah. Silahturahmi tidak hanya dilaksanakan pada acara

resmi saja, melainkan waktu luang dijadikan ajang penguatan

emosional.

c. Ikut menciptakan lingkungan positif dalam mendukung proses

belajar mengajar dan mengembangkan kreatifitas siswa.

C. Penutup

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillahhi Robbil „Alamiin

atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq, hidayah,

inayah, serta Ridho Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Mengingat kemampuan penulis sangat terbatas tentunya skripsi

ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu sumbang asih, kritik, maupun saran

yang membangun sangat penulis harapkan demi lebih baiknya penulisan

skripsi ini.

Akhirnya Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi

penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Aamiiin.

Page 134: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Rosda Karya

Aqila smart. 2010. Anak Cacat Bukan Kiamat. Yogyakarta: Katahati

Baharuddin, Esa Nur. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz

media

Dimyanti dan mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

George Harjanto, Adelina. 2011. Anak dengan Tuna Laras. Semarang: Mitra

Keluarga Mandiri

Henry A. Paul. 2008. Konseling dan Psikoterapi Anak. Yogjakarta: Idea

Publishing

Jenny Gichara. 2006. Mengatasi Perilaku Buruk Anak. Jakarta: Kawan Pustaka

Komarudin. 2000. Kamus Istilah Karya Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara

Mangunhardjana. 1981. Mengatasi Hambatan – hambatan Kepribadian.

Yogjakarta: Kanisius

Miftahul Huda. 2013. Model – model Pembelajaran dan Pengajaran. Yogjakarta:

Pustaka Pelajar

Moleong. J. Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Moleong. J. Lexy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Moleong. J. Lexy. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Moleong. J. Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Rusman. 2011. Model – model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitattif dan R&D. Bandung:

Alfa beta

Page 135: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitattif dan R&D. Bandung:

Alfa beta

Suprayogo, Imam dkk. 2003. Metodologi Penelitian Sosial Agama. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Ubes Nur Islam, 2006. Mendidik Anak dalam Kandungan. Jakarta: Gema Insani

Wardani. 2013. Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Tangerang

Selatan: Universitas terbuka

Zakiah Daradjat, 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara

Rujukan dan Sumber Internet

( http://ardhana12.wordpress.com.penelitian-deskriptif Rabu, 29 Oktober 2014

pukul 11.35 )

( http:// ainamulyana.blogspot.com/ 2005/ 02 Diakses pada hari, Rabu 4

November 2015 jam 14.35 WIB).

( http:// mbegedut. blogspot. com/ 2011/ 01 faktor–pendukung–dan-penghambat.

html Diakses pada hari Sabtu, 28 November 2015 jam 09.50 WIB ).

Page 136: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : GITA SAKINA

NIM : 121 09 006

Fakultas/ Progdi : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/ PAI

Tempat/ Tanggal Lahir : Kab. Semarang/ 29 Oktober 1991

Alamat : Gg Anggrek VII, RT: 05 RW: 01, Panjang Kidul, Panjang,

Ambarawa

Nama Ayah : Suwahadi Mulyono

Nama Ibu : Nuril Munawaroh

Agama : Islam

Pendidikan : SD N Lodoyong 02 Ambarawa Lulus Tahun : 2003

SMP Islam Sudirman Ambarawa Lulus Tahun : 2006

SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa Lulus Tahun : 2009

Demikian daftar riwayat hidup ini, Penulis buat dengan sebenar – benarnya.

Salatiga, Maret 2016

Penulis

Gita Sakina

NIM. 121 09 006

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax. 323433

Kode Pos. 50721 Salatiga Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]

Page 137: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KOTA SALATIGA

MAJLIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA

Jl. Cempaka 5-7 Telepon (0298) 321802 Salatiga 50714

PROFIL SEKOLAH

1.Tahun Pelajaran : 2013 – 2014

2. Sekolah :

a. Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah Salatiga

b. NSS : 202036204018

c. Status Sekolah : Negeri / Swasta *)

d. Alamat Sekolah : Jalan Cempaka No. 5 - 7

: Telepon (0298) 321802

e. Kelurahan : Sidorejo Lor

f. Kecamatan : Sidorejo

g. Kabupaten/Kota *) : Kota Salatiga

h. Provinsi : Jawa Tengah

3. Kepala Sekolah :

a. Nama Lengkap : H. Yudi Haryono, M.Pd

b. NIP : -

c. Pangkat dan Gol./Ruang : -

d. Masa Kerja sbg Guru : 29 Tahun

e. Masa Kerja sbg Kepsek : 11 Tahun

f. Pendidikan Terakhir : Sekolah Menengah (SM)/D-1/D-2/D-3/S-1/S-

2/S-3 *)

g. Fakultas/Jurusan : Pendidikan Matematika

h. Alamat rumah : Perum Tegalrejo Permai VII / 225 Tegalrejo

Salatiga

Telepon

(0298) 325793 HP. 0858 6591 1070

Diklat/Penataran yang pernah diikuti oleh Kepala Sekolah

Nama Diklat/Penataran Tingkat dan Tempat Penyelenggaraan Tahun Lama Diklat

DIKSUSPALA X PP MUHAMMADIYAH DI JAKARTA 2001 100 JAM

MANAJEMEN SEKOLAH REGIONAL JATENG DI SEMARANG 2002 80 JAM

Page 138: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

DIKLAT Ka. SMP NASIONAL DI JAKARTA 2004 80 JAM

DLL … … …

4. Peserta Didik

No. Kelas Jumlah Rombongan Belajar Jumlah Peserta Didik

Laki-laki Perempuan Seluruhnya

1 VII 4 74 48 122

2 VIII 4 63 52 115

3 IX 4 64 42 106

Jumlah 12 201 142 343

Lulusan/Tamatan ( 3 tahun terakhir )

Tahun

Pelajaran

Lulusan/Tamatan

(%)

Rata-rata Nilai

UN

Peserta Didik yang

melanjutkan ke

SMA/MA/SMK

Jumlah Target Hasil Target Jumlah Target

2010/2011 100 100 6,25 6,35 91,5 % 100 %

2011/2012 100 100 5,99 6,35 90,6 % 100 %

2012/2013 100 100 6,80 6,35 90,5 % 100 %

5. Angka Mengulang Peserta Didik ( 3 tahun terakhir )

Tahun

Pelajaran Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Keterangan

2010/2011 - - - -

2011/2012 - - - -

2012/2013 - - - -

6. Angka Putus Sekolah ( 3 tahun terakhir )

Tahun Pelajaran Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Keterangan

2010/2011 - - - -

2011/2012 - - - -

2012/2013 - - - -

7. Penerimaan Peserta Didik ( 3 tahun terakhir )

Tahun

Pelajaran

Jumlah yang

Diterima

Jumlah

Pendaftar

Rasio yang Diterima

dan Pendaftar

2010/2011 109 118 7 : 8

2011/2012 120 140 6 : 7

2012/2013 122 142 4 : 5

Page 139: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

8. Prestasi yang pernah dicapai oleh sekolah dari tahun ke tahun ( akademik dan non

akademik )

Tahun

Pelajaran Jenis Lomba / Kegiatan Prestasi

2003/2004 1) Lomba Galang Tangguh Tingkat Kota Salatiga

2) POPDA Tapak Suci (IPSI) Tingkat Propinsi Jateng

3) PORSENI SEJATENG

4) POPDA KOTA SALATIGA

5) PORSENI SEJATENG

6) Lomba Busana Muslim Tingkat Kota Salatiga

7) Lomba Biologi

8) Lomba Mapel Fisika

9) Lomba Mapel Matematika

10) Lomba Pelajar Teladan

11) Lomba Busana Muslim

12) Lomba Rumpun IPS

13) Lomba Tilawah Tingkat SLTP Kota Salatiga

14) PORSENI Tingkat SALATIGA

15) POPDA Tingkat SALATIGA

Juara Harapan I

Juara II

Juara I Tenis Meja Putri

Juara I Lari 400 M

Juara I MTQ Putri

Juara I Putri

Juara VIII ( Ina Janati )

Juara II ( Amellinda M )

Juara III ( Danar Romsiyati)

Juara IV ( Amellinda M )

Juara I ( Olsa Badlin S )

Juara III ( Prayitno )

Juara III Putri ( Saniyati )

Juara I a. Lari 100 M Putri

b. Lari 200 M Putri

Juara I a. Lari 100 M Putra

b. Lari 100 M Putra

Juara III Lari 400 M Putra

Juara I a. Lari 100 M Putri

b. Lari 200 M Putri

Juara I a. Lari 100 M Putra

b. Lari 100 M Putra

Juara III Lari 400 M Putra

Juara III Tolak Peluru Putri

Juara III Tenis Meja Putri

2004/2005 1) POPDA JATENG

2) Kejuaraan Rektor UNSUD Purwokerto

3) Lomba Tenis Meja Putri Tingkat Kota Salatiga

4) Lomba POPDA ( Atletik ) Tingkat Kota Salatiga

5) Lomba POPDA Tingkat JATENG

Juara I Lari 100 M Putri

Juara I Lari 100 M Putri

Juara I Lari 200 M Putri

Juara III ( Nurul Aini )

1. Lari

a. Witari

- Juara I Lari 400 M

- Juara I Lari 800 M

b. Anjas Asmara

- Juara III Lari 100 M

- Juara III Lari 400 M

2. Juara III Tenis Meja

3. Juara IV Tolak Peluru

4. Juara I Lompat Tinggi

5. Juara II Lempar Lembing

1. Lari Putri

- Juara I Lari 400 M

- Juara I Lari 800 M

2. Lari Putra

- Juara III Lari 400 M

2005/2006 1) PORSENI Juara II Lari

Page 140: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

2) MTQ Tingkat Kota Salatiga

3) MTQ Tingkat Jateng

4) Pencak Silat Tingkat Jateng

5) Lomba Tapak Suci Putra Muhammadiyah Unit 003

Universitas Muhammadiyah Surakarta

6) Lomba Siswa Berprestasi LCC

7) Lomba Lari 10 K Yogya Tingkat Nasional

8) Salatiga Cup ( IPSI )

Volly

Juara II Sepak Bola

Juara I

Juara I

Juara II

Juara III

Juara III Putra

Juara III Putri

Juara III Putri

Juara II Putra

Juara II Putri

Juara I Putri

Juara II Putri

Juara II Putra

Juara Harapan I

Juara III

Juara I Putri

2006/2007 1) Pencak Silat Tingkat Eks Karesidenan Semarang

2) Renang Putra 200 M Gaya Dada Tingkat Kota

3) Renang Putra 100 M Gaya Dada Tingkat Kota

4) Renang Putra 200 M Gaya Dada Tingkat Kota

5) Lari 400 M Putra Tingkat Kota

6) Lari 400 M Putri Tingkat Kota

7) Lari 800 M Putra Tingkat Kota

8) Lari 400 M Putri Tingkat Kota

9) Renang Putra 50 M Gaya Dada Tingkat Kota

10) Tenis Lapangan Putra Tingkat Kota

11) Renang Putra 100 M Gaya Bebas Tingkat Kota

Juara II Putri

Juara II Putra

Juara II Putri

Juara III Putra

Juara II Putri

Juara II Putra

Juara II

Juara I

Juara III

Juara II

Juara II

Juara I

Juara II

Juara II

Juara II

Juara I

2007/2008 1) Futsal Putra Tingkat Provinsi

2) Kasti Putri Tingkat Provinsi

3) Pencak Silat Tingkat Kota

4) Porseni Tingkat Provinsi

5) Pencak Silat Tingkat Provinsi

6) Renang Putra Tingkat Kota

7) Renang Putra 200 M Gaya Dada Tingkat Kota

8) Renang Putri 200 M Gaya Dada Tingkat Kota

9) Renang Putri Tingkat Kota

10) Tenis Meja Putra Tingkat Kota

11) Renang Putri Tingkat Kota

12) Juara Macapat SMP/MTs Kota Salatiga

Juara I

Juara II

Juara II

Juara I

Juara I

Juara II

Juara III

Juara III

Juara II

Juara III

Juara III

Juara III

Juara II

Juara II

Page 141: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

9. Guru

Ijazah

Terakhir

Jumlah

Guru Tetap

(GT)

Guru

DPK

Guru Tidak

Tetap (GTT)

Seluruhnya

2008/2009 1) Pencak Silat Putra Tingkat Kota

2) Bulu Tangkis Putri Tingkat Kota

3) Pencak Silat Kelas E Putri Tingkat Eks. Semarang

4) Pencak Silat Kelas D Putri Tingkat Eks. Semarang

5) Pencak Silat Kelas K Putri Tingkat Eks. Semarang

6) Pencak Silat H Putra Tingkat Eks. Semarang

7) Pencak Silat Putra Tingkat Eks. Semarang

8) Pencak Silat Putri Tingkat Eks. Semarang

9) Pencak Silat Putri Tingkat Eks. Semarang

10) Pencak Silat D Putri Tingkat Provinsi

11) Pencak Silat Kelas K Putra Tingkat Provinsi

12) Pencak Silat Kelas H Putri Tingkat Provinsi

Juara III

Juara II

Juara III

Juara II

Juara I

Juara I

Juara I

Juara I

Juara I

Juara I

Juara II

Juara III

Juara III

2009/2010 1) Catur Tingkat Kota Tingkat Kota

2) Renang 50 M Gaya Punggung Tingkat Kota

3) Renang 50 M Gaya Bebas Tingkat Kota

4) Renang 50 M Gaya Dada Tingkat Kota

5) Pencak Silat Kelas G Putri Tingkat Kota

6) Pencak Silat Kelas E Putri Tingkat Kota

7) Pencak Silat Kelas H Putri Tingkat Kota

8) Pencak Silat Kelas I Putri Tingkat Kota

9) Pencak Silat Kelas J Putri Tingkat Kota

Juara I

Juara II

Juara II

Juara III

Juara I

Juara I

Juara I

Juara I

Juara I

2010/2011 1) Catur Putri Tingkat Provinsi

2) Catur Putri Tingkat Provinsi

3) Catur Putri Tingkat SMP Sederajat

4) Catur Putri Tingkat Exs. Semarang

5) Renang Putra 50 m gaya bebas

6) Renang Putra 50 m gaya bebas

7) Renang Putra 200 m gaya dada

8) Pencak Silat Kelas D Putra tingkat SMP

9) Pencak Silat Kelas F Putri tingkat SMP

10) Pencak Silat Kelas G Putra tingkat SMP

11) Pencak Silat Kelas F Putra tingkat SMP

12) Pencak Silat Kelas J Putra tingkat SMP

13) Pencak Silat Kelas K Putra tingkat SMP

Juara III

Juara I

Juara I

Juara I

Juara III

Juara II

Juara II

Juara I

Juara I

Juara I

Juara I

Juara I

Juara I

2011/2012 1) Pencak Silat Kelas H Putra tingkat SMP

2) Pencak Silat Kelas J Putri tingkat SMP

3) Pencak Silat Kelas I Putra tingkat SMP

4) Pencak Silat Kelas J Putra tingkat SMP

5) Pencak Silat Kelas D Putri tingkat SMP

6) Pencak Silat Kelas D Putra tingkat SMP

Juara II

Juara I

Juara II

Juara I

Juara I

Juara I

2012/2013 1) POPDA Tingkat Exs. Karesidenan Semarang

2) POPDA Tingkat Exs. Karesidenan Semarang

3) POPDA Tingkat Exs. Karesidenan Semarang

Juara III Kelas G Putri

Juara II Kelas B Putra

Juara II Kelas A Putra

Page 142: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

S-2 1 - - 1

S-1 3 5 7 15

D-3(Sarmud) 2 - 1 3

D-2 - - - -

D-1/SM - 1 - 1

Jumlah 6 6 8 20

10. Pegawai Tata Usaha

Ijazah Terakhir

Jumlah

Pegawai Tetap

(PT)

Pegawai Tidak

Tetap (GTT) Seluruhnya

S-1 - - -

D-3(Sarmud) - - -

D-2 - - -

D-1 - - -

SMA/SMK 1 1 2

SMP 2 1 3

SD - - -

Jumlah 3 2 5

11. Sarana dan Prasarana

No. Ruang Jumlah Luas Keterangan

1 R. Teori/Kelas 15 675

2 Perpustakaan 1 70 a. Jumlah Judul Buku

= 825

b. Jumlah Buku

= 14.855

3 Lab. IPA 1 48

4 Laboratorium

Bahasa

1 48

5 Lab. Komputer 1 48

6 R. Ketrampilan 1 30

7 R. Media (Audio

Visual)

- -

8 R. BK 1 12

9 R. Ibadah / Musholla 1 20

10 R. Kepala Sekolah 1 18

11 R. Guru 1 56

12 R. Tata Usaha 1 18

13 KM/WC Kepsek 1 4

14 KM/WC 3 6

Page 143: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

No. Ruang Jumlah Luas Keterangan

Guru/Pegawai

15 KM/WC Peserta

Didik

13 26

16 R. UKS 1 12

17 Studio Musik - -

18 Aula - -

19 Gedung Olahraga - -

20 Gudang Olahraga - -

21 Gudang Umum 1 24

22 (Lapangan Olahraga) - -

23 (Tempat Parkir) 1 21

24 (Green House) - -

25 (Taman Sekolah) 1 18

CATATAN :

Semua sarana dan Prasarana yang ada agar dicantumkan secara

lengkap.

Jenis dan jumlah sarana ( misal alat dan bahan ) dituliskan secara

lengkap dalam kolom keterangan.

12. Orang Tua Peserta Didik

Pekerjaan Jml % Penghasilan / Bln (RP) Jml % Tingkat pendidikan Jml % PNS < ½ juta S-3 TNI/Polri ≥ ½ juta s.d. 1 juta S-2 Karyawan Swasta

> 1 juta s.d. 2 juta S-1

Pedagang > 2 Juta s.d 2 ½ juta D-3/D-2/D-1 Petani > 2 ½ juta s.d. 3 juta SMA/SMK Nelayan > 3 juta s.d. 3 ½ juta SMP Lainnya > 3 ½ juta SD

13. Anggaran Sekolah ( sesuai RAPBS/APBS )

Tahun

Pelajaran

Sumber Dana

Jumlah Keterangan Pemerintah

Orang tua /

Masyarakat

2009/2010

Rp

559.980.000,-

2010/2011 Rp

496.526.000,-

Page 144: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

2011/2012 Rp

548.640.000,-

2012/2013 Rp

472.580.000,-

14. Potensi di lingkungan sekolah yang diharapkan mendukung program sekolah

Tenaga Kependidikan yang sesuai dengan spesifikasinya.

Kepercayaan masyarakat pada sekolah masih menunjukkan konsisten

dengan indikasi saat Penerimaan Murid Baru (PMB).

Peningkatan perhatian pemerintah dengan adanya bantuan baik fisik

maupun untuk peningkatan mutu.

Salatiga, 2013

Kepala SMP MuhammadiyahSalatiga

H. Yudi Haryono, M.Pd

NIP. ---

Page 145: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Denah SMP Muhammadiyah Salatigsa

Kegiatan ekstrakulikuler membaca dan menulis

Page 146: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Wawancara bersama GPAI

Wawancara bersama salah satu Anak Tuna Laras

Page 147: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas VII B

Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas VII B

Page 148: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 4.1

Sekolah : SMP Muhammadiyah Salatiga Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas /Semester : VII/1 Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji Kompetensi Dasar : 4.1. Menjelaskan pengertian tawadhu, ta‟at, qana‟ah dan sabar Indikator Menjelaskan pengertian tawadhu, ta‟at, qana‟ah dan sabar

Membaca dan mengartikan dalil naqli tentang tawadhu, ta‟at,

qana‟ah dan sabar

Menjelaskan fungsi tawadhu, ta‟at, qana‟ah dan sabar dalam

kehidupan

Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)

Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan pengertian tawadhu, ta‟at, qana‟ah dan sabar, membaca dan

mengartikan dalil naqlinya, serta menjelaskan fungsinya dalam kehidupan.

Materi Pembelajaran Pengertian tawadhu, ta‟at, qana‟ah dan sabar

Dalil naqli tentang tawadhu, ta‟at, qana‟ah dan sabar

Fungsi tawadhu, ta‟at, qana‟ah dan sabar dalam kehidupan

Metode Pembelajaran Ceramah

Tanya jawab

Tutor sebaya

CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan

Page 149: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Apersepsi

Guru memotivasi siswa mengenai pentingnya berakhlak mulia.

Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil (small group)

Kegiatan Inti

Guru menjelaskan pengertian tawadhu, ta‟at, qana‟ah dan sabar.

Siswa menelaah lebih dalam mengenai tawadhu, ta‟at, qana‟ah dan sabar.

Siswa berlatih membaca dalil naqli tentang tawadhu, ta‟at, qana‟ah dan sabar

dengan metode tutor sebaya.

Kegiatan Penutup

Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini.

Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar Buku PAI Kelas VII Penerbit Esis - Erlangga

LKS MGMP PAI SMP

Mushaf Al-Quran

Penilaian

Teknik

Tes tertulis

Bentuk Instrumen

Tes uraian

Instrumen

1. Jelaskan pengertian tawadhu!

2. Jelakan pengertian ta‟at!

3. Jelaskan pengertian qana‟ah!

Page 150: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

4. Apakah fungsi sabar?

5. Tulislah dalil naqli tentang ta‟at!

Salatiga, Juli 2015

Mengetahui, Kepala Sekolah

H. Yudi Haryono, S.Pd NIP. -

Guru Mapel

Savitri Dewi, S Psi NIP. -

Saran Kepala Sekolah :

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

Page 151: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

Satuan Kredit Kegiatn

S.K.K

Nama : Gita Sakina Jurusan :Tarbiyyah

NIM : 12109006

Progdi: Pendidikan

Agama Islam ( PAI )

NO Nama Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Jabatan Nilai Ket

1

Orientasi Akademik dan

Kemahasiswaan (OPAK)

2009

18 - 20 Agustus

2009 Peserta 3

2

Pelatihan Emotional

Spiritual Intelligence

Quotion (ESIQ)

21 Agustus 2009 Peserta 2

3 USER EDUCATION 25 - 29 Agustus

2009 Peserta 2

4 Diskusi Panel dan Buka

Bersama ################# Peserta 2

5 Pra DM KAMMI (dauroh

Marhalah) ################# Peserta 2

6 TASQIF Spesial Ramadhon ################# Peserta 2

7

Seminar Nasional Ekonomi

Syariah dengan tema “

Upaya membentuk sistem

ekonomi syariah sebagai

arah sistem ekonomi

Indinesia”.

################# Peserta 8

8

Seminar Regional dengan

tema “ Peran Pendidikan

Islam Dalam Membentuk

Jati Diri Mahasiswa”

17 Mei 2010 Peserta 4

Page 152: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

9

Seminar Nasional dengan

tema “ Membudayakan

Sebuah Pendidikan

Berkarakter ke-Indonesiaan

Dalam Pendidikan Formal (

Potret Sekolah Alternatif)

“.

################# Peserta 8

10

Seminar Pendidikan dalam

rangka sewindu SD

Muhammaddiyyah ( plus)

Kota Salatiga dengan tema

“ Pemanfaatan Tekhnologi

Internet Yang Aman Bagi

Pembelajar Siswa”

28 Mei 2011 Peserta 2

11

Dauroh Mar‟atus Sholihah

II LDK Darul Amal

Salatiga dengan tema “

Aplikasikan SMILE

(Sholihah, Motivator,

Inovasi, Logic, and

Excellen) dalam diri

muslimah sejati

04 Juni 2011 Peserta 2

12

Sarasehan Keagamaan

dengan tema “ Membedah

Pemikiran dan Gerakan”

06 Juni 2011 Peserta 2

13

Surat Keputusan Kepala

SDN Lodoyong 02 Nomer :

800/ 08/ 2012, Tentang

Guru Tidak Tetap di

lingkungan Sekolah Dasar

negeri Lodoyong 02 Tahun

Pelajaran 2012/ 2013

02 Januari 2012 Guru BTQ 2

14

Seminar Regional Lembaga

Dakwah Kampus ( LDK )

Darul Amal Salatiga

dengan tema “ Urgensi

Media Dalam Mencerahkan

Ummat”

################# Peserta 2

15

Bedah Buku HMI dengan

judul “ Sang Maha -

Segalanya Mencintai Sang

Maha - Siswa”

14 Mei 2012 Peserta 2

Page 153: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

16 NISA‟ Mencari Bakat

( Lomba Karya Hasta) 17 Mei 2012 Peserta 2

17

Bedah Buku Lembaga

Dakwah Kampus ( LDK )

Darul Amal Salatiga

dengan judul “Dari Minder

Jadi Super".

17 Mei 2012 Peserta 2

18

Seminar Bahasa dengan

tema Problematika dan

Solusi Pengajaran Bahasa “

Upaya Menjawab

Kompleksitas Persoalan

Pengajaran Bahasa Arab”

02 Juni 2012 Peserta 2

19

Pesantren Kilalat di SD

Negeri Tambakboyo 02

Ambarawa “ Siapkan

generasi bangsa yang

beriman, bertaqwa, cerdas,

dan akhlaq mulia.”

8 – 10 Agustus 2012 Pemateri 4

20

Buka bersama di SD Negeri

Tambakboyo 02 Ambarawa

“ Generasi muslim

bertaqwa mandiri dan

berprestasi.”

11 Agustus 2012 Pemateri 4

21

Surat Keputusan Kepala

SDN Lodoyong 02 Nomer :

800/ 11/ 2013, Tentang

Guru Tidak Tetap di

lingkungan Sekolah Dasar

negeri Lodoyong 02 Tahun

Pelajaran 2013/ 2014

2 Januari 2013 Guru BTQ 4

22

Pelatihan Ngrukti Jenasah

Muslim Tingkat Kelurahan

Panjang

27 Januari 2013 Peserta 2

23

Seminar Regional dengan

tema “ Deteksi Dini

Gangguan Perkembangan

Pada Anak”

18 Juni 2013 Peserta 4

Page 154: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

24

Pesantren Kilalat di SD

Negeri Tambakboyo 02

Ambarawa “ Siapkan

generasi bangsa yang

beriman, bertaqwa, cerdas,

dan akhlaq mulia.”

25 – 27 July 2013 Pemateri 4

25

Buka bersama di SD Negeri

Tambakboyo 02 Ambarawa

“ Romadhon sebagai

momentum menuju pribadi

yang sehat, jujur dan

berakhlaq mulia.”

################# Pemateri 4

26

Surat Keputusan SDN

Tambakboyo 02 Nomer:

814.1/ 82 Tentang

pengangkatan Guru Tidak

Tetap di Lingkungan

Sekolah Dasar Negeri

Tambakboyo 02 Tahun

Pelajaran 2013 / 2014

################# Guru PAI 4

27

Surat Keputusan Kepala

SDN Lodoyong 02 Nomer :

800/ 12/ 2014, Tentang

Guru Tidak Tetap di

lingkungan Sekolah Dasar

negeri Lodoyong 02 Tahun

Pelajaran 2014/ 2015

2 Januari 2014 Guru BTQ 4

28

Seminar Pendidikan dan

Bedah Buku “ Pendidikan

Anak Dalam Islam”

24 Maret 2014 Peserta 2

29

Pesantren Kilalat di SD

Negeri Tambakboyo 02

Ambarawa “ Membentuk

pribadi anak yang

berakhlaqul karimah,

berkualitas dalam Iman dan

Taqwa.”

16 – 18 July 2014 Pemateri 4

30

Buka bersama di SD Negeri

Tambakboyo 02 Ambarawa

“ Anggun dalam moral

unggul dalam intelektual.”

################# Pemateri 4

Page 155: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

31

Surat Keputusan SDN

Tambakboyo 02 Nomer:

814.1/ 83 Tentang

pengangkatan Guru Tidak

Tetap di Lingkungan

Sekolah Dasar Negeri

Tambakboyo 02 Tahun

Pelajaran 2014 / 2015

################# Guru PAI 4

32

Piagam Penghargaan "

Pawai ta'aruf Peringatan

Tahun Baru Islam 1

Muharam 1436 H Tingkat

Kecamatan Ambarawa

Tahun 2014

25 Oktober 2014 Peserta 2

33

Bimbingan Teknis

Kurikulum 2013 PAI dan

Budi Pekerti Jenjang SD

9 – 12 Desember

2014 Peserta 2

34

Pelatihan Metode BCM

( Bermain, Cerita, dan

Bernyanyi ) ustadz –

ustadzah TPQ Kabupaten

Semarang Pokja I dan 2

dengan tema “

Cetak generasi islami

dengan Peningkatan

Penguasaan Metode BCM”.

14 Desember 2014 Peserta 2

35

Surat Keputusan Kepala

SDN Lodoyong 02 Nomer :

800/ 062/ 2015, Tentang

Guru Tidak Tetap di

lingkungan Sekolah Dasar

negeri Lodoyong 02 Tahun

Pelajaran 2014/ 2015

2 Januari 2015 Guru BTQ 4

36

Seminar Nasional “

Menghafal AL – Qur‟an

Seasyik Bermain”.

28 Maret 2015 Peserta 8

37

Seminar Nasional “ Umroh

Sebagai Sarana Pendidikan

Meneladani Guru Besar

Para Pendidik”.

1 Mei 2015 Peserta 8

Page 156: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras

38

Seminar Upaya Pencegahan

Perkawinan Anak Dalam

Peringatan World Sexual

Health Day 2015

19 Oktober 2015 Peserta 2

JUMLAH 127

Salatiga, 1 Maret 2016

Mengetahui

Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Kerjasama

Achmad Maimun, M. Ag

NIP. 19700510 199803 1 003

Page 157: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras
Page 158: MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1172/1/Skripsi Lengkap.pdf · Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tuna Laras