Model Pembelajaran Kurikulum 2013

7

Click here to load reader

description

silahkan di download

Transcript of Model Pembelajaran Kurikulum 2013

Page 1: Model Pembelajaran Kurikulum 2013

MODEL PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013

18.04  KURIKULUM 2013, MODEL PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013  Tidak ada komentar

Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem based learning)

Pembelajaran sebagai suatu sistem instruksional mengacu pada pengertian sebagai perangkat

komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan Pembelajaran terjemahan

dari kata “instruction” yang terdiri dari self instruction (dari dalam internal) dan eksternal instruction

(dari eksternal). Pembelajaran yang bersifat internal antara lain datang dari guru yang disebut

teaching atau pengajaran. Dalam pembelajaran yang bersifat eksternal prinsip-prinsip belajar dengan

sendirinya akan menjadi prinsipprinsip pembelajaran .

Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa pembelajaran dapat berhasil jika ada feed back atau

balikan yang baik antara guru dengan peserta didik atau siswa. Seorang guru harus berusaha sebaik

mungkin agar siswa dapat membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk berfikir dan memahami apa yang dipelajari, sehingga akan membentuk suatu

perubahan pada diri siswa sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing. Jika sudah terjadi

feed back antara guru dan siswa maka diharapkan tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai.

Pada hakekatnya pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara terprogram

agar siswa mampu belajar secara aktif. Proses pembelajaran dilakukan untuk mengembangkan

aktivitas dan kreativitas siswa. Sebagai suatu sistem, pembelajaran meliputi suatu komponen, antara

lain tujuan, bahan, siswa, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Agar tujuan itu tercapai, semua

komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga antar semua komponen terjadi kerjasama,

karena itu guru tidak hanya memperhatikan komponen-komponen tertentu saja, tetapi ia harus

memperhatikan dan mempertimbangkan komponen secara keseluruhan.

Salah satu model yang dilakukan untuk menarik perhatian siswa pada saat proses pembelajaran

berlangsung yaitu melalui pembelajaran dengan melakukan apersepsi atau pembukaan dengan

menghubungkan materi yang telah disampaikan dengan materi yang akan disampaikan. Apersepsi ini

dilakukan untuk menarik perhatian siswa sehingga siswa fokus pada materi yang diberikan dan dalam

pemberian materi sebaiknya harus disertai media yang mendukung sehingga proses pembelajaran

dapat berjalan secara efektif dan efisien, kemudian mengakhiri pelajaran dengan menarik

kesimpulan. Variasi gaya penyajian, model pembelajaran, menggunakan media yang menarik

Page 2: Model Pembelajaran Kurikulum 2013

disesuaikan dengan materi pelajaran, maka diharapkan proses pembelajaran tersebut sesuai dengan

tujuan pembelajaran yang diharapkan dan dapat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

Tujuan pembelajaran adalah membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan merubah

tingkah laku siswa, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Perubahan tingkah laku yang dimaksud

meliputi pengetahuan, ketrampilan dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan

prilaku siswa Dalam rangka mencapai tujuan kurikuler lembaga menyelenggarakan serangkaian

kegiatan pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Setiap kegiatan mengandung tujuan

tertentu, yaitu suatu tuntutan agar subjek belajar setelah mengikuti proses pembelajaran menguasai

sejumlah pengetahuan, ketrampilan dan sikap sesuai dengan isi

proses pembelajaran tersebut. 

Komponen-Komponen Pembelajaran

Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah

diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar

akan melibatkan semua komponen pengajaran untuk menentukan sejauh mana tujuan yang telah

ditetapkan dapat tercapai. kegiatan belajar mengajar sebagai suatu sistem mengandung sejumlah

komponen yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan

sumber serta evaluasi.

a. Tujuan

Dalam kegiatan belajar mengajar, tujuan adalah cita-cita yang ingin disampaikan dalam kegiatannya.

Dimana terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada anak didik.

b. Bahan Pelajaran

Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Bahan

sebagai sumber belajar membawa pesan untuk tujuan pengajaran.

c. Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah

diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar akan

menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.

d. Metode

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam

kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.

e. Alat

Alat adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Alat

mempunyai fungsi yaitu alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha

mencapai tujuan dan alat sebagai tujuan.

f. Sumber Pelajaran

Sumber belajar merupakan bahan / materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung

hal-hal baru bagi si pelajar.

Page 3: Model Pembelajaran Kurikulum 2013

Segala sesuatu dapat dipergunakan sebagai sumber belajar sesuai dengan kepentingan guna

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

g. Evaluasi

Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dan sesuatu.

Model Pembelajaran

Istilah Model pembelajaran dibedakan dari istilah strategi, metode, dan prinsip pembelajaran. Istilah

model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode , dan prinsip

pembelajaran. Model pembelajaran adalah suatu pola yang digunakan sebagai

pedoman dalam pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam setting tutorial dan untuk

menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer,

kurikulum, dan lainlain.

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai

pedoman para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melakukan

aktivitas pembelajaran. Kegiatan belajar yang telah dirancang dan dilaksanakan dengan penuh

keahlian guru dapat menghasilkan suasana dan proses pembelajaran yang efektif.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan kerangka

konseptual yang menggambarkan prosedur sistematik dalam mengkoordinasikan pengalaman belajar

untuk mencapai tujuan belajar, yang berfungsi sebagai pedoman guru dalam merancang dan

melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengelola lingkungan pembelajaran dan mengelola kelas.

Dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran diperlukan perangkat pembelajaran yang dapat

disusun dan dikembangkan oleh guru.

Macam-Macam Model Pembelajaran

Model pembelajaran terdiri dari model pembelajaran langsung (Direct instruction), model

pembelajaran kooperatif, (Cooperatif learning), model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem

based learning), model pembelajaran diskusi (Discussion), dan model pembelajaran strategi

(Learning strategi).

a. Pembelajaran langsung (Direct Instruction)

Pembelajaran langsung (direct instruction) adalah pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan

hasil belajar siswa tentang pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural, yang disusun

dengan baik dan diajarkan secara bertahap (step by step). Yang dimaksud pengetahuan deklaratif

adalah pengetahuan untuk mengetahui tentang sesuatu sedangkan pengetahuan prosedual adalah

pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu 

b. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Kauchak dan Eggen mendefinisikan belajar kooperatif sebagai bagian dari strategi mengajar yang

digunakan siswa untuk membantu satu dengan yang lain dalam mempelajari sesuatu. Pembelajaran

kooperatif juga dinamakan ”pengajaran teman sebaya”

c. Pembelajaran berdasarkan masalah (Problem-Base Instruction)

Pembelajaran berbasis masalah adalah pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik

Page 4: Model Pembelajaran Kurikulum 2013

sehingga siswa dapat menyusun pengetahuan sendiri , menumbuhkan ketrampilan yang lebih tinggi

dan inquiri, memandirikan siswa, dan dapat meningkatkan kepercayaan diri sendiri 

Masalah autentik diartikan sebagai masalah kehidupan nyata yang ditemukan siswa dalam kehidupan

sehari-hari.

d. Diskusi (Discussion)

Diskusi adalah suatu model pembelajaran yang memungkinkan berlangsungnya dialog antar guru

dan siswa , serta antara siswa dengan siswa.

e. Learning Strategis

Pengajaran yang baik meliputi mengajarkan siswa bagaimana belajar, bagaimana mengingat,

bagaimana berpikir dan bagaimana memotivasi diri sendiri.

Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

Sebagai landasan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis masalah:

Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) adalah suatu pendekatan pembelajaran

yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang

cara berfikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh

pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Pembelajaran berbasis masalah

digunakan untuk merangsang berfikir tingkat tinggi dalam situasi berorientasi masalah 

Pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang cirri utamanya pengajuan pertanyaan

atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama dan

menghasilkan karya atau hasil peraga. Model pembelajaran menyajikan masalah autentik dan

bermakna sehingga siswa dapat melakukan penyelidikan dan menemukan sendiri.

Model ini bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari

siswa untuk melatih dan meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan menyelesaikan masalah, serta

mendapat pengetahuan konsep-konsep penting. Pendekatan pembelajaran ini mengutamakan proses

belajar dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai ketrampilan

mengarahkan diri. Pembelajaran berdasarkan masalah penggunaannya di dalam tingkat berfikir lebih,

dalam situasi berorientasi pada masalah, termasuk bagaimana belajar.

Guru dalam pembelajaran berdasarkan masalah berperan sebagai penyaji masalah, penanya,

mengadakan dialog membantu menyelesaikan masalah, dan memberi fasilitas penelitian. Selain itu

guru menyiapkan dukungan dan dorongan yang dapat meningkatkan pertumbuhan intelektual siswa.

Pembelajaran berdasarkan masalah hanya dapat terjadi jika guru dapat menciptakan lingkungan

kelas yang terbuka dan membimbing pertukaran gagasan.

Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah

a. Membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan

ketrampilan intelektual.

b. Melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran melalui pengalaman nyata atau simulasi

sehingga ia dapat mandiri 

Ciri-Ciri Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran Berbasis Masalah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Pengajuan Masalah atau Pertanyaan

Pengaturan pembelajaran masalah berkisar pada masalah ataunpertanyaan yang penting bagi siswa

Page 5: Model Pembelajaran Kurikulum 2013

maupun masyarakat. Pertanyaan dan masalah yang diajukan itu haruslah memenuhi kriteria sebagai

berikut:

1 Autentik. Yaitu masalah harus lebih berakar pada kehidupan dunia nyata dari pada berakar pada

prinsip-prinsip disiplin ilmu tertentu.

2 Jelas. Yaitu masalah dirumuskan dengan jelas, dalam arti tidak menimbulkan masalah baru bagi

siswa yang pada akhirnya menyulitkan penyelesaian siswa.

3 Mudah dipahami. Yaitu masalah yang diberikan hendaknya mudah dipahami siswa. Selain itu,

masalah disusun dan dibuat sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

4 Luas dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Yaitu masalah yang disusun dan dirumuskan

hendaknya bersifat luas, artinya masalah tersebut mencakup seluruh materi pelajaran yang akan

diajarkan sesuai dengan waktu, ruang dan sumber yang tersedia. Selain itu, masalah yang telah

disusun tersebut harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

5 Bermanfaat. Yaitu masalah yang disusun dan dirumuskan haruslah bermanfaat, baik bagi siswa

sebagai pemecah masalah maupun guru sebagai pembuat masalah. Masalah yang bermanfaat

adalah masalah yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir dan memecahkan masalah siswa

serta membangkitkan motivasi belajar siswa.

b. Keterkaitan dengan Berbagai Masalah Disiplin Ilmu

Masalah yang diajukan dalam pembelajaran berbasis masalah hendaknya mengaitkan atau

melibatkan berbagai disiplin ilmu.

c. Penyelidikan yang Autentik

Penyelidikan yang diperlukan dalam pembelajaran berbasis masalah bersifat autentik. Selain itu

penyelidikan diperlukan untuk mencari penyelesaian masalah yang bersifat nyata. Siswa

menganalisis dan merumuskan masalah, mengembangkan dan meramalkan hipotesis,

mengumpulkan dan menganalisis informasi, melaksanakan eksperimen, menarik kesimpulan dan

menggambarkan hasil akhir.

d. Menghasilkan dan Memamerkan Hasil/Karya

Pada pembelajaran berbasis masalah, siswa bertugas menyusun hasil penelitiannya dalam bentuk

karya dan memamerkan hasil karyanya. Artinya hasil penyelesaian masalah siswa ditampilkan atau

dibuatkan laporannya.

e. Kolaborasi

Pada pembelajaran masalah, tugas-tugas belajar berupa masalah harus diselesaikan bersama-sama

antar siswa dengan siswa , baik dalam kelompok kecil maupun besar, dan bersama-sama antar siswa

dengan guru.

Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terdiri dari lima langkah utama yang dimulai

dengan guru memperkenalkan siswa dengan situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan

analisis hasil kerja siswa. 

Tahap 1 Orientasi siswa pada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan,

Page 6: Model Pembelajaran Kurikulum 2013

memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.

Tahap 2 Mengorganisasi siswa untuk belajar

Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan

dengan masalah tersebut.

Tahap 3 Membimbing penyelidikan individual dan kelompok

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen,

untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalahnya.

Tahap 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan

model serta membantu berbagai tugas dengan temannya

Tahap 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan dan proses-proses

yang mereka gunakan