Model Pembangunan Smart City

38
Model Pembangunan Smart City Prof. Suhono Harso Supangkat Guru Besar STEI ITB Ketua APIC, Asosiasi Prakrasa Indonesia Cerdas Di edit oleh Dr. I, Joko Dewanto www.apic.city

Transcript of Model Pembangunan Smart City

Model Pembangunan Smart City

Prof. Suhono Harso SupangkatGuru Besar STEI ITB

Ketua APIC, Asosiasi Prakrasa Indonesia Cerdas

Di edit oleh Dr. I, Joko Dewanto

www.apic.city

Agenda

1. Pendahuluan

2. Istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia

3. Definisi Smart City

4. Smart City dan e-Government

5. Model Smart City Indonesia

6. Perlunya Dewan Smart City

7. Pengukuran Smart City

8. Template Inisiatif Layanan Smart City

1. Istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia

Apakah istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia?

• Kota Cerdas?

• Kota Pintar?

• Kota Cerdik?

• Kota Cergas?

Pemahaman IstilahIstilah Uraian KBBI Catatan

Cerdas cerdas/cer·das/ a 1 sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dansebagainya); tajam pikiran: sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi orang yang -- lagibaik budi; 2 sempurna pertumbuhan tubuhnya (sehat, kuat): biarpun kecil badannya, tidakkurang -- nya;-- cermat pertandingan adu ketajaman berpikir dan ketangkasan menjawab(pertanyaan, soal matematika, dan sebagainya) secara cepat dan tepat;-- tangkas cerdas cermat;

Pintar pintar/pin·tar/ a 1 pandai; cakap: ia termasuk anak yang -- di kelasnya; 2 cerdik; banyakakal: rupanya pencuri itu lebih -- daripada polisi; 3 mahir (melakukan atau mengerjakansesuatu): mereka sudah -- membuat baju sendiri;

Cerdik cerdik/cer·dik/ a 1 cepat mengerti (tentang situasi dan sebagainya) dan pandai mencaripemecahannya dan sebagainya; panjang akal: jika jadi pedagang, selain harus pandaiberdagang, harus -- pula; 2 banyak akalnya (tipu muslihatnya); licik; licin: dia seorang penipuyang -- , lima kali berhasil lolos dari penangkapan polisi;-- buruk pandai menipu; sukamengakali orang;-- busuk cerdik buruk;-- cendekia cerdik lagi pandai; terpelajar;-- pandai terpelajar; cerdik cendekia;

Cergas cergas/cer·gas/ a tangkas dan giat; gesit; cekatan: dulu dia juga anggota partai yang --;kecergasan/ke·cer·gas·an/ n ketangkasan; kegesitan

Tantangan Kota• Kompleksitas permasalahan kota berkembang

sangat cepat.

• Solusi-solusi konvensional sering kali tidak

dapat mengejar kecepatan pertumbuhan

masalah

• Perlu solusi-solusi baru yang lebih inovatif

untuk menyelesaikan permasalahan kota (Kota

Cerdas)

• TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)

merupakan salah satu teknologi yang memiliki

potensi inovatif yang tinggi untuk

menyelesaikan berbagai tantangan perkotaan

• Namun demikian, Smart City tidak identik

dengan Kota TIK (Digital City), karena TIK

bukan satu satunya kunci penyelesaian masalah

perkotaan.waktu

Kompleksitasmasalah

MasalahKota

SolusiKonvensional

SolusiInovatif

Definisi Smart City (1)

Kota yang dapat mengelola berbagaisumber dayanya secara efektif dan efisienuntuk menyelesaikan berbagai tantangankota menggunakan solusi inovatif, terintegrasi, dan berkelanjutan untukmenyediakan infrastruktur danmemberikan layanan-layanan kota yang dapat meningkatkan kualitas hidupwarganya.

Ciri-Ciri Penting Kota Cerdas

Kota yang dapat mengelola berbagaisumber dayanya secara efektif danefisien untuk menyelesaikanberbagai tantangan kotamenggunakan solusi inovatif, terintegrasi, dan berkelanjutan untukmenyediakan infrastruktur danmemberikan layanan-layanan kotayang dapat meningkatkan kualitashidup warganya.

Kata-kata kunci

– Peningkatan kualitas hidup

– Penyediaan Infrastruktur

– Layanan Kota

– Solusi inovatif, terintegrasi, danberkelanjutan untukmengantisipasi kecepatanpertumbuhan masalah perkotaan

– Efektif dan efisien

– Mengelola (penerapanmanajemen)

Ciri Solusi Kota Cerdas

Ber-kelanjutan

Ter-integrasi

Inovatif

Solusi-solusi dengan pemikiran baru, menggunakan sumber dayasecara efektif dan efisiendan memberikan kapasitas yang mencukupi kebutuhan

Solusi-solusi harusdirancang untuk dijagakeberlanjutannya, tidakhanya menjadi solusisesaat

Solusi-solusi harusterintegrasi antar

lembaga/kementrian/dinas, terintegrasi vertikal,

serta terintegrasi denganpihak-pihak non-pemerintah

Integrasi mencakup:Proses Bisnis, Data, Aplikasi,

Infrastruktur TIK dan non-TIK

Contoh Solusi Kota Cerdas untuk Keamanan Rumah(contoh kasus sangat sederhana)

Solusi Konvensional• Menambah petugas keamanan yang

berkonsekuensi ke biaya

Smart Solution• Memperkenalkan solusi efektif dan

efisien (murah) untuk keamananrumah sederhana kepada masyarakat

Contoh Solusi Kota Cerdas untuk Kesehatan(contoh solusi yang kompleks, tapi memungkinkan dilakukan)

Solusi Konvensional• Membangun sebanyak mungkin

Rumah Sakit baru

• Menyiapkan Dokter dan Tenaga Medislainnya

• Memerlukan waktu, biaya, dan effort yang besar

Smart Solution• Meningkatkan kuantitas, kualitas dan kapasitas

PUSKESMAS dengan memanfaatkan TIK sehingga dapat terhubung ke Dokter Ahli di RS

• Memanfaatkan e-KTP dan standar rekammedis yang memungkinkan pelayananterintegrasi antara PUSKESMAS, laboratorium, dan RS

• Integrasi e-KTP, status social, BPJS untukpembayaran di PUSKESMAS, RS (pemerintahmaupun swasta), laboratorium, serta apotik

• Dengan integrasi ke e-KTP (asumsi alamatselalu uptodate), sehingga dapat dilakukan:– Analisis potensi wabah– Analisis hubungan lingkungan dengan wabah

Contoh Solusi Kota Cerdas untuk Kesehatan(contoh solusi yang kompleks, tapi memungkinkan dilakukan)

Kelurahan

UpdateTempatTinggal

UpdateOnline

Puskesmas

LayananKesehatanCukup Membawa e-KTP

DatabaseKependudukan

Database TransaksiLayanan Kesehatan &

Rekam Medis

Rumah SakitPemerintah

AsuransiBank

Rumah SakitSwasta

Apotik

Laboratorium

AnaliticCenter

* Ilustrasi gambaran system yang disederhanakan

• Analisis Potensi Wabah• Analisis Kondisi Lingkungan

vs Wabah

3. Smart City vs E-government

SMART CITY & e-GOVERNMENT

E-Government

• Main Objective: Better public services, Better Internal Management in Government Institution

• Coverage: Government institution

• Span of control: fully controlled

• Customer: Citizen

• Initiatives & Implementation: Government

Smart City

• Main Objective: Better City

• Coverage: The whole City

• Span of control: not fully controlled by Government

• Customer: Citizen

• Initiatives & Implementation: Government and Non-Government

Smart City dan E-Gov

NON-

GOV

NON-

GOV

NON-

GOV

CITY

GOV

Gov-

Services

Gov-Services

REGULATE

SMART CITY

E-Government

DINAS

or

SectorDINAS

or

Sector

DINAS

or

Sector

Face to face

Services

IT-Services

Online

Services

Institusi

Pemerintah Kota

E-GOVERNMENT

DISKOM

INFO

4. Model Smart City Indonesia

Model Kota Cerdas

Smart

People

Smart

Infrastructure

& Technology

Smart

Governance

SMART ECONOMY

SMART SOCIETYSMART ENVIRONMENT

RESOURCES

• Smart Health

• Smart Education

• Smart Government

(Public Services)

• Safe & Secure

• Smart Generation

Garuda Smart City Model 2.0• Smart Industry

• Smart Small Business

• Smart & Creative Startup

• Smart Tourism

• Layanan 1

• Layanan 2

• Smart Maritime

• Smart Transport

• Smart Payment & Banking

• Smart Energy

• Smart Water/Air/Land

• Smart Waste Management

• Smart Region Management

Enabler

Process

DomainCluster

Service

Model

Kota Cerdas

Smart

People

Smart

Infrastructure

& Technology

Smart

Governance

SMART ECONOMY

SMART SOCIETYSMART

ENVIRONMENT

RESOURCES

• Smart Industry

• Smart Small Business

• Smart & Creative Startup

• Smart Tourism

• Layanan 1

• Layanan 2

• Smart Maritime

• Smart Transport

• Smart Payment & Banking

Enabler

Process

DomainCluster

Service

Domain

Cluster

Service

Process Hierarchy

Plan

Build

Operate

Monitor

ServiceLife Cycle

Deksripsi Model Kota Cerdas

Resources

Enabler:- Smart People- Smart Governance- Smart Infrastructure, Information

& Information Related Technology

Process:- Smart Social (domain)- Smart Economy (domain)- Smart Environment (domain)

Layer Deskripsi

Resources Sesuatu yang tersedia, dapatdigunakan sebagai sumber

Enabler Suatu sumber daya, teknik, metoda, perangkat, teknologi, infrastruktur atau apapun yang dapat digunakan sebagaipemungkin untuk membantumelakukan suatu aktivitas

Process Inisiatif atau kegiatan-kegiatanyang dilakukan dengandukungan enabler

Improve Quality of Life

Model Integrasi Untuk Layanan ICT:

Adopsi Model Enterprise Architecture

Business

Data

Application

Infrastructure

Ada konsep Enterprise Architecture yang memodelkansystem sebagai lapisan-lapisan Business, Data, Application,and Infrastructure secara terintegrasi.

Konsep tersebut dapat diterapkan dalam SmartCity. Sebuah Smart City dapat dianggap sebagai Mega-Enterprise dengan banyak komponen pembentuknyayang akan menjaga integrasinya.

Dengan demikian, Arsitektur Enterprise dari sebuahSmartCity harus didefinisikan dan disepakati bersamauntuk menjadi referensi bersama sejak awal, sehinggaintegrasi data, aplikasi, dan infrstruktur dapat terjaga.

5. Perlunya Dewan Smart City

Mengapa Perlu Dewan Smart City

• E-Government relatif mudah dilakukan karena lingkupnya adalah institusipemerintah kota yang semua kendali ada di tangan walikota

• Namun, untuk mengintegrasikan semua komponen kota, seorang walikotatidak memiliki kewenangan penuh terhadap seluruh komponen kota dalamrangka integrasi: proses bisnis, data, aplikasi, infrastruktur

• Integrasi dilakukan dalam bentuk “koordinasi” atau kesepakatan yang mengutamakan kepentingan semua pihak (seluruh komponen kota, termasuk masyarakat), agar dicapai sinergi.

• Koordinasi dilakukan melalui suatu forum komunikasi atau Dewan Smart City. Dewan sebaiknya dipimpin oleh walikota secara aktif, karena kuncikeberhasilannya adalah trust semua pihak kepada pemerintah kota.

Lingkup Pekerjaan DSC• Koordinasi antara semua komponen kota (pemerintah, institusi non-pemerintah,

dan masyarakat)• Menyusun Enterprise Architecture Smart City (sebagai acuan bersama untuk

integrasi sistem: proses bisnis, data, aplikasi, infrastruktur)• Menyusun Program Kerja Smart City (bukan RPJx, tapi sejalan dengan RPJx)• Mengevaluasi Pencapaian Program Kerja Smart City

• Catatan– DSC tidak meng-eksekusi proyek– Eksekusi proyek dan pembiayaan dilakukan oleh semua pihak (komponen kota), baik

pemerintah, swasta, maupun masyarakat– Pemerintah dan setiap pihak lainnya masing-masing menyusun rencana kerja yang

disesuaikan dengan Program Kerja Smart City

Hubungan Berbagai Rencana

RPJx Rencana

Perusahaan(Misal: Telkomsel,

Rumah Sakit Swasta, dll)

Rencana

Pihak-Pihak Lain nya

(komunitas)

Rencana Smart City

disepakati bersama,

Eksekusinya dilakukan

masing-masing pelaku

sinergi

sinergi

sinergi

Eksekusi RPJx

oleh Pemerintah Eksekusi oleh setiap

perusahaan

Eksekusi oleh setiap

pihak

Dewan

Smart City

NON-

GOV

NON-

GOV

NON-

GOV

GOV

Gov-ServicesGov-Services

Dewan Smart City:Bagaimana men-sinergi-kansemua komponen kota.

Catatan:Mensinergikan dengan carakoordinasi dan kesepakatan, karena pemerintah kotatidak memiliki kewenangancontrol secara penuh.

DEWAN

SMART

CITY

REGULATE

(incl. Smart City related)

SMART CITYmasyarakat

6. Pengukuran Kota Cerdas Indonesia

Dua Indikator utama

• Terdapat dua indikator utama untuk mengukur Kota Cerdas

1. Indikator Kualitas Hidup.Indikator ini mengukur hasil akhir dari berbagai upaya yang diharapkanpada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup.

2. Indikator Tingkat Kematangan Pengembangan Kota Cerdas.Indikator ini mengukur sejauh mana tingkat kematangan kota(pemerintah kota dan stakeholders lain nya) secara efektif, efisien, terintegrasi, berkelanjutan, dan terukur untuk menghasilkan layanan-layanan yang dapat meningkatkan kualitas hidup warga nya.

Model Pengukuran Kota Cerdas

SumberDaya

dan Enabler

Berapa banyak potensi sumberdaya kota yang sudah

dimanfaatkan oleh kota?

Pengembangandan Pengelolaan

Kota

Bagaimana pemerintah kotamengelola kota, menggerakan

semua potensi kota, danmencari solusi inovatif untukmenyelesaikan masalah kota

secara efektif dan efisien?

LayananKota

Layanan (dan kualitas layanan) apa saja yang dapat diberikan

oleh pemerintah kota sertakomponen kota lain nya untukmeningkatkan kualitas hidup

warga nya?

Tingkat Kualitas Hidup

Apakah layananefektif & efisienmeningkatkankualitas hidup

Apakah Manajemenefektif & efisien

menciptakan layananyang berkualitas?

Apakah seluruh sumber dayadan enabler sudah

dimanfaatkansecara efektif dan efisien?

Indikator Pengukuran Kota Cerdas

SumberDaya

dan Enabler

Berapa banyak potensi sumberdaya kota yang sudah

dimanfaatkan oleh kota?

Pengembangandan Pengelolaan

Kota

Bagaimana pemerintah kotamengelola kota, menggerakan

semua potensi kota, danmencari solusi inovatif untukmenyelesaikan masalah kota

secara efektif dan efisien?

LayananKota

Layanan apa saja yang dapatdiberikan oleh pemerintah

kota serta komponen kota lain nya untuk meningkatkan

kualitas hidup warga nya?

Bagaimana persepsimasyarakat terhadapt layanan

kota?

1. Daftar Sumber Daya Utama2. Utilisasi Sumber Daya3. Inisiatif Cerdas/Inovatif untuk

pemanfaatan Sumber Daya

1. Manajemen, Integrasi, dan Keberlanjutan

2. E-Government3. Strategi dan

Rencana SmartCity4. Inisiatif Cerdas/Inovatif untuk

pemanfaatan Pengelolaan

1. Layanan Pemerintah Kota2. Layanan Kota (non-Pemerintah)3. Layanan Cerdas & Inovatif

1. Indeks Kualitas Hidup dan indekspendukung lain nya

2. Persepsi Masyarakatterhadap Layanan Kota

3. Penilaian khusus untuk masalahumum perkotaan di Indonesia

Pengukuran

Penilaian Kota Cerdas

A. Sumber Daya1. Daftar Sumber Daya Utama2. Utilisasi Sumber Daya

B. Pengembangan danPengelolaan Kota1. Manajemen (PDCA), Integrasi,

dan Keberlanjutan2. E-Government3. Strategi dan

Rencana SmartCity

C. Layanan Kota dan Kualitas Hidup1. Layanan Pemerintah Kota2. Layanan Kota (non-Pemerintah)3. Layanan Cerdas & Inovatif

D. Pengukuran Layanan & Kualitas Hidup1. Indeks Kualitas Hidup dan indeks

pendukung lain nya2. Persepsi Masyarakat

terhadap Layanan Kota3. Penilaian khusus untuk masalah

umum perkotaan di Indonesia

Tingkat Kematangan Menuju Kota Cerdas Kondisi Kota & Kualitas Hidup

Penilaian Kota Cerdas

Tingkat Kematangan Kota Cerdas (1)

SmartIntegratedScatteredInitialAd-hoc

Ad-hoc Belum ada inisiatif formal SmartCity.

InitialSudah mulai ada inisiatif formal SmartCity yang tercantum dalam rencana formal kota, dilakukan oleh pemerintah kota.

ScatteredPemerintah kota mengajak berbagai pihak di dalam kota untuk melakukan berbagai inisiatif SmartCity, tetapi inisiatif-inisiatiftersebut tidak dijamin terintegrasi satu sama lain (mungkin belum ada forum resmi untuk koordinasi dan belum tentu adarencana formal Smart City)

IntegratedPemerintah kota mengajak berbagai pihak di dalam kota untuk melakukan berbagai inisiatif SmartCity yang terintegrasi, didukung oleh forum resmi (mis: Dewan Smart City) yang melibatkan seluruh komponen kota, dan menyepakati Rencana(formal) pengembangan Smart City yang memperlihatkan rencana yang terintegrasi

SmartKota yang sudah mencapai kondisi "Integrated" dan melakukan pengukuran kinerja pencapaian target serta melakukanimprovement program-program SmartCity.

Tingkat Kematangan Kota Cerdas (2)PerencanaSmart City

PelaksanaSmart City

Dewan SmartCity(mekanismekolaborasi)

Rencana PemerintahKota (RPJxD)

RencanaSmart City

Adhoc Belum ada Belum ada Belum ada Ada Tidak ada

Initial Pemerintah Kota Pemerintah Kota Belum ada Ada Tidak ada

ScatteredPemerintah Kota +

Stake holders lainnyaPemerintah Kota +

Stake holders lainnya

Mungkin sudah ada, tapi belum berjalan

secara efektif

Ada, belum tentu sejalan dengan Rencana

SmartCity

Ada, tidak dijamin terintegrasi antar sektor

dan tidak dijamin terintegrasi dengan RPJxD

IntegratedPemerintah Kota +

Stake holders lainnyaPemerintah Kota +

Stake holders lainnyaSudah ada, hanya untuk

menyepakati rencana

Ada, sesuai (align) dengan Rencana

SmartCity

Ada, terintegrasi antar sektor dan sesuai (align)

dengan RPJxD

SmartPemerintah Kota +

Stake holders lainnyaPemerintah Kota +

Stake holders lainnya

Sudah ada, berperanbersama untuk monev

dan improvement

Ada, sesuai (align) dengan Rencana

SmartCity

Ada, terintegrasi antarsektor dan sesuai (align)

dengan RPJxD danmencantumkan target

kinerja yang jelas

Tingkat Kematangan Kota Cerdas (3)

SmartIntegratedScatteredInitialAd-hoc

Inisiatif formalSmartCitydari pemerintahkota (saja)

Melibatkanpihak-pihaknon pemerintahsbg komponenkota

Solusi yangterintegrasilintas sektor,Ada Dewan SmartCity,Rencana SmartCityyang align denganRJPxD

Monitoring, Evaluasi,Continues Improvement

7. Template Inisiatif Layanan Smart City

Solusi

Solusi

Smart City

Solusi dapat berupa solusi konseptual (model, framework),

rekomendasi, standar, atau solusi praktis (layanan)

Key Players Key Activities

Key Resources

Value Prepositions

Customer Relationships

Channels

Customer Segments

Cost & Structures Revenue Streams

• Daftar pihak-pihak yang terkait dengan inisiatiftersebut

• Aktivitas-aktivitasutama dalam inisiatiftersebut

• Sumber daya utama(kunci) yang diperlukanagar inisiatif tersebutdapat berjalan

• Value apa yang ditawarkan dari inisiatiftersebut

• Bagaimana strategiberinteraksi dengancustomer (lihatCustomer Segment)

• Daftar customer, misal: warga kota, pendatangdomestik, pendatangasing, pengusaha, dsb

• Channel-channel yang digunakan untukhubungan dengancustomer (lihatCustomer relationship)

• Komponen-komponen biaya. Mungkin akan mencakup: (1) BiayaSurvey Untuk Data Awal; (2) BiayaPengembangan; (3) BiayaOperasional; (4) Biaya Sosialisasi

• Iklan

Quality of Life Indicators

• Daftar indikator yang diharapkan akandiperbaiki, caramengukurnya

SERVICES: APLIKASI INFO KOTA CLUSTER: SMART PEOPLE

Sustainability Strategy

• Bagaimana strategiuntuk menjamin bahwainisiatif ini akanberlanjut terus? SDM? Biaya operasional?

Investors

Government Roles

• Peran yang harusdijalankan olehpemerintah, misalnyamembuat peraturan, sosialisasi, dsb

Revenue Streams

• Sumber biaya. Pemerintah? Swasta?

• Jika ada keuntungan, jelaskan disini.

SMART CITY SERVICE CANVAS (SCSS)

Diagram ini mungkin perludilengkapi dengan:1) Gambar sistem2) Model Bisnis3) Penjelasan tambahan

dari tiap komponendiagram/canvas ini

Service Measurement

• Cara mengukurlayanan, dan batas ataukriteria layanan dapatdikatakan baik

Acknowledgement & Intelectual Property Right • Konsep-konsep awal yang disajikan dalam dokumen ini dikembangkan oleh SCCIC (Smart

City & Community Innovation Center, Institut Teknologi Bandung) berdasarkan hasil diskusiinternal yang berkelanjutan, serta berbagai masukan dari berbagai pihak lainnya, terutamapara pakar dari Kelompok Kelimuan Teknologi Informasi STEI ITB.

• Konsep-konsep ini dapat “diadopsi secara penuh” atau “diadopsi dan dimodifikasi” dengantetap mencantumkan sumber awal dan proses perubahannya.

• Konsep-konsep yang disajikan dalam dokumen ini tidak didaftarkan sebagai hak cipta, sehingga setiap pihak dapat menggunakan dan mendapatkan manfaat dari konsep-konseptersebut.

• Konsep-konsep yang disajikan dalam dokumen ini sedang dalam proses untuk dijadikanpublikasi ilmiah. Mohon untuk tidak menggunakan konsep-konsep tersebut sebagai karyailmiah atau bagian dari karya ilmiah tanpa koordinasi dengan sccic-itb.

Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas

Didukung oleh

Smart City & Community Innovation CenterInstitut Teknologi Bandung