Model Kepemimpinan Nabi

38
Beberapa hal yang diterapkan nabi Muhammad sebagai pemimpin dalam kehidupannya sehari-hari, yaitu: Perilaku Sosial Yang Baik Dalam kehidupan di tengah masyarakat, Nabi saw selalu baik hati, riang dan sopan terhadap semua orang. Nabi saw selalu yang lebih duluan memberikan salam, sekalipun kepada anak-anak dan para sahaya. Nabi saw tak pernah meregangkan kakinya di hadapan orang, dan tak pernah berbaring di hadapan orang. Kalau tengah bersama Nabi saw, semua orang duduk mengelilingi Nabi saw. Tak ada yang punya tempat khusus. Nabi saw selalu memperhatikan sahabat-sahabatnya. Kalau Nabi saw tak melihat siapa pun di antara sahabat-sahabatnya itu selama dua atau tiga hari, Nabi saw menanyakannya. Jika ternyata sahabat itu sakit, Nabi saw menjenguknya. Dan jika sahabat itu mendapat kesulitan, Nabi saw berupaya memecahkan problemnya. Lembut Namun Tegas Dalam masalah pribadi, Nabi saw lembut, simpatik dan toleran. Pada banyak peristiwa sejarah, toleransi Nabi saw merupakan salah satu alasan kenapa Nabi saw sukses. Namun dalam masalah prinsip ketika mengenai masalah kepentingan masyarakat atau hukum, Nabi saw tegas dan tak pernah memperlihatkan sikap toleran. Hidup Sederhana Hidup sederhana merupakan salah satu prinsip hidup Nabi saw. Nabi saw biasa mengatakan: “Sungguh menyenangkan kekayaan itu, jika didapat dengan cara yang halal oleh orang yang tahu cara membelanjakannya”. Nabi saw juga mengatakan: “Kekayaan merupakan bantuan yang baik bagi ketakwaan” Ketetapan Hati dan Sabar Tekad atau kemauan keras Nabi saw sungguh luar biasa. Tekad ini mempengaruhi para sahabatnya juga. Dalam masa hidupnya, beberapa kali kondisi sedemikian rupa sehingga kelihatannya tak ada lagi harapan, namun tak pernah ada kata gagal dalam benaknya. Kepemimpinan, Administrasi dan Konsultasi Sekalipun para sahabat Nabi saw menjalankan setiap perintah Nabi saw tanpa ragu, dan berulang-ulang mengatakan percaya penuh kepada Nabi saw dan bahkan mau terjun ke sungai atau ke

description

Model Kepemimpinan nabi

Transcript of Model Kepemimpinan Nabi

Page 1: Model Kepemimpinan Nabi

Beberapa hal yang diterapkan nabi Muhammad sebagai pemimpin dalam kehidupannya sehari-hari, yaitu:

Perilaku Sosial Yang BaikDalam kehidupan di tengah masyarakat, Nabi saw selalu baik hati, riang dan sopan terhadap semua orang. Nabi saw selalu yang lebih duluan memberikan salam, sekalipun kepada anak-anak dan para sahaya. Nabi saw tak pernah meregangkan kakinya di hadapan orang, dan tak pernah berbaring di hadapan orang. Kalau tengah bersama Nabi saw, semua orang duduk mengelilingi Nabi saw. Tak ada yang punya tempat khusus. Nabi saw selalu memperhatikan sahabat-sahabatnya. Kalau Nabi saw tak melihat siapa pun di antara sahabat-sahabatnya itu selama dua atau tiga hari, Nabi saw menanyakannya. Jika ternyata sahabat itu sakit, Nabi saw menjenguknya. Dan jika sahabat itu mendapat kesulitan, Nabi saw berupaya memecahkan problemnya.

Lembut Namun TegasDalam masalah pribadi, Nabi saw lembut, simpatik dan toleran. Pada banyak peristiwa sejarah, toleransi Nabi saw merupakan salah satu alasan kenapa Nabi saw sukses. Namun dalam masalah prinsip ketika mengenai masalah kepentingan masyarakat atau hukum, Nabi saw tegas dan tak pernah memperlihatkan sikap toleran.

Hidup SederhanaHidup sederhana merupakan salah satu prinsip hidup Nabi saw. Nabi saw biasa mengatakan: “Sungguh menyenangkan kekayaan itu, jika didapat dengan cara yang halal oleh orang yang tahu cara membelanjakannya”. Nabi saw juga mengatakan: “Kekayaan merupakan bantuan yang baik bagi ketakwaan”

Ketetapan Hati dan SabarTekad atau kemauan keras Nabi saw sungguh luar biasa. Tekad ini mempengaruhi para sahabatnya juga. Dalam masa hidupnya, beberapa kali kondisi sedemikian rupa sehingga kelihatannya tak ada lagi harapan, namun tak pernah ada kata gagal dalam benaknya.

Kepemimpinan, Administrasi dan KonsultasiSekalipun para sahabat Nabi saw menjalankan setiap perintah Nabi saw tanpa ragu, dan berulang-ulang mengatakan percaya penuh kepada Nabi saw dan bahkan mau terjun ke sungai atau ke dalam kobaran api jika saja Nabi saw memerintahkannya, Sahabat-sahabat¬nya dan konsultasi dengan mereka yang dipandangnya penting, merupakan faktor-faktor utama yang memberikan sumbangsih bagi pengaruhnya yang luar biasa di kalangan para sahabatnya. Fakta ini ditunjukkan oleh Al-Qur’an. Al-Qur’an memfirmankan:

�ْغ�ِف�ْر� َت َو�اْس� �ُه�ْم� َع�ْن َف�اَع�ُف� َح�ْو�ِل�َك� ِم�ْن� �ِف�ُّض�ْوا الْن �َق�ْل�ِب� اِل �يَظ� َغ�ْل َف�ًّظ#ا �َت� �ْن ُك �ْو� َو�ِل �ُه�ْم� ِل �َت� �ْن ِل )ِه� اِلْل ِم�ْن� َح�َم�ٍة( َر� �َم�ا َف�ِب�يْن� ) .ْل �ْو�ُك �َم�َت اِل �ِح�ِب� ُي )ِه� اِلْل �َّن) ِإ )ِه� اِلْل َع�ْل�ى )ْل� �ْو�ُك َف�َت ِم�َت� َع�َز� �َذ�ا َف�ِإ األِم�ْر� َف�ي ُه�ْم� اَو�َر� َو�َش� �ُه�ْم� (١٥٩ِل

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut kepada mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan din dari sekelitingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya”. )QS. Âli ‘Imrân: 159(

Page 2: Model Kepemimpinan Nabi

Teratur dan TertibSemua tindakan Nabi saw teratur dan tertib. Nabi saw bekerja sesuai dengan jadwal. Nabi saw mengajak para sahabatnya untuk berbuat sama. Berkat pengaruh Nabi saw, para sahabat jadi penuh disiplin.

Mau Mendengarkan Kritik dan Tak Suka Pujian yang Bersifat MenjilatNabi saw suka bekerja sempurna. Nabi saw biasa mengerjakan sesuatu dengan benar dan efisien Terkadang Nabi saw terpaksa menghadapi kritik para sahabat. Namun tanpa bersikap keras terhadap mereka, Nabi saw menjelas-kan keputusannya, dan para sahabat pun akhimya mau menerima. Nabi saw membenci sekali pujian yang bersifat menjilat. Nabi saw mengatakan: “Lemparkan debu ke wajah orang yang menjilat”.

Memerangi KelemahanNabi saw tidak mengeksploitasi titik lemah dan kebodohan orang. Nabi saw justru berupaya memperbaiki kelemahan orang dan membuat orang mengetahui apa yang tidak mereka ketahui sebelumnya. Pada hari meninggalnya putra Nabi saw yang berusia tujuh belas bulan, kebetulan terjadi gerhana matahari. Orang pada mengatakan bahwa gerhana tersebut terjadi karena duka cita yang merundung Nabi saw. Nabi saw tidak tinggal diam menghadapi pikiran yang keliru ini. Nabi saw kemudian naik ke mimbar dan mengatakan: “Wahai manusia! Bulan dan matahari adalah dua tanda dari Allah. Terjadinya gerhana keduanya bukan karena kematian seseorang.”

Memiliki Kualitas Sebagai PemimpinNabi saw memiliki kualitas maksimum kepemimpinan seperti sifat mau tahu orang, teguh had, efisien, berani, tak takut meng¬hadapi konsekuensi suatu tindakan, mampu melihat ke depan, mampu menghadapi kritik, mengakui kemampuan orang lain, mendelegasikan kekuasaan kepada orang lain yang mampu, luwes dalam masalah pribadinya, keras dalam masalah prinsip, memandang penting orang lain, memajukan bakat intelektual, emosional dan praktis mereka, menjauhkan diri dari praktik lalim, tidak meminta ketaatan buta, bersahaja dan rendah hati, bermartabat dan sangat memperhatikan pengelolaan sumber daya manusia. Nabi saw sering mengatakan: “Jika kamu bertiga mengadakan perjalanan bersama, maka pilih salah satu dari kalian sebagai pemimpin”.

Dalam konteks kepemimpinan, Nabi mengembangkan kepemimpinan moral dalam kehidupan politiknya. Ini merupakan respons yang sangat tepat dalam menghadapi struktur masyarakat pra-Islam yang feodalistik dan represif, karena yang ditekankan adalah aspek moralitas )akhlaq al-karimah(. Oleh karena itu, politik pada zaman Nabi berfungsi sebagai kendaraan moral yang efektif.

Nabi Muhammad dengan spirit religiusitas dan moralitasnya berhasil membangun sebuah komunitas yang beradab di Madinah. Bersama semua unsur penduduk Madinah, Nabi meletakkan dasar-dasar peradaban )madaniyyah( dengan membuat sebuah perjanjian )Piagam Madinah( yang mengatur mengenai kehidupan beragama, ekonomi, sosial, dan politik. Dalam hal ini, ikatan keadaban )bond of civility( ditegakkan oleh semangat universal ketuhanan untuk menegakkan sistem hukum yang adil dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Moralitas menjadi kunci penting dalam kepemimpinan yang dikembangkan oleh Nabi. Berdasarkan bukti-bukti historis, moralitas menjadi titik poros bagi pengembangan kehidupan bersama yang mampu menciptakan kesejahteraan. Oleh karena itu, jika mengharapkan bangsa Indonesia mampu keluar dari krisis menuju ke arah kehidupan yang menyejahterakan,

Page 3: Model Kepemimpinan Nabi

kepemimpinan yang berlandaskan kepada moralitas merupakan sebuah kebutuhan mutlak. Sebaliknya, pemimpin yang tidak mempertimbangkan moralitas hanyalah akan mengantarkan negara ke arah kehancuran.

Karakteristik kepemimpinan Rasulullah saw. adalah, kejujuran yang teruji dan terbukti. Kejujuran adalah perilaku kunci yang sangat efektif untuk membangun kepercayaan )kredibilitas( sebagai seorang pemimpin. Di samping itu, beliau juga cakap dan cerdas, inovatif dan berwawasan ke depan,

tegas tapi rendah hati, pemberani tapi bersahaja, kuat fisik dan tahan penderitaan.

Pola kepemimpinan Rasulullah Muhammad saw., dapat dijadikan rujukan yang utama dalam kehidupan umat manusia, terutama bagi yang beriman dan bertakwa, serta selalu berzikir kepada Allah SWT. Hal ini sejalan sebagaimana diungkap Allah dalam Q.S. Al-Ahzab ayat 21, yang berbunyi :

ا ) �يْر? �ِث ُك )ِه� اِلْل �ْر� َو�َذ�ُك اآلِخ�ْر� �ْو�َم� �ي َو�اِل )ِه� اِلْل ُج�ْو �ْر� ُي �اَّن� ُك �َم�ْن� ِل Eٍة� ْن َح�َس� Eْو�ٌة ْس�� ُأ )ِه� اِلْل ْس�ْوِل� َر� َف�ي �ْم� �ُك ِل �اَّن� ُك �َق�ْد� (٢١ِل

Artinya: “Sesungguhnya pada diri Rasulullah ada teladan yang baik bagi kamu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan hari akhir dan dia banyak menyebut nama Allah”.

Nabi Muhammad saw. adalah pemimpin dunia yang terbesar sepanjang sejarah. Karena hanya dalam waktu 23 tahun, dengan biaya kurang dari satu persen biaya yang dipergunakan untuk revolusi Perancis dan dengan korban kurang dari seribu orang. Beliau telah menghasilkan tiga karya besar yang belum pernah dicapai oleh pemimpin yang manapun di seluruh dunia sejak Nabi Adam as. sampai sekarang. Tiga karya besar tersebut adalah:

�ِلِه� اِإل �ْد� ي �ْو�َح� )mengesakan Tuhan( َت

Nabi Besar Muhammad saw. telah berhasil menjadikan bangsa Arab yang semula mempercayai Tuhan sebanyak 360 )berfaham polytheisme( menjadi bangsa yang memiliki keyakinan tauhid mutlak atau monotheisme absolut.

�ِم)ٍة� األ �ْد� ي �ْو�َح� )kesatuan ummat( َت

Nabi Besar Muhammad saw. telah berhasil menjadikan bangsa Arab yang semua selalu melakukan permusuhan dan peperangan antar suku dan antar kabilah, menjadi bangsa yang bersatu padu dalam ikatan keimanan dalam naungan agama Islam.

�ْو�ِم�ٍة� �ِح�ُك اِل �ْد� ي �ْو�َح� )kesatuan pemerintahan( َت

Nabi Besar Muhammad saw. telah berhasil membimbing bangsa Arab yang selamanya belum pernah memiliki pemerintahan sendiri yang merdeka dan berdaulat, karena bangsa Arab adalah bangsa yang selalu dijajah oleh Persia dan Romawi, menjadi bangsa yang mampu mendirikan negara kesatuan yang terbentang luas mulai dari benua Afrika sampai Asia.

Kunci dari keberhasilan perjuangan beliau dalam waktu relatif singkat itu adalah terletak pada tiga hal: Keunggulan agama Islam Ketepatan sistem dan metode yang beliau pergunakan untuk berda’wah. Kepribadian beliau.An Nahlu ayat 125:�ْم� �َع�ْل ا ُه�ْو� )َك� َّب َر� �َّن) ِإ ؛ ْن� �َح�َس� ا ُه�ي� �ى )َت �اِل َّب �ُه�ْم� اِد�ِل َو�ُج� ، �ٍة� ْن �ِح�َس� اِل �َم�ْو�َع�ًّظ�ٍة� َو�اِل �َم�ٍة� �ِح�ُك �اِل َّب .َك� َّب َر� �ْل� �ي ِب ْس� �ِل�ى ا �ِد�ُع� ا

Page 4: Model Kepemimpinan Nabi

�ْن� �ْد�ُي �َم�ُه�َت �اِل َّب �ْم� �َع�ْل ا َو�ُه�ْو� ، �ِه� �ْل �ي ِب ْس� َع�ْن� َض�ْل) �َم�ْن� . َّبArtinya: “Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Surat Fushshilat ayat 34: Eْم� َح�َم�ي Uَو�ِل�ي )ِه� �ْن �ا ُك Eَع�ْد�اَو�ٌة �ِه� �ْن �ي َو�َّب �َك� �ْن �ي َّب )ِذ�ى اِل �َذ�ا َف�ِإ �َح�َس�ْن� ا ُه�ي� �ى )َت �اِل َّب �ِد�َف�ْع� ا ؛ �ٍة� .َئ ي اِلَس) � َو�ال �ٍة� ْن �ِح�َس� اِل �ْو�ى َت �َس� َت � َو�ال

.Artinya: “Dan tiadalah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah )kejahatan( itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia”.

surat Ali Imran ayat 159:�ُه�ْم� َع�ْن َف�اَع�ُف� ، �َك� َح�ْو�ِل ِم�ْن� �ِف�ُّض�ْو�ا �ْن ال �َق�ْل�ِب� اِل �َظ� �ي َغ�ْل َف�ًّظ#ا �َت� �ْن ُك �ْو� َو�ِل ، �ُه�ْم� ِل �َت� �ْن ِل اِلْلِه� ِم�ْن� َح�َم�ٍة( َر� �َم�ا َف�ِب

�ْن� . �ي .ْل �ْو�ُك �َم�َت اِل �ِح�ِب� ُي اِلْلِه� �َّن) ِإ ؛ اِلْلِه� َع�ْل�ى )ْل� �ْو�ُك َف�َت ِم�َت� َع�َز� �َذ�ا َف�ِإ ، �ِم�ْر� اال َف�ى ُه�ْم� اَو�َر� َو�َش� �ُه�ْم� ِل �ْغ�ِف�ْر� َت َو�اْس� .Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”.

Nabi Muhammad saw. adalah pemimpin dunia yang terbesar sepanjang sejarah. Karena hanya dalam waktu 23 tahun )kurang dari seperempat abad(, dengan biaya kurang dari satu persen biaya yang dipergunakan untuk revolusi Perancis dan dengan korban kurang dari seribu orang. Beliau telah menghasilkan tiga karya besar yang belum pernah dicapai oleh pemimpin yang manapun di seluruh dunia sejak Nabi Adam as. sampai sekarang. Tiga karya besar tersebut adalah:

�ِلِه� .1 اِإل �ْد� ي �ْو�َح� )mengesakan Tuhan( َت

Nabi Besar Muhammad saw. telah berhasil menjadikan bangsa Arab yang semula mempercayai Tuhan sebanyak 360 )berfaham polytheisme( menjadi bangsa yang memiliki keyakinan tauhid mutlak atau monotheisme absolut.�ِم)ٍة� .2 األ �ْد� ي �ْو�َح� )kesatuan ummat( َت

Nabi Besar Muhammad saw. telah berhasil menjadikan bangsa Arab yang semua selalu melakukan permusuhan dan peperangan antar suku dan antar kabilah, menjadi bangsa yang bersatu padu dalam ikatan keimanan dalam naungan agama Islam.�ْو�ِم�ٍة� .3 �ِح�ُك اِل �ْد� ي �ْو�َح� )kesatuan pemerintahan( َت

Nabi Besar Muhammad saw. telah berhasil membimbing bangsa Arab yang selamanya belum pernah memiliki pemerintahan sendiri yang merdeka dan berdaulat, karena bangsa Arab adalah bangsa yang selalu dijajah oleh Persia dan Romawi, menjadi bangsa yang mampu mendirikan negara kesatuan yang terbentang luas mulai dari benua Afrika sampai Asia.

Kunci dari keberhasilan perjuangan beliau dalam waktu relatif singkat itu adalah terletak pada tiga hal:

Page 5: Model Kepemimpinan Nabi

1. Keunggulan agama Islam2. Ketepatan sistem dan metode yang beliau pergunakan untuk berda’wah.3. Kepribadian beliau.

Keunggulan agama Islam terletak pada delapan sifat yang tidak dimiliki oleh agama-agama lainnya di seluruh dunia ini, yaitu:

1. Agama Islam itu adalah agama fitrah.2. Agama Islam itu adalah mudah, rational dan praktis.3. Agama Islam itu adalah agama yang mempersatukan antara kehidupan jasmani dan rohani dan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi.4. Agama Islam itu adalah agama yang menjaga keseimbangan antara kehiduan individual dan kehidupan bermasyarakat.5. Agama Islam itu adalah merupakan jalan hidup yang sempurna.6. Agama Islam itu adalah agama yang universal dan manusiawi.7. Agama Islam itu adalah agama yang stabil dan sekaligus berkembang.8. Agama Islam itu adalah agama yang tidak mengenal perubahan.

Sistem dakwah yang dipergunakan oleh Nabi Besar Muhammad saw. adalah:

1. Menanamkan benih iman di hati umat manusia dan menggemblengnya sampai benar-benar mantap.2. Mengajak mereka yang telah memiliki iman yang kuat dan mantap untuk beribadah menjalankan kewajiban-kewajiban agama Islam dengan tekun dan berkesinambungan secara bertahap.3. Mengajak mereka yang telah kuat dan mantap iman mereka serta telah tekun menjalankan ibadah secara berkelanjutan untuk mengamalkan budi pekerti yang luhur.

Metode dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah saw. adalah:

1. Hikmah, yaitu kata-kata yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dan yang bathil.2. Nasihat yang baik.3. Menolak bantahan dari orang-orang yang menentangnya dengan memberikan argumentasi yang jauh lebih baik, sehingga mereka yang menentang dakwah beliau tidak dapat berkutik.4. Memperlakukan musuh-musuh beliau seperti memperlakukan sahabat karib. Keempat metode dakwah beliau di atas, disebutkan oleh Allah swt. dalam Al Qur’an al Karim dalam surat:

An Nahlu ayat 125:

�ْم� �َع�ْل ا ُه�ْو� )َك� َّب َر� �َّن) ِإ ؛ ْن� �َح�َس� ا ُه�ي� �ى )َت �اِل َّب �ُه�ْم� اِد�ِل َو�ُج� ، �ٍة� ْن �ِح�َس� اِل �َم�ْو�َع�ًّظ�ٍة� َو�اِل �َم�ٍة� �ِح�ُك �اِل َّب .َك� َّب َر� �ْل� �ي ِب ْس� �ِل�ى ا �ِد�ُع� ا�ْن� �ْد�ُي �َم�ُه�َت �اِل َّب �ْم� �َع�ْل ا َو�ُه�ْو� ، �ِه� �ْل �ي ِب ْس� َع�ْن� َض�ْل) �َم�ْن� . َّب

“Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Surat Fushshilat ayat 34:

Page 6: Model Kepemimpinan Nabi

Eْم� َح�َم�ي Uَو�ِل�ي )ِه� �ْن �ا ُك Eَع�ْد�اَو�ٌة �ِه� �ْن �ي َو�َّب �َك� �ْن �ي َّب )ِذ�ى اِل �َذ�ا َف�ِإ �َح�َس�ْن� ا ُه�ي� �ى )َت �اِل َّب �ِد�َف�ْع� ا ؛ �ٍة� .َئ ي اِلَس) � َو�ال �ٍة� ْن �ِح�َس� اِل �ْو�ى َت �َس� َت � َو�ال.

“Dan tiadalah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah )kejahatan( itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia”.

Kepribadian Nabi Besar Muhammad saw. yang sangat menunjang dakwah beliau disebutkan dalam Al Qur’an sebagai berikut:

1. Bersikap lemah-lembut.2. Selalu mema’afkan kesalahan orang lain betapapun besar kesalahan tersebu selama kesalahan tersebut terhadap pribadi beliau.3. Memintakan ampun dosa dan kesalahan orang lain kepada Allah swt., jika kesalahan tersebut terhadap Allah swt.4. Selalu mengajak bermusyawarah dengan para sahabat beliau dalam urusan dunia dan beliau selalu konsekwen memegang hasil kepautusan musyawarah.5. Jika beliau ingin melakukan sesuatu, maka beliau selalu bertawakkal kepada Allah swt. dalam arti: direncanakan dengan matang, diprogramkan, diperhitungkan anggarannya dan ditentukan sistem kerjanya.

Kelima kepribadian Nabi Besar Muhammad saw. tersebut di atas, dituturkan oleh Allah swt. dalam surat Ali Imran ayat 159:

�ُه�ْم� َع�ْن َف�اَع�ُف� ، �َك� َح�ْو�ِل ِم�ْن� �ِف�ُّض�ْو�ا �ْن ال �َق�ْل�ِب� اِل �َظ� �ي َغ�ْل َف�ًّظ#ا �َت� �ْن ُك �ْو� َو�ِل ، �ُه�ْم� ِل �َت� �ْن ِل اِلْلِه� ِم�ْن� َح�َم�ٍة( َر� �َم�ا َف�ِب�ْن� . �ي .ْل �ْو�ُك �َم�َت اِل �ِح�ِب� ُي اِلْلِه� �َّن) ِإ ؛ اِلْلِه� َع�ْل�ى )ْل� �ْو�ُك َف�َت ِم�َت� َع�َز� �َذ�ا َف�ِإ ، �ِم�ْر� اال َف�ى ُه�ْم� اَو�َر� َو�َش� �ُه�ْم� ِل �ْغ�ِف�ْر� َت َو�اْس� .

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”.

Dikutip dari materiDrs. KH. Achmad Masduqi

"Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu adalah menjadi suri tauladan yang baik bagi kamu, yaitu bagi orang-orang yang mengharapkan )rahmat( Ilahi dan )kedatangan( hari kiamat dan orang-orang yang senantiasa ingat kepada Allah." )QS. Al-Ahzab XXXIII: 21(.Sejak dari abad ke abad telah lahir pemimpin-pemimpin di tengah-tengah berbagai-bagai kaum dan bangsa, baik yang khusus diutus Tuhan sebagai Rasul atau Nabi maupun yang dilahirkan dengan bakat kepemimpinan.Hampir semua Rasul/Nabi atau pemimpin-pemimpin itu titik berat tugas yang dilaksanakannya hanya terbatas pada satu atau dua-tiga bidang kepentingan kehidupan, umpamanya di bidang agama, atau politik saja, atau ekonomi saja, atau kebudayaan saja dan lain-lain.Tidak ada yang meliputi semua bidang yang sifatnya menyeluruh, all round. Berbeda halnya dengan kepemimpinan Nabi Muhammad s.a.w.Mengenai kepemimpinan Rasulullah itu, dilukiskan oleh Abul A'la Maududi, sebagai berikut:"Adapun pada diri Nabi Muhammad saw terhimpun dan terpusat semua sifat-sifat kepemimpinan yang diperlukan, Beliau adalah seorang Ahli Hikmat, tapi beliau juga seorang

Page 7: Model Kepemimpinan Nabi

pelaksana dari ajaran-ajaran yang dikembangkannya, seorang negarawan yang ulung, seorang prajurit yang luar biasa )jenius(. Beliau adalah seorang pengatur dan pencipta undang-undang )legislator(, seorang pembina moral dan akhlak. Dia adalah seorang pembina kerohanian ummat, disamping menjadi pemimpin agama. Pandangan beliau jauh menembus ufuk cakrawala kehidupan.Perintah-perintahnya meliputi semua bidang kehidupan, sejak dari masalah-masalah kecil yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari sampai kepada soal-soal yang bersifat internasional.Akhirnya Maududi menyimpulkan:"Nabi Muhammad adalah satu-satunya contoh kepemimpinan yang lengkap, dimana semua keunggulan/keistimewaan terkumpul dalam diri seorang pribadi." )He is the only example where all excellences have been blanded into one personality(. )The Prophet of Islam, hal 25(.Baiklah dikemukakan di sini secara singkat tentang kepemimpinan Rasulullah dalam beberapa bidang supaya bisa menjadi tauladan bagi kita semua.1. Nabi Muhammad sebagai pemimpin agama.Beliau mengembangkan agama yang menjadi landasan dalam kehidupan ummat manusia, tak ubahnya laksana fondasi dari satu bangunan. Landasan itu ialah TAUHID, yaitu kepercayaan yang bulat dan mutlak terhadap ke-Esaan Allah SWT dan hanya kepada Allah SWT sajalah manusia wajib berbakti dan menyembah. Sebagian besar ummat manusia pada waktu itu tidak murni lagi kepercayaannya. Sebab di samping percaya kepada Allah, mereka percaya pula kepada tuhan-tuhan yang lain, malah ada yang menyembah patung-patung dan berhala-berhala. Ada pula yang percaya kepada pengaruh udara, matahari, bulan, bintang dan lain-lain yang mereka anggap menentukan keadaan dan nasib mereka. Apabila ditimpa kesusahan, mereka minta tolong kepada patung-patung, kalau mendapat nikmat, mereka memuja-muji berhala-berhala."Kekacauan" dalam bidang kepercayaan ini membawa pengaruh yang "kacau" pula dalam membentuk pandangan dan sikap yang buruk terhadap bidang-bidang kehidupan lainnya.Dengan ajaran Tauhid ini yang beliau ajarkan dan mantapkan kepada ummatnya dalam masa lebih kurang 13 tahun, akhirnya merupakan sumber yang memancarkan kemurnian, kekuatan yang mampu mengubah sikap hidup dan cara pikir ummat manusia pada waktu itu sesuai dengan pokok-pokok misi yang dijalankan oleh Rasulullah )Muhammad(.Sebagai pemimpin agama, maka titik awal dan titik berat ajaran yang dikembangkan oleh beliau ialah menanamkan Tauhid, yang dalam Al-Quran disebutkan dengan predikat "Syaratun-thaiyibah" ; yaitu pohon yang baik, yang memenuhi syarat-syarat untuk hidup dan memberikan kehidupan.Apabila pohon Tauhid itu sudah tegak, kecuali dia kelihatan indah, daunnya yang rindang dapat dijadikan tempat berteduh di panas yang terik, buahnya bisa dinikmati kelezatannya, pun mahapenting ia berdiri tegak dan mantap )istiqamah(, tidak bergoncang ditiup angin taufan sekalipun, sebab akarnya telah tertancap jauh ke dalam bumi )iman yang kuat dan kokoh(.Nabi Muhammad sebagai negarawan.Setelah Rasulullah hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan tenaga inti yang sudah terlatih dan terseleksi, yaitu kaum Muhajirin, dibantu oleh kaum Anshar, maka dalam masa kurang lebih 10 tahun, satu masa yang relatif pendek, Rasulullah telah berhasil membangun satu pemerintahan Islam, DAULAH ISLAMIYAH, yang lengkap memenuhi unsur-unsur yang diperlukan dalam membangun dan mengembangkannya.Dalam segala bidang kehidupan, Rasulullah melaksanakan essensi dari pokok-pokok kehidupan suatu negara dan ummat, yang dalam kehidupan demokrasi beberapa abad kemudian terkenal dengan istilah: kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan )liberte, egalite, fraternite(.Ajaran Islam memberikan hak-hak kemerdekaan kepada pemeluknya yang menjadi warganegara DAULAH ISLAMIYAH yang baru dibangun pada masa itu. Kemerdekaan berpikir dan kemerdekaan melahirkan pendapat dalam pemerintahan senantiasa dikembangkan oleh negarawan yang bernama Muhammad. Di samping itu, baik melalui ketentuan-ketentuan dalam pemerintahan maupun dalam sikap dan pergaulan sehari-hari, beliau mengembangkan ruh dan semangat persamaan serta persaudaraan. Beliau menghapuskan perbedaan-perbedaan karena keturunan, kekayaan, kebangsaan, perbedaan

Page 8: Model Kepemimpinan Nabi

warna, dan kulit serta lain-lain sebagainya, sehingga orang-orang asing seperti Salman Al Farisi yang berkebangsaan Persia, diberikan kedudukan dan memegang peranan yang penting dalam pemerintahan Islam. Dalam pergaulan dan urusan-urusan keagamaan, seorang yang berkulit hitam dan tadinya pernah menjadi budak seperti Bilal bin Rabah, mendapat kedudukan sesuai dengan kemampuannya dan loyalitasnya.Walaupun kepemimpinan Nabi Muhammad s.a.w. sebagai utusan Allah )Rasulullah( senantiasa mendapat bimbingan dan petunjuk Ilahi, tapi mengenai pelaksanaan sesuatu hal yang tidak ditetapkan oleh wahyu, beliau selalu bermusyawarah dengan para pembantunya serta para sahabat pada umumnya, sesuai dengan garis-garis yang ditetapkan oleh wahyu Ilahi, yang memerintahkan:"Bermusyawarahlah dengan mereka dalam beberapa urusan." )QS. Ali Imran III: 159(."Urusan-urusan mereka haruslah )diputuskan( dengan musyawarah diantara mereka sendiri." )QS. As-Syura XLII: 38(.Nabi Muhammad sebagai pembangun moral.Salah satu faset lainnya kepemimpinan Rasulullah ialah tentang misi beliau sebagai pembangun moral, akhlak dan budi pekerti. Malah justru membangun moral itu merupakan tugas beliau yang utama, seperti dinyatakan oleh Rasulullah sendiri:"Saya diutus )titik beratnya( ialah untuk menyempurnakan )membangun( akhlak yang mulia." )Riwayat Imam Malik(.Akhlak itu menjadi mustika )intan-permata( yang memantulkan cahaya yang berkilau-kilau dalam kehidupan manusia. Tak ubahnya laksana kembang bunga di dalam suatu taman yang menambah keindahan taman tersebut bila dipandang mata.Segala sifat-sifat dan watak yang baik, terpuji, mulia dan yang seumpamanya adalah termasuk dalam rangkaian akhlak itu. Misalnya saja sifat-sifat: rendah hati )tawadhu'(, penyantun, ramah tamah, pemaaf, penyabar, sopan santun, ulet, sederhana, jujur, amanah, cerdas )fathanah( dan berpuluh-puluh sifat lainnya.Imam Gazali menyatakan bahwa tidak kurang dari 36 akhlak yang menghiasi kehidupan Rasulullah. )Ihya' Ulumuddin, jilid IV, hal. 353 s.d. 363(.Budipekerti yang mulia itu lebih dahulu diterapkan dan ditunjukkan oleh Rasulullah sendiri dalam pergaulan sehari-hari, sehingga tidak heran apabila akhlak beliau itu laksana magnet yang mampu menarik jarum yang berserakan di sekitarnya. Ucapan-ucapan beliau sesuai dengan sifat dan tingkah lakunya, sesuai kata dengan perbuatan.Akhlak Rasulullah itu telah berhasil melembutkan hati manusia yang kesat, menundukkan sikap yang kasar, menimbulkan respek dan simpati orang banyak, menambah kecintaan orang-orang yang miskin, meyakinkan kaum wanita atas perlindungan yang diberikannya dan lain-lain sebagainya.Dalam hubungan dengan pengaruh akhlak dan sifat kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, disimpulkan oleh Abdur Rahman 'Azzam, bekas sekjen Liga Arab beberapa puluh tahun yang lalu, sebagai berikut:"One of the most important aspects of this revolution was the moral and spiritual transformation which Muhammad examplified in his deeds and personality and in the principles he advocated in accordance with the letter and spirit of his message."Maksudnya:"salah satu aspek yang paling penting dari perubahan )revolusi( itu ialah penjelmaan akhlak dan jiwa yang diterapkan oleh Muhammad dalam perbuatan dan kehidupan pribadinya dan dalam prinsip-prinsip yang dipertahankannya sesuai dengan kata-kata dan semangat ajaran yang menjadi poko tugasnya." )The Eternal Message of Muhammad, hal 77(.Keluhuran akhlak Rasulullah itu telah mendapat pujian dan bimbingan khusus dari Allah, seperti dinyatakan dalam Al-Quran )yang artinya(:"Dan sesunguuhnya engkau )Muhammad( benar-benar mempunyai budipekerti yang agung." )QS. Al-Qalam LXVIII: 4(.Demikianlah 3 faset diantara sekian banyak sifat-sifat kepemimpinan Rasulullah.Subhanallah!

Prinsip Sukses Menurut Seerah Nabi Muhammad (s)

Kepemimpinan Efektif prinsip Nabi Muhammad (s)

Page 9: Model Kepemimpinan Nabi

Penulis: Muhammad Khan W.

Ini adalah fakta yang terkenal bahwa Nabi Islam )saw( adalah orang yang sangat sukses dalam sejarah manusia secara keseluruhan. Tapi ia bukan hanya seorang pahlawan, seperti Thomas Carlyle telah memanggilnya. Menurut Al-Qur'an, ia adalah contoh terbaik untuk umat manusia. Dia telah menunjukkan kepada kita cara untuk mencapai sukses tertinggi di dunia ini. Dengan mempelajari kehidupan Nabi )saw(, kita dapat memperoleh prinsip-prinsip penting yang diikuti oleh Nabi )saw(. Memang, Nabi Islam )saw( adalah seorang pemikir positif dalam arti penuh kata. Semua aktivitasnya itu berorientasi hasil. Dia benar-benar menahan diri dari semua langkah yang mungkin terbukti kontra-produktif. Pertama Prinsip: Untuk memulai dari kemungkinan Prinsip ini juga dijelaskan dalam pepatah dari Aishah. Dia berkata: ". Setiap kali Nabi harus memilih antara dua pilihan, ia selalu memilih pilihan yang lebih mudah" )Al-Bukhari( Untuk memilih pilihan termudah berarti mulai dari mungkin, dan orang yang dimulai dari kemungkinan pasti akan mencapai golnya. Kedua Prinsip: Untuk melihat keuntungan dalam kerugian Pada awal dari Mekkah, ada banyak masalah dan kesulitan. Saat itu, sebuah ayat membimbing dalam Al Qur'an diturunkan. Dikatakan: "Dengan setiap kesulitan ada kemudahan, dengan setiap kesulitan ada kemudahan." )94:5-6(. Ini berarti bahwa jika ada beberapa masalah, ada juga kesempatan pada waktu yang sama. Dan cara untuk sukses adalah mengabaikan masalah dan memanfaatkan peluang. Ketiga Prinsip: Untuk mengubah tempat tindakan Prinsip ini berasal dari Hijrah ini. Hijrah bukan hanya migrasi dari Mekah ke Madinah. Ini adalah untuk menemukan tempat yang lebih cocok untuk bekerja Islam, sebagai sejarah terbukti di kemudian hari. Keempat Prinsip: Untuk membuat teman dari musuh Nabi )saw( Islam berulang kali mengalami praktek antagonisme oleh orang kafir. Pada saat itu Al Qur'an memerintahkan kepadanya kembalinya baik untuk kejahatan. Dan kemudian, seperti Al-Qur'an menambahkan, "Anda akan melihat musuh Anda direst telah menjadi teman terdekat Anda" )41:34(. Ini berarti bahwa suatu perbuatan baik sebagai balasan dari perbuatan buruk memiliki efek penakluk atas musuhmu. Dan hidup Nabi )saw( adalah bukti sejarah dari prinsip ini. Kelima Prinsip: Untuk mengubah minus menjadi ditambah Setelah Perang Badar, sekitar 70 orang-orang kafir dibawa sebagai tawanan perang. Mereka dididik orang. Nabi )saw( mengumumkan bahwa jika ada salah satu dari mereka akan mengajar sepuluh anak-anak Muslim bagaimana membaca dan menulis ia akan dibebaskan. Ini adalah sekolah pertama dalam sejarah Islam di mana semua siswa adalah Muslim, dan semua guru dari pangkat musuh. Di sini saya akan mengutip sebuah orientalis Inggris yang berkomentar tentang Nabi Islam )saw(: Dia menghadapi kesulitan dengan tekad untuk menulis kesuksesan dari kegagalan. Keenam Prinsip: Kekuatan perdamaian lebih kuat dari kekuatan kekerasan Ketika Mekkah ditaklukkan, semua )saw( Nabi lawan paling menakutkan dibawa hadapannya. Mereka adalah penjahat perang, dalam setiap arti kata. Tapi Nabi )saw( tidak memerintahkan untuk membunuh mereka. Dia hanya berkata: "Pergilah, Anda bebas." Hasil dari perilaku semacam itu ajaib. Mereka segera menerima Islam. Ketujuh Prinsip: Belum menjadi pemikir dikotomis Dalam Ghazwa terkenal dari Muta, Khalid bin Walid memutuskan untuk menarik pasukan muslim dari medan perang karena ia menemukan bahwa musuh sedang unproportionately kalah jumlah. Ketika mereka sampai di Madinah, beberapa Muslim menerima mereka dengan kata "O Furrar )O desertir!(" Nabi )saw( berkata "Tidak. Mereka Kurrar )Pria kemajuan( "Orang-orang Madinah. Berpikir dikotomus, baik melawan atau mundur. Nabi )saw( mengatakan tidak. Ada juga pilihan ketiga, dan itu adalah untuk menghindari perang dan menemukan waktu untuk memperkuat diri sendiri. Sekarang sejarah mengatakan kepada kita bahwa umat Islam, setelah tiga tahun persiapan, maju lagi ke arah perbatasan Romawi dan kali ini mereka meraih kemenangan gemilang. Kedelapan Prinsip: Untuk membawa pertempuran di lapangan sendiri yang menguntungkan seseorang Prinsip ini berasal dari Ghazwa dari Hudaibiyya. Saat itu, orang-orang kafir bertekad untuk terlibat dalam memerangi umat Islam, karena jelas mereka berada di posisi menguntungkan. Tapi Nabi )saw(, dengan menerima kondisi mereka secara sepihak, menandatangani kesepakatan. Itu adalah perjanjian perdamaian sepuluh tahun. Sampai saat itu, tempat pertemuan antara Muslim dan non-Muslim telah di medan perang. Sekarang daerah konflik menjadi perdebatan yang ideologis. Dalam waktu dua tahun, Islam muncul sebagai pemenang karena alasan sederhana dari ideologi superioritas. Kesembilan Prinsip: Gradualisme bukan radikalisme Prinsip ini mapan oleh hadits Al-Bukhari. Aishah mengatakan bahwa ayat pertama Al Qur'an yang terkait terutama untuk sorga dan neraka. Dan kemudian setelah waktu yang lama ketika hati rakyat telah melunak, perintah-perintah tertentu untuk menghentikan perzinahan dan minum yang terungkap dalam Al Qur'an. Ini

Page 10: Model Kepemimpinan Nabi

adalah bukti jelas bahwa untuk perubahan sosial, Islam menganjurkan metode evolusioner, bukan revolusioner metode. Kesepuluh Prinsip: Untuk menjadi pragmatis dalam hal-hal kontroversial Selama penulisan perjanjian Hudaibiyyah, Nabi )saw( mendiktekan kata-kata ini: "Ini dari Muhammad, utusan Allah." Delegasi Quraisy menyatakan keberatan atas kata-kata ini. Nabi )saw( segera berubah kata dan diperintahkan untuk menulis hanya Muhammad bin Abdullah. Ini adalah prinsip di mana Nabi Islam )saw( diperoleh bahwa keberhasilan yang telah diakui oleh para sejarawan sebagai kesuksesan sejati. Sumber: Khan, Muhammad W. [1998] "Prinsip Nabi Sukses." Minaret September masalah, hal 8-9.

Kepemimpinan Efektif Langkah-langkah untuk Pelaksanaan Strategi Organisasi Islam

Dengan Rafik Beekun

Perencanaan tanpa pelaksanaan tidak berguna. Dalam beberapa organisasi Islam, tidak ada konsep didefinisikan dari perencanaan jangka panjang. Lainnya, yang melakukannya, biasanya dihadapkan dengan masalah "analisis-kelumpuhan", menghabiskan terlalu banyak waktu pada pengasahan rencana bisnis mereka. Hasilnya adalah sederhana, tampaknya ada basa-basi terlalu banyak tentang apa-apa. Hanya beberapa organisasi Islam yang menerapkan strategi mereka efektif. Pada artikel ini, penulis menyoroti prinsip-prinsip yang berlaku umum bahwa ia percaya diperlukan untuk implementasi strategi yang efektif dalam konteks organisasi Islam termasuk Lembaga keuangan Islam.

Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai )Rost, 1991( "hubungan yang dinamis didasarkan pada pengaruh bersama dan tujuan bersama antara pemimpin dan rekan di mana keduanya pindah ke tingkat yang lebih tinggi motivasi dan pengembangan moral sebagai mereka mempengaruhi nyata, perubahan yang dimaksud.". Pada saat yang sama, Burns [1978] mendefinisikan kepemimpinan sebagai "pemimpin mendorong pengikutnya untuk bertindak untuk tujuan tertentu yang mewakili nilai-nilai dan motivasi - keinginan dan kebutuhan, aspirasi dan harapan -. Dari kedua pemimpin dan pengikut"

Kedua definisi menekankan dimensi kepemimpinan transformasional dimana Anda, sebagai pemimpin, dan pengikut Anda memperkaya satu sama lain. Sedangkan pemimpin transaksional mendekati pengikut dengan mata untuk bertukar satu hal lain )misalnya, pekerjaan untuk suara, papan posisi untuk sumbangan(, pemimpin transformasional mengenali kebutuhan pengikut potensial dan berusaha untuk memenuhi tingkat tinggi kebutuhan mereka. Mereka berusaha untuk melibatkan orang penuh pengikut untuk menimbulkan inspirasi bersama dan elevasi.

Dimensi transformasional sangat banyak bagian dari paradigma Islam kepemimpinan, yang menekankan pengayaan timbal balik dari para pemimpin dan pengikut. Bahkan, Islam menuntut bahwa Anda, sebagai seorang pemimpin, memperhatikan kebutuhan pengikut Anda. Dalam sebuah hadits )no. 2942( melaporkan dalam Sunan Abu Dawud oleh Abu Maryam al-Azdi, Nabi )saw( berkata:

Jika Allah menempatkan seseorang dalam posisi otoritas atas urusan umat Islam dan dia secludes dirinya (dari mereka), tidak memenuhi kebutuhan mereka, keinginan, dan kemiskinan, Allah akan menjaga diri darinya, tidak memenuhi kebutuhannya, ingin, dan kemiskinan .

Page 11: Model Kepemimpinan Nabi

Secara bersamaan, pengikut Anda harus memberikan umpan balik yang tulus dan tidak memihak, mendukung Anda, dan membantu Anda mengarahkan diri ke arah yang baik. Umar )r( berkata: "Semoga Tuhan mengasihani siapa saja yang menunjukkan kesalahan saya kepada saya." Bahkan, pengikut Anda bertanggung jawab untuk mengikuti arahan Anda selama Anda berperilaku islami, dan untuk mematuhi Anda ketika Anda tidak. Menurut sebuah hadis dilaporkan oleh Sahih al-Bukhari )no. 5,629( dan diriwayatkan oleh Ali )r(, Nabi )saw( berkata: "Ketaatan (kepada seseorang) diperlukan bila dia memerintahkan apa yang baik."

Meskipun Anda dapat berperilaku sesuai dengan ajaran Islam dan memerintahkan kebaikan, Anda mungkin juga menjadi terlalu asyik dengan tugas Anda sebagai seorang pemimpin dan dengan demikian membuat diri Anda tidak dapat diakses. Memang, pemimpin organisasi Islam kadang-kadang dianggap sebagai menyendiri dan / atau didekati setelah mereka mencapai tingkat tertentu keberhasilan. Collins )2003( menganalisis gaya kepemimpinan beberapa pemimpin terbaik di dunia perusahaan dan mengungkapkan dimensi yang disebutnya level 5 kepemimpinan. Berbeda dengan yang tinggi profil pemimpin yang berkembang pada kultus kepribadian, Collins menunjukkan bahwa 5 tingkat pemimpin adalah perpaduan paradoks antara kerendahan hati pribadi dan profesional akan )misalnya, Umar )r( dan kerendahan hati pribadi ia ditampilkan saat bepergian ke Yerusalem untuk menerima nya kunci(. Tingkat kerendahan hati dan akses disarankan oleh tingkat 5 kepemimpinan sangat penting untuk pelaksanaan yang efektif dari strategi organisasi Islam.

Salah satu model integratif terbaik dari kepemimpinan yang efektif sangat berhubungan dengan kepemimpinan transformasional, kepemimpinan tingkat 5, dan inovasi. Model )berdasarkan Kouzes dan Posner 1995 bekerja mani, The Tantangan Kepemimpinan) terdiri dari lima praktik dasar bahwa Anda, sebagai pemimpin, dapat mengadopsi. Sekarang kita akan membahas praktek kepemimpinan yang disarankan oleh model ini dalam konteks implementasi strategi.

1. Menantang Proses

Kepemimpinan adalah proses yang aktif dan dinamis. Para pendiri Asosiasi Mahasiswa Muslim dari Amerika Serikat dan Kanada adalah perintis sejati pada saat Islam baru mulai menyebar di Amerika. Malcolm X, setelah menemukan Islam yang sebenarnya selama ziarah ke Mekah, tidak ragu untuk melakukan perubahan yang lengkap: Dia mulai memikirkan kembali keyakinan sebelumnya berdasarkan keunggulan hitam dan kemudian mulai memberitakan pesan universal Islam. Dia membayar mahal - dengan hidupnya, sebenarnya - untuk berbicara dan hidup kebenaran.

Sementara pemimpin tidak efektif duduk-duduk dan bereaksi terhadap peristiwa, para pemimpin Muslim berhasil mencari bantuan Allah dan menantang status quo. Dalam menantang proses, Anda harus inovatif. Kadang-kadang, Anda akan perlu untuk mendefinisikan kembali proses dengan cara yang air mata menuruni hambatan fisik dan mental yang lain telah dikenakan pada masyarakat Muslim. Sebagai contoh, para pemimpin Muslim yang dinamis di India menolak untuk mengizinkan non-Muslim untuk melabeli dan mengklasifikasi Muslim India sebagai "tak tersentuh." Ketika mendefinisikan ulang situasi umat Islam, berhati-hatilah untuk tidak melampaui batas-batas Islam, karena beberapa orang dan kelompok telah dilakukan baru-baru ini.

Page 12: Model Kepemimpinan Nabi

Sementara menantang proses, mencari peluang baik di dalam dan di luar organisasi atau bisnis Anda. Carilah cara untuk mengubah atau meningkatkan status quo. Peluang ini baru mungkin termasuk layanan baru yang inovatif atau kegiatan, reorganisasi, atau penataan kembali misi organisasi. Untuk melakukan pencarian ini berbuah, ikuti Allah mandat syura, dan berkonsultasi dengan segala macam orang, terlepas dari apakah mereka milik organisasi Anda. Bahkan jika Anda tidak selalu setuju dengan mereka, membuat sebuah titik untuk mendengarkan kritik yang paling menuntut. Para pemimpin Islam yang paling efektif yang saya bekerja dengan syura digunakan sebagai bagian dari sehari-hari pengambilan keputusan heuristik. Mempekerjakan proses ini memungkinkan pengikut Anda untuk memberikan wawasan penting, karena mereka sering yang paling dekat dengan area masalah dan tahu apa yang dilakukan dan tidak bekerja.

Bereksperimen dan mengambil risiko sementara menantang proses dengan pemahaman bahwa Anda mungkin tidak selalu berhasil. Setiap kegagalan, bagaimanapun, dapat dilihat sebagai kesempatan belajar. Sebagai contoh, mari kita asumsikan bahwa Anda belajar cara bermain sepak bola. Jika Anda berdiri di belakang bola tapi jangan mencoba untuk menendang itu, apa yang telah Anda pelajari? Bagaimana Anda meningkatkan keterampilan sepak bola? Demikian pula, jika Anda belum pernah membuka masjid komunitas Anda hingga anggota lain berbasis agama masyarakat, bagaimana Anda bisa belajar untuk bekerja dengan mereka? Anda tidak dapat berteriak minta tolong masyarakat pada saat dibutuhkan ketika Anda menolak untuk menghormati permintaan mereka untuk bantuan Anda. Ayo, cobalah, eksperimen, dan gagal jika perlu, tetapi bangun dan memperbaiki. Contoh dari Nabi )saw( yang dilempari batu Taif dan datang dekat kekalahan di Uhud harus melayani sebagai pengingat dari kebutuhan untuk naik di atas kemunduran sementara dan terus berusaha fisabilillah.

Sementara menantang status quo, Anda, sebagai seorang pemimpin akan sering menghadapi banyak tantangan. Sebagai contoh, Anda mungkin akan diserang oleh sesama Muslim Anda lebih kejam daripada oleh anggota lain berbasis agama masyarakat. Pada saat ini, keluarga Anda mungkin dilecehkan. Anda bahkan mungkin akan diminta untuk mengundurkan diri sebagai presiden atau CEO. Anda bisa membayar mahal untuk mencari untuk membuat perbedaan positif, dan mungkin bertanya-tanya mengapa Anda melakukan pengorbanan seperti ketika tak seorang pun menghargai mereka. Sebelum akhirnya menyerah dan menerima status quo, ingatlah hadits berikut dari Nabi )saw( yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar dan dilaporkan oleh Imam At-Tirmidzi )hadits no 5087.( Dan lbn Majah:

Dia yang bercampur dengan orang dan bertahan kerugian yang mereka lakukan adalah lebih baik daripada dia yang tidak bercampur dengan mereka atau menanggung bahaya yang mereka lakukan.

Kepemimpinan adalah tentang pengorbanan dan pergeseran paradigma. Muhammad )s( menantang pandangan dunia jahiliyyah dan mengalami banyak hambatan. Yesus, Nuh, Musa, Lot, Abraham )damai besertanya semuanya( yang dicintai oleh Allah, tapi hal ini tidak membuat mereka kebal terhadap penderitaan. Sayyid Qutb dan Malcolm X dibayar dengan hidup mereka, tetapi tidak pernah mundur. Muhammad Ali kehilangan dunianya gelar tinju, meskipun keyakinannya itu akhirnya dibatalkan oleh Mahkamah Agung AS. Anwar Ibrahim menghabiskan tahun penjara dan membayar dengan reputasinya dan kesehatan. Menantang status quo tidak pernah mudah, tetapi mencapai visi yang digariskan oleh rencana strategis Anda mungkin menuntut tidak kurang dari Anda. Dalam sebuah hadits riwayat Abu Sa'id Al

Page 13: Model Kepemimpinan Nabi

Khudri dan Abu Hurairah dan dilaporkan dalam Sahih al-Bukhari ). Hadits no 7,545(, Nabi )saw( berkata:

Tidak ada kelelahan atau penyakit, tidak ada kesedihan atau kesedihan, tidak ada luka atau penderitaan menimpa seorang Muslim, bahkan jika itu adalah tusukan yang ia terima dari duri, tetapi bahwa Allah menebus sebagian dari dosa-dosanya untuk itu.

2. Inspiring Visi Bersama

Ketika menantang status quo, Anda perlu memiliki visi tentang apa yang ingin organisasi Anda capai. Ini adalah tugas utama Anda. Visi ini adalah sumber dari pernyataan misi organisasi Anda dan strategi jangka panjang. Selain itu, Anda harus melibatkan pengikut Anda dan meningkatkan komitmen mereka terhadap visi tersebut. Terlibat dalam syura dapat membantu menyempurnakan visi. Anda juga dapat berdoa salat al-istikhara untuk meminta kepada Allah untuk memvalidasi isi dan arah arah masa depan orgahisation itu. Setelah visi itu dikembangkan, pemimpin yang efektif bekerja untuk berkomitmen untuk itu dan kemudian untuk berkomunikasi kepada orang lain sehingga mereka dapat berbagi dan menyesuaikan diri dengan itu. Ide umum adalah untuk berbagi visi Anda dengan anggota organisasi Anda untuk meningkatkan komitmen mereka untuk pelaksanaannya. Untuk membantu orang lain berbagi visi, menjelaskannya kepada mereka dengan menggunakan "gambar sederhana atau simbol atau metafora yang kuat berkomunikasi tanpa menyumbat [...] komunikasi saluran [...]."

3. Mengaktifkan Lainnya Untuk Bertindak

Pengikut tidak berhasil )atau gagal( sendiri. Mereka membutuhkan hamba-pemimpin, yaitu pemimpin yang tidak begitu sibuk dengan diri mereka melayani ambisi bahwa mereka tidak dapat menempatkan kepentingan orang lain di atas mereka sendiri. Jika seseorang menggunakan sebuah organisasi Islam untuk promosi diri bukan untuk memungkinkan orang lain untuk memimpin, ia / dia dapat menyebabkan kerusakan serius. Dalam sebuah hadits dalam Al-Tirmidzi ). Hadits no 1345(, Nabi Muhammad )saw( berkata: "Dua serigala lapar dilepaskan di antara domba tidak lebih merusak mereka daripada keserakahan seorang pria untuk properti dan membesarkan diri adalah untuk imannya "Perhatikan bahwa pengikut juga bisa menjadi" serigala lapar 'berbulu domba.. Inilah yang Ali )r( telah menekankan ketika ia menulis kepada Malik al-Asytar:

Jangan pernah mengambil nasihat kikir, karena ia akan melemahkan kemurahan hati Anda dan menakut-nakuti Anda dari kemiskinan. Jangan mengambil nasihat dari seorang pengecut juga, karena, ia akan menipu Anda dari resolve Anda. Jangan mengambil nasihat para serakah juga, karena Dialah yang akan menanamkan keserakahan dalam diri Anda dan mengubah Anda menjadi seorang tiran. Kikir, pengecut dan keserakahan manusia menghilangkan kepercayaan kepada Allah. Yang terburuk dari konselor adalah dia yang telah menjabat sebagai penasihat bagi penguasa yang tidak adil dan berbagi kejahatan mereka.

Sebagai pemimpin Muslim, Anda harus memiliki niat yang benar (niyyah). Apakah Anda benar-benar memimpin organisasi ini, atau hanya berpegang pada mati-matian untuk posisi kepemimpinan karena Anda pendiri? Jika Anda adalah mantan, fokus pada membantu orang di sekitar Anda berhasil tanpa peduli tentang keuntungan pribadi atau prestise. Jika Anda yang terakhir, mundur, ada peluang lain begitu banyak untuk melakukan pekerjaan baik untuk

Page 14: Model Kepemimpinan Nabi

jalan Allah. Anda akan belajar bagaimana baik pengikut Anda hanya ketika Anda memberikan mereka kebebasan untuk berhasil dan menjadi hamba-pemimpin.

Hamba-pemimpin transformasional adalah pemimpin yang secara aktif mendorong kolaborasi dengan melayani. Kerja keras Anda, dan bantuan yang diberikan oleh pengikut Anda, membuat sesuatu terjadi. Untuk membangun kolaborasi antara pengikut Anda, mempromosikan interaksi sering. Mengadakan pertemuan setiap dua minggu. Jika peserta organisasi secara geografis tersebar, mengadakan panggilan konferensi setidaknya sebulan sekali. Kouzes dan Posner )1995( menunjukkan bahwa beberapa organisasi dengan para pemimpin unggul mengadakan rapat staf setiap pagi, meskipun ini mungkin tidak layak atau bahkan diinginkan dalam segala situasi. Dengan menekankan superordinat )organisasi( tujuan jangka panjang dan imbalan lebih jangka pendek tujuan dan manfaat, berusaha untuk menghapus setiap jenis miopia strategis yang menyebabkan pengikut Anda untuk menekankan tujuan mereka fungsional, departemen, atau komite dengan mengorbankan tujuan organisasi. Pastikan bahwa sistem penghargaan organisasi Anda mempromosikan kerja sama tim atas upaya individualistik. Akhirnya, mendorong kolaborasi dengan memelihara hubungan saling percaya antara Anda dan pengikut Anda, asalkan Anda telah memilih mereka dengan benar.

Mempercayai pengikut Anda untuk menyelesaikan masalah akan memberikan energi mereka dan memungkinkan mereka untuk datang dengan solusi yang Anda tidak pernah bisa dibayangkan. Pengikut harus mampu melihat pekerjaan mereka sebagai yang berarti dan signifikan, dan harus didorong untuk mengambil kepemilikan sebuah tugas atau tanggung jawab. Sebuah contoh yang sangat baik dari apa yang dapat Anda lakukan ketika pengikut dipercaya dengan tanggung jawab datang dari Motorola )Kouzes dan Posner, 1995(. Dari 1987-92, ini perusahaan global dilatih pekerja untuk fokus pada kualitas. Hosain Rasoli, seorang teknisi yang terlibat dengan transformator daya, sering bertanya pada dirinya sendiri bagaimana transformer dilakukan di lapangan. Sebagai bagian dari program, dia dipercayakan dengan meningkatkan kualitas transformer. Setelah mengumpulkan informasi tentang komponen paling lemah, dia meyakinkan para insinyur pembangunan untuk mendesain ulang bagian. Hal ini mengakibatkan peningkatan 400 persen dalam kehandalan produk. Rasoli menjadi Motorola Mr Power Amplifier.

Selain meningkatkan kolaborasi, Anda harus memperkuat orang lain melalui pemberdayaan dan delegasi. Kedua konsep berbagi ide yang sama: kekuasaan adalah sumber daya yang dapat diupgrade. Kekuatan yang Anda berbagi dengan pengikut Anda atau karyawan, semakin besar kekuatan yang Anda miliki dan semakin Anda telah memperkuat mereka. Ini adalah inti dari kepemimpinan transformasional. Dalam memperkuat orang lain, Anda menempatkan diri Anda pada posisi mereka dan masuk ke realitas mereka. Akibatnya, setiap permintaan yang Anda buat dari mereka adalah permintaan yang Anda buat dari seluruh kelompok atau organisasi. Muhammad )s( adalah seorang pemimpin yang bergabung orang lain dalam melakukan apa yang ia minta mereka lakukan. Misalnya, ia membantu membangun masjid di Madinah, membantu keluar di sekitar rumah, dan berpartisipasi dalam penggalian parit sebelum perang Ahzab. Dengan menjadi bersedia bekerja sama dengan bawahan Anda dari setiap aspek dari suatu proyek atau pekerjaan, Anda menunjukkan kepada tingkat bawah Anda karyawan atau pekerja yang tidak merasa bahwa hanya mereka harus melakukan tugas-tugas terburuk dan / atau paling sulit, melainkan, Anda membuat mereka merasa diberdayakan dan energi melalui gaya kepemimpinan Anda.

Page 15: Model Kepemimpinan Nabi

Sekaligus memperkuat pengikut Anda, bekerja di meningkatkan tingkat komitmen terhadap penyebabnya. Delegasi sangat penting di sini, untuk lebih bertanggung jawab mereka merasa untuk suatu tindakan, semakin berkomitmen mereka akan menjadi. Beberapa pemimpin menggunakan "sign up" ritual, dimana seseorang setuju untuk melakukan / nya terbaik. Cara lain untuk membangun tingkat komitmen mereka adalah dengan membuat pilihan terlihat oleh orang lain. Sama seperti di Aqaba, di mana Muslim berjanji kesetiaan mereka kepada Nabi di depan umum, memiliki saudara atau saudari Muslim berkomitmen untuk melakukan tugas di depan kelompok atau komite. Lebih terlihat pilihan, semakin banyak orang yang berkomitmen akan dengan tindakan. Di sisi lain, menjaga terhadap lampiran terlalu banyak untuk kursus sebelumnya tindakan. Muslim yang telah berkomitmen untuk tugas sebelumnya dapat mengejar bahkan jika proyek tidak bekerja dan mereka terus menerima umpan balik negatif. Jika pengikut menjadi terlalu melekat pada sebuah proyek terus berkinerja buruk, memutar dia / dia keluar dan menugaskan orang lain untuk itu. Ini akan mendahului eskalasi komitmen pada sebelumnya saja tindakan, arah yang yang mungkin tidak lagi diperlukan dalam terang keadaan berubah.

Setelah Anda telah mendelegasikan tugas, pengikut tidak mungkin dapat melaksanakannya. Anda harus memastikan untuk memberikan dia / nya dengan umpan balik yang dirancang untuk meningkatkan / nya penampilannya di masa depan. Melawan keinginan Anda untuk menegur pengikut anda segera, karena menurut Kouzes dan Posner, para pemimpin terbaik memungkinkan pengikut mereka ruang dan waktu untuk belajar dari kesalahan mereka, kapan pun layak. Islam sepakat dengan pendekatan ini, seperti ditunjukkan oleh ayat Al-Qur'an mengungkapkan setelah kekalahan dekat Uhud:

Ini adalah bagian dari rahmat Allah bahwa Anda berurusan dengan lembut dengan mereka. Apakah Anda berat atau keras hati, mereka akan memisahkan diri dari sekitar Anda, maka melewati (kesalahan mereka) dan meminta (milik Allah) ampunan bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan (saat). Kemudian ketika Anda telah mengambil keputusan percaya pada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang percaya (kepada-Nya). [Al Qur'an, 3:159]

Demikian pula, Aisyah )ra( meriwayatkan dan al-Tirmidzi laporan, bahwa Muhammad )s( menyatakan

Menghindari hukuman denda yang ditentukan pada kaum Muslim sebanyak yang Anda bisa, dan jika ada jalan keluar membiarkan seorang pria pergi, karena lebih baik bagi seorang pemimpin untuk membuat kesalahan dalam memaafkan daripada membuat kesalahan dalam menghukum.

4. Pemodelan Jalan

Tugas Anda tidak dilakukan setelah mengembangkan visi bersama dan memberdayakan orang lain, sekarang Anda harus memimpin dengan model cara. Pertama, menjadi jelas tentang keyakinan Anda. Dengan berlatih apa yang Anda berkhotbah, menjelaskan kepada pengikut Anda apa nilai-nilai inti dan perilaku harus dicontoh. Nabi melakukan ini, dan semua pemimpin Muslim saat ini dan pengikutnya harus mengikuti teladannya. Dengan menggunakan kata khuluq (akhlaq turunan dari [etika]( untuk mencirikan Muhammad )s(, Allah menggambarkan Nabi kita tercinta sebagai model, berbudi luhur abadi untuk semua:

Dan Anda berdiri yang agung karakter. )QS. 68:4(

Page 16: Model Kepemimpinan Nabi

Sementara model cara, ingatlah bahwa tingkat kematangan pengikut Anda 'akan mempengaruhi derajat dan kecepatan di mana mereka mengikuti teladan Anda. Mengingat berbagai tingkat kematangan pengikut dan sifat dari tugas, memecahkan gol menjadi kecil, potongan dikelola sehingga Anda dapat mencapai kemenangan kecil. Ini kemenangan penting, karena mereka memberikan pengikut Anda kepercayaan diri dan dengan demikian memiliki multiplier effect.

5. Mendorong Hati

Berhasil dalam jalan Allah adalah sulit, dan Muslim akan terus diuji. Kadang-kadang, saudara-saudara dapat menjadi berkecil hati karena rencana strategis mungkin terlihat terlalu keras atau terlalu lama untuk diimplementasikan. Sebuah ayat yang sesuai atau hadits dari Anda selama masa-masa sulit akan membantu mereka memfokuskan kembali dan memperkuat tekad mereka. Anda, dalam kapasitas Anda sebagai pemimpin, tidak pernah kehilangan harapan kepada Allah, karena hal itu sama saja dengan tak percaya. Nasihat berikut dari Nabi Ya'qub )a( menggambarkan aspek kepemimpinan Islam:

Wahai anak-anakku! Pergi dan menanyakan tentang Yusuf dan saudaranya, dan tidak pernah putus asa dari rahmat Soothing Allah. Sesungguhnya, tidak ada yang putus asa dari rahmat Allah Soothing kecuali mereka yang memiliki iman. [Al Qur'an, 12:87]

Ayat lain inspiratif adalah:

Jadi tidak kehilangan hati atau jatuh dalam keputusasaan, karena Anda harus mendapatkan penguasaan jika Anda benar dalam iman. [Al Qur'an, 3:139]

Sebuah plakat ucapan terima kasih )dengan nama orang yang dieja dengan benar!(, Makan malam mengucapkan terima kasih kepada semua orang, atau di kartu Paling bagus adalah cara-cara sangat sederhana namun efektif untuk berterima kasih kepada pengikut Anda. Orang tidak bekerja di Penyebab Allah dengan keinginan untuk melakukan pekerjaan yang buruk atau kalah. Terserah kepada Anda untuk menunjukkan kepada mereka bahwa mereka bisa menang dengan bantuan-Nya. Tidak peduli apa, mendorong pengikut Anda sebelum proyek benar-benar selesai. Salah satu prinsip paling penting dari motivasi adalah "hukum pengaruh": Perilaku yang dihargai akan diulang; perilaku yang tidak dihargai tidak akan. Oleh karena itu, menetapkan target sepanjang jalan menuju tujuan jangka panjang. Setiap kali pengikut Anda mencapai target, membuat sebuah titik untuk merayakan prestasi mereka sehingga mereka akan diberi energi untuk mengatasi segmen berikutnya tujuan atau rencana strategis.

Artikel ini merupakan hak cipta )2006, semua hak cipta(, tapi dapat di-download untuk penggunaan pribadi dengan mengklik di sini dari "Tempat Kerja Islam" blog di http://makkah.wordpress.com . Buku ini diterbitkan dalam edisi November / Desember 2006 NewHorizon dari Institut Perbankan dan Asuransi Islam di London, Inggris, dan didasarkan pada Bab 11 dari "Perencanaan Strategis dan Pelaksanaan Organisasi Islam" buku oleh Rafik Issa Beekun. Buku ini diterbitkan oleh Program Internasional Pemikiran Islam pada tahun 2006 ISBN 1-56564-064-0, dan sekarang tersedia dari toko online di "Tempat Kerja Islam". Silahkan klik di sini untuk pergi ke Tempat Kerja Islam E-Store .

Dr Rafik Beekun, Profesor Manajemen dan Strategi dan co-Direktur, Pusat Tata Kelola Perusahaan dan Etika Bisnis, di University of Nevada, telah diterbitkan dalam jurnal akademik banyak. Dia adalah penulis Etika Bisnis Islam, penulis Kepemimpinan: Sebuah

Page 17: Model Kepemimpinan Nabi

Perspektif Islam, dan telah melakukan lokakarya pelatihan bagi para eksekutif dan pekerja manajemen atas Islam. Saat ini, ia adalah Presiden Asosiasi Ilmuwan Sosial Muslim Amerika Utara.

Kepemimpinan Pelajaran Dari Al Qur'an: Kisah Dzul-Qarnayn

oleh Dr Iqbal Unus, IIIT dan Dr Rafik Beekun

Al Qur'an adalah terus sumber Bimbingan, dan Bimbingan menawarkan dalam konteks apa yang pembaca cari. Belajar dari Al Qur'an adalah proses dinamis dan itulah sebabnya kita terus membaca dalam segala macam keadaan dan kebutuhan.

Alquran mengajarkan kita dalam berbagai cara, dan salah satu cara adalah melalui kisah-kisah nabi dan raja-raja dan orang-orang biasa hanya biasa. Sekali lagi orang yang berbeda pada waktu yang berbeda dalam bingkai yang berbeda dari pikiran dapat mengambil pelajaran yang berbeda dari cerita ini. kami ingin berbagi dengan Anda pelajaran kita tentang kepemimpinan yang berasal dari satu cerita tersebut - kisah Dzul Qarnayn.

Mengapa mencari pelajaran dalam kepemimpinan? Karena kita semua, sebagai Muslim dan Muslimahs, memainkan peran kepemimpinan dalam satu pengaturan atau yang lain. Salah satu hadits terkenal dari Nabi adalah: "Kullu kum ra'in adalah Kullu ra'in mas'ool sebuah rai'yatay-hi ..." yang berarti bahwa "Setiap orang dari kalian adalah sementara, dan setiap pengurus bertanggung jawab untuk apa ia adalah juru kunci "Hadits terus lebih lanjut untuk memberikan contoh dari pengasuh..

Kisah Dzul Qarnayn terkait dalam Surah Kahf [QS 18] dalam Al Qur'an. Dikatakan bahwa orang kafir yang mencoba untuk menguji Nabi Muhammad )s( dengan meminta umat Islam untuk menanyakan beberapa pertanyaan yang, mereka pikir, ia akan memiliki jawaban, kecuali ia benar-benar Nabi. Jadi mereka bertanya tentang beberapa orang muda yang tinggal di gua, dan tentang seorang pria yang melakukan perjalanan jauh dan luas, dan tentang jiwa. Ini adalah kesempatan Wahyu Surah Kahfi di mana Allah memberi Nabi )s( tentang jawaban atas pertanyaan ini.

Kita tidak tahu siapa yang Dzul Qarnayn. Ada yang mengatakan ia adalah Alexander Agung, yang lain mengatakan dia adalah Cyrus, Raja Persia. Ini benar-benar tidak peduli siapa dia dalam rangka untuk memperoleh pelajaran kisahnya yang ditawarkan.

[1.] T Qura'n mengatakan: "Mereka bertanya kepadamu tentang Zulkarnain. Katakanlah "Saya akan membacakan sesuatu dari ceritanya." [18:83].

Kemudian, ia mengatakan, ". Sesungguhnya Kami mendirikan kekuasaannya di bumi dan Kami beri dia cara dan sarana untuk semua berakhir. "[18:84]

Kepemimpinan adalah tentang pendelegasian wewenang, dan prinsip sentral dari delegasi adalah bahwa otoritas harus didelegasikan dengan sumber daya yang tepat, yaitu sarana untuk menyelesaikan satu tugas telah didelegasikan dengan. Dalam kisah Dzul Qarnayn, kita diingatkan bahwa Allah SWT adalah Penguasa. Dia delegasi wewenang kepada kita dalam derajat yang berbeda. Dia delegasi tugas kepada kami, dan menyelesaikan apa yang Dia Wills

Page 18: Model Kepemimpinan Nabi

melalui kita. Namun Dia tidak akan menuntut pemenuhan tugas yang didelegasikan tanpa memberikan sumber daya yang tepat untuk mencapainya. Allah )Yang Maha Kuasa atau SWT( mengatakan bahwa ia mendirikan Qarnayn Dzul di bumi dan memberinya sarana segalanya, sumber daya dan kemampuan yang mungkin diperlukan. Sisi lain dari koin ini adalah bahwa Allah SWT tidak menuntut dari kita apa yang tidak kita memiliki kemampuan untuk menyelesaikan, ketika ia mengatakan di QS. al Baqarah: "Laa yo kallifall-lahu nafsan illa wus-aa-ha (Pada jiwa tidak Allah tidak menempatkan beban yang lebih besar daripada yang tahan) Jadi, dalam istilah manusia, ini adalah pelajaran bagi kita ketika kita menemukan diri kita dalam posisi kepemimpinan, bahwa kita mengharapkan yang terbaik dari mereka yang kita mendelegasikan tugas kepada, dengan dua kondisi.: Kami tidak mengharapkan lebih dari yang kita tahu mereka mampu memberikan, dan kami memberi mereka sumber daya materi dan pelatihan yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan yang dilakukan.

[2.] Alquran melanjutkan, "Satu (tersebut) cara dia diikuti sampai saat mencapai terbenamnya matahari Dia menemukan itu diatur dalam mata air keruh: dekat itu ia menemukan Orang: Kami berkata:" Ya Zulkarnain! . (Anda memiliki otoritas) baik untuk menghukum mereka atau memperlakukan mereka dengan kebaikan "Dia berkata:" Siapa pun yang salah dia akan menghukum kita, kemudian ia harus dikirim kembali kepada Tuhannya, dan Dia akan menghukum dia dengan hukuman keterlaluan (sebelumnya). Tetapi setiap orang yang percaya dan bekerja kebenaran ia akan menerima upah yang lumayan dan mudah akan tugasnya seperti yang kita memesannya dengan perintah kami "". [18:85-88]

Kepemimpinan terus diuji. Berikut Dzul Qarnayn yang diuji. Ia didirikan pada otoritas dan dia telah diberi kemampuan untuk melakukan apa pun, dan ia diminta sekarang untuk memutuskan apa yang akan dilakukannya dengan orang yang ia tampaknya telah dilumpuhkan. Ia menunjukkan kearifan seorang pemimpin yang baik - membedakan antara mereka yang benar dan mereka yang tidak. Ia menunjukkan kualitas kepemimpinan keadilan dan keadilan. The-orang yang lalim harus dihukum, tapi orang-orang baik harus dihargai dan dihormati. Perhatikan dua tahapan dalam setiap kasus. Dalam hal pelaku kesalahan ', hukuman pertama berasal dari dia, dan hukuman yang lebih besar datang kemudian dari Allah SWT. Dalam kasus orang-orang baik, pertama mereka akan mendapatkan yang terbaik dari hadiah darinya, dan di atas itu ia akan berbicara kepada mereka ramah. Jadi perbedaan antara perlakuan yang baik dan yang buruk sangat penting karena seharusnya.

[3.] Al Qur'an kemudian berkata, "Lalu diikuti dia (yang lain) cara sampai saat ia mencapai (saluran a) antara dua gunung ia

menemukan di bawah mereka kaum yang hampir tidak mengerti sepatah kata pun. Mereka berkata: "Wahai Zulkarnain! dengan Gog dan Magog (orang)

berbuat kerusakan besar di bumi: apakah sesungguhnya kami render Anda upeti agar Anda dapat mendirikan penghalang antara kami dan mereka "[18:92-94]

Kepemimpinan bukan eksploitatif. Ketika Dzul Qarnayn bertemu dengan orang yang berbicara bahasa yang berbeda dan jelas orang asing baginya, ia memperlakukan mereka dengan rasa pelayanan, bukan keserakahan. Meskipun mereka sendiri menawarkan untuk membayar dia untuk mendirikan sebuah penghalang pelindung terhadap penyerang asing, Dzul Qarnayn tidak menuntut lebih, dia bahkan tidak menerima apa yang ditawarkan rela karena dia tidak ingin mengeksploitasi kelemahan mereka. Mungkin jika mereka bertarung dengannya dan kehilangan, dia mungkin mengharapkan sesuatu dari mereka, tetapi tidak ketika mereka pada dasarnya menyerah dan terkena kepadanya kelemahan mereka. Jadi seperti seorang pemimpin yang baik, ia murah hati. Dalam kemurahan hatinya juga, ia tetap rendah hati, karena ia ingat bahwa bahkan apa yang telah diberikan kepadanya oleh Allah SWT, dan mengatakan demikian. Dia juga menyadari bahwa kekuatan yang Allah SWT telah

Page 19: Model Kepemimpinan Nabi

memberkati dia dengan hanya sarana untuk melayani Allah. Dia melayani Allah melalui menjadi hamba-pemimpin untuk umat-Nya, yaitu mengurus kebutuhan mereka.

[4.] Dia mengatakan: "(Kekuasaan) dimana Tuhanku telah membentuk saya adalah lebih baik (dari upeti): membantu saya karena itu dengan kekuatan (dan tenaga kerja): Saya akan mendirikan penghalang yang kuat antara Anda dan mereka: [18: 95]

Kepemimpinan adalah tentang kerja sama tim karena para pemimpin tidak bisa mencapai apa-apa tanpa pengikut mereka )dan tentu saja bantuan Allah(. Setelah memberitahu mereka apa yang dia dari Allah SWT lebih baik dari apa yang mereka tawarkan, Dzul Qarnayn mengatakan kepada mereka bahwa ia akan membantu mereka jika mereka akan membantu dia dalam tugas, dan bekerja sama sebagai sebuah kelompok. Tindakan ini melakukan tiga hal bahwa pemimpin yang baik lakukan dalam menyelesaikan misi mereka: )1( Meminta orang untuk membantunya dignifies orang-orang dengan membuat mereka mitra dalam memecahkan masalah, )2( itu memberi mereka saham keberhasilan dari solusi, dan )3( juga memberi mereka rasa tanggung jawab untuk memiliki dan mempertahankan solusi mereka telah tiba di. Hal ini juga penting untuk dicatat bahwa ia meminta mereka untuk membantunya dengan apa yang mereka miliki, yang kekuatan mereka.

[5.] "Bawalah saya blok dari besi." Akhirnya ketika ia mengisi ruang antara dua sisi gunung curam ia berkata "Blow (dengan bellow Anda)." Kemudian ketika itu sudah menjadi (merah) sebagai api dia mengatakan: ". Bawakan aku supaya aku tuangkan di atasnya timah cair" [18:96].

Dzul Qarnayn juga menampilkan karakteristik lain dari kepemimpinan dan kemampuan untuk mencapai hal-hal, dengan jelas meletakkan proses dan bertindak di atasnya tahap demi tahap metodis. Ini adalah apa yang dia lakukan: )1( Dia memberitahu mereka dan mempersiapkan mereka untuk tugas tersebut, )2( ia berusaha komitmen mereka dan mengatakan kepada mereka apa yang akan ia capai dengan bantuan mereka, )3( ia menyelesaikan tahap pertama dengan memiliki mereka membawa blok besi untuk ditempatkan di antara gunung-gunung, )4( ia menyalakan api dan meminta mereka untuk meniup di atasnya, )5( ia menyelesaikan tahap berikutnya dengan meminta mereka membawa tembaga untuk menuangkan besi panas lebih merah. Dinding ini kemudian siap, dengan pengetahuan dan kebijaksanaan bekerja bahu membahu dengan kekuatan rakyat dan komitmen. Harap perhatikan bahwa dalam ayat di atas, Dzul Qarnayn juga menampilkan bahwa seorang pemimpin yang baik juga seorang pengikut yang baik: Ia meminta mereka untuk mengikuti arahan, dan dia juga berpartisipasi secara aktif dalam tindakan. Yang paling penting, dia model cara:. Pemimpin adalah di barisan terdepan ketika ia membutuhkan untuk model perilaku yang paling menantang dan kesulitan Memang, dia sendiri mengambil alih tugas yang paling berbahaya secara pribadi menuangkan timah cair selama blok itron. Kita praktis bisa menguraikan metode kinerja dan keberhasilan bagi tugas kita sehari-hari berdasarkan pada tingkah laku metodis Dzul Qarnayn dalam situasi ini.

Perlu dicatat di sini bahwa orang yang dimaksud di sini memang memiliki sumber daya seperti besi dan tembaga tetapi tidak memiliki pengetahuan untuk menggunakannya. Ini memberitahu kita bahwa kita memiliki kewajiban untuk belajar bagaimana menggunakan sumber apapun yang kita mungkin memberkati dengan. Dengan demikian kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan bentuk-bentuk pengetahuan yang dapat membantu kita mendapatkan keuntungan dari sumber daya kami adalah kewajiban Islam pada masyarakat Muslim.

Page 20: Model Kepemimpinan Nabi

Kami juga mencatat bahwa penghalang yang Dzul Qarnayn didirikan dan bagaimana itu menunjukkan penguasaan atas teknologi jauh dari waktu ke depan. Jadi, pengetahuan Dzul Qarnayn ilmiah dan teknik dan keterampilan merupakan bagian dari berarti bahwa Allah SWT memberinya ketika ia mendirikan dia di bumi. Hal ini kemudian alami bagi umat Islam untuk menganggap pengetahuan teknis sebagai hadiah dari Allah untuk diterima, dibudidayakan, dipromosikan, maju dan digunakan dalam kehidupan mereka sendiri dan dalam pelayanan kepada orang lain. Referensi yang jelas dan spesifik dalam Al Qur'an ini proyek rekayasa besar mengatakan kepada kita dalam hal tidak yakin bahwa itu adalah cara Islam - untuk memecahkan masalah manusia dengan Tuhan yang diberikan pengetahuan teknis dan kebijaksanaan.

[6.] Jadi hal dibuat berdaya untuk skala itu atau untuk menggali melalui itu. Dia berkata: "Ini adalah rahmat dari Tuhanku: tapi ketika janji Tuhanku datang untuk lulus Dia akan membuatnya menjadi debu; dan janji Tuhan saya adalah benar." [18:97-98]

Sekali lagi seperti seorang pemimpin yang baik, setelah menyelesaikan tugas nya - untuk membangun sebuah penghalang yang akan mencegah penyerbu asing - ia ingat dan mengingatkan orang bahwa sumber sejati dari semua prestasi adalah Allah SWT. Dia mengatakan kepada mereka: )1( apa yang telah dicapai adalah karena rahmat Allah SWT, )2( sama seperti segala sesuatu yang lain prestasi ini akan binasa ketika Hari Akhir datang, mengingatkan mereka bahwa Hari Akhir masih merupakan kebenaran hakiki. Di satu sisi, ia berbagi kerendahan hatinya bahwa bahkan prestasi yang besar tidak cocok untuk kekuasaan Allah SWT. Penting untuk dicatat bahwa pelajaran di atas dalam kepemimpinan adalah kongruen dengan beberapa kemajuan terbaru terkemuka dalam teori kepemimpinan, dan kami akan dirangkum di sini:

1. Ketika mendelegasikan tugas, memungkinkan pengikut Anda untuk sukses dengan memberikan dia / nya dengan sarana untuk mencapai / nya tugasnya )Rumah, Path Goal Theory of Leadership; Hershey dan Blanchard(.

2. Para pemimpin yang efektif adalah hamba-pemimpin )Greenleaf( 3. Pemimpin tidak mencapai apa-apa sendiri, mereka bekerja melalui tim pengikut.

)Penelitian diad; tim-bulding( 4. Para pemimpin yang baik adalah pengikut yang baik. )Kouzes dan Posner( 5. Pemimpin Model jalan. )Kouzes dan Posner( 6. Para pemimpin yang baik rendah hati dan menyadari bahwa kesuksesan hanya datang

dari Allah. )George(

Harap dicatat bahwa beberapa prinsip-prinsip di atas akan dibahas secara lebih rinci dalam Kepemimpinan, buku: Sebuah Perspektif Islam dengan Beekun dan Badawi tersedia dari blog ini toko buku online .

Proses Kepemimpinan Muhammad (s) dari Sumber Hadis

oleh Rafik Beekun

Hadist adalah penanda dari perilaku Muhammad )s( karena ia dicontohkan Al-Qur'an untuk umat. Ia berdiri untuk alasan bahwa kita dapat menggunakan hadist untuk menyaring proses kepemimpinan bahwa Muhammad )s( sendiri dilakukan selama hidupnya, dan yang kita,

Page 21: Model Kepemimpinan Nabi

sebagai Muslim, adalah untuk meniru. Proses yang dijelaskan di bawah ini tidak dimaksudkan untuk menjadi komprehensif atau final, ada banyak yang kita masih harus belajar di bidang kepemimpinan, dan Muhammad )s( diilhami secara ilahi melakukan banyak yang kita belum memahami. Namun demikian, ajaran kepemimpinan beberapa masih bisa digali dari Hadis, dan tercantum di bawah. Setiap umpan balik akan lebih dihargai. Silahkan e-mail komentar Anda kepada saya di [email protected] atau meninggalkan komentar Anda di blog.

Perlu diketahui bahwa hadis-hadis yang dikutip di sini dipilih dari berbagai sumber, termasuk hadits yang dikutip di situs blog indah: Sebuah Blog hadits . Banyak dari ajaran yang berlaku bagi seorang pemimpin sering berlaku bagi pengikut juga. Ajaran di bawah ini adalah apa yang peneliti dan praktisi kepemimpinan saat ini )misalnya Kouzes dan Posner, 1997; George, 2003; Collins, 2003( sekarang akhirnya mengklaim sebagai elemen penting dari kepemimpinan yang efektif: integritas, kerendahan hati, keaslian, kesopanan, sikap positif, kompetensi , dll Untuk informasi lebih lanjut, silakan lihat buku Kepemimpinan: Sebuah Perspektif Islam, dan buku-buku lain di bagian rak buku dari blog ini. Artikel di bawah ini didasarkan pada bab dalam buku baru saya, Islam, Manajemen dan Keuangan yang akan datang pada tahun 2007 dari Altamira Press, Insya Allah.

Umum Kepemimpinan Prinsip:

1. Jangan dalam kelompok tanpa pemimpin; menunjuk seorang pemimpin.

Ketika pria tiga perjalanan bersama, mereka harus membuat satu dari mereka pemimpin mereka. Sumber: Abu Dawud, tentang Kewenangan Abu Sa'id Al-Khudri

A. Pribadi atribut seorang pemimpin harus mengembangkan dalam dirinya sendiri / dirinya sendiri:

1. Mengembangkan kompetensi di daerah di mana Anda memimpin orang lain.

Siapapun delegasi posisi untuk seseorang sedangkan dia melihat orang lain lebih kompeten (untuk posisi), sesungguhnya dia telah ditipu Allah dan RasulNya dan semua kaum muslimin. Sumber: Ibnu Taimiyah, Assiyasah Ash-Shar'iyya, 1996

2. Stres kebajikan dan berperilaku dengan integritas.

Kebajikan adalah perilaku mulia, dan dosa adalah bahwa yang menciptakan keraguan dan Anda tidak suka orang tahu tentang hal itu. Sumber: Nawwas bin Sam'an di Shahih Muslim

Mereka yang menerima suap dan mereka yang memberikan suap dikutuk oleh Allah. Sumber: Bukhari dan Muslim, tentang Kewenangan 'Abdullah bin' Amr Ibn Al-'As.

Keserakahan dan iman tidak pernah bisa hidup berdampingan dalam hati manusia. Sumber: An-Nasa'i, tentang Kewenangan Abu Hurairah

3. Menjaga keseimbangan dan kontrol diri.

Page 22: Model Kepemimpinan Nabi

Tiga hal merupakan bagian dari moral yang baik dari orang beriman. Ketika ia diatasi dengan marah, kemarahannya tidak harus mendorong dia untuk dusta. Ketika dia bahagia, kebahagiaannya tidak harus membawanya melampaui batas-batas apa yang benar. Ketika dia memiliki kekuatan, ia tidak harus mempertaruhkan klaim untuk sesuatu yang bukan miliknya. Sumber: At-Tirmidzi, tentang Kewenangan Anas bin Malik

4. Jadilah proaktif dan berorientasi pada tindakan terutama ketika menghadapi kejahatan.

Barang siapa dari kalian melihat suatu tindakan jahat, biarlah ia mengubahnya dengan tangannya, dan jika ia tidak mampu melakukannya, maka dengan lidahnya, dan jika ia tidak mampu melakukannya, maka dengan hatinya, untuk itu adalah minimum yang diinginkan dari seorang mukmin. Sumber: An-Nasa'i, tentang Kewenangan Abu Sa'id Al-Khudri.

5. Jadilah sederhana dan tidak menonjolkan diri (Level yaitu Collins 5 Kepemimpinan)

Hayaa (yaitu kerendahan hati) adalah bagian dari Iman dan Iman akan dihargai dengan surga. Bicara busuk adalah bagian dari kelalaian [terhadap Allah] dan mengabaikan [terhadap Allah] akan dihargai dengan Hellfire. Sumber: Ibnu Majah, no. 4174.

Iman (Kepercayaan) terdiri dari lebih dari enam puluh cabang (yaitu bagian). Dan Haya (Ini "Haya" istilah mencakup sejumlah besar konsep yang harus diambil bersama-sama;. Di antara mereka adalah menghormati diri kesopanan, sifat malu, keraguan, dll) adalah bagian dari iman. Sumber: Bukhari, pada otoritas Abu Huraira.

Rasulullah )saw( berkata, "tersayang dan terdekat antara kamu kepada saya di hari kiamat akan menjadi salah satu yang adalah yang terbaik dari Anda dalam tata krama; dan yang paling menjijikkan di antara kamu pada saya dan paling jauh dari Anda dari saya . akan menjadi sombong, yang cerewet, dan Al-Mutafaihiqun "Para sahabat bertanya:" Ya Rasulullah! . Kita tahu tentang sombong dan cerewet, tapi kami tidak tahu siapa Al-Mutafaihiqun adalah "jawab Dia:" Orang-orang sombong ". Sumber: Jabir dalam At-Tirmidzi.

6. Jauhkan kata-kata Anda.

Tiga tanda-tanda munafik: Ketika ia berbicara, ia berdusta; ketika ia membuat janji, dia mengelompokkannya, dan ketika dia dipercaya, dia mengkhianati kepercayaannya. Sumber: Abu Hurairah, dalam Bukhari dan Muslim.

7. Mempertahankan sikap positif dan ceria.

Jangan meremehkan perbuatan baik, bahkan bertemu saudaramu (muslim) dengan wajah ceria. Sumber: Abu Dzar dalam Sahih Muslim.

8. Jangan mencampuri apa yang tidak perhatian Anda.

Page 23: Model Kepemimpinan Nabi

Bagian dari keunggulan seseorang Islam adalah perasaan menyerah dan semangat itu yang tidak menyangkut dirinya. Sumber: Abu Hurairah, At-Tirmidzi.

B. Pemimpin-pengikut interaksi

1. Ambil tanggung jawab untuk pengikut Anda:

Setiap kali Tuhan membuat seorang manusia bertanggung jawab untuk orang lain, baik dalam jumlah besar atau lebih kecil, ia akan ditanya tentang apakah ia memerintah biaya nya sesuai dengan ketetapan Allah atau tidak. Dan itu tidak akan semua. Allah akan menanyainya bahkan tentang anggota keluarganya. Sumber: Ibn Hanbal, pada otoritas 'Abdullah bin' Umar.

Setiap salah satu dari Anda adalah gembalaku. Dan setiap kamu akan ditanya tentang kawanan Anda. Seorang penguasa juga adalah gembala dan dia akan ditanya tentang umatnya. Dan setiap gembala untuk keluarganya. Dan seorang wanita adalah penjaga rumah suaminya dan anak-anaknya. Jadi setiap kamu adalah gembala, dan masing-masing akan ditanya tentang umatnya. Sumber: Bukhari dan Muslim, tentang Kewenangan Abdullah bin Umar

2. Aktifkan pengikut Anda dengan memastikan ada kesesuaian antara / nya kompetensi dan persyaratan nya / tugasnya.

Menurut Aisyah ra, Nabi saw tidak pernah memberikan tugas-tugas lain yang berada di luar kemampuan mereka. Sumber: Al-Bukhari.

3. Berbuat baik kepada pengikut Anda:

Lebih baik bagi seorang pemimpin untuk membuat kesalahan dalam memaafkan daripada membuat kesalahan dalam menghukum. Sumber: Al-Tirmidzi, Hadits 1011

Jika Anda menunjukkan kebaikan kepada hamba-Mu sementara mempekerjakan dia dalam beberapa tugas, ini akan menimbang berat dalam mendukung Anda pada hari kiamat. Itu akan menjadi upahmu. Sumber: Amr Ibnu Harayth

4. Jangan tidak mengkhianati kepercayaan pengikut Anda.

Ketika seorang pria mengatakan sesuatu dalam keyakinan, Anda tidak harus mengkhianati kepercayaannya. Sumber: Abu Dawud, tentang Kewenangan Jabir bin 'Abdullah.

5. Jangan membiarkan atau terlibat dalam kefanatikan.

Dia yang mengajarkan kefanatikan bukan salah satu dari kita. Dan tidak salah satu dari kami, dia mungkin pergi ke depan dan berperang di jalan dari kefanatikan. Dia yang mati untuk seperti penyebab bukanlah salah satu dari kita baik. Sumber: Abu Dawud, tentang Kewenangan Jubair Ibnu Muth'im

Page 24: Model Kepemimpinan Nabi

C. Pemimpin interaksi dengan stakeholder lainnya:

1. Jangan menipu (bisnis) Anda mitra.

Sa'ib telah demikian tercatat pujian tentang Nabi )s(: Pada periode kebodohan (yaitu sebelum Islam) ketika Anda masih pasangan saya dalam bisnis, Anda adalah terbaik dari semua mitra. Anda tidak pernah menipu saya. Baik apakah Anda bertengkar dengan saya. Sumber: Abu Dawud.

2. Langkah ke dalam realitas pengikut Anda, dan jangan jauh dari kebutuhan pemangku kepentingan lainnya, termasuk masyarakat luas.

Ada di antara kamu (benar-benar) percaya, sampai ia menginginkan bagi saudaranya apa yang ia inginkan untuk dirinya sendiri. Sumber: Bukhari, tentang Kewenangan Anas bin Malik.

3. Jangan menyalahgunakan atau menyakiti Muslim lainnya.

Menyalahgunakan Muslim adalah Fusuq (suatu kejahatan lakukan) dan membunuhnya adalah kufur (tidak percaya). Sumber: Bukhari

4. Jangan memendam kecurigaan terhadap orang lain.

Waspadalah terhadap kecurigaan, untuk itu adalah yang terburuk dari kisah-kisah palsu dan tidak mencari kesalahan orang lain dan jangan memata-matai dan jangan saling membenci, dan tidak gurun (memotong hubungan Anda dengan) satu sama lain. Wahai hamba Allah, menjadi saudara! Sumber: Bukhari, Vol. 8: No 717.

D. Pengikut interaksi dengan seorang pemimpin:

1. Seorang pengikut tidak mendukung pemimpin tirani.

Satu yang berjalan dengan seorang tiran, dalam pengetahuan penuh bahwa ia adalah seorang tiran, untuk memperkuat dia, seperti telah meninggalkan lipat Islam. Sumber: Al-Baihaqi, tentang Kewenangan Aus Bin Shurahabil

Ali (r) Saran tentang Kepemimpinan untuk Malik Ashter, Gubernur Mesir

Baik itu kepada kamu, hai, Malik, bahwa Aku mengutus kamu sebagai Gubernur ke negara yang pada masa lalu telah mengalami pemerintahan adil dan tidak adil. Pria akan meneliti tindakan Anda dengan mata pencarian, bahkan saat Anda digunakan untuk mengkritisi tindakan orang-orang sebelum Anda, dan berbicara tentang Anda bahkan seperti yang Anda lakukan berbicara tentang mereka. Faktanya adalah bahwa masyarakat berbicara dengan baik hanya mereka yang berbuat baik. Merekalah yang memberikan bukti tindakan Anda. Oleh

Page 25: Model Kepemimpinan Nabi

karena itu harta terkaya bahwa Anda mungkin akan mengingini harta perbuatan baik. Jauhkan keinginan Anda di bawah kontrol dan menyangkal diri sendiri bahwa yang Anda telah dilarang, karena, dengan pantang tersebut sendiri, Anda akan dapat membedakan antara apa yang baik bagi mereka dan apa yang tidak.

Kembangkan dalam hatimu rasa cinta bagi orang-orang Anda dan biarkan menjadi sumber kebaikan dan berkat bagi mereka. Jangan berperilaku dengan mereka seperti seorang barbar, dan tidak sesuai untuk diri sendiri bahwa yang milik mereka. Ingatlah bahwa warga negara dari dua kategori. Mereka adalah saudara-saudaramu baik dalam agama atau saudaramu baik. Mereka tunduk pada kelemahan dan cenderung melakukan kesalahan. Beberapa memang melakukan kesalahan komit. Tapi memaafkan mereka bahkan seperti yang Anda inginkan Tuhan untuk mengampuni anda. Ingatlah bahwa Anda ditempatkan di atas mereka, sama seperti saya ditempatkan di atas Anda. Dan kemudian ada Allah bahkan di atas Dia, yang telah memberikan posisi Gubernur agar Anda dapat merawat mereka yang di bawah Anda dan memadai kepada mereka. Dan Anda akan dinilai oleh apa yang Anda lakukan untuk mereka.

Jangan menetapkan diri terhadap Allah, karena juga tidak Anda memiliki kekuatan untuk melindungi diri terhadap ketidaksenangan-Nya, Anda juga tidak bisa menempatkan diri berada di luar batas rahmat dan pengampunan. Jangan merasa menyesal atas setiap tindakan pengampunan, juga bersukacita atas setiap hukuman yang mungkin Anda bagikan ke salah satu. Jangan membangunkan diri sendiri untuk marah, karena tidak ada yang baik akan keluar dari situ.

Jangan mengatakan: "Saya Anda tuan dan diktator, dan bahwa Anda harus, karena itu, tunduk pada perintah saya", karena itu akan merusak hatimu, melemahkan iman Anda dalam agama dan menciptakan kekacauan di negara bagian. Haruskah Anda akan gembira dengan kekuasaan, pernah merasa dalam pikiran Anda gejala sedikit kebanggaan dan kesombongan, kemudian melihat kekuatan dan keagungan pemerintahan Ilahi dari alam semesta di mana Anda sama sekali tidak ada kontrol. Ini akan mengembalikan rasa keseimbangan dengan kecerdasan patuh dan memberikan rasa ketenangan dan keramahan. Hati-hati! Jangan pernah menaruh diri terhadap keagungan dan keagungan Allah dan tidak pernah meniru kemahakuasaan-Nya, karena Allah telah membawa rendah setiap pemberontak Allah dan setiap tiran manusia.

Mari menghormati pikiran Anda melalui tindakan Anda hak-hak Allah dan hak setiap orang, dan juga, membujuk teman dan relasi Anda untuk melakukan hal yang sama. Sebab, jika tidak, Anda akan melakukan ketidakadilan pada diri sendiri dan ketidakadilan bagi kemanusiaan. Dengan demikian manusia dan Allah akan berbalik kepada musuh Anda. Tidak ada mendengar di mana saja untuk satu yang membuat musuh Allah sendiri. Dia akan dianggap sebagai salah satu berperang dengan Allah sampai ia merasa penyesalan dan mencari pengampunan. Tidak ada yang merampas dari manusia berkat ilahi atau menggairahkan murka ilahi melawan dia lebih mudah dari kekejaman. Oleh karena itu, bahwa Allah mendengarkan suara tertindas dan waylays penindas.

Catatan: Ini hanya bagian dari surat Ali )r(, dan sisanya adalah sebuah risalah yang menakjubkan pada kepemimpinan dan etika. Seluruh dokumen dapat diakses di sini: (r) huruf Ali Malik Ashter, Gubernur Mesir

Page 26: Model Kepemimpinan Nabi

Artikel

1. Proses Kepemimpinan dalam Islam . Pasal sebagian berdasarkan buku Kepemimpinan: Sebuah Perspektif Islam yang saya turut menulis dengan Dr Jamal Badawi )1999(. Buku ini tersedia dari e toko-blog saya. Silahkan klik pada tab toko di bagian atas halaman in