mklhleni-151201094820-lva1-app6892

9
RENDAHNYA KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan- persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Suatu pendidikan dipandang bermutu diukur dari kedudukannya untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kebudayaan nasional. Pendidikan yang berhasil dapat membentuk generasi muda yang cerdas, berkarakter, bermoral dan berkepribadian. Untuk itu perlu dirancang suatu sistem pendidikan yang mampu menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang menyenangkan, merangsang dan menantang peserta didik untuk mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik berkembang secara optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya adalah salah satu prinsip pendidikan demokratis. Pendidikan Indonesia kualitasnya makin rendah. Di dunia internasional, berdasarkan Indeks Perkembangan Pendidikan (Education Development Index, EDI) tahun 2011, Indonesia berada pada peringkat ke-69 dari 127 negara. Berdasarkan laporan tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012, mutu pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 120 negara di dunia. Sedangkan Dalam laporan paling baru acara pembangunan PBB tahun 2013, Indonesia menempati posisi 121 dari 185 negara dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dalam Survei firma pendidikan Pearson menunjukkan sistem pendidikan Indonesia terendah di dunia bersama Brasil dan Meksiko pada 2013 atau berada diurutan 39 dari 40 negara. Namun pada tahun 2014, posisi Indonesia berada diurutan 40 dari 40 negara. LENI MAIMUNA “MAKALAH PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI INDONESIA” 1

description

skkripsi filsafat

Transcript of mklhleni-151201094820-lva1-app6892

Page 1: mklhleni-151201094820-lva1-app6892

RENDAHNYA KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA

PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Suatu pendidikan dipandang bermutu diukur dari kedudukannya untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kebudayaan nasional. Pendidikan yang berhasil dapat membentuk generasi muda yang cerdas, berkarakter, bermoral dan berkepribadian. Untuk itu perlu dirancang suatu sistem pendidikan yang mampu menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang menyenangkan, merangsang dan menantang peserta didik untuk mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik berkembang secara optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya adalah salah satu prinsip pendidikan demokratis.

Pendidikan Indonesia kualitasnya makin rendah. Di dunia internasional, berdasarkan Indeks Perkembangan Pendidikan (Education Development Index, EDI) tahun 2011, Indonesia berada pada peringkat ke-69 dari 127 negara. Berdasarkan laporan tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012, mutu pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 120 negara di dunia. Sedangkan Dalam laporan paling baru acara pembangunan PBB tahun 2013, Indonesia menempati posisi 121 dari 185 negara dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dalam Survei firma pendidikan Pearson menunjukkan sistem pendidikan Indonesia terendah di dunia bersama Brasil dan Meksiko pada 2013 atau berada diurutan 39 dari 40 negara. Namun pada tahun 2014, posisi Indonesia berada diurutan 40 dari 40 negara. Sedangkan laporan OECD (13 Mei 2015) kualitas pendidikan Indonesia menempati peringkat ke 69 dari 76 negara.

B. Rumusan Masalah1. Bagaimana pendidikan di Indonesia ditinjau dari kualitasnya ?2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan di

Indonesia ?3. Bagaimana solusi pendidikan di Indonesia?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1.  Tujuan1. Untuk mengetahui pendidikan di Indonesia ditinjau dari

kualitasnya.2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas

pendidikan di Indonesia.

LENI MAIMUNA “MAKALAH PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI INDONESIA” 1

Page 2: mklhleni-151201094820-lva1-app6892

3. Untuk mengetahui solusi pendidikan di Indonesia.

2. ManfaatDari penulisan ini diharapkan mendatangkan manfaat berupa penambahan

pengetahuan serta wawasan penulis kepada pembaca tentang keadaan kualitas pendidikan sekarang ini sehingga kita dapat mencari solusinya secara bersama agar pendidikan di masa yang akan dapat meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang diberikan.

PEMBAHASANA. Pendidikan di Indonesia ditinjau dari Kualitasnya

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20 Tahun 2003).

Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, yaitu lulusan yang memilki prestasi akademik dan non-akademik yang mampu menjadi pelopor pembaruan dan perubahan sehingga mampu menjawab berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapinya, baik di masa sekarang atau di masa yang akan datang (harapan bangsa) (www.kuliahgratis.net)

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah. Besarnya anggaran pendidikan yang di alokasikan pemerintah, yakni 20 persen APBN, belum mampu berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia dapat ditinjau dari hal – hal berikut :

Laporan OECD Tahun 2015 yang menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke 69 dari 76 negara, hal tersebut menunjukkan rendahnya kualitas anak-anak bangsa jika bersaing di dunia internasional

Kualitas tenaga pengajar dari hasil UKG Tahun 2012 dengan rata – rata nilainya 4,30 dari nilai 7,00 yang ditargetkan, hal tersebut juga menunjukkan bahwa dari segi kualitas tenaga pengajar Indonesia yang masih rendah.

Berdasarkan data tenaga kerja yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 menyatakan banyaknya lulusan yang masih menganggur. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa dari segi lulusan kualitas pendidikan Indonesia masih rendah.

B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pendidikan di IndonesiaFaktor-Faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan diIndonesia secara

umum yaitu efektifitas, efisiensi, pemerataan dan relevansi pendidikan (Redja Mudyahardjo, 2001: 496).1. Rendahnya Efektifitas Pendidikan di Indonesia

LENI MAIMUNA “MAKALAH PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI INDONESIA” 2

Page 3: mklhleni-151201094820-lva1-app6892

Pendidikan yang efektif adalah pelaksanaan pendidikan dimana hasil yang dicapai sesuai dengan rencana / program yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika rencana belajar yang telah dibuat oleh dosen dan guru tidak terlaksana dengan sempurna, maka pelaksanaan pendidikan tersebut tidak efektif. Tujuan dari pelaksanaan pendidikan adalah untuk mengembangkan kualitas SDM sedini mungkin, terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya. (www.m-edukasi.web.id).

Contoh rendahnya efektifitas pendidikan di Indonesia : Selama ini, banyak pendapat beranggapan bahwa pendidikan formal

dinilai hanya menjadi formalitas saja untuk membentuk sumber daya manusia Indonesia. Tidak peduli bagaimana hasil pembelajaran formal tersebut, yang terpenting adalah telah melaksanakan pendidikan di jenjang yang tinggi dan dapat dianggap hebat oleh masyarakat.

Pemilihan jurusan pendidikan tidak sesuai dengan bakat dan minatnya, sebagai contoh dalam pendidikan di sekolah menengah : seseorang yang mempunyai kelebihan dibidang sosial dan dipaksa mengikuti program studi IPA sehingga akan menghasilkan efektifitas pengajaran yang lebih rendah jika dibandingkan peserta didik yang mengikuti program studi yang sesuai dengan bakat dan minatnya.

2.      Rendahnya Efisiensi Pengajaran di IndonesiaPermasalahan efisiensi pengajaran dipandang dari segi internal

pendidikan. Maksud efisiensi adalah apabila sasaran dalam bidang pendidikan dapat dicapai secara efisien atau berdaya guna. Artinya pendidikan akan dapat memberikan hasil yang baik dengan tidak menghamburkan sumberdaya yang ada, seperti uang, waktu, tenaga dan sebagainya. Pelaksanaan proses pendidikan yang efisien adalah apabila pendayagunaan sumber daya seperti waktu, tenaga dan biaya tepat sasaran, dengan lulusan dan produktifitas pendidikan yang optimal. (http://www.m-edukasi.web.id)

Beberapa masalah rendahnya efisiensi pengajaran di Indonesia adalah Mahalnya biaya pendidikan, Lamanya waktu yang digunakan dalam proses pendidikan, Rendahnya mutu tenaga pengajar.

Selanjutnya, kurangnya mutu tenaga pengajar disebabkan oleh pengajar yang mengajar tidak pada kompetensinya. Misalnya saja, pengajar A mempunyai dasar pendidikan di bidang bahasa, namun di mengajarkan keterampilan, yang sebenarnya bukan kompetensinya.

3. Rendahnya Pemerataan Kesempatan PendidikanMasalah pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan adalah rasio

atau perbandingan antara masukan pendidikan (raw input) atau jumlah penduduk yang tertampung dalam satuan-satuan pendidikan. (Redja Mudyahardjo : 2001). Rendahnya pemerataan kesempatan belajar (equity) disertai banyaknya peserta didik yang putus sekolah, serta banyaknya lulusan yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

LENI MAIMUNA “MAKALAH PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI INDONESIA” 3

Page 4: mklhleni-151201094820-lva1-app6892

4. Rendahnya Relevansi Pendidikan dengan KebutuhanRelevansi pendidikan berkenaan dengan rasio antara tamatan yang

dihasilkan satuan pendidikan dengan yang diharapkan satuan pendidikan di atasnya atau institusi yang membutuhkan tenaga kerja, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif (Redja Mudyahardjo : 2001).

Masalah rendahnya relevansi terlihat dari : Banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu yang tidak siap

secara kemampuan kognitif dan teknikal untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di atasnya.

Banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu, yaitu sekolah kejuruan dan pendidikan tinggi yang belum atau bahkan tidak siap untuk bekerja.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2015 sebesar 5,81 persen dari jumlah pengangguran 7,45 juta orang sedangkan pada Februari 2014 yang saat itu mencapai 5,70 persen dari 7,15 juta orang pengangguran.

Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang fungsional terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.

C. Solusi Pendidikan di IndonesiaUntuk mengatasi masalah-masalah seperti yang telah dijelaskan diatas,

secara garis besar solusinya adalah sebagai berikut:

Solusi permasahan efektifitas dan efisiensi pendidikana) Memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih pendidikan

sesuai dengan minat, kemampuan, dan kebutuhan kearah perkembangan yang optimal.

b) Berkaitan dengan mahalnya biaya pendidikan, solusi yang dapat diterapkan adalah bebaskan sekolah dari usaha bisnis.

c) Untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar dilaksanakannya berbagai pelatihan guru yang berkesinambungan.

d) Mengusahakan isi, metode, dan bentuk pendidikan yang tepat guna, tepat saat, menarik dan mengesankan. Contohnya guru hendaknya lebih kreatif, inovatif, terampil, dan berani berinisiatif dalam mengembangkan model-model pengajaran secara variatif.

Solusi permasalahan pemerataan pendidikanAdapun solusi yang dapat dilakukan, yaitu pemberian beasiswa dengan

sasaran yang tepat misalnya untuk siswa yang berprestasi tetapi dari segi ekonomi kurang mampu, pemberian insentif kepada guru yang bertugas di wilayah terpencil, pemantapan sistem pendidikan terpadu untuk anak yang memiliki kelainan, serta meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam menunjang pendidikan yang berkualitas.

LENI MAIMUNA “MAKALAH PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI INDONESIA” 4

Page 5: mklhleni-151201094820-lva1-app6892

Solusi permasalahan relevansi pendidikanCara meningkatkan relevansi (keserasian) pendidikan dengan

pembangunan yaitu dapat ditempuh dengan :a) Menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang fungsional untuk

kehidupan dimasyarakat kelak.b) Menunjukan jalan untuk mengembangkan keterampilan hidup dimasyarakat.c) Seleksi yang lebih rasional terhadap masukan mentah, khususnya tingkat

SMA dan Perguruan Tinggi. Maka dengan adanya solusi-solusi tersebut diharapkan pendidikan di

Indonesia dapat bangkit dari keterpurukannya, sehingga dapat menciptakan generasi-generasi baru yang ber SDM tinggi, berkepribadian pancasila, bermartabat dan menjadi dambaan setiap manusia. Untuk itu diperlukan pemahaman, penguasaan, kesadaran, dan semangat untuk berbuat kebaikan secara berkesinambungan. Agar dapat memberikan sentuhan untuk menuju insan terpuji sebagaimana yang diharapkan bangsa dan negara kita.   

PENUTUPA. Kesimpulan

Pendidikan diIndonesia ditinjau dari kualitasnya masih rendah, hal tersebut dapat dilihat dari rendahnya nilai yang diperoleh anak bangsa ketika bersaing di dunia internasional, rendahnya kualitas guru berdasarkan nilai rata-rata UKG, kemudian banyaknya lulusan yang masih menganggur.

Banyak sekali faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Faktor-faktor tersebut adalah masalah efektifitas, efisiensi, pemerataan dan relevansi pendidikan.

Solusi permasahan efektifitas dan efisiensi pendidikan adalah Memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih pendidikan sesuai dengan minat, kemampuan, dan kebutuhan kearah perkembangan yang optimal, berkaitan dengan mahalnya biaya pendidikan, solusi yang dapat diterapkan adalah bebaskan sekolah dari usaha bisnis, untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar dilaksanakannya berbagai pelatihan guru yang berkesinambungan, dan mengusahakan isi, metode, dan bentuk pendidikan yang tepat guna, tepat saat, menarik dan mengesankan. Contohnya guru hendaknya lebih kreatif, inovatif, terampil, dan berani berinisiatif dalam mengembangkan model-model pengajaran secara variatif.

Solusi permasalahan pemerataan pendidikan yaitu pemberian beasiswa dengan sasaran yang tepat misalnya untuk siswa yang berprestasi tetapi dari segi ekonomi kurang mampu, pemberian insentif kepada guru yang bertugas di wilayah terpencil, pemantapan sistem pendidikan terpadu untuk anak yang memiliki kelainan, serta meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam menunjang pendidikan yang berkualitas.

Solusi permasalahan relevansi pendidikan pembangunan yaitu dapat ditempuh dengan menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang fungsional untuk kehidupan dimasyarakat kelak, menunjukan jalan untuk mengembangkan keterampilan hidup dimasyarakat, seleksi yang lebih rasional terhadap masukan mentah, khususnya tingkat SMA dan Perguruan Tinggi.

LENI MAIMUNA “MAKALAH PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI INDONESIA” 5

Page 6: mklhleni-151201094820-lva1-app6892

Dengan adanya solusi – solusi tersebut diharapkan pendidikan di Indonesia dapat bangkit dari keterpurukannya, sehingga dapat menciptakan generasi-generasi baru yang ber SDM tinggi, berkepribadian pancasila, bermartabat dan menjadi dambaan setiap manusia. Maka disinilah dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan mesyarakat untuk mengatasi segala permasalahan pendidikan di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Mudyahardjo, R. (2001). Pengantar Pendidikan : Sebuah studi awal tentang dasar-dasar pendidikan pada umumnya dan pendidikan di Indonesia. Jakarta : Raja Grafindo Perkasa.

Anonim. (2009). Pengertian kualitas pendidiakan. Diakses dari http://kuliahgratis.net/pengertian-kualitas-pendidikan/

Hasbullah. (2012). Dasar-dasar ilmu pendidikan. Jakarta: Raja GrafindoMedia Pendidikan Indonesia. (2012). Efisiensi dan efektifitas pendidikan. Diakses

dari http://m.educasi.web.idBadan Pusat Statistik. (2013). Angka Partisipasi Murni (APM). Diakses dari

http://bps.go.idLestarini, A. H. (2014). Rangking mutu pendidikan RI di dunia paling jeblok.

Diakses dari http://news.okezone.com/read/2014/05/13/373/984246/rangking-mutu-pendidikan-ri-di-dunia-paling-jeblok

Anonim. (2015). Potret dunia pendidikan di Indonesia. Diakses dari http://www.pedidikanindonesia.com/2015/01/potret-dunia-pendidikan-di-indonesia.html

Suryowati, E. (2015). Makin banyak sarjana diploma dan lulusan SMK yang menganggur. Diakses dari http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/05/05/211900126/Makin.Banyak.Sarjana.Diploma.dan.Lulusan.SMK.yang.Menganggur

LENI MAIMUNA “MAKALAH PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI INDONESIA” 6