MK nih CUI!!!!!!!!!!!!!!

4
ANALISIS BIAYA –WAKTU 1. Karena pada awalnya diagram LSM dibuat berdasarkan tingkat produktivitas optimum masing-masing kegiatan dengan memperhitungkan biaya langsung minimum, maka: waktu total proyek yang dihasilkan dapat menyebabkan biaya tak langsung atau denda kelambatan menjadi mahal; atau lebih tinggi daripada biaya untuk meningkatkan produktivitas suatu kegiatan. 2. Suatu analisis biaya-waktu seperti pada metoda jaringan kerja dapat dilakukan untuk metoda LSM ini: Beberapa kegiatan penyelesaiannya dapat dipercepat dengan tambahan sumber daya; atau dengan cara pelaksanaan yang lebih canggih; atau juga dengan kerja lembur yang akan mengakibatkan kenaikan biaya langsung. 3. Besarnya kenaikan biaya langsung dinyatakan dengan cost slope yang berbeda-beda besarnya untuk setiap kegiatan. 4. Prosedur analisis biaya-waktu untuk LSM: Tentukan kegiatan-kegiatan yang masih dapat dipercepat atau diperlambat. Di antara kegiatan-kegiatan diatas, perhatikan kegiatan yang berada pada batas-batas buffer pada saat mulai dan akhir kegiatan. Dari kegiatan-kegiatan ini pilih kegiatan yang memiliki cost slope terendah dikaitkan dengan percepatan (perlambatan) kegiatan. Percepatan kegiatan (dan perlambatan) dilakukan maksimum selama masih memungkinkan.

description

taiiii

Transcript of MK nih CUI!!!!!!!!!!!!!!

Page 1: MK nih CUI!!!!!!!!!!!!!!

ANALISIS BIAYA –WAKTU

1. Karena pada awalnya diagram LSM dibuat berdasarkan tingkat produktivitas optimum masing-masing kegiatan dengan memperhitungkan biaya langsung minimum, maka:

waktu total proyek yang dihasilkan dapat menyebabkan biaya tak langsung atau denda kelambatan menjadi mahal;

atau lebih tinggi daripada biaya untuk meningkatkan produktivitas suatu kegiatan.

2. Suatu analisis biaya-waktu seperti pada metoda jaringan kerja dapat dilakukan untuk metoda LSM ini:

Beberapa kegiatan penyelesaiannya dapat dipercepat dengan tambahan sumber daya;

atau dengan cara pelaksanaan yang lebih canggih; atau juga dengan kerja lembur yang akan mengakibatkan kenaikan biaya

langsung.

3. Besarnya kenaikan biaya langsung dinyatakan dengan cost slope yang berbeda-beda besarnya untuk setiap kegiatan.

4. Prosedur analisis biaya-waktu untuk LSM: Tentukan kegiatan-kegiatan yang masih dapat dipercepat atau diperlambat. Di antara kegiatan-kegiatan diatas, perhatikan kegiatan yang berada pada batas-

batas buffer pada saat mulai dan akhir kegiatan. Dari kegiatan-kegiatan ini pilih kegiatan yang memiliki cost slope terendah

dikaitkan dengan percepatan (perlambatan) kegiatan. Percepatan kegiatan (dan perlambatan) dilakukan maksimum selama masih

memungkinkan. Ulangi langkah-langkah diatas sampai tercapai biaya proyek (langsung+tak

langsung+denda kelambatan) yang optimum dan waktu penyelesaian proyek dapat ditentukan.

KEGIATAN DISKRIT

Page 2: MK nih CUI!!!!!!!!!!!!!!

1. Kegiatan diskrit dalam proyek linier yang lebih cocok menggunakan cara penjadwalan lain (CPM), perlu dikoordinasikan dengan kegiatan lainnya dalam diagram LSM, misalnya:

pekerjaan gorong-gorong dan jembatan pada pekerjaan jalan; pekerjaan bak kontrol pada pekerjaan pemasangan pipa untuk air minum.

2. Setelah durasi atau lamanya penyelesaian pekerjaan diketahui, kegiatan ini dapat diplotkan pada diagram LSM dengan suatu garis horisontal sepanjang durasi dan diletakkan pada lokasi yang sesuai.

PENYESUAIAN JADWAL MUSIMAN

1. Penyusunan jadwal LSM sering perlu menyesuaikan dengan kondisi musim yang berpengaruh terhadap kecepatan kerja.

2. Yang paling berpengaruh adalah faktor cuaca, yaitu: musim hujan yang banyak mengganggu pekerjaan sehingga dalam perhitungan

tingkat produktivitas harus diperhatikan (produktivitasnya menurun); demikian juga saat-saat tertentu seperti libur hari raya, perlu diperhatikan dalam

perhitungan produktivitas atau bahkan ada interupsi kegiatan.

KURVA KEMAJUAN

1. Kurva kemajuan seperti kurva S pada cara penjadwalan dengan barchart juga dapat digambarkan pada metoda LSM.

2. Setiap jenis kegiatan perlu dihitung dulu bobot biayanya dinyatakan dalam persentase (%) dari biaya total proyek.

3. Angka-angka kemajuan hasil pemantauan kemudian dihitung nilai kumulatifnya untuk setiap jenis kegiatan dan kemudian dapat diplotkan pada diagram.

4. Dapat disimpulkan bahwa metoda LSM cocok untuk: diterapkan pada pekerjaan jalan dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang bersifat

linier atau memanjang; Demikian juga metoda ini cocok untuk pekerjaan yang memiliki banyak kegiatan

repetitif; Penggunaannya yang sederhana membuatnya cocok untukvditerapkan di

Indonesia, terutama oleh para kontraktor dan para pengelola proyek; sebagai alternatif dari metoda jaringan kerja seperti CPM dan PERT yang cukup rumit jika digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang bersifat linier.

Page 3: MK nih CUI!!!!!!!!!!!!!!

Sumber : bahan ajar ibu fajar susilowati