Oleh Gatut Suprijadji

USAHA KOPI PENTING1. SEBAGAI LAPANGAN KERJA &

SUMBER PENDAPATAN MASARAKAT

2. SEBEGAI BAHAN BAKU INDUSTRI

3. MENCIPTAKAN NILAI TAMBAH- PASCA PANEN, PENGOLAHAN

4. SEBAGAI SUMBER DEVISA NON MIGAS

5. MENCIPTAKAN PASAR PRODUK PRODUK NON PERTANIAN

PADA HAKEKATNYA KETERBUKAANANTARA MITRA & PRODUSEN AKANSALING MENGUNTUNGKAN DIMANAMITRA MENGHENDAKI MUTU TER-

TENTU DENGAN PREMIUM TERTENTUDAPAT DISIAPKAN OLEH PRODUSENDENGAN SENDIRINYA PENGADAANKOPI BERMUTU TERTENTU HARUS

BERKELANJUTAN

BERMITRA

ADA KALANYA :

1. PRODUSEN MENGETAHUI HAL2 YANG

SUDAH MENJADI PENGETAHUAN UMUM

2. MITRA & PRODUSEN MEMPUNYAI HAL HAL TERTENTU YANG SALING TIDAK DIKETAHUI

3. PRODUSEN KADANG KALA TIDAK MAU TAHU APA YANG DIINGINKAN MITRA

HUBUNGAN PRODUSEN &MITRA SUDAH SEIMBANG…???

DEMENSI PRODUKSI BERKELANJUTAN

1. DEMENSI LINGKUNGAN FISIK* KELESTARIAN LAHAN

* KELESTARIAN PRODUK KOPI

2. DEMENSI EKONOMI* SALING KETERGANTUNGAN &

SALING MENGUNTUNGKAN ANTAR

PELAKU AGREBISNIS KOPI

3. DEMENSI SOSIAL* DAMPAK SOSIAL AGROBISNIS KOPI

* KESEJATERAAN PETANI DAN KARYAWAN YANG TERLIBAT DALAM

AGROBISNIS KOPI

4. DEMENSI KESEHATAN* TIDAK BERDAMPAK NEGATIP TERHADAP KESEHATAN

OPTIMASI KUALITAS HASIL PRODUKSI

MUTU DAPAT BAIK APABILA BAHAN TANAM & CARA BUDIDAYA YANG

BENAR DAN OPTIMAL

MUTU YANG LEBIH TINGGI/ BAIK AKAN MEMBERIKANPENDAPATAN YANG LEBIH

BAIK BAGI PETANI

PENGUJIAN MUTU KOPI*. PENGJIAN FISIK

-. CEPET, MUDAH, MURAH

------ PALING BANYAK DIGUNAKAN

*. PENGUJIAN ORGANOLEPTIK-. MERUPAKAN PENGUJIAN MUTU

YANG SESUNGGUHNYA

*. PENGUJIAN KIMIA-. TELITI, RUMIT, MAHAL, LAMA-. SERING DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN

UJI MUTU SECARA FISIK DILAKUKAN

• PENGUJIAN AWAL SEBELUM UJI LAINNYA

• MAMPU MENGGAMBARKAN SEBAGIAN SIFAT ORGANOLEPTIK (CITA RASA) - WARNA BIJI - CACAT BIJI HITAM ; BERKERUT• SEANDAR MUTU UNTUK PERDAGANGAN MENGGUNAKAN PENGUJIAN MUTU SECARA FISIK

SISTEM STADARDISASI MUTU INDONESIA

• PADA AWALNYA STADARDISASI MUTU

DIKELOLA OLEH INTANSI TERKAIT - STANDAR PERDAGANGAN ( SP ) - STANDAR INDUSTRI INDONESIA ( SII )• SAAT INI STANDAR MUTU DIKELOLA OLEH BADAN STANDAR NASIONAL (BSN) -- STANDAR NASIONAL INDONESIA ( SNI )

* SNI --- BERSIFAT DINAMIS

PERKEMBANGAN SITEM STANDAR MUTU KOPI DI INDONESIA

• AWALNYA MENGGUNAKAN SISTEM TRIASE (TRIAGE)

• KEMUDIAN MENGIKUTI STANDAR INTERNASIONAL - STANDAR MUTU SISTEM NILAI CACAT (DEFECT SYSTEM) ---- MENGGANTIKAN SISTEM TRIAGE

STANDAR MUTU SISTEM TRIAGE• TRIASE ADALAH 3 MACAM BIJI CACAT

DIJADIKAN SYARAT DALAM STANDAR MUTU KOPI : BIJI HITAM. BIJI BERLOBANG. DAN BIJI PECAH

• DALAM PERKEMBANGANNYA SYARAT DIPERLUAS SECARA BERTAHAP -- BIJI BERLUBANG SATU, BIJI BERTUTUL, BIJI BERKULIT ARI, BIJI BERKULIT TANDUK, KOPI GELONDONG

KOPI DIKELOMPOKAN BERDASARKAN• JENIS : Robusta ; Arabika• CARA PENGOLAHAN : - WIB (West Indische Bereiding) : Pengolahan Cara Basah - OIB (Oost Indische Beredding_ Pengolahan Cara Kering - GB (Gewone Bereiding) Pengolahan kering oleh rakyat - AP (After Polished) Pengolahan Kering yang dulanjutkan dengan Penyosohan

UKURAN BIJI KOPI ROBUSTA DIKELOMPOKAN • PENGOLAHAN KERING : Ayakan yang berlobang persegi dengan ukuran lobang 3 X 3 mm• PENGOLAHAN BASAH : ayakan yang berlubang bulat - Ukuran Besar (L=Large) : tidak lolos ayakan lubang diameter 7,5 mm - Ukuran sedang (M=Medium) : tidak lolos ayakan lubangdiameter 6,5 mm - Ukuran Kecil (S=Small) : tidak lolos ayakan lubang diameter 5,5 mm UKURAN KOPI ARABIKA TIDAK ADA PENGELOMPOKAN

PERSARATAN MUTU

* PERSARATAN UMUM- Kadar Air : WIB = 12 %, OIB,GB,AP13 %- Tidak ada bau asing- Warna : normal- Tidak ada serangga hidup-Tidak ada kotoran

*

• PERSARATAN KHUSUSPenentuan mutu ditentukan berdasarkan persentase bobot/bobot dari biji cacat yang dipersaratkan- WIB I – III ; OIB I – III ; GB I – III- Kopi mutu rendah kandungan triease dan cacat lainnya yang dipersaratkan 20-25 % dihilangkan secara bartahap

STANDAR MUTU SISTEM NILAI CACAT (DEFECT SYSTEM)• Cara penilaian mutu dengan memberikan nilai cacat yang berbeda-beda untuk tiap jenis cacat

• Nilai cacat ditentukan bedasarkan bobot pengaruhnya terhadap kerusakan cacat yang ditimnulkan agar lebih teliti dalam menggambarkan sifat cita rasa

• Penggolongan mutu berdasarkan jumlah nilai cacat dari biji cacat yang ada dalam cuplikan contoh 300 gram (berdasarkan jumlah biji cacat, bukan persentasi bobot/bobot)

• Penggolongan jenis kopi & persaratan umum = sistem triase

* Kadar Air = 12 %

• Penggolongan berdasarkan cara pengolahan : - WP (Wet Processed) olah cara basah - DP (Dry Processed) olah cara kering• Pengelompokan ukuran biji kopi Robusta pengolahan kering : - ukuran besar : lolos ayakan lubang 5 X 5 mm - ukuran kecil : lolos ayakan 3 X 3 mm• Tolenrasi untuk lolos ayakan diperlonggar 2,5 ------- 5 %

• PERSARATAN KHUSUS : - Penggolongan mutu berdasarkan jumlah nilai cacat dari cuplikan contoh sebesar 300 gram

TINGKATAN MUTU• Mutu I : jumlah cacat 0 – 11* Mutu II : jumlah cacat 12 - 25* Mutu III : jumlah cacat 26 - 44* Mutu IV a : jumlah cacat 45 - 60* Mutu IV b : jumlah cacat 61 - 80* Mutu V : jumlah cacat 81 - 150* Mutu VI : jumlah cacat 151 - 225

M I T R A

A B C D

P R O D U S E N

MUTUIMPERIOR

MUTUiV ; V ; Vi

MUTUi ; ii ; iii