Mitosis
-
Upload
jordy-budiang -
Category
Documents
-
view
216 -
download
1
description
Transcript of Mitosis
Mitosis
HUSMIATI, S. Pd.
NIP 19711020 199512 2 001
SMA NEGERI 1 PALOPO
Mitosis Pada pembelahan mitosis, satu sel induk membelah diri menjadi
dua sel anak yang mewarisi semua sifat sel induk. Kedua sel anak itu bersifat identik. Jika sel induk memiliki 2n kromosom, setiap sel anak akan memiliki 2n kromosom pula.
Tujuan pembelahan mitosis adalah mewariskan semua sifat induk kepada kedua sel anaknya. Pewarisan sifat induk kepada kedua sel anaknya terjadi secara bertahap, fase demi fase. Fase-fase tersebut adalah
1. profase,
2. metafase,
3. anafase,
4. telofase,
5. interfase.
Profase Benang-benang kromatin di nukleus yang semula berbentuk seperti
jala berubah semakin menebal dan memendek, menjadi kromosom. Pada fase ini, kita dapat menghitung jumlah pasangan kromosom di dalam sel. Benang-benang kromosom tersebut berpasangan. Tiap-tiap benang kromosom menggandakan diri sehingga membentuk struktur simetris yang disebut kromatid. Jadi, jumlah benang kromosom menjadi dua kali lipat. Kromatid tersebut saling berhubungan melalui suatu bentukan yang bulat yang disebut sentromer.
Membran nukleus yang melebur sehingga sel tidak memiliki membran inti. Nukleolus (anak inti) tidak tampak lagi yang berarti kegiatan transkripsi (proses penyalinan DNA menjadi RNA) tidak berlangsung lagi.
Pada sel hewan terdapat sentriol yang membelah diri kemudian memisah, masing-masing menuju ke kutub. Dari kutub, sentriol membentuk serat-serat gelendong (spindle fibers) yang menghubungkan kedua kutub sel. Melalui serat gelendong inilah nantinya tiap-tiap kromosom berjalan menuju kutub masing-masing.
Metafase Metafase didahului oleh tahap yang disebut prometafase.
Pada prometafase, serat-serat gelendong masih berjalan menuju kutub masing-masing. Tiap kromosom membentuk dua kinetokor di bagian, masing-masing satu untuk tiap kromatid. Kinetokor mengikat diri pada serat-serat gelendong.
Pada metafase terjadi pembagian kromatid di daerah ekuator. Ciri-ciri metafase selengkapnya adalah sebagai berikut.
Serat-serat gelendong tampak semakin jelas. Kromatid terletak di bidang ekuator, menggantung pada serat
gelendong melalui kinetokor. Pada metafase, tampak adanya dua kromatid hasil penggandaan pada profase (satu kromatid mengandung satu set kromosom) yang sedang mengalami pembagian menjadi dua.
Kromosom (masing-masing mengandung dua kromatid bersaudara) berbaris di pelat metafase. Pelat metafase merupakan suatu bidang khayal yang berjarak sama di antara kedua kutub.
Anafase Proses pembagian kromosom di daerah ekuator
dilanjutkan dengan membawa tiap kromatid ke kutub sel masing-masing.
Dengan demikian, ciri penting dari anafase adalah adanya satu kromatid (berisi satu set kromosom) yang sedang bergerak menuju ke kutub masing-masing.
Tiap-tiap sel anak akan mendapatkan satu kromatid. Sebagaimana diuraikan sebelumnya, yang menyebabkan kromosom yang menuju ke kutub yang satu sama dengan yang menuju ke kutub yang lain.
Jadi, jika sel induk memiliki 2n kromosom, setiap sel anak akan memperoleh 2n kromosom.
Telofase
Fase ini merupakan fase akhir pembelahan, dengan ciri-ciri sebagai berikut.
Benang-benang kromosom sudah berada di daerah kutub masing-masing, yang semakin lama semakin menipis, kemudian menjadi benang-benang kromatin yang tipis.
Membran nukleus mulai terbentuk. Nukleolus mulai muncul kembali. Pada bidang ekuator terbentuk penebalan plasma. Selanjutnya sitoplasma akan terbagi dua, disebut proses
sitokinesis. Proses itu akan membagi sel menjadi dua. Maka terbentuklah dua sel anak yang identik satu sama lain
dan identik dengan sel induknya.
Interfase Fase ini merupakan fase antara yang merupakan
periode antara mitosis yang satu dengan yang lain. Interfase bukan fase istirahat, karena justru pada fase ini
metabolisme sel giat dilakukan. Meskipun tingkah laku kromosom tidak tampak karena
berbentuk benang-benang kromatin yang halus, sel anak yang baru terbentuk itu sudah melakukan metabolisme.
Sel perlu tumbuh dan melakukan berbagai sintesis sebelum memasuki proses pembelahan berikutnya.