Miras Oplosan

22
Miras Oplosan Minuman beralkohol adalah jenis minuman dengan kandungan alkohol didalamnya. Istilah kata “oplosan” itu sendiri mempunyai arti “campuran”. Dimana miras oplosan tersebut merupakan minuman keras yang terdiri dari berbagai campuran, diantaranya dioplos dengan alkohol industri (metanol) maupun dengan obat herbal seperti obat kuat atau suplemen kesehatan. Miras oplosan biasanya dibuat secara mandiri dan dijual secara ilegal. Menurut Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2013 tentang “Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol, dari cara pembuatannya, minuman beralkohol yang diizinkan beredar di Indonesia terdiri dari dua jenis, yaitu : 1. Minuman Beralkohol adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH) yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi. 2. Minuman Beralkohol Tradisional adalah minuman beralkohol yang dibuat secara tradisional dan turun temurun yang dikemas secara sederhana dan pembuatannya dilakukan sewaktu-waktu, serta dipergunakan untuk kebutuhan adat istiadat atau upacara keagamaan.

description

miras

Transcript of Miras Oplosan

Page 1: Miras Oplosan

Miras Oplosan

Minuman beralkohol adalah jenis minuman dengan kandungan alkohol

didalamnya. Istilah kata “oplosan” itu sendiri mempunyai arti “campuran”.

Dimana miras oplosan tersebut merupakan minuman keras yang terdiri dari

berbagai campuran, diantaranya dioplos dengan alkohol industri (metanol)

maupun dengan obat herbal seperti obat kuat atau suplemen kesehatan. Miras

oplosan biasanya dibuat secara mandiri dan dijual secara ilegal.

Menurut Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2013 tentang “Pengendalian

dan Pengawasan Minuman Beralkohol, dari cara pembuatannya, minuman

beralkohol yang diizinkan beredar di Indonesia terdiri dari dua jenis, yaitu :

1. Minuman Beralkohol adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau

etanol (C2H5OH) yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung

karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi.

2. Minuman Beralkohol Tradisional adalah minuman beralkohol yang dibuat

secara tradisional dan turun temurun yang dikemas secara sederhana dan

pembuatannya dilakukan sewaktu-waktu, serta dipergunakan untuk kebutuhan

adat istiadat atau upacara keagamaan.

Berdasarkan kandungan alkoholnya, minuman beralkohol yang beredar di

Indonesia dikelompokkan menjadi 3, yaitu :

1. Minuman beralkohol Golongan A adalah minuman yang mengandung etil

alkohol dengan kadar sampai 5 %.

2. Minuman beralkohol Golongan B adalah minuman yang mengandung etil

alkohol lebih dari 5% hingga 20 %.

3. Minuman beralkohol Golongan C adalah minuman yang mengandung etil

alkohol lebih dari 20% hingga 55%.

Alkohol dibuat dari fermentasi barley, hops dan anggur. Alkohol yang

dimaksudkan disini adalah etanol atau etil alkohol yang telah lama dikenal

dimasyarakat. Tipe lain dari alkohol yang biasanya ada antara lain metanol,

isopropyl alkohol dan etilene glikol merupakan bahan berbahaya yang dapat

menjadi racun jika tertelan walaupun dalam jumlah yang sedikit.

Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain

alkohol dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini

Page 2: Miras Oplosan

disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada

minuman tersebut, bukan metanol atau grup alkohol lainnya. Etanol telah

diproduksi dan dikonsumsi oleh manusia selama ribuan tahun dalam bentuk

fermentasi dan suling minuman beralkohol. Etanol adalah cairan mudah terbakar

dengan titik didih 78,4oC yang digunakan sebagai pelarut industri, bahan bakar

mobil dan bahan baku dalam industri kimia dan farmasi

Mekanisme minuman beralkohol adalah dengan mengganggu

keseimbangan antara eksitasi dan inhibisi di otak. Ini terjadi karena penghambatan

atau penekanan syaraf perangsangan sehingga mengakibatkan terjadinya

disinhibisi,ataksia dan sedasi. Alkohol juga berefek pada berbagai sistem tubuh

termasuk saluran cerna, kardiovaskular, dan SSP. Alkohol diserap sebagian besar

di usus kecil dan sebagian di lambung. Lebih larut di air daripada di lemak,

sehingga pada orang gendut kadar alkoholnya dalam tubuh lebih tinggi

dibandingkan dengan orang kurus karena distribusi alkohol lebih tinggi.

Konsumsi alkohol secara berlebihan dalam waktu lama akan menyebabkan

berbagai kerusakan yang berhubungan dengan dosis

Minuman alkohol atau biasa disebut minuman keras merupakan zat

psikopat yaitu golongan zat yang bekerja secara selektif terutama pada otak

hingga dapat menimbulkan gangguan perilaku, emosi kognitif, persepsi,

kesadaran, dan lain-lain. Metabolisme alkohol terjadi didalam hati. Bila diminum

dalam dosis rendah, alkohol dihidrogenase menjadi asetaldehida (hampir 95%

etanol menjadi asetaldehid dan asetat sedangkan 5% sisanya akan diekskresi

bersama urin). Enzim ini membutuhkan seng (Zn) sebagai katalisator.

Asetaldehida kemudian diubah menjadi asetil KoA oleh enzim dehidrogenase.

Kedua reaksi ini membutuhkan koenzim NAD. Ion H yang terbentuk diikat oleh

NAD dan membentuk NADH. Asetil KoA kemudian, memasuki siklus asam

trikarboksilik (TCA), yang kemudian menghasilkan NADH. Asetil KoA

kemudian memasuki siklus asam trikarboksilik (TCA), yang kemudian

menghasilkan , dan yang digunakan untuk membentuk adenosin tripospat (ATP)

yaitu senyawa energi yang berperan sebagai cadangan energi yang mobile di

dalam sel

Page 3: Miras Oplosan

Bila alkohol yang diminum banyak, enzim dehidrogenase tidak cukup

untuk memetabolisme alkohol menjadi asetaldehida. Sebagai penggantinya hati

menggunakan sistem enzim lain yang dinamakan Microsomal Ethanol Oxidzng

System (MEOS). Asetaldehida yang dihasilkan dari pemecahan alkohol oleh

enzim dehidrogenase, manakala berinteraksi kembali dengan alkohol akan

menghasilkan senyawa yang susunannya mendekati morfin. Hingga orang

menjadi kecanduan atau alkoholik.

Alkohol atau minuman keras dapat juga menyebabkan muka terlihat lebih

tua, kusam, dan kurang gairah. Disisi lain alkoholik cenderung mempunyai

simpanan besi (Fe) lebih banyak dari manusia normal, selain bisa menimbulkan

rasa mual, muntah dan diare. Ancaman lain yang tidak mustahil diidap alkoholik

adalah kerusakan hati disebabkan faktor menutrisi alkohol yang terus menerus

dikonsumsi, hal inilah yang menimbulkan OD (Over Dosis). Mengkonsumsi

alkohol yang terus menerus akan berdampak pada rasio NADH/NAD. Kondisi ini

menyebabkan terdongkraknya rasio laktat/piruvat, mengakibatkan

hiperlaktisidemia serta menurunkan kemampuan ginjal untuk mengsekresikan

asam urat.

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan minuman keras adalah

bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Secara umum ada dua

jenis tanaman yang sering dipakai, yaitu perasan buah (jus) dan biji-bijian,

meskipun kadang-kadang nira atau tebu juga dipakai untuk minuman beralkohol

tradisional. Perasan buah yang paling banyak dipakai adalah anggur, sedangkan

biji-bijian yang banyak digunakan adalah barley, gandum, hope dan beras

Dalam pembuatannya bahan-bahan tersebut kemudian difermentasi.

Fermentasi adalah proses pengolahan yang menggunakan peranan

mikroorganisme (jasad renik), sehingga dihasilkan produk-produk yang

dikehendaki. Jasad renik adalah makhluk hidup yang sangat kecil, sehingga mata

biasa tidak mampu melihatnya. Ia hanya bisa dilihat dengan menggunakan

mikroskop

Alkohol

Alkohol adalah senyawa-senyawa dimana satu atau lebih atom hidrogen

dalam sebuah alkana digantikan oleh sebuah gugus –OH. Ada tiga jenis utama

Page 4: Miras Oplosan

alkohol – primer, sekunder, dan tersier. Perbedaan ketiga jenis alkohol tersebut

tergantung bagaimana posisi gugus –OH dalam rantai atom-atom karbonnya.

Alkohol Primer

Pada alkohol primer (1o) atom karbon yang membawa gugus OH hanya

terikat pada satu gugus alkil. Beberapa contoh alkohol primer antara lain :

CH3-CH2-Br atau CH3-CH2-CH2-Cl

Perhatikan bahwa tidak jadi masalah seberapa kompleks gugus alkil yang

terikat. Pada masing-masing contoh diatas, hanya ada satu ikatan antara gugus

CH2 yang mengikat gugus OH dengan sebuah gugus alkil. Terdapat pengecualian

untuk metanol (CH3OH) dimana metanol ini dianggap sebagai sebuah alkohol

primer meskipun tidak ada gugus alkil yang terikat pada atom karbon yang

membawa gugus

Alkohol sekunder

Pada alkohol sekunder (2o) atom karbon yang mengikat gugus OH

berikatan langsung dengan dua gugus alkil, kedua gugus alkil ini bisa sama atau

berbeda

Alkohol tersier

Pada alkohol tersier (3o) atom karbon yang mengikat gugus OH berikatan

langsung dengan dua gugus alkil, kedua gugus alkil ini bisa sama atau berbeda.20

Farmakokinetik

Alkohol diabsorpsi dalam jumlah sedikit melalui mukosa mulut dan

lambung. Sebagian besar (80%) diabsorpsi di usus dan sisanya diabsorpsi di usus

halus dan sisanya diabsorpsi di kolon. Kecepatan absorpsi tergantung dari dosis

dan konsentrasi alkohol dalam minuman yang diminum, serta vaskularisasi,

motilitas dan pengisian lambung dan usus halus. Bila konsentrasi optimal, alkohol

diminum dan mauk ke dalam lambung kosong, kadar puncak dalam darah tercapai

30 – 90 menit sesudahnya. Alkohol mudah berdifusi dan distribusinya dalam

jaringan sesuai kadar air jaringan tersebut, semakin hidrofil jaringan semakin

tinggi kadarnya. Biasanya dalam 12 jam sudah tercapai keseimbangan kadar

alkohol dalam darah, usus, dan jaringan lemak. Konsentrasi dalam otak sedikit

lebih besar daripada dalam darah.

Page 5: Miras Oplosan

Kadar alkohol darah kemudian akan menurun dengan kecepatan yang

sangat bervariasi, 12 – 20 mg% per jam, biasanya penurunan kadar tersebut

dianggap rata-rata sebesar 15 mg% setiap jam. Sepuluh persen alkohol yang

dikonsumsi akan dikeluarkan dalam bentuk utuh melalui urin, keringat dan panas.

Dari jumlah ini sebagian besar dikeluarkan dalam bentuk urin (90%).

Farmakodinamik

Alkohol menyebabkan presipitasi dan dehidrasi sitoplasma sel sehingga

bersifat sebagai astringent. Makin tinggi kadar alkohol makin besar efek tersebut.

Pada kulit, alkohol menyebabkan penurunan temperatur akibat penguapan

sedangkan pada mukosa, alkohol akan menimbulkan iritasi dan lebih hebat lagi

dapat mengakibatkan inflamasi.

Alkohol sangat berpengaruh pada SSP dibandingkan pada sistem lain.

Efek stimulasi alkohol pada SSP masih diperdebatkan. Alkohol bersifat anastetik

(menekan SSP) sehingga kemampuan berkonsentrasi, daya ingat dan kemampuan

mendiskriminasi terganggu dan akhinya hilang.

Alkohol hanya sedikit berpengaruh pada sistem kardiovaskular. Nadi

mungkin lebih cepat tetapi hal ini biasanya disebabkan oleh aktivitas muskular

atau stimulasi refleks. Depresi kardiovaskular terjadi pada keracunan akut alkohol

yang berat terutama akibat faktor vasomotor sentral dan depresi pernafasan.

Alkohol dalam takaran sedang menyebabkan vasodilatasi terutama pada

pembuluh darah kulit sehingga menimbulkan rasa hangat pada kulit. Sedangkan

pada ginjal, alkohol menambah efek diuresis.

Etanol

Reaksi etanol yang masuk ke dalam tubuh akan segera diabsorbsi di

lambung dan usus halus serta terdistribusi dalam cairan tubuh. Di dalam hati,

etanol akan dimetabolisme oleh enzim alkohol dehidrogenase menjadi asetaldehid

yang bersifat toksik dan karsinogenik. Kemudian oleh enzim asetaldehid

dehidrogenase, asetaldehid diubah menjadi asam asetat, yang melalui siklus Krebs

menghasilkan karbondioksida dan air.

Page 6: Miras Oplosan

Metanol

Reaksi metanol yang masuk ke dalam tubuh dapat segera terabsorbsi dan

terdistribusi ke dalam cairan tubuh. Metanol dimetabolisme di hati oleh enzim

alkohol dehidrogenase membentuk formaldehid, lalu oleh enzim aldehid

dehidrogenase dimetabolisme membentuk asam format. Baik formaldehid

maupun asam format, keduanya merupakan senyawa beracun bagi tubuh, terutama

asam format yang selain dapat menyebabkan asidosis metabolik juga dapat

menyebabkan kebutaan permanen.

Page 7: Miras Oplosan

Ragam Miras Oplosan

Tuak

Minuman tuak adalah suatu cairan yang dihasilkan dari nira kelapa atau

pohon penghasil nira lainnya seperti aren, siwalan dan lontar yang disadap dan

hasil penyadapan tersebut didiamkan selama beberapa hari. Dalam keadaan segar

nira mempunyai rasa manis berbau harum dan tidak berwarna. Dalam proses

penyadapan nira ini perlu penanganan, baik sebelum penyadapan ataupun sesudah

penyadapan. Hal ini karena nira merupakan cairan yang mengandung kadar gula

tertentu dan merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikro organisme

seperti bakteri, kapang dan khamir yang merupakan salah satu bakteri penghasil

alkohol.

Arak Bali / Brem Bali

Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal dua macam brem, yaitu brem

cair dan brem padat, dan kedua-duanya dibuat dari tape ketan. Proses pengolahan

brem cair dan brem padat dimulai dengan tahap awal yang sama, yaitu

pengepresan tape ketan dengan menggunakan alat pengepres hidrolik, tekanan

Page 8: Miras Oplosan

300 kg/cm selama 20 – 30 menit. Cairan yang diperoleh diencerkan dengan air,

dengan perbandingan 1 : 1. Sari tape yang diperoleh diperam pada suhu kamar

sampai menimbulkan bau alkohol. Setelah pemeraman selesai, brem yang

terbentuk dibotolkan. Botol yang akan digunakan harus di sterilkan dengan cara

direbus dalam air mendidih ± 15 menit, pada proses pengisian ini harus disisakan

ruang kosong sekitar 1 1/2 cm dari permukaan atas botol. Botol-botol yang telah

diisi dalam keadaan masih terbuka direbus kembali dalam air mendidih selama 15

menit, air direbus kira-kira 3/4 dari tinggi botol. Dalam keadaan masih panas

botol ditutup dengan alat penutup botol dan dipasteurisasi dengan suhu 900C

selama 15 menit. Selanjutnya botol disimpan pada suhu 100C – 150C selama tiga

bulan atau lebih. Hal ini untuk penyempurnaan proses pematangan brem atau

untuk mendapatkan kadar alkohol yang maksimal

Minuman berenergi

Untuk mendapatkan cita rasa yang lebih baik, penggemar minuman keras

sering menambahkan suplemen minuman berenergi ke dalam minumannya.

Berbagai merk minuman berenergi ialah Extra joss, Hemaviton jreng, Kuku bima

ener-G, M-150, Kratingdaeng dll. Oplosan ini sering disebut ‘Sunrise’, dan bisa

mengurangi rasa pahit pada bir atau rasa menyengat pada alkohol yang kadarnya

lebih tinggi. Walaupun kadar alkohol menjadi sedikit berkurang, efek samping

yang lain akan muncul dalam pengoplosan ini. Kandungan utama minuman

berenergi adalah Air, Gula / pengganti lainnya, Cafein, sedang tambahan lain

minuman berenergi dan ditambahkan secara bervariasi antara lain : Taurine,

Gingseng, Ginkobiloba, Guarana, Vitamint, The hijau, Zat pewarna, Zat perasa,

dll. Karena minuman berenergi mengandung bermacam-macam zat perangsang,

yang ketika di campur dapat berbahaya bagi tubuh dan mengandung cafein yang

merupakan kandungan utama bagi minuman berenergi, maka jika dikonsumsi

secara terus menerus dan berlabihan maka dapat menyebabkan dehidrasi dan

bahkan kematian. alkohol dan minuman berenergi memiliki efek berlawanan.

Alkohol bersifat menenangkan, sedangkan suplemen berfungsi sebagai stimulan.

Jika digabungkan, efeknya juga bisa memicu gagal jantung.

Page 9: Miras Oplosan

Miras dengan susu

Salah satu jenis oplosan yang sering menyebabkan korban tewas adalah

‘Susu macan’ (Lapen), yakni campuran minuman keras yang dicampur dengan

susu. Jenis minuman ini banyak dijual di warung-warung miras tradisional.

Miras dengan cola atau minuman bersoda

Salah satu oplosan yang cukup populer adalah ‘Mansion Cola’, terdiri dari

Vodka dicampur dengan minuman bersoda. Tujuannya semata-mata untuk

memberikan cita rasa atau menutupi rasa tidak enak pada minuman keras.

Miras dengan spiritus atau jenis miras yang lain

Di warung-warung tradisional, pengoplosan beberapa jenis minuman keras

dilakukan untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Minuman yang harganya

mahal seperti Vodka dicampur dengan spiritus, atau jenis minuman keras lain

yang tidak jelas kandungan alkoholnya. Jenis alkohol yang aman dikonsumsi

hingga jumlah tertentu adalah alkohol dengan 2 atom karbon atau etanol.

Sementara alkohol dengan satu atom karbon atau metanol umumnya digunakan

sebagai pelarut atau bahan bakar, sehingga sangat beracun jika diminum. Dikutip

dari Medschl.cam.ac.uk, 10 mL methanol cukup untuk menyebabkan kebutaan

dan 30 mL akan menyebabkan dampak lebih fatal termasuk kematian.

Miras dengan obat-obatan

Dengan anggapan akan mendongkrak efek alkohol, beberapa orang

menambahkan obat-obatan ke dalam minuman keras. Mulai dari obat tetes mata,

obat sakit kepala, hingga obat nyamuk. Karena akan meningkatkan aktivitas

metabolisme, efek samping paling nyata dari jenis oplosan ini adalah kerusakan

hati dan ginjal. Efek lainnya sangat beragam, tergantung jenis obatnya.

Bahaya Miras Oplosan

Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan

ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir,

merasakan, dan berperilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung

Page 10: Miras Oplosan

alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu menyebabkan

intoksikasi sehingga akan menimbulkan kerusakan pada otak dan berjalan

progresif.

Seseorang dikatakan menderita intoksikasi alkohol, yaitu ketika jumlah

alkohol yang dikonsumsi melebihi toleransi individu terhadap alkohol dan

menyebabkan tingkah laku atau keadaan fisik yang abnormal. Selain itu,

intoksikasi alkohol menyebabkan penurunan daya reaksi atau kecepatan,

kemampuan untuk menduga jarak dan ketrampilan mengemudi sehingga

menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku,

seperti misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak

mampu menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya.

Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak mantap, muka

merah, atau mata juling.

Perubahan psikologis yang dialami misalnya mudah tersinggung, bicara

ngawur, atau kehilangan konsentrasi. Mereka yang sudah ketagihan biasanya

mengalami suatu gejala yang disebut sindrom putus alkohol, yaitu rasa takut

diberhentikan minum alkohol. Mereka akan sering gemetar dan jantung berdebar-

debar, cemas, gelisah, murung, dan banyak berhalusinasi.

Pengoplosan minuman keras dilakukan dengan alasan untuk memperoleh

keuntungan setinggi-tingginya, mengingat harga alkohol (etanol) dengan kadar

≤55% sangat mahal dan sulit diperoleh. Oleh karenanya, produsen membuat miras

dengan bahan dasar metanol yang lebih murah dan mudah didapat.

Ketika masuk ke dalam tubuh, metanol sangat mudah terserap dalam

cairan tubuh dan kemudian akan dimetabolisme oleh enzim alkohol dehidrogenase

(DHA) menjadi formaldehid, lalu diubah lagi menjadi asam formiat. Metabolit ini

dapat menyebabkan terjadinya asidosis metabolik, kebutaan permanen, dan

kematian setelah melewati periode laten selama 6-30 jam. Mengonsumsi metanol

dengan kadar 15-40% sudah dapat menyebabkan kematian.

Komponen alkohol yang diperbolehkan dalam minuman beralkohol adalah

etanol (C2H5OH) yang diperoleh dari fermentasi hasil pertanian yang

mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi

Page 11: Miras Oplosan

tanpa destilasi. Miras oplosan merupakan minuman keras yang terdiri dari

berbagai campuran, diantaranya dicampur dengan metanol, alkohol teknis (>55%

etanol), obat-obatan, minuman bersoda / softdrink, suplemen kesehatan, bahkan

ada juga yang dicampur dengan bahan kimia.

Dari berbagai bahan tersebut, metanol dapat menyebabkan kebutaan dan

seringkali menyebabkan kematian. Metanol adalah alkohol industri yang dibuat

secara sintesis dan biasanya tersedia dalam konsentrasi tinggi untuk keperluan

industri. Metanol (CH3OH) banyak digunakan dalam cat, penghilang pernis,

pelarut dalam industri, cairan mesin fotokopi, pembuatan formaldehid, asam

asetat, metil derivat dan asam anorganik. Dari segi penampakan fisik, etanol dan

metanol sulit dibedakan. Metanol dan etanol sama-sama berbentuk cairan jernih

tidak berwarna yang mudah bercampur dengan air, berbau alkohol, dan mudah

terbakar. Metanol yang memiliki bau dan rasa mirip etanol sering disalahgunakan

sebagai pengganti etanol dalam miras oplosan karena disamping harganya relatif

lebih murah juga akibat ketidakpahaman akan bahaya yang ditimbulkannya.

Banyak yang beranggapan bahwa sifat dan fungsi metanol sama dengan etanol,

sehingga orang yang sudah kecanduan minuman keras dengan keterbatasan

ekonomi cenderung membuat atau membeli minuman keras oplosan yang

dicampur dengan metanol.

Dilihat dari bahaya terhadap efek kesehatan, metanol jauh lebih berbahaya

daripada etanol dan sangat berisiko terhadap kesehatan. Efek kesehatan yang

ditimbulkan dari etanol antara lain dapat menyebabkan perasaan senang (eforia),

pusing, mengantuk, depresi sistem syaraf pusat (SSP), mual, muntah, nyeri perut,

diare, pankreatitis, hepatitis akut, perdarahan pada saluran pencernaan, ataksia,

disorientasi, inkoordinasi otot, paralisis otot, depresi pernafasan, gagal nafas,

aspirasi paru, edema paru, pneumonitis, asidosis metabolik, ketoasidosis,

hipoglikemia, bradikardia, hipotensi, amnesia, penurunan tingkat kesadaran,

kejang, pingsan, koma dan jika

etanol dikonsumsi dalam dosis tinggi dapat menyebabkan kematian.

Reaksi etanol yang masuk ke dalam tubuh akan segera diabsorbsi di lambung dan

usus halus serta terdistribusi dalam cairan tubuh. Di dalam organ hati, etanol akan

dimetabolisme oleh enzim alkohol dehidrogenase menjadi asetaldehid yang

Page 12: Miras Oplosan

bersifat toksik dan karsinogenik. Kemudian oleh enzim asetaldehid

dehidrogenase, asetaldehid diubah menjadi asam asetat, yang melalui siklus Krebs

akhirnya menghasilkan karbondioksida dan air.

Reaksi metanol yang masuk ke dalam tubuh dapat segera terabsorbsi dan

terdistribusi ke dalam cairan tubuh. Secara perlahan metanol dimetabolisme di

dalam organ hati oleh enzim alkohol dehidrogenase membentuk formaldehid, lalu

oleh enzim aldehid dehidrogenase dimetabolisme membentuk asam format. Baik

formaldehid maupun asam format, keduanya merupakan senyawa beracun bagi

tubuh, terutama asam format yang selain dapat menyebabkan asidosis metabolik

juga dapat menyebabkan kebutaan permanen. Pada umumnya, gejala keracunan

metanol muncul 30 menit hingga 2 jam setelah mengkonsumsi alkohol yang

dioplos metanol. Gejala keracunan yang mula-mula timbul dapat berupa mual,

muntah, rasa kantuk, vertigo, mabuk, gastritis, diare, sakit pada punggung dan

lembab pada anggota gerak. Setelah melalui periode laten selama 6 hingga 30

jam, penderita dapat mengalami asidosis metabolik berat,

gangguan penglihatan, kebutaan, kejang, koma, gagal ginjal akut yang

disertai mioglobinuria (terdeteksinya protein serat otot/mioglobin dalam urin),

bahkan kematian.

Bagi orang yang mengkonsumsi minuman beralkohol, hindari

mengkonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan atau mengkonsumsi

minuman beralkohol oplosan.

Pertolongan Pertama Keracunan Miras Oplosan

Pertolongan pertama keracunan akibat minuman beralkohol adalah dengan

menjaga jalan napas karena adanya risiko terjadinya aspirasi ke dalam paru-paru

yang dapat berakibat fatal. Gejala keracunan alkohol yang sering muncul adalah

dehidrasi. Pertolongan pertama yang dapat dilakukan yaitu penanganan dehidrasi

yang dialami oleh korban. Jika korban sadar dapat dilihat dan ditanyakan apakah

korban mengalami dehidrasi, disarankan untuk memberikan banyak minum untuk

mengganti cairan tubuh yang hilang. Sedangkan jika korban tidak sadar segera

bawa ke Rumah Sakit untuk mendapat pengobatan.

Penanganan Keracunan Miras Oplosan

Page 13: Miras Oplosan

Penanganan keracunan miras oplosan dilakukan oleh petugas medis secara

suportif dan simtomatik, yaitu:

1. Penatalaksanaan jalan napas, yaitu membebaskan jalan napas untuk menjamin

pertukaran udara.

2. Penatalaksanaan fungsi pernapasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan

cara memberikan pernapasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan

oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.

3. Penatalaksaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.

4. Jika terjadi mual dan muntah dapat diberikan antiemetik (antimuntah).

5. Jika korban mengalami ketoasidosis alkohol dapat diberikan Dextrose 5%

dalam NaCl 0,9%, vitamin B1 dan vitamin lainnya serta pengganti Kalium apabila

diperlukan.

6. Jika korban menunjukkan asidosis berat atau kejang dapat diberikan Natrium

Bikarbonat dan Benzodiazepin.

7. Asidosis metabolik ditandai dengan napas cepat dan dalam (hiperventilasi).

Untuk melihat ada atau tidaknya metanol dalam miras oplosan dapat dilakukan

pemeriksaan laboratorium terhadap osmolaritas (anion gap) atau kepekatan darah

dalam tubuh.

8. Dekontaminasi gastrointestinal dapat dilakukan melalui aspirasi

nasogastrik.

9. Jika alkohol mengenai mata korban perlu dilakukan irigasi mata yaitu secara

perlahan, bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih

dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau

sekurangnya 1 liter untuk setiap mata. Hindarkan bekas air cucian mengenai

wajah atau mata lainnya. Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10

menit.

DAFTAR ISI

Page 14: Miras Oplosan

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Menilik Regulasi Minuman Beralkohol di Indonesia. Info POM Vol 15 No.3 Mei-Juni 2014. [cited 2015  Oct 19] ; Available from: http://perpustakaan.pom.go.id/KoleksiLainnya/Buletin%20Info%20POM/0314.pdf

Peraturan Presiden nomor 74 tahun 2013 tentang pengendalian dan pengawasan Minuman Beralkohol. 6 Desember 2013. cited [2015 Oct 19]; available from: www.ekon.go.id/hukum/view/perpres-no-74-tahun-2013.787/279/perpres-74-2013.pdf ttg pengendalian dan pengawasan minuman beralkohol

Cohen, James S. Alcohol intoxication [cited 2015 Oct 19]; Available from:

http://www.emedicinehelath.com/script/main/art.asp?

articlekey=5869&pf=3&page=1)      

William C. Shiel, Jr, MD,FACP,FACR. Definiton of Alkohol. [cited 2015 Oct

19];Availablefrom: http://www.medterms.com/script/main/art.asp?

articlekey=20078

Joewana Satya Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat

Psikoaktif ed.2 EGC. Jakarta : 2008 

Sentra Informasi Keracunan (SIKer) dan tim,  Pedoman Penatalaksanaan

Keracunan untuk Rumah Sakit ; 2001

Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1010220-clinical#  

Alkohol dan Eter. Januari 2010. [cited 2015 Oct 19] ; Available from:

http://www.scribd.com/doc/35028617/Alkohol-fenil-eter

Available from: http://www.republika.co.id/indeks/hot_topic/miras%20oplosan

Page 15: Miras Oplosan