Mioma Uteri PARE
Transcript of Mioma Uteri PARE
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mioma Uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat
sehingga disebut juga leiomioma, fibrimioma/fibroid. Mioma memiliki reseptor yang lebih
banyak dibanding miometrium normal. Mioma uteri terdiri dari otot polos dan jaringan ikat
yang tersusun seperti konde diliputi pseudokapsul.
Mioma uteri lebih sering ditemukan pada nulipara, factor keturunan juga berperan. Pada
umumnya Ibu tidak mengerti gejala-gejalanya seperti rasa nyeri saat menstruasi, pendarahan
yang banyak, rasa nyeri dalam rahim dll. Ibu hanya menganggap bahwa itu hal yang wajar,
karena setiap wanita mengalami seperti itu, padahal itu adalah gejala-gejala abnormal. Oleh
sebab itu, kita sebagai tenaga kesehatan harus bisa membedakan yang mana gejala-gejala
yang normal dan abnormal. Dan kita sebagai tenaga kesehatan harus bisa memberikan
asuhan kebidanan yang sesuai. Karena asuhan kebidanan penting untuk mengetahui kondisi
ibu dan mendeteksi secara dini adanya konplikasi. Ibu yang menderita mioma uteri
sebaiknya segera ditangani dokter untuk mendapatkan terapi yang tepat.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah membuat laporan, Asuhan kebidanan, diharapkan mahasiswa bisa mengerti dan
memahami serta mampu membuat asuhan kebidanan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus yang dapat kita ambil dari penyusunan laporan ini adalah agar
mahasiswa mampu :
a. Melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif pada Ny “S” usia 38 tahun dengan
pre-op mioma uteri.
b. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah
c. Mengidentifikasi masalah potensial
d. Mengidentifikasi kebutuhan harus segera dipenuhi/kolaborasi
e. Membuat rencana tindakan
f. Melaksanakan tindakan
g. Melaksanakan evaluasi yang harus segera dipenuhi
1.3 Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat memahami tentang konsep mioma uteri
b. Bagi Institusi
Institusi dapat mengetahui sejauh mana mahasiswa akademi kebidanan Dian Husada
mampu membuat Asuhan kebidanan pada Ibu pre-op mioma uteri
c. Bagi Lahan Praktek
Rumah sakit dapat meningkatkan asuhan pelayanan yang komprihensif pada Ibu pre-op
mioma uteri
1.4 Metode Penulisan
Didalam penulisan makalah ini yang digunakan adalah diskriptif dengan menggunakan studi
kasus melalui pendekatan management kebidanan menurut Varney, meliputi langkah-
langkah pengumpulan data, identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan
evaluasi.
1.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pemngumpulan data yang digunakan dalam penyusunan Asuhan kebidanan ini
adalah :
a. Wawancara
Yaitu dengan bertanya langsung kepada klien tentang hal-hal yang berhubungan dengan
latar belakang kondisi kesehatan klien.
b. Observasi Langsung
Yaitu dengan pengamatan langsung maupun pemeriksaan fisik dengan infeksi, palpasi,
auskultasi, dan perkusi.
c. Studi Dokumen
Dengan melihat rekam medis.
d. Studi Literatur
Yaitu melalui referensi dan literatur.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat, metode penulisan,
teknik pengumpulan data, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada tinjauan pustaka ini dibahas adalah definisi mioma uteri, etiologi, klasifikasi,
gejala klinis, komplikasi, pemeriksaan diagnotik, dan penatalaksanaan.
BAB III TINJAUAN KASUS
Meliputi 7 langkah management varney yaitu pengkajian data dan subyektif dan
obyektif, identifikasi masalah atau diagnosa, identifikasi masalah potensial,
identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi.
BAB IV PEMBAHASAN
Membahas tentang kesenjangan teori dan praktek di lapangan yaitu pada tinjauan
kasus Ny “S” usia 38 tahun dengan pre – op mioma uteri
BAB V PENUTUP
Meliputi kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Mioma uteri adalah tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya, sehingga dapat dalam
bentuk padat, karena jaringan ikatnya dominan dan lunak karena otot
rahimnya dominan.(Manuaba, 1998 : 409).
Mioma Uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat
sehingga dalam kepustakaan disebut juga leiomioma, fibrimioma /
fibroid.
(Mansjoer, Arief, 2001 : 387)
Mioma uteri adalah neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang
menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan dikenal juga istilah
fibromioma, leiomioma, ataupun fibroid.
(Hanita Wiknjosastro, 2005 : 338)
2.2. Patologi pertumbuhan Mioma Uteri
Berdsarkan teori genitoblast (sel nest) meyer dan de snoo dan rangsangan terus-menerus
setiap bulan dari esterogen, maka pertumbuhan mioma uteri terjadi :
1. Berlapis seperti berambang
2. Lokalisasi bervariasi
a. Subserosa
Dibawah lapisan peritoneum
Dapat bertangkai dan melayang dalam kavum (ruangan) abdomen
b. Intramural
Di dalam otot rahim dapat besar, padat (jaringan ikat dominan,) lunak
(Jaringan otot rahim dominan).
c. Submukosa
Dibawah lapisan dalam rahim
Memperluas permukaan ruangan rahim
Bertangkai dan dapat dikeluarkan melalui kansus servikalis
d. Servikal Mioma
Tumbuh didaerah serviks uteri
(Manuaba, 1998 : 410)
2.3. Gejala Klinik Mioma Uteri
1. Perdaharahan tidak normal
Hipermenarea perdarahan banyak saat menstruasi, karena
- Meluasnya permukaan endomentrium dalam proses mentruasi
- Gangguan kontraksi otot rahim
Akibat perdarahan penderita dapat mengeluh anemis, karena kekurangan darah,
pusing, cepat lelah dan mudah terjadi infeksi
2. Penekanan rahim yang membesar
Penekanan rahim karena pembesaran mio uteri dapat terjadi :
- Terasa berat diabdomen bagian bawah
- Sukar miksi atau defekasi
- Terasa nyeri karena terletaknya urat saraf
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan
Kehamilan dengan disertai mioma uteri menimbulkan proses saling mempengaruhi :
- Kehamilan dapat mengalami keguguran
- Persalinan prematuritas
- Gangguan saat proses persalinan
- Tertutupnya saluran indung telur menumbulkan infertilitas
- Kala ketiga terjadi gangguan pelepasan plasenta dan perdarahan
(Manuaba, 1998 : 410)
2.4. Komplikasi
a. Degenerasi Ganas
Mioma uteri yang menjadi leiomiosarkoma ditemukan hanya 0,32 – 0,6% dari seluruh
mioma : serta merupakan 50 – 75% dari semua sarcoma uterus. Keganasan umumnya
baru ditemukan pada pemeriksaan histology uterus yang telah diangkat. Kecurigaan akan
keganasan uterus apabila mioma uteri mioma dalam menopause.
b. Torsi (Putaran Tangkai)
Sarasng mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan sirkulasi akut
sehingga mengalami nekrosisi, dengan demikian terjadilah sindrom abdomen akut. Jika
torsi terjadi perlahan-lahan, gangguan akut tidak terjadi, hal ini hendaknya dibedakan
dengan suatu keadaan dimana terdapat banyak sarang mioma dalam rongga peritoneum.
Sarang mioma dapat mengalami nekrosis dan infeksi yang diperkirakan karena gangguan sirkulasi darah padanya. Misalnya terjadi pada mioma yang dilahirkan hingga perdarahan berupa metroragia atau menoragia disertai leukore dan gangguan-gangguan yang disebabkan oleh injeksi dari uterus sendiri.
(Hanita Wiknjosastro, 2005 : 341)
2.5. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan darah lengkap, Hb turun, albumin turun, leokosit turun / meningkat, eritrosit
menurun
2. USG hasilnya terlihat massa pada daerah uterus
3. Vagina toucher didapatkan perdarahan pervaginam, terba massa, konsistensi dan
ukurannya.
4. Sitologi : menentukkan tingkat keganasan dari sel-sel neoplasma tersebut
5. Rontgen : Untuk mengetahui kelainan yang mungkin ada yang dapat menghambat
tindakan operasi
6. ECG : Mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi, yang dapat mempengaruhi tindakan
operasi.
2.6. Pengobatan
Tindakan semua mioma uteri memerlukan pengobatan bedah, 55% dari semua mioma
uteri tidak membutuhkan suatu pengobatan dalam bentuk apapun, terutama apabila mioma
itu masih kecil dan tidak menimbulkan gangguan atau keluhan. Walaupun demikian mioma
uteri memerlukan pengamatan setiap 3 – 6 Bulan.
Dalam decade terakhir ada usaha mengobati mioma uterus dengan GnRH agonist
(GnRHa). GnRHa yang mengatur reseptor gonadotropin di hipofisis akan mengurangi sekresi
gonadotropin yang mempengaruhi leiomioma. Pemberian GnRHa (buseriline acetate) selama
16 minggu pada mioma uteri menghasilkan degenerasi hialin di miometrium hingga uterus
dalkam keseluruhan menjadi lebih kecil. Akan tetapi setelah pemberian GnRHa, dihentikan
leiomioma yang lisut itu tumbuh kembali dibawah pengaruh estrogen oleh karena mioma itu
masih mengandung reseptor esterogen dalam konsentrasi yang tinggi. Perlu diingat bahwa
penderita mioma uteri sering mengalami menopause yang terlambat.
Pengobatan Operatif
Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan uterus.
Tindakan ini dapat dikerjakan misalnya pada mioma submukosum pada myom geburt dengan
cara ekstipasi lewat vagina. Pengambilan sarang mioma subserosum dapat mudah
dilaksanakan apabila tumor bertangkai, apabila memoktomi ini dikerjakan karena keinginan
memperoleh anak, maka kemungkinan akan terjadi kehamilan adalah 30 – 50%.
Perlu disadari bahwa 25 – 35% dari penderita tersebut akan masih memerlukan
histerektomi. Histeroktomi adalah pengangkatan uterus, yang umumnya merupakan tindakan
terpilih. Histeroktomi dapat dilaksanakan per abdominan atau pervaginam.
Radioterapi
Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga penderita
mengalami menopause. Radioterapi ini umumnya hanya dikerjakan kalau terdapat kontra
indikasi untuk tindakan operatif. Akhir-akhir ini kontra indikasi tersebut makin berkurang.
Radioterapi hendaknya hanya dikerjakan apabila tidak ada keganasan pada uterus.
(Hanita W. 2005 : 345)
2.7 TINJAUAN TEORI MANAJEMENT
1. Pengkajian
Mengumpulkan semua informasi dan data yang akurat dan lengkap dari semua sumber
yang berkaitan dengan kondisi pasien. Langkah ini menentukan pengambilan keputusan
yang akan dibuat pada langkah berikutnya, sehingga pengkajian harus komphrehensif,
yang meliputi :
a. Data Subyektif
Hasil anamnesa dengan pasien, suami / keluarga pasien
b. Data Obyektif
Hasil dari pemeriksaan, baik pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik serta
pemeriksaan penunjang.
2. Klentifikasi Diagnosa dan Masalah
Diagnosa maupun kesimpulan dari kondisi pasien yang dirumuskan dengan
menggunaakn nomenklatur kebidanan (diagnosa yang telah disepakati oleh profesi)
sedangkan masalah dirumuskan jika tenaga kesehatan menentukan kesenjangan yang
terjadi pada respon pasien terhadap keadaan / kondisinya.
3. Antisipasi Diagnosa dam Masalah Potensial
Yaitu mengantisipasi permasalahan / diagnosa potensial yang akan timbul dari kondisi
yang sudah terjadi pada langkah ini perlu diberikan untuk mencegah / menghindari
masalah diagnosa yang akan terjadi.
4. Identifikasi kebutuhan Segera
Menentapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, baik tindakan intevensi, konsultasi,
kolaborasi dengan dokter atau rujukan berdasarkan kondisi pasien. Langkah ini
mencerminkan kesinambungan dari proses penatalaksaanaan kebidanan dalam kondisi
emergensi. Jika mungkin di perlukan data baru yang lebih spesifik sehingga bisa dapat
diketahui penyebab masalah yang ada.
5. Intervensi
Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat rasionalkan benar-benar
nyata berdsarkan pengetahuan dan teori yang up to date serta telah dibuktikan bahwa
tindakan tersebut bermanfaat / efektif berdasarkan penelitian. Langkah ini merupakan
kelanjutan pelaksanaan terhadap atau diagnosa yang telah diidentifikasi yang sifatnya
segera atau rutin. Rencanan asuhan kebidanan yang menyeluruh tidak hanya meliputi
penanganan masalah yang berkaitan. Tetapi juga tindakan yang bentuknya antisipasi
(penyuluhan koseling), tindakan rujukan / kolaborasi mungkin dibutuhkan bila ada
masalah yang berkaitan dengan gizi, psikologi dan lain-lain
6. Implementsi
Langkah ke enam ini merupakan rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan
pada langkah kelima yang dilaksanakan secara efisien, efektif dan aman. Pelaksanaan
dapat dilakukan oleh bidan, perawat atau tim kesehatan lain
7. Evaluasi
Langkah ini dilakukan evaluasi, keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan. Proses
penatalaksaan ini merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan maka perlu
mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui pengkajian ulang.
(Chrishna I, 1984 : 84)
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
Oleh : ANI DWI ASTUTIK
Tanggal : 14 JANUARI 2010
Jam : 08.30 WIB
No. Reg : 131176
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama : Ny “S” Nama : Tn “S”
Umur : 38 Tahun Umur : 44 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Suku Bangsa : Jawa / Indonesia Suku Bangsa : Jawa / Indonesia
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta (Tani)
Penghasilan : - Penghasilan : ± Rp. 500.000,-
Alamat : papar Alamat : papar
1. Alasan Datang
Ibu mengatakan mengalami buang air besar warna hitam selama 6 hari, dan ibu mengeluh
perut terasa merongkol ± 3 tahun.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita suatu penyakit menurun seperti darah tinggi,
kencing manis, dan tidak pernah menderita penyakit menular seperti paru-paru, hepatits
dan juga tidak pernah menderita pernyakit menahun seperti jantung.
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita suatu penyakit menurun seperti darah tinggi,
kencing manis dan tidak pernah menderita penyakit menular seperti paru-paru, hepatitis,
dan juga tidak pernah menderita penyakit manahun seperti jantung.
4. Riwayat Kesahatan keluarga
Ibu mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti penyakit paru-paru, penyakit menurun seperti darah tinggi, kencing
manis, dan penyakit menahun seperti jantung.
5. Riwayat Kehamilan, peralinan dan Nifas yang lalu
NoRiwayat Kehamilan Riwayat Persalinan dan Bayi yang dilahirkan Nifas
Kawin Ke
Hamil Ke-
UKPenyulit
Penolong
TmptCara
PersalinanJenis
KelaminH/M
BB/PB KB ASIPenyu
lit1
2
1
1
1
2
9 Bln
9 Bln
-
-
Dukun
Bidan
RmhDukun
BPS
-
Spontan Bra
L
P
H
H
-
3000 Gr49 cm
-
-
17 Bln
17 Bln
-
-
6. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 – 30 hari
Lama : 5 – 7 hari
Jumlah darah : ± 50 cc
Dismenorcha : tidak pernah
Flouralbus : pernah
7. Riwayat Perkawinan
Umur Pertama kawin : 17 Tahun
Kawin ke : 1
Lama Kawin : 21 Tahun
8. Pola kebiasaan Sehari-hari
No Pola Kebiasaan Saat Dirumah Selama Di Rumah Sakit
1
2
3
4
5
6
Nutrisi
Istirahat
Eliminasi
Aktivitas
Rekreasi
Personal Hygiene
Makan 3x sehari sat pagi, siang dan sore. Komposisi, nasi, lauk, dan sayur
Minum 5 – 7 gelas/hari berupa air putih
Siang : tidur ± 2 Jam Malam : tidur ± 7 – 8 jam
BAB 1 x setiap hari konsistensi lembek, tidak ada keluhan
BAK ± 5 – 6x/hari warna kuning. Tidak ada keluhan
Ibu mengerjakan pekerjaan dirumah seperti menyapu, mencuci, dan mengepel
Ibu tidak pernah rekreasi, hanya menonton TV saja
Ibu mandi 3x/hari pagi, siang, sore. Gosok gigi 3x/hari keramas 4x dalam seminggu, ganti pakaian setiap selesai mandi
Puasa karena mau operasi
Belum tidur cemas menghadapi operasi
Ibu BAB setelah dihuknah karena mau operasi
BAK dipasang kateter UT 100 cc
Ibu hanya berbaring di tempat tidur
Ibu hanya istirahat ditempat tidur
Ibu mandi 1 x pagi, gosok gigi 1x, keramas 1x, ganti pakaian selesai mandi
9. Data Psikososial
Data Psikologis : Ibu mengatakana cemas karena akan menjalani operasi
Data Sosial : - Ibu mengatakan hubungan dengan suami, anak, keluarga dan
tetangga baik.
- Ibu biasanya mengikuti kegiatan masyarakat seperti pengajian,
perkumpulan ibu PKK dan mengikuti arisan
11. Data Sosial Budaya
Ibu biasanya kalau sakit langsung periksa ke Puskesmas dan Ibu saat sakit ini ibu
langsung periksa ke Rumah Sakit Amelia
12. Data Spiritual
Ibu mengatakan beragama Islam dan menjalankan sholat 5 waktu sendiri.
B. Data Obyektif
1.Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentris
TTV = TD = 100/80 mmHg
N = 84 x/mnt
S = 360C
RR = 24 x/mnt
Pemeriksaan Fisik
- Kepala : Tidak terdapat benjolan, penyebaran rambut merata, kulit kepala
bersih, warna rambut hitam
- Wajah : Simetris, tidak oedem, tidak pucat, tampak cemas
- Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, skelera putih, mata bola mata
normal.
- Hidung : Simetris, bersih ada sekret, tidak ada polip, tidak ada pernafasan
cuping
- Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, bersih
- Bibir : Simetris, pucat, lidah bersih, tidak ada caries gigi, putih, bersih
- Leher : Kulit bersih, tidak ada bendungan venajugularis, tidak nampak
pembesaran kelenjar tiroid, dan kelenjar limfa.
- Dada : Kulit bersih, ada retraksi intercoste, payudara simetris tidak ada
benjolan, putting susu menonjol
- Abdomen : bersih, tidak ada luka bekas operasi, ada benjolan pada perut.
- Genetalia : Bersih, tidak oedem, tidak varietes, penyebaran rambut pubis merata,
tidak ada condilomalata dan condilamaacuminata, terpasang kateter.
- Anus : Bersih, tidak ada hemmoroid
Ektremitas
Atas : Simetris, tidak oedem, tidak polidaktil dan sindaktil, tidak oedem,
gerakan kedua tangan normal, tangan kanan terpasang infuse WD -
DR 20 tetes
Bawah : Simetris, tidak ada polidaktil dan sindaktil, tidak oedem, gerakan kedua
kaki nomal, tidak varices.
a. Palpasi
- Kepala : Tidak teraba benjolan abnormal,
- Leher : Tidak teraba bendungan venajugularis, tidak teraba pembesaran
kelenjar tiroid,dan kelenjar limfe
- Dada : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan
- Abdomen : Tidak massa di perut sebelah kiri sebesar telur angsa
b. Auskaltasi
Dada : Denyut jantung tidak teratur, tidak terdengar suara nafas tambahan seperti
rulez, wheezing, ronchi
c. Perkusi
Abdomen : Tidak meteorismus
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH
Dx : P20002 Usia 38 tahun dengan pre-op mioma uteri
Ds : Ibu mengatakan tidak ada keluhan
Do : Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentris
TTV = TD = 100/80 mmHg
N = 84 x/mnt
S = 360C
RR = 24 x/mnt
Abdomen : teraba massa diperut sebelah kiri sebesar telur angsa
d = 7 cm
III.IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
-
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V. INTERVENSI
Tgl/JamDIAGNOSA/MASALAH
INTERVENSI RASIONAL
14/1 ‘09
Jam.
09.30
Dx : P20002
Usia 38 tahun
dengan pre-op
mioma uteri
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan
kebidanan selama 1 x 60 menit
diharapkan keadaan bayi membaik
Kriteria Hasil
o Keadaan umum : Baik,
o Kesadaran : Composmentris
o TTV : dalam batas normal
TD = 90/60 – 120/80 mmHg
N = 80 – 100 x/mnt
S = 36,50C – 37,50C
RR = 16 - 24 x/mnt
INTERVENSI
1. Lakukan pendekatan terapeutik
dengan ibu.
2. Periksa tanda-tanda vital
1. Membangun hubungan
saling percaya antara
petugas kesehatan dan
ibu
2. Sebagai parameter
untuk mengetahui
Mx : cemas
sehubungan
dengan akan
menjalani
operasi
3. Jelaskan ibu kalau akan
dikateter
4. Jelaskan ibu kalau akan diinfus
5. Anjurkan ibu puasa
6. Kolaborasi dengan tim medis
Tujuan : Setelah di lakukan asuhan
kebidanan selama 1 x 60 menit
dihadapkan ibu tidak cemas lagi
Kriteria Hasil :
- Keadaan umum : baik
- Kesadaran : composmontris
- TTV dalam batas normal
TD = 90/60 – 120/80 mmHg
N = 80 – 100 x/mnt
S = 36,50C – 37,50C
RR = 16 - 24 x/mnt
INTERVENSI
1. Lakukan pendekatan terapeutik
dengan ibu.
2. Berikan ibu dukungan sebelum
operasi
3. Anjurkan ibu untuk berdoa
kondisi ibu
3. Untuk mengosongkan
kandung kemih
4. Mengantisipasi agar
tidak dehidrasi
5. Persiapan operasi
6. Mengangkat mioma
1. Membangun hubungan
saling percaya antara
petugas kesehatan dan
ibu
2. Agar ibu tidak merasa
takut dan cemas
3. Agar ibu merasa
tenang
4. Berikan Ibu konseling saat akan
menjalani operasi
4. Agar ibu bisa mengerti
tindakan yang akan
dilakukan
VI. IMPLEMENTASI
Tgl/Jam DIAGNOSA/
MASALAH
IMPLEMENTASI
15/1 ‘10
JAM
09.30
Dx : P20002 usia
38 tahun dg pre-op
mioma uteri
Mx = Cemas
sehubungan dengan
menjalani operasi
1. Melakukan pendekatan terapeutik dengan ibu dan
keluarga dengan cara menyapa dengan ramah serta
menjelaskan tindakan yang akan kita lakukan.
2. Memeriksa tanda-tanda vital dengan hasil
TD = 110/70 mmHg
N = 86 x /mnt
S = 36 5 0C
RR = 20 x /mnt
3. Menjelaskan itu kalau akan dipasang kateter, tujuannya
untuk mengkosongkan kandung kemih.
4. Menjelaskan ibu kalau akan dipasang infus, tujuannya
mengantisipasi agar ibu tidak dehidrasi.
5. Menganjurkan ibu puasa selama 12 jam.
6. Melakukan operasi pada tgl 24-2-2009
1. Melakukan pendekatan terapeutik dengan ibu dan
keluarga dengan cara menyapa dengan ramah serta
menjelaskan tindakan yang akan kita lakukan
2. Memberikan ibu dukungan sebelum operasi yaitu
dengan bersikap sabar dalam menjalani operasi
3. Menganjurkan ibu untuk berdoa setai psaat agar
operasi berjalan lancer
4. Memberikan ibu konseling saat akan menjalani
operasi yaitu dengan menjelaskan prosedur tindakan
yang akan dilakukan
VII. EVALUASI
Tanggal : 15 JANUARI 2010 Jam : 09.50
Dx : P20002 usia 38 tahun dengan pre-go mioma uteri
S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan
O : Keadaan umum = baik
Kesadaran = composmentris
TTV : TD = 110/70 mmHg
N = 86 x /mnt
S = 36 5 0C
RR = 20 x /mnt
A : P20002 usia 38 tahun dengan pre-op mioma uteri .
P : Menganjurkan Ibu untuk berdoa dalam menghadapi operasi
- Melakukan tindakan operasi pada tanggal 15 – 01 - 2010
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny “S” usia 38 dengan pre-op mioma uteri
didapatkan Ibu rasa cemasnya berkurang dan bisa menghadapi operasi dengan tenang.
Setelah dilakukan analisa data maka tidak ada kesenjangan teori dan praktek, dan kita
sebagai tenaga kesehatan memberikan kebutuhan ibu sesuai dengan kebutuhan Ibu.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Pada tinjauan kasus dapat ditarik kesimpulan asuhan kebidanan pada Ny “S” usia 38
tahun dengan pre-op mioma uteri dalam pengkajian ditemukan Ibu merasakan cemas akan
menjalani operasi. Oleh sebab itu kita sebagai tenaga kesehatan harus bisa memberikan
asuhan kebidanan yang sesuai.
Saran
Bagi Institusi
Sebaiknya menyediakan buku-buku yangbanyak tentang mioma uteri
Bagi Lahan Praktek
Lebih ditingkatkan mutu pelayanannya dan semua tindakan yang dilakukan
didokumentasi dan lebih menghargai perasaan pasien
Bagi Mahasiswa
Hendaknya dapat menjalin hubungan baik antara petugas kesehatan, pasien
sehingga terjalin kepercayaan dalam melakukan tindakan.
Bagi Pasien
Hendaknya lebih terbuka dalam memberikan informasi dan mengungkapkan
keluhan-keluhan yang dirasakan
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus. 19998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC
Manjoer, Arif M. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I, Jakarta
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................1
1.2.1 Tujuan Umum..................................................................1
1.2.2 Tujuan Khusus.................................................................1
1.3 Manfaat...........................................................................................2
1.4 Metode penulisan............................................................................2
1.5 Tehnik pengumpulan data..............................................................2
1.6 Sistematika penulisan.....................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi..........................................................................................4
2.2 Patologi Pertumbuhan Mioma Uteri.............................................4
2.3 Gejala Klinik Mioma Uteri..........................................................5
2.4 Komplikasi....................................................................................5
2.5 Pemeriksaan Diagnostik................................................................6
2.6 Pengobatan....................................................................................6
2.7 Tinjauan Teori Manajement..........................................................8
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian...................................................................................10
3.2 Identifikasi Masalah/ diagnose....................................................14
3.3 Identifikasi Masalah Potensial.....................................................15
3.4 Identifikasi Kebutuhan segera......................................................15
3.5 Intervensi......................................................................................15
3.6 Implementasi.................................................................................17
3.7 Evaluasi.........................................................................................18
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................19
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..................................................................................20
5.2 Saran............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang tealah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga ;penulis dapat menyelesaikamn makalah mengenai Asuhan Kebidanan pada Ny”S” P20002 dengan Pre-op mioma uteri.
Makalah Asuhan Kebidanan ini kami susun untuk melengkapi tugas praktek klinik kebidanan II dan dengan terselesainya laporan Asuhan kebidanan ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1.2.3.4.5.
Rekan – Rekan yang telah membantu secara tehnis serta memberikan dukungan moril dalam penyusunsn makalah ini.Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, Hal ini karena terbtasnya informasi dan kemampuan kami dalam menyusun makalah ini maka dari itu kami mengharap saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi kesuksesan penyusunan makalah Asuhan Kebidanan dan dan masyarakat pada umumnya.
Mojokerto,15 januari 2010
Penyusun