minrall

9
BAB II MINERAL II.1. Mineral sebagai Materi Penyusun Bumi Mineral adalah materi penyusun Bumi, yang merupakan unsur atau senyawa anorganik, terbentuk secara alami, mempunyai sifat dan komposisi kimia tertentu, mempunyai sifat fisik tertentu, mempunyai struktur dalam yang teratur dan berbentuk kristal (Bates & Jackson, 1990:424). Kristal adalah suatu bangun polyeder (bidang banyak) yang teratur dan dibatasi oleh bidang-bidang rata yang tertentu jumlahnya dan mempunyai sumbu-sumbu simetri tertentu. Mineral yang terdapat di alam ada yang merupakan unsur bebas, dan ada pula yang merupakan senyawa. 1. Mineral sebagai unsur bebas (Native Elements) Cu : Cuprum : tembaga Au : Aurum : emas Pt : Platinum : platina S : Sulphur : belerang C : Carbon : intan C : Carbon : grafit 2. Mineral sebagai senyawa (Compound) 1) Senyawa sulfida a) FeS 2 : pirit b) CuFeS 2 : kalkopirit c) PbS : galena d) ZnS : sfalerit e) Ag 2 S : argentit 2) Senyawa halida a) NaCl : halit b) KCl : silfit

Transcript of minrall

Page 1: minrall

BAB II

MINERAL

II.1. Mineral sebagai Materi Penyusun Bumi

Mineral adalah materi penyusun Bumi, yang merupakan unsur atau senyawa anorganik, terbentuk secara alami, mempunyai sifat dan komposisi kimia tertentu, mempunyai sifat fisik tertentu, mempunyai struktur dalam yang teratur dan berbentuk kristal (Bates & Jackson, 1990:424).

Kristal adalah suatu bangun polyeder (bidang banyak) yang teratur dan dibatasi oleh bidang-bidang rata yang tertentu jumlahnya dan mempunyai sumbu-sumbu simetri tertentu.

Mineral yang terdapat di alam ada yang merupakan unsur bebas, dan ada pula yang merupakan senyawa.

1. Mineral sebagai unsur bebas (Native Elements)Cu : Cuprum : tembagaAu : Aurum : emasPt : Platinum : platinaS : Sulphur : belerangC : Carbon : intanC : Carbon : grafit

2. Mineral sebagai senyawa (Compound)1) Senyawa sulfida

a) FeS2 : piritb) CuFeS2 : kalkopiritc) PbS : galenad) ZnS : sfalerite) Ag2S : argentit

2) Senyawa halidaa) NaCl : halitb) KCl : silfitc) CaF2 : fluoritd) AgCl : serargirit

3) Senyawa oksidaa) SiO2 : kuarsab) SiO2 : kalsedonc) SiO2(H2O)x : opald) Al2O3 : korundum

Page 2: minrall

e) Fe2O3 : hematit4) Senyawa hidroksida

a) Mg(OH)2 : brukitb) MnO(OH) : manganitc) AlO(OH) : diaspored) FeO(OH) : goetite) FeO(OH)nH2O : limonit

5) Senyawa karbonata) CaCO3 : kalsitb) CaCO3 : aragonitc) CaMg(CO3)2 : dolomitd) Cu3(OH)2(CO3)2 : azurite) CuCO3(OH)2 : malakit

6) Senyawa nitrata) NaNO3 : natrium nitratb) KNO3 : potasium nitrat

7) Senyawa fosfata)b) Ca5(P,Cl,OH)(PO4)3 : apatitc) Ca3(PO4)2 : fosforit

8) Senyawa sulfata) BaSO4 : baritb) CaSO4 : anhidritc) CaSO42H2O : gipsum

9) Senyawa silikata) Non-ferromagnesian silicates

i. Calc-Alkali Feldspar (Ca/Na Feldspar) (Plagioklas) Ca(Al2Si2O8) : anorthite Ca,Na(Al2Si2O8) : bytownite Ca,Na(Al2Si2O8) : labradorite Ca,Na(Al2Si2O8) : andesine Ca,Na(Al2Si2O8) : oligoclase NaAlSi3O8 : albite

ii. Alkali Feldspar (K,Na Feldspar) KAlSi3O8 : ortoklas (K,Na) AlSi3O8 : sanidin KAlSi3O8 : mikroklin (K,Na) AlSi3O8 : anortoklas

Page 3: minrall

iii. Mika putih KAl3Si3O10(OHP)2 : muskovit

iv. Silika (lihat pula kelompok Oksida) SiO2 : kuarsa SiO2 : kalsedon SiO2(H2O)x : opal

b) Ferromagnesian silicatesi. (Mg,Fe)2SiO4 : olivin

ii. Ca(Mg,Fe)(SiO3)2[(Al,Fe)2O3]x : pirokseniii. Ca(Mg,Fe,Al)5(OH)2[(Si,Al)4O11]2 : hornblendaiv. K2(Mg,Fe)2(OH)2(AlSi3O10) : biotit

II.2. Pengenalan Sifat Fisik Mineral

Identifikasi mineral dilakukan berdasarkan pengenalan sifat fisik mineral, yang meliputi :

1. Warna (Color)2. Cerat (Streak)3. Kilap (Luster)4. Bentuk (Form/Shape)5. Belahan (Cleavage)6. Pecahan (Fracture)7. Kekerasan (Hardness)8. Berat jenis (Specific gravity)9. Tenacity10. Diaphaneity11. Lain-lain :

a. Rasa (Taste)b. Feelc. Baud. Kelistrikane. Kemagnetanf. Daya hantar panasg. Keradioaktifanh. Fosforisensii. Fluorisensi

II.2.1. Warna (Color)

Page 4: minrall

Warna pada mineral adalah hasil dari kemampuan suatu mineral untuk menyerap cahaya dan kemudian akan dipantulkan kembali oleh mineral, cahaya yang dikeluarkan oleh mineral mempunyai panjang gelombang tertentu, yang apabila sampai ke mata manusia akan menghasilkan warna-warna tertentu.

Putih : gipsum, milky quartz Hijau : klorit, serpentin, malakit Biru : azurit, beril Merah : hematit, limonit, sinabar Coklat : garnet, limonit Abu-abu : grafit, hematit Hitam : magnetit, piroksen, hornblenda Bening : kuarsa, intan, kalsit Kuning : belerang Kuning emas : emas, pirit, kalkopirit

II.2.2. Cerat (Streak)

Cerat adalah warna mineral dalam bentuk serbuk. Cerat diperoleh dengan menggoreskan mineral pada permukaan porselen kasar atau menumbuknya sampai jadi serbuk. Warna mineral tidak selalu sama dengan warna ceratnya.

Hematit : warna merah coklat atau abu-abu, cerat selalu merah coklat Augit : warna hitam, cerat abu-abu kehijauan Biotit : warna hitam atau coklat, cerat tidak berwarna Ortoklas : warna merah jambu, cerat putih

II.2.3. Kilap (Luster)

Kilap adalah kenampakan mineral yang ditunjukkan oleh pantulan cahaya yang mengenainya.

a. Kilap logam (Metallic Luster) Galena Pirit Magnetit Grafit Kalkopirit Hematit

b. Kilap non logam (Nonmetallic Luster)1. Kilap intan : intan2. Kilap kaca : kuarsa, kalsit

Page 5: minrall

3. Kilap sutra : asbes, gipsum4. Kilap damar : sfalerit, monasit5. Kilap mutiara : dolomit, brukit6. Kilap lemak : talk, serpentin, nefelin7. Kilap tanah : bauksit

II.2.4. Bentuk (Form/Shape)

a. Amorf : tidak berbentuk kristalb. Kristal

1. Regular / isometrik / kubus2. Tetragonal / balok3. Heksagonal4. Rombik / ortorombik5. Monoklin6. Triklin

II.2.5. Belahan (Cleavage)

Belahan adalah kecenderungan suatu mineral untuk pecah sepanjang bidang lemahnya. Belahan terdiri dari :

1. 1 arah : muskovit, biotit2. 2 arah : piroksen, feldspar, hornblenda3. 3 arah : halit, pirit, kalsit4. 4 arah : fluorit

II.2.6. Pecahan (Fracture)

Pecahan adalah cara suatu mineral untuk pecah atau hancur dengan tidak mengikuti bidang belahannya.

1. Konkoidal (Conchoidal)Gelombang melengkung pada permukaan pecahan, seperti pada pecahan botol. Contoh : kuarsa, kalkosit, malakit.

2. Splintery / FibrousBerserat seperti abon, contoh : augit, hipersten, asbes.

3. Uneven / IrregularPermukaan kasar, tidak teratur. Contoh : pirit, kalkopirit, hematit, garnet.

4. HacklyPermukaan kasar, tidak teratur dan runcing-runcing. Contoh : perak, tembaga.

Page 6: minrall

II.2.7. Kekerasan (Hardness)

Kekerasan adalah ketahanan suatu mineral terhadap goresan, atau kemampuan suatu mineral untuk menggores mineral lain.

Tabel 2.1. Skala Kekerasan Mineral Menurut Mohs (Soetoto, 2001)

Skala Kekerasan Nama Mineral1 Talk2 Gipsum

2.5 Kuku jari3 Kalsit

3.5 Uang logam4 Fluorit

4.5 Kawat, paku5 Apatit

5.5 Pisau baja, kaca6 Ortoklas

6.5 Amplas, kikir baja7 Kuarsa8 Topaz9 Korundum10 Intan

II.2.8. Berat Jenis (Specific Gravity)

Mineral logam cenderung akan mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada mineral non logam.

II.2.9. Tenacity

Tenacity merupakan daya tahan mineral untuk pecah, terbagi menjadi :

1. Brittle : hancur menjadi pecahan-pecahan runcing, contohnya kuarsa.2. Melleable : dapat diubah bentuknya tanpa menjadi pecah dan dapat dipipihkan,

contohnya tembaga murni.3. Sectile : dapat dipotong dengan pisau menjadi keping-keping tipis, contohnya

talk.4. Flexible : dapat dilengkungkan tetapi tidak dapat kembali ke bentuk asalnya

jika gaya ditiadakan, contohnya selenit, gipsum.5. Elastic : dapat dilengkungkan dan kembali ke bentuk semula setelah gaya

ditiadakan, contohnya muskovit.

Page 7: minrall

II.2.10. Diaphaneity

Diaphaneity adalah cara mineral untuk meneruskan cahaya, terbagi menjadi :

1. Transparent : benda dapat tampak jika dipandang melalui suatu mineral, contohnya kuarsa, kalsit.

2. Translucent : cahaya dapat diteruskan oleh mineral, tetapi benda dibalik mineral ini tidak tampak jelas, contohnya gipsum.

3. Opaque : tidak ada cahaya yang diteruskan walaupun pada keping yang tertipis, contohnya magnetit, pirit.

II.2.11. Lain-lain

1. Rasa (Taste) Asin : halit Pahit : epsomit

2. Feel Soapy / seperti sabun : talk, bentonit Greasy / berminyak : grafit

3. Bau Berbau bawang putih : mineral As Berbau lobak : mineral-mineral Se Berbau belerang : S Berbau arang : batubara, lignit Berbau tanah : kaolin basah

4. Kelistrikan Bermuatan listrik jika digosok dengan kain, contoh : intan, topaz, turmalin. Bermuatan listrik bila dipanasi, contoh : turmalin, kuarsa. Bermuatan listrik bila ditekan, contoh : kuarsa. Berdaya hantar listrik, contoh : Cu, Fe.

5. Kemagnetan Bersifat magnetik : magnetit, pirotit, ferroplatin. Serbuknya tertarik magnet : magnetit, pirotit.

6. Daya hantar panas Konduktor : Cu, Fe Isolator : asbes, mika

7. KeradioaktifanMineral bersifat radioaktif, contoh : uraninite, pitchblende

8. FosforisensiDapat bercahaya atau bersinar, setelah tidak kena cahaya matahari, contohnya barium sulfida, kalsium sulfida.

9. FluorisensiDapat bercahaya apabila mineral terkena cahaya, contoh : fluorit, barium platina sianida, willemite.

Page 8: minrall