Mineral untuk unggas

45
MINERAL UNTUK UNGGAS K-12. Nutrisi Ternak Unggas Peternakan , UMBY 2017

Transcript of Mineral untuk unggas

Page 1: Mineral untuk unggas

MINERAL UNTUK UNGGAS

K-12. Nutrisi Ternak Unggas

Peternakan , UMBY

2017

Page 2: Mineral untuk unggas

Unsur

Kebutuhan anak ayam Kebutuhan ayam petelur

Umur 0-8

mg

Umur 8-20

mg

Umur 20 mg Umur > 40

mg

(%) (%) (%) (%)

Unsur-unsur struktural

Kalsium 1,0 0,6 3,3**) 3,7**)

Fosfor

(tersedia)

0,45 0,4 0,35 0,35

Unsur-unsur homeostatik

Natrium 1,0 0,12 0,12 0,12

Kalium 0,40 0,40 0,40 0,40

Chlor 0,15 0,10 0,10 0,10

(mg/kg) (mg/kg) (mg/kg) (mg/kg)

Unsur-unsur jarang

Magnesium 500 500 500 500

Mangan 50 50 33 33

Zinc 40 30 40 60

Ferrum 80 45 45 55

Cuprum 5 5 5 5

Molybdenum 0,2 0,2 0,2 0,2

Selenium 0,15 0,1 0,1 0,1

Jodium 0,35 0,35 0,3 0,3

Cobalt ***) - - - -

Cromium ? ? ? ?

Kebutuhan Mineral esensial Unggas *)

*) Scott, 1982 asumsi FI 100 g/ekor/hari, jk kurang %-ase dinaikkan dan sebaliknya.

**) Kebut. Dlm gram per hari, persentase dlm ransum bergantung pd banyaknya konsumsi.

***) Dibutuhkan hanya sbg bagian molekul vit. B-12.

Page 3: Mineral untuk unggas

Makro & mikro mineral

• Dalam tubuh hewan dapat dijumpai 31 mineral dlm jumlah yg dpt diukur.

• Tetapi hanya 16 mc yg praktis dibutuhkan dlm makanan yaitu mineral makro dan mikro.

• Mineral makro (%) ada 7 yaitu Ca, P, K, Na, Cl, S dan Mg. • Sedang yg mikro ada 9 (mg/kg = ppm) terdiri dari Fe, Zn,

Cu, Mn, J, Co, Mo, Se, Cr. • 4 unsur yg lain kadang-kadang esensial : Ni, V, Silikon,

timah.• Dari ke-13 unsur mineral esensial tsb : 8 kation dan 5 anion

Yaitu 8 kation (Ca ++, Na+, K+, Mg++, Mn++, Zn++, Fe++, Cu++)5 anion (Cl¯, J¯, PO4

¯, MoO4= dan SeO3

=)

Page 4: Mineral untuk unggas

• Beberapa unsur termasuk flour (F), nikel (Ni), Silikon (Si), Timah (Ti). Vanadium (V) dan Kromium (Cr) mempunyai pengaruh yg penting tetapi tetapi tidak esensial.

• Cadmium(Cd) dan vanadium(V) tergolong kategori khusus karena mempunyai efek yg merugikan tetapi belum digolongkan sbg unsur yg beracun spt (plumbun, arsen, beryllium, tungsten (wolfram).

• Banyak daerah di dunia ini yg memiliki kadar mineral mikro yg cukup tinggi dlm tanah shg mencemari /meracuni airnya atau tanaman yg tumbuh di atasnya jk dikonsumsi ternak.

• Ada beberapa spesies tanaman yg mampu menimbun selenium. Mineral tsb antara lain : Se, Cu, Mo, F.

• Dlm beberapa kasus toksisitas mineral diperhebat oleh tidak adanya atau rendahnya unsur yg lain. Bila Mo kurang dr normal mk terjadi kelebihan/ gejala keracunan Cu.

Page 5: Mineral untuk unggas

Hal 51, IMT Dasar Tillman et al, 1991

*Garis yg menghub 2 mineral menunjukkan adanya relasi / interaksi *jk panah menunjuk ke suatu mineral mk penggunaan nya dipengaruhi oleh unsur lain jk kelebihan.Misal: Ca yg tinggi dlm pakan akan mengurangi absorbsi Mn, Zn, & F

Page 6: Mineral untuk unggas

Interelasi Ca dg mineral lain

a. Ca yg tinggi dlm pakan akan mengurangi absorbsi Mn, Zn, & F.

b. Baik kelebihan Ca atau P akan mempengaruhi absorbsi unsur2 itu, krn terbentuknya garam trikalsiumfosfat yg tdk larut.

c. Kelebihan baik Ca atau Mg memperbesar ekskresi Mg atau Ca melalui kandung kemih, tetapi baik Ca atau P menghalangi absorbsi Mg yg berlebihan.

d. SO4= menambah ekskresi Ca.

Page 7: Mineral untuk unggas

Kalsium dan Fosfor

• Kedua macam unsur ini dibicarakan bersama krn keterkaitannya yg erat dlm metabolisme terutama pd pembentukan tulang.

• Sebagian besar kalsium dlm tubuh terdapat dlm tulang (> 90% Ca tubuh). Tulang sebagian besar terdiri dari kalsium fosfat, 13% Ca-karbonat, 2% magnesium fosfat, dan 5% zat-zat lain, beberapa merupakan sitrat sebanyak 0,5-3%.

• Pada ayam yg sedang tumbuh memerlukan tingkat kalsium 0,6 – 1,3% (dg fosfor tersedia 0,5%)

Page 8: Mineral untuk unggas

• Kebutuhan Kalsium (%Ca) dari NRC 1994

• Pada White Egg-Laying strains brown Egg-Laying strains

• Umur: 0-6 mg : 0,9 : 0,9

• 6-12 mg : 0,8 :0,8

• 12-18 mg : 0,8 :0,8

• 18 –bertelur pertama : 2,0 :1,8

• Bertelur konsumsi pakan 80 g :4,06 FI 110 : 3,60

• Bertelur konsumsi pakan 100 g :3,25

• Bertelur konsumsi pakan 120 g :2,71

Page 9: Mineral untuk unggas

• Pembicaraan kalsium biasanya bersamaan dengan fosfor, karena keduanya sangat erat dalam pembentukan tulang pada individu muda demikian pula dalam pembentukan kerabang pada fase bertelur.

• Selain itu Ca juga diperlukan dalam : pembekuan darah, bersama dengan Na dan K untuk denyut jantung yang normal, dan untuk memelihara keseimbangan asam-basa cairan tubuh.

• Sebagai tambahan fungsi fosfor selain dalam pembentukan tulang, dia juga merupakan komponen penting sel hidup, garam yang dibentuk berperanan dlm keseimbangan asam-basa.

Page 10: Mineral untuk unggas

• Ransum bukan hanya harus mengandung kalsium dan fosfor dalam jumlah minimum tetapi juga harus dalam keseimbangan yang optimum.

• Hasil penelitian Wilgus pada anak ayam sedang tumbuh didapati bahwa kebutuhan fosfor tersedia dg tingkat minimum adalah 0,5%, Keseimbangan Ca:P adalah 1:1 atau 2,2:1, sedang 2,5:1 adalah batas normal dan 3,3 :1 membahayakan dan dapat menyebabkan penyakit ricketsia (osteoporosis) dan abnormal pada kaki.

Page 11: Mineral untuk unggas

Produksi (%) kalsium dlm ransum yg dibutuhkan per hari (%)

Ayam muda Umur 22-40 mg

Ayam dewasa >40 mg

100 3,3 3,7

90 3,0 3,3

80 2,7 3,0

70 2,3 2,6

Kalsium untuk pembentukan kulit telur, ayam-ayam yg mendapat 3,5-

4,0% kalsium dlm ransum, hanya 50% dapat di retensi.

Tingkat kalsium yg mutlak dlm ransum yg dibutuhkan pd tiap

tingkat produksi.

Page 12: Mineral untuk unggas

• Setelah umur 40 mg besar telur meningkat sdmk rupa shg kira-kira mengandung kalsium 2,2 g/butir.

• Jk ransum kelebihan fosfor mk kelebihan tsb dikeluarkan dlm bentuk fosfat dari kalsium shg menimbulkan kekurangan kalsium dlm ransum.

• Adapun rumus mendapatkan persentase kalsium yg tepat dlm ransum yaitu :

keterangan : • Ca = persentase kalsium yg tepat dlm ransum• P = persentase fosfor dalam ransum• E = jumlah telur per ekor per tahun• F = jumlah makanan yang dikonsumsi

F

EPCa

41,029,1

Page 13: Mineral untuk unggas

• Hypercalcemia dan hypophosphatemia, dapat terjadi jk ransum mengandung Ca 2,5% pd ayam yg berumur 8-18 mg diberikan selama 1 – 2 mg, akan terlihat gejala nephrosis, pembengkakkan usus, penimbunan kalsium urat dlm ureter dan kematian 10 – 20%, besar dan aktivitas parathyroid menurun, Konsumsi dan BB menurun, dewasa kelamin terlambat.

• Defisiensi CalsiumAyam yg kekurangan kalsium dlm waktu lama mk ayam akan berhenti bertelur sesudah bertelur 6 butir. Ada juga yg melaporkan produksi telur tidak berhenti tetapi menurun, dan setelah diberi ransum yg cukup kalsium mk produksi akan pulih kembali dlm 6-8 hari, dan sesudah 3 mg tulang mengalami rekalsifikasi penuh

Page 14: Mineral untuk unggas

• Ada istilah “cage layer fatique = semacam osteoporosis ” yaitu ayam yg dipelihara pd cage kekurangan kalsium krn tulang keropos BB jadi turun, ternyata setelah dipindah ke litter gejala dpt sembuh.

Fungsi kalsium1. pd ayam muda untuk pembentukan tulang2. pd ayam petelur untuk pembentukan kerabang3. penting dlm proses pembekuan darah4. bersama natrium dan kalium diperlukan untuk denyutan

jantung yg normal.5. Untuk memelihara keseimbangan asam-basa.

Page 15: Mineral untuk unggas

Fungsi fosfor• - bersama kalsium sbg stuktur dasar tulang,• - penting dalam metabolisme energi, karbohidrat, aa dan lemak, jaringan syaraf• - sbg komponen bagian sel yg hidup (otot)• - garam yg dibentuk penting dlm memelihara keseimbangan asam-basa.• - Kimia darah yg normal (35-45 mg fosfor per 100 ml)• - transportasi asam-asam lemak dari lipida-lipida lain.

Gejala defisiensi fosfor.• berkurang nafsu makan• lemah dan mati dlm wkt 10-12 hari.• Ricketcia• Pertumbuhan terhambat• Tingkat fosfor dlm darah tidak berkurang shg tdk mengganggu pembentuka fosfat

berenergi tinggi.

P available / P tersedia• Dalam tanaman1/3 dari fosfor biasanya terdapat dlm bentuk non phityn fosfor• Sedang dari jaringan hewan hampir seluriuhnya dapat tersedia. •

Page 16: Mineral untuk unggas

Pembentukan kerabang

• Uterus : disebut juga glandula kerabang telur, panjangnya 10 cm. Pada bagian ini terjadi dua fenomena, yaitu dehidrasi putih telur atau /plumping/ kemudian terbentuk kerabang (cangkang) telur. Warna kerabang telur yang terdiri atas sel phorphirin akan terbentuk di bagian ini pada akhir mineralisasi kerabang telur. Lama mineralisasi antara 20 – 21 jam.

Page 17: Mineral untuk unggas

• Rerata bobot cangkang pada penelitian berkisar antara 5,66 – 6, 27 g/butir. Bobot cangkang ini sesuai dengan pernyataan Lavelin et al. (2000), bahwa sebanyak 5-6 g kalsium karbonat dideposisikan selama 17-20 jam di dalam uterus. Hanya 3% dari cangkang berupa bahan organic dan sisanya yaitu 97% berupa kalsit atau CaCO3 (Hazelwood, 1983).

Page 18: Mineral untuk unggas

• Menurut Amrullah (2003), hanya ada dua sumber kalsium untuk pembentukan cangkang telur yaitu dari ransum dan medula tulang. Sebagian besar kalsium yang digunakan untuk membentuk cangkang telur langsung dicukupi dari ransum, sebagian lagi dari cadangan kalsium pada medula tulang. Dilain pihak, menurut Clunies et al. (1992) pembentukan cangkang terjadi pada malam hari saat cadangan kalsium disaluran pencernaan relatif rendah. Berdasarkan hal ini, maka sebaiknya ransum diberikan mendekati periode deposisi cangkang yang terjadi pada malam hari (Farmer et al., 1983).

Page 19: Mineral untuk unggas

• Selama penelitian sebanyak 88,1% peneluran terjadi antara pukul 06.00 sampai dengan pukul 12.00 WIB dengan interval terpendek 23 jam dan terpanjang 28 jam 2 menit.

• Konsumsi energi sangat berperan dan mempunyai peranan penting terhadap produksi telur, bahkan lebih sensitif dibandingkan protein.Efisiensi perubahan energi ransum menjadi energi telur diperkirakan sebesar 90% (Hazelwood, 1983), sehingga kurang lebih sepertiga (1/3) dari energi metabolis yang tersedia setiap hari dipergunakan untuk produksi telur.

Page 20: Mineral untuk unggas

• Pemanfaatan kalsium dihitung dengan rumus berikut:

• Retensi kalsium dihitung dengan pengukuran kecernaan menggunakan metode total koleksi menurut Cullison dan Lowrey (1987) yang dikombinasikan dengan metode indikator seperti dijelaskan oleh D’Mello (2000).

Page 21: Mineral untuk unggas

Natrium, Kalium dan klorida

• Cairan tubuh mengandung natrium yg tinggi, sedang jaringan-jaringan mengandung tingkat kalium yg tinggi.

• Natrium sangat penting dlm mengatur volume cairan dan keseimbangan asam-basa.

• Pada waktu sel otot berkontraksi terlihat pergerakan natrium ke dalam sel.

• Adrenal adalah kelenjar penting yg mengatur retensi natrium dan mereduksi tingkat natrium dalam darah pd waktu adrenal bekerja kurang baik, juga Pengetur keseimbangan natrium dan kalium.

Page 22: Mineral untuk unggas

• Defisiensi natrium : menyebabkan hambatan pertumbuhan hewan juga mengakibatkan tulang menjadi lunak, keratinisasi cornea, gonad menjadi tidak aktif, hypertrophy adrenal, perubahan fungsi interseluler, hambatan penggunaan makanan dan penurunan cairan plasma.

• Tekanan arteri menurun, hematokrit meningkat, elastisitas jaringan subkutan menurun, fungsi adrenal terhambat, urea atau asam urat meningkat akhirnya mati.

• Mengurangi penggunaan protein dan energi dan menghambat daya karya /kinerja reproduksi /produksi telur, pertumbuhan terlambat dan kanibalisme. Terjadi diare dan akibat pengeluaran urin yg banyak terjadi kerusakan ginjal dan adrenal.

Page 23: Mineral untuk unggas

• Natrium atau pompa ion (Natrium Kalium ATP-ase Pump)

• Ada 2 konsep Mekanisme yang bertanggung jawab terhadap kandungan kalium yang tinggi dari otot, organ dan sel syaraf dan konsentrasi natrium yg relatif rendah di dalam sel.

• Pompa ion dalam membran sel tidak ada, ion ion tsb keluar dari sel krn daya larutnya dlm air seluler rendah, kcl kalau muatan khusus menyebabkan tersedianya ion khusus.

• Pompa ion dalam membran sel mempergunakan energi seluler (ATP) untuk mentransportasi beberapa ion ke dalam dan beberapa ke luar sel.

Page 24: Mineral untuk unggas
Page 25: Mineral untuk unggas
Page 26: Mineral untuk unggas

SODIUM – POTASSIUM PUMP

Inside Cell: High K+ / Low Na+ relative to extracellular medium

The sodium potassium pump uses energy to generate and maintain these concentration gradients

Moves Na+ out, K+ in whilst hydrolysing ATP

Uses up approx. 30% cell’s energy

Page 27: Mineral untuk unggas

SODIUM – POTASSIUM PUMP

Animation

Page 28: Mineral untuk unggas

SODIUM – POTASSIUM PUMP

Transmembrane protein

4 subunits 2 large/ 2 small

– 3 Na+ binding sites

– 2K+ binding sites

– ATPase function

– 1 site which is phosphorylated

3 Na+ moved out, 2 K+ moved in

Generates electrical potential inside cell (-ve)

Page 29: Mineral untuk unggas

SODIUM – POTASSIUM PUMP

Works by cyclical process flip-flopping between two conformation

Flip-flop governed by phosphorylation 3 Na+ bind on cytoplasmic surface

Binding changes conformation activating ATPase

ATPase phosphorylates the protein, hydrolysing ATP

Causes further conformational change

Moves 3Na+ to extracellular side

Released because phosphorylation also reduces affinity of protein for Na+ (conformational change)

2 K+ bind on extracellular side (conformational change)

Dephosphorylation occurs (conformational change)

Restores original conformation

Protein flips back to cytoplasmic side taking 2K+ with it

2K+ released

Page 30: Mineral untuk unggas

Distribusi Kalium

• Anion – anion dlm sel scr elektrostatik menarik kation seperti H+, Na+ dan K+ serta Mg++

• Natrium dan Kalium dlm penyatuan dg anion-anion ini memerlukan lingkungan basa untuk membuffer sitoplasma pd pH yg optimum.

Page 31: Mineral untuk unggas

• Berbeda dg natrium, kalium dlm tubuh terdapat dlm sel-sel. Sel-sel darah mengandung kira-kira 25 x lebih banyak dr pd dlm plasma. Otot dan sel-sel syaraf mengandung kalium 20x lebih banyak dr pd cairan interstitial.

• Fungsi kalium hampir sama dg natrium.• Defisiensi kalium.• Ditandai dg kelemahan otot, tonus usus menurun, jantung

lemah, otot alat pernafasan lemah akhirnya mati. Protein plasma meningkat, menyebabkan ginjal di bawah pengaruh hormon cortico adrenal mengeluarkan kalium ke dalam urin.

• Hipokalemia dpt tjd selama ada cekaman yg hebat. Selama adaptasi thd cekaman , otot secara bertahap mendapat aliran darah yg baik kembali dan kehilangan kalium kembali dpt diperbaiki kalau glikogen hati kembali normal, kalium kembali ke dalam hati.

Page 32: Mineral untuk unggas

Hubungan kalium dan lisin.

• Jk ransum kelebihan lisin, mk tjd ketidakseimbangan aa shg menyebabkan pertumbuhan terhambat. Jk ditambahkan kalium mk akan terjadi pertumbuhan yg lebih baik, krn lisin dlm plasma akan berkurang.

Page 33: Mineral untuk unggas

Chlor (Cl)

• Keseimbangan antara Na, K, Cl dan sulfat dlm ransum hrs dipertahankan. Pd ransum broiler yg kelebihan klor, menyebabkan kelainan tulang rawan. Hal ini dpt diatasi jk dlm ransum tsb ditambahkan kation-kation Na atau K yg cukup untuk mengontrfol keseimbangan asam basa pd darah.

• Sampai saat ini belum berhasil membuat ransum yg defisien klor, tetapi pd tikus pernah dilakukan penelitian bahwa tikus yg mendapat ransum defisien klor pertumbuhannya terhambat dibandingkan yg defisien natrium.

Page 34: Mineral untuk unggas

• Fungsi klorida : ion klorida mempunyai afinitas yang sangat lemah untuk bergabung dengan protein, akan tetapi memberi kesempatan sebagai pembantu utama terhadap kekuatan ion dari medium ekstraseluler. Dan menjadi pasangan yang kuat dari anion Na+. Klorida masuk sel-sel dengan K+, klorida ditransportasi sangat aktif terutama oleh sel-sel mukosa saluran pencernaan dalam pertukaran klorida yang bertanggung jawab terhadap konsentrasi H+ dari cairan saluran pencernaan.

Page 35: Mineral untuk unggas

• Kebutuhan Klor pada puyuh untuk pertumbuhan normal antara 480 -1100 mg Cl - per kg ransum.(Scott dkk). Penambahan 1200 mg Cl- per kg ransum memperlihatkan pertumbuhan normal dan dapat memcegah gejala defisiensi. Anak ayam yang menderita defisiensi klorida memperlihatkan gejala tetanus dengan reaksi syaraf yang khas yang diakibatkan suasana ribut. Mereka jatuh ke depan dengan kakinya direnggangkan ke belakang, setelah satu atau dua menit sembuh kembali, tetapi spasmus lainnya tidak dapat baik kembali dalam beberapa hari.

Page 36: Mineral untuk unggas

Magnesium.

• Mg merupakan logam yang dicenkeram dalam bagian porfirin dan chlorofil. Karena itulah fungsinya banyak diteliti dalam metabolisme tanaman. Pada th 1972 Erdtmann mendapatkan fungsi Mg dalam mengaktifkan fosfatase alkalis. Sejakitulah Mg diketahui dapat mengaktifkan beberapa ratus enzim. Anak ayam yang baru menetas yg berasal dari induk yang defisien Mg, hanya dapat hidup beberapa hari. Anak ayam yang diberi ransum defisien Mg, tumbuh dengan perlahan, mengantuk, kembang-kempis napasnya dan megap-megap kalau diganggu memperlihatkan konvulsi, segera koma (tidak sadar), kemudian mati.

Page 37: Mineral untuk unggas

• Hasil penelitian pada kandungan Mg dalam darah yang mendapat ransum 122 mg/kg hanya 0,47 mg/100 ml darah. Sedang angka ini dapat meningkat sampai 0,72 mg/100 ml darah kalau kandungan Mg dalam ransum meningkat sampai 250 mg/kg, ini suatu tingkat yg diperlukan untuk pertumbuhan maksimum. Tingkat 4000 mg Mg/kg ransum mengakibatkan tingkat Mg dalam darah 2,4 mg/100 ml darah. Tingkat kalsium dan fosfor dalam ransum mempunyai efek yang nyata terhadap kebutuhan Mg. Kandungan kalium dan fosfor dalam ransum meningkatkan kebutuhan Mg untuk anak ayam. Pemberian ransum dengan tingkat kalium yg tinggi dan fosfor yg rendah pada ayam pullet tidak menimbulkan penurunan Mg dalam serum darah.

Page 38: Mineral untuk unggas

• Fungsi Mg mengaktifkan beberapa enzim yg memecah dan mengubah kelompok fosfat seperti fosfat dan enzim yang ada hubungannya dengan ATP. Karena ATP itu dibutuhkan pada beberapa macam fungsi yang berbeda, seperti kontraksi otot, protein, asam nukleat, lemak dan sintesis koenzim, penggunaan glukosa, transfer kelompok metil, sulfat, asetat dan aktifitas format dan oksidasi fosforilasi dll.

• Defisiensi Mg pada ayam petelur mengakibatkan penurunan produksi telur, Besar telur, berat kulit telur, kandungan Mg dalam kuning telur dan kulit telur menurun .

• Kelebihan Mg : Bila ransum mengandung Mg 1% pada ayam 9-20 minggu memperlihatkan pertumbuhan yg terhambat. Sedang bila ditingkatkan menjadi 1,83% maka pertumbuhan makin terhambat. Demikian pada ayam petelur Mg pada kadar o,7% kotoran menjadi basah, pada 1,2% akan menurunkan produksi telur dan jika ditambah menjadi 1,96% sangat merusak produksi. Tebal kulit telur berkurang pada ayam yg mendapatkan magnesium berlebihan.

Page 39: Mineral untuk unggas

Zat Besi (Ferrum = Fe).

• Frodisch memperlihatkan bahwa zat besi dari orang yang menderita anemia lebih rendah dari pada orang yang sehat. Zinoffsky (1886) adalah orang pertama yang memperlihatkan bahwa kristal murni dari hemoglobin kuda mengandung 0,335% zat besi. Peneliti-peneliti lain kemudian memperlihatkan bahwa hemoglobin murni dari hewan-hewan lain mengandung zat besi dalam jumlah yang sama.

• Kandungan zat besi 0,005% dari berat tubuh. Leih dari 90% dari zat besi terdapat dalam bentuk kompleks diikatkan kepada porfirin dengan dua jalan yg berbeda.

Page 40: Mineral untuk unggas

• Beberapa mengandung zat besi sebagai bagian integral atau chelate dari heme atau unit porfirin, yang lainnya mengandung zat besi yang tidak dicengkeram (chelated) dalam cincin porfirin. Kira-kira 57% dari jumlah zat besi adalah dalam hemoglobin darah, 7% dalam mioglobin. Susunan sumsum tulang adalah satu dari cadangan-cadangan terakhir yang dapat mengosongkan kandungan zat besinya dan juga satu dari cadangan akhir yang segera dapat mengisi zat besi sesudah dikosongkan.

• Defisiensi zat besi pada ayam menyebabkan anemia yang hebat, tetapi juga penurunan yang nyata dari volume sel-sel darah merah, tapi juga mengakibatkan depigmentasi dari bulu-bulu merah dan hitam yang normal dari ayam New Hampshire.

Page 41: Mineral untuk unggas

Molybdenum (Mo)

• Mo penting untuk memelihara xanthine oxidase yang normal dalam hati, usus dan dalam susu. Pemberian ransum yang defisien Mo pada anak ayam menyebabkan pertumbuhan yang lambat. Di bawah kondisi yg normal konsumsi 0,2-0,3 gram pada tikus dianggap cukup untuk menghasilkan xanthine dehydrogenase.

Page 42: Mineral untuk unggas

Selenium (Se)

• Dilihat dari segi kandungan vitamin E dalam beberapa bahan makanan berbeda-beda, dan karena kadar selenium di dalam banyak bahan-bahan makanan tidak seluruhnya dapat dipergunakan maka ransum anak ayam harus mengandung Se kira-kira 0,15-0,20 ppm. Pada ayam petelur pemberian Se 0,1% (Natrium selenit) dalam ransum dengan jagung dan bungkil kedele produksi telur tetap diatas 75% sedang yang tidak disuplementasi produksi menurun menjadi 55% setelah 46 hari dan tetap rendah selama 137 hari. Daya tetas pada induk yang tidak mendapatkan Se dapat nol% sedangkan pada induk yang mendapatkan Se daya tetas dapat mencapai 90%.

Page 43: Mineral untuk unggas

• Kelebihan Se / Tingkat Se yang toksik adalah 10-20 ppm dan diatasnya. Keracunan Se dapat dikategorikan dalam 3 jika dilihat pengaruhnya terhadap enzim:

• Enzim-enzim yang tidak dipengaruhi oleh selenit di antaranya glukosa, laktat dan piruvat oksidase dari otak dan l-tyrosinase, xanthine oxidase dan alkohol oxidase dari hati.

• enzim-enzim tersebut dihalangi oleh selenium yang merusak bagian yang aktif dari enzim

• enzim-enzim yang langsung dibikin tidak aktif terhadap penambahan selenit, termasuk d-prolin oxidase. Selenium dalam hal ini bersatu dengan kelompok aktif dari enzim.

Page 44: Mineral untuk unggas

Jodium (J)

• Meskipun sebagian besar jodium di dalam tubuh dikonsentrasikan dalam kelenjar thyroid, akan tetapi beberapa bagian terdapat di dalam ginjal, dan konsentrasi yang rendah didapatkan di kelenjar ludah, perut, usus halus, kulit, rambt, kelenjar susu, plasenta dan kantong telur.

• Fungsi metabolik hormon thyroid adalah : • mengontrol kecepatan metabolisme energi atau tingkat oksidasi

dari semua sel-sel,• mempengaruhi pertumbuhan fisik dan mental dan diferensiasi atau

mendewasakan jaringan-jaringan,• mempengaruhi kelenjar endokrin lainnya, terutama hipophysa dan

kelenjar gonad• mempengaruhi metabolisme zat-zat makanan, termasuk beberapa

macam mineral dan air.

Page 45: Mineral untuk unggas

• Banyak dari fungsi-fungsi ini mempunyai hubungan dan semuanya mungkin di dasarkan pada fungsi primer dari hormon thyroid yang mengontrol kecepatan oksidasi seluler sedangkan efek-efek lainnya menjadi masalah kedua.

• Gejala defisiensi : Def jodium dan pengeluaran yang terus menerus berkurang dari kelenjar thyroid menstimulir kelenjar otak untuk memproduksi dan melepaskan TSH, dalam keadaan seperti iniakan menstimuli pembesaran dari kelenjar thyroid yang disebut gondok (goiter). Kekurangan aktivitas thyroid atau gangguan aktivitas thyroid oleh thiouracil atau thiourea menyebabkan ayam-ayam berhenti bertelur dan menjadi sangat gemuk. Kandungan jodium dari telur bergantung kepada kadar jodium dalam ransum.