Mineral Optik

7
MINERAL OPTIK KONOSKOP Oleh: Alfred Steven 410011101 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

Transcript of Mineral Optik

Page 1: Mineral Optik

MINERAL OPTIK

KONOSKOP

Oleh:

Alfred Steven

410011101

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

YOGYAKARTA

2013

Page 2: Mineral Optik

Konoskop adalah pengamatan mikroskopis yang mikroskopnya berfungsi

sebagai teleskop yang digunakan untuk mengamati suatu titik tak terhingga

melalui peraga. Dalam mikroskop yang terlihat adalah kenampakan gambar

interferensi (isogire,isofase,dan melatope) dan dapat ditentukan : sumbu optik

mineral, tanda optik mineral, sudut sumbu optik, dan arah sayatan. Dalam

pengamatan konoskop Lensa yang digunakan adalah Amici Bertrand dan lensa

lainnya yaitu kondensor, polarisator dan analisator. Polarisator bekerja dengan

pedoman memancarkan cahaya yang dipolarisasikan wahana ke dalam suatu

mineral. Kemudian plat polaroid diposisikan ke yang gelap ketika ditunjukkan di

bawah, mineral tersebut bias tunggal tidak akan berubah alur cahayanya , dan

mineral akan tinggal gelap dalam semua posisi. Dengan ini kamu akan melihat

cahaya yang berjalan yang menunjukan gambar interferensi.

Cahaya dari arah yang berbeda diperoleh dengan cara menggambarkan

noda kecil jika lensa disesuaikan yang benar dalam jarak pengukuran noda.

Ukuran kira-kira 5mm dalam garis tengah.

Throuput sinar di lensa yang

konoskopik

Definisi Sudut Penjuru

Kontras dihitung oleh divisi dari hasil dua serian merangkap ( memajang gelap dan terang) yang diperoleh menggunakan lensa yang conoscopic. Kalkulasi bisa dilakukan dengan mudah menggunakan LMK 2000 Perangkat lunak. Contoh sedang mempertunjukkan hasil suatu pajangan “x152f”. Suatu pewarnaan pura-pura dan suatu logaritmis scaling digunakan.

Page 3: Mineral Optik

Sectional views f(j) for q = const

Sectional views f(q) for j = const

Gambar/grafik juga mempertunjukkan bundel sinar akan mempunyai suatu

ukuran spesifik di dalam obyek. Oleh karena itu, beberapa hal-hal penting harus

dipertimbangkan jika lensa yang conoscopic digunakan:

1. Pengukuran dari area besar dengan keseragaman di dalam cahaya

distribusi.

2. Pengukuran dari area besar dengan suatu straktur halus.

Page 4: Mineral Optik

3. Pengukuran object untuk mencari distribusi intensitas.

IDENTIFIKASI MINERAL DENGAN MENGGUNAKAN PENGAMATAN KONOSKOP

Konoskop merupakan suatu pengamatan dimana fungsi Mikroskop

sebagai teleskop untuk mengamati suatu titik tak terhingga melalui peraga. Jadi

kita tidak lagi melakukan pengamatan langsung pada peraga.sinar.Dalam

melakukan pengamatan dipergunakan lensa “Amici-Bertrand” dan lensa – lensa

yang lainnya seperti kondensor, polarisator , dan analisator. Kita tidak langsung

mengamati dalam suatu peraga, akan tetapi yang kita lihat dalam suatu mikroskop

adalah kenampakan dari suatu gambar interferensi (isogire,isofase, dan melatope).

Urutan cara pengamatan secara konoskop pada mikroskop polarisasi :

1. Lensa perbesaran diatur menggunakan perbesaran maksimal.

2. Memasangkan kondensor ,aperture diafragma terbuka maksimal, posisi nikol

silang.

3. Pasang lensa tambahan kondensor.

4. Masukkan lensa amici – bertrand atau lepas lensa okuler dan langsung lihat ke

tubus mikroskop.

Tanda optik mineral pada pengamatan konoskop dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Tanda Optik Mineral Sumbu 1 (Unaxial)

· Sinar ordiner atau biasa dan ekstra ordiner atau luar biasa

· Sinar ordiner sejajar sumbu C kristalografi

· VE < V0 → (+) Atau VE > V0 → (-)

· Addisi = abu-abu – biru Atau Substraksi = abu-abu – orange

Page 5: Mineral Optik

Dimana kecepatan sinar ordiner dan extra ordiner pada kristal sumbu satu

(Uniaxial ) adalah tidak sama. Pada mineral tertentu sinar ekstra ordiner lebih

cepat dari sinar ordiner. Tanda Optik Negatif (-) terdapat pada mineral uniaxial

yang mempunyai sinar ekstra ordiner lebih cepat dari sinar ordiner. Sebaliknya

untuk mineral Uniaxial yang mempunyai sinar ordiner lebih cepat dari sinar ekstra

ordiner diberi Tanda Optik positif.

2. Tanda Optik mineral Sumbu 2 (Biaxial)

Pada mineral sumbu dua, kecepatan sinar x, sinat y, dan sinar z adalah tertentu,

artinya pada setiap mineral sinar x merupakan sinar yang paling cepat, sinar y

merupakan sinar yang intermediet dan sinar z merupakan sinar yang paling

lambat. Ynag membedakan antara mineral satu dengan mineral lainnya adalah

kedudukan/ posisi dari sumbu indikatrik sinar-sinar tersebut dikaitkan dengan

garis bagi sumbu optik. Mineral sumbu 2 dikaitkan dengan tanda optik positif,

jika sumbu indikatrik sinar z berhimpit dengan Garis Bagi Sudut Lancip (BSI) dan

sumbu indikatrik sinar x berhimpit dengan Garis Bagi Sudut Tumpul (BST).

Sebaliknya jika sumbu indikatrik sinar z berhimpit dengan Garis bagi sudut

tumpul (BST) dan sumbu indikatrik sinar x.

Cara mengidentifikasi mineral yaitu :

- Terdapat pada sayatan yang dipotong tegak lurus sumbu optiknya (sayatan

Isotropik).

- Memperlihatkan isogire dengan empat lengan serta melatop persis ditengah.

- Memperlihatkan gelang-gelang warana (isofase), banyaknya gelang-gelang

warna (isofase) ,banyaknya gelang – gelang ini sangat bergantung pada harga bias

rangkap masing – masing mineral. Makin besar harga bias rangkapnya, makin

banyak gelang – gelang warnanya.

- Bila meja obyek diputar, gambar interferensi tidak berubah sama sekali.