Mineral Optik Acara 1

29
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Mikroskop Polarisasi Mikroskop merupakan salah satu alat optik yang berfungsi membantu kita untuk melihat benda-benda yang berukuran relatif kecil dan sulit dilihat dengan mata biasa. Benda-benda atau organisme yang dapat dilihat menggunakan mikroskop lazim disebut sebagai benda berukuran mikroskopis. Mikroskop sangat membantu manusia dalam banyak bidang, termasuk dalam bidang geologi. Dalam bidang geologi ada beberapa jenis mikroskop yang digunakan, salah satunya yaitu mikroskop polarisasi. Mikroskop Polarisasi adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Mikroskop polarisasi adalah mikroskop yang digunakan dalam pembelajaran

description

Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik,

Transcript of Mineral Optik Acara 1

Page 1: Mineral Optik Acara 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengenalan Mikroskop Polarisasi

Mikroskop merupakan salah satu alat optik yang berfungsi membantu kita

untuk melihat benda-benda yang berukuran relatif kecil dan sulit dilihat dengan

mata biasa. Benda-benda atau organisme yang dapat dilihat menggunakan

mikroskop lazim disebut sebagai benda berukuran mikroskopis. Mikroskop sangat

membantu manusia dalam banyak bidang, termasuk dalam bidang geologi.

Dalam bidang geologi ada beberapa jenis mikroskop yang digunakan,

salah satunya yaitu mikroskop polarisasi. Mikroskop Polarisasi adalah sebuah

mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari

sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Mikroskop polarisasi

adalah mikroskop yang digunakan dalam pembelajaran spesimen geologi,

khususnya pada pengamatan sayatan tipis dari batuan. Jenis mikroskop polarisasi

memiliki bentuk yang hampir sama dengan mikroskop pada umumnya, namun

fungsinya tidak hanya memperbesar benda-benda mikro dan menggunakan cahaya

biasa, pada mikroskop polarisasi cahaya yang digunakan adalah cahaya

terpolarisasi.

Cahaya terpolarisasi terpusat pada satu arah, sedangkan cahaya biasa

bergerak dalam arah gerakan acak. Dengan cahaya terpolarisasi ini kita dapat

melihat ciri-ciri atau sifat-sifat dari kristal dan mineral secara jelas, terutama dari

segi warna, karena setiap mineral memiliki warna tersendiri.

Page 2: Mineral Optik Acara 1

Selain itu yang membedakan antara mikroskop konvensional dengan

mikroskop polarisasi adalah adanya beberapa komponen tambahan pada

mikroskop polarisasi, seperti keping analisator, kompensator, polarisator, dan

lensa Amici-Bertrand. Terdapat beberapa tipe mikroskop polarisasi, seperti tipe

Olympus, Reichert, dan Bausch & Lomb.

Mikroskop yang dipergunakan untuk pengamatan sayatan tipis dari

batuan, pada prinsipnya sama dengan mikroskop yang biasa dipergunakan dalam

pengamatan biologi. Keutamaan dari mikroskop ini adalah cahaya (sinar) yang

dipergunakan harus sinar terpolarisasi. Karena dengan sinar itu beberapa sifat dari

kristal akan nampak jelas sekali. Salah satu factor yang paling penting adalah

warna dari setiap mineral, karena setiap mineral mempunyai warna yang khusus.

Untuk mencapai daya guna yang maksimal dari mikroskop polarisasi

maka perlu dipahami benar bagian-bagiannya serta fungsinya di dalam penelitian.

Setiap bagian adalah sangat  peka dan karenanya haruslah dijaga baik-baik. Kalau

mikroskop tidak dipergunakan sebaiknya ditutup dengan kerudung plastik.

Bagian-bagian optik haruslah selalu dilindungi dari debu, minyak dan kotoran

lainnya. Perlu kiranya diingat bahwa butir debu yang betapapun kecilnya

akan dapat dibesarkan berlipat ganda sehingga akan mengganggu jalannya

pengamatan.

Page 3: Mineral Optik Acara 1

2.2 Jenis-jenis mikroskop

Ada berbagai macam jenis-jenis mikroskop yang ada saat ini. Semua mikroskop

tersebut memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda karena setiap mikroskop

dibut khusus untuk berbagai macam pengamatan sehingga memiliki perbedaan

dalam tingkat pembesaran. Adapun berbagai macam mikroskop yang ada saat ini

antara lain :

1. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya ini memiliki kemampuan pembesaran terhadap suatu

objek maksimal himhha 1000 kali. Mikroskop ini memiliki kaki

penyangga yang sangat kokoh dan berat untuk mendukungnya agar dapat

berdiri dengan stabil dan tidak mudah mengalami guncangan.

Mikroskop cahaya ini terdiri dari tiga buah dimensi lensa yaitu lensa

okuler, lensa objektif, dan lensa kondensor.Lensa okuler dan lensa objektif

yang ada pada mikroskop ini teletak pada kedua ujung tabung dari

mikroskop tersebut. Lensa okuler yang ada pada mikroskop ini bisa

membentuk bayangan ganda atau binokuler dan dapat pula membentuk

bayangan tunggal atau monokuler.

Bila pada mikroskop konvensional sumber cahaya yang digunakan masih

berasal dari sinar matahari yang akan dipantulkan oleh sebuah cermin

datar maupun cermin cekung yang ada pada bagian bawah kondensor. Hal

ini sudah sangat berbeda dengan mikroskop moderen yang telah

dilengkapi dengan cahaya lampu sebagai pengganti dari cahaya matahari.

Page 4: Mineral Optik Acara 1

2. Mikroskop Stereo

Mikroskop jenis ini hanya mampu digunakan untuk mengamati objek yang

memiliki ukuran yang relatif besar. Mikroskop ini memiliki ukuran

pembesaran antara 7 sampai 30 kali. Benda yang diamati dengan memakai

mikroskop jenis ini dapat dilihat dengan 3 dimensi.

Komponen mikroskop ini hampir sama dengan mikroskop cahaya. Yang

membedakannya adalah ruang ketajaman lensa dari mikroskop ini lebih

tinggi dibanding dengan mikroskop cahaya. Sumber cahaya dari

mikroskop ini berasal dari atas sehingga dapat digunakan untuk

mengamati obek yang tebal.

Page 5: Mineral Optik Acara 1

3. Mikroskop Elektron

Mikroskop ini mampu melakukan pembesaran terhadap sebuah objek

hingga dua juta kali dengan menggunakan elektro magnetik dan elektro

statik dalam mengatur pencahayaan dan tampilan gambar.

Sehingga mikroskop ini berkemampuan melakukan pembesaran objek

serta memiliki resolusi yang jauh lebih baik dari pada mikroskop yang

lain. Selain itu juga, mikroskop ini menggunakan lebih banyak energi dan

memiliki radiasi elektro magnetik yang lebih pendek dibandingkan dengan

mikroskop cahaya.

Page 6: Mineral Optik Acara 1

4. Mikroskop Ultraviolet

Penggunaan cahaya ultraviolet untuk pencahayaan pada mikroskop ini

mampu meningkatkan daya pisah hingga dua kali lipat dibandingkan

mikroskop biasa, inilah salah satu keunggulan mikroskop jenis ini.

Namun bayangan benda yag diamati harus direkam pada piringan peka

cahaya karena sinar ultraviolet ini tidak dapat dilihat oleh mata manusia.

Mikroskop ini tergolong rumit dan sangat mahal untuk digunakan dalam

melakukan pekerjaan sehari-hari.

Page 7: Mineral Optik Acara 1

5. Mikroskop medan gelap

Mikroskop ini digunakan khusus untuk mengamati bakteri yang sangat

tipis. Perbedaan mikroskop ini dengan mikroskop cahaya majemuk adalah

pada sebuah kondensor khusus yang memiliki kemampuan membentuk

kerucut hampa berkas cahaya sehinga objek dapat terlihat untuk diamati.

Page 8: Mineral Optik Acara 1

3. Langkah kerja menggunakan Mikroskop Polarisasi

Cara Menggunakan Mikroskop Polarisasi Sebelum melakukan praktikum dengan

menggunakan mikroskop cahaya maka perhatikan langkah-langkah berikut

1. Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan

mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan

pemakai !

2. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada

pada posisi satu poros denganlensa okuler yang ditandai bunyi klik pada

revolver

3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya

masuk,hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang

pandang)

4. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit

dengan penjepit obyek/benda!

5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar

pemutar kasar, sambil dilihat darilensa okuler. Untuk mempertajam

putarlah pemutar halus !

6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar

gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan

cara memutar revolver hingga bunyi klik.

7. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada

tempat yang tidak lembab.

Page 9: Mineral Optik Acara 1

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun bagian-bagian mikroskop polarisasi yaitu :

Tubus atas

1). Eye peace, berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan mata pada saat

pengamatan

2). Lensa okuler, berfungsi untuk melihat objek yang akan di teliti

3). Dioptring, untuk memperjelas bayangan benda dalam pengamatan mikroskop

dan mengatur posisi lensa okuler

4). Pin hole, mengatur gelap terangnya lensa amici Bertrand dan digunakan

dalam pengamatan konoskop

5). Lensa amici Bertrand berfungsi untuk memperbesar gambar interferensi

bagian dalam

6). Pengunci tubus atas bagian atas berfungsi untk kmengunci tubus atas bagian

atas tubus atas bagian tengah yang terdiri atas bagian-bagian berikut

Tubus atas bagian tengah

7). Analisator, berfungsi pada saat pengamatan nikol silang, dimana untuk

mendapatkan warna absorbs maksimum

8). Pengunci skala analisator, berfungsi untuk mengunci kedudukan analisator

9). Skala analisator, berfungsi untuk menunjukkan nilai kedudukan analisator

10). Skala nonius analisator, berfungsi untuk menunjukkan nilai kedudukan

analisator secara detail

Page 10: Mineral Optik Acara 1

11). Kompensator, berfungsi pada penentuan WI maksimum, bias rangkap dan

TRO, pada kompensator juga terdapat 3 bagian yang terdiri atas keeping

gips, keeping mika, dan baji kuarsa

12).  Keeping gips (530 nm), berfungsi untuk menentukan tambahan dan

pengurangan warna interferensi yang mempunyai harga 530 nm

13).  Keeping mika (1/4ƛ 50 nm), berfungsi untuk menentukan harga bias rangkap

dan warna interferensi yang tinggi pada Kristal yang mempunyai harga 50 nm

14).  Baji kuarsa, berfungsi untuk menentukan penambahan dan pengurangan

warna interferensi yang mempunyai harga 0,009 mm

15).  Pengunci tubus atas bagian tengah, berfungsi untuk mengunci tubus atas

bagian tengah dari tubus atas

Tubus atas bagian bawah

16).  Filter, berfungsi untuk menyaring dan melindungi cermin dari debu dan

korotan

17).  Mikrophometri, berfungsi untuk mengambil gambar dari sayatan tipis batuan

18).  Tabung halogen, berfungsi pada saat pengamatan mineral bijih

19).  Cincin tabung halogen, berfungsi sebagai letakan lensa pada tabung halogen

20).  Lensa tabung halogen berfungsi untuk melihat mineral bijih

21).  Dusty cup, berfungsi sebagai pembersih tabung halogen

22).  Pengunci tubus atas bagian bawah, berfungsi untuk mengunci tubus atas

bagian bawah dari tubus tengah Tubus tengah

Tubus Tengah

23).  Lengan mikroskop, berfungsi sebagai penyangga tubus atas dan tubus tengah

Page 11: Mineral Optik Acara 1

serta sebagai pegangan pada saat mikroskop diangkat

24).  Pengarah halus, berfungsi untuk mengatur kedudukan meja objek dalam

skala kecil

25)  Pengarah kasar, berfungsi untuk mengatur kedudukan meja objek dalam skala

besar

26)  Skala pengarah halus sebagai penunjuk kedudukan pengarah halus

27).  Skala pengarah kasa sebagai penunjuk kedudukan pengarah kasar

28). Revolver berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif

29). Lensa objektif, berfungsi untuk memperbesar kenampakan objek yang

diamati , dimana terdapat pembesaran 5x, 10x, 20x, dan 100x

30). Lensa objektif perbesaran 5x berfungsi untuk memperbesar 5x kenampakan

objek

31). Lensa objektif perbesaran 10x berfungsi untuk memperbesar 5x kenampakan

objek

32). Lensa objektif perbesaran 20x berfungsi untuk memperbesar 20x

kenampakan objek

33). Lensa objektif perbesaran 100x berfungsi untuk memperbesar 100x

kenampakan objek

34). Meja objek berfungsi sebagai tempat tempat meletakkan objek atau preparat

pada saat pengamatan

35). Lubang meja objek berfungsi sebagai lubang yang meneruskan cahaya dari

kondensator ke preparat

36)  Penjepit preparat berfungsi untuk menjepit preparat saat pengamatan

Page 12: Mineral Optik Acara 1

37)  Skala meja objek berfungsi sebagai penunjuk kedudukan meja objek

38)  Skala nonius meja objek berfungsi sebagai penunjuk nilai kedudukan meja

objek secara detail

39)  Pengunci meja objek berfungsi untuk mengunci meja objek

40)  Pengarah sumbu absis berfungsi untuk mengarahkan kedudukan sumbu –x

41)  Pengarah sumbu ordinat berfungsi untuk mengarahkan kedudukan sumbu –y

42).  Skala absis menunjukkan nilai sumbu –x

43).  Skala ordinat menunjukkan nilai sumbu –y

44).  Skala nonuis absis menunjukkan nilai sumbu –x secara detail

45).  Skala nonius ordinat menunjukkan nilai sumbu –y secara detail

46).  Subtage unit merupakan bagian dimana terdapat diafragma, kondensor,

pengarah vertical subtage unit, pengarah horizontal subtage unit, skala

bukaan diafragma, pengunci substage unit, dan diapolarizer

47).  Pengarah vertical substage unit berfungsi untuk mengarahkan kedudukan

substage unit secara vertikal

48).  Pengarah horizontal berfungsi untuk mengarahkan kedudukan substage unit

Secara horizontal

49).  Diafragma berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk pada

Kondensor

50). Bukaan diafragma berfungsi mengatur caahaya yang akan masuk ke

diafragma, dapat dilihat dari skala bukaannya

51).  Kondensor berfungsi untuk menampilkan sinar sehingga preparat dapat

terlihat dengan jelas

Page 13: Mineral Optik Acara 1

52.)  Diapolarizer berfungsi untuk menyerap cahaya secara mengutub dan kuat

sehingga bergetar hanya pada satu arah

53).  Skala bukaan diafragma berfungsi untuk menunjukkan nilai kedudukan

bukaan diafragma.

54).  Sekrup pengatur kesenteringan subtage unit

55).  Pengunci substage unit berufungsi untuk mengunci substage unit

Tubus bawah

Tubus Bawah

56)  Illuminator berfungsi untuk menangkap dan meneruskan sinar yang datang

dari sumber cahaya (lamp socket)

57).  Pengarah illuminator berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya masuk ke

illuminator

58).  Selubung illuminator berfungsi sebagai pelindung illuminator

59).  Brightness control dial untuk mengatur terang gelapnya cahaya lampu

60).  Lamp socket, berfungsi sebagai sumber cahaya pada mikroskop polarisasi

61).  Kabel penghubung untuk mengalirkan arus listrik ke mikroskop

62).  Kaki mikroskop berfungsi sebagai penyangga keseluruhan dari mikroskop

Page 14: Mineral Optik Acara 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mineral Optik adalah Ilmu pengetahuan mineralogi yang khususnya

membahas tentang pengamatan dan  pendeskripsian mineral-mineral penyusun

batuan yang merupakan litologi dari permukaan bumi. Untuk mengamati dan

mempelajari hal tersebut manusia membutuhkan alat bantuan berupa mikroskop

polarisasi.

Mikroskop Polarisasi adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya

lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada

mikroskop konvensional.Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya terpolarisasi

guna menganalisa struktur yang birefringent. Birefrigen merupakan suatu properti

spesimen yang transparan dengan dua indeks refraktif yang berbeda pada orientasi

yang berbeda untuk mebedakan cahaya terpolarisasi ke dalam kedua komponen.

Cahaya terpolarisasi, hanya berfluktuasi atau bergerak disuatu dataran karena

polar hanya meneruskan cahaya pada dataran tersebut.

Di dalam geologi sendiri, sangat penting untuk mengamati batuan secara

mikroskopis, Sebab banyak komponen dalam batuan yang tidak dapat diamati

secara kasat mata, serta dengan melakukan analisa lebih lanjut akan didapatkan

hasil yang lebih akurat. Sebelum bisa melakukan deskripsi ataupun pengamatan

Page 15: Mineral Optik Acara 1

mikroskopis dengan mikroskop polarisasi terlabih dahulu kita perlu untuk

mengetahui bagian-bagian mikroskop polarisasi serta fungsinya.

Karena itu sangat penting untuk diadakan paktikum pengenalan mikroskop

(polarisasi) sehingga nantinya dalam bekerja kita akan lebih mudah

menggunakannya serta mudah dalam melakukan pengamatan batuan.

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud diadakannya praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat mempelajari

mikroskop polarisasi secara langsung dan melihat bagian-bagiannya secara

langsung.

1.2.2 Tujuan

Tujuan diadakannya praktikum ini yaitu sebagai berikut :

1. Mengetahui apa itu mikroskop polarisasi

2. Mampu menunjukkan bagian-bagian mikroskop polarisasi

3. Mengetahui manfaat dari mikroskop polarisasi khusunya dalam bidang

geologi

1.3 Alat dan Bahan

1.3.1 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam paktikum kali ini yaitu :

- Alat tulis menulis

- Lap kasar

Page 16: Mineral Optik Acara 1

- Lap halus

- Mistar

- Mikroskop polarisasi

1.4 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja pada praktikum pengenalan mikroskop ini yaitu :

1. Sebelum kita memulai praktikum, terlebih dahulu kita menbuat bon alat untuk

meminjam mikroskop

2. Kemudian mikroskop yang ada di letakkan di atas lap kasar

3. Setelah itu kita mulai menggambar mikroskop lengkap dengan bagian-

bagiannya

4. Setelah gambar selesai, selanjutnya menunjuk tiap bagian mikroskop dan

membuat keterangan dari bagian tersebut

5. Setelah melaksanakan hal diatas selanjutnya mengembalikan mikroskop pada

tempatnya

Page 17: Mineral Optik Acara 1

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum pengenalan mikroskop polarisasi ini yaitu sebagai

berikut :

1. Mikroskop Polarisasi adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu

sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop

konvensional. Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya terpolarisasi guna

menganalisa struktur yang birefringent.

2. Bagian-bagian mikroskop polarisasi yaitu:

Tubus Atas :

- Eye peace - pengunci tubus bagian tengah

- Lensa okuler - filter

- dioptering, - mikrophometri pin hole

- lensa amici betran - tabung halogen

- pengunci tubus atas - lensa tabung halogen

- analisator - pengunci skala analisator

- skala analisator - cincin tabung halogen

- skala nonius analisator - dusty cup

- kompensator - pengunci tubus atas

- keeping gips - baji kuarsa

- keping mika

Page 18: Mineral Optik Acara 1

Tubus Tengah :

- Lengan mikroskop

- pengarah halus

- pengarah kasar

- skala pengarah halus

- skala pengarah kasar

- Revolver

- lensa objektif (pembesaran 5 x, 10 x, 20 x, 100 x)

- meja objek

- lubang meja objek

- penjepit preparat

- skala meja objek

- skala nonius meja objek

- pengunci meja objek

- pengarah sumbu absis,

- pengarah sumbu ordinat

- skala absis

- skala ordinat

- skala nonius absis

- skala nonius ordinat

- subtage unit

- pengarah vertikal dan horizontal subtage unit.

Page 19: Mineral Optik Acara 1

Tubus Bawah :

- Iluminator

- Pengarah iluminator

- Selubung iluminator

- Brightness control dial

- Lamp socket

- Kabel penghubung untuk mengalirkan arus listrik ke mikroskop

- Kaki mikroskop

3. Manfaat dari mikroskop polarisasi khusunya dalam bidang geologi yaitu

digunakan untuk mengamati batuan atau mineral secara mikroskopis, dalam

bentuk sayatan tipis maupun sayatan poles.

4.2 Saran

4.2.1 Saran untuk Laboratorium

Saran untuk laboratoium agar lebih menjaga dan merawat fasilitas ataupun

mikroskop-mikroskop yang ada, sehingga bisa lebih tahan lama, serta

berusah lagi untuk melengkapi peralatan yang belum tersedia.

4.2.2 Saran Untuk Asisten

Saran untuk asisten agar pada saat asistensi acara agar bisa menjelaskan

lebih jelas lagi sehingga membantu dalam praktikum.

Page 20: Mineral Optik Acara 1