Sifat Optik Mineral Karbonat

download Sifat Optik Mineral Karbonat

of 19

Transcript of Sifat Optik Mineral Karbonat

  • 8/11/2019 Sifat Optik Mineral Karbonat

    1/19

    NAMA : ABDUL AZIZ TADDA

    NIM : D6111002

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    FAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK GEOLOGI

    PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

    GEOLOGI BATUAN KARBONAT

    SIFAT OPTIK MINERAL KARBONAT

    MAKASSAR

    2014

  • 8/11/2019 Sifat Optik Mineral Karbonat

    2/19

    A. Pengertian Batuan Karbonat

    Batuan karbonat adalah batuan dengan kandungan material karbonat lebih dari

    50 % yang tersusun atas partikel karbonat klastik yang tersemenkan atau karbonat

    kristalin hasil presipitasi langsung (Rejers & Hsu, 1986).Bates & Jackson (1987)

    mendefinisikan batuan karbonat sebagai batuan yang komponen utamanya adalah

    mineral karbonat dengan berat keseluruhan lebih dari 50 %. Sedangkan

    batugamping menurut definisi Reijers &Hsu (1986) adalah batuan yang

    mengandung kalsium karbonat hingga 95 %. Sehingga tidak semua batuan

    karbonat adalah batugamping.

    secara umum batuan karbonat ini mengandung fase primer, sekunder dan butiran

    reworked. Fase primer ini merupakan mineral presipitasi yang dihasilkan oleh

    organisme, sementara mineral karbonat sekunder dihasilkan oleh presipitasi alami

    non organik yang terjadi saat proses diagenesis berlangsung. Material reworked

    ini sama dengan mekanisme yang terjadi pada batuan terigen klastik yaitu hasil

    abrasi pelapukan batuan sebelumnya.

    Lime mudmerupakan istilah untuk material karbonat dengan butiran yang

    sangat halus lebih kecil dari ukuran pasir (kurang lebih kayak matrik or lempung

    versi karbonatlah) dibagi dua jenis yaitu micriteyaitu butiran karbonat berukuran

  • 8/11/2019 Sifat Optik Mineral Karbonat

    3/19

    Secara umum dibagi dua , yaitu: yang berasal dari cangkang fosil atau skeletal

    grain dan fragmen yang bukan dari tubuh fosil atau murni hasil presiptasi).

    B. Kimia dan Mineralogi Batuan Karbonat

    Batuan karbonat tersusun oleh ion kalsium (Ca2+), ion Magnesium (Mg2+),

    dan tentu saja karbonat (CO3-). kalsium adalah logam umum yang dijumpai pada

    hampir semua batuan karbonat (baik batugamping maupun dolomit) dan

    magnesium merupakan komponen yang penting dalam dolomit. Kadar SiO2nya

    rendah. Kelimpahan silika yang banyak pada batuan karbonat tergantung pada

    kandungan lempung silisiklastik yang ikut terendapkan bersama butiran karbonat

    yang mengakibatkan kadar besi, silikat, dan alumina juga meningkat saat

    dianalisis kandungan kimianya.

    Banyak juga unsur lain yang hadir sebagai komponen minor atau elemen

    jejak. Elemen-lemen jejak ini seperti: B, Be, Ba, Sr, Br, Cl, Co, Cr, Cu, Ga, Ge,

    dan Li. Konsetnrasi elemen jejak ini dikontrol bukan hanya oleh mineralogi dari

    batuan tapi juga oleh tipe dari kelimpahan relatif dari butiran fosil skeletal dalam

    batuan. Banyak konsetnrat organisme dan unsur jejak yang ikt terbawa oleh fosil

    konsentrat ini diantaranya Ba, Sr, dan Mg dalam struktur sekeltalnya.

    Pada batuan karbonat secara umum komposisi mineral utamanya adalah

    aragonite. Aragonit ini akan berubah menjadi kalsit dan dolomit. Kalsit (CaCO3)

    juga mengandung magnesium dalam formulanya. Pada kristal rombohedral kalsit

    kalsium dapat diganti oleh magnesium yang mampu mempertahankan struktur

    yang sama ketika kalsium ini larut dalam air untuk membentuk polimorf dolomit.

    Ion magnesium dan ionkalsium ini mempunyai ukuran yang sama. Maka, kita

  • 8/11/2019 Sifat Optik Mineral Karbonat

    4/19

    mengenal istilah low-magnesium calcite (atau disebut kalsit) nilai MGCO3nya

    kurang dari 4% dan high magnesian calcite mengandung MgCO3 lebih dari

    4%. Kandungan kalsit yang tinggi ini menjadikan batugamping berubah menjadi

    dolomit. Dikenal juga istilah stoichiometric dolomite, merupakan jenis dolomite

    dengan perbandingan mol massa Mg dan Ca dalam dolomite 50% dan susunan

    ioannya teratur, beberapa sumber lain menyebutkan bahwa suhu yang tinggi

    (mencapai 100 deg C) mampu mempercepat pertukaran ion Mg dan Ca dalam

    struktur yang teratur maka produknya disebut stoichiometric dolomite tadi.

    Mineralogi dan kimia dari sedimen karbonat dapat secara kuat dipengaruhi

    oleh komposisi fosil organisme kalkareous yang hadir, sebagai contoh, banyak

    moluska seperti pelecypoda, gastropoda, pteropoda, chotons, dan chepalopoda,

    alga hijau, stromatoporoid, scleractinian corals, dan annelida (skeletal grain

    semua) membentuk cangkang aragonit. Echinoid, crinoid, foram bentik, dan

    corallin alga merah secara umum kaya akan magnesium kalsit. Beberapa

    organisme lain yang mensekresi karbonat seperti foram planktonik, coccolith, dan

    brachiopoda, memiliki low-magnesian calcite pada cangkangnya.

    Beberapa studi elemen jejak telah dilakukan pada mienral karbonat (Parekh et

    al 1977., Tlig dan MRAbet 1985; Thomas, 1993). Secara umum nilai

    elemen rendah, karena kebanyakan unsur jejak tidak mengganti secara langsung

    unsur unsur lain dalam mineral karbonat (originnya gak bareng sama

    keterbentukan karbonat itu sendiri). Sebagai contoh dolostone dan batugamping

    (induk) yang berhubungan di Tunisia memiliki kelimpahan REE yang rendah

    (Tlig dan MRAbet, 1985). lebih jauh lagi, kerja Tlig dan MRabet ini

  • 8/11/2019 Sifat Optik Mineral Karbonat

    5/19

    menunjukan bahwa dolomitisasi tidak menghasilkan perubhan radikal dari bentuk

    pola REE yang hadir tapi menurunkan nilai REE secara umum. maka, jika pola

    REE terntentu menggambarkan provenance atau kondisi lingkungan

    pengendapan, pola ini dapat terpreservasi selama proses diagensis.

    C. Diagenesis Batuan Karbonat

    Diagenesa merupakan perubahan yang terjadi pada sedimen secara alami,

    sejak proses pengendapan awal hingga batas (onset) dimana metamorfisme akan

    terbentuk. Pada batuan karbonat, diagenesa merupakan proses transformasi

    menuju batugamping atau dolomit yang lebih stabil. Faktor yang menentukan

    karakteristik akhir produk diagenesa antara lain

    1. Komposisi sedimen mula-mula

    2. Sifat alami fluida interstitial dan pergerakannya

    3. Proses fisika dan kimia yang bekerja selama diagenesa

    Proses-proses diagenesis yang dialami oleh batuan karbonat meliputi:

    Pelarutan (Dissolution)

    Proses pelarutan merupakan proses diagenesis yang penting yang

    menyebabkan meningkatnya porositas dan penipisan lapisan batuan sedimen

    terutama pada batuan yang mudah larut seperti batuan karbonat dan evaporit.

    Proses ini dikontrol oleh pH, Eh, temperature, tekanan parsial CO2, komposisi

    kimia dan ion strength. Proses pelarutan juga dikontrol oleh porositas dan

    permiabilitas awal, mineralogy dan ukuran butir sedimen.. Material yang paling

    mudah larut dalam batupasir adalah semen kalsit, sehingga efek utama dari proses

    pelarutan adalah penghilangan semen. Proses ini diesbut disementasi. Mineral

  • 8/11/2019 Sifat Optik Mineral Karbonat

    6/19

    metastabil pada batupasir seperti feldspar, fragmen batuan dan mineral berat,

    dapat juga mengalami pelarutan.

    Sementasi (Cementation)

    ProsesSementasiadalahprosesdimana butiran-butiran sedimen

    direkatkan olehmateriallain, dapat berasal dari air tanah atau hasil pelarutan

    mineral-mineral dalam sedimen itu sendiri. Material semennya dapat berupa

    karbonat (CO3), silika (Si), atau oksida (Fe).

    Sementasi dengan keluarnya air dari ruang pori-pori, material yang terlarut

    didalamnya mengendap dan merekatkan butiran-butiran sedimen. Material

    semennya dapat merupakan karbonat (CaCO3), silica (SiO3), oksida (besi) atau

    mineral lempung. Proses ini menyebabkan porositas sedimen menjadi lebih kecil

    dari material semula.

    Semen merupakan komponen batuan karbonat yang mengisi pori-pori dan

    merupakan hasil diagenesis atau hasil presipitasi dalam pori batuan dari batuan

    yang telah ada. Semen sering disamakan dengan sparit hasil neomorphisme,

    padahal sparit hasil neomorphisme adalah perubahan (rekristalisasi) dari

    komponen karbonat yang telah ada.

  • 8/11/2019 Sifat Optik Mineral Karbonat

    7/19

    Beberapa jenis semen yang dikenal dalam batuan karbonat moderen

    adalahfibrous, botroidal, isophaceous, mesh of needlesdll. Jenis semen tersebut

    tergantung pada lingkungan pembentuk semen yang dikenal sebagai lingkungan

    diagenesis.

    Kenampakan lapangan dari semen adalah bening seprti kaca, sedangkan

    dibawah mikroskop memperlihatkan warna tranparan. Semen dapat terbentuk

    pada ruang antar komponen dan dapat juga terbentuk pada ruang dalam

    komponen atau ruang hasil pelarutan.

    Gambar: Kenampakan jenis-jenis semen dan jenis mineral pembentuk semen pada batuan

    karbonat. Jenis semen yang umum dijumpai pada laut dangkal menurut James & Choquette,

    1990.

    Dolomitisasi (Dolomitization)

    Dolomitisasi adalah perubahan limestone secara parsial maupun keseluruhan

    menjadi dolomit. Dolomit mempunyai komposisi CaMg(CO3) 2 dan secara

    kristalografi serupa dengan kalsit, namun lebih besar densitasnya, sukar larut

    dalam air, dan lebih mudah patah (brittle). Secara umum, dolomit lebih porous

    danpermeabledibandingkan limestone.

    Saat sedimen terakumulasi, mineral yang kurang stabil mengkristal kembali atau

    terjadi rekristalisasi, menjadi yang lebih stabil. Proses ini umumnya terjadi pada

    batu gamping terumbu yang porous. Mineral aragonite (bahan struktur koral

    hidup), lama-kelamaan berekristalisasi menjadi bentuk polimorfnya, kalsit.

  • 8/11/2019 Sifat Optik Mineral Karbonat

    8/19

    Aktivitas Mikroba (Microbial Activity)

    Aktifitas organisme terjadi pada awal proses diagenesis segera setelah material

    sedimen mengalami pengendapan. Aktifitas organisme akan mempercepat atau

    memacu terjadi proses diagenesis lainnya. Organisme yang menyebabkan proses

    ini dapat merupakan organisme yang sangat kecil (mikrobia) dimana aktifitas

    jasad renik sangat berhubungan dengan proses dekomposisi material organik.

    Proses dekomposisi material organik akan mempengaruhi pH dan Eh air, sehingga

    mempercepat terjadinya reaksi kimia dengan mineral penyusun sedimen.

    Kenampakan singkapan dari koral yang dijumpai pada lower teras batugamping Selayar di

    daerah Bira, Kab. Bulukumba (A). Foto sayatan tipis yang memperlihatkan fosil foraminifera

    besar (B) yang juga tersebar luas dalam batuan karbonat.

    Aktifitas mikrobia antara lain fermentasi, respirasi, pengurangan nitrat, besi, sulfat dan

    pembentukan gas methana. Selain itu aktifitas organism lainnya terjadi ketika endapan

    sedimen berlangsung seperti buworingdan boring. Kebanyakan bioturbasi terjadi pada

    sedikit di bawah permukaan pengendapan, setelah pengendapan material sedimen

    dengan kedalaan beberapa puluh sentimeter. Proses ini akan membentuk kenampakan

    yang khas pada batuan sedimen yang disebut struktur sedimen.

    Komponen batuan karbonat berupa fragmen-fragmen algae merah (Corallinaceae) (A), Foram

    besar (B) dan koral (C). A dan B dalam sayatan tipis, C dalam bentuk poles. Lokasi batugamping

    Selayar, Bira.

    Kompaksi Mekanik (Mechanical Compaction)

  • 8/11/2019 Sifat Optik Mineral Karbonat

    9/19

    Proses kompaksipada umumnya terjadi akibat terbebaninya lapisan akibat

    sedimen yang berada diatasnya, sehingga menyebabkan hubungan antar butir

    menjadi lebih dekat dan juga air yang terkandung dalam pori-pori lapisan tertekankeluar. Dengan demikian volume batuan sedimen yang terbentuk menjadi lebih

    kecil, namun sangat kompak.

    Kompaksi merupakan proses

    penyusunan kembali butiran sedimen sehingga menghasilkan hubungan antara

    butiran yang lebih rapat. Hasil dari proses kompaksi adalah penurunan porositas

    dan permeablitas sedimen, pengualaran fluida dan pori antara butiran serta

    penipisan perlapisan.

    Menurut Raymond (2002) kompaksi merupakan fungsi dari ukuran butiran,

    bentuk butiran, sorting, porositas awal dan jumlah fluida yang berada dalam

    sedimen. Butiran yang membundar dan terpilah baik tidak lebih kompak dari

    butiran yant terpilah buruk dan menyuduut, karena yang menyudut akan

    membentuk pola saling mengunci (interlocking) ketika kompaksi tejradi dan

    fraksi yang lebih kecil akan mengisi ruang antar butiran di fraksi yang kasar.

  • 8/11/2019 Sifat Optik Mineral Karbonat

    10/19

    Kompaksi Kimia (Chemical Compaction)

    Perubahan kimia antara lain terdapat pada proses sementasi, authigenesis,replacement, inverse, dan solusi. Proses sementasi menentukan kemampuan erosi

    dan pengangkatan partikel oleh fluida. Pengangkutan sedimen oleh fluida dapat

    berupa bedload atau suspended load. Partikel yang berukuran lebih besar dari

    pasir umumnya dapat diangkut secara bedload dan yang lebih halus akan

    terangkut oleh partikel secara kontinu mengalami kontak dengan permukaan,

    traksi meliputi rolling,sliding, dan creeping. Sedangkan pada saltasi partikel tidak

    selalu mengalami kontak dengan permukaan. Deposisi akan terjadi jika energi

    yang mengangkut partkel sudah tidak mampu lagi mengangkutnya.

    Penggantian (replacement) merupakan proses pelarutan mineral atau sebagian

    mineral pada waktu terjadinya proses diagenesis, dan terjadinya proses kristalisasimineral baru yang berbeda komposisinya pada tempat mineral yang mengalami

    pelarutan. Tekstur dan struktur awal pada umunya tidak mengalami perubahan

    (terawetkan).

    Inversi merupakan proses penggantian mineral oleh bentuknya yang lain biasanya

    terjadi pada mineral yang polimorf (mineral dengan komosisi kimia sama tetapi

    bentuknya berbeda. Contohnya adalah perubahan mineral aragonite (CaCO3 ortorombik)

    menjadi kalsit (CaCO3 romhedaral). Contoh lain adalah perubahan dari opal A (SiO2

    amorf) menjadi opal CT yang mengandung kristobalit (SiO2 ortorombik). Proses inibiasanya bersamaan dengan proses rekristalisasi.

    Larutan (solution) biasanya pada batuan karbonat akibat adanya larutan sehingga

    terbentuk rongga-rongga di dalam jika tekanan cukup kuat menyebabkan

    terbentuknya struktur iolit.

    Anthigenesis merupakan proses pembentukan mineral baru dalam lingkungan

    diagnetik, sehingga adanya mineral tersebut merupakan partikel baru dalam suatu

    sedimen. Mineral autigenik ini yang umum diketahui sebagai berikut : karbonat,

    silika, klastika, illite, gypsum dan lain-lain.

  • 8/11/2019 Sifat Optik Mineral Karbonat

    11/19

    SIFAT OPTIK MINERALMINERAL KARBONAT

    1. DOLOMITE (CaMgCO3)

    Hexagonal

    Nikol Sejajar Nikol Silang

    Warna absorbsi : Tidak berwarna - abu-abu

    Bentuk : Umumnya subhedral - euhedral dan berstruktur

    zonasi

    Relief : Bevariasi, rendah - tinggi

    Pleokroisme : -

    Indeks bias : -

    Belahan : Rhombohedral parallel yang sempurna dengan

    (1011).

    Bias rangkap : Ekstrim, abu-abu mutiara, coklat muda atau putih,

    orde tinggi

  • 8/11/2019 Sifat Optik Mineral Karbonat

    12/19

    Kembaran : Polisintetik

    Sudut pemadaman : Simetris

    Orientasi optis : -

    Sumbu optis : Satu (uniaxial)

    Tanda optis : Negatif (-)

    Keterangan : Mineral Dolomit sangat umum terdapat dalam

    vein dan endapan replacement, dolostone,

    batugamping dan batuan dolomite metamorfik.

    2. ARAGONITE (CaCO3)

    Orthorombik

    Warna absorbsi : Tidak berwarna

    Bentuk : Strukutr columnar atau fibrous

    Relief : Variasi, rendahtinggi

    Pleokroisme : -

    Indeks bias : -

    Belahan : Paralel yang tidak sempurna

    Birefringence : Ekstrim, abuabuputih orde IV

    Kembaran : -

    Pemadaman : Paralel

    Orientasi optis : -

    Sumbu optis : II (biaxial)

    Tanda optis : Negative (-)

  • 8/11/2019 Sifat Optik Mineral Karbonat

    13/19

    Keterangan : Alterasi aragonite mudah menjadi calcite.

    Aragonite terdapat dalam rongga basalt dan

    andesite juga dalam batugamping, batupasir dan

    kadang dalam veinlet batuan metamorf

  • 8/11/2019 Sifat Optik Mineral Karbonat

    14/19

    3. MAGNESITE (MgCO3)

    Hexagonal

    Nikol Sejajar Nikol Silang

    Warna absorbsi : Tidak berwarna

    Bentuk : Kristal aggregates anhedralsubhedral

    Relief : Tinggi

    Pleokroisme : -

    Indeks bias : -

    Belahan : Rombohedral yang sempurna (1011)

    Birefringence : Ekstrim, abu-abu putih orde IV

    Kembaran : -

    Pemadaman : Simetris

    Orientasi optis : -

    Sumbu optik : I (uniaxial)

    Tanda optik : Negative (-)

    Keterangan : Magnesite sangat menyerupai dolomite dan calcite,

    cara membedakannya dilakukan dengan analisis

    kimia. Magnesite sangat umum terdapat dalam

    serpentinite.

  • 8/11/2019 Sifat Optik Mineral Karbonat

    15/19

    4. CALCITE (CaCO3)

    Hexagonal

    Nikol Sejajar Nikol Silang

    Warna absorbsi : Tidak berwarna

    Bentuk : Umumnya anhedral - subhedral

    Relief : Bervariasi, tinggi

    Pleokroisme : -

    Belahan : Rhombohedral yang sempurna (1011), umumnya

    berpotongan pada sidut 75o

    Bias rangkap : Ekstrim, abu-abu mutiara,cokelat,orde tinggi

    Kembaran : Polisintetik

    Sudut pemadaman : Simetris dengan arah belahan

    Orientasi optis : Sulit ditentukan

    Sumbu optis : Satu (uniaxial)

    Tanda optis : Negatif (-)

    Keterangan :. Dolomite umumnya subhedral sampai euhedral dankembaran paralel; siderite umumnya ada noda

    besi di sekitar batas butiran dan relief tinggi.

    Calcite seringkali digantikan oleh quartz, dalam

    quartz vein. Terdapat dalam batugamping, batuan

    metamorf, juga tipe batuan lainnya.

  • 8/11/2019 Sifat Optik Mineral Karbonat

    16/19

    5. CERRUSITE (PbCO3)

    Orthorombik

    Belahan : {110} Distinct, {021} Distinct

    Pleokroisme : -

    Birefringence : 0,27

    Kembaran : -

    Orientasi optik : -

    Sumbu optik : Biaxial

    Tanda optik : Negative (-)

    Relief : Tinggi

    Intensitas : Kuat

    2V : 8o

  • 8/11/2019 Sifat Optik Mineral Karbonat

    17/19

    6. Azurite

    Nama Mineral : Azurite

    Komposisi Kimia : Cu3(CO3)2(OH)2

    Sistem Kristal : monoklin

    Belahan : {011} Perfect, {100} Fair

    Diaphenithy : transparent sampai translucent

    Kilap : kaca

    Tipe : biaxial (+)

    Harga RI : n = 1.529 - 1.530 n = 1.680 - 1.682 n = 1.685 -

    1.686

    Dispersi : menengah sampai lemah

    2V : 680

    Relief : tinggi

    Pleokroisme

    Pleochroism (x): : biru

    Pleochroism (y): : biru

    Pleochroism (z): : ungu gelap

  • 8/11/2019 Sifat Optik Mineral Karbonat

    18/19

    7. Strontianite

    Komposisi Kimia : SrCO3

    Sistem Kristal : orthorhombik

    Belahan : dua: good prismatic cleavage [110]

    Diaphenithy : translucent

    Kilap : kaca

    Tipe : Biaxial (-)

    Relief : menengahtinggi

    Birefringence : 0.149-0.15

    2V : 7-10

    Harga RI : a=1.516-1.52, b=1.664-1.667, g=1.666-1.668

    Pleokroisme : tidak ada

  • 8/11/2019 Sifat Optik Mineral Karbonat

    19/19

    DAFTAR PUSTAKA

    http://damniloverahmandani.blogspot.com/2013/02/pengelompokan-mineral.html.

    Diakses pada hari Senin, 8 September 2014 pukul 14.34 WITA

    http://eriantcrishman.wordpress.com/2013/12/22/golongan-mineral-sulfat-

    karbonat/Diakses pada hari Senin,8 September 2014 pukul 14.15 WITA

    http://erinutami.blogspot.com/2011/11/mineral-pada-lapisan-lithosfer.html.

    Diakses pada hari Senin, 8 September 2014 pukul 14.23 WITA

    http://tambangunp.blogspot.com/2013/02/kelompok-kelompok-mineral.html.

    Diakses pada hari Senin, 8 September 2014 pukul 14.50 WITA

    http://damniloverahmandani.blogspot.com/2013/02/pengelompokan-mineral.htmlhttp://eriantcrishman.wordpress.com/2013/12/22/golongan-mineral-sulfat-karbonat/Diakses%20pada%20hari%20Senin,8http://eriantcrishman.wordpress.com/2013/12/22/golongan-mineral-sulfat-karbonat/Diakses%20pada%20hari%20Senin,8http://erinutami.blogspot.com/2011/11/mineral-pada-lapisan-lithosfer.htmlhttp://tambangunp.blogspot.com/2013/02/kelompok-kelompok-mineral.htmlhttp://tambangunp.blogspot.com/2013/02/kelompok-kelompok-mineral.htmlhttp://erinutami.blogspot.com/2011/11/mineral-pada-lapisan-lithosfer.htmlhttp://eriantcrishman.wordpress.com/2013/12/22/golongan-mineral-sulfat-karbonat/Diakses%20pada%20hari%20Senin,8http://eriantcrishman.wordpress.com/2013/12/22/golongan-mineral-sulfat-karbonat/Diakses%20pada%20hari%20Senin,8http://damniloverahmandani.blogspot.com/2013/02/pengelompokan-mineral.html