Millenium Development Goals (MDGs)

16
1 Millenium Development Goals (MDGs) “Komitmen Negara terhadap rakyat Indonesia dan Komitmen Indonesia kepada masyarakat global” Suatu kesepakatan dan kemitraan global untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat ditunjukkan oleh paket berisi tujuan yang mempunyai batas waktu dan target terukur Komitmen Indonesia mencapai MDGs adalah komitmen meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia Tujuan Millenium Development Goals (MDGs) 1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan 2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua 3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan 4. Menurunkan kematian anak 5. Meningkatkan kesehatan ibu 6. Mengendalikan hiv dan aids, malaria dan penyakit menular lainnya (tb) 7. Menjamin kelestarian lingkungan hidup 8. Mengembangkan kemitraan pembangunan di tingkat global FernandezAlehandro#[email protected]#polkesma-2015/2016

description

Millenium Development Goals (MDGs)

Transcript of Millenium Development Goals (MDGs)

Page 1: Millenium Development Goals (MDGs)

1

Millenium Development Goals (MDGs) “Komitmen Negara terhadap rakyat Indonesia dan Komitmen Indonesia kepada masyarakat global” • Suatu kesepakatan dan kemitraan global untuk memperbaiki

kesejahteraan masyarakat ditunjukkan oleh paket berisi tujuan yang mempunyai batas waktu dan target terukur

• Komitmen Indonesia mencapai MDGs adalah komitmen meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia

Tujuan Millenium Development Goals (MDGs) 1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan4. Menurunkan kematian anak5. Meningkatkan kesehatan ibu6. Mengendalikan hiv dan aids, malaria dan penyakit menular

lainnya (tb)7. Menjamin kelestarian lingkungan hidup8. Mengembangkan kemitraan pembangunan di tingkat global

MDGs TERKAIT BIDANG KESEHATAN

FernandezAlehandro#[email protected]#polkesma-2015/2016

Millenium Development Goals (MDGs)

MEMBERANTAS KEMISKINAN DAN KELAPARAN

MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK

Page 2: Millenium Development Goals (MDGs)

2

TUJUAN 1 MEMBERANTAS KEMISKINAN DAN KELAPARANTarget 1c Menurunkan Separuh Proporsi Penduduk Yang Menderita

Kelaparan • Prevalensi balita kekurangan gizi telah berkurang

hampir setengahnya, dari 31 % (1989) menjadi 18,4 % (2007)

• Target 2015 sebesar 15,5 % diperkirakan akan tercapai

GOAL 1: MEMBERANTAS KEMISKINAN DAN KELAPARANTujuan pertama dalam MDGs adalah mengurangi jumlah penduduk miskin. (Tujuan paling penting)Pada dasarnya, semua tujuan berkaitan satu sama lain :- Perbaikan kesehatan otomatis mengurangi kemiskinan

- Dengan anak-anak yang menikmati pendidikan, (sungguh-sungguh) bakal

terbantu memperoleh pekerjaan dengan gaji yang lebih baik.

TANTANGAN 1. Masih rendahnya status gizi balita dipengaruhi oleh faktor ekonomi

dan sosial-budaya masyarakat 2. Masih terbatasnya akses yang memadai bagi masyarakat miskin dan

berpendidikan rendah dalam memperoleh pangan yang bergizi dan aman

3. Belum seimbangnya pola konsumsi pangan masyarakat Indonesia4. Masih rendahnya kualitas asupan pangan sebagaimana yang diukur

oleh Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

FernandezAlehandro#[email protected]#polkesma-2015/2016

MENINGKATKAN KESEHATAN IBU

PENEGENDALIAN PENYAKIT MENULAR

Page 3: Millenium Development Goals (MDGs)

3

5. Masih rendahnya pemberian ASI eksklusif 6. Masih rendahnya peranan masyarakat dalam menanggulangi

kekurangan gizi 7. Lemahnya kelembagaan yang bertanggung-jawab dalam upaya

perbaikan pangan dan gizi

STRATEGI 1. Meningkatkan akses penduduk miskin, terutama anak balita dan

wanita hamil untuk memperoleh makanan yang aman dan bergizi cukup serta mendapatkan intervensi pelayanan lainnya seperti suplementasi gizi

2. Memperkuat pemberdayaan masyarakat dan merevitalisasi posyandu

3. Meningkatkan ketahanan pangan pada tingkat daerah terutama untuk mengurangi diparitas ketahanan pangan antar daerah

4. Memperkuat lembaga di tingkat pusat dan daerah yang mempunyai kewenangan kuat dalam merumuskan kebijakan dan program bidang pangan dan gizi

Target 1A Menurunkan proporsi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan menjadi setengahnya antara 1990-2015Pada 2006, terjadi peningkatan kemiskinan yang kemudian sedikit menurun pada 2008 menjadi 15,4%. Mencermati berbagai kecenderungan akhir-akhir ini, seharusnya masih mungkin untuk mengurangi kemiskinan menjadi 7,5% pada 2015. Dua indikator lain memberikan informasi pelengkap. Indikator yang lebih rumit adalah ”rasio kesenjangan kemiskinan (poverty gap ratio)” yang mengukur perbedaan antara penghasilan rata-rata penduduk miskin dengan garis kemiskinan. Pada 1990 rasio-nya adalah 2,7% dan 2,8% pada 2008, menunjukkan bahwa situasi penduduk miskin belum banyak mengalami perubahan.

Target 1B Meneydiakan seutuhnya Pekerjaan yang produktif dan layak, terutama untuk perempuan dan kaum mudaUntuk mengukur kemajuan pencapaian target ini, empat buah

FernandezAlehandro#[email protected]#polkesma-2015/2016

Page 4: Millenium Development Goals (MDGs)

4

indikator digunakan; yaitu:1) Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB )per

proporsi jumlah pekerja/ produktivitas pekerja. PDB adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB merupakan salah satu metode untuk menghitung pendapatan nas.

2) Rasio pekerja terhadap populasi,3) proporsi pekerja yang hidup dengan kurang dari $1

per-hari/ pekerja miskin dan 4) Proporsi pekerja yang memiliki rekening pribadi dan

anggota keluarga bekerja terhadap jumlah pekerja total/ pekerja rentan. Kemajuan pencapaian target ini diindikasikan dengan semakin tingginya rasio, yang artinya semakin tingginya angkatan kerja yang mendapatkan pekerjaan. Data terakhir terkait pekerja miskin di Indonesia adalah 8,2% (2006), dan belum beranjak jauh dari pencapaian tahun 2002. Pekerja rentan di Indonesia mengalami sedikit penurunan semenjak tahun 2003, meskipun mayoritas pekerja (62%) masih tergolong sebagai pekerja yang rentan. Produktivitas pekerja juga mengalami peningkatan yang cukup baik, dimana rata-rata per-tahunnya mencapai 4,3% dalam periode tahun 2000 hingga 2007.

Target 1C Menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan menjadi setengahnya antara tahun 1990 dan 2015Terdapat dua (2) indikator

1) Prevalensi anak usia di bawah lima tahun (balita) dengan berat badan kurang. Angka saat ini adalah 28% dan nampaknya akan meningkat. Dengan

FernandezAlehandro#[email protected]#polkesma-2015/2016

Page 5: Millenium Development Goals (MDGs)

5

angka ini, jelas kita tidak (akan) mencapai target2) Proporsi penduduk yang mengkonsumsi

kebutuhan minimum per-harinya.

Tujuan 4 Menurunkan Angka Kematian AnakTARGET 4A Menurunkan Angka Kematian Balita (AKBA) hingga

dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-2015Angka kematian anak balita menurun dari 97 (1991) menjadi 44 per 1.000 kelahiran (2007) dan diperkirakan target 32 per 1.000 kelahiran pada tahun 2015 dapat tercapai.

INDIKATOR Indikator Tujuan 4 ini adalah

Yang utama yaitu Angka kematian anak di bawah lima tahun (balita). Target MDGs adalah untuk mengurangi dua pertiga angka tahun 1990. Saat itu, jumlahnya 97 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Target saat ini adalah 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Dengan demikian, Indonesia cukup berhasil. Yang kedua yaitu proporsi anak usia satu tahun yangmendapat imunisasi campak. Angka ini telah meningkat, menjadi 72% untuk bayi dan 76% untuk anak dibawah 23 bulan pada 2006, namun perlu lebih ditingkatkan lagi.

TANTANGAN 1.Tantangan utama adalah mempertahankan dan memperluas upaya cakupan

imunisasi, deteksi dini dan perawatan segera bagi balita sakit atau Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), perbaikan gizi, dan keterlibatan keluarga, peran serta masyarakat, pengendalian faktor risiko lingkungan (akses terhadap air bersih dan sanitasi)

2.Disamping itu, terdapat beberapa tantangan program sebagai berikut:a. Pengawasan program, sinkronisasi pada intervensi efektif yang

berbasis fakta menuju universal coverage, perencanaan sektoral terintegrasi, serta kecukupan anggaran;

b. Perbaikan tata kelola, pelatihan staf, pendanaan dan promosi MTBS di tingkat akar rumput;

FernandezAlehandro#[email protected]#polkesma-2015/2016

Page 6: Millenium Development Goals (MDGs)

6

c. Penekanan pada intervensi gizi yang ’cost-effective’, layak, dan dapat diterapkan secara luas - yang dilaksanakan oleh penyedia layanan yang terlatih dengan dukungan sumber daya yang kuat; dan

d. Merancang program informasi dan perubahan perilaku yang memanfaatkan peran keluarga dan melibatkannya dalam meningkatkan kesejahteraan anak.

3.Terbatasnya akses terhadap pelayanan kesehatan STRATEGI

1. Memastikan program imunisasi dengan sumber daya yang memadai 2. Menerapkan strategi MTBS3. Menjamin penguatan program gizi yang terfokus dalam mencapai

target nasional untuk menurunkan stunting pada balita dari 36,8 persen menjadi 32 persen pada 2014

4. Memperkuat peran keluarga, termasuk penguatan strategi komunikasi untuk perubahan perilaku (PHBS)

5. Memperkuat pelayanan kesehatan neonatal dan ibu 6. Memperkuat dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan 7. Meningkatkan partisipasi masyarakat melalui kegiatan posyandu 8. Mengurangi kesenjangan geografis, sosial-ekonomi maupun aspek

gender terhadap status kesehatan anak dan gizi 9. Upaya pencapaian indikator continuum of care dengan fokus pada

peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin serta penduduk yang berada di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK)

10. Memadukan strategi lintas sektoral untuk mempercepat penurunan kematian angka kematia balita

Tujuan 5 Meningkatkan Kesehatan IbuTARGET 5A

Menurunkan Angka Kematian Ibu Hingga Tiga-Perempat Dalam Kurun Waktu 1990-2015• AKI menurun dari 390 (1991) menjadi 228 per 100.000

kelahiran hidup (2007). • Perlu upaya keras untuk mencapai target tahun 2015:

102 per 100.000 kelahiran hidup. Target 5A Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga

perempatnya antara 1990 dan 2015Data tersedia yang terdekat dengan tahun 1990 berasal dari tahun 1995. Berdasarkan data-data tersebut, target

FernandezAlehandro#[email protected]#polkesma-2015/2016

Page 7: Millenium Development Goals (MDGs)

7

yang harus dicapai adalah 97. Melihat kecenderungan saat ini, Indonesia tidak akan mencapai target.Indikatornya yaitu proporsi persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, saat ini menunjukkan angka 73%.

Target 5B Mencapai dan menyediakan akses kesehatan reproduksi untuk semua pada 2015

Penggunaan kontrasepsi oleh wanita usia 15-49 tahun meningkat menjadi 61.0%. Perawatan antenatal juga mengalami peningkatan. Dengan keterbatasan data, sulit untuk mengukur sejauh mana pencapaian target akses untuk kesehatan reproduksi

TANTANGAN 1. Terbatasnya akses masyarakat terhadap fasilitas pelayanan

kesehatan yang berkualitas, terutama bagi penduduk miskin di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK)

2. Terbatasnya ketersediaan tenaga kesehatan baik dari segi jumlah, kualitas dan persebarannya, terutama bidan

3. Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan ibu

4. Masih rendahnya status gizi dan kesehatan ibu hamil 5. Masih rendahnya angka pemakaian kontrasepsi dan tingginya unmet

need masih menjadi tantangan utama 6. Pengukuran AKI masih belum tepat, karena sistem pencatatan

penyebab kematian ibu masih belum adekuat

STRATEGI 1. Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang

berkualitas 2. Peningkatan pelayanan continuum of care 3. Peningkatan ketersediaan tenaga kesehatan, baik dari segi jumlah,

kualitas dan persebarannya 4. Peningkatan pendidikan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan

kesadaran tentang kesehatan dan keselamatan ibu di tingkat masyarakat dan rumah tangga

5. Perbaikan status gizi ibu hamil dengan menjamin kecukupan asupan

FernandezAlehandro#[email protected]#polkesma-2015/2016

Page 8: Millenium Development Goals (MDGs)

8

gizi 6. Penciptaan lingkungan kondusif yang mendukung manajemen dan

partisipasi stakeholder dalam pengembangan kebijakan dan proses perencanaan

7. Penguatan sistem informasi kematian ibu 8. Penguatan koordinasi dengan memperjelas peran dan tanggung

jawab pusat dan daerah dalam rangka memperkuat survailans, monitoring, evaluasi, serta pembiayaan

9. Pelaksanaan pencapaian indikator-indikator ‘Standar Pelayanan Minimum’ (SPM) bidang kesehatan yang juga merupakan indikator sasaran MDGs

Tujuan 6 Mengendalikan HIV dan AIDS, Malaria Dan Penyakit Menular Lainnya (TB)

TARGET 6A Mengendalikan Penyebaran Dan Mulai Menurunkan Jumlah Kasus Baru Hiv/Aids Hingga Tahun 2015

• Jumlah penderita HIV / AIDS meningkat, khususnya di antara kelompok risiko tinggi pengguna narkoba suntik dan pekerja seks.

• Tingkat kenaikan sangat tinggi di beberapa daerah di mana pengetahuan dan kesadaran tentang penyakit ini rendah.

• Target MDGs yang memerlukan Kerja Keras TANTANGAN

1. Terbatasnya akses terhadap pelayanan kesehatan dalam pencegahan, perawatan, dan pengobatan HIV/AIDS

2. Terbatasnya alokasi anggaran dan ketersediaan dana yang berkesinambungan dalam pengendalian HIV/AIDS

3. Masih lemahnya koordinasi lintas sektor dan sistem monitoring dan evaluasi

4. Masih adanya hambatan terkait stigmatisasi dan diskriminasi ODHA di masyarakat serta adanya ketidaksetaraan gender dan pelanggaran Hak Asasi Manusia

5. Masih terbatasnya fasilitas dan tenaga kesehatan baik dalam hal kualitas maupun kapasitas, serta ketersediaan obat anti retroviral baik dalam hal kuantitas maupun kualitas

STRATEGI FernandezAlehandro#[email protected]#polkesma-2015/2016

Page 9: Millenium Development Goals (MDGs)

9

1. Meningkatkan akses melalui penguatan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kemampuan dan sumber daya yang memadai untuk mengantisipasi dan menghadapi epidemi yang ada

2. Meningkatan mobilisasi masyarakat untuk meningkatkan upaya pencegahan, perawatan dan pengobatan HIV/AIDS pada populasi rentan

3. Mobilisasi sumber dana untuk penanggulangan HIV/AIDS dan good governance

4. Meningkatkan koordinasi lintas sektor 5. Memperkuat sistem informasi dan sistem monitoring dan evaluasi

Tujuan 6 Mengendalikan HIV dan AIDS, Malaria Dan Penyakit Menular Lainnya (TB)

TARGET 6c Mengendalikan Penyebaran Dan Mulai Menurunkan Jumlah Kasus Baru Malaria Dan Penyakit Utama Lainnya (TB)

1. Pengendalian Malaria• Angka kesakitan malaria cenderung menurun dari

4,68 (1990) menjadi 18,5 per 1.000 penduduk pada tahun 2009.

• Prevalensi malaria secara nasional berdasarkan diagnosis klinis adalah 2,89% (Riskesdas, 2007).

• Disparitas angka prevalensi antarwilayah berkisar antara 0,2% dan 2,61%.

2. Pengendalian TB Terjadi peningkatan penemuan kasus

tuberkulosis dari 20,0 % (2000) menjadi 73,1 % (2009) dari target 70,0 % (2015)

Penurunan prevalensi tuberkulosis dari 443 kasus pada 1990 menjadi 244 kasus per 100.000 penduduk pada tahun 2009

TANTANGAN 1) Pengendalian Malaria

a. Belum optimalnya upaya pencegahan penularan malariab. Terbatasnya kemampuan manajemen kasus malaria terutama di

FernandezAlehandro#[email protected]#polkesma-2015/2016

Page 10: Millenium Development Goals (MDGs)

10

daerahc. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasid. Terbatasnya dukungan sumber dana dalam Gerakan Berantas

Malaria (Gebrak Malaria) 2) Pengendalian TB

a. Masih rendahnya kesadaran dan perlunya perubahan perilaku di keluarga dan masyarakat yang mempengaruhi risiko penyebaran infeksi, tingkat utilisasi serta efektifitas strategi nasional

b. Penerapan program TB terkendala sejumlah tantangan, antara lain: tingginya penemuan kasus belum diimbangi dengan ketersediaan pelayanan pengobatan yang memadai dan tingginga multi-drug resistant TB (MDR-TB)

c. Masih diperlukannya perhatian khusus dan penguatan kebijakan dalam penyusunan dan penerapan strategi di daerah yang berbasis lokal untuk memastikan keberhasilan program

d. Belum optimalnya pengembangan basis informasi untuk penyusunan kebijakan berbasis fakta

e. Masih terbatasnya sumber pendanaan untuk menanggulangi TB di Indonesia

STRATEGI 1) Pengendalian Malaria

1. Mobilisasi sosial yang berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat tentang intervensi pencegahan dan pengendalian malaria

2. Memperkuat pelayanan kesehatan dalam pencegahan, pengendalian, dan pengobatan

3. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di semua aspek

4. Meningkatkan struktur manajemen dan tata kelola yang meliputi strategi, program kerja, dan sistem informasi

5. Peningkatan dukungan pendanaan 2) Pengendalian TB

1. Peningkatan cakupan Direct Observed Treatment Shortcourse (DOTS)

2. Peningkatan kapasitas dan kualitas penanganan TB3. Penguatan kebijakan dan peraturan dalam pengendalian TB4. Penguatan sistem informasi serta sistem monitoring dan

FernandezAlehandro#[email protected]#polkesma-2015/2016

Page 11: Millenium Development Goals (MDGs)

11

evaluasi terkait TB5. Mobilisasi alokasi sumber daya secara tepat, baik di pusat

maupun daerah

Target 6A: Menghentikan dan mulai membalikkan tren penyebaran HIV dan AIDS pada 2015

Target 6B: Tersedianya akses universal untuk perawatn terhadap HIV/AIDS bagi yang memer-lukan, pada 2010. Target 6C: Menghentikan dan mulai membalikkan kecenderungan persebaran malaria dan penyakit-penyakit utama lainnya pada 2015

FernandezAlehandro#[email protected]#polkesma-2015/2016