Mikroorganisme Pada Air Bersih Fix

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan makhluk hidup tak bisa lepas dari air. Air merupakan sumber kehidupan bagi setiap makhluk yang bernyawa. Namun tidak semua jenis air yang dapat digunakan untuk kehidupan dari makhluk yang berada di alam ini. Air di alam ini terutama untuk kehidupan manusia merupakan hal yang sangat penting sekali baik untuk minum, mandi, dan lain-lain. Namun, untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup yang lain memerlukan air yang bersih dan terbebas dari bakteri-bakteri yang merugikan bila kita mengkonsumsinya (Campbell dkk, 2002). Menurut Dwidjoseputro (1989), air tanah yang merupakan salah satu sumber air bersih mangandung zat- zat anorganik maupun zat-zat organik yang merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme (kehidupan mikroorganisme). Mikroorganisme yang autotrof merupakan penghuni pertama dalam air yang mangandung zat-zat anorganik Kualitas air bersih ditentukan oleh faktor-faktor kimia, fisika, maupun bakteriologis. Faktor-faktor tersebut secara alami maupun karena campur tangan manusia, misalnya karena pencemaran karena kegiatan pada lingkungan, akan menentukan kualitas air bersih. 1

Transcript of Mikroorganisme Pada Air Bersih Fix

Page 1: Mikroorganisme Pada Air Bersih Fix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehidupan makhluk hidup tak bisa lepas dari air. Air merupakan sumber

kehidupan bagi setiap makhluk yang bernyawa. Namun tidak semua jenis air yang

dapat digunakan untuk kehidupan dari makhluk yang berada di alam ini. Air di

alam ini terutama untuk kehidupan manusia merupakan hal yang sangat penting

sekali baik untuk minum, mandi, dan lain-lain. Namun, untuk memenuhi

kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup yang lain memerlukan air yang

bersih dan terbebas dari bakteri-bakteri yang merugikan bila kita

mengkonsumsinya (Campbell dkk, 2002).

Menurut Dwidjoseputro (1989), air tanah yang merupakan salah satu

sumber air bersih mangandung zat-zat anorganik maupun zat-zat organik yang

merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan

mikroorganisme (kehidupan mikroorganisme). Mikroorganisme yang autotrof

merupakan penghuni pertama dalam air yang mangandung zat-zat anorganik

Kualitas air bersih ditentukan oleh faktor-faktor kimia, fisika, maupun

bakteriologis. Faktor-faktor tersebut secara alami maupun karena campur tangan

manusia, misalnya karena pencemaran karena kegiatan pada lingkungan, akan

menentukan kualitas air bersih. Sebagaimana kenyataan bahwa air jernih belum

tentu bersih. Secara alami air bersih yang dihasilkan mata air atau sumur, ternyata

sudah mengandung mikroba, khususnya bakteri atau mikroalgae.

Kandungan mikroorganisme dalam air alami sangat berbeda tergantung

pada lokasi dan waktu. Apabila air merembes dan meresap mealalui tanah akan

membawa sebagaian mikroorganisme bagian tanah yang lebih dalam. Air tanah

pada umumnya paling sedikit mengandung mikroorganisme dan air tanah yang

terdapat pada bagian yang dalam sekali hampir tidak mengandung

mikroorganisme. Sebaliknya air permukaan sering banyak mengandung

mikroorganisme yang berasal dari tanah dan dari organisme yang terdapat di

danau-danau dan sungai-sungai. Kehadiran mikroba di dalam air akan

mendatangkan keuntungan dan kerugian (Dwijoseputro, 1989).

1

Page 2: Mikroorganisme Pada Air Bersih Fix

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan air bersih?

2. Bagaimanakah persyaratan bakteriologis pada air bersih?

3. Apa sajakah sumber air bersih ?

4. Apakah sumber-sumber pencemaran mikroorganime yang terdapat dalam

air bersih?

5. Apa sajakah jenis-jenis mikroorganisme yang terdapat dalam air bersih?

6. Bagaimanakah dampak yang ditimbulkan mikroorganisme pada air bersih

terhadap kesehatan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian air bersih.

2. Untuk mengetahui persyaratan bakteriologis pada air bersih.

3. Untuk mengetahui sumber-sumber air bersih.

4. Untuk mengetahui sumber-sumber pencemaran mikroorganime yang

terdapat dalam air bersih.

5. Untuk mengetahui jenis-jenis mikroorganisme yang terdapat dalam air

bersih.

6. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan mikroorganisme pada air

bersih terhadap kesehatan.

1.4 Metode

Metode yang digunakan adalah metode studi pustaka

2

Page 3: Mikroorganisme Pada Air Bersih Fix

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Air Bersih

Air merupakan komponen esensial bagi kehidupan jasad hidup. Akan

tetapi dapat juga merupakan suatu substansia yang membawa malapetaka, karena

air dapat membawa mikroorganisme patogen dan zat-zat kimia yang bersifat

racun (Tarigan, 1988).

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 Tentang :

Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air , pasal 1 menyebutkan : Air bersih

adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya

memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.

Menurut Suripin (2002) yang dimaksud air bersih yaitu air yang aman

(sehat) dan baik untuk diminum, tidak berwarna, tidak berbau, dengan rasa yang

segar. Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

1405/Menkes/Sk/XI/2002, bahwa air bersih adalah air yang dipergunakan untuk

keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum

apabila dimasak. Dan menurut Kondoatie (2003), mengatakan bawah air bersih

adalah air yang kita pakai sehari-hari untuk keperluan mencuci, mandi, memasak

dan dapat diminum setelah dimasak. Dimana air yang dihasilkan PDAM pun

bukan merupakan air minum yang langsung dapat diminum seperti air minum dari

kemasan melainkan masih pada tingkat air bersih, karena air dari PDAM dapat

kita minum setelah dimasak terlebih dahulu.

2.2 Persyaratan Kualitas Air Bersih

Air bersih dalam kehidupan manusia merupakan salah satu kebutuhan

paling esensial, sehingga kita perlu memenuhinya dalam jumlah dan kualitas yang

memadai. Salain untuk dikonsumsi air bersih juga dapat dijadikan sebagai salah

satu sarana dalam meningkatkan kesejahteraan hidup melalui upaya peningkatan

derajat kesehatan (Sutrisno, 1991:1). Mengingat betapa pentingnya air bersih

3

Page 4: Mikroorganisme Pada Air Bersih Fix

untuk kebutuhan manusia, maka kualitas air tersebut harus memenuhi persyaratan,

yaitu :

1. Syarat fisik: air harus bersih dan tidak keruh, tidak berwarna, tidak berbau dan

tidak berasa, suhu antara 10o – 25o C (sejuk).

2. Syarat kimiawi: tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun,

tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan, cukup yodium, pH air

antara 6,5 – 9,2.

3. Syarat bakteriologi: tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti

disentri, kolera dan bakteri patogen penyebab penyakit (Mulia, 2005).

Dari uraian diatas menurut Suriawiria (2005), bahwa memenuhi syarat

tidaknya kualitas air untuk keperluan kehidupan, ditentukan oleh ketentuan dan

persyaratan secara fisik, kimia dan bakteriologi.

Di Indonesia ketentuan mengenai standar kualitas air bersih mengacu kepada

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 416 tahun 1990 tanggal 3 September 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. (Terlampir)

Faktor-faktor biotis (dalam hal ini mikroba) yang terdapat di dalam air,

menurut Suriawiria (1985) terdiri dari:

1. Bakteri

2. Fungi(jamur)

3. Mikroalga

4. Protozoa

5. Virus

Pengadaan air bersih untuk kepentingan rumah tangga harus memenuhi

persyaratan yang sudah ditentukan sesuai peraturan Internasional (WHO dan

APHA). Kualitas air bersih di Indonesia sendiri harus memenuhi persyaratan yang

tertuang di dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No. 173/Men. Kes/Per/VIII/77.

Menurut Suriawiria (1985), kualitas tesebut menyangkut:

1. Kualitas Fisik, meliputi kekeruhan, temperatur, warna, bau, dan rasa.

2. Kualitas Kimia, yaitu yang berhubungan dengan adanya ion-ion senyawa

ataupun logam yang membahayakan dan pestisida.

3. Kualitas Biologi yaitu berhubungan dengan kehadiran mikroba patogen

(penyebab penyakit), pencemar, dan penghasil toksin.

4

Page 5: Mikroorganisme Pada Air Bersih Fix

2.3 Sumber Air Bersih

Sumber air bersih, antara lain :

a. Sungai

Rata-rata lebih dari 40.000 kilometer kubik air segar diperoleh dari

sungai-sungai di dunia. Ketersediaan ini (sepadan dengan lebih dari

7.000 meter kubik untuk setiap orang) sepintas terlihat cukup untuk

menjamin persediaan yang cukup bagi setiap penduduk, tetapi

kenyataannya air tersebut seringkali tersedia di tempat-tempat yang

tidak tepat. Sebagai contoh air bersih di lembah sungai Amazon

walupun ketersediaannya cukup, lokasinya membuat sumber air ini

tidak ekonomis untuk mengekspor air ke tempat-tempat yang

memerlukan.

b. Curah hujan

Dalam pemanfaatan hujan sebagai sumber dari air bersih, individu

perorangan/ berkelompok/ pemerintah biasanya membangun

bendungan dan tandon air yang mahal untuk menyimpan air bersih di

saat bulan-bulan musim kering dan untuk menekan kerusakan musibah

banjir.

c. Air tanah/sumur

Air yang berasal dari dalam tanah, yang diambil dengan cara

pengeboran kemudian disedot menggunakan pompa air. Air ini

mempunyai kondisi dan kandungan kontaminan yang bervariatif

seperti kandungan mangan, besi, nitrat dan nitrit sehingga sulit sekali

dikontrol. Selain itupula air tersebut banyak terkontaminasi oleh

bakteri E-coli yang berasal dari kotoran hewan dan manusia.

d. Air PAM

Air yang diolah perusahaan air minum (PDAM) yang bersumber

dari air sungai ataupun air tanah. Air ini diolah dengan maksud agar

bakteri berbahaya terbunuh dan biasanya untuk dapat membunuh

bakteri digunakan larutan kimia klorin.

5

Page 6: Mikroorganisme Pada Air Bersih Fix

2.4 Sumber Pencemar Air Bersih

Pencemaran air di Indonesia sebagian besar diakibatkan oleh aktifitas

manusia yang meninggalkan limbah pemukiman, limbah pertanian, dan limbah

industri termasuk pertambangan. Limbah pemukiman mempunyai pengertian

segala bahan pencemar yang dihasilkan oleh daerah pemukiman atau rumah

tangga. Limbah pemukiman ini bisa berupa sampah organik (kayu, daun dll), dan

sampah nonorganik (plastik, logam, dan deterjen).

Pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi dan atau

komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air menjadi

turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai

dengan peruntukannya (PP No. 20/1990 pasal 1, angka 2 dalam Warlina 2004).

Dari definisi dapat diartikan bahwa sumber atau penyebab dari pencemaran air

adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi dan atau komposisi lain ke dalam air

sehingga menyebabkan air itu tercemar. Dalam istilah sehari-hari benda-benda

tersebut dapat dikatakan sebagai unsur polutan. Pada prakteknya unsur-unsur ini

dapat berupa pembuangan limbah rumah tangga, limbah industri dan limbah cair

ke dalam badan air (Warlina 2004). Menurut Azwir (2006) polusi air adalah

penyimpangan sifat-sifat air yang normal akibat terkontaminasi oleh material atau

pertikel, dan bukan dari proses pemurnian.

Menurut Warlina (2004) beberapa sumber pencemaran air dikategorikan

menjadi 2 (dua) macam, yaitu :

1. Sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung

yaitu meliputi efluen yang keluar dari industri, TPA sampah, rumah

tangga dan sebagainya.

2. Sumber kontaminan tidak langsung Sumber tak langsung adalah

kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau

atmosfir berupa hujan (Pencemaran Ling. Online 2003 dalam Warlina

2004).

Semua pencemaran ini pada dasarnya berasal dari industri, rumah tangga

dan pertanian. Tanah dan air tanah dapat berasal dari aktivitas manusia yang

mengendap dan meresap ke dalam tanah. Sementara di atmosfer kontaminan

berasal dari manusia juga yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan

6

Page 7: Mikroorganisme Pada Air Bersih Fix

asam (Warlina 2004). Untuk mengetahui kontaminan yang ada di dalam badan

air dapat dilakukan pengujian air berdasarkan standar yang telah ditentukan oleh

standar internasional, standar Nasional, maupun standar dari suatu perusahaan

industri (Azwir 2006).

Menurut wardhana (1995), beberapa komponen pencemar air yang berasal

dari industri, rumah tangga dan pertanian dapat dikelompokkan sebagai : bahan

buangan yaitu bahan buangan padat, bahan buangan organik dan olahan bahan

makanan, bahan buangan anorganik, bahan buangan cairan berminyak, bahan

buangan berupa gas, dan bahan buangan zat kimia.

Kandungan nutrien dalam air yang meningkat terus-menerus dapat

menyebabakan adanya eutrofikasi. Eutrofikasi adalah masalah lingkungan hidup

dimana pertumbuhan tanaman air sangat cepat melebihi batas normal

yangdiakibatkan oleh limbah fosfat (PO3-) pada ekosistem air tawar. Secara

normal konsentrasi total phosphorus (TP) dalam air berada dalam rentang 35-100

µg/l dan jika melebihi akan menyebabakan ketimpangan ekosistem. Pada keadaan

eutrofik tumbuhan air seperti alga,dan tumbuhan mikro yang berkembang biak

dengan pesat dan menyebabkan oksigen zat terlarut menurun. Kurangnya oksigen

terlarut pada ekosistem air berdampak pada kematian hewan air dan menyebabkan

putusnya rantai makanan.

Sampah organic rumah tangga seperti air comberan, sampah basah

menyebabkan tercemarnya air dan tingkat kebutuhan oksigen meningkat karena

kadar oksigen menurun.

Di dalam peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001

tentang kualitas dan pengendalian pencemaran air, mutu air diklasifikasikan

menjadi 4 kelas, yaitu :

1. kelas yang peruntukanya dapat digunakan untuk air baku air minum

2. kelas peruntukannya sebagai sarana dan prasarana rekreasi

3. kelas yang peruntukannya budidaya ikan, peternakan, irigasi dan lain-

lain yang mutunya sama

4. kelas air yang diperuntukan untuk hal-hal lain (Azwir 2006).

Komponen pencemar ini dapat dilihat atau diamati berdasarkan

pengamatan fisis, secara kimiawi, dan secara biologis. Indikator yang digunakan

7

Page 8: Mikroorganisme Pada Air Bersih Fix

dalam pengamatan ini yaitu pH, konsentrasi ion hidrogen, oksigen terlarut,

kebutuhan oksigen biokimia, dan kebutuhan oksigen kimia (Warlina 2004).

2.5 Mikroorganisme Dalam Air Bersih

Pada lingkungan perairan terdapat mikroorganisme sama seperti

lingkungan yang lainnya. Kelompok mikroorganisme yang hidup di dalam air

terdiri dari :

1. Bakteri

2. Alga biru-hijau

3. Fungi

4. Microalgae

Dalam air baik yang kita anggap jernih, sampai terhadap air yang

keadaannya sudah kotor atau tercemar, di dalamnya akan terkandung sejumlah

kehidupan, yaitu misalnya yang berasal dari sumur biasa, sumur pompa, sumber

mata air dan sebagainya, di dalamnya terdiri dari:

Bakteri, yaitu :

1. Kelompok bakteri besi (misalnya Crenothrix dan Sphaerotilus) yang

mampu mengoksidasi senyawa ferro menjadi ferri. Akibat kehadirannya,

air sering berubah warna kalau disimpan lama yaitu warna kehitam-

hitaman, kecoklat-coklatan, dan sebagainya.

2. Kelompok bakteri belerang (antara lain Chromatium dan Thiobacillus)

yang mampu mereduksi senyawa sulfat menjadi H2S. Akibatnya kalau air

disimpan lama akan tercium bau busuk seperti bau telur busuk.

3. Kelompok mikroalge (misalnya yang termasuk mikroalga hijau, biru dan

kersik), sehingga kalau air disimpan lama di dalamnya akan nampak jasad-

jasad yang berwarna hijau, biru atau pun kekuning-kuningan, tergantung

kepada dominasi jasad-jasad tersebut serta

lingkungan yang mempengaruhinya.

Mikroorganisme di perairan berdasarkan sifat tropiknya meliputi :

1. Mikroba autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis

makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan

8

Page 9: Mikroorganisme Pada Air Bersih Fix

bantuan energi seperti matahari dan kimia. Contohnya : Thiobacillus,

Nitrosomonas, Nitrobacter.

2. Mikroba heterotrof adalah organisme yang memanfaatkan bahan-bahan

organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme

lain. Contohnya antara lain : Saprolegnia sp., Candida albicans,

Trichopnyton rubrum.

Alga Biru Hijau

Alga tidak memiliki akar, batang dan daun yang mempunyai fungsi seperti

tumbuhan darat, wujud alga terdiri dari batang yang disebut thallus. Umumnya

alga hidup secara bebas di air atau bersimbiosis dengan jasad lain. Mempunyai

bentuk uniseluler, filamen yang mengelilingi tubuhnya banyak diselimuti

dengan lendir. Merupakan divisi Cyanophyta dengan beberapa kelas yaitu :

Nostocales, Chroococcales, dan Stigonematales, Hydrodictyon.

Fungi

Hidup tersebar luas, berbentuk uniseluler, umumnya berbentuk filamen atau

serat yang disebut miselia atau hifa. Contoh : Saprolegnia sp., Branchiomyces

sanguinis, Icthyophonus hoferi.

Mikroalgae

Contoh : Chlorella sp., Pyrodinium bahamense, Trichadesmium erythraeum,

salah satu spesies dari Cyanobacterium, Noctiluca scintillans (satu spesies dari

Dinoflagellata).

2.6 Dampak Pencemar

Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni

air minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan

ekosistem sungai dan danau, pengerusakan hutan akibat hujan asam dsb.

Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat dari kegiatan

pertanian telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali

yang disebut eutrofikasi (eutrofication). Ledakan pertumbuhan tersebut

menyebabkan oksigen yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh

hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati,

9

Page 10: Mikroorganisme Pada Air Bersih Fix

dekomposisinya menyedot lebih banyak oksigen. Akibatnya ikan akan mati dan

aktivitas bakteri akan menurun.

Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi dalam 4 kategori (KLH, 2004)

Dampak terhadap kehidupan biota air

Banyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan

menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga akan

mengakibatkan kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigen terganggu

serta mengurangi perkembangannya. Selain itu kematian dapat pula

disebabkan adanya zat beracun yang juga menyebabkan kerusakan pada

tanaman dan tumbuhan air.

Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara

alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air

limbah menjadi sulit terurai. Panas dari industri juaga akan membawa

dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan

dahulu.

Dampak terhadap kualitas air tanah

Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform

telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini telah dibuktikan oleh suatu survey

sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya

pencemaran tersebut.

Dampak terhadap kesehatan

Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :

- air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen

- air sebagai sarang insekta penyebar penyakit

- jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia

bersangkutan tak dapat membersihkan diri

- air sebagai media untuk hidup vector penyakit

Ada beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne

diseases, atau penyakit-penyakit yang dibawa oleh air, yang masih banyak

terdapat di daerah-daerah. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar bila mikroba

penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat

10

Page 11: Mikroorganisme Pada Air Bersih Fix

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan jenis mikroba yang dapat

menyebar lewat air antara lain, bakteri, protozoa dan metazoa.

Tabel : Beberapa Penyakit Bawaan Air dan Agennya

Agen Penyakit

Virus

Rotavirus Diare pada anak

Virus Hepatitis A Hepatitis A

Virus Poliomyelitis Polio (myelitis anterior acuta)

Bakteri

Vibrio cholera Cholera

Escherichia Coli Diare/Dysenterie

Enteropatogenik

Salmonella typhi Typhus abdominalis

Salmonella paratyphi Paratyphus

Shigella dysenteriae Dysenterie

Protozoa

Entamuba histolytica Dysentrie amoeba

Balantidia coli Balantidiasis

Giarda lamblia Giardiasis

Metazoa

Ascaris lumbricoides Ascariasis

Clonorchis sinensis Clonorchiasis

Diphyllobothrium latum Diphylobothriasis

Taenia saginata/solium Taeniasis

Schistosoma Schistosomiasis

Sumber : KLH, 2004

Dampak terhadap estetika lingkungan

Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan

perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya

ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat

mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga

11

Page 12: Mikroorganisme Pada Air Bersih Fix

dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan

tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan

menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun dapat

mengurangi estetika.

12

Page 13: Mikroorganisme Pada Air Bersih Fix

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

1. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang

kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah

dimasak.

2. Air bersih harus memenuhi persyaratan syarat fisik, syarat kimiawi, dan

syarat bakteriologi.

3. Sumber air bersih berasal dari ungai , curah hujan, air tanah/sumur, dan air

PAM.

4. Sumber pencemaran air berasal dari sumber langsung dan sumber tak

langsung.

5. Kelompok mikroorganisme yang hidup di dalam air terdiri dari bakteri,

alga biru-hijau, fungi, dan microalgae.

6. Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air

minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan

ekosistem sungai dan danau, pengerusakan hutan akibat hujan asam dsb.

3.2 Saran

Sebagai air yang layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, air bersih

harus bebas dari jenis mikroorganisme pathogen,

13