Mikroorganisme

download Mikroorganisme

of 3

description

perikanan

Transcript of Mikroorganisme

Mikroorganisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa INCLUDEPICTURE "http://bits.wikimedia.org/static-1.23wmf4/extensions/FlaggedRevs/frontend/modules/img/1.png" \* MERGEFORMATINET

Cawan agar yang ditumbuhi mikroorganisme yang diisolasi dari perairan dalam.

Mikroorganismeataumikrobaadalahorganismeyang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan.[1]Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik.[1]Mikroorganisme seringkali berseltunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler)[1]. Namun, beberapaprotistabersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihatmatatelanjang.[rujukan?]Virusjuga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.[1]Ilmuyang mempelajari mikroorganisme disebutmikrobiologi.[1]Orang yang bekerja di bidang ini disebut mikrobiolog.[rujukan?]Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semuaprokariota,protista, danalgarenik.[rujukan?]Fungi, terutama yang berukuran kecil dan tidak membentukhifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya, meskipun banyak yang tidak menyepakatinya.[rujukan?]Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang dapat dibiakkan dalam cawan petri atauinkubatordi dalamlaboratoriumdan mampu memperbanyak diri secaramitosis.[rujukan?]Mikroorganisme berbeda dengan selmakrooganisme.[rujukan?]Sel makroorganisme tidak bisa hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur multiselular yang membentuk jaringan, organ, dan sistem organ.[rujukan?]Sementara, sebagian besar mikrooganisme dapat menjalankan proses kehidupan dengan mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri, dan bereproduksi secara independen tanpa bantuansellain.[1]Bioremediasi

merupakan penggunaanmikroorganismeuntuk mengurangipolutandi lingkungan. Saat bioremediasi terjadi,enzim-enzimyang diproduksi olehmikroorganismememodifikasi polutan beracun dengan mengubah struktur kimia polutan tersebut, sebuah peristiwa yang disebutbiotransformasi. Pada banyak kasus, biotransformasi berujung padabiodegradasi, dimanapolutanberacun terdegradasi, strukturnya menjadi tidak kompleks, dan akhirnya menjadimetabolityang tidak berbahaya dan tidak beracun.

Sejak tahun 1900an, orang-orang sudah menggunakanmikroorganismeuntuk mengolah air pada saluran air. Saat ini, bioremediasi telah berkembang pada perawatan limbah buangan yang berbahaya (senyawa-senyawa kimia yang sulit untuk didegradasi), yang biasanya dihubungkan dengan kegiatan industri. Yang termasuk dalam polutan-polutan ini antara lain logam-logam berat,petroleum hidrokarbon, dan senyawa-senyawa organik terhalogenasi sepertipestisida,herbisida, dan lain-lain. Banyak aplikasi-aplikasi baru menggunakanmikroorganismeuntuk mengurangi polutan yang sedang diujicobakan. Bidang bioremediasi saat ini telah didukung oleh pengetahuan yang lebih baik mengenai bagaimana polutan dapat didegradasi oleh mikroorganisme, identifikasi jenis-jenismikrobayang baru dan bermanfaat, dan kemampuan untuk meningkatkan bioremediasi melalui teknologigenetik. Teknologi genetik molekular sangat penting untuk mengidentifikasigen-genyang mengkodeenzimyang terkait pada bioremediasi. Karakterisasi dari gen-gen yang bersangkutan dapat meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimanamikroba-mikroba memodifikasipolutanberacun menjadi tidak berbahaya.

Strainatau jenis mikroba rekombinan yang diciptakan di laboratorium dapat lebih efisien dalam mengurangi polutan. Mikroorganisme rekombinan yang diciptakan dan pertama kali dipatenkan adalahbakteri"pemakan minyak". Bakteri ini dapat mengoksidasisenyawahidrokarbonyang umumnya ditemukan pada minyak bumi. Bakteri tersebut tumbuh lebih cepat jika dibandingkan bakteri-bakteri jenis lain yang alami atau bukan yang diciptakan di laboratorium yang telah diujicobakan. Akan tetapi, penemuan tersebut belum berhasil dikomersialkan karena strain rekombinan ini hanya dapat mengurai komponen berbahaya dengan jumlah yang terbatas. Strain inipun belum mampu untuk mendegradasi komponen-komponen molekular yang lebih berat yang cenderung bertahan di lingkungan.

Jenis-jenis bioremediasi[sunting|sunting sumber]Jenis-jenis bioremediasi adalah sebagai berikut:

BiostimulasiNutrien dan oksigen, dalam bentuk cair atau gas, ditambahkan ke dalam air atau tanah yang tercemar untuk memperkuat pertumbuhan dan aktivitasbakteriremediasi yang telah ada di dalam air atau tanah tersebut.

BioaugmentasiMikroorganisme yang dapat membantu membersihkan kontaminan tertentu ditambahkan ke dalam air atau tanah yang tercemar. Cara ini yang paling sering digunakan dalam menghilangkan kontaminasi di suatu tempat. Namun ada beberapa hambatan yang ditemui ketika cara ini digunakan. Sangat sulit untuk mengontrol kondisi situs yang tercemar agarmikroorganismedapat berkembang dengan optimal. Para ilmuwan belum sepenuhnya mengerti seluruh mekanisme yang terkait dalam bioremediasi, dan mikroorganisme yang dilepaskan ke lingkungan yang asing kemungkinan sulit untuk beradaptasi.

Bioremediasi IntrinsikBioremediasi jenis ini terjadi secara alami di dalam air atau tanah yang tercemar.

Di masa yang akan datang,mikroorganismerekombinan dapat menyediakan cara yang efektif untuk mengurangi senyawa-senyawa kimiawi yang berbahaya di lingkungan kita. Bagaimanapun, pendekatan itu membutuhkan penelitian yang hati-hati berkaitan dengan mikroorganisme rekombinan tersebut, apakah efektif dalam mengurangi polutan, dan apakah aman saat mikroorganisme itu dilepaskan ke lingkungan.

Faktor Lingkungan yang Berpengaruh

pH. Pada tanah umumnya merupakan lingkungan asam, alkali sangat jarang namun ada yang melaporkan pada pH 11. Penyesuaian pH dr 4.5 menjadi 7.4 dengan penambahan kapur meningkatkan penguraian minyak menjadi dua kali. Penyesuaian pH dapat merubah kelarutan, bioavailabilitas, bentuk senyawa kimia polutan, dan makro & mikro nutrien. Ketersediaan Ca, Mg, Na, K, NH4+, N dan P akan turun, sedangkan penurunan pH menurunkan ketersediaan NO3- dan Cl- . Cendawan yang lebih dikenal tahan terhadap asam akan lebih berperan dibandingkan bakteri asam.

Kadar H2O dan karakter geologi. Kadar air dan bentuk poros tanah berpengaruh pada bioremediasi. Nilai aktivitas air dibutuhkan utk pertumbuhan mikroba berkisar 0.9-1.0, umumnya kadar air 50-60%. Bioremediasi lebih berhasil pada tanah yang poros.

Keberadaan zat nutrisi. Baik pada in situ & ex situ. Bila tanah yang dipergunakan bekas pertanian mungkin tak perlu ditambah zat nutrisi. Untuk hidrokarbon ditambah nitrogen & fosfor, dapat pula dgn makro & mikro nutrisi yang lain.