Microsoft Word TPI Contoh Makalah Kolokium Feb11.1

2
MAKALAH KOLOKIUM DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 Judul : Pengelolaan Bayam (Amaranthus sp.) dengan Sistem Hidroponik di Parung Farm, Bogor, Jawa Barat Nama/NRP : Desi Sayyidati Rahimah/A24060000 Pembimbing : 1. Ir. Megayani Sri Rahayu, MS 2. Dr. Ir. Adiwirman, MS Waktu : Senin, 01 Februari 2010 PENDAHULUAN Latar belakang Bayam (Amaranthus sp.) merupakan sayuran daun yang banyak digemari masyarakat. Cara mengonsumsi bayam sangat mudah, yaitu dapat langsung dimakan sebagai lalapan, diolah menjadi sayur ataupun produk olahan lain. Kegunaan bayam selain sebagai bahan pelengkap pangan dapat juga digunakan sebagai obat dan bahan kecantikan. Kandungan gizi yang terdapat pada bayam yaitu zat besi, mineral dan vitamin (Rukmana, 2005). Bayam memiliki sifat meruah, sukulen (berair), dan lebih mudah rusak (perishable) sehingga diperlukan penanganan pasca panen yang baik agar kualitasnya tidak turun. Kerusakan hasil selama pasca panen sebagian besar disebabkan oleh berkurangnya kadar air, busuk, kerusakan fisik, ataupun gangguan respirasi yang mengakibatkan produk tidak dapat dimanfaatkan lagi. Persentase kehilangan hasil sayuran di Indonesia tergolong tinggi, yaitu mencapai 25-40 % (Muchtadi dan Anjarsari, 1995). Produksi bayam di Indonesia dari tahun 2004 hingga 2008 mengalami kenaikan dengan rata-rata kenaikannya sebesar 14.02 % (BPS, 2009). Kenaikan produksi ini sejalan dengan semakin meningkatnya permintaan pasar terhadap bayam, oleh karena itu masih diperlukan peningkatan produktivitas bayam dari segi kuantitas maupun kualitas. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu melalui sistem hidroponik. Hidroponik merupakan cara bercocok tanam tanpa tanah tetapi menggunakan media air atau bahan porous lainnya dengan pemberian unsur hara terkendali yang berisi unsur-unsur esensial yang dibutuhkan tanaman (Resh, 2004). Keberhasilan sistem hidroponik dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, (1) unsur hara, hara yang diberikan memiliki pH netral (5.5 – 7.5, yang terbaik adalah 6.5). Hara yang dibutuhkan berupa hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S) dan hara mikro (Fe, Cu, Mn, Zn, B, Cl, Mo). (2) Media tanam, jenis media tanam yang digunakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jenis media tanam yang digunakan yaitu media organik (arang sekam, serbuk gergaji, sabut kelapa, akar pakis, vermikulit, dan gambut) dan media non organik (perlit, rockwool, clay granular, pasir, gravel, batu apung, batu bata, dan batu karang). (3) Air, kualitas air yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman secara hidroponik mempunyai tingkat salinitas yang tidak melebihi 2500 ppm, atau mempunyai nilai EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm serta tidak mengandung logam berat dalam jumlah besar. (4) Oksigen, kurangnya kadar oksigen menyebabkan permeabilitas membran sel menurun, sehingga dinding sel sukar untuk ditembus yang menyebabkan tanaman akan kekurangan air. Budidaya tanaman secara hidroponik memiliki keunggulan yang lebih banyak dibandingkan budidaya secara konvensional, yaitu produksi tanaman lebih tinggi dibandingkan menggunakan media tanam tanah, terbebas dari hama dan penyakit, tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat, hasil panen kontinyu, dapat ditanam di luar musim dan di tempat yang seharusnya kurang cocok, kualitas produk baik, dan tidak kotor, penggunaan tenaga kerja lebih efisien serta terhindar dari resiko banjir, erosi dan kekeringan (Lingga, 1993). Parung Farm merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi sayuran hidroponik. Sayuran yang diproduksi sebagian besar merupakan sayuran daun seperti kangkung, selada dan bayam. Pemilihan bayam sebagai komoditas yang diteliti dikarenakan bayam merupakan sayuran hidroponik yang paling banyak diproduksi dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Tujuan Tujuan umum kegiatan magang ini adalah meningkatkan kemampuan dalam memahami dunia kerja profesional, meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial di lapang serta memperoleh pengalaman dan ketrampilan kerja. Tujuan khususnya yaitu mengetahui pengelolaan sayuran daun dengan sistem hidroponik khususnya bayam mulai dari persiapan media tanam hingga pemasarannya. METODE MAGANG Tempat dan Waktu Kegiatan magang akan dilaksanakan di Parung Farm yang berlokasi di Jalan Raya Parung-Bogor 546, Bogor, Jawa Barat. Magang akan dilakukan selama empat bulan, yaitu dari bulan Februari sampai dengan Juni 2010. Metode Pelaksanaan Kegiatan magang ini merupakan kegiatan praktek teknis di lapangan dan kegiatan manajerial di perkebunan maupun di kantor. Kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan waktu dan jadwal yang ditentukan oleh perusahaan. Kegiatan yang akan dilakukan selama magang yaitu menjadi karyawan harian lepas (KHL) selama dua bulan pertama, sebagai pendamping mandor selama satu bulan, serta sebagai asisten manajer selama satu bulan terakhir. Kegiatan yang dilakukan mengikuti sistem kerja yang berlaku di Parung Farm. Pengamatan dan Pengumpulan Data Data yang diambil pada saat magang adalah data primer dan sekunder. Pengambilan data primer dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan bekerja langsung di lapangan. Data primer yang diambil adalah data budidaya hingga pasca panen serta kehilangan hasil. Peubah-peubah yang diamati pada data primer adalah sebagai berikut:

description

free

Transcript of Microsoft Word TPI Contoh Makalah Kolokium Feb11.1

Page 1: Microsoft Word TPI Contoh Makalah Kolokium Feb11.1

MAKALAH KOLOKIUM

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Judul : Pengelolaan Bayam (Amaranthus sp.) dengan Sistem Hidroponik di Parung Farm, Bogor, Jawa Barat

Nama/NRP : Desi Sayyidati Rahimah/A24060000

Pembimbing : 1. Ir. Megayani Sri Rahayu, MS

2. Dr. Ir. Adiwirman, MS

Waktu : Senin, 01 Februari 2010

PENDAHULUAN

Latar belakang

Bayam (Amaranthus sp.) merupakan sayuran daun yang banyak digemari masyarakat. Cara mengonsumsi bayam sangat

mudah, yaitu dapat langsung dimakan sebagai lalapan, diolah menjadi sayur ataupun produk olahan lain. Kegunaan bayam selain

sebagai bahan pelengkap pangan dapat juga digunakan sebagai obat dan bahan kecantikan. Kandungan gizi yang terdapat pada

bayam yaitu zat besi, mineral dan vitamin (Rukmana, 2005).

Bayam memiliki sifat meruah, sukulen (berair), dan lebih mudah rusak (perishable) sehingga diperlukan penanganan

pasca panen yang baik agar kualitasnya tidak turun. Kerusakan hasil selama pasca panen sebagian besar disebabkan oleh

berkurangnya kadar air, busuk, kerusakan fisik, ataupun gangguan respirasi yang mengakibatkan produk tidak dapat dimanfaatkan

lagi. Persentase kehilangan hasil sayuran di Indonesia tergolong tinggi, yaitu mencapai 25-40 % (Muchtadi dan Anjarsari, 1995).

Produksi bayam di Indonesia dari tahun 2004 hingga 2008 mengalami kenaikan dengan rata-rata kenaikannya sebesar

14.02 % (BPS, 2009). Kenaikan produksi ini sejalan dengan semakin meningkatnya permintaan pasar terhadap bayam, oleh karena

itu masih diperlukan peningkatan produktivitas bayam dari segi kuantitas maupun kualitas. Salah satu cara yang dapat dilakukan

yaitu melalui sistem hidroponik.

Hidroponik merupakan cara bercocok tanam tanpa tanah tetapi menggunakan media air atau bahan porous lainnya dengan

pemberian unsur hara terkendali yang berisi unsur-unsur esensial yang dibutuhkan tanaman (Resh, 2004). Keberhasilan sistem

hidroponik dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, (1) unsur hara, hara yang diberikan memiliki pH netral (5.5 – 7.5, yang terbaik

adalah 6.5). Hara yang dibutuhkan berupa hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S) dan hara mikro (Fe, Cu, Mn, Zn, B, Cl, Mo). (2) Media

tanam, jenis media tanam yang digunakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jenis media tanam yang digunakan yaitu media organik (arang sekam, serbuk gergaji, sabut kelapa, akar pakis, vermikulit, dan gambut) dan

media non organik (perlit, rockwool, clay granular, pasir, gravel, batu apung, batu bata, dan batu karang). (3) Air, kualitas air

yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman secara hidroponik mempunyai tingkat salinitas yang tidak melebihi 2500 ppm, atau

mempunyai nilai EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm serta tidak mengandung logam berat dalam jumlah besar. (4) Oksigen,

kurangnya kadar oksigen menyebabkan permeabilitas membran sel menurun, sehingga dinding sel sukar untuk ditembus yang

menyebabkan tanaman akan kekurangan air.

Budidaya tanaman secara hidroponik memiliki keunggulan yang lebih banyak dibandingkan budidaya secara

konvensional, yaitu produksi tanaman lebih tinggi dibandingkan menggunakan media tanam tanah, terbebas dari hama dan

penyakit, tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat, hasil panen kontinyu, dapat ditanam di luar musim dan

di tempat yang seharusnya kurang cocok, kualitas produk baik, dan tidak kotor, penggunaan tenaga kerja lebih efisien serta

terhindar dari resiko banjir, erosi dan kekeringan (Lingga, 1993).

Parung Farm merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi sayuran hidroponik. Sayuran yang diproduksi

sebagian besar merupakan sayuran daun seperti kangkung, selada dan bayam. Pemilihan bayam sebagai komoditas yang diteliti

dikarenakan bayam merupakan sayuran hidroponik yang paling banyak diproduksi dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Tujuan

Tujuan umum kegiatan magang ini adalah meningkatkan kemampuan dalam memahami dunia kerja profesional,

meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial di lapang serta memperoleh pengalaman dan ketrampilan kerja. Tujuan

khususnya yaitu mengetahui pengelolaan sayuran daun dengan sistem hidroponik khususnya bayam mulai dari persiapan media

tanam hingga pemasarannya.

METODE MAGANG

Tempat dan Waktu

Kegiatan magang akan dilaksanakan di Parung Farm yang berlokasi di Jalan Raya Parung-Bogor 546, Bogor,

Jawa Barat. Magang akan dilakukan selama empat bulan, yaitu dari bulan Februari sampai dengan Juni 2010.

Metode Pelaksanaan

Kegiatan magang ini merupakan kegiatan praktek teknis di lapangan dan kegiatan manajerial di perkebunan maupun di

kantor. Kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan waktu dan jadwal yang ditentukan oleh perusahaan.

Kegiatan yang akan dilakukan selama magang yaitu menjadi karyawan harian lepas (KHL) selama dua bulan pertama,

sebagai pendamping mandor selama satu bulan, serta sebagai asisten manajer selama satu bulan terakhir. Kegiatan yang dilakukan

mengikuti sistem kerja yang berlaku di Parung Farm.

Pengamatan dan Pengumpulan Data

Data yang diambil pada saat magang adalah data primer dan sekunder. Pengambilan data primer dilakukan dengan cara

melakukan pengamatan dan bekerja langsung di lapangan. Data primer yang diambil adalah data budidaya hingga pasca panen

serta kehilangan hasil. Peubah-peubah yang diamati pada data primer adalah sebagai berikut:

Page 2: Microsoft Word TPI Contoh Makalah Kolokium Feb11.1

1. Budidaya tanaman

• Pra tanam, meliputi penyiapan media tanam dan benih, penyemaian dan teknik pemeliharaannya.

• Penanaman

• Pemeliharaan, meliputi teknik penyiraman yang digunakan dengan berbagai metode penyiraman, fertigasi/pemupukan, ,

serta pengendalian hama dan penyakit

2. Pemanenan

Kegiatan pemanenan meliputi waktu panen, cara pemanenan, peralatan yang digunakan serta perbandingan keuntungan dan

kerugian keduanya terhadap kualitas dan kuantitas komoditi yang dipanen.

3. Penanganan pasca panen

Kegiatan penanganan pasca panen meliputi pengumpulan, pembersihan, penyortiran, pengkelasan, pengemasan,

penyimpanan, dan pengangkutan dengan berbagai metode dan jenis.

4. Kehilangan hasil pasca panen

Pengamatan kehilangan hasil pasca panen digunakan untuk mengetahui persentase kehilangan hasil mulai dari awal

pemanenan hingga penanganan pasca panen terakhir sebelum sampai ke konsumen.

5. Harga jual produsen dan lembaga pemasaran perantara

Mengetahui marjin pendapatan mulai dari tingkat petani, lembaga-lembaga pemasaran perantara hingga harga jual konsumen.

Data sekunder diperoleh menggunakan metode tidak langsung, yaitu data diambil dari laporan manajemen kebun, arsip

kebun, dan studi pustaka. Data sekunder yang diambil meliputi lokasi dan letak geografis kebun, keadaan iklim, luas lahan,

produksi, norma kerja dan struktur organisasi.

Analisis Data dan Informasi

Analisis data yang digunakan adalah analisis diskriptif terhadap data primer dan sekunder. Data kemudian

dikelompokkan, ditabulasi, dan diolah menggunakan rataan, standar deviasi, dan analisis deskripitif. Data primer yang telah

diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan standar yang berlaku di kebun.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS). 2009. Produksi Sayuran di Indonesia. (http://[email protected]).

[25 Desember 2009].

Lingga, P. 1993. Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta. 99 hal.

Muchtadi, D., dan B. Anjarsari. 1995. Penanganan Pascapanen dalam Meningkatkan Nilai Tambah Komoditas Sayuran. Prosiding

Seminar Ilmiah Nasional Komoditas Sayuran. Lembang. Hal 91-105.

Resh, H. M. 2004. Hydroponic Food Production: A Definitive Guidebook Of Soilless Food-Growing Methods 6th ed. Newconcept

Press. New Jersey. 567 p.

Rukmana, H. R. 2005. Bertanam Sayuran di Pekarangan. Kanisius. Yogyakarta. 71 hal.