MHS_LKTI_MIFTAH RIZQI HANAFI_PANDHAWA (PADHA AJAR ...)_UNY

30
i LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PPIPM FAIR 2013 JUDUL LKTI PANDHAWA (PADHA AJAR AKSARA JAWA), MEDIA PENDUKUNG PEMBELAJARAN PENGENALAN AKSARA JAWA SEBAGAI LANGKAH EDUKASI PENANAMAN NILAI-NILAI BUDAYA JAWA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR Diusulkan Oleh MIFTAH RIZQI HANAFI NIM 11520241036 / 2011 MEDINA RENDANI SABANA NIM 11313244010 / 2011 VENTI INDIANI NIM 11313244010 / 2011 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

description

Kebudayaan yang merupakan sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia memiliki peranan penting. Kebudayaan ini menjadi ciri khas bangsa dan menjadi identitas negara. Salah satu wujud dari kebudayaan bangsa yang masih dilestarikan adalah bahasa daerah. Bahasa Jawa adalah bahasa daerah yang dimiliki oleh rakyat provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan provinsi Jawa Timur. Salah satu bentuk pemeliharaan, pembinaan, dan pengembangan bahasa daerah secara formal, antara lain memasukkannya ke dalam kurikulum pendidikan dan pengajaran lewat sekolah-sekolah. Namun saat ini pada umumnya proses pembelajaran bahasa Jawa pada tingkat sekolah, khususnya sekolah dasar masih menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran hanya bersifat satu arah. Selain dengan metode ceramah biasanya guru hanya menggunakan buku teks dan LKS. Hal tersebut menghambat upaya pengoptimalan pembelajaran. Tujuan pembuatan karya tulis ini adalah untuk mengetahui rancangan dan unjuk kerja, serta analisis media pembelajaran. Karya tulis ilmiah ini ditulis secara deskriptif. Penulisan dimulai dari mengkaji data tentang pembelajaran bahasa jawa terutama aksara jawa di sekolah dasar yang dinilai membosankan karena kurang variatif, komunikatif dan inovatif. Selanjutnya menyusun rumusan masalah, dilanjutkan dengan mengumpulkan teori-teori, menganalisis pembahasan. Langkah terakhir menarik kesimpulan dan rekomendasi.Hasil dari karya tulis ini berupa rancangan dan unjuk kerja aplikasi. Rancangan PANDHAWA sebagai media pendukung pembelajaran pengenalan aksara jawa sebagai langkah edukasi penanaman nilai-nilai budaya jawa terdiri dari rancangan fungsi, scenario, dan storyboard. Hasil unjuk kerja media ini menampilkan halaman intro, halaman main menu, dan halaman bermain atau evaluasi. Analisis yang digunakan untuk menganalisis PANDHAWA menggunakan analisis SWOT yang terdiri dari analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

Transcript of MHS_LKTI_MIFTAH RIZQI HANAFI_PANDHAWA (PADHA AJAR ...)_UNY

  • i

    LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PPIPM FAIR 2013

    JUDUL LKTI

    PANDHAWA (PADHA AJAR AKSARA JAWA), MEDIA PENDUKUNG

    PEMBELAJARAN PENGENALAN AKSARA JAWA SEBAGAI LANGKAH

    EDUKASI PENANAMAN NILAI-NILAI BUDAYA JAWA UNTUK SISWA

    SEKOLAH DASAR

    Diusulkan Oleh

    MIFTAH RIZQI HANAFI NIM 11520241036 / 2011

    MEDINA RENDANI SABANA NIM 11313244010 / 2011

    VENTI INDIANI NIM 11313244010 / 2011

    UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    YOGYAKARTA

    2013

  • ii

    LEMBAR PENGESAHAN LKTI PPIPM FAIR 2013

    1. Judul Karya Tulis : PANDHAWA (PADHA AJAR AKSARA JAWA), MEDIA

    PENDUKUNG PEMBELAJARAN PENGENALAN

    AKSARA JAWA SEBAGAI LANGKAH EDUKASI

    PENANAMAN NILAI-NILAI BUDAYA JAWA UNTUK

    SISWA SEKOLAH DASAR 2. Ketua Pelaksana Nama Lengkap : Miftah Rizqi Hanafi

    NIM : 11520241036 Jurusan : Pendidikan Elektronika Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Negeri Yogyakarta Alamat Rumah dan No Tel./HP : Sabrang Gunungpring Muntilan / 08562855658 Alamat email : [email protected]

    4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang 5. Dosen/Guru Pembimbing

    a. Nama Lengkap dan Gelar : Muhammad Munir, M.Pd. b. NIP : 19630512 198901 1 001 c. Alamat Rumah dan No Telp/Hp : Yogyakarta / 081392151951

    Mengetahui, Dosen Pembimbing Ketua Pelaksana Muhammad Munir, M.Pd Miftah Rizqi Hanafi NIP. 19630512 198901 1 001 NIM. 11520241036

    Menyetujui,

    Wakil Rektor III UNY

    Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes NIP. 19650301 199001 1 001

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penyusun panjatkan atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang

    telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan

    karya tulis yang berjudul PANDHAWA (Padha Ajar Aksara Jawa, Media Pendukung Pembelajaran Pengenalan Aksara Jawa Sebagai Langkah Edukasi

    Penanaman Nilai-nilai Budaya Jawa untuk Siswa Sekolah Dasar, dengan baik dan lancar.

    Karya tulis ini merupakan karya tulis ilmiah yang disusun guna mengikuti

    Lomba Karya Tulis Ilmiah PPIPM Fair 2013 tingkat nasional yang diselenggarakan

    oleh PPIPM Universitas Negeri Padang.

    Penyusun menyadari bahwa penyusunan karya tulis ilmiah ini dapat kami

    susun berkat bantuan dan partisipasi berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

    kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Dr Sumaryanto, M.Kes selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UNY

    yang telah meluangkan waktu untuk membantu dalam kegiatan penyusunan karya

    tulis ilmiah ini.

    2. Muhammad Munir, M.Pd., sebagai dosen pembimbing.

    3. Bapak/Ibu staf/ karyawan yang selalu membantu dan meminjamkan data penyusun

    butuhkan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

    4. Teman-teman Unit Kegiatan Mahasiswa Penelitian dan pihak-pihak lain yang tidak

    dapat penyusun sebutkan satu-persatu.

    Akhir kata, semoga penyusun karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi

    penyusun maupun pembaca.

    Yogyakarta, Agustus 2013

    Penyusun

  • iv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

    RINGKASAN ................................................................................................. iv

    DAFTAR ISI ................................................................................................... v

    BAB I PENDAHULUAN

    a. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

    b. Rumusan Masalah ............................................................................... 2

    c. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2

    d. Manfaat Penulisan................................................................................3

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    a. Media Pembelajaran............................................................................. 4

    b. Penggunaan Media Pembelajaran.......................... ............................. 4

    c. Klasifikasi Media Pembelajaran...........................................................6

    d. Aksara Jawa ........................................................................................ 6

    e. Nilai-nilai Budaya Jawa..11 BAB III METODE PENULISAN

    a. Sumber dan Jenis Data ...................................................... .13 b. Pengumpulan Data..................................................................... .13 c. Analisis Data ...................................................................................... 13

    d. Penarikan Kesimpulan............................................................... .14 BAB IV PEMBAHASAN

    a. Perancangan PANDHAWA, Media Pendukung Pembelajaran Pengenalan Aksara

    Jawa....................................................................................................15

    b. Unjuk Kerja PANDHAWA, Media Pendukung Pembelajaran Pengenalan Aksara

    Jawa.................................................................................................... 20

    c. Analisis PANDHAWA, Media Pendukung Pembelajaran Pengenalan Aksara

    Jawa....................................................................................... .22 BAB V PENUTUP

    a. Kesimpulan ......................................................................................... 24

    b. Saran ................................................................................................... 24

    DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................25

  • v

    RINGKASAN

    Kebudayaan yang merupakan sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide

    atau gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia memiliki peranan penting.

    Kebudayaan ini menjadi ciri khas bangsa dan menjadi identitas negara. Salah satu

    wujud dari kebudayaan bangsa yang masih dilestarikan adalah bahasa daerah. Bahasa

    Jawa adalah bahasa daerah yang dimiliki oleh rakyat provinsi Jawa Tengah, Daerah

    Istimewa Yogyakarta, dan provinsi Jawa Timur. Salah satu bentuk pemeliharaan,

    pembinaan, dan pengembangan bahasa daerah secara formal, antara lain

    memasukkannya ke dalam kurikulum pendidikan dan pengajaran lewat sekolah-

    sekolah. Namun saat ini pada umumnya proses pembelajaran bahasa Jawa pada

    tingkat sekolah, khususnya sekolah dasar masih menggunakan metode ceramah

    sehingga pembelajaran hanya bersifat satu arah. Selain dengan metode ceramah

    biasanya guru hanya menggunakan buku teks dan LKS. Hal tersebut menghambat

    upaya pengoptimalan pembelajaran.

    Tujuan pembuatan karya tulis ini adalah untuk mengetahui rancangan dan

    unjuk kerja, serta analisis media pembelajaran. Karya tulis ilmiah ini ditulis secara

    deskriptif. Penulisan dimulai dari mengkaji data tentang pembelajaran bahasa jawa

    terutama aksara jawa di sekolah dasar yang dinilai membosankan karena kurang

    variatif, komunikatif dan inovatif. Selanjutnya menyusun rumusan masalah,

    dilanjutkan dengan mengumpulkan teori-teori, menganalisis pembahasan. Langkah

    terakhir menarik kesimpulan dan rekomendasi.

    Hasil dari karya tulis ini berupa rancangan dan unjuk kerja aplikasi.

    Rancangan PANDHAWA sebagai media pendukung pembelajaran pengenalan aksara

    jawa sebagai langkah edukasi penanaman nilai-nilai budaya jawa terdiri dari

    rancangan fungsi, scenario, dan storyboard. Hasil unjuk kerja media ini menampilkan

    halaman intro, halaman main menu, dan halaman bermain atau evaluasi. Analisis

    yang digunakan untuk menganalisis PANDHAWA menggunakan analisis SWOT yang

    terdiri dari analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kebudayaan yang merupakan sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide

    atau gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia memiliki peranan penting.

    Kebudayaan ini menjadi ciri khas bangsa dan menjadi identitas negara. Tanpa

    budaya bangsa ini tidak akan diakui dan tidak mengetahui akan kemana

    masyarakatnya dibawa. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan

    kebudayaan. Salah satu wujud dari kebudayaan bangsa yang masih dilestarikan

    adalah bahasa daerah. Hampir pelosok tanah air memiliki bahasa daerah yang

    digunakan dan dipelihara oleh pemiliknya, dihormati, dan diberi tempat untuk

    hidup dan berkembang. Kedudukan bahasa daerah ditentukan, dibina, dan

    dilestarikan oleh pemerintah. Bahasa Jawa adalah bahasa daerah yang dimiliki

    oleh rakyat provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan provinsi

    Jawa Timur.

    Salah satu bentuk pemeliharaan, pembinaan, dan pengembangan bahasa

    daerah secara formal, antara lain memasukkannya ke dalam kurikulum

    pendidikan dan pengajaran lewat sekolah-sekolah. Namun saat ini pada umumnya

    proses pembelajaran bahasa Jawa pada tingkat sekolah, khususnya sekolah dasar

    masih menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran hanya bersifat satu

    arah. Selain dengan metode ceramah biasanya guru hanya menggunakan buku

    teks dan LKS. Hal tersebut menghambat upaya pengoptimalan pembelajaran,

    misalnya saja (1) hasil belajar siswa pada umumnya hanya sampai pada tingkat

    penguasaan terendah, siswa umumnya belajar dengan teknik menghafal

    penjelasan dari guru atau dari buku-buku, (2) sumber yang digunakan siswa

    terbatas pada penjelasan guru dan sedikit dari buku-buku pegangan, (3) dalam

    kegiatan mengajar, guru kurang merangsang aktivitas belajar siswa secara

    optimal, metode yang digunakan hanya sebatas ceramah dan tanya jawab.

    1

  • 2

    Maka dari itu dibutuhkan sebuah terobosan baru untuk menarik minat para

    siswa dalam mempelajari aksara jawa, yaitu dengan dibuatnya PANDHAWA

    sebagai media pembelajaran pengenalan aksara jawa yang menyenangkan, dan

    fresh bagi generasi saat ini. Sehingga pembelajaran aksara jawa tidak terkesan

    konvensional. Selain itu, dengan adanya teknologi pendukung seperti computer

    dapat memudahkan siapa saja untuk menggunakan PANDHAWA tanpa

    menghilangkan esensi dari pembelajaran pengenalan aksara jawa itu sendiri.

    B. Rumusan Masalah

    Rumusan Masalah yang difokuskan dalam penyusunan karya tulis ini

    adalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana rancangan dari PANDHAWA, media pendukung pembelajaran

    pengenalan aksara jawa yang kreatif sebagai langkah edukasi penanaman

    nilai-nilai budaya jawa pada anak sekolah dasar?

    2. Bagaimana unjuk kerja dari PANDHAWA, media pendukung pembelajaran

    pengenalan aksara jawa yang kreatif sebagai langkah edukasi penanaman

    nilai-nilai budaya jawa pada anak sekolah dasar?

    3. Bagaimana analisis PANDHAWA, media pendukung pembelajaran pengenalan

    aksara jawa yang kreatif sebagai langkah edukasi penanaman nilai-nilai

    budaya jawa pada anak sekolah dasar?

    C. Tujuan Penulisan

    Dari rumusan masalah di atas, tujuan penulisan karya tulis ini adalah

    sebagai berikut:

    1. Mengetahui rancangan dari PANDHAWA, media pendukung pembelajaran

    pengenalan aksara jawa yang kreatif sebagai langkah edukasi penanaman

    nilai-nilai budaya jawa pada anak sekolah dasar.

    2. Mengetahui unjuk kerja dari PANDHAWA, media pendukung pembelajaran

    pengenalan aksara jawa yang kreatif sebagai langkah edukasi penanaman

    nilai-nilai budaya jawa pada anak sekolah dasar.

    2

  • 3

    D. Manfaat Penulisan

    Manfaat yang diharapkan melalui penulisan karya tulis ini adalah:

    1. Memberikan sumbangan pemikiran mengenai media pendukung

    pembelajaran pengenalan aksara jawa yang kreatif sebagai langkah edukasi

    penanaman nilai-nilai budaya jawa pada anak sekolah dasar.

    2. Memberikan wawasan tentang alternatif media pembelajaran inovatif.

    3. Dapat menambah wawasan tentang penelitian pengembangan media.

    4. Sebagai sarana menerapkan dan mengembangkan pengetahuan yang didapat

    dalam perkuliahan.

    Sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman nilai-nilai budaya terutama

    budaya Jawa

    5. Mengatahui bagaimana analisis PANDHAWA, media pendukung

    pembelajaran pengenalan aksara jawa yang kreatif sebagai langkah edukasi

    penanaman nilai-nilai budaya jawa pada anak sekolah dasar.

    3

  • 4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Media Pembelajaran

    Media pembelajaran adalah semua alat atau benda yang digunakan dalam

    kegiatan belajar mengajar dengan maksud untuk menyampaikan pesan

    pembelajaran dari sumber kepada penerima. Pesan yang disampaikan melalui

    media dalam bentuk isi atau materi pengajaran itu harus dapat diterima oleh

    penerima pesan dengan menggunakan salah satu atau gabungan beberapa alat

    indera mereka. Lebih baik lagi bila seluruh alat indera yang dimiliki mampu

    menerima isi pesan yang disampaikan (John D. Latuheru, 1998: 14). Menurut

    Yusufhadi Miarso (2004: 458) memberikan batasan media pembelajaran sebagai

    segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat

    merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa sehingga dapat

    mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.

    Berdasarkan pendapat ahli tentang definisi media pembelajaran di atas,

    maka disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah bentuk sarana yang

    digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan pesan atau isi pembelajaran yang

    bertujuan instruksional seperti yang tertuang dalam GBPP serta dapat digunakan

    untuk merangsang perhatian, pikiran, perasaan, dan kemampuan peserta didik

    sehingga terbentuk lingkungan belajar yang kondusif serta memicu terjadinya

    proses belajar yang efekstif dan efisien.

    B. Penggunaan Media Pembelajaran

    Menurut Bruner (1966: 10-11) yang dikutip Azhar Arsyad (2007:7) ada

    tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu enactive (pengalaman langsung), iconic

    (pengalaman pictorial atau gamabr), dan symbolic (pengalaman abstrak). Ketiga

    tingkat pengalaman ini saling berinteraksi delam upaya memperoleh pengalaman

    (pengetahuan, keterampilan, atau sikap) yang baru. Azhar Arsyad (2007:10)

    menuturkan lebih lanjut, salah satu yang banyak dijadikan acuan sebagai landasan

    4

  • 5

    teori penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah Dales Cone of

    Experience (Kerucut Pengalaman Dale). Hasil belajar seseorang diperoleh mulai

    dari pengalaman langsung (konkret), kenyataan yang ada di lingkungan

    kehidupan seseorang kemudain melalui benda tiruan, sampai kepada lambing

    (abstrak).Semakin ke atas di puncak kerucut semakin abstrak media penyampaian

    pesan itu.Edgar Dale mengklasifikasi pengalaman belajar anak mulai dari hal-hal

    yang paling konkrit sampai kepada hal-hal yang dianggap paling abstrak.

    Klasifikasi pengalamn tersebut diikuti secara luas oleh kalangan pendidikan

    dalam menentukan alat bantuapa seharusnya yang sesuai untuk pengalaman

    belajar tertentu.

    Menurut Azhar Arsyad (2007:25-27) ada beberapa manfaat praktis dari

    penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai

    berikut:

    1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

    sehingga dapat memperlancar, meningkatkan proses, serta hasil belajar.

    2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak

    sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung

    antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar

    3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu,

    yaitu:

    a. Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang

    kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau

    model.

    b. Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat

    disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gamabr yang

    diperbesar.

    c. Kejadian langka yang terjadi di masa lalu tau terjadi sekali dalam puluhan

    tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide

    disamping secara verbal. Objek atau proses yang amat rumit seperti

    peredaran darah dapat ditampilkan melalui film, gambar, atau slide.

    5

  • 6

    4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa

    tentang peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya

    interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya

    melalui karya wisata, kunjungan-kunjungan ke museum, atau kebun binatang.

    Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media

    pembelajaran sebagai alat bantu mengajar yang baik harus dapat menggabungkan

    beberapa jenis indera yang turut serta selama penerimaan isi pengajaran. Hal ini

    dimaksudkan agar kemampuan media dan materi yang diberikan untuk bisa

    dipahami oleh siswa akan lebih banyak.

    C. Klasifikasi Media Pembelajaran

    Azhar Arsyad (2006:29) mengelompokkan media pembelajaran

    berdasarkan perkembangan teknologi menajdi empat kelas, antara lain:

    1. Media hasil teknologi cetak

    2. Media hasil teknologi audio visual

    3. Media hasil teknologi yang berdasarkan computer

    4. Media hasil gabungan teknologi dan cetak

    Lethin, dkk (1992) menggolongkan media pembelajaran menjadi empat

    bagian yaitu:

    1. Media berbasis manusia (guru, indtruktur, tutor, role play, dan sebagainya)

    2. Media berbasis cetakan ( buku, worksheet, dan lembaran lepas)

    3. Media berbasis visual (buku, gradik, peta, gambar, transparansi, film, dan

    slide)

    4. Media berbasis audio-visual (video, film, televise, dan sebagainya)

    5. Media berbasis komputer

    D. Aksara Jawa

    Konsepsi secara tradisional dan anggapan yang diyakini oleh masyarakat,

    meyakini bahwa kemunculan dari Aksara Jawa tidak lahir begitu saja. Legenda

    tersebut masih berbentuk manuskrip da nada yang sudah dicetak. Cerita yang

    6

  • 7

    masih berbentuk manuskrip, misalnya Serat Momana, Serat Aji Saka, Babad Aji

    Saka dan Tahun Saka lan Aksara Jawa. Cerita yang sudah dicetak misalnya

    Kutipan Serat Aji Saka dalam Punika Pepetikan saking Serat Djawi ingkang

    Tanpa Sekar Lajang Hanatjaraka.

    Aji Saka adalah pemeran utama dalam cerita. Ia adalah tokoh yang

    mewakili kebaikan untuk mengalahkan kekejaman Dewata Cengkar. Dikisahkan

    bawa Ajisaka sedang mengembara bersama ke-2 abdi setianya yang bernama

    Dora dan Sembada. Dalam perjalanan sampailah mereka di pulau Majethi.

    Setelah beberapa saat di pulau itu, Ajisaka melanjutkan perjalananya bersama

    Sembada, sedangkan Dora diminta untuk menjaga Pusaka Ajisaka di pulau

    tersebut dan diberi amanat agar jangan memberikan Pusaka itu kepada orang lain

    kecuali Ajisaka sendiri yang mengambilnya.

    Singkat cerita Ajisaka mengalahkan Dewata Cengkar dan berkuasa di

    Medang Kamulan. Setelah menjadi Raja, ia pun mrngutus Sembada untuk

    mengambil pusakanya dan mengajak Dora untuk ke kerajaannya. Ketika

    Sembada sampai di Pulau Majethi dan meminta pusaka tersebut, ternyata Dora

    tidak memberikannya. Dora masih ingat pesan Ajisaka untuk tidak memberikan

    pusaka tersebut selain Ajisaka. Karena sama-sama mengemban amanat

    majikannya, mereka bertarung dan kedua-duanya pun mati.

    Setelah lama menunggu tapi tak juga dating kedua abdinya, Ajisaka

    mengutus orang untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi di pulau Majethi.

    Utusannyapun akhirnya mengetahui yang sebarnya dan menyampaikannya

    kepada Ajisaka. Untuk memberi penghormatan kepada abdinya itu dibuatlah

    Aksara Jawa, yaitu :

    Ha Na Ca Ra Ka : Ana Utusan / Ada utusan

    Da Ta Sa Wa La : Padha Tengkar / Saling berselisih

    Pa Dha Ja Ya Nya : Padha Kuate / Sama sama kuat

    Ma Ga Ba Tha Nga : Dadi Bathang / Mati

    Aksara Jawa terbagi menjadi beberapa kelompok huruf, yaitu :

    7

  • 8

    1. Aksara Dhasar yang terdiri dari 20 huruf atau biasa disebut Dentawiyanjana.

    Berikut merupakan Aksara Dhasar :

    2. Aksara Pasangan, digunakan untuk menekan vokal konsonan di depannya.

    Contoh, untuk menuliskan anak sapi akan diperlukan pasangan untuk sa agar

    k pada anak tidak bersuara. Tanpa pasangan sa tulisan akan terbaca anaka

    sapi. Berikut merupakan Aksara Pasangan :

    3. Aksara Swara adalah huruf vocal utama A, I, U, E, O dalam kalimat. Biasanya

    digunakan pada awal kalimat .

    4. Aksara Sandhangan, digunakan sebagai vocal yang berada di tengah kata.

    Berikut merupakan Aksara Sandhangan. Berikut merupakan Aksara

    Sandhangan:

    Gambar 1. Aksara Jawa

    Gambar2. Aksara Pasangan

    Gambar 3. Aksara Swara

    8

  • 9

    Gambar 6. Aksara Swara

    .

    5. Aksara Swara adalah huruf vocal utama A, I, U, E, O dalam kalimat. Biasanya

    digunakan pada awal kalimat. Berikut adalah Aksara Swara:

    6. Aksara Murda, digunakan untuk menuliskan di awal kalimat dan kata yang

    menunjukkan nama diri, gelar, kota, lembaga, dan nama-nama lain yang dalam

    Bahasa Indonesia diharuskan menggunakan huruf kapital dalam penulisannya.

    Berikut adalah Aksara Murda dan Pasangannya:

    Nama Sandhangan Aksara Jawa Keterangan

    Gambar 4. Aksara Sandhangan

    Gambar 5. Aksara Swara

    9

  • 10

    Gambar 6. Aksara Rekan

    7. Aksara Rekan adalah huruf yang berasal dari serapan bahasa asing. Berikut

    adalah Aksara Rekan dan Pasangannya:

    8. Aksara Wilangan, atau bilangan dalam penulisan aksara jawa. Berikut adalah

    Aksara wilangan

    9. Pratandha, disebut juga tanda baca. Seperti pada Bahasa Indonesia, dalam

    penulisannya Aksara Jawa juga membutuhkan tanda baca.

    Gambar 7. Aksara Wilangan

    Gambar 8. Aksara Pratandha

    10

  • 11

    Walaupun Aksara Jawa terbagi menjadi beberapa kelompok, hanya

    terdapat beberapa kelompok yang lazim diperkenalkan kepada siswa tingkat

    sekolah dasar yaitu Aksara Dhasar, Aksara Sandhangan, Aksara Pasangan,

    dan Aksara Wilangan.

    E. Nilai Nilai Budaya Jawa

    Budaya Jawa penuh dengan nilai. Nilai-nilai budaya Jawa menurut

    Koentjaraningrat (1981 dalam Sedyawati, 2003) bahwa masyarakat jawa

    memiliki sistem nilai budaya yang terdiri dari lima hakikat pokok, yaitu (1)

    Hakikat hidup orang Jawa yang sangat menghormati budaya, agama, dan kondisi

    geografis. Mereka menerima apa yang telah diberikan Tuhan secara apa adanya,

    (2) hakikat kerja, bekerja adalah segala sesuatu yang dicita-citakan dan harus

    disertai dengan usaha yang sungguh-sungguh, artinya untuk mewujudkan cita-cita

    diperlukan biaya dan pengorbanan, (3) alon-alon waton kelakon, dalam

    bertindak maupun melakukan pekerjaan mereka selalu hati-hati dan tidak terburu-

    buru, (4) hubungan manusia dengan sesamanya dikehendaki dengan hidup yang

    selaras dan serasi dengan pola pergaulan saling menghormati. Hidup yang saling

    menghormati akan menumbuhkan kerukunan, baik di lingkungan rumah tangga

    maupun masyarakat. Masyarakat Jawa selalu berusaha untuk menghindari

    perselisihan, dengan memegang teguh prinsip rukun agawe santosa, crah agawe

    bubrah, (5) Pandangan hidup masyarakat Jawa mengharuskan manusia

    mengusahakan keselamatan di dunia seisinya agar tetap terpelihara dan harmonis.

    Artinya mereka berkewajiban untuk memelihara dan melestarikan alam, karena

    alam telah memberikan kehidupan bagi manusia.

    Nilai-nilai budaya Jawa banyak diungkapkan dalan berbagai bebasan atau

    ungkapan Bahasa Jawa. Bebasan seringkali digunakan oleh masyarakat Jawa

    sebagai panutan karena banyak nilai-nilai luhur di dalamnya. Contohnya,

    adigang, adigung, adiguna atau ojo dumeh adalah ungkapan yang

    mengajarkan kita agar tidak sombong dan tidak meremehkan orang lain saat kita

    berkuasa, karena apa yang kita miliki dapat hilang sewaktu-waktu, hamemayu

    11

  • 12

    hayuning bawana adalah ungkapan yang mengajarkan kita sebagai manusia

    haruslah bermanfaat dan membawa guna bagi manusia lainnya, mahkluk hidup

    lain, dan alam disekitarnya, rukun agawe santosa, crah agawe bubrah adalah

    ungkapan yang mengajari kita untuk selalu menjaga kerukunan, karena setiap

    kerukunana ajan memnbawa kedamaian, sedangkan segala bentuk pertikaian akan

    menimbulkan perpecahan.

    12

  • 13

    BAB III

    METODE PENULISAN

    A. Sumber dan Jenis Data

    Sumber data yang digunakan dalam karya tulis ini berupa pustaka-

    pustaka yang ada, baik berupa buku-buku yang bersangkutan, artikel maupun

    jurnal-jurnal yang mempunyai korelasi terhadap pembahasan masalah. Di

    samping hal itu juga beberapa informasi yang diperoleh dari berbagai sumber

    media, baik surat kabar maupun media elektronik yang kesemuanya diterapkan

    dengan interpretasi pendukung dalam menyusun ketajaman analisis. Jenis data

    yang digunakan dalam karya tulis ini menggunakan data sekunder yang bersifat

    kualitatif untuk mendapatkan kajian dari penelusuran pustaka. Selain data

    sekunder, data primer juga digunakan dalam karya tulis ini. Data primer karya

    tulis ini berupa tampilan media pembelajaran lewat emulator pengembang media.

    B. Pengumpulan Data

    Penulis dalam karya ilmiah ini menggunakan library research (study

    pustaka). Studi pustaka merupakan metode penulisan dengan menggunakan

    objek kajian penelitian yang berfokus pada pustaka-pustaka. Pustaka tersebut

    dapat berupa media cetak maupun eletronik yang valid, berhubungan satu sama

    lain, relevan dengan kajian tulisan serta mendukung uraian atau analisis

    pembahasan, serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

    C. Analisis Data

    Setelah data yang diperlukan terkumpul, dilakukan pengolahan data

    dengan menyusun secara sistematis dan logis. Teknik analisis data yang dipilih

    adalah analisis deskriptif, dengan tulisan yang bersifat deskriptif,

    menggambarkan tentang pemanfaatan teknologi yaitu media pembelajaran

    pengenalan aksara jawa sebagai alternatif internalisasi nilai-nilai budaya jawa.

    13

  • 14

    Karya ilmiah yang berjudul PANDHAWA (Padha Ajar Aksara Jawa),

    Media Pendukung Pembelajaran Pengenalan Aksara Jawa Sebagai Langkah

    Edukasi Penanaman Nilai-nilai Budaya Jawa untuk Siswa Sekolah Dasar ditulis

    secara deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penulisan ini

    menggambarkan secara rinci rancangan fungsi, skenario, storyboard, dan unjuk

    kerja PANDHAWA, media pembelajaran pengenalan aksara jawa sebagai

    alternatif internalisasi nilai-nilai budaya jawa, dan analisisnya.

    D. Penarikan Kesimpulan

    Penarikan kesimpulam dalam karya tulis ini dapat dilakukan setelah

    melakukan tahap-tahap penulisan. Tahap-tahap penulisan tersebut antara lain:

    1. Mengkaji data tentang berbagai media pembelajaran pengenalan aksara jawa

    dan teknologi yang berkembang saat ini.

    2. Mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan topik yang sedang dikaji

    dalam karya tulis ini.

    3. Membuat rumusan masalah sesuai dengan fokus-fokus permasalahan yang

    dikaji dan dianalisis.

    4. Mengumpulkan teori-teori yang terkait dengan fokus permasalahan yang

    diangkat sebagai bahan acuan guna mendukung ketajaman analisis

    permasalahan yang ada.

    5. Menyusun metode penulisan yang akan digunakan dalam karya tulis.

    6. Menganalisis dan membahas karya tulis PANDHAWA (Padha Ajar Aksara

    Jawa), Media Pendukung Pembelajaran Pengenalan Aksara Jawa Sebagai

    Langkah Edukasi Penanaman Nilai-nilai Budaya Jawa Pada Anak Sekolah

    Dasar.

    7. Menarik kesimpulan berdasarkan rumusan masalah yang ada.

    8. Merekomendasikan saran-saran untuk penelitian lebih lanjut.

    14

  • 15

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    A. Perancangan PANDHAWA, Media Pendukung Pembelajaran Pengenalan

    Aksara Jawa

    Perancangan didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan

    pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam

    kesatuan yang utuh. Tujuan dari proses perancangan sebuah system adalah untuk

    memenuhi kebutuhan pengguna system dan memberi gamabaran yang jelas dan

    rinci dengan rancangan bagan yang lengkap, sehingga pembuatan media

    pembelajaran menjadi mudah dan terarah dalam mengimplementasikan

    rancangan sistem, ke dalam sebuah program aplikasi. Perancangan yang

    dilakukan meliputi perancangan fungsi, skenario, dan storyboard media

    pembelajaran pengenalan aksara jawa sebagai alternatif internalisasi nilai-nilai

    budaya jawa.

    1. Fungsi-fungsi yang dihasilkan

    Fungsi-fungsi yang terbentuk dari pembuatan media pembelajaran

    pengenalan aksara jawa sebagai alternatif internalisasi nilai-nilai budaya

    jawa ini adalah:

    a. Fungsi Intro. Fungsi ini digunakan sebagai halaman pembuka yang

    berisi judul media pembelajaran dan identitas pembuat media

    pembelajaran.

    b. Fungsi Main Menu. Fungsi ini digunakan untuk menampilkan menu-

    menu yang ada di dalam media pembelajaran.

    c. Fungsi Materi. Fungsi ini disediakan untuk memuat materi yang ada di

    dalam media pembelajaran. Materi pembelajaran meliputi:

    i. Aksara Jawa dasar

    ii. Sandhangan

    iii. Pasangan

    15

  • 16

    iv. Wilangan

    d. Fungsi Evaluasi. Fungsi ini digunakan untuk menampilkan halaman

    yang berisi soal-soal sebagai evaluasi dari materi yang telah diberikan.

    e. Fungsi Bantuan. Fungsi ini untuk menampilkan petunjuk penggunaan

    media pembelajaran.

    f. Fungsi Exit. Fungsi digunakan untuk keluar dari aplikasi

    2. Skenario

    Skenario dalam penggunaan media pembelajaran pengenalan aksara jawa

    dapat diuraikan sebagai berikut:

    a. Proses penggunaan diawali dengan membuka file PANDHAWA. User

    akan masuk pada fungsi intro untuk pertama kali.

    b. Setelah halaman intro maka akan muncul halaman main menu.

    c. Setelah muncul halaman main menu, user dapat melakukan:

    1) Memilih menu-menu yang tersedia di dalam media pembelajaran.

    2) Memilih menu exit untuk keluar dari aplikasi.

    3) Pada halaman main menu, user dapat memilih menu-menu yang

    disediakan yaitu Aksara Jawa dasar, Sandhangan, Pasangan, dan

    Wilangan

    4) User dapat melihat petunjuk penggunaan aplikasi pada halaman

    bantuan.

    16

  • 17

    3. Storyboard

    Storyboard yang dihasilkan dalam karya tulis ini dapat diuraikan sebagai

    berikut:

    NO STORYBOARD PENJELASAN

    1. Gambar storyboard di

    samping merupakan

    halaman intro. Terdapat

    nomor-nomor dengan

    penjelasan sebagai

    berikut:

    1. Pada no 1

    terdapat background

    beserta judul.

    2. No 2 adalah

    tombol masuk untuk

    menuju halaman main

    menu.

    3. No 3 adalah

    profil singkat dari

    pengembang media

    pembelajaran.

    4. No 4 adalah

    menu Exit.

    1

    2 3 4

    17

  • 18

    2 Gambar di samping

    adalah halaman Main

    menu. Dengan

    penjelasan nomor-

    nomor sebagai berikut:

    1. No 2 adalah

    tombol untuk

    menghubungkan ke

    materi aksara jawa

    dasar

    2. No 3 adalah

    tombol untuk

    menghubungkan ke

    materi sandhangan

    aksara jawa.

    3. No 4 adalah

    tombol untuk

    menghubungkan ke

    materi pasangan aksara

    jawa.

    4. No 5 adalah

    tombol untuk

    menghubungkan ke

    materi wilangan aksara

    jawa.

    1

    2

    3

    4

    18

  • 19

    3. Gambar di samping

    adalah halaman

    pembelajaran dan

    bermain. Dengan

    penjelasan nomor-

    nomor sebagai berikut:

    1. No 1 adalah

    tombol untuk kembali

    ke halaman main menu.

    2. No 2 adalah

    pilihan huruf maupun

    space yang disediakan.

    3. No 3 adalah

    tombol untuk kembali

    ke halaman

    sebelumnya.

    2

    3

    1

    19

  • 20

    B. Unjuk Kerja PANDHAWA, Media Pendukung Pembelajaran Pengenalan

    Aksara Jawa

    Setelah rancangan media pembelajaran disusun, maka langkah

    selanjutnya adalah melihat unjuk kerja dari media pembelajaran tersebut.

    Gambar 9. Halaman Intro

    Gambar 10. Halaman Main Menu

    20

  • 21

    Gambar 11. Halaman Pembelajaran

    Gambar 12. Halaman Bermain

    Tampilan pada gambar 1 adalah halaman intro. Halaman intro ini berisi

    judul dari aplikasi edukasi, PANDHAWA. Halaman ini akan muncul otomatis

    saat saat aplikasi mulai dijalankan. Pada halaman ini user dapat memilih menu

    21

  • 22

    selanjutnya.Tampilan pada gambar 2 adalah halaman main menu, halaman ini

    berisi tentang daftar menu yang ada di dalam aplikasi ini. Halaman ini dilengkapi

    tombol beranda untuk kembai ke halaman introduction. Tampilan pada gambar 3

    adalah halaman bermain. Halaman ini menampilkan halaman untuk user

    mengasah kemampuan mereka, atau dengan kata lain halaman ini merupakan

    halaman evaluasi.

    C. Analisis PANDHAWA, Media Pendukung Pembelajaran Pengenalan Aksara

    Jawa

    Setelah melihat tampilan PANDHAWA sebagai media pembelajaran, kami

    juga menganalisis produk tersebut. Analisis yang kami gunakan dalam karya

    tulis ini adalah analisis SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity, Threat).

    Analisis ini meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman produk.

    Analisis ini juga dapat menjelaskan kelayakan produk kami. Adapun analisis

    SWOT sebagai berikut:

    1. Strength (Kekuatan)

    PANDHAWA sebagai media pembelajaran pengenalan aksara jawa

    mempunyai beberapa kelebihan, antara lain:

    a. Fun learn, media pembelajaran ini menyenangkan sehingga dapat menarik

    minat siswa dalam belajar bahasa jawa, terutama aksara jawa.

    b. Accessable, media ini dapat diakses dengan mudah.

    c. Simple, media ini dirancang secara sederhana sehinga dapat digunakan

    oleh semua kalangan.

    2. Weakness (Kelemahan)

    Di sisi lain kelemahan dari media pembelajaran ini hanya dapat digunakan

    dengan media yang kompatibel dengan flash.

    3. Opportunity (Peluang)

    Peluang yang ada pada PANDHAWA, media pembelajaran pengenalan aksara

    jawa sebagai alternatif internalisasi nilai-nilai budaya jawa adalah dapat

    dikembangkan untuk media pembelajaran lainnya.

    22

  • 23

    4. Threat (Ancaman)

    Ancaman yang muncul dengan adanya media pembelajaran PANDHAWA ini

    adalah banyaknya media pembelajaran sejenis yang berkembang

    23

  • 24

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Dari uraian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

    beberapa kesimpulan sebagai berikut:

    1. Rancangan dari PANDHAWA, media pembelajaran pengenalan aksara jawa

    sebagai alternatif internalisasi nilai-nilai budaya jawa terdiri dari rancangan

    fungsi, scenario, dan storyboard.

    2. Hasil unjuk kerja dari PANDHAWA, media pembelajaran pengenalan aksara

    jawa sebagai alternatif internalisasi nilai-nilai budaya jawa ini menampilkan

    halaman intro, halaman main menu, dan halaman bermain atau evaluasi.

    3. Analisis PANDHAWA, media pembelajaran pengenalan aksara jawa sebagai

    alternatif internalisasi nilai-nilai budaya jawa terdiri dari analisis kekuatan,

    kelemahan, peluang, dan ancaman media pembelajaran.

    B. Saran

    Saran dari hasil penulisan karya tulis ini adalah:

    1. Mengembangkan media pembelajaran ini lebih lanjut dengan melakukan

    penelitian pengembangan media.

    2. Melakukan kerjasama instansi terkait untuk menyebarluaskan PANDHAWA,

    media pembelajaran pengenalan aksara jawa sebagai alternatif internalisasi

    nilai-nilai budaya jawa.

    24

  • 25

    DAFTAR PUSTAKA

    Anggra. 2008. Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis

    Flash.Yogyakarta: Penerbit Gave Media.

    Arif.S Sadiman. 1993. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan

    Azhar, Arsyad.2004.Media Pembelajaran. Jakarta: PT.Raja Grafindo. Persada.

    D. Latuheru, John. 1988. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat

    Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

    Munadi, Yudhi. 2008. Media pembelajaran (Sebuah pendekatan Baru). Ciputat:

    Gaung Persada (GP) Press.

    Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

    Sedyawati, Edi. 2003. Warisan Budaya Takbenda : Masalahnya kini di Indonesia.

    Depok : Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian

    Universitas Indonesia.

    Wahana Komputer. (2012). Beragam Desain Game Edukasi dengan Adobe

    Flash CS5.Yogyakarta: Penerbit ANDI.

    25