Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

61
BAB I HAKIKAT BAHAN AJAR DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR Capaian Pembelajaran Perkuliahan Memahami dan memiliki wawasan mengenai Definisi Bahan Ajar dan Hakekat Pengembangan Bahan Ajar Indikator 1. Menjelaskan definisi bahan ajar 2. Menjelaskan perbedaan bahan ajar, sumber belajar, dan media pembelajaran 3. Menjelaskan kedudukan bahan ajar dalam kurikulum 4. Menjelaskan hakekat pengembangan bahan ajar Materi A. Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Baha yg dimaksud berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis Bahan ajar merupakan informasi, alat dan atau teks yang diperlukan oleh guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak 1

Transcript of Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

Page 1: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

BAB I

HAKIKAT BAHAN AJAR DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Capaian Pembelajaran Perkuliahan

Memahami dan memiliki wawasan mengenai Definisi Bahan Ajar dan Hakekat

Pengembangan Bahan Ajar

Indikator

1. Menjelaskan definisi bahan ajar

2. Menjelaskan perbedaan bahan ajar, sumber belajar, dan media pembelajaran

3. Menjelaskan kedudukan bahan ajar dalam kurikulum

4. Menjelaskan hakekat pengembangan bahan ajar

Materi

A. Pengertian Bahan Ajar

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan oleh guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Baha yg dimaksud berupa

bahan tertulis maupun tidak tertulis

Bahan ajar merupakan informasi, alat dan atau teks yang diperlukan oleh guru

untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran

Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik

tertulis maupun tidak tertulis shg tercipta lingkungan atau suasana yang

memungkinkan siswa untuk belajar.

B. Perbedaan bahan ajar, sumber belajar, dan media pembelajaran

Sumber belajar sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk belajar,

yakni dapat berupa orang, benda, pesan, bahan, teknik, dan latar (Sadiman, Arief S.,

Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pembelajaran, makalah,

2004). MenurutAssociation for Educational Communications and Technology

(AECT, 1977), sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaat kan

oleh guru, baik secara t erpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan

1

Page 2: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

TUJUAN

ISI/MATERI

EVALUASI

METODE

belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan

pembelajaran.

Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun guru

apabila sumber belajar diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan

seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak maka tempat

atau lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan atau buku hanya sekedar tempat,

benda, orang at au buku yang tidak ada artinya apa-apa.

Dari uraian tentang pengertian sumber belajar di atas, dapat disimpulkan

bahwa bahan aj ar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan aj ar adalah

segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktor dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa

Bahan tert ulis maupun bahan t idak tertulis.

C. Kedudukan bahan ajar dalam kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,

dan BAHAN AJAR, serta cara yg digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (undang-

undang No. 20 tahun 2003)

2

Page 3: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

ISI KURIKULUM/ MATERI Adalah bahan/materi yang disusun untuk

diberikan kepada anak didik, agar dapat mencapai tujuan yg ditetapkan. Isi/bahan

ajar berkenaan dengan pengetahuan ilmiah dan pengalaman belajar lain disusun

dengan memperhatikan tingkat kesesuaian dengan jenis dan jenjang pendidikan,

tingkat perkembangan, kebutuhan anak, perkembangan dan tuntutan masyarakat,

serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

D. Pengertian pengembangan bahan ajar

Pengembangan bahan ajar adalah suatu proses pengembangan seperangkat

materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis

sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk

belajar.

Soal

1. Jelaskan pengertian bahan ajar ditinjau dari definisi sumber belajar

2. Jelaskan pengertian pengembangan bahann ajar

3

Page 4: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

BAB II

PEMBUATAN DAN PEMILIHAN BAHAN AJAR

Capaian Pembelajaran Perkuliahan

Memahami dan memiliki wawasan mengenai Prinsip Pembelajaran PAUD, Prinsip

Pembuatan bahan ajar PAUD, dan fungsi dan manfaat Pengembangan bahan ajar

PAUD

Indikator

1. Menyebutkan dan menjelaskan fungsi pembuatan bahan ajar

2. Menyebutkan dan menjelaskan tujuan dan manfaat Pengembangan bahan ajar

3. Menjelaskan kriteria pemilihan bahan ajar

4. Menyebutkan dan menjelaskan isi bahan ajar

Materi

A. Fungsi pembuatan bahan ajar

1. Fungsi bagi pendidik

a. Menghemat waktu pendidik dalam mengajar

b. Mengubah peran seorang pendidik dari seorang pengajar menjadi

fasilitator

c. Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif

d. Sebagai pedoman bagi pendidik dalam mengarahkan aktivitasnya

e. Sebagai alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran

2. Fungsi bagi peserta didik

a. Peserta didik bisa belajar tanpa harus ada pendidik

b. Peserta didik dapat belajar kapan saja dan dimana saja ia kehendaki

c. Peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing

d. Peserta didik dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri

e. Membantu potensi peserta didik untuk menjadi peserta didik yang lebih

mandiri

f. sebagai pedoman bagi peserta didik yang akan mengrahkan aktivitasnya.

4

Page 5: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

B. Tujuan pembuatan bahan ajar

1. Membantu peserta didik dalam mempelajari sesuatu

2. Menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar, sehingga mencgah timbulnya

rasa bosan pada peserta didik

3. Memudahkan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran

4. Agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik

5. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan

mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai

dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik.

6. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar.

7. memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

C. Manfaat pengembangan bahan ajar

1. Manfaat bagi guru

a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan

kebutuhan belajar peserta didik.

b. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk

diperoleh,

c. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai

referensi,

d. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis

bahan ajar,

e. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan

peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada

gurunya.

f. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.

2. Manfaat bagi Peserta Didik

a. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.

b. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan

terhadap kehadiran guru.

5

Page 6: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

c. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus

dikuasainya

3. Kriteria pemilihan bahan ajar

a. Bahan ajar harus sesuai, tepat, dan bermakna bagi perkemb anak didik.

b. Bahan ajar harus mencerminkan kenyataan sosial, artinya sesuai dg tuntutan

hidup nyata.

c. Bahan ajar mendukung pencapaian tujuan yang komprehensif, artinya

mengandung aspek intelektual, moral, dan sosial secara seimbang

d. Bahan ajar harus mengandung pengetahuan ilmiah yg teruji kebenarannya.

e. Bahan ajar harus mengandung bahan yg jelas, artinya teori, prinsip, dan

konsep yg terdapat didalamnya bikan hanya informasi faktual.

Kriteria memilih bahan ajar menurut pusat kurikulum (pukur):

a. Sahih (valid): teruji kebenarannya

b. Tingkat kepentingan: penting untuk dipelajari siswa

c. Kebermaknaan: materi bermakna luas

d. Layak dipelajari: dilihat dari kesulitannya materi layak dipelajari siswa.

e. Menarik minat: materi menarik shg siswa termotivasi untuk mempelajari

f. Isi bahan ajar

1. Pengetahuan

Meliputi fakta, konsep, prinsip, dll

2. Keterampilan

adalah materi atau bahan pembelajaran yang berhubungan dengan

kemampmengembangkan ide, memilih, menggunakan bahan, menggunaan

peralatan, dan teknik kerja.

3. Sikap atau nilai

adalah bahan untuk pembelajaran yang berkenaan dengan sikap ilmiah.

Antara lain nilai kebersamaan, kejujuran, kasih sayang, tolong menolong,

semangat dan minat belajar, semangat bekerja, menerima pendapat orang lain.

6

Page 7: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

Ilmu pengetahuan ilmiah dan bentuk pengalaman belajar lain yang disajikan

kepada anak didik, memuat beberapa aspek:

1. Teori: definisi/ preposisi yang saling berhubungan

2. Konsep: definisi singkat dari sekelompok fakta/ gejala

3. Generalisasi: kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yg khusus.

4. Prinsip: ide utama yg mengembangkan hub antar beberapa konsep.

5. Fakta: informasi khusus terdiri dari orang, tempat, serta kejadian

6. Istilah: kata-kata perbendaharaan baru

7. Contoh/ilustrasi: proses yang bertujuan utk memperjelas suatu

uraian/pendapat

8. Definisi : penjelasan tentang makna/pengertian suatu hal.

Soal:

1. Sebut dan jelaskan isi bahan ajar!

2. Sebutkan contoh isi bahan ajar yang dapat diterapkan untuk anak usia dini!

7

Page 8: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

BAB III

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PAUD

Capaian Pembelajaran Perkuliahan

Memahami dan memiliki wawasan mengenai prinsip Pengembangan Bahana Ajar

dan Pemilihan Bahan Ajar PAUD

Indikator

1. Menyebutkan dan menjelaskan Prinsip Pengembangan Bahan Ajar PAUD

2. Menyebutkan dan menjelaskan Jenis-jenis Bahan Ajar PAUD

Materi

A. Prinsip pengembangan bahan ajar PAUD

1. Prinsip Umum

a. Prinsip relevansi

Bahan ajar harus memiliki kesesuaian secara internal dan eksternal

b. Prinsip fleksibilitas

Pengembagan bahan ajar harus memberi peluang bagi pelaksana untuk

menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah

c. Prinsip kontinuitas

Pengembangan bahan ajar harus memenuhi unsur kesinambungan secara

vertikal dan horisontal.

d. Prinsip efisiensi dan efektifitas

Pengembangan bahan ajar harus mendayagunakan waktu, biaya dan

sumber-sumber pendidikan secara optimal.

2. Prinsip khusus

a. Prinsip keilmuan, nilai, dan budi pekerti

b. Penguasaan integritas nasional

c. Kesinambungan etika, logika, estetika, dan kinetika

d. Kesamaan memperoleh kesempatan

e. Abad pengetahuan dan teknologi informasi

8

Page 9: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

f. Pengembangan keterampilan hidup

g. Berpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan komprehensif

h. Pendekatan menyeluruh dan kemitraan

3. Prinsip pelaksanaan pengembangan bahan ajar

a. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret

untuk memahami yang abstrak,

b. Pengulangan akan memperkuat pemahaman

c. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman

peserta didik

d. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu

keberhasilan belajar

e. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan

mencapai ketinggian tertentu.

f. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk

terus mencapai tujuan

B. Jenis-jenis bahan ajar untuk anak usia dini

1. Menurut bentuknya:

a. Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti

antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,

wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/maket.

b. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan

compact disk audio.

c. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk,

film.

d. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti

CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia

pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning

materials).

9

Page 10: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

2. Menurut cara kerjanya:

a. Bahan ajar yang tidak diproyeksikan: bahan ajar yang tidak memerlukan

perangkat proyektor untuk memproyeksikan isi di dalamnya.

b. Bahan ajar yang diproyeksikan: bahan ajar yang memerlukan proyektor

agar bisa dimanfaatkan /dipelajari anak didik

c. Bahan ajar audio: bahan ajar yg berupa sinyal audio yang direkam dalam

suatu media rekam

d. Bahan ajar video yakni bahan ajar yg memerlukan alat pemutar yang

biasanya berbentuk video tape player, DVD, dsb.

e. Bahan ajar (media) komputer, yakni berbagai jenis bahan ajar non cetak

yang membutuhkan komputer untuk menayangkan sesuatu untuk belajar.

Soal:

1. Sebut dan jelaskan jenis-jenis bahan ajar

2. Sebutkan karakteristik bahan ajar audio, visual, audio visual, dan multimedia

untuk anak usia dini!

10

Page 11: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

BAB IV

KONSEP DASAR PENYUSUNAN BAHAN AJAR, PROSEDUR DAN

IMPLEMENTASI

Capaian Pembelajaran Perkuliahan

Memahami dan memiliki wawasan mengenai Konsep Dasar Penyusunan Bahan

Ajar, Prosedur dan Implementasi Pengembangan Bahan Ajar PAUD

Indikator

1. Menjelaskan Konsep Dasar Penyusunan Bahan Ajar

2. Menjelaskan prosedur dan Implementasi Pengembangan Bahan Ajar PAUD

3. Menjelaskan dan praktik Pengembangan bahan ajar visual printed dan non

printed untuk AUD

4. Menjelaskan dan praktik Pengembangan bahan ajar audio untuk AUD

5. Menjelaskan dan praktik Pengembangan bahan ajar audio visual untuk AUD

6. Menjelaskan dan praktik Pengembangan bahan ajar Multimedia Interaktif untuk

AUD

Materi

A. Konsep dasar penyusunan bahan ajar

Ada tiga prinsip yang diperlukan dalam penyusunan bahan ajar. Ketiga

prinsip itu adalah relevansi, konsitensi, dan kecukupan. Relevansi artinya

keterkaitan atau berhubungan erat. Konsistensi maksudnya ketaatazasan atau

keajegan – tetap. Kecukupan maksudnya secara kuantitatif materi tersebut

memadai untuk dipelajari.

Prinsip relevansi atau keterkaitan atau berhubungan erat, maksudnya

adalah materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian standar

kompetensi dan kompetensi dasar. Jika kemampuan yang diharapkan oleh

menghafalkan fakta, materi yang disajikan adalah fakta. Kalau kompetensi dasar

meminta kemampuan melakukan sesuatu, materi pelajarannya adalah prosedur

atau cara melakukan sesuatu. Begitulah seterusnya.

11

Page 12: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

Prinsip konsistensi adalah ketaatazasan dalam penyusunan bahan ajar.

Misalnya kompetensi dasar meminta kemampuan siswa untuk menguasai tiga

macam konsep, materi yang disajikan juga tiga macam. Umpamanya kemampuan

yang diharapkan dikuasai siswa adalah menyusun paragraf deduktif, materinya

sekurang-kurangnya pengertian paragraf deduktif, cara menyusun paragraf

deduktif, dan cara merevisi paragraf deduktif. Artinya, apa yang diminta itulah

yang diberikan.

Prinsip kecukupan, artinya materi yang disajikan hendaknya cukup

memadai untuk mencapai kompetensi dasar. Materi tidak terlalu sedikit dan tidak

terlalu banyak. Jika materi terlalu sedikit, kemungkinan siswa tidak akan dapat

mencapai kompetensi dasar dengan memanfaatkan materi itu. Kalau materi

terlalu banyak akan banyak menyita waktu untuk mempelajarinya.

Ada beberapa prosedur yang harus diikuti dalam penyusunan bahan ajar.

Prosedur itu meliputi: (1) memahami  standar isi dan standar kompetensi lulusan,

silabus, program semeter, dan rencana pelaksanaan pembelajaran; (2)

mengidentifikasi jenis materi pembelajaran berdasarkan pemahaman terhadap

poin (1); (3) melakuan pemetaan materi; (4) menetapkan bentuk penyajian; (5)

menyusun struktur (kerangka) penyajian; (6) membaca  buku sumber; (7)

mendraf (memburam) bahan ajar; (8) merevisi (menyunting) bahan ajar; (9)

mengujicobakan bahan ajar; dan (10) merevisi dan menulis akhir (finalisasi).

B. Teknik dan prosedur penyusunan bahan ajar

1. Analisis Kebutuhan Bahan Ajar

2. Analisis SK-KD-Indikator

3. Analisis Sumber Belajar

4. Pemilihan dan Penentuan Bahan Ajar

12

Page 13: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

C. Pengembangan bahan ajar visual printed dan non printed untuk AUD

D. Pengembangan bahan ajar audio untuk AUD

E. Pengembangan bahan ajar audio visual untuk AUD

F. Pengembangan bahan ajar Multimedia Interaktif untuk AUD

Soal:

1. Sebut dan jelaskan prosedur penyusunan bahan ajar untuk anak usia dini?

2. Buatlah bahan ajar visual, audia, audio visual dan multimedia intaraktif untuk

anak usia dini!

13

Page 14: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

BAB V

STRUKTUR DAN KOMPONEN KURIKULUM 2013 PAUD

Capaian Pembelajaran Perkuliahan

Memahami standar PAUD, struktur dan muatan kurikulum 2013 PAUD

Indikator

1. Menjelaskan standar PAUD 2014

2. Menjelaskan struktur dan muatan kurikulum PAUD

3. Menjelaskan dan membuat pengembangan muatan pembelajaran

Materi

A. Standar PAUD 2014

Standar PAUD terdiri atas:

1. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak;

2. Standar Isi;

3. Standar Proses;

4. Standar Penilaian;

5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

6. Standar Sarana dan Prasarana;

7. Standar Pengelolaan; dan

8. Standar Pembiayaan.

Standar PAUD merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam

pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini. Standar PAUD

menjadi acuan dalam pengembangan, implementasi, dan evaluasi kurikulum

PAUD.

Dalam proses pengembangan bahan ajar untuk anak usia dini akan lebih

banyak dipelajari tentang standar isi. Standar isi adalah kriteria tentang lingkup

materi dan kompetensi menuju tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai

dengan tingkat usia anak. Pengembangan bahan ajar PAUD lebih banyak

14

Page 15: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

membedah tentang materi dan kompetensi yang bisa disiapkan oleh guru untuk

mencapai tingkat pencapaian perkembangan pada usia tertentu.

Lingkup materi Standar Isi meliputi program pengembangan yang disajikan

dalam bentuk tema dan sub tema. Tema dan sub tema disusun sesuai dengan

karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan anak, dan budaya lokal.

Pelaksanaan tema dan sub tema dilakukan dalam kegiatan pengembangan

melalui bermain dan pembiasaan. Tema dan sub tema dikembangkan dengan

memuat unsur-unsur nilai agama dan moral, kemampuan berpikir, kemampuan

berbahasa, kemampuan sosial-emosional, kemampuan fisik-motorik, serta

apresiasi terhadap seni.

Lingkup perkembangan sesuai tingkat usia anak meliputi aspek nilai agama

dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni. Nilai

agama dan moral meliputi kemampuan mengenal nilai agama yang dianut,

mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga

kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama, menghormati, dan

toleran terhadap agama orang lain.

Fisik-motorik meliputi: a. motorik kasar, mencakup kemampuan gerakan

tubuh secara terkoordinasi, lentur, seimbang, lincah, lokomotor, non-lokomotor,

dan mengikuti aturan; b. motorik halus, mencakup kemampuan dan kelenturan

menggunakan jari dan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri

dalam berbagai bentuk; dan c. kesehatan dan perilaku keselamatan, mencakup

berat badan, tinggi badan, lingkar kepala sesuai usia serta kemampuan

berperilaku hidup bersih, sehat, dan peduli terhadap keselamatannya.

Kognitif meliputi: a. belajar dan pemecahan masalah, mencakup

kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari

dengan cara fleksibel dan diterima sosial serta menerapkan pengetahuan atau

pengalaman dalam konteks yang baru; b. berfikir logis, mencakup berbagai

perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab-akibat;

dan c. berfikir simbolik, mencakup kemampuan mengenal, menyebutkan, dan

15

Page 16: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, serta mampu merepresentasikan

berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk gambar.

Bahasa terdiri atas: a. memahami bahasa reseptif, mencakup kemampuan

memahami cerita, perintah, aturan, menyenangi dan menghargai bacaan; b.

mengekspresikan bahasa, mencakup kemampuan bertanya, menjawab

pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali yang diketahui,

belajar bahasa pragmatik, mengekspresikan perasaan, ide, dan keinginan dalam

bentuk coretan; dan c. keaksaraan, mencakup pemahaman terhadap hubungan

bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk huruf, serta memahami kata dalam cerita.

Sosial-emosional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a.

kesadaran diri, terdiri atas memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan

sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaian diri dengan orang

lain;b. rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain, mencakup kemampuan

mengetahui hak-haknya, mentaati aturan, mengatur diri sendiri, serta

bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesama; dan c. perilaku

prososial, mencakup kemampuan bermain dengan teman sebaya, memahami

perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai hak dan pendapat orang lain;

bersikap kooperatif, toleran, dan berperilaku sopan.

Seni sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kemampuan

mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimajinasi dengan gerakan, musik,

drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa, kerajinan), serta

mampu mengapresiasi karya seni, gerak dan tari, serta drama.

9. Struktur dan muatan kurikulum 2013 menurut Permendikbud no. 146 tahun 2014

Muatan Kurikulum PAUD Saymara berdasarkan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional No. 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan

Anak Usia Dini meliputi aspek perkembangan berikut:

1. Nilai-nilai agama dan moral

2. Fisik

a. Motorik Kasar

16

Page 17: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

b. Motorik Halus

c. Kesehatan dan Perilaku Keselamatan

3. Kognitif :

a. Belajar dan pemecahan masalah

b. Berfikir logis

c. Berfikir simbolik

4. Bahasa

a. Memahami bahasa

b. Mengungkapkan bahasa

c. Keaksaraan

5. Sosial Emosional dan Kemandirian

a. Kesadaran Diri

b. Rasa tanggung jawab untuk diri sendiri dan orang lain

c. Perilaku Prososial

6. Seni

a. Anak mampu menikmati berbagai alunan lagu atau suara

b. Tertarik dengan kegiatan seni

7. Muatan lokal

8. Pengembangan diri

Selain itu terdapat kompetensi yang harus dicapai sesuai dengan

permendikbud no. 146 tahun 2014 antara lain kompetensi inti dan kompetensi

dasar. Kompetensi Inti Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan

gambaran pencapaian standar tingkat Pencapaian Perkembangan Anak pada

Akhir layanan PAUD usia 6 (enam) tahun. kompetensi Inti mencakup:

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial

3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan

4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan

17

Page 18: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

Kompetensi Dasar merupakan penjabaran dari Kompetesi Inti.

Kompetensi Dasar diaplikasikan dalam pembelajaran untuk mencapai

Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai

dengan pengelompokkan Kompetensi Inti, yaitu:

1. Kelompok 1: kelompok Kometensi Dasar Sikap Spiritual dlam rangka

menjabarkan KI-1;

2. Kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar Sikap Sosial dalam rangka

menjabarkan KI-2;

3. Kelompok 3: kelompok kompetensdi Dasar Pengetahuan dalam rangka

menjabarkan KI-3;

4. Kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar Keterampilan dalam rangka

menjabarkan KI-4.

10. Pengembangan muatan pembelajaran PAUD

Pengembangan muatan pembelajaran PAUD dapat dijabarkan dari alur berikut

ini:

18

STPPA

KI

KD

MUATAN/MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN

TEMA/SUBTEMA

ALOKASI WAKTU

Page 19: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

Pada pembelajaran PAUD hal yang terpenting adalah proses belajar yang

menumbuhkan anaksenang belajar, senang melakukan proses saintis, BUKAN

menekankan pada penguasaan materi karena penilaian atau assessment pada program

anak usia dini merujuk pada tahap perkembangan. Namun demikian proses

pembelajaran pada anak usia dini yang dilakukan melalui kegiatan bermain juga

memberikan penambahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan anak yang sesuai

dengan Kompetensi Dasar dengan memperhatikan kemampuan yang sesuai tahap

perkembangan anak pada usia tertentu pada umumnya. Oleh karena itu pendidik juga

harus mampu menurunkan materi yang sesuai dengan Kompetensi Dasar.

Perlunya Pemahaman Muatan/Materi pembelajaran:

1. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak

2. Memperluas pengalaman bermain yang bermakna

3. Menumbuhkan minat belajar anak

Langkah penyusunan muatan/materi pembelajaran:

1. Pahami inti muatan dari setiap kompetensi dasar. Kemampuan apa yang

diharapkan dari KD tersebut.

2. Pahami keluasan cakupan materi yang termuat dalam KD

3. Pahami kedalaman materi yang sesuai dengan tahap perkembangan anak.

4. Sesuaikan dengan visi yang ingin diwujudkan dan Tujuan yang ingin dicapai pada

anak didikselama belajar di Satuan PAUD.

5. Tentukan prioritas materi yang mendukung pencapaian KD

Soal:

1. Sebut dan jelaskan langkah-langkah pengembangan materi/muatan

pembelajaran di PAUD?

2. Susunlah muatan pembelajaran untuk anak usia dini dengan satu tema yang

ada ketahui berdasarkan KI dan KD yang ingin dikembangkan!

19

Page 20: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

BAB VI

PENGEMBANGAN TEMA DI PAUD

Capaian Pembelajaran Perkuliahan

Mampu memahami dan mengembangkan Pengembangan Bahan Ajar berdasarkan

tema di PAUD

Indikator

1. Menjelaskan Pengertian dan manfaat tema di PAUD

2. Prinsip pemilihan dan penggalian tema

3. Mengembangkan bahan ajar berdasarkan tema di PAUD

Materi

A. Pengertian dan manfaat tema di PAUD

Tema merupakan sebuah pokok bahasan yang dijadikan sebagai bingkai materi

pembejaran di PAUD. Tema bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anak

didik tentang lingkungan sekitarnya secara menyeluruh.

B. Prinsip pemilihan dan penggalian tema

Prinsip penggalian tema adalah sebagai berikut:

1. Tema hendaknya tidak terlalu luas,

2. Tema harus bermakna,

3. Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak.

4. Tema dikembangakan harus mewadai sebagain besar minat anak

5. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa autentik

6. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangakan kurikulum yang berlaku

serta harapan masyarakat luas (asas relevan)

7. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.

20

Page 21: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

C. Teknik pengembangan tema pembelajaran di PAUD

Teknik pengembangan tema mengikuti prosedur berikut:

Contoh pengembanga tema adalah sebagai berikut:

21

TEMA

SUB TEMA

TOPIK Tema

DIRI SENDIRI

Sub tema 1 :Identitas Diri

(1Minggu)

Sub tema 2:Alat Panca Indera

(1 Minggu)

Topik :1. Biodata diri sendiri (Nama diri, Jenis

kelaminku).2. Biodata diri dan keluargaku (Nama diri, Jenis

kelamin, agamaku, Nama anggota keluarga)3. Alamatku, Usia, cita-citaku)4. Anggota tubuh &Ciri-ciritubuh(Kepala)5. Anggota badan (Tangan, dll).6. Anggota tubuh (Kaki)

Topik :1. Macam-macam Panca Indera2. Indera Penglihatan (Mata)3. Indera Pembau (Hidung)4. Indera Pendengaran (Telinga)5. Indera Pengecap (Mulut & Lidah)6. Indera Peraba (Kulit)

Page 22: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

BAB VII

BAHAN AJAR MUATAN LOKAL DI PAUD

Capaian Pembelajaran Perkuliahan

Mampu memahami dan mengembangkan bahan ajar muatan lokal di PAUD

Indikator

1. Menjelaskan Konsep muatan lokal di PAUD

2. Menjelaskan Ruang lingkup muatan lokal

3. Menjelaskan Penyusunan bahan ajar muatan lokal di PAUD

A. Konsep muatan lokal di PAUD

Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk

keunggulan daerah. Muatan Lokal bertujuan untuk memberikan bekal

Pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agar mereka

memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan dan kebutuhan

masyarakat sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerahnya dan

mendukung kelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan nasional.

Lebih jelas lagi bahan ajar muatan lokal membuat perserta didik:

1. Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan

budayanya,

2. Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai

daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada

umumnya,

3. Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan

yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai

luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

22

Page 23: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

B. Ruang lingkup muatan lokal

1. Lingkup Keadaan dan Kebutuhan Daerah. Keadaan daerah adalah segala

sesuatu yang terdapat di daerah tertentu yang pada dasarnya berkaitan dengan

lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan lingkungan sosial budaya.

Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat di

suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan peningkatan taraf

kehidupan masyarakat tersebut, yang disesuaikan dengan arah perkembangan

daerah serta potensi daerah yang bersangkutan.

Kebutuhan daerah tersebut misalnya:

a. Lingkup Keadaan dan Kebutuhan Daerah. Keadaan daerah adalah

segala sesuatu yang terdapat di daerah tertentu yang pada dasarnya

berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan

lingkungan sosial budaya.

b. Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh

masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan

peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut, yang disesuaikan

dengan arah perkembangan daerah serta potensi daerah yang

bersangkutan.

Lingkup isi/jenis muatan lokal di PAUD

g. Budaya Lokal

Adalah keseluruhan yang kompleks dari pengetahuan, kepercayaan, seni,

moral, hukum, adat istiadat serta kemampuan-kemampuan dan kebiasaan

lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat di tempat dimana

dia berada. Budaya lokal dalam mata pelajaran Muatan Lokal meliputi :

keagamaan,

aktivitas sosial,

struktur sosial/kelompok kesukuan,

media dan transportasi,

adat istiadat,

budi pekerti,

23

Page 24: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

bahasa daerah dan bahasa asing,

sumber budaya (cerita rakyat/legenda),

isu kontroversial (konflik),

permainan dan olahraga daerah,

kesenian, kerajinan, dan masakan khas daerah,

h. Kewirausahaan (Pra-vokasional dan Vokasional)

Kewirausahaan adalah kecakapan yang disiapkan agar peserta didik

memiliki sikap ulet, bekerja keras, mampu melihat peluang usaha, memiliki

jiwa kepemimpinan dan kemandirian.

keterampilan sederhana

keterampilan rumah tangga (tata boga, tata busana)

keterampilan pengolahan (memancing, bertani, perikanan, kerajinan)

keterampilan dasar (mengetik, komputer, sempoa, elektronik, otomotif,

pendidikan teknologi dasar)

manajemen perencanaan (jasa perniagaan)

manajemen keuangan (pembukuan, pemasaran)

komunikasi bisnis

i. Pendidikan Lingkungan dan Kekhususan Lokal Lain

Adalah suatu upaya yang sistematis untuk memberikan kesadaran

kepadapeserta didik agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan

berpartisipasi aktif di dalamnya.

lingkungan alam sekitar (daur ulang, konservasi alam),

isu-isu atau masalah lingkungan,

kepedulian, sikap positif, dan partisipasi aktif terhadap lingkungan,

j. Kecakapan Hidup

Adalah kemampuan yang ada pada diri seseorang untuk menempuh

perjalanan hidup mulai dari masa anak-anak sampai akhir hayat

kemampuan berbahasa dan menghitung,

kemampuan matematis lain,

perencanaan dan pengorganisasian kegiatan,

24

Page 25: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

pemecahan masalah dan pengambilan keputusan,

kerja kelompok,

manajemen waktu dan pemberdayaan,

terampil, inisiatif dan pandai beradaptasi,

evaluasi dan memberi respon (umpan balik),

kecakapan berelasi,

kemandirian,

kecakapan komunikasi dan informatika,

C. Penyusunan bahan ajar muatan lokal di PAUD

Penyusunan bahan ajar di PAUD sebaiknya mencakup seluruh ruang lingkup

muatan lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan dna karakteristik daerah

masing-masing.

25

Page 26: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

BAB VIII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SAINS DAN TEKNOLOGI DI PAUD

Capaian Pembelajaran Perkuliahan

Mampu memahami dan mengembangkan bahan ajar sains dan teknologi di PAUD

Indikator

1. Menjelaskan Pengertian sains dan teknologi

2. Menjelaskan Tujuan dan pengenalan sains dan teknologi untuk AUD

3. Menjelaskan Ruang lingkup program pembelajaran sains

4. Menjelaskan Pendidikan etika berteknologi untuk AUD

5. Menjelaskan Pengembangan bahan ajar sains dan teknologi untuk anak usia

dini

A. Pengertian sains dan teknologi

Sains adalah suatu subyek bahasan yang berhubungan dengan bidang

studi tentang kenyataan atau fakta dan teori-teori yang mampu menjelaskan

tentang fenomena alam.

Produk sains meliputi fakta, konsep, teori, prinsip dan hukum. Aplikasi

sains dalam kehidupan diwujudkan dalam bentuk karyaTEKNOLOGI. Ex: TV,

komputer, radio, lampu, komputer, HP, dll. Pengenalan sains ditekankan pada

PROSES dari pada HASIL.

B. Tujuan dan pengenalan sains dan teknologi untuk AUD

Tujuan umum agar anak mampu secara aktif mencari informasi tentang

apa yg ada disekitarnya. Untuk memenuhi rasa keingintahuannya melalui

eksplorasi dibidang sains dengan pengamatan, penyelidikan, dan percobaan.

Membantu guru dan ortu bahwa anak mereka adl ilmuan alami (keingintahuan

mereka akan dari waktu ke waktu). Membantu guru dan ortu menyusun strategi

yg dapat merangsang kreativitas anak khususnya dibidang sains. Membantu guru

dan ortu dalam memilih media/ alat permainan utk pengenalan sains pada AUD.

26

Page 27: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

Tujuan khusus, agar anak memiliki kemampuan:

1. Mengamati perubahan yang terjadi disekitarnya

2. Melakukan percobaan2 sederhana

3. Melakukan kegiatan membandingkan, memperkiraan, mengklasifikasikan

serta mengkomunikasikan hasil pengamatannya.

4. Meningkatkan krativitas dan keinovasian dalam bidang sains sehingga anak

akan dapat menyelesaikan masalah.

Manfaat permainan sains untuk anak usia dini:

Manfaat bagi anak: menciptakan suasana yang menyenangkan, dapat

menimbulkan imajinasi yang pada akhirnya dapat menambah pengetahuan anak

secara alamiah.

Manfaat bagi guru dan orang tua:

1. Membuka wawasan guru dan ortu ttg pentingnya peran mereka thd cara

belajar anak.

2. Menyadarkan guru dan ortu atas perannya sbg motivator dlm membangun

pengetahuan anak.

Proses sains dikenal dengan metode ilmiah, meliputi

a. Observasi

b. Menemukan masalah

c. Melakukan percobaan, menganalisa data

d. mengambil kesimpulan

Untuk AUD pengenalan sains dilakukan secara sederhana sambil

BERMAIN.

Penemuan ilmiah dilakukan bersama-sama dg guru dan ortu. Hal-hal yg

perlu diperhatikan:

1. Ortu dan guru tdk perlu mengetahui semua jawaban.

2. Bantu anak untuk menjadi pengamat yg baik dan menggunakann panca

indranya (lihat..., dengar..., rasakan.., sentuh.., cium)

3. Ajak anak untuk bereksperimen bersama

4. Dengarkan ide dan pendapat anak.

27

Page 28: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

5. Bantu anak tumbuh dengan mencintai ilmu pengetahuan

C. Ruang lingkup program pembelajaran sains

Ruang lingkup program sains untuk anak usia dini

1. Observasi yakni berlatih menggunakan semua indra utk melakukan observasi/

pengindraan thd berbagai benda

2. Klasifikasi yakni mengelompokkan benda berdasarkan ciri tertentu.

3. Melakukan pengukuran (jarak, berat, volume)

4. Menggunakan bilangan yakni menggunakan angka utk menyatakan sesuatu

secara kuantitatif.

5. Mengenal produk teknologi yakni mengenal berbagai produk teknologi, cara

menggunakan dan algoritme/ cara kerja didalamnya.

6. Mengenal berbagai benda tak hidup dan gelajanya, yakni berinteraksi,

melakukan eksplorasi/penyelidikan, dan percobaan sederhana.

7. Mengenal berbagai benda hidp dan gejalanya, yakni berinteraksi dan

bereksplorasi dengan makhluk hidup dan gejalanya.

Pengaruh permainan sains untuk anak usia dini:

1. Perkembangan sosial

2. Perkembangan emosional

3. Perkembangan fisik

4. Perkembangan kognitif

5. Perkembangan kreativitas

D. Pendidikan etika berteknologi untuk AUD

Langkah-langkah dalam melakukan kegiatan sains untuk ana usia dini:

1. Perencanaan dan pengaturan

Sediakan tempat, alat dan bahan sederhana yang dapat membantu aktifitas

sains

Berikan kesempatan anak untuk bereksplorasi

Amati anak saat menemukan pengalaman

28

Page 29: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

Rencanakan aktifitas yang seimbang antara kegiatan mandiri dan yang

harus diamati orang dewasa

2. Rencana untuk keamanan

Ruang gerak anak yang lebih tua berjauhan dengan ruang untuk bayi/ balita

Libatkan anak-anak yg muda slm bebrapa aktifitas yg sama dengan alat/

bahan yang lebih aman.

3. Sikap yang harus dibangun

Keterbukaan

Langsung dari guru

Spontanitas

Ruang lingkup program pembelajaransains:

E. Pengembangan bahan ajar sains dan teknologi untuk anak usia dini

KETERAMPILAN DALAM PERMAINAN SAINS

1. Alat eksplorasi dalam permainan sains

Observasi

Klasifikasi

Mengukur

Perkiraan

29

RUANG LINGKUP

SAINS

ISI BAHAN KAJIAN: FISIKA,

BIOLOGI, ASTRONOMI

PROGRAM SAINS TERPADU

BIDANG PENGEMBANGAN

KEMAMPUAN: PRODUK, PROSES

DAN SIKAP

Page 30: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

Eksperimen

Komunikasi

2. Mendorong anak untuk melakukan kegiatan sains

Fokus dan pedomannya: mengikuti apa yang anak inginkan, serta menjaga

untuk tdk memberi petunjuk atau mendominasi.

Hal-hal yg perlu diperhatikan:

1. Mendorong anak utk berbicara tentang apa yang sedang mereka lakukan

2. Berikan bertanyaan utk menstimulasi pikiran dan daya eksperimentasi

MODEL PROGRAM PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SAINS

1. Pendekatan yang bersifat situasional (spontanous based treatment) artinya

pembahasan ttg sains akan elaborasikan secara luas dan mendalam jika dalam

pembelajaran muncul fenomena yg terkait dengan konsep sains pada sasaran

belajar.

2. Pendekatan yang bersifat terpisah atau tersendiri. Artinya program

pembelajaran sains dikemas secara khusus dan tersendiri

3. Pendekatan yang bersifat merger atau teintegrasi dengan disiplin lain atau

bidang pengembangan lain.

SKEMA PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN SAINS

30

PSIKOLOGI PERKEMB

ANAK

TEORI BELAJAR

MATERI/ ISI BAHAN KAJIAN

BIDANG PENGEMBA

NGAN SAINS

PROGRAM SAINS

ANAKRUANG

LINGKUP SAINS

PENGEMB SAINSGURU

Page 31: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

KRITERIA KUALITAS GURU UNTUK PEMBELAJARAN SAINS

1. Guru sebagai perencana

2. Guru sebagai inisiator

3. Guru sebagai fasilitator

4. Guru sebagai observer

5. Guru sebagai elaborator

6. Guru sebagai motivator

7. Guru sebagai antisifator

8. Guru sebagai model

9. Guru sebagai evaluator

10. Guru sebagai teman bereksplorasi bersama anak

31

Page 32: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

BAB IX

PENGEMBNAGAN BAHAN AJAR BERBASIS LINGKUNGAN DI PAUD

Capaian Pembelajaran Perkuliahan

Mampu memahami dan mengembangkan bahan ajar berbasis lingkungan di PAUD

Indikator

1. Menjelaskan Konsep lingkungan alam sekitar

2. Menjelaskan Nilai lingkungan sebagai bahan ajar

3. Menjelaskan Jenis-jenis lingkungan sebagai bahan ajar

4. Menjelaskan Prosedur pemanfatan lingkungan sebagai bahan ajar

A. Konsep lingkungan alam sekitar

Lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan

makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk

hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup),

abiotik (benda mati) dan budaya manusia.

Lingkungan alam sekitar bermakna amat luas. Rentangan maknanya antara

lain meliputi kepedulian kita pada alam secara holistik, pemanfaatan bahan-

bahan bekas, menyayangi binatang, memelihara tumbuhan, hingga kebiasaan kita

untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Dengan mempelajari alam sekitar anak dapat memperlakukan alam sebagai

satu kesatuan yg utuh dan menyeluruh.

B. Nilai lingkungan sebagai bahan ajar

Penggunaan lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar yang lebih

bermakna (meaningfull learning) sebab anak dihadapkan dengan keadaan dan

situasi yang sebenarnya.

Lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari anak

32

Page 33: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

Penggunaan lingkungan sebagai bahan ajar akan mendorong pada

penghayatan nilai-nilai atau aspek-aspek kehidupan yang ada di

lingkungannya

Penggunaan lingkungan dapat menarik bagi anak

Pemanfaatan lingkungan menumbuhkan aktivitas belajar anak (learning

activities) yang lebih meningkat.

C. Jenis-jenis lingkungan sebagai bahan ajar

1. Lingkungan alam

Lingkungan alam atau lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang

sifatnya alamiah, seperti sumber daya alam (air, hutan, tanah, batu-batuan),

tumbuh-tumbuhan dan hewan (flora dan fauna), sungai, iklim, suhu, dan

sebagainya.

2. Lingkungan sosial

Hal-hal yang bisa dipelajari oleh anak usia dini dalam kaitannya dengan

pemanfaatan lingkungan sosial sebagai sumber belajar ini misalnya:

mengenal adat istiadat dan kebiasaan penduduk setempat di mana anak

tinggal.

mengenal jenis-jenis mata pencaharian penduduk di sektiar tempat tinggal

dan sekolah.

Mengenal organisasi-organisasi sosial yang ada di masyarakat sekitar

tempat tinggal dan sekolah.

Mengenal kehidupan beragama yang dianut oleh penduduk sekitar tempat

tinggal dan sekolah.

Mengenal kebudayaan termasuk kesenian yang ada di sekitar tempat

tinggal dan sekolah.

Mengenal struktur pemerntahan setempat seperti RT, RW, desa atau

kelurahan dan kecamatan.

33

Page 34: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

Pemanfaatan lingkungan sosial sebagai sumber belajar dalam kegiatan

pendidikan untuk anak usia dini sebaiknya dimulai dari lingkungan yang

terkecil atau paling dekat dengan anak.

3. Lingkungan budaya

Berkenan dengan pembangunan dan kepentingan manusia dan masyarakat

pada umumnya.

PRINSIP TINDAKAN YANG SELARAS DENGAN LINGKUNGAN

D. Prosedur pemanfatan lingkungan sebagai bahan ajar

PENTINGNYA BELAJAR LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK ANAK

USIA DINI

1. Memberikan pengalaman nyata kepada anak.

2. Anak dapat belajar dan menghargai lingkungan secara lebih baik.

3. Anak memiliki kesadaran, berkreasi, memiliki rasa ingin tahu, dan dapat

berapresiasi terhadap benda dan makhluk yg dihadapinya.

34

KURANGI LIMBAH DAN HEMAT PEMAIKAIAN

BARANG

PENDAURAN ULANG

PENANAMAN KEMBALI

PEMAKAIAN ULANG

4 PRINSIP TINDAKAN

Page 35: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

PERAN ORANG TUA & ORANG DEWASA DALAM MEMBIMBING

ANAK BELAJAR DARI ALAM SEKITAR

1. Melatih sejak kecil peduli lingkungan agar anak berperan di masa mendatang

2. Orang tua memberi contoh (memotori tindakan)

3. Membangun kesadaran (menanam pohon, memelihara tanaman)

4. Penggunaan air penghematan

5. Penggunaan energi secara hemat

6. Penggunaan alat masak dan pengolahan bahan pangan sesuai dg kondisi yg

ada

7. Memelihara kebersihan lingkungan rumah

8. Menggunakan gelas minum yang sesuai

9. Berbelanja (membeli produk yang ramah lingkungan)

10. Menggunakan kertas bekas untuk menggambar di sekolah

Bentuk kegiatan dalam konteks pembelajaran lingkungan

1. Membangun kesadaran lingkungan (menanam tanaman, memlihara binatang,

dll)

2. Memelihara kebersihan lingkungan rumah

3. Apotik hidup

4. Pengenalan, sayang binatang

5. Memilih topik yg berkaitan dengan contoh nyata

6. Mengaitkan semua materi untuk melatih intelektual dan kecerdasan emosional

7. Memanfatkan barang bekas sebagai sumber belajar

8. Memilih media pembelajaran yang tepat guna

9. Mengarahkan & membimbing anak untuk berdisiplin terhadap lingkungan

Prosedur Pemanfaatan Lingkungan Sebagai bahan ajar

1. langkah perencanaan

2. langkah pelaksanaan

3. langkah tindak lanjut (follow up)

35

Page 36: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

BAB X

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERDASARKAN MODEL

PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran Perkuliahan

Mampu memahami dan mengembangkan bahan ajar berdasarkan model

pembelajaran di PAUD

Indikator

1. Menjelaskan dan mengembangkan bahan ajar pada model pembelajaran

kelompok

2. Menjelaskan dan mengembangkan bahan ajar pada model pembelajaran area

3. Menjelaskan dan mengembangkan bahan ajar pada model pembelajaran sentra

Materi

A. Pengembangan bahan ajar pada model pembelajaran kelompok

Model pembelajaran kelompok dengan pengaman adalah pola pembelajaran

dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok (biasanya menjadi tiga

kelompok), masing-masing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda. Dalam

satu pertemuan, anak didorong harus mampu menyelesaikan 2 – 3 kegiatan dalam

kelompok secara bergantian. Apabila dalam pergantian kelompok terdapat anak-

anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat daripada temannya, maka

anak tersebut dapat meneruskan kegiatan lain selama dalam kelompok lain masih

ada tempat. Jika sudah tidak ada tempat, anak-anak tersebut dapat bermain pada

tempat tertentu yang sudah disediakan oleh guru, dan tempat itulah yang disebut

dengan kegiatan pengaman. Pada kegiatan pengaman sebaiknya disediakan alat-

alat yang lebih bervariasi dan sering diganti sesuai dengan tema atau subtema yang

dibahas.

36

Page 37: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

B. Pengembangan bahan ajar pada model pembelajaran area

Menurut Diknas (2013), model pembelajaran area ialah model pembelajaran

dimana anak diberi kesempatan untuk memilih atau melakukan kegiatan sendiri

sesuai dengan minat mereka di dalam area-area. Pembelajarannya dirancang untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik anak dan menghormati keragaman

budaya yang menekankan pada prinsip (1) pengalaman pembelajaran pribadi

setiap anak, (2) membantu anak membuat pilihan dan keputusan melalui aktivitas

di dalam area-area yang disiapkan, dan (3) keterlibatan keluarga dalam proses

pembelajaran.

1. Prinsip-prinsip pembelajaran area

Pembelajaran area mencakup tiga prinsip utama yaitu:

a). Konstruktivitas. Artinya pembelajaran terjadi saat anak berusaha

memahami dunia di sekelilingnya melalui proses interaktif yang

melibatkan teman, orang dewasa, dan lingkungan.

b). Sesuai dengan perkembangan anak. Pembelajaran model area

menggunakan metodologi yang selaras dengan tahap perkembangan anak,

minat anak, mendorong rasa ingin tahu alamiah anak, kegembiraan

terhadap pengalaman-pengalaman panca indra, dan keinginan untuk

menjelajahi gagasan-gagasan baru anak itu sendiri.

c). Pendidikan progresif. Pelaksanaan pendidikan progresif dibangun

berdasarkan prinsip-prinsip perkembangan anak dan konstruktivisme.

2. Jenis-jenia area.

Pembelajaran area menggunakan 11 area. Dalam satu hari dapat

dibuka minimal 4 area untuk disiapkan alat bermain/alat peraga dan sarana

pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai. Area tersebut

meliputi area agama, area balok, area Berhitung/Matematika, area IPA, area

Musik, area Bahasa, area Membaca dan Menulis, area Drama, area Pasir/Air,

area Seni dan Motorik, dan area Masak.

Model pembelajaran pada anak usia dini seharusnya disesuaikan

dengan perkembangan anak, karena tujuan PAUD adalah membantu anak

37

Page 38: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

dalam mencapai tahapan tumbuh kembang anak. Kesesuaian perkembangan

ini dapat dilihat dalam dua sisi yaitu dari sisi perkembangan anak secara

individual dan perkembangan anak seusia sebayanya. Kesesuaian

pembelajaran dengan perkembangan anak ini sesuai dengan salah satu

karakteritik Developmentally Appropiate Practices bahwa dalam

pembelajaran harus menyediakan kegiatan yang memenuhi berbagai rentang

minat dan kebutuhan anak. ( Suparno, 2005:4)

C. Pengembangan bahan ajar pada model pembelajaran sentra

Pendekatan Sentra dan Lingkaran adalah pendekatan penyelenggaraan

PAUD yang berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di

sentra main dan saat anak dalam lingkaran dengan menggunakan 4 jenis pijakan

(scaffolding) untuk mendukung perkembangan anak, yaitu (1) pijakan lingkungan

main; (2) pijakan sebelum main; (3) pijakan selama main; dan (4) pijakan setelah

main. (Diknas: 2006). Sedangkan dalam Diknas (2008) Model pembelajaran sentra

adalah pendekatan pembelajaran yang dalam proses pembelajarannya dilakukan di

dalam “lingkaan” (circle times) di sentra bermain. Berdasarkan dua pendapat di

atas dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran sentra adalah model

pembelajaran yang berfokus pada anak usia dini yang proses pembelajaraannya

berpusat di dalam lingkaran (circle times) di sentra bermain dengan menggunakan

4 jenis pijakan.

Setiap sentra mendukung perkembangan anak dalam tiga jenis main yaitu

bermain sensorimotor atau fungsional, bermain peran dan bermain konstruktif

(membangun pikiran anak). Ditambah dengan bermain keaksaraan yang bertujuan

untuk menumbuhkan minat baca sejak usia dini.

Bermain sensorimotor adalah menangkap rangsangan melalui penginderaan

dan menghasilkan gerakan sebagai reaksinya. Anak TK belajar melalui panca

inderanya dan melalui hubungan fisik dengan lingkungan mereka misalnya

menakar air, meremas kertas bekas, menggunting, dan lin-lain. Bermain peran

terdiri dari bermain peran makro/ besar dan bermain peran mikro/kecil (bermain

38

Page 39: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

simbolik, pura-pura, fantasi, imajinasi atau bermain drama). Anak bermain dengan

benda untuk membantu menghadirkan konsep yangn telah dimilikinya. Bermain

konstruktif menunjukkan kemampuan untuk mewujudkan pikiran, ide, dan

gagasannya menjadi sebuah karya nyata. Ada dua jenis bermain konstruktif, yaitu

bermain konstruktif sifat tidak terstrukstur (air, pasir, spidol, dll) dan bermain

konstruktif terstruktur (balok, lego, dll).

1. Prinsip Pembelajaran Sentra

Prinsip pembelajaran sentra didasarkan pada teori konstruktifisme.

Dimana anak diberi kesempatan untuk membangun pemikirannya sendiri

melalui aktivitas yang dia lakukan. Teori ”constructivism” disampaikan oleh

Piaget (1896 – 1980) bahwa seorang anak belajar melalui tindakan yang

dilakukannya. Menurutnya, pemahaman anak dibangun (constructed) melalui

action, Seorang anak dapat memahami suatu konsep melalui pengalaman

konkrit. Pada pembelajaran sentra kegiatan belajar dilakukan melalui bermain,

dengan bermain yang menyenangkan dapat merangsang anak untuk melakukan

eksplorasi dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya, sehingga

anak menemukan pengetahuan dari benda-benda yang dimainkannya. Pada

pembelajaran sentra lingkungan disediakan untuk mendukung proses belajar.

Lingkungan diciptakan menjadi lingkungan yang menarik dan menyenangkan

bagi anak selama mereka bermain.

39

Page 40: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

BAB XI

EVALUASI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Capaian Pembelajaran Perkuliahan

Mampu memahami evaluasi pengembangan bahan ajar

Indikator

1. Menjelaskan evaluasi pengembangan bahan ajar

A. Evaluasi pengembangan bahan ajar

Evaluasi pengembangan bahan ajar menggunakan evaluasi kurikulum pada

tingkat mikro.

1. Tujuan evaluasi

Dua tujuan pokok yang ingin dicapai melalui evaluasi ini adalah:

a. Mengukur efek pengajaran

Tujuan pertama evaluasi pada tingkat mikro ialah memperoleh gambaran

tentang efek atau pengaruh dari pengajaran yang telah diberikan terhadap

penguasaan kemampuan yang ingin dicapai dalam satu bidang

pengembangan. Efek atau pengaruh tersebut dapat diketahui bila dilakukan

perbandingan antara hasil yang dicapai peserta didik sebelum dan sesudah

pengajaran diberikan.

b. Memperbaiki pengajaran

Disamping untuk keperluan pengukuran efek atau pengaruh pengajaran,

evaluasi program pada tingkat mikro bertujuan pula untuk memperoleh

gambaran ataupun informasi tentang bagian-bagian pembelajaran yang

beum dipahami oleh para peserta didik. Atas dasar itu dilakuakn upaya

untuk memperbaiki cara mengajarkan bagian-bagian tersebut sehingga

semua ataupun sebagaian besar peserta didik dapat memahaminya. Untuk

program berikutnya,, informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi dapat

digunakan pula untuk memperbaiki bagian-bagan tertentu dalam rencana

persiapan mengajar.

40

Page 41: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

2. Jenis-jenis evaluasi

Beberapa jenis evaluasi yang perlu diadakan dalam setiap bahan ajar, yaitu:

a. Evaluasi awal

Evaluasi awal dibandingkan dengan hasil evaluasi pada akhir pengajaran,

akan dapat diukur efek atau pengaruh dari pengajaran tersebut. Bahan

evaluasi awal disusun berdasarkan lingkup materi dan jenis-jenis

kemampuan yang ingin dikembangkan tiap bahan ajar.

b. Evaluasi antara

Evaluasi antara dilakukan pada setiap unit bahan yang diberikan dalam satu

b ahan ajar. Evaluasi antara ini dapat berbentuk asesmen atau evaluasi lain

tentang unit yang bersangkutan. Hasil evaluasi antara ini dimanfaatkan

terutama untuk keperluan memperbaiki proses belajar-mengajar termasuk

cara-cara mengajarkan bagian-bagian tertentu yang belum dipahami peserta

didik.

c. Evaluasi akhir

Evaluasi akhir dilakukan setelah pengajaran diberikan, yang berfungsi

untuk memperoleh diketahui gambaran tentang kemampuan yang dicapai

peserta didik pada akhir program. Jika hasil evaluasi akhir dibandingkan

dengan hasil evaluasi awal, dapat diketahui besar kecilya efek atau

pengaruh dari pengajaran yang telah diberikan dan sekaligus dapat

diketahui dapat diketahui pula bagian-bagian dari program pengeajaran

yang masih mengandung kelemahan. Bahan evaluasi akhir ini hendaknya

identik atau setara dengan bahan evaluasi awal

3. Skema kegiatan evaluasi

Pengajaran

41

Ev. awal

Unit 1 EA 1

Unit 2 EA 2

Unit 3 EA 3

dst Ev. Akhir

Page 42: Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud

DAFTAR PUSTAKA

Masitoh,dkk.2004.Strategi Pembelajaran TK Jakarta Univ. Terbuka

Nugraha, Ali. 2005. Kurikulum dan Bahan Belajar TK. Jakarta. Univ. Terbuka. DIKNAS

Nugraha, Ali. 2005. Pengembangan Pembelajaran Sains pada AUD. Jakarta: Diknas

Suyanto, Slamet.2005.Pembelajaran untuk Anak TK. Jakarta. DEPDIKNAS

Depdiknas. 2009. Standar PAUD. Diknas

Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. 2011.Jogjakarta. Diva Press

42