Mewujudkan Tata Kelola Penanggulangan Bencana Secara ... · Jaminan Pemeliharaan Hasil Pekerjaan...
Transcript of Mewujudkan Tata Kelola Penanggulangan Bencana Secara ... · Jaminan Pemeliharaan Hasil Pekerjaan...
Mewujudkan
Tata Kelola Penanggulangan Bencana
Secara Tertib, Transparan Dan Akuntabel
(Sidang Komisi II Rakernas BNPB 2018)
Drs. Bintang Susmanto, Ak., MBAInspektur Utama
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Bintang Susmanto2
3
Partisipasi : Pendampingan terhadap penyelenggaraan
penanggulangan bencana
Aturan Hukum : Sosialisasi dan penegakan hukum terhadap
penyelenggaraan penanggulangan bencana
Responsif : Cepat dalam merespon berbagai isu sebagai
dasar pengambilan keputusan dan kebijakan
Consesus Orientation : Menjadi penengah dan penghubung
berbagai kepentingan dan pihak terkait
Akuntabilitas : Memastikan penyelenggaraan
penanggulangan bencana tertib, transparan dan sesuai
ketentuan
Strategic Vision : Bervisi ke depan dengan menempatkan
analisis risiko dalam pengawasan penyelenggaraan
penanggulangan bencana
1
2
3
4
5
6
4
5
”
6
7
Bintang Susmanto8
Prinsip-Prinsip Pengelolaan Keuangan Negara
(UU Nomor 17 Tahun 2003)
Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggungjawab
dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan
Asas Fleksibilitas
Prinsip-Prinsip dalam Penanggulangan Bencana
(UU Nomor 24 Tahun 2007)
Cepat dan tepat, prioritas, koordinasi dan keterpaduan, berdaya guna
dan berhasil guna, transparansi dan akuntabilitas, kemitraan,
pemberdayaan, non diskriminatif dan nonproletisi
9
10
11
Berdasarkan PP Nomor 60
Tahun 2008
Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang
integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh
pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi melalui:
• kegiatan yang efektif dan efisien,
• keandalan pelaporan keuangan,
• pengamanan aset negara, dan
• Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
DEFINISI SPIP
12
13
SUMBER DANA
PB
Pasal 4 - 9
P P N O 2 2 T a h u n 2 0 0 8 – P E N D A N A A N &
P E N G E L O L A A N B A N T U A N B E N C A N A
16
PERTANGGUNGJAWABAN & PELAPORAN
BANTUAN DANA SIAP PAKAI
Penerima Bantuan DSP wajib menyampaikan LPJ kepada BNPB
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah DSP diterima (PERKA. 6A
TAHUN 2011 )
Pengelola DSP wajib menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban
kepada BNPB (PMK. 105 TAHUN 2013 ) :
1. Setiap bulan terhitung sejak DSP diterima paling lambat 5
(lima) hari kerja setelah bulan pelaporan.
2. LPJ Final Kegiatan paling lambat 1 (satu) bulan setelah
berakhirnya penetapan Status Keadaan Darurat Bencana.
3. DSP yang digunakan untuk belanja barang berupa Aset yang
nilainya diatas Rp. 300.000,- untuk dicatat sebagai BMN oleh
BPBD.
17
REKAPITULASI PERTANGGUNGJAWABAN DSP
TAHUN ANGGARAN 2016
Harus segera dipertanggungjawabkan ke BNPB
Pertanggungjawaban jangan sampai terlambat
JUMLAH
2,227,718,566,418.00Rp
- Jumlah DSP yang sudah dipertanggungjawabkan (SPJ) 1,625,933,520,514.00Rp
- Jumlah DSP yang belum dipertanggungjawabkan (SPJ) 601,785,045,904.00Rp
712,179,409,558.00Rp
- Jumlah DSP yang sudah dipertanggungjawabkan (SPJ) 365,317,895,634.00Rp
- Jumlah DSP yang belum dipertanggungjawabkan (SPJ) 346,861,513,924.00Rp
Pertanggungjawaban DSP TA 2017 sampai dengan 31 Januari 2018
URAIAN
a. Bantuan DSP yang sudah jatuh tempo
Bantuan DSP yang belum jatuh tempob.
Prioritas Strategis
Inspektorat Utama BNPB
Untuk Pihak Eksternal Tahun 2018
NO KEGIATAN LANGKAH- LANGKAH
1. Sosialisasi dan
Pendampingan
Pengelolaan Dana PB
- Melakukan sosialisasi pengelolaan Dana PB ke daerah
- Melakukan pendampingan pengelolaan dana PB pada saat
prabencana dan Keadaan Darurat Bencana
2. Penyelesaian Tindak
Lanjut Hasil
Pemeriksaan BPK- RI
dan APIP
- Fasilitator dalam Penyelesaian TLHP BPK RI dan APIP melalui
Rapat Koordinasi Pengawasan
- Mendorong tercapainya penyelesaian Tindak Lanjut di tingkat
BPBD sebanyak 82 saran/rekomendasi dari 618
saran/rekomendasi agar sesuai dengan Indikator Kinerja
Utama BPK-RI (63,4%)
3. Pengawasan Pengawasan terhadap Pengelolaan Dana PB melalui Audit
Keuangan, Audit Kinerja dan Dengan Tujuan Tertentu, serta Join
Audit dengan BPKP
4. Monitoring dan
Evaluasi
Monev terhadap penerima dana bantuan PB
19
PERKEMBANGAN OPINI BPK
WTP
WTP-DPP
WDP
Tidak Wajar
Disclaimer
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
20
TINDAK LANJUT TEMUAN BPK
21
TINDAK LANJUT TEMUAN APIP
Hasil
Pemeriksaan DSP
oleh BPK
2009 - 2016
Temuan 3E (Perpres 70 Th 2012, Perka BNPB
No 3 Th 2013)
Kekurangan Penerimaan
Negara
(PP No 29 Th 2009, PER-32/PJ/2015)
Administrasi (Perka 6A Th 2011, PMK 105
Th 2013)
Kerugian Negara (perpres 70 th 2012, Psl 89 ayat 4)
Kurang Pungut pajak, jasa giro dan sisa dana belum disetor
Kegiatan/Hasil Pekerjaan Belum Bermanfaat
Kemahalan Harga
Pekerjaan tidak sesuai Spesifikasi
Kekurangan Volume Pekerjaan
Kelebihan Pembayaran
22
12 Kejadian di
18 Daerah
4 Kejadian di
13 Daerah
2 Kejadian di 40
Daerah
2 Kejadian di 1
Daerah
Permasalahan Pengelolaan DSP
dari Hasil Pemeriksaan BPK-RI (1)
Tidak Efisien Dalam Perencanaan Pengawasan
Penggunaan Dana belum didukung bukti lengkap
Pelaporan Belum Tertib
Pertanggungjawaban Belum Memadai/Belum
Sesuai Ketentuan
Kelemahan SPI (Perpres 70 Th 2012, PMK 105 Th
2013, Perka 6A Th 2011, MoU,
Petunjuk Teknis)
Pengelolaan Dana Tidak/Belum Tertib
23
3 Kejadian di
12 DaerahAset Tetap Belum Diserahterimakan ke Daerah
Pengendalian Kinerja Belum Optimal
Hasil
Pemeriksaan DSP
oleh BPK
2009 - 2016
Permasalahan Pengelolaan DSP
dari Hasil Pemeriksaan BPK-RI (2)
Hasil
Pengawasan DSP
Inspektorat Utama
2017
Temuan 3E (Perpres 70 Th 2012, Perka BNPB
No 3 Th 2013)
Kekurangan Penerimaan
Negara
(PP No 29 Th 2009, PER-32/PJ/2015)
Administrasi (Perka 6A Th 2011, PMK 105
Th 2013)
Kerugian Negara (perpres 70 th 2012, Psl 89 ayat 4)
Kurang Pungut pajak, jasa giro dan sisa dana belum disetor
Denda Keterlambatan Belum/Kurang Disetor
Hasil pekerjaan belum/tidak bisa dimanfaatkan
Ketidakekonomisan Pengadaan Barang Jasa
Hasil Kegiatan/Pekerjaan Belum Mencapai Tujuan
Hasil Pekerjaan Fisik Mengalami Kerusakan
Kemahalan Harga
Pekerjaan tidak sesuai Spesifikasi
Kekurangan Volume Pekerjaan
Kelebihan Pembayaran
DSP digunakan diluar status bencana
24
Penggunaan Dana belum didukung bukti lengkap
39 Kejadian di
28 Daerah
17 Kejadian di
12 Daerah
14 Kejadian di
13 Daerah
10 Kejadian di
9 Daerah
Duplikasi Penerima Bantuan
Pembayaran Tidak Dapat Dipertanggungjawabkan
Permasalahan Pengelolaan DSP
dari Hasil Pengawasan Inspektorat Utama (1)
Hasil
Pengawasan DSP
Inspektorat Utama
2017
Kelemahan SPI (Perpres 70 Th 2012, PMK 105 Th
2013, Perka 6A Th 2011, MoU,
Petunjuk Teknis)
PPK/BPP/Pejabat Pengadaan/PPHP Tidak Melakukan
Tupoksinya
Perubahan Pekerjaan Tanpa Addendum
Pengelolaan BMN Belum Tertib
Proses Pengadaan PBJ Tidak Sesuai Ketentuan
Tidak Dilakukan Demobilisasi Sisa Material
Tidak Terdapat Pemisahan Fungsi
Pencatatan dan Pembukuan Belum Tertib
PPK dan BPP Belum Ditetapkan KPA
Jaminan Pemeliharaan Hasil Pekerjaan Tidak Sesuai
Ketentuan
Belum Terdapat MoU dan BAST Bantuan
25
34 Kejadian di
42 Daerah
Laporan Terlambat/Belum Dibuat dan Diserahkan
Serah Terima Hasil Pekerjaan Belum Ada
Aset Tetap Belum Dilaporkan
Pelaksanaan Belum Sesuai yang Diusulkan
Permasalahan Pengelolaan DSP
dari Hasil Pengawasan Inspektorat Utama (2)
26
27
28
Dana penanggulangan bencana BNPB lebih dari 70 %diberikan ke daerah, untuk itu pengelolaan danpertanggungjawaban keuangan dana penanggulangan bencanaharus dilaksanakan sesuai aturan yang berlaku secara tepatwaktu, tertib, transparan, dan akuntabel.
Pengelolaan Dana Bantuan jangan sampai ada mark up, fiktifataupun mengurangi volume.
Pengelolaan dan pertanggungjawaban dana bencana di daerahdidampingi oleh Perwakilan BPKP Propinsi yang ada didaerah ataupun konsultasi ke Inspektorat Utama.
Melaksanakan tindak lanjut Temuan BPK dan hasil auditAPIP.
Melaksanakan tertib administrasi BMN (persediaan logistikdan peralatan) dari BNPB secara tertib dan akuntabel sertamelakukan stock opname persediaan dan peralatan secaraberkala.
Rekomendasi Untuk BPBD (1)
29
Rekomendasi Untuk BPBD (2)
Tidak perlu ragu menggunakan dana bencana bila sesuai aturan,sehingga setiap personil harus mengetahui, memahami, danmelaksanakan aturan, baik aturan keuangan negara, pengadaanbarang/jasa pemerintah (UU Nomor 17 th 2003, UU Nomor 1 th2004 dan aturan turunannya, UU Nomor 24 th 2007, PP Nomor21, 22, dan 23 th 2008, serta Peraturan Kepala BNPB yangberlaku).
Memelihara dan menjaga peralatan dari BNPB serta menyediakananggaran pemeliharaan dan operasional yang cukup agar peralatansiap digunakan setiap saat.
Melaporkan setiap asset baik hibah peralatn maupun hasilpekerjaan fisik ke BNPB untuk dapat diserahterimakan ke daerah.
Memperhatikan penyimpanan logistik agar siap didistribusikansetiap saat.
Penerapan SPIP dalam setiap Penyelenggaraan PenanggulanganBencana.
Bintang Susmanto30
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Jl. Pramuka Kav.38 Jakarta Timur
Telp. : 021-3458400
Fax. : 021-3458500
Email : [email protected]
Website : www.bnpb.go.id
Facebook : www.facebook.com/bnpb.indonesia
Twitter : @BNPB_Indonesia
YouTube : BNPBIndonesia
Terima Kasih