Metopel Doni

11
 PROPOSAL PENELITIAN PENGENDALIAN INTERN KAS DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT BANK MANDIRI KCP MUNTILAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masala Pada umumnya, perusahaan besar memiliki struktur organisasi yang mulai  berkembang selalu dihadapkan pada masalah bagaimana cara mengelola  perusahaan agar dapat berjalan secara efektif dan efisien terutama dalam  pengendalian harta benda. Salah satu harta perusahaan yang sangat penting adalah uang kas. Uang kas ini pentin g kar ena set iap per usa haa n dal am men jala nka n usa han ya sela lu membutuhkan uang kas, dimana kas diperlakukan baik untuk membiayai kegiatan op er asi pe rusaha an se ha ri -har i ma up un un tuk mo dal ke rj a us aha da lam menghasilkan laba. Uang kas berbentuk kecil, tidak mempunyai nama pemilik, dan bersifat likuid sehingga kas sangat digemari dan mudah disalahgunakan. Oleh sebab itu,  perlu dibuat suatu tata cara pengendalian terhadap uang kas untuk menghindari  penyalahgunaan dan melindu ngu perusahaan. Di samping penyalahgunaan uang kas sering pula timbul kerugian yang disebabkan penggunaan uang kas yang tidak efisien. Dalam hal ini diperlukan suatu administrasi dan pengendalian yang baik untuk menghindari pengeluaran uan g ya ng tidak ada kai tannya den gan per usa haa n bai k dag ang mau pun jasa . Penataan intern perusahaan meliputi; sistem akuntansi yang baik, menciptakan  prosedur yang dapat mencegah terjadinya fraud yang merugikan perusahaan,  pengendalian maksimal untuk meningkatkan skill para karyaan dengan melakukan pelatihan serta pendelegasian eenang dan kekuasan sebagai alat moti! asi pada karyaan , dan menciptaka n sistem komunik asi yang mencapai seluruh lapisan dan pemberian insentif yang layak. 1

description

akuntansi

Transcript of Metopel Doni

PROPOSAL PENELITIAN

PENGENDALIAN INTERN KAS DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT BANK MANDIRI KCP MUNTILANBAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya, perusahaan besar memiliki struktur organisasi yang mulai berkembang selalu dihadapkan pada masalah bagaimana cara mengelola perusahaan agar dapat berjalan secara efektif dan efisien terutama dalam pengendalian harta benda.

Salah satu harta perusahaan yang sangat penting adalah uang kas. Uang kas ini penting karena setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan uang kas, dimana kas diperlakukan baik untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk modal kerja usaha dalam menghasilkan laba.

Uang kas berbentuk kecil, tidak mempunyai nama pemilik, dan bersifat likuid sehingga kas sangat digemari dan mudah disalahgunakan. Oleh sebab itu, perlu dibuat suatu tata cara pengendalian terhadap uang kas untuk menghindari penyalahgunaan dan melindungu perusahaan.

Di samping penyalahgunaan uang kas sering pula timbul kerugian yang disebabkan penggunaan uang kas yang tidak efisien. Dalam hal ini diperlukan suatu administrasi dan pengendalian yang baik untuk menghindari pengeluaran uang yang tidak ada kaitannya dengan perusahaan baik dagang maupun jasa. Penataan intern perusahaan meliputi; sistem akuntansi yang baik, menciptakan prosedur yang dapat mencegah terjadinya fraud yang merugikan perusahaan, pengendalian maksimal untuk meningkatkan skill para karyawan dengan melakukan pelatihan serta pendelegasian wewenang dan kekuasan sebagai alat motivasi pada karyawan, dan menciptakan sistem komunikasi yang mencapai seluruh lapisan dan pemberian insentif yang layak.Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah Bank Mandiri yang merupakan bank milik pemerintah. Sebagai salah satu bank pemerintah yang cukup terkemuka dan telah lama berdiri, Bank Mandiri melakukan banyak kegiatan seperti: Menghimpun dana dari masyarakat (funding), menyalurkan dana ke masyarakat (lending), dan memberikan jasa-jasa bank lainnya (services). Mengingat begitu banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh bank, maka penulis membatasi ruang lingkup penulisan pada transaksi maupun kegiatan yang berhubungan dengan operasional harian kas saja.

Berdasarkan uraian di atas, dan mengingat bahwa pengendalian intern kas sangat penting bagi perusahaan dalam mencapai efisiensi dan efektivitas, maka penulis tertarik untuk mengangkat hal tersebut dalam sebuah karya tulis ilmiah dengan judul Pengendalian Intern Kas dan Good Corporate Governance Pada Bank Mandiri KCP Muntilan.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka masalah yang akan diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Apakah penerapan pengendalian intern kas terutama mengenai sistem dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas sudah berjalan baik ?2. Apakah Good Corporate Governance juga sudah sesuai dan membantu peningkatan kinerja Karyawan ? 1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah pengendalian intern kas pada perusahaan tersebut terutama mengenai sistem dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas sudah berjalan dengan baik dan efektif.

2. Untuk mengetahui apakah Good Corporate Governance membantu dalam peningkatan kinerja karyawan ?1.4. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi manfaat khususnya :1. Penulis, sebagai bahan masukan apabila kemudian hari diminta untuk merancang sistem pengendalian intern kas.2. Perusahaan, yaitu Bank, dapat menjadi sumbangan pemikiran guna menyempurnakan sistem pengendalian intern atas kas.3. Pihak lain, dapat menjadi sumber informasi bagi pembaca yang ingin mempelajari lebih lanjut mengenai pengendalian kas.BAB IILANDASAN TEORI / KERANGKA TEORITIS

2.1 Kerangka Teoritis

Kas terdiri dari uang tunai (uang logam atau uang kertas), pos wesel, certified check, chasiers check, cek pribadi dan bank draft, serta dana yang disimpan di bank yang pengambilannya dibatasi oleh bank atau perjanjian yang lain (Mulyadi, 2002:373) Menurut Hall (2001:197) sistem penerimaan kas, yaitu: (1) Cek dan informasi keuangan pendukung lainnya (nomer rekening pelanggan, nama pelanggan, nilai cek, dan sebagainya) tersedia pada saat bukti pembayaran diterima pada ruang penerimaan dokumen, dimana dokumen-dokumen tersebut dipilah-pilah. Cek dikirimkan ke kasir pada departemen penerimaan tunai/kas, dan buktipembayaran dikirmkan langsung ke departemen penerimaan piutang; (2) Cek diterima oleh kasir dan dicatat pada jurnal penerimaan kas dan langsung disetor ke bank; (3) Bukti pembayaran yang diterima oleh departemen piutang digunakan untuk mengurangi saldo rekening pelanggan sebesar nilai pembayaran; serta (4) Departemen penerimaan kas dan departemen piutang mengirimkan ringkasan informasi tersebut ke departemen buku besar umum. Informasi ini dicocokan dan digunakan untuk memperbaharui rekening kontrol piutang dan rekening kas.Menurut Mulyadi (2001: 4) pengertian sistem dan prosedur yaitu system adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan, sedangkan pengertian dari prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi yang terjadi berulang-ulang.Pengertian pengendalian intern menurut Romney dan Steinbart (2006:229) adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang digunakan untuk menjaga asset, memberikan informasi yang akurat dan handal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dan kebijaksanaan yang telah diterapkan.Menurut Zhuang (2000) dalam Triyana menunjukkan adanya kelemahan dalam cara mengelola perusahaan-perusahaan di Indonesia dibandingkan Negara Asia lainnya. Hal ini ditunjukkan oleh masih lemahnya standar-standar akuntansi dan regulasi, pertanggungjawaban terhadap para pemegang saham, standar-standar pengungkapan dan transparansi serta proses proses kepengurusan perusahaan.Secara tidak langsung, menunjukkan bahwa masih lemahnya manajemen dalam memuaskan stakeholder perusahaan. Mendorong perusahaan menerapkan GCG bukanlah hal yang mudah.Menurut Luhukay dalam Marwati, bahwa salah satu penyebabnya adalah belum adanya pengawas yang tegas untuk program ini. Regulator tidak bisa dijadikan satu sebagai pengawas, sehingga dalam rencana mendatang Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) akan memprioritaskan pelaksanaan GCG di perusahaan yang menghimpun atau menggunakan dana publik dalam jumlah besar, seperti kelompok perbankan, dana pensiun, perusahaan publik dan BUMN. Pelaksanaan GCG di masing-masing kelompok akan bergantung pada peran regulator masing masing. Lukuhay dalam Marwati juga mengungkapkan bahwa sekarang sudah saatnya para regulator tersebut di-rating, bukan hanya perusahaannya saja.

Sedangkan menurut Suratman (2000) dalam Marwati, menjelaskan bahwa kurangnya sosialisasi GCG menyebabkan ketidaktahuan perusahaan akan asas manfaat GCG sehingga penerapan GCG masih rendah.

Hal ini juga didukung oleh penelitian Marwati (2007) yang menggambarkan bahwa peserta CGPI(Corporate Governance Perception Index) Awards masih

sangat sedikit. Fenomena ini memberikan gambaran bahwa publik masih acuh dengan manfaat penerapan GCG.

2.2 Penelitian TerdahuluBeberapa penelitian yang berkaitan dengan pengendalian intern kas dan good corporate governance adalah sebagai berikut :

No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

1Raykard Parlin (2013)Analisis Sistem Pengendalian Internal Kas pada PT Bank Negara IndonesiaSistem pengendalian internal kas yang terdiri dari penerimaan dan pengeluaran kas berjalan dengan efektif.

2Aulia Dawam (2013)Implementansi GCG pada PT. Penerbit Erlangga Cabang SurabayaGCG baik penerapannya tetapi prinsip transparansi tidak jelas pengungkapannya

2.3 Kerangka Pemikiran

Pengendalian Terdiri dari 5 (lima) unsur yang saling terkait yakni :

1. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur.

2. Penaksiran risiko adalah indetifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola.

3. Aktivitas pengendalian adalah kebijkana dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

4. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.

5. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.

Penelitian ini menggunakan Sistem Pengendalian Intern Kas dan GCG (Y) sebagai variabel dependen/terikat. Sedangkan internal Control (X1), kas (X2), dan Good Corporate Governance (X3) sebagai variabel independen/bebas. Berdasarkan tinjauan teoritis atas permasalahan yang telah diungkapkan dalam penelitian ini, maka dibuat kerangka pemikiran yang ditunjukkan dalam gambar dibawah ini.

Gambar 2.1. Kerangka KonseptualVariabel Independen

Variabel Dependen

2.4. Hipotesis Berdasarkan latar belakang, dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

1. Pengendalian intern penerimaan kas dan pengeluaran kas sudah cukup bagus sesuai dengan SOP

2. Good Corporate Governancenya sudah cukup terbuka dalam transparansiBAB III

METODE PENELITIAN3.1. Jenis dan Sumber Data

3.1.1. Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer, yaitu segala data yang yang dikumpulkan secara langsung dari perusahaan objek penelitian, dimana data ini memerlukan pengolahan lebih lanjut, seperti: aktivitas teller harian, teller exchange, daftar mutasi kas, dll.

2. Data sekunder, yaitu data yang telah diperoleh dari perusahaan dalam bentuk yang sudah jadi, seperti sejarah singkat dan struktur organisasi perusahaan, daftar pembayaran kas, daftar penerimaan kas, dll.3.1.2. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan data yang dikumpulkan untuk penelitian dari lokasi terjadinya peristiwa yang sebenarnya (Sekaran, 2009). Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden.

3.2. Variabel Penelitian Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja, seperti atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:38).

Variabel penelitian ini secara umum dibagi menjadi dua, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel lain. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen/bebas. (Sugiyono, 2011:39)

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sistem Pengendalian Intern Kas dan GCG sebagai variabel dependen (y). Sedangkan variabel independen (x) yang diajukan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu intern control (x1), kas (x2), dan GCG (x3).3.3Definisi Operasional Indriantoro (1999:69) mengemukakan definisi operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur dan menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoprasionalisasikan construct sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik. Untuk memberikan arah dalam menganalisis data diperlukan definisi operasional dari masing-masing variabel penelitian. Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi : VariabelDefinisiIndikator

Variabel terikat

Pengendalian Intern Kas dan GCG (Y)

Adalah hasil atau penilaian hubungan pengendalian intern control kas berikut penerapan GCG.

1. Nama baik atau citra yang didapat

2. Kinerja yang baik

3. Keamanan kas

Variabel bebas (X1)

Intern controlAdalah proses yang dipengaruhi aturan manajemen untuk pencapaian tujuan.

1. Tanggung Jawab 2. Pemisahan Wewenang

Variabel bebas (X2)

KasAdalah uang tunai, pos wesel, check

1. Pendapatan2. Pengeluaran

Variabel bebas (X3)

Good Corporate GovernanceAdalah struktur organisasi menyusun tujuan dan pengawasan kinerja perusahaan.

1. Transparansi 2. Penerapan GCG yang baik atau tidak

3.4Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:80). Jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau obyek tersebut.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011:81). Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative sesuai criteria yang ditentukan. Adapun criteria sampel yang dimaksud adalah:

a) Responden berasal dari jajaran PT. Bank Mandiri KCP Muntilan.b) Berdasarkan criteria dan kondisi yang ada pada PT Bank Mandiri KCP Muntilan, maka responden dalam penelitian ini meliputi Branch Manager, Teller, Customer Service Representative Supervisor, Customer Service Representative, Security, Driver, Office Boy yang seluruhnya berjumlah 12 Orang.3.5Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu :a. Teknik Observasi, yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung maupun tidak langsung terhadap pengendalian kas dan penerapan Good Corporate Governance.b. Teknik Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait.

3.6 Model Analisis Data Model analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis Korelasi yang menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan metode statistik regresi sederhana dengan bantuan komputer melalui program SPSS Versi 20. Variabel independen (Intern Control, kas, GCG) diekspektasikan dapat mempengaruhi variabel dependen (Pengendalian Intern kas dan penerapan GCG). Adapun persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut.

Y = + 1X1 + 2X2 + 3X3

Keterangan :

Y : Pengendalian Intern kas dan penerapan GCG : Konstanta

: Koefisien Regresi.

X1 : Intern Control

X2 : Kas

X3 : GCGInternal Control (X1)

Sistem Pengendalian Intern Kas dan GCG (Y)

Kas (X2)

Good Corporate Governance (X3)

9