METODOLOGI PENELITIAN Dr. Denny Ardyanto, Ir, MS FKM UNAIR
-
Upload
timothy-hanson -
Category
Documents
-
view
84 -
download
2
description
Transcript of METODOLOGI PENELITIAN Dr. Denny Ardyanto, Ir, MS FKM UNAIR
METODOLOGI PENELITIANDr. Denny Ardyanto, Ir, MS
FKM UNAIR
BAB II
TAHAPAN PENELITIAN
TEORI
stimuli
respons logika
HIPOTESIS
DATA EMPIRIS
GENERALISASI EMPIRIS
PROBLEM
DESAIN
TEORI
HIPOTESIS
DATA EMPIRIS
GENERALISASI EMPIRIS
PROBLEM
DESAINRISET
ANALISISDATA
REKONSEPSI
Desain / Tahapan Penelitian
TAHAPAN PENELITIAN
1. Identifikasi dan perumusan masalah penelitian
2. Studi kepustakaan dan Hipotesis
3. Variabel Penelitian
4. Identifikasi, klasifikasi dan pemberian definisi operasional variabel
5. Penyusunan rancangan penelitian
6. Penentuan alat pengambil data (instrumen)
7. Pengaturan Pengumpulan data
8. Analisis data
9. Penyusunan laporan penelitian
Sumbangan Penelitian kepada IP-TEK
Penelitian menghasilkan : konsep, proposisi atau teori baru
Konsep, proposisi dan teori adalah penyusun sains
Jadi penelitian akan dapat mengembangkan sains
Aplikasi sains dalam kehidupan disebut teknologi
Jadi penelitian secara tidak langsung akan dapat mengembangkan teknologi
PROPOSISI
Definisi : pernyataan tentang sifat dari realita
Proposisi dapat diuji kebenarannya, jika dirumuskan sedemikian rupa dan diterima untuk diuji kebenarannya disebut HIPOTESIS
Dalam ilmu sosial, proposisi biasanya pernyataan dua atau lebih konsep
Proposisi (lanjutan)
Contoh :
1. Tingkat modernitas suami istri adalah salah satu faktor penentu perilaku kontrasepsi mereka
2. Penerimaan kontrasepsi modern dipengaruhi oleh persepsi tentang nilai ekonomi
Jika kedua proposisi dirumuskan akan menjadi hipotesis
Proposisi yang telah memiliki jangkauan luas dan telah di dukung oleh data empiris dinamakan DALIL (scientific law)
Definisi : singkatan dari suatu pengetahuan tentang hubungan sifat tertentu yang bentuknya lebih umum jika dibandingkan dengan penemuan empiris dimana dalil tsb didasarkan.
DALIL
TEORI
Definisi : sarana pokok untuk menyatakan hubungan sistimatis dalam gejala sosial maupun natura yang ingin diteliti.
Teori merupakan abstraksi dari pengertian atau hubungan dari proporsi atau dalil.
Teori (lanjutan)
Menurut Kerlinger (1973), teori :
a. Sebuah set konsep atau construct
yang berhubungan satu dengan
lainnya
b. Suatu set dari proporsi yang
mengandung suatu pandangan
sistimatis dari fenomena
ATTENTION tentang Teori
Teori : sebuah set proposisi yang terdiri atas konstrak yang sudah didefinisikan secara luas dengan hubungan unsur dalam set tsb secara jelas.
Teori menjelaskan hubungan antar variabel atau antar konstrak sehingga pandangan yang sistimatis dari fenomena yang diterangkan oleh variabel dengan jelas terlihat
Teori menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasikan hubunganvariabel satu dengan variabel lainnya
1. Teori sebagai orientasi utama dari ilmu
Fungsi utama teori adalah memberi batasan terhadap ilmu dengan cara memperkecil jangkauan dari fakta yang dipelajari. Banyak fenomena yang dapat dipelajari dari berbagai aspek seperti; fisik, ekonomi, kimia, sosiologi dsb. Dengan adanya teori maka fenomena dapat dicari dan ditentukan berdasar aspek tertentu
Peranan Teori Sebagai Alat Dari Ilmu
Peranan Teori Sebagai Alat Dari Ilmu (lanjutan)
2. Teori sebagai konsepsualisasi dan klasifikasi
Tugas ilmu : mengembangkan sistim klasifikasi dan struktur konsep. Ilmu memegang peranan penting karena konsep dan klasifikasi selalu berubah dimana fenomena selalu berubah
3. Teori meringkaskan fakta
Dengan adanya teori, generalisasi dari hasil penelitian dapat dilakukan dengan mudah. Teori dapat memadu generalisasi satu sama lain secara empiris sehingga dapat diperoleh suatu ringkasan hubungan antar generalisasi atau pernyataan
Peranan Teori Sebagai Alat Dari Ilmu (lanjutan)
Peranan Teori Sebagai Alat Dari Ilmu (lanjutan)
4. Teori memprediksi fakta
Penyingkatan fakta oleh teori akan menghasilkan uniformitas dari pengamatan. Dengan adanya uniformitas, maka dapat dibuat prediksi terhadap fakta yang akan datang
5. Teori memperjelas celah kosong
Karena meringkas fakta sekarang dan memprediksi fakta yang akan datang, maka teori dapat memberi petunjuk dan memperjelas daerah mana dalah khazanah ilmu pengetahuan yang belum dieksplorasi
Peranan Teori Sebagai Alat Dari Ilmu (lanjutan)
FAKTA
Definisi : pengamatan yang telah diverifikasikan secara empiris.
Fakta dapat menjadi ilmu juga tidak. Jika fakta diperoleh sacara random maka tidak kan menghasilkan ilmu. Jika dikumpulkan secara sistimatis, maka fakta akan menghasilkan ilmu
FAKTA ILMIAH
Definisi : produk dari pengamatan yang bukan random dan mempunyai arti.
Fakta harus relevan dengan teori, sehingga fakta dan teori tidak pernah bertentangan.
Dengan demikian teori memperlihatkan hubungan antar fakta atau suatu pengurutan fakta dalam bentuk yang mempunya arti
Peranan Fakta Terhadap Teori
1. Fakta memprakarsai teori
Banyak fakta yang ditemui secara empiris menjurus pada penemuan baru.
Fakta tidak secara langsung menghasilkan teori, tetapi kumpulan fakta dapat dibuat generalisasi.
Kumulan generalisasi tsb. bukan tidak mungkin menghasilkan sebuah teori
2. Fakta memformulasikan kembali teori yang ada
Tidak semua fakta menghasilkan teori, tetapi fakta hasil pengamatan dapat membuat teori lama untuk dikembangkan
Secara umum fakta sesuai teori, tetapi jika banyak fakta yang kurang sesuai teori yang ada, maka teori tsb. Harus disesuaikan dengan fakta.
Fakta dapat me-reformulasi teori
Peranan Fakta Terhadap Teori (lanjutan)
3. Fakta dapat menolak teori
Peranan Fakta Terhadap Teori (lanjutan)
4. Fakta mengubah orientasi teori
Peranan Fakta Terhadap Teori (lanjutan)
PENDEKATAN
RASIONAL-EMPIRIS
DEDUKTIF KUANTITATIF PROBLEM-TEORI-
HIPOTESIS-EMPIRIS
ANALISIS KUANTITATIF
EMPIRIS-RASIONAL
INDUKTIF KUALITATIF PROBLEM-
EMPIRIS-TEORI-HIPOTESIS
ANALISIS KUALITATIF
LOGIKA DEDUKTIF
UMUM >>>> SPESIFIK PREMISE MAYOR PREMIS MINOR KESIMPULAN PREMISE HARUS BENAR PROSEDURAL HARUS BENAR
CONTOH : DEDUKTIF
Setelah terpapar bising semua tenaga kerja mengalami penurunan pendengaran
JIKA : Tommy adalah tenaga kerja yang terpapar bising
MAKA : Tommy akan mengalami penurunan pendengaran
Semua monosakarida rasa manis JIKA : Glukosa termasuk monosakarida MAKA : Glukosa rasanya manis
LOGIKA INDUKTIF
SPESIFIK >>>> UMUM GENERALISASI HARUS BENAR
BABI ADA MULUTNYA, SAPI ADA MULUTNYA, KUDA ADA MULUTNYA BABI, SAPI, KUDA ADALAH BINATANG BINATANG ADA MULUTNYA
CONTOH : INDUKTIF
KEDELAI MENGANDUNG PROTEIN KECIPIR MENGANDUNG PROTEIN KACANG MENGANDUNG PROTEIN
KEDELAI, KECIPIR, KACANG ADALAH POLONG
POLONG MENGANDUNG PROTEIN