Metode_Kromatografi dalam uji kuantitatif karbohidrat
-
Upload
corry-permata-sari -
Category
Documents
-
view
19 -
download
2
description
Transcript of Metode_Kromatografi dalam uji kuantitatif karbohidrat
![Page 1: Metode_Kromatografi dalam uji kuantitatif karbohidrat](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083018/577c82761a28abe054b0de78/html5/thumbnails/1.jpg)
Uji Kuantitatif Karbohidrat melalui Metode Khromatografi
Metode khromatografi adalah teknik analisis yang paling kuat untuk analisis jenis dan konsentrasi
monosakarida dan oligosakarida dalam makanan. Macam uji khromatografi berdasarkan fase gerak diataranya
khromatografi lapis tipis (KLT), khromatografi gas (GC) dan khromatografi cair kinerja tinggi (HPLC).
Sedangkan macam uji khromatografi berdasarkan mekanisme pemisahan dibagi menjadi empat, yaitu :
khromatografi adsorpsi ( contoh : khromatografi lapis tipis), khromatografi partisi, khromatografi penukaran ion,
khromatografi eksklusi.
Dalam khromatografi, ekstrak yang akan ditentukan karbohidratnya perlu dimurnikan dan dijernihkan.
Selain itu senyawa-senyawa anorganik yang ada harus dihilangkan. Misalnya dengan cara, melewatkan ekstrak di
dalam suatu alat penukar ion (ion exchanger). Perlakuan ini dikerjakan untuk mencegah terjadinya tailing,
misalnya pada khromatografi kertas atau khromatografi lapis tipis. Adanya tailing menunjukkan pemisahan yang
tidak sempurna dari komponennya sehingga menyebabkan kesukaran dalam analisa kuantitatif selanjutnya.
Salah satu cara penentuan karbohidrat akan diuraikan sebagai berikut, menggunakan contoh yaitu
khromatografi kertas. Khromotografi kertas merupakan kromotografi cairan-cairan dimana sebagaian fasa diam
adalah lapisan tipis air yang diserap dari lembab udara oleh kertas. Kertas yang digunakan untuk khromatografi
merupakan ikatan serabut-serabut selulosa yang saling berhubungan dengan ikatan hydrogen, dan diantara sel
terdapat air sebanyak ± 2-5%. Kertas yang dipakai adalah kertas Whatman yang dapat dibedakan menjadi 3
berdasarkan kecepatan merambat zat yaitu cepat, sedang, dan lambat. Selain itu, pemilihan kertas ini juga
didasari dengan pertimbangan tingkat dan kesempurnaan pemisahan, difusivitas pembentukan spot, efek tailing
dan pembentukan komet. Kertas yang biasa digunakan adalah kertas Whatman no 1 karena memilki kecepatan
rambatan zat yang sedang sehingga menyaring 98% partikel atau zarah berukuran 11 µm, permukaan yang licin,
mutu kertas kuantitatif dengan kadar abu 0,06 %.
Pelarut yang digunakan dalam metode ini adalah pelarut campuran atau murni. Untuk penentuan gula-
gula sederhana pelarut yang dipakai adalah campuran butanol : asetat : air atau propanol : asam asetat : air. Atau
asam asetat : pyridine : air dengan perbandingan 4 : 1: 5. Campuran pelarut tersebut pada umumnya terdiri atas
pelarut organic air dan asam atau basa. Pemberian asam atau basa dimaksudkan untuk mempercepat penyerapan
air pada partikel karbohidrat. Perbedaan jenis pelarut yang dipakai didasari dengan perbedaan kelarutan zat dalam
pelarut. Semakin tinggi kelarutan molekulnya, semakin jauh migrasinya pada kertas. Jika suatu bahan kimia
bersifat sangat non-polar, ia tidak akan larut dalam pelarut yang sangat polar. Begitu pula sebaliknya untuk bahan
kimia yang sangat polar dalam pelarut yang sangat non-polar.
Deteksi dan identifikasi gula-gula dalam kertas khromatografi dapat dilakukan dengan cara fisis atau
kimiawi. Secara fisis dapat dilakukan dengan menyinari kertas dengan sinar ultra violet dengan panjang
gelombang sinar 254 nm – 370 nm. Dapat pula dengan cara kimiawi yaitu dengan menyemprotkan larutan kimia
tertentu misalnya anilinphtalat atau m-phenyleneidamine atau perak nitrat untuk gula reduksi. Untuk gula non-
![Page 2: Metode_Kromatografi dalam uji kuantitatif karbohidrat](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083018/577c82761a28abe054b0de78/html5/thumbnails/2.jpg)
reduksi dapat menggunakan nepthoresorsinol dalam asam fosfat. Larutan phloroglusinol dan asam klorida dapat
digunakan untuk aldosapentosa (memeberikan warna violet); ketopentosa (hijau tua); keto heksosa (kuning
coklat) dan dengan metil pentose memberikan warna hijau. Selain larutan tersebut diatas dapat pula dipakai uap
iodin.perbedaan larutan penyemprotan didasari dari bentuk rantai gula yang akan diidentifikasi. Reagen kimia
tersebut disemprotkan pada kertas di ruang asam karena dapat mengganggu kesehatan operatornya.
2. Diagram Alir
Di dalam analisa khromatografi kertas diukur besarnya Rf (Rf = retardation factor). Berikut adalah cara
menentukan Rf.
Rf = jarak perpindahan molekul zat
jarak perpindahan pelarut
Harga Rf dari tiap-tiap jenis gula adalah tertentu untuk suatu perlakuan yang sama. Nilai Rf suatu jenis
gula dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain macam zat pelarut, suhu, ukuran bejana, macam fase tetap dan
Diamati warna yang terbentuk lalu di tentukan nilai Rf
Cara kimiawi : disempotkan larutan kimiaCara fisis : Disinari kertas dengan sinar Ultra Violet dengan Panjang gelombang
Spotkan sampel, jarak antara spot 1,5 cm ( diteteskan pada salah satu ujung kertas
Dilakukan penetesan 3-4 kali dengan setelah penetasan pertama kering
Dimasukkan kertas kedalam wadah yang berisi zat pelarut kemudian ditutup dan dibiarkan
beberapa lama hingga kering lalu diidentifikasi
Ditandai kira-kira 1,5 cm dari bagian bawah kertas sebagai titik start
Digunting kertas whatman no 1 ukuran 20 x 20 cm (Sesuai Kebutuhan)
![Page 3: Metode_Kromatografi dalam uji kuantitatif karbohidrat](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083018/577c82761a28abe054b0de78/html5/thumbnails/3.jpg)
sifat zat yang dianalisis. Dengan demikian dalam mencantumkan harga Rf dari suatu zat harus dicantumkan pula
kondisi analisanya.