METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang...

111
METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : Elisabet Lisara Musita Sari NIM : 1211342017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang...

Page 1: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU

DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Elisabet Lisara Musita Sari

NIM : 1211342017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

i

METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU

DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Elisabet Lisara Musita Sari

NIM : 1211342017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

iv

MOTTO

“Kegagalan dalam satu hal adalah tanda ada

keberhasilan dalam hal berikutnya”

- Mario Teguh -

“Cara tercepat untuk mengubah hidup sangat

sederhana. Anda mulai ketika yang lain menunda dan

tetap berjalan ketika yang lain lelah melangkah”

- Lisara -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk:

1) Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya.

2) Antonius Mujiran (Bapak), Mariana Yatinem (Ibu), Chistyawan Putra Nur Fajar (Suami),

Agatha Dea Silviana (Adik), Marcellinus Fadli Firstky Putra dan Nicollaus Alberga Aksa

Putra (Anak) yang telah memberikan perhatian, kasih sayang, dukungan materi dan

doa.

3) Teman-teman payung Lusia Eka Ristanti, Veronica Mayang Sari, Tri Wahyu

Setyaningsih, dan Laurentius Beny Widiardika yang selalu memberi dukungan dan

semangat.

4) Keluarga besar SD Negeri 2 Dompyongan yang telah memberikan dukungannya.

5) Sahabat di PGSD maupun di luar PGSD yang selalu menemani dan memberikan

dukungan.

6) Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 12 Agustus 2016

Peneliti

Elisabet Lisara Musita Sari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Elisabet Lisara Musita Sari

Nomor Mahasiswa : 121134017

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “METODE

PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR

INKLUSI SE-KABUPATEN SLEMAN” beserta perangkat yang diperlukan (bila

ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya

dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya di internet atau media lain untuk

kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan

royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 12 Agustus 2016

Yang menyatakan,

Elisabet Lisara Musita Sari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

viii

ABSTRAK

Metode Pengajaran yang Digunakan Guru Di Sekolah Dasar Inklusi Se-

Kabupaten Sleman

Elisabet Lisara Musita Sari

Universitas Sanata Dharma

2016

Pemerintah memberikan perhatian pada sekolah inklusi. Sekolah inklusi

adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa

tidak berkebutuhan secara khusus untuk mengembangkan potensi yang dimiliki

siswa. Ada empat metode pengajaran ialah metode pengajaran langsung, metode

pengajaran tidak langsung, latihan mandiri, dan scaffolding; yang digunakan guru

untuk mengembangkan kemampuan siswa. Skripsi ini bertujuan mendiskripsikan dan

memetakan metode pengajaran yang digunakan guru di sekolah dasar inklusi se-

Kabupaten Sleman yang berjumlah 33 sekolah.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data dikumpulkan dengan

membagikan kuesioner. Kuesioner divalidasi oleh dua validator, dan mendapat nilai

rata-rata 4 sehingga layak dibagikan kepada 30 guru sekolah dasar inklusi se-

Kabupaten Sleman.

Dari hasil olah data 30 kuesioner, peneliti mendapatkan data: metode

pengajaran yang digunakan guru di sekolah dasar inklusi se-Kabupaten Sleman

adalah 25% guru menggunakan metode pengajaran langsung, 24.5% guru

menggunakan metode pengajaran tidak langsung, 24.8% guru menggunakan metode

latihan mandiri, dan 25.3% guru menggunakan metode scaffolding. Dari hasil

kuesioner tersebut dapat dilihat bahwa scaffolding memiliki presentase paling tinggi.

Scaffolding adalah bentuk dukungan yang diberikan oleh guru untuk membatu siswa

mengembangkan potensinya, bentuk dukungan lain ialah dari siswa yang tidak

berkebutuhan secara khusus untuk menjembatani antara kemampuan yang dimiliki

sekarang dengan target yang dituju.

Kata kunci: Metode Pengajara, Sekolah Dasar Inklusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

ix

ABSTRACT

TEACHING METHOD USED BY TEACHERS

IN INCLUSIVE SCHOOLS IN THE SLEMAN DISTRICT

Elisabet Lisara Musita Sari

Sanata Dharma University

2016

Nowadays the government give the good attention for inclusive school.

Inclusive school is a school who has the specific educational of law, there education

divided into two are with special needs disabled athletes and not disabled. In there

divided to four educational teaches method, the first method is direct and indirect

learning, third is independence learning then scaffolding. Goals of this thesis are

describe and divide into some of the educational method for teacher in thirty three

school in a Sleman district.

Teacing method used by teachers in inclusive schools in the Sleman district,

after processed data it can be inferred : 25% teacher use direct learning, 24.5%

teacher use indirect learning then 24.8% teacher use independence learning and the

last is 25.3% teacher use scaffolding method. If we see in this data, scaffolding

method have the high result that used in more thirty schools in Sleman region.

Scaffolding is a support from teacher that given to their student for help their student

to fostering their potential and also teachers as the media who always maintain their

student potential at this time until the goals target from the teacher.

Keywords: Teaching Method, Inclusive Elementary School

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada TuhanYang Maha Esa atas limpahan

berkat dan rahmatNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Metode Pengajaran yang Digunakan Guru di Sekolah Dasar Inklusi se-Kabupaten

Sleman”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Peneliti menyadari penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuajn

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan hati yang tulus peneliti

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Drs. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Dra. Ig. Esti Sumarah, M. Hum, dosen pembimbing I yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan

semangat, dorongan serta masukan yang peneliti butuhkan dalam

penyelesaian skripsi ini.

4. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi, Dosen pembimbing II yang telah

memberikan motivasi, semangat, dorongan, kritik dan saran dalam

menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

xi

5. Para validator yang telah melakukan validasi instrumen yang dibutuhkan

dalam penelitian ini sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.

6. Dinas Pemerintahan Kabupaten Sleman yang telah memberikan ijin untuk

melaksanakan peneltian di Kabupaten Sleman.

7. Kepala Sekolah dan Guru-guru yang telah memberikan kesempatan bagi

peneliti untuk menyebarkan kuesioner di sekolah yang Bapak/Ibu pimpin.

8. Antonius Mujiaran dan Mariana Yatinem serta segenap keluarga yang telah

memberikan dukungan, semangat dan doa.

9. Teman-teman kelompok penelitian Veronica Mayang Sari, Lusia Eka Ristanti,

Tri Wahyu Setyaningsih, Laurentius Beny Widya Ardika yang saling

memberikan semangat, motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi

ini.

10. Sahabat di PGSD maupun di luar PGSD yang telah mendukung penelitian.

11. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini dan tidak dapat

disebutkan satu persatu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

xii

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Peneliti

berharap skripsi ini dapat memberikan inspirasi bagi peneliti lain untuk melakukan

penelitian sejenis dengan lebih baik lagi.

Yogyakarta,12 Agustus 2015

Peneliti

Elisabet Lisara Musita Sari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................. iv

MOTTO ................................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN HASIL KARYA .................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL.................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 4

1.3 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4

1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 5

1.6 Definisi Operasional...................................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................ 7

2.1 Landasan Teori .............................................................................................. 7

2.1.1 Pendidikan Inklusi ................................................................................... 7

2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Inklusi........................................................... 7

2.1.1.2 Tujuan Pendidikan Inklusi ................................................................ 14

2.1.1.3 Karakteristik Pendidikan Inklusi ....................................................... 15

2.1.1.4 Prinsip Dasar Pendidikan Inklusi ...................................................... 15

2.1.1.5 Fungsi Pendidikan Inklusi ................................................................. 16

2.1.2 Sekolah Dasar Inklusi ............................................................................. 17

2.1.3 Metode Pengajaran .................................................................................. 20

2.1.4 Sekolah Dasar Inklusi di Sleman ............................................................ 29

2.1.5 Anak Berkebutuhan yang Sukses ........................................................... 31

2.1.6 Kecerdasan Ganda ................................................................................... 34

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................................... 36

2.3 Kerangka Berpikir ......................................................................................... 40

2.4 Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

xiv

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 42

3.1 Jenis Penelitian .............................................................................................. 42

3.2 Setting Penelitian .......................................................................................... 43

3.3 Variabel Penelitian ........................................................................................ 43

3.4 Populasi dan Sampel ..................................................................................... 44

3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 46

3.6 Instrumen Penelitian...................................................................................... 47

3.7 Teknik Pengujian Instrumen ......................................................................... 50

3.8 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 57

3.9 Jadwal Penelitian ........................................................................................... 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 59

4.1 Deskripsi Penelitian ........................................................................................ 59

4.2 Analisis Hasil Kuesioner ................................................................................ 60

4.3 Hasil Penelitian .............................................................................................. 60

4.3.1 Bentuk Metode Pengajaran yang Digunakan ............................................. 64

4.3.2 Pemetaan Metode Pengajaran ................................................................... 65

4.4 Pembahasan .................................................................................................... 66

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 71

5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 71

5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 71

5.3 Saran .............................................................................................................. 72

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Jumlah ABK dan Karakterisiknya ................................................................ 30

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Kuesioner Bentuk Metode Pengajaran di Sekolah Dasar

Inklusi se- Kabupaten Sleman ................................................................................. 47

Tabel 3.2 Kuesioner Bentuk Metode Pengajaran yang Digunakan Guru di

Sekolah Dasar Inklusi se-Kabupaten Sleman .......................................................... 48

Tabel 3.3 Hasil Validasi Konstruk ........................................................................................... 56

Tabel 3.4 Koefisien Reliabilitas ............................................................................................... 56

Tabel 3.5 Hasil Reliabilitas ...................................................................................................... 57

Tabel 3.6 Jadwal Penelitian...................................................................................................... 58

Tabel 4.2 Presentase Penggunaan Bentuk Metode Pengajaran ................................................ 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ...................................................................................... 1

Lampiran 2 Ekspert Judgement ........................................................................................ 6

Lampiran 3 Daftar SD Inklusi .......................................................................................... 10

Lampiran 4 Analisis Data Penelitian ................................................................................ 12

Lampiran 5 kuesioner yang diisi....................................................................................... 17

Lampiran 6 Kuesioner yang Diisi .................................................................................... 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Bagan Hasil Penelitian yang Relevan ................................................ 39

Gambar 3.1 Gambar Alpha Croncbach ................................................................................ 56

Gambar 4.1 Grafik penggunaan metode pengajaran ............................................................ 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini terdapat delapan poin yang akan dibahas anatara lain tentang latar

belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan inklusi menurut Subini (2014:50) adalah kebersamaan

untuk memperoleh pelayanan pendidikan dalam satu kelompok secara utuh

bagi seluruh siswa berkebutuhan khusus usia sekolah, mulai dari tingkat TK,

SD, SMP atau SLTP, hingga SMA/SMK sederajat. Pendidikan inklusi

merupakan konsep pendidikan yang tidak membeda-bedakan latar belakang

kehidupan siswakarena keterbatasan fisik maupun mental (Ilahi, 2013: 23).

Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan inklusi adalah pendidikan yang

diberikan untuk siswa yang berkebutuhan khusus dan siswatidak

berkebutuhan secara khusus untuk mendapatkan pendidikan bersama. Wiyani

(2014:17) berpendapat bahwa siswa berkebutuhan khusus disebut juga

heward adalah siswadengan kepemilikan karakteristik khusus yang berbeda

dengan siswalainnya pada umumnya menunjukan pada ketidakmampuan

mental, emosi, atau fisik. Selain itu Cahya (2013:5) juga mengemukakan

siswa berkebutuhan khusus ialah siswa yang dalam proses pendidikannya

memerlukan pelayanan yang spesifik, berbeda dengan siswa pada umumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

2

Maka dapat disimpulkan bahwa siswa berkebutuhan khusus merujuk pada

siswa yang memiliki kesulitan belajar yang membuatnya lebih sulit untuk

belajar atau mengakses pendidikan dibanding kebanyakan siswaseusianya.

Di Kabupaten Sleman terdapat 33 sekolah dasar inklusi yang terdapat

di 14 kecamatan. Hal tersebut menunjukan bahwa pemerintah Kabupaten

Sleman juga memperhatikan tentang pendidikan inklusi. Sekolah dasar

inklusi tersebut melayani siswa yang berkebutuhan khusus dan siswa yang

tidak berkebutuhan secara khusus. Siswa berkebutuhan khusus yang dilayani

antar lain siswa dengan slow learner, autis, hiperaktif, dan tunarungu.

Guru perlu menguasai metode pengajaran supaya dapat

mengembangkan potensi yang dimiliki dari masing-masing anak. Menurut

Ahmadi (2005:52), metode pengajaran adalah teknik penyajian yang dikuasai

oleh seorang guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada murid di dalam

kelas baik secara individual atau secara kelompok agar materi pelajaran dapat

diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh murid dengan baik. Di sekolah

inklusi, guru perlu menguasai empat metode pengajaran yaitu metode

pengajaran langsung, metode pengajaran tidak langsung, metode pengajaran

saffolding, dan metode pengajaran latihan mandiri. Menurut Majid (2013:

11), metode pengajaran lansung merupakan strategi yang kadar berpusat pada

gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada metode ini guru

perlu memberikan latihan dengan bimbingan, guru menyampaikan materi,

dan guru memberikan umpan balik pada siswa. Sedangkan menurut Majid

(2013:11), pengajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

3

siswa yang tinggi dalam melakukan observasi, penyelidikan, penggambaran

inferensi berdasarkan data, atau pembentukan hipotesis. Dalam metode ini

peran guru berubah menjadi fasilitator. Dan pembelajaran berpusat pada

siswa. Menurut Rosenshine & Stevens (1992: 2), scaffolding merupakan

bentuk dukungan yang disediakan oleh guru (atau siswa lain) untuk

membantu siswa menjembatani jarak antara kemampuan mereka yang

sekarang dengan target yang dituju. Pada metode ini guru perlu mengatur

tingkat kesulitan materi pelajaran, guru juga perlu memanfaatkan model

pembelajaran yang beragam, dan guru perlu melatih tanggung jawab siswa.

Sedangkan dalam buku Sani (2013:25), memaparkan bahwa latihan mandiri

merupakan strategi untuk mengembangkan inisiatif siswa secara individual,

rasa percaya diri, dan pengmbangan diri siswa. Pada latihan mandiri ini guru

perlu dalam memfasilitasi siswa untuk dapat bekerja mandiri, guru juga perlu

melatih sejumlah kecil keterampilan, dan guru sebaiknya memberikan latihan

agar siswa dapat memperkembangkan kemampuan.

Dari penjabaran di atas maka peneliti tertarik untuk menemukan data

yang berkaitan tentang metode pengajaran yang digunakan guru di sekolah

dasar inklusi. Dalam penelitian ini akan menggunakan kuesioner dengan 15

pertanyaan tertutup. Pertanyaan yang telah diberikan pada responden disusun

berdasarkan kisi-kisi indikator metode pengajaran yang digunakan guru di

sekolah dasar inklusi. Kuesioner kemudian dibagikan pada 30 guru yang ada

di sekolah dasar inklusi se kabupaten Sleman yang telah ditunjuk sebagai

sampel dalam penelitian ini, yang bertujuan untuk memetakan bentuk metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

4

pengajaran yang digunakan guru di sekolah dasar inklusi. Untuk itu peneliti

tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Metode Pengajaran yang

Digunakan Guru di Sekolah Dasar Inklusi se-Kabupaten Sleman”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat ditarik masalah-

masalah yang ada antara lain, adalah:

1. Menemukan sekolah dasar tempat penelitian sesuai dengan ciri-ciri

sekolah inklusi.

2. Memetaka metode pengajaran yang digunakan di sekolah dasar

inklusi se-Kabupaten Sleman.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas maka

rumusan masalah yangdiperoleh sebagai berikut:

1. Seperti apakah metode pengajaran yang digunakan guru di

sekolah dasar inklusi se-Kabupaten Sleman?

2. Bagaimana hasil pemetaan metode pembelajaran dari setiap

sekolah di SD inklusi se-Kabupaten Sleman?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

5

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas,

penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mendiskripsikan metode pengajaran yang digunakan guru di

sekolah dasar inklusi se-Kabupaten Sleman.

2. Memetaan metode pengajaran dari setiap sekolah di sekolah

dasar inklusi se-Kabupaten Sleman.

1.4 Manfaat Penelitian

A. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi guru

di sekolah dasar inklusi di Kabupaten Sleman tentang metode

pengajaran yang sesuai.

B. Manfaat Praktis

1. Bagi Sekolah Dasar Inklusi

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan tentang metode

pengajaran yang sebaiknya lebih banyak digunakan untuk sekolah

dasar inklusi.

2. Bagi Guru

Guru mendapatkan informasi tentang metode pengajaran yang

sesuai dengan sekolah dasar inklusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

6

3. Bagi Peneliti

Peneliti mampu memetakan tentang metode pengajaran yang

digunakan guru sekolah dasr inklusi dari data yang diperoleh

setelah melakukan penelitian kuantitatif.

1.5 Definisi Operasional

Rumusan definisi operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan inklusi adalah pendidikan yang diberikan kepada siswa

tanpa memandang keterbatasan yang dimilikinya.

2. Sekolah dasar inklusi adalah sekolah dasar yang diperuntukan

siswaberkebutuhan khusus dengan siswanormal untuk belajar bersama

dalam satu ruangan.

3. Metode pengajaran adalah tehnik dalam menyajikan materi pelajaran

yang digunakan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

7

BAB II

KAJIAN TEORI

Pada bab ini peneliti akan membahas empat poin antara lain landasan teori, hasil

penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis.

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pendidikan Inklusi

2.1.2.1 Pengertian Pendidikan Inklusi

Pendidikan inklusi menurut Subini (2014:50) adalah kebersamaan

untuk memperoleh pelayanan pendidikan dalam satu kelompok secara utuh

bagi seluruh anak berkebutuhan khusus usia sekolah, mulai dari tingkat TK,

SD, SMP atau SLTP, hingga SMA/SMK sederajat. Pendidikan inklusif

merupakan konsep pendidikan yang tidak membeda-bedakan latar belakang

kehidupan anak karena keterbatasan fisik maupun mental Ilahi (2013: 23).

Sementara itu, O’ Neil ( dalam Ilahi, 2013: 27) berpendapat bahwa

pendidikan inklusi sebagai sistem layanan pendidikan mempersyaratkan agar

semua anak berkelainan dilayani di sekolah-sekolah terdekat, di kelas reguler

bersama-sama dengan teman seusianya.

Dari ketiga pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

pendidikan inklusi merupakan pendidikan yang diperuntukan untuk anak-

anak tanpa memandang latar belakang anak tersebut, baik latar belakang

mental maupun fisik. Dan anak yang memiliki kebutuhan khusus nantinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

8

akan dilayani di kelas-kelas reguler dengan anak-anak sesusianya tanpa

membeda-bedakan antara satu dengan yang lain.

Dari penjabaran di atas maka yang perlu dilayani dalam sekolah

inklusi ialah anak dengan kebutuhan tidak khusus dan anak yang

berkebutuhan khusus. Menurut Alwi (2002:2) anak berkebutuhan khusus

diartikan tidak sesuai dengan keadaan yang biasa, mempunyai kelainan dan

tidak normal. Sedangakan dalam bukunya Wiyani (2014:17) berpendapat

bahwa anak berkebutuhan khusus disebut juga heward adalah anak dengan

kepemilikan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak lainnya pada

umumnya menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi, atau fisik.

Penyandang tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan

belajar, gangguan perilaku, anak berbakat, dan anak dengan gangguan

kesehatan masuk dalam kategori anak berkebutuhan khusus. Sedangkan

Thompson (2010:2) menyatakan bahwa istilah ABK merujuk pada anak yang

memiliki kesulitan belajar yang membuatnya lebih sulit untuk belajar atau

mengakses pendidikan dibanding kebanyakan anak seusianya. Selain itu

Cahya (2013:5) juga mengemukakan anak berkebutuhan khusus ialah anak

yang dalam proses pendidikannya memerlukan pelayanan yang spesifik,

berbeda dengan anak pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus ini

mengalami hambatan dalam belajar dan perkembangannya atau dengan kata

lain anak dengan masalah belajar.

Dari penjelasan diatas anak berkebutuhan khusus ialah mereka yang

dalam proses belajar atau pendidikan memerlukan pendampingan dari orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

9

lain atau tenaga pendidikan khusus. Adapun beberapa jenis dari anak

berkebutuhan khusus antar lain anak dengan gangguan penglihatan

(tunanetra), anak dengan gangguan pendengaran (tuna rungu), anak dengan

gangguan intelektual (tuna grahita), anak dengan gangguan gerak anggota

tubuh (tuna daksa), anak dengan gangguan perilaku atau emosi (tuna laras),

anak berbakat istimewa (gifted), anak lamban belajar ( slow learner), anak

berkesulitan belajar spesifik (disleksia, disgrafia, diskalkulia), anak autis, dan

anak ADHD. Berikut ini merupakan jenis-Jenis Anak Berkebutuhan Khusus

menurut Cahya (2013:11):

a) Anak dengan gangguan penglihatan (tunanetra), ialah anak yang

mengalami gangguan daya penglihatan sedemikian rupa, sehingga

membutuhkan layanan khusus baik dalam pendidikan maupun

kehidupan sehari-hari. Karakteristik dari anak tunanetra ialah

mereka tidak bisa melihat sering meraba bahkan tersandung saat

berjalan.

b) Anak dengan gangguan pendengaran (tuna rungu) adalah anak

kehilangan seluruh atau sebagian daya pendengarannya sehingga

mengalami gangguan dalam berkomunikasi secara verbal.

Karakteristik dari anak tuna rungu mereka tidak bisa mendengar,

mereka terhambat dalam perkembangan bahasa, mereka juga tidak

memiliki reaksi terhadap bunyi, saat berbicara sering menggunakan

isyarat, kurang tanggap saat diajak berkomunikasi, dan uacapak

kata tidak jelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

10

c) Anak dengan gangguan intelektual (tuna grahita) merupakan anak

yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan

perkembangan mental intelektual di bawah rata-rata sehingga

mengalami kesulitan dalam penyelesaian tugas-tugas yang

diberikan padanya. Anak dengan tunagrahita memiliki karakteristik

antara lain keterhambatan fungsi kecerdasan secara umum atau

dibawah rata-rata, ketidak mampuan dalam berperilaku sosial/

adaptif, hambatan perilaku sosial/adaptif yang terjadi sampai usia

18 tahun.

d) Anak dengan gangguan gerak anggota tubuh (tuna daksa) adalah

anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada

anggota gerak (tulang, sendi, otot). Mereka mengalami gangguan

gerak karena kelayuan otot, atau gangguan fungsi syaraf otak atau

disebut Cerebral Palsy/CP. Anak dengan gangguan gerak anggota

tubuh atau sering disebut tuna daksa biasanya memiliki

karakteristik seperti jari tangan kaku atau tidak dapat

menggenggam terdapat anggota gerak yang tidak lengkap ataupun

ukurannya lebih kecil dari biasanya, serta anggota gerak layu, kaku,

lemah/ lumpuh.

e) Anak dengan gangguan perilaku dan emosi (tuna laras) bisa

dikatakan sebagai anak yang berperilaku menyimpang baik pada

taraf sedang, berat, dan sangat berat. Gangguan perilaku ini terjadi

pada anak dan remaja, sebagai akibat terganggunya perkembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

11

emosi dan sosial atau keduanya sehingga dapat merugikan dirinya

sendiri maupun orang-orang yang ada di sekitarnya. Gangguan

perilaku ini biasanya terjadi pada usia anak dan remaja. Anak

dengan tuna laras ini baiasanya membangkang, mudah tersulut

emosinya(emosional), sering melakukan tidakan yang merusak,

sering bertindak melanggar norma sosial, persati belajar dan

motivasi belajar rendah, serta sering membolos atau jarang masuk

sekolah.

f) Anak dengan bakat istimewa (gifted) ialah anak yang memiliki

potensi kecerdasan, kreativitas, dan tanggung jawab pada tugas di

atas anak-anak seusianya sehingga untuk mengoptimalkan

potensinya diperlukan pelayanan pendidikan ynag khusus. Anak

dengan bakat istimewa biasanya memiliki karakteristik seperti

memiliki perbendaharaan kata yang sangat luas, memiliki rasa

ingin tahu yang tinggi, senang mengutarakan pendapatnya, mampu

memberi alasan yang logis dan kritis, serta mampu berkonsentrasi

dalam waktu yang panjang atau lama.

g) Anak lamban belajar (slow learner) adalah anak yang memiliki

potensi kecerdasan sedikit di bawah anak normal. Namun mereka

tidak termasuk dalam anak tuna grahita. Anak dapat dikategorikan

sebagai anak slow learner ini biasanya rata-rata prestasinya rendah,

saat menyelesaikan tugas-tugas akademik yang diberikan sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

12

terlambat bila dibandingkan dengan teman seusianya, dan daya

tangkap terhadap materi pelajara yang diberikan lambat.

h) Anak autis ialah anak yang memiliki dunianya sendiri atau anak

yang hidup dalam dunianya. Anak autis cenderung mengalami

hambatan dalam interaksi, komunikasi, dan perilaku sosial. Anak

autis dapat dilihat dari perilaku mereka yang sering berkata tanpa

arti, sering menirukan perkataan orang lai secara spontan,

ketertarikan dengan benda mati lebih tinggi dibanding orang, serta

minat terhadap objek tertentu sangat luar biasa atau tidak lazim.

i) Anak berkesulitan belajar spesifik

Anak berkesulitan belajar ialah individu yang mengalami gangguan

dalam proses psikologi dasar, kurang berfungsinya sitem saraf

pusat, atau gangguan dalam kegagalan-kegagalan nyata dalam:

pemahaman, gangguan mendengar, berbicara, membaca, mengeja,

berpikir, menulis, berhitung, atau keterampilan sosial. Anak dengan

kesulitan belajar spesifik dapat berupa kesulitan belajar membaca

(disleksia), kesulitan belajar menulis (disgrafia), atau kesulitan

belajar berhitung (diskalkulia). Anak dengan esulitan belajar

membaca atu sering disebut disleksia memiliki karakteristik seperti

kesulitan dalam membedakan bentuk, kemampuan dalam

memahami isi sebuah bacaan sangat rendah, sering melakukan

kesalahan saat membaca. Sedangakan anak yang mengalami

kesulitan menulis atau sering disebut disgrafia memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

13

karakteristik sangat lamban dalam menyalin tulisan yang tersedia,

sering salah menulis huruf (b dengan p, b dengan q, v dengan u, 2

enga 5, 6 dengan 9, dan sebagainya), tulisan yang dihasilkan jelek

dan cenderung tidak terbaca, dan sering nenulis huruf dengan posisi

terbalik, serta sulit nenulis lurus pada kertas tak bergaris.

Sedangakan anak dengan kesulitan belajar berhitung mereka

memiliki karakteristik sulit membedakan tanda-tanda (+, -, x, :, >,

<,=), sulit mengoperasikan hitungan/ bilangan, sering salah dalam

membilang berurutan, sering salah membedakan angka, dan sulit

membedakan bangun geometri.

j) Anak ADHD ( Attention Defisit Hyperactivity Disorders) adalah

anak yang mengalami gangguan perkembangan yang ditandai

dengan sekumpulan masalah berupa gangguan pengendalian diri,

masalah perhatian, hiperaktivitas dan implusivitas, yang

menyebabkan kesulitan berperilaku, berpikir, dan mengendalikan

emosi. Anak dengan ADHD biasaya serinng menggeliat jika

duduk, sulit berkonsentrasi dan duduk untuk waktu yang cukup

lama, sering lari-lari dimana hal tersebut tidak pantas dilakukan

saat itu, sering berbicara berlebihan, serta perhatiannya mudah

terganggu jika ada suara atau cahaya dari tempat lain.

Dari penjelasan diatas anak berkebutuhan khusus ialah

mereka yang dalam proses belajar atau pendidikan memerlukan

pendampingan dari orang lain atau tenaga pendidikan khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

14

Adapun beberapa jenis dari anak berkebutuhan khusus antar lain

anak dengan gangguan penglihatan (tunanetra), anak dengan

gangguan pendengaran (tuna rungu), anak dengan gangguan

intelektual (tuna grahita), anak dengan gangguan gerak anggota

tubuh (tuna daksa), anak dengan gangguan perilaku atau emosi

(tuna laras), anak berbakat istimewa (gifted), anak lamban belajar (

slow learner), anak berkesulitan belajar spesifik (disleksia,

disgrafia, diskalkulia), anak autis, dan anak ADHD

2.1.2.2 Tujuan Pendidikan Inklusi

Menurut Ilahi (2013: 38) menyatakan bahwa tujuan dari pendidikan

inklusi ialah:

1) Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi peserta didik yang

memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial atau memiliki

bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sessuai

dengan tingkat kebutuhan dari masing-masing anak.

2) Menyelenggarakan pendidikan yang menghargai keanekaragaman dan

tidak mendiskriminasikan anak satu sama lain.

3) Memastikan bahwa semua anak memiliki akses terhadap pendidikan

yang terjangkau, efektif, relevan dan tepat dalam wilayah tempat

tinggalnya

4) Memastikan semua pihak untuk menciptakan lingkungan belajar yang

kondusif agar seluruh anak terlibat dalam proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

15

2.1.2.3 Karakteristik Pendidikan Inklusi

Pendidikan inklusi memiliki empat karakteristik makna yang

dikemukakan oleh Direktorat Pendidikan Luar Biasa dalam Ilahi (2013:44)

antara lain:

1) Proses yang berjalan terus dalam usahanya menemukan

cara-cara merespon keragaman individu.

2) Mempedulikan cara-cara untuk menghilangkan hambatan-

hambatan anak dalam belajar.

3) Peserta didik di sekolah, berpartisipasi dan mendapatkan

hasil yang bermakna bagi hidupnya.

4) Diperuntukan terutama bagi anak yang tergolong marginal,

eksklusif dan membutuhkan layanan pendidikan khusus

dalam belajarnya.

2.1.2.4 Prinsip Pendidikan Inklusi

Pendidikan inklusi menurut Ilahi (2013:48) memiliki tujuh prinsip

utama yang dikemukakan antara lain:

1) Terbuka, adil, tanpa diskriminasi

2) Peka terhadap setiap perbedaan

3) Relevan dan akomodatif terhadap cara belajar

4) Berpusat pada kebutuhan dan keunikan setiap individu

peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

16

5) Inovatif dan fleksibel

6) Kerja sama dan saling mengupayakan bantuan

7) Kecakapan hidup yang mengefektifkan potensi individu

peserta didik dengan potensi lingkungan

2.1.2.5 Fungsi Pendidikan Inklusi

Alimin (dalam Kustawan & Meimulyani, 2013: 20)

menjelaskan bahwa sesuai dengan disiplin ilmu fungsi pendidikan

khusus dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Fungsi Preventif

Melalui pendidikan inklusi guru melakukan upaya

pencegahan agar tidak muncul hambatan-hambatan yang

lainnya pada anak berkebutuhan khusus.

2. Fungsi Intervensi

Pendidikan inklusi menangani anak berkebutuhan khusus

agar dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.

3. Fungsi kompensasi

Pendidikan inklusi membantu anka dengan kebutuhan

khusus untuk menangani kekurangan yang ada pada dirinya

dengan menggantikan dengan fungsi lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

17

2.1.2 Sekolah Dasar Inklusi

Sekolah dasar inklusi adalah sekolah dasar reguler yang

mengakomodasi dan mengintegrasikan siswa reguler dan siswa

penyandang cacat dalam program yang sama Ilahi (2013: 87).

Salah satu karakteristik penting dalam sekolah inklusi adalah satu

komunitas yang kohesif, menerima, dan resoinsif terhadap

kebutuhan individual siswa. Untuk itu, Sapon- Shevin (dalam

Sunardi, 2002) mengemukakan lima profil pembelajaran di sekolah

inklusi.

1. Pendidikan inklusi berarti menciptakan dan menjaga

komunitas kelas yang menerima keanekaragaman, dan

menghargai perbedaan. Dengan adanya pendidikan inklusi,

tidak hanya meingkatkan potensi melainkan juga

menciptakan keterbukaan dan meghargau tanpa ada

diskriminasi terhadap anak berkebutuhan khusus. Guru

mempunyai tanggung jawab dalam menciptakan suasana

kelas yang menampung semua anak secara penuh dengan

menekankan suasana dan perilaku sosial yang menghargai

perbedaan yang menyangkut kemampuan, kondisi fisik,

sosial ekonomi dan sebagainya.

2. Mengajar di kelas memerlukan perubahan dalam penerapan

kurikulum. Berbeda dengan mengajar di kelas reguler,

karena dalam sekolah inklusi membutuhkan penanganan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

18

yang serius untuk memberikan pelayanan terbaik, karena

siswa memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda

dengan anak normal. Pendekatan pengajaran membutuhkan

kerjasama antara guru dan peserta didik. Dalam sekolah

inklusi mengguakan pendekatan kooperatif yang melibatkan

kerjasama antar siwa dan bahan belajar tematik.

Penggunaan pembelajaran ini juga pada kondisi peserta

didik, apakah mereka sanggup menerima materi pelajaran.

3. Mendorong guru untuk mengajar pendidikan inklusi berarti

berupaya menyiapkan pembelajaran secara interaktif.

Seorang guru secara sendirian di dalam kelas harus bisa

berjuang memenuhi kebutuhan semua anak di kelas. Karena

semua anak di dalam kelas ketika belajar bukan saling

berkompetisi melainkan belajar bersama dan saling

mengajar satu sama lain.

4. Pendidikan inklusi berbarti penyediaan dorongan bagi guru

dan kelasnya untuk menghapus segala hambatan dalam

proses pembelajaran. Kerjasama antar guru sangatlah

penting, selain itu guru juga bisa bekerjasama dengan para

professional, ahli bina bicara, petugas bimbingan, guru

pembimbing khusus. Maka perlu pelatihan dna dorongan

secara terus menerus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

19

5. Pendidikan inklusif berarti melibatkan peran orangtua

secara bermakna dalam proses perencanaan. Keberhasilan

pendidikan sangat bergantung pada pertisipasi aktif

orangtua pada pendidikan anaknya, misal keterlibatan

mereka dala penyususnan Program Pengajaran Individual

(PPI) dan bantuan dalam belajar di rumah.

2.1.3 Metode Pengajaran

Metode pengajaran menurut Samana (1992: 123) ialah kesatuan

langkah kerja yang dikembangkan berdasarkan pertimbangan rasional

tertentu, masing-masing jenisnya bercorak khas, dan semuanya

berguna untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Sedangkan

menurut Ahmadi (2005:52) metode pengajaran adalah teknik penyajian

yang dikuasai oleh seorang guru untuk menyajikan materi pelajaran

kepada murid di dalam kelas baik secara individual atau secara kelompok

agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh

murid dengan baik.

Dengan demikian metode dalam rangkaian sistem pengajaran

memegang peran yang sangat penting, karena keberhasilan pengajaran

sangat tergantung pada cara guru dalam menggunakan metode

pengajaran. Metode pengajaran yang digunakan guru di kelas, meliputi

pengajaran langsung, metode pengajaran tidak langsung, scaffolding,

latihan mandiri dan evaluasi kemampuan siswa. Setiap metode yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

20

digunakan harus sesuai dengan kebutuhan siswa dan apa yang

diperlukan.

2.1.4.1 Bentuk Metode Pengajaran

Terdapat beberapa metode pengajaran yang biasanya

digunakan guru untuk mengajar. Metode dalam rangkaian sistem

pengajaran memegang peran yang sangat penting, karena keberhasilan

pengajaran sangat tergantung pada cara guru dalam menggunakan

metode pengajaran. Namun guru juga harus menyesuaikan antar

metode pengajaran dengan kebutuhan siswa. Metode pengajaran juga

merupakan jembatan untuk siswa meraih sukses dan mengembangkan

bakat dan talentanya. Metode pengajaran yang biasa digunakan guru

ialah:

2.1.4.1.1 Metode Pengajaran Langsung

Menurut Majid (2013: 11) Strategi pengajaran lansung

merupakan strategi yang kadar berpusat pada gurunya paling

tinggi, dan paling sering digunakan. Pada strategi ini termasuk

dalamnya metode ceramah, pertanyaan dikdatik, pengajaran

eksplisit, praktek dan latihan, serta demonstrasi. Strategi

pembelajaran langsung efektif digunakan untuk memperluas

informasi atau mengembangkan ketrampilan langkah demi

langkah. Dalam buku yang berbeda pengajaran langsung adalah

model pembelajaran yang berpusat pada guru, yang mempunyai 5

langkah dalam pelaksanaannya, yaitu menyiapkan siswa menerima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

21

pelajaran, demontrasi, pelatihan terbimbing, umpan balik, dan

pelatihan lanjut (mandiri) Nur (2000:7). Pengajaran langsung ini

memiliki ciri-ciri antara lain:

1. Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada

siswa termasuk prosedur hasil belajar

2. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan

pembelajaran

3. Sistem pengolahan dan lingkungan belajar model yang

diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat

berlangsung dengan berhasil Nur (2000 : 3).

Dalam pengajaran langsung terdapat lima langkah

pembelajaran langsung, yaitu:

1. Mengkondisikan

2. Penjelasan/demontrasi

3. Latihan terbimbing

4. Umpan balik, dan

5. Latihan lanjutan yang diperluas (penerapannya).

Terdapat pula beberapa elemen kunci yang ada dalam

pembelajran langsung menurut (Rosenshine & Stevens, 1986)

yaitu:

a. Mengulas dan memeriksa kembali hasil pekerjaan

kemarin.Aspek dari pengajaran langsung ini termasuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

22

menetapkan kegiatan rutinitas untuk memeriksa pekerjaan

rumah serta mengulas kembali keterampilan prasayarat

dan pengajaran yang dulu.

b. Menampilkan muatan atau keterampilan baru. Para guru

memulai pelajaran dengan pernyataan pendek mengenai

gambaran ringkas mengenai apa yang akan dipelajari.

Pendidikan keterampilan yang diberikan kepada anak

berkebutuhan khusus selain berfungsi selektif, edukatif,

rekreatif dan terapi juga dapat dijadikan bekal dalam

kehidupan kelak. Selektif yaitu untuk mengarahkan minat,

bakat serta keterampilan. Edukatif berarti membimbing

anak untuk berpikir logis, berperasaan halus dan

kemampuan untuk bekerja. Rekreatif adalah kegiatan yang

dipergagakan sangat menyenangkan bagi anak

berkebutuhan khusus. Terapi yaitu aktivitas keterampilan

yang diberikan dapat menjadi salah satu sarana habilitasi

akibat kelainan atau ketunaan yang disandangnya.

c. Menyediakan latihan dengan bimbingan (dan memeriksa

pemahaman siswa). Cara guru membimbing yaitu dengan

mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai

materi yang berkaitan dengan keterampilan baru. Respon

siswa tidak hanya memberikan kesempatan bagi siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

23

untuk berlatih namun juga memungkinkan kita untuk

memantau sejauh mana pengetahuan siswa.

d. Memberikan umpan balik dan koreksi serta mengajari

ulang. Ketika siswa menjawab dengan percaya diri dan

jawaban benar, maka guru wajib memberikan pengakuan

singkat dari jawaban siswa.

e. Menyediakan latihan mandiri. Siswa-siswi diberikan tugas

latihan mandiri yang berkaitan langsung dengan

keterampilan yang diajarkan sampai siswa bisa menjawab

dengan benar.

f. Sering-sering mengulas kembali. Memberikan ulasan

mengenai materi yang telah dipelajari sebelumnya

termasuk ke dalam pekerjaan rumah dan ulangan. Materi

yang terlewatkan dalam pekerjaan rumah atau ulangan bisa

diajarkan kembali.

2.1.4.1.2 Metode Pengajaran Tidak Langsung

Menurut Majid (2013:11) pengajaran tidak langsung

memperlihatkan bentuk keterlibatan siswa yang tinggi dalam

melakukan observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi

berdasarkan data, atau pembentukan hipotesis. Dalam metode ini

peran guru berubah menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber

personal. Dalam pengajaran tidak langsung mensyaratkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

24

digunakannya bahan-bahan cetah, non-cetak, dan sumber-sumber

belajar lainnya. Sedangkan dalam buku Sani (2013:24) menyatakan

bahwa pengajaran tidak langsung ini berpusat pada peserta didik,

di mana siswa aktif membangun pemahaman dan guru hanya

berperan sebagai fasilitator saja. Startegi ini memungkinkan

peserta didik untuk terlibat secara mental dalam mengamati,

menyelidiki, membuat penjelasan berdasarkan data, membuat

hipotesis dan sebagainya.

2.1.4.1.3 Scaffolding

Scaffolding merupakan suatu istilah yang dikemukakan

oleh seorang ahli psikologi perkembangan kognitif masa kini,

Jerome Bruner, yakni proses yang digunakan orang dewasa untuk

menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya.

Metode scaffolding didasarkan pada teori Vygotsky. Menurut

Vygotsky (dalam Trianto, 2007: 76) bahwa pembelajaran terjadi

apabila anak bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang

belum dipelajari namun tugas-tugas tersebut berada dalam Zone of

Proximal Development (ZPD) yaitu perkembangan sedikit di atas

perkembangan seseorang saat ini. Vygotsky yakin bahwa fungsi

mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul dalam percakapan

atau kerjasama antar individu, sebelum fungsi mental yang lebih

tinggi itu terserap ke dalam individu tersebut. Individual juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

25

mempunyai tingkat perkembangan, dimana Vygotsky

mendefinisikan sebagai tingkat seorang individu dapat

memfungsikan atau mencapai tingkat itu dengan bantuan orang

lain seperti guru, orang tua atau teman sejawat yang

kemampuannya lebih tinggi (Dina, 13 November 2007).

Scaffolding merupakan bantuan kepada siswa secara

terstruktur pada awal pembelajaran dan kemudian secara bertahap

mengaktifkan siswa untuk belajar mandiri (Hari, 2004: 35).

Scaffolding merupakan “bentuk dukungan yang disediakan oleh

guru (atau siswa lain) untuk membantu siswa menjembatani jarak

antara kemampuan mereka yang sekarang dengan target yang

dituju” ((Rosenshine & Stevens,1992: 2). Scaffolding (mediated

learning) yaitu siswa seharusnya diberi tugas-tugas kompleks,

sulit tetapi sistematik dan selanjutnya siswa diberi bantuan untuk

menyelesaikannya. Bukan sebaliknya yaitu sistem belajar

sebagian-sebagian, sedikit demi sedikit atau komponen demi

komponen dari suatu tugas kompleks. Nur Asia (2006:7).

Sunarsono, (Mappaita, 2002) mendefenisikan, Scaffolding sebagai

bantuan atau support kepada seorang anak dari seseorang yang

lebih dewasa atau lebih kompeten dengan maksud agar siswa

mampu mengerjakan tugas-tugas atau soal-soal yang lebih tinggi

tingkat kerumitannya daripada tingkat perkembangan kognitif yang

aktual dari anak yang bersangkutan. Sebelum menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

26

metode Scaffolding guru harus mencari tahu pengetahuan awal

yang dimiliki siswa mengenai materi yang akan disampaika.

a. Memberikan strategi kognitif yang baru. Guru memperkenalkan

strategi yang konkret. Pertama-tama guru memperkenalkan strategi

pemecahan masalah dengan mendefinisikan masalah, mengajukan

hipotesis untuk menjelaskan masalah, mengumpulkan data untuk

mengevaluasi hipotesis, mengevaluasi bukti, dan membuat

kesimpulan.

b. Mengatur tingkat kesulitan selama latihan terbimbing. Pada tahap ini,

siswa mulai melatih strategi baru dengan materi pelajaran yang sudah

disederhanakan sehingga mudah untuk mempelajarinya.

c. Menyediakan konteks yang beraneka ragam untuk latihan siswa.

Proses pembelajaran tidak hanya berlangsung di dalam kelas,

melainkan bisa di luar kelas sehingga suasana menjadi lebih

menyenangkan.

d. Menyediakan umpan balik. Guru membuat daftar evaluasi

berdasarkan pada pemecahan masalah.

e. Mengingkatkan tanggung jawab siswa. Siswa diberikan tugas

mandiri, namun dengan meminimalisir bantuan dari guru atau teman

lain.

f. Menyediakan latihan mandiri. Guru memberikan tugas individu

kepada siswa untuk membantu mereka dalam menerapkan hal yang

telah mereka pahami terhadap situasi baru secara mandiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

27

Jadi dapat disimpulkan bahwa Scaffolding ialah bentuk

dukungan yang diberikan guru kepada peserta didiknya agar siswa

dapat mengerjakan soal-soal yang memiliki tingkat atau

kompetensi yang lebih tinggi.

2.1.4.1.4 Latihan Mandiri

Latihan mandiri merupakan strategi pembelajaran yang

bertujuan membangaun inisiatif individu, kemandirian, dan

peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan pengajaran

mandiri yang dilakuakan oleh peserta didik dengan bantuan guru

menurut Majid (2013: 12). Sedangkan dalam buku Sani (2013:25)

memaparkan bahwa latihan mandiri merupakan strategi untuk

mengembangkan inisiatif peserta didik secara individual, rasa

percaya diri, dan pengmbangan diri peserta didik.

Latihan mandiri dapat dimulai dari peserta didik atau

dengan bantuan guru, dimana guru memantau dan meantau

perkembangan belajar peserta didik yang dilakukan secara mandiri.

Dalam bukunya Sani juga mengemukakan bila dalam latihan

mandiri tidak melulu dilakukan secra individual namun, latihan

mandiri dapat dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil, di mana

peserta didik saling membantu satu sama lain untuk memecahkan

masalah dalam belajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

28

2.1.4 Sekolah Dasar Inklusi di Sleman

Di Kabupaten Sleman terdapat 33 sekolah dasar inklusi

yang tersebar di 14 kecamatan se-Kabupaten Sleman. Adapun 14

kecamatan tersebut ialah Kecamatan Moyudan, Kecamatan

Godean, Kecamatan Sayegan, Kecamtan Gampig, Kecamatan

Mlati, Kecamatan Tempel, Kecamatan Ngaglik, Kecamatan

Depok, Kecamatan Ngemplak, Kecamatan Turi, Kecamatan

Pakem, Kecamatan Cangkringan, Kecamatan Kalasan dan yang

terakhit Kecamatan Prambanan.

Di Kecamatan Moyudan terdapat 2 sekolah dasar inklusi

yaitu SD N pendulan dan SD N Ngijon 2. Sedangakan di

Kecamatan Godean terdapat 2 sekolah dasar inklusi yaitu SD N

Semarangan 5 dan SD N Tinom. Kemudian di Kecamatan Sayegan

terdapat 2 sekolah dasar inklusi juga yaitu SD Muh Gendol dan SD

Muh Kasuran. Kemudian di Kecamatan Gamping juga terdapat 2

sekolah dasar inklusi juga ialah SD N Balecatur 1 dan SD N

Demakijo 2. Di Kecamatan Mlati terdapat 6 sekolah dasar inklusi

yaitu SD N Sendangadi 2, SD Budi Utama, SD N Plaosan 1, SD N

Bedelan, SD N Bakalan dan SD N Pojok. Kemudian di Kecamatan

Tempel terdapat 3 sekolah dasar inklusi yaitu SD Muh Gendol III,

SD Muh Gondanglegi dan SD N Kapukanda. Sedangkan di

Kecamatan Ngaglik terdapat 2 sekolah dasar inklusi yaitu SD N

Sokomulyo dan SD N Brengosan 1. Kemudian di Kecamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

29

Depok terdapat 6 sekolah dasar inklusi antara lain SD N Gejayan,

SD Budi Mulia Dua, SD N Mustokorejo, SD N Puren, SD N

Teruna Bangsa, dan SD Budi Mulia Dua Pandeansari. Sedangakan

di Kecamatan ngemplak ada satu sekolah dasar inklusi yaitu SD N

Sempu. Selanjutnya di Kecamatan Turi terdapat SD Muh Dadapan.

Di Kecamatan Pakem terdapat SD N Purworejo 1. Di Kecamatan

Cangkringan terdapa 2 sekolah dasar negeri yaitu SD N Cancangan

dan SD N Bronggang. Di Kecamatan Kalasan terdapat 1 sekolah

dasar inklusi yaitu SD Muh Bayen. Selanjutnya yangterakhir di

Kecamatan Prambanan ada 2 sekolah dasar inklusi yaitu SD N

Bendungan dan SDIT Baitussalam Prambanan.

Berikut ini pada tabel 2.1 akan di jabarkan jumlah anak

berkebutuhan khusus yang ada dimasing-masing sekolah dasa yang

ada di Kabupaten Sleman:

Tabel 2.1 Daftar Sekolah Inklusi dan Jumlah Siswa ABK di Kabupaten Sleman

No Sekolah Dasar Kecamatan Jumlah Keterangan

1. SD Negeri Ngijon 2 Moyudan 4 siswa 3 siswa slow learner

1 siswa autis

2. SD Negeri Semarangan 5 Godean 3 siswa 3 siswa slow learner

3. SD Negeri Demak ijo 2 Gamping 5 siswa 3 siswa slow learner

2 siswa hiperaktif

4. SD Negeri Sendangadi 2 Mlati 4 siswa 4 siswa hiperaktif

5. SD Negeri Plaosan 1 Mlati 3 siswa 3 siswa slow learner

6. SD Negeri Bedelan Mlati 5 siswa 5 siswa slow learner

7. SD Negeri gejayan Depok 7 siswa 2 siswa hiperaktif

4 siswa slow learner

1 siswa tunarungu

8. SD Negeri Mustokorejo Depok 4 siswa 3 siswa hiperaktif

1 siswa slow learner

9. SD Negeri Puren Depok 4 siswa 4 siswa slow learner

10. SD Negeri Bendungan Prambanan 3 siswa 3 siswa hiperaktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

30

Dari 33 sekolah dasar inklusi yang ada di Kabupaten Sleman,

peneliti menggunakan 10 sekolah dasar inklusi sebagai sapel. Dari 10

sekolah dasar inklusi tersebut peneliti mendapatkan data tentang

karakteristik anak yang ada di 10 sekolah dasar inklusi tersebut.

Karateristik anak berkebutuhan khusus yang ada udi 10 sekolah dasar yang

menjadi sampel penelitian tersebut antara lain ialah anak dengan lamban

belajar (slow learner), hiperaktifitas, tuna rungu, dan autis.

2.1.5 Thomas Alva Edison: ABK yang Sukses

Tidak selamanya anak berkebutuhan khusus selalu

terbelakang dan tertinggal dibanding oang-orang kebanyakan.

Tidak selamanya anak berkebutuhan khusus gagal dalam hidupnya,

ada pula anak berkebutuhan khusus yang berhasil dan sukses.

Mereka mampu mengembangakan talenta dan kelebihan yang telah

Tuhan berikan pada mereka. Anak berkebutuhan khusus yang

mampu mengoptimalkan kecerdasannya ataupun bakat yang

dimiliki dalam dirinya merupakan orang yang hebat dan sanggat

tangguh. Salah satu tokoh yang mampu sukses dan berhasil walau

memiliki kebutuhan khusus ialah seseorang yang menemukan

lampu dan mampu membebaskan kita dari kegelapan.

Siapa yang tidak mengenal Thomas Alva Edison, yang

telah membebaskan kita dari kegelapan berkat penemuannya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

31

Tomas Alva Edison adalah seorang penemu lampu pijar pada 1879.

Thomas Alva Edison lahir pada 11 Febuari 1947 di Milan, Ohio,

Amerika Serikat. Siapa yang menyangka bahwa Thomas hanya

mengenyam pendidikan selama 3 bulan saja, namun penemuanya

sangat mebrei arti yang besar dalam hidup kita. Saat usia 4 tahun ia

tergolong anak yang bodoh dan tuli. Di sekolah ia menjadi bahan

ejekan teman-temannya, bahkan gurunya pernah memberikan surat

untuk orang Thomas yang berisi, orang Thomas harus segera

mengeluarkanya dari sekolah tersebut. Setelah membaca surat

tersebut sang Ibu bertekat untuk mendidik Thomas sendiri.

Thomas termasuk orang yang sangat gemar membaca.

Orang tuanya selalu memberikannya buku-buku pelajaran,

terutama yang berhubungan dengan fisika dan kimia. Kebiasaan

membaca membuat dirinya banyak melakukan percobaan. Dengan

kondisinya yang tidak dapat mendengar orang berbicara Thomas

sangat senang karena itu mampu membuatnya lebih fokus. Dalam

satu biografinya tertulis Thomas melakukan 999 percobaan dan

barulah pada percobaan yang ke 1000 ia berhasil.

Menurut sekelumit cerita di atas tentang Thomas Alfa

Edison tersebut, Thomas mempunyai beberapa kecerdasan ganda

yang dapat dianalisis, antara lain kecerdasan interpersonal, ruang

visual, matematis, dan kecerdasan kinestetik. Kecerdasan

interpersonal ditunjukan pada kemampuan Thomas yang mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

32

mencerna dan merespon secara tepat suasana hatinya yang sering

dicemooh oleh orang. Thomas juga mampu memotivasi dirinya

sendiri untuk tidak pernah menyerah dan selalu mencoba,

walaupun sampai 999 kali dan baru pada percobaan ke 1000

berhasil menemukanlampu. Kemudian Thomas juga memiliki

kecerdasan ruang visual, ditunjukan dengan Thomas mampu

mengambarkan pemikirannya tentang bentuk lampu dan

menuangkannya dengan membuat bentuk lampu seperti apa yang

dipikirkannya. Thomas juga memiliki kecerdasan matematis

ditandai dengan Thomas mampu menghitung dan menganalisis

rumus-rumus fisika yang kemudian ia kembangkan. Berkembang

dan berkembnag kemudian ia mampu menemuka lampu yang

mampu menerangi dunia ini. Kecerdasan yang selanjutnya dimiliki

Thomas ialah kecerdasan kinestetik ditandai dengan bahasa tubuh

yang dilakukan, karena Thomas merupakan seorang dengan tuna

rungu maka ia berkomunikasi dengan orang menggunakan bahasa

isarat atau juga dengan bahasa tubuh. Ia juga mudah belajar engan

langsung praktek atau langsung melakukan ditengarai dengan

Thomas yang selalu belajar dan mencoba sendiri dalam

menemukan lampu, ini juga termasuk kecerdasan kinestetik.

Pada kisah ini Thomas sangat beruntung karena

mendapatkan dukungan penuh (Scaffolding) dari orang tuanya.

Orang tua Thomas sangat optimis dengan kemampuan atau potensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

33

yang dimiliki anaknya. Ibunya mengajari Thomas dengan sangat

sabar dan tak jarang memberikan buku-buku. Walaupun guru

sekolah Thomas meragukan kemampuannya, namun ibunya tetap

optimis dengan kemampuan yang dimiliki anaknya. Ibunda

Thomas mampu melihat potensi dari anaknya dan mampu

mengembangkannya.

Itulah sekelumit cerita tentang tokoh yang sangat

berpengaruh pada cahaya dunia. Kegigihan dan semangat, serta

keuletan Thomas Alva Edison itulah yang perlu kita contoh.

Meskipun ia idiot dan tuli namun penemuanya membuat ia dikenal

di seluruh dunia. Sungguh-sungguh hal yang luar biasa.

2.1.6 Kecerdasan Ganda

Seorang anak merupakan titipan dari Tuhan. Tuhan menitipkannya

pastilah dibekali dengan berbagai macam talenta. Talenta yang

dimiliki dari setiap anak tidak sama dan beragam bentuknya. Salah

satu talenta yang diberikan tuhan ialah kecerdasan. Kecerdasan

yang dimiliki anak sangat beragam. Keberagaman tersebut

merupakan identitas antara anak yang satu dengan yang lain.

Karena semua manusia memiliki keberagaman dan keistimewaan

masing-masing, tidak terkecuali anak dengan kebutuhan khusus.

Mereka juga memiliki keistimewaan yang Tuhan berikan. Dibalik

kekurangan yang mereka miliki pastilah mereka juga memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

34

keistimewaan dan kelebihan. Karena naka memiliki kecerdasan

dan keistimewaan yang diberikan oleh Tuhan maka setiap anak

pastilah memiliki kecerdasan ganda. Kecerdasan menurut

(Gardner dalam Suparno, 2004:15) diartikan sebagai suatu

kemampuan, dengan proses kelengkapannya, yang sanggup

menangani kandungan masalah yang spesifik di dunia. Meskipun

demikian, tidak berarti bahwa orang yang memiliki jenis

kecerdasan tertentu, kecerdasan musikal misalnya, akan

menunjukkan kemampuan tersebut dalam setiap aspek hidupnya.

Dikatakan lebih lanjut bahwa setiap orang memiliki delapan jenis

kecerdasan dalam tingkat yang berbeda-beda. Howard Gardner

menunjukkan bahwa tiap-tiap kecerdasan memiliki ciri-ciri yang

dapat dikategorikan ke dalam satu jenis kecerdasan tertentu.

Apabila dikaitkan dengan komponen inti adalah sebagai berikut.

Dari penjelasan-penjelasan diatas telah dijabarkan berbagai

macam kecerdasan ganda, dari uraian yang ada di atas dapat

dipermudah dalam memahami dengan tabel 2.2 di bawah ini.

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Gunawan (2013), dengan penelitiannya yang berjudul “Survei

Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaftif Sekolah Dasar

Luar Biasa se-Kabupaten Gunung Kidul”. Penelitian ini merupakan

penelitian survey dengan menggunakan kuesioner tertutup. Hasil dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

35

penelitian ini yaitu pelaksanaan pembelajaran yang baik dipengaruhi oleh

tiga indikator, yakni perencanaan pembelajaran yang baik, proses

pelaksanaan yang baik dan evaluasi pembelajaran yang baik. Salah satu

faktor penentu pelaksanaan pembelajaran yang baik adalah dari pendidik

(guru) dalam memilih metode yang sesuai untuk mengajar siswanya. Dari

hasil penelitian yang Gunawan lakukan bahwa di Kabupaten Gunung

Kidul proses pelaksanaan pembelajaran berjalan baik dengan

menggunakan pembelajaran adaptif. Pembelajaran adaptif adalah

pembelajaran yang menyesuaikan kondisi siswa. Metode yang digunakan

di sekolah luar biasa se-Kabupaten Gunung Kidul yang paling sesuai

adalah metode langsung, yaitu berupa ceramah, tanya jawab, demonstrasi

dan penugasan. Penelitian tersebut memberikan infomasi yaitu proses

pembelajaran berjalan baik dengan menggunakan pembelajaran adaptif

yaitu pembelajaran yang menyesuaikan kondisi siswa, artinya

menyesuaikan antara bahan ajar, metode, media pembelajaran dan

lingkungan sekitar. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa di Kabupaten

Gunung Kidul, metode yang sesuai adalah metode langsung.

Karim (2011), dengan penelitiannya yang berjudul “Penerapan

Metode Penemuan Dalam Pembelajaran Untuk Meningkatkan Konsep dan

Kemampuan Siswa Berkebutuhan Khusus”. Dilatarbelakangi karena

rendahnya pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa serta

kemampuan siswa yang beragam dalam pelajaran matematika, maka perlu

adanya suatu metode pengajaran yang sesuai dan dapat dilaksanakan baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

36

di sekolah umum mamupun sekolah inklusi. Dari penelitian yang

dilakukan, menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode penemuan

dapat meningkatkan kemampuan siswa berpikir kritis dan siswa dapat

mengikuti pembelajaran. Penelitian tersebut memberikan informasi yaitu

dengan metode penemuan membuat siswa menjadi lebih berpikir kreatif,

maka dari itu sebagai seorang guru bisa menggunakan metode penemuan

ketika melakukan pembelajaran.

Aisyah (2015), dengan judul penelitiannya yaitu “Dampak Pola

Pembelajaran Sekolah Inklusi Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus”.

Dilatarbelakangi karena jumlah anak berkebutuhan khusus di SD Sada Ibu

Cirebon yang lebih banyak dibandingkan jumlah anak normal, maka

peneliti memiliki ketertarikan untuk meneliti mengenai sejauh mana

dampak pola pembelajaran di sekolah tesebut terhadap anak berkebutuhan

khusus. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode kualitatif

dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara,

dokumentasi dan angket. Berdasarkan penelitian yang sudah peneliti

lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan pola

pembelajaran adaptif membuat siswa menjadi lebih kreatif. Selain itu hasil

akademik serta sosial dari siwa berkebutuhan khusus mengalami

perkembangan dan menimbulkan dampak positif dari segi afektif, kognitif

dan psikomotornya. Pembelajaran adaptif adalah pembelajaran yang

menyesuaikan dengan kondisi siswa, artinya menyesuaikan antara bahan

ajar, metode, alat/ media pembelajaran dan lingkungan sekitar. Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

37

tesebut memberikan informasi bahwa guru bisa menggunakan

pembelajaran adaptif untuk membuat siswa menjadi lebih kreatif sehingga

bisa memberikan dampak positif kepada siswa berkebutuhan khusus.

Relevansi dari ketiga penelitian tersebut adalah, bahwa berhasil

tidaknya suatu sistem pembelajaran bergantung pada berbagai faktor,

diantaranya adalah proses pembelajaran, yaitu metode pembelajaran yang

digunakan oleh guru ketika mengajar peserta didiknya. Pola pembelajaran

dan metode pengajaran yang digunakan guru ketika mengajar siswanya di

dalam kelas diharapkan mampu mengembangkan konsep mengenai

pemahaman pembelajaran serta meningkatkan potensi yang dimiliki siswa.

Selain untuk memgembangkan potensi, juga bisa membuat siswa lebih

kreatif untuk semakin berkembang baik dalam kognitif, afektif, maupun

psikomotor. Hal ini sesuai dengan penelitian yang peneliti lakukan, yaitu

mengenai metode pengajaran di sekolah inklusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

38

Gambar 2.1

Bagan Hasil Penelitian yang Relevan

Gunawan

(2013)

Survei

Pelaksanaan

Pembelajaran

Pendidikan

Jasmani Adaptif

Sekolah Luar

Biasa se-

Kabupaten

Gunung Kidul

Gunawan

(2013)

Survei

Pelaksanaan

Pembelajaran

Pendidikan

Jasmani Adaptif

Sekolah Luar

Biasa se-

Kabupaten

Gunung Kidul

Karim (2011)

Penerapan

Metode

Penemuan

Dalam

Pembelajaran

Untuk

Meningkatkan

Konsep dan

Kemampuan

Siswa

Berkebutuhan

Khusus

Karim (2011)

Penerapan

Metode

Penemuan

Dalam

Pembelajaran

Untuk

Meningkatkan

Konsep dan

Kemampuan

Siswa

Berkebutuhan

Khusus

Aisyah (2015)

Dampak Pola

Pembelajaran

Sekolah

Inklusi

Terhadap

Anak

Berkebutuhan

Khusus

Aisyah (2015)

Dampak Pola

Pembelajaran

Sekolah

Inklusi

Terhadap

Anak

Berkebutuhan

Khusus

Proses pembelajaran

adaptif baik

dilakukan di sekolah

luar biasa karena

pembelajaran yang

menyesuaikan

kondisi siswa untuk

mengembangkan

potensi.

Proses pembelajaran

adaptif baik

dilakukan di sekolah

luar biasa karena

pembelajaran yang

menyesuaikan

kondisi siswa untuk

mengembangkan

potensi.

Metode

penemuan

meningkatkan pola

pikir siswa menjadi

lebih kreatif.

Metode

penemuan

meningkatkan pola

pikir siswa menjadi

lebih kreatif.

Pembelajaran adaptif membuat

siswa menjadi lebih

kreatif dan

memberikan

dampak positif

pada siswa anak

berkebutuhan

khusus.

Pembelajaran adaptif membuat

siswa menjadi lebih

kreatif dan

memberikan

dampak positif

pada siswa anak

berkebutuhan

khusus.

Lusia (2016)

METODE

PENGAJARAN

YANG

DIGUNAKAN

GURU DI

SEKOLAH

DASAR

INKLUSI SE-

KABUPATEN

BANTUL

Lusia (2016)

METODE

PENGAJARAN

YANG

DIGUNAKAN

GURU DI

SEKOLAH

DASAR

INKLUSI SE-

KABUPATEN

BANTUL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

39

2.3 Kerangka Berpikir

Pendidikan merupakan hak semua orang tanpa terkecuali.

Berangkat dari hal tersebut maka pemerintah sedang mengalakan sistem

pendidikan inklusi. Pendidikan inklusi adalah pendidikan yang diberikan

pada anak berkebutuhan khusus dengan anak tidak berkebutuhan secara

khusus untuk belajar bersama dalam satu ruangan dan mengembangkan

potensi yang dimiliki dari masing-masing anak. Karena tercetusnya

tentang pendidikan inklusi maka terselengaralah sekolah inklusi. Karena

dalam sekolah inklusi nantinya akan melayani anak berkebutuhan khusus

maka metode pengajaran yang digunakan harus khusus pula. Dalam

sekolah inklusi terdapat empat metode pengajaran yang digunakan yaitu

metode pengajaran langsung, metode pengajaran tidak langsung, metode

pengajaran latihan mandiri dan metode pengajaran scaffolding. Jika guru

menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan latar belakang dan

karakteristik dari anak berkebutuhan khusus dan anak tidak berkebutuhan

secara khusus maka guru akan mampu mengembangkan potensi dari

masing-masing siswanya secara optimal.

Penelitian yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif. Untuk

itu peneliti telah membagikan kuesioner kepada guru sebagai responden.

Kuesioner dibagikan pada 30 guru yang ada di Kabupaten Sleman. Dari

kuesioner yang dibagikan tersebut di dapatkan data mengenai kekhasan

dalam penggunaan metode pengajaran di sekolah dasar inklusi. Denga data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

40

yang telah diperoleh peneliti mampu memetakan metode pengajaran di

sekolah dasar inklusi se-Kabupaten Sleman.

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan penjabaran yang ada di atas, maka dapat ditarik hipotesis

yang dapat diajukan pada penelitian yang dilakukan ini, yaitu:

Metode pengajaran yang digunakan guru di Kabupaten Sleman

adalah metode pengajaran langsung, metode pengajaran tidak langsung,

latihan maniri, dan scaffolding

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

41

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III ini terdapat delapan poin yang akan dibahas, antara lain adalah jenis

penelitian, waktu penelitian, dan tempat penelitian, variabel penelitian, populasi

dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas instrumen

dan reliabilitas instrumen, serta teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian non experimental cross

sectional, dan menggunakan metode survei. Penelitian survei adalah penelitian

yang mengambil sampel dari sebuah populasi dan menggunakan kuisioner

menjadi alat yang digunakan untk mengumpulkan data (Singarimbun, 1989).

Sedangakan Tukiran (2012:3) mengungkapkan bahwa penelitian survey adalah

penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan

kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Jadi dapat disimpulkan

penelitian dengan metode survei ialah penelitian dengan menggunakan

kuesioner untuk mengambil data untuk kemudian diolah. Penelitian ini

bertujuan untuk melihat bentuk metode pengajaran yang digunakan guru di

sekolah dasar inklusi se-Kabupaten Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

42

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini mengambil tempat di Sekolah Dasar negeri di

Kabupaten Sleman yang berstatus sebagai sekolah dasar inklusi. Di

Kabupaten Sleman terdapat 33 Sekolah Dasar Inklusi, namun

peneliti hanya mengambil 10 sampel sekolah. Sekolah tersebut

antara lain: SD N Bendungan, SD N Mustokorejo, SD N Gejayan,

SD N Demakijo 2, SD N Plaosan 1, SD Sendangadi 2, SD N

Semarangan 5, SD N Ngijon 2, dan SD N Bedelan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2015 hingga bulan

Juli 2016 dengan beberapa agenda pokok yang telah dirancang.

3.3 Variabel Penelitian

(Sugiyono, 2012:16) berpendapat bahwa variabel penelitian adalah

sifat dari individu, kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh seseorang yang ingin meneliti untuk mempelajari suatu hal

yang kemudian akan ditarik sebuah kesimpulan. Variabel yang akan

diteliti pada penelitian ini ada dua variabel, dua variable menurut

(Creswell: 2013:45) antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

43

3.3.1 Variabel Independen (bebas)

Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah sekolah dasar

inkulsi se-Kabupaten Sleman.

3.3.2 Variabel Dependen (terikat)

Variabel terikat ialah variabel yang dipengaruhi atau variabel yang

menjadi akibat dari adanya variabel bebas. Variabel dependen

dalam penelitian ini ialah bentuk Metode pengajaran yang

digunakan guru.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang berada pada

suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan

masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang

lingkup yang akan diteliti (Martono, 2012:74). Menurut Arifin (2011: 89)

Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda,

kejadian, nilai, amupun hal-hal yang terjadi. Menurut Sugiyono

(2012:117) bahwa populasi adalah wilayah keseluruhan yang terdiri atas

objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang telah

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian diambil kesimpulannya.

Dari pengertian tersebut, maka penelitian ini mengambil populasi dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

44

seluruh guru kelas di Sekolah Dasar Inklusi di Kabupaten Sleman yang

berjumlah 185 guru yang terdiri dari guru kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.

Penelitian ini menggunakan seluruhnya SD Negeri karena terdapat

beberapa pertimbangan dari peneliti. Salah satunya ialah sebagian banyak

sekolah dasar inklusi swasta yang belum mendapatkan SK Inklusi dari

dinas dan sekolah swasta cenderung tertutup dalam pengambilan data

untuk penelitian.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau

dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini/

miniatur population (Arifin: 2011:93). Sampel pada penelitian ini

berjumlah 30 guru kelas di 10 sekolah dasar inklusi negeri di Kabupaten

Sleman.

3.4.2 Sampel

Sampel merupakan anggota dari populasi, yang dipilih dengan

menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili

populasi (Martono 2012:74). Sedangkan Sugiyono (2011:215)

menjelaskan bahwa sampel penelitian adalah sebagian dari populasi itu.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian adalah

sebagian yang diambil dari populasi yang diteliti. Teknik pengmbilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive random

sampling. Menurut Margono (2003:45) Purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Sampel yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

45

digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 guru pengampu kelas di

sekolah dasar inklusi di Kabupaten Sleman. Dalam penelitian ini sampel

yang digunakan ditentukan berdasarkan pertimbangan tertentu yaitu guru

kelas sekolah dasar inklusi se-Kabupaten Sleman.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan kuisioner.

3.5.1 Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan kuisioner termasuk

dalam teknik pengumpulan data non tes. Kuisioner adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan

seperangkat pertanyaan lisan atau pertanyaan tertulis kepada

responden yang nantinya akan dijawab (Sugiyono: 2012:308).

Kuisioner ini disebarkan pada responden untuk mendapatkan data

yang dibutuhkan peneliti. Tujuan dari penyebaran kuisioner ini

adalah untuk mengetahui bentuk metode pengajaran yang

digunakan guru di sekolah dasar inklusi di Kabupaten Sleman.

Kuisioner ini akan diberikan pada semua guru yang

mengampu di kelas ( kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6) sekolah inklusi di

kabupaten Sleman. Banyak aspek yang terdapat dalam kuisioner

mengenai indikator-indikator dari bentuk metode pengajaran yang

digunakan oleh guru kelas di sekolah dasar inklusi di kabupaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

46

Sleman. Dalam hal pengisian kuisioner ini guru akan diberikan

jangka waktu untuk mengisinya sesuai kesepakatan dengan peneliti

atau dengan kata lain kuisioner ini ditinggal untuk diisi dan diambil

pada jangka waktu yang telah disepakati.

3.6 Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan alat ukur yang berupa lembar

kuisioner. Lembar kuisioner ini akan disebarkan atau diberikan

pada guru kelas /responden untuk mendapatkan data yang

dibutuhkan oleh peneliti.

Tabel 3.1

Kisi-kisi lembar kuisioner

No. Aspek Indikator No. Item

1.

Metode

Pengajaran

Langsung

1. Memberikan latihan dengan bimbingan 1,2

2. Penyampaian materi 3,4

3. Memberikan umpan balik 5

2.

Metode

Pengajaran Tak

Langsung

1. Guru sebagai fasilitator 6

2. Berpusat pada siswa 7

3. Latihan Mandiri

1. Memfasilitasi siswa untuk dapat

bekerja mandiri

8,9

2. Melatih siswa untuk berlatih sejumlah

kecil keterampilan

10

3. Memberikan latihan agar siswa dapat

memperkembangkan kemampuan

11, 12

4. Scaffolding

1. Mengatur tingkat kesulitan materi

pelajaran

13

2. Memenfaatkan model pembelajaran

yang beragam

14

3. Melatih tanggung jawab 15

Dari tabel 3. 1 dapat dilihat bahwa metode pengajaran yang

digunakan guru di sekolah dasar inklusi. Metode pengajaran tersebut berisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

47

4 aspek yaitu metode pengajaran langsung, tmetode pengajaran tidak

langsung, Scaffolding, latihan mandiri. Dalam metode pengajaran

langsung terdapat 3 indikator yaitu memberikan latihan dengan

bimbingan, penyampaian materi, memberi umpan balik. Pada aspek

metode pengajaran tidak langsung terdapat 2 indikator yaitu guru sebagai

fasilitator dan berpusat pada siswa. Sedangkan pada aspek latihan mandiri

terdapat 3 indikator yaitu memfasilitasi siswa untuk dapat bekerja mandiri,

melatih siswa untuk berlatih sejumlah kecil keterampilan, dan memberi

latihan agar siswa dapat memperkembangkan kemampuannya. Dan

selanjutnya dalam aspek scaffolding terdapat 3 indikator yaitu mengatur

tingkat kesulitan materi pelajaran, memanfaatkan model pembelajaran

yang beragam, dan melatih tanggung jawab.

Tabel 3.2

Kuesioner Bentuk Metode Pengajaran

No. Aspek Indikator Pernyataan

1.

Metode

Pengajaran

Langsung

1. Memberikan

latihan dengan

bimbingan

1. Saya mengajukan pertanyaan

untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa.

2. Saya mengkoreksi kesalahan

konsep yang dipahami siswa.

2. Penyampaian

materi

3. Saya memberikan contoh

konkret untuk menyoroti poin-

poin penting dalam

pembelajaran.

4. Saya menggunakan metode

demonstrasi saat

menyampaikan materi

pembelajaran.

3. Memberikan

umpan balik

5. Saya memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

48

disampaikan.

2.

Metode

Pengajaran

Tak

Langsung

1. Guru sebagai

fasilitator

6. Saya membimbing siswa

memecahkan masalah yang

ditemukan siswa dalam

pembelajaran.

2. Berpusat pada

siswa

7. Saya mengajak siswa untuk

berpartisipasi aktif dalam proses

pembelajaran.

3. Latihan

Mandiri

1. Memfasilitasi siswa

untuk dapat bekerja

mandiri

8. Saya memberikan latihan di

setiap akhir pelajaran yang harus

dikerjakan siswa secara mandiri.

9. Saya mendorong siswa untuk

bersemangat mengerjakan tugas

tanpa bantuan guru/ teman.

2. Melatih siswa

untuk berlatih

sejumlah kecil

keterampilan

10. Saya memberikan latihan

sederhana sesuai dengan

keterampilan siswa.

3. Memberikan

latihan agar siswa

dapat

memperkembangka

n kemampuan

11. Saya memberi tugas kepada

siswa untuk memperkembangkan

kemampuannya.

12. Saya memberikan latihan

tambahan kepada siswa agar

mereka dapat meningkatkan

kemampuannya.

4. Scaffolding

1. Mengatur tingkat

kesulitan materi

pelajaran

13. Saya menyusun materi

pembelajaran sesuai dengan

kemampuan siswa berkebutuhan

khusus.

2. Memenfaatkan

model

pembelajaran yang

beragam

14. Saya menggunakan model

pembelajaran yang cocok dengan

kemampuan siswa.

3. Melatih tanggung

jawab

15. Saya membantu siswa agara

dapat mengumpulkan tugas tepat

waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

49

3.7 Validitas Instrumen dan Reliabilitas Instrumen

Semua instrumen yang terdapat dalam penelitian ini baik kuisioner

akan diuji validitas dan reliabilitasnya sebagai berikut:

3.7.1 Uji Validitas

Menurut Azwar (2012:43) berpendapat bahwa validitas adalah

ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur tes dalam

melakukan fungsinya. Menurut Cresswell (2012:79) terdapat tiga

bentuk uji validitas yang harus dilakukan oleh peneliti, yaitu content

validity, predictive validity, dan construck validity.

3.7.1.1 Validitas Isi (Content Validity)

Menurut Margono (2009:188) dalam buku Darmadi (2014:85-86)

mengungkapkan bahwa validitas isi (content validity) menunjukkan pada

suatu instrumen yang memiliki kesesuaian isi dalam mengungkap/

mengukur yang akan diukur. Dalam menilai validitas ini suatu instrumen,

perlu diperhatikan beberapa hal penting antara lain seberapa jauh

instrumen itu mencerminkan seluruh isi yang diukur. Kuesioner penelitian

ini mengukur metode pengajaran yang digunakan oleh guru di sekolah

dasar inklusi se Kabupaten Sleman. Validitas isi dilakukan oleh orang

yang ahli dalam mengukur konsep ini. Validitas isi dalam penelitian ini

dilakukan oleh dosen, kepala sekolah dan guru dalam ahli dalam metode

pengajaran. Kuesioner yang telah dikembalikan kemudian diolah untuk

mengetahui perlu tidaknya revisi. Validitas isi diberikan oleh para ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

50

yang bidang keahliannya berhubungan dengan penelitian ini. Dalam

penelitian ini, instrumen yang divalidasi adalah angket yang akan

diberikan kepada guru. Peneliti memilih 2 ahli untuk melakukan validasi,

yakni dua dosen. Ahli memberikan penilaian pada lembar penilaian yang

diberikan. Skala skor yang digunakan dalam lembar penilaian instrumen

ini menggunakan skala penilaian terhadap metode pengajaran 5 (sudah

baik), 4 (sudah baik, perlu perbaikan), 2 (tidak layak), dan 1 (sangat tidak

layak).

Validasi pertama merupakan validasi dari Dosen A. Beliau ialah

dosen yang masih aktif mengajar di Universitas Sanata Dharma. Alasan

memilih dosen tersebut ialah karena beliau meruakan dosen lulusan

Psikologi dan juga ahli dalam hal siswaberkebutuhan khusus serta

sekolah inklusi. Dosen A memberi nilai 4 sampai dengan 5. Hanya

terdapat satu buah nilai 5, yaitu pada aspek pertanyaan disusun sesuai

dengan kekhasan metode pengajaran di sekolah inklusi. Namun, dosen

A tidak memberi komentar pada aspek tersebut. Kemudian untuk aspek

yang lain beliau memberikan nilai 5, dan tidak diberikan komentar juga.

Dari rata-rata nilai yang diberikan Dosen A ialah 4.8 dapat dibulatkan

menjadi 5 yang berarti masuk dalam kategori sudah baik.

Validasi kedua ialah validasi yang dilakukan oleh dosen B yang

masih aktif mengajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Alasan

memilih Dosen B ini karena dianggap berkompeten dalam hal Metode

pengajaran. dari 9 aspek yang dinilai beliau memberi nilai 4 pada setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

51

nomer. Pada 5 aspek pertama dosen tersebut memberi nilai 4 tantapa

memberikan komentar. Kemudian pada aspek 6 dan 7 beliau memberi

skor 4 dan memberikan komentar indikator agar lebih dispesifikan lagi.

Kemudian pada aspek selanjutnya beliau memberikan nilai 4 dan tidak

memberikan komentar. Dari nilai-nilai yang telah diberikan oleh Dosen

B ini dapat di rata-rata beliau memberikan nilai 4, yang artinya masuk

dalam kategori sudah baik, perlu perbaikan.

Dari komentar-komentar yang telah diberikan 2 dosen yang ahli

tersebut peneliti mlakukan pembenahan sesuai dengan komentar yang

telah diberikan oleh dosen-dosen tersebut. .

Setelah divalidasi oleh dua ahli, peneliti memakai 15 pernyataan

sebagai item kuesioner untuk diujikan pada 30 guru sebagai responden

yang menjadi sampel dari sekolah dasar inklusi di Kabupaten Sleman.

Kemudian hasil pengujian yang telah diujikan dan kemudian dianalisis

dengan menggunakan SPSS.

3.7.1.2 Validasi Konstruk

Validitas konstruk kadang-kadang disebut dengan logical

validity.Validitas konstruk adalah validitas yang bertitik tolak dari

konstruksi teoritik tentang faktorfaktor yang hendak diukur oleh suatu

alat pengukur Hadi (2004:124). Secara sederhana dapat dikemukakan

bahwa validitas konstruk merupakan adanya kesesuaian antara teori

dengan instrumen yang digunakan. Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

52

2010: 176) mengungkapkan bahwa jika bangunan teorinya sudah benar

maka hasil pengukuran dengan alat ukur (instrumen) yang berbasis

pada teori itu sudah dipandang sebagai hasil yang valid. Jika ada

kecocokan yang logik antara item dengan definisi, items itu dipandang

valid. Jika sebaliknya akan dipandang tidak valid Hadi (2004:125).

Instrumen kuesioner strategi pembelajaran bagi siswa

berprestasi rendah dalam penelitian ini memiliki 30 item dengan

jumlah sampel sebanyak 44. Penentuan sampel dilakukan secara acak.

Proses analisis data menggunakan product moment 30 dengan bantuan

SPSS 21 mengingat keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti.

Hasil uji validitas konstruk akan direkap menggunakan Microsoft

Excel dan dihitung menggunakan SPSS versi 20 for windows. Hasil uji

validitas yang dihitung menggunakan SPSS menunjukkan bahwa dari 15

pernyataan ada 5 pernyataan yang mendapat bintang satu (*) artinya 5

pernyataan tersebut valid. Sedangkan yang mendapat bintang dua (**) ada

4 pernyataan artinya pernyataan tersebut sangat valid. Pernyataan yang

tidak mendapat bintang (*) (**) berarti pernyataan tersebut tidak valid.

Dari 15 pernyataan yang telah divalidasi, maka peneliti menggunakan 9

pernyataan yang mendapat bintang satu dan bintang dua untuk selanjutnya

dijadikan sebagai sampel penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

53

Tabel 3.3. Hasil Validasi Pernyataan Kuesioner

Aspek No.

Butir Soal r tabel

r hitung

Pearson

Correlation

Sig. (2-

tailed) Keputusan

Metode

Pengajaran

Langsung

1 0,361 .015 .939 Tidak Valid

2 0,361 .160 .397 Tidak Valid

3 0,361 .545** .002 Valid

4 0,361 .441* .015 Valid

5 0,361 .375* .041 Valid

Metode

Pengajaran Tak

Langsung

6 0,361 .336 .070 Tidak Valid

7 0,361 .441* .015 Valid

Latihan Mandiri

8 0,361 .375* .041 Valid

9 0,361 .160 .397 Tidak Valid

10 0,361 .231 .220 TidakValid

11 0,361 .545** .002 Valid

12 0,361 .545** .002 Valid

Scaffolding

13 0,361 .545** .002 Valid

14 0,361 .015 .939 Tidak Valid

15 0,361 .452* .012 Valid

Dari data tabel 3.3 diatas dapat dilihat bahwa terdapat 9 item yang

valid dan terdapat 6 item yang tidak valid. Item 1 dan 2 menunjukan hasil

tidak valid. Sedangkan item 3,4,dan 5 menunjukan hasil valid. Kemudian

item 6 menunjukan hasil tidak valid. Selanjutnya item 7 dan 8 menunjukan

hasil valid. Dijelaskan selanjutnya pada item 9 dan 10 menunjukan hasil

tidak valid. Kemudian pada item 11, 12, dan 13 menunjukan hasil valid.

Sealnjutnya pada item 14 menunjukan hasil tidak valid. Dan yang terakhir

item 15 menunjukan hasil valid.

Item valid dan tidak valid diasalisis dengan membandingkan rhitung

> rtabel (Sugiyono, 2011:631). Sebanyak 9 item yang valid memliki nilai

rhitung > rtabel. Tabel 3.3 merupakan hasil perhitungan proses analisis data

validasi konstruk menggunakan product moment dengan bantuan SPSS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

54

21.0, taraf signifikansi dinyatakan tinggi apabila berada pada tingkat 0.01

yang dinyatakan dengan lambang ** (dua bintang), dan taraf signifikansi

dinyatakan rendah apabila berada pada tingkat 0.05 yang dilambangkan

dengan * (satu bintang).

3.7.2 Uji Reabilitas

Suatu tes yang reliabel akan menunjukan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu

atau berbagai pengukuran. Menurut (Sugiyono: 2012) reliabilitas merupakan

konsistensi dan stabilitas data. Dengan kata lain reliabilitas adalah konsistensi dan

stabilitas hasil pengukuran data suatu instrument. Reliabilitas adalah indikator

tingkat keandalan atau kepercayaan terhadap suatu hasil pengukuran (Morrisan,

2012: 99). Selain menggunakan uji validitas untuk mengukur ketepatan instrumen

digunakan juga uji reliabilitas yang berguna jika kuesioner tersebut diujikan pada

subjek yang berbeda-beda menunjukkan suatu ketetapan. Suatu pengukuran

disebut reliable atau memiliki keandalan jika konsisten memberikan jawaban

yang sama. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha

Cronbach. Berikut rumus koofisien Alpha Cronbach

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

55

Gambar 3.1

Rumus Alpha Cronbach

Hasil perhitungan dibandingkan dengan rtabel dengan taraf

signifikan 0,05. Jika rtabel lebih besar maka tidak reliabel. Jika r tabel lebih

kecil, maka dinyatakan reliabel. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan

dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Besar koefisien

dapat dilihat pada tabel 3.4:

Tabel 3.4. Koefisien Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91 – 1,00 Sangat tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

Negative – 0,20 Sangat rendah

Sumber: Masidjo (2010:310)

Kemudian setelah mendapatkan item yang valid, kemudian

dilakukan uji reliabilitasnya. Berikut ini merupakan hasil dari uji

reliabilitas yang dapat dilihat pada tabel 3.5:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

56

Tabel 3.5. Reabilitas Pernyataan Kuesioner

Coronbach Alpha Jumlah Item Kategori Keterangan

0,624 15 Cukup Reliabel

Pada tabel 3.5 menunjukan hasil perhitungan untuk pernyataan

pada kuesioner. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa hasil reliabel

dilihat dari hasiil koefisien reliabilitas sebesar 0.518. dari hasil tersebut

dapat dilihat pada tabel 3.4 kuesioner tersebut dapat dikategorika

reliabilitasnya cukup. Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

angket yang telah dibuat oleh peneliti layak untuk di sebarkan.

3.8 Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Teknik

analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif

kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif untuk mengetahui bentuk metode

pengajaran yang digunakan di sekolah dasar inklusi se Kabupaten Sleman.

Data dari hasil penelitian dianalisis kemudian dideskripsikan mengenai

gambaran data sehingga mudah untuk dibaca dan dipahami. Penelitian ini

menggunakan lembar kuesioner yang berjumlah 15 item pernyataan.

3.9 Jadwal Penelitian

Penelitian ini berlangsung selama 6 bulan mulai dari bulan Juli sampai

dengan bulan Desember 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

57

Tabel 3.6

Jadwal penelitian

No. Kegiatan

Bulan

Agust

us

septe

mber

Okto

ber

Novem

ber

Des

ember

Januar

i

Feb

ruar

i

Mar

et

Apri

l

Mei

Juni

Juli

Agust

us

1. Observasi pra

penelitian

2. Penyusunan

proposal

3. Bimbingan

dengan dosen

pembimbing

4. Permohonan ijin

ke sekolah

5. Permohonan ijin

ke dinas

6. Validasi

7. Pengumpulan

data

8. Pengolahan Data

9. Ujian Skripsi

10. Revisi

11. Pembuatan

artikel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV dalam penelitian ini membahas tentang deskripsi penelitian, analisis

hasil angket, hasil penelitian, dan pembahasan.

4.1 Deskripsi Penelitian

Penelitian ini berjudul “ Bentuk Metode Pengajaran yang Digunakan di

Sekolah Dasar Inklusi se- Kabupaten Sleman” penelitian ini termasuk dalam

penelitian non-ekperimen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016

penelitian ini dilaksanakan bersama pasangan kelompok yang telah disepakati.

Sebelum penelitian kami meminta surat pengantar dari kampus untuk mencari

perijinan ke Kabupaten Sleman. Setelah mendapat surat dari kampus, peneliti

membawa surat tersebut ke Dinas Kesatuan Bangsa Kabupaten Sleman.

Setelah dari Dinas kesatuan Bangsa peneliti diberi surat pengantar untuk ke

Bappeda Kabupaten Sleman. Setelah peneliti mendapat surat ijin dan surat

tembusan, peneliti mengantarkan surat tembusan tersebut kepada pihak-pihak

yang bersangkutan. Setelah surat-surat tembusan sudah diberikan, barulah

peneliti membawa angket yang telah dibuat dan surat tembusan untuk kepala

sekolah untuk menyerahkan angket.

Angket diserahkan pada 30 Mei 2016 – 13 Juni 2016 pada 10 sekolah

dasar inklusi se-Kabupaten Sleman yang berjumlah 30 responden. Teknis

pembagian kuesioner kepada guru-guru di 10 sekolah dasar inklusi se-

Kabupaten Sleman yang menjadi sampel penelitian. Guru yang mendapatkan

kuesioner merupakan guru yang menjadi wali kelas, di mana di dalam kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

59

yang diampu terdapat siswa yang ABK. Teknis pengumpulan kuesioner

diterima oleh peneliti sesuai dengan tanggal dan hari yang telah disepakati

oleh kedua belah pihak.

Dari 10 sekolah dasar inklusi se-Kabupaten Sleman yang menjadi sampel

dalam penelitian ini, ada sebanyak 30 guru yang diminta mengisi kuesioner.

Semua guru yang di dalam kelasnya terdapat siswa ABK mengisi kuesioner

yang telah diberikan oleh peneliti. Kuesioner yang dibagikan oleh peneliti

sebanyak 30 buah kuesioner dan koesioner yang kembali sebanyak 30 buah

kuesioner. Hal tersebut menunjukan bahwa kuesioner yang kembali sebanyak

100%.

4.2 Analisis Hasil Angket

Dari angket yang telah diserahkan pada 30 responden yang

digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini maka didapat hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.1

Hasil Kuesioner Bentuk Metode Pengajaran yang Digunakan

Guru di Sekolah Dasar Inklusi se-Kabupaten Sleman

Aspek Indikator

No

Ite

m

Jml Presentasae

Ya

Td

k

Ya

Tid

ak

Metode

Pengajaran

Langsung

1. Memberikan

latihan dengan

bimbingan

1 29 1 96,6% 3,3%

2 29 1 96,6% 3,3%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

60

2. Penyampaian

materi

3 28 2 93,3% 6,6%

4 28 2 93,3% 6,6%

3. Memberikan

umpan balik 5 27 3 90% 10%

Metode

Pengajaran

Tak

Langsung

1. Guru sebagai

fasilitator 6 28 2 93,3% 6,6%

2. Berpusat pada

siswa. 7 28 2 93,3% 6,6%

Latihan

Mandiri

1. Memfasilitasi

siswa untuk

dapat bekerja

mandiri.

8 27 3 90% 10%

9 29 1 96,6% 3,3%

2. Melatih siswa

untuk berlatih

sejumlah kecil

keterampilan.

10 28 2 93,3% 6,6%

3. Memberi latihan

agar siswa dapat

memperkembang

kan kemampuan.

11 28 2 93,3% 6,6%

12 28 2 93,3% 6,6%

Scaffolding

1. Mengatur tingkat

kesulitan materi

pelajaran. 13 28 2 93,3% 6,6%

2. Memanfaatkan

model

pembelajaran

yang beragam.

14 29 1 96,6% 3,3%

3. Melatih tanggung

jawab. 15 29 1 96,6% 3,3%

Dari tabel 4.1 di atas maka dapat dijabarkan sebagai berikut.

Pada item 1, dari 30 guru ada 29 guru (96,6%) yang menjawab

“ya” dan 1 guru (3,3%) yang menjawab “tidak” untuk pernyataan

mengajukan pernyataan untuk mengetahui tingkat pemahaman. Pada item

2, dari 30 guru ada 29 guru (96,6%) yang menjawab “ya” dan 1 guru

(3,3%) menjawab “tidak” pada item pernyataan mengkoreksi kesalahan

konsep pada siswa. Sangatlah perlu memberikan koreksi kepada siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

61

apabila menjawab salah. Namun dari hasil angket, masih ada 1 guru

(3,3%) yang menjawan “tidak”.

Pada item 3, ada 28 guru (93,3%) yang menjawab “ya” dan 2 guru

(6,6%) menjawab “tidak” pada pernyataan memberikan contoh konkret

dalam menyoroti poin-poin penting dalam pembelajaran. Pada item 4, ada

28 guru (93.3%) yang menjawab “ya” dan 2 guru (6.6%) yang menjawab

“tidak” pada pernyataan menggunakan metode demonstrasi saat

penyampaian materi pembelajaran.

Pada item 5, dari 30 guru ada 27 (90%) guru yang menjawab “ya”

dan 3 guru (10%) yang menjawab “tidak” pada pernyataan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang

disampaikan. Pada item 6 ada 28 guru (93,3%) yang menjawab “ya” dan 2

guru (6,6%) yang menjawab “tidak” pada pernyataan membimbing siswa

memecahkan masalah yang ditemukan dalam pembelajaran. Pada item 7,

dari 30 guru ada 28 (93,3%)guru yang menjawab “ya” dan 2 (6,6%) guru

yang menjawab “tidak” pada pernyataan mengajak siswa aktif dalam

pembelajaran. Dalam metode pengajaran tidak langsung, proses

pembelajaran berpusat pada siswa, jadi siswa menemukan dan berusaha

memecahkan masalah yang ia temukan dalam pembelajaran sehingga

siswa memang harus aktif, sedangkan guru sebagai fasilitator membantu

siswa untuk terlibat aktif. Pada item 8 ada 27 guru (90%) yang

menjawab “ya” dan 3 guru (10%) yang menjawab “tidak” pada pernyataan

memberikan latihan di setiap akhir pelajaran yang harus dikerjakan secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

62

mandiri. Masih ada 3 guru (10%) yang tidak memberikan latihan bersifat

mandiri, mungkin guru memberikan latihan bersifat kelompok. Pada item

9 ada 29 guru (96,6%) yang menjawab “ya” dan 1 guru (3,3%) yang

menjawab “tidak” pada pernyataan mendorong siswa untuk bersemangat

mengerjakan tugas tanpa bantuan guru/ teman. Dalam hal ini, guru

memberikan dorongan kepada siswa untuk berlatih secara mandiri tanpa

bantuan guru/ teman lain, tetapi masih ada 1 guru (3,3%) yang tidak

memberikan dorongan kepada siswa untuk mengerjakan secara mandiri.

Pada item 10, dari 30 guru ada 28 guru (93,3%) yang menjawab”ya” dan 2

guru (6,6%) yang menjawab “tidak” pada pernyataan memberikan latihan

sederhana sesuai dengan keterampilan siswa. Masih ada 2 guru (6,6%)

yang tidak memberikan latihan sederhana sesuai keterampilan siswa.

Pada item 11, ada 28 guru (93,3%) yang menjawab “ya” dan 2

guru (6,6%) yang menjawab “tidak” pada pernyataan memberi tugas

kepada siswa untuk memperkembangkan kemampuannya. Pada item 12,

ada 28 guru (93,3%) yang menjawab “ya” dan 2 guru (6,6%) yang

menjawab “tidak” pada pernyataan memberikan latihan tambahan agar

siswa dapat meningkatkan kemampuannya. Dari hasil angket, masih ada 2

guru (6,6%) yang tidak memberikan latihan tambahan kepada siswa.

Pada item 13, ada 28 guru (96.6%) yang menjawab “ya” dan 2

guru (6,6%) menjawab “tidak” pada pernyataan menyusun materi

pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa berkebutuhan khusus.

Namun ada 2 guru (6,6%) yang menyusun materi tidak berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

63

kemampuan siswa berkebutuhan khusus. Pada item 14, ada 29 guru

(96,6%) yang menjawab “ya” dan 1 guru (3,3%) menjawab “tidak” pada

pernyataan menggunakan model pembelajaran yang cocok dengan

kemampuan siswa. Pada item terakhir yaitu nomor 15, dari 30 guru, ada

29 guru (96,6%) yang menjawab “ya” dan 1 guru (3,3%) menjawab

“tidak” pada pernyataan membantu siswa adar dapat mengumpulkan tugas

tepat waktu.

4.3 Hasil Penelitian

Dari penelitian ayng telah dilakukan oleh peneliti maka didapatkan

hasil sebagai berikut:

4.3.1 Metode Pengajaran yang Digunakan

Setelah didapat hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa semua

guru di sekolah dasar inklusi di Kabupaten Sleman yang digunakan

sebagai sampel penelitian menggunakan 4 metode pengajaran untuk

sekolah inklusi. Hampir semua guru di Sleman menggunakan metode

pengajaran Langsung, metode pengajaran tidak langsung, latihan mandiri,

dan scaffolding. Dari keempat metode pengajaran yang digunakan tersebut

presentase penggunaan metode pengajaran Scaffolding yang paling tinggi

presenyasenya. Metode pengajaran scaffolding memperoleh presentase

sebesar 25,3%. Dari data tersebut maka metode pengajaran scaffoldinglah

yang paling tinggi tingkat penggunaanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

64

4.3.2 Pemetaan Bentuk Metode Pengajaran

Dari data yang didapat setelah penyerahan kuesioner kepada guru-

guru sekolah dasar inklusi di Kabupaten Sleman yang menjadi sampel

penelitian, maka didapatlah hasil sebagai berikut:

Tabel 4.2

Resentase penggunaan bentuk metode pengajaran

No Metode Presentase

1 Metode Pengajaran Langsung

2 Metode Pengajaran Tidak Langsung

3 Latihan Mandiri

4 Scaffolding

Dari tabel 4.2 tersebut dapat dilihat presentase bentuk metode

pengajaran yang digunakan guru di sekolah dasar inklusi se-Kabupaten

Sleman. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa penggunaan metode

pengajaran langsung mendapat presentase sebesar 25,0%. Sedangkap pada

metode pengajaran tidak langsung diperoleh hasil 24,8% guru yang

menggunakannya. Pada latihan mandiri diperoleh hasil presentase

sebanyak 24,8% yang menggunakannya. Kemudian untuk metode

pengajaran scaffolding sebanyak 25,5% guru yang menggunakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

65

Gambar 4.1

Grafik Presentase Penggunaan Metode Pengajaran di Sekolah Inklusi

4.4 Pembahasan

Dari hasil olah data 30 kuesioner, peneliti mendapatkan data: metode

pengajaran yang digunakan guru di sekolah dasar inklusi se-Kabupaten

Sleman adalah 25% guru menggunakan metode pengajaran langsung,

24.5% guru menggunakan metode pengajaran tidak langsung, 24.8% guru

menggunakan metode latihan mandiri, dan 25.3% guru menggunakan

metode scaffolding. Dari hasil kuesioner tersebut dapat dilihat bahwa

scaffolding memiliki presentase paling tinggi. Scaffolding adalah bentuk

dukungan yang diberikan oleh guru untuk membatu siswa

mengembangkan potensinya, bentuk dukungan lain ialah dari siswa yang

tidak berkebutuhan secara khusus untuk menjembatani antara kemampuan

yang dimiliki sekarang dengan target yang dituju. Bentuk dukungan yang

diberikan harus sesuai dengan karakteristik dan latar belakang dari siswa,

25,0%

24.80% 24.80%

25.50%

Grafik Penggunaan Bentuk Metode Pengajaran

Metode PengajaranLangsung

Metode Pengajaran TakLangsung

Latihan Mandiri

Scaffolding

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

66

karena setiap siswa memiliki karakteristik dan latar elakang yang berbeda-

beda.

Dari data yang diperoleh peneliti metode pengajaran yang paling tinggi

digunakan guru di Kabupaten Sleman adalah metode pengajaran scaffolding.

scaffolding merupakan bentuk dukungan yang disediakan oleh guru (atau

siswa lain) untuk membantu siswa menjembatani jarak antara kemampuan

mereka yang sekarang dengan target yang dituju. Bentuk dukungan yang

diberikan bertujuan supaya siswa mampu belajar secara mandiri. Pemberian

dukungan tersebut dapat berupa bimbingan, teguran, dan nasihat yang

menjadikan siswa dapat mandiri dan mampu mengembangkan potensinya

secara optimal. Pada metode ini guru perlu mengatur tingkat kesulitan materi

pelajaran, guru juga perlu memanfaatkan model pembelajaran yang beragam,

dan guru perlu melatih tanggung jawab siswa. Di sekolah dasar inklusi yang

dijadikan sampel penelitian rata-rata terdapat siswadengan tunarungu,

hiperaktif, slow learner, dan autis. Dukungan yang diberikan guru juga

berbeda-beda anatara siswa yang berkebutuhan khusus yang satu dengan siswa

yang berkebutuhan khusus lainnya. Masing-masing anak memiliki keunikan

yang berbeda beda antara satu dengan yang lainnya.

Oleh karena itu, metode scaffolding yang bisa diberikan guru kepada

siswa yang berkebutuhan khusus misalnya:

a. Untuk siswa dengan tunarungu bentuk dukungan yang diberikan

oleh guru berupa menuliskan instruksi yang harus dilakukan oleh

siswa dan guru juga selalu menuliskan materi yang diajarkan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

67

papan tulis karena siswa dengan tunarungu sangat merasa terbantu

dalam hal pemahaman materi melalui media tulisan. Guru juga

perlu memeriksa catatan yang telah dibuat siswa agar guru

mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi yang telah

disampaikan. Bentuk dukungan yang diberikan teman ialah teman

yang lain memberikan penjelasan dengan berbicara dengan

pelafalan yang lebih jelas serta berbicara dengan pelan seperti

mengeja (me- nger- ja- kan- halaman- tiga- puluh) tak jarang pula

siswa lain juga meminjamkan catatannya pada siswa dengan

tunarungu.

b. Untuk siswa dengan hiperaktif bentuk dukungan yang diberikan

guru ialah pemberian tanggung jawab terhadap tugas yang harus

dikerjakan. Dapat juga dengan menggunakan metode pembelajaran

seperti games, karena siswa hiperaktif cenderung tidak bisa diam.

Selain itu mengajak siswa untuk melakukan kegiatan yang

mendukung proses pembelajarannya. Pendekatan siswa hiperaktif

juga dapat menggunakan sentuhan dan kontak mata. Siswa

hiperaktif juga sebaiknya ditempatkan yang jauh dari pintu dan

jendela.

c. Sedangkan untuk siswa slow learner bentuk dukungan yang

diberikan oleh guru berupa dukunga, motivasi, tanggung jawab dan

waktu yang sedikit lebih lama dalam pengerjaan tugas yang

diberikan guru. pemberian waktu yang lebih lama tersebut dari hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

68

ke hari harus meningkat agar siswa tersebut mampu menyelesaikan

tugas tepat waktu seperti teman yang lain. Dukungan yang

diberikan oleh teman yaitu berupa kesadaran untuk tidak ramai saat

menunggu teman yang belum selesai. Teman yang lain juga bisa

membantu siswa dengan slow learner dalam mengerjakan tugas

dengan membantu mengajari cara pengerjaannya mengalami

kesulitan.

d. Kemudian bentuk dukungan yang diberikan guru pada siswa autis

ialah dengan pemberian motivasi untuk berbicara dan belajar

dengan baik dan benar. Karena pada dasarnya siswa autis

merupakan siswa yang lamban dalam hal bahasa atau bicaranya.

Guru berbicara dengan baik dan benar agar menjadi contoh yang

baik bagi siswaautis. Cara berkomunikasi dengan siswa autis juga

harus menggunakan kontak mata. Bila siswa autis sudah terganggu

konsentrasinya sebaiknya guru mendekatinya dan melakukan

komunikasi dengan menggunakan kontak mata agar siswa tersebut

kembali konsentrasi. Bentuk dukungan lain yang diberikan teman

ialah berupa teman-teman yang lain berbicara dengan baik denga

kata-kata yang jelas agar siswa autis mampu belajar berbicara

dengan baik dan benar tanpa kurang dalam penyebutan kalimat.

Siswa yang lain juga sebaiknya diberikan pengarahan untuk tidak

mengejek karena pada dasarnya semua siswa itu sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

69

Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa penanganan dari

karakteristik masing-masing siswa berbeda-beda. Karena kebutuhan antara

siswa yang satu dengan siswa yang lain berbeda pula. Peran dari teman juga

sangat penting pada metode scaffolding ini. Siswa berkebutuhan khusus

diberikan dukungan oleh guru dan temannya. Sedangkan siswa tidak

berkebutuhan secara khusus juga belajar menghargai dan empati dengan

teman yang lain walaupun berbeda latar belakang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

70

BAB V

PENUTUP

Bab V dalam penelitian ini, peneliti menguraikan tiga hal. dua hal yang

diuraikan dalam bagian penutup adalah kesimpulan, kertebatasn penelitian,

dan saran.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di sekolah dasar inklusi se-

Kabupaten Sleman didapat kesimpulan bahwa bentuk metode pengajaran

yang sering digunakan guru ialah sebagai berikut:

a. Di sekolah dasar inklusi se-Kabupaten Sleman menggunakan

semua metode pengajaran yaitu metode pengajaran langsung,

metode pengajaran tidak langsung, latihan mandiri, dan scaffolding.

b. Presentase penggunaan metode pengajaran langsung sebesar 25%,

letode pengajaran tidak langsung sebesar 24,8%, sedangkan dengan

menggunakan latihan mandiri sebanyak 24,8%, dan yang tertinggi

presentasenya adalah scaffolding yaitu sebesar 25,3%.

5.2 Keterbatasan Penelitian

a. Penelitian ini terbatas hanya pada bentuk metode pengajaran saja.

Padahal dalam sekolah dasar inklusi masih banyak komponen yang

meliputinya seperti kurikulumnya, sarana prasarana, evaluasi

pengajaran, karakteristik siswanya, dan masih banyak yang dapat

diulas di dalamnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

71

b. Instrumen yang peneliti kembangkan ditujukan untuk mencari data

awal, sehingga instrumen yang dikembangkan belum mencakup

keseluruhan metode pengajaran secara maksimal.

c. Peneliti hanya menggunakan kuesioner dengan pilihan jawaban

tertutup, karena penelitian ini merupakan awal penelitian di PGSD

dan belum pernah ada penelitian terdahulu yang mengulas tentang

sekolah inklusi.

5.3 Saran

Saran untuk penelitian yang dilakukan ini ialah:

a. Untuk penelitian selanjutnya supaya lebih mengintegrasikan

metode pengajaran dengan evaluasi pembelajaran.

b. Peneliti lain perlu menyusun instrumen yang mencakup seluruh

metode pengajaran untuk mendapat data yang lebih akurat.

c. Bagi peneliti yang ingin melakukan survei juga dapat

menggunakan pertanyaan terbuka agar data yang diperoleh lebih

bervariasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

72

DAFTAR PUSTAKA

Abu, Ahmadi. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Agus Taufiq, Hera Markisa dan Puji Prianto. 2010. Pendidikan anak di SD. jakarta:

Hak Penerbitan pada Penerbit Universitas Terbuka

Arifin,Mulyani.(2009).Ilmu pengetahuan alam dan lingkungan. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Asia, Nur. 2006. Upaya peningkatan hasil belajar IPA fisika melalui pembelajaran

scaffolding pada siswa kelas 1 SMP Negeri 24 Makassar. Skripsi.

Universitas Negeri Makassar.

Azwar, S. (2012). Tes prestasi fungsi dan pengemabangan pengukuran prestasi

belajar. Yogyakarta: Pustaka pelajar

Bidiyanto, dkk. 2010. Modul pelantikan pendidikan inklusi. Jakarta: Kementrian

Pendidikan Nasional.

Cahaya, laili S. 2013. Adakah abk di kelasku? bagaimana guru mengenali abk di

sekolah. Yogyakarta: Familia.

Cresswell, J. W. (2012). Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan

mixed. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Dariyo, agoes. 2007. Psikologi perkembangan anak tiga tahun pertama. Bandung:

PT. Refika Aditama

Gasong, Dina. Model pembelajaran konstruktivistik sebagai alternative mengatasi

masalah pembelajaran. 13 November 2007.

Hasan Alwi dkk. 2002. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Ilahi, Mohammad Takdir. 2013. Pendidikan inklusif konsep dan aplikasinya.

Yogyakarta: Ar-ruzz.

Khodijah, Nyayu. 2011. Psikologi Pendidikan. Palembang: Grafika Telindo Press.

Martono, nanang. 2010. Statistik sosial: teori dan aplikasi program spss.

Yogyakarta: Gava Media.

MIF. Baihaqi dan M. Sugiarmin. 2006. Memahami dan membantu anak ADHD

Bandung: PT. Refika Aditama.

Morrisan. 2012. Metode penelitian survei. Jakarta: PT. Kencana Prenadamedia.

Muhkal, Mappaita. 2002. Strategi belajar mengajar matematika. Universitas

Negeri Makassar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

73

Nur, M dan Kardi, S. 2000. Pengajaran langsung. Pusat Sains dan Matematika

Sekolah: Program Pasca Sarjana. UNESA

Purwanto, Ngalim. 1995. Psikologi pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Sardiman AM. 2001. Interaksi & motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Singarimbun, Sofian Effendi. 1989. Metode penelitian survei. Jakarta: LP3ES.

Subini, Nini. 2014. Pengembangan pendidikan inklusi berbasis potensi.

Yogyakarta: Maxima.

Suderajat, Hari. 2004. Implementasi kurikulum berbasis kompetensi (pembaharuan

pendidikan dalam undang-undang sistem pendidikan nasional 2003). CV

Cipta Cekas Grafika. Bandung.

Sugiyono. 2007. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Smith, J. D. 2006. Inklusi : Sekolah ramah untuk semua. Bandung: Penerbit Nuansa

Trianto.2007. Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivisme.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Wiyani Novan Ardi. Buku ajar penanganan anak usia dini berkebutuhan khusus.

Yogyakarta: Ar-ruzz media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

74

BIOGRAFI PENELITI

Elisabet Lisara Musita Sari merupakan nama dari

penulis. Penulis merupakan anak dari pasangan suami

istri Antonius Mujiran dan Mariana Yatinem. Peneliti

lahir di Sleman pada 13 Juni 1993. Peneliti menempuh

pendidikan mulai dari bangku SD Kanisius Totogan

(lulus tahun 2005), kemudian melanjutkan ke jenjang

SMP N 1 Prambanan (lulus tahun 2008). Kemudian

peneliti melanjtkan sekolah di SMA N 1 Prambanan

(lulus tahun 2011). Hingga akhirnya menempuh

pendidikan di Universitas Sanata Dharma pada tahun

2012, pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Peneliti pernah mengikuti berbagai macam acara baik dalam lingkup universitas

maupun prodi, yaitu:

1. Inisiasi Sanata Dharma

2. Inisiasiasi Fakultas

3. Inisiasi Prodi

4. Kursus Mahir Dasar (KMD)

5. Weekend Moral

6. PPKM I dan PPKM II

7. CO- Fasilitator PPKM II

Selain itu, peneliti juga mengikuti seminar yang diadakan universitas maupun

prodi, diantaranya Mental Healt in Children: Theory and Research dan seminar

Diseminasi Hasil Magang Dosen: Curriculum Cambridge.

Dengan motivasi dan usaha yang tinggi, penulis telah menyelesaikan penelitian

ini. Semoga penelitian ini dapat menjadi referensi dan sumber belajar demi

mengingkatkan pendidikan inklusi.

Akhir kata, penulis mengucapkan rasa syukur atas terselesaikannya penelitian

yang berjudul “Metode Pengajaran yang Digunakan Guru di Sekolah Dasar

Inklusi di Kabupaten Sleman”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

1

Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

6

Lampiran 2: Expert Judgement

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

9

Lampiran 3: Daftar SD Inklusi di Kabupaten Sleman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

12

Lampiran 4: Analisis Data Penelitian

Analisis data

a. Pengolahan data mean

1. Metode pengajaran langsung

Jumlah item 1 (X1) =158 Jumlah item 5 (X5)

= 153

Jumlah item 2 (X2) = 171 Jumlah item 6 (X6)

= 168

Jumlah item 3 (X3) = 164 Jumlah item 7 (X7)

= 160

Jumlah item 4 (X4) = 165 Jumlah item 8 (X8)

= 149

( )

( ) (

)

(

)

2. Metode Pengajaran Tak Langsung

Jumlah item 9 (X9) = 168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

13

Jumlah item 10 (X10) = 159

Jumlah 11 (X11) = 172

( )

( ) (

)

(

)

3. Latihan Mandiri

Jumlah item 12 (X12) = 146

Jumlah item 13 (X13) = 156

Jumlah item 14 (X14) = 160

Jumlah item 15 (X15) = 155

Jumlah item 16 (X16) = 137

Jumlah item 17(X17) = 152

( )

( ) (

)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

14

(

)

4. Scaffolding

Jumlah item 18 (X18) = 156 Jumlah item 25 (X25) = 129

Jumlah item 19 (X19) = 142 Jumlah item 26 (X26) = 153

Jumlah item 20 (X20) = 134 Jumlah item 27 (X27) = 129

Jumlah item 21 (X21) =130 Jumlah item 28 (X28) = 127

Jumlah item 22 (X22) = 154 Jumlah item 29 (X29) = 158

Jumlah item 23 (X23) =165 Jumlah item 30 (X30) = 172

Jumlah item 24 (X24) = 133

( )

123.07

( ) (

)

(

)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

15

Hasil Analisis Data Mean Penggunaan Metode Pengajaran

No Metode Presentase

1 Metode Pengajaran Langsung

2 Metode Pengajaran Tak Langsung

3 Latihan Mandiri

4 Scaffolding

Jumlah 349.64 %

Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh jumlah seluruh presentase

penggunaan metode pengajarna sebesar 349.64%. hasil tersebut

kemudian digunakan untuk menghitung tingkat penggunaan strategi

pembelajaran yang digunakan untuk menghitung tingkat penggunaan

metode pengajaran yang kemudian akan digambarkan dalam bentuk

diagram, dengan rumus sebagai berikut :

b. Perhitungan Dalam Presentase

1. Metode Pengajaran Langsung

2. Metode Pengajaran Tak Langsung

3. Latihan Mandiri

4. Scaffolding

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

16

Tingkat Penggunaan Metode Pengajaran

No Metode Presentase

1 Metode Pengajaran Langsung 26.77%

2 Metode Pengajaran Tak Langsung 27.65%

3 Latihan Mandiri 25,10%

4 Scaffolding 20.46%

25,0%

24.80% 24.80%

25.50%

Grafik Penggunaan Bentuk Metode Pengajaran

Metode PengajaranLangsung

Metode Pengajaran TakLangsung

Latihan Mandiri

Scaffolding

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

17

Lampiran 6: kuesioner yang Telah Diisi Oleh Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR ... · adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa ... 2.1.1.4 Prinsip Dasar ... untuk memperoleh

18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI