Metode Penelitian Kualitatif

22

Click here to load reader

Transcript of Metode Penelitian Kualitatif

Page 1: Metode Penelitian Kualitatif

Metode Penelitian Kualitatif

Oleh: Rif'an | 10 Februari 2009

Metodologi penelitian merupakan sesuatu yang berusaha membahas konsep teoritik

berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya–yang dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan

pemillihan metode yang digunakan. Dalam hal ini metode lebih bersifat teknis pelaksanaan

lapangan sedangkan metodologi lebih pada uraian filosofis dan teoritisnya. Oleh karena itu

penetapan sebuah metodologi penelitian mengandung implikasi inheren di dalam diri filsafat

yang dianutnya. Sebab filsafat ilmu yang melandasi berbagai metodologi penelitian yang ada.

Maka dari itu  dengan mengetahui metodologi penelitian yang digunakan, filsafat ilmu dan

kajian teoritisnya, kelemahan dan kelebihannya diharapkan akan mampu memberikan

kesesuaian metodologi dengan fokus masalah penelitian.

Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller (1986:9) pada mulanya bersumber

pada pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan kuantitatif. Lalu

mereka mendefinisikan bahwa metodologi kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia

dalam kaasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan

dalam peristilahannya. Penelitian kualitatif memiliki ciri atau karakteristik  yang

membedakan dengan penelitian jenis lainnya. Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan

Moleong atas hasil dari mensintesakan pendapatnya Bogdan dan Biklen (1982:27-30) dengan

Lincoln dan Guba (1985 :39-44) ada sebelas ciri penelitian kualitatif, yaitu:

1. Penelitian kualitatif menggunakan latar alamiah atau pada konteks dari suatu

keutuhan (enity).

2. Penelitian kualitatif intrumennya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau dengan

bantuan orang lain.

3. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif.

4. Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif.

5. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan  penyusunan  teori

subtantif yang berasal dari data.

6. Penelitian kualitatif  mengumpulkan data deskriptif (kata-kata, gambar) bukan

angka-angka.

7. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses dari pada hasil.

Page 2: Metode Penelitian Kualitatif

8. Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitian nya atas dasar

fokus  yang timbul sebagai masalah dalam peneltian.

9. Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas, dan objektivitas dalam

versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik.

10. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan

dengan kenyataan lapangan (bersifat sementara).

11. Penelitian kualitatif menghendaki agar pengertian  dan hasil interpretasi yang

diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data.

Kajian penelitian kualitatif berawal dari kelompok ahli sosiologi dari “mazhab

Chicago” pada tahun 1920-1930, yang memantapkan pentingnya penelitian kualitatif untuk

mengkaji kelompok kehidupan manusia. Pada waktu yang sama, kelompok ahli antropologi

menggambarkan outline dari metode karya lapangan; yang melakukan pengamatan langsung

ke lapangan untuk mempelajari adat dan budaya masyarakat setempat. Dari awal, tampak

bahwa penelitian kualitatif merupakan bidang penyelidikan tersendiri. Bidang ini bersilang

dengan disiplin dan pokok permasalahan lainnya. Suatu kumpulan istilah, konsep, asumsi

yang kompleks dan saling terkait meliputi istilah penelitian kualitatif.

Munculnya penelitian kualitatif adalah karena reaksi dari tradisi yang terkait dengan

positivisme dan postpositivisme yang berupaya melakukan kajian budaya dan interpretatif

sifatnya. Berbagai jenis metode dan pendekatan  dalam penelitian kualitatif, tingkat

perkembangan dan kematangan masing-masing metode ditentukan juga oleh bidang keilmuan

yang memiliki sejarah perkembangannya. Setiap uraian mengenai penelitian kualitatif harus

bekerja didalam bidang historis yang kompleks. Penelitian kualitatif mempunyai pengertian

yang berbeda-beda untuk setiap momen, meskipun demikian definisi secara umum :

penelitian kualitatif merupakan suatu metode berganda dalam fokus, yang melibatkan suatu

pendekatan interpretatif  dan wajar terhadap setiap pokok permasalahannya. Ini berarti

penelitian kualitatif bekerja dalam setting yang alami, yang berupaya untuk memahami,

member tafsiran pada fenomena yang dilihat dari arti yang diberikan orang-orang kepadanya.

Penelitian kualitatif melibatkan  penggunaan dan pengumpulan  berbagai bahan empiris,

seperti studi kasus, pengalaman pribadi, instropeksi, riwayat hidup, wawancara, pengamatan,

teks sejarah, interaksional dan visual: yang benggambarkan momen rutin dan problematis,

serta maknanya  dalam kehidupan individual dan kolektif (denzin dan Lincoln,1994;2).

Page 3: Metode Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif secara inheren merupakan multi-metode di dalam satu fokus, yaitu

yang dikendalikan oleh masalah yang diteliti. Penggunaan multi-metode atau yang lebih

dikenal tringulation, mencerminkan suatu upaya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih

mendalam mengenai fenomena yang sedang diteliti. Yang bernama realitas obyektif

sebetulnya tidak pernah bisa ditangkap. Tringulation bukanlah alat atau strategi untuk

pembuktian, tetapi hanyalah suatu alternatif terhadap  pembuktian. Kombinasi yang

dilakukan dengan multi-metode, bahan-bahan empiris, sudut pandang dan pengamatan yang

teratur tampaknya menjadi strategi yang lebih baik untuk menambah kekuatan, keluasan dan

kedalaman suatu penelitian.

Konsep penelitian kualitatif sebenarnya menunjuk dan menekankan pada proses, dan

berarti tidak diteliti secara ketat atau terukur ( jika memang dapat diukur), dilihat dari

kualitas, jumlah, intensitas atau frekuensi. Penelitian kualitatif menekankan sifat realita yang

dibangun secara sosial, hubungan yang intim antara peneliti  dengan yang diteliti dan kendala

situasional yang membentuk penyelidikan. Penelitian kualitatif menekan bahwa sifat peneliti

itu penuh dengan nilai (value-laden). Mereka mencoba menjawab pertanyaan yang

menekankan bagaimana pengalaman sosial diciptakan dan diberi arti.

Sejarah penelitian kualitatif mengungkapkan bagaimana disiplin ilmu sosial modern

telah menampilkan  misinya untuk ”menganalisis dan memahami perilaku yang terpola dan

proses sosial dari masyarakatnya”. Asumsi yang diberikan adalah bahwa ilmuwan sosial

memiliki kemampuan  untuk mengamati dunia ini secara objektif, dan metode kualitatif

merupakan alat utama dari penamatan itu.

Sepanjang sejarah penelitian kualitatif selalu mendefinisikan karya mereka dilihat dari

sudut harapan dan nilai-nilai, keyakinan agama, ideologi okupasional dan profesionalisasi.

Penelitian kualitatif (seperti halnya  semua penelitian)  selalu dinilai berdasarkan atas

“standar apakah karya tersebut mengkomunikasikan atau mengatakan sesuatu mengenai diri

kita ?” berdasarkan atas bagaimana kita mengkonseptualisasikan realita dan gambaran kita

mengenai dunia. Standar evaluasi itu dilakukan dengan cara berpikir  epistimologi, yaitu

mengkaji hakikat ilmu pengetahuan  dari sudut sumber, batas, struktur dan keabsahan pada

umumnya.

Kegiatan generik  dalam penelitian kualitatif selalu menampilkan lima fase tataran

yang dimiliki oleh masing-masing pendekatan;  (1) peneliti dan apa yang diteliti sebagai

Page 4: Metode Penelitian Kualitatif

subjek multi-kultural; (2) paradigma penting dan sudut pandang interpretatif; (3) strategi

penelitian; (4) metode pengumpulan data dan penganalisisan bahan empiris dan (5) seni

menginterpretasi dan memaparkan hasil penelitian. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut:

Penelitian Kualitatif: Sebagai Proses

No Fase/langkah Uraian

1 Peneliti sebagai subjek penelitian yang

multi-kultural

Penelitian bersifat historis dan penelitian

tradisi, konsep dari diri dan semuanya,

tergantung pada etika dan politik peneliti.

2 Paradigma teoritis dan Interpretatif Positivisme, pospositivisme,

konstruktivisme, feminis (e), Model etnik,

Model Marxis, Model Studi Budaya.

3 Strategi Peneliti Desain studi, studi kasus, etnografi,

observasi partisipasi, fenomenologi,

grounded theory, metode biografi, metode

historis, penelitian aksi dan penelitian klinis.

4 Metode pengumpulan data dan analisisan

data empiris

Interview, observasi, artefak, dokumen dan

rekaman, metode fisual, metode pengalaman

pribadi, metode management data, analisis

data komputer dan analisis tekstual.

5 Pengembangan interpretatif dan pemaparan Kriteria dari kesepakatan,seni dan politik

penafsiran, penafsiran tulisan, strategi

analisis, tradisi evaluasi  dan penelitian

terapan.

Diambil  dari Denzin dan Lincoln (1994),”Introduction: Entering the Field of Qualitative

Research”  in Handbook of Qualitative Research, hlm.12. Dikutip penulis dari Agus Salim

(2001), hal.26.

Dibalik lima fase generik itu, terdapat peneliti yang berada secara biografis. Individu

ini memasuki proses penelitian dari dalam suatu masyarakat interpretatif yang memasukkan

Page 5: Metode Penelitian Kualitatif

tradisi penelitiannya sendiri ke dalam suatu sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang ini

mengakibatkan para peneliti  mengadopsi pandangan “sebagai yang lain” yang dipelajari.

Pada saat yang sama, politik dan etika peneliti juga harus  dipertimbangkan, karena

permasalahan ini menembus fase penelitian.

Dari bentuknya yang interpretatif, penelitian kualitatif dihadapkan pada masalah yang

cukup mengganggu. Di satu sisi, peneliti kualitatif telah mengasumsikan  bahwa peneliti yang

memiliki kualifikasi tertentu dan kompeten akan bisa melaporkan hasl temuannya secara

objektif, jelas dan akurat mengenai pengamatan mereka sendiri mengenai dunia sosial,

termasuk pengalaman orang lain. Di sisi lain, para peneliti berpegang pada keyakinan

terhadap subjek yang sebenarnya. Dengan berbekal pada hal tersebut, para peneliti bisa

mencampurkan pengamatan mereka dan pengamatan yang diberikan subjek melalui

wawancara dan cerita kehidupan, pengalaman pribadi, studi  kasus dan dokumen lain.

Page 6: Metode Penelitian Kualitatif

Metode Penelitian Kualitatif

Saturday, 17 January 2009 00:00 Iyan Afriani H.S

A. Pengantar

Dalam penelitian social, masalah penelitian, tema, topic, dan judul penelitian berbeda

secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil kedua penelitian itu

berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah kuantitatif lebih umum memiliki

wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi

masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang

rendah namun memiliki kedalaman bahasan yang tak terbatas.

Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang

berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia.

Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan

terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell,

1998:15). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi

kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam

penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki

bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi

obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan

terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui

makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori,

untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.

B. Sistematika Penelitian Kualitatif

Judul

Abstrak

Kata Pengantar

Daftar Isi

Page 7: Metode Penelitian Kualitatif

Daftar Gambar

Bab I Pendahuluan

Konteks Penelitian

Fokus Kajian Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bab II Perspektif Teoritis dan Kajian Pustaka

Bab III Metode Penelitian

Pendekatan

Batasan Istilah

Unit Analisis

Deskripsi Setting Penelitian

Pengumpulan Data

Analisis Data

Keabsahan data

Bab IV Hasil dan pembahasan

Bab VI Kesimpulan dan saran

Daftar pustaka

Lampiran

Penjelasan secara ringkas keseluruhan unsur yang ada dalam penelitian kualitatif,

yaitu:

1. Judul, singkat dan jelas serta mengisyaratkan fenomena dan fokus kajian penelitian.

Penulisan judul sedapat mungkin menghindari berbagai tafsiran yang bermacam-

macam dan tidak bias makna.

2. Abstrak, ditulis sesingkat mungkin tetapi mencakup keseluruhan apa yang tertulis di

dalam laporan penelitian. Abstrak penelitian selain sangat berguna untuk membantu

pembaca memahami dengancepat hasil penelitian, juga dapat merangsang minat dan

selera orang lain untuk membacanya.

3. Perspektif teoritis dan kajian pustaka, perspektif teori menyajikan tentang teori yang

digunakan sebagai perpektif baik dalam membantumerumuskan fokus kajian

penelitian maupun dalam melakukan analisis data atau membahas temuan-temuan

Page 8: Metode Penelitian Kualitatif

penelitian. Sementara kajian pustaka menyajikan tentang studi-studi terdahulu dalam

konteks fenomena dan masalah yang sama atau serupa.

4. Metode yang digunakan, menyajikan secara rinci metode yang digunakan dalam

proses penelitian.

5. Temuan–temauan penelitian, menyajikan seluruh temuan penelitian yang

diorganisasikan secara rinci dan sistematis sesuai urutan pokok masalah atau fokus

kajian penelitian. Temuan-temuan penelitian yang disajikan dalam laporan penelitian

merupakan serangkaian fakta yang sudah direduksi secara cermat dan sistematis, dan

bukan kesan selintas peneliti apalagi hasil karangan atau manipulasi peneliti itu

sendiri.

6. Analisis temuan– temuan penelitian. Hasil temuanmemrlukan pembahasan lebih

lanjut dan penafsiran lebih dalam untuk menemukan makna di balik fakta. Dalam

melakukan pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian, peneliti harus kembali

mencermati secara kritis dan hati-hati terhadap perspektif teoritis yang digunakan.

C. Jenis – jrnis penelitian kualitatif

Penelitian kualitatif memiliki 5 jenis penelitian, yaitu:

1. Biografi

Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan

kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah

mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat

mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti

subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri.

2. Fenomenologi

Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau

fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu.

Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam

memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54), Pendekatan

fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar

tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah

membedakan wilayah data (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi

pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk

mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden.

Page 9: Metode Penelitian Kualitatif

3. Grounded theory

Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk

sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau

menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu

saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu

peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang

berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari.

4. Etnografi

Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial.

peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara

hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses,

etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana

dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui

wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau

makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.

5. Studi kasus

Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan

batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai

sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari

berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.

D. Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

1) Wawancara

Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau

keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian

kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah

proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil

bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan

atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan

terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden

adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan

Page 10: Metode Penelitian Kualitatif

kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara,

yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan

aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips saat melakukan

wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta,

hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport,

ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif.

2) Observasi

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku,

kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti

melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian,

untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi

yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap

pengukuran tersebut.

Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam

penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi

kelompok tidak terstruktur.

Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan

dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.

 Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan

guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu

mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek.

Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap

suatu atau beberapa objek sekaligus.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan

durasi, intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku muncul),

dan kualitas perilaku.

3) Dokumen

Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi.

Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata,

laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu

sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di

Page 11: Metode Penelitian Kualitatif

waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi,

surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau

swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain.

4) Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya

dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut

pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari

suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu.

FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti

terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif di dasarkan pada pendekatan yang

digunakan. Beberapa bentuk analisis data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

1. Biografi

Langkah-langkah analisis data pada studi biografi, yaitu:

a. Mengorganisir file pengalaman objektif tentang hidup responden seperti tahap

perjalanan hidup dan pengalaman. Tahap tersebut berupa tahap kanak-kanak, remaja,

dewasa dan lansia yang ditulis secara kronologis atau seperti pengalaman pendidikan,

pernikahan, dan pekerjaan.

b. Membaca keseluruhan kisah kemudian direduksi dan diberi kode.

c. Kisah yang didapatkan kemudian diatur secara kronologis.

d. Selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan mengkaji makna kisah yang dipaparkan,

serta mencari epipani dari kisah tersebut.

e. Peneliti juga melihat struktur untuk menjelaskan makna, seperti interaksi sosial

didalam sebuah kelompok, budaya, ideologi, dan konteks sejarah, kemudian memberi

interpretasi pada pengalaman hidup individu.

f. Kemudian, riwayat hidup responden di tulis dengan berbentuk narasi yang berfokus

pada proses dalam hidup individu, teori yang berhubungan dengan pengalaman

hidupnya dan keunikan hidup individu tersebut.

2. Fenomenologi

Page 12: Metode Penelitian Kualitatif

Langkah-langkah analisis data pada studi fenomenologi, yaitu:

a. Peneliti memulai mengorganisasikan semua data atau gambaran menyeluruh tentang

fenomena pengalaman yang telah dikumpulkan.

b. Membaca data secara keseluruhan dan membuat catatan pinggir mengenai data yang

dianggap penting kemudian melakukan pengkodean data.

c. Menemukan dan mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh responden

dengan melakukan horizonaliting yaitu setiap pernyataan pada awalnya diperlakukan

memiliki nilai yang sama. Selanjutnya, pernyataan yang tidak relevan dengan topik

dan pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat repetitif atau tumpang tindih

dihilangkan, sehingga yang tersisa hanya horizons (arti tekstural dan unsur pembentuk

atau penyusun dari phenomenon yang tidak mengalami penyimpangan).

d. Pernyataan tersebut kemudian di kumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis

gambaran tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi.

e. Selanjutnya peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari fenomena

tersebut sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut. Kemudian

mengembangkan textural description (mengenai fenomena yang terjadi pada

responden) dan structural description (yang menjelaskan bagaimana fenomena itu

terjadi).

f. Peneliti kemudian memberikan penjelasan secara naratif mengenai esensi dari

fenomena yang diteliti dan mendapatkan makna pengalaman responden mengenai

fenomena tersebut.

g. Membuat laporan pengalaman setiap partisipan. Setelah itu, gabungan dari gambaran

tersebut ditulis.

3. Grounded theory

Langkah-langkah analisis data pada studi grounded theory, yaitu:

a. Mengorganisir data

b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.

c. Open coding, peneliti membentuk kategori informasi tentang peristiwa dipelajari.

d. Axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki kondisi-kondisi

yang menyebabkannya, mengidentifikasi setiap kondisi-kondisi, dan menggambarkan

peristiwa tersebut.

Page 13: Metode Penelitian Kualitatif

e. Selective coding, peneliti mengidentifikasi suatu jalan cerita dan mengintegrasikan

kategori di dalam model axial coding.

Selanjutnya peneliti boleh mengembangkan dan menggambarkan suatu acuan yang

menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi peristiwa.

4. Etnografi

Langkah-langkah analisis data pada studi etnografi, yaitu

a. Mengorganisir file.

b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.

c. Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang diteliti.

d. Menginterpretasi penemuan.

e. Menyajikan presentasi baratif berupa tabel, gambar, atau uraian.

5. Studi kasus

Langkah-langkah analisis data pada studi kasus, yaitu:

a. Mengorganisir informasi.

b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.

c. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya.

d. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori.

e. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi natural

dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang lain.

f. Menyajikan secara naratif.

F. Keabsahan Data

Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu

subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian

yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika

dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang

credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa

cara menentukan keabsahan data, yaitu:

Page 14: Metode Penelitian Kualitatif

1. Kredibilitas

Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa kriteria

dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per debriefing,

analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check.

Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu:

a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan

data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi

dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti

dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.

b. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam

situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta

memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar

data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut

d. Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu mengekspos hasil

sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-

rekan sejawat.

e. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang

berbeda dan mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, dengan

mengaplikasikannya pada data, serta denganmengajukan pertanyaan-pertanyaan

tentang data.

2. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang

lain.

3. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti

dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika

membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan.

4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana

hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan

lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang

tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat

lebih objektif.

G. Reliabilitas

Page 15: Metode Penelitian Kualitatif

Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu konsep

dan definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti, metode

pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti

dihadapan responden, serta hubungan peneliti dengan responden.(IAHS)