Metode Penelitian dan Penulisan Skripsi
-
Upload
ahyat-hartono -
Category
Documents
-
view
42 -
download
0
description
Transcript of Metode Penelitian dan Penulisan Skripsi
TUGAS METODE PENELITIAN DAN PENULISAN SKRIPSI
(Rancang Bangun Irigasi Tetes Sederhana Untuk Produksi Sayuran Semusim
di Lahan Kering)
Oleh:
Rosi Siti Nurjanah
240110090049
JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2012
Rancang Bangun Irigasi Tetes Sederhana Untuk Produksi Sayuran Semusim Di
Lahan Kering
Oleh:
Muhammad Idrus
Suprapto
Erie Maulana Sy.
Irigasi adalah suatu usaha manusia untuk menambah kekurangan air dari
pasokan hujan untuk pertumbuhan tanaman yang optimum. Irigasi memiliki berbagai
jenis salah satunya adalah irigasi tetes. Irigasi tetes adalah pemberian air pada
tanaman disekitar zona perakaran. Penelitian ini bertujuan : (1) Merancang dan
membuat irigasi tetes sederhana untuk produksi sayuran semusim (sawi), (2)
mengukur kinerja irigasi tetes sederhana untuk produksi sayuran semusim yang
meliputi laju debit air keluar emiter, diameter, kedalaman pembasahan dan distribusi
kelembaban tanah di sekitar emiter, dan produktivitas air tanaman sayuran semusim
(sawi), dan (3) menentukan komposisi campuran bahan pembuatan emiter dan
ketebalan dinding emiter sebagai komponen sistem irigasi yang baik untuk produksi
tanaman sayuran semusim (sawi).
Bahan yang digunakan terdiri dari besi plat setebal 3 mm, lem PVC, botol
plastik bekas kapasitas 1,5 liter, besi bulat diameter 10 mm, 14 mm, dan 18 mm,
tanah liat, serbuk gergaji, pasir, kayu bakar, tali rapia, benih sawi, pupuk kandang,
pupuk urea, SP36, KCl, pestisida, bambu, dan plastik lembaran.
Alat yang digunakan terdiri dari alat pencetak emiter, timbangan, pengayak
diameter 2 mm, ember bak air, selang plastik, soil moisture tester, cangkul, sprayer,
golok.
Emiter dibuat dari campuran bahan tanah liat, pasir, dan serbuk gergaji
dengan berbagai komposisi yaitu K1 (70% tanah liat : 15% pasir : 15% serbuk
gergaji); K2 (65% tanah liat : 17,5% pasir : 17,5% serbuk gergaji); K3 (60% tanah
liat : 20% pasir : 20% serbuk gergaji); K4 (55% tanah liat : 22,5% pasir : 22,5%
serbuk gergaji); K5 (50% tanah liat : 25% pasir : 25% serbuk gergaji); K6 (45% tanah
liat : 27,5% pasir : 27,5% serbuk gergaji); dan K7 (40% tanah liat : 30% pasir : 30%
serbuk gergaji). Setiap komposisi bahan dibuat emiter dengan 3 ketebalan dinding
emiter, yaitu 4, 6, dan 8 mm. Setiap satuan percobaan dibuat 5 unit. Dari 21
kombinasi komposisi bahan dan tebal dinding emiter dipilih satu kombinasi
komposisi bahan dan tebal dinding emiter yang menghasilkan laju rembesan air
keluar emiter paling dekat dengan kebutuhan air tanaman sawi (0,275
liter/tanaman/hari atau 1,1 liter/4 tanaman/hari). Kombinasi komposisi bahan dan
tebal dinding emiter terpilih diuji di lahan pertanaman sawi dan di laboratorium untuk
mengukur kinerja irigasi. Kinerja irigasi terdiri dari laju rembesan air keluar emiter,
kedalaman dan diameter pembasahan tanah oleh emiter, distribusi kadar air tanah di
sekitar emiter, produksi sawi, jumlah pemakaian air irigasi dan produktivitas air
irigasi. Khusus produksi sawi yang dihasilkan dan produktivitas air irigasi dari
irigasi tetes sederhana dibandingkan dengan kontrol (penyiraman dengan gembor)
dengan menggunakan uji t pada taraf nyata 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi bahan dan tebal dinding
emiter yang dipilih untuk memasok air sesuai dengan jumlah air yang diperlukan (1,1
liter/hari) adalah K2 (tanah liat 65% : 17,5% pasir : 17,5% serbuk gergaji) dan tebal
dinding emiter 8 mm.
Kinerja irigasi tetes sederhana dengan komposisi baha K2 dan tebal dinding
emiter 8 mm tergolong baik dengan indikator jumlah pemakaian air irigasi dapat
dihemat 48,79%; produktivitas air irigasi tanaman sawi sebesar 63,43 kg sawi/m3 air
irigasi yang dipakai jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman sawi yang
disiram dengan gembor (kontrol), yaitu hanya 31,38 kg sawi/ m3 air irigasi yang
dipakai. Selain itu, dengan sistem irigasi tetes sederhana kadar air tanah di daerah
perakaran tanaman sawi dapat dipertahankan pada aras kadar air tanah siap tersedia
sehingga tanaman mudah menyerap air untuk tumbuh dan berproduksi secara
optimal. Dengan demikian komposisi bahan dan tebal dinding emiter untuk sistem
irigasi tetes sederhana yang cocok untuk tanaman sawi adalah 65% tanah liat, 17,5%
pasir, dan 17,5% serbuk gergaji dengan ketebalan dinding 8 mm.