Metode Pemeliharaan Sutm

download Metode Pemeliharaan Sutm

of 10

Transcript of Metode Pemeliharaan Sutm

  • 8/15/2019 Metode Pemeliharaan Sutm

    1/10

    PT

    PLN

    (PERSERO)

    EDARAN

    DIREKSI PT PLN

    (PERSERO)

    NOMOR

    :0018.

    E

    lDlRl2014

    t.

    TENTANG

    METODE

    PEMELIHARMN SALURAN

    UDARA TEGANGAN

    MENENGAH

    BERBASIS KAIDAH

    MANAJEMEN ASET

    PENDAHUUAN

    Proses

    penyaluran

    tenaga

    listrik 20kV

    yang

    menggunakan

    Saluran

    Udara Tegangan Menengah

    (SUTM) sebagai salah satu media penghantar utama mengakibatkan penerimaan energi listrik

    di

    sisi

    konsumen bergantung

    pada

    kondisi dan kinerja

    kehandalan

    SUTM

    dan

    peralatan

    pendukungnya.

    Dari sudut

    pandang

    aset, SUTN4 memiliki nilai kapitalisasi

    yang

    besar dengan

    persebaran

    yang

    luas

    di seluruh daerah

    pelayanan

    PLN.

    Oleh

    sebab

    itu

    perlu

    dilakukan

    pengelolaan

    yang

    baik terhadap SUTM

    dan

    peralatan pendukungnya

    sepanjang siklus hidup

    (l

    ife-cycle)

    asset

    tersebut

    Salah

    satu

    fase dalam life-cycle

    yang penting

    dalam

    pemanfaatan

    aset distribusi adalah fase

    pemeliharaan.

    Tujuan utama

    kegiatan

    pemeliharaan

    aset

    distribusi

    adalah untuk

    menjamin

    kehandalan

    penyaluran

    tenaga

    listrik kepada

    konsumen. Dalam

    upaya

    mencapai tujuan utama

    pemeliharaan

    aset

    distribusi

    tersebut senantiasa dihadapkan

    pada

    optimalisasi

    tiga

    faktor

    yang

    saling bertentangan

    (conflicting

    drivers)

    yang

    terdiri dari biaya

    (cost),

    kinetja

    (peiormance)

    dan

    risiko

    (rlsk).

    Pedoman

    ini

    secara

    khusus

    membahas metoda

    pemeliharaan

    SUTM

    yang

    merupakan

    salah satu

    peralatan

    utama

    jaringan

    distribusi.

    Pedoman ini disusun dengan memperhatikan

    perkembangan

    metodologi

    pemeliharaan

    SUTM terbaik dan

    kaidah manajemen aset. Diharapkan

    peningkatan

    performa

    SUTM

    dapat dicapai dengan

    biaya

    yang

    efisien

    dan resiko

    yang

    rendah.

    Penyusunan

    l\4etode Pemeliharaan

    Saluran Udara Tegangan

    Menengah Berbasis Kaidah

    lvlanajemen

    Aset

    adalah sebagai

    tindak lanjut

    Keputusan Direksi

    PT

    PLN

    (Persero)

    Nomor:

    074.K/DlR/2008

    tentang

    Pedoman Pengelolaan

    Aset Sistem Distribusi

    yang

    dituangkan dalam

    Edaran Direksi

    PT PLN

    (Persero).

    II.

    MAKSUD

    DAN

    TUJUAN

    2.1

    l\4aksud

    penyusunan

    Edaran

    ini adalah sebagai acuan dalam

    penerapan

    Metoda

    Pemeliharaan

    Saluran

    Udara

    Tegangan Menengah Berbasis Kaidah

    Manajemen

    Aset.

    2.2

    Tujuan utama

    penyusunan

    Edaran ini adalah untuk menjamin

    penyaluran

    tenaga

    llstrik

    yang

    andal,

    efisien dan

    berkualitas

    kepada

    pelanggan.

    Sebagai upaya

    pencapaian

    tujuan

    utama

    tersebut,

    pedoman

    ini secara

    khusus diarahkan

    pada pencapaian

    hal-hal sebagai berikut:

    2.2.1

    Penerapan

    metodologi

    pemeliharaan

    yang

    memadukan metoda

    preventif

    (flme

    base) dan

    prediktif (condifion-base).

    2.2.2

    Pemilihan metoda

    dan

    peralatan

    inspeksi

    yang

    tepat

    untuk

    jaringan

    SUTM

    dan

    peralatan

    PendukungnYa.

    2.2.3

    Kemampuan unit

    PLN dalam

    membuat

    program pemeliharaan

    berdasarkan

    prioritas yang

    mempe(imbangkan

    faktor

    kelas aset, tingkat resiko dan

    profil

    Pelanggan.

    skala

    kelas

    V

    .,'tr

    ei;L'

  • 8/15/2019 Metode Pemeliharaan Sutm

    2/10

    III.

    RUANG LINGKUP

    Ruang

    lingkup

    penyusunan

    Metoda Pemeliharaan

    Saluran Udara Tegangan Menengah Berbasis

    Kaidah Manajemen

    Aset ini meliputi :

    3.1 Prosedur

    pemeliharaan

    SUTM

    yang

    menggunakan integrasi metode

    preventif

    dan

    prediktif

    dan

    dilengkapi

    dengan kaidah

    manajemen asset.

    3.2

    Penggunaan deskripsi kuantitatif

    dan

    kualitatif

    Health

    lndex

    pada

    aset

    SUTI\4

    hanya

    merupakan angka tipikal

    yang

    dapat disempurnakan oleh

    Kepala Divisi Distribusi

    dengan

    mempertimbangkan

    hasil

    pengamatan

    lapangan dan maturity level manajemen aset.

    3.3

    Penentuan

    jadwal

    awal

    pelaksanaan

    Tier-1

    dan

    Tier-2

    ditetapkan oleh Kepala Divisi

    Distribusi

    dengan memperhalikan

    maturity level manajemen

    aset

    PLN.

    IV.

    KETENTUAN

    UMUM

    Dalam

    Edaran ini

    yang

    dimaksud

    dengan

    :

    4.1 PLN adalah

    PT

    (Persero)

    Perusahaan Listrik

    Negara

    yang

    didirikan dengan Akta Notaris

    Sutjipto,

    SH Nomor

    169

    tanggal 30

    Juli 'l994

    beserta perubahannya.

    4.2

    Direksi adalah

    Direksi

    PLN.

    4.3 Corrective

    action adalah

    langkah-langkah

    perbaikan yang

    dilakukan sebagai

    tindak

    lanjut

    evaluasi

    pemerlksaan

    kondisi online

    (online

    assessmen, atau

    pemeriksaan

    kondisi

    offline

    (or1fllne

    assessment) untuk

    memperbaiki

    kondisi

    peralatan

    utama distribusi serta

    memperpanjang umur

    peralatan

    tersebut

    (Bab.

    6.5.4).

    4.4 Frequency

    multiplier adalah koeflsien

    pengali

    untuk menentukan interval

    pemeliharaan.

    4.5 Health

    lndex adalah skala kuantitatif

    yang

    dibuat berdasarkan

    pengamatan, pengukuran

    dan

    histori

    suatu

    peralatan

    utama distribusi.

    4.6

    Manajemen

    aset adalah

    langkahiangkah sistematis dan terkoordinasi

    yang

    dilaksanakan

    suatu

    perusahaan

    secara optimal

    dan

    berkesinambungan

    dalam

    mengelola

    asetnya

    dengan mempertimbangkan

    aspek

    performa,

    biaya

    dan

    resiko

    sepanjang siklus hidup

    f/,fe-

    cycle)

    aset tersebut sebagai

    upaya

    pencapaian

    tujuan

    strategis

    perusahaan.

    4.7 Offline

    Assessment adalah

    tahapan assessmenf lanjutan

    yang

    dilakukan

    pada

    kondisi

    padam (offline)

    untuk

    memperoleh kondisi aklual

    (health

    index)

    peralatan

    utama distribusi

    secara

    lebih detail.

    4.8 Pemeliharaan

    prediktif

    adalah

    kegiatan

    pemeliharaan yang

    dilakukan secara khusus

    pada

    suatu

    peralatan

    utama distribusi

    yang

    memiliki

    potensi

    kegagalan operasi setelah melalui

    tahapan-tahapan

    assessmenUinspeksi

    yang

    memadai.

    4.9 Pemeliharaan

    preventif

    (pemeliharaan

    periodik)

    adalah kegiatan

    pemeliharaan

    yang

    dilakukan secara

    periodik pada peralatan

    utama distribusi untuk mencegah

    terjadinya

    kerusakan

    peralatan yang

    tiba-tiba dan

    mempertahankan

    unjuk kerja

    jaringan

    agar selalu

    beroperasi

    dengan

    keandalan dan efisiensi

    yang

    tinggi.

    4.10 Peralatan-peralatan

    kritikal SUTM adalah

    merupakan seluruh

    peralatan pada

    SUTM

    yang

    paling

    menentukan

    kinerja dari

    SUTI\4

    tersebut dan memiliki kemungkinan

    gangguan paling

    tinggi.

    4.11

    Siklus Hidup Aset

    (Assef

    Life Cycle) adalah siklus

    waktu

    yang

    dialami suatu

    peralatan

    utama distribusi

    yang

    mencakup

    pengadaan, pengoperasian, pemeliharaan

    dan

    penghapusan

    nilai aset distribusi

    tersebut.

    4.12

    Tahapan offllne

    assessmenf

    adalah tahapan

    assessmenf lanjutan

    yang

    dilakukan

    pada

    kondisi

    padam

    (offlrne)

    untuk

    memperoleh

    kondisi aktual

    (health

    index)

    peralatan

    utama

    diskibusi secara

    lebih detail.

    4.13 Tahapan

    onl,ne assessrnenf

    adalah tahapan

    assessmenf awal

    yang

    dilakukan

    pada

    kondisi

    operasional

    (onlme)

    untuk

    menghasilkan

    database kondisi

    aktual

    (Health

    lndex)

    unluk

    masing-masing

    peralatan

    utama

    distribusi.

    f:

    /

    **

  • 8/15/2019 Metode Pemeliharaan Sutm

    3/10

    4.14

    Tahapan

    Screening

    adalah tahapan

    pengamatan

    yang

    bersifat

    umum dan menyeluruh

    terhadap

    seluruh

    peralatan

    utama

    distribusi

    yang

    difokuskan

    pada

    pengumpulan

    informasi-

    informasi

    utama seperti

    kapasitas, tahun

    pemasangan,

    lokasi

    pemasangan,

    daerah

    pelayanan,

    dan

    histori

    gangguan.

    4.15

    Tier-1

    adalah

    tahapan-1

    proses

    pemeliharaan

    yang

    ditujukan

    untuk

    melakukan

    pemeriksaaan

    visual terhadap

    kondisi SUTM

    yang

    meliputi

    peralatan-peralatan

    kritikalnya

    dan

    kebersihan

    ROWI dari SUTN4 dalam

    keadaan

    ope?si

    (online).

    4.16 TieF2 adalah

    tahapan-2

    proses

    pemeliharaan yang

    ditujukan untuk

    memeriksa

    kondisi

    SUT|\il

    dan

    peralatan pendukungnya

    dalam

    keadaan opetasi

    (online)

    menggunakan

    peralatan

    inspeksi khusus.

    Model

    Maturity Metodologi

    Pemeliharaan.

    5.1

    Pola

    pengembangan

    metodologi

    pemeliharaan

    peralatan

    distribusi

    mengikuti model

    tahapan

    maturity

    sepefti ditunjukkan

    pada gambar

    1.

    Gambar 1. l\4odel tahapan maturity

    Metodologi

    Pemeliharaan

    Pada

    edaran

    inr, model metodologi

    pemeliharaan yang

    diterapkan merupakan integrasi

    dari

    kaidah pemeliharaan preventif

    dan

    condition based maintenance yang berada

    pada

    tingkat

    maturity ke-3 seperti diperlihatkan

    pada gambar

    1.

    Model metodologi

    pemeliharaan

    dengan tingkat maturity

    ke-3

    tersebut ditandai dengan

    dilaksanakannya

    langkah-langkah

    sebagai berikut :

    5.3.1

    Pembuatan Health lndex dan kelas

    aset untuk

    peralatan

    utama distribusi.

    5.3.2

    Penjadwalan

    pemeliharaan

    berdasarkan

    Health

    lndex

    dan

    kelas

    aset untuk

    peralatan

    distribusi utama.

    5.3.3

    Pemanfaatan

    hasil inspeksi dalam

    pembuatan prioritas

    tindak lajut

    pemeliharaan.

    5.2

    53

    .

    Pembuatar

    Heolthhdexdan

    kelas

    aset untuk

    peral.tan

    utama distribusi.

    .

    Penjawalanpemeliharaan

    betdasatkan

    Heolth tndex da.. kelas

    aset untuk

    peralatan

    utama dhtribusi.

    .

    Pemanfatan hasil inspeksidalam

    pembuatan

    prioritisasi

    tindak lanjut

    Penjadwalan

    pemeliharaan

    secara

    p€riodik

    berdas.rkan

    jenis

    peralatan

    P.meliharaan dilakukan

    masih

    berdasarkan inspeki rutin

    .

    Perbaikan

    dilakukan

    setelah

    kerurakan/

    reaktil

    .

    Belum ada

    p€njadwalan

    inspeksi

    yans

    Vr

    / *

    3

    i

    I

    I

  • 8/15/2019 Metode Pemeliharaan Sutm

    4/10

    Vl. Metoda Pemeliharaan

    SUTM

    Berbasis

    Manajemen

    Aset

    Metoda

    ini menggunakan

    integrasi

    metode

    preventif

    dan

    prediktif

    dan dilengkapi

    dengan

    kaidah

    manajemen

    aset.

    6.1

    Kelas

    Aset SUTM

    6.1.1

    Penggolongan kelas

    aset

    SUTM didasarkan pada perbedaan

    tingkat

    kerawanaan

    jaringan

    dari

    pengaruh

    polutan

    dan

    gangguan

    eksternal

    lainnya,

    seperti

    ditunjukkan

    pada

    tabel

    1:

    Tabel

    '1.

    Tipikal

    Pembagian

    Kelas Aset SUTM

    No

    Kelas

    Aset

    Deskripsi

    Iingkat

    Polusi Prioritas

    1 Kelas

    1

    Lokasi:

    lndustri

    Berat,

    Pertambangan,

    Pantai

    Tinggi

    1

    2

    Kelas

    2

    Lokasi:

    Perkotaan,

    CBD(.),

    kantor

    pemerintahan

    Sedang

    2

    J

    Kelas

    3

    Lokasi:

    pegunungan,

    perkebunan,

    pertanian

    Rendah

    (.).

    CBD

    =

    CentralBussrness

    District.

    6.1.2

    Aset SUTM

    yang

    berada

    pada

    kelas aset

    yang

    berbeda

    akan mendapat frekuensi

    pemeliharaan yang

    berbeda.

    Misalnya,

    frekuensi

    pemeliharaan

    terhadap SUTM

    pada

    kelas 1 lebih

    sering/cepat

    dibandingkan

    kelas

    2.

    6.2

    Health

    lndex

    6.2.1

    Nilai

    Healfh /ndex

    SUTM diperoleh

    dari

    hasil inspeksi

    yang

    menggambarkan

    potret

    sesaat

    kondisi SUTM

    tersebut.

    6.2.2

    Nilai

    Health lndex

    pada

    point

    6.2.1

    digunakan sebagai

    salah satu dasar

    perencanaan

    pemeliharaan

    SUTM

    untuk

    mencapai optimasi

    antara biaya,

    kinerja

    dan

    risiko.

    6.2.3

    Secara

    kualitatif Health

    /ndex memiliki

    interpretasi

    seperti

    ditunjukkan

    pada

    tabel 2.

    Tabel2lnterpretasi

    skor Health /ndex SUTM

    Health

    lndex

    Scoring

    Deskripsi

    Kecepatan Follow-up

    (hari)

    Baik

    J

    Persentase tiang

    kondisi baik

    1000/,

    Iidak diperlukan

    -

    mengikuti

    inspeksi berikutnya

    Cukup

    2

    Nilai

    terendah

    hasil

    inspeksi

    adalah

    cukup

    Tidak diperlukan

    -

    mengikuti

    inspeksi berikutnya

    Kurang

    1

    Nilai terendah

    hasil inspeksi

    adalah

    kurang

    <

    14

    hari

    Buruk

    0

    Nilai terendah

    hasil inspeksi

    adalah

    buruk

  • 8/15/2019 Metode Pemeliharaan Sutm

    5/10

    6.3

    Frequency

    Multiplier

    6.3.1

    Untuk

    meningkatkan

    selektifitas

    kegiatan online assessmenf tier-2

    (Bab

    6.5.3/

    pada

    SUTM,

    digunakan

    parameter

    frequency

    multiplier

    yang

    akan

    membedakan standar

    interval

    periode

    online

    assessmenf

    tier-2

    pada

    masing-masing SUTM.

    6.3.2

    Angka frequency

    multiplier

    merupakan

    kombinasi dari 2

    (dua)

    parameter

    diferensiator, yaitu kelas

    aset

    dan

    Health

    lndex

    yang akan menghasilkan

    koefisien

    pengali

    untuk

    menentukan

    interval

    online

    assessmenf

    tier-2

    ,

    seperti

    ditunjukkan

    pada

    tabel

    3.

    Tabel

    3.

    Matriks

    frequency multiplier

    pemeliharaan

    SUTM

    Kelas Aset

    Health

    lndex

    Baik

    Cukup

    Kurang Buruk

    Kelas

    1

    0,75 0,5

    0,25

    0,1

    Kelas 2

    1 0,75 0,5 0,25

    Kelas 3

    1,5

    1

    0,75 0,5

    6.3.3

    6.3.4

    Sebagai suatu

    kebijakan, aset

    SUTM

    yang

    memiliki Health

    lndex

    kurang

    dan

     buruk

    untuk ketiga

    kelas aset SUTM akan segera ditindaklanjuti sesuai

    kaidah

    yang

    diatur

    pada

    Bab 6.5.4.2

    edaran

    ini.

    Sebagai

    ilustrasi, SUTM

    yang

    berada

    pada

    kelas

    3 dan memiliki

    Health

    lndex baik

    memiliki angka frequency

    multiplier sebesar

    1,5

    satuan

    waktu.

    Apabila satuan

    waktunya adalah

    1

    tahun,

    maka SUTM tersebut akan diinspeksi

    pada

    online

    assessmenf

    tier-2 seliap

    1,5 tahun.

    6.4 Peralatan

    inspeksi khusus

    6.4.1

    Pelaksanaan online

    assessmenf tier-2

    pada

    SUTM menggunakan

    2

    peralatan

    inspeksi khusus untuk

    mendeteksi

    kondisi

    aktual

    peralatan-peralatan

    kritikal

    SUTM,

    yailu

    lnfrared

    Thermography dan Ultrasound

    Detector.

    6.4.2

    lnfrared

    Thermography

    dipergunakan

    untuk

    mendapatkan informasi

    suhu

    /temperatur

    dari

    peralatan-peralatan kritikal

    yang

    ada

    pada

    jaringan

    SUTM

    yang

    akan dibandingkan

    dengan ambang temperatur standar.

    6.4.3

    Ultrasound detector

    dipergunakan

    untuk

    mendeteksi

    terjadinya

    proses

    ionisasi

    dielektrik

    yang

    mengeluarkan suara

    pada

    range frekuensi

    ultrasonik. Secara

    umum

    proses

    ionisasi dielektrik

    tersebut terjadi dalam bentuk corona, tracking

    dan arcing

    yang

    ditampilkan

    melalui

    besaran

    dan bentuk sinyal suaralnoise

    pada peralatan

    ultrasound detector.

    $.d

    *tiu-

    5

  • 8/15/2019 Metode Pemeliharaan Sutm

    6/10

    CONDITION

    BASE

    MAINTENANCE

    ON

    -

    LINE

    ASSES

    M ENT

    DATA ASSET

    SCREENING

    6.5 Tahapan

    Pemeliharaan SUTM

    Kegiatan

    pemeliharaan

    SUTIVI

    dilakukan melalui beberapa tahapan,

    yaitu

    screening, online

    assessment

    tier-1,

    online assessmenf

    tier-2 dan corrective acflon seperti ditunjukkan

    pada

    gambar

    2.

    Gambar

    2.

    Strategi

    Pemeliharaan

    SUTM

    6.5.1

    TahapanScreening

    6.5.1.1

    Tahapan

    screening

    dilakukan satu kali

    pada

    tahap awal

    pelaksanaan

    kegiatan

    pemeliharaan yang

    ditujukan

    untuk menghasilkan

    daftar

    urutan/prioritas SUTM

    yang

    akan diproses lebih lanjut ke

    tahapan

    online

    assessmenl

    6.5.1.2 Acuan

    yang

    digunakan dalam

    pembuatan

    daftar

    prioritas

    tersebut meliputi

    tiga aspek utama berikut

    ini:

    a. Performance, dengan

    parameter

    total

    gangguan

    permanen

    dan

    temporer

    per

    1

    00 kms selama 2

    tahun terakhir;

    b.

    Tingkat

    Utility,

    dengan

    parameter

    tingkat

    pembebanan

    penyulang;

    c.

    Tingkat Risiko, dengan

    parameter

    daerah

    pelayanan

    sesuai

    klasifikasi aset.

    6.5.2

    Tahapan

    online

    assessment tier-1

    6.5.2.1

    Tahapan onlrne assessmenf tier-1 dilakukan dalam

    keadaan

    SUTM

    beroperasi dan ditujukan untuk melakukan

    pemeriksaan

    visual terhadap

    kondisi SUTM

    yang

    meliputi

    peralatan-peralatan

    kritikalnya

    dan

    kebersihan ROW

    pada

    SUTM tersebut.

    6.5.2.2 Hasil inspeksi

    pada

    tahapan onlrne assessmenl

    tier-'l

    akan menjadi dasar

    pelaksanaan

    tindakan

    perbaika

    n

    (corrective

    action

    ).

    6.5.2.3 Tahapan onrne assessmenf tier-1 untuk SUTM dilakukan

    secara

    periodik

    setiap 3 bulan sekali.

    6.5.2.4

    Pelaksana pekerjaan

    pada

    tahapan

    online

    assessment

    tier-1

    dapat

    djlakukan oleh

    PLN

    atau outsourcing

    (vendor),

    seperti

    pada

    tabel

    5.

    t'rd*n

    I

    I

    I

    I

    I

    I

    I

    ;Ai

    |

    [

    connecrrur

    'l

    i

    I

    I

    I

    I

    I

    I

    I

    .

    t

    HLrrvr\

    I I

    l-t

    :___________i

    6

  • 8/15/2019 Metode Pemeliharaan Sutm

    7/10

    Tabel

    5.

    Pelaksana

    pekeriaan

    online

    assessment

    fier- SUTM

    Teknik

    Diagnosa

    Item

    Diagnosa

    Pelaksana

    PLN

    Pemborong

    Pekerjaan

    Kebersihan

    ROW

    Pohon

    Bambu

    Layangan

    Bangunan

    Umbul-umbul

    Visual

    Equipment

    Tiang

    Kawat

    Arrester

    Grounding

    Fuse

    Cut Out

    Kawat Tanah

    Armtie

    Travers

    lsolator

    Topties

    Jumper

    Skur

    / Druck

    6.5.2.5

    Matriks hasil online assessment

    Tier-1

    ditunjukkan

    pada

    tabel 6. Deskripsi

    kuantitatif dan

    kualitatif

    pada

    tabel

    6

    tersebut

    merupakan

    deskripsi

    tipikal

    dan dapat

    disempurnakan oleh

    Kepala

    Divisi

    Distribusi

    dengan

    mempertimbangkan

    hasil-hasil

    pengamatan

    dilapangan.

    Tabel

    6. Matriks

    hasil online

    assessmenf tier-1

    pada SUTM

    Teknik

    Diagnosa

    Item

    diagnosa

    Deskripsi KondisiBaik

    Kebersihan

    ROW

    Pohon

    2,5 m dari

    ROW

    dan

    tidak

    membahavakan Jarinqan

    Bambu

    2,5 m dari

    ROW

    dan tidak

    membahayakan Jaringan

    Layangan Bersih

    dari

    rangka/benang

    layangan

    Bangunan

    2,5 m

    dari

    ROW

    dan tidak

    membahayakan

    Jaringan

    Umbul-umbul

    2,5

    m dari

    ROW

    dan tidak

    membahavakan Jarinoan

    Visual

    Equipment

    Tiang Tegak

    dan

    fisik

    bagus

    Kawat Andongan normaldan

    tidak rantas

    Arrester Fisik dan konstruksi

    baik

    Grounding Terpasang dengan

    baik

    Fuse Cut Out

    Fisik

    dan

    konstruksi

    baik

    Kawat Tanah Andongan normal

    dan

    tidak

    rantas

    Arm-tie

    Fisik

    dan

    konstruksi baik

    Travers Fisik dan konstruksi

    baik

    lsolator Fisik

    dan konstruksi baik

    Topties

    Terpasang dengan

    baik

    Jumper

    Terpasang dengan

    baik

    Skur/Druck Ierpasang dengan baik dan bersih dari

    :anaman

    [+

    il

    *m'

    7

  • 8/15/2019 Metode Pemeliharaan Sutm

    8/10

    6.5.3

    Tahapan

    online

    assessment

    tier-2

    6.5.3.1

    Tahapan online

    assessmenf

    tier-2 dilakukan

    dalam

    keadaan beroperasi

    dan

    ditujukan

    untuk

    memeriksa kondisi

    SUTM dan

    peralatan

    pendukungnya

    dengan

    menggunakan

    peralatan

    inspeksi

    khusus.

    6.5.3.2

    Hasil inspeksi

    pada

    tahapan

    online assessmenf tier-2

    akan

    menghasilkan

    nilai

    Health

    lndex

    yang

    menentukan

    jadwal

    inspeksi selanjutnya. Jika

    hasil

    inspeksi

    menunjukkan

    kondisi kurang dan buruk

    akan dilakukan corrective

    action.

    6.5.3.3

    Health

    lndex

    akan

    diremajakan

    setelah

    pelaksanaan

    corrective

    action

    pada

    SUTM.

    6.5.3.4

    Tahapan online

    assessmenf

    tier-2 untuk SUTM dilakukan

    dengan satuan

    waktu

    12 bulan.

    6.5.3.5

    Pelaksana

    pekerjaan pada

    tahapan online assessmenf

    tier-2

    pada

    SUTM

    dapat

    dilakukan

    secara

    oleh PLN

    atau outsourcing

    (vendor)

    seperti

    ditunjukkan

    pada

    tabel

    7.

    Tabel

    7.

    Pelaksana

    OnlineAssessment Tier 2 SUTM

    Ieknik

    Diagnosa

    Item Diagnosa

    Pelaksana

    PLN

    Pemborong

    Pekerjaan

    lnf ra red

    Thermography

    Connector

    / Tension Joint

    Fuse Cut Out

    Terminasi

    Arrester

    Ultrasound

    Detector

    Connector

    / Tension

    Joint

    ./

    Fuse Cut Out

    Terminasi

    Arrester

    lsolator

    6.5.3.6

    Pelaksanaan

    online assessmenf tier-2

    pada

    SUTM

    menggunakan

    2

    alat

    inspeksi

    utama,

    yaitu

    infrared thermography dan ultrasound detector.

    6.5.3.7

    Matriks hasil online assessmenf tier-2

    pada

    SUTM

    menggunakan

    infrared

    themography

    ditunjukkan

    pada

    tabel

    8.

    Nilai

    yang

    terdapat

    pada

    tabel

    tersebut

    mengikuti standar

    NETA

    (lnterNational

    Electrical

    Testing

    Association).

    Tabel 8.

    Matriks Hasil

    Online

    Assessment

    tier-2

    menggunakan

    infrared

    thermography

    Kriteria

    Obiek Diaqnosa:

    Connector

    ffension

    Joint, Fuse Cut

    Out,Terminasi dan Arrester

    AT

    Terhadap

    Komponen

    Pembanding Sejenis

    AT

    Terhadap Ambient

    Temperature

    Baik

    AT

    <

    30c

    AT

    <

    ,1OOC

    Cukup

    30csar

  • 8/15/2019 Metode Pemeliharaan Sutm

    9/10

    6.5.3.8

    Matriks

    hasil

    online

    assessment

    lier-2

    pada

    SUTM

    menggunakan

    ultrasound

    detector

    ditunjukkan

    pada

    tabel

    9.

    Deskripsi

    kuantitatif dan

    kualitatif

    pada

    tabel 9 tersebut

    merupakan deskripsi tipikal

    dan

    dapat

    disempurnakan

    oleh

    Kepala Divisi

    Distribusi dengan

    mempertimbangkan

    hasil-hasil

    pengamatan

    lapangan.

    Tabel

    9.

    Matriks

    Hasil Online

    Assessment

    tier-2

    menggunakan

    ultrasound detector

    Teknik

    Diagnosa

    Item

    Diagnosa

    lndikator

    Kondisi

    Baik Cukup Kurang

    Buruk

    Ultrasound

    Detector

    Connector/

    Tension

    Joint

    Noise Tdk

    Terdeteksi

    Berdengung

    (corona)

    Meletup-

    Letup

    (tracking)

    Bergemuruh

    disertai

    cahaya

    (Arcing)

    Fuse Cut

    Out

    Noise Tdk

    Terdeteksi

    Berdengung

    (corona)

    Meletup-

    Letup

    (tracking)

    Bergemuruh

    disertai

    cahaya

    (Arcing)

    Terminasi

    Noise Tdk

    Terdeteksi

    Berdengung

    (corona)

    Meletup-

    Letup

    (tracking)

    Bergemuruh

    disertai

    cahaya

    (Arcing)

    Arrester

    Noise

    Tdk

    Terdeteksi

    Berdengung

    (corona)

    Meletup-

    Letup

    (tracking)

    Bergemuruh

    disertai

    cahaya

    (Arcing)

    lsolator Noise Tdk

    Terdeteksi

    Berdengung

    (corona)

    Meletup-

    Letup

    (tracking)

    Bergemuruh

    disertai

    cahaya'

    (Arcing)

    6.5.4

    Tahapan corrective

    action

    (perbaikan)

    6.5.4.1

    Penentuan corrective action sebagai follow

    up

    dati

    online assessmenf

    tier-1

    pada

    SUTM ditunjukkan

    pada

    tabel 10.

    Tabel 10

    Tindak Lanjut

    Pekerjaan Berdasarkan

    Hasil

    Onlrne

    Assessment

    Tier

    1

    Teknik

    Diaqnosa

    Hasil

    lnspeksi

    Next

    Action Detail

    Kebersihan

    ROW

    Baik,

    Cukup,

    Kurang

    \NO

    lnspection

    Mengikutijadwal

    pemeliharaan

    periodik

    Buruk

    \NO

    Preventive

    Action

    Tindakan

    segera

    (perbaikan,

    pen

    ggantian)

    Visual

    Equipment

    Baik,

    Cukup

    WO

    /nspecfion

    Mengikuti

    jadwal

    pemeliharaan periodik

    Kurang,

    Buruk

    \NO

    Preventive

    Action

    Tindakan

    segera

    (perbaikan,

    penggantian)

    [

    -T

    t

    {.,-\'

    o

  • 8/15/2019 Metode Pemeliharaan Sutm

    10/10

    6.5.4.2

    Penentuan

    corrective

    acflon sebagai follow up dati online assessmenf

    tier-2

    pada

    SUTN4

    ditunjukkan

    pada

    tabel

    1 1

    .

    Tabel 1 1.

    Tindak

    Lanjut Pekerjaan Berdasarkan Hasil Onlme Ass6ssment Tier 2

    pada

    SUTM.

    Hasil

    Online

    assessment tier-2

    Next

    Action Detail

    Baik, Cukup WO lnspection

    l\,4engikuti

    jadwal

    pemeliharaan periodik

    Kurang, Buruk

    WO Preventive

    Action

    Tindakan

    segera

    (perbaikan

    /

    penggantian)

    VII. KETENTUAN

    7.1 Ketentuan sebagaimana

    diatur

    dalam Edaran ini

    berlaku

    untuk

    Unit

    yang

    sudah

    menerapkan

    EAIVI

    dengan aplikasi.

    7.2 Bagi unit

    yang

    belum

    menggunakan EAM dengan aplikasi sebagaimana dimaksud

    pada

    angka

    7.1,

    maka

    pelaksanaan

    Tier-l

    dan

    Tier-2

    menggunakan

    TBM

    (Irme

    Ease

    Maintenance).

    VIII.

    PENUTUP

    Pada saat Edaran ini mulai berlaku,

    maka ketentuan-ketentuan

    lain

    yang

    bertentangan dengan

    Edaran ini, dinyatakan tidak berlaku.

    Edaran ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal 01 Januari

    2015.

    Ditetapkan

    di Jakarta

    pada

    tanggal 19

    Desember

    2014

    DIREKTUR

    UTAMA,

    10

    t*

    *

    -