METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI...

94
i METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN SUNAN GIRI KRASAK KEC. ARGOMULYO KOTA SALATIGA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga Untuk memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : MUHAMMAD TAUFIK NIM: 111 12 220 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2016

Transcript of METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI...

Page 1: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

i

METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING

DI PONDOK PESANTREN SUNAN GIRI

KRASAK KEC. ARGOMULYO KOTA SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga

Untuk memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MUHAMMAD TAUFIK

NIM: 111 12 220

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2016

Page 2: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

ii

Page 3: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

iii

Page 4: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

iv

Page 5: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

v

Page 6: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

vi

Page 7: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

vii

Motto

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik

dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang

lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”

(Q.S. An-Nahl: 125)

Page 8: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan:

1. Bapak dan Ibu serta Keluarga tercinta yang telah memberikan motivasi dan

doanya dengan ikhlas.

2. KH. Maslihuddin Yazid, KH. Muslimin Al-Asy‟ari, dan K. Sa‟dullah sebagai

guru spiritual dan pencerah hati.

3. Seluruh Ustadz Pondok Pesantren Sunan Giri yang telah mendidik dalam

memahami agama.

4. Seseorang yang oleh Allah akan dipertemukan penulis dengan rahmat dan

anugerah-Nya, semoga kita bersama-sama menggapai cinta dengan Ridho-

Nya.

5. Sahabat-sahabat senasib seperjuangan Pondok Pesantren Sunan Giri.

6. Sahabat-sahabat IAIN Salatiga angkatan tahun 2012 IAIN Salatiga.

Page 9: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang maha memberikan pengampunan, rahmat,

taufik, dan hidayah-Nya kepada kita. Semoga kita selalu mensyukurinya. Solawat dan

salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, keluarganya,

sahabatnya, para tabi‟in, para ulama, para guru kita dan kepada kita semua, Amin.

Syukur Alhamdulillah penulis telah menyelesaikan karya ilmiah ini dengan

berbagai macam usaha, demi menyelesaikan tugas, tanggungjawab, dan kewajiban

supaya memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama

Islam (PAI). Maka penulis membuat karya ilmiah ini dengan judul “METODE

PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN SUNAN GIRI

KRASAK KEC. ARGOMULYO KOTA SALATIGA” . Tentunya bantuan dari

berbagai pihak ikut serta terselesainya karya ini, maka penulis ucapkan banyak

terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

(FTIK).

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI).

Page 10: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

x

4. Ibu Dra. Urifatun Anis M.Pd.I., selaku pembimbing skripsi, yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan dukungan kepada

penulis, sehingga penulisan skripsi ini berjalan lancar sampai selesai.

5. Ibu Dra. Jamiatul Islamiyah M.Ag., selaku dosen pembimbing akademik yang

telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan selama masa kuliah.

6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu

pengetahuan, sehingga peneliti mampu menyelesaikan penelitian skripsi

ini.

7. Karyawan-karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan

serta bantuan.

8. Kedua orang tua penulis Bapak Bahrudin Khumaidi dan Ibu Tri Rahayu, yang

senantiasa membimbing, mendidik dengan sabar dan penuh kasih sayang,

serta doa yang tidak pernah luput untuk penulis.

9. KH. Maslihudin Yazid, KH. Muslimin Al-Asy‟ari, K. Sa‟dullah, sertapara

Ustadz Pondok Pesantren Sunan Giri yang telah membantu banyak hal baik

doa maupun usaha, terutama dalam hal pemberian informasi mengenai

penulisan skripsi ini.

Semoga bantuan bapak dan ibu diatas menjadi amal saleh dan mendapatkan

imbalan yang setimpal dari Allah SWT.

Kritik dan saran pembaca yang budiman akan hadir pada setiap kata dan

kalimat. Karena penulis menyadari karya ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

Page 11: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

xi

Page 12: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

xii

ABSTRAK

Muhammad Taufik. 2016. Metode Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren

Sunan Giri Krasak Kec. Argomulyo Kota Salatiga. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

Salatiga. Pembimbing: Dra. Urifatun Anis, M.pd.I.

Kata Kunci: Metode Pembelajaran, Kitab Kuning, Pondok Pesantren Sunan Giri

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui metode-metode

pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Sunan Giri. Pertanyaan yang ingin

dijawab pada penelitian ini adalah (1) Apa sajakah metode pembelajaran kitab kuning

yang diterapkan di Pondok Pesantren?, (2) Bagaimana penerapan metode

pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Sunan Giri?, (3) Apa saja faktor

pendukung dan penghambat pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Sunan

Giri?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penelitian ini menggunakan

pendekatan deskriptif-kualitatif dengan rancangan studi penelitian lapangan (field

research). Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi, wawancara,

dan dokumentasi sebagai alat pengumpulan data dari sumber data primer maupun

sekunder.

Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini adalah: (1) Metode

Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren yang digunakan berupa metode

klasikal, bandongan, sorogan, diskusi, hafalan, ceramah, tanya jawab, dan

demonstrasi. (2) Penerapan metode pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren

Sunan Giri sesuai dengan metode warisan turun temurun dari para ulama salaf yakni:

metode klasikal (perpaduan metode konvensional) yang pembelajaranya berjenjang

dan berkelas-kelas, metode bandongan yakni santri menyimak apa yang disampaikan

ustadz, metode sorogan yakni ustadz menyimak apa yang disampaikan santri, metode

diskusi sebagai pemecahan masalah, metode hafalan sebagai pengingat materi ajar.

(3) Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran kitab kuning di Pondok

Pesantren Sunan Giri, pertama faktor pendukung berupa pengajian keilmuan dengan

waktu yang cukup lama, materi ilmu alat (nahwu dan sorof) yang dikaji secara rinci

dan mendalam, peraturan pondok yang cukup ketat, dan ustadz yang mengajar adalah

alumni PPSG yang terpilih, kedua faktor penghambat berupa materi dan metode yang

serba klasik terkadang membuat santri mudah bosan, kurangnya sarana dan prasarana,

serta sulitnya pentranslitan (penerjemahan) bahasa kitab.

Berdasarkan penelitian ini Pesantren Sunan Giri telah menggunakan metode

pembelajaran kitab kuning sesuai dengan metode-metode adat kepesantrenan. Akan

tetapi dukungan baik dari dalam maupun dari luar pesantren sangat dibutuhkan demi

berlangsungnya pembelajaran, agar tujuan pendidikan di Pondok Pesantren Sunan

Giri berjalan dengan lancar dan sukses.

Page 13: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN BERLOGO .......................................................................... ii

HALAMAN DEKLARASI ....................................................................... iii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ........................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................. vi

MOTTO..................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ..................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .............................................................................. ix

ABSTRAK ................................................................................................ xii

DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .......................................................... 4

D. Kegunaan Penelitian ..................................................... 5

E. Penegasan Istilah ........................................................... 6

F. Metode Penelitian ......................................................... 10

G. Sistematika Penulisan ................................................... 15

Page 14: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

xiv

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Metode Pembelajaran ...................................... 17

B. Pengertian Kitab Kuning ................................................... 19

C. Jenis-Jenis Kitab Kuning................................................... 19

D. Metode Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren. 24

1. Metode Bandongan..................................................... 25

2. Metode Sorogan ......................................................... 26

3. Metode Diskusi........................................................... 28

4. Metode Hafalan .......................................................... 30

5. Metode Klasikal ......................................................... 31

BAB III HASIL PENELITIAN

A. Kondisi Umum Pondok Pesantren Sunan Giri .................. 33

1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Sunan Giri ...... 33

2. Latar Belakang Pendirian Pondok Pesantren Sunan Giri. 37

3. Data Pengurus Pondok Pesantren Sunan Giri ............ 39

B. Penyelenggaraan Pembelajaran ......................................... 40

1. Visi dan Misi Pondok Pesantren Sunan Giri .............. 40

2. Kurikulum Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok

Pesantren Sunan Giri .................................................. 40

3. Pengajar Kitab Kuning ............................................... 45

4. Metode Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok

Pesantren Sunan Giri .................................................. 46

Page 15: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

xv

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran

kitab kuning di Pondok Pesantren Sunan Giri............ 49

6. Solusi Untuk Mengatasi Hambatan Dalam

Melaksanakan Pembelajaran ...................................... 51

BAB IV ANALISIS DATA

A. Metode Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren

Sunan Giri .......................................................................... 53

1. Kurikulum Pembelajaran ............................................ 53

2. Metode Pembelajaran ................................................. 55

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran Kitab

Kuning di Pondok Pesantren Sunan Giri ........................... 57

C. Upaya Untuk Mengatasi Faktor-Faktor Penghambat

Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren Sunan

Giri ..................................................................................... 58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 60

B. Saran .................................................................................. 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Agenda Harian………………………………………………….. 43

Tabel 2: Agenda Mingguan………………………………………………. 44

Tabel 3: Agenda Bulanan………………………………………………… 45

Tabel 4: Pengajar Kitab Kuning………………………………………….. 45

Page 17: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berbicara tentang metode pembelajaran berarti berbicara dunia

pendidikan, didalam dunia pendidikan, guru sebagai salah satu komponen

pendidikan dan merupakan suatu bidang profesi, mempunyai peranan yang

sangat vital didalam proses belajar mengajar untuk membawa anak didiknya

kepada kedewasaan dalam arti yang sangat luas. Bahkan boleh dikatakan

bahwa keberhasilan suatu proses belajar mengajar ini terletak ditangan guru.

Pembelajaran sebagai perubahan dalam kemampuan, sikap, atau

perilaku siswa yang relatif permanen sebagai akibat dari pengalaman atau

pelatihan (Darmansyah, 2003: 3). Baik oleh orangtua, guru, dan masyarakat.

Oleh karena itu proses belajar mengajar yang dibabaki oleh guru tidak

akan pernah tenggelam atau digantikan oleh alat atau lainnya. Pembelajaran

pada intinya suatu proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar (Majid, 2014: 37). Maka hal itu perlu

adanya metode-metode pembelajaran yang dijadikan pedoman untuk guru

agar proses belajar mengajar lebih menarik yang nantinya mampu membentuk

anak didiknya karena kedewasaan seperti yang diharapkan.

Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian yang tinggi terhadap

masalah pendidikan mulai dari tingkat dasar bahkan pra sekolah (TK atau

Page 18: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

2

PAUD) sampai pada Perguruan Tinggi yang telah berkembang dan berperan

dalam mencerdaskan anak bangsa. Lain halnya dengan pendidikan formal,

masih banyak pendidikan non formal yang tetap memiliki eksistensi yang

tinggi dalam kehidupan masyarakat Indonesia baik yang bersifat tradisional

maupun yang bersifat modern, semua mengalami perkembangan dan

kemajuan yang pesat, serta selalu mendapatkan perhatian dari pemerintah

Indonesia, yang salah satunya adalah lembaga pendidikan pondok pesantren.

Pesantren sebagai bentuk lembaga pendidikan non formal merupakan

salah satu jenis lembaga pendidikan Islam di Indonesia bersifat tradisional,

yang tujuan pendidikannya adalah untuk mendalami ilmu-ilmu agama dan

mengamalkanya sebagai pedoman dalam hidup sehari-hari atau disebut

dengan Tafaqquh Fiddin.

Penyelenggaran lembaga pendidikan pesantren berbentuk asrama yang

merupakan komunitas tersebut diasuh oleh kiyai atau ulama dan dibantu oleh

para ustadz. Tujuan pendidikan di pesantren adalah untuk membentuk watak

dan peribadi yang berbudi, berakhlakul karimah, serta sebagai penerus dan

penegak agama dan negara. Ini sebabnya pesantren telah diakui sebagai

lembaga pendidikan yang telah ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dalam sejarah pendidikan disebutkan bahwa pesantren adalah sebagai

bukti awal kepedulian masyarakat Indonesia terhadap pendidikan, sehingga

pesantren juga disebut sebagai lembaga pendidikan pribumi tertua di

Page 19: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

3

Indonesia (Depag RI, 2003: 1), dan pesantren telah menjangkau hampir

seluruh lapisan masyarakat muslim yang mampu menampung berjuta santri.

Semakin banyaknya pesantren yang berdiri yang bersifat modern, tidak

menjadikan lemahnya eksistensi pesantren yang masih bersifat Salaf. Terbukti

pada salah satu pesantren yang berada dikawasan Kota Salatiga, yaitu Pondok

Pesantren Salaf Sunan Giri Krasak, Ledok, Kecamatan Argomulyo, Kota

Salatiga yang tetap mempertahankan eksistensinya sebagai pondok pesantren

yang masih menerapkan metode-metode pembelajaran yang bersifat salafiyah

(klasik) seperti metode pembelajaran sorogan, bandongan, musyawaroh, dan

sebagainya.

Pesantren ini tentunya memiliki keunikan tersendiri dalam proses

pembelajaran yang membuat peneliti tertarik untuk mengetahui lebih dalam

tentang metode pembelajaran yang telah diterapkan. Pesantren ini juga telah

menghasilkan lulusan yang dapat mengembangkan ilmu agama di daerah

masing-masing, diantaranya mendirikan pondok pesantren, mendirikan TPA,

dan mendirikan majlis ta‟lim.

Kajian kitab kuning di Pesantren Sunan Giri mengajarkan kitab besar

yang hanya dipelajari di pondok ini se kota Salatiga, semisal kitab „Uqudu Al-

Juman (sastra arab) dan masih banyak lainya.

Pesantren ini terbagi menjadi dua asrama yaitu asrama putra dan asrama

putri dengan pengasuh serta pola bimbingan, pengajaran, dan pembelajaran

yang sama.

Page 20: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

4

Realita yang ada ini, menjadikan ide pokok bagi penulis untuk

membedah eksistensi pondok pesantren salaf, dengan memfokuskan pada hal-

hal yang mendasar yang ada pada pondok pesantren tersebut. Sehingga

penulis hendak melakukan penelitian dengan judul “METODE

PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN SUNAN

GIRI KRASAK KEC.ARGOMULYO KOTA SALATIGA”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penelitian ini

difokuskan pada rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa sajakah metode pembelajaran kitab kuning yang diterapkan di

Pondok Pesantren?

2. Bagaimana penerapan metode pembelajaran kitab kuning di Pondok

Pesantren Sunan Giri Krasak Kec. Argomulyo Kota Salatiga?

3. Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam proses

pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Sunan Giri Krasak Kec.

Argomulyo Kota Salatiga?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui metode pembelajaran kitab kuning yang diterapkan

di Pondok Pesantren.

Page 21: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

5

2. Untuk mengetahui implikasi metode pembelajaran kitab kuning yang

diterapkan di Pondok Pesantren Sunan Giri Krasak Kec. Argomulyo

Kota Salatiga.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam

proses pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Sunan Giri

Krasak Kec. Argomulyo Kota Salatiga.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi

semua pihak baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Kegunaan Secara Teoritis

a. Untuk menambah wawasan dalam rangka pengembangan pesantren

sebagai salah satu lembaga pendidikan yang masih eksis di negeri

ini.

b. Untuk menambah pengetahuan tentang berbagai macam metode

pembelajaran kitab kuning di pesantren sebagai sarana dalam proses

pembelajaran.

c. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai reverensi

bagi peneliti berikutnya.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi peneliti, sebagai bahan pengetahuan dan pengalaman tentang

bagaimana pembelajaran yang diterapkan di Pondok Pesantren

Sunan Giri Krasak Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.

Page 22: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

6

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak Pondok Pesantren Sunan

Giri Krasak Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga untuk lebih

memperbaiki metode pembelajaran kitab kuning yang ada.

c. Sebagai masukan bagi masyarakat pada umumnya untuk lebih

memperhatikan putra-putrinya dengan mengarahkan pada

pendidikan yang menciptakan Akhlakul Karimah seperti Pondok

Pesantren Sunan Giri Krasak Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari adanya salah penafsiran dan supaya mudah dalam

memahami penelitian ini yang berjudul “METODE PEMBELAJARAN

KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN SUNAN GIRI KRASAK

KEC. ARGOMULYO KOTA SALATIGA”, maka penulis perlu memaparkan

penegasan istilah-istilah dalam judul tersebut.

1. Metode Pembelajaran

a. Metode

Berikut penjelasan tentang pengertian kata metode:

1) Aat Syafaat, Sohari Sahrani, dan Muslih (2008: 39) menjelaskan

bahwa metode berasal dari bahasa latin meta yang berarti

melalui dan hodos yang berarti jalan ke atau cara ke. Dalam

bahasa Arab, metode disebut tariqoh, artinya jalan, cara, sistem

atau ketertiban dalam mengerjakan sesuatu. Menurut istilah,

Page 23: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

7

metode ialah suatu sistem atau cara yang mengatur suatu cita-

cita.

2) Metode menurut Abudin Nata (1997: 91) dapat berarti cara atau

jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.

Kesimpulan peneliti dari pemaparan metode menurut tokoh

diatas bahwa metode adalah cara/jalan menuju tujuan.

b. Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang

belajar (Depdiknas, 2008: 17).

Menurut Aminudin Rosyad (2003: 11) pembelajaran merupakan

proses yang terjadi yang membuat orang atau sejumlah orang, yaitu

peserta didik melakukan proses belajar sesuai dengan rencana

pengajaran yang telah diprogramkan.

Pengertian tentang metode dan pembelajaran diatas penulis

menyimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara atau jalan

dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh seseorang untuk

menjadikan orang belajar sesuai tujuan yang diprogramkan.

2. Kitab Kuning

Pada masa lalu, pengajaran kitab-kitab Islam klasik, terutama

karangan-karangan ulama yang menganut faham Syafi‟iyah, merupakan

satu-satunya pengajaran formal yang diberikan dalam lingkungan

pesantren (Dhofier, 1994: 50). Wolfgang Karcher menyebutkan

Page 24: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

8

sebagian besar pelajaran pesantren memfokus pada kitab-kitab lama dan

bahasa arab (kitab kuning) dan kajian-kajian kontroversi didalamnya

(trj. Sonhaji, 1988: 254). Pada umumnya kajian kitab kuning di pondok

pesantren berupa nahwu, sorof, fiqih, aqidah, tasawuf, hadis dan lain

sebagainya. Dinamakan kitab kuning karena memang kertas yang

digunakan dalam kitab-kitab tersebut berwarna kuning. Maklum saja

istilah ini bertujuan memudahkan orang dalam menyebut. Sebutan kitab

kuning ini adalah khas Indonesia. Ada juga yang menyebutnya kitab

gundul. Ini karena disandarkan pada kata perkata dalam kitab yang tidak

berharokat, bahkan tidak ada tanda bacanya sama sekali, tak seperti

layaknya kitab-kitab belakangan. Istilah kitab kuno juga sebutan lain

kitab kuning (Ali Yafi, 1988: 3).

Penggalian hazanah budaya Islam melalui kitab-kitab klasik salah

satu unsur yang terpenting dari keberadaan sebuah pesantren dan yang

membedakan dengan lembaga pendidikan lainnya. Maka pengajaran

“kitab-kitab kuning” telah menjadi karakteristik yang merupakan ciri

khas dari proses belajar mengajar di pesantren (Ismail, 1997: 116-117).

Kesimpulanya bahwa kitab kuning merupakan kitab-kitab Islam

klasik atau kitab-kitab lama dalam bahasa arab karangan ulama yang

menganut faham Syafi‟iyah (dicetak menggunakan kertas berwarna

kuning) yang merupakan ciri khas dalam proses belajar mengajar di

pondok pesantren.

Page 25: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

9

3. Pondok Pesantren

a. Pondok

Pondok yang digunakan dalam bahasa jawa berarti madrasah

dan asrama sebagai tempat mengaji dan belajar agama Islam

(Purwodarminto, 2006: 906).

Pondok berasal dari bahasa arab funduq, yang berarti hotel,

asrama, rumah dan tempat tinggal sederhana (Hasbullah, 1996: 138).

Pada intinya pondok merupakan tempat tinggal para santri,

berbentuk rumah yang berkamar-kamar yang digunakan demi

kelangsungan proses belajar mengajar.

b. Pesantren

Perkataan pesantren berasal dari kata santri, dengan awalan pe

dan akhiran an berarti tempat tinggal para santri (Dhofier, 1994: 18).

Sedangkan asal usul kata “santri”, dalam pandangan

Nurcholish Madjid dapat dilihat dari dua pendapat. Pertama,

pendapat yang mengatakan bahwa “santri” berasal dari perkataan

“sastri”, sebuah kata dari bahasa sansekerta yang artinya Melek

Huruf. Kedua, pendapat yang mengatakan bahwa perkataan santri

sesungguhnya berasal dari bahasa jawa, dari kata “cantrik”, berarti

seseorang yang selalu mengikuti seorang guru kemana guru ini pergi

menetap (Yasmadi, 2002: 61-62).

Page 26: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

10

Pesantren adalah asrama dan tempat murid-murid belajar

mengaji dan menuntut ilmu terutama yang berkaitan dengan agama

Islam (Purwodarminto, 2006: 884).

Pondok pesantren berarti asrama dan madrasah yang digunakan

untuk tempat belajar mengaji dan menuntut ilmu dalam bidang agama

Islam yang pembelajaranya masih menggunakan model-model dan

metode-metode pembelajaran terdahulu (tradisional).

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu proses penelitian

yang menghasilkan data deskriptif yang berupa ucapan atau tulisan dan

perilaku yang dapat diamati dari orang-orang (subjek) itu sendiri

(Bogdan & Taylor, 1992: 21-22). Dengan kata lain dapat dijelaskan

bahwa penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang

dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki

dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek/objek

penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan sebagainya) pada saat

sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tepat sebagaimana adanya.

Adapun landasan pemikiran adalah berdasarkan pada suatu gejala

yaitu fenomenologis. Pendekatan fenomenologis berusaha memahami

arti peristiwa dan kaitanya terhadap orang-orang biasa dalam situasi

tertentu (Moleong, 2002: 9).

Page 27: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

11

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian pada skripsi ini adalah di Pondok Pesantren Sunan

Giri yang beralamatkan di Jl. Argowilis, Dsn. Krasak, Kel. Ledok, Kec.

Argomulyo, Kota Salatiga.

3. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat

penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human

instrumen, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan

sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas

data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas

temuanya (Sugiyono, 2009: 220).

Seluruh proses dalam penelitian yang melakukanya adalah peneliti

itu sendiri.

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2009: 225). Sedangkan

sumber data primer yang langsung didapat oleh peneliti adalah kiyai,

ustadz, dan para santri Pondok Pesantren Sunan Giri.

Page 28: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

12

b. Data Sekunder

Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain

atau lewat dokumen (Sugiyono, 2009: 225). Dokumen yang didapat

dari lokasi pondok, profil pondok, sejarah pondok, visi-misi pondok.

Data sekunder merupakan data penguat untuk melengkapi informasi

yang telah ditemukan.

5. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data tentang metode pembelajaran kitab

kuning yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Sunan Giri, peneliti

menggunakan beberapa metode, yaitu:

a. Metode Observasi

Metode observasi adalah suatu metode penelitian yang

digunakan dengan jalan pengamatan suatu obyek dengan seluruh

indra. Jadi observasi dapat dilakukan melalui penglihatan,

pendengaran, peraba dan pengecap (Arikunto, 1999: 146).

Metode observasi ini merupakan metode yang utama yang

digunakan dalam penelitian, lebih mendominasikan pengamatan

secara langsung terhadap Pondok Pesantren Sunan Giri. Penelitian

secara langsung memberikan gambaran data yang lebih baik dengan

langsung terjun dilapangan.

Page 29: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

13

b. Metode Interview

Interview adalah kegiatan pengumpulan data dengan cara

bertanya secara langsung kepada responden (Furchan, 1992: 23).

Peneliti secara langsung menemui narasumber dan memberikan

pertanyaan-pertanyaan terkait dengan tema yang diangkat.

Dalam penelitian ini tentunya yang menjadi narasumber adalah

kiyai, ustadz, dan para santri Pondok Pesantren Sunan Giri, dengan

mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan metode

pembelajaran kitab kuning yang telah diterapkan di pesantren.

Metode pengumpulan data interview ini merupakan pendukung

dari metode pengamatan, jadi sekali terjun ke lapangan peneliti juga

mewawancarai narasumber yang terkait.

c. Metode Dokumentasi

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang (Sugiyono, 2009: 240). Dokumentasi

memberikan informasi yang lebih konkrit mengenai sejarah, letak

geografisnya, visi-misi, stuktur organisasi dan lain sebagainya.

6. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,

menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun dalam

Page 30: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

14

pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan

membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri

maupun orang lain (Sugiyono, 2009: 244).

7. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk memperoleh keabsahan data, maka peneliti menggunakan

teknik trianggulasi, adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2009: 331). Ada dua macam

trianggulasi yang digunakan, yaitu:

a. Trianggulasi Sumber Data

Trianggulasi sumber data berarti untuk mendapatkan data dari

sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama (Sugiyono,

2011: 241).

b. Trianggulasi Metode

Trianggulasi metode dilakukan dengan cara mengecek derajat

kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik

pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa

sumber data dengan metode yang sama (Moleong, 2011: 331).

8. Tahap-tahap Penelitian

Menurut Moleong (2009: 127-148) tahap-tahap penelitian kualitatif

harus memuat:

Page 31: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

15

a. Tahap Pra Lapangan

Tahap pra lapangan yaitu memperhatikan segala macam

persoalan dan segala macam persiapan sebelum peneliti terjun

kedalam kegiatan penelitian, berupa: menyusun rancangan

penelitian, mengurus perizinan kepada pihak pondok pesantren,

menjajaki dan menilai keadaan, memilih dan memanfaatkan

informasi, serta menyiapkan perlengkapan penelitian.

b. Tahap Pekerjaan Lapangan

Pada tahap ini peneliti harus bersungguh-sungguh dalam

memahami latar penelitian dan mempersiapkan diri dengan segala

daya dan upayanya, memasuki lapangan dengan berperan serta

sambil mengumpulkan data.

c. Tahap Analisis Data

Pada tahap ini dikemukakan konsen analisis data juga

dipersoalkan bahwa analisis data itu dibimbing oleh usaha untuk

menemukan data dan kesimpulan.

G. Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun dalam lima bab, secara sistematis dapat digambarkan

sebagai berikut:

Page 32: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

16

1. Bab I Pendahuluan

Pada bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

2. Bab II Landasan Teori

Landasan teori pada bab ini meliputi: Pengertian metode

pembelajaran, Pengertian kitab kuning, Jenis-jenis kitab kuning, Metode

pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Sunan Giri Krasak Kec.

Argomulyo kota Salatiga.

3. Bab III Hasil Penelitian

Pada bab ini berisi: Kondisi umum pondok pesantren dan

penyelenggaraan pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Sunan

Giri Krasak kec. Argomulyo kota Salatiga.

4. Bab IV Analisis Data

Penganalisisan data pada skipsi ini adalah Metode pembelajaran kitab

kuning, faktor pendukung dan penghambat pembelajaran kitab kuning,

dan upaya untuk mengatasi faktor-faktor penghambat pembelajaran kitab

kuning di Pondok Pesantren Sunan Giri Krasak kec. Argomulyo kota

Salatiga.

5. Bab V Penutup

Pada bab lima meliputi: Kesimpulan, Saran-saran.

Page 33: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Metode Pembelajaran

Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa “metode”

adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksana kegiatan guna

mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dari definisi tersebut dapat dikatakan

bahwa metode mengandung arti adanya urutan kerja yang terencana,

sistematis dan merupakan hasil eksperimen ilmiah guna mencapai tujuan

yang telah direncanakan (Armai, 2002: 87). Sementara itu pembelajaran

adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar. Oemar Hamalik menjelaskan pembelajaran

merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,

material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi

dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran (2001: 57).

Menurut Uno (2009: 65) metode pembelajaran adalah cara-cara yang

digunakan pengajar atau instruktur untuk menyajikan informasi atau

pengalaman baru, menggali pengalaman peserta belajar, menampilkan unjuk

kerja peserta belajar, dan lain-lain. Dengan demikian dapat disimpulkan,

bahwa metode belajar adalah suatu cara yang ditempuh dalam menyajikan

materi atau pelajaran yang akan disampaikan untuk mencapai tujuan tertentu.

Page 34: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

18

Pentingnya penggunaan metode dalam mengajar diungkapkan oleh

Zuharini (1983: 79), yaitu karena metode merupakan salah satu komponen

dari pada proses pendidikan, metode merupakan alat mencapai tujuan yang

didukung oleh alat-alat bantu mengajar, dan metode merupakan alat kebulatan

dalam suatu sistem pendidikan.

Dalam pemilihan suatu metode yang hendak digunakan dalam

pembelajaran, Abu al Ainain (dalam Nafi‟, 2007: 70) mengingatkan ada 6

prinsip untuk menentukan baik tidaknya metode pendidikan Islam dilihat dari

filsafat pendidikan Islam, yaitu:

1. Bersumber dan diambil dari jiwa ajaran dan akhlak Islam yang mulia,

sehingga menjadi bagian terpadu dengan materi dan tujuan pendidikan

Islam.

2. Fleksibel, dapat menerima perubahan dan penyesuaian dengan keadaan

dan suasana proses pendidikan.

3. Selalu menghubungkan teori dengan praktik, proses belajar dengan

amal, dan harapan dengan pemahaman secara terpadu.

4. Menghindarkan cara-cara mengajar yang bersifat meringkas, karena

ringkasan-ringkasan itu merusak kemampuan-kemampuan rinci

keilmuan yang berguna.

5. Menekankan kebebasan peserta didik untuk berdiskusi, berdebat dan

berdialog dengan cara sopan dan saling menghormati.

Page 35: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

19

6. Menghormati hak dan kedudukan pendidik untuk memilih metode yang

menurutnya sesuai dengan watak pelajaran dan warga belajar yang

mengikutinya.

B. Pengertian Kitab Kuning

Pengajaran kitab-kitab Islam klasik, terutama karangan-karangan ulama

yang menganut faham Syafi‟iyah, merupakan satu-satunya pengajaran formal

yang diberikan dalam lingkungan pesantren (Dhofier, 1994: 50).

Sistem pembelajaran Islam dengan melalui budaya kitab-kitab klasik

salah satu unsur yang terpenting dari keberadaan sebuah pesantren dan yang

membedakanya dengan lembaga pendidikan yang lainnya. Pesantren sebagai

lembaga pendidikan Islam tradisional tidak dapat diragukan lagi berperan

sebagai pusat transmisi dan desiminasi ilmu-ilmu ke-Islaman, terutama yang

bersifat kajian-kajian klasik (Yasmadi, 2002: 67). Hal inilah yang menjadikan

ciri khas pesantren, yakni sebagai sebuah lembaga pendidikan dengan materi-

materi yang diajarkan adalah hasil karya-karya ulama kuno.

Pada intinya kitab kuning merupakan kitab-kitab Islam klasik atau kitab-

kitab lama dalam bahasa arab karangan ulama yang menganut faham

Syafi‟iyah yang merupakan ciri khas dalam proses belajar mengajar di pondok

pesantren.

C. Jenis-Jenis Kitab Kuning

Menurut Said Aqil Sirajd (2004:335) kitab kuning diklarifikasikan

dalam empat kategori: Dilihat dari kandungan maknanya, dilihat dari kadar

Page 36: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

20

pengajianya, dilihat dari kreatifitas penulisanya, dan dilihat dari penampilan

urainnya.

1. Dilihat Dari Kandungan Maknanya

Kitab kuning dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:

a) Kitab yang berbentuk penawaran atau penyajian ilmu secara polos

(naratif) seperti sejarah, hadis, dan tafsir.

b) Kitab yang menyajikan materi yang berbentuk kaidah keilmuan,

seperti nahwu, sorof, ushul fiqih, dan mustalah hadis (istilah-istilah

yang berkenaan dengan hadis).

2. Dilihat Dari Kadar Pengajianya

Kitab kuning dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

a) Mukhtasar yaitu kitab yang tersusun secara ringkas dan menyajikan

pokok-pokok masalah, baik muncul dalam bentuk nadhom atau

syi‟ir (puisi) maupun dalam bentuk nasr (prosa).

b) Syarah yaitu kitab yang memberikan uraian panjang lebar,

menyajikan argumentasi ilmiah secara komparatif dan banyak

mengutip ulasan para ulama dengan argumentasi masing-masing.

c) kitab kuning yang penyajian materinya tidak terlalu ringkas dan

juga tidak terlalu panjang (mutawasithoh).

Page 37: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

21

3. Dilihat Dari Kreatifitas Penulisanya

Kitab kuning dapat dikelompokkan menjadi tujuh macam, yaitu:

a) Kitab yang menampilkan gagasan baru, seperti kitab Ar- Risalah

(kitab ushul fiqih) karya Imam Syafi‟i, Al-„Arud Wa Al-Qowafi

(kaidah-kaidah penyusunan sya‟ir) karya Imam Khalil bin Ahmad

Farahidi, atau teori-teori ilmu kalam yang dimunculkan oleh Washil

bin „Atho‟, Abu Hasan al Asy‟ari, dan lain-lain.

b) Kitab yang muncul sebagai penyempurnaan terhadap karya yang

telah ada, seperti kitab nahwu (tata bahasa arab) karya Imam

Sibawaih yang menyempurnakan kitab Abu Aswad Ad-Duwali.

c) Kitab yang berisi keterangan (syarah) terhadap kitab yang telah ada,

seperti kitab hadis karya Ibnu Hajar Al-Asqolani yang memberikan

komentar terhadap kitab Shahih Bukhari.

d) Kitab yang meringkas karya yang panjang lebar, seperti kitab Lubb

Al-Usul (buku tentang ushul fiqih) karya Zakariya Al-Ansori

sebagai ringkasan dari Jam‟u Al-Jawami‟ (buku tentang ushul fiqih)

karya As-Subki.

e) Kitab yang berupa kutipan dari berbagai kitab lain seperti „Ulumu

Al-Quran (buku tentang ilmu-ilmu Al-Quran) karya Al-„Aufi.

f) Kitab yang memperbarui sistematika kitab yang telah ada, seperti

kitab Ihya‟ „Ulumu Ad-Din karya Imam Al-Ghozali.

Page 38: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

22

g) Kitab yang berisi kritik, seperti kitab Mi‟yaru Al-„Ilmi (sebuah buku

yang meluruskan kaidah-kaidah logika) karya Al-Ghozali.

4. Dilihat Dari Penampilan Urainnya

Kitab memiliki lima dasar, yaitu:

a) Mengulas pembagian sesuatu yang umum menjadi khusus, sesuatu

yang ringkas menjadi terperinci, dan seterusnya.

b) Menyajikan redaksi yang teratur dengan menampilkan beberapa

pernyataan dan kemudian menyusun kesimpulan.

c) Membuat ulasan tertentu ketika mengulangi uraian yang dianggap

perlu, sehingga penampilan materinya tidak acak-acakan dan pola

pikirnya dapat lurus.

d) Memberikan batasan-batasan jelas ketika penulisnya menurunkan

sebuah definisi.

e) Menampilkan beberapa ulasan dan argumentasi yang dianggap

perlu.

Sedangkan dari cabang keilmuanya Nurcholis Madjid mengemukakan

kitab ini mencakup ilmu-ilmu: fiqih, tauhid, tasawuf, dan nahwu sorof. Atau

dapat juga dikatakan konstrentasi keilmuan yang berkembang di pesantren

pada umumnya mencakup tidak kurang dari 12 macam disiplin keilmuan:

Nahwu, sorof, balaghoh, tauhid, fiqih, ushul fiqih, qawaid fiqhiyah, tafsir,

hadis, musthalihul hadis, tasawuf, dan mantiq (1997: 28-29).

Page 39: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

23

Martin Van Bruinessen (dalam Yasmadi,2002: 69-70) merinci kekayaan

hazanah kitab-kitab klasik yang dipelajari di pondok pesantren yang sesuai

dengan kategori keilmuan sebagai berikut:

1. Dalam ilmu fiqih dipelajari kitab-kitab sebagai berikut: Fathu Al-Mu‟in,

I‟anatu Ath-Tholibin, Taqrib, Fathu Al-Qorib, Kifayatu Al-Akhyar,

Bajuri, Minhaju Ath-Tholibin, Minhaju Ath-Thulab, Fathu Al-Wahab,

Minhaju Al-Qowim, Safinah, Kasyifatu As-Saja, Sullamu Al-Munajat,

„Uqudu Al-Lujain, Sittin, Muhadzab, Bughyatu Al-Mustarsyidin,

Mabadi Fiqhiyyah, dan Fiqhu Al-Wadhih. Untuk kelengkapan ilmu fiqih

biasanya juga dikenal ilmu ushul fiqih yang mempelajari kitab-kitab:

Lathaifu Al-Isyarat, Jam‟u Al-Jawami‟, Faroidu Al-Bahiyyah, Waroqot,

Al-Asybah wa Al-Nadlair, Bayan, dan Bidayatu Al-Mujtahid.

2. Dalam ilmu sorof mempelajari: Kaylani (syarah Kaylani), Maqshud

(syarah Maqshud), Amtsilatu Al-Tashrifiyah, dan Bina‟.

3. Dalam ilmu nahwu: Al-Imriti (syarah Al-Imriti), Al-Jurumiyah (syarah

Al-Jurumiyah), Mutammimah, Asymawi, Al-Fiyah Ibnu Malik,Al-

FiyahIbnu „Aqil, Dahlan Al-Fiyah, Qothru Al-Nada, Awamil, Qawaidu

Al-I‟rob, Nahwu Wadlih, dan Qawaidu Al-Lughoh.

4. Sedangkan dalam ilmu balaghoh: Jauharu Al-Maknun, „Uqudu Al-

Juman, dan lain sebagainya.

5. Dalam bidang tauhid: Ummu Al-Barahin, Sanusiyah, Daqusi, Syarqawi,

Kifayatu Al-Awam, Tijanu Adh-Dhurari, Aqidatu Al-Awam, Nuru Al-

Page 40: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

24

Zulam, Jawahiru Al-Kalamiyah, Husnu Al-Hamidiyah, Aqidatu Al-

Islamiyah.

6. Dalam ilmu tafsir: Al-Jalalain, Tafsir Al-Munir, Tafsir Ibnu Katsir,

Tafsir Baidhawi, Jami‟u Al-Bayan, Al-Maraghi, dan Tafsiru Al-Manar.

7. Dan kitab-kitab hadis: Bulughu Al-Maram, Subulu As-Salam, Riyadhu

As-Sholihin, Shahih Bukhari, Tajridu As-Shorih, Jawahiru Al-Bukhari,

Shahih Muslim, Arba‟in An-Nawawi, Majalishu As-Saniyah, Duratu An-

Nashihin, dan lain-lain.

8. Dalam ilmu tasawuf: Ta‟limu Al-Muta‟alim, Washaya, Akhlaqu Li Al-

Banat, Akhlaqu Li Al-Banin, Irsyadu Al-„Ibad, Minhaju Al-Abidin, Al-

Hikam, Risalatu Al-Mu‟awanah wa Al-Mudzaharah, Bidayatu Al-

Hidayah, Ihya‟ Ulumu Ad-Din, dan lain sebagainya.

D. Metode Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren

Metode pembelajaran kitab kuning merupakan cara-cara yang

digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar demi tercapainya tujuan

pembelajaran kitab kuning. Metode-metode pembelajaran diharapkan agar

sesuai dengan keadaan dan kondisi suatu lembaga pendidikan, kiyai, maupun

santri itu sendiri.

Berikut akan dijelaskan macam-macam metode pembelajaran kitab

kuning yang biasa berlaku di pondok pesantren:

Page 41: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

25

1. Metode Bandongan

Metode pembelajaran ini biasanya berlangsung satu jalur

(monolog), yakni kiyai membacakan, menerjemahkan, dan kadang-

kadang memberi komentar, sedang santri atau anak didik mendengarkan

penuh perhatian sambil mencatat makna harfiah (sah-sahan)-nya dan

memberikan simbol-simbol I‟rob (kedudukan kata dalam struktur

kalimat)-nya (Barizi, 2002: 65).

Armai (2002: 154) mengungkapkan dalam bukunya bahwa metode

bandongan adalah kiyai menggunakan bahasa daerah setempat, kiyai

membaca, menerjemahkan, menerangkan kalimat demi kalimat kitab

yang dipelajarinya, santri secara cermat mengikuti penjelasan yang

diberikan oleh kiyai dengan memberikan catatan-catatan tertentu pada

kitabnya masing-masing dengan kode-kode tertentu sehingga kitabnya

disebut kitab jenggot karena banyaknya catatan yang menyerupai

jenggot seorang kiyai.

Lebih lanjut Armai juga menjelaskan tentang kelebihan dan

kekurangan metode bandongan yaitu:

a. Kelebihan metode bandongan

1) Lebih cepat dan praktis untuk mengajar santri yang jumlahnya

banyak.

2) Lebih efektif bagi murid yang telah mengikuti sistem sorogan

secara intensif.

Page 42: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

26

3) Materi yang diajarkan sering diulang-ulang sehingga

memudahkan anak untuk memahaminya.

4) Sangat efisien dalam mengajarkan ketelitian memahami kalimat

yang sulit dipelajari.

b. Kekurangan metode bandongan

1) Metode ini dianggap lamban dan tradisional, karena dalam

penyampaian materi sering diulang-ulang.

2) Guru lebih kreatif dari pada siswa, karena proses belajarnya

berlangsung satu jalur (monolog).

3) Dialog antara guru dan murid tidak banyak terjadi sehingga

murid cepat bosan.

4) Metode bandongan ini kurang efektif bagi murid yang pintar

karena materi yang disampaikan sering diulang-ulang sehingga

terhalang kemajuanya (2002: 155-156).

2. Metode Sorogan

Metode sorogan adalah pengajian yang merupakan permintaan dari

seorang atau beberapa orang santri kepada kiyainya untuk diajari kitab

tertentu, pengajian sorogan biasanya hanya diberikan kepada santri-

santri yang cukup maju, khususnya yang berminat hendak menjadi kiyai

(Madjid, 1997: 28).

Zamakhsyari Dhofier menjelaskan Metode sorogan adalah seorang

murid mendatangi guru yang akan membacakan beberapa baris Al-

Page 43: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

27

Quran atau kitab-kitab bahasa arab dan menerjemahkan kata demi kata

kedalam bahasa tertentu yang pada giliranya murid mengulangi dan

menerjemahkan kata perkata sepersis mungkin seperti yang dilakukan

gurunya (1994: 28).

Adapun kelebihan dan kekurangan metode sorogan adalah sebagai

berikut:

a. Kelebihan metode sorogan

1) Terjadi hubungan yang erat dan harmonis antara guru dengan

murid.

2) Memungkinkan bagi seorang guru untuk mengawasi, menilai

dan membimbing semaksimal kemampuan seorang murid dalam

menguasai bahasa arab, serta murid mendapatkan penjelasan

yang pasti tanpa harus mereka-reka tentang interpretasi suatu

kitab karena berhadapan dengan guru secara langsung yang

memungkinkan terjadinya tanya jawab.

3) Guru dapat mengetahui secara pasti kualitas yang telah dicapai

muridnya.

4) Santri yang IQ nya tinggi akan cepat menyelesaikan pelajaran

(kitab), sedangkan yang IQ nya rendah ia membutuhkan waktu

yang cukup lama.

Page 44: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

28

b. Kekurangan metode sorogan

1) Tidak efisien karena hanya menghadapi beberapa murid (tidak

lebih dari 5 orang), sehingga kalau menghadapi murid yang

banyak metode ini kurang begitu tepat.

2) Membuat murid cepat bosan karena metode ini menuntut

kesabaran, kerajinan, ketaatan, dan disiplin pribadi.

3) Murid kadang hanya menangkap kesan verbalisme semata

terutama mereka yang tidak mengerti terjemahan dari bahasa

tertentu.

3. Metode Diskusi

Metode diskusi dapat diartikan sebagai jalan untuk memecahkan

sesuatu permasalahan yang memerlukan jawaban alternatif yang dapat

mendekati kebenaran dalam proses belajar mengajar (Armai, 2002: 149-

150). Didalam forum diskusi atau munadhoroh ini, para santri biasanya

mulai pada jenjang menengah, membahas atau mendiskusikan suatu

kasus dalam kehidupan masyarakat sehari-hari untuk kemudian dicari

pemecahanya secara fiqih. Dan pada dasarnya para santri tidak hanya

belajar memetakan dan memecahkan suatu permasalahan hukum namun

didalam forum tersebut para santri juga belajar berdemokrasi dengan

menghargai pluralitas pendapat yang muncul dalam forum (Nafi‟ dkk,

2007: 69).

Page 45: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

29

Berikut kelebihan dan kekurangan metode diskusi menurut Armai

(2002: 148-149):

a. Kelebihan metode diskusi

1) Suasana kelas lebih hidup, sebab siswa mengarahkan perhatian

atau pikiranya kepada masalah yang sedang didiskusikan.

2) Dapat menaikkan prestasi kepribadian individu, seperti sikap

toleransi, demokrasi, berfikir kreatif, sistematis, sabar dan

sebagainya.

3) Kesimpulan hasil diskusi mudah dipahami oleh siswa atau

santri, karena mereka mengikuti proses berfikir sebelum sampai

kepada suatu kesimpulan.

b. Kekurangan metode diskusi

1) Kemungkinan ada siswa yang tidak ikut aktif, sehingga diskusi

baginya hanyalah merupakan kesempatan untuk melepaskan

tanggungjawab.

2) Sulit menduga hasil yang dicapai, karena waktu yang

dipergunakan untuk diskusi cukup panjang.

4. Metode Hafalan

Suatu teknik yang dipergunakan oleh seorang pendidik dengan

menyerukan anak didiknya untuk menghafalkan sejumlah kata-kata

(mufrodad), atau kalimat-kalimat maupun kaidah-kaidah. Tujuan teknik

ini adalah agar anak didik mampu mengingat pelajaran yang diketahui

Page 46: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

30

serta melatih daya kognisinya, ingatan dan fantasinya (Muhaimin, 1993:

276).

a. Kelebihan metode hafalan

1) Cara baik untuk mengingat pelajaran sekaligus melatih daya

ingat santri.

2) Bagi santri yang menyukai metode ini akan mendukung

pemahaman terhadap kitab.

b. Kekurangan metode hafalan

1) Memungkinkan akan terjadi kebosanan pada diri santri jika

metode ini dijalankan terus menerus.

2) Bagi santri yang ingatanya minim akan menyita banyak waktu,

karena waktu belajar hanya digunakan untuk menghafal.

5. Metode Klasikal

Metode klasikal di pondok pesantren merupakan penyesuaian dari

perkembangan sekolah formal modern. Metode ini hanya mengambil

sistem sekolah umum dengan model berjenjang seperti Sekolah Dasar

(Madrasah Diniyah Ibtidaiyah), Sekolah Menengah Pertama (Madrasah

Diniyah Tsanawiyah), Sekolah Menengah Atas (Madrasah Diniyah

Aliyah), dan Perguruan Tinggi (Ma‟had Ali).Akan tetapi materi yang

diajarkan pada pesantren tetap menggunakan kitab kuning dengan

perpaduan metode bandongan, sorogan, hafalan, musyawarah dan

sebagainya.

Page 47: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

31

Abdurrahman Wahid akrab dengan panggilan Gus Dur menjelaskan

bahwa pemberian pengajaran tradisional ini dapat berupa pendidikan

formal di sekolah atau madrasah dengan jenjang pendidikan yang

bertingkat-tingkat, maupun pemberian pengajaran dengan sistem

halaqoh (lingkaran) dalam bentuk pengajian weton dan sorogan. Ciri

utama dari pengajian tradisional ini adalah cara pemberian pengajaranya

yang ditekankan pada penangkapan harfiyah (letterlijk) atas suatu kitab

(teks) tertentu. Pendekatan yang digunakan ialah menyelesaian

pembacaan kitab (teks) tersebut, untuk kemudian dilanjutkan dengan

pembacaan kitab (teks) lain. Ciri utama ini masih dipertahankan hingga

dalam sistem sekolah atau madrasah, sebagaimana dapat dilihat dari

mayoritas sistem pendidikan di pesantren dewasa ini (2010: 71).

Meskipun pemberian pengajaran bersitem sedemikian rupa, Gus

Dur nampaknya masih berpendapat bahwa pemberian pengajaran

tradisional di pesantren masih bersifat non klasikal (tidak didasarkan

pada unit mata pelajaran), walaupun di sekolah atau madrasah yang ada

di pesantren dicantumkan juga kurikulum klasikal (2010: 71-72). Akan

tetapi paling tidak madrasah yang ada di pesantren telah berjalan dan

berkurikulumkan klasikal.

6. Metode Tanya Jawab

Suatu metode di dalam pendidikan dimana guru bertanya dan murid

menjawab tentang materi yang ingin diperolehnya (Armai, 2002: 135-

Page 48: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

32

136). Metode Tanya jawab ialah penyampaian pelajaran dengan cara

guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab.

7. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah penerangan atau penuturan secara lisanoleh

guru terhadap kelas (Rama, 2001: 133). Metode inilah yang selama ini

seringdigunakan dalam pengajaran di dalam kelas pada pesantren.

Metode ceramah dalam pengajaran kitab kuning di lembaga

pendidikan formal dapat digunakan apabila guru ingin menyampaikan

hal-hal baru yang merupakan penjelasan atau generalisasi

darimateri/bahan pengajaran yang disampaikan. Menurut Nana Sudjana,

metode ceramah ini wajar digunakan apabila guru ingin mengajarkan

topik baru, tidak ada sumber bahan pelajaran pada siswa, dan

menghadapi sejumlah siswa yang cukup banyak (Sudjana, 2000: 78).

8. Metode Demonstrasi

Metode ini merupakan suatu metode mengajar dimana guru atau

orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan

pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu kaifiyah melakukan

sesuatu (Zuharini, 1993: 82). Metode demonstrasi dapat diterapkan oleh

pengajar kitab kuning untuk mendemonstrasikan materi-materi yang

telah diajarkan, seperti sholat, wudlu, dan sebagainya.

Page 49: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

33

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Kondisi Umum Pondok Pesantren Sunan Giri

1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Sunan Giri

Pondok Pesantren Salafiyah Sunan Giri ini terletak di kota Salatiga,

tepatnya di Jl. Argowilis No. 15-16 Krasak Ledok Argomulyo Salatiga.

Pesantren ini pada mulanya dirintis oleh Kiyai Muslimin Al-Asy'ari

pada tahun 1992, dengan jumlah santri yang sedikit yakni delapan

orang. Pesantren ini belum diberi nama, belum memiliki tempat

menetap (pondok), belum memiliki tempat belajar. Sehingga segala

aktifitas para santri belum sesuai dengan adat kepesantrenan. Para santri

sendiri masih tinggal bersama dirumah kiyai dan di masjid.

Ditahun yang sama Kiyai Muslimin berinisiatif mengajak

musyawarah dengan para kiyai setempat yakni Kiyai Maslihuddin,

Kiyai Zumrani, dan Kiyai Sa‟dullah supaya mendirikan sebuah lembaga

pendidikan yang berasaskan Islam. Pada musyawarah itu akhirnya

memutuskan nama pesantren sekaligus kepengurusan dewan masyayikh.

Pesantren ini dinamakan dengan Sunan Giri. Nama Sunan Giri

sendiri diambil (ngalap berkah) dari Pondok Pesantren dan Madrasah

Hidayatul Mubtadiin (PP-MHM), Ngunut, Tulungagung, Jawa timur.

Nama Sunan Giri merupakan usulan dari salah satu masyayikh sekaligus

Page 50: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

34

ditunjuk sebagai ketua masyayikh, beliau merupakan alumni PP-MHM

Ngunut, yakni Kiyai Maslihuddin.

Kiyai Maslihuddin merupakan alumni Pondok Pesantren Madarasah

Hidayatul Mubtadiin Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur, beliau ketika

masih menyantri di PP-MHM merupakan pimpinan (lurah pondok) di

salah satu unit pondok yakni Unit Sunan Giri, Pesantren Hidayatul

Mubtadiin. Alasan inilah yang membuahkan hasil diberikanya nama

pesantren yang berada di dukuh krasak argomulyo dengan nama Sunan

Giri. Nama ini pun telah disepakati oleh para dewan masyayikh.

Peresmian Pondok Pesantren Sunan giri pada tahun 1992, di

resmikan langsung oleh KH. Ali Shodiq Umam, pengasuh PP-MHM

Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur, dengan simbol peletakan batu

pertama.

Adapun nama-nama dewan masyayikh Pondok Pesantren Sunan

Giri adalah :

a. Romo Kiyai H. Maslikhuddin Yazid

b. Romo Kiyai H. Muslimin Al-Asy'ari

c. Romo Kiyai H. Zumroni

d. Romo Kiyai Sa'dulloh

Sampai saat ini, jumlah santri yang belajar ilmu agama di Pondok

Pesantren Sunan Giri sudah mencapai 373 orang. Bisa dikatakan pondok

ini sangat kecil jika dilihat dari jumlah santri yang ada pada saat ini.

Page 51: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

35

Namun pembelajaran yang diberikan di pondok ini tidak kalah

dibandingkan dengan pondok lain yang ada di wilayah Salatiga dan

sekitarnya.

Adapun kitab yang saat ini dikaji, antara lain :

a. Awwamil Al-Jurjani

b. Al-Jurumiyah

c. Al-Imriti

d. Alfiyah Ibnu Malik

e. Jauharu Al-Maknun

f. 'Uqudu Al-Juman

Pengkajian kitab di Sunan Giri tidak hanya itu saja, namun masih

banyak lagi kemungkinan kurikulumnya sama dengan kitab-kitab yang

dikaji di pondok-pondok yang lainnya.

Berikut adalah identitas lengkap lembaga pendidikan Islam Pondok

Pesantren Sunan Giri:

a. Nama Pondok Pesantren : Sunan Giri

b. Status : Yayasan

c. Nomor Telp /Hp : (0298)322179

d. Alamat : Jalan Argowilis No. 15-16Krasak,

Ledok, Argomulyo, Salatiga

1) Kelurahan : Ledok

2) Kecamatan : Argomulyo

Page 52: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

36

3) Kota : Salatiga

e. Nama Pendiri :

1) KH. Muslimin Al-Asyari

2) KH. Maslihuddin Yazid

3) Alm. KH. Zumroni

4) K. Sa‟dullah

f. Tahun Berdiri : 1992

g. Nama Pengasuh :

1) KH. Maslihuddin Yazid

2) KH. Muslimin Al-Asyari

3) K. Sa‟dullah

h. Nama Yayasan : Sunan Giri

i. Status Yayasan : Diakui

j. Waktu Belajar : Ba‟da Maghrib

k. Tempat Belajar : Gedung Madrasah

l. Status Tempat Belajar : Milik Sendiri

m. Status Tanah Rencana

Gedung : Milik Sendiri

n. Luas Tanah : 627 m2

o. No. Sertifikat Tanah : 110311061003542

p. Luas Bangunan : 300 m2

q. Rombongan Belajar : 13 rombongan belajar

Page 53: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

37

r. Keadaan siswa :

1) Laki – laki : 223 Orang

2) Perempuan : 150 Orang

s. Sumber dana : 1. Swadaya Santri

2. Para Donatur Masyarakat

3. Pemerintah Daerah

4. Kementerian Agama

5. Usaha lain yang halal

2. Latar Belakang Pendirian Pondok Pesantren Sunan Giri

Kebutuhan akan pengetahuan ilmu agama pada zaman modern ini

harus tetap dikembangbiakan, mengingat generasi muda saat ini telah

banyak mengikuti budaya-budaya luar yang keluar dari garis syariat

Islam.

Perkembangan teknologi justru tidak dapat digunakan dan

dimanfaatkan sesuai kebutuhan yang semestinya, rusaknya moral anak

bangsa yang telah membuat keresahan masyarakat, serta pemilihan

teman bergaul yang tidak baik, inilah yang membuat lembaga

pendidikan Islam Pondok Pesantren Sunan Giri berbulat tekat ingin

sekali membantu, membimbing, mendidik dan menunjukkan jalan yang

baik kepada generasi bangsa sesuai tuntunan ajaran syariat agama Islam.

Berikut ini merupakan alasan berdirinya Pesantren Sunan Giri

berdasarkan data yang diperoleh peneliti. Berdasarkan Anggaran Dasar

Page 54: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

38

dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) Pondok Pesantren Sunan Giri,

alasan berdirinya pondok pesantren ini adalah:

a. Pesantren ini didirikan berdasarkan sumber hukum Islam yang

empat dan juga perundangan negara, sesuai pada AD-ART bab II

(Visi, Misi, Landasan, Asas, dan Prinsip), Pasal 4 berbunyi:

Pesantren ini berlandaskan kepada Al-Qur‟an, Hadis, Ijma‟,

Qiyas serta perundangan yang berlaku.

b. Pada bab III (Fungsi, Peran, Tujuan, dan Usaha), pasal 7:

Pesantren berfungsi sebagai pusat tholabu al-`ilmi,

pembinaan akhlaqu al-karimah, kegiatan dakwah, pengembangan

keterampilan, dan kepedulian sosial di lingkungan Pondok

Pesantren Sunan Giri dan masyarakat pada umumnya.

c. Pasal 8, Pesantren berperan :

1) Merintis, menyelenggarakan dan membina kegiatan-kegiatan

pendidikan dakwah dan kegiatan sosial di Pondok Pesantren

Sunan Giri

2) Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka

kegiatan kepesantrenan.

3) Mempublikasikan seluruh kegiatan yang ada dalam binaan

Pondok Pesantren Sunan Giri.

d. Pasal 9:

1) Terwujudnya generasi yang ber akhlaqu al-karimah.

Page 55: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

39

2) Terbentuknya generasi yang berpengetahuan luas dan

berkhidmat pada masyarakat.

3) Melindungi secara legal terhadap kegiatan-kegiatan

positif yang ada didalam dan diluar lingkungan pesantren.

4) Meningkatkan kualitas akhlak, ibadah, skill, dakwah para

santri dan para alumni.

3. Data Pengurus Pondok Pesantren Sunan Giri

a. Pengasuh : KH. Maslihuddin Yazid

: KH. Muslimin Al-Asy‟ari

: K. Sa‟dullah

b. Ketua Umum : Musbichin Wahid

c. Sekretaris : Abdul Aziz

d. Bendahara : Ma‟mun Zuhri

e. Kepala Bagian

1) Pendidikan : Muhammad Toni Azka

2) Keamanan : Ridholillah

3) Humas : Mutakalim

4) Perlengkapan : Agus Rohani

5) Kebersihan : Solahuddin Al-Ayubi

Page 56: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

40

B. Penyelenggaraan Pembelajaran

1. Visi dan Misi Pondok Pesantren Sunan Giri

Visi:

a. Pesantren merupakan syiar tholabu al-„ilmi dan sumber

pengetahuan Islam untuk mencapai Ridho Allah SWT.

b. Mencetak kader-kader ulama dan menciptakan masyarakat Islami

yang berhaluan ahlu as-sunnah wa al-jama‟ah.

Misi:

a. Mempersiapkan pribadi umat yang berilmu pengetahuan, berakhlak

mulia, dan berkhidmat kepada agama, masyarakat dan negara.

b. Mengajarkan ilmu pengetahuan agama dan umum menuju

terbentuknya kader ulama yang taqwa.

2. Kurikulum Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren

Sunan Giri

Kurikulum pembelajaran di Pondok Pesantren Sunan Giri tentunya

masih berkisar pada kajian ke-Islaman. Pengkajian kitab-kitab

dipesantren ini ada dua jenis, yaitu: Madrasah Diniyah (formal) dan

pengajian kitab diluar madrasah (non formal).

Adapun pembelajaran di Madrasah Diniyah juga dibagi menjadi

dua: Madrasah Diniyah sore yang dimulai pukul 15:00-16:30 WIB

(untuk jenjang Ibtidaiyah kelas 1-5)dan Madrasah Diniyah malam

Page 57: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

41

dimulai pukul 18:30-21:00 WIB (untuk kelas 6 Ibtidaiyah, jenjang

Tsanawiyah, dan jenjang Aliyah).

Berikut ini merupakan mata pelajaran (kitab-kitab) yang dikaji

sesuai jenjang pendidikan berdasarkan data yang diperoleh peneliti:

a. Madrasah Diniyah (Formal)

1) Madrasah Diniyah Ibtidaiyah

a) Kelas 1 mempelajari: Tahaji, Fasholatan, Doa‟iyah, Yan

Bu‟a,danAl-Quran.

b) Kelas 2 mempelajari: Fasholatan, Al-Quran, Do‟aiyah,

Tarikh Islam, Bahasa Arab,danYan Bu‟a.

c) Kelas 3 mempelajari: Fasholatan, Al-Quran, Tauhid Jawi,

Tarikh Islam, Bahasa Arab, dan Yan Bu‟a.

d) Kelas 4 mempelajari: Hidayatu As-Sibyan, Al-Quran, Alaa

laa, Mabadi Fiqh, Akhlaq Jawi,dan Aqidatu Al-Awam.

e) Kelas 5 mempelajari: Tashilu Al-Mubtadi, Tuhfatu Al-

Athfal, „Izzu Al-Adab, Khoridatu Al-Bahiyah, Taisiru Al-

Kholaq, dan Tuhfatu Al-Mubtadiin.

f) Kelas 6 mempelajari: Al-Jurumiyah, Qo‟idatu As-

Sorfiyah(juz 1), I‟lal, Tasrif Isthilahi, Nuru Al-Yaqin,

Sulamu At-Taufiq, Washoya,dan Hidayatu As-Sibyan.

Page 58: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

42

2) Madrasah Diniyah Tsanawiyah

a) Kelas 1 mempelajari: Al-Imriti, Tashrif Lughowi, Al-

Maqsud, Qo‟idatu As-Sorfiyah (juz 2), Al-I‟lal, Tahliyah,

Fathu Al-Qorib,dan Jawahiru Al-Kalamiyah.

b) Kelas 2 mempelajari: Al-Fiyah Ibnu Malik (juz 1),

Qowa‟idu Al-I‟rob, I‟rob, Fathu Al-Qorib, Ta‟limu Al-

Muta‟alim, dan Mukhtaru Al-Ahadis.

c) Kelas 3 mempelajari: Al-Fiyah Ibnu Malik (juz 2), Kifayatu

Al-„Awam, Rohabiyah, Waroqot, Mushtholahu Al-hadis,

Mukhtaru Al-Ahadis, danFathu Al-Mu‟in.

3) Madrasah Diniyah Aliyah

a) Kelas 1 mempelajari: Jawaharu Al-Maknun, Jam‟u Al-

Jawami‟, Faroidu Al-Bahiyah, Fathu Al-Mu‟in, Sulamu Al-

Munawwaroq, dan „Ilmu Al-„Urudh.

b) Kelas 2 mempelajari: „Uqudu Al-Juman, Fathu Al-Mu‟in,

Lathoifu Al-Isyarot, Jam‟u Al-Jawami‟, dan Kifayatu Al-

Atqiya‟.

c) Kelas 3 mempelajari: „Uqudu Al-Juman, Fathu Al-Mu‟in,

Jam‟u Al-Jawami‟, Durusu Al-Falakiyah, dan Kifayatu Al-

Atqiya‟.

Page 59: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

43

4) Ma‟had Ali

Tingkatan Ma‟had Ali merupakan jenjang pendidikan

tertinggi di Sunan Giri. Tingkatan ini diperuntukkan bagi para

ustadz dan pengurus yang telah menyelesaikan pendidikan

dijenjang Aliyah. Adapun kitab yang dikaji yakni kitab

Mau‟idhotu Al-Mukminindan Waroqot. Waktu pembelajaran

Ma‟had Ali dimulai pukul 18:45 WIB sampai pukul 20:00 WIB.

b. Pengajian Kitab Kuning Diluar Madrasah (Non Formal)

Pembelajaran kitab kuning diluar madrasah ini dibagi menjadi

tiga agenda: yakni agenda harian, agenda mingguan, dan agenda

bulanan. Berikut ini adalah jadwal pengajian kitab kuning non

formal berdasarkan data yang diperoleh dari Sie Pendidikan Pondok

Pesantren Sunan Giri:

1) Agenda Kegiatan Harian

Tabel 1: Agenda Harian

No Waktu Peserta Qori’ Kitab Tempat

1 Ba‟da

Subuh Sorogan Al-quran

2

Ba‟da

Soroga

n

5 Ibtidaiyah U.AnasMukh

lison

Mabadi

Fiqh

Aula

bawah

6 Ibtidaiyah U.NurKholis

Yazid

Fiqh

Wadlih

Serambi

Masjid

1,2,3Tsana

wiyah K. Sa‟dulloh

Tuhfatu

t

Thulab

Masjid

1,2,3

Tsanawiyah

KH.

Muslimin Al-

Jawahi

r Masjid

Page 60: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

44

Asy‟ari bukhori

1, 2, 3

Aliyah dan

Ma`had Aly

KH.

Maslikhudin

Yazid

Ihya‟

Ulumud

din

Madrasa

h

3 07:30

WIB

2

Tsanawiyah

ke-atas

KH.

Muslimin Al-

Asy‟ari

Tanwir

ul

Iqbas

Masjid

2

Tsanawiyah

ke-bawah

Nyai. Hj.

Fatimah Puji

Rahayu

Arbain

Nawaw

i

Ndalem

4 08:30

WIB Umum

KH.

Maslikhudin

Yazid

Akhlaq

ul

Banin

Madrasa

h

5 Ba‟da

Dluhur

3

Tsanawiyah

ke-atas

KH.

Maslikhudin

Yazid

Fathul

Wahab

dan

Dahlan

Ndalem

Alfiyah

awalke

bawah

K. Sa‟dulloh Tankih

ul Qoul

Madrasa

h

6 16.00 Umum

KH.

Muslimin Al

Asy`ari

Mabadi

1 Fiqh Masjid

7 16:30 Syawir madrasah

8

Ba‟da

Maghri

b

Madrasah

9 Ba`da

Dirosah Umum

U. H. Abdul

Qodir

Tibbun

Nabi Masjid

2) Agenda Kegiatan Mingguan

Tabel 2: Agenda Mingguan

No Waktu Jenis

Kegiatan

Kelas Pembimbing

1 Malam

Selasa

Musyawarah

Kamar

Ibtidaiyah Sie Pendidikan

dan 2,3 Aliyah

Pendalaman Tsanawiyah KH. Maslihuddin

Diskusi Aliyah Sie Pendidikan

2 Malam Pendalaman Aliyah KH. Maslihuddin

Page 61: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

45

Sabtu Diskusi Tsanawiyah Sie Pendidikan

Ibtidaiyah

3 Kamis

Sore

Pengajian

Ta‟lim

Umum KH. Maslihuddin

4 Malam

Jumat

Jam‟iyyah Santri Sunan

Giri

Sie Jam‟iyah

5 Kondisi

onal Sorogan kitab

Santri Sunan

Giri

Sie Pendidikan

6 Kondsi

onal

Setoran

Nadlom

Santri Sunan

Giri

Sie Pendidikan

7 Jumat

pagi Lalaran

Santri Sunan

Giri

Sie Pendidikan

3) Agenda Kegiatan Bulanan

Tabel 3: Agenda Bulanan

No Jenis Kegiatan Waktu

1 Diklat Sabtu Pon

2 Bahsul Matsail Kondidional

3. Pengajar Kitab Kuning

Berikut adalah keadaan pengajar kitab kuning di Pesantren Sunan

Giri berdasarkan data yang diperoleh peneliti:

Tabel 4: Pengajar Kitab Kuning

No Pengajar No Pengajar

1 KH. Maslihuddin Yazid 15 Ustadz H. Abdul Qodir

2 KH. Muslimin Al-Asy‟ari 16 Ustadz Nur Kholis Yazid

3 K. Sa‟dullah 17 Ustadz Jamali

4 Ustadz Slamet Rosyidi 18 Ustadz Musbihin Wahid

5 Ustadz Yasin 19 Ustadz Nurtadho

6 Ustadz Muhlison 20 Ustadz Slamet Ihsan

7 Ustadz Anas Muhlison 21 Ustadz Dzawil

8 Ustadz Nadhir 22 Ustadz Sanusi

9 Ustadz Mutho‟un 23 Ustadz Mutakallim

Page 62: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

46

10 Ustadz Misbah 24 Ustadz Ma‟mun Zuhri

11 Ustadz Yahya Hanafi 25 Ustadz Eka Setia Budi

12 Ustadz Mufid 26 Ustadz Nur Wahid

13 Ustadz Fauzan 27 Ustadz Imam Qusayri

14 Ustadz Musta‟in 28 Ustadz Da‟i Sholih

29 Ustadz M. Rosyidi 39 Ustadz Burhanudin

30 Ustadz Ratno Mustofa 40 Ustadz Ridho Lillah

31 Ustadz Ali Mustofa 41 Ustadz Sholahuddin

32 Ustadz Hasan Ali 42 Ustadz Ali Mahfudz

33 Ustadz Agus Rohani 43 Ustadz Yasin Mustofa

34 Ustadz Yusuf 44 Nyai Hj. „Aidah Shodaqoh

35 Ustadz Abdul Aziz 45 Ustadzah Hj. Fatimah Puji

36 Ustadz Ibnu Rosyadi 46 Ustadzah Isma

37 Ustadzah Atina AS 47 Ustadzah Asiyah

38 Ustadz Kalim

4. Metode Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren Sunan

Giri

Metode pembelajaran merupakan cara berlangsungnya proses

kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kaidah pembelajaran.

Sedangkan Pesantren Sunan Giri sendiri telah menerapkan metode

pembelajaran sesuai dengan ciri khas kepesantrenan.

Menurut lurah pondok yakni Ustadz Musbichin Wahid mengatakan

bahwa metode pembelajaran yang digunakan di Pesantren Sunan Giri

masih menggunakan sistem ala pesantren (klasikal, bandongan, hafalan,

sorogan, musyawaroh) sejak dulu hingga sekarang.

Berikut adalah hasil wawancara dengan Ustadz Musbichin yang

dilaksanakan pada tanggal 22 juli 2016, di kantor PPSG, tentang metode

pembelajaran kitab kuning yang diterapkan di Pesantren Sunan Giri:

Page 63: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

47

Peneliti : Menurut Pak Ustadz metode apa saja yang digunakandi

Pesantren ini?

Narasumber : Yaaa…seperti pesantren yang lain juga kang…ada

bandongan, hafalan, klasikal, trusss

sorogan,musyawarah juga…

Peneliti : Metode bandongan sendiri itu yang bagaimana?

Narasumber : Kayak gini kang…semisal didalam mesjid itu (isyaroh ke

masjid Darunnajah di lokasi pesantren)mbah yai

membaca kitab trus kita memberikan makna…istilahnya

ngesahi….

Peneliti : Kemudian yang metode hafalan bagaimana pak?

Narasumber : Kalu hafalan ya biasa…santri cuma disuruh menghafal

pelajaran atau nadhoman yang kemaren dipelajari atau

yang besok dipelajari…trus nanti disetorkan ke ustadz

yang ngajar…

Peneliti : Yang klasikal sendiri bagaimana pak?

Narasumber : Klasikal itu kayak di sekolah umum...formal…tapi

tetepkitabkuning yang dipelajari….pembelajaranya di

kasih kelas-kelas atau jenjang…jadi ada jenjang

ibtidaiyah, tsanawiyah, aliyah…

Page 64: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

48

Peneliti : Kemudian sorogan itu apa Pak?

Narasumber : Naaahhh….kalu yang metode ini saya lebih suka…sebab

guru tau betul perkembangan santrinya...mereka pada

belajar apa gak….kan modelnya gini kang…santri itu

disuruh ngadep ustadznya...trus santri itu baca kitab,

menerangkan apa yang dibaca tadi…kemudian nanti

ditanya-tanya alasan, kok dibaca gini kenapa...i‟robnya

gimana, tasrifnya gimana…macem-macem….jadi santri

dirusuh betul serius belajar kitab…

Peneliti : Terakhir dari yang dikatakan njenengan tadi Pak, yakni

metode musywaroh. Bagaimana keterangan njenengan

tentang metode musyawaroh?

Narasumber : Metode ini juga bagus kang….jadi santri berkumpul

membahas suatu pelajaran...nanti ada yang mimpin satu

sampai empat anak…itu nanti bergilir….smua santri

dapet jatah….intinya metode ini untuk pemecahan

masalah bagaimana mereka paham dengan

pelajaranya…

Page 65: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

49

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran kitab kuning di

Pondok Pesantren Sunan Giri

a. Faktor Pendukung

Dalam melaksanakan proses pendidikan di Pondok Pesantren

Sunan Giri terdapat beberapa faktor pendukung antara lain,

kesabaran para Kiyai dan Ustadz dalam membimbing para murid,

ketekunan dan keuletan para santri dalam mengikuti pelajaran, dan

dukungan dari masyarakat disekitar pondok pesantren yang

mempunyai kerja sama yang baik.

Begitu pentingnya faktor tersebut, sehingga pembelajaran tidak

akan dapat berjalan dengan baik jika hanya dengan menggunakan

peralatan seadanya, seperti pena dan kertas saja.

Berikut hasil wawancara peneliti dengan narasumber Ustadz

Abdul Aziz sebagai sekretasis Pondok Sunan Giri pada tanggal 22

Juli 2016, di kamar 13 PPSG:

Peneliti : Menurut pak Aziz, faktor apa yang mendukung

terlaksananya pembelajaran di Pesantren Sunan

Giri?

Narasumber : Yang jelas jenjang pendidikan yang cukup

lama….memungkinkan santri belajar kitab kuning

lebih dalam dan paham…sebagaimana yang

diutarakan kitab ta‟limu al muta‟alim “nak golek

Page 66: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

50

ilmu iku seng sue mangsane (kalau cari ilmu itu

harus lama)”…biar paham betul..

Peneliti : Kira-kira masih ada faktor lain gak pak selain

tadi?

Narasumber : Banyak lah…antara lain ustadz yang mengajar di

Pesantren ini ya alumni sini juga, jadi tahu betul

keadaan pondok,,, ada semangat ustadz, semangat

santri…dan sebagainya…

b. Faktor Penghambat

Dalam melaksanakan proses pembelajaran dipesantren

tentunya terdapat beberapa hambatan yang dirasakan oleh pengurus

pondok, ustadz, maupun oleh para santri. Diantaranya adalah

kurangnya sarana dan prasarana, dan karakter santri yang berbeda

dalam proses belajar mengajar.

Berikut hasil wawancara peneliti dengan Ustadz Burhanudin

pada tanggal 23 Juli 2016, di Kantor PPSG:

Peneliti : Faktor apa saja, yang menghambat terlaksananya

kegiatan belajar mengajar kitab kuning di Pondok

ini?

Narasumber : Banyak kang Topik…antaranya Sarana prasarana,

Ruang belajar sedikit dan sempit buat menampung

jumlah santri 35 dalam kelas dengan ukuran

Page 67: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

51

4X6…..hal ini kurang efisien.., kemudiankeadaan

santri yang kadang ada yang nyambungan dan

kadang juga ada yang gak nyambungan…disini guru

sulit mengkondisikan kelas…, Kemudian media

pembelajaran, papan tulis yang masih pakek kapur

itu juga kurang relevan hehehe

6. Solusi Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Melaksanakan

Pembelajaran

Dalam kegiatan proses pembelajaran tentunya banyak permasalahan

yang memperlambat target atau tujuan pendidikan, seperti yang telah

dipaparkan diatas. Hambatan-hambatan tersebut bisa teratasi dengan

cara/solusi yang tepat. Solusi itu bisa timbul dari dalam maupun dari

luar lembaga pesantren.

Solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan pembelajaran di

Pondok Pesantren Sunan Giri diantaranya menjalankan aturan-aturan

atau undang-undang pesantren yang telah berlaku, menjalankan

kurikulum sesuai dengan semestinya, dan menjalankan syarat-syarat

mencari ilmu bagi santri sebagaimana disebutkan dalam kitab

ta‟limmuta‟alim (cerdas, ada kemauan, sabar, memiliki bekal, adanya

pengajar, waktu belajar yang lama).

Page 68: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

52

Berikut hasil wawancara peneliti dengan narasumber Ustadz Abdul

Aziz dan Ustadz Burhanudin pada tanggal 24 Juli 2016, di kamar 13

PPSG:

Peneliti : Menurut bapak-bapak ini solusi apa untuk mengatasi

hambatan atau kendala dalam proses kegiatan belajar

mengajar di Pondok Sunan Giri ini? Di mulai dari Pak

Burban dulu, kemudian baru Pak Aziz.

Ustadz Burhan : Kalau saya kang…kembalikan lagi pada kitab ta‟lim

lagi… syarat supaya hasil dalam mencari ilmu itu

adalah cerdas, ada kemauan, sabar, memiliki bekal,

ada yang mengajar, waktu belajar itu lama…saya kira

kalau itu dicermati sudah cukup….

Ustadz Aziz : Kalau saya ya kang, sebagai pengurus….pesantren ini

tentunya ada aturan-aturan atau undang-undangnya

lah…ya kita tinggal tegakkan aja bareng-bareng aturan

itu…kurikulum yang ada tinggal dijalani semestinya

aja….

Page 69: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

53

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Metode Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren Sunan Giri

1. Kurikulum Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses interaksi, pentransferan ilmu

pengetahuan dan pengalaman oleh pendidik kepada peserta didik. Begitu

juga dalam dunia pesantren, proses pembelajaran di dunia pesantren

melalui interaksi antara kiyai dan santri, tentunya dengan menggunakan

metode khusus ala pesantren bersifat klasik. Merupakan ciri khas

pesantren dalam penyampaian materi bahwa kitab kuning karangan para

ulama dari dulu hingga sekarang masih eksis dan semakin digemari

didunia pesantren. Kitab-kitab yang diajarkan di pesantren ini pada

umumnya karangan dari ulama yang bermazhab Syafi‟iyah. Alasan

pesantren menggunakan kitab-kitab karangan ulama Syafi‟iyah

dikarenakan hampir seluruh masyarakat muslim di Indonesia adalah

bermazhab Syafi‟iyah. Hal ini lah yang menyebabkan mazhab Syafi‟iyah

akan semakin kuat di Indonesia yang didukung melalui pesantren-

pesantren diseluruh tanah air.

Jika dilihat dari tampilan kitab-kitab yang dikaji di pesantren

semuanya berbahasa arab. Materi ini tentunya menunjukkan arti bahwa

tujuan pendidikan pesantren adalah bagaimana para santri mampu

Page 70: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

54

memahami sumber hukum Islam yang utama (al-Quran dan Hadis). Ilmu

nahwu, tasrif, balaghoh, tafsir dan ilmu-ilmu lainya dipesantren hanya

berupa materi pendukung pemahaman terhadap Al-Quran dan Hadis.

Berikut ini materi pendukung untuk memahami isi Al-Quran dan

Hadis:

a. Ilmu alat (nahwu dan sorof), tujuan pembelajaran pada materi ini

adalah agar para santri mengetahui susunan dan makna bahasa arab

dimulai dari perkata (mufrodanya) hingga perkalimat-kalimat,

maupun mengetahui asal usul dan perubahan-perubahan sebuah

kata dan kalimat. Dari pembelajaran ini diharapkan agar santri

mengetahui secara dalam makna yang diharapkan dari kata tersebut.

b. Ilmu balaghoh dan mantiq, kajian pada ilmu balaghoh dan mantiq

ini ditujukan agar para santri tidak membaca mentah-mentah makna

yang terkandung dalam bahasa arab, dikarenakan bahasa arab sering

kali menggunakan kata majas, atau menggunakan pinjaman kata,

sehingga sering kali kelompok tertentu salah mengartikan dan

menafsirkan Al-Quran dan Hadis.

c. Ulumul Quran (ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Al-Quran)

termasuk didalamnya: tafsir, asbabun nuzul, tajwid, qiro‟ati, nasikh

mansukh dan lainya. Ilmu-ilmu ini termasuk pedukung dalam

memahami teks dalam Al-Quran. Agar santri mengetahui betul

alasan, tujuan diturunkannya ayat demi ayat Al-Quran.

Page 71: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

55

d. Ilmu hadis, termasuk Mustholahu Al-Hadis dan Hadis-Hadis

(Shohih Bukhori, Shohih Muslim, Sunan Ibnu Majah, Mukhtaru Al-

Hadis dan sebagainya) yang mendukung menafsirkan isi Al-Quran.

e. Ilmu ushul fiqih dan ilmu fiqih. Ushul fiqih yakni ilmu pengambilan

dalil dan menggali hukum dari suatu ayat. Sedangkan ilmu fiqih

merupakan hukum-hukum hasil dari para ulama yang diambil dari

Al-Quran dan Hadis.

Setidaknya, keilmuan diatas mampu mendukung untuk memahami

Al-Quran dan Hadis, sehingga santri mengetahui aturan, perintah, dan

larangan Allah. Sebagaimana tujuan kehidupan manusia untuk beribadah

kepada Allah SWT.

Bahan ajar diatas adalah karangan ulama masa kejayaan

Islam.Berbeda dengan materi yang diajarkan disekolah umum, materi

yang diajarkan bersifat kreatif, artinya ada pembaruan dalam materi.

2. Metode Pembelajaran

`Selanjutnya mengenai metode yang diterapkan di sekolah umum

dan di pesantren pun sudah berbeda. Di sekolah umum metode yang

digunakan adalah metode–metode baru, sesuai dengan perkembangan

zaman, yang disesuaikan dengan keadaan siswa, sedangkan di pesantren,

metode yang digunakan adalah metode klasik (warisan para ulama) berupa

metode bandongan, sorogan, klasikal dan sebagainya yang menolak

metode pembaruan. Didunia pesantren yang dipentingkan adalah

Page 72: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

56

bagaimana menumbuhkan jiwa santri yang berakhlakul karimah sesuai

dengan aturan syariat Islam sekaligus menghidup-hidupkan (nguri-uri dan

ngalap berkah) dari para ulama dahulu.

Justru dari pembelajaran yang bersistem klasik inilah pesantren

terbukti mampu mendidik anak menjadikan pribadi yang baik. Pesantren

telah mampu mendidik anak menjadi diri yang soleh dan solehah.

Pembelajaran dipesantren meskipun bersifat klasik, namun santri

tidak hanya disuruh untuk belajar mampu membaca sebuah kitab saja,

akan tetapi santri dituntut langsung untuk mengamalkan isi dari kitab

tersebut, sehingga antara belajar dan praktek berjalan bersamaan, seperti

kata pepatah arab “al-„ilmu bilaa „amalin kasy-syajaroti bilaa tsamrotin”,

nampaknya pepatah ini sangat tepat ditujukan kepada pesantren, yang

telah mampu menerapkan ilmu sekaligus bagaimana cara pengamalan

ajaran kitab.

Sebuah kritikan perlu disampaikan bahwa didunia pesantren

nampaknya agak tidak peduli dengan perkembangan dunia yang serba

menggunakan elektronik (bukan berarti tidak peduli sama sekali). Adanya

pesantren menolak perkembangan zaman bukan tidak beralasan, bahwa

pesantren telah mengetahui dampak dari kemajuan zaman yang merusak

moralitas anak bangsa. Nampaknya dalam hal ini pesantren lebih

mengutamakan pendidikan dan pengetahuan tentang agama secara

mendalam dibandingkan dengan perkembangan dunia modern.

Page 73: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

57

Lebih dasar lagi, demi terlaksananya metode pembelajaran yang

efektif, guru merupakan tokoh utama atau yang bertanggung jawab besar

dalam tercapainya tujuan pendidikan. Oleh karena itu guru harus mampu

menguasai materi belajar sekaligus mampu menguasai metode

pembelajaran. Dalam hal ini tentunya tertuju pada penguasaan metode

pembelajaran kitab kuning yang biasa terlaku di pesantren.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran Kitab Kuning di

Pondok Pesantren Sunan Giri

1. Faktor Pendukung

Peneliti setuju jika pesantren harus tetap melaksanakan proses

belajar dengan menggunakan ke-khasan dari pesantren. Faktor pendukung

yang benar-benar sebagai penentu kemajuan dan perkembangan lembaga

pendidikan adalah terletak bagaimana lembaga itu sendiri mengelola

pesantren, disamping ustadz sebagai tokoh utama keberhasilan suatu

pendidikan.

Selain itu, perlu dingat bahwa pesantren sangat erat kaitanya

dengan istilah “barokah”, entah bagaimana proses barokah itu berjalan,

akan tetapi pesantren telah mengakuinya dan meyakininya bahwa barokah

adalah bagian yang sangat penting dalam penentuan keberhasilan seorang

santri. Meskipun santri sendiri tidak paham isi kitab, tapi jika santri telah

mendapatkan barokah atau ridho dari kiyai, maka santri menjadi paham

Page 74: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

58

materi kitab. Hal ini peneleti meyakininya jika barokah itu disertai dengan

usaha keras dari santri.

2. Faktor Penghambat

Faktor penghambat pembelajaran kitab kuning dikembalikan lagi

pada sistem kerja pesantren atau aturan-aturan pesantren.

Pada penelitian ini Pesantren Sunan Giri dalam masalah

kepengurusan nampak masih sulit untuk melaksanakan dan

mengembangkan program kerja pondok. Hal ini dikarenakan santri yang

belajar ilmu di Pesantren Sunan Giri datang dengan berbagai macam latar

belakang yang berbeda-beda, membuat pesantren ini kesulitan untuk

mengatur dan menjalankan aturan yang ada.

C. Upaya Untuk Mengatasi Faktor-Faktor Penghambat Pembelajaran

Kitab Kuning di Pondok Pesantren Sunan Giri

Berbagai komplek persoalan-persoalan proses pembelajaran yang

timbul dari berbagai arah, baik dari kelembagaan, pengajar, maupun dari

santri. Persoalan-persoalan ini bukan tidak ada jalan keluar, begitu banyak

solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Semisal, metode bandongan yang

diterapkan pada proses pembalajaran di pondok pesantren, metode ini dalam

pemahaman kitab kurang begitu relevan, karena pengajar hanya membacakan

kitab, mendektekan kata perkata yang diikuti santri dengan jumlah banyak,

dan hanya sedikit menjelaskan isi dari kitab yang diajarkan. Menurut peneliti

metode bandongan ini harus tetap dilaksanakan, demi menjaga adat

Page 75: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

59

kepesantrenan, akan tetapi disela-sela pembacaan kitab kuning yang dibaca,

juga harus dijelaskan secara mendetail sehingga murid paham betul isi

kandungan yang disampaikan didalam kitab. Karena menurut peneliti metode

bandongan bagi santri terasa keberatan jika tidak ada penjelasan dari pengajar

tentang masalah-masalah yang telah disampaikan.

Sebenarnya hambatan-hambatan yang dirasakan Pesantren Sunan Giri

bisa teratasi melalui sistem kelembagaan itu sendiri, bagaimana pesantren

menjalankan programnya, bagaimana ketegasan dan kebijakan pesantren,

harus diberjalankan sesuai dengan semestinya.

Page 76: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Sunan Giri (PPSG)

Krasak kec. Argomulyo kota Salatiga telah berjalan sesuai dengan adat

kepesantrenan yang serba klasik, materi yang diajarkan adalah kitab karangan

ulama kuno yang bermazhab Syafi‟iyah.

1. Metode Pembelajaran Kitab Kuning pada pondok pesantren yang biasa

digunakan adalah metode klasikal, bandongan, sorogan, diskusi, hafalan,

tanya jawab, ceramah, dan demonstrasi.

2. Penerapan metode pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Sunan

Giri sesuai dengan metode warisan turun temurun dari para ulama salaf

yakni: a) metode klasikal (perpaduan metode konvensional) yang

pembelajaranya berjenjang dan berkelas-kelas, b) metode bandongan

yakni santri menyimak/mengikuti apa yang disampaikan ustadz, c) metode

sorogan yakni ustadz menyimak/mengikuti apa yang disampaikan santri,

d) metode diskusi sebagai pemecahan masalah, dan e) metode hafalan

adalah metode untuk mengingat materi ajar.

Page 77: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

61

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran kitab kuning di Pondok

Pesantren Sunan Giri

Faktor Pendukung yaitu: Pengajian keilmuan dengan waktu yang

cukup lama, materi ilmu alat (nahwu dan sorof) yang dikaji secara rinci

dan mendalam, peraturan pondok yang cukup ketat, dan ustadz yang

mengajar adalah alumni PPSG yang terpilih.

Faktor Penghambat yaitu: Materi dan metode yang serba klasik

terkadang membuat santri mudah bosan, kurangnya sarana dan prasarana,

sulitnya pentranslitan (penerjemahan) bahasa kitab.

B. Saran

1. Bagi Pondok Pesantren Sunan Giri

Telah diketahui materi ajar (kitab kuning) dan metode pembelajaran

yang diterapkan di Pesantren Sunan Giri keduanya bersifat klasik dan

konvensional, maka diharapkan lembaga melakukan ide yang inovatif agar

pembelajaran berjalan dengan lancar dan juga melakukan pengembangan

dana keuangan pondok semisal pengembangan KOPONTREN.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini masih bersifat global yang hanya berkisar pada

metode pembelajaran saja. Maka diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar

meneliti secara lebih rinci terutama pada perkembangan pondok, ustadz

dan para santri.

Page 78: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

62

3. Bagi Masyarakat Umum

Diharapkan agar orangtua lebih mempertimbangkan pendidikan

anaknya, karena pendidikan sangat berpengaruh kepada perkembangan

dan moral anak. Seperti menyerahkan putra putrinya di pesantren yang

sesuai dengan ajaran syariat Islam.

Page 79: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

63

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Armai, Arief. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta:

Ciputat Perss.

Barizi, Ahmad. 2002. Pendidikan Integratif: Akar Tradisi & Integrasi Keilmuan

Pendidikan Islam. Malang: UIN Maliki Press.

Darmansyah, Dasim. 2003. Model Pembalajaran Berbasis Portofolio Sosiologi.

Bandung: Genesindo.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Dhofier, Zamakhsyari. 1994. Tradisi Pesantren, studi tentang pandangan hidup kyai.

Jakarta: LP3ES.

Furchan, Arief. 1992. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya: Usaha

Nasional.

Hamalik, Oemar. 2001. Cetakan Ketiga. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi

Aksara.

Hasbullah. 1996. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Lintasan Sejarah

Pertumbuhan dan Perkembangan.

Ismail, Faisal. 1997. Paradigma Kebudayaan.

Karcher, Wolfgang. trj. Sonhaji Saleh. 1988. Dinamika pesantren: kumpulan

makalah seminar internasional “the role of pesantren in education and

community development in indonesia”. Jakarta: P3M.

Madjid, Nurcholish. 1997. Bilik-Bilik Pesantren, Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta:

Paramadina.

Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Moleong. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif: edisi revisi. Bandung: Remaja

Rosda Karya.

Page 80: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

64

Muhaimin, dan Abdul Mujib. 1993. Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Trigenda

Karya.

Nata, Abudin. 1997. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Rosyad, Aminudin. 2003. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press.

Sirajd, Said Aqil. 2004. Pesantren Masa Depan. Cirebon: Pustaka Hidayah.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta.

Syafaat, Aat, Sohari Sahrani & Muslih. 2008. Peranan Pendidikan Agama Islam

Dalam mencegah Kenakalan Remaja (Juvenile Delinquency). Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Uno, B. Hamzah. 2009. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar

Yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahid, Abdurrahman. 2010. Menggerakkan Tradisi: Esai-Esai Pesantren.

Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.

Yasmadi. 2002. Modernisasi Pesantren, Kritik Nurcholish Madjid Terhadap

Pendidikan Islam Tradisional. Jakarta: Ciputat Press.

Zuharini. 1993. Metodologi Pendidikan Agama. Solo: Ramadhani.

Page 81: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

65

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Muhammad Taufik

Tempat, Tanggal lahir : Banyuasin, 24 Februari 1994

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Dana Mulya, Kec. Pulau Rimau, Kab. Banyuasin,

Prov. Sumatera Selatan

B. Jenjang Pendidikan

1. SD Negeri 9 Sumber Rejeki, Banyuasin, lulus pada tahun 2006

2. MTs Darul Muttaqin, Banyuasin, lulus pada tahun 2009

3. SMA Islam Darul Muttaqin, Banyuasin, lulus pada tahun 2012

Page 82: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

66

LAMPIRAN: CONTOH KITAB KUNING

A. Kitab ihya‟ „Ulumi Ad-Din

B. Kitab „Uqudu Al-Juman

Page 83: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

67

Page 84: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

68

C. Kitab Al-Fiyah Ibnu Malik

Page 85: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

69

LAMPIRAN: GAMBAR PONDOK PESANTREN SUNAN GIRI

Page 86: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

70

LAMPIRAN: PEDOMAN WAWANCARA

1. Wawancara Tentang Metode Pembelajaran Kitab Kuning

Peneliti : Muhammad Taufik

Narasumber : Ustadz Musbichin Wahid

Hari, Tanggal : Jumat, 22 September 2016

Tempat : Kantor PPSG

Hasil wawancara :

Peneliti : Menurut Pak Ustadz metode apa saja yang digunakan di

Pesantren ini?

Narasumber : Yaaa…seperti pesantren yang lain juga kang…ada

bandongan, hafalan, klasikal, trusss sorogan, musyawarah

juga…, tapi umumnya ya 5 itu.......

Peneliti : Metode bandongan sendiri itu yang bagaimana pak?

Narasumber : Owhhh itu kayak gini kang…semisal didalam mesjid itu

(isyaroh ke masjid Darunnajah di lokasi pesantren) mbah yai

membaca kitab trus kita memberikan makna…istilah tepatnya

ngesahi….

Peneliti : Kemudian yang metode hafalan bagaimana pak?

Narasumber : Kalu hafalan ya biasa…santri cuma disuruh menghafal

pelajaran atau nadhoman yang kemaren dipelajari atau yang

besok dipelajari…trus nanti disetorkan ke ustadz yang ngajar…

Peneliti : Yang klasikal sendiri bagaimana pak?

Narasumber : Klasikal itu kayak di sekolah umum...formal…tapi tetep kitab

kuning yang dipelajari….pembelajaranya di kasih kelas-kelas

atau jenjang…jadi ada jenjang ibtidaiyah, tsanawiyah, aliyah…

Peneliti :Kemudian sorogan itu apa Pak?

Narasumber : Naaahhh….kalu yang metode ini saya lebih suka…sebab guru

tau betul perkembangan santrinya...mereka pada belajar apa

Page 87: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

71

gak….kan modelnya gini kang…santri itu disuruh ngadep

ustadznya...trus santri itu baca kitab, menerangkan apa yang

dibaca tadi…kemudian nanti ditanya-tanya alasan, kok dibaca

gini kenapa...i‟robnya gimana, tasrifnya gimana…macem-

macem….jadi santri dirusuh betul serius belajar kitab…

Peneliti : Terakhir dari yang dikatakan njenengan tadi Pak, yakni

metode musywaroh/diskusi. Bagaimana keterangan njenengan

tentang metode ini?

Narasumber : Metode ini juga cukup bagus kang….jadi santri berkumpul

membahas suatu pelajaran...nanti ada yang mimpin satu sampai

empat anak…itu nanti bergilir….smua santri dapet

jatah….intinya metode ini untuk pemecahan masalah

bagaimana mereka paham dengan pelajaranya…

2. Wawancara Tentang Faktor Pendukung Pembelajara Kitab Kuning

Peneliti : Muhammad Taufik

Narasumber : Ustadz Abdul Aziz

Hari, Tanggal : Jumat, 22 September 2016

Tempat : Kamar 13 PPSG

Peneliti : Menurut pak Aziz, faktor apa yang mendukung terlaksananya

pembelajaran di Pesantren Sunan Giri?

Narasumber : Yang jelas jenjang pendidikan yang cukup

lama….memungkinkan santri belajar kitab kuning lebih dalam

dan paham…sebagaimana yang diutarakan kitab ta‟limu al

muta‟alim “nak golek ilmu iku seng sue mangsane (kalau cari

ilmu itu harus lama)”…biar paham betul tentang materinya..

Peneliti : Kira-kira masih ada faktor lain gak Pak selain tadi?

Narasumber : Banyak lah…antara lain ustadz yang mengajar di Pesantren

ini ya alumni sini juga, jadi tahu betul keadaan pondok, tau

Page 88: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

72

keadaan santri,,, trus ada semangat ustadz, semangat

santri…dan sebagainya…

3. Wawancara Tentang Faktor Penghambat Pembelajaran Kitab Kuning

Peneliti : Muhammad Taufik

Narasumber : Ustadz Burhanudin

Hari, Tanggal : Sabtu, 23 September 2016

Tempat : Kantor PPSG

Peneliti : Faktor apa saja, yang menghambat terlaksananya kegiatan

belajar mengajar kitab kuning di Pondok ini?

Narasumber : Banyak kang Topik…antara lain Sarana prasarana, Ruang

belajar sedikit dan sempit buat menampung jumlah santri 35

dalam kelas dengan ukuran 4X6…..hal ini kurang efisien..,

kemudian keadaan santri yang kadang ada yang nyambungan

dan kadang juga ada yang gak nyambungan…disini guru sulit

mengkondisikan kelas…, Kemudian media pembelajaran,

papan tulis yang masih pakek kapur itu juga kurang relevan

hehehe......

4. Wawancara Tentang Solusi Untuk Mengatasi Hambatan Dalam

Melaksanakan Pembelajaran Kitab Kuning

Peneliti : Muhammad Taufik

Narasumber 1 : Ustadz Burhanudin

Narasumber 2 : Ustadz Abdul Aziz

Hari, Tanggal : Minggu, 24 September 2016

Tempat : Kantor PPSG

Peneliti : Menurut bapak-bapak ini solusi apa untuk mengatasi

hambatan atau kendala dalam proses kegiatan belajar mengajar

di Pondok Sunan Giri ini? Di mulai dari Pak Burban dulu,

kemudian baru Pak Aziz.

Page 89: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

73

Ustadz Burhan : Kalau saya kang…kembalikan lagi pada kitab ta‟lim lagi…

syarat supaya hasil dalam mencari ilmu itu adalah cerdas, ada

kemauan, sabar, memiliki bekal, ada yang mengajar, waktu

belajar itu lama…saya kira kalau itu dicermati sudah cukup….

Ustadz Aziz : Kalau saya ya kang, sebagai pengurus….pesantren ini

tentunya ada aturan-aturan atau undang-undangnya lah…ya

kita tinggal tegakkan aja bareng-bareng aturan itu…kurikulum

yang ada tinggal dijalani semestinya aja….

Page 90: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

74

SKK

Nama : Muhammad Taufik

Nim : 11112220

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Dosen PA : Dra. JamiatulIslamiyah, M. Pd.

NO NAMA KEGIATAN PELAKSANAN SEBAGAI NILAI

1 OPAK STAIN Salatigadengantema:

ProgresifitasKaumMuda, KunciPerubahan

Indonesia

Oleh DEMA STAIN Salatiga

5-7 September

2012

Peserta 3

2 OrientasiPengenalanAkademikdanKemahasis

waan (OPAK)JurusanTarbiyah STAIN

Salatiga,dengantema:

MewujudkanGerakanMahasiswaTarbiyahSeb

agaiTonggakKebangkitanPendidikan

Indonesia

Oleh HMJ TarbiyahSTAIN Salatiga

8-9 September

2012

Peserta 2

3 Seminar Regional: Indonesia Satu

Oleh MENWA STAINSalatiga

29 Oktober 2012 Pesarta 4

4 Tabligh Akbar Bertajuk:

TafsirTematikDalamUpayaMenjawabPersoal

an Israel danPalestina. LandasanQS. Al-Fath:

26-27

Oleh JQH STAIN Salatiga

1 Desember 2012 Peserta 2

5 Seminar Nasional:

KepemimpinandanMasaDepanBangsa

Oleh HMI CabangSalatiga

23 Februari 2013 Peserta 8

6 Seminar Nasional:

AhlussunnahWaljamaahdalamPerspektif

Islam Indonesia

OlehDemaSTAINSalatiga

26 Maret 2013 Peserta 8

7 Tes Semester Dua

Oleh Madrasah DiniyahSalafiyahSunanGiri

14 Juni 2013 Peserta 2

Page 91: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

75

8 Talk Show: How to be a Successful Creative

Preneur to Face ASEAN Economic

Community 2015

Oleh CEC STAIN Salatiga

7 April 2014 Peserta 2

9 Tes Semester Dua

Oleh Madrasah DiniyahSalafiyahSunanGiri

16 Mei 2014 Peserta 2

10 SarasehanPesantrenDenganTema:

MengukuhkanPeranSantriPondokPesantren

di Era GlobalisasiMelaluiDakwahdanSeni

Oleh PP-MHM

9 Juni 2014 Peserta 2

11 PemasyarakatanPemahamanKoperasiMelalui

GerakanKewirausahaanNasional

OlehDeputiBidangPengembanganSumberDay

aManusia

21 Juni 2014 Peserta 2

12 Monitoring

danEvaluasiPascaPelatihanCalonWirausaha

OlehDeputiBidangPengembanganSumberDay

aManusia

21 Juni 2014 Peserta 2

13 KajianIntensifMahasiswa:Fenomena Islam di

Salatiga

Oleh LDK DarulAmalSalatiga

28 November 2014 Peserta 2

14 PotretKebudayaan Papua Bagian Dari

Kekayaan Indonesia

Oleh FORMASI

11 Desember 2014 Peserta 2

15 FestifalSeni Islam Santri (FSIS)

OlehIttihadulMubtadi-ien

26 Mei 2015 Peserta 2

16 PiagamPenghargaan:

DalamRangkaLombaPraHaflahMuwada‟ahA

khirussanah PP-MHM

OlehPondokPesantrenHidayatulMubtadi-ien

26 Mei 2015 Peserta 2

17 Seminar Nasional: KesehatanIslami

Oleh WISATAHATI

10 Agustus 2015 Peserta 8

18 Seminar Nasional:

JiwaMudaBeraniBerwirausaha

Oleh DISPERINDAGKOP & UMKM

Salatiga

30 Oktober 2015 Peserta 8

19 PiagamPenghargaan: Seminar

PeluangdanTantanganPengembangan Green

6 November 2015 Peserta 2

Page 92: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

76

Bussinessbagi KUKM

Oleh Biro Perencanaan

20 PelatihanKewirausahaanPembuatanAbonIkan

OlehPondokPesantrenSunanGiri

6-8 Januari 2016 Panitia 3

21 PelatihanKewirausahaanPertukangan

OlehPondokPesantrenSunanGiri

17-19 Januari 2016 Panitia 3

Page 93: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

77

Page 94: METODE PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1294/1/SKRIPSI TAUFIK.pdf · E. Penegasan Istilah ... Di Indonesia sejauh ini telah memiliki perhatian

78