Metode Numerik STMIK IBBI
-
Upload
syahputra-ady-simbolon -
Category
Documents
-
view
178 -
download
11
description
Transcript of Metode Numerik STMIK IBBI
JAHARTAP YUSTIN PASARIBU, ST
STMIK IBBI MEDAN
Page 2
PENDAHULUAN
A. Kontrak Mata Kuliah
Sistem Evaluasi / Penilaian
1. Kehadiran (Absensi) 10%
2. Tugas / Quis 20%
3. Ujian Tengah Semester 30%
4. Ujian Akhir Semester 40% +
Total 100%
Minimal kehadiran 75%
Page 3
OUTLINE / SILABUS
Minggu Pertemuan Pokok bahasan/sub pokok bahasan
I 1 Pengantar Metode Numerik
II 2 Kesalahan Numerik
III 3 Galat
IV 4 Deret Taylor
V 5 Solusi Persamaan Nirlanjar 1
VI 6 Solusi Persamaan Nirlanjar 2
Page 4
Minggu Pertemuan Pokok bahasan/sub pokok bahasan
VII 7 Solusi Sistem Persamaan Lanjar 1
VIII 8 Solusi Sistem Persamaan Lanjar 2
IX 9 Ujian Tengah Semester
X 10 Interpolasi Polinom 1
XI 11 Interpolasi Polinom 2
XII 12 Turunan numerik 1
Page 5
Minggu Pertemuan Pokok bahasan/sub pokok bahasan
XIII 13 Turunan Numerik 2
XIV 14 Integrasi Numerik 1
XV 15 Integrasi Numerik 2
XVI 16 Solusi Persamaan Differensial Biasa
1
XVII 17 Solusi Persamaan Differensial Biasa
1
Page 6
Referensi
P. L. DeVries, A First Course in Computational Physics (John Wiley &
Sons, Inc., New York, 1994)
• W. H. Press, et. al., Numerical Recipes in Fortran 77, 2nd Ed.
(Cambridge University Press, New York, 1992)
• R. H. Landau & M. J. Páez, Computational Physics: Problem Solving
with Computers (John Wiley & Sons, Inc., New York, 1997)
• S. E. Koonin, Computational Physics (Addison-Wesley Publishing Co.,
Inc., Redwood City, 1986)
Rinaldi Munir, Metode Numerik, Penerbit Ganesha Bandung
Page 7
Penyelesaian:
1. Secara analitis (untuk pers. sederhana)
2. Secara numerik (untuk pers. sulit)
UMUM
Metode Numerik: teknik yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang diformulasikan
secara matematis dengan cara operasi hitungan
(arithmetic).
Persamaan
Matematis
Permasalahan
di Bidang IPTEK
Page 8
Terdapat kesalahan (error) terhadap
nilai eksak
UMUM
Hasil penyelesaian numerik merupakan nilai perkiraan atau
pendekatan dari penyelesaian analitis atau eksak.
METODE
NUMERIK Hasil:pendekatan dari penyelesaian
Analitis (eksak)
Dalam proses perhitungannya (algoritma)
dilakukan dengan iterasi dalam jumlah
yang sangat banyak dan berulang-ulang
Page 9
Pendahuluan
Persoalan yang melibatkan model matematika
banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu
pengetahuan (bidang fisika, kimia, Teknik Sipil,
Teknik Mesin, Elektro dsb)
Sering model matematika tersebut rumit dan tidak
dapat diselesaikan dengan metode analitik
Metode Analitik adalah metode penyelesaian
model matematika dengan rumus-rumus aljabar
yang sudah lazim.
Page 10
Persoalan matematika
Bagaimana cara menyelesaikannya ?
1. Tentukan akar2 persamaan polinom
23.4x7 - 1.25x6+ 120x4 + 15x3 – 120x2 – x + 100 = 0
2. Selesaikan sistem persamaan linier
1.2a – 3b – 12c + 12d + 4.8e – 5.5f + 100g = 18
0.9a + 3b – c + 16d + 8e – 5f - 10g = 17
4.6a + 3b – 6c - 2d + 4e + 6.5f - 13g = 19
3.7a – 3b + 8c - 7d + 14e + 8.4f + 16g = 6
2.2a + 3b + 17c + 6d + 12e – 7.5f + 18g = 9
5.9a + 3b + 11c + 9d - 5e – 25f + 10g = 0
1.6a + 3b + 1.8c + 12d - 7e + 2.5f + g = -5
Page 11
Persoalan matematika
Soal 1, biasanya untuk polinom derajat 2 masih dapat dicari akar2 polinom dengan rumus abc
Sedangkan untuk polinom dg derajat > 2 tidak terdapat rumus aljabar untuk menghitung akar polinom.
Dengan cara pemfaktoran, semakin tinggi derajat polinom, jelas semakin sukar pemfaktorkannya.
Soal 2, juga tidak ada rumus yang baku untuk menemukan solusi sistem pers linier. Apabila sistem pers linier hanya mempunyai 2 peubah, kita dapat menemukan solusinya dengan grafik, aturan Cramer
Page 12
Metode Analitik vs Metode Numerik
Kebanyakan persoalan matematika tidak dapat diselesaikan dengan metode analitik.
Metode analitik disebut juga metode exact yang menghasilkan solusi exact (solusi sejati).
Metode analitik ini unggul untuk sejumlah persoalan yang terbatas.
Padahal kenyataan persoalan matematis banyak yang rumit, sehingga tidak dapat diselesaikan dengan metode analitik.
Page 13
Metode Analitik vs Metode Numerik
Kalau metode analitik tidak dapat diterapkan, maka
solusi dapat dicari dengan metode numerik.
Metode Numerik adalah teknik yang digunakan
untuk memformulasikan persoalan matematika
sehingga dapat dipecahkan dengan operasi
perhitungan biasa (+, - , / , *)
Page 14
Contoh
Selesaikan integral di bawah ini
Metode Analitik
dxxI 1
1
24
Page 15
Contoh
Metode Numerik
Error = |7.25-7.33| = 0.0833
Page 16
Perbedaan Metode Numerik dan Metode Analitik
Metode Numerik
–Solusi selalu berbentuk angka
–Solusi yang dihasilkan solusi pendekatan
sehingga terdapat error
Metode Analitik
–Solusi dapat berupa fungsi matematik
–Solusi yang dihasilkan solusi exact
Page 17
Peranan Komputer dalam Metode Numerik
Perhitungan dalam metode numerik berupa operasi
aritmatika dan dilakukan berulang kali, sehingga
komputer untuk mempercepat proses perhitungan
tanpa membuat kesalahan
Dengan komputer kita dapat mencoba berbagai
kemungkinan solusi yang terjadi akibat perubahan
beberapa parameter. Solusi yang diperoleh juga
dapat ditingkatkan ketelitiannya dengan mengubah
nilai parameter.
Page 18
Peran Metode Numerik
Metode Numerik merupakan alat bantu pemecahan
masalah matematika yang sangat ampuh. Metode
numerik mampu menangani sistem persamaan linier
yang besar dan persamaan-persamaan yang rumit.
Merupakan penyederhanaan matematika yang lebih
tinggi menjadi operasi matematika yang mendasar.
Page 19
Persoalan yang diselesaikan dengan Metode Numerik
Menyelesaikan pers non-linier
– M. Tertutup : Tabel, Biseksi, Regula Falsi,
– M Terbuka : Secant, Newton Raphson, Iterasi Sederhana
Menyelesaikan pers linier
– Eliminasi Gauss, Eliminasi Gauss Jordan, Gauss Seidel
Differensiasi Numerik
– Selisih Maju, Selisih Tengahan, Selisih Mundur
Integrasi Numerik
– Integral Reimann, Integrasi Trapezoida, Simpson, Gauss
Page 20
Interpolasi
– Interpolasi Linier, Quadrat, Kubik, Polinom Lagrange, Polinom Newton
Regresi
– Regresi Linier dan Non Linier
Penyelesaian Persamaan Differensial
– Euler, Taylor
Page 21
KESALAHAN (ERROR)
Penyelesaian secara numeris memberikan nilai perkiraan yang
mendekati nilai eksak (yang benar), artinya dalam penyelesaian
numeris terdapat kesalahan terhadap nilai eksak.
Terdapat tiga macam kesalahan:
1. Kesalahan bawaan: merupakan kesalahan dari nilai data.
Misal kekeliruan dalam menyalin data, salah membaca skala atau
kesalahan karena kurangnya pengertian mengenai hukum-hukum
fisik dari data yang diukur.
2. Kesalahan pembulatan: terjadi karena tidak diperhitungkannya
beberapa angka terakhir dari suatu bilangan, artinya nilai perkiraan
digunakan untuk menggantikan bilangan eksak.
contoh, nilai:
8632574 dapat dibulatkan menjadi 8633000
3,1415926 dapat dibulatkan menjadi 3,14
Page 22
KESALAHAN (ERROR)
3. Kesalahan pemotongan: terjadi karena tidak dilakukan hitungan
sesuai dengan prosedur matematik yang benar. Sebagai contoh
suatu proses tak berhingga diganti dengan proses berhingga.
Contoh fungsi dalam matematika yang dapat direpresentasikan
dalam bentuk deret tak terhingga yaitu:
..........!4!3!2
1432
xxx
xex
Nilai eksak dari diperoleh apabila semua suku dari deret
tersebut diperhitungkan. Namun dalam prakteknya,sulit untuk
menghitung semua suku sampai tak terhingga. Apabila hanya
diperhitungkan beberapa suku pertama saja, maka hasilnya tidak
sama dengan nilai eksak. Kesalahan karena hanya
memperhitungkan beberapa suku pertama disebut dengan
kesalahan pemotongan.
xe
Page 23
KESALAHAN ABSOLUT DAN RELATIF
Hubungan antara nilai eksak, nilai perkiraan dan kesalahan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
p = p* + Ee
dengan:
p : nilai eksak
p* : nilai perkiraan
Ee : kesalahan terhadap nilai eksak
Sehingga dapat dicari besarnya kesalahan adalah sebagai perbedaan
antara nilai eksak dan nilai perkiraan, yaitu:
Ee = p – p*
Kesalahan Absolut
Pada kesalahan
absolut,tidak
menunjukkan besarnya
tingkat kesalahan
Page 24
KESALAHAN ABSOLUT DAN RELATIF
Kesalahan relatif: besarnya tingkat kesalahan ditentukan dengan
cara membandingkan kesalahan yang terjadi dengan nilai eksak.
p
Eee
Kesalahan Relatif
terhadap nilai eksak
Kesalahan relatif sering diberikan dalam bentuk persen.
%100p
Eee
Page 25
KESALAHAN ABSOLUT DAN RELATIF
%100
p
Eaa
Dalam metode numerik, besarnya kesalahan dinyatakan berdasarkan
nilai perkiraan terbaik dari nilai eksak,sehingga kesalahan mempunyai
bentuk sebagai berikut:
dengan:
Ea : kesalahan terhadap nilai perkiraan terbaik
p* : nilai perkiraan terbaik
Indeks a menunjukkan bahwa kesalahan dibandingkan terhadap nilai
perkiraan (approximate value).
Page 26
KESALAHAN ABSOLUT DAN RELATIF
Dalam metode numerik, sering dilakukan pendekatan secara iteraktif, dimana pada pendekatan tersebut perkiraan sekarang dibuat berdasarkan perkiraan sebelumnya. Dalam hal ini, kesalahan adalah perbedaan antara perkiraan sebelumnya dan perkiraan sekarang.
%1001
*
*1
*
n
nn
ap
pp
dengan: : nilai perkiraan pada iterasi ke n : nilai perkiraan pada iterasi ke n + 1
np*
1*np
Page 27
SOAL
1. Pengukuran panjang jembatan dan pensil memberikan hasil 9999 cm dan 9 cm. Apabila panjang yang benar (eksak)berturut-turut adalah 10.000 cm dan 10 cm, hitung kesalahan absolut dan relatif.
2. Hitung kesalahan yang terjadi pada nilai ex dengan nilai x = 0,5 apabila hanya diperhitungkan beberapa suku pertama saja. Nilai eksak dari e0,5 = 1,648721271
Page 28
DERET TAYLOR (Persamaan Deret Taylor)
Deret Taylor merupakan dasar untuk menyelesaikan masalah dalam metode numerik,terutama penyelesaian persamaan diferensial.
Bentuk umum deret Taylor:
Jika suatu fungsi f(x) diketahui di titik xi dan semua turunan f terhadap x diketahui pada titik tersebut, maka dengan deret Taylor dapat dinyatakan nilai f pada titik xi+1 yang terletak pada jarak ∆x dari titik xi .
n
n
in
iiiii Rn
xxf
xxf
xxf
xxfxfxf
!)(.....
!3)('''
!2)(''
!1)(')()(
32
1
f(x)
Order 2
Order 1
xi xi+1
f(xi ) : fungsi di titik xi
f(xi+1 ) : fungsi di titik xi+1
f’, f’’,..., f n : turunan pertama, kedua, ...., ke n dari fungsi
∆x : jarak antara xi dan xi+1
Rn : kesalahan pemotongan
! : operator faktorial
Page 29
Dalam praktek sulit memperhitungkan semua suku pada deret Taylor tersebut dan biasanya hanya diperhitungkan beberapa suku pertama saja.
1. Memperhitungkan satu suku pertama (order nol) Artinya nilai f pada titik xi+1 sama dengan nilai pada xi . Perkiraan tersebut
benar jika fungsi yang diperkirakan konstan. Jika fungsi tidak konstan,
maka harus diperhitungkan suku-suku berikutnya dari deret Taylor.
2. Memperhitungkan dua suku pertama (order satu) 3. Memperhitungkan tiga suku pertama (order dua)
)()( 1 ii xfxf Perkiraan order nol
!1)(')()( 1
xxfxfxf iii
Perkiraan order satu
!2)(''
!1)(')()(
2
1
xxf
xxfxfxf iiii
Perkiraan order dua
DERET TAYLOR (Persamaan Deret Taylor)
Page 30
Contoh
Diketahui suatu fungsi f(x) = -2x3 + 12x2 – 20x + 8,5. Dengan menggunakan deret Taylor order nol, satu, dua dan tiga, perkirakan fungsi tersebut pada titik xi+1 = 0,5 berdasar nilai fungsi pada titik xi = 0.
Solusi:
1. Memperhitungkan satu suku pertama (order nol)
2. Memperhitungkan dua suku pertama (order satu)
5,85,8)0(20)0(12)0(2)0()5,0()( 231 ffxf i
5,1
105,8
)5,0)(20)0(24)0(6(5,8
!1
05,0)0(')0(
!1)(')()5,0()(
2
1
ff
xxfxffxf iii
DERET TAYLOR (Persamaan Deret Taylor)
Page 31
DERET TAYLOR (Kesalahan Pemotongan)
Deret Taylor akan memberikan perkiraan suatu fungsi yang benar jika semua suku dari deret tersebut diperhitungkan. Dalam prakteknya hanya beberapa suku pertama saja yang diperhitungkan sehingga hasilnya tidak tepat seperti pada penyelesaian analitik. Sehingga terdapat kesalahan (error) yang disebut dengan kesalahan pemotongan (truncation error, Rn), yang ditulis:
.....!)2(
)(!)1(
)()(2
21
11
n
xxf
n
xxfxOR
n
in
n
inn
n
O(∆xn+1) berarti kesalahan pemotongan mempunyai order ∆xn+1 atau kesalahan adalah sebanding dengan langkah ruang pangkat n+1.
Kesalahan pemotongan tersebut adalah kecil apabila:
1. Interval ∆x adalah kecil.
2. Memperhitungkan lebih banyak suku dari deret Taylor